• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI KINERJA STRUKTUR GEDUNG DENGAN ANALISIS PUSHOVER (Studi Kasus : Gedung Bedah Sentral Terpadu, Rumah Sakit Bathesda Yogyakarta).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EVALUASI KINERJA STRUKTUR GEDUNG DENGAN ANALISIS PUSHOVER (Studi Kasus : Gedung Bedah Sentral Terpadu, Rumah Sakit Bathesda Yogyakarta)."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

DENGAN ANALISIS

PUSHOVER

(Studi Kasus : Gedung Bedah Sentral Terpadu, Rumah Sakit Bathesda

Yogyakarta)

SKRIPSI

Disusun sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Disusun oleh :

MASBUDI I 1112057

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

commit to user

EVALUASI KINERJA STRUKTUR GEDUNG

DENGAN ANALISIS

PUSHOVER

(Studi Kasus : Gedung Bedah Sentral Terpadu, Rumah Sakit Bathesda

Yogyakarta)

SKRIPSI

Disusun sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Disusun oleh :

MASBUDI I 1112057

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(3)
(4)
(5)

MOTTO

“Jawaban dari sebuah keberhasilan adalah semangat dan kerja keras yang dilandasi keyakinan dan doa”

-anonymous-“Jangan membenarkan hal-hal yang biasa kita lihat! tapi biasakanlah melihat hal-hal yang benar!”

-Hotma Prawoto

S-“Satu-satunya cara melakukan sebuah pekerjaan yang luar biasa adalah dengan mencintai apa yang saat

ini tengah Anda kerjakan”

-Steve

Jobs-PERSEMBAHAN

Sebuah karya kecil ini kupersembahkan

untuk kedua orang tuaku,

Ayah (Samsi) dan Ibuk (Parjilah),

Terima kasih atas semua kasih sayang, doa,

(6)

commit to user

ABSTRAK

Masbudi, 2015. Evaluasi Kinerja Struktur Gedung Dengan Analisis Pushover,

Studi Kasus Gedung Bedah Sentral Terpadu (GBST) Rumah Sakit Bethesda Yogyakrta”. Tugas Akhir Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Gempa bumi menyebabkan kerusakan bangunan dan korban jiwa. Perencanaan gedung terhadap beban gempa sangat penting supaya saat terjadi gempa bangunan tidak runtuh dan tidak ada korban jiwa, terutama untuk gedung penting seperti Gedung Bedah Sentral Terpadu (GBST) Rumah Sakit (RS) Bethesda Yogyakarta. Gedung GBST RS Bethesda diharapkan tetap berfungsi dan tidak mengalami kerusakan yang berarti setelah terjadi gempa bumi. Pada perencanaan berbasis kinerja, level kinerja untuk bangunan rumah sakit adalah Immediate Occupancy (IO). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui level kinerja sebenarnya dari struktur GBST RS Bethesda Yogyakarta.

Metode evaluasi yang digunakan adalah analisis statik non linier (Pushover). Beban lateral yang digunakan merupakan hasil dari anaisis statik ekuivalen yang dikerjakan bertahap secara monotonik dalam 1 arah. Level kinerja ditentukan dengan dengan Metode Spektrum Kapasitas sesuai Applied Technologi Council

(ATC 40,1996) yang menghasilkan titik kinerja (Performance Point) dan Metode Target Perpindahan sesuai Federal Emergency Management Agency(FEMA 356, 2000). Level kinerja gedung ditentukan dengan drift ratio yang disyaratkan oleh ATC 40 (1996).

Hasil dari evaluasi sesuai ATC 40 (1996) pada arah X diperoleh nilai simpangan sebesar 0,174m, pada arah Y sebesar 0,185m sedangkan simpangan sesuai FEMA 356 (2000) untuk arah X sebesar 0,137m, arah Y sebesar 0,179m. Nilaidrift ratio

yang terjadi kurang dari 1% sesuai yang disyaratkan oleh ATC 40, sehingga level kinerja GBST Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta untuk gempa periode ulang 2500 tahun adalahImmediate Occupancy.

(7)

ABSTRACT

Masbudi, 2015. Building Structural Performance Evaluation With Pushover

Analysis. Case Study : The Integrated Central Surgical Building (GBST) Bethesda

Hospital in Yogyakarta”. Thesis, Department of Civil Engineer, Faculty of

Engineering, Sebelas Maret University, Surakarta.

Earthquake causes damage to buildings and casualties. Design of buildings against earthquake loads is very important so during an earthquake the building does not collapse and no casualties. Especially for important buildings like the Ingrated Central Sugrical Building (GBST) Bethesda Hospital Yogyakarta is expected to keep functioning and have not experienced significant damage after the earthquake. In performance based design, level of performance for hospital buildings is lmmediate Occupancy (IO). The purpose of this research is to know actually performance level of the structure GBST Bethesda Hospital in Yogyakarta.

The evaluation method use is non-linear static analysis (Pushover). The lateral load determining by static equivalent analisys, the lateral load given monotonic in one direction step by step. Performance level determine in Capacity Spectrume

Method according Applied Technologi Council (ATC 40,1996) the result is

performance point and displacement targets method according Federal

Emergency Management Agency (FEMA 356,2000). Structure performance level

specified by drift ratio required by ATC 40 (1996).

The result of evaluation according ATC 40 (1996) in the X direction obtained value of displacement at 0,174m, in the direction Y at 0,185m while the according FEMA 356 (2000) the displacement in direction X at 0,137m and Y direction at 0,179m. The value of drift ratio actual is less than 1% so the performance level for earthquake return period of 2500 years is the Immediate Occupancy.

(8)

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga

penyusun dapat menyelesaikan penulisan laporan skripsi dengan judul “Evaluasi

Kinerja Struktur Gedung Dengan Analisis Pushover. (Studi Kasus : Gedung

Bedah Sentral Terpadu, Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta)”. Guna memenuhi

syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik dari Program Studi Teknik Sipil Fakultas

Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penyusun menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, maka banyak

kendala hingga terselesaikannya penyusunan laporan skripsi ini. Pada kesempatan

ini penyusun ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Pimpinan Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Pimpinan Program Studi Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Edy purwanto, ST., MT selaku Dosen Pembimbing I.

4. Ir. Agus Supriyadi, MT selaku Dosen Pembimbing II.

5. Ir. Agus Sumarsono, MT selaku Dosen Pembimbing Akademik.

6. Tim Dosen Penguji Pendadaran.

7. Rekan-rekan mahasiswa Teknik Sipil Transfer 2012 dan semua pihak yang

telah membantu penyusun yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu.

Penyusun menyadari bahwa laporan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh

sebab itu penyusun mengharap saran dan kritik yang membangun dari pembaca

demi kesempurnaan laporan skripsi ini. Akhir kata semoga laporan skripsi ini

dapat memberikan manfaat bagi semua pihak pada umumnya dan penyusun pada

khususnya.

Surakarta, Juli 2015

(9)

DAFTAR ISI

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 3

1.3. Tujuan Penelitian ... 3

1.4. Manfaat Penelititan ... 3

1.5. Batasan Masalah………. .. 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Konsep Bangunan Tahan Gempa ... 5

2.2. Perencanaan Berbasis Kinerja... 8

2.3. Evaluasi Kegempaan Pada Bangunan... 9

2.4. Level Kinerja Struktur ... 10

2.5. Evaluasi Bangunan Menurut Fema 310 ... 12

2.6. Tahap 1 (Tahap Screening)... 12

2.6.1. Gaya Geser Gempa ... 13

(10)

commit to user

2.6.3. Checklist Komponen Struktur Dan Non Struktur ... 18

2.7. Tahap 2 (Tahap Evaluasi) ... 19

2.7.1. Analisis Statik Menurut Sni 03-1726-2012 ... 20

2.7.2. Analisis Dinamik Linier... 34

2.7.3. Simpangan Antar Lantai ... 34

2.7.4. Deman Capacity Ratio (DCR)... 36

2.7.5. Perhitungan Kekuatan Komponen ... 37

2.8. Tahap 3 (Tahap Evaluasi Lebih Rinci) ... 40

2.8.1. Analisis Statik Non Linier ... 41

2.8.2. Target Perpindahan ... 41

2.8.3. Kriteria Penerimaan Komponen Pada Prosedur Analisis Nonlinier .. 42

2.8.4. Metoda Koeefisien Perpindahan ... 43

2.8.5. Metode Spektrum Kapasitas ... 46

2.8.6. Konversi Spektrum Respon Ke Spektrum Demand Dalam Format ADRS... 47

2.8.7. Penentuan Titik Kinerja (Performance Point)... 48

2.8.8. Perhitungan Redaman Viskous Efektif ... 49

BAB 3 METODOLOGI PENELITITAN 3.1. Lokasi Penelitian... 51

3.2. Data Penelitian . ... 52

3.3. Metode Penelitian ... 52

3.3.1. Tahap 1 ( Tahap Screening) ... 52

3.3.2. Tahap 2 (Tahap Evaluasi) ... 53

3.3.3. Tahap 3 (Tahap Evaluasi Lebih Rinci) ... 54

3.3.4. Standar Yang Digunakan Dalam Penelitian ... 57

3.3.5. Bagan Alir ... 58

(11)

4.1.1. Infomasi Bangunan ... 59

4.1.2. Material Bahan... 60

4.1.3. Identifikasi Kelas Situs Tanah ... 60

4.2. Pembebanan Gravitasi ... 61

4.3. Evaluasi Tahap 1... 62

4.3.1. Perhitungan Berat Seismik Efektif... 62

4.3.2. Gaya Geser Gempa ... 62

4.3.3. Hasil Quick Check Untuk Kekuatan Dan Kekakuan ... 64

4.3.4. Hasil Checklist Komponen Struktur ... 67

4.3.5. Kesimpulan Evaluasi Tahap 1 ... 76

4.4. Evaluasi Tahap 2... 76

4.4.1. Analisis Statik Linier ... 76

4.4.2. Analisis Dinamik Linier... 104

4.4.3. Kesimpulan Evaluasi Tahap 2 ... 128

4.5. Evaluasi Tahap 3... 128

4.5.1. Prosedur Analisis Statik Linier Dengan AnalisisPushover. ... 128

4.5.2. Hasil AnalisisPushover... 132

4.5.3. Metode Spektrum Kapasitas ATC 40 ... 134

4.5.4. Metode Koefisien Perpindahan Fema 356 ... 136

4.5.5. Penentuan Level Kinerja Struktur... 137

4.5.6. Hirarki Plastifikasi ... 140

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 142

5.2. Saran ... 143

DAFTAR PUSTAKA... 144

(12)
(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Batasan Kerusakan Level Kinerja Gedung ... 10

Tabel 2.2 Batasan Deformasi Level Kinerja Struktur (ATC-0, 1996)... 11

Tabel 2.3 Definisi Wilayah Kegempaan ... 12

Tabel 2.4 Faktor Modifikasi C ... ... 13

Tabel 2.5. Nilai Fv Sebagai Fungsi Site ClassDanMapped Spectra AccelerationPada Periode 1 Detik (S1) (FEMA 310, 1998) ... 15

Tabel 2.6. Nilai Fa Sebagai FungsiSite ClassDan Mapped Short-Period Spectral Acceleration, (Ss) (FEMA 310, 1998) ... 15

Tabel 2.7 Faktor Untuk Dinding Geser (FEMA 310,1998) ... 18

Tabel 2.8 PersyaratanChecklistUntuk Evaluasi Tahap 1 ( FEMA 310,1998).. 19

Tabel 2.9 Kategori Resiko Bangunan Gedung Dan Non Gedung Untuk Beban Gempa ... 20

Tabel 2.10 Faktor Keutamaan Gempa ... 22

Tabel 2.11 Klasifikasi Situs ... 23

Tabel 2.12 Koefisien SitusFa ... 27

Tabel 2.13 Koefisien SitusFv ... 27

Tabel 2.14 Kategori Desain Seismik Berdasarkan Parameter Respons Percepatan Pada Periode Pendek ... 29

Tabel 2.15 Kategori Desain Seismik Berdasarkan Parameter Respons Percepatan Pada Periode 1 Detik ... 29

Tabel 3.16 Faktor R , Cd, DanΩ0 Untuk Sistem Penahan Gaya Gempa ... 30

Tabel 3.17 Prosedur Analisis Yang Diijinkan ... 30

Tabel 2.18 Koefisien Untuk Batas Atas Pada Perioda Yang Di Hitung ... 32

Tabel 2.19 Nilai Parameter Perioda Pendekatan CtDan x ... 33

Tabel 2.20 Simpangan Antar Lantai Ijina ... 35

Tabel 2.21 Nilai Modifikasi Faktor C0... 45

(14)

commit to user

Tabel 2.23 Nilai Efektif Massa Faktor Cm ... 46

Tabel 4.1 Informasi Lantai Bangunan ... 59

Tabel 4.2 Penentuan Kelas Situs GBST RS Bethesda... 60

Tabel 4.3 Beban Pelat Lantai 2 ... 61

Tabel 4.4 Perhitungan Berat Seismik Efektif ... 62

Tabel 4.5 Perhitungan Gaya Geser Tingkat ... 63

Tabel 4.6 PerhitunganStrory Drift For Moment Frame... 64

Tabel 4.7a Perhitungan Tegangan Geser Kolom Arah X. ... 65

Tabel 4.7b Perhitungan Tegangan Geser Kolom Arah Y. ... 65

Tabel 4.8 PerhitunganStrory Drift RatioSumbu G-11... 68

Tabel 4.9 Ukuran Denah Struktur Gedung ... 69

Tabel 4.10 Perubahan Massa Efektif Pada Lantai Tingkat ... 70

Tabel 4.11 Perhitungan Eksentrisitas Pusat Massa Dan Pusat Kekakuan ... 70

Tabel 4.12 PemeriksaanShort Capative ColumnPada Setiap Lantai... 73

Tabel 4.13 Pemeriksaan Terhadap Spasi Tulangan Ikat... 74

Tabel 4.14 Pemeriksaan Jarak Tulangan Geser Balok... 74

Tabel 4.15 Penentuan Perioda Fundamental ... 79

Tabel 4.16 Perhitungan Koefisien Respon Gempa ... 80

Tabel 4.17 Perhitungan Berat Seismik Efektif ... 81

Tabel 4.18 Perhitungan Distribusi Vertkal Gaya Gempa ... 82

Tabel 4.19 Perhitungan Eksentrisitas Rencana ... 83

Tabel 4.20 Perhitungan Simpangan Antar Lantai AS G-11 ... 87

Tabel 4.21 Perhitungan Simpangan Antar Lantai AS A-11 ... 87

Tabel 4.22 Perhitungan Simpangan Antar Lantai AS G-2 ... 87

Tabel 4.23 Perhitungan Simpangan Antar Lantai AS A-2 ... 87

Tabel 4.24 Nilai DCR Pada Ujung Balok Akibat Gempa Statik Ekivalen ... 89

Tabel 4.25 Nilai DCR Pada Kolom Akibat Gempa Statik Ekivalen ... 99

Tabel 4.26 Respon Spektrum Desain ... 106

Tabel 4.27 Perhitungan Simpangan Antar Lantai AS G-11 ... 112

(15)

Tabel 4.29 Perhitungan Simpangan Antar Lantai AS G-2 ... 112

Tabel 4.30 Perhitungan Simpangan Antar Lantai AS A-2 ... 112

Tabel 4.31 Nilai DCR Balok Tumpuan Akibat Gempa Dinamik

Respon Sektrum ... 113

Tabel 4.32 Nilai DCR Kolom Akibat Beban Gempa Dinamik

Respon Spektrum ... 123

Tabel 4.33 Titik Kinerja (Performance Point) ATC-40 (1966) ... 136

Tabel 4.34 Target Perpindahan FEMA 356 (2000) ... 137

Tabel 4.35 Perhitungan Rasio Simpangan Struktur Saat

Kinerja Struktur Tercapai ... 138

Tabel 4.36 Perbandingan Simpangan Terhadap Arah X ... 138

(16)

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta tektonik kepulauan Indonesia (Bocket al., 2003) ... 1

Gambar 2.1 Definisi Faktor Reduksi ( FEMA 451B ) ... 6

Gambar 2.2 Prilaku Struktur Pada Portal (FEMA 451b) ... 7

Gambar 2.3 Tingkat Kerusakan Bangunan ( FEMA 451B ) ... 8

Gambar 2.4 Building Performance Objective(FEMA 451b) ... 9

Gambar 2.5 Ilustrasi Respon Kinerja Gedung , (FEMA 451b) ... 11

Gambar 2.6 Respons Spektra Percepatan 0,2 Detik Dibatuan Dasar SB Untuk Probabilitas Terlampaui 2% Dalam 50 Tahun (Redaman 5%).. 26

Gambar 2.7 Respons Spektra Percepatan 1 Detik Dibatuan Dasar SB Untuk Probabilitas Terlampaui 2% Dalam 50 Tahun (Redaman 5%).. 26

Gambar 2.8 Respons Spekta Desain... 28

Gambar 2.9 Penentuan Simpangan Antar Lantai ... 35

Gambar 2.10 Penampang Balok Bertulangan Rangkap... 37

Gambar 2.11 Distribusi Tegangan Pada Penampang Kolom... 38

Gambar 2.12 Kurva Gaya Perpindahan Yang Diidealisasi (FEMA 356,2000)... 41

Gambar 2.13 Kurva Gaya Deformasi (FEMA 356, 2000) ... 43

Gambar 2.14 Konversi Kurva Kapasitas Ke Spektrum Kapasitas (ATC-40,1996)... 47

Gambar 2.15 Konversi Spektrum Respons Ke Spektrum Demand (ATC-40,1996)... 48

Gambar 2.16 Titik Kinerja Pada Metode Spektrum Kapasitas ( ATC-40, 1996)... 48

Gambar 2.17 PenentuanEnergy Dissipated Dari Redaman, Ed (ATC-40,1996) ... 49

Gambar 3.1 Denah Lokasi Proyek Pembangunan Gedung Bedah Sentral Terpadu (GBST) RS. Bathesda, Yogyakarta ... 51

(17)

Gambar 3.3 KurvaMoment CurvatureBalok ... 55

Gambar 3.4 KurvaMoment CurvatureKolom... 56

Gambar 4.1 Periode Fundamental Dari Program ETABS... 78

Gambar 4.2 Input Pembebanan Pada ETABS ... 84

Gambar 4.3 Input Beban Gempa Vertikal Pada ETABS... 84

Gambar 4.4a Tampilan Beban QX Pada Lantai ... 85

Gambar 4.4a Tampilan Beban QX Pada Lantai 2 ... 85

Gambar 4.5 Titik Koordinat Kontrol Simpangan Struktur... 86

Gambar 4.6a Simpangan Arah X Akibat Beban Ststik Ekivalen ... 88

Gambar 4.6b Simpangan Arah X Akibat Beban Ststik Ekivalen ... 88

Gambar 4.7 Kurva Respon Spekturm Desain ... 105

Gambar 4.8 Input Kurva Respons Spektrum Pada Program ETABS... 107

Gambar 4.9 Faktor SkalaResponse Spectrum CaseArah X Pada ETABS... 108

Gambar 4.10 PendefinisianMass SourceDalam ETABS... 109

Gambar 4.11 Modal Participating Mass Ratio ... 109

Gambar 4.12 Story ShearAkibat Beban Gempa Dinamik Respon Spectrum ... 110

Gambar 4.13a Simpangan Arah X Akibat Beban Respon Spectrum... 113

Gambar 4.13b Simpangan Arah Y Akibat Beban Respon Spektrum... 113

Gambar 4.14 Pendefinisian Beban GRAV Pada Program ETABS... 129

Gambar 4.15 LokasiPerformance PointPada Titik Join 61 Lantai Attic.... 130

Gambar 4.16 Pendefinisian Beban Dorong PUSH Pada ETABS ... 130

Gambar 4.17 Pendefinisian Hinges Properti Balok Pada ETABS ... 131

Gambar 4.18 ViewHinges Momen (M3) Balok Pada ETABS... 131

Gambar 4.19 Pendefinisian Hinges Properti Kolom Pada ETABS... 132

Gambar 4.20 ViewHinges P-M2-M3 Kolom Pada ETABS... 132

Gambar 4.21 KurvaPushoverArah X ... 133

Gambar 4.22 KurvaPushoverArah Y... 133

(18)

commit to user

Gambar 4.24 Performance Point Untuk Pushover Arah X ... 135

Gambar 4.25 Performance Point Untuk Pushover Arah Y... 135

Gambar 4.26 Kurva Perbandingan Simpangan Terhadap Arah X ... 139

Gambar 4.27 Kurva Perbandingan Simpangan Terhadap Arah Y... 139

Gambar 4.28 Hirarki Plastifikasi Untuk Arah X... 140

Gambar 4.29 Elemen Struktur Yang Mengalami Plastifikasi Akibat Gempa Arah X... 140

Gambar 4.30 Hirarki Plastifikasi Untuk Arah Y... 141

(19)
(20)

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A Gambar Arsitektur

LAMPIRAN B Gambar Struktur

LAMPIRAN C Analisis Penampang Balok Kolom

LAMPIRAN D Perhitungan DCR Statik Ekuivalen

LAMPIRAN E Perhitungan DCR Dinamik Respon Spektrum

(21)

DAFTAR SIMBOL

Ac = Penjumlahan luas penampang melintang dari semua kolom

Aw = Jumlah dari luas penampang melintang horisontal semua dinding geser

pada arah pembebanan. Bukaan harus disertakan dalam perhitungan

Aw.Untuk masonary wall, luas netto dapat digunakan. Untuk dinding

rangka kayu, panjang dinding yang digunakan dibanding luas dinding.

C = Faktor modifikasi untuk membatasi hubungan simpangan

inelastik maksimum dengan simpangan dalam analisis elastik.

Cd = faktor amplifikasi defleksi dalam tabel 3.16

Cm = faktor massa efektif yang diambil dari Tabel 2-23.

Cs = koefisien respons seismik yang ditetukan dalam Persamaan (2-25)

Cvx = faktor distribusi vertikal.

C0 = koefisien faktor bentuk, untuk merubah perpindahan spektral menjadi

perpindahan atap, umumnya memakai faktor partisipasi ragam pertama atau

berdasrkan Tabel 2-21.

C1 = faktor modifikasi yang menghubungkan perpindaha inelastik maksimum

dengan perpindahan yang dihitung dari respon elastik linier :

= 1,0 untuk TeTs

= (1,0+(R-1)Ts/Te)/R untuk Te< Ts

C2 =koefisien untuk memperhitungkan efek “pinching” dari hubungan

beban deformasi akibat degradasi kekakuan dan kekuatan.

C3 = koefisien untuk memperhitungkan pembesaran lateral akibat adanya

efek P-delta.

DR = Rasio simpangan, yaitu simpangan dibagi tinggi lantai tingkat.V =

Gaya geser dasar

di = tebal setiap lapisan antara kedalaman 0-30 meter.

dc = ketebalan total dari lapisan-lapisan tanah kohesif di dalam lapisan 30 meter

paling atas.

E = Modulus elastisitas (ksi).

g = percepatan gravitasi 9,81 m/det2.

(22)

commit to user

hn = Tinggi rangka (m)

I = Momen inersia (mm4)

Ie = faktor keutamaan gempa.

J = Jumlah lantai tingkat pada level lantai yang ditinjau.

Ke = kekakuan lateral efektif bangunan pada arah yang ditinjau, diambil dari

kekakuan secant yang dihitung dari gaya geser dasar sebesar 60% dari kuat

leleh.

Ki = kekakuan lateral elastis bangunan pada arah yang ditinjau.

k = eksponen yang terkait dengan perioda struktur

kb = I/L untuk representasi balok.

kc = I/h untuk representasi kolom.

L = Jarak antar pusat kolom (m)

m = Faktor modifikasi komponen, dimana m=2 untuk bangunan dengan level

kinerjaLife Safetydan m=1,3 untuk bangunan dengan level kinerja

Immediate Occuopancy.

N = jumlah lantai.

nc = Jumlah total kolom.

nf = jumlah total rangka pada arah pembebanan

pada lantai tingkat yang di tinjau.

PI = indeks plastisitas, berdasarkan tatacara yang berlaku

PFi = faktor partisipasi ragam (modal participation factor) untuk ragam ke 1.

QUD = gaya akibat beban gravitasi dan gempa

QCE = Perkiraan kekuatan dari komponen sistem pemikul gaya lateral.

R = faktor modifgikasi respons.

Sa = spektrum percepatan

Sd = spektrum perpindahan.

sui = kuat geser niralir (kPa), dengan nilai tidak lebih dari 250 kPa seperti yang

ditentukan dengan tata cara yang berlaku.

Ss = parameter respons spektral percepatan gempa MCER terpetakan untuk

perioda pendek.

S1 = parameter respons spektral percepatan gempa MCER terpetakan untuk

(23)

SDS = parameter percepatan spektrum respons desain perioda pendek.

Ti = waktu getar alami elastis ( detik) pada arah yang ditinjau.

Te = waktu getar alami yang memperhitungkan kondisi inelastis.

Ts = waktu getar karakteristik yang diperoleh dari kurva respons spektrum pada

titik dimana terdapat transisi bagian akselerasi konstan ke bagian kecepatan

konstan.

V = gaya geser dasar.

Vc = Gaya geser pada kolom (kips)

Vj = Gaya geser tingkat yang dihitung dengan persamaan (2-2).

vsi = kecepatan gelombang geser lapisanidinyatakna dalam meter per detik.

Vj = Gaya geser tingkat pada tingkat level j.

Vt = eser dasar dari kombinasi ragam yang disyaratkan.

Vs = kuat geser yang disumbangkan oleh ulangan geser.

Vy = gaya geser dasar pada saat leleh dari idealisasi kurvapushover

menjadi linier.

W = berat.

Wj = Total beban gempa semua lanta tingkat diatas level j.

w = kadar air dalam persen, sesuai tata cara yang berlaku.

widan wx = bagian berat seismik efektif total struktur (W) yang

ditempatkan atau dikenakan pada tingkat i atau x.

Wi/g = massa lantai i.

 = rasio kekakuan pasca leleh terhadap kekakuan elastik, dimana hubungan

gaya lendutan diidealisasikan sebagai kurva bilinier.

1 = koefisien massa ragam untuk ragam ke 1.

0 = redaman histeretik yang direpresentasikan sebagai redaman viskous

ekivalen.

i1 = perpindahan pada lantai i pada ragam ke 1.

roof = perpindahan atap ( yaitu digunakan pada kurva kapasitas)

Gambar

Tabel 4.33 Titik Kinerja (Performance Point ) ATC-40 (1966) ...................... 136
Gambar 4.24Performance Point Untuk Pushover Arah X ..........................

Referensi

Dokumen terkait

naskah skripsi dengan judul “ Evaluasi Penggunaan Asam Valproat Pada Pasien Epilepsi Pediatrik Di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta ” ini bisa diselesaikan dengan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pengendalian internal pada sistem penggajian yang ada di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta sudah berjalan

naskah skripsi dengan judul “ Evaluasi Penggunaan Asam Valproat Pada Pasien Epilepsi Pediatrik Di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta ” ini bisa diselesaikan dengan

Hasil penelitian berupa kondisi bangunan pasca gempa dengan analisis pushover pada kekuatan gempa yang terjadi dalam range antara 100% sampai dengan 120 % dari

Skripsi berjudul “Evaluasi Komposisi, Indikasi, Dosis, dan Interaksi Obat Resep Racikan untuk Pasien Pediatri Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Periode Juli 2007” ini ditulis

menggambarkan profil terapi pasien yang menerima obat analgesik pada kasus osteomuskular di Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta dalam periode Agustus 2008 meliputi jumlah

Berdasarkan Applied Technology Council-40 (ATC-40), hasil analisis SW 1, dan SW 2 level kinerja struktur gedung baik arah X maupun arah Y termasuk dalam kategori level

Maka akan dilakukan penelitian yang bertujuan mengevaluasi penggunaan asam valproat sebagai obat antiepilepsi pada pasien epilepsi anak di Rumah Sakit