• Tidak ada hasil yang ditemukan

ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

(1)

ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN

DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH

KARANGANYAR

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Sebutan

Vokasi Ahli Madya ( A.Md ) Dalam Bidang

Manajemen Administrasi

Oleh :

EKA VEBRIANASARY D1508093

PROGRAM DIPLOMA III MANAJEMEN ADMINISTRASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

▸ Baca selengkapnya: contoh soal administrasi rumah sakit

(2)

PERSETUJUAN

ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR

Disusun Oleh :

EKA VEBRIANASARY D1508093

Disetujui Untuk Dipertahankan di hadapan Tim Penguji

Pada Program Studi Diploma III Manajemen Administrasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Pembimbing,

Drs. Ali, M.Si

(3)

PENGESAHAN

ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR

Disusun Oleh :

EKA VEBRIANASARY D1508093

Telah diuji dan disahkan oleh Tim penguji

Pada Program Studi Diploma III Manajemen Administrasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pada Hari :

Tanggal :

Tim Penguji Nama Tanda Tangan

1. Penguji 1 Drs. Is Hadri Utomo, M.Si

NIP. 19590907 198702 1 001 ...

2. Penguji 2 Drs. Ali, M.Si

NIP. 19540830 198503 1 002 ...

Mengetahui,

Dekan, Ketua Program

Prof. Drs. Pawito, Ph,D Drs. Sakur, MS

NIP. 19540805 198503 1 002 NIP. 19490205 198012 1 001 Rabu

(4)

PERNYATAAN

Nama : Eka Vebrianasary

Nim : D1508093

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir berjudul Administrasi

Kepegawaian Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar adalah betul-betul

karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam tugas akhir tersebut diberi tanda

citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tugas akhir dan gelar yang saya

peroleh dari tugas akhir tersebut.

Surakarta, Juni 2011

Yang membuat pernyataan

(5)

!

!

!

!

""""

""""

# $

# $

# $

# $

""""%

%

%

%

& '() *

& '() *

& '() *

& '() *

+

!

!

+

!

!

+

!

!

+

!

!

(6)

!!!!

(7)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji Syukur penulis ucapkan ke kehadirat Allah SWT, karena kehendakNyalah

Penulis berhasil menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul : “Administrasi

Kepegawaian Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar”.

Dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini, penulis telah berusaha dengan

sungguh-sungguh untuk menghasilkan hasil yang baik. Namun penulis menyadari bahwa

keterbatasan ada pada setiap diri manusia, untuk itulah penulis mengharap kepada siapa

saja yang membaca karya tulis ini untuk memberikan kritik dan sarannya yang

membangun demi tanggung jawab akademis kita.

Pada kesempatan ini pula penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

kepada :

1. Drs. Ali, M.Si. Selaku pembimbing Tugas Akhir yang telah membantu dan

menuntun serta memberikan masukan dan arahan dalam pembuatan Tugas Akhir ini.

2. Drs. Is Hadri Utomo, M.Si Selaku penguji Tugas Akhir.

3. Drs. H. Sakur, MS. Selaku Ketua Program Studi DIII Manajemen Administrasi yang

telah berkenan memberikan izin untuk mengikuti ujian Tugas Akhir ini.

4. Prof. Drs.Pawito, Ph, D. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan izin untuk magang

sebagai syarat dalam pembuatan tugas akhir ini.

5. Bapak Drs. Sudarto, M.Si selaku pembimbing akademik.

6. Seluruh dosen dan staff karyawan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sebelas Maret Surakarta yang telah membantu memperlancar administrasi.

7. Ibu dr. Hj. Endah Umar, selaku Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah

Karanganyar yang telah memberikan izin kepada penulis untuk magang.

8. Ibu dr. Hj. Haryanti, selaku Wadir Umum dan SDM dan seluruh jajaran direksi

Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar.

9. Ibu Yuni Astuti, A.Md dan ibu Dwi Memi R, selaku staff administrasi di bagian

kesekretariatan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar terma kasih atas

(8)

10. Segenap karyawan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar.

11. Ayah dan Ibu yang sangat saya sayangi, yang telah memberikan dukungan baik

moril maupun materi yang sangat membantu dalam memberikan semangat dalam

menyelesaikan tugas akhir ini.

12. Seluruh teman – teman MA A angkatan 2008, terutama Dita, Titis, Delan, Desima,

Riska, Mely yang selalu mendampingi saya dalam suka maupun duka dalam

pembuatan tugas akhir ini.

13. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tugas akhir ini yang tidak

mungkin penulis sebutkan satu persatu dalam memberikan dorongan moril dan

materiil kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Semoga Allah SWT, memberikan ganjaran yang lebih baik dan lebih banyak

kepada siapa saja yang memberikan bantuannya kepada penulis.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan

masukan yang bemanfaat bagi perkembangan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah

Karanganyar.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Surakarta, Juni 2011

(9)

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

PERSETUJUAN ... ii

PENGESAHAN ... iii

PERNYATAAN ... ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

ABSTRAK ... xiii

ABSTRACT ... ... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Pengamatan ... 5

D. Manfaat Pengamatan ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Administrasi ... 6

B. Pengertian Kepegawaian ... 7

C. Pengertian Administrasi Kepegawaian ... 9

D. Kegiatan Administrasi Kepegawaian ... 9

E. Fungsi Kegiatan Administrasi Kepegawaian ... 25

F. Motede Penelitian ... 25

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA/ INSTANSI A. Sejarah Singkat Berdirinya Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar ... 29

B. Profil Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar ... 30

C. Komitmen Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar ... 31

D. Prestasi yang diperoleh Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar ... 31

(10)

Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar ... 32

F. Jajaran Direksi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar ... 35

G. Jadwal Klinik Umum dan Spesialis Rumah Sakit

PKU Muhammadiyah Karanganyar ... 35

H. Struktur Organisasi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah

Karanganyar ... 36

I. Job Recription ... 37

BAB IV PEMBAHASAN

A. Penerimaan dan Pengangkatan Pegawai di Rumah Sakit

PKU Muhammadiyah Karanganyar ... 41

B. Kenaikan Jenjang/ Golongan dan Jabatan Pegawai di Rumah

Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar ... 47

C. Penilaian Pegawai di Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Karanganyar ... 52

D. Gaji dan Tunjangan Pegawai di RS PKU

Muhammadiyah Karanganyar ... 55

E. Cuti Pegawai di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar ... 57

F. Pendidikan dan Pelatihan Pegawai di Rumah Sakit

PKU Muhammadiyah Karanganyar ... 61

G. Mutasi Pegawai di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah

Karanganyar ... 63

H. Pemutusan Hubungan Kerja/ Pemberhentian di Rumah Sakit

PKU Muhammadiyah Karanganyar ... 64

BAB V PENUTUP

I. Kesimpulan ... 71

J. Saran ... 72

DAFTAR PUSTAKA

(11)

DAFTAR TABEL

1.1 Tabel Daftar Rekap Pegawai Berdasarkan Pendidikan RS PKU

(12)

DAFTAR GAMBAR

(13)

ABSTRAK

Eka Vebrianasary, D1508093, Administrasi Kepegawaian Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar, Laporan Tugas Akhir, Jurusan Diploma III Manajemen Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2011, 72 Halaman.

Sumber Daya Manusia ( SDM ) merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu instansi/ organisasi. Agar pekerjaan dalam suatu kantor dapat berjalan dengan lancar diperlukan suatu administrasi yang baik, sarana, prasarana dan tenaga kerja yang baik, kreatif dan berwawasan luas. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar sudah cukup memperhatikan administrasi kepegawaian supaya menghasilkan pegawai yang unggul untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan tercapainya tujuan rumah sakit. Karena pegawai memegang peran yang sangat penting maka pihak–pihak yang bersangkutan dalam menyelenggarakan proses kepegawaian harus benar–benar dapat memilih pegawai yang bertanggung jawab dan sesuai dengan bidang kerjanya. Dengan keadaan seperti ini maka dapat diketahui rumusan masalahnya adalah “bagaimana Administrasi Kepegawaian Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar?” Pengamatan ini bertempat di Bagian Kesekretariatan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. Metode yang digunakan dalam pengamatan ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif yaitu pengamatan yang studi kasusnya mengarah pada pendeskripsian secara rinci dan mendalam mengenai potret kondisi tentang apa yang sebenarnya terjadi menurut apa adanya di lapangan studinya. ( Sutopo : 2002 ). Sumber data diperoleh dari nara sumber yaitu pegawai bagian Kesekretariatan yang mengurusi proses Administrasi Kepegawaian di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar dan dokumen dan arsip berupa buku maupun dokumen – dokumen yang diperoleh dari Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi dan mengkaji dokumen dan arsip. Analisis data yang digunakan dalam pengamatan ini adalah model analisis interaktif yaitu dalam bentuk ini peneliti tetap bergerak diantara tiga komponen analisis dengan proses pengumpulan data selama kegiatan pengumpulan data berlangsung.

Hasil pengamatan yang dilakukan berupa data mengenai proses administrasi kepegawaian di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar terdiri dari kegiatan penerimaan dan pengangkatan pegawai, kenaikan jenjang/golongan dan jabatan pegawai, penilaian pegawai, gaji dan tunjangan pegawai, cuti pegawai, pendidikan dan pelatihan pegawai, mutasi pegawai, pemutusan hubungan kerja/pemberhentian pegawai di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar.

(14)

ABSTRACT

Eka Vebrianasary, D1508093, The Personnel Administration in

Karanganyar PKU Muhammadiyah Hospital, Final Project Report, Administration Management Study Program of Diploma III Program, Social and Political Sciences Faculty, Surakarta Sebelas Maret University, 2011, 72 Pages.

Human resource (HR) is one very important factor in an institution/organization. For the work in an office to run smoothly, good administration, good infrastructures and good, creative and insightful employees are required. Karanganyar PKU Muhammadiyah Hospital has paid adequate attention to the personnel administration in order to produce the superior employees to improve the society prosperity and to achieve the hospital’s objectives. Because the employee plays a very important role, the related party in organizing the staffing process should recruit the actually responsible personnel and corresponding to its job division. For that reason, the problem can be formulated as follows: “how is the personnel administration in Karanganyar PKU Muhammadiyah Hospital?”.

This observation was taken place in the Secretariat Division of Karanganyar PKU Muhammadiyah Hospital. The method employed in this observation was a descriptive qualitative research method: the observation the case study of which leads to describing in detail and in-depth the portrait of actual condition as the way it is in the study field (Sutopo: 2002). The data source was obtained from the informants consisting of the secretariat division personnel who manages the personnel administration process in Karanganyar PKU Muhammadiyah Hospital and document as well archive in the form of books and documents obtained from the Karanganyar PKU Muhammadiyah Hospital. Techniques of collecting data used were interview, observation and studying document and archive. The technique of analyzing data employed in this observation is an interactive model of analysis in which the researcher still moves among the three components of analysis with data collecting process during the data collection activity.

The result of observation conducted on personnel administration in Karanganyar PKU Muhammadiyah Hospital consists of employee recruiting and hiring, level/rank increase and employee post, employee assessment, employee salary and benefit, leave, education and training, mutation, dismissal/layoff in the Karanganyar PKU Muhammadiyah Hospital.

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Sumber Daya Manusia ( SDM ) merupakan salah satu faktor yang

sangat penting dalam suatu instansi/ organisasi. Berhasil tidaknya suatu tujuan

organisasi tergantung dari bagaimana personel yang ada didalamnya dalam

melaksanakan pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Dalam suatu

perusahaan yang memiliki jumlah pegawai yang besar diperlukan pengolahan

yang baik dan benar karena Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai aspek

penentu maju mundurnya suatu organisasi. Di negara–negara yang sedang

berkembang khususnya Indonesia permasalahan Sumber Daya Manusia

(SDM) sejak lama menjadi perhatian yang serius karena secara kuantitas

terlalu banyak dan secara kualitas juga perlu ditingkatkan, maka penggunaan

Sumber Daya Manusia (SDM) harus merata dan maksimal. Suatu instansi/

organisasi hendaknya tidak memperkerjakan orang–orang yang salah karena

instansi tidak dapat memotivasi dan mengembangkan pegawainya.

Dalam era globalisasi sekarang ini banyak instansi/ organisasi yang

pertumbuhannya sebagian telah dihentikan atau dihambat karena mereka tidak

dapat mempertahankan satuan tenaga kerja yang efisien dan bersemangat.

Kompetisi global dan kemajuan teknologi telah mencetuskan perusahaan

besar, misalnya adanya keragaman kerja, adanya permintaan dari suatu

organisasi dan permintaan masyarakat. Berkembangnya zaman juga dapat

membawa persolan–persoalan baru terhadap angkatan kerja, karena

persoalan–persoalan yang dihadapi semakin sulit dan terjadi pergeseran

kompetisi angkatan kerja, pandangan hidup dari para pegawai dan permintaan

dari pengusaha maupun dari masyarakat sendiri.

Komposisi angkatan kerja terus menjadi lebih beragam ketika pekerja

tua membanjiri angkatan kerja. Disitu para pegawai akan mulai memikirkan

bahwa kerja tidak hanya menerima upah yang tinggi tetapi juga perlu

(16)

perlu menetapkan persyaratan kerja yang tinggi. Baik tidaknya pelaksanaan

kegiatan organisasi sangat tergantung pada pegawainya, maka pegawai tetap

diperlukan selama masih ada kegiatan organisasi. Personel kepegawaian

dalam suatu instansi/ organisasi tidak dapat dipisahkan dari suatu pekerjaan

guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan karena erat hubungannya dengan

organisasi ialah soal kepegawaian yang merupakan alat untuk menghidupkan

dan menggerakkan organisasi sehingga dengan demikian tercapailah tujuan–

tujuan suatu organisasi.

Agar pekerjaan dalam suatu kantor dapat berjalan dengan lancar

diperlukan suatu administrasi yang baik, sarana, prasarana dan tenaga kerja

yang baik, kreatif dan berwawasan luas. Maka disini kita dapat melihat

masalah kepegawaian memerlukan penanganan yang lebih kompleks.

Pengembangan pegawai merupakan upaya untuk merangsang potensi pegawai

agar dapat meningkatkan kualitas pegawai. Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Karanganyar merupakan suatu organisasi yang bergerak

dalam bidang kesehatan, maka dalam mengembangkan pegawainya ada

berbagai upaya yang dilakukan misalnya dengan menyelenggarakan

pelatihan–pelatihan agar pegawai dapat meningkatkan kualitasnya baik itu

skill, kepribadian, mental dan perilaku serta dapat meningkatkan pengetahuan,

kemampuan, prestasi dan juga kariernya. Lingkup kegiatan administrasi

kepegawaian ini antara lain : penerimaan dan pengangkatan, kenaikan jenjang/

golongan dan jabatan, penilaian pegawai, gaji dan tunjangan, cuti, pendidikan

dan pelatihan, mutasi dan pemberhentian tenaga kerja dalam rangka

memenuhi kebutuhan organisasi guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya.

Administrasi kepegawaian telah memainkan peranan yang sangat

penting karena disadari bahwa masalah kepegawaian adalah masalah manusia

karena sasaran dari kegiatannya adalah tenaga kerja manusia. Rumah Sakit

PKU Muhammadiyah Karanganyar sudah cukup memperhatikan administrasi

kepegawaian supaya menghasilkan pegawai yang unggul untuk meningkatkan

(17)

memegang peran yang sangat penting maka pihak–pihak yang bersangkutan

dalam menyelenggarakan proses kepegawaian harus benar–benar dapat

memilih pegawai yang bertanggung jawab dan sesuai dengan bidang kerjanya.

Pegawai yang bekerja di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah

Karanganyar pada umumnya adalah orang-orang yang berkualitas, mau

mengabdi pada masyarakat dan rumah sakit, sehat jasmani dan rohani, dan

mampu bekerja sesuai kemampuan dan profesinya. Hal ini dibuktikan dengan

kondisi pegawai yang bekerja di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah

Karanganyar yang sudah memenuhi standar seperti yang telah ditetapkan oleh

rumah sakit. Untuk tenaga medis/ dokter harus memiliki ijasah minimal S1

Kedokteran sedangkan untuk penunjang medik/ perawat/ bidan harus memiliki

pendidikan minimal DIII Keperawatan/ Kebidanan dan untuk tenaga non

medis lainnya harus memiliki ijasah terakhir SMA atau sederajat dan untuk

para pejabat di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar harus

memiliki pendidikan minimal DIII/ Sarjana. Jumlah Pegawai di Rumah Sakit

[image:17.612.145.514.99.658.2]

PKU Muhammadiyah Karanganyar seperti yang ada dalam tabel di bawah ini.

Tabel 1.1.

Daftar Rekap Pegawai Berdasarkan Pendidikan Pegawai RS PKU

Muhammadiyah Karanganyar.

Desember 2010

No Pegawai Full

Timer

Part

Timer Kontrak OJT Jumlah

1 2 3 4 Medis Perawat Penunjang Medis Non Medis 3 56 6 58 35 1 10 0 1 24 8 24 0 0 0 0 39 orang 81 orang 24 orang 82 orang

Total Pegawai 123 46 57 0 226 orang

Sumber : Bagian Kesekretariatan RS PKU Muhammadiyah Karanganyar, 2011.

Administrasi kepegawaian di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah

(18)

Peraturan Pokok Kepegawaian yang diatur oleh pasal–pasal yang mencakup

proses perekrutan pegawai sampai pemberhentian pegawai. Proses

administrasinya juga mengikuti acuan Peraturan Pokok Kepegawaian seperti

yang telah ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit PKU Muhammadiyah

Karanganyar sehingga sudah hampir sama dengan peraturan–peraturan

instansi pemerintah pada umumnya. Masalah kepegawaian disana juga dibuat

dalam surat keputusan direktur maupun SOP (Standart Operasional Prosedur)

mulai dari penerimaan sampai dengan pemberhentian pegawai pada kegiatan

administrasi kepegawaian disana sehingga proses administrasinya tidak

sembarang dilakukan begitu saja tanpa ada peraturan–peraturan yang

mengaturnya. Meskipun belum ada pegawai khusus yang mengurusi

administrasi kepegawaian di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar

tetapi proses administrasi kepegawaiannnya juga sudah baik dan dapat

berjalan dengan lancar sesuai dengan tata caranya. Pegawai yang sudah

direkrut menjadi pegawai tetap disana juga sudah baik dan profesional kerja

dalam mengerjakan tugas yang dibebankannya sehingga Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Karanganyar dapat menghasilkan sumber daya manusia yang

berkualitas dan dapat membantu masyarakat luas.

Mengingat begitu kompleksnya permasalahan – permasalahan yang

timbul dalam menciptakan pegawai yang berkualitas dan administrasi

kepegawaian juga menjadi hal yang perlu mendapat perhatian guna mencapai

tujuan organisasi, maka dalam penulisan ini penulis mengambil judul

“ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN DI RUMAH SAKIT PKU

MUHAMMADIYAH KARANGANYAR “.

B. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan diatas maka

dapat diketahui rumusan masalahnya adalah : “Bagaimana Administrasi

(19)

C. TUJUAN PENGAMATAN

Adapun tujuan pengamatan ini adalah sebagai berikut :

a) Tujuan Operasional :

Untuk mengetahui secara jelas mengenai bagaimana administrasi

kepegawaian di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar.

b) Tujuan Fungsional :

Pengamatan ini bertujuan agar hasilnya dapat bermanfaat dan berguna

bagi semua pihak yang berkepentingan, bagi para pembaca maupun RS

PKU Muhammadiyah Karanganyar sendiri baik sebagai masukan,

pengetahuan dan bahan pertimbangan dalam melaksanakan kegiatan yang

berhubungan dengan admnistrasi kepegawaian.

c) Tujuan Individual :

Untuk memenuhi syarat dalam memperoleh sebutan Ahli Madya (A. Md)

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

D. MANFAAT PENGAMATAN

Manfaat yang diperoleh dari pengamatan ini antara lain :

1. Menambah pengetahuan akan pentingnya administrasi pegawai dalam

suatu organisasi, khususnya rumah sakit sebagai bekal agar kelak dapat

menerapkan cara yang tepat dalam menciptakan pegawai yang profesional.

2. Dapat menjadi masukan yang harus dipertimbangkan bagi rumah sakit

untuk meningkatkan efektivitas kerja khususnya dibidang kepegawaian

(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Administrasi

Kata Administrasi sebenarnya mempunyai beberapa pengertian atau

definisi dan ada beberapa macam atau bentuk administrasi, berikut akan

diuraikan beberapa pengertian atau definisi administrasi.

Menurut The Liang Gie dalam bukunya Kamus Administrasi Perkantoran ( 1986 : 18 ) mendefinisikan Administrasi adalah segenap rangkaian perbuatan penyelenggaraan dalam setiap usaha kerja sama sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Menyelenggarakan berarti melaksanakan, menunaikan, memelihara, mengatur, mengurus atau dengan singkat kegiatan – kegiatan menata”.

Sedangkan menurut Prajudi Admosudirdjo ( 1982 : 22 ) beliau

mendefinisikan Administrasi sebagai, “Tata usaha” atau administrasi adalah

“pada hakekatnya merupakan pengerjaan pengendalian ( The Handing ) data

dan informasi”.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 2007 : 9 ) Administrasi

didefinisikan sebagai berikut :

a. Usaha dan kegiatan yang meliputi penetapan tujuan serta penetapan cara–

cara penyelenggaraan pembinaan organisasi.

b. Usaha dan kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan kebijakan

untuk mencapai tujuan.

c. Kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan.

d. Kegiatan kantor dan tata usaha.

Menurut J. Wajong dalam buku Pokok–Pokok Pengertian

Administrasi, Manajemen dan Kepemimpinan ( 1992 : 12 ) kata administrasi

dikenal dalam pengertian “tata usaha yakni pekerjaan yang bersifat tulis –

menulis”. Sesungguhnya fungsi tata usaha adalah pencatatan segala sesuatu

yang terjadi untuk digunakan sebagai bahan keterangan bagi pimpinan

(21)

Menurut Miftah Thoha ( 1980 : 8 ) Administrasi adalah “proses

kegiatan penata usaha kerja sama sekelompok orang untuk mencapai tujuan

tertentu”.

Menurut Madenan Sosromidjojo ( 1992 : 12 ) dalam buku Pokok-Pokok Pengertian Administrasi, Manajemen dan Kepemimpinan perkataan Administrasi diberi istilah dalam bahasa Indonesia “Tata Usaha”, maka yang dimaksud dengan istilah itu ialah aturan-aturan mengenai pelaksanaan tugas meliputi tiga bidang urusan yang bersifat umum dan penting dan yang terdapat ditiap–tiap kantor, instansi atau badan, yang mengenai :

a.Urusan Umum,

b.Urusan Keuangan dan c.Urusan Kepegawaian

Menurut Moekijat ( 1992 : 16 ) bahwa Administrasi adalah kegiatan– kegiatan manusia umumnya bersifat badaniah yang terdapat di kantor–kantor, seperti mengetik, mengagenda, menulis cepat ( steno ), surat–menyurat, mengurus arsip dan sebagainya.

Berdasarkan beberapa pengertian tentang administrasi diatas, maka

penulis memberikan pengertian administrasi yang mengacu pada pendapat

Madenan Sosromidjojo ( 1992 : 12 ) dalam buku Pokok–Pokok Pengertian

Administrasi, Manajemen dan Kepemimpinan perkataan Administrasi diberi

istilah dalam bahasa Indonesia “Tata Usaha”, maka yang dimaksud dengan

istilah itu ialah “aturan–aturan mengenai pelaksanaan tugas meliputi tiga

bidang urusan yang bersifat umum dan penting dan yang terdapat ditiap–tiap

kantor, instansi atau badan”, yang mengenai :

a. Urusan Umum,

b. Urusan Keuangan dan

c. Urusan Kepegawaian

B. Pengertian Kepegawaian

Biasanya istilah “kepegawaian” dipakai dalam dua arti. Yang

pertama menunjuk kepada semua pegawai suatu perusahaan dan yang kedua

melukiskan prosedur–prosedur administratif mengenai pengupahan,

(22)

pandangan pemimpin administrasi maupun warga negara yang menaruh

perhatian terhadap apa yang sedang berlangsung.

Dalam bukunya A.W. Widjaja ( 1986 : 15 ) Pegawai merupakan tenaga kerja manusia, jasmaniah maupun rohaniah ( mental dan fikiran ), yang senantiasa dibutuhkan dan karena itu menjadi salah satu modal pokok dalam badan usaha kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu ( organisasi ).

Istilah “pegawai” mengandung pengertian sebagai berikut :

1) Menjadi anggota suatu usaha kerja sama ( organisasi ) dengan maksud

memperoleh balas jasa/ imbalan kompensasi atas jasa yang telah

diberikan.

2) Berada di dalam sistem kerja yang sifatnya lugas/ pamrih.

3) Berkedudukan sebagai ‘penerima kerja’ dan berhadapan dengan fihak

“pemberi kerja” (majikan).

4) Kedudukan sebagai “penerima kerja” itu diperoleh setelah melalui proses

penerimaan.

5) Dan akan menghadapi saat pemberhentian ( pemutusan hubungan kerja

antara “pemberi kerja” dengan “penerima kerja”).

Jadi pengertian kepegawaian menurut A.W. Widjaja ( 1986 : 15 )

adalah “segala hal mengenai kedudukan, kewajiban, hak dan pembinaan

pegawai”.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ( 2007 : 842 ) definisi

pegawai adalah :

1.Orang yang bekerja pada pemerintah ( perusahaan dsb ).

2.Administrasi sekelompok orang yang bekerja sama membantu seorang

direktur, ketua, dsb mengelola sesuatu.

Sedangkan Kepegawaian adalah “yang berhubungan dengan pegawai”.

(23)

Menurut D.S. Widodo ( 1967 : 4 ) mengartikan kepegawaian adalah

“aktivitas yang berkenaan dengan masalah penggunaan tenaga kerja manusia

mulai dari penerimaan, pengembangan sampai pemberhentian”.

Dari beberapa pengertian tersebut diatas maka penulis memberikan

pengertian kepegawaian yang mengacu pada pendapat D.S. Widodo ( 1967 :

4 ) mengartikan kepegawaian adalah “aktivitas yang berkenaan dengan

masalah penggunaan tenaga kerja manusia mulai dari penerimaan,

pengembangan sampai pemberhentian”.

C. Pengertian Administrasi Kepegawaian

Menurut D.S. Widodo ( 1967 : 5 ) mendefinisikan Administrasi

Kepegawaian adalah “masalah penggunaan tenaga kerja manusia dalam suatu

usaha kerjasama, yang meliputi masalah penerimaan, pengembangan sampai

pada pemberhentiannya”.

Menurut A.W. Widjaja dalam bukunya Administrasi Kepegawaian

Suatu Pengantar ( 1986 : 16 ) pengertian administrasi kepegawaian dapat

dirumuskan sebagai “ILMU” yaitu “mempelajari segenap proses penggunaan

tenaga manusia sejak penerimaan hingga pemberhentiannya”.

Menurut Miftah Thoha ( 1980 : 23 ) administrasi kepegawaian adalah

“suatu kegiatan yang mengurus tenaga kerja manusia, perincian kegiatannya

meliputi sejak mulai penerimaaan, kemudian diikuti dengan penempatan,

pembimbingan, peningkatan sampai dengan pemberhentian”.

Dari pendapat – pendapat diatas, maka menurut penulis pengertian

administrasi kepegawaian mengacu pada pendapat D.S. Widodo ( 1967 : 5 )

mendefinisikan Administrasi Kepegawaian adalah “masalah penggunaan

tenaga kerja manusia dalam suatu usaha kerjasama, yang meliputi masalah

penerimaan, pengembangan sampai pada pemberhentiannya”.

D. Kegiatan Administrasi Kepegawaian

Menurut DS. Widodo (1967 : 24-82) Kegiatan administrasi

(24)

1. Proses Penerimaan Pegawai

Untuk memperoleh tenaga kerja yang baik, dikenal beberapa

tindakan proses penerimaan pegawai diantaranya :

a. Penerimaan calon-calon pegawai

Penerimaan calon-calon pegawai adalah suatu cara untuk

memperoleh pelamar sebanyak mungkin dan mendapatkan

orang-orang yang cakap serta tepat untuk menduduki suatu jabatan.

1) Metode penerimaan calon pegawai :

Ada beberapa cara yang kita kenal dalam penerimaan

calon-calon pegawai, yaitu dengan :

a) Mengadakan pengumuman-pengumuman

b) Memasang poster-poster

c) Memasang advertensi

d) Membuat surat edaran

e) Mengadakan pidato-pidato penerangan

b. Pengujian/ penyaringan

Pengujian disini dimaksudkan sebagai cara-cara pemilihan

calon-calon pegawai, untuk memperoleh daftar calon-calon-calon-calon yang cakap

dan tepat guna mengisi suatu jabatan. Untuk jabatan-jabatan yang

sifatnya khusus, harus dilakukan secara khusus pula.

1) Tujuan dari ujian atau penyaringan pada umumnya, adalah

menyusun suatu daftar sejumlah pelamar-pelamar yang

memenuhi syarat kecakapan untuk dipekerjakan.

2) Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menguji calon-calon

pegawai

a) Kemahiran

Ini adalah kemampuan calon-calon untuk melaksanakan

(25)

b) Pengetahuan

Calon-calon harus diperiksa, apakah mempunyai

pengetahuan yang cukup mengenai peraturan-peraturan dan

cara-cara pelaksanaan suatu pekerjaan.

c) Bakat atau pembawaan

Pada umumnya pembawaan seseorang di dalam sesuatu

bidang pekerjaan menentukan kemampuannya untuk

mencapai pengetahuan dan kecakapan.

d) Kepribadian seseorang

Ini meliputi sifat-sifat kemanusiaan yang luas, beberapa

diantaranya mungkin merupakan hasil dari faktor lingkungan.

e) Perhatian atau kesenangan seseorang

Kesenangan seseorang dalam suatu pekerjaan, akan

mendorong bertambahnya hasil yang dapat dicapai.

f) Keadaan Jasmasni

Ini meliputi kekuatan, tinggi, berat, ketangkasan, kemampuan

menahan lelah dari badan, serta kekuatan-kekuatan ototnya.

g) Kesehatan badan

Kesehatan badan meliputi kekebalan seseorang terhadap

suatu penyakit.

3) Peranan ujian Pegawai

a) Ujian pegawai ini hanyalah sekedar bantuan untuk

mengadakan penilaian terhadap para pelamar.

b) Ujian ini hanya merupakan bantuan ilmiah guna menekan

kesalahan sampai batas minimal.

c) Ujian ini hanyalah merupakan salah satu faset saja dari

rangkaian program kepegawaian.

d) Penyelenggaraan ujian harus dilakukan oleh para tehnisi yang

terlatih.

e) Sebelum disusun suatu program ujian, harus diadakan

(26)

4) Penggolongan Ujian Pegawai

Menurut bentuknya dapat dibedakan :

a)Ujian tertulis

b)Ujian lisan

c)Ujian praktik melaksanakan pekerjaan/ keterampilan

Menurut objeknya dapat dibedakan :

a) Ujian kecakapan yang bersifat umum

b) Ujian mengenai bakat (ingatan, kelancaran berbicara dan lain-

lain)

c) Ujian mengenai kepribadian dan pekerjaan

d) Ujian mengenai kesehatan dan keadaan jasmani

c. Penyusunan Daftar Calon Utama

Penyusunan daftar calon utama atau sertifikasi menyangkut dua hal :

1) Membuat suatu daftar yang membuat calon-calon utama, yang

dipilih untuk diangkat menduduki suatu jabatan.

2) Memberi saran kepada pejabat yang berwenang mengangkat dan

mengisi lowongan pekerjaan yang ada dengan memilih seorang

atau lebih yang namanya tercantum dalam daftar calon utama.

d. Pengangkatan

Sebelum calon utama itu diterima dan diangkat, calon tersebut

dipanggil oleh jawatan yang memerlukan tenaga. Calon utama

tersebut diperiksa guna menentukan apakah calon-calon dapat

diterima dijawatkan itu apa tidak. Bagian urusan pegawai kemudian

memberitahukan calon-calon yang diterima, tentang apa jabatannya

yang akan dipangku, tentang gaji, hak-haknya dan apa

tugas-tugasnya.

e. Penempatan

Sesudah ada pengumuman tentang siapa-siapa yang diterima dari

calon-calon utama itu, dan sesudah ada pengangkatan, maka proses

(27)

secara hati-hati. Karena penempatan yang kurang tepat akan

mengakibatkan :

1) Pengeluaran biaya yang tinggi.

2) Kemungkinan merosotnya moril pegawai.

3) Kemungkinan merosotnya hasil produksi.

f. Orientasi

Pegawai yang baru saja diangkat, memerlukan orientasi baik

mengenai tugas-tugas maupun organisasi kerjanya. Orientasi ini

menyangkut dua hal :

1) Pelantikan di dalam kantor.

2) Pemberian instruksi mengenai pekerjaan.

Dalam hal pengangkatan pegawai di Indonesia dikenal beberapa

tingkat yang menunjukkan status pegawai. Seorang pegawai yang baru

diangkat, biasanya melalui statusnya sebagai berikut :

1) Sebagai pegawai harian

Pegawai harian adalah pegawai yang digaji berdasarkan upah harian

tertentu. Pegawai ini akan menerima upah sekali dalam satu bulan,

dihitung berdasarkan jumlah hari ia bekerja. Untuk hari libur dan hari

tidak masuk bekerja, ia tidak menerima upah. Kedudukan sebagai

pegawai harian ini masih sangat lemah, jika ada pengurangan pegawai

ialah yang akan terkena lebih dulu.

2) Pegawai bulanan

Pegawai ini memperoleh gaji bulanan, artinya gaji tersebut

diperhitungkan satu bulan penuh, tidak memperhitungkan berapa hari

tidak masuk kerja.

3) Pegawai sementara

Perpindahan kedudukan dari pegawai bulanan menjadi pegawai

sementara, diperlukan syarat kecakapan. Dan umumnya semua peraturan

(28)

4) Pegawai tetap

Kedudukan sebagai pegawai tetap, adalah kedudukan yang seharusnya

dicapai oleh setiap pegawai setelah melalui fase-fase percobaan dari

pegawai harian sampai pegawai sementara. Dalam kedudukannya ini

seorang pegawai mempunyai hak-hak penuh sebagaimana tercantum

dalam peraturan-peraturan kepegawaian, termasuk juga kewajibannya.

Untuk dapat diangkat sebagai pegawai tetap, perlu dipenuhi syarat :

1) Berkedudukan sebagai pegawai sementara 1-3 tahun.

2) Belum melampaui batas umur 35 tahun.

3) Cakap dalam pekerjaannya.

4) Dinyatakan cakap jasmani, untuk melakukan pekerjaan jabatan, yang

dinyatakan oleh Majelis Penguji Kesehatan.

2. Analisa Tugas Pekerjaan

Setiap organisasi tanpa melihat bentuk susunan dan bidang

kerjanya mempunyai tujuannya sendiri-sendiri untuk dapat mencapai

tujuan tersebut sebaiknya dirumuskanlah tugas-tugas organisasi itu.

Analisa tugas pekerjaan adalah suatu penelaahan secara teratur dan

sistematis mengenai syarat-syarat, sifat, kewajiban dan tanggung jawab

yang diperlukan suatu pekerjaan.

Manfaat yang dapat diperoleh dari analisis tugas pekerjaan ini,

hasilnya dapat digunakan sebagai berikut :

a. Penerimaan, penyaringan dan penempatan calon-calon pegawai atas

dasar kecakapan seseorang.

b. Penilaian kecakapan kerja pegawai.

c. Mengembangkan program latihan, guna menambah pengetahuan dan

kemahiran

d. Menentukan upah minimum pegawai.

e. Mempersiapkan penggolongan tugas pekerjaan/ jabatan.

(29)

g. Menentukan hubungan pekerjaan, sehingga promosi pemindahan dan

pemberian tugas dapat dilaksanakan.

h. Menentukan syarat-syarat fisik untuk dapat melakukan pekerjaan

dengan baik.

i. Menentukan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan.

j. Mempermudah pengawasan.

3. Penggolongan Pangkat dan Jabatan

Dalam penjelasan PP No. 200 th 1961, disebutkan bahwa pangkat

adalah kedudukan seorang pegawai yang menunjukkan tingkat dalam

rangkaian kepegawaian, jenis, tingkat pekerjaan dan dasar gajinya.

Pangkat menunjukkan kedudukan pegawai sebagai subjek, jadi meskipun

pindah pekerjaan, pangkat itu dibawa terus.

Sedangkan “jabatan”, penjelasan PP No : 200 th 1961, memberi

perumusan sebagai kedudukan seorang pegawai yang menunjukkan

tugas, hak dan tanggung jawab dalam susunan jawatan/ kantor. Jabatan

itu menitik beratkan kepada fungsi, bukan kepada orangnya.

4. Sistem upah dan gaji

Upah atau gaji yang layak merupakan satu hal yang sangat

penting bagi para karyawan. Upah atau gaji adalah suatu bentuk

imbangan atau pretasi kerja yang telah diberikan oleh karyawan.

a. Hubungan upah dan Gaji dengan program kepegawaian

Segenap program kepegawaian mulai dari proses penerimaan

pegawai harus sudah mempertimbangkan persoalan upah atau gaji.

Demikian pula dalam politik promosi, seharusnya tidak hanya

membawa konsekuensi kenaikan kedudukan, melainkan juga dengan

kenaikan kompensasinya. Dengan demikian, penentuan gaji/upah dan

rangkaian kenaikannya perlu mendapatkan perhatian untuk mencegah

(30)

b. Azas-azas penentuan upah/ gaji

Hal-hal yang berpengaruh dalam penentuan upah gaji :

1) Keadaan keuangan suatu organisasi

2) Tingginya pasaran upah/ gaji

3) Tingginya ongkos hidup

4) Kekuatan perjanjian kerja

c. Cara pembayaran upah/gaji

Cara pembayaran dapat digolongkan menjadi :

1) Pembayaran upah/gaji atas dasar waktu

Atas dasar pembayaran ini, kita mengenal upah harian, mingguan,

bulanan, tahunan dan sebagainya. Pembayaran upah (gaji atas

dasar waktu) akan memungkinkan bila :

a)Hasil pekerjaan tidak dapat diukur perkesatuan.

b)Karyawan tidak dapat segera mengetahui besarnya hasil.

c)Pekerjaannya dapat kerap kali tertunda.

d)Kualitet pekerjaan dipentingkan.

e)Pengawasan dapat dijalankan secara baik dan pengawas tahu

apa yang dimaksud dengan pekerjaan layak.

2) Pembayaran upah/ gaji atas dasar hasilnya

Atas dasar hasilnya itu, kita mengenal upah potongan yaitu berupa

potongan yang dapat diselesaikan. Pembayaran atas dasar hasil

akan memuaskan bila :

a)Hasil dapat diukur perkesatuan

b)Ada hubungan yang jelas antara usaha dengan jumlah hasil

c)Pertimbangan-pertimbangan kualitet tidak begitu dipentingkan

d)Pengawasan tidak dapat dijalankan secara memuaskan

d. Beberapa Sistem Upah/ penggajian

Berdasrakan penilaian tugas pekerjaan itu, dikenal sistem dasar

(31)

1) Sistem perbandingan

Sistem ini terutama dipergunakan oleh organisasi kecil, dimana

segenap pekerjaan dapat diketahui oleh pimpinan. Sistem

perbandingan ini, akan membuat kesalahan besar jika dalam

proses memperbandingkan ini, akan membuat kesalahan besar

jika dalam proses memperbandingkan itu justru orang-orangnya

yang diperbandingkan, bukan pekerjaannya.

2) Sistem penggolongan pekerjaan

Dalam sistem ini tugas-tugas pekerjaan yang ada digolongkan

menjadi beberapa golongan pekerjaan, penggolongan tugas

pekerjaan tersebut didahului oleh penyelidikan segenap pekerjaan

yang ada. Tingkatan gaji/ upah untuk masing-masing golongan

dapat ditentukan secara coba-coba. Semua tugas pekerjaan lalu

disesuaikan dengan golongan yang sudah ditentukan. Sistem ini

hanya baik untuk organisasi kecil. Untuk organisasi besar,

penggolongan akan menjadi sangat ruwet.

3) Sistem penilaian

Sistem ini menggunakan daftar petunjuk untuk mengadakan

penilaian. Daftar petunjuk itu berisi faktor-faktor pekerjaan yang

terbagi atas unsur-unsurnya yang lebih mendetail. Masing-masing

unsur dalam daftar tersebut diberi nilai atas dasar kedudukannya

dalam pekerjaan. Dalam daftar itu juga disiapkan tingkatan nilai

untuk pekerjaan yang harus dinilai. Jumlah angka yang diperoleh

menentukan besarnya nilai pekerjaan. Kelemahan sistem ini

terletak pada terikatnya faktor-faktor yang sudah ditentukan,

sehingga suatu unsur yang mungkin sangat penting dapat

diabaikan dalam penilaian.

4) Sistem perbandingan faktor

Sistem ini mulai dengan memilih beberapa unsur pekerjaan yang

sifatnya umum. Unsur tersebut ditetapkan atas dasar analisa tugas

(32)

memperbandingkan adalah faktor mental, kecakapan, fisik,

pertanggungan jawab, cara bekerja dan resiko pekerjaan.

Kesukaran utama dalam sistem ini terletak dalam

memperbandingkan faktor dan menentukan nilai untuk

masing-masing unsur pekerjaan. Kebaikan dari sistem ini adalah

pekerjaan-pekerjaan yang tidak sama, yang berbeda-beda

unsurnya dapat dinilai.

5. Sistem Penilaian Kecakapan Pegawai

Salah satu masalah penting dalam setiap organisasi kerja adalah

masalah pencatatan dan penilaian kecakapan pegawai. Yang

dimaksudkan dengan kecapakan disini adalah kecakapan kerja pegawai.

Pencatatan dan penilaian ini tidak hanya berguna bagi kenaikan gaji,

kenaikan pangkat, pemindahan dan sebagainya tetapi juga untuk

mengetahui baik tidaknya cara-cara penerimaan dan pemilihan pegawai

yang telah dilakukan. Kesukaran utama dalam melaksanakan sistem ini

terletak pada belum adanya kesadaran umum bahwa penilaian itu

merupakan syarat memajukan pegawai.

Dalam melaksanakan penilaian kecakapan pegawai, harus diarahkan

untuk :

a. Memajukan tugas-tugas pekerjaan yang ada bukan untuk

menghambatnya.

b. Memberi bantuan kepada pimpinan agar pekerjaannya dilaksanakan

secara efektifitas.

c. Menjamin keadilan dalam hubungan kemanusiaan dan hubungan

kerja.

Maka dapat dikatakan bahwa tujuan utama dalam penilaian

pegawai adalah pelaksanaan tugas pekerjaan sebaik-baiknya.

1) Syarat-syarat penilaian kecakapan pegawai

Untuk dapat menilai kecakapan pegawai dengan baik ada

(33)

a) Penilaian itu harus dilakukan secara objektif

b) Penilaiannya dapat diterima baik oleh pemberi nilai maupun

yang diberi nilai

Penilaian secara objektif menghendaki agar penilaian itu dilakukan

secara tidak memihak. Sedang pihak yang dinilai perlu menerima/

menyetujui hasil penilaian itu demi jaminan keadilan dan perbaikan

dalam pelaksanaan pekerjaan.

2) Metode penilaian kecakapan kerja pegawai

Ada beberapa metode yang kita kenal untuk menilai kecakapan kerja

pegawai yaitu dengan :

a) Pencatatan hasil/ produksi

Dalam setiap organisasi kerja, selalu kita dapatkan dua pola tugas

pekerjaan yaitu :

1.Yang sifatnya rutin/ selalu berulang-ulang

2.Yang bukan rutin

Sifatnya sangat beraneka ragam meliputi berbagai segi

pertanggung jawab, sehingga tidak dapat segera dinilai atas dasar

hasilnya.

Tugas pekerjaan yang sifatnya rutin umumnya dapat dinilai atas

dasar catatan produksinya. Penilaian dengan catatan produksi

belum benar-benar dapat dianggap sebab untuk penilaian yang

benar–benar objektif syarat keadaan kerja bagi orang satu dengan

orang yang lain harus sama seperti tempat pekerjaan, syarat-syarat

kerja fisik, kesempatan latihan, kesempatan mempergunakan

bahan dan sebagainya.

b) Pencatatan kerajinan

Biasanya pegawai yang rajin bekerja, kecakapannya juga

bertambah tetapi dengan memperbandingkan nilai perbandingan

nilai kerajinan itu saja, belum dapat dan kurang sempurna. Karena

ada perbedaan latar belakang diantara pegawai seperti dasar

(34)

c) Tes atau ujian berkala

Metode ini sebagaimana halnya dengan metode catatan produksi,

hanya baik untuk pekerjaan rutin dan yang selalu berulang. Dalam

metode tas berkala, angka indeks produksi itu hanya didapat pada

suatu waktu tertentu, sedang pada catatan produksi penilaian

tergantung dari kecepatan dan ketelitian rata-rata dari pegawai

dalam waktu yang agak lama.

d) Skala perbandingan pegawai

Cara ini hanya dapat dipakai dengan baik dalam organisasi kecil,

yaitu dimana pihak pemberi kerja dapat mengetahui benar-benar

kualitas masing-masing pegawai.

e) Skala perbandingan grafis

Dalam metode ini penilaian meliputi berbagai aspek kepegawaian

untuk penilaiannya disediakan suatu blanko yang sudah diisi

dengan beberapa aspek kepegawaian yang diperlukan dan

kolom-kolom nilainya. Penilai terdiri atas dua orang atau lebih. Jumlah

nilai yang diperoleh menentukan nilai seseorang.

3) Gunanya penilaian kecakapan pegawai

Penilaian dan pencatatan kecakapan pegawai dalam praktek dapat

dipakai untuk memenuhi berbagai kebutuhan antara lain untuk :

a) Memberi kesadaran kepada pegawai, apa yang diharapkan dari

mereka dan bagaimana pekerjaan itu dilaksanakan

sebaik-baiknya.

b) Mengakui dan menghargai pekerjaan–pekerjaan yang memang

baik.

c) Bantuan kepada pimpinan guna mengetahui dan mengobati

kelemahan-kelemahan kerja.

d) Catatan, siapa yang harus dilatih.

e) Catatan perkembangan pekerjaan pegawai.

f) Memberi bantuan dalam menentukan kenaikan pangkat, kenaikan

(35)

g) Mengecek ketelitian pembagian kerja.

h) Mengecek kejituan cara penerimaan dan pengujian pegawai.

6. Kenaikan Pangkat dan Pemindahan Jabatan

Dengan adanya pencatatan dan penilaian kecakapan pegawai,

pimpinan mempunyai bahan yang objektif dan berada dalam kedudukan

yang kuat untuk mengembangkan politik kenaikan pangkat yang sehat.

Tujuan dari kenaikan pangkat adalah memperkembangkan, politik dan

metode kerja dengan memilih pegawai dari jabatan yang lebih rendah

yang mempunyai pengetahuan dan kemampuan untuk melayani

kepentingan umum.

1. Pada umumnya, kadang-kadang dimana perlu ada kenaikan pangkat

adalah :

a. Adanya lowongan jabatan

Terbukanya lowongan pekerjaan kebanyakan terjadi karena

adanya pegawai yang berhenti, mengundurkan diri atau

meninggalkan dengan alasan-alasan lain. Jabatan yang lowong

tersebut, dapat diisi oleh pegawai, jawatan itu sendiri yang semula

pangkatnya lebih rendah, tetapi dapat juga diambilkan calon-calon

dari jawatan lain.

b. Realokasi jabatan

Kenaikan pangkat dapat juga merupakan hasil pertumbuhan

secara berangsur-angsur dari tugas dan pertanggung jawab.

c. Pergantian lapangan pekerjaan

Kerap kali terjadi seorang pegawai mempunyai kemampuan,

kecakapan dan pengetahuan lainnya secara menyolok. Jawatan

berdasarkan atas politik kepegawaiannya memberi kesempatan

kepada pegawai yang bersangkutan memperoleh pendidikan yang

lebih tinggi dalam lapangan lain. Setelah pegawai tersebut

berhasil dalam menuntut pendidikan lanjutannya, ia kembali

(36)

2. Pemindahan jabatan

Adalah beralihnya seorang pegawai dari satu bagian kebagian lain

dalam suatu organisasi dengan tidak ada perubahan pada pangkatnya.

Pemindahan jabatan sering digunakan untuk memecahkan berbagai

masalah. Tujuan umumnya adalah :

a.Mengikuti perkembangan teknologi

b.Untuk memperkembangkan karier

c.Untuk menghilangkan kejenuhan kerja

d.Untuk memenuhi kebutuhan perseorangan

e.Untuk tujuan lain

7. Disiplin dan hukuman jabatan

Setiap organisasi memerlukan disiplin dan adanya disiplin itu

dapat dilihat bila pegawai dengan senang hati melaksanakan instruksi

atasannya dan mematuhi atauran-aturan yang berlaku. Disiplin yang

baik adalah hasil bimbingan yang nyata dan terus menerus, yang

dilaksanakan dalam rangka tata tertib yang jelas dan tegas. Disiplin itu

juga ada jika ada kerjasama yang baik.

Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu diperhatikan adanya unsur-unsur :

a) Peraturan yang jelas dan tegas, dengan sangsi hukuman yang sama

bagi setiap pelanggaran yang sama.

a) Penjelasan kepada para karyawan tentang apa yang diharapkan

mereka.

b) Pemberitahuan kepada para karyawan, bagaimana memenuhi ukuran

pekerjaan dan peraturan tata tertib.

c) Penyelidikan yang seksama latar belakang tiap-tiap peristiwa bila

terjadi pelanggaran peraturan.

d) Tindakan disiplin yang tegas bila ternyata telah terjadi pelanggaran.

O Glenn stahl dalam bukunya Public Personal Administration

(37)

a) Peringatan atau teguran

b) Pemindahan pergantian tugas

c) Pernyataan tidak cakap

d) Penurunan dalam daftar susunan pangkat

e) Skorsing dengan tidak mendapat upah/ gaji

f) Penurunan pangkat

g) Pemecatan

8. Pengembangan Kecakapan Pegawai

Pengembangan kecakapan dan latihan pegawai menduduki

tempat yang penting dalam kepegawaian. Salah satu bentuk daripada

pengembangan kecakapan pegawai ini, lazim disebut “In Service

Training” caranya ialah :

a. Latihan secara bersama atau kelompok

b. Latihan secara individual

c. Menyediakan buku-buku petunjuk dan majalah

d. Kursus tertulis

e. Dengan menggunakan alat-alat audio visual

f. Memberikan tugas belajar

g. Mengadakan konferensi-konferensi Dinas

h. Memberikan kesempatan magang

i. Memberikan kesempatan peninjauan

9. Pemberhentian

Pemutusan hubungan kerja antara karyawan dengan pemberi

disebut “pemberhentian”. Jadi pengangkatan adalah permulaan dari masa

kerja/ jabatan sedang pemberhentian adalah pengakhirannya.

Ada bermacam-macam hal yang menjadi sebab pemberhentian yaitu :

a. Pemberhentian atas kehendak pemberi kerja

Pemberhentian semacam ini dapat terjadi misalnya karena

(38)

pengurangan tenaga kerja (employee reduction). Pengurangan tenaga kerja yang demikian itu, dapat tejadi sebagai akibat

mundurnya suatu perusahaan/ kantor, sehingga tidak ada

keseimbangan antara kebutuhan tenaga kerja dengan tenaga riil yang

ada.

Dalam hal pengurangan tenaga kerja ini, biasanya ditempuh

kebijaksanaan :

1) Memberhentikan karyawan yang masih mempunyai status/

kedudukan lemah. Karyawan yang mempunyai masa kerja

sedikit itulah yang biasanya jadi sasaran. Kalau dikemudian hari

ternyata bahwa perusahaan atau kantor tersebut memerlukan

tambahan lagi, maka karyawan yang diberhentikan itulah yang

mendapat prioritas untuk dipekerjakan kembali.

2) Memberhentikan karyawan yang paling tidak cakap/ tidak

efisien kebijaksanaan ini ditempuh atas dasar pertimbangan

bahwa administrasi kepegawaian yang baik harus memperoleh

dan memperkerjakan orang-orang yang tepat dan memenuhi

syarat.

Bentuk lain dari pemberhentian atas kehendak pemberi kerja

adalah “Pemecatan”. Jadi ini merupakan suatu hukuman jabatan.

Pemecatan dapat terjadi karena pelaksanaan pekerjaan yang tidak

memuaskan seperti melalaikan tugas kewajiban atau karena tingkah

laku/ perbuatan yang tidak sesuai dengan martabat karyawan.

b. Pemberhentian disebabkan hal-hal yang tidak dapat dihindarkan.

Seorang pegawai yang meninggal dunia, entah sebagai akibat

pelaksanaan tugas atau bukan dianggap bahwa mulai saat itu

hubungan kerjanya terputus. Seorang yang terkena wajib militer

(karena peraturan negara) juga diberhentikan dari pekerjaan/ jabatan

yang lama. Di samping itu, pemberhentian dapat juga diberhentikan

(39)

dapat juga terjadi karena keputusan pemerintah berhubungan dengan

penyelewengan.

c. Pemberhentian atas kehendak karyawan sendiri

Hal ini dapat terjadi misalnya karena seorang akan mempergunakan

hak pensiun. Di samping itu dapat juga terjadi karena alasan-alasan

fisik maupun mental. Menurut sifat pemberhentian dapat “dengan

hormat” dan dapat pula “tidak dengan hormat”. Dan semua

pemberhentian itu dinyatakan dalam surat keputusan.

E. Fungsi Kegiatan Administrasi Kepegawaian

Menurut Widjaja dalam bukunya Administrasi Kepegawaian Suatu

Pengantar ( 1986 : 162 - 163 ) fungsi administrasi kepegawaian adalah :

a. Menyaring orang–orang yang tepat dan bagaimana menempatkan mereka

didalam bidang pekerjaan yang tepat.

b. Bagaimana memberikan instruksi kepada pegawai baru mengenai teknik–

teknik pelaksanaan tugasnya dan tanggung jawabnya.

c. Untuk bagaimana mempertahankan lamanya jam kerja yang layak serta

syarat–syarat kerja yang baik serta bagaimana cara mencegah terjadinya

kecelakaan dan pemborosan.

d. Untuk mendapatkan bagaimana pembayaran upah/ gaji yang layal bagi

pekerja.

e. Untuk menghadapi hal–hal yang berkenaan dengan kenaikan pangkat dan

memajukan taraf pegawai sesuai dengan kecakapannya.

f. Mengatur hal–hal yang berhubungan dengan persoalan kesejahteraan

pegawai.

g. Mengatur hal-hal yang berhubungan dengan perburuhan.

F. METODE PENGAMATAN

1. Lokasi Pengamatan

Lokasi pengamatan ini bertempat di Bagian Kesekretariatan

(40)

perkembangan zaman sekarang administrasi kepegawaian menjadi hal

yang sangat penting dalam memilih pegawai yang unggul dan berkualitas

serta supaya penulis tahu bagaimana admnistrasi kepegawaian disana.

2. Jenis Pengamatan

Berdasarkan dengan permasalahan yang diajukan maka jenis

pengamatan yang dipilih adalah pengamatan deskriptif kualitatif yaitu

pengamatan yang studi kasusnya mengarah pada pendeskripsian secara

rinci dan mendalam mengenai potret kondisi tentang apa yang sebenarnya

terjadi menurut apa adanya di lapangan studinya. ( Sutopo, 2002 : 111 ).

Dalam pengamatan kualitatif secara umum strategi dasar atau bentuk

rancangan studinya biasanya berupa studi kasus yang mengarah pada studi

dengan analisis sebab-akibat ( hubungan kausal ).

Menurut Winarno S ( 1994 : 140 ) tentang ciri–ciri metode

deskriptif yaitu memusatkan diri pada pemecahan masalah yang ada saat

sekarang dan data yang dikumpulkan disusun, dijelaskan kemudian

dianalisa untuk memperoleh hasil sebesar–besarnya, seorang penyidik

umumnya :

a) Menjelaskan pengamatan deskriptif itu dengan teliti dan terperinci,

baik dasar–dasar metode pengamatan maupun teknis secara khusus.

b) Menjelaskan prosedur pengumpulan data, serta pengawasan dan

penilaian terhadap data tersebut.

c) Memberikan alasan yang kuat mengapa menggunakan metode

deskriptif dan penyelidik menggunakan teknik tertentu dan bukan

teknik lainnya.

3. Sumber Data

Data merupakan suatu fakta dari obyek yang diamati. Sumber data

(41)

1. Nara Sumber

Pada pengamatan ini penulis melakukan wawancara secara langsung

dengan pegawai bagian kesekretariatan yang mengurusi proses

administrasi kepegawaian di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah

Karanganyar yaitu Ibu Yuni Astuti, A.Md dan staff pegawai lainnya

yang tahu tentang masalah kepegawaian di Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Karanganyar.

2. Dokumen dan Arsip

Dokumen yang diperoleh dari hasil pengamatan di Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Karanganyar adalah buku referensi, buku pedoman

penyelenggaraan administrasi dan personalia, pokok–pokok peraturan

kepegawaian, buku rekap jumlah pegawai dari Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Karanganyar, buku profil dan buku pedoman Rumah

Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar.

3. Tempat/ Lokasi

Pengamatan ini dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah

Karanganyar Jl. Papahan Tasikmadu Karanganyar 57722.

4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dan sesuai dengan

pengamatan ini dipergunakan teknik :

1) Wawancara

Yaitu teknik yang paling banyak digunakan dalam pengamatan

kualitatif, terutama pada pengamatan lapangan dengan melakukan

tanya jawab secara lisan dan langsung kepada pegawai yang

mengurusi masalah kepegawaian di Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Karanganyar atau nara sumber yang berkaitan

dengan pengamatan ini.

2) Observasi

Yaitu teknik yang digunakan untuk menggali data dari sumber data

(42)

gambar dengan melakukan pengamatan secara langsung. Dalam

pengamatan ini penuis melakukan observasi dengan magang di

Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar selama kurang lebih

1 bulan.

3) Mengkaji Dokumen dan Arsip

Adalah sumber data pokok dalam pengamatan kesejahreraan, terutama

untuk mendukung proses interprestasi dari setiap peristiwa yang akan

diteliti. Dokumen dan arsip merupakan sumber data yang sering

memiliki posisi penting dalam pengamatan kualitatif agar pengamat

dapat memahami latar belakang suatu peristiwa itu bisa terjadi.

5. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam pengamatan ini adalah model

analisis interaktif yaitu dalam bentuk ini pengamat tetap bergerak diantara

tiga komponen analisis dengan proses pengumpulan data selama kegiatan

pengumpulan data berlangsung. Sesudah pengumpulan data berakhir,

pengamat bergerak diantara tiga komponen analisisnya dengan

menggunakan waktu yang masih tersisa bagi pengamatannya. Pada waktu

pengumpulan data, pengamat selalu membuat reduksi data dan sajian data.

Reduksi dan sajian data harus disusun pada waktu pengamat sudah

mendapatkan unit data dari sejumlah unit yang diperlukan dalam

pengamatan. Pada waktu pengumpulan data sudah berakhir, pengamat

mulai melakukan usaha untuk menarik kesimpulan dan verifikasinya

berdasarkan semua hal yang terdapat dalam reduksi maupun sajian

datanya. Bila simpulan dirasa kurang mantap karena kurangnya rumusan

dalam reduksi maupun sajian datanya, maka pengamat wajib kembali

melakukan kegiatan pengumpulan data yang sudah terfokus untuk mencari

pendukung simpulan yang ada dan juga bagi pendalaman data. ( Sutopo,

[image:42.612.153.510.178.461.2]
(43)

BAB III

DESKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI

A. Sejarah singkat berdirinya Rumah Sakit PKU Muhammadiyah

Karanganyar

Sebelum Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar didirikan,

terlebih dahulu diawali dengan pendirian Rumah Bersalin (RB) PKU

Muhammadiyah Karanganyar yang berlokasi di salah satu rumah warga

Muhammadiyah (Bp. H. Soenardi, BSc), di Badran Asri Karanganyar pada

tanggal 1 Agustus 1989.

Sejalan dengan meningkatnya akan kebutuhan kesehatan dan

kepercayaan masyarakat, maka pada tanggal 1 Juni 1991, Pimpinan Daerah

Muhammadiyah Karanganyar mengembangkan sayap dengan membuka Balai

Pengobatan (BP) PKU Muhammadiyah Karanganyar ditanah milik warga

Muhammadiyah (BP. H. Soewarno) di Badran Asri Karanganyar. Ditempat

inilah RB dan BP Muhammadiyah Karanganyar menjalankan misinya,

ternyata kepercayaan masyarakat semakin kuat sehingga Pimpinan Daerah

Muammadiyah Karanganyar berniat menambah fasilitas pelayanan dengan

mendirikan RS PKU Muhammadiyah Karanganyar.

Pada tanggal 10 Mei 1995 dimulai peletakan batu pertama oleh

Sekwilda DATI II Karanganyar dan dibangunlah Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Karanganyar diatas tanah seluas 12.000 m2 di daerah

Papahan Tasikmadu Karanganyar. Pada bulan April 1996 RB/ BP PKU

pindah ke Desa Papahan Tasikmadu Karanganyar, kemudian status dirubah

dari RB/ BP menjadi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah dengan ijin tetap

dari DEPKES RI tertanggal 28 Agustus 1998 dan diresmikan operasionalnya

oleh Menteri Agama, Bp. Dr. H. Tarmizi Taher dan Ketua DPP Golkar, Ny.

Hardiyanti Indra Rukmana pada tanggal 19 April 1997 setelah berkembang

menjadi rumah sakit jumlah pegawai menjadi 149 orang. Seiring dengan

bertambahnya waktu dan kepercayaan masyarakat, maka Rumah Sakit PKU

(44)

dari berbagai aspek. Oleh karena itu didirikannya Gedung baru dengan

fasilitas yang menjanjikan sehingga dapat memberikan pelayanan yang

memuaskan bagi pengguna jasa yang diresmikan oleh Bp. Drs. H. Marzuki

Usman dan Menteri Sosial Bp. Bachtian Khamzah pada tanggal 02 November

2002.

B. Profil Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar

a. Nama : Rumah Sakit PKU Muhamadiyah Karanganyar

b. Alamat : Jl. Papahan Tasikmadu Karanganyar

c. Kabupaten : Karanganyar

d. Propinsi : Jawa Tengah

e. Telepon : (0271) 494019 – 494649 Fax (0271) 495389

f. Nomor NPWP : 01.811.534.5.528.000

g. Status Tanah : Hak Milik

h. Pemilik : PDM Kab. Karanganyar

i. Banker : Bank Jateng, Bank Syariah Mandiri,

KSU Sinar mentari

Nomor Ijin Penyelengaraan

a. Rumah Sakit : 503 / 1 / RS / BPPT / VI / 2010

b. Status Perusahaan : PMDN

Luas Bangunan

a. Luas tanah : 12.893 M2

b. Lantai 1 & 2 : 580 M

c. B Kamar Operasi : 250 M

d. B Bangsal Kl I : 350 M

e. B Bangsal Bedah : 350 M

f. B Paviliun, Dp, GD : 271 M

g. Blok A ( Baru ) : 833 M

h. IDLC, Jenset, Sumur, Teknik : 180 M

i. Masjid s/d Insenerator : 244 M

(45)

C. Komitmen Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar

Komitmen Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar mencakup

Falsafah, Visi, Misi, Tujuan dan Motto Rumah Sakit PKU Muhammadiyah

Karanganyar yaitu :

Falsafah Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar :

Sebagai perwujudan Da’wah Amar Makruf Nahi Mungkar.yang artinya

dalam Islam adalah mengajak kebaikan dan mencegah kemungkaran.

Visi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar :

Menjadi Rumah Sakit Pilihan Utama dan Kebanggaan Utama.

Misi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar :

1. Memberikan pelayanan kesehatan yang profesional dan terjangkau

bagi semua lapisan masyarakat.

2. Memberikan pelayanan rujukan yang memuaskan bagi masyarakat.

3. Memberikan rasa aman dan nyaman dilingkungan Rumah Sakit.

Tujuan Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar :

Tercapainya derajad kesehatan jasmani dan rohani masyarakat yang

optimal dan paripurna.

Motto Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar :

“ Melayani Sepenuh Hati “

D. Prestasi yang diperoleh Rumah Sakit PKU Muhammadiyah

Karanganyar

Prestasi yang pernah dicapai oleh Rumah Sakit PKU Muhammadiyah

Karanganyar antara lain adalah :

1. Sertifikat Akreditasi penuh 5 POKJA (Kelompok Kerja) dari Depkes RI

pada tanggal 22 Oktober 2007 yaitu Admen, UGD, Rekam Medik,

Keperawatan dan Yangmed.

2. Piagam penghargaan dan piala berbagai kejuaraan olahraga.

3. Piagam penghargaan SERAYU ADVENTURE PKU DMC– MDMC SE –

(46)

E. Fasilitas pelayanan Medis, Non Medis dan Penunjang Rumah Sakit PKU

Muhammadiyah Karanganyar

Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar termasuk jenis rumah sakit

type C, hal ini dapat dilihat dengan pelayanan-pelayanan dibawah ini yang ada

di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar.

A. Bidang Pelayanan Medik

• Pelayanan 24 Jam : UGD

Apotek

Bedah Sentral

Laboratorium

Radiologi

CT Scanning

Ambulance

• Rawat Jalan :

Poliklinik Umum

Poliklinik Spesialis

Poliklinik Penyakit Dalam

Poliklinik Bedah Umum

Poliklinik Anak

Poliklinik Kebidanan & Penyakit Kandungan

Poliklinik Mata

Poliklinik THT

Poliklinik Bedah Orthopedi

Poliklinik Bedah Mulut

Fisioterapi

Poliklinik Paru

Poliklinik Jiwa

Poliklinik Tumbuh Kembang & Pijat Bayi

(47)

• Rawat Inap

Penyakit Dalam

Bedah Umum

Penyakit Anak

Kebidanan & Penyakit Kandungan

Mata

Paru

THT

Bedah Tulang

Syaraf

Jiwa

Urologi

• Intensive Care Unit

• Pelayanan Rawat Inap

1. Ruang Perawatan VVIP memberikan pelayanan dan kenyamanan

yang prima dengan fasilitas berstandar hotel.

2. Ruang Perawatan VIP memberikan pelayanan dan kenyamanan

yang prima.

Fasilitas : 1 kamar mandi, 1 kamar tidur, 1 tempat tidur, AC,

Kulkas, TV, bedside cabinet, sofa, almari obat, meja kursi teras,

kursi tunggu.

3. Ruang Perawatan Kelas I merupakan ruang yang digemari oleh

pelanggan karena setiap ruang mempunyai teras yang langsung

berhubungan dengan taman.

Fasilitas : 1 tempat tidur, TV, kipas angin, kamar mandi, sofa

penunggu, bedside cabinet, meja kursi teras.

4. Ruang Perawatan Kelas II

Fasilitas : 4 tempat tidur, 1 kamar mandi, 1 kipas angin, 4 almari.

5. Ruang Perawatan Kelas III

Fasilitas : 4 tempat tidur, 1 kamar mandi ( luar ), 1 kipas angin.

(48)

7. Ruang Perawatan Perinatal/ Perawatan Bayi

8. Ruang Kebidanan dan Kandungan

9. Ruang Operasi

• Pelayanan Penunjang Medik

Laboratorium

Pelayanan Tranfusi Darah

Radiologi

USG

CT Scanning

Fisioterapi

Konsultasi Gizi

Apotik & Instalasi Farmasi

Medikal Check UP

Pijat Bayi

Pelayanan Rupti Jenasah

• Pelayanan Lamanya

Ambulan mobil untuk rujukan dan jemput pasien

Mobil Jenasah

Rupti Jenasah

Bimbingan rochani kepada pasien & keluarga

Kajian Al – Qur’an

Instalasi Pengolahan Limbah Cair

Instalasi pengolahan Limbah Padat

Loundry

Pelayanan Boga

• Pelayanan Kerohanian

Bimbingan Rohani kepada pasian dan keluarga

(49)

F. Jajaran Direksi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Karanganyar

Direktur : dr. Hj. Endah Umar

Wakil direktur Umum dan SDM : dr. Hj. Haryanti

Wakil Direktur Medis : DR. Dr. H. OS Hertanto, SPS

G. Jadwal Klinik Umum dan Spesialis Rumah Sakit PKU Muhammadiyah

Karanganyar

Pelayanan UGD 24 Jam

Gambar

Tabel 1.1.
gambar dengan melakukan pengamatan secara langsung. Dalam

Referensi

Dokumen terkait

Balanced Scorecard cocok untuk diterapkan pada rumah sakit umum seperti rumah sakit PKU Muhammadiyah Surakarta karena Balance Scorecard dapat memberikan gambaran yang

pengetahuan perawat tentang mutu pelayanan keperawatan di Rumah Sakit. PKU

SITTI UMAYA, D1613094, HUMAS, AKTIVITAS MARKETING PUBLIC RELATIONS TIM PROMOSI KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS) RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA, 2016. Latar

PENERAPAN MANAJEMEN MUTU PELAYANAN DI UNIT REKAM MEDIS RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA Disusun oleh : Anton Susanto.. Nim

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI CITRA RUMAH SAKIT DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH

penelitian dengan judul “PENGARUH KONFLIK PEKERJAAN KELUARGA TERHADAP KINERJA PEGAWAI (Studi Kasus Rumah sakit PKU Muhammadiyah SURAKARTA)”.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit Islam PKU Muhammadiyah Kota Palangka Raya sudah memberikan pelayanan yang

3.2 Hambatan yang Dihadapi Selama Proses Pengelolaan Limbah B3 di Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Bantul Proses pengelolaan limbah B3 di Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Bantul