Rima Ratna ningsih, 2013
Perbandingan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan Terhadap Penguasaan Gerak Senam Ayo Bergerak Indonesia Pada Pembelajaran Senam Irama
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PERBANDINGAN METODE BAGIAN DENGAN METODE KESELURUHAN TERHADAP PENGUASAAN GERAK
SENAM AYO BERGERAK INDONESIA PADA PEMBELAJARAN SENAM IRAMA
(Penelitian Eksperimen Pada Siswi Kelas VIII SMP Negeri 2 Parongpong)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
RIMA RATNA NINGSIH 0809138
PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN
LEMBAR PENGESAHAN
PERBANDINGAN METODE BAGIAN DENGAN METODE KESELURUHAN TERHADAP PENGUASAAN GERAK
SENAM AYO BERGERAK INDONESIA PADA PEMBELAJARAN SENAM IRAMA
(Penelitian Eksperimen Pada Siswi Kelas VIII SMP Negeri 2 Parongpong)
Oleh
Rima Ratna Ningsih
Disetujui dan Disahkan Oleh:
Pembimbing I
Dr. Hj. Tite Juliantine, M.Pd.
NIP. 196807071992032001
Pembimbing II
Helmy Firmansyah, M.Pd.
Nip: 197912282005011002
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Drs. Mudjihartono, M.Pd.
Rima Ratna ningsih, 2013
Perbandingan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan Terhadap Penguasaan Gerak Senam Ayo Bergerak Indonesia Pada Pembelajaran Senam Irama
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
PERBANDINGAN METODE BAGIAN DENGAN METODE KESELURUHAN TERHADAP PENGUASAAN GERAK
SENAM AYO BERGERAK INDONESIA PADA PEMBELAJARAN SENAM IRAMA
(Penelitian Eksperimen Pada Siswi Kelas VIII SMP Negeri 2 Parongpong)
Oleh
Rima Ratna Ningsih
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
© Rima Ratna Ningsih 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Mei 2013
Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
Rima Ratna Ningsih, 2013
ABSTRAK
PERBANDINGAN METODE BAGIAN DENGAN METODE KESELURUHAN TERHADAP PENGUASAAN GERAK
SENAM AYO BERGERAK INDONESIA PADA PEMBELAJARAN SENAM IRAMA
(Penelitian Eksperimen Pada Siswi Kelas VIII SMP Negeri 2 Parongpong)
Pembimbing : 1. Dr. Hj. Tite Juliantine, M.Pd
2. Helmy Firmansyah, M.Pd
Rima Ratna Ningsih*
Dalam rangka meningkatkan penguasaan gerak pada pembelajaran senam irama, diperlukan sebuah metode mengajar yang diterapkan oleh guru pendidikan jasmani. Salah satunya dapat menggunakan metode bagian dan metode keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari metode bagian dan metode keseluruhan untuk selanjutnya dibandingkan mana yang lebih berpengaruh antara kedua metode tersebut terhadap penguasaan gerak senam ayo bergerak Indonesia pada pembelajaran senam irama. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Sampel dalam penelitian ini diambil secara random yang terdiri dari 24 siswa di SMP Negeri 2 Parongpong dengan teknik simple random sampling. Analisis statistika yang digunakan adalah analisis uji t dengan kesamaan dua rata-rata satu pihak. Hasil pengujian menunjukan bahwa ketiga hipotesis diterima, yang pertama yaitu metode bagian berpengaruh terhadap penguasaan gerak senam ayo bergerak Indonesia pada pembelajaran senam irama, yang kedua metode keseluruhan berpengaruh terhadap penguasaan gerak senam ayo bergerak Indonesia pada pembelajaran senam irama, dan yang ketiga menyatakan bahwa metode bagian berpengaruh lebih besar dibandingkan dengan metode keseluruhan terhadap penguasaan gerak senam ayo bergerak Indonesia pada pembelajaran senam irama.
Rima Ratna Ningsih, 2013
Perbandingan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan Terhadap Penguasaan Gerak Senam Ayo Bergerak Indonesia Pada Pembelajaran Senam Irama
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
i
ABSTRACT
COMPARISON PART METHOD WITH WHOLE METHOD OF THE MOTION AGAINST THE MASTERY AYO BERGERAK
INDONESIA GYMNASTICS IN LEARNING
GYMNASTICS RHYTHM
(Experimental Research on the Students of class VIII SMP Negeri 2 Parongpong)
Mentor : 1. Dr. Hj. Tite Juliantine, M.Pd
2. Helmy Firmansyah, M.Pd
Rima Ratna Ningsih*
In order to improve the mastery of movement on learning rhythmic gymnastics, takes a teaching method that is applied by physical education teachers. One of them can use the part method and whole method. This study aimed to determine the effect of the part method and whole method to the next whole which is more influential compared between the two methods to mastery of movement Ayo Bergerak Indonesia gymnastics on learning rhythmic gymnastics. The research method used was experimental. The samples taken at random which consists of 24 students in Junior High School 2 Parongpong with simple random sampling technique. Statistical analysis used was t test analysis with an average similarity of the two parties. The test results showed that the third hypothesis is accepted, the first part the effect on the control methods of motion exercises Indonesian let's move on learning rhythmic gymnastics, which both affect the whole methods of motion control gymnastics Indonesian let's move on learning rhythmic gymnastics, and the third states that the methods part an effect greater than the whole methods to control the motion gymnastics Indonesian let's move on learning rhythmic gymnastics.
Rima Ratna ningsih, 2013
1. Macam-Macam Metode Pembelajaran Secara Umum ...
2. Metode-Metode Dalam Mengajar Penjas ...
Rima Ratna ningsih, 2013
Perbandingan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan Terhadap Penguasaan Gerak Senam Ayo Bergerak Indonesia Pada Pembelajaran Senam Irama
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu vi
1. Senam Ayo Bergerak Indonesia ...
F. Pengaruh Metode Bagian Terhadap Penguasaan Gerak Senam Irama ...
G. Pengaruh Metode Keseluruhan Terhadap Penguasaan Gerak Senam Irama ...
BAB III PROSEDUR PENELITIAN
D. Instrumen Pengumpulan Data ...
E. Teknik Analisis Data ...
BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ...
Rima Ratna ningsih, 2013
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ...
B. Saran ...
DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN PENGOLAHAN DATA ... LAMPIRAN LEMBAR PENILAIAN ... LAMPIRAN PROGRAM PEMBELAJARAN ... LAMPIRAN FOTO PENELITIAN ... LAMPIRAN SURAT ...
58
58
60
63
71
93
121
Rima Ratna Ningsih, 2013
Perbandingan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan Terhadap Penguasaan Gerak Senam Ayo Bergerak Indonesia Pada Pembelajaran Senam Irama
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1 BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Pendidikan jasmani pada dasarnya merupakan bagian integral dari sistem
pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pelaksanaan pendidikan jasmani
harus diarahkan pada pencapaian tujuan tersebut. Tujuan pendidikan jasmani
bukan hanya mengembangkan ranah jasmani, tetapi juga mengembangkan aspek
kesehatan, kebugaran jasmani, keterampilan berfikir kritis, stabilitas emosional,
keterampilan sosial, penalaran dan tindakan moral melalui kegiatan aktivitas
jasmani dan olah raga.
Menurut Mahendra (2009:21) memaparkan: “Pendidikan jasmani adalah
proses pendidikan melalui aktivitas jasmani, permainan atau olahraga yang
terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan”.
Dari kutipan diatas jelas bahwa pendidikan jasmani memiliki peran yang
sangat penting dalam mengintensifkan penyelenggaraan pendidikan sebagai suatu
proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani
memberikan kesempatan pada siswa untuk terlibat langsung dalam aneka
pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, bermain, dan berolahraga yang
dilakukan secara sistematis, terarah dan terencana. Pembekalan pengalaman
belajar itu diarahkan untuk membina, sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan
aktif sepanjang hayat.
Ruang lingkup pendidikan jasmaniKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(Depdiknas 2008: 195) meliputi aspek permainan dan olahraga, aktivitas
pengembangan, uji diri / senam, aktivitas ritmik, aktivitas air
danpendidikanluarkelas sesuai dengan karakteristik siswa. Guru penjas
merupakan tenaga pendidik yang bertanggung jawab terhadap perkembangan
peserta didik dengan mengupayakan seluruh potensinya baik ranah afektif,
Dalam proses pembelajaran,seorang guru penjas harus bisa menyampaikan
materi dengan baik, tentunya dengan metode yang sesuai dengan karakter materi
yang akan diajarkan karena dengan metode yang tepat maka tujuan pembelajaran
dapat tersampaikan dengan baik kepada siswa. Untuk itu kompetensi didaktik dan
metodik mengajar merupakan syarat mutlak yang harus dimiliki oleh seorang guru
penjas.
Pencapaian tujuan pembelajaran pendidikan jasmani agar sesuai
harapan, guru perlu mempertimbangkan dan memilih metode pembelajaran yang
tepat dan efektif. Ketepatan dalam penerapan metode pembelajaran akan
memberikan pengaruh pada siswa, sehingga siswa akan mengalami
kemudahan dalam mengikuti pembelajaran.
Berikut berbagai pengertian mengenai metode pembelajaran. Menurut
Sutikno S (2009: 88) dalam Mahendra (2007:270) menyatakan „Metode pembelajaran adalah cara-cara menyajikan materi pelajaran yang dilakukan oleh
pendidik agar terjadi proses pembelajaran pada diri siswa dalam upaya untuk
mencapai tujuan‟.
Dalam proses belajar mengajar terdapat banyak metode mengajar menurut
Mahendra (2007:271) menjelaskan bahwa “Dalam pembelajaran terdapat beberapa macam metode pembelajaran yaitu metode keseluruhan,metode bagian,
metode campuran (bagian dan keseluruhan) dan metode progresif”. Keempatmetodeinilah yang seringkalidipergunakan guru penjasdalam proses
pembelalajaranpenjas.
Yang di maksud dengan metode bagian atau part methodmenurut
Mahendra (2007:275)adalah “Suatu cara mengajar yang beranjak dari suatu
bagian ke keseluruhan atau dari yang khusus ke yang umum”. Sedangkan metode
keseluruhan merupakan metode pengajaran yang diberikan secara menyeluruh.
Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Mahendra (2007 : 273) menjelaskan
“Metode keseluruhan atau whole method adalah suatu cara mengajar yang
beranjak dari yang umum ke yang khusus”. Dalam mengajarkan keterampilan
gerak atau permainan, maka bentuk yang utuh atau keseluruhan diajarkan terlebih
3
Rima Ratna Ningsih, 2013
Perbandingan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan Terhadap Penguasaan Gerak Senam Ayo Bergerak Indonesia Pada Pembelajaran Senam Irama
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dalam metode campuran, Supandi (Mahendra dan Ma‟mun, 1998:209)
membagi metode ini menjadi dua bagian yaitu „global-bagian atau whole-part method dan metode progresif atau progressive method’. Menurut Mahendra dan
Ma‟mun (1998:209) “Metode global-bagian (campuran) atau whole-partmethod adalah campuran dari kedua metode yang telah dibahas dengan maksud
menggabungkan kelebihan-kelebihan dari keduanya”. Sedangkan metode
progresif atau progressive method Menurut Mahendra dan Ma‟mun (1998:210)
adalah
Cara mengajar dimana bahan latihan atau keterampilan dibagi dalam beberapa unit atau bagian, yang dilakukan di sini adalah mencoba mencari atau menentukan inti dari keterampilan yang bersangkutan. Inti itulah yang kemudian dijadikan bagian pertama yang harus dilakukan.
Dari sekian banyak metode penulis mencoba mengungkap mengenai
metode bagian dan metode keseluruhan karena seperti yang telah dipaparkan
diatas kedua metode ini memiliki ciri khas tersendiri dimana kedua metode ini
sangat berbeda. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari proses tahap
pelaksanaannya, dalam metode keseluruhan sesuai dengan apa yang telah
dipaparkan diatas maka pelaksanaannya metode keseluruhan ini menurut
Mahendra (2007:273) mengikuti urutan sebagai berikut :
a. Preview: yaitu tahap yang dimaksudkan untuk memperkenalkan
keterampilan yang akan dipelajari. Tahap preview ini tentu bisa dilakukan
dengan berbagai cara, baik melalui uraian verbal, demonstrasi langsug,
penayangan gambar atau foto, pemutaran video film, atau hanya
lembaran-lembaran tugas, yang pada intinya untuk memberikan gambaran utuh
(keseluruhan) tentang materi yang akan dipelajari.
b. Percobaan: dalam tahap ini semua murid mencoba untuk menguasai
keterampilan yang dimaksud dengan cara melakukannya sendiri secara utuh
seperti yang terlihat dalam gambar. Apabila keterampilan yang dipelajari
rangkaian gerak mulai dari bagian pemanasan, gerakan inti satu, inti dua, inti
tiga dan seterusnya sampai pada bagian terahir yaitu gerakan pendinginan.
c. Review: setelah percobaan yang sekilas tadi dianggap cukup, maka dalam
tahap ini guru mungundang murid untuk saling mengungkapkan
masalah-masalah yang ditemukan selama percobaan atau dalam kondisi kelas kita
yang lebih bersifat satu arah, maka tahap ini sering digunakan guru untuk
memberitahukan pada murid tentang kesalahan-kesalahan yang masih
mereka buat.
d. Retial: dari pengenalan mereka tentang apa yang harus dilakukan pada
percobaan mereka, maka dalam tahap ini murid mulai mencoba kembali
dengan tujuan memperbaiki kesalahan-kesalahan yang masih dibuat.
Percobaan kembali ini tetap masih dalam konteks keseluruhan yang
kemudian bisa dilakukan semacam review kembali.demikian seterusnya
hingga keterampilan yang bersangkutan dirasa sudah dicapai dengan baik.
e. Pemantapan: setelah beberapa kali terlibat dalam proses review dan retrial,
maka murid akan semakin memantapkan kemampuannya dengan melatihnya
berulang-ulang. Pada tahap ini hendaknya guru sudah semakin spesifik
dalam memberikan umpan balik informasi yang berguna buat memantapkan
keterampilan anak.
Sesuai dengan apa yang telah dipaparkan diatas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran senam irama dengan metode keseluruhan seorang guru dapat
memperlihatkan terlebih dahulu video senam irama kepada siswa (tahap preview)
selanjutnya dalam pemberian materi guru memberikan langsung secara
keseluruhan keterampilan yang harus dikuasai mulai dari bagian awal senam
irama sampai akhir gerakan dengan guru langsung mencontohkan gerakan senam
irama. Selain itu pula dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran dengan
menggunakan metode ini kondisi kelas bersifat satu arah karena berpusat pada
guru yang lebih aktif dan siswa hanya mengikuti apa yang dicontohkan oleh
gurunya. Sedangkan dalam pelaksanaan metode bagian menurut Mahendra
5
Rima Ratna Ningsih, 2013
Perbandingan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan Terhadap Penguasaan Gerak Senam Ayo Bergerak Indonesia Pada Pembelajaran Senam Irama
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
a. Preview: sama seperti pada tahap pengajaran metode keseluruhan, tahap ini
adalah untuk memberikan pengertian yang utuh tentang materi atau
keterampilan yang akan dipelajari. Lebih khusus lagi, preview dalam metode
ini adalah untuk memperlihatkan kepada murid bagaimana keterampilan
yang dimaksud terdiri dari bagian-bagian yang digabungkan. Pelaksanaan
tahap ini perlu untuk keprluan tahap berikutnya. Dalam pembelajaran senam
irama pada tahap ini seorang guru menjelaskan bagian-bagian senam irama
yang akan dipelajari.
b. Analisis: tahap ini dimaksudkan untuk mengenali bagian-bagian yang
membangun suatu keterampilan, bagaimana urutannya dan apa fungsi dari
masing-masing elemen tadi terhadap keutuhan keterampilan. Keperluan
analisis ini sebenarnya akan bermanfaat juga untuk melatih anak dalam
melihat bagaimana suatu keterampilan terbangun. Dalam pembelajaran
senam irama tahap ini hanya membagi urutan rangkaian gerak senam irama
ke dalam unit-unit sesuai urutan rangakaian gerakan senam irama dan
mengetahui fungsi dari setiap tahap rangkaian gerakan.
c. Melatih unit-unit: setelah berhasil menganalisis suatu keterampilan yang
hendak dipelajari, maka tahap berikutnya adalah melatih unit-unit tadi sesuai
urutannya. Dalam pembelajaran senam irama maka pertama kali yang dilatih
adalah bagian rangkaian gerakan pemanasan. Setelah bagian tersebut
dikuasai maka dilanjutkan pada rangakaian gerakan inti satu. Demikian
seterusnya hingga semua unit dikuasai.
d. Sintesis: setelah semua unit yang membangun suatu keterampilan dapat
dikuasai sebagai unit-unit kecil, maka di sinilah semua unit tadi dicoba
digabungkan sehingga mewujud sebagai keterampilan utuh. Maka dalam
pemebelajaran senam irama pada tahap ini semua bagian mulai dari bagian
rangkaian gerakan pemanasan, inti satu, inti dua dan seteruannya
digabunggakan sampai gerakan akhir pendinginan.
Berdasarkan paparan diatas terlihat perbedaan yang jelas antara kedua
metode tersebut sehingga memberikan pengaruh yang berbeda pula oleh karena
keseluruhan sehingga dapat diketahui metode manakah yang lebih cocok
digunakan dalam pembelajaran senam irama.
Dalam penelitian ini metode bagian dengan metode keseluruhan yang
telah dipaparkan diatas akan diterapkan dalam materi pembelajaran senam irama
di SMPN 2 Parongpongkarena pada kenyataanya di lapangan materi senam irama
jarang sekali diberikan kepada siswanya bahkan mungkin tidak pernah diberikan
materi senam irama ini.Menurut Mahendra (2009:52) memaparkan:
Pengajaran senam dalam pendidikan jasmani di Indonesia masih belum terlaksana dengan baik. Minimal ada dua penyebab mengapa hal itu masih terjadi, pertama karena peralatan senam tidak tersedia atau kurang lengkap, dan kedua karena guru enggan mengajarkannya karena berbagai sebab.
Berdasarkan kutipan diatas kemungkinan yang menjadi penyebab utama di
SMPN 2 Parongpong senam irama jarang sekali diberikan yaitu karena guru
enggan mengajarkannya karena berbagai sebab dan salah satunya metode
pembelajaran yang kurang tepat. Fakta-fakta yang peneliti temukan di lapangan
ketika PPL (program pengalaman lapangan) yang menyebabkan senam irama
jarang sekali diberikandalam pembelajaran penjas dipengaruhi oleh beberapa
faktor diantaranya adalah keterampilan guru, metode yang digunakan dalam
pembelajaran, adanya persepsi negatif siswa, kurangnya motivasi siswa untuk
belajar, adanya perubahan perilaku dan karakteristik siswa, dan lingkungan belajar
yang tidak kondusif.
Selain itu, karena peneliti pun pernah mengajar senam irama di SMPN 2
Parongpong dengan memberikan pembelajaran senam kebugaran jasmani yaitu
Senam ayo bergerak Indonesia, dimana pada saat itu peneliti mengalami kendala
dalam penyampaian materi tersebut. Dalam pengamatan peneliti pada saat proses
pembelajaran banyak siswa siswi yang mengalami kesulitan untuk memahami dan
mengetahui gerakan dengan baik dan benar bahkan mereka hanya melakukan
gerakan yang sesuai kehendaknya sendiri.
7
Rima Ratna Ningsih, 2013
Perbandingan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan Terhadap Penguasaan Gerak Senam Ayo Bergerak Indonesia Pada Pembelajaran Senam Irama
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
pengkajian secara khusus dalam bentuk penelitian. Adapun penelitian yang akan
diangkat dalam judul ini adalah : “ Perbandingan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan Terhadap Penguasaan Gerak Senam Ayo Bergerak IndonesiaPada
Pembelajaran Senam Irama Di SMP Negeri 2 Parongpong”.
B. Rumusan Masalah
Mengacu pada latar belakang di atas, maka peneliti mencoba menjabarkan
kembali permasalahan yang timbul untuk diteliti lebih lanjut. Maka peneliti
merumuskan masalah penelitian ini ke dalam pertanyaan berikut :
1. Bagaimana pengaruh metode bagian terhadap penguasaan gerak senam ayo
bergerak Indonesia pada pembelajaran senam irama di SMPN 2 Parongpong?
2. Bagaimana pengaruh metode keseluruhan terhadap penguasaan gerak senam
ayo bergerak Indonesia pada pembelajaran senam irama di SMPN 2
Parongpong?
3. Metode mana yang memberikan pengaruh yang lebih signifikan terhadap
penguasaan gerak senam ayo bergerak Indonesia pada pembelajaran senam
irama di SMPN 2 Parongpong?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan sesuatu hal yang ingin dicapai oleh peneliti
setelah penelitian ini selesai. Arikunto (1993:49) mengemukakan tujuan
penelitian: “Tujuan penelitian adalah rumusan kalimat yang menunjukan adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah penelitian selesai”. Berdasarkan rumusan
masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan penelitian
iniadalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh metode bagian terhadap penguasaan gerak
senam ayo bergerak Indonesia pasa pembelajaran senam irama di SMPN
2Parongpong.
2. Untuk mengetahui pengaruhmetode keseluruhan terhadap penguasaan gerak
Parongpong.
3. Untukmengetahuimetodemanakah
yangmemberikanpengaruhlebihsignifikanterhadappenguasaangeraksenam ayo
bergerak Indonesia padapembelajaransenamirama di SMPN 2 Parongpong.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat antara lain menjadikan
bahan bagi pengembangan khususnya senam irama baik secara teoritis maupun
secara praktis. Dengan demikian, manfaat penelitian mencakup :
1.Secara teoretis, penelitian inidapat dijadikan sumbangan pikiran dan bahan pengajaran dalam penyampaian materi pembelajaran senam irama pada
siswa-siswi di SMPN 2 Parongpong.
2.Secara praktis, hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan dan bahan masukan bagi guru pendidikan jasmani untuk menyampaikan materi pembelajaran
senam irama sehingga hasil belajar yang diperoleh akan lebih baik.
E. Pembatasan Penelitian
Agar penelitian memperoleh sasaran yang sesuai dengan tujuan yang
diharapkan, maka perlu adanya pembatasan masalah tentang pembatasan masalah
ini, berpedoman pada latar belakang diatas serta untuk menghindari timbulnya
penafsiran yang terlalu luas dan untuk memperoleh gambaran yang jelas. Secara
lebih operasional dalam penelitian ini, maka penulis akan membatasi masalah
penelitian ini adalah :
1. Variabel bebas adalah metode bagian dengan metode keseluruhan sedangkan
variabel terikat adalah penguasaan gerak senam ayo bergerak indonesia.
2. Permasalahan yang diteliti dalam penelitian ini yaitu mengetahui
perbandingan pembelajaran senam ayo bergerak Indonesia yangmenggunakan
metode bagian dengan metode keseluruhan terhadap hasil pembelajaran
9
Rima Ratna Ningsih, 2013
Perbandingan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan Terhadap Penguasaan Gerak Senam Ayo Bergerak Indonesia Pada Pembelajaran Senam Irama
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
3. Populasi dalam penelitian ini adalah semua murid kelas 8 SMPN 2
Parongpong sedangkan sampel dalam penelitian ini sebanyak 24 orang.
4. Kriteria penilaian pada metode bagian dan metode keseluruhan dilihat dari
rangkaian gerakan senam ayo bergerak Indonesia, sedangkan pada hasil
pembelajaran dilihat dari hasil akhir nilai tes penguasaan gerakan senam ayo
bergerak Indonesia setiap siswi. Kriteria penilaian : teknik gerak dan
ketepatan musik/irama gerak.
5. Lokasi yang menjadi tempat penelitian adalah di SMPN 2 Parongpong.
F. Anggapan Dasar
Anggapandasaradalahsuatupendapat yang
telahdiyakinikebenarannyadantelahdijadikantitiktolakpenelitiandalammemecahka
nmasalah, seperti yang di kemukakanolehArikunto (1993:19) bahwa,
“Anggapandasaradalah sesuatu yang diyakini kebenarannya oleh peneliti yang akan berfungsi sebagai hal-hal yang dipakai untuk berpijak bagi peneliti dan
melaksanakan penelitiannya”.
Dalamupayamencapaipenguasaangerak yang maksimal,banyakfaktor yang
mempengaruhiterhadaptercapainyahasilbelajar. Salah
satunyaadalahkesesuaianpenggunaanmetode yang diberikan guru
dalammelaksanakan proses pembelajaran. Dalam penelitian ini ada dua variabel
bebas yaitu metode keseluruhan atau whole method dan metode bagian atau part
method. Dari kedua metode tersebut, masing-masing memberikan pengaruh yang
berbeda terhadap penguasaan gerak senam ayo bergerak Indonesia dalam
pembelajaran senam irama.
Metode keseluruhan dalam kegiatan pengajaran pendidikan jasmani sering
digunakan dimana dalam penggunaan metode ini pemberian materi kepada siswa
diberikan secara keseluruhan sekaligus. Berbeda dengan metode bagian yang
beranjak dari bagian-bagian yang kemudian dirangkaikan secara keseluruhan. Hal
tersebut sesuai dengan apa yang diungkapkan olehSugiyanto dalamKhasanah
„Metodekeseluruhanadalahcarapendekatandimanasejakawalpelajar di arahkanuntukmempraktekankeseluruhanrangkaiangerakan yang dipelajari‟.
Berdasarkan pemaparan di atas, metode keseluruhan diharapkan dapat
memberikan pemahaman secara keseluruhan kepada siswa dari sejak awal
pembelajaran, selain itu pula metode keseluruhan ini dapat memberikan pengaruh
terhadap penguasaan gerak senam kebugaran jasmani dalam pembelajaran senam
irama. Penjelasan di atas senada dengan yang diungkapkan oleh Menurut Bower
danHilgard (1981)dalamMahendradanMa‟mun (1998:275) menjelaskan bahwa:
Polapengamatanmetodekeseluruhanselalutertujupadakeadaansederhana
,keadaanseimbang,keadaan yang
stabildansegalakegiatanmempunyaitujuan.
Dengandemikiandapatdikemukakanmetodekeseluruhanmelihatkemampuan individuuntukmelihathubungan-hubungandarisuaturangkaiangerakyang tersusundanteroganisir.Dalammetodeiniindividumendapat insight yaitu:Pemahaman yang diperolehbersifatkeseluruhan yang secaramendadakdarihubungandaribagian-bagian,
Subyekdapatmengamatidanmenempatkansetiapbagiangerakan, Subyekterlibatsecaraaktifdalampemecahanmasalah yang dihadapi.
Dari kutipan di atas dengan pemahaman yang akan diperoleh dan bersifat
keseluruhan yang secara mendadak hubungan dari bagian-bagian serta siswa
terlibat secara aktif dalam pemecahan masalah yang dihadapi diharapkan mampu
memberikan pengaruh kepada siswa dalam menguasai gerak senam kebugaran
jasmani dalam pembelajaran senam irama.
Sama halnya dengan metode keseluruhan, metode bagian juga mempunyai
kelebihan tersendiri yang bisa membantu siswa mempermudah menguasai gerak
senam ayo bergerak Indonesia secara rinci. Hal tersebut sesuai dengan yang
diungkapkan oleh Mahendra (2007:275) memaparkan :
11
Rima Ratna Ningsih, 2013
Perbandingan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan Terhadap Penguasaan Gerak Senam Ayo Bergerak Indonesia Pada Pembelajaran Senam Irama
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
gerak, yang pada akhirnya digabungkan menjadi suatu keterampilan gerak yang utuh.
Berdasarkan kutipan di atas, metode bagian diharapkan mampu
memberikan pengaruh terhadap penguasaan gerak senam kebugaran jasmani
dalam pembelajaran senam irama karena dalam proses pengajaran materi yang
diberikan beranjak dari unit-unit terkecil kemudian disatukan secara keseluruhan
hal tersebut mempermudah siswa dalam memahami tiap bagian gerakan secara
rinci dan mempermudah siswa dalam menghafal setiap rangkaian gerakan senam
irama.
Dalam penyampaianmaterikhususnyaketerampilangerak yang
kompleksbiasanyaseorang guru
ataupembinatidakmenampilkansemuaaspekketerampilantersebutkepadasiswakaren
asiswa pun akanmerasadiberikaninformasi yang
terlalubanyakdantidakmampumengingatnya, terhadaptugas yang
demikiantentunya guru
ataupembinaharusmampumenyesuaikanprosedurdanpendekatan yang tepat.
Pendekatan yang seringdigunakanmanakalamenghadapigejalatersebut, biasanya
guru akanmembagitugaskedalam unit-unit yang bermakna yang
dapatdipisah-pisahkan (metodebagian).
Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa jenis keterampilan gerak yang
akan diajarkan berhubungan erat dengan kesesuaian penggunaan metode
pembelajaran yang akan digunakan. Sesuai dengan yang dikemukakan
olehMahendra (2007 : 218 ) menyatakanbahwa:
“Beberapaeksperimenmengatakanbahwapenggunaanmetodebagianuntukketerampi
landiskritsecaraterpisahtidakmenghasilkan transfer yang baik.
Terutamajikaketerampilantersebutbersifatcepatdanbalistik”.. Hal ini juga
disampaikan oleh Mahendra dan Ma‟mun (1998:205) “Transfer bagian paling
baik berlaku pada tugas-tugas serial yang panjang, di mana aksi (kesalahan) dari
tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk keterampilan serial dan kompleks maka
penggunaan metode bagian cocok digunakan.
Berdasarkan yang telah dipaparkan diatas dari kedua metode pembelajaran
pembelajaran tersebut,metode keseluruhan lebih menekan pada pemberian gerak
secara keseluruhan dari mulai awal pengajaran, selain itu dengan melihat dari
rangkaian gerak senam kebugaran yang kompleks dan termasuk ke dalam
keterampilan serial hal ini akan mempersulit siswa dalam penguasaan gerak
senam kebugaran jasmani. Namun jika melihat metode bagian yang menerapkan
sistem bagian demi bagian mulai dari unit terkecil maka penulis beranggapan
bahwa dengan pemberian materi secara bertahap dari unit terkecil bagian demi
bagian gerakan akan mempermudah siswa dalam penguasaan gerak senam ayo
bergerak Indonesia dalam pembelajaran senam irama. Sehingga dengan
pemberian rangkaian gerak yang beranjak dari unit-unit terkecil diasumsikan
bahwa metode bagian lebih berpengaruh terhadap penguasaan gerak senam ayo
bergerak Indonesia dalam pembelajaran senam irama.
G. Hipotesis
HipotesisberasaldaribahasaYunaniyaitu Hypo (sementara)danTheis
(pernyataanatauteori), jadihipotesismerupakanjawabansementarapenelitian yang
harusdibuktikankebenarannya.Seperti yang diungkapkanolehArikunto(2006:62)
berpendapatbahwa “hipotesisadalahsuatujawaban yang bersifatsementaraterhadapmasalahpenelitiansampaiterbuktimelalui data
yangterkumpul”.Denganmengacupadaanggapandasar, maka yang
menjadihipotesisstatistik yang penulisajukanadalah :
1. Metode bagian berpengaruh terhadap terhadap penguasaan geraksenam ayo
bergerak Indonesiapadapembelajaransenamirama di SMPN 2 Parongpong.
2. Metode keseluruhan berpengaruh terhadap penguasaan senam ayo bergerak
Indonesiapadapembelajaransenamirama di SMPN 2 Parongpong.
3. Metodebagianmemberikanpengaruh yang
13
Rima Ratna Ningsih, 2013
Perbandingan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan Terhadap Penguasaan Gerak Senam Ayo Bergerak Indonesia Pada Pembelajaran Senam Irama
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ppenguasaangeraksenam ayo bergerak
Indonesiapadapembelajaransenamirama di SMPN 2 Parongpong.
H. Definisi Istilah
Untuk menghindari salah penafsiran istilah yang digunakan, maka penulis
mencobamemberikanpenjelasanmengenaiistilah yang digunakan dalam penelitian
ini, meliputi :
1. Perbandingan. Perbandingan dalam kamus besar bahasa Indonesia (200:100)
adalah perbedaan (selisih) kesamaan (persamaan, tara, imbang).
2. Metode Bagian atau part metodh adalah suatu cara mengajaryang beranjak
dari suatu bagian menuju keseluruhan, atau dari yang khusus ke yang umum.
Dalam mengajarkan keterampilan gerak dengan metode ini, di mulai dengan
cara mengajarkan unit-unit terkecil dari suatu keterampilan gerak, yang pada
akhirnya digabungkan menjadi suatu keterampilan gerak yang utuh.
(Mahendra, 2007:275)
3. MetodeKeseluruhanatau whole method adalahsuatucaramengajar yang
beranjakdari yang umumke yang khusus.
Dalammengajarkanketerampilangerakataupermaianan, makabentuk yang
utuhataukeseluruhandiajarkanterlebihdahulukemudiandipecah-pecahkanmenjadibagian-bagian. (Mahendra, 2007:273)
4. Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain
instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan
pada penyediaan sumber belajar. (Dimiyanti dan Mujiono, 1999 : yang
dikutip Oleh Sagala 2007)
5. Senam Kesegaran Jasmani atau seringdisingkatdenganSKJadalahsenam
massal yang diwajibkanolehpemerintahIndonesia.
Senaminibiasanyadiiringiolehlaguberiramadariberbagaipropinsi yang
diaransemenulangdanbiasanyadilakukanolehsekelompokpesertabesar.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Senam_Kesegaran_Jasmani)
6. Senam ayo bergerak Indonesia adalah bagian dari misi FORMI untuk
Gerakan Nasional “Memasyarakatkan Olahraga, Olahragakan Masyarakat”
dan juga upaya membudayakan aktivitas fisik sehat sebagai dari pencegahan
penyakit tidak menular. (Haryono Isman, Senam Ayo Bergerak Indonesia)
7. SenamIramaataudisebutjugasenamritmikadalahgerakansenam yang
dilakukandenganiramamusik, ataulatihanbebas yang
dilakukansecaraberirama. kitaperlumenguasaiteknikgerakanpadasenamirama
agar mencapaigerakan yang serasidanbermanfaatbagijasmanidanrohani. Hal
inisesuaidengantujuansenamyaitumembentukkeindahantubuh,
kebugarandankekuatan. Ada tigahal yang harusditekankanpadasenamirama,
yaitu ketepatanmusik/irama, kelentukan (fleksibilitas) dan
kontinuitasgerakan.(www.google.com/ senam-Wikipedia
Rima Ratna Ningsih, 2013
Perbandingan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan Terhadap Penguasaan Gerak Senam Ayo Bergerak Indonesia Pada Pembelajaran Senam Irama
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 37 BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dalam mengambil langkah-langkah dalam penelitian ini, penulis
menggunakan suatu metode. Metode adalah langkah-langkah yang diambil untuk
mempermudah penelitian. Setiap penelitian terlebih dahulu harus menentukan
metode apa yang akan digunakan dalam penelitian tersebut, hal ini perlu
dilakukan karena metode merupakan cara yang akan menentukan berhasil atau
tidaknya tujuan yang akan dicapai. Menurut Surakhmand (1998: 181)
menjelaskan tentang metode, yaitu:
Metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa, dengan mempergunakan teknik dan alat-alat tertentu. Cara utama itu dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan kewajarannya ditinjau dari tujuan penyelidikan serta dari situasi penyelidikan.
Hal ini diperkuat oleh pendapat ahli yaitu Sudjana (2005: 52)
mengungkapkan bahwa: “Metode penelitian merupakan rangkaian cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian yang didasari oleh asumsi-asumsi dasar,
pandangan-pandangan filosofis dan ideologis, pertanyaan dan isu-isu yang
dihadapi.” Karena kegiatan tersebut dilakukan setiap melaksanakan penelitian,
maka beberapa ahli menyebutnya sebagai tradisi penelitian (research traditions).
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa metode penelitian
berkaitan dengan prosedur, alat serta desain penelitian yang digunakan, sehingga
dihasilkan penelitian yang benar-benar ilmiah atas permasalahan-permasalahan
penelitian.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
Rima Ratna Ningsih, 2013
eksperimental yaitu mencobakan sesuatu untuk mengetahui pengaruh atau akibat
dari suatu perlakuan atau treatment. Di samping itu penulis ingin mengetahui
pengaruh variable bebas terhadap variabel terikat yang diselidiki atau diamati
mengenai metode eksperimen ini Arikunto (2002: 4) berpendapat bahwa:
Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab-akibat (hubungan klausal) antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminir atau mengurangi atau menyisihkan faktof-faktor lain yang bisa mengganggu.
Dalam penelitian ini peneliti membandingkan penguasaan gerak dalam
pembelajaran senam irama dengan metode bagian dan keseluruhan pada murid
kelas VIII di SMPN 2 Parongpong. Kedua kelompok tersebut kemudian akan
diberikan perlakuan sesuai dengan program yang telah disusun oleh penulis.
Setelah perlakuan akan dilakukan pengukuran untuk membandingkan tingkat
penguasaan gerak siswa sebagai akibat dari perlakuan yang telah dilakukan.dalam
penelitian ini variabel bebas adalah metode bagian dan metode keseluruhan
sedangkan variabel terikat yaitu penguasaan gerak senam ayo bergerak Indonesia.
B. Desain Penelitian
Penelitian eksperimen mempunyai berbagai macam desain. Penggunaan
desain tersebut, disesuaikan dengan aspek penelitian serta pokok masalah yang
ingin diungkapkan. Atas dasar hal tersebut, maka penulis merujuk pada Sugiyono
(2011:112) desain penelitian ini yaitu Pretest-Posttest Design yang merupakan
desain pengembangan, dimana dalam desain penelitian ini terdapat suatu
kelompok diberi treatment (perlakuan) namun sebelumnya dilakukan tes awal dan
selanjutnya diobservasi hasilnya setelah diberikan perlakuan. Mengenai desain
penelitian ini dapat di gambarkan dalam pola sebagai berikut:
R1 O1 X1 O2
39
Rima Ratna Ningsih, 2013
Perbandingan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan Terhadap Penguasaan Gerak Senam Ayo Bergerak Indonesia Pada Pembelajaran Senam Irama
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Gambar 3.1 Desain Penelitian Keterangan:
R1 adalah kelompok eksperimen metode bagian
R2adalah kelompok eksperimen metode keseluruhan
O1 adalah tes awal pada kelompok metode bagian
O2 adalah tes awal pada kelompok metode keseluruhan
X1 adalah treatment berupa pembelajaran senam ayo bergerak Indonesia dengan
menggunakan musik (metode bagian)
X2 adalah treatment berupa pembelajaran senam ayo bergerak Indonesia dengan
menggunakan musik (metode keseluruhan)
O2 adalah tes akhir atau observasi akhir setelah diberi perlakuan.
Adapun prosedur dari rancangan penelitian tersebut adalah sebagai berikut :
1. Menentukan sampel dari populasi.
2. Melakukan tes awal (pre-test) pada kedua kelompok dimana test awal
dilakukan peneliti dengan cara observasi atau pengamatan dan hasil dari test
awal pada kedua kelompok eksperimen hasilnya 0 (kosong) hal ini
dikarenanakan sampel pada kedua kelompok sama sekali tidak mengetahui
gerakan senam ayo bergerak Indonesia. Maka peneliti mengambil nilai 0
(kosong) sebagai nilai hasil tes awal pada kedua kelompok eksperimen.
3. Memberikan perlakuan dengan metode bagian dan metode keseluruhan.
4. Melakukan tes akhir (Post-Test) setelah diberi perlakuan kemudian
menghitung rata-rata.
5. Menghitung perbedaan antara hasil kelompok perlakuan satu (metode
bagian) dan kelompok perlakuan dua (metode keseluruhan) setelah diberi
perlakuan.
6. Langkah terakhir memakai pengujian hipotesis.
Adapun prosedur penelitiannya penulis deskripsikan dalam bentuk
Rima Ratna Ningsih, 2013
POPULASI
KELOMPOK A SAMPEL KELOMPOK B
TES AWAL TES AWAL
PERLAKUAN PERLAKUAN
HASIL A HASIL B
PENGUMPULAN DATA
PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
KESIMPULAN
Gambar 3.2
Langkah-Langkah Penelitian
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Populasi memegang peranan penting dalam suatu penelitian, karenan
populasi merupakan keseluruhan sumber data atau objekyang akan diteliti. Seperti
yang dijelaskan oleh Arikunto (1997) yang dikutip dari Sita Febriyan (2011:66)
menjelaskan bahwa : „Popolasi adalah keseluruhan subjek yang akan diteliti. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah
penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian polpulasi.‟ Sedangkan
41
Rima Ratna Ningsih, 2013
Perbandingan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan Terhadap Penguasaan Gerak Senam Ayo Bergerak Indonesia Pada Pembelajaran Senam Irama
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
semua nilai mungkin, baik hasil menghitung maupun pengukuran kuantitatif atau
kualitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang
lengkap dan jelas.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa populasi
merupakan suatu keseluruhan dari sekumpulan objek penelitian baik benda hidup,
manusia, benda mati, atau berupa gejala maupun peristiwa yang dijadikan sumber
data yang memiliki berbagai ciri atau karakeristik tertentu di dalam suatu
penelitian. Dalam penelitian ini populasinya adalah seluruh siswa-siswi kelas VIII
SMP Negeri 2 Parongpong yaitu sebanyak 132 siswa-siswi.
2. Sampel
Pengertian sampel menurut Sugiyono (2011:118) berpendapat bahwa :
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.
Tentang jumlah sampel penelitian penulis berpedoman kepada pendapat
yang dijadikan pegangan, yaitu pendapat Arikunto (2006:134) mengemukakan
sebagai berikut:
Untuk sekedar ancer-ancer apabila subyeknya kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subyeknya besar dapat diambil antara 10 – 15% atau 20 – 25% atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari :
a. Kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana.
b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subyek, karena hal ini menyangkut banyak sedikitnya data.
Rima Ratna Ningsih, 2013
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka jumlah sampel dalam penelitian ini
sebanyak 24 siswa yaitu 19 persen dari jumlah seluruh populasi. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah simple random
sampling. “Dikatakan simple (sederhana) karena cara pengambilan sampel dari
semua anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang
ada dalam populasi itu” (Sugiyono, 2011:120). Cara demikian dilakukan apabila anggota populasi dianggap homogen. Langkah-langkah teknik pengambilan
sampel ini adalah sebagai berikut:
a. Menentukan jumlah sampel pada setiap kelas dengan mengambil 19 persen
dari total populasi penelitian
b. Menentukan siswa yang dijadikan sampel melalui undian yang telah
disediakan oleh penulis
c. Menentukan kelompok
Sampel penelitian dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan
satu dan kelompok perlakuan dua secara acak. Kelompok perlakuan satu diberi
perlakuan dengan menggunakan metode bagian yang berjumlah 12 siswa dan
kelompok perlakuan dua diberi perlakuan dengan metode keseluruhan yang
berjumlah 12siswa.
Setiap kelompok perlakuan sebelum diberikan treatment atau perlakuan
diberikan test awal melalui pengamatan atau observasi yang dilakukan oleh
peneliti dan hasil dari test awal kedua kelompok diberikan nilai nol karena kedua
kelompok treatment sama sekali tidak mengetahui dan tidak memiliki kemampuan
mengenai penguasaan gerak senam ayo bergerak Indonesia.
D. Instrumen Pengumpulan Data
Dalam pengambilan data variabel penelitian maka diperlukan sebuah
instrumen penelitian. Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang dinilai
akurat untuk mengumpulkan dan memperoleh data variabel penelitian dari
sejumlah populasi dan sampel penelitian yang telah ditentukan. Arikunto (2002)
43
Rima Ratna Ningsih, 2013
Perbandingan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan Terhadap Penguasaan Gerak Senam Ayo Bergerak Indonesia Pada Pembelajaran Senam Irama
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
adalah alat pada waktu peneliti menggunakan sesuatu mode”. Dalam
pengumpulan data merupakan faktor penting dalam penelitian artinya data
merupakan kunci jawaban dari suatu pertanyaan ilmiah yang diajukan dalam suatu
penelitian. Menurut Emory (1985) yang dikutip oleh Sugiyono (2011:147)
menyatakan bahwa:
Meneliti dengan data yang sudah ada lebih tepat kalau dinamakan membuat laporan dari pada melakukan penelitian. Namun demikian dalam skala yang paling rendah laporan juga dapat dinyatakan sebagai bentuk penelitian.
Untuk mengumpulkan data dari subjek penelitian diperlukan alat
pengumpul data yang disebut instrumen. Dalam penelitian ini instrumen yang
digunakan adalah tes. Mengenai tes ini Nurhasan dan Hasanudin Cholil (2007: 3)
menjelaskan bahwa “Tes merupakan suatu alat ukur yang dapat digunakan untuk
memperoleh data yang objektif tentang hasil belajar siswa”. Dalam penelitian ini
penulis menggunakan tes rangakaian gerak senam ayo bergerak Indonesia.
Dalam penelitian ini pelaksanaan tereatment dilaksanakan selama 12 kali
pertemuan, yang dilakukan setiap minggu 2 kali pertemuan. Jumlah pertemuan
dibagi 3 kali setiap minggu untuk masing-masing kelompok sehingga ada 6
minggu. Hal tersebut sesuai yang dipaparkan oleh Sarwono dan Ismaryati
(1999:43) : “Frekuensi jumlah waktu ulangan latihan yang baik adalah dilakukan
5-6 per sesi latihan atau 2-4 kali per minggu”.
5 sesi X 2 kali perminggu = 10 kali pertemuan. (minimal)
5 sesi X 3 kali perminggu = 15 kali pertemuan. (sedang)
5 sesi X 4 kali perminggu = 20 kali pertemuan. (maksimal)
Untuk mendapatkan data yang nantinya diolah dan dianalisis maka
diperlukan alat untuk instrumen, yaitu:
1. Menentukan jadwal mulai perlakuan yaitu dilakukan pada tanggal 1
Rima Ratna Ningsih, 2013
2. Menentukan waktu dan tempat memberikan perlakuan yaitu dilaksanakan
setiap jumat dan sabtu pada pukul 13.00 sampai 14.20 untuk kelompok
dengan metode bagian dan 14.20 sampai 16.30. Tempat pelaksanaan di ruang
senam SMPN 2 Parongpong. Bentuk perlakuan metode mengajar bagian dan
metode mengajar keseluruhan pada setiap pertemuannya dijelaskan di
lampiran program pembelajaran.
3. Menentukan waktu dan tempat pengetesan yaitu hari senin 10 Desember 2012
pukul 14.00 s.d selesai
4. Dalam pengetesan ini penulis melaksanakan tes sebanyak satu kali :
a. Tes akhir, tujuannya untuk mengetahui kemajuan siswa setelah diberikan
perlakuan
b. Selanjutnya menghitung rata-rata hasil tes antara metode bagian dan
metode keseluruhan.
Tes akhir dilaksanakan dengan teknik berdasarkan langkah-langkah
sebagai berikut:
1. Petunjuk umum
a. Sebelum tes dimulai, kepada para testee diberikan penjelasan terlebih
dahulu mengenai jenis tes yang akan dilakukan dan diberikan cara
melakukan peregangan.
b. Kepada para testee diberikan juga penjelasan mengenai sistem penilaian
dalam tes ini.
c. Seluruh testee memakai pakaian olahraga.
2. Petunjuk pelaksanaan
a. Tes rangkaian gerak senam ayo bergerak Indonesia menggunakan irama
musik, tujuan tes ini untuk mengetahui kemampuan siswa setelah diberi
perlakuan melalui metode bagian dengan metode keseluruhan.
b. Pelaksanaan dan perlengkapan, kaset senam irama, tape recorder, format
penilaian, tester, lapangan.
c. Pengetesan, jumlah pembantu yang bertugas untuk menilai gerakan
45
Rima Ratna Ningsih, 2013
Perbandingan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan Terhadap Penguasaan Gerak Senam Ayo Bergerak Indonesia Pada Pembelajaran Senam Irama
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
d. Pencatat hasil tes atau tester 3 orang (Tester adalah 2 orang guru olahraga
dan satu orang atlet senam Jawa Barat)
e. Operator musik/tape recorder satu orang.
3. Kriteria Penilaian
a. Kriteria Penilaian
Teknik Gerakan
1) Penilaian teknik dilakukan dengan cara melihat dan menghitung setiap
jumlah gerakan yang benar.
2) Jumlah seluruh gerakan pada rangkaian gerak Senam Ayo Bergerak
Indonesia adalah 864 gerakan yaitu terdiri dari pemanasan sebanyak
288 gerakan, gerakan inti terdiri dari 464 gerakan dan pendinginan
terdiri dari 112 gerakan.
3) Gerakan yang benar diberi nilai 1 dan gerakan yang salah diberi nilai
0. (rincian penilaian terdapat pada lampiran)
4) Nilai teknik diperoleh dengan cara jumlah gerakan dikurangi jumlah
kesalahan gerakan (864 – jumlah kesalahan gerakan)
5) Penilaian aspek ini bersifat objektif.
E. Teknik Analisis Data
Pengolahan data dilakukan setelah data hasil penelitian diperoleh.
Pengolahan data dilakukan berdasarkan metode statistika agar diperoleh suatu
akhir atau kesimpulan yang benar. Untuk memperoleh kesimpulan dari penelitian
ini maka diperlukan adanya pengolahan data. Ini bertujuan untuk memperoleh
jawaban mengenai diterima tidaknya hipotesis sesuai yang diajukan.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
kesamaan dua rata-rata satu pihak atau uji t satu arah (Sudjana, 1986 : 233 ), yang
terlebih dahulu dilakukan uji persyarat analisis. Uji persyarat analisis yang di
gunakan adalah uji normalitas populasi dengan uji liliefors (Sudjana, 1986:450)
dan uji homogenitas populasi dengan uji kesamaan dua variasi (Sudjana,
Rima Ratna Ningsih, 2013
Langkah-langkah pengolahan data tersebut adalah sebagai berikut:
1. Mencari nilai rata-rata (x ) dari setiap kelompok
x = ∑xi n
Keterangan:
x : rata-rata suatu kelompok
n : jumlah sampel
xi : nilai data
∑xi : jumlah sampel suatu kelompok
2. Mencari Simbangan Baku
S = √ 2
√
Keterangan:
S : simpangan baku yang dicari
n : jumlah sampel
∑(xi-x)2 : jumlah kuadrat nilai data dikurangi rata-rata
3. Uji kenormalan dengan uji lilifors, dimana prosedur pengujiannya adalah sebagai
berikut:
a. Pengamatan X1, X2,.... Xn dijadikan bilangan baku Z1, Z2, .... Zn dengan
menggunakan rumus:
Zi = S
X Xi
b. Untuk bilangan baku digunakan daftar distribusi normal baku, kemudian
dihitung F (Z1) = P (Z.Z1)
c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1,Z2,...Zn ∑Zi. Jika proporesi ini dinyatakan
S (Zi), maka:
S(Zi) = banyaknya Z1,Z2,...Zn ∑Zi
N
47
Rima Ratna Ningsih, 2013
Perbandingan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan Terhadap Penguasaan Gerak Senam Ayo Bergerak Indonesia Pada Pembelajaran Senam Irama
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
e. Ambil harga yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut
(L0)
f. Untuk menolak atau menerima hipotesis, membandingkan L0 dengan nilia
kritis L yang diambil dari daftar untuk taraf nyata α yang dipilih. Apabila
hipotesis nol ditolak jika L0 yang diperoleh lebih besar dari data
pengamatan L dari daftar tabel, sedangkan dalam hal lainnya hipotesis nol
diterima.
S = Varians dari kelompok lebih besar
2 2
S = Varians dari kelompok kecil
Kriteria pengujian homogenitas adalah terima hipotesis jika Fhitung lebih kecil
dari Ftabel distribusi dengan derajat kebebasan = (V1.V2) dengan α = 0,05
5. Pengujian Signifikan
Pengujian signifikansi menggambarkan bahwa terdapat perbedaan atau tidak
mengenai hasil metode bagian dengan metode keseluruhan terhadap tingkat
penguasaan gerak ayo bergerak Indonesia dalam pembelajaran senam irama
pada siswa pada kelas VIII SMP Negeri 2 Parongpong, dengan sebagai
berikut:
Hipotesis masing-masing
Uji signifikan pada hipotesis ini menggunakan uji kesamaan rata-rata
dengan satu pihak atau uji t satu arah dengan dengan rumus:
Rima Ratna Ningsih, 2013
Melihat perolehan hasil dari thitung, dengan menggunakan derajat
kebebasan (dk) = n-2; dan taraf signifikansi (α) = 0,05. Apabila
thitung>ttabel maka H0 ditolak, dan begitu pula sebaliknya.
Hipotesis Gabungan
Uji signifikan pada hipotesis ini menggunakan uji kesamaan dua rata-rata
dengan satu pihak atau uji t dengan rumus:
t =
Dimana S adalah varians gabungan yang dihitung dengan rumus :
S2 =
Melihat perolehan hasil dari thitung, dengan menggunakan derajat
kebebasan (dk) = n1 + n2 - 2; dan taraf signifikansi (α) = 0,05. Kriteria pengujian
Untuk uji t kriteria pengujiannya adalah tolak hipotesis, jika t > t1 – α. Untuk
harga lainnya Ho diterima dan untuk melihat metode mana yang lebih besar
dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh paling besar dari pembelajaran dengan
Rima Ratna Ningsih, 2013
Perbandingan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan Terhadap Penguasaan Gerak Senam Ayo Bergerak Indonesia Pada Pembelajaran Senam Irama
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
58
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data, maka kesimpulan dari
penelitian adalah sebagai berikut:
1. Metode bagian memberikan pengaruh terhadap penguasaan gerak senam ayo
bergerak Indonesia pada pembelajaran senam irama.
2. Metode keseluruhan memberikan pengaruh terhadap penguasaan gerak senam
ayo bergerak Indonesia pada pembelajaran senam irama.
3. Metode bagian memberikan pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan
metode keseluruhan terhadap penguasaan gerak senam ayo bergerak Indonesia
pada pembelajaran senam irama.
B. SARAN
Berdasarkan hasil temuan yang telah diperoleh dari penelitian ini maka
terdapat beberapa saran yang dapat penulis kemukakan diantaranya adalah sebagai
berikut:
1. Berdasarkan hasil penelitian bahwa metode bagian memberikan pengaruh yang
lebih besar dibandingkan metode keseluruhan terhadap penguasaan gerak senam
irama, maka bagi guru pendidikan jasmani dianjurkan menerapkan metode
bagian dalam proses pembelajaran senam irama kerena dalam proses belajar
mengajarnya diberikan secara bertahap yaitu dari gerakan ke gerakan lainnya.
2. Bagi lembaga, diharapkan penelitian ini menjadi sumbangan ilmu pengetahuan
Rima Ratna Ningsih, 2013
3. Bagi rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian mengenai penguasaan
gerak pada pembelajaran senam irama, penulis menganjurkan mencari variabel
penelitian yang berbeda dan lebih relevan serta memiliki manfaat yang lebih
dalam hal meningkatkan penguasaan gerak pada pembelajaran senam irama.
4. Kepada para peneliti berikutnya, agar meneliti lebih lanjut tentang manfaat
metode bagian dan metode keseluruhan dalam pembelajaran terutama
pembelajaran senam irama untuk pengembangan lebih luas, serta kegunaannya
Rima Ratna ningsih, 2013
Perbandingan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan Terhadap Penguasaan Gerak Senam Ayo Bergerak Indonesia Pada Pembelajaran Senam Irama
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 60
DAFTAR PUSTAKA
Anton M Mulyono. (2002). Kamus Besar Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (1993). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Bower & Hilgard (1981) dalam Mahendra & Ma’mun. (1998). Teori Belajar dan Pembelajaran Motorik. Bandung: CV Andira.
Depdiknas. (2008). Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran untuk Sekolah Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani. Jakarta: Dikdasmen.
Emzir. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Hipni,Rohman.(2011). Definisi Metode Pembelajaran [Online]. Tersedia: http://hipnirohman.blogspot.com
Juliantine, T., Yudiana, Y. Dan Subarjah, H. (2007). Teori Latihan. Bandung: FPOK UPI.
Lutan, Rusli. (1997). Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Universitas Terbuka Jakarta.
Lutan, R. (2001). Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Jakarta: Universitas Terbuka Jakarta.
Rima Ratna ningsih, 2013
Mahendra, Agus. dan Ma’mun, A. (1998). Teori Belajar dan Pembelajaran Motorik. Bandung: CV Andira.
Mahendara, Agus. (2007). Senam Artistik. Bandung: FPOK UPI.
Mahendra, Agus. (2007). Teori Belajar Mengajar Motorik. Bandung: FPOK UPI.
Mahendra, Agus. (2009). Asas Dan Falsafah Pendidikan Jasmani. Bandung: FPOK UPI.
Nurhasan, H. Dan Hasanudin Cholil, D. (2007). Tes Dan Pengukuran keolahragaan. Bandung: FPOK UPI.
Setiawati, L. Dan Usman, M Uzer. (1993). Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosada karya.
Dimayanti&Mujiono (1999) dalam Sagala, Syaiful. H. (2007). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung :Alfabeta.
Sarwono dan Ismaryati (1999:43), dalam Gantara, Ega. (2012). Perbandingan Antara Model Pembelajaran Langsung Dan Model Pembelajaran Kooperatif Terhadap Penguasaan Gerak Lompat Jauh Di Kelas VII SMP Karya Pembangunan Baros Kabupaten Bandung. Bandung: UPI.
Setiawati, L. Dan Usman, M Uzer. (1993). Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosada karya.
Sita, Febriyan. (2011). Perbandingan Metode Keseluruhan Dengan Metode Bagian Pada Pembelajaran Pencak Silat. Bandung: UPI
Slameto. (1995). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rhineka Cipta.
Sudjana, Nana. (1989) . Dasar – dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Sudjana. (1986). Metode Statistika. Bandung : PT. Tarsito.
62
Rima Ratna ningsih, 2013
Perbandingan Metode Bagian Dengan Metode Keseluruhan Terhadap Penguasaan Gerak Senam Ayo Bergerak Indonesia Pada Pembelajaran Senam Irama
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Suherman, Adang. (2009). Revitalisasi pengajaran Dalam Penjas. Bandung: CV Bintang Warli Artika.
Uhamisastra. dkk. (2008). Didaktik Metodik Pembelajaran Senam. Bandung: FPOK UPI.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.
Yudiningsih, Titis. (2012). Perbandingan Pendekatan Takstis Dengan Pendekatan Teknis Terhadap Partisipasi Aktif Siswa Dalam Pembelajaran Teknik Dasar Bola Basket. Bandung : UPI.
FORMI.(2012). Senam Ayo Bergerak Indonesia.
Sumber-sumber dari internet :
www.google.com/ senam-Wikipedia Indonesia/ Sejarah senam .
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pengertian-pendekatan-strategi
-metode-teknik-taktik-dan-model-pembelajaran/
http://repository.upi.edu/operator/upload/t_por_029327_chapter2.pdf
http://dryalestari.blogspot.com/2012/05/metode-keseluruhan-dalam
pembelajaran.html
http://pendidikanjasmani13.blogspot.com/2011/12/pengertian-belajar-dan
pembelajaran.html