PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR FOTOGRAFIK
UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR
(Penelitian Tindakan Kelas yang Dilakukan pada Kelas IV SD Negeri Hegarmanah 02 Kecamatan Cikarang Timur Kabupaten Bekasi, Tahun Ajaran 2012 / 2013).
SKRIPSI
Diajukan Untuk Mengikuti Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Dalam Bidang Pendidikan Dasar
Oleh :
SOFYAN JAENALUDIN
NIM : 0809803
PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS PURWAKARTA
UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR
(Penelitian Tindakan Kelas yang Dilakukan pada Kelas IV SD Negeri Hegarmanah 02 Kecamatan Cikarang Timur Kabupaten Bekasi, Tahun Ajaran 2012 / 2013).
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :
Pembimbing I
Dra. Srie Mulyani, M.Pd
NIP. 19590704 198609 2001
Pembimbing II
Dra Suhaedah, M.Pd
NIP. 19570815 198603 2001
Mengetahui
Ketua Prodi S1 PGSD
Dra. Puji Rahayu, M.Pd
Hal
KATA PENGANTAR ... i
UCAPAN TERIMA KASIH ... ii
ABSTRAK ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR GRAFIK ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Klarifikasi Konsep ... 6
BAB II KAJIAN TEORITIS ... 8
A. Pendidikan IPS di SD ... 8
1. Pengertian Pendidikan IPS ... 8
2. Tujuan IPS ... 9
3. Karakteristik Pendidikan IPS ... 11
B. Media Pembelajaran ... 12
1. Pengertian Media Pembelajaran ... 12
2. Fungsi Media Pembelajaran ... 13
3. Manfaat Media Pembelajaran ... 14
4. Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran ... 15
C. Media Gambar Fotografik sebagai Media Pembelajaran ... 17
1. Pengertian Media Gambar Fotografik ... 17
2. Keuntungan dan Kelemahan Media Gambar Fotografik ... 18
1. Pengertian Motivasi ... 24
2. Jenis – Jenis Motivasi ... 25
3. Ciri – Ciri Motivasi Belajar ... 26
4. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar ... 27
5. Fungsi Motivasi Belajar ... 29
6. Pengertian Belajar ... 30
BAB III METODE PENELITIAN ... 32
A. Metode Penelitian ... 32
1. Jenis Penelitian ... 32
2. Karakteristik PTK ... 33
3. Tujuan dan Manfaat PTK ... 35
B. Prosedur PTK ... 35
C. Lokasi dan Subyek Penelitian ... 39
D. Instrumen Penelitian ... 41
1. Observasi atau Pengamatan ... 41
2. Tes Tertulis ... 44
3. Wawancara ... 45
E. Pengolahan dan Validasi Data ... 46
1. Data Penelitian ... 46
2. Pengolahan Data ... 46
1. Sejarah dan Lokasi Sekolah ... 48
2. Sarana ... 50
3. Kurikulum ... 50
4. Tenaga Pendidik ... 51
5. Keadaan Siswa ... 53
B. Pelaksanaan Tindakan Pra Siklus ... 54
C. Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Tindakan Kelas ... 61
1. Tindakan Pertama (Siklus I) ... 61
2. Tindakan Kedua (Siklus II) ... 67
3. Tindakan Ketiga (Siklus III) ... 73
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 79
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 81
A. Kesimpulan ... 81
B. Saran ... 82
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR
(Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan Pada Kelas IV SD Negeri Hegarmanah 02 Kecamatan Cikarang Timur Kabupaten Bekasi, Tahun Ajaran 2012/2013).
Oleh : Sofyan Jaenaludin
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh upaya dalam meningkatkan motivasi terhadap siswa dalam pembelajaran IPS yang dilakukan oleh guru. Dalam upaya tersebut seorang guru harus mampu memberikan pembelajaran dengan memilih media pembelajaran yang tepat. Proses pembelajaran yang selama ini tidak menggunakan media pembelajaran dengan tepat. Penelitian ini bermaksud menggunakan media gambar fotografik di SDN Hegarmanah 02 Kecamatan Cikarang Timur Kabupaten Bekasi pada mata pelajaran IPS di kelas IV tahun ajaran 2012/2013.
Berangkat dari permasalahan tersebut penelitian ini mengangkat masalah motivasi belajar siswa sebelum digunakannya media gambar fotografik dalam pembelajaran IPS, aktivitas belajar siswa selama digunakannya media gambar fotografik dalam pembelajaran IPS, serta motivasi belajar yang dicapai siswa setelah digunakannya media gambar fotografik apakah mengalami perbaikan atau tetap sama saja.
Landasan teori yang digunakan adalah pengertian pendidikan IPS, tujuan IPS, karakteristik pendidikan IPS, Pengertian media pembelajaran, fungsi media pembelajaran, manfaat media pembelajaran, kriteria pemilihan media pembelajaran, pengertian media gambar fotografik, keuntungan media gambar fotografik, pengertian motivasi serta pengertian belajar.
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SDN Hegarmanah 02 yang berjumlah 31 orang siswa. Jenis penelitian yang diterapkan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan guru sebagai peneliti. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebanyak tiga siklus. Guru bertindak sebagai pelaksana proses pembelajaran sekaligus berperan sebagai peneliti. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan tes terhadap hasil belajar siswa. Analisis data dilakukan secara deskriptif dari awal sampai akhir pelaksanaan tindakan pada setiap siklus.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah dasar merupakan mata pelajaran
yang pokok dan dianggap sebagai mata pelajaran yang penting karena
mempelajari tentang kehidupan sosial masyarakat. Dalam mempelajari IPS perlu
adanya dukungan serta peran serta dari masyarakat sekitar agar terjadinya
hubungan yang harmonis yang tercipta antara tenaga pendidik, siswa, dan
masyarakat. Permasalahan – permasalahan yang timbul dalam pembelajaran IPS
di sekolah dasar datang dari siswa yang kurang begitu antusias dalam belajar.
Banyak siswa merasa bosan dan jenuh ketika mempelajarinya. Hal ini akan
berpengaruh terhadap hasil pembelajaran bagi siswa, dan diperlukan adanya
upaya dari seorang guru untuk mengatasi permasalahan tersebut. Peran guru
diharapkan dapat memberikan dorongan dan motivasi dalam pembelajaran
sehingga dapat mendorong siswa untuk berperan lebih aktif dalam pembelajaran
IPS.
Pembelajaran IPS bagi siswa sekolah dasar sangat penting untuk dipelajari
karena IPS mempelajari hubungan sosial antar warga dimasyarakat. Mengingat
sekolah dasar.
IPS sebagai mata pelajaran pokok di sekolah dasar memiliki peran penting
dalam mencapai tujuan pendidikan hal ini tertuang dalam Undang-Undang Nomor
20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 yaitu : “ Pendidikan
nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab”. Sebagai mana tujuan pendidikan nasional
yang tercantum di atas, mengindikasikan bahwa begitu pentingnya pendidikan
bagi masyarakat. Begitu pula dengan tujuan pembelajaran IPS di SD yaitu sebagai
wadah pembinaan bagi siswa sejak dini agar kelak dikemudian hari dapat hidup di
tengah masyarakat dengan memiliki sifat sosial serta kerukunan antar warga dan
dapat hidup berdampingan walaupun berbeda golongan dan keyakinan.
Dalam upaya meningkatkan motivasi pembelajaran IPS perlu
dikembangkan usaha perbaikan yang dilakukan seorang guru. Guru sepatutnya
memberikan dorongan dan motivasi terhadap siswa agar hasil belajar yang
diharapkan akan tercapai. Disinilah pentingnya peranan seorang guru sebagai
fasilitator dalam memberikan pengajaran di kelas. Seorang guru harus mampu
memberikan pembelajaran dengan memilih media pembelajaran yang tepat dan
sesuai dengan yang diajarkan. Namun kenyataan saat ini masih banyak
pembelajaran dengan tepat sehingga hasil pembelajaran yang diharapkan tidak
tercapai dengan baik.
Media pembelajaran merupakan sarana untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang diharapkan. Ada beberapa media pembelajaran yang dapat
dipilih seorang guru dan dapat diterapkan langsung kepada siswa dalam
pembelajaran IPS salah satunya adalah media gambar fotografik.
Media gambar fotografik merupakan media yang paling familiar dan
sering digunakan oleh guru dalam pembelajaran. Media berbasis visual ini
memegang peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Media jenis ini
berkaitan dengan indera penglihatan. Media gambar fotografik terdiri dari
berbagai jenis gambar yaitu berupa foto, peta, grafik, gambar pahlawan, gambar
gunung, gambar danau dan sebagainya.
Berdasarkan uraian di atas, dianggap perlu untuk melakukan sebuah kajian
mengenai penerapaan pembelajaran dengan menggunakan media gambar
fotografik dalam mata pelajaran IPS di SD dengan judul penelitian “ Penggunaan
Media Gambar Fotografik Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada
B. Perumusan Masalah
Penelitian dengan judul di atas, mempunyai pokok permasalahan yang
dibahas dan dirangkum dalam perumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana motivasi belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Hegarmanah
02 dalam pembelajaran IPS sebelum menggunakan media gambar fotografik ?
2. Bagaimana proses pembelajaran IPS siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri
Hegarmanah 02 dengan menggunakan media gambar fotografik ?
3. Bagaimana motivasi belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri Hegarmanah
02 dalam pembelajaran IPS setelah menggunakan media gambar fotografik ?
C. Tujuan Penelitian
Atas dasar perumusan masalah yang dijabarkan di atas, maka tujuan
penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri
Hegarmanah 02 dalam pembelajaran IPS sebelum menggunakan media
gambar fotografik.
2. Untuk mengetahui proses pembelajaran IPS siswa kelas IV sekolah Dasar
3. Untuk mengetahui motivasi belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri
Hegarmanah 02 dalam pembelajaran IPS setelah menggunakan media gambar
fotografik.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang didapat dari penelitian ini adalah berupa informasi baru
mengenai motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS di sekolah dasar.
Secara khusus, penelitian ini diharapkan bermanfaat :
1. Bagi Peneliti
Secara teoritis, hasil penelitian ini menambah wawasan pengetahuan dalam
pendidikan IPS, khususnya pengetahuan tentang proses pembelajaran
menggunakan media gambar fotografik. Secara praktis, hasil penelitian
menambah pengalaman dibidang penelitian tentang bagaimana
langkah-langkah proses belajar IPS dengan menggunakan media gambar fotografik.
2. Bagi siswa
a. Meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran di
kelas.
b. Meningkatkan minat dan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran.
3. Bagi Guru.
a. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam mengembangkan
media pembelajaran yang baik.
E. Klarifikasi Konsep
Pada kajian ini terdapat istilah-istilah yang dianggap perlu dijelaskan,
untuk menghindari salah pengertian dan memperjelas pengertian judul penelitian
ini.
Istilah-istilah dimaksud adalah:
1. Media Gambar fotografik
Diantara media pembelajaran, media gambar fotografik merupakan media
yang paling umum dipakai. Dia merupakan bahasa yang umum yang dapat
dimengerti dan dinikmati dimana-mana. Media gambar fotografik termasuk
kedalam media gambar tetap atau still picture. Media jenis ini berkaitan dengan
indera penglihatan dan dapat digunakan untuk menggambarkan dan memperjelas
materi pembelajaran berupa gambar serta bentuk visual lain.
Kedudukan media gambar fotografik yaitu sebagai salah satu upaya untuk
membantu mendorong para siswa dan dapat membangkitkan minatnya pada
pelajaran. Membantu mereka dalam mengembangkan kemampuan dalam
2. Motivasi Belajar
Motivasi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan
belajar. motivasi tidak hanya berpengaruh pada hasil belajar, tetapi juga
berpengaruh terhadap proses belajar.
Siswa yang memiliki motivasi dalam belajar akan terlibat aktif dalam proses
pembelajaran sehingga akan mencapai hasil belajar yang optimal.
Suciati dkk (2007:3.8) merumuskan motivasi sebagai dorongan, baik
diakibatkan faktor dalam maupun luar siswa, untuk mencapai tujuan tertentu guna
memenuhi atau memuaskan suatu kebutuhan. Dalam kontek pembelajaran maka
kebutuhan tersebut berhubungan dengan kebutuhan untuk belajar.
3. Pendidikan IPS di SD
IPS termasuk kedalam salah satu mata pelajaran ditingkat sekolah dasar,
atau dikenal dengan istilah social studies dalam kurikulum sekolah di negara lain
khususnya di negara-negara barat seperti Australia dan Amerika Serikat. IPS
adalah bidang studi yang mempelajari dan menelaah serta menganalisis gejala dan
masalah sosial di masyarakat ditinjau dari berbagai aspek kehidupan secara
terpadu.
Pendidikan IPS yang dikembangkan pada tingkat persekolahan akan
berbeda dengan pendidikan IPS yang dikembangkan di tingkat perguruan tinggi.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan terjemahan dari
classroom action research, yaitu satu action research yang dilakukan di kelas.
Jenis penelitian ini banyak digunakan di negara-negara maju seperti Inggris,
Amerika, Australia dan Kanada. Karena jenis penelitian ini dapat menawarkan
cara dan prosedur dalam usaha memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme
guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas dengan melihat berbagai indikator
keberhasilan proses dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa.
“ Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di
dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki
kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi meningkat”.
(Wardani IGAK, 2006:1.4).
Sedangkan pengertian PTK menurut Hermawan R, et al (2007:79) bahwa
“PTK dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif
dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan atau
Z, dkk (2009:3) bahwa “PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru
dikelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki
kinerjanya sehingga hasil belajar siswa meningkat”.
PTK sangat bermanfaat bagi guru untuk meningkatkan mutu proses dan
hasil pembelajaran di kelas. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan PTK, guru
dapat menemukan solusi dari masalah yang timbul dikelasnya sendiri, bukan kelas
orang lain, yaitu dengan menerapkan berbagai ragam teori dan teknik
pembelajaran yang relevan secara kreatif. Penelitian tindakan kelas juga dapat
menjembatani kesenjangan antara teori dan praktek pendidikan. Jika sekiranya
ada teori yang tidak cocok dengan kondisi kelasnya, melalui PTK guru dapat
mengadaptasi teori yang ada untuk kepentingan proses dan atau produk
pembelajaran yang lebih efektif, optimal dan fungsional.
Dari beberapa pengertian PTK dapat disimpulkan bahwa melalui PTK
guru dapat mengorganisasikan kondisi kelasnya melalui pengalaman yang
dimilikinya serta melalui refleksi diri dengan tujuan untuk meningkatkan hasil
belajar siswa dan meningkatkan kinerjanya sebagai guru.
2. Karakteristik PTK
PTK memiliki beberapa karakteristik yang khas dibandingkan dengan
1. Adanya masalah dalam PTK dipicu oleh munculnya kesadaran pada diri
guru bahwa praktek yang dilakukannya selama ini dikelas mempunyai
masalah yang perlu diselesaikan
2. Self-reflective inquiry, atau penelitian melalui refleksi diri, merupakan ciri
PTK yang paling esensial
3. Penelitian tindakan kelas dilakukan didalam kelas, sehingga fokus
penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan
siswa dalam melakukan interaksi
4. Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran.
Guru dianggap paling tepat melakukan penelitian tindakan kelas karena :
1. Guru mempunyai otonomi untuk menilai kinerjanya
2. Temuan penelitian biasa/formal sering sukar diterapkan untuk
memperbaiki pembelajaran
3. Guru merupakan orang yang paling akrab dengan kelasnya
4. Interaksi guru-siswa berlangsung secara unik, dan
5. Keterlibatan guru dalam berbagai kegiatan inovatif yang bersifat
pengembangan mempersyaratkan guru mampu melakukan penelitian di
Tujuan utama penelitian tindakan kelas adalah untuk perbaikan dan
peningkatan layanan guru dalam proses belajar, maka tujuan itu dapat dicapai
dengan melakukan berbagai tindakan alternatif dalam memecahkan berbagai
persoalan pembelajaran dikelas.
Sedangkan banyak manfaat dari PTK yang dikemukakan oleh Aqib Z, dkk
(2009:7) diantaranya PTK bermanfaat bagi guru, siswa dan sekolah.
Manfaat PTK bagi guru adalah sebagai berikut :
a. Membantu guru memperbaiki pembelajaran b. Membantu guru berkembang secara profesional c. Meningkatkan rasa percaya diri guru
d. Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan.
Sedangkan manfaat PTK bagi siswa adalah untuk meningkatkan proses / hasil belajar. selain itu guru yang melaksanakan PTK dapat menjadi model bagi para siswa dalam bersikap kritis terhadap hasil belajarnya. Selain itu manfaat PTK bagi sekolah dapat membantu sekolah untuk berkembang karena adanya peningkatan/kemajuan pada diri guru dan pendidikan di sekolah tersebut.
B. Prosedur PTK
Prosedur penelitian yang digunakan mengacu pada model desain Kemmis
dan Mc Taggart yang terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan (plan),
tindakan (action), pengamatan (observe), dan refleksi (reflectif). Di bawah ini
merupakan gambar model PTK (Gambar 3.1) yang dikembangkan oleh Kemmis
Identifikasi masalah
Refleksi Pokok Permasalahan dan Pemecahan Masalah serta Rencana Tindakan
Siklus I
Siklus II
Siklus III
Gambar 3.1
Model Spiral PTK Kemmis & Mc. Taggart, (dalam Kasihani Kasbolah 1998/1999) Penyusunan
Rencana Tindakan
Refleksi I Pelaksanaan
Tindakan
Observasi
Pelaksanaan Tindakan
Penyusunan
Rencana Tindakan
Pelaksanaan Tindakan Refleksi II
Observasi Pelaksanaan Tindakan
Penyusunan
Rencana Tindakan
Pelaksanaan Tindakan Refleksi III
Observasi
1. Tahap Persiapan dan Perencanaan Tindakan (Planning)
Setelah melakukan observasi awal dalam rangka pendekatan untuk
mendapatkan informasi awal tentang keadaan kelas terutama berkaitan dengan
penggunaan media gambar fotografik dalam proses pembelajaran di kelas IV
maka dibuatlah persiapan tindakan sebagai berikut :
a. Mencari serta mengumpulkan alat, bahan dan media yaitu berupa
gambar-gambar fotografik sebagai media pembelajaran.
b. Siswa mulai memperhatikan gambar dan mengamati hal-hal yang ada dalam
gambar.
c. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk dilaksanakan
sekurang-kurangnya tiga siklus.
2. Tahap Pelaksanaan tindakan (acting)
Pada tahap ini merupakan tahap implementasi (pelaksanaan) dari semua
rencana yang telah dibuat. peneliti melakukan tindakan-tindakan yang berupa
intervensi terhadap pelaksanaan kegiatan atau program yang sudah menjadi tugas
sehari-hari. Rancangan rumusan skenario yang telah dibuat dalam tahap persiapan
dan perencanaan tadi dicoba untuk dilaksanakan di kelas dalam pembelajaran IPS
dengan menggunakan media gambar fotografik.
Dalam tahap ini juga perlu dilakukan umpan balik yaitu kegiatan
mengobservasi pelaksanaan tindakan, agar tidak terlalu menyimpang jauh dari
Umpan balik juga berfungsi untuk merevisi kesalahan atau kekurangan yang
mungkin terjadi pada tahap rencana dan atau pelaksanaan tindakan. Setiap temuan
hasil pengamatan akan didokumentasikan dan dicatat sesuai dengan butir-butir
yang ada dalam daftar cek (lembar observasi).
3. Tahap pengamatan (Observing)
Pada pelaksanaannya tahap observasi ini adalah bersamaan dengan tahap
pelaksanaan tindakan. Tahap observasi meliputi semua kegiatan untuk mengenal,
merekam, dan merekomendasikan setiap hal dari proses dan hasil yang dicapai
oleh tindakan yang direncanakan atau tidak direncanakan.
Dalam kegiatan observasi ini data akan dihimpun melalui alat pengumpul
data yang telah dipersiapkan untuk mendapatkan temuan dan masukan selama
kegiatan pembelajaran berlangsung dalam upaya untuk merencanakan kembali
tindakan - tindakan yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
4. Tahap Refleksi (reflecting)
Tahapan ini merupakan tahapan untuk memproses data yang didapat pada
saat dilakukan pengamatan (observasi). Data yang didapat kemudian ditafsirkan
dan dicari ekplanasinya (penjelasan). Dengan demikian data yang berhasil
dikumpulkan melalui alat pengumpul data yang berhasil tercatat maupun yang
tidak akan dikonfirmasikan dan dianalisis serta dievaluasi untuk diberikan makna
supaya dapat diketahui pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan tersebut
tercapai atau belum agar peneliti dapat kejelasan mengenai yang akan
dibuang, atau ditambahkan kemudian dilanjutkan dengan membuat perencanaan
baru untuk melakukan tindakan baru. Penyempurnaan – penyempurnaan kearah
perbaikan tindakan selanjutnya dirumuskan untuk dituangkan kedalam rencana
tindakan baru.
5. Tahap Perencanaan Tindakan Lanjutan
Tahap ini merupakan tahapan untuk merumuskan rencana tindakan
lanjutan bila hasil refleksi belum cukup memuaskan. Hal ini perlu dilakukan
untuk merencanakan tindakan baru (lanjutan), sehingga hal-hal yang belum dapat
dilakukan atau diperbaiki pada tindakan sabelumnya dapat diatasi pada tindakan
selanjutnya.
C. Lokasi dan Subyek Penelitian
Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam kegiatan
pembelajaran IPS di kelas IV SDN Hegarmanah 02 Kecamatan Cikarang Timur
Kabupaten Bekasi. Adapun yang menjadi subyek penelitian tindakan kelas ini
terdiri dari seorang guru dan 31 orang siswa kelas IV, yakni 15 orang siswa
laki-laki dan 16 orang siswa perempuan.
Adapun rincian siswa kelas IV SDN Hegarmanah 02 dalam tabel di
Tabel 3.1
Daftar nama siswa kelas IV SDN Hegarmanah 02
NO NAMA LAKI-LAKI PEREMPUAN
1. YANTI √
2. ACHDIAT K.P √
3. AGUNG S.P √
4. ANITA √
5. ANWAR F.H √
6. ARISKA R.P.A √
7. ASEP PURMADI √
8. EVA SUNDARI √
9. FARIDA √
10. FERI F √
11. FITRI A √
12. GILANG RAMDANI √
13. HARNUM √
14. IIS LAELASARI √
15. IKA LESTARIYANI √
16. KARTIKA N.P √
17. RELISTIA √
18. RIPAN H √
19. RIKI MUHAMMAD √
20. SANDRA H √
21. SARDI √
22. SITI NURJANAH √
23. SUTIA SARI √
24. UDI USMAN √
25. WULANDARI √
27. ZAENI FIKRI √
28. MIA NURARGIANTI √
29. ANDRE HERMAWAN √
30. FARID AZIS √
31. MAULANA IKHSAN S.S √
JUMLAH 15 16
D. Instrumen Penelitian
Instrumen berfungsi sebagai alat bantu dalam mengumpulkan data yang
diperlukan. Menyusun instrumen pada dasarnya adalah menyusun alat evaluasi
karena mengevaluasi adalah memperoleh data tentang sesuatu yang diteliti dan
hasil yang diperoleh dapat diukur dengan menggunakan standar yang telah
ditentukan sebelumnya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ialah :
1. Observasi atau Pengamatan
Observasi dalam penelitian ini merupakan instrumen pengumpulan data
yang bertujuan mengamati proses pembelajaran IPS dengan menggunakan media
gambar fotografik di Sekolah Dasar Negeri Hegarmanah 02 Kecamatan Cikarang
Tabel 3.2
Instrumen observasi aktivitas Guru
No Aktivitas Guru
Tingkat Aktivitas
BS B C K
1 Melakukan apersepsi
2 Menjelaskan tujuan pembelajaran serta memberikan motivasi terhadap siswa
3 Memulai pembelajaran dengan menyajikan masalah dalam kehidupan sehari-hari
4 Berperan sebagai fasilitator dan moderator saat pembelajaran berlangsung
5 Menggunakan media pembelajaran dengan baik dan sesuai dengan materi pembelajaran
6
Membuat kesimpulan bersama-sama siswa dari
materi yang telah dipelajari serta memberikan
PR
7 Melakukan tanya jawab dengan siswa terhadap pemahaman materi yang disampaikan.
Keterangan :
BS : Baik Sekali
B : Baik
C : Cukup
Tabel 3.3
Instrumen observasi aktivitas belajar siswa secara keseluruhan
NO Aktivitas Siswa
Tingkat Aktivitas
BS B C K
1. Memperhatikan penjelasan guru dengan
penuh semangat
2. Mempelajari materi pelajaran yang diajarkan
guru
3. Memperhatikan media yang digunakan saat
pembelajaran berlangsung
4. Disiplin dan taat saat pembelajaran
5. Siswa berperan aktif serta berkomunikasi
langsung saat pembelajaran
6. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan
oleh guru
7. Siswa bersama guru membuat kesimpulan
materi yang telah dipelajari.
Keterangan :
BS : Baik Sekali
B : Baik
C : Cukup
Tabel 3.4
Instrumen Observasi Aktivitas Belajar Siswa secara Individu
No N a m a
Aktivitas Belajar Individu
Jumlah nilai
Disiplin Motivasi belajar
Perhatian siswa
Komunikasi siswa
Aktivitas Belajar Individu
2. Tes Tertulis (Written Test)
Tes tertulis adalah penilaian yang dilakukan dengan memberikan tes
secara tertulis dengan jawaban dari tes juga secara tertulis, bentuk soalnya dapat
menggunakan soal-soal obyektif atau subyektif/uraian. Tes ini dilakukan pada
setiap akhir tindakan atau siklus. Tes tertulis ini untuk melihat hasil dan motivasi
belajar siswa kelas IV SD Negeri Hegarmanah 02 baik sebelum dan sesudah
3. Wawancara
Teknik wawancara digunakan untuk memperoleh gambaran pengalaman
yang dialami guru dan siswa selama melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan media gambar fotografik. Wawancara dilakukan terhadap siswa
secara acak. Berikut contoh pertanyaan wawancara dalam tabel di bawah ini :
Tabel 3.5
Susunan pertanyaan wawancara untuk siswa
No Pertanyaan Jawaban Ket
1. Apakah kamu senang dengan gambar ?
2. Apakah kamu lebih tertarik dengan
pembelajaran yang menggunakan media
gambar ?
3. Apakah belajar dengan menggunakan
media gambar itu lebih sulit ?
4. Apakah kamu bosan dengan
pembelajaran dengan menggunakan
E. Pengolahan dan Validasi Data
1. Data Penelitian
Data yang diperoleh dalam penelitian ini berupa data verbal dan data non
verbal. Data verbal merupakan data hasil pengamatan, wawancara dan tes. Kedua
data ini dianalisis dan akhirnya menghasilkan kesimpulan atas jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan dalam penelitian ini.
2. Pengolahan Data
Pengolahan data adalah suatu proses untuk mendapatkan data dari setiap
variabel penelitian yang siap dianalisis. Pengolahan data yang digunakan meliputi:
a. Pengeditan Data ( Editing )
Pengeditan atau editing yaitu pemeriksaan atau koreksi data yang telah
dikumpulkan. Ini dilakukan karena kemungkinan data yang masuk tidak
sesuai dengan kebutuhan.
b. Tabulasi Data
Tabulasi adalah proses menempatkan data dalam bentuk tabel dengan cara
membuat tabel yang berisikan data sesuai dengan kebutuhan analisis.
3. Penyajian Data
Teknik penyajian dan analisis data kuantitatif dilakukan dengan
menggunakan teknik statistik. Penyajiannya dalam bentuk tabel maupun dalam
a. Penyajian data dalam bentuk tabel
Tabel adalah model penyajian yang disusun dalam baris dan kolom. Tabel
data berupa kumpulan angka-angka berdasarkan kategori tertentu. Tabel
dapat memudahkan penyusunan data – data yang dikelola dengan baik.
[image:30.595.113.512.242.626.2]b. penyajian data dalam bentuk grafik
Grafik biasanya dibuat berdasarkan tabel. Grafik atau merupakan visualisasi
data pada tabel yang bersangkutan. Grafik yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah grafik batang.
4. Validasi Data
Untuk mendapatkan data yang mendukung dan sesuai dengan karakteristik
fokus permasalahan dan tujuan penelitian, tehnik validasi data yang digunakan
adalah sebagai berikut :
a. Audit Trail
Audit Trail adalah pengecekan keabsahan temuan penelitian dan prosedur
penelitian yang telah diperiksa dengan mengkonfirmasikan kepada teman
sejawat dan dosen. Hal ini dilakukan untuk memperoleh kritik, tanggapan
dan masukan konstruktif sehingga bisa memperkuat analisis dan
memperoleh validitas yang tinggi.
Yaitu mengecek kebenaran hasil temuan dari hasil tiap siklus, refleksi
sampai akhir keseluruhan tindakan, sehingga mendapatkan data yang
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh selama pelaksanaan penelitian
tindakan kelas berlangsung mengenai penggunaan media gambar fotografik dalam
pembelajaran IPS di kelas IV SDN Hegarmanah 02 Kecamatan Cikarang Timur
Kabupaten Bekasi. Dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Kegiatan pembelajaran IPS siswa kelas IV SDN Hegarmanah 02 sebelum
menggunakan media gambar fotografik masih rendah dan belum optimal. Hal
ini dilihat dari pembelajaran pra siklus, dimana tingkat motivasi siswa dalam
belajar sangat rendah. Ini dapat dilihat dari tingkat keaktifan dalam
pembelajaran, masih banyak siswa yang minim mengajukan pertanyaan dan
menjawab pertanyaan – pertanyaan yang diajukan oleh guru. Ini dikarenakan
[image:32.595.115.516.241.629.2]belum digunakanya media pembelajaran dalam hal ini belum digunakan media
gambar fotografik.
2. Kegiatan pembelajaran IPS dengan menggunakan media gambar fotografik
terlihat bahwa tingkat motivasi dalam belajar siswa mengalami peningkatan
Jika pada saat pra siklus motivasi siswa dalam belajar masih sangat rendah
tetapi dengan menggunakan media gambar fotografik terlihat adanya
peningkatan motivasi belajar siswa. Ini dilihat dari siswa yang memperhatikan
penjelasan dari guru dengan penuh semangat serta antusias dalam
memperhatikan media gambar fotografik yang diberikan oleh guru.
3. Pada pembelajaran IPS setelah menggunakan media gambar fotografik
menunjukkan adanya perubahan yang lebih baik dari sebelumnya, yaitu adanya
peningkatan motivasi belajar siswa yang positif. Hal ini dapat dilihat dari siswa
yang berperan aktif dalam pembelajaran secara langsung dan antusis dalam
mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru sehingga hasil evaluasi yang
diberikan secara maksimal dapat terpenuhi, serta siswa terlibat dalam
menyimpulkan materi yang telah dipelajari sebelumnya.
B. Saran
Adapun saran dari hasil penelitian ini ditujukan kepada :
1. Bagi guru, disarankan agar dapat mengambil pengalaman dari penelitian ini
untuk dijadikan sebagai acuan dalam pembelajaran yang menempatkan siswa
sebagai subjek belajar, dan guru sebagai pemberi materi pembelajaran
sebaiknya berperan sebagai pemandu dalam kegiatan pembelajaran agar dapat
membangkitkan minat serta keaktifan belajar siswa dalam proses
2. Bagi Kepala Sekolah, diharapkan dapat menciptakan suasana dan kondisi yang
dapat merangsang para guru agar dapat melakukan pembelajaran yang menarik
dan efektif salah satunya dengan penggunaan media pembelajaran yang kreatif
dan tepat.
3. Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam penelitian ini masih
dirasakan adanya keterbatasan, oleh karena itu disarankan kepada peneliti yang
lain dapat melanjutkan dan menyempurnakan serta lebih mengembangkan ke
Sofyan Jaenaludin,2013
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Z. dkk. (2009). Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SD, SLB, dan TK. Bandung : CV Yrama Widya.
Daryanto. (2011). Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa Studio.
Hermawan, R. et al. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar. Bandung : UPI PRESS.
Herry Hernawan, A. et al. (2007). Media Pembelajaran Sekolah Dasar. Bandung:UPI PRESS.
Herry Hernawan, A. et al. (2007). Belajar & Pembelajaran Sekolah Dasar. Bandung. UPI PRESS.
Hidayat R. (2005). Strategi Belajar Mengajar. [online]. Tersedia : http://pgribanjarsari.wordpress.com/2010/01/11/motivasi-belajar/
[16 Januari 2013].
Kasbolah, K. (1998). Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta: Depdikbud.
Mulyasa. (2006). Menjadi Guru Profesional. Bandung : Remaja Rosdakarya
Musfiqon, HM. (2012). Pengembangan Media & Sumber Pembelajaran. Jakarta : PT. Prestasi Pustakaraya.
Purwanto. (2002). Administrasi Dan Supervisi Pendidikan. [online]. Tersedia : http://www.sarjanaku.com/2011/05/motivasi-belajar-siswa.html
[16 Januari 2013].
Sapriya. et al. (2006). Konsep Dasar IPS. Bandung : UPI PRESS.
Sapriya. et al. (2007). Pengembangan Pendidikan IPS di SD. Bandung : UPI PRESS.
Sardiman. (1996). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. [online]. Tersedia :
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2115321-ciri-ciri-motivasi-belajar/ [16 Januari 2013].
Soemanto. (1987). Psikologi Pendidikan. [online]. Tersedia : http://www.duniapsikologi.com/pengertian-motivasi/ [16 Januari 2013].
Suciati. dkk. (2007). Belajar & Pembelajaran 2. Jakarta : Universitas Terbuka.
Sudjana & Rivai. (2001). Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algensindo
Supriatna, N. et al. (2009). Pendidikan IPS di SD. Bandung : UPI PRESS.
Tim Penyusun. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung : UPI PRESS.
Tim Redaksi Nuansa Aulia. (2008). Himpunan Perundang-undangan Republik
Indonesia Tentang SISDIKNAS. Bandung : Nuansa Aulia.
Wardani, IGAK. et al. (2006). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas Terbuka.