Karja, 2013
Efektivitas Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (Nht) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran Di Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan Upi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
EFEKTIVITAS COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD
TOGETHER (NHT) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA
PADA MATA KULIAH KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN UPI BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Oleh
KARJA
0705372
PRODI TEKNOLOGI PENDIDIKAN
JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Karja, 2013
Efektivitas Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (Nht) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran Di Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan Upi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
EFEKTIVITAS COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD
TOGETHER (NHT) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MAHASISWA
PADA MATA KULIAH KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN UPI BANDUNG
Oleh
Karja
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Karja 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
Karja, 2013
Efektivitas Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (Nht) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran Di Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan Upi Bandung
Karja, 2013
Efektivitas Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (Nht) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran Di Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan Upi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Karja (0705372). Efektivitas Cooperative learning tipe Numbered Heads
Together (NHT) dalam meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata
kuliah Kurikulum dan Pembelajaran di Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan UPI Bandung.
Penelitian ini bertititk tolak pada rumusan masalah Apakah penggunaan Cooperative learning tipe Numbered Head Together (NHT) lebih efektif dibandingkan penggunaan model konvensional dalam meningkatkan hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran?. Secara lebih rinci, masalah tersebut terdiri dari: 1).Apakah penggunaan Cooperative learning tipe NHT lebih efektif dibandingkan penggunaan model konvensional terhadap peningkatkan hasil belajar mahasiswa ranah kognitif aspek pengetahuan pada mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran? 2).Apakah penggunaan Cooperative learning tipe NHT lebih efektif dibandingkan penggunaan model konvensional terhadap peningkatan hasil belajar mahasiswa ranah kognitif aspek pemahaman pada mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran? 3).Apakah penggunaan Cooperative learning tipe NHT lebih efektif dibandingkan penggunaan model konvensional terhadap peningkatan hasil belajar mahasiswa ranah kognitif aspek penerapan pada mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran?
Metode yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen group pretest and posttest design. Instrumen dalam penelitian ini adalah tes objektif pilihan ganda. Hipotesis penelitian di uji dengan menggunakan uji-t independen dua rata-rata (t-test independent). Teknik pengambilan sampel dilakukan Random cluster sampling.
Penelitian ini menghasilkan simpulan umum bahwa penggunaan cooperative learning tipe (NHT pada mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran lebih efektif dibandingkan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran konvensional dalam meningkatkan hasil belajar mahasiswa. Simpulan tersebut berdasarkan beberapa kesimpulan berikut : 1).Penggunaan cooperative learning tipe NHT pada mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan model pembelajaran konvensional terhadap peningkatan hasil belajar mahasiswa pada ranah kognitif aspek pengetahuan 2).Penggunaan cooperative learning tipe NHT pada mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan model pembelajaran konvensional terhadap peningkatan hasil belajar mahasiswa pada ranah kognitif aspek pemahaman 3). Penggunaan cooperative learning tipe NHT pada mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan model pembelajaran konvensional terhadap peningkatan hasil belajar mahasiswa pada ranah kognitif aspek penerapan.
Karja, 2013
Efektivitas Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (Nht) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran Di Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan Upi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ABSTRACT
Karja (0705372). Cooperative learning effectiveness of the type of
Numbered Heads Together (NHT) in improving student learning outcomes at the course in the Department of Curriculum and Teaching
Curriculum and Educational Technology UPI Bandung.
Karja, 2013
Efektivitas Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (Nht) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran Di Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan Upi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu DAFTAR ISI
ABSTRAK ... .. i
KATA PENGANTAR ... .ii
DAFTAR ISI.... ... ... iii
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR DIAGRAM...viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 7
C. Tujuan Penelitian ... 8
D. Manfaat Penelitian ... 9
BAB II COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA KULIAH KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN A. Konsep Belajar ... 10
B. Hasil Belajar ... 13
C. Model Pembelajaran ... 17
D. Model Cooperative Learning ... 20
E. Model Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together ... 34
F. Hasil Penelitian Terdahulu ... 37
Karja, 2013
Efektivitas Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (Nht) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran Di Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan Upi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
H. Hipotesis ... 39
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ... 43
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 46
C. Teknik Pengumpulan Data ... 47
D. Teknik Pengembangan Instrumen ... 49
E. Teknik Analisis Data ... 54
F. Definisi Operasional ... 57
G. Prosedur Penelitian ... 58
H. Alur Penelitian ... 59
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ... 60
B. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 65
C. Analisis Data ... 78
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 92
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 103
Karja, 2013
Efektivitas Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (Nht) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran Di Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan Upi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA ... 106
LAMPIRAN
A. UJI COBA INSTRUMEN PENELITIAN
B. INSTRUMEN PENELITIAN
C. DATA HASIL PENELITIAN
Karja, 2013
Efektivitas Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (Nht) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran Di Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan Upi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pengetahuan menjadi landasan utama segala aspek kehidupan, pengetahuan
sangat berpengaruh terhadap pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
lapangan kerja. Pendidikan adalah salah satu hal yang sangat penting untuk
membekali mahasiswa menghadapi masa depan. Untuk itu proses pembelajaran
yang bermakna sangat menentukan terwujudnya pendidikan yang berkualitas.
Pendidikan adalah perangkat strategis yang dibutuhkan masyarakat untuk secara
kontinu bersaing dalam abad pengetahuan. Sejalan perkembangan dunia
pendidikan yang semakin pesat menuntut lembaga pendidikan untuk dapat lebih
menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan.Banyak perhatian khusus
diarahkan kepada perkembangan dan kemajuan pendidikan guna meningkatkan
mutu dan kualitas pendidikan.
Kualitas pendidikan di Indonesia sendiri saat ini sangat memprihatinkan. Ini
dibuktikan antara lain dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat Indeks
Pengembangan Manusia (Human Development Index), yaitu komposisi dari
peringkat pencapaian pendidikan, kesehatan, dan penghasilan per kepala yang
menunjukkan, bahwa indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun.
Di antara 174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan 102 (1996),
ke-99 (1ke-997), ke-105 (1ke-998), dan ke-109 (1ke-999). Menurut survei Political and
Karja, 2013
Efektivitas Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (Nht) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran Di Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan Upi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi Indonesia berada di bawah Vietnam.
Data yang dilaporkan The World Economic Forum Swedia (2000), Indonesia
memiliki daya saing yang rendah, yaitu hanya menduduki urutan ke-37 dari 57
negara yang disurvei di dunia.
Dan masih menurut survai dari lembaga yang sama Indonesia hanya
berpredikat sebagai follower bukan sebagai pemimpin teknologi dari 53 negara di
dunia. Memasuki abad ke- 21 dunia pendidikan di Indonesia menjadi heboh.
Kehebohan tersebut bukan disebabkan oleh kehebatan mutu pendidikan nasional
tetapi lebih banyak disebabkan karena kesadaran akan bahaya keterbelakangan
pendidikan di Indonesia.
Salah satu cara yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di
Indonesia adalah dengan pembaharuan sistem pendidikan. Ada tiga komponen
yang perlu disoroti dalam pembaharuan sistem pendidikan, yaitu pembaharuan
kurikulum, peningkatan kualitas pembelajaran dan efektivitas model
pembelajaran. Kurikulum harus komprehensif dan responsif terhadap dinamika
sosial,relevan, tidak overload, dan mampu mengakomodasi keberagaman
keperluan dan kemajuan teknologi. Kualitas pembelajaran juga harus ditingkatkan
untuk meningkatkan kualitas hasil pendidikan melalui penerapan strategi atau
model pembelajaran yang efektif di kelas dan lebih memberdayakan potensi
peserta didik.
Pembelajaran adalah sesuatu yang dilakukan oleh peserta didik, bukan dibuat
Karja, 2013
Efektivitas Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (Nht) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran Di Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan Upi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
untuk membantu peserta didik melakukan kegiatan pembelajaran. Tujuan
pembelajaran adalah terwujudnya efisiensi dan efektivitas kegiatan belajar yang
dilakukan peserta didik.Melihat peran yang begitu vital, maka menerapkan model
yang efektif dan efisien adalah sebuah keharusan. Dengan harapan proses belajar
mengajar akan berjalan menyenangkan dan tidak membosankan. Saat ini masih
banyak pengajar yang menganut paradigma lama yaitu pengajar masih
menganggap dalam proses pembelajaran hanya ada transfer pengetahuan dari
pengajar kepada peserta didik. Pengajar masih menganggap peserta didik
bagaikan botol kosong yang bisa diisi dengan informasi – informasi yang
dianggap perlu oleh pengajar. Pengajar biasanya mengajar dengan ceramah dan
mengharapkan peserta didik duduk, diam, dengar, catat dan hafal.Sehingga
peserta didik menjadi bosan, pasif dan hanya mencatat saja. Permasalahan yang
membuat proses pembelajaran menjadi membosankan yang salah satunya adalah
sistem pembelajaran yang masih menggunakan sistem tradisional dimana dalam
sistem ini peran pengajar lebih mendominasi. Pengajar lebih banyak
menempatkan peserta didik sebagai objek dan bukan sebagai subjek didik. Dalam
hal ini pengajar menempatkan dirinya sebagai satu-satunya sumber ilmu dan
memungkinkan terjadinya pembelajaran satu arah (teacher centered). Fenomena
ini mengakibatkan kesenjangan antara pengajar dan peserta didik, dimana peserta
didik akan menjadi lebih pasif dan mengakibatkan terjadinya kejenuhan dalam
belajar. Salah satu masalah lain dalam pembelajaran adalah rendahnya hasil
Karja, 2013
Efektivitas Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (Nht) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran Di Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan Upi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
(internal) maupun faktor dari luar (eksternal). faktor internal adalah faktor
fisiologis dan psikologis (misalnya kecerdasan motivasi berprestasi dan
kemampuan kognitif), sedangkan yang termasuk faktor eksternal adalah faktor
lingkungan dan instrumental (misalnya pengajar, kurikulum, dan model
pembelajaran). faktor utama yang mempengaruhi hasil belajar, yaitu kemampuan
kognitif, motivasi berprestasi dan kualitas pembelajaran. Salah satu faktor
keberhasilan yang menentukan dalam proses pembelajaran adalah model
pembelajaran. Sering ditemukan di lapangan bahwa pengajar menguasai materi
suatu subjek dengan baik tetapi tidak dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran
dengan baik. Hal itu terjadi karena kegiatan tersebut tidak didasarkan pada model
pembelajaran tertentu sehingga hasil belajar yang diperoleh peserta didik rendah.
Berdasarkan uraian di atas, maka muncul pertanyaan apakah ada model
pembelajaran yang sederhana, sistematik, bermakna dan dapat digunakan oleh
para pengajar sebagai dasar untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan
baik sehingga dapat membantu meningkatkan hasil belajar. Seharusnya model
pembelajaran dibuat lebih mempertimbangkan peserta didik. Alur proses belajar
tidak harus berasal dari pengajar menuju peserta didik, melainkan peserta didik
juga bisa saling mengajar dengan sesama peserta didik yang lainnya. Bahkan,
banyak penelitian menunjukkan bahwa pengajaran oleh rekan sebaya (peer
teaching) ternyata lebih efektif daripada pengajaran oleh pengajar. Peserta didik
tidak hanya menjadi objek melainkan sebagai subjek (student centered) . Sistem
Karja, 2013
Efektivitas Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (Nht) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran Di Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan Upi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dengan peserta didik lainnya adalah cooperative learning (pembelajaran
kooperatif). Cooperative learning merupakan pendekatan dalam proses belajar
mengajar yang berbasis kelompok. Model pembelajaran ini sangat berguna untuk
membantu peserta didik menumbuhkan kemampuan kerjasama, berpikir kritis dan
kemampuan membantu teman. Pembelajaran ini akan menciptakan peserta didik
untuk berpartisipasi aktif ikut serta secara aktif dan turut serta bekerjasama
sehingga antara peserta didik akan berpikir bersama, berdiskusi bersama,
melakukan penyelidikan bersama dan berbuat kearah yang sama. Cooperative
learning adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham
konstruktivis. Cooperative learning merupakan strategi belajar dengan sejumlah
peserta didik sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya
berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap peserta didik anggota
kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami
materi pembelajaran. Dalam cooperative learning, belajar dikatakan belum selesai
jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.
cooperative learning adalah suatu model pembelajaran dimana peserta didik
belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang
anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen. cooperative learning
merupakan suatu cara pendekatan atau serangkaian strategi yang khusus dirancang
untuk memberi dorongan kepada peserta didik agar bekerja sama selama proses
pembelajaran. cooperative learning dapat meningkatkan belajar peserta didik
Karja, 2013
Efektivitas Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (Nht) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran Di Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan Upi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
satu pendekatan dalam pembelajaran kooperatif adalah pendekatan struktural tipe
NHT (Numbered Head Together). Pendekatan NHT adalah suatu model
pembelajaran yang lebih melibatkan banyak peserta didik dalam menelaah materi
dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman peserta didik tentang isi
pelajaran tersebut. Dalam pembelajaran ini kelas dibagi menjadi
kelompok-kelompok belajar yang terdiri dari peserta didik yang saling bekerjasama dalam
suatu perencanaan kegiatan. Dalam pembelajaran setiap anggota kelompok
diharapkan dapat saling bekerjasama dan tanggung jawab baik kepada dirinya
sendiri maupun kelompoknya. Dalam pembelajaran ini akan lebih meningkatkan
kerjasama antar peserta didik.
Beranjak dari pernyataan tersebut maka muncul lagi pertanyaan apakah
cooperative learning efektif diterapkan dalam melakukan kegiatan pembelajaran
dengan baik sehingga dapat membantu meningkatkan hasil belajar. Untuk
menjawab pertanyaan itu peneliti akan melakukan penelitian di Jurusan
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan UPI Bandung, Karena di jurusan
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan UPI Bandung yang merupakan jurusan di
bidang kurikulum dan di dalam melakukan proses belajar mengajarnya tidak
semua pengajar menerapkan model Cooperative Learning tipe NHT (Numbered
Head Together) bahkan masih ada yang masih menggunakan model pembelajaran
konvensional. Alasan Peneliti melakukan penelitian di Jurusan Kurikulum dan
Teknologi Pendidikan UPI Bandung karena apabila penelitian yang dilakukan
Karja, 2013
Efektivitas Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (Nht) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran Di Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan Upi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Head Together, maka akan banyak lembaga atau institusi pendidikan yang lain
yang akan mencontoh dari Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan UPI
Bandung sebagai referensi lembaga atau institusi pendidikan lain dalam
menentukan model pembelajaran yang akan diterapkan dalam kegiatan belajar
mengajar di lembaga atau institusi pendidikan tersebut. Penelitian yang dilakukan
peneliti adalah tentang ”Efektivitas Cooperative Learning tipe Numbered Head
Together(NHT) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah
kurikulum dan Pembelajaran Di Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
UPI Bandung”.
B. Perumusan Masalah
Secara umum masalah yang pokok yang akan diteliti adalah Apakah
penggunaan Cooperative learning tipe Numbered Head Together (NHT) lebih
efektif dibandingkan penggunaan model konvensional dalam meningkatkan hasil
belajar mahasiswa pada mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran di Jurusan
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan UPI Bandung?
Secara khusus dan terperinci permasalahan dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah penggunaan Cooperative learning tipe Numbered Head Together
(NHT) lebih efektif dibandingkan penggunaan model konvensional
terhadap peningkatkan hasil belajar mahasiswa ranah kognitif aspek
pengetahuan pada mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran di Jurusan
Karja, 2013
Efektivitas Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (Nht) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran Di Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan Upi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Apakah penggunaan Coopertive learning tipe Numbered Head Together
(NHT) lebih efektif dibandingkan penggunaan model konvensional
terhadap peningkatan hasil belajar mahasiswa ranah kognitif aspek
pemahaman pada mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran di Jurusan
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan UPI Bandung?
3. Apakah penggunaan Coopertive learning tipe Numbered Head Together
(NHT) lebih efektif dibandingkan penggunaan model konvensional
terhadap peningkatan hasil belajar mahasiswa ranah kognitif aspek
penerapan pada mata kuliah Kurikulum Pembelajaran di Jurusan
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan UPI Bandung?
C. Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas
cooperative learning tipe Numbered Head Together (NHT) dalam meningkatkan
hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah kurikulum pembelajaran di Jurusan
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan UPI Bandung. Adapun tujuan khusus dari
penelitian ini adalah untuk:
1. Untuk mengetahui efektivitas penggunaan Cooperative learning tipe
Numbered Head Together (NHT) terhadap peningkatkan hasil belajar
mahasiswa ranah kognitif aspek pengetahuan pada mata kuliah kurikulum
dan pembelajaran di Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan UPI
Karja, 2013
Efektivitas Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (Nht) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran Di Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan Upi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Untuk mengetahui efektivitas penggunaan Cooperative learning tipe
Numbered Head Together (NHT) terhadap peningkatkan hasil belajar
mahasiswa ranah kognitif aspek pemahaman pada mata kuliah kurikulum
dan pembelajaran di Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan UPI
Bandung
3. Untuk mengetahui efektivitas penggunaan Cooperative learning tipe
Numbered Head Together (NHT) terhadap peningkatkan hasil belajar
mahasiswa ranah kognitif aspek penerapan pada mata kuliah kurikulum
dan pembelajaran di Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan UPI
Bandung
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya model pembelajaran dan
membantu meningkatkan manajemen pengelompokan mahasiswa dalam kelas
agar kegiatan belajar mengajar lebih hidup dan mempermudah penguasaan materi
pada mahasiswa.
2. Manfaat praktis
Manfaat penelitian ini adalah untuk meningkatkan interaksi sosial dalam
kelas saat cooperative learning tipe Numbered Head Together berlangsung
maupun setelah selesai melakukan model pembelajaran cooperative learning tipe
Karja, 2013
Efektivitas Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (Nht) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran Di Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan Upi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
berpengaruh pada peningkatan hasil belajar mahasiswa. Selain itu penelitian ini
diharapkan dapat memberikan gambaran kepada peneliti selanjutnya dalam
Karja, 2013
Efektivitas Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (Nht) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran Di Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan Upi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sugiyono (2010:6)
menyatakan “metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah
untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan,
dikembangkan, dan dibuktikan.” Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kuasi eksperimen. Tujuan penelitian yang menggunakan metode kuasi
eksperimen adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi
peneliti yang dapat diperoleh melalui eksperimen sebenarnya dalam keadaan yang
tidak memungkinkan untuk mengontrol dan atau memanipulasi semua variabel
yang relevan. Ciri utama kuasi eksperimen dengan tidak dilakukannya penugasan
random, melainkan melakukan pengelompokan subjek penelitian berdasarkan
kelompok yang telah terbentuk sebelumnya. Sebagaimana diungkapkan Arifin
(2011:74) bahwa “penelitian kuasi eksperimen menggunakan seluruh subjek
dalam kelompok belajar (intact group) untuk diberi perlakuan (treatment), bukan
Karja, 2013
Efektivitas Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (Nht) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran Di Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan Upi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
terikat. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Sudjana (1989:24), yang
mengemukakan pendapatnya sebagai berikut:
Variabel dalam penelitian dibedakan menjadi dua kategori, yakni variabel bebas dan terikat atau variabel independent dan variabel dependent. Variabel bebas adalah variabel perlakuan atau sengaja dimanipulasi untuk mengetahui intensitasnya terhadap variabel terikat. Variabel terikat adalah variabel yang timbul akibat variabel bebas, oleh sebab itu variabel terikat menjadi tolak ukur atau indikator keberhasilan variabel bebas.
Adapun yang menjadi variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah
penggunaan model Coopreative Learning dan variabel terikat (Y) adalah hasil
belajar mahasiswa. Adapun hubungan antara variabel X dan Y digambarkan
dalam tabel berikut:
Tabel 3.1
Tabel Hubungan Antar Variabel
2. Desain Penelitian
Desain penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah control
Karja, 2013
Efektivitas Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (Nht) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran Di Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan Upi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kelompok peserta didik, yaitu kelompok eksperimen yang menggunakan model
Cooperative learning dan kelompok kontrol tanpa menggunakan model
Cooperative learning dalam hal ini siswa belajar dengan menggunakan model
pembelajaran konvensional.
Dalam desain ini, baik Kelompok eksperimen maupun kelompok control
dikenakan O1 dan O2, tetapi hanya kelompok eksperimen saja yang mendapat
perlakuan X, sehingga struktur desainnya menjadi sebagai sebagai berikut:
Bagan 3.1
Desain Pretest-Posttest
Alasan tidak dilakukannya penugasan random ini disebabkan peneliti tidak
mungkin mengubah kelas yang telah ada sebelumnya, sehingga peneliti dapat
menentukan subjek penelitian yang mana saja yang masuk ke dalam
kelompok-kelompok eksperimen. Kelompok-kelompok-kelompok yang berada dalam satu kelas
biasanya sudah seimbang, sehingga jika peneliti membuat kelompok kelas yang
baru maka dikhawatirkan akan hilangnya suasana alamiah suatu kelas tersebut.
Untuk menghindari hal tersebut maka peneliti menggunakan metode kuasi O1 X O2
O1 O2
(Zainal Arifin, 2011:78)
Keterangan:
O1 = pre tes untuk kelompok eksperimen dan kontrol O2 = post tes untuk kelompok eksperimen dan kontrol
Karja, 2013
Efektivitas Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (Nht) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran Di Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan Upi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu tersebut.
Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menetapkan
kelompok mana yang akan dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan sebagai
kelompok kontrol. Kelompok yang mempergunakan Cooperative Learning
dipergunakan sebagai kelompok eksperimen, sedangkan kelompok yang
mempergunakan model pembelajaran konvensional digunakan sebagai kelompok
kontrol.
Sebelum perlakuan (X), kedua kelompok diberikan pretest. Kemudian
dilanjutkan dengan memberikan perlakuan pada kelompok eksperimen yang
mempergunakan Cooperative learning dan kelompok kontrol yang
mempergunakan model pembelajaran konvensional.
Kemudian kedua kelompok diberikan posttest, hasilnya kemudian
dibandingkan dengan skor pretest, sehingga diperoleh gain, yaitu selisih antara
skor pretest dan posttest.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi dalam suatu kegiatan penelitian berkenaan dengan sumber data yang
digunakan. Menurut Arikunto (2006:130), “Populasi adalah keseluruhan subjek
penelitian.” Subjek penelitian tersebut memiliki kualitas dan karakteristik tertentu
yang akan diteliti oleh peneliti”. Mengingat luasnya populasi maka peneliti
Karja, 2013
Efektivitas Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (Nht) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran Di Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan Upi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
na dan Ibrahim (1992: 71) “…pembatasan
populasi dilakukan dengan membedakan populasi sasaran (target population) dan
populasi terjangkau (accessible population)”. Mengacu pada pendapat tersebut
maka yang menjadi populasi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh
mahasiswa Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan UPI Bandung,
sedangkan populasi terjangkaunya adalah seluruh mahasiswa Jurusan Kurikulum
dan Teknologi Pendidikan angkatan 2012 UPI Bandung.
2. Sampel Penelitian
Menurut Arikunto (2006:131), “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi
yang diteliti.” Zainal Arifin (2011:215) menyatakan bahwa: ”sampel adalah
sebagian dari populasi yang akan diselidiki atau dapat juga dikatakan bahwa
sampel adalah populasi dalam bentuk mini (miniatur population)”.
Berdasarkan metode kuasi eksperimen yang ciri utamanya adalah tanpa
penugasan random dan menggunakan kelompok yang sudah ada (intact group),
maka peneliti menggunakan teknik sampling cluster random sampling yaitu
dengan menggunakan kelompok-kelompok yang sudah ada sebagai sampel, jadi
peneliti tidak mengambil sampel dari anggota populasi secara individu tetapi
dalam bentuk kelas. Sampel dalam penelitian ini adalah 30 mahasiswa angkatan
2012 konsentrasi TIK Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan UPI
Bandung sebagai kelas eksperimen dan 30 mahasiswa angkatan 2012 konsentrasi
Perekayasa Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan UPI Bandung sebagai
Karja, 2013
Efektivitas Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (Nht) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran Di Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan Upi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sugiyono (2010:308) menyatakan “Teknik pengumpulan data merupakan
langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan dari penelitian
adalah mendapatkan data”.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan
dengan Tes Hasil Belajar berupa Tes objektif berbentuk pilihan ganda. Soal-soal
yang digunakan dalam pengumpulan data hasil belajar ini diambil dari materi
mata kuliah Kurikulum Pembelajaran. Soal diberikan pada posttest dan pretest.
Pretest diberikan dengan tujuan untuk mengetahuai kemampuan awal kedua
kelompok eksperimen dan kontrol, sedangkan posttest diberikan untuk melihat
kemajuan dan perbandingan peningkatan hasil belajar siswa pada kedua kelompok
eksperimen dan kontrol.
1. Langkah-Langkah Menyusun Instrumen Tes
Terdapat beberapa langkah yang harus ditempuh dalam menyusun instrument
tes, antara lain adalah sebagai berikut:
a. Menetapkan pokok bahasan yang akan digunakan sebagai bahan penelitian
yang diambil dari kurikulum mata Kuliah kurikulum Pembelajaran
(Kurpem).
b. Menentukan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator Mata
Karja, 2013
Efektivitas Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (Nht) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran Di Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan Upi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
ditetapkan pada mata kuliah Kurikulum dan pembelajaran (Kurpem).
d. Menyusun kisi-kisi instrumen penelitian. Kemudian kisi-kisi tersebut
dikembangkan pada pembuatan instrumen berupa pilihan berganda.
D. Teknik Pengembangan Instrumen
Data yang diperoleh dari hasil test setelah pembelajaran, selanjutnya diolah
dan dianalisis untuk menguji hipotesis penelitian menggunakan teknik statistika
inferensial. Statistik analitik/inferensial dalam penelitian ini digunakan untuk uji
validitas, uji reabilitas, uji normalitas, dan uji hipotesis statistik. Menurut
pendapat Nana sudjana dan Ibrahim (1998:127) “…statistik analitik/inferensial
merupakan kelanjutan dari statistik deskriptif yang digunakan untuk menguji
hipotesis dan persyaratan-persyaratannya, serta untuk keperluan generalisasi hasil
penelitian.
1. Uji Validitas
Sebelum peneliti menggunakan tes, hendaknya peneliti mengukur terlebih
dahulu derajat validitasnya berdasarkan kriteria tertentu. Validitas adalah
suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu
instrumen. Instrumen yang valid apabila mempunyai validitas yang tinggi.
Karja, 2013
Efektivitas Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (Nht) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran Di Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan Upi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Namun, tidak ada validitas yang berlaku secara umum. Artinya, jika suatu tes dapat memberikan informasi yang sesuai dan dapat digunakan untuk mencapai tujuan tertentu, maka tes itu valid untuk tujuan tersebut.
Tingkat kevalidan instrumen dihitung dengan menggunakan korelasi
Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson .
Adapun rumus korelasi Product Moment adalah sebagai berikut :
rxy = Koefisien korelasi yang dicari
N = Banyaknya subjek (peserta tes)
∑X = Skor tiap butir soal / skor item tes
∑Y = Skor responden
∑XY= Hasil kali skor X dan Y untuk setiap responden
Menurut Arifin (2009:257) “untuk dapat memberikan penafsiran terhadap
koefisiensi yang ditemukan tersebut tinggi atau rendah maka dapat
Karja, 2013
Efektivitas Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (Nht) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran Di Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan Upi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu √
√
Kriteria Acuan Validitas Soal
(Arifin , 2009:257)
Setelah itu diuji tingkat signifikansinya dengan menggunakan rumus:
(Sudjana dan Ibrahim, 2009: 149)
Nilai thitung kemudian dibandingkan dengan nilai ttabel dengan taraf nyata 0,05
dengan derajat kebebasan (dk) = n – 2. Apabila thitung > ttabel, berarti korelasi
tersebut signifikan.
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan tingkat keajegan dari suatu instrumen. Menurut Arifin
(2009:258), “reliabilias tes berkenaan dengan pertanyaan, apakah suatu tes teliti
dan dapat dipercaya sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan.”
Interval Koefisiensi Tingkat hubungan
0,81 – 1,00 0,61 – 0,80 0,41 – 0,60 0,21 – 0,40 0,00 – 0,20
Karja, 2013
Efektivitas Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (Nht) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran Di Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan Upi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
diteskan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda.
Untuk mengetahui reliabilitas suatu tes maka digunakanlah uji reliabilitas.
Adapun uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan Spearman Brown:
( )
(Arikunto, 2006: 180)
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
= rxy yang disebutkan sebagai indeks korelasi antara dua belahan
Instrument
3. Analisis Butir Soal
Untuk mengetahui tingkat kesukaran dari tiap butir soal, digunakan rumus
sebagai berikut :
(Sumber : Zaenal Arifin, 2009:273)
Keterangan :
ΣS = Jumlah peserta didik yang menjawab salah
Karja, 2013
Efektivitas Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (Nht) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran Di Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan Upi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu berikut :
1) Jika jumlah peserta didik yang gagal mencapai 27%, termasuk mudah.
2) Jika jumlah peserta didik yang gagal antara 28% sampai dengan 72%,
termasuk sedang.
3) Jika jumlah peserta didik yang gagal 72% ke atas, termasuk sukar.
(Sumber : Zaenal Arifin, 2009:273)
4. Daya Pembeda
Daya pembeda berkaitan dengan mampu/tidaknya instrumen yang digunakan
membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dan rendah. Untuk mengetahui
daya pembeda tiap butir soal, digunakan rumus sebagai berikut :
(Sumber : Arifin, 2009: 273)
Keterangan :
DP = Daya Pembeda
WH= Jumlah peserta yang gagal dari kelompok atas
WL= Jumlah peserta yang gagal dari kelompok bawah
Karja, 2013
Efektivitas Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (Nht) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran Di Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan Upi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu kriteria sebagai berikut :
Tabel 3.4
Kriteria Interpretasi Daya Pembeda
Nilai DP Daya Pembeda
0,40 atau lebih Sangat Baik 0,30 – 0,39 Cukup Baik 0,20 – 0,29 Minimum 0,19 ke bawah Jelek (Surapranata, 2006 : 31)
Untuk menghitung signifikansi daya pembeda pada soal uraian digunakan
rumus :
̅ ̅
√( )
(Sumber : Arifin, 2008: 278-279)
Keterangan :
̅ = rata-rata dari kelompok atas
̅ = rata-rata dari kelompok bawah
= jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok atas
= jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok bawah
n = 27% x N (baik untuk kelompok atas maupun kelompok bawah)
Nilai t hitung yang didapat dari rumus di atas, kemudian dibandingkan dengan
Karja, 2013
Efektivitas Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (Nht) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran Di Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan Upi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan tes
uraian (pretes dan postes). Berikut teknik yang digunakan peneliti mengolah data
yang telah diperoleh :
1. Pengolahan Data Kuantitatif
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data kedua kelas berasal
dari populasi yang berdistribusi normal.
Konsep dasar dari uji normalitas Kolmogorov Smirnov adalah dengan
membandingkan distribusi data (yang akan diuji normalitasnya) dengan distribusi
normal baku. Distribusi normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke
dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan normal. Jadi sebenarnya uji Kolmogorov
Smirnov adalah uji beda antara data yang diuji normalitasnya dengan data normal
baku.
Berikut langkah-langkah perhitungan uji Kologorov Smirnov (Irianto, 2009:
272-273) :
1. Susun data secara berurutan mulai dari yang terkecil, diikuti dengan frekuensi masing, frekuensi kumulatif (F) serta nilai Z masing-masing skor.
2. Probabilitas nilai Z dapat dicari pada tabel Z. Besaran a2 diperoleh dengan
mencari selisih antara f/n dengan P ≤ Z. sedangkan a1 diperoleh dengan
mencari selisih antara f/n dengan a2.
3. Bandingkan angka tertinggi dari a1 dengan tabel Kolmogorov Smirnov.
Adapun kriteria pengujiannya sebagai berikut:
Karja, 2013
Efektivitas Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (Nht) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran Di Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan Upi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Pada penelitian ini, uji normalitas menggunakan bantuan program
pengolah data SPSS 15 (Statistical Product and Service Solution) dengan uji
normalitas one sample Kolmogorov Smirnov. Kriteria pengujiannya adalah jika
nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas < 0.05 maka distribusi
datanya adalah tidak normal, sedangkan jika nilai Sig. (Signifikansi) atau
nilai probabilitas > 0.05 maka distribusi datanya adalah normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas ditujukan untuk menguji kesamaan beberapa bagian sampel,
sehingga generalisasi terhadap populasi dapat dilakukan. Uji homogenitas
menggunakan rumus Uji Levene. Menurut Irianto, (2009:278) “Uji Levene
menggunakan analysis of variance satu arah. Data ditransformasikan dengan jalan
mencari selisih masing-masing skor dengan rata-rata kelompoknya.”
Pada penelitian ini, uji homogenitas menggunakan bantuan program pengolah
data SPSS 15 dengan uji Levene atau uji-t. Kriteria pengujiannya adalah apabila
nilai Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas < 0.05 maka data berasal dari
populasi-populasi yang mempunyai varians tidak sama, sedangkan jika nilai
Sig. (Signifikansi) atau nilai probabilitas > 0.05 maka data berasal dari
populasi-populasi yang mempunyai varians sama.
c. Uji Hipotesis
Karja, 2013
Efektivitas Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (Nht) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran Di Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan Upi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
√
(Sumber : Sugiyono, 2008 : 138)
Keterangan :
̅ = Rata-rata skor gain kelompok eksperimen
̅ = Rata-rata skor gain kelompok kontrol
S12 = Varians skor kelompok eksperimen
S22 = Varians skor kelompok kontrol
n1 dan n2 = Jumlah Siswa
Jika n1≠ n2, varians homogen (σ ² = σ ²) dapat digunakan uji t dengan polled
varians, rumusnya sebagai berikut :
̅ ̅
√
(Sumber : Sugiyono, 2008 : 138)
dk = n1 + n2– 2
Tujuan dari uji ini adalah untuk membandingkan (membedakan) apakah
kedua data (variabel) tersebut sama atau berbeda. Gunanya uji komparatif
adalah untuk menguji kemampuan generalisasi (signifikansi hasil penelitian
yang berupa perbandingan keadaan variabel dari dua rata-rata sampel). Adapun
Karja, 2013
Efektivitas Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (Nht) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran Di Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan Upi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
setiap aspek (aspek Pengetahuan, aspek Pemahaman dan aspek Penerapan).
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahan dalam menafsirkan, perlu dijelaskan secara
operasional beberapa istilah berikut :
1. Cooperative Learning tipe Numbered Head Together (NHT)
Cooperative learning adalah suatu model pembelajaran yang
mengutamakan kerjasama antar peserta didik dimana peserta didik belajar
dalam kelompok-kelompok kecil yang anggotanya terdiri dari 4-6 orang
dengan kemampuan yang berbeda-beda
2. Hasil belajar
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik
setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Kemampuan itu berupa
kemampuan mengetahui, memahami, dan menerapkan pengalaman dari
proses belajarnya.
3. Mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran
Mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran merupakan salah satu mata kuliah
yang terdapat di jurusan kurikulum dan teknologi pendidikan. Mata kuliah
Karja, 2013
Efektivitas Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (Nht) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran Di Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan Upi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
model-model pengembangan kurikulum dan evaluasi kurikulum.
Pada penelitian ini peneliti hanya akan mengkaji landasan pengembangan
kurikulum
G. Prosedur Penelitian
Prosedur dalam penelitian ini dilaksanakan dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
a. Mempelajari standar kompetensi mata kuliah Kurikulum Pembelajaran
kemudian menetapkan materi dan pokok bahasan.
b. Membuat proposal penelitian.
c. Melakukan studi pendahuluan ke tempat penelitian.
d. Menyusun SAP mata kuliah Kurikulum Pembelajaran (Kurpem).
e. Menyusun kisi-kisi instrumen dengan mengacu pada pokok bahasan.
f. Menyusun instrumen penelitian yang mengacu pada kisi-kisi yang
telah ditetapkan. Instrumen penelitian dikembangkan berupa tes pilihan
ganda.
g. Melakukan eksperimen dengan rincian sebagai berikut :
1) Membagi dua kelompok sampel yaitu kelompok eksperimen yang
menggunakan model Cooperative Learning dan kelompok kontrol
yang menggunakan model pembelajaran konvensional.
Karja, 2013
Efektivitas Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (Nht) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran Di Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan Upi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
kelompok eksperimen dengan menggunakan Cooperative Learning
sedangkan kelompok kontrol menggunakan model pembelajaran
konvensional.
4) Memberikan post-test kepada kedua kelompok tersebut.
h. Mengolah data hasil penelitian.
i. Membuat kesimpulan hasil penelitian berdasarkan pengujian hipotesis.
j. Pelaporan hasil penelitian.
H. Alur Penelitian
Pembuatan Laporan Penelitian Identifikasi Masalah
Studi Pendahuluan
Perumusan Masalah
Rancangan Penelitian
Penyusunan Instrumen
Pendekatan dan Metode
Pengumpulan Data Variabel dan Sumber Data
Pengolahan Data
Karja, 2013
Efektivitas Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (Nht) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran Di Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan Upi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Karja, 2013
Efektivitas Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (Nht) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran Di Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan Upi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan perolehan data dari hasil penelitian, hasil belajar pada kelas
eksperimen yang menggunakan cooperative learning lebih tinggi dibandingkan hasil
belajar mahasiswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional pada kelas
kontrol. Hal tersebut dapat dilihat dari aspek pengetahuan (C1), aspek pemahaman
(C2), maupun aspek penerapan (C3). Secara umum dapat disimpulkan bahwa
penggunaan cooperative learning tipe Numbered Head Together (NHT) pada mata
kuliah Kurikulum dan Pembelajaran lebih efektif dibandingkan pembelajaran yang
menggunakan model pembelajaran konvensional dalam meningkatkan hasil belajar
mahasiswa di Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan UPI Bandung. Secara
khusus, kesimpulan penelitian dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Penggunaan cooperative learning tipe Numbered Head Together (NHT) pada
mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran lebih efektif dibandingkan dengan
penggunaan model pembelajaran konvensional terhadap peningkatan hasil
belajar mahasiswa pada ranah kognitif aspek pengetahuan di Jurusan Kurikulum
Karja, 2013
Efektivitas Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (Nht) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran Di Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan Upi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Penggunaan cooperative learning tipe Numbered Head Together (NHT) pada
mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran lebih efektif dibandingkan dengan
penggunaan model pembelajaran konvensional terhadap peningkatan hasil
belajar mahasiswa pada ranah kognitif aspek pemahaman di Jurusan Kurikulum
dan Teknologi Pendidikan.
3. Penggunaan cooperative learning tipe Numbered Head Together (NHT) pada
mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran lebih efektif dibandingkan dengan
penggunaan model pembelajaran konvensional terhadap peningkatan hasil
belajar mahasiswa pada ranah kognitif aspek penerapan di Jurusan Kurikulum
dan Teknologi Pendidikan.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, penggunaan cooperative
learning pada mata kuliah Kurikulum dan Pembelajaran lebih efektif dibandingkan
dengan penggunaan metode ceramah dan praktik terhadap hasil belajar mahasiswa,
oleh karena itu penulis memiliki beberapa saran, yakni:
1. Bagi Dosen
Pada proses pembelajaran, kegiatan belajar mengajar di Jurusan Kurikulum dan
Teknologi Pendidikan seyogyanya bervariatif serta sesuai dengan situasi dan kondisi
mahasiswa sehingga dapat mempengaruhi motivasi yang dapat meningkatkan hasil
Karja, 2013
Efektivitas Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (Nht) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran Di Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan Upi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
melaksanakan proses pembelajaran dan mengembangkan bahan ajar yang sesuai
dengan versi atau model pembelajaran yang digunakan sehingga dapat memberikan
situasi pembelajaran yang menyenangkan serta dapat meningkatkan hasil belajar
mahasiswa.
2. Bagi Mahasiswa
Pada setiap proses pembelajaran mahasiswa Jurusan Kurikulum dan
Teknologi Pendidikan tidak hanya belajar dari materi yang diberikan dosen tetapi
harus mampu menggali pengetahuan sendiri melalui belajar kelompok dan bahan ajar
yang tersedia.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi studi pendahuluan dan
referensi bagi para peneliti lebih lanjut yang ingin meneliti tentang efektivitas model
cooperative learning. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menindaklanjuti hasil
penelitian ini dengan mengukur penguasaan konsep tidak hanya terbatas pada aspek
Karja, 2013
Efektivitas Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (Nht) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran Di Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan Upi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhamad. (1993). Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Bumi Aksara.
Arifin, Zainal. (2009). Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik Prosedur. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitiam Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
---. (2006). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bandung: Bumi Aksara.
Dedi Krihannanto. (2009) Pengertian Belajar dan Pembelajaran. [online]. Tersedia: http://techonly13.wordpress.com/2009/07/04/pengertian-belajar-dan-pembelajaran/ (17-5-2011)
Dimyati dan Mudjiono, 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Furqon. (2008). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Gede Putra Adyana. (2011). Filsafat Kunstruktifisme dalam Pendidikan. [online].
Tersedia:http://putradnyanagede.blogspot.com/2011/04/filsafat-konstruktivisme-dalam.html (20-5-2011).
Isjoni. (2010). Cooperative Learning (Efektifitas Pembelajaran Kelompok). Bandung:Alfabeta
Joyce, Bruce and Marsha Weil, Emily Cahlhoum. (2009). Model of Teaching Model-model Pengajaran. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Karja, 2013
Efektivitas Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (Nht) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran Di Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan Upi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Novie Nurwijayanti. (2005). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII pada Pelajaran TIK. Skripsi FPMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan.
Nurie, Ramlan. (2010) jenis bahan ajar cetak. [online]. Tersedia:http://ramlannarie.wordpress.com/2010/06/12/ktsp-pengembangan-bahan-ajar/ (5-5-2011).
Oemar Hamalik. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Putri, Ikeu. (2010) Pengertian definisi hasil belajar dari beberapa ahli
pendidikan. [online]. Tersedia:
http://id.shvoong.com/social- sciences/education/2046047-pengertian-definisi-hasil-belajar-dari/#ixzz1JmfLZntp (17-5-2011)
. (2010). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Premada Media Group.
Ruhimat, Toto dan Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2009) Kurikulum & Pembelajaran, Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan UPI: Bandung
Rusman. (2009). Manajemen Kurikulum, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Kencana Prenada Media Group: Jakarta
Solihatin Etin dan Raharjo. (2009). Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS, Jakarta: PT Bumi Aksara.
Subana, Rahadi, M. dan Sudrajat. (2005). Statistika Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Sudjana, Nana. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo.
--- . dan Ibrahim. (2009). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sugiyono, (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alpabeta.
Karja, 2013
Efektivitas Cooperative Learning Tipe Numbered Head Together (Nht) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mahasiswa Pada Mata Kuliah Kurikulum Dan Pembelajaran Di Jurusan Kurikulum Dan Teknologi Pendidikan Upi Bandung
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sutisna. Pembelajaran menurut filsafat konstruktivisme. [online]. Tersedia: http://sutisna.com/artikel/artikel-kependidikan/pembelajaran-menurut-filsafat konstruktivisme/ (7-6-2011)
Syaiful Sagala. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alpabetha.
Tim UPI. (2010). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. UPI. Bandung
Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Jakarta: Prenada Media Group.
Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.
W.S. Winkle. (1996). Psikologi Pengajaran. Jakarta: Grasindo.
Warsita, Bambang. (2008). Teknologi Pembelajaran Landasan dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta.