DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang Masalah... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 7
1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8
1.3.1 Tujuan Penelitian ... 8
1.3.2 Manfaat Penelitian ... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9
2.1Tinjauan tentang Kepariwisataan ... 9
2.1.1 Pengertian Pariwisata ... 9
2.1.2 Wisatawan ... 10
2.1.3 Daya Tarik Wisata ... 12
2.2Tinjauan tentang Rumah Makan ... 14
2.2.1 Pengertian Rumah Makan ... 14
2.2.2 Klasifikasi Rumah Makan ... 15
2.3Konsep Bauran Pemasaran ... 19
2.3.1 Pengertian Pemasaran ... 19
2.3.2 Pengertian Bauran Pemasaran ... 22
2.4Kearifan Lokal ... 43
2.4.1 Pengertian Kearifan Lokal ... 43
2.4.3 Arsitektur Bangunan Sunda ... 46
2.4.4 Aplikasi Kearifan Lokal Budaya Sunda Pada Rumah Makan Kedai Mangga ... 49
2.5Perilaku Konsumen ... 50
2.5.1 Konsep Perilaku Konsumen ... 50
2.5.2 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Keputusan Pembelian ... 52
2.5.3 Proses Keputusan Konsumen ... 57
2.6Penelitian Terdahulu ... 64
2.7Kerangka Pemikiran ... 65
2.8Hipotesis ... 66
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 67
3.1Objek Penelitian ... 67
3.2Metode Penelitian ... 67
3.3Sumber Data dan Alat Pengumpul Data ... 68
3.4Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ... 69
3.5Jenis dan Sumber Data ... 71
3.6Operasional Variabel ... 72
3.7Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 83
3.8Teknik Analisis Data ... 88
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 99
4.1 Deskripsi Objek Penelitian ... 99
4.2 Karakteristik Responden ... 101
4.3 Gambaran Umum Variabel Penelitian ... 108
4.4 Koefisien Korelasi ... 182
4.5 Koefisien Determinasi (R- square) ... 199
4.6 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji T) ... 200
4.7 Pengujian Hipotesis Secara Simultasn (Uji F) ... 203
Waktu (X2), Proses (X3), Produktivitas dan Kualitas (X4), Orang (X5),
Promosi (X6), Bukti fisik (X7), Harga (X8) terhadap Proses Keputusan
Pembelian (Y). ... 204
4.9 Pembahasan Hasil Penelitian ... 207
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 211
5.1 Kesimpulan ... 211
5.2 Saran ... 212
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Pengunjung Rumah Makan Kedai Mangga
Tahun 2009-2011... 6
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 62
Tabel 3.1 Jenis dan Sumber Data ... 70
Tabel 3.2 Operasional Variabel ... 71
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Pada Variabel X ... 73
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Pada Variabel Y ... 82
Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas ... 83
Tabel 3.6 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi ... 87
Tabel 3.7 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Determinasi (GuilFord) ... 88
Tabel 3.8 Hipotesis Yang Digunakan Pada Uji T ... 91
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 97
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 98
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 99
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan ... 100
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Lamanya Menjadi Konsumen Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 101
Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Cara Pembelian ... 102
Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Rutinitas Pembelian... 103
Tabel 4.8 Tanggapan Responden Mengenai Citarasa Makanan Yang Ditawarkan di Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 104
Tabel 4.9 Tanggapan Responden Mengenai Penampilan Makanan Yang Ditawarkan di Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 105
Tabel 4.10 Tanggapan Responden Mengenai Aroma Makanan Yang Ditawarkan di Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 106
Tabel 4.12 Variabel Produk ... 109
Tabel 4.13 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kemudahan Menuju
Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 110
Tabel 4.14 Tanggapan Responden Mengenai Keterjangkauan Rumah Makan
Kedai Mangga Dengan Pusat Perkantoran dan Perbelanjaan ... 111
Tabel 4.15 Tanggapan Responden Mengenai Ketepatan Waktu
Pengiriman Pesanan ... 112
Tabel 4.16 Tanggapan Responden Mengenai Kemudahan Mendapatkan
Produk Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 113
Tabel 4.17 Variabel Tempat dan Waktu ... 115
Tabel 4.18 Tanggapan Responden Mengenai Kecepatan Proses Pelayanan
Makanan di Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 117
Tabel 4.19 Tanggapan Responden Mengenai Kecepatan Proses Pembayaran
di Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 118
Tabel 4.20 Tanggapan Responden Mengenai Kemudahan Prosedur
Pemesanan Makanan di Rumah Makan Kedai Mangga Bandung . 119
Tabel 4.21 Variabel Proses ... 121
Tabel 4.22 Tanggapan Responden Mengenai Kehandalan Karyawan
Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 122
Tabel 4.23 Tanggapan Responden Mengenai Penampilan Karyawan
Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 123
Tabel 4.24 Tanggapan Responden Mengenai Kecepatan Karyawan Dalam
Menangani Keluhan Konsumen Rumah Makan Kedai Mangga
Bandung ... 124
Tabel 4.25 Tanggapan Responden Mengenai Keamanan Konsumen
Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 125
Tabel 4.26 Tanggapan Responden Mengenai Kepedulian Karyawan
Terhadap Konsumen Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 126
Tabel 4.27 Variabel Produktivitas dan Kualitas ... 128
Tabel 4.28 Tanggapan Responden Mengenai Keterampilan Karyawan
Bandung ... 129
Tabel 4.29 Tanggapan Responden Mengenai Keramahan Karyawan
Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 130
Tabel 4.30 Tanggapan Responden Mengenai Pengetahuan Karyawan
Terhadap Produk Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 131
Tabel 4.31 Variabel Orang ... 133
Tabel 4.32 Tanggapan Responden Mengenai Program Promosi
Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 134
Tabel 4.33 Tanggapan Responden Mengenai Pesan Yang Disampaikan Dalam
Promosi Rumah Makan Kedai Mangga Bandung... 135
Tabel 4.34 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kemudahan Mengetahui
Informasi Yang Disampaikan Dalam Promosi Rumah Makan Kedai
Mangga Bandung ... 136
Tabel 4.35 Variabel Promosi ... 139
Tabel 4.36 Tanggapan Responden Mengenai Kenyamanan Rumah Makan
Kedai Mangga Bandung ... 140
Tabel 4.37 Tanggapan Responden Mengenai Tata Ruang, Desain Interior dan
Eksterior Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 141
Tabel 4.38 Tanggapan Responden Mengenai Keindahan Interior dan Eksterior
Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 142
Tabel 4.39 Variabel Bukti Fisik ... 144
Tabel 4.40 Tanggapan Responden Mengenai Kesesuaian Harga dengan
Produk Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 145
Tabel 4.41 Tanggapan Responden Mengenai Kesesuaian Harga dengan
Kualitas Pelayanan Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 146
Tabel 4.42 Variabel Harga ... 148
Tabel 4.43 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Bauran Pemasaran
Jasa Terpadu di Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 149
Tabel 4.44 Variabel Bauran Pemasaran Jasa Terpadu ... 152
Tabel 4.45 Tanggapan Responden Mengenai Kesesuaian Produk dengan
Tabel 4.47 Variabel Pengenalan Masalah ... 157
Tabel 4.48 Tanggapan Responden Mengenai Kemudahan Konsumen Dalam
Mendapat5kan Informasi dari sumber Pribadi (Internal) ... 158
Tabel 4.49 Tanggapan Responden Mengenai Kemudahan Konsumen Dalam
Mendapatkan Informasi dari Sumber Komersil ... 159
Tabel 4.50 Variabel Pencarian Informasi ... 161
Tabel 4.51 Tanggapan Responden Mengenai Tigkat Pilihan Mutu Produk
Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 162
Tabel 4.52 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Pilihan Mutu Pelayanan
Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 164
Tabel 4.53 Variabel Evaluasi Alternatif ... 165
Tabel 4.54 Tanggapan Responden Mengenai Kualitas Produk Dalam
Menentukan Pembelian di Rumah Makan Kedai
Mangga Bandung ... 167
Tabel 4.55 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kepercayaan Terhadap
Merek Dalam Menentukan Pembelian di Rumah Makan Kedai
Mangga Bandung ... 168
Tabel 4.56 Variabel Keputusan Pembelian ... 170
Tabel 4.57 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kepuasan Akan
Produk Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 171
Tabel 4.58 Tanggapan Responden Mengenai Keinginan Untuk Membeli
Produk Kembali Pada Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 172
Tabel 4.59 Variabel Perilaku Pasca Pembelian ... 174
Tabel 4.60 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Proses Keputusan
Pembelian di Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 175
Tabel 4.61 Variabel Bauran Proses Keputusan Pembelian ... 177
Tabel 4.62 Output Korelasi Produk Terhadap Proses Keputusan Pembelian .. 179
Tabel 4.63 Output Korelasi Tempat Terhadap Proses Keputusan Pembelian . 180
Tabel 4.64 Output Korelasi Proses Terhadap Proses Keputusan Pembelian ... 181
Tabel 4.65 Output Korelasi Produktivitas dan Kualitas Terhadap Proses
Tabel 4.66 Output Korelasi Orang Terhadap Proses Keputusan Pembelian ... 184
Tabel 4.67 Output Korelasi Promosi dan Edukasi Terhadap Proses Keputusan Pembelian ... 185
Tabel 4.68 Output Korelasi Bukti Fisik Terhadap Proses Keputusan Pembelian ... 187
Tabel 4.69 Output Korelasi Harga Terhadap Proses Keputusan Pembelian.... 188
Tabel 4.70 Output Korelasi Antara Bauran Pemasaran Jasa Terpadu Dengan Proses Keputusan Pembelian Untuk Koefisien Determinasi ... 189
Tabel 4.71 Output Uji T ... 191
Tabel 4.72 Hasil Pengujian Secara Parsial (Uji T) ... 191
Tabel 4.73 Output Hasil Uji F ... 195
Tabel 4.74 Output Persamaan Regresi ... 196
Gambar 2.1 Tiga Dasar Pemasaran Berdasarkan Struktur Harga ... 28
Gambar 2.2 Model Lima Tahap Proses Keputusan Pembelian ... 56
Gambar 2.3 Langkah-Langkah Antara Evaluasi Alternatif dan Keputusan
Pembelian ... 59
Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran ... 63
Gambar 4.1 Garis Kontinum Variabel Produk di Rumah Makan Kedai
Mangga Bandung ... 110
Gambar 4.2 Garis Kontinum Variabel Tempat dan Waktu di Rumah Makan
Kedai Mangga Bandung ... 116
Gambar 4.3 Garis Kontinum Variabel Proses di Rumah Makan Kedai
Mangga Bandung ... 121
Gambar 4.4 Garis Kontinum Variabel Produktivitas dan Kualitas di Rumah
Makan Kedai Mangga Bandung ... 129
Gambar 4.5 Garis Kontinum Variabel Orang di Rumah Makan Kedai
Mangga Bandung ... 134
Gambar 4.6 Garis Kontinum Variabel Promosi di Rumah Makan Kedai
Mangga Bandung ... 139
Gambar 4.7 Garis Kontinum Variabel Bukti Fisik di Rumah Makan Kedai
Mangga Bandung ... 144
Gambar 4.8 Garis Kontinum Variabel Harga di Rumah Makan Kedai
Mangga Bandung ... 148
Gambar 4.9 Garis Kontinum Variabel X (Bauran Pemasaran Jasa Terpadu)
di Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 153
Gambar 4.10 Garis Kontinum Variabel Pengenalan Masalah di Rumah
Makan Kedai Mangga Bandung ... 157
Gambar 4.11 Garis Kontinum Variabel Pencarian Informasi di Rumah
Makan Kedai Mangga Bandung ... 162
Gambar 4.12 Garis Kontinum Variabel Evaluasi Alternatif di Rumah
Makan Kedai Mangga Bandung ... 166
Makan Kedai Mangga Bandung ... 170
Gambar 4.14 Garis Kontinum Variabel Perilaku Pasca Pembelian di Rumah
Makan Kedai Mangga Bandung ... 175
Gambar 4.15 Garis Kontinum Variabel Y (Proses Keputusan Pembelian
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Globalisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap berbagai bidang,
baik itu politik, sosial, ekonomi, budaya, serta perilaku dan kebiasaan masyarakat.
Dampak positif dari globalisasi adalah aksesibilitas informasi dan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi berlangsung cepat. Hal ini berpengaruh terhadap
keberhasilan pembangunan di Indonesia. Selain dampak positif, globalisasi juga
memiliki dampak negatif. Sebagaimana dimuat dalam htpp://www.wordpress.com
(diakses tanggal 5 November 2012) menjelaskan dampak negatif globalisasi pada
bidang sosial dan budaya yakni semakin memudarnya apresiasi terhadap
nilai-nilai budaya lokal yang melahirkan gaya hidup sebagai berikut:
a. Individualisme, yakni mengutamakan kepentingan diri sendiri.
b. Pragmatisme, yakni melakukan suatu kegiatan yang menguntungkan
saja.
c. Hedonisme, yakni paham yang mengutamakan kepentingan
keduniawian semata.
d. Primitif, yakni sesuatu yang sebelumnya dianggap tabu, kemudian
dianggap sebagai sesuatu yang biasa/ wajar.
e. Konsumerisme, yakni pola konsumsi yang sudah melebihi batas.
Indonesia merupakan negara sasaran kunjungan wisatawan mancanegara
karena memiliki banyak potensi, terutama dalam pengembangan industri
pariwisata. Salah satu daya tarik yang membuat wisatawan mancanegara datang
ke Indonesia adalah keanekaragaman budaya bangsa Indonesia dimulai dari pola
kehidupan masyarakat Indonesia, adat-istiadat, serta keanekaragaman makanan
Wisata kuliner merupakan salah satu daya tarik pariwisata di Indonesia,
akan tetapi sampai saat ini, masih banyak kuliner khas Indonesia yang belum
dipromosikan. Menteri Pariwisata dan Ekonomi kreatif (dalam
http://www.rakyatmerdekaonline.com, diunduh tanggal 14 Februari 2012)
mengemukakan bahwa dengan mengambangkan industri kuliner keuntungan yang
didapat dari turis asing sangat menggiurkan. Pengeluaran para wisatawan
mancanegara untuk menikmati kuliner Indonesia tergolong cukup tinggi sehingga
menjadi salah satu peluang yang menarik guna perkembangan industri ini
kedepannya.
Sebagaimana dimuat dalam www.surabayapagi.com (diunduh tanggal 14
Februari 2012) bahwa saat ini kementerian mungkin sedang mempertimbangkan
industri kuliner untuk masuk ke sub-sektor industri kreatif. Hal ini karena bobot
kreativitasnya banyak serta banyak prestasi yang berhasil ditorehkan oleh para
chef asal Indonesia di luar negeri dengan mengembangkan makanan tradisional
dikolaborasikan dengan yang makanan kontemporer.
Adanya kebijakan yang dicanangkan oleh Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif tersebut hendaknya dapat dimanfaatkan oleh berbagai elemen
masyarakat. Terutama dalam rangka meningkatkan taraf kehidupan dan
kesejahteraan dengan mengembangkan wisata kuliner yang menyuguhkan
berbagai makanan khas Indonesia. Menurut penulis membuka usaha dibidang
kuliner memiliki nilai potensial untuk meningkatkan pendapatan. Hal tersebut
berdasarkan pada pengembangan usaha ini tidak kenal surut dengan pertimbangan
a. Secara alamiah manusia membutuhkan makanan untuk
keberlangsungan kehidupannya
b. Pertambahan penduduk dunia mengalami peningkatan yang signifikan
setiap tahunnya
c. Sifat manusia yang selalu ingin mencoba, termasuk dalam hal
makanan
d. Kuliner khas Indonesia merupakan salah satu daya tarik bagi
wisatawan mancanegara (pernyataan Menteri Pariwisata dan Ekonomi
kreatif dalam http://www.rakyatmerdekaonline.com, diunduh tanggal
14 Februari 2012)
Rumah makan atau restoran merupakan salah satu usaha dibidang kuliner
yang dapat mendongkrak perekonomian suatu daerah, serta memiliki dampak
yang signifikan terhadap pengembangan dunia kepariwisataan. Menurut Marsum
dalam Sutriyati (2000:7) rumah makan adalah suatu tempat yang diorganisir
secara komersil yang menyelenggarakan pelayanan baik kepada konsumen baik
berupa makanan ataupun berupa minuman.
Untuk mencapai tujuannya, rumah makan harus memiliki strategi sebagai
cara untuk meningkatkan pendapatan perusahaan. Strategi tersebut dilakukan agar
masyarakat sebagai calon pembeli mengetahui dan menggunakan produk yang
ditawarkan oleh perusahaan, yakni dilakukan melalui kegiatan pemasaran.
Manajemen pemasaran merupakan titik kunci keberhasilan suatu
perusahaan dalam meningkatkan pendapatan, karena didalamnya terdapat suatu
menjadi tertarik untuk menggunakan barang atau jasa yang ditawarkan oleh
pengusaha. American Marketing Association (AMA) dalam Kotler (2012:5)
memberikan definisi mengenai manajemen pemasaran sebagai suatu fungsi
organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan
memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan
dengan cara yang menguntungkan organsiasi dan pemangku kepentingannya.
Kotler (2012:5) mengemukakan manajemen pemasaran sebagai sebuah
proses kemasyarakatan dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang
mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara
bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain.
Terdapat alat dalam manajemen pemasaran, yaitu bauran pemasaran.
Bauran pemasaran adalah alat-alat yang digunakan perusahaan untuk
menmperkenalkan produk dan meraup keuntungan dari produk yang ia jual
kepada konsumen. Sebagaimana Kotler (2012: 18) mengemukakan bahwa bauran
pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk
terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran.
Pada dasarnya sebuah perusahaan yang memasarkan produknya hanya
memperhatikan empat unsur strategis dasar, yakni produk, harga, tempat dan
promosi. Akan tetapi, karena sifat jasa yang melibatkan pelanggan maka strategi
tersebut ditambah menjadi delapan unsur. Lovelock dan Wright (2007:18)
mengemukakan delapan komponen yang dapat digunakan dalam manajemen jasa
terpadu, yakni elemen produk (product) tempat dan waktu (place and time),
promosi dan edukasi, bukti fisik, serta harga dan biaya jasa lainnya. Kedelapan
aspek tersebut adalah unsur-unsur yang digunakan oleh perusahaan untuk
mencapai tujuannya.
Rumah Makan Kedai Mangga merupakan salah satu restoran dengan tipe
speciallity restaurant. Menurut Marsum (2000:7) speciallity restaurant adalah
suatu restoran yang suasana dan dekorasi seluruhnya disesuaikan dengan tipe khas
makanan atau temanya. Restoran semacam ini menyediakan masakan Cina,
Jepang, Italia dan sebagainya. Pelayanan sedikit banyak berdasarkan tatacara
Negara tempat asal makanan itu.
Rumah Makan Kedai Mangga merupakan rumah makan yang diciptakan
dengan suasana santai dan mengambil konsep budaya sunda. Hal tersebut terlihat
pada bentuk dan tampilan luar bangunan yang mirip rumah-rumah atau bangunan
bangunan di tanah sunda. Tempat dan penciptaan suasana merupakan salah satu
strategi yang digunakan oleh pengelola rumah makan Kedai Mangga dalam
meningkatkan kuantitas pengunjung sebagai upaya memperoleh keuntungan
maksimal.
Pengunjung Rumah Makan Kedai Mangga memiliki ketertarikan bukan
hanya pada menu yang ditawarkan, akan tetapi rasa nyaman dan santai yang
ditawarkan oleh pemilik Rumah Makan Kedai Mangga merupakan aspek lain
yang dapat menarik pengunjung untuk singgah di tempat tersebut. Sebagaimana
yang dikemukakan oleh salah satu pengunjung Rumah Makan Kedai Mangga
bahwa ia tertarik untuk makan di rumah makan tersebut karena suasana santai
dan bersahabat. Makan di Rumah Makan Kedai Mangga membuat pembeli
merasa berada ditataran Sunda. Tingginya animo pelanggan, membuat pengusaha
kedai mangga yang berpusat di Jalan Pelajar Pejuang membuka cabang di tempat
lain, seperti Jalan Jendral Ahmad Yani, dan di Batu Nunggal. Berikut adalah data
pengunjung Rumah Makan Kedai Mangga selama kurun waktu tiga (3) tahun,
yakni dari tahun 2009-2011.
Tabel 1.1
Data Pengunjung Rumah Makan Kedai Mangga Tahun 2009-2011
No Rumah Makan Cabang Tahun
2009 2010 2011
1 Pelajar Pejuang 40. 215 40. 575 40.800
2 Jalan Ahmad Yani 34. 100 34. 560 34. 385
3 Batu Nunggal 31. 704 32. 103 30. 920
Jumlah 106. 019 107. 238 106. 105
Sumber : Data Pengunjung Rumah Makan Kedai Mangga (2012)
Tabel 1.1 di atas menjelaskan bahwa jumlah pengunjung di setiap cabang
memiliki perbedaan setiap tahunnya. Sebagaimana dikemukakan oleh Manajer
Rumah Makan Kedai Mangga, bahwa kuantitas pengunjung Rumah Makan Kedai
Mangga lebih besar terjadi di Jalan Pelajar Pejuang karena merupakan Pusat dari
Rumah Makan Kedai Mangga. Adapun dua cabang lainnya (cabang Jalan Ahmad
Yani dan Batu Nunggal) hanya bersifat sebagai pembantu saja, dalam arti fokus
Berdasarkan pada data dan fakta yang telah penulis kemukakan di atas,
maka penulis merasa tertarik untuk meneliti bagaimana model kinerja bauran
pemasaran jasa terpadu yang digunakan di Rumah Makan Kedai Mangga. Maka
dari itu penulis akan melakukan sebuah penelitian dengan judul ANALISIS
MODEL KINERJA BAURAN PEMASARAN JASA TERPADU BERBASIS
KEARIFAN LOKAL TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN
PADA RUMAH MAKAN KEDAI MANGGA BANDUNG (Survey pada
Pengunjung Rumah Makan Kedai Mangga di Jl. Pelajar Pejuang 45)
1.2Identifikasi Masalah
Penelitian ini berfokus pada analisis model kinerja bauran jasa terpadu
berbasis kearifan lokal terhadap proses keputusan pembelian pada Rumah Makan
Kedai Mangga Bandung. Mengingat luasnya kajian permasalahan pada penulisan
ini, maka penulis mengidentifikasi masalah ke dalam beberapa rumusan, antara
lain:
1. Bagaimana gambaran kinerja bauran pemasaran jasa terpadu berbasis
kearifan lokal pada Rumah Makan Kedai Mangga Bandung?
2. Bagaimana gambaran proses keputusan pembelian pada Rumah Makan
Kedai Mangga Bandung?
3. Bagaimana kinerja bauran pemasaran jasa terpadu berpengaruh terhadap
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.3.1 Tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
1.3.1.1Untuk mengetahui gambaran kinerja bauran pemasaran jasa terpadu
berbasis kearifan lokal pada Rumah Makan Kedai Mangga Bandung.
1.3.1.2Untuk mengetahui gambaran proses keputusan pembelian pada Rumah
Makan Kedai Mangga Bandung.
1.3.1.3Untuk mengetahui kinerja bauran pemasaran jasa terpadu berpengaruh
terhadap proses keputusan pembelian.
1.3.2 Manfaat Penelitian ini adalah sebagai berikut:.
1.3.2.1Secara Teoritis :
Secara teoritis penelitian ini bermanfaat dalam mengembangkan ilmu
manajemen khususnya mengenai manajemen pemasaran jasa rumah
makan.
1.3.2.2Manfaat Praktis :
Memberikan informasi kepada masyarakat umum, para pelaku usaha
dan mahasiswa manajemen industri katering dalam mengembangkan
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah keputusan konsumen
untuk melakukan proses pembelian di Rumah Makan Kedai Mangga Bandung.
Objek yang menjadi variabel independent atau variabel bebasnya yaitu bauran
pemasaran jasa terpadu (X) yang terdiri dari elemen-elemen sebagai berikut,
produk (X1), tempat dan waktu (X2), proses (X3), produktivitas dan kualitas
(X4), orang (X5), promosi dan edukasi (X6), bukti fisik (X7), harga dan biaya jasa
lainnya (X8). Sedangkan variabel dependent atau variabel terkaitnya yaitu proses
keputusan pembelian (Y), dimana responden pada penelitian ini adalah konsumen
Rumah Makan Kedai Mangga yang terletak di Jl. Pelajar Pejuang 45 Bandung
3.2 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif analitik. Menurut Surakhmad (1998:140) “metode deskriptif adalah
suatu metode penelitian yang bermaksud untuk membuat suatu gambaran atau
deskripsi tentang pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang
dengan jalan mengumpulkan data, menyusun dan menginterpretasikan data
tersebut atau memfokuskan pada masalah yang terjadi dan memerlukan
pemecahan melalui analisis tertentu”.
Dengan demikian maka penulis dapat menggambarkan, menjelaskan dan
menganalisa mengenai pengaruh bauran pemasara jasa terpadu terhadap proses
keputusan pembelian konsumen.
3.3 Sumber Data dan Alat Pengumpul Data
3.3.1 Sumber Data
Menurut Arikunto (2002:107) sumber data adalah subjek dari mana data
dapat diperoleh”. Sedangkan jenis data yang digunakan dalam penelitian yaitu
data sekunder. Data sekunder diperoleh dari pihak lain dan sumber umum (buku,
teks, ensiklopedi, internet, majalah, surat kabar, jurnal, buletin, laporan
keuangan). Sumber data yang diperoleh dalam melakukan penelitian ini diambil
dari laporan data pengunjung per tahun Rumah Makan Kedai Mangga Bandung.
3.3.2 Teknik Pengumpulan Data
1. Studi Literatur
Studi literatur adalah pengumpulan data dengan cara mempelajari buku, dan
bacaan lainnya guna memperoleh informasi yang berhubungan dengan
teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dan berhubungan dengan masalah
yang akan diteliti.
2. Wawancara
Wawancara adalah yaitu kegiatan pengumpulan data dan fakta dengan cara
melakukan tanya jawab yang berkaitan dengan penelitian. Teknik wawancara
Responden yang dimaksud yaitu konsumen Rumah Makan Kedai Mangga
Bandung.
3. Angket
Teknik ini dilakukan untuk melengkapi data yang sedang diteliti dengan cara
mencari informasi dari sumber langsung melalui pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan pada selebaran kertas kepada responden. Setelah diisi oleh
responden, pertanyaan tersebut dikumpulkan dan setelah itu dikaji untuk
menjadi sebuah data yang rill.
3.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
3.4.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2004:72) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya. Populasi yang dijadikan acuan dalam penentuan sampel penelitian
adalah sebanyak 40.800 orang yang merupakan jumlah pengunjung terakhir pada
tahun 2011 di Rumah Makan Kedai Mangga Jalan Pelajar Pejuang.
3.4.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2004:73). Pada penelitian ini peneliti menetapkan
jumlah anggota sampel dari populasi Rumah Makan Kedai Mangga Jalan Pelajar
Pejuang untuk tahun terakhir sebanyak 40.800 pengunjung. Rumus yang
N
1 + N (e)2
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah responden
e = Tingkat kesalahan/error 10% (0,01)
Jadi, perhitungan sampel dalam penelitian ini adalah:
n = 40.800
1+40.800 (0,01)
n = 40.800
1+408
n = 40.800
409
n = 99,75
Jadi jumlah responden yang akan diteliti oleh penulis adalah sebanyak 100
orang responden.
3.4.3 Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan adalah probability sampling. Menurut
Sugiyono (2007:66) probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi
untuk dipilih menjadi sampel.
Teknik sampling yang digunakan adalah stratified random sampling
sampling ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak
homogen dan berstrata secara proporsional.
3.5 Jenis dan Sumber Data
Menurut Arikunto (2006:129) “Sumber data penelitian ini adalah sumber
data yang diperuntukkan untuk penelitian, baik yang diperoleh secara langsung
(data primer) maupun tidak langsung (data sekunder) yang berhubungan dengan
objek penelitian”
Sedangkan menurut Malhotra (2005:120-121)
1. Data Primer (Primary Data Source)
Secara langsung oleh peneliti untuk menjawab masalah atau tujuan penelitian yang dilakukan dalam penelitian eksploratif, deskriptif maupun kausal dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa survey ataupun observasi.
2. Data Sekunder (Secondary Data Source)
Data historis mengenai variabel-variabel yang telah dikumpulkan dan dihimpun sebelumnya oleh pihak lain. Sumber data sekunder bisa diperoleh dari dalam suatu perusahaan (sumber internal), berbagai internet, website, perpustakaan umum maupun lembaga pendidikan, membeli dari perusahaan-perusahaan yang mengkhususkan diri untuk menyajikan data sekunder.
Tabel 3.1
Jenis dan Sumber Data
No Jenis Data Sumber Data
Data Primer 1 Tanggapan konsumen mengenai Rumah
Makan Kedai Mangga Bandung.
Konsumen Rumah Makan Kedai Mangga Bandung. 2 Tanggapan konsumen mengenai bauran
pemasaran jasa terpadu terhadap Rumah Makan Kedai Mangga Bandung.
Konsumen Rumah Makan Kedai Mangga Bandung.
Data Sekunder 3 Jumlah pengunjung Rumah Makan
Kedai Mangga Bandung.
Rumah Makan Kedai Mangga Bandung.
4 Profil Perusahaan. Rumah Makan Kedai Mangga
3.6 Operasional Variabel
Berdasarkan objek penelitian yang telah dikemukakan di atas, dapat
diketahui bahwa variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah bauran
pemasaran jasa terpadu sebagai variabel bebas (X) yang dibentuk oleh
elemen-elemen produk (X1), tempat dan waktu (X2), proses (X3), produktivitas dan
kualitas (X4), orang (X5), promosi dan edukasi (X6), bukti fisik (X7), harga dan
biaya jasa lainnya (X8), kemudian variabel terkait (Y) yaitu proses keputusan
pembelian.
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala diferensial semantik dari
satu sampai tujuh. Skala ini tersusun dalam satu garis continue. Jawaban sangat
positif (sangat baik) terletak dibagian kanan baris, dan jawaban sangat negatif
(sangat buruk) terletak dibagian kiri atau sebaliknya. Data yang diperoleh adalah
data interval dan biasanya skala ini digunakan untuk mengukur karakteristik
tertentu yang dimiliki oleh objek penelitian. Menurut Sedarmayanti dan Hidayat
(2002:100).
Dari variabel bebas (X) tersebut dicari bagaimana pengaruh terhadap
proses keputusan pembelian konsumen sebagai variabel terkait (Y). Secara lebih
Tabel 3.2
Operasional Variabel Penelitian
Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analitis Skala
Bauran
Pemasaran
Jasa Terpadu
Perencanaan dan pelaksanaan terkoordinasi kegiatan-kegiatan pemasaran,
operasi, dan sumber daya manusia yang penting bagi keberhasilan
perusahaan jasa (Lovelock, 2007:18).
Produk (X1) Segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan (Kotler, 2000:428). Berbagai macam produk yang dikeluarkan Rumah Makan Kedai Mangga Bandung. Data diperoleh dari konsumen dengan skala semantik diferensial, meliputi:
Rumah Makan Kedai Mangga Bandung. Kebersihan makanan dan minuman yang ditawarkan Rumah Makan Kedai Mangga Bandung. Tempat dan Waktu (X2) Keputusan manajemen tentang
kapan, dimana, dan
bagaimana menyampaikan jasa kepada pelanggan. (Lovelock, 2007:18) Lokasi tempat
yang dimiliki dan
produk RM. Kedai Mangga. Tingkat kemudahan konsumen untuk mendapatkan produk RM Kedai Mangga. Proses (X3) Metode pengoprasian atau serangkaian tindakan tertentu, yang umumnya berupa langkah-langkah yang diperlukan dalam
suatu urutan yang
telah ditetapkan. (Lovelock, 2007:19) Proses penyampaian pelayanan jasa yang dimiliki Rumah Makan Kedai Mangga Bandung. Data diperoleh dari konsumen dengan skala semantik diferensial, meliputi: Kecepatan proses pelayanan makanan dan minuman. Kecepatan proses pembayaran. Kemudahan prosedur pemesanan makanan dan minuman. Ordinal Produktivitas dan Kualitas Produktivitas yaitu seberapa efisien Produktivitas dan
kualitas di RM.
Data diperoleh
dari konsumen
(X4) pengubahan input
jasa menjadi output
yang menambah
nilai bagi
pelanggan,
sedangkan kualitas
yaitu sejauh mana
suatu jasa memuaskan pelanggan dengan memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan mereka. (Lovelock, 2007:19) Kedai Mangga
dilihat dari lima
dimensi
produktivitas dan
kualitas :
1. Kehandalan
2. Keberwujudan
3. Daya tanggap
4. Jaminan 5. Empati dengan skala semantik diferensial, meliputi: Kehandalan karyawan RM. Kedai Mangga dalam menghadapi masalah. Kerapihan seragam dan penampilan karyawan di RM. Kedai Mangga.
Kecepatan daya tanggap karyawan dalam menangani keluhan. Keamanan konsumen
ketika berada di
RM. Kedai
Mangga.
Kepedulian karyawan
konsumen.
Orang (X5) Semua pelaku yang
memainkan peranan dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli (Zeithalm and Bitner, 2006:26) Sumber daya manusia yang dimiliki Rumah Makan Kedai Mangga Bandung. Data diperoleh dari konsumen dengan skala semantik diferensial, meliputi: Keterampilan petugas dalam memberikan pelayanan Rumah Makan Kedai Mangga Bandung.
Keramahan dan kesopanan karyawan dan karyawati Rumah Makan Kedai Mangga Bandung. Pengetahuan karyawan mengenai produk yang ditawarkan di RM Kedai Mangga. Ordinal Promosi dan Edukasi Semua aktivitas
dan alat yang
Biaya promosi
yang dikeluarkan
Data diperoleh
dari konsumen
(X6) menggugah komunikasi yang dirancang untuk membangun preferensi pelanggan terhadap
jasa dan penyedia
jasa tertentu. (Lovelock, 2007:20) Rumah Makan Kedai Mangga Bandung untuk memperkenalkan produknya kepada konsumen. dengan skala semantik diferensial, meliputi:
Daya tarik program
periklanan
melalui media
cetak dan
elektronik.
Daya Tarik pesan promosi dalam program penjualan. Tingkat kemudahan pelanggan dalam melihat dan memahami informasi pada media promosi. Bukti Fisik (X7) Lingkungan atau
tempat dimana jasa
disampaikan dan dimana perusahaan dan konsumennya berinteraksi atau berhubungan serta seluruh konsumen
yang bersifat nyata
yang memfasilitasi
pelaksanaan atau
komunikasi jasa.
(Zeithaml dan
Beitner yang
dikutip oleh Jacob
Ganef, 2003:6)
berada di RM.
Kedai Mangga. Kemenarikan tata ruang, desain interior dan eksterior Rumah Makan Kedai Mangga Bandung.
Kebersihan dan keindahan interior dan eksterior Rumah Makan Kedai Mangga Bandung. Harga (X8)
Nilai suatu barang
pelayanan.
Proses
Keputusan
Pembelian
(Y)
Suatu proses keputusan yang dilakukan oleh konsumen yang dipengaruhi
oleh kebudayaan, kelas sosial, keluarga dan referensi group yang akan
membentuk suatu sikap pada diri individu kemudian melakukan
pembelian (Buchari Alma, 2004:57 )
Pengenalan
Masalah
Data diperoleh
dari konsumen
dengan skala
semantik
diferensial,
meliputi:
Produk yang ditawarkan
RM. Kedai
Mangga sesuai
dengan
kebutuhan
internal
(pribadi)
konsumen.
Kesesuaian kebutuhan
berdasarkan
rangsangan
eksternal
(promosi/iklan)
terhadap
bauran
pemasaran jasa
terpadu di RM
Kedai Mangga.
Pencarian
Informasi
Data diperoleh
dari konsumen
dengan skala
semantik
diferensial,
meliputi:
Kemudahan konsumen
dalam
mendapatkan
informasi
sumber pribadi
(keluarga,
teman, tetangga
dan rekan).
Kemudahan konsumen
dalam
mendapatkan
informasi
sumber
komersil (iklan,
penyalur,
kemasan dan
tampilan).
Ordinal
Evaluasi
Alternatif
Data diperoleh
dari konsumen
dengan skala
semantik
diferensial,
meliputi:
Tingkat pilihan mutu produk di
RM. Kedai
Mangga.
Tingkat pilihan mutu pelayanan
di RM. Kedai
Mangga.
Keputusan
Pembelian
Data diperoleh
dari konsumen
dengan skala
semantik
diferensial,
meliputi:
Kualitas produk dalam
menentukan
pembelian di
RM. Kedai
Mangga.
Kepercayaan terhadap merek
dalam
menentukan
pembelian di
RM. Kedai
Mangga.
Ordinal
Pasca
Pembelian
dari konsumen
dengan skala
semantik
diferensial,
meliputi:
Tingkat kepuasan akan
produk pada
RM. Kedai
Mangga.
Tingkat keinginan
untuk
melakukan
pembelian
kembali pada
RM. Kedai
Mangga.
3.7 Uji Validitas dan Uji Realibilitas
3.7.1 Uji Validitas
Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang
terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.
Menurut Sugiyono (2007:348), instrument yang valid berarti alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Dengan
realibel merupakan syarat untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan
realibel.
Uji validitas yang dilakukan bertujuan untuk menguji sejauh mana
kuisioner yang valid dan mana yang tidak valid. Menurut Suharsimi Arikunto
(1993:225) dalam Sambas Ali Muhidin (2007:31), yaitu untuk menghitung
korelasi antara pernyataan kesatu dengan skor total instrument tersebut
makaperhitungannya menggunakan rumus korelasi product moment dari Karl
Person.
rxy= n∑xy- (∑xi)(∑yi)
{n∑xi2– (xi)2} {n∑xi2-(yi)2}
Keterangan :
r = Koefisien item validitas yang dicari
n = Banyaknya responden
x = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item
y = Skor total
∑X = Jumlah skor dalam distribusi X
∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y
∑X2
= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
∑Y2
= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y
Sumber : Sambas Ali (2007:31)
Keputusan pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikasi
a. Jika nilai rhitung lebih besar atau sama dengan (≥) nilai rtabel, maka item
instrumen dinyatakan valid.
b. Jika nilai rhitung lebih kecil (<) dari nilai rtabel, maka item instrumen dinyatakan
[image:37.595.109.517.222.677.2]tidak valid.
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas Pada Variabel X
No Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan
1 Produk 1 0,805
0,374
Valid
2 Produk 2 0,729 Valid
3 Produk 3 0,649 Valid
4 Produk 4 0,665 Valid
5 Tempat 1 0,819 Valid
6 Tempat 2 0,838 Valid
7 Tempat 3 0,801 Valid
8 Tempat 4 0,800 Valid
9 Proses 1 0,661 Valid
10 Proses 2 0,677 Valid
11 Proses 3 0,312 Valid
12 Produktivitas 1 0,661 Valid
13 Produktivitas 2 0,396 Valid
14 Produktivitas 3 0,417 Valid
15 Produktivitas 4 0,656 Valid
16 Produktivitas 5 0,416 Valid
17 Orang 1 0,594 Valid
18 Orang 2 0,761 Valid
19 Orang 3 0,629 Valid
20 Promosi 1 0,656 Valid
21 Promosi 2 0,430 Valid
22 Promosi 3 0,661 Valid
23 Bukti fisik 1 0,420 Valid
24 Bukti fisik 2 0,414 Valid
25 Bukti fisik 3 0,382 Valid
26 Harga 1 0,550 Valid
27 Harga 2 0,686 Valid
Berdasarkan hasil pengolahan data sebagaimana dijelaskan pada tabel di
atas diketahui bahwa setiap item dalam variabel X sebanyak 27 pertanyaan yang
meliputi produk, tempat, proses, produktivitas, orang, promosi, bukti fisik dan
harga dinyatakan valid. Validitas instrumen tersebut karena setiap item pertanyaan
nilai rhitung lebih besar dari rtabel.
Untuk variabel Y terdiri dari 5 dimensi, dimana setiap dimensi meliputi 2
item pertanyaan. Jadi, jumlah keseluruhan item pertanyaan pada variabel Y
berjumlah 10 item pertanyaan. Untuk lebih jelasnya mengenai validitas variabel Y
[image:38.595.109.516.265.590.2]dapat dilihat pada tabel 3.5 di bawah ini.
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Pada Variabel Y
No Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan
1 Pengenalan masalah 1 0,610
0,374
Valid
2 Pengenalan masalah 2 0,531 Valid
3 Pencarian informasi 1 0,808 Valid
4 Pencarian informasi 2 0,802 Valid
5 Evaluasi alternatif 1 0,793 Valid
6 Evaluasi alternatif 2 0,689 Valid
7 Keputusan pembelian 1 0,808 Valid
8 Keputusan pembelian 2 0,820 Valid
9 Perilaku pasca pembelian 1 0,680 Valid
10 Perilaku pasca pembelian 2 0,642 Valid
Sumber : Diolah oleh penulis (2012)
Berdasarkan hasil pengolahan data pada variabel Y, diperoleh hasil bahwa
setiap item pertanyaan dinyatakan valid karena nilai rhitung lebih besar dari rtabel.
Variabel Y terdiri dari 5 dimensi, antara lain pengenalan masalah, pencarian
3.7.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah pengujian yang dilakukan dengan cara menguji dan
menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan
menggunakan teknik tertentu (Sugiyono, 2011:354). Suatu intrumen dikatakan
reliabel apabila setelah diujikan beberapa kali terhadap objek yang sama akan
menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan
rumus Alpha Cronbach (Sugiyono, 2011:365) dengan rentang 1-7, berikut adalah
rumus Alpha Cronbach yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Pengujian reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
alat bantuan SPSS (statistical product for service solution)17.0. Item pertanyaan
dikatakan reliabel apabila nilai rhitung lebih besar dari rtebel dan jika item pertanyaan
memiliki nilai rhitung yang lebih kecil atau sama dengan rtebel maka item pertanyaan
tersebut tidak reliabel. Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh hasil uji
Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel rhitung rtabel Keterangan
1 Produk 0,946
0.374
Reliabel
2 Tempat 0,846 Reliabel
3 Proses 0,771 Reliabel
4 Produktivitas 0,646 Reliabel
5 Orang 0,905 Reliabel
6 Promosi 0,718 Reliabel
7 Bukti fisik 0,404 Reliabel
8 Harga 0,633 Reliabel
Sumber : Hasil Pengolahan Data Peneliti (2012)
Berdasarkan pengujian 8 dimensi pada variabel X sebagaimana dilihat
pada table diaatas, menunjukan hasil bahwa semua dimensi dinyatakan reliablel
karena nilai rhitung lebih besar dari rtebel.
3.8 Teknik Analisis Data
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
menggunakan teknik analisis linear berganda. Regresi linear berganda digunakan
oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik
turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen
sebagai faktor prediktor dimanupulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis
regresi ganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal dua.
Skala ukur yang digunakan adalah ordinal. Penelitian ini menggunakan
metode pengumpulan data dengan menggunakan skala pengukuran semantik,
karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu ingin mengetahui pengaruh variabel
penelitian bauran pemasaran jasa terpadu berbasis kearifan lokal (X) dan proses
[image:40.595.113.516.157.307.2]Skala pengukuran semantik yaitu metode penulisan yang disusun dengan
menggunakan rangkaian kata sifat yang bertentangan (bipolar) serta memiliki
unsur evaluasi potensi unsur aktivitas. Dalam kerangka skala beda semantik,
skoring dapat dilakukan dengan menggunakan empiris yaitu meneliti analisis
faktor/konvensi, yaitu skor ditetapkan sendiri oleh peneliti.
Penelitian yang baik adalah jika hasil dari penelitian tersebut tidak
diragukan kebenarannya. Maka dari itu perlu dilakukan analisis data dari setiap
data yang didapat. Berikut ini teknik analisis data yang digunakan, sebagai
berikut:
3.8.1 Method of Successive Interval
Method of Successive Interval (MSI) digunakan untuk menganalisa data
berskala ordinal ditingkatkan menjadi skala interval. Penarikan skala ordinal ke
interval ini dilakukan untuk setiap item per variabel, adapun tahapannya menurut
Sedarmayanti (2002:101) adalah sebagai berikut:
1) Menentukan frekuensi (f) tiap responden.
2) Menentukan proporsi (p) setiap responden yaitu dengan cara membagi
frekuensi dengan jumlah sampel.
3) Menentukan proporsi secara berurutan untuk setiap responden sehingga
diperoleh proporsi kumulatif yang dianggap menyebar mengikuti sebaran
normal baku.
4) Menentukan nilai z untuk masing-masing proporsi kumulatif yang
5) Menghitung skala Scale of Value (SV) untuk masing-masing responden
dengan rumus sebagai berikut:
SV= Density at lower limit – Density at upper limit
Area below upper limit – Area below lower limit
6) Mengubah Scale of Value terkecil menjadi sama dengan satu (1) dan
mentransformasikan masing-masing skala menurut perubahan skala
terkecil sehingga diperoleh transformed scale of value (TSV).
3.8.2 Analisis Korelasi
Teknik korelasi merupakan suatu teknik analisis yang digunakan untuk
mencari hubungan antar dua variabel. Selain itu, uji korelasi juga digunakan untuk
membuktikan hipotesis yang diajukan mengenai variabel-variabel yang diteliti.
Uji korelasi yang dilakukan oleh peneliti menggunakan rumus person’s product
moment sebagai berikut.
Sumber : Sugiyono (2011:228)
Kuat tidaknya hubungan antar variabel yang dihasilkan dari analisis
korelasi dapat diketahui berdasarkan besar kecilnya koefisien korelasi, dimana
koefesien korelasi paling sedikit -1 dan paling besar 1(-1< r < 1). Ketentuan
a. r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekati 1, hubungan
sangat kuat dan positif)
b. r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif (mendekati -1, hubungan
sangat kuat dan negatif)
[image:43.595.113.517.209.518.2]c. r = 0, hubungan X dan Y lemah atau tidak ada hubungan sama sekali
Tabel 3.6
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199 Sangat Rendah
0,20 - 0,399 Rendah
0,40 - 0,599 Sedang
0,60 - 0,799 Kuat
0,80 - 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2010:231)
3.8.3 Koefisien Determinasi (r2)
Koefisien determinasi merupakan proporsi atau presentase dari total
variasi Y yang dijelaskan oleh garis regresi. Koefisien regresi merupakan angka
yang menunjukan besarnya derajat kemampuan atau distribusi variabel bebas
dalam menjelaskan atau menerangkan variabel terkaitnya di dalam fungsi yang
bersangkutan. Koefisien determinsi adalah koefisien kuadrat korelasi. Menurut
Sugiyono (231:2009) dalam analisis korelasi terdapat suatu angka yang disebut
dengan koefisien determinasi, yang besarnya adalah kuadrat dari koefisien
0 ≥ r2≥ 1
Koefisien Determinasi = r2 x 100%
Sugiyono (2007:275)
Koefisien ini disebut koefisien penentu karena varian yang terjadi pada
variabel dependen dapat dijelaskan melalui varians yang terjadi pada variabel
independen. Untuk mengetahui kuat lemahnya pengaruh dapat dilihat pada tabel
[image:44.595.110.518.239.553.2]di bawah ini:
Tabel 3.7
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Determinasi (GUILFORD)
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199 Sangat Rendah
0,20 - 0,399 Rendah
0,40 - 0,599 Sedang
0,60 - 0,799 Kuat
0,80 - 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2010:184)
Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui presentasi
pengaruh yang terjadi dari variabel bebas terhadap variabel tidak bebas dengan
asumsi sebagai berikut:
Koefisien determinasi (r2) dimaksudkan untuk mengetahui tingkat
ketepatan paling baik dalam analisa regresi dimana hal yang ditunjukan oleh
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + b6 X6 + b7 X7 + b8 X8
determinasi (r2) nol variabel independen sama sekali tidak berpengaruh terhadap
variabel dependen. Apabila koefisien determinasi semakin mendekati satu, maka
dapat dikatakan bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel
dependen, Selain itu koefisien determinasi (r2) dipergunakan untuk mengetahui
presentase perubahan variabel tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh variabel
bebas (X).
3.8.4 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi digunakan untuk memprediksi seberapa jauh perubahan
nilai variabel dependen, bila nilai variabel independen di
manipulasi/dirubah-rubah atau dinaik turunkan. Manfaat dari hasil analisis regresi adalah untuk
membuat keputusan apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat
dilakukan melalui peningkatan variabel independen atau tidak.
Sugiyono (2009:275) “regresi linear berganda digunakan oleh peneliti bila
peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel
dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai factor prediktor
dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi ganda akan
dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal berjumlah dua.”
. Model analisis regresi tersebut dapat disusun dalam fungsi atau
Keterangan :
Y = Keputusan Pembelian
a = Harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan)
b1 = Koefisien regresi variabel X1 ( product)
b2 = Koefisien regresi variabel X2 ( place)
b3 = Koefisien regresi variabel X3 (process)
b4 = Koefisien regresi variabel X4 (productivity and quality)
b5 = Koefisien regresi variabel X5 (person)
b6 = Koefisien regresi variabel X6 (promotion)
b7 = Koefisien regresi variabel X7 (physical evidence)
b8 = Koefisien regresi variabel X8 (price)
X1 = Produk (product)
X2 = Tempat ( place)
X3 = Proses (process)
X4 = Produktivitas (productivity and quality)
X5 = Orang (person)
X6 = Promosi (promotion)
X7 = Bukti fisik (physical evidence)
X8 = Harga (price)
3.8.5 Uji Hipotesis
3.8.5.1 Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t)
Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X
dan Y. Apakah secara terpisah atau parsial variabel-variabel bebas (X1, X2, X3,
X4, X5, X6 ,X7, X8) yang terdiri dari produk, tempat dan waktu, proses,
produktivitas dan kualitas, orang, promosi, bukti fisik dan harga benar-benar
berpengaruh terhadap proses keputusan pembelian (Ghozali, 2005:84). Adapun
[image:47.595.110.517.196.765.2]hipotetsis yang digunakan dalam pengujian ini adalah :
Tabel 3.8
Hipotesis Yang Digunakan Pada Uji T
Hipotesis 1
Ho : Variabel produk tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
proses keputusan pembelian.
Ha : Variabel produk mempunyai pengaruh yang signifikan proses
keputusan pembelian.
Hipotesis 2
Ho : Variabel tempat dan waktu tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan proses keputusan pembelian.
Ha : Variabel tempat dan waktu mempunyai pengaruh yang
signifikan proses keputusan pembelian.
Hipotesis 3
Ho : Variabel proses tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
proses keputusan pembelian.
Ha : Variabel proses mempunyai pengaruh yang signifikan proses
keputusan pembelian.
Hipotesis 4
Ho : Variabel produktivitas dan kualitas tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan proses keputusan pembelian.
Ha : Variabel produktivitas dan kualitas mempunyai pengaruh yang
signifikan proses keputusan pembelian.
Hipotesis 5
Ho : Variabel orang tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
proses keputusan pembelian.
Ha : Variabel orang mempunyai pengaruh yang signifikan proses
Hipotesis 6
Ho : Variabel promosi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
proses keputusan pembelian.
Ha : Variabel promosi mempunyai pengaruh yang signifikan proses
keputusan pembelian
Hipotesis 7
Ho : Variabel bukti fisik tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
proses keputusan pembelian.
Ha : Variabel bukti fisik mempunyai pengaruh yang signifikan proses
keputusan pembelian.
Hipotesis 8
Ho : Variabel orang tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
proses keputusan pembelian.
Ha : Variabel orang mempunyai pengaruh yang signifikan proses
keputusan pembelian.
Dasar pengambilan keputusan (Ghozali, 2005:84) adalah dengan
menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu :
1. Apabila angka probabilitas signifikansi > 0.05, maka Ho diterima dan
Ha ditolak.
2. Apabila angka probabilitas signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak dan
Ha diterima.
Menurut Sugiyono (2010:230), untuk menerima dan menolak hipotesis
adalah:
1. Jika thitung≤ ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak
terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X dan variabel Y.
2. Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya
3.8.5.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji F digunakan untuk mengetahui tingkat siginifikansi pengaruh
variabel-variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel-variabel dependen
(Ghozali, 2005:84). Dalam penelitian ini, hipotesis yang digunakan adalah :
Ho : Variabel-variabel bebas (bauran pemasaran jasa terpadu) tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama (simultan)
terhadap variabel terikat (proses keputusan pembelian).
Ha : Variabel-variabel bebas (bauran pemasaran jasa terpadu) mempunyai
pengaruh yang signifikan secara bersama-sama (simultan) terhadap
variabel terikat (proses keputusan pembelian).
Dasar pengambilan keputusannya (Ghozali, 2005:84) adalah dengan
menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu:
1. Apabila probabilitas signifikansi > 0.05, maka Ho gagal dan Ha
ditolak. Artinya variabel bebas tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikat.
2. Apabila probabilitas signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Artinya variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan
secara bersama-sama terhadap variabel terkait.
Menurut Sugiyono (2010:230) untuk menerima atau menolak hipotesis adalah:
1. Jika Fhitung≤ Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak
terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X dan variabel Y.
2. Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya
Taraf kesalahan dengan menggunakan derajat dk = (n-2) serta dilakukan
dengan uji dua pihak. Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam
pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai
berikut:
1. Ho : p ≤ 0, artinya tidak terdapat pengaruh signifikan dan positif antara
bauran pemasaran jasa terpadu terhadap proses keputusan pembelian.
2. Ha : p ≤ 0, artinya terdapat pengaruh signifikan dan positif antara
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian pada bab sebelumnya mengenai
analisis model kinerja bauran pemasaran jasa terpadu yang terdiri dari produk,
tempat dan waktu, proses, produktivitas dan kualitas, orang, promosi, bukti fisik,
dan harga terhadap proses keputusan pembelian di Rumah Makan Kedai Mangga
Bandung, maka dapat diambil kesimpulan, sebagai berikut:
1. Gambaran kinerja bauran pemasaran jasa terpadu berbasis kearifan lokal
pada Rumah Makan Kedai Mangga Bandung, berdasarkan tangggapan
responden produk (X1), tempat dan waktu (X2), proses (X3), produktivitas
dan kualitas (X4), orang (X5), promosi (X6), bukti fisik (X7), harga (X8)
termasuk pada kategori tinggi.
2. Gambaran proses keputusan pembelian pada Rumah Makan Kedai
Mangga Bandung, berdasarkan tanggapan responden pengenalan masalah,
pencarian informasi, dan perilaku pasca pembelian termasuk pada kategori
agak tinggi. Sedangkan untuk evaluasi alternatif dan keputusan pembelian
termasuk pada kategori cukup.
3. Proses keputusan pembelian dipengaruhi kuat dan signifikan secara
bersama-sama (simultan) oleh produk (X1), tempat dan waktu (X2), proses
(X3), produktivitas dan kualitas (X4), orang (X5), promosi (X6), bukti fisik
(X7), dan harga (X8).
4. Secara parsial produk (X1), tempat dan waktu (X2), produktivitas dan
kualitas (X4) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap proses
keputusan pembelian (Y), sedangkan proses (X3), orang (X5), promosi
(X6), bukti fisik (X7), harga (X8) tidak memiliki pengaruh signifikan
terhadap proses keputusan pembelian (Y).
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diuraikan di atas
mengenai pengaruh model kinerja bauran pemasaran jasa terpadu berbasis
kearifan lokal di Rumah Makan Kedai Mangga Bandung, maka penulis
menyampaikan saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi manajemen
Rumah Makan Kedai Mangga Bandung, yaitu: Produk di Rumah Makan Kedai
Mangga berdasarkan hasil penelitian memperoleh nilai agak tinggi, artinya sudah
dapat dikatakan baik. Akan tetapi untuk lebih memperkaya dan menarik minat
pembeli, pengusaha Rumah Makan Kedai Mangga dapat menambah variasi
produk yang ditawarkan dengan berbagai jajanan dan makan khas sunda yang
lainnya sehingga semakin menunjukan kekhasannya sebagai Rumah Makan yang
mengangkat konsep local wisdom.
1. Berdasarkan hasil penelitian dimensi produk, tempat dan waktu serta
produktivitas dan kualitas memiliki pengaruh signifikan terhadap proses
keputusan pembelian, oleh karenanya harus dipertahankan khususnya kualitas
dan cita rasa makanan, kerapihan karyawan dalam berpakaian, serta
2. Dimensi proses harus ditingkatkan yang mana dapat dilakukan dengan cara
meningkatkan proses pelayanan terhadap konsumen
3. Dimensi promosi harus ditingkatkan, yakni dengan memperbanyak dan
melakukan variasi dalam promosi (tidak hanya mouth to mouth) misalnya
dengan memasang baliho, membagikan brosur dan famflet, serta memberikan
paket makanan sehingga dapat menarik minat konsumen untuk melakukan
pembelian.
4. Dimensi orang harus ditingkatkan, yakni meningkatkan kemampuan karyawan
dalam melayani konsumen dengan cara melakukan pelatihan-pelatihan
terutama mengenai cara berkomunikasi dengan konsumen sehingga dapat
memberikan pelayanan yang prima.
5. Dimensi bukti fisik harus ditingkatkan, hal itu dapat dilakukan dengan cara
menambah nuansa dingin alam pegunungan menyediakan fasilitas nyayian
musik khas parahyangan untuk menemani pembeli yang datang agar menjadi
nilai tambah bagi konsumen. Selain itu, pemilik juga dapat menambah fasilitas
bagi konsumen, misalnya dengan menyediakan tempat karaoke dimana
lagu-lagu yang disediakan adalah lagu-lagu-lagu-lagu khas sunda
6. Dimensi harga harus dibenahi, yakni dengan memberikan harga yang sesuai
sehingga dapat dinikmati oleh kalangan menengah kebawah, bukan hanya
A. Sumber Buku
Alwasilah, C dkk. 2009. Etnopedagogi Landasan Praktek Pendidikan dan Profesi Guru. Bandung: Kiblat
Ayatrohaedi. 1986. Kepribadian Budaya Bangsa (Local Genius). Jakarta: Pustaka Jaya.
B. Miles, Matthew & Huberman, A. Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI-Press.
Danandjaja, Andreas. 1986. Sistem Nilai Manajer Indonesia, Tinjauan Kritis Berdasar Penelitian. Jakarta: PT Pusaka Binaman Pressindo.
Danial, Endang. 2009. Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan.
Ekajati, Edi S. 1995. Kebudayaan Sunda. Jakarata: Pustaka Jaya.
Guntur, M Effendi. 2010. Transformasi Manajemen Pemasaran. Jakarta: CV Sagung Seto.
Huriyati, Ratih. 2008. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung : Alfabeta
Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga Belas Jilid I. Jakarta : Erlangga
Kotler, Philip & Amstrong, Gary. 1997. Dasar-Dasar Pemasaran Edisi Bahasa Indonesia Jilid I. Jakarta : Prenhallindo
Lovelock, Christopher & Wright, Lauren. 2007. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta:PT.Indeks.
Lupiyoadi, Rambat dan Hamdani, A. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: salemba Empat.
Moleong, J.X. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nazir, Muhammad. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Prawirosentono, Suyadi. 2007. Pengantar Bisnis Modern Studi Kasus Indonesia dan Analisis Kuantitatif (Cetakan Kedua). Jakarta: Bumi Aksara.
Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Suryadi, Edi & Kusnendi. 2010. Kearifan lokal dan perilaku edukatif ilmiah religious (pengaruh kearifan local sunda terhadap aktualisasi perilaku edukatif, ilmiah dan religirus civitas akademika Universitas Pendidikan
Indonesia). Procceding of the 4th International Conference On Teacher
Educations; Join Conference UPI & UPSI : Bandung
Indonesia. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan
B. Sumber Internet
Adimiharja, Kusnaka. tersedia di www.sundanet.com, diunduh tanggal 6 Juni 2012
Online. http://www. Surabayapagi.com. Diunduh tanggal 14 Februari 2012.