• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS MODEL KINERJA BAURAN PEMASARAN JASA TERPADU BERBASIS KEARIFAN LOKAL TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN DI RUMAH MAKAN KEDAI MANGGA BANDUNG : Survey pada Pengunjung Rumah Makan Kedai Mangga di Jalan Pelajar Pejuang 45.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS MODEL KINERJA BAURAN PEMASARAN JASA TERPADU BERBASIS KEARIFAN LOKAL TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN DI RUMAH MAKAN KEDAI MANGGA BANDUNG : Survey pada Pengunjung Rumah Makan Kedai Mangga di Jalan Pelajar Pejuang 45."

Copied!
55
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang Masalah... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 7

1.3Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 8

1.3.1 Tujuan Penelitian ... 8

1.3.2 Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 9

2.1Tinjauan tentang Kepariwisataan ... 9

2.1.1 Pengertian Pariwisata ... 9

2.1.2 Wisatawan ... 10

2.1.3 Daya Tarik Wisata ... 12

2.2Tinjauan tentang Rumah Makan ... 14

2.2.1 Pengertian Rumah Makan ... 14

2.2.2 Klasifikasi Rumah Makan ... 15

2.3Konsep Bauran Pemasaran ... 19

2.3.1 Pengertian Pemasaran ... 19

2.3.2 Pengertian Bauran Pemasaran ... 22

2.4Kearifan Lokal ... 43

2.4.1 Pengertian Kearifan Lokal ... 43

(2)

2.4.3 Arsitektur Bangunan Sunda ... 46

2.4.4 Aplikasi Kearifan Lokal Budaya Sunda Pada Rumah Makan Kedai Mangga ... 49

2.5Perilaku Konsumen ... 50

2.5.1 Konsep Perilaku Konsumen ... 50

2.5.2 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Keputusan Pembelian ... 52

2.5.3 Proses Keputusan Konsumen ... 57

2.6Penelitian Terdahulu ... 64

2.7Kerangka Pemikiran ... 65

2.8Hipotesis ... 66

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 67

3.1Objek Penelitian ... 67

3.2Metode Penelitian ... 67

3.3Sumber Data dan Alat Pengumpul Data ... 68

3.4Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ... 69

3.5Jenis dan Sumber Data ... 71

3.6Operasional Variabel ... 72

3.7Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... 83

3.8Teknik Analisis Data ... 88

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 99

4.1 Deskripsi Objek Penelitian ... 99

4.2 Karakteristik Responden ... 101

4.3 Gambaran Umum Variabel Penelitian ... 108

4.4 Koefisien Korelasi ... 182

4.5 Koefisien Determinasi (R- square) ... 199

4.6 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji T) ... 200

4.7 Pengujian Hipotesis Secara Simultasn (Uji F) ... 203

(3)

Waktu (X2), Proses (X3), Produktivitas dan Kualitas (X4), Orang (X5),

Promosi (X6), Bukti fisik (X7), Harga (X8) terhadap Proses Keputusan

Pembelian (Y). ... 204

4.9 Pembahasan Hasil Penelitian ... 207

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 211

5.1 Kesimpulan ... 211

5.2 Saran ... 212

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(4)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Pengunjung Rumah Makan Kedai Mangga

Tahun 2009-2011... 6

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 62

Tabel 3.1 Jenis dan Sumber Data ... 70

Tabel 3.2 Operasional Variabel ... 71

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Pada Variabel X ... 73

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Pada Variabel Y ... 82

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas ... 83

Tabel 3.6 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi ... 87

Tabel 3.7 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Determinasi (GuilFord) ... 88

Tabel 3.8 Hipotesis Yang Digunakan Pada Uji T ... 91

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 97

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 98

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ... 99

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan ... 100

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Lamanya Menjadi Konsumen Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 101

Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Cara Pembelian ... 102

Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Rutinitas Pembelian... 103

Tabel 4.8 Tanggapan Responden Mengenai Citarasa Makanan Yang Ditawarkan di Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 104

Tabel 4.9 Tanggapan Responden Mengenai Penampilan Makanan Yang Ditawarkan di Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 105

Tabel 4.10 Tanggapan Responden Mengenai Aroma Makanan Yang Ditawarkan di Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 106

(5)

Tabel 4.12 Variabel Produk ... 109

Tabel 4.13 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kemudahan Menuju

Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 110

Tabel 4.14 Tanggapan Responden Mengenai Keterjangkauan Rumah Makan

Kedai Mangga Dengan Pusat Perkantoran dan Perbelanjaan ... 111

Tabel 4.15 Tanggapan Responden Mengenai Ketepatan Waktu

Pengiriman Pesanan ... 112

Tabel 4.16 Tanggapan Responden Mengenai Kemudahan Mendapatkan

Produk Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 113

Tabel 4.17 Variabel Tempat dan Waktu ... 115

Tabel 4.18 Tanggapan Responden Mengenai Kecepatan Proses Pelayanan

Makanan di Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 117

Tabel 4.19 Tanggapan Responden Mengenai Kecepatan Proses Pembayaran

di Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 118

Tabel 4.20 Tanggapan Responden Mengenai Kemudahan Prosedur

Pemesanan Makanan di Rumah Makan Kedai Mangga Bandung . 119

Tabel 4.21 Variabel Proses ... 121

Tabel 4.22 Tanggapan Responden Mengenai Kehandalan Karyawan

Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 122

Tabel 4.23 Tanggapan Responden Mengenai Penampilan Karyawan

Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 123

Tabel 4.24 Tanggapan Responden Mengenai Kecepatan Karyawan Dalam

Menangani Keluhan Konsumen Rumah Makan Kedai Mangga

Bandung ... 124

Tabel 4.25 Tanggapan Responden Mengenai Keamanan Konsumen

Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 125

Tabel 4.26 Tanggapan Responden Mengenai Kepedulian Karyawan

Terhadap Konsumen Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 126

Tabel 4.27 Variabel Produktivitas dan Kualitas ... 128

Tabel 4.28 Tanggapan Responden Mengenai Keterampilan Karyawan

(6)

Bandung ... 129

Tabel 4.29 Tanggapan Responden Mengenai Keramahan Karyawan

Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 130

Tabel 4.30 Tanggapan Responden Mengenai Pengetahuan Karyawan

Terhadap Produk Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 131

Tabel 4.31 Variabel Orang ... 133

Tabel 4.32 Tanggapan Responden Mengenai Program Promosi

Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 134

Tabel 4.33 Tanggapan Responden Mengenai Pesan Yang Disampaikan Dalam

Promosi Rumah Makan Kedai Mangga Bandung... 135

Tabel 4.34 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kemudahan Mengetahui

Informasi Yang Disampaikan Dalam Promosi Rumah Makan Kedai

Mangga Bandung ... 136

Tabel 4.35 Variabel Promosi ... 139

Tabel 4.36 Tanggapan Responden Mengenai Kenyamanan Rumah Makan

Kedai Mangga Bandung ... 140

Tabel 4.37 Tanggapan Responden Mengenai Tata Ruang, Desain Interior dan

Eksterior Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 141

Tabel 4.38 Tanggapan Responden Mengenai Keindahan Interior dan Eksterior

Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 142

Tabel 4.39 Variabel Bukti Fisik ... 144

Tabel 4.40 Tanggapan Responden Mengenai Kesesuaian Harga dengan

Produk Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 145

Tabel 4.41 Tanggapan Responden Mengenai Kesesuaian Harga dengan

Kualitas Pelayanan Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 146

Tabel 4.42 Variabel Harga ... 148

Tabel 4.43 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Bauran Pemasaran

Jasa Terpadu di Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 149

Tabel 4.44 Variabel Bauran Pemasaran Jasa Terpadu ... 152

Tabel 4.45 Tanggapan Responden Mengenai Kesesuaian Produk dengan

(7)

Tabel 4.47 Variabel Pengenalan Masalah ... 157

Tabel 4.48 Tanggapan Responden Mengenai Kemudahan Konsumen Dalam

Mendapat5kan Informasi dari sumber Pribadi (Internal) ... 158

Tabel 4.49 Tanggapan Responden Mengenai Kemudahan Konsumen Dalam

Mendapatkan Informasi dari Sumber Komersil ... 159

Tabel 4.50 Variabel Pencarian Informasi ... 161

Tabel 4.51 Tanggapan Responden Mengenai Tigkat Pilihan Mutu Produk

Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 162

Tabel 4.52 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Pilihan Mutu Pelayanan

Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 164

Tabel 4.53 Variabel Evaluasi Alternatif ... 165

Tabel 4.54 Tanggapan Responden Mengenai Kualitas Produk Dalam

Menentukan Pembelian di Rumah Makan Kedai

Mangga Bandung ... 167

Tabel 4.55 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kepercayaan Terhadap

Merek Dalam Menentukan Pembelian di Rumah Makan Kedai

Mangga Bandung ... 168

Tabel 4.56 Variabel Keputusan Pembelian ... 170

Tabel 4.57 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Kepuasan Akan

Produk Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 171

Tabel 4.58 Tanggapan Responden Mengenai Keinginan Untuk Membeli

Produk Kembali Pada Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 172

Tabel 4.59 Variabel Perilaku Pasca Pembelian ... 174

Tabel 4.60 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Proses Keputusan

Pembelian di Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 175

Tabel 4.61 Variabel Bauran Proses Keputusan Pembelian ... 177

Tabel 4.62 Output Korelasi Produk Terhadap Proses Keputusan Pembelian .. 179

Tabel 4.63 Output Korelasi Tempat Terhadap Proses Keputusan Pembelian . 180

Tabel 4.64 Output Korelasi Proses Terhadap Proses Keputusan Pembelian ... 181

Tabel 4.65 Output Korelasi Produktivitas dan Kualitas Terhadap Proses

(8)

Tabel 4.66 Output Korelasi Orang Terhadap Proses Keputusan Pembelian ... 184

Tabel 4.67 Output Korelasi Promosi dan Edukasi Terhadap Proses Keputusan Pembelian ... 185

Tabel 4.68 Output Korelasi Bukti Fisik Terhadap Proses Keputusan Pembelian ... 187

Tabel 4.69 Output Korelasi Harga Terhadap Proses Keputusan Pembelian.... 188

Tabel 4.70 Output Korelasi Antara Bauran Pemasaran Jasa Terpadu Dengan Proses Keputusan Pembelian Untuk Koefisien Determinasi ... 189

Tabel 4.71 Output Uji T ... 191

Tabel 4.72 Hasil Pengujian Secara Parsial (Uji T) ... 191

Tabel 4.73 Output Hasil Uji F ... 195

Tabel 4.74 Output Persamaan Regresi ... 196

(9)

Gambar 2.1 Tiga Dasar Pemasaran Berdasarkan Struktur Harga ... 28

Gambar 2.2 Model Lima Tahap Proses Keputusan Pembelian ... 56

Gambar 2.3 Langkah-Langkah Antara Evaluasi Alternatif dan Keputusan

Pembelian ... 59

Gambar 2.4 Kerangka Pemikiran ... 63

Gambar 4.1 Garis Kontinum Variabel Produk di Rumah Makan Kedai

Mangga Bandung ... 110

Gambar 4.2 Garis Kontinum Variabel Tempat dan Waktu di Rumah Makan

Kedai Mangga Bandung ... 116

Gambar 4.3 Garis Kontinum Variabel Proses di Rumah Makan Kedai

Mangga Bandung ... 121

Gambar 4.4 Garis Kontinum Variabel Produktivitas dan Kualitas di Rumah

Makan Kedai Mangga Bandung ... 129

Gambar 4.5 Garis Kontinum Variabel Orang di Rumah Makan Kedai

Mangga Bandung ... 134

Gambar 4.6 Garis Kontinum Variabel Promosi di Rumah Makan Kedai

Mangga Bandung ... 139

Gambar 4.7 Garis Kontinum Variabel Bukti Fisik di Rumah Makan Kedai

Mangga Bandung ... 144

Gambar 4.8 Garis Kontinum Variabel Harga di Rumah Makan Kedai

Mangga Bandung ... 148

Gambar 4.9 Garis Kontinum Variabel X (Bauran Pemasaran Jasa Terpadu)

di Rumah Makan Kedai Mangga Bandung ... 153

Gambar 4.10 Garis Kontinum Variabel Pengenalan Masalah di Rumah

Makan Kedai Mangga Bandung ... 157

Gambar 4.11 Garis Kontinum Variabel Pencarian Informasi di Rumah

Makan Kedai Mangga Bandung ... 162

Gambar 4.12 Garis Kontinum Variabel Evaluasi Alternatif di Rumah

Makan Kedai Mangga Bandung ... 166

(10)

Makan Kedai Mangga Bandung ... 170

Gambar 4.14 Garis Kontinum Variabel Perilaku Pasca Pembelian di Rumah

Makan Kedai Mangga Bandung ... 175

Gambar 4.15 Garis Kontinum Variabel Y (Proses Keputusan Pembelian

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Globalisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap berbagai bidang,

baik itu politik, sosial, ekonomi, budaya, serta perilaku dan kebiasaan masyarakat.

Dampak positif dari globalisasi adalah aksesibilitas informasi dan kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi berlangsung cepat. Hal ini berpengaruh terhadap

keberhasilan pembangunan di Indonesia. Selain dampak positif, globalisasi juga

memiliki dampak negatif. Sebagaimana dimuat dalam htpp://www.wordpress.com

(diakses tanggal 5 November 2012) menjelaskan dampak negatif globalisasi pada

bidang sosial dan budaya yakni semakin memudarnya apresiasi terhadap

nilai-nilai budaya lokal yang melahirkan gaya hidup sebagai berikut:

a. Individualisme, yakni mengutamakan kepentingan diri sendiri.

b. Pragmatisme, yakni melakukan suatu kegiatan yang menguntungkan

saja.

c. Hedonisme, yakni paham yang mengutamakan kepentingan

keduniawian semata.

d. Primitif, yakni sesuatu yang sebelumnya dianggap tabu, kemudian

dianggap sebagai sesuatu yang biasa/ wajar.

e. Konsumerisme, yakni pola konsumsi yang sudah melebihi batas.

Indonesia merupakan negara sasaran kunjungan wisatawan mancanegara

karena memiliki banyak potensi, terutama dalam pengembangan industri

pariwisata. Salah satu daya tarik yang membuat wisatawan mancanegara datang

ke Indonesia adalah keanekaragaman budaya bangsa Indonesia dimulai dari pola

kehidupan masyarakat Indonesia, adat-istiadat, serta keanekaragaman makanan

(12)

Wisata kuliner merupakan salah satu daya tarik pariwisata di Indonesia,

akan tetapi sampai saat ini, masih banyak kuliner khas Indonesia yang belum

dipromosikan. Menteri Pariwisata dan Ekonomi kreatif (dalam

http://www.rakyatmerdekaonline.com, diunduh tanggal 14 Februari 2012)

mengemukakan bahwa dengan mengambangkan industri kuliner keuntungan yang

didapat dari turis asing sangat menggiurkan. Pengeluaran para wisatawan

mancanegara untuk menikmati kuliner Indonesia tergolong cukup tinggi sehingga

menjadi salah satu peluang yang menarik guna perkembangan industri ini

kedepannya.

Sebagaimana dimuat dalam www.surabayapagi.com (diunduh tanggal 14

Februari 2012) bahwa saat ini kementerian mungkin sedang mempertimbangkan

industri kuliner untuk masuk ke sub-sektor industri kreatif. Hal ini karena bobot

kreativitasnya banyak serta banyak prestasi yang berhasil ditorehkan oleh para

chef asal Indonesia di luar negeri dengan mengembangkan makanan tradisional

dikolaborasikan dengan yang makanan kontemporer.

Adanya kebijakan yang dicanangkan oleh Kementerian Pariwisata dan

Ekonomi Kreatif tersebut hendaknya dapat dimanfaatkan oleh berbagai elemen

masyarakat. Terutama dalam rangka meningkatkan taraf kehidupan dan

kesejahteraan dengan mengembangkan wisata kuliner yang menyuguhkan

berbagai makanan khas Indonesia. Menurut penulis membuka usaha dibidang

kuliner memiliki nilai potensial untuk meningkatkan pendapatan. Hal tersebut

berdasarkan pada pengembangan usaha ini tidak kenal surut dengan pertimbangan

(13)

a. Secara alamiah manusia membutuhkan makanan untuk

keberlangsungan kehidupannya

b. Pertambahan penduduk dunia mengalami peningkatan yang signifikan

setiap tahunnya

c. Sifat manusia yang selalu ingin mencoba, termasuk dalam hal

makanan

d. Kuliner khas Indonesia merupakan salah satu daya tarik bagi

wisatawan mancanegara (pernyataan Menteri Pariwisata dan Ekonomi

kreatif dalam http://www.rakyatmerdekaonline.com, diunduh tanggal

14 Februari 2012)

Rumah makan atau restoran merupakan salah satu usaha dibidang kuliner

yang dapat mendongkrak perekonomian suatu daerah, serta memiliki dampak

yang signifikan terhadap pengembangan dunia kepariwisataan. Menurut Marsum

dalam Sutriyati (2000:7) rumah makan adalah suatu tempat yang diorganisir

secara komersil yang menyelenggarakan pelayanan baik kepada konsumen baik

berupa makanan ataupun berupa minuman.

Untuk mencapai tujuannya, rumah makan harus memiliki strategi sebagai

cara untuk meningkatkan pendapatan perusahaan. Strategi tersebut dilakukan agar

masyarakat sebagai calon pembeli mengetahui dan menggunakan produk yang

ditawarkan oleh perusahaan, yakni dilakukan melalui kegiatan pemasaran.

Manajemen pemasaran merupakan titik kunci keberhasilan suatu

perusahaan dalam meningkatkan pendapatan, karena didalamnya terdapat suatu

(14)

menjadi tertarik untuk menggunakan barang atau jasa yang ditawarkan oleh

pengusaha. American Marketing Association (AMA) dalam Kotler (2012:5)

memberikan definisi mengenai manajemen pemasaran sebagai suatu fungsi

organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan

memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan

dengan cara yang menguntungkan organsiasi dan pemangku kepentingannya.

Kotler (2012:5) mengemukakan manajemen pemasaran sebagai sebuah

proses kemasyarakatan dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang

mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara

bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain.

Terdapat alat dalam manajemen pemasaran, yaitu bauran pemasaran.

Bauran pemasaran adalah alat-alat yang digunakan perusahaan untuk

menmperkenalkan produk dan meraup keuntungan dari produk yang ia jual

kepada konsumen. Sebagaimana Kotler (2012: 18) mengemukakan bahwa bauran

pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk

terus menerus mencapai tujuan pemasarannya di pasar sasaran.

Pada dasarnya sebuah perusahaan yang memasarkan produknya hanya

memperhatikan empat unsur strategis dasar, yakni produk, harga, tempat dan

promosi. Akan tetapi, karena sifat jasa yang melibatkan pelanggan maka strategi

tersebut ditambah menjadi delapan unsur. Lovelock dan Wright (2007:18)

mengemukakan delapan komponen yang dapat digunakan dalam manajemen jasa

terpadu, yakni elemen produk (product) tempat dan waktu (place and time),

(15)

promosi dan edukasi, bukti fisik, serta harga dan biaya jasa lainnya. Kedelapan

aspek tersebut adalah unsur-unsur yang digunakan oleh perusahaan untuk

mencapai tujuannya.

Rumah Makan Kedai Mangga merupakan salah satu restoran dengan tipe

speciallity restaurant. Menurut Marsum (2000:7) speciallity restaurant adalah

suatu restoran yang suasana dan dekorasi seluruhnya disesuaikan dengan tipe khas

makanan atau temanya. Restoran semacam ini menyediakan masakan Cina,

Jepang, Italia dan sebagainya. Pelayanan sedikit banyak berdasarkan tatacara

Negara tempat asal makanan itu.

Rumah Makan Kedai Mangga merupakan rumah makan yang diciptakan

dengan suasana santai dan mengambil konsep budaya sunda. Hal tersebut terlihat

pada bentuk dan tampilan luar bangunan yang mirip rumah-rumah atau bangunan

bangunan di tanah sunda. Tempat dan penciptaan suasana merupakan salah satu

strategi yang digunakan oleh pengelola rumah makan Kedai Mangga dalam

meningkatkan kuantitas pengunjung sebagai upaya memperoleh keuntungan

maksimal.

Pengunjung Rumah Makan Kedai Mangga memiliki ketertarikan bukan

hanya pada menu yang ditawarkan, akan tetapi rasa nyaman dan santai yang

ditawarkan oleh pemilik Rumah Makan Kedai Mangga merupakan aspek lain

yang dapat menarik pengunjung untuk singgah di tempat tersebut. Sebagaimana

yang dikemukakan oleh salah satu pengunjung Rumah Makan Kedai Mangga

bahwa ia tertarik untuk makan di rumah makan tersebut karena suasana santai

(16)

dan bersahabat. Makan di Rumah Makan Kedai Mangga membuat pembeli

merasa berada ditataran Sunda. Tingginya animo pelanggan, membuat pengusaha

kedai mangga yang berpusat di Jalan Pelajar Pejuang membuka cabang di tempat

lain, seperti Jalan Jendral Ahmad Yani, dan di Batu Nunggal. Berikut adalah data

pengunjung Rumah Makan Kedai Mangga selama kurun waktu tiga (3) tahun,

yakni dari tahun 2009-2011.

Tabel 1.1

Data Pengunjung Rumah Makan Kedai Mangga Tahun 2009-2011

No Rumah Makan Cabang Tahun

2009 2010 2011

1 Pelajar Pejuang 40. 215 40. 575 40.800

2 Jalan Ahmad Yani 34. 100 34. 560 34. 385

3 Batu Nunggal 31. 704 32. 103 30. 920

Jumlah 106. 019 107. 238 106. 105

Sumber : Data Pengunjung Rumah Makan Kedai Mangga (2012)

Tabel 1.1 di atas menjelaskan bahwa jumlah pengunjung di setiap cabang

memiliki perbedaan setiap tahunnya. Sebagaimana dikemukakan oleh Manajer

Rumah Makan Kedai Mangga, bahwa kuantitas pengunjung Rumah Makan Kedai

Mangga lebih besar terjadi di Jalan Pelajar Pejuang karena merupakan Pusat dari

Rumah Makan Kedai Mangga. Adapun dua cabang lainnya (cabang Jalan Ahmad

Yani dan Batu Nunggal) hanya bersifat sebagai pembantu saja, dalam arti fokus

(17)

Berdasarkan pada data dan fakta yang telah penulis kemukakan di atas,

maka penulis merasa tertarik untuk meneliti bagaimana model kinerja bauran

pemasaran jasa terpadu yang digunakan di Rumah Makan Kedai Mangga. Maka

dari itu penulis akan melakukan sebuah penelitian dengan judul ANALISIS

MODEL KINERJA BAURAN PEMASARAN JASA TERPADU BERBASIS

KEARIFAN LOKAL TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN

PADA RUMAH MAKAN KEDAI MANGGA BANDUNG (Survey pada

Pengunjung Rumah Makan Kedai Mangga di Jl. Pelajar Pejuang 45)

1.2Identifikasi Masalah

Penelitian ini berfokus pada analisis model kinerja bauran jasa terpadu

berbasis kearifan lokal terhadap proses keputusan pembelian pada Rumah Makan

Kedai Mangga Bandung. Mengingat luasnya kajian permasalahan pada penulisan

ini, maka penulis mengidentifikasi masalah ke dalam beberapa rumusan, antara

lain:

1. Bagaimana gambaran kinerja bauran pemasaran jasa terpadu berbasis

kearifan lokal pada Rumah Makan Kedai Mangga Bandung?

2. Bagaimana gambaran proses keputusan pembelian pada Rumah Makan

Kedai Mangga Bandung?

3. Bagaimana kinerja bauran pemasaran jasa terpadu berpengaruh terhadap

(18)

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan penelitian adalah sebagai berikut:

1.3.1.1Untuk mengetahui gambaran kinerja bauran pemasaran jasa terpadu

berbasis kearifan lokal pada Rumah Makan Kedai Mangga Bandung.

1.3.1.2Untuk mengetahui gambaran proses keputusan pembelian pada Rumah

Makan Kedai Mangga Bandung.

1.3.1.3Untuk mengetahui kinerja bauran pemasaran jasa terpadu berpengaruh

terhadap proses keputusan pembelian.

1.3.2 Manfaat Penelitian ini adalah sebagai berikut:.

1.3.2.1Secara Teoritis :

Secara teoritis penelitian ini bermanfaat dalam mengembangkan ilmu

manajemen khususnya mengenai manajemen pemasaran jasa rumah

makan.

1.3.2.2Manfaat Praktis :

Memberikan informasi kepada masyarakat umum, para pelaku usaha

dan mahasiswa manajemen industri katering dalam mengembangkan

(19)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah keputusan konsumen

untuk melakukan proses pembelian di Rumah Makan Kedai Mangga Bandung.

Objek yang menjadi variabel independent atau variabel bebasnya yaitu bauran

pemasaran jasa terpadu (X) yang terdiri dari elemen-elemen sebagai berikut,

produk (X1), tempat dan waktu (X2), proses (X3), produktivitas dan kualitas

(X4), orang (X5), promosi dan edukasi (X6), bukti fisik (X7), harga dan biaya jasa

lainnya (X8). Sedangkan variabel dependent atau variabel terkaitnya yaitu proses

keputusan pembelian (Y), dimana responden pada penelitian ini adalah konsumen

Rumah Makan Kedai Mangga yang terletak di Jl. Pelajar Pejuang 45 Bandung

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif analitik. Menurut Surakhmad (1998:140) “metode deskriptif adalah

suatu metode penelitian yang bermaksud untuk membuat suatu gambaran atau

deskripsi tentang pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang

dengan jalan mengumpulkan data, menyusun dan menginterpretasikan data

tersebut atau memfokuskan pada masalah yang terjadi dan memerlukan

pemecahan melalui analisis tertentu”.

(20)

Dengan demikian maka penulis dapat menggambarkan, menjelaskan dan

menganalisa mengenai pengaruh bauran pemasara jasa terpadu terhadap proses

keputusan pembelian konsumen.

3.3 Sumber Data dan Alat Pengumpul Data

3.3.1 Sumber Data

Menurut Arikunto (2002:107) sumber data adalah subjek dari mana data

dapat diperoleh”. Sedangkan jenis data yang digunakan dalam penelitian yaitu

data sekunder. Data sekunder diperoleh dari pihak lain dan sumber umum (buku,

teks, ensiklopedi, internet, majalah, surat kabar, jurnal, buletin, laporan

keuangan). Sumber data yang diperoleh dalam melakukan penelitian ini diambil

dari laporan data pengunjung per tahun Rumah Makan Kedai Mangga Bandung.

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data

1. Studi Literatur

Studi literatur adalah pengumpulan data dengan cara mempelajari buku, dan

bacaan lainnya guna memperoleh informasi yang berhubungan dengan

teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dan berhubungan dengan masalah

yang akan diteliti.

2. Wawancara

Wawancara adalah yaitu kegiatan pengumpulan data dan fakta dengan cara

melakukan tanya jawab yang berkaitan dengan penelitian. Teknik wawancara

(21)

Responden yang dimaksud yaitu konsumen Rumah Makan Kedai Mangga

Bandung.

3. Angket

Teknik ini dilakukan untuk melengkapi data yang sedang diteliti dengan cara

mencari informasi dari sumber langsung melalui pertanyaan-pertanyaan yang

diberikan pada selebaran kertas kepada responden. Setelah diisi oleh

responden, pertanyaan tersebut dikumpulkan dan setelah itu dikaji untuk

menjadi sebuah data yang rill.

3.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

3.4.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2004:72) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi yang dijadikan acuan dalam penentuan sampel penelitian

adalah sebanyak 40.800 orang yang merupakan jumlah pengunjung terakhir pada

tahun 2011 di Rumah Makan Kedai Mangga Jalan Pelajar Pejuang.

3.4.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2004:73). Pada penelitian ini peneliti menetapkan

jumlah anggota sampel dari populasi Rumah Makan Kedai Mangga Jalan Pelajar

Pejuang untuk tahun terakhir sebanyak 40.800 pengunjung. Rumus yang

(22)

N

1 + N (e)2

Keterangan :

n = Jumlah sampel

N = Jumlah responden

e = Tingkat kesalahan/error 10% (0,01)

Jadi, perhitungan sampel dalam penelitian ini adalah:

n = 40.800

1+40.800 (0,01)

n = 40.800

1+408

n = 40.800

409

n = 99,75

Jadi jumlah responden yang akan diteliti oleh penulis adalah sebanyak 100

orang responden.

3.4.3 Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan adalah probability sampling. Menurut

Sugiyono (2007:66) probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi

untuk dipilih menjadi sampel.

Teknik sampling yang digunakan adalah stratified random sampling

(23)

sampling ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak

homogen dan berstrata secara proporsional.

3.5 Jenis dan Sumber Data

Menurut Arikunto (2006:129) “Sumber data penelitian ini adalah sumber

data yang diperuntukkan untuk penelitian, baik yang diperoleh secara langsung

(data primer) maupun tidak langsung (data sekunder) yang berhubungan dengan

objek penelitian”

Sedangkan menurut Malhotra (2005:120-121)

1. Data Primer (Primary Data Source)

Secara langsung oleh peneliti untuk menjawab masalah atau tujuan penelitian yang dilakukan dalam penelitian eksploratif, deskriptif maupun kausal dengan menggunakan metode pengumpulan data berupa survey ataupun observasi.

2. Data Sekunder (Secondary Data Source)

Data historis mengenai variabel-variabel yang telah dikumpulkan dan dihimpun sebelumnya oleh pihak lain. Sumber data sekunder bisa diperoleh dari dalam suatu perusahaan (sumber internal), berbagai internet, website, perpustakaan umum maupun lembaga pendidikan, membeli dari perusahaan-perusahaan yang mengkhususkan diri untuk menyajikan data sekunder.

Tabel 3.1

Jenis dan Sumber Data

No Jenis Data Sumber Data

Data Primer 1 Tanggapan konsumen mengenai Rumah

Makan Kedai Mangga Bandung.

Konsumen Rumah Makan Kedai Mangga Bandung. 2 Tanggapan konsumen mengenai bauran

pemasaran jasa terpadu terhadap Rumah Makan Kedai Mangga Bandung.

Konsumen Rumah Makan Kedai Mangga Bandung.

Data Sekunder 3 Jumlah pengunjung Rumah Makan

Kedai Mangga Bandung.

Rumah Makan Kedai Mangga Bandung.

4 Profil Perusahaan. Rumah Makan Kedai Mangga

(24)

3.6 Operasional Variabel

Berdasarkan objek penelitian yang telah dikemukakan di atas, dapat

diketahui bahwa variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah bauran

pemasaran jasa terpadu sebagai variabel bebas (X) yang dibentuk oleh

elemen-elemen produk (X1), tempat dan waktu (X2), proses (X3), produktivitas dan

kualitas (X4), orang (X5), promosi dan edukasi (X6), bukti fisik (X7), harga dan

biaya jasa lainnya (X8), kemudian variabel terkait (Y) yaitu proses keputusan

pembelian.

Skala pengukuran yang digunakan adalah skala diferensial semantik dari

satu sampai tujuh. Skala ini tersusun dalam satu garis continue. Jawaban sangat

positif (sangat baik) terletak dibagian kanan baris, dan jawaban sangat negatif

(sangat buruk) terletak dibagian kiri atau sebaliknya. Data yang diperoleh adalah

data interval dan biasanya skala ini digunakan untuk mengukur karakteristik

tertentu yang dimiliki oleh objek penelitian. Menurut Sedarmayanti dan Hidayat

(2002:100).

Dari variabel bebas (X) tersebut dicari bagaimana pengaruh terhadap

proses keputusan pembelian konsumen sebagai variabel terkait (Y). Secara lebih

(25)

Tabel 3.2

Operasional Variabel Penelitian

Variabel Konsep Teoritis Konsep Empiris Konsep Analitis Skala

Bauran

Pemasaran

Jasa Terpadu

Perencanaan dan pelaksanaan terkoordinasi kegiatan-kegiatan pemasaran,

operasi, dan sumber daya manusia yang penting bagi keberhasilan

perusahaan jasa (Lovelock, 2007:18).

Produk (X1) Segala sesuatu yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan (Kotler, 2000:428). Berbagai macam produk yang dikeluarkan Rumah Makan Kedai Mangga Bandung. Data diperoleh dari konsumen dengan skala semantik diferensial, meliputi:

(26)

Rumah Makan Kedai Mangga Bandung.  Kebersihan makanan dan minuman yang ditawarkan Rumah Makan Kedai Mangga Bandung. Tempat dan Waktu (X2) Keputusan manajemen tentang

kapan, dimana, dan

bagaimana menyampaikan jasa kepada pelanggan. (Lovelock, 2007:18) Lokasi tempat

yang dimiliki dan

(27)

produk RM. Kedai Mangga.  Tingkat kemudahan konsumen untuk mendapatkan produk RM Kedai Mangga. Proses (X3) Metode pengoprasian atau serangkaian tindakan tertentu, yang umumnya berupa langkah-langkah yang diperlukan dalam

suatu urutan yang

telah ditetapkan. (Lovelock, 2007:19) Proses penyampaian pelayanan jasa yang dimiliki Rumah Makan Kedai Mangga Bandung. Data diperoleh dari konsumen dengan skala semantik diferensial, meliputi:  Kecepatan proses pelayanan makanan dan minuman.  Kecepatan proses pembayaran.  Kemudahan prosedur pemesanan makanan dan minuman. Ordinal Produktivitas dan Kualitas Produktivitas yaitu seberapa efisien Produktivitas dan

kualitas di RM.

Data diperoleh

dari konsumen

(28)

(X4) pengubahan input

jasa menjadi output

yang menambah

nilai bagi

pelanggan,

sedangkan kualitas

yaitu sejauh mana

suatu jasa memuaskan pelanggan dengan memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan mereka. (Lovelock, 2007:19) Kedai Mangga

dilihat dari lima

dimensi

produktivitas dan

kualitas :

1. Kehandalan

2. Keberwujudan

3. Daya tanggap

4. Jaminan 5. Empati dengan skala semantik diferensial, meliputi:  Kehandalan karyawan RM. Kedai Mangga dalam menghadapi masalah.  Kerapihan seragam dan penampilan karyawan di RM. Kedai Mangga.

 Kecepatan daya tanggap karyawan dalam menangani keluhan.  Keamanan konsumen

ketika berada di

RM. Kedai

Mangga.

 Kepedulian karyawan

(29)

konsumen.

Orang (X5) Semua pelaku yang

memainkan peranan dalam penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli (Zeithalm and Bitner, 2006:26) Sumber daya manusia yang dimiliki Rumah Makan Kedai Mangga Bandung. Data diperoleh dari konsumen dengan skala semantik diferensial, meliputi:  Keterampilan petugas dalam memberikan pelayanan Rumah Makan Kedai Mangga Bandung.

 Keramahan dan kesopanan karyawan dan karyawati Rumah Makan Kedai Mangga Bandung.  Pengetahuan karyawan mengenai produk yang ditawarkan di RM Kedai Mangga. Ordinal Promosi dan Edukasi Semua aktivitas

dan alat yang

Biaya promosi

yang dikeluarkan

Data diperoleh

dari konsumen

(30)

(X6) menggugah komunikasi yang dirancang untuk membangun preferensi pelanggan terhadap

jasa dan penyedia

jasa tertentu. (Lovelock, 2007:20) Rumah Makan Kedai Mangga Bandung untuk memperkenalkan produknya kepada konsumen. dengan skala semantik diferensial, meliputi:

 Daya tarik program

periklanan

melalui media

cetak dan

elektronik.

 Daya Tarik pesan promosi dalam program penjualan.  Tingkat kemudahan pelanggan dalam melihat dan memahami informasi pada media promosi. Bukti Fisik (X7) Lingkungan atau

tempat dimana jasa

disampaikan dan dimana perusahaan dan konsumennya berinteraksi atau berhubungan serta seluruh konsumen

yang bersifat nyata

(31)

yang memfasilitasi

pelaksanaan atau

komunikasi jasa.

(Zeithaml dan

Beitner yang

dikutip oleh Jacob

Ganef, 2003:6)

berada di RM.

Kedai Mangga.  Kemenarikan tata ruang, desain interior dan eksterior Rumah Makan Kedai Mangga Bandung.

 Kebersihan dan keindahan interior dan eksterior Rumah Makan Kedai Mangga Bandung. Harga (X8)

Nilai suatu barang

(32)

pelayanan.

Proses

Keputusan

Pembelian

(Y)

Suatu proses keputusan yang dilakukan oleh konsumen yang dipengaruhi

oleh kebudayaan, kelas sosial, keluarga dan referensi group yang akan

membentuk suatu sikap pada diri individu kemudian melakukan

pembelian (Buchari Alma, 2004:57 )

Pengenalan

Masalah

Data diperoleh

dari konsumen

dengan skala

semantik

diferensial,

meliputi:

 Produk yang ditawarkan

RM. Kedai

Mangga sesuai

dengan

kebutuhan

internal

(pribadi)

konsumen.

 Kesesuaian kebutuhan

berdasarkan

rangsangan

eksternal

(promosi/iklan)

terhadap

bauran

pemasaran jasa

terpadu di RM

(33)

Kedai Mangga.

Pencarian

Informasi

Data diperoleh

dari konsumen

dengan skala

semantik

diferensial,

meliputi:

 Kemudahan konsumen

dalam

mendapatkan

informasi

sumber pribadi

(keluarga,

teman, tetangga

dan rekan).

 Kemudahan konsumen

dalam

mendapatkan

informasi

sumber

komersil (iklan,

penyalur,

kemasan dan

tampilan).

Ordinal

Evaluasi

Alternatif

Data diperoleh

dari konsumen

dengan skala

semantik

(34)

diferensial,

meliputi:

 Tingkat pilihan mutu produk di

RM. Kedai

Mangga.

 Tingkat pilihan mutu pelayanan

di RM. Kedai

Mangga.

Keputusan

Pembelian

Data diperoleh

dari konsumen

dengan skala

semantik

diferensial,

meliputi:

 Kualitas produk dalam

menentukan

pembelian di

RM. Kedai

Mangga.

 Kepercayaan terhadap merek

dalam

menentukan

pembelian di

RM. Kedai

Mangga.

Ordinal

(35)

Pasca

Pembelian

dari konsumen

dengan skala

semantik

diferensial,

meliputi:

 Tingkat kepuasan akan

produk pada

RM. Kedai

Mangga.

 Tingkat keinginan

untuk

melakukan

pembelian

kembali pada

RM. Kedai

Mangga.

3.7 Uji Validitas dan Uji Realibilitas

3.7.1 Uji Validitas

Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang

terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.

Menurut Sugiyono (2007:348), instrument yang valid berarti alat ukur yang

digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen

tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Dengan

(36)

realibel merupakan syarat untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan

realibel.

Uji validitas yang dilakukan bertujuan untuk menguji sejauh mana

kuisioner yang valid dan mana yang tidak valid. Menurut Suharsimi Arikunto

(1993:225) dalam Sambas Ali Muhidin (2007:31), yaitu untuk menghitung

korelasi antara pernyataan kesatu dengan skor total instrument tersebut

makaperhitungannya menggunakan rumus korelasi product moment dari Karl

Person.

rxy= n∑xy- (∑xi)(∑yi)

{n∑xi2– (xi)2} {n∑xi2-(yi)2}

Keterangan :

r = Koefisien item validitas yang dicari

n = Banyaknya responden

x = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item

y = Skor total

∑X = Jumlah skor dalam distribusi X

∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y

∑X2

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X

∑Y2

= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y

Sumber : Sambas Ali (2007:31)

Keputusan pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikasi

(37)

a. Jika nilai rhitung lebih besar atau sama dengan (≥) nilai rtabel, maka item

instrumen dinyatakan valid.

b. Jika nilai rhitung lebih kecil (<) dari nilai rtabel, maka item instrumen dinyatakan

[image:37.595.109.517.222.677.2]

tidak valid.

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Pada Variabel X

No Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan

1 Produk 1 0,805

0,374

Valid

2 Produk 2 0,729 Valid

3 Produk 3 0,649 Valid

4 Produk 4 0,665 Valid

5 Tempat 1 0,819 Valid

6 Tempat 2 0,838 Valid

7 Tempat 3 0,801 Valid

8 Tempat 4 0,800 Valid

9 Proses 1 0,661 Valid

10 Proses 2 0,677 Valid

11 Proses 3 0,312 Valid

12 Produktivitas 1 0,661 Valid

13 Produktivitas 2 0,396 Valid

14 Produktivitas 3 0,417 Valid

15 Produktivitas 4 0,656 Valid

16 Produktivitas 5 0,416 Valid

17 Orang 1 0,594 Valid

18 Orang 2 0,761 Valid

19 Orang 3 0,629 Valid

20 Promosi 1 0,656 Valid

21 Promosi 2 0,430 Valid

22 Promosi 3 0,661 Valid

23 Bukti fisik 1 0,420 Valid

24 Bukti fisik 2 0,414 Valid

25 Bukti fisik 3 0,382 Valid

26 Harga 1 0,550 Valid

27 Harga 2 0,686 Valid

(38)

Berdasarkan hasil pengolahan data sebagaimana dijelaskan pada tabel di

atas diketahui bahwa setiap item dalam variabel X sebanyak 27 pertanyaan yang

meliputi produk, tempat, proses, produktivitas, orang, promosi, bukti fisik dan

harga dinyatakan valid. Validitas instrumen tersebut karena setiap item pertanyaan

nilai rhitung lebih besar dari rtabel.

Untuk variabel Y terdiri dari 5 dimensi, dimana setiap dimensi meliputi 2

item pertanyaan. Jadi, jumlah keseluruhan item pertanyaan pada variabel Y

berjumlah 10 item pertanyaan. Untuk lebih jelasnya mengenai validitas variabel Y

[image:38.595.109.516.265.590.2]

dapat dilihat pada tabel 3.5 di bawah ini.

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Pada Variabel Y

No Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan

1 Pengenalan masalah 1 0,610

0,374

Valid

2 Pengenalan masalah 2 0,531 Valid

3 Pencarian informasi 1 0,808 Valid

4 Pencarian informasi 2 0,802 Valid

5 Evaluasi alternatif 1 0,793 Valid

6 Evaluasi alternatif 2 0,689 Valid

7 Keputusan pembelian 1 0,808 Valid

8 Keputusan pembelian 2 0,820 Valid

9 Perilaku pasca pembelian 1 0,680 Valid

10 Perilaku pasca pembelian 2 0,642 Valid

Sumber : Diolah oleh penulis (2012)

Berdasarkan hasil pengolahan data pada variabel Y, diperoleh hasil bahwa

setiap item pertanyaan dinyatakan valid karena nilai rhitung lebih besar dari rtabel.

Variabel Y terdiri dari 5 dimensi, antara lain pengenalan masalah, pencarian

(39)

3.7.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah pengujian yang dilakukan dengan cara menguji dan

menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan

menggunakan teknik tertentu (Sugiyono, 2011:354). Suatu intrumen dikatakan

reliabel apabila setelah diujikan beberapa kali terhadap objek yang sama akan

menghasilkan data yang sama. Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan

rumus Alpha Cronbach (Sugiyono, 2011:365) dengan rentang 1-7, berikut adalah

rumus Alpha Cronbach yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Pengujian reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

alat bantuan SPSS (statistical product for service solution)17.0. Item pertanyaan

dikatakan reliabel apabila nilai rhitung lebih besar dari rtebel dan jika item pertanyaan

memiliki nilai rhitung yang lebih kecil atau sama dengan rtebel maka item pertanyaan

tersebut tidak reliabel. Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh hasil uji

(40)
[image:40.595.106.516.146.486.2]

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas

No Variabel rhitung rtabel Keterangan

1 Produk 0,946

0.374

Reliabel

2 Tempat 0,846 Reliabel

3 Proses 0,771 Reliabel

4 Produktivitas 0,646 Reliabel

5 Orang 0,905 Reliabel

6 Promosi 0,718 Reliabel

7 Bukti fisik 0,404 Reliabel

8 Harga 0,633 Reliabel

Sumber : Hasil Pengolahan Data Peneliti (2012)

Berdasarkan pengujian 8 dimensi pada variabel X sebagaimana dilihat

pada table diaatas, menunjukan hasil bahwa semua dimensi dinyatakan reliablel

karena nilai rhitung lebih besar dari rtebel.

3.8 Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakan teknik analisis linear berganda. Regresi linear berganda digunakan

oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik

turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen

sebagai faktor prediktor dimanupulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis

regresi ganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal dua.

Skala ukur yang digunakan adalah ordinal. Penelitian ini menggunakan

metode pengumpulan data dengan menggunakan skala pengukuran semantik,

karena sesuai dengan tujuan penelitian yaitu ingin mengetahui pengaruh variabel

penelitian bauran pemasaran jasa terpadu berbasis kearifan lokal (X) dan proses

[image:40.595.113.516.157.307.2]
(41)

Skala pengukuran semantik yaitu metode penulisan yang disusun dengan

menggunakan rangkaian kata sifat yang bertentangan (bipolar) serta memiliki

unsur evaluasi potensi unsur aktivitas. Dalam kerangka skala beda semantik,

skoring dapat dilakukan dengan menggunakan empiris yaitu meneliti analisis

faktor/konvensi, yaitu skor ditetapkan sendiri oleh peneliti.

Penelitian yang baik adalah jika hasil dari penelitian tersebut tidak

diragukan kebenarannya. Maka dari itu perlu dilakukan analisis data dari setiap

data yang didapat. Berikut ini teknik analisis data yang digunakan, sebagai

berikut:

3.8.1 Method of Successive Interval

Method of Successive Interval (MSI) digunakan untuk menganalisa data

berskala ordinal ditingkatkan menjadi skala interval. Penarikan skala ordinal ke

interval ini dilakukan untuk setiap item per variabel, adapun tahapannya menurut

Sedarmayanti (2002:101) adalah sebagai berikut:

1) Menentukan frekuensi (f) tiap responden.

2) Menentukan proporsi (p) setiap responden yaitu dengan cara membagi

frekuensi dengan jumlah sampel.

3) Menentukan proporsi secara berurutan untuk setiap responden sehingga

diperoleh proporsi kumulatif yang dianggap menyebar mengikuti sebaran

normal baku.

4) Menentukan nilai z untuk masing-masing proporsi kumulatif yang

(42)

5) Menghitung skala Scale of Value (SV) untuk masing-masing responden

dengan rumus sebagai berikut:

SV= Density at lower limit – Density at upper limit

Area below upper limit – Area below lower limit

6) Mengubah Scale of Value terkecil menjadi sama dengan satu (1) dan

mentransformasikan masing-masing skala menurut perubahan skala

terkecil sehingga diperoleh transformed scale of value (TSV).

3.8.2 Analisis Korelasi

Teknik korelasi merupakan suatu teknik analisis yang digunakan untuk

mencari hubungan antar dua variabel. Selain itu, uji korelasi juga digunakan untuk

membuktikan hipotesis yang diajukan mengenai variabel-variabel yang diteliti.

Uji korelasi yang dilakukan oleh peneliti menggunakan rumus person’s product

moment sebagai berikut.

Sumber : Sugiyono (2011:228)

Kuat tidaknya hubungan antar variabel yang dihasilkan dari analisis

korelasi dapat diketahui berdasarkan besar kecilnya koefisien korelasi, dimana

koefesien korelasi paling sedikit -1 dan paling besar 1(-1< r < 1). Ketentuan

(43)

a. r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekati 1, hubungan

sangat kuat dan positif)

b. r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif (mendekati -1, hubungan

sangat kuat dan negatif)

[image:43.595.113.517.209.518.2]

c. r = 0, hubungan X dan Y lemah atau tidak ada hubungan sama sekali

Tabel 3.6

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 - 0,199 Sangat Rendah

0,20 - 0,399 Rendah

0,40 - 0,599 Sedang

0,60 - 0,799 Kuat

0,80 - 1,000 Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono (2010:231)

3.8.3 Koefisien Determinasi (r2)

Koefisien determinasi merupakan proporsi atau presentase dari total

variasi Y yang dijelaskan oleh garis regresi. Koefisien regresi merupakan angka

yang menunjukan besarnya derajat kemampuan atau distribusi variabel bebas

dalam menjelaskan atau menerangkan variabel terkaitnya di dalam fungsi yang

bersangkutan. Koefisien determinsi adalah koefisien kuadrat korelasi. Menurut

Sugiyono (231:2009) dalam analisis korelasi terdapat suatu angka yang disebut

dengan koefisien determinasi, yang besarnya adalah kuadrat dari koefisien

(44)

0 ≥ r2≥ 1

Koefisien Determinasi = r2 x 100%

Sugiyono (2007:275)

Koefisien ini disebut koefisien penentu karena varian yang terjadi pada

variabel dependen dapat dijelaskan melalui varians yang terjadi pada variabel

independen. Untuk mengetahui kuat lemahnya pengaruh dapat dilihat pada tabel

[image:44.595.110.518.239.553.2]

di bawah ini:

Tabel 3.7

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Terhadap Koefisien Determinasi (GUILFORD)

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 - 0,199 Sangat Rendah

0,20 - 0,399 Rendah

0,40 - 0,599 Sedang

0,60 - 0,799 Kuat

0,80 - 1,000 Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono (2010:184)

Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui presentasi

pengaruh yang terjadi dari variabel bebas terhadap variabel tidak bebas dengan

asumsi sebagai berikut:

Koefisien determinasi (r2) dimaksudkan untuk mengetahui tingkat

ketepatan paling baik dalam analisa regresi dimana hal yang ditunjukan oleh

(45)

Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b3 X3 + b4 X4 + b5 X5 + b6 X6 + b7 X7 + b8 X8

determinasi (r2) nol variabel independen sama sekali tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen. Apabila koefisien determinasi semakin mendekati satu, maka

dapat dikatakan bahwa variabel independen berpengaruh terhadap variabel

dependen, Selain itu koefisien determinasi (r2) dipergunakan untuk mengetahui

presentase perubahan variabel tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh variabel

bebas (X).

3.8.4 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi digunakan untuk memprediksi seberapa jauh perubahan

nilai variabel dependen, bila nilai variabel independen di

manipulasi/dirubah-rubah atau dinaik turunkan. Manfaat dari hasil analisis regresi adalah untuk

membuat keputusan apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat

dilakukan melalui peningkatan variabel independen atau tidak.

Sugiyono (2009:275) “regresi linear berganda digunakan oleh peneliti bila

peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel

dependen, bila dua atau lebih variabel independen sebagai factor prediktor

dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi ganda akan

dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal berjumlah dua.”

. Model analisis regresi tersebut dapat disusun dalam fungsi atau

(46)

Keterangan :

Y = Keputusan Pembelian

a = Harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan)

b1 = Koefisien regresi variabel X1 ( product)

b2 = Koefisien regresi variabel X2 ( place)

b3 = Koefisien regresi variabel X3 (process)

b4 = Koefisien regresi variabel X4 (productivity and quality)

b5 = Koefisien regresi variabel X5 (person)

b6 = Koefisien regresi variabel X6 (promotion)

b7 = Koefisien regresi variabel X7 (physical evidence)

b8 = Koefisien regresi variabel X8 (price)

X1 = Produk (product)

X2 = Tempat ( place)

X3 = Proses (process)

X4 = Produktivitas (productivity and quality)

X5 = Orang (person)

X6 = Promosi (promotion)

X7 = Bukti fisik (physical evidence)

X8 = Harga (price)

(47)

3.8.5 Uji Hipotesis

3.8.5.1 Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel X

dan Y. Apakah secara terpisah atau parsial variabel-variabel bebas (X1, X2, X3,

X4, X5, X6 ,X7, X8) yang terdiri dari produk, tempat dan waktu, proses,

produktivitas dan kualitas, orang, promosi, bukti fisik dan harga benar-benar

berpengaruh terhadap proses keputusan pembelian (Ghozali, 2005:84). Adapun

[image:47.595.110.517.196.765.2]

hipotetsis yang digunakan dalam pengujian ini adalah :

Tabel 3.8

Hipotesis Yang Digunakan Pada Uji T

Hipotesis 1

Ho : Variabel produk tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

proses keputusan pembelian.

Ha : Variabel produk mempunyai pengaruh yang signifikan proses

keputusan pembelian.

Hipotesis 2

Ho : Variabel tempat dan waktu tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan proses keputusan pembelian.

Ha : Variabel tempat dan waktu mempunyai pengaruh yang

signifikan proses keputusan pembelian.

Hipotesis 3

Ho : Variabel proses tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

proses keputusan pembelian.

Ha : Variabel proses mempunyai pengaruh yang signifikan proses

keputusan pembelian.

Hipotesis 4

Ho : Variabel produktivitas dan kualitas tidak mempunyai pengaruh

yang signifikan proses keputusan pembelian.

Ha : Variabel produktivitas dan kualitas mempunyai pengaruh yang

signifikan proses keputusan pembelian.

Hipotesis 5

Ho : Variabel orang tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

proses keputusan pembelian.

Ha : Variabel orang mempunyai pengaruh yang signifikan proses

(48)

Hipotesis 6

Ho : Variabel promosi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

proses keputusan pembelian.

Ha : Variabel promosi mempunyai pengaruh yang signifikan proses

keputusan pembelian

Hipotesis 7

Ho : Variabel bukti fisik tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

proses keputusan pembelian.

Ha : Variabel bukti fisik mempunyai pengaruh yang signifikan proses

keputusan pembelian.

Hipotesis 8

Ho : Variabel orang tidak mempunyai pengaruh yang signifikan

proses keputusan pembelian.

Ha : Variabel orang mempunyai pengaruh yang signifikan proses

keputusan pembelian.

Dasar pengambilan keputusan (Ghozali, 2005:84) adalah dengan

menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu :

1. Apabila angka probabilitas signifikansi > 0.05, maka Ho diterima dan

Ha ditolak.

2. Apabila angka probabilitas signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak dan

Ha diterima.

Menurut Sugiyono (2010:230), untuk menerima dan menolak hipotesis

adalah:

1. Jika thitung≤ ttabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak

terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X dan variabel Y.

2. Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya

(49)

3.8.5.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk mengetahui tingkat siginifikansi pengaruh

variabel-variabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel-variabel dependen

(Ghozali, 2005:84). Dalam penelitian ini, hipotesis yang digunakan adalah :

Ho : Variabel-variabel bebas (bauran pemasaran jasa terpadu) tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan secara bersama-sama (simultan)

terhadap variabel terikat (proses keputusan pembelian).

Ha : Variabel-variabel bebas (bauran pemasaran jasa terpadu) mempunyai

pengaruh yang signifikan secara bersama-sama (simultan) terhadap

variabel terikat (proses keputusan pembelian).

Dasar pengambilan keputusannya (Ghozali, 2005:84) adalah dengan

menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu:

1. Apabila probabilitas signifikansi > 0.05, maka Ho gagal dan Ha

ditolak. Artinya variabel bebas tidak mempunyai pengaruh yang

signifikan secara bersama-sama terhadap variabel terikat.

2. Apabila probabilitas signifikansi < 0.05, maka Ho ditolak dan Ha

diterima. Artinya variabel bebas mempunyai pengaruh yang signifikan

secara bersama-sama terhadap variabel terkait.

Menurut Sugiyono (2010:230) untuk menerima atau menolak hipotesis adalah:

1. Jika Fhitung≤ Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak yang artinya tidak

terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel X dan variabel Y.

2. Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya

(50)

Taraf kesalahan dengan menggunakan derajat dk = (n-2) serta dilakukan

dengan uji dua pihak. Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam

pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai

berikut:

1. Ho : p ≤ 0, artinya tidak terdapat pengaruh signifikan dan positif antara

bauran pemasaran jasa terpadu terhadap proses keputusan pembelian.

2. Ha : p ≤ 0, artinya terdapat pengaruh signifikan dan positif antara

(51)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian pada bab sebelumnya mengenai

analisis model kinerja bauran pemasaran jasa terpadu yang terdiri dari produk,

tempat dan waktu, proses, produktivitas dan kualitas, orang, promosi, bukti fisik,

dan harga terhadap proses keputusan pembelian di Rumah Makan Kedai Mangga

Bandung, maka dapat diambil kesimpulan, sebagai berikut:

1. Gambaran kinerja bauran pemasaran jasa terpadu berbasis kearifan lokal

pada Rumah Makan Kedai Mangga Bandung, berdasarkan tangggapan

responden produk (X1), tempat dan waktu (X2), proses (X3), produktivitas

dan kualitas (X4), orang (X5), promosi (X6), bukti fisik (X7), harga (X8)

termasuk pada kategori tinggi.

2. Gambaran proses keputusan pembelian pada Rumah Makan Kedai

Mangga Bandung, berdasarkan tanggapan responden pengenalan masalah,

pencarian informasi, dan perilaku pasca pembelian termasuk pada kategori

agak tinggi. Sedangkan untuk evaluasi alternatif dan keputusan pembelian

termasuk pada kategori cukup.

3. Proses keputusan pembelian dipengaruhi kuat dan signifikan secara

bersama-sama (simultan) oleh produk (X1), tempat dan waktu (X2), proses

(X3), produktivitas dan kualitas (X4), orang (X5), promosi (X6), bukti fisik

(X7), dan harga (X8).

(52)

4. Secara parsial produk (X1), tempat dan waktu (X2), produktivitas dan

kualitas (X4) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap proses

keputusan pembelian (Y), sedangkan proses (X3), orang (X5), promosi

(X6), bukti fisik (X7), harga (X8) tidak memiliki pengaruh signifikan

terhadap proses keputusan pembelian (Y).

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diuraikan di atas

mengenai pengaruh model kinerja bauran pemasaran jasa terpadu berbasis

kearifan lokal di Rumah Makan Kedai Mangga Bandung, maka penulis

menyampaikan saran yang dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi manajemen

Rumah Makan Kedai Mangga Bandung, yaitu: Produk di Rumah Makan Kedai

Mangga berdasarkan hasil penelitian memperoleh nilai agak tinggi, artinya sudah

dapat dikatakan baik. Akan tetapi untuk lebih memperkaya dan menarik minat

pembeli, pengusaha Rumah Makan Kedai Mangga dapat menambah variasi

produk yang ditawarkan dengan berbagai jajanan dan makan khas sunda yang

lainnya sehingga semakin menunjukan kekhasannya sebagai Rumah Makan yang

mengangkat konsep local wisdom.

1. Berdasarkan hasil penelitian dimensi produk, tempat dan waktu serta

produktivitas dan kualitas memiliki pengaruh signifikan terhadap proses

keputusan pembelian, oleh karenanya harus dipertahankan khususnya kualitas

dan cita rasa makanan, kerapihan karyawan dalam berpakaian, serta

(53)

2. Dimensi proses harus ditingkatkan yang mana dapat dilakukan dengan cara

meningkatkan proses pelayanan terhadap konsumen

3. Dimensi promosi harus ditingkatkan, yakni dengan memperbanyak dan

melakukan variasi dalam promosi (tidak hanya mouth to mouth) misalnya

dengan memasang baliho, membagikan brosur dan famflet, serta memberikan

paket makanan sehingga dapat menarik minat konsumen untuk melakukan

pembelian.

4. Dimensi orang harus ditingkatkan, yakni meningkatkan kemampuan karyawan

dalam melayani konsumen dengan cara melakukan pelatihan-pelatihan

terutama mengenai cara berkomunikasi dengan konsumen sehingga dapat

memberikan pelayanan yang prima.

5. Dimensi bukti fisik harus ditingkatkan, hal itu dapat dilakukan dengan cara

menambah nuansa dingin alam pegunungan menyediakan fasilitas nyayian

musik khas parahyangan untuk menemani pembeli yang datang agar menjadi

nilai tambah bagi konsumen. Selain itu, pemilik juga dapat menambah fasilitas

bagi konsumen, misalnya dengan menyediakan tempat karaoke dimana

lagu-lagu yang disediakan adalah lagu-lagu-lagu-lagu khas sunda

6. Dimensi harga harus dibenahi, yakni dengan memberikan harga yang sesuai

sehingga dapat dinikmati oleh kalangan menengah kebawah, bukan hanya

(54)

A. Sumber Buku

Alwasilah, C dkk. 2009. Etnopedagogi Landasan Praktek Pendidikan dan Profesi Guru. Bandung: Kiblat

Ayatrohaedi. 1986. Kepribadian Budaya Bangsa (Local Genius). Jakarta: Pustaka Jaya.

B. Miles, Matthew & Huberman, A. Michael. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI-Press.

Danandjaja, Andreas. 1986. Sistem Nilai Manajer Indonesia, Tinjauan Kritis Berdasar Penelitian. Jakarta: PT Pusaka Binaman Pressindo.

Danial, Endang. 2009. Metode Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan.

Ekajati, Edi S. 1995. Kebudayaan Sunda. Jakarata: Pustaka Jaya.

Guntur, M Effendi. 2010. Transformasi Manajemen Pemasaran. Jakarta: CV Sagung Seto.

Huriyati, Ratih. 2008. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Bandung : Alfabeta

Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga Belas Jilid I. Jakarta : Erlangga

Kotler, Philip & Amstrong, Gary. 1997. Dasar-Dasar Pemasaran Edisi Bahasa Indonesia Jilid I. Jakarta : Prenhallindo

Lovelock, Christopher & Wright, Lauren. 2007. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta:PT.Indeks.

Lupiyoadi, Rambat dan Hamdani, A. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: salemba Empat.

Moleong, J.X. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nazir, Muhammad. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Prawirosentono, Suyadi. 2007. Pengantar Bisnis Modern Studi Kasus Indonesia dan Analisis Kuantitatif (Cetakan Kedua). Jakarta: Bumi Aksara.

(55)

Sugiyono. 2009. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Suryadi, Edi & Kusnendi. 2010. Kearifan lokal dan perilaku edukatif ilmiah religious (pengaruh kearifan local sunda terhadap aktualisasi perilaku edukatif, ilmiah dan religirus civitas akademika Universitas Pendidikan

Indonesia). Procceding of the 4th International Conference On Teacher

Educations; Join Conference UPI & UPSI : Bandung

Indonesia. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan

B. Sumber Internet

Adimiharja, Kusnaka. tersedia di www.sundanet.com, diunduh tanggal 6 Juni 2012

Online. http://www. Surabayapagi.com. Diunduh tanggal 14 Februari 2012.

Gambar

Tabel 4.68 Output Korelasi Bukti Fisik Terhadap Proses Keputusan
Gambar 4.15 Garis Kontinum Variabel Y (Proses Keputusan Pembelian
Tabel 1.1 Data Pengunjung Rumah Makan Kedai Mangga Tahun 2009-2011
Tabel 3.1  Jenis dan Sumber Data
+7

Referensi

Dokumen terkait

Persamaan linear yang didapatkan dari setiap kurva digunakan untuk menentukan IC 50. Hasil penentuan IC 50 disajikan dalam Tabel 4. Berdasarkan data pada Tabel 5, besarnya

Hasil penelitian menunjukan bahwa perendaman biji dalam giberelin bepengaruh pada tinggi bibit dan jumlah daun umur 8, 10 dan 12 minggu setelah tanam, serta berat basah

Pria kelahiran Sragen, Jawa Tengah yang merantau ke Jakarta mulanya membangun usaha kecil- kecilan di Ibukota tercinta dengan tekad dan kemauan yang luar biasa,

Perlu dilakukan penelitian dengan proses anaerobik terlebih dahulu sebelum proses aerobik untuk menurunkan konsentrasi amonium lindi yang tinggi, karena pada

Ground based LIDAR system offers an excellent way to obtain characteristic values on the cirrus formations, although the microphysical and optical properties of

Akbar Jaya Konsultan Perum Bumi Puspa Kencana Blok EE No.14 Gedong Meneng, Rajabasa - Bandar Lampung 76,00 3 Lulus / Diundang..

Hasil penelitian menunjukkan tiga kategori dalam merepresentasikan kecantikan perempuan Barat atau biasa disebut kecantikan perempuan postcolonial , yaitu kulit putih

Berdasarkan pengamatan dari 82 tanaman jambu mete terdapat variasi yang tinggi pada karakter warna tangkai bunga, warna mahkota bunga, bentuk buah semu, warna buah