PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER PADA
KOMPETENSI MELAKSANAKAN PANEN UNTUK
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI
AGRIBISNIS PRODUKSI TANAMAN (APTn)
DI SMK NEGERI 2 SUBANG
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar sarjana (S1) Pendidikan
Teknologi Agroindustri
Disusun Oleh :
Syahriandi Akbari Siregar 0811699
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI AGROINDUSTRI FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
Syahriandi Akbari Siregar, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Treffinger Pada Kompetensi Melaksanakan Panen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Agribisnis Produksi Tanaman (APTN) Di SMKN 2 Subang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER PADA KOMPETENSI MELAKSANAKAN PANEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI AGRIBISNIS PRODUKSI TANAMAN
(APTN) DI SMK NEGERI 2 SUBANG Tahun Ajaran 2012 / 2013
Oleh :
Syahriandi Akbari Siregar 0811699
ABSTRAK
Penelitian ini berjudul Penerapan Model Pembelajaran Treffinger Pada Kompetensi Melaksanakan Panen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas Xi Agribisnis Produksi Tanaman (APTN) Di SMK Negeri 2 Subang. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan menerapkan Model Pembelajaran Treffinger. Dalam penelitian tidakan kelas ini dilakukan dengan 3 siklus. Model pembelajaran Treffinger adalah seperangkat cara dan prosedur kegiatan belajar yang tahap-tahapnya meliputi orientasi, pemahaman diri dan kelompok, pengembangan kelancaran dan kelenturan berfikir, dan bersikap kreatif , pemacu gagasan-gagasan kreatif, serta pengembangan kemampuan memecahkan masalah yang lebih nyata dan kompleks.
Pada penelitain siklus I didapatkan hasil yaitu hasi belajar / nilai rata – rata siswa 72.75 dengan tingkat kelulusan KKM sebesar 17%. Kemudian untuk aktivitas belajar siswa yaitu minat 65%, perhatian 74%, partisipasi 62% dan diskusi 67%. Sedangkan untuk penilaian aktivitas guru yaitu 64%. Pada penelitain siklus II didapatkan hasil yaitu hasi belajar / nilai rata – rata siswa 80.45 dengan tingkat kelulusan KKM sebesar 65%. Kemudian untuk aktivitas belajar siswa yaitu minat 83%, perhatian 80%, partisipasi 68% dan diskusi 77%. Sedangkan untuk penilaian aktivitas guru yaitu 81%. Sehingga hasilnya mengalami peningkatan dan lebih baik. Pada penelitain siklus III didapatkan hasil yaitu hasi belajar / nilai rata – rata siswa 84.45 dengan tingkat kelulusan KKM sebesar 96%. Kemudian untuk aktivitas belajar siswa yaitu minat 89%, perhatian 92%, partisipasi 92% dan diskusi 86%. Sedangkan untuk penilaian aktivitas guru yaitu 92%. Sehingga hasilnya kembali mengalami peningkatan semakin lebih baik lagi.
Dari hasil data penelitian yang didapatkan dari Siklus I sampai Siklus III dapat disimpulkan bahwa penelitian dengan Penerapan Model Pembelajaran Treffinger dapat dikatakan berhasil karena dapat meningkatkan aktivitas belajar dan hasil belajar siswa kelas XI Agribisnis Produksi Tanaman (APTN) di SMK Negeri 2 Subang.
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
BAB I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang ... 1
1.2.Identifikasi Masalah ... 5
1.3.Batasan Masalah... 6
1.4.Rumusan Masalah ... 6
1.5.Tujuan ... 7
1.6.Manfaat Penelitian ... 7
1.7.Penjelasan Judul Penelitian ... 8
1.8.Sistematika Penulisan ... 11
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ... 12
2.2. KTSP SMK N 2 Subang ... 17
2.4. Tujuan Kompetensi Lulusan SMK Pertanian Pogram (APTN) ... 18
2.5. Struktur Kurikulum SMK N 2 Subang ... 19
2.5. Belajar dan Pembelajaran ... 21
2.6. Model pembelajaran ... 22
2.7. Model Pembelajaran Problem Based Learning ... 24
2.8. Model Pembelajaran Trefingger ... 25
Syahriandi Akbari Siregar, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Treffinger Pada Kompetensi Melaksanakan Panen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Agribisnis Produksi Tanaman (APTN) Di SMKN 2 Subang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2.10. Penelitian Tindakan Kelas ... 35
2.11. Standar Kompetensi Panen dan Pasca panen ... 37
BAB III. METODOLOGI 3.1. Rencana Penelitian ... 49
3.2. Desain Penelitian ... 49
3.3. Prosedur Penelitian... 50
3.4. Instrumen Penelitian... 53
3.5. Validitas Instrumen ... 53
3.6. Teknik Pengolahan Data ... 54
37. Validasi Data ... 55
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Awal Pembelajaran ... 57
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 58
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian ... 75
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 93
5.2 Saran ... 94
DAFTAR PUSTAKA ... 95
LAMPIRAN ... 97
DAFTAR TABEL
2.1. Materi Pelajaran Jurusan Agribisnis Produksi Tanaman (APTN) ... 19
2.2. Tahapan Model Pembelajaran Problem Based Learning... 25
2.3. Tahapan Model Pembelajaran Treffinger ... 30
2.4. Index Panen Beberapa Tanaman Sayuran. ... 40
2.5. Index Panen Beberapa Tanaman Buah – Buahan ... 43
2.6. Index Panen Beberapa Tanaman Pangan Dan Palawija ... 44
2.7. Cara Pemetikan Berdasarkan Bagian Tanaman Yang Dipetik ... 46
2.8. Penentuan langkah teknik panen/petik terbaik pada sayuran. ... 47
2.9. Penentuan Langkah Teknik Panen/Petik Terbaik Pada Buah – Buahan. ... 47
3.1. Kriteria Persentase Aktivitas Belajar Siswa ... 54
4.1. Penilaian Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 62
4.2. Observasi selama Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Siklus 1... 63
4.3. Lembar Observasi Guru / Pengajar Dalam KBM Siklus 1 ... 64
4.4. Penilaian Hasil Belajar Siswa Siklus I Dan Siklus II ... 66
4.5. Observasi selama Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Siklus II ... 68
4.6. Hasil Observasi Guru / Pengajar Dalam KBM Siklus II ... 69
4.7. Penilaian Hasil Belajar Siswa Siklus I, Siklus II Dan Siklus III ... 71
4.8. Observasi Selama Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Pada Siklus III ... 73
Syahriandi Akbari Siregar, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Treffinger Pada Kompetensi Melaksanakan Panen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Agribisnis Produksi Tanaman (APTN) Di SMKN 2 Subang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR
3.1. Diagram Alir Penelitian Tindakan Kelas ... 48
4.1. Diagram Hasil Belajar Siswa Mencapai KKM Dan Tidak Mnecapai KKM Siklus I ... 75
4.2. Diagram Hasil Observasi Siswa Pada Siklus I ... 77
4.3. Diagram Nilai Rata – Rata Siswa Siklus I Dan II ... 80
4.4. Diagram Hasil Belajar Siswa Mencapai KKM Dan Tidak Mencapai KKM Siklus I Dan II ... 80
4.5. Diagram Hasil Observasi Siswa Pada Siklus I Dan II ... 81
4.6. Diagram Hasil Observasi Guru / Pengajar Siklus I Dan II ... 83
4.7. Diagram Nilai Rata – Rata Siswa pada Siklus I, II Dan III ... 85
4.8 Diagram Hasil Belajar Siswa Mencapai KKM Dan Tidak Mencapai KKM Siklus I, II Dan III ... 85
4.9 Diagram Hasil Observasi Siswa Pada Siklus I, II Dan III ... 87
DAFTAR LAMPIRAN
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 97
2. Lembar Observasi Siswa. ... 124
3. Lembar Observasi Guru/Pengajar ... 126
4. Lembar Absensi Siswa ... 129
Syahriandi Akbari Siregar, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Treffinger Pada Kompetensi Melaksanakan Panen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Agribisnis Produksi Tanaman (APTN) Di SMKN 2 Subang
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu LEMBAR PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Penerapan Model
Pembelajaran Treffinger Pada Kompetensi Melaksanakan Panen Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Agribisnis Produksi Tanaman (APTN)
di SMK Negeri 2 Subang Tahun Ajaran 2012/2013)” ini adalah sepenuhnya karya
saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya yang merupakan plagiat dari karya orang
lain.
Bandung, Oktober 2012
Yang membuat pernyataan
Syahriandi Akbari Siregar
Syahriandi Akbari Siregar, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Treffinger Pada Kompetensi Melaksanakan Panen Untuk BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan yang bermutu, akan menciptakan sumber daya manusia yang
berkualitas. Perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut
kita untuk berpacu dengan perkembangan dan perubahan yang terjadi di
masyarakat. Perkembangan dan perubahan itu menyebabkan perubahan
paradigma terhadap kualitas lulusan yang diharapkan. Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) yang merupakan bagian dari pendidikan nasional yang
diselenggarakan sebagai lanjutan dari SMP/MTS, juga mengalami perubahan,
demi perbaikan dan peningkatan kualitas hasil pendidikan. SMK menyiapkan
lulusannya untuk bekerja dalam bidang tertentu dengan bekal sikap kerja,
terampil, dan pengetahuan yang sesuai dengan user need (dunia usaha dan
dunia industri) atau berwirausaha. .
Pada dasarnya SMK bertujuan dapat menghasilkan siswa yang memiliki
keterampilan (psikomotorik) yang tinggi. Dilapangan banyak sekali SMK
yang menerapkan sistem belajar berbasis produksi, contohnya seperti di SMK
Negeri 2 Subang. Program Keahlian Agribisnis Produksi Tanaman (APTN)
yang merupakan bagian dari lingkup SMK Negeri 2 Subang. Dimana
Program Keahlian Agribisnis Produksi Tanaman (APTN) SMK Negeri 2
Subang telah menerapkan sistem belajar berbasis produksi terutama pada
mata pelajaran produktif. Misalnya pada Standar kompetensi Melakukan
2
Syahriandi Akbari Siregar, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Treffinger Pada Kompetensi Melaksanakan Panen Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Agribisnis Produksi Tanaman (APTN) Di SMKN 2 Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
dikuasai oleh lulusan SMK Program Keahlian APTN (Agribisnis Produksi
Tanaman), dimana standar kompetensi ini diberikan untuk siswa kelas XI
yang penerapan pembelajarannya siswa langsung melakukan pekerjaan
dilapangan sehingga bisa menghasilkan keterampilan (psikomotorik) atau
keuntungan dari pekerjaan yang dilakukannya. Sistem belajar berbasis
produksi seperti ini bagi SMK memang sangat efektif dikarenakan siswa
tamatan dari SMK banyak yang diarahkan untuk langsung bisa bekerja di
industri maupun mampu berwirausaha.
Kurang optimalnya pembelajaran di SMK tercermin dengan rendahnya
hasil belajar pada mata pelajaran produktif pada pembelajaran-pembelajaran
sebelumnya yang dialami oleh siswa kelas XI. Dilapangan sistem belajar
berbasis produksi ini memang sangat efektif untuk meningkatkan
keterampilannya, namun untuk sikap (afektif) dan pemahamannya (kognitif)
masih kurang. Sebab sistem belajar berbasis produksi ini siswa jarang sekali
mendapatkan suatu materi yang komplek yang berkaitan dengan mata
pelajaran produktif atau pekerjaan yang siswa lakukan dilapangan, sehingga
nilai evaluasi yang dihasilkan belum optimal. Pernyataan ini didukung
dengan kenyataan yang terdapat di lapangan, dimana jumlah siswa yang
memiliki nilai diatas 80 tidak mencapai 80 % dari jumlah keseluruhan siswa.
Dengan demikian sebagai guru perlu menambahkan model pembelajaran
yang tepat untuk melengkapi pengetahuan para siswa, sehingga
dilapangannya sikap (afektif), pengetahuan (kognitif) dan keterampilan
3
Syahriandi Akbari Siregar, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Treffinger Pada Kompetensi Melaksanakan Panen Untuk
siswa mendapatkan masalah dilapangan para siswa pun bisa berusaha
menyelesaikannya dengan sendiri maupun bersama – sama.
Seiring perkembangan dunia pendidikan, telah ditemukan berbagai macam
model, metode, strategi dan pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada
siswa, sehingga siswa dapat berpartisipasi secara aktif dalam proses
pembelajaran. Nurhadi, dkk (2003:11) menyatakan bahwa “belajar akan lebih
bermakna apabila siswa atau anak didik mengalami sendiri apa yang
dipelajarinya”
Disini guru dituntut untuk mampu menggunakan inovasi dalam
menentukan model pembelajaran karena pemilihan model yang tidak tepat
akan berpengaruh terhadap keberhasilan proses belajar mengajar itu sendiri.
Salah satu model belajar mengajar yang meningkatkan pengetahuan dan
kreatifitas dalam pembelajaran adalah model pembelajaran Treffinger.
Model pembelajaran Treffinger adalah seperangkat cara dan prosedur
kegiatan belajar yang tahap-tahapnya meliputi orientasi, pemahaman diri dan
kelompok, pengembangan kelancaran dan kelenturan berfikir, dan bersikap
kreatif , pemacu gagasan-gagasan kreatif, serta pengembangan kemampuan
memecahkan masalah yang lebih nyata dan kompleks.
Model pembelajaran Treffinger merupakan salah satu dari sedikit
model yang menangani masalah pengetahuan dan kreatifitas secara langsung.
Dengan melibatkan baik keterampilan kognitif maupun afektif pada setiap
tingkat dari model ini, Treffinger menunjukkan saling hubungan dan
4
Syahriandi Akbari Siregar, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Treffinger Pada Kompetensi Melaksanakan Panen Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Agribisnis Produksi Tanaman (APTN) Di SMKN 2 Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Dalam model pembelajaran Treffinger dituntut kemampuan guru untuk
dapat membantu siswa dalam mengembangkan kelancaran dan kelenturan
berpikir dan bersikap kreatif, memacu gagasan- gagasan kreatif, serta
mengembangkan kemampuan memecahkan masalah yang nyata dan
kompleks.
Pemecahan masalah dengan menggunakan model pembelajaran Treffinger
terdiri dari tiga langkah, yaitu guru memberikan soal terbuka tentang materi
yang diajarkan untuk didiskusikan siswa, guru memberikan kegiatan yang
menantang yaitu berdiskusi untuk bermain, dan yang terakhir siswa membuat
pertanyaan dalam kehidupan sehari- hari serta penyelesaiannya secara
mandiri.
Berdasarkan masalah dan gambaran umum yang telah dipaparkan di atas,
peneliti memandang perlu untuk meneliti tentang “Penerapan Model
Pembelajaran Treffinger Pada Standar Kompetensi Melaksanakan
Panen Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Kelas XI Agribisnis
5
Syahriandi Akbari Siregar, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Treffinger Pada Kompetensi Melaksanakan Panen Untuk 1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian diatas, muncul beberapa masalah yang memperkuat
alasan mengapa permasalahan tersebut diangkat. Adapun identifikasi masalah
dari judul yang penulis pilih adalah sebagai berikut:
1. Upaya untuk meningkatkan penguasaan materi dan keterampilan siswa
pada mata pelajaran produktif masih belum optimal sehubungan dengan
model pembelajaran yang dipakai guru dalam proses pembelajaran.
2. Pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi yang disampaikan
masih sangat kurang.
3. Pada umumnya pembelajaran pada mata pelajaran produktif sistem
pembelajarannya berbasis produksi, dimana siswa langsung diaplikasikan
kelapangan tanpa pemberian materi (pemahaman) sehingga siswa
kesulitan dalam memahami setiap pelajarannya dan pola pikir siswa tidak
berkembang dalam menyelesaikan maupun mengatasi masalah pekerjaan
dilapangan.
4. Untuk mencetak lulusan yang unggul,maka perlu diadakan perubahan cara
belajar yang asalnya berpusat pada guru, menjadi berpusat pada siswa,
6
Syahriandi Akbari Siregar, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Treffinger Pada Kompetensi Melaksanakan Panen Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Agribisnis Produksi Tanaman (APTN) Di SMKN 2 Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
1.3.Batasan Masalah
Sesuai dengan identifikasi masalah untuk menghindari penyimpangan
tujuan dan penelitian menjadi lebih terarah, maka batasan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Model Pembelajaran yang digunakan yaitu Model Pembelajaran Treffinger
pada kelas XI APTN (Agribisnis Produksi Tanaman).
2. Penilaian hasil belajar siswa pada penelitian ini ialah melalui nilai diskusi,
tes (aspek kognitif) dan aktifitas siswa melalui pengamatan minat,
perhatian, partisipasi dan berdiskusi (aspek afektif) dari setiap siklus
pembelajaran Standar Kompetensi Melaksanakan Panen.
1.4.Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan dan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka
rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Apakah penerapan Model Pembelajaran Treffinger dapat meningkatkan
hasil belajar (Aspek Kognitif) untuk siswa kelas XI Agribisnis Produksi
Tanaman (APTN) pada Standar Kompetensi Melaksanakan Panen di SMK
Negeri 2 Subang?
2. Apakah penerapan Model Pembelajaran Treffinger dapat meningkatkan
aktivitas belajar (Aspek Afektif) untuk siswa kelas XI Agribisnis Produksi
Tanaman (APTN) pada Standar Kompetensi Melaksanakan Panen di SMK
7
Syahriandi Akbari Siregar, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Treffinger Pada Kompetensi Melaksanakan Panen Untuk 1.5. Tujuan
Tujuan penelitian merupakan pedoman bagi peneliti dalam melakukan
penelitian. Tujuan dari penelitian ini pada umumnya adalah untuk
memberikan sebuah alternatif pada pembelajaran yang diharapkan dapat
digunakan oleh guru di SMK pertanian. Tujuan khusus dari penelitian ini
yaitu:
1. Mengetahui penerapan Model Pembelajaran Treffinger terhadap
peningkatan hasil belajar siswa kelas XI Agribisnis Produksi Tanaman
(APTN) pada Standar Kompetensi Melaksanakan Panen di SMK Negeri 2
Subang.
2. Mengetahui pengaruh penerapan Model Pembelajaran Trefingger untuk
meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI Agribisnis Produksi Tanaman
(APTN) pada Standar Kompetensi Melaksanakan Panen di SMK Negeri 2
Subang
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Teoritis
Memberikan gambaran umum tentang penerapan model pembelajaran
Treffinger untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI Agribisnis
Produksi Tanaman (APTN) pada Standar Kompetensi Melaksanakan
8
Syahriandi Akbari Siregar, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Treffinger Pada Kompetensi Melaksanakan Panen Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Agribisnis Produksi Tanaman (APTN) Di SMKN 2 Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
2. Praktis
a. Dapat memberikan masukan kepada praktisi pendidikan khususnya
guru pengajar, jika hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan
model pembelajaran Treffinger meningkatkan penguasaan materi (
pemahaman) dalam pembelajaran mata pelajaran produktif.
b. Peneliti mengharapkan, siswa dapat lebih memahami materi pelajaran
dan bisa memecahkan setiap masalah dalam menanggapi pelajaran
produktif terutama yang sangat berkaitan terhadap permasalahan yang
terjadi di masyarakat.
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan ide-ide lain kepada peneliti
lainnya.
1.7. Penjelasan Judul Penelitian
Guna menghindari salah penafsiran dalam penelitian ini, maka penulis
menjelaskan istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini sebagai
berikut:
1.7.1. Penerapan
Penerapan adalah pemasangan, pengenaan atau perihal
mempraktikan (KBBI, 1992). Yang dimaksud dengan penerapan di
sini adalah mempraktikan Model Pembelajaran Treffinger pada
9
Syahriandi Akbari Siregar, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Treffinger Pada Kompetensi Melaksanakan Panen Untuk 1.7.2. Model Pembelajaran Treffinger
Model Pembelajaran Treffinger adalah seperangkat cara dan
prosedur kegiatan belajar yang tahap-tahapnya meliputi orientasi,
pemahaman diri dan kelompok, pengenmbangan kelancaran dan
kelenturan berfikir, dan bersikap kreatif ,pemacu gagasan-gagasan
kreatif, serta pengembangan kemampuan memecahkan masalah yang
lebih nyata dan kompleks.
(Pomalato, 2006: 26) dalam menyimpulkan berdasarkan strategi
dan tingkat ketrampilan berfikir yang disampaikan Treffinger, maka
langkah langkah model pembelajaran Treffinger adalah sebagai
berikut :
a. Menjelaskan materi sambil memberikan masalah yang dapat
merangsang siswa untuk dapat berpikir secara divergen.
b. Membahas materi pelajaran dengan cara menghadapkan siswa pada
masalah kompleks sehingga menimbulkan ketegangan pada siswa
dan dengan situasi seperti ini maka memacu siswa untuk
mengeluarkan potensi kreatifnya dalam memecahkan masalah yang
dihadapi.
c. Melibatkan pemikiran siswa dalam tantangan nyata serta
mendorong penggunaan proses berpikir kreatif hingga siswa
10
Syahriandi Akbari Siregar, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Treffinger Pada Kompetensi Melaksanakan Panen Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Agribisnis Produksi Tanaman (APTN) Di SMKN 2 Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
1.7.3. Hasil Belajar
Suatu proses belajar diharapkan menghasilkan sesuatu yang disebut
hasil belajar. Hasil belajar itu dapat berupa pengetahuan, sikap dan
ketrampilan yang dapat diklasifikasikan ke dalam aspek-aspek
kognitif, afektif dan psikomotor. Aspek kognitif mencakup
kemampuan berpikir, termasuk kemampuan memahami, menghapal,
mengaplikasi, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi. Aspek
afektif mencakup watak perilaku seperti perasaan, minat, sikap,
emosi, dan nilai. Aspek psikomotorik mencakup imitasi, manipulasi,
presisi, artikulasi, dan naturalisasi (Pasca Sarjana UNY,2003:1-5).
1.7.4. Standar Kompetensi Melaksanakan Panen
Pada standar kompetensi Melaksanakan Panen membahas dasar-dasar
panen hasil pertanian dan teknik pemanenan sesuai kriteria
tanamannya. Panen merupakan pekerjaan akhir dari budidaya tanaman
(bercocok tanam), tapi merupakan awal dari pekerjaan pascapanen,
yaitu melakukaan persiapan untuk penyimpanan dan pemasaran.
Definisi pascapanen menurut pasal 31 UU No.12/1992, adalah “suatu
kegiatan yang meliputi pembersihan, pengupasan, sortasi,
pengawetan, pengemasan, penyimpanan, standarisasi mutu, dan
11
Syahriandi Akbari Siregar, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Treffinger Pada Kompetensi Melaksanakan Panen Untuk 1.8. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika dalam penulisan penelitian ini sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Berisitentang Latar Belakang, Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah,
Rumusan Masalah, Tujuan, Manfaat Penelitian, Penjelasan Judul Penelitian,
dan Sistematika Penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), KTSP
SMNK 2 Subang, Tujuan lulusan SMKN 2 Program Studi APTN, Struktur
kurikulum SMKN 2 Subang, Belajar dan Pembelajaran, Model Pembelajaran,
Model Pembelajaran Treffinger, Hasil Belajar, Penelitian Tindakan Kelas
(PTK), Kompetensi Melaksanakan Panen.
BAB III METODE PENELITIAN
Berisi tentang Rencana Penelitian, Desain Penelitian, Metode dan
Prosedur Penelitian, Sumber Data, Instrumen Penelitian, Pengembangan
Instrument Penelitian, Teknik Pengumpulandan Analisis Data, Validitas Data
dan Jadwal Penelitian.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Berisi tentang data Hasil Penelitian, Pembahasan Penelitian
BAB V KASIMPULAN DAN SARAN
Syahriandi Akbari Siregar, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Treffinger Pada Kompetensi Melaksanakan Panen Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Agribisnis Produksi Tanaman (APTN) Di SMKN 2 Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1.Rencana Penelitian
3.1.1. Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2
Subang Jawa Barat.
3.1.2. Subjek Penelitian
Subjek Penelitian adalah siswa siswa kelas XI Agribisnis Produksi
Tanaman (APTN) SMK Negeri 2 Subang dengan jumlah siswa 23
orang.
3.2.Desain Penelitian
Sebagai upaya mencari pembuktian dan solusi dari masalah yang diangkat
dalam penelitian ini, peneliti telah menentukan dan merancang desain
penelitian dengan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Alasan peneliti
memakai desain penelitian dengan Penelitian Tindakan Kelas yaitu karena
Peneliti memang diposisikan sebagai guru/ pengajar oleh pihak SMK N 2
Subang.
Ebbut dalam Wiriatmadja mengatakan: Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
adalah sajian sistimatika dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek
pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan
dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari
49
Syahriandi Akbari Siregar, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Treffinger Pada Kompetensi Melaksanakan Panen Untuk
Beberapa alasan pemilihan metode penelitian dengan menggunakan PTK
adalah hal pertama dikarenakan PTK sangat kondusif untuk membuat guru
menjadi peka dan tanggap terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya.
Kedua, PTK dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi professional
dalam kegiatan proses KBM. Ketiga, dengan melaksanakan tahap-tahap
dalam PTK, guru mampu memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu
kajian yang dalam terhadap apa yang terjadi di kelasnya. Keempat,
pelaksanaan PTK tidak mengganggu tugas pokok seorang pengajar (guru),
karena tidak perlu meninggalkan kelas pada saat KBM berlangsung. Kelima,
dengan melaksanakan PTK pengajar menjadi lebih kreatif karena selalu
dituntut untuk melakukan upaya-upaya inovasi sebagai implementasi dan
adaptasi berbagai teori dan teknik pembelajaran serta bahan ajar yang
dipahaminya. Pada penelitian ini digunakan tiga siklus pembelajaran yang
saling berhubungan Rancangan penelitian yang akan digunakan mengacu
pada model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart, yaitu model
Spiral
Diagram Alir PTK Modifikasi Dari Berbagai Sumber
50
Syahriandi Akbari Siregar, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Treffinger Pada Kompetensi Melaksanakan Panen Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Agribisnis Produksi Tanaman (APTN) Di SMKN 2 Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3.3. Prosedur Penelitian
a. Perencanaan tindakan (Plan)
Perencanaan penelitian adalah melakukan identifikasi masalah
kemudian membuat rencana suatu kegiatan pembelajaran berdasarkan
analisa masalah yang didapatkan, dari mulai penetapan waktu, materi,
metode penyampaian materi. Perencanaan dalam penelitian tindakan
sebaiknya lebih bersifat fleksibel, hal ini dimaksudkan untuk mengatasi
tantangan tidak dapat diprediksi sebelumnya.
Peneliti merencanakan tindakan, langkah-langkah perencanaan tindakan
meliputi kegiatan sebagai berikut:
a. Menentukan tempat pelaksanaan penelitian
b. Melakukan pra-pengamatan sebelum penelitian terhadap kelas yang akan
digunakan,
c. Merundingkan mitra, dalam hal ini kolaborator untuk penelitian
d. Menyusun silabus dan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) setiap
51
Syahriandi Akbari Siregar, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Treffinger Pada Kompetensi Melaksanakan Panen Untuk
e. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan di kelas
pada setiap siklusnya
f. Menyusun format observasi untuk memantau berlangsungnya kegiatan
belajar mengajar di kelas dari setiap siklusnya
g. Menganalisis data yang diperoleh selama melakukan tindakan, serta
h. Merencanakan bagaimana langkah atau tindakan perbaikan yang akan
dilakukan untuk memperbaiki tindakan yang sebelumnya.
Peneliti merencanakan 3 siklus untuk pelaksanaan penelitian ini, akan
tetapi apabila dalam tiga siklus siswa belum mencapai nilai KKM ≥ 70 %
maka siklus akan dilanjutkan dengan pertimbangan pencapai tujuan yang
diharapkan atau sesuai dengan saran dan pertimbangan dari kolaborator
penelitian atau dosen pembimbing (pakar).
b. Pelaksanaan (Action)
Tindakan merupakan tahap implementasi dari berbagai rencana dan
kegiatan praktis yang telah dirancang pada tahap sebelumnya dan
merupakan tindakan yang terkontrol secara seksama. Tindakan dapat
terlaksana dengan baik jika mengacu pada rencana yang rasional dan
terukur. Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini menggunakan model
pembelajaran Treffinger.
c. Pengamatan (Observation)
Pelaksanaan pengamatan dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan
52
Syahriandi Akbari Siregar, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Treffinger Pada Kompetensi Melaksanakan Panen Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Agribisnis Produksi Tanaman (APTN) Di SMKN 2 Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
akan melakukan analisa berdasarkan pengamatan seluruh pelaksanaan
tindakan.
Pada tahap ini, peneliti dan mitra melakukan pengamatan terhadap
gejala-gejala yang muncul selama berlangsungnya tindakan yang
dilakukan oleh peneliti. Kegiatan ini bertujuan untuk merekam dan
mengumpulkan data yang diperlukan oleh peneliti.
Hasil observasi dalam penelitian ini nantinya ialah berdasarkan
data-data yang terekam di kelas selama proses tindakan berlangsung. Peneliti
bersama-sama dengan mitra peneliti juga akan melakukan interpretasi
terhadap data-data yang diperoleh. Setiap akhir tindakan, peneliti dengan
mitra peneliti melakukan diskusi balikan mengenai hal-hal yang harus
diperbaiki, ditingkatkan, ditambah, atau dikurangi bahkan dihilangkan
dalam tindakan berikutnya untuk memperoleh data yang diinginkan. Hasil
diskusi balikan tersebut kemudian oleh peneliti dijadikan acuan untuk
tindakan berikutnya yang akan dilakukan.
d. Refleksi (Reflection)
Refleksi merupakan sarana untuk melakukan pengkajian kembali
terhadap tindakan yang telah dilakukan oleh peneliti terhadap subyek
penelitian yang telah dicatat dalam pengamatan. Langkah refleksi ini
berusaha mencari alur pemikiran yang logis dalam kerangka kerja proses,
problem, isu dan hambatan yang muncul dalam perencanaan tindakan
53
Syahriandi Akbari Siregar, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Treffinger Pada Kompetensi Melaksanakan Panen Untuk
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, peneliti kemudian melakukan
refleksi atas kegiatan dan observasi yang dilakukan. Jika hasil refleksi
menunjukkan harus dilakukannya suatu perbaikan, maka ada kemungkinan
rencana tersebut perlu disempurnakan kembali.
3.4.Instrument Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1) Pedoman observasi
Observasi merupakan suatu pengamatan yang dilakukan dengan teliti dan
sistematis untuk tujuan tertentu. Pedoman observasi digunakan untuk
mengamati tingkat aktivitas belajar siswa selama kegiatan belajar
mengajar.
2) Tes
Tes adalah sebuah alat atau prosedur sistematik bagi pengukuran sebuah
contoh perilaku. Tes yang diberikan ialah berupa soal-soal yang berkaitan
dengan materi yang dibahas. Tes ini digunakan untuk mengetahui nilai
kognitif yang merupakan hasil belajar siswa.
54
Syahriandi Akbari Siregar, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Treffinger Pada Kompetensi Melaksanakan Panen Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Agribisnis Produksi Tanaman (APTN) Di SMKN 2 Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan judgement expert (validasi
pakar) dalam menentukan validasi instrument yang digunakan. validasi pakar
adalah validasi kepada para ahli (expert judgement) mengenai instrumen yang
akan diujikan kepada para siswa untuk memperoleh data. Ahli yang
dilibatkan dalam validasi model evaluasi ahli dalam bidang evaluasi standar
kompetensi tersebut yaitu tim guru mata pelajaran standar kompetensi yang
digunakan. Sebelum instrumen digunakan untuk mengukur, peneliti terlebih
dahulu melakukan diskusi dan meminta masukan kepada para ahli, sehingga
instrument tersebut benar-benar dapat mengukur apa yang harus diukur.
3.6. Teknik Pengolahan Data
a. Teknik Pengolahan
Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
observasi,tes. Data yang diperoleh dengan teknik-teknik tersebut
dikumpulkan secara bertahap pada setiap pelaksanaan pembelajaran.
Pedoman observasi merupakan indikator penilaian aktivitas belajar siswa,
yang dihitung menggunakan rumus:
P = x 100 % (Arikunto, 2000:246)
Tabel.3.1 Kriteria Persentase Aktivitas Belajar Siswa
No Persentase % Klasifikasi
1 92 – 100 Baik sekali
2 75 - 91 Baik
55
Syahriandi Akbari Siregar, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Treffinger Pada Kompetensi Melaksanakan Panen Untuk
4 25 – 54 Kurang
5 0 – 24 Tidak Baik
Hasil belajar aspek kognitif dilakukan dengan langkah-langkah:
Memberikan pretes dan postes. Menilai hasil tes siswa dengan kriteria
ketuntasan minimum (KKM) yang digunakan di SMK Negeri 2 Subang
yaitu; Membandingkan hasil belajar siswa aspek kognitif pada siklus I
dengan siklus II serta siklus III untuk mengetahui peningkatan aspek
kognitif; Mendeskripsikan untuk menjelaskan peningkatan hasil belajar
aspek kognitif dari siklus I, siklus II dan siklus III.
3.7. Validasi Data
Untuk menguji kebenaran penelitian PTK, maka setiap data yang
diperoleh keabsahannya. Pengecekkan keabsahan data pada penelitian ini
adalah dengan cara Triangulasi, Member Cek, dan Audit Trial.
a. Trianggulasi
Dalam proses ini, peneliti mencek kebenaran data atau informasi yang
diperoleh dari sumber data, yaitu peneliti utama, peneliti mitra (Teman
sejawat/Pakar), dan guru pamong dengan menggunakan metode
pengumpulan data yang telah dipilih dan disepakati bersama. Dari peneliti
utama, data atau informasi tentang pelaksanaan tindakan diperoleh melalui
lembar hasil observasi tentang aktivitas guru dalam bentuk catatan dan
jurnal pelaksanaan tindakan.
56
Syahriandi Akbari Siregar, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Treffinger Pada Kompetensi Melaksanakan Panen Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Agribisnis Produksi Tanaman (APTN) Di SMKN 2 Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Members check yaitu mengecek kebenaran dan kesahihan data temuan
dengan cara mengkonfirmasikan dengan sumber data. Dalam proses ini,
data atau informasi tentang keseluruhan pelaksanaan tindakan yang
diperoleh peneliti utama dan peneliti mitra dikonfirmasi kebenarannya
kepada guru kelas melalui diskusi balikan (refleksi kolaboratif) pada setiap
akhir pelaksanaan tindakan lain pada akhir keseluruhan pelaksanaan
tindakan.
c. Audit Trial
Audit trial yaitu mengecek kebenaran hasil penelitian sementara beserta
prosedur dan pengumpulan datanya, dengan mengkonfirmasikan pada
bukti-bukti temuan yang telah diperiksa, dan dicek kesahihannya pada
sumber data dari tangan pertama. Proses ini juga dilakukan dengan teman
mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknologi Agroindustri FPTK UPI
Syahriandi Akbari Siregar, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Treffinger Pada Kompetensi Melaksanakan Panen Untuk BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Berdasarkan Penelitian Tindakan Kelas dengan penerapan Model
Pembelajaran Treffinger yang telah dilakukan dan analisis data yang telah
diperoleh pada kelas XI Agribisnis Produksi Tanaman ( APTN) SMK N 2
Subang, maka diperoleh kesimpulan adalah sebagai berikut :
1. Penerapan Model Pembelajaran Trefingger sangat berpengaruh dan
berhasil meningkatkan aktivitas belajar siswa (aspek afektif) kelas XI
Agribisnis Produksi Tanaman (APTN) pada Standar Kompetensi
Melaksanakan Panen di SMK Negeri 2 Subang.
2. Penerapan Model Pembelajaran Trefingger sangat berpengaruh dan
berhasil meningkatkan hasil belajar (aspek kognitif) siswa kelas XI
Agribisnis Produksi Tanaman (APTN) pada Standar Kompetensi
Melaksanakan Panen di SMK Negeri 2 Subang.
3. Melalui penerapan Model Pembelajaran Trefingger peneliti berhasil
meningkatkan tingkat kelulusan KKM siswa kelas XI Agribisnis Produksi
Tanaman (APTN) pada Standar Kompetensi Melaksanakan Panen di SMK
Negeri 2 Subang yang harus mencapai nilai 80 lebih dari 80% dari jumlah
siswa dikelas Agribisnis Produksi Tanaman (APTN)
4. Model Pembelajaran Treffinger sangat baik untuk diterapkan di SMK N 2
94
Syahriandi Akbari Siregar, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Treffinger Pada Kompetensi Melaksanakan Panen Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Agribisnis Produksi Tanaman (APTN) Di SMKN 2 Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
5.2.Saran
1. Penelitian kedepannya terhadap Model Pembelajaran Treffinger
diharapkan untuk dilanjutkan dengan kompetensi lainnya yang lebih luas
2. Untuk lebih meningkatkan kemampuan hasil belajar siswa, peneliti
menyarankan agar soal – soal dan bahan diskusi yang dibuat lebih
bervariasi dan lebih menantang.
3. Melalui keberhasilan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, peneliti
menyarankan agar tim pengajar di SMK N 2 Subang bisa menerapkan
Model Pembelajaran Treffinger ini terhadap peserta didik baik diseluruh
jurusan yang ada disana. Sebab model pembelajaran ini sangat cocok
dikembangkan di SMK N 2 Subang yang menerapkan sistem
pembelajaran berbasiskan produksi, sehingga Model Pembelajaran
Treffinger bisa dikolaborasikan dengan sistem produksi dilapangan.
4. Peneliti berharap agar Model Pembelajaran Treffinger sebagai masukan
kepada guru – guru sekolah dimanapun berada, sehingga para guru bisa
lebih mengembangkan model pembelajaran ini untuk mencapai hasil
Syahriandi Akbari Siregar, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Treffinger Pada Kompetensi Melaksanakan Panen Untuk DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : Rineka Cipta.
Evans. (1998). Pengertian Berfikir Kreatif. [online]. Tersedia:
http://muassasah.wordpress.com/2007/03/14/apa-itu-kreativiti/. [09 April
2012]
Depdikbud. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : PN Persero Balai Pustaka.
(
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2253216-pengertian-model-pembelajaran-treffinger/#ixzz1rgyFDW00) [08 April 2012]
Karli, H., Sri Yuliariatiningsih M. 2004. Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi. Bandung : Bina Media Informasi.
Kunandar, S.Pd, M.Si.2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai
Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : PT.RajaGrafindo Persada.
Maheswari, S. G. (2008). Penerapan Strategi THINK-TALK-WRITE untuk
Meningkatkan Kemampuan pemevahan Masalah Siswa SMA. Srkipsi UPI
Bandung: Tidak diterbitkan.
Moleong Lexy. (2002). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosda
Karya.
Munandar, S. C. U. (1999). Indikator Kreativitas. [online]. Tersedia:
96
Syahriandi Akbari Siregar, 2013
Penerapan Model Pembelajaran Treffinger Pada Kompetensi Melaksanakan Panen Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas XI Agribisnis Produksi Tanaman (APTN) Di SMKN 2 Subang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Poerwodarminto. 1980. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Dinas
Penerbitan Balai Pustaka.
Poerwodarminto. 1992. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : PN Persero
Balai Pustaka
Rahmania. ……. Langkah-langkah Pembelajaran treffinger. [online]. Tersedia:
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2253219-langkah-model-pembelajaran-treffinger/. [08 April 2012]
Sopandi, A. (2010). Indeks Gain. [online]. Tersedia:
http://blog.matematika.us/2010/05/indeks-gain.html. [09 April 2012]
Sugiyarti. (2005). Pengertian Belajar. [online]. Tersedia:
http://repository.upi.edu/operator/upload/s_mat_0605721_chapter2.pdf.
[09 April 2012].
Suryabrata sumarni. (1984). Pengertian Belajar. [online]. Tersedia:
http://belajarpsikologi.com/pengertian-belajar-menurut-ahli/. [07 April
2012]
Syaodih.S, Nana. (2009).‖Metode Penelitian Pendidikan”. Bandung: Rosdakarya
Universitas Pendidikan Indonesia, (2008). ―Pedoman Penulisan Karya Ilmiah”.
Bandung: Univesity Press UPI
Wardani, Wihardit, Kuswaya. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta :