• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN DANA BAGI HASIL (DBH) TERHADAP BELANJA DAERAH (STUDI PADA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN DANA BAGI HASIL (DBH) TERHADAP BELANJA DAERAH (STUDI PADA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN DANA

BAGI HASIL (DBH) TERHADAP BELANJA DAERAH

(Studi Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH LAILYL USRI

708532046

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

LAILYL USRI, 708532046. Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Bagi Hasil (DBH) Terhadap Belanja Daerah (Studi Pada Pemerintah Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara). Skripsi, Jurusan Akuntansi, Kekhususan Akuntansi Pemerintahan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan, 2012.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesiapan pemerintah daerah dalam menghadapi otonomi daerah khususnya di bidang keuangan, diukur dari seberapa jauh kemampuan pembiayaan urusan bila didanai sepenuhnya oleh PAD dan DBH.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Bagi Hasil (DBH), baik secara parsial maupun simultan berpengaruh signifikan terhadap Belanja Daerah.

Populasi dalam penelitian adalah Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara dengan sampel 22 Kabupaten/Kota dengan kriteria Kabupaten/Kota yang menyampaikan Laporan Realisasi APBD tahunan kepada dirjen Perimbangan Keuangan Pemerintah Daerah tahun 2010-2011. Teknik pengumpelan data dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode purposive sampling dan model regresi yang digunanakan adalah regresi linear berganda. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi dan kepustakaan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik secara parsial maupun simultan pendapatan asli daerah dan dana bagi hasil memiliki pengaruh signifikan terhadap Belanja Daerah. Hal ini dapat dilihat dari nilai signifikansi pendapatan asli daerah (0,000 < 0,05), nilai signifikansi dana bagi hasil (0,043 < 0,05), dan secara simultan nilai signifikansi (0,000 < 0,05).

(5)

KATA PENGANTAR

Bismillahhirrohmannirrohim

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang

telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Pendapatan Asli daerah (PAD)

Dan Dana Bagi hasil (DBH) Terhadap Belanja Daerah (Studi Pada

Pemerintah Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara)”. Penulisan skripsi ini

merupakan sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi di

Universitas Negeri Medan.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis menyadari tidak dapat berjalan

sendiri tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik dari segi materil

maupun spiritual. Dengan penuh rasa hormat penulis menyampaikan rasa terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada ibunda yang paling penulis sayangi Almh.

Hj. Wan Mariana dan Ayahanda Drs. H. Ibrahim Usman yang senantiasa selalu

memberi semangat dan dukungan. Kakak, abang dan adik yang penulis sayangi

(dr. Nurhidayani, Zamzamy El Wadiip, S.IP, dan Muhammad Abdi) dan beserta

seluruh keluarga besar penulis atas segala motivasi, doa, perhatian serta dukungan

moril dan materil yang senantiasa diberikan dengan tulus dan penuh kasih sayang

(6)

Di kesempatan ini ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada

pihak yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini adalah

sebagai berikut :

1. Bapak Prof. DR. Ibnu Hajar, M.Si, sebagai Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Drs. Kustoro Budiarta, ME, Sebagai Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. Thamrin, M.Si, selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Medan.

4. Bapak Drs. Surbakti Karo-karo, M.Si, Ak., selaku Pembantu Dekan III

Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Drs. La Ane, M.Si, Sebagai Ketua Jurusan Akuntansi Universitas

Negeri Medan.

6. Bapak Drs, Jihen Ginting, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi

Universitas Negeri Medan.

7. Bapak M. Ridha Habibi Z, SE, M.Si, Ak., selaku pembimbing skripsi

penulis yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam proses

penyusunan skripsi ini.

8. Bapak Muhammad Rizal, SE, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang telah memberikan semangat selama penulis menjalankan

(7)

9. Bapak Chandra Situmeang, SE, M.SM, Ak., selaku Dosen Penguji yang

telah memberi kritik dan saran yang membangun dalam penyusunan

skripsi ini.

10.Bapak Hermansyah Sembiring SE, M.Si, Ak., selaku Dosen Penguji yang

telah memberi kritik dan saran yang membangun dalam penyusunan

skripsi ini.

11.Ibu Yulita Triadiarti, SE, M.Si, Ak., selaku Dosen Penguji yang telah

member kritik dan saran yang membangun dalam penyusunan skripsi ini.

12.Bang Adi dan bang Herman yang telah banyak membantu penulis dalam

mengerjakan skripsi ini.

13.Sahabat terbaik penulis Adzli Fathul J Hrp yang telah banyak membantu

penulis dalam mengerjakan skripsi ini dan sahabat terbaik penulis Irma ,

Nina , Tira, Vay, Mery, yang telah banyak membantu dan memberikan

semangat penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

14.Sahabat penulis di E.L.F (Everlasting Friends) Kanginrina, Verteuk, dan

Yulia yang telah banyak memberikan semangat kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

15.Sahaba-sahabat penulis Ratna, Nanda, Tunjong, Erika, serta teman-teman

Akuntansi Pemerintahan kelas A-B yang tidak bisa penulis sebutkan satu

per satu. Kalian adalah teman-temanku yang memberi warna selama ini,

terimakasih atas motivasi dan kebersamaannya selama 4 tahun ini. AKP

(8)

16.Dan semua pihak yang memberikan dukungan dan doa kepada penulis

yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Terima kasih.

Akhirnya penulis merasa bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna.

Unuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembanca untuk

menyempurnakan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat

bermanfaat bagi yang membacanya.

Medan, Juli 2012

Peneliti

(9)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ... i

ABSTRAK`` ... ii

2.1.1 Realisasi Anggaran ... 7

2.1.1.1 Definisi Realisasi Anggaran ... 7

2.1.1.2 Manfaat Informasi Realisasi Anggaran ... 7

2.1.1.3 Struktur Realisasi Anggaran ... 8

2.1.2 Anggaran Belanja Daerah ... 9

2.1.2.1 Pengertian Anggaran Belanja Daerah ... 9

2.1.2.2 Prinsip Penyusunan Anggaran daerah ... 11

2.1.2.3 Kebijakan Penyusunan APBD ... 14

D. Dana Bagi Hasil (DBH) ... 16

2.1.3 Pengaruh Dana Bagi Hasil (DBH) Terhadap Belanja Daerah . 16 2.1.4 Pendapatan Asli Daerah (PAD) ... 17

2.1.4.1 Pengertian Pendapatan Asli Daerah (PAD) ... 17

2.1.4.2 Jenis-Jenis Pendapatan Asli Daerah ... 19

(10)

2.1.4.4 Retribusi Daerah ... 21

2.1.4.5 Hasil Pengelolaan Kekayaan Yang Dipisahkan ... 22

2.1.4.6 Lain-Lain Pendapatan Yang Sah ... 22

2.1.5 Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Belanja Daerah ... 22

2.1.6 Tinjauan Peneliti Terdahulu ... 23

2.1.7 Kerangka Berfikir... 25

2.1.8 Hipotesis ... 27

BAB III METODE PENELITIAN ... 28

3.1 Lokasi dan Wkatu Penelitian... 28

3.2 Populasi dan Sampel ... 28

3.3 Jenis Data ... 29

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 29

3.5 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 29

3.5.1 Variabel Penelitian ... 29

3.5.2 Defenisi Operasional ... 30

3.5.2.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) ... 30

3.5.2.2 Dana Bagi Hasil (DBH) ... 30

3.5.2.3 Belanja Daerah ... 31

3.6 Teknik Analisis Data ... 31

3.6.1 Statistik Deskriptif ... 32

3.6.2 Uji Asumsi Klasik ... 32

3.6.3 Model Regresi... 33

3.6.4 Uji Hipotesis ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 36

4.1 Hasil Pembahasan ... 36

4.1.1 Gambaran Umum Dan Sampel ... 36

4.1.2 Hasil Pengumpulan Data ... 36

4.1.2.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) ... 36

(11)

4.1.2.3 Belanja Daerah (BD) ... 38

4.1.3 Hasil Pengujian Data ... 38

4.1.3.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 39

4.1.3.2 Uji Asumsi Klasik ... 40

a. Uji Normalitas... 40

b. Uji Multikolinearitas... 41

c. Uji Heterokedastisitas ... 42

d. Uji Autokolerasi ... 43

4.2 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 45

4.3 Hasil Pengujian Hipotesis ... 48

4.3.1 Uji Signifikan Parsial ( Uji t ) ... 48

4.3.2 Uji Signifikan Simultan ( F ) ... 49

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 53

5.1 Kesimpulan ... 53

5.2 Keterbatasan Penelitian ... 53

5.3 Saran ... 54

(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perubahan kepemimpinan dari orde baru menuju orde

reformasi, pola hubungan pemerintahan antara pemerintahan daerah dengan

pemerintahan pusat juga mengalami perubahan. Jika sebelumnya Indonesia

menganut sistem pemerintahan yang bersifat sentralistik yang ternyata

menimbulkan ketidakadilan di seluruh daerah, sejak tahun 1999 diubah menjadi

desetralisasi atau yang sering dikenal sebagai era otonomi daerah. Ketika otonomi

daerah mulai digulirkan, harapan yang muncul adalah semakin mandiri di dalam

pelaksanaan pemerintahan maupun penggunaan daerahnya masing-masing karena

daerah diberikan kebebasan untuk mengelola wilayahnya sendiri. Kemandirian

daerah tersebut dimanifeskasikan lewat Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang kuat.

Dengan dikeluarkannya Undang-undang No. 33 Tahun 2004 tentang

Pemerintah Daerah, maka daerah diberikan otonomi atau kewenangan kepada

daerah untuk mengurus urusan rumah tangganya sendiri. Adanya desentrealisasi

keuangan merupakan konsekuensi dari adanya kewenangan untuk mengelola

keuangan secara mandiri. Desentralisasi fiskan menunjukkan tingkat kewenangan

dan tangung jawab yang diberikan pemerintah pusat kepada pemerintah daerah

baik pemerintah daerah kabupaten maupun kota untuk melaksanakan

(13)

Dalam pelaksanaan otonomi daerah, kewenangan yang luas, utuh dan bulat

yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan evaluasi

pada semua aspek pemerintahan ini, pada akhirnya harus dipertanggungjawabkan

kepada yang memberi wewenang dan masyarakat. Dalam rangka

pertanggungjawaban publik, pemerintah daerah harus melakukan optimalisasi

anggaran yang dilakukan secara ekonomi, efisiensi dan efektivitas untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat (Darmono:2010). Oleh sabab itu, APBD

yang pada hakikatnya merupakan penjabaran kuantitatif dari tujuan dan sasaran

pemerintah daerah serta tugas pokok dan fungsi unit kerja harus disusun dalam

struktur yang berorientasi pada pencapaian tingkat kinerja tertentu, artinya APBD

harus mampu memberikan gambaran yang jelas tentang tuntutan besarnya

pembiayaan atas berbagai sasaran yang hendak dicapai, tugas-tugas dan fungsi

pokok sesuai dengan kondisi, potensi, aspirasi, dan kebutuhan di masyarakat

untuk suatu tahun tertentu.

Pembiayaan penyelenggaran pemerintahan di lakukan atas beban APBD.

Dalam rangka penyelenggaran pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat,

kepada daerah diberi kewenangan untuk memungut pajak/retribusi dan mengelola

Sumber Daya Alam. Sumber dana bagi daerah terdiri dari Pendapatan Asli

Daerah, Dana Perimbangan (DBH, DAU, dan DAK) dan Pinjaman Daerah,

Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan. Tiga sumber pertama langsung dikelola

oleh Pemerintah Daerah melalui APBD, sedangkan yang lain dikelola oleh

(14)

Pemerintah dalam perkrmbangannya memberikan dana perimbangan

untuk mengatasi persoalan ketimpangan fiskal dan adanya kebutuhan pendanaan

daerah yang cukup besar tersebut dan salah satu komponen dana adalah Dana

Bagi Hasil (DBH). DBH dialokasikan dalam APBN untuk daerah-daerah tertentu

untuk menandai kegiatan khusus yang merupakan kegiatan daerah dan termasuk

dalam program perioritas nasional. Dalam beberapa tahun berjalan, proporsi DBH

dalam penerimaan daerah masih cukup tinggi dibandingkan dengan penerimaan

daerah yang lain. Hal ini menunjukkan masih tingginya ketergantungan

pemerintah daerah terhadap pemasokan dana dari pemerintah pusat ini.

LPEM-FEUI (2000) menyatakan bahwa untuk melihat kesiapan

pemerintah daerah dalam menghadapi otonomi daerah khususnya di bidang

keuangan, diukur dari seberapa jauh kemampuan pembiayaan urusan bila didanai

sepenuhnya oleh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Bagi Hasil (DBH).

Oleh sebab itu, jika pemerintah daerah dapat mengoptimalkan penerimaan dari

pajak dan sumber daya alam yang dimiliki. Apabila pendapatan yang diperoleh

semakin tinggi maka transfer DBH yang diterima pun cenderung akan semakin

besar.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Rahmawati (2010)

dengan judul “Pengaruh PAD dan DAU terhadap Alokasi Belanja Daerah Pada

Kabupaten/Kota Jawa Tengah”. Penelitian ini menggunakan sampel periode tahun

2007-2009. Sedangkan penulis sekarang meneliti tentang Pengaruh Pendapatan

(15)

Pemerintahan Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara yang menggunakan

sampel tahun 2010-2011.

Berdasarkan latar belakang, maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian tentang “ PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN DANA BAGI HASIL (DBH) TERHADAP BELANJA DAERAH PADA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA PROVINSI SUMATERA UTARA ”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas, maka identifikasi masalah

sebagai berikut :

1. Apakah Pendapatan Asli Daerah (PAD) berpengaruh terhadap belanja

daerah ?

2. Apakah Dana Bagi Hasil (DBH) berpengaruh terhadap belanja

daerah.?

3. Sejauh mana tingkat pertumbuhan dan kontribusi DBH terhadap

pendapatan daerah.?

1.3Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan,

maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah “Pendapatan Asli Daerah

(PAD) Dan Dana Bagi Hasil (DBH) berpengaruh Terhadap Belanja Daerah Pada

(16)

1.4 Rumusan Masalah

Sehubungan dengan latar belakang dan identifikasi masalah yang sudah

diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah sebagai berikut : “Apakah PAD

dan DBH berpengaruh terhadap belanja daerah pada Pemerintah Kabupaten/Kota

Provinsi Sumatera Utara ?”

1.5Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, tujuan

dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Pendapatan Asli Daerah

(PAD) dan Dana Bagi Hasil (DBH) berpengaruh terhadap Belanja Daerah pada

Pemerintah Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara.

1.6Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :

1. Bagi penulis

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan mengenai Pendapatan

Asli Daerah (PAD) dan Dana Bagi Hasil (DBH) terhadap Belanja

Daerah.

2. Bagi Pemerintah Daerah

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat

bagi Pemerintah Kabupaten/Kota di Sumatera Utara.

(17)

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu referensi untuk

(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa Pendapatan Asli Daerah

berpengaruh positif terhadap Belanja Daerah. Hal ini dapat dilihat pada

nilai thitung (4,315) > ttabel (2,019) . Pemerintah Daerah yang memiliki PAD

tinggi maka pengeluaran untuk alokasi belanja daerahnya juga semakin

tinggi.

2. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa Dana Bagi Hasil

berpengaruh positif terhadap Belanja Daerah. Hal ini dapat dilihat pada

nilai thitung (2,088) > ttabel (2,019). Pemerintah Daerah yang memiliki PAD

tinggi maka pengeluaran untuk alokasi belanja daerahnya juga semakin

tinggi.

3. Hasil uji F menunjukkan bahwa pendapatan asli daerah dan dana bagi

hasil secara simultan berpengaruh signifikan terhadap belanja daerah. Hal

ini dapat dilihat pada nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel (33,432 >

3,225), yang berarti menerima hipotesis tiga (H3).

5.2 Keterbatasan Penelitian

1. Peneliti hanya mengambil 2 variabel independen yaitu Pendapatan Asli

Daerah (PAD) dan Dana Bagi Hasil (DBH).

(19)

5.3 Saran

1. Untuk meningkatkan Belanja Daerah maka Pemerintah Daerah diharapkan

bisa terus menggali sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah baik secara

intensifikasi maupun extensifikasi untuk meningkatkan pendapatan daerah,

demikian juga Pemerintah Daerah agar terus mengupayakan untuk bisa

menarik Dana Bagi Hasil semaksimal mungkin.

2. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk memperbanyak sampel yang

digunakan agar hasilnya lebih representatif terhadap populasi yang dipilih.

Dan mengambil sempel selain Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi

Sumatera Utara.

3. Variabel yang digunakan dalam penelitian akan datang diharapkan lebih

lengkap dan bervariasi dengan menambah variabel independen lain baik

ukuran-ukuran atau jenis-jenis penerimaan Pemerintah Daerah lainnya,

maupun variabel non-keuangan seperti kebijakan pemerintah, kondisi

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Bastian, Indra, 2001. Akuntansi sektor Publik di Indonesia. Yogyakarta : BPFE.

__. Nordiawan, Deddi dkk. 2007. Akuntansi Pemerintahan. Jakarta: Salemba Empat.

Restianto, E Yanuar dkk. 2010. Pengelolaan Keuangan Daerah. Jakarta : Salemba Empat.

Kuncoro, Mudrajad. 2004. Otonomi dan Pembangunan Daerah. Jakarta : Erlangga.

Irafahmi, Diana Tien, 2009, StudinKomparasi Pengukuran Kinerja Finansial Pemerintah Daerah Kabupaten Kediri dan Blitar, Jurnal Modernisasi Vol. 5 No. 2.

Hasyim, Muttaqim. 2009. http://muttaqinhasyim.wordpress.com/2009/07/06/isi-laporan-realisasi-anggaran/ (06 Juli 2009).

Gurning, Ryrin. 2011. http://ryringurning.edublogs.org/2011/02/20/tugas-dana-alokasi-umum-dan-laporan-realisasi-anggaran/ (20 Februari 2011).

Yaya, Atta. 2008. http://www.attayaya.net/2008/10/fungsi-apbd.html (Oktober 2008).

Novianto, Aryes. 2003. http://www.aryesnovianto.com/2003/02/pengertian-pendapatan-asli-daerah.html ( Februari 2003).

Pendidikan, Kabar. 2011. http://kabar-pendidikan.blogspot.com/2011/05/strategi-meningkatkan-pendapatan-asli.html (Mei 2011).

Hairunisya, Nanis, 2008, Penilaian Kinerja Bagian Keuangan Pemkab Probolinggo Menggunakan Analisis Rasio Keuangan APBD. Jurnal Ekonomika Vol. 2 No. 2, 43-48.

Pakde, Catatan. 2010. http://catatanpakde.blogspot.com/2010/02/anggaran-pendapatan-dan-belanja-daerah.html (10 Maret 2010)

Siahaan, P Marihot. 2010. Pajak Daerah dan Retribusi daerah. Jakarta : Rajawali Pers.

(21)

Isdijoso, Brahmantio, ANALISIS KEBIJAKAN FISKAL PADA ERA OTONOMIDAERAH (Studi Kasus : Sektor pendidikan di Kota Surakarta), Kajian Ekonomi Dan Keuangan Vol. 6 No. 1, 2002.

Mardiasmo. 2009. Perpajakan Edisi Revisi 2009. Yogyakarta : Andi Yogyakarta.

Darmono, ANALISIS DANA BAGI HASIL PAJAK SEBELUM DAN SESUDAH OTONOMI DAERAH KABUPATEN BERAU, STIE Muhammadiyah tanjung Redeh Vol. 11 No. 2, 2010.

Fakultas Ekonomi, 2008. Pedoman Penulisan Skripsi Mahasiswa Program S1. Medan

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 26 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2007.

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

Referensi

Dokumen terkait

To test the whether the underlying pathophysiologic deficit of inhibition present in schizophrenic patients was also present in ADHD, this study examined the inhibition of the

Untuk kondisi ini, Admin Kemenag Kab/Kota akan mencetak SURAT TANDA BUKTI MUTASI SEKOLAH INDUK PTK (SM03) langsung. tanpa melalui prosedur Pelaporan Mutasi Masuk (SM02)

An increase in motorcycle performance during stationary and road tests was attributed using natural zeolite or coal-fly ash as air filter because the zeolite has a

Sistem informasi geografis (SIG) adalah kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data geografi dan personil yang dirancang secara

Untuk mengaplikasikan hasil pembelajaran pada Penelitian Pendidikan Fisika digunakan program Matlab dengan menggunakan optimasi dari suatu persamaan gerak bola

membaca kembali transkrip hasil wawancara dan mengutip berbagai pernyataan yang bermakna, menguraikan arti yang ada dalam pernyataan yang signi fi kan untuk menemukan kata

Pembuatan Aplikasi Permainan CastleQuest ini menggunakan Java 2 Micro Edition (J2ME) yang merupakan bagian dari Java 2, dan telah di uji cobakan pada emulator yang disediakan oleh

Laporan Pelaksanaan Tugas Tahun 2014 Kantor Kesatuan Bangsa1.