• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN SOSIALIASASI PROGRAM PENANGGULANGAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA DENGAN PERUBAHAN PERILAKU SISWA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN SOSIALIASASI PROGRAM PENANGGULANGAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA DENGAN PERUBAHAN PERILAKU SISWA."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

LEMBAR PENGESAHAN Skripsi yang diajukan oleh :

Nama : ARAMICO

Nim : 0510310067

Jenjang Pendidikan : S-1

Jurusan : Pendidikan Luar Sekolah

Judul Skripsi : Hubungan Kemampuan Sosialisasi Program Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba Dengan Perubahan Perilaku Siswa

Dinyatakan Telah memenuhi syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Medan, Agustus 2012

Panitia Ujian

Ketua

Prof. Dr. Ibrahim Gultom, M.Pd ( ………. )

NIP. 19570703 198601 1 001

Sekretaris

Dra. Hj. Rosdiana, M.Pd ( ……….. )

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi Yang Diajukan Oleh : ARAMICO

0510310067

Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan

Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Medan, Agustus 2012 Diketahui Oleh : Dosen Pembimbing Skripsi

Dra. Hj. Rosdiana, M.Pd NIP. 19620310 198703 2 003

Ketua Jurusan

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat dan Karunia-Nya yang telah menganugerahkan kesehatan dan petunjuk kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulisan ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak baik moril maupun materil. Penulis banyak menerima masukan,bimbingan serta dorongan untuk menyelesaikan penulisan skripsi tersebut. Oleh sebab itu, penulis sampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga serta penuh keikhlasan kepada:

1. Bapak Drs. Nasrun, MS., selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

2. Ibu Dra. Rosdiana, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan, sebagai pembimbing skripsi saya yang telah banyak memberikan bimbingan, saran, dan koreksi, serta dorongan yang sangat berharga dalam proses penyelesaian skripsi ini.

3. Bapak Dr.Sudirman, M.Pd., selaku sekretaris Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan sekaligus sebagai dosen penguji. 4. Prof Dr. Yusnadi, MS., selaku dosen Pembimbing Akademik sekaligus

sebagai dosen Penguji saya.

5. Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd sebagai dosen penguji.

6. Bapak dan Ibu dosen Pendidikan Luar Sekolah yang telah membekali berbagai pengetahuan dan pengalaman yang mendukung penyusunan skripsi ini, serta pegawai di lingkungan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan yang telah membantu proses pengurusan surat-surat.

7. Ibu Rosmidar selaku kepala sekolah SMK Istiqlal Delitua yang telah memberikan izin kepada saya untuk melakukan penelitian.

(4)

9. Buat Amaku Tersayang Alm.Syamsul Bahri SP. Yang telah pergi meninggalkan kita semua. Kau adalah sumber inspirasiku, terima kasih banyak Amaku.

10.Teristimewa buat Ine tercinta SarniWati S.Pd yang telah mengasuh, mendidik dan memberikan semangat moril dan materilserta do’a dan kasih saying sehingga penulis dapat meyelsaikan pendidikan hingga bangku kuliah.

11.Buat adik-adikku Kinsiemi, S.Pd, dan Itonai Sinature. Terimakasih atas dukungannya selama ini juga buat Roni, Nora, Satria, Dedi, Eki, Eka berejenboh ken semangate.

12.Buat sahabat-sahabataku Anggun, Rahmad, Rudi, Eba, Lia, Siti, Desi, Erni yang telah membantu banyak dan memberikan semangat dalam menyelsaikan skripsi ini

13.Buat adik-adik stambuk Putri 07, Afni, Yuni kecil, Vinna, Setiady , Igun, Nawer, Rangga, Taufik, terutama buat Ika yang telah banyak membantu dalam menyelsaikan skripsi ini.

14.Buat kereta satria F biru pemberian Alm. Amaku, berejen pedeh ngejulen koakungoros skripsiku sawahsiloni. Leptop Compaq yang juga pemberian Alm. Ama ku terimakasih banyak juga.

15.Dan semua pihak yang telah banyak membantu peneliti mengucapkan terima kasih banyak.

Teristimewa kepada kedua orang tuaku yang sangat saya sayangi, ananda sampaikan rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya karena telah membimbing dan mendidik ananda sampai dewasa dengan penuh kasih sayang. Sehingga ananda dapat menyelesaikan pendidikan dan meraih cita-cita yang ananda impikan. Dan kepada adikku, terima kasih atas do’a, dukungan baik moril dan materil serta kasih sayang yang telah diberikan.

Akhirnya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dengan segala keterbatasannya. Terimakasih. Wassalamualaikum Wr.Wb.

Medan, Juni 2012 Penulis

(5)
(6)

DAFTAR ISI

ABSTRAK... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR...vii

DAFTAR TABEL ... viii

BAB IPENDAHULUAN... 1

Latar belakang masalah... 1

Identifikasi Masalah... 9

Batasan Masalah ... 10

Rumusan Masalah ... 11

Tujuan Penelitian ... 11

Manfaat penelitian ... 12

BAB II KAJIAN TEORITIS………... 13

Kerangka Teori ... 13

Konsep Kemampuan Sosialisasi ... ... 13

1.1 Agen Sosialisasi...15

1.2 Tujuan-Tujuan Sosialisasi ...18

1.3 Sosialisasi Primer dan Skunder ...18

1.4 Pola Sosialisasi ...20

1.5 Proses Sosialisasi ...21

2. Program Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba ...23

2.1 Pengertian Program...23

2.2 Penyalahgunaan Narkoba...24

(7)

3.1 Pengertian Prilaku...27

3.2 Bentuk Prilaku ...30

3.3 Domain Prilaku...31

3.4 Proses Terjadinya Prilaku... 32

KerangkaBerpikir ... 34

Hipotesis ...35

BAB III METODE PENELITIAN………... 36

Jenis Penelitian... 36

PopulasidanSampel ... 36

VariabelPenelitian dan Definisi Variabel Penelitian... 37

Teknik Pengumpulan Data... 38

UjiCobaInstrumen... 39

Teknik Analisis Data... 41

Lokasi dan Waktu ...42

BAB IV PEMBAHASAN ... 43

Deskripsi Data Lokasi Penelitian... 43

Deskripsi Data Penelitian... 45

Pengujian Persyaratan Analisis... 52

Pengujian Hipotesis ... 52

Pembahasan... 53

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 55

Kesimpulan ... 55

Saran ...56

DAFTAR PUSTAKA ... ix

(8)

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1. Kisi-Kisi Angket ...

2. Tabel 2. Waktu Penelitian ...

3. Tabel 3. Distribusi Frekuensi Data Kemampuan Sosialisasi Program ...

4. Tabel 4. Distribusi Frekuensi Data Perubahan Prilaku Siswa ...

5. Tabel 5. Tingkat Kecenderungan Variabel Kemampuan Sosialisasi

Program ...

6. Tabel 6. Tingkat Kecenderungan Variabel Perubahan Prilaku ...

7. Tabel 7. Rangkuman Uji Normalitas Data ...

(9)

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1. Hubungan Antara Kemampuan Sosialisasi Program dengan

Perubahan Perilaku ...

2. Gambar 2. Histogram Variabel Kemampuan Sosialisasi Program ...

3. Gambar 3. Histogram Variabel Perubahan Perilaku Siswa ...

4. Gambar 4. Histogram Kecenderungan Kemampuan Sosialisasi

Program ...

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Angket Penelitian

Lampiran 2 Uji Validitas Instrumen Kemampuan Sosialisasi Program Lampiran 3 Uji Validitas Instrumen Perubahan Per ilaku

Lampiran 4 Perhitungan Uji Validitas Instrumen Kemampuan Sosialisasi Program

Lampiran 5 Perhitungan Uji Validitas Instrumen Perubahan Perilaku Lampiran 6 Pengujian Reliabilitas Angket Kemampuan Sosialisasi Program Lampiran 7 Pengujian Reliabilitas Angket Perubahan Perilaku

Lampiran 8 Data Penelitian Variabel X dan Y

Lampiran 9 Perhitungan Statistik Deskriptif Variabel Kemampuan Sosialisasi Program

Lampiran 10 Perhitungan Statistik Deskriptif Variabel Perubahan Perilaku Lampiran 11 Uji Kecenderungan Variabel Kemampuan Sosialisasi Program Lampiran 12 Uji Kecenderungan Variabel Perubahan Perilaku

Lampiran 13 Tabel Bantu Product Moment

Lampiran 14 Uji Normalitas Variabel Kemampuan Sosialisasi Program Lampiran 15 Uji Normalitas Variabel Perubahan Perilaku

(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masyarakat dunia khususnya bangsa Indonesia, saat ini sedang dihadapkan pada keadaan yang sangat mengkhawatirkan akibat semakin maraknya penggunaan narkoba, kekhawatiran ini semakin dipertajam akibat meluasnya peredaran narkoba di kalangan generasi muda, selain itu Indonesia yang beberapa waktu lalu menjadi tempat transit dan pasar bagi peredaran narkoba, saat ini sudah berkembang menjadi produsen narkoba.

Masalah peredaran narkoba tentunya sangat berpengaruh terhadap ketahanan masyarakat dan kehidupan bangsa dan negara khususnya generasi muda, karena generasi muda adalah penerus cita-cita bangsa dan negara pada masa mendatang. Oleh karena itu, semua potensi bangsa harus serius mencurahkan perhatian untuk berpartisipasi aktif dalam penanggulangan penyalahgunaan narkoba demi kelangsungan hidup bangsa Indonesia (Nasution, 2004). Hanya generasi muda yang sehatlah yang bisa berpikir jauh ke depan, membangun diri dan bangsanya sekaligus penerus pembangunan ke masa depan. Karena itu, generasi muda harus kuat dan harus terhindar dari narkoba.

(12)

2 Lebih mengkhawatirkan lagi bahwa pengguna narkoba sudah menjalar pada usia muda, tidak sedikit mereka-mereka yang mulai menggunakan narkoba masa duduk di bangku SD, SLTP, dan SLTA.. dapat dibayangkan bagaimana nasib bangsa ini bila bibit mudanya sudah diracuni oleh narkoba.

Usia sekolah adalah usia remaja, dilihat dalam proses yang dialaminya dalam menuju kedewasaan mempunyai sifat dinamis dan penuh gejolak. Semua itu terjadi dalam rangka penyesuaian dirinya terhadap lingkungan dimana ia berada. Rasa ingin tahu yang besar tanpa dibarengi dengan informasi dan pengetahuan yang cukup, keinginan-keinginan untuk mencari jati diri dengan caranya sendiri merupakan kondisi yang kondusif bagi remaja untuk terperosok dalam hal-hal yang membahayakan dirinya termasuk keterlibatannya dalam menggunakan narkoba.

Sebagian besar yang menggunakan narkoba adalah remaja, dimana pada awalnya berasal dari rasa ingin tahu dan sekedar coba-coba. Ada juga yang menggunakan narkoba sebagai tempat pelariannya untuk dapat melupakan sejenak masalah yang dihadapi.

Para remaja yang baru sekali menggunakan narkoba cenderung akan ketagihan, disinilah timbul berbagai macam masalah. Masalah yang timbul antara lain munculnya kepribadian adiksi, dapat terinfeksi berbagai penyakit seperti HIV/AIDS, Hepatitis B dan Hepatitis C, sakau, yaitu putus obat, dan meningkatnya kriminalitas yang bertujuan untuk mendapatkan uang untuk membelikan obat baru lagi, over dosis, kematian, dan lain sebagainya.

(13)

3 pendidikan atau sekolah-sekolah, yang merupakan wadah para anak didik meraih dan menggali ilmu pengetahuan. Kebanyakan korbannya adalah para pelajar, mulai dari tingkat SD, SLTP, dan SLTA. Kejahatan yang mereka lakukan diantaranya adalah menggunakan narkoba sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung, di waktu jam pelajaran, pada waktu istirahat maupun pada waktu bolos dari sekolah. Kesempatan itu mereka lakukan di belakang sekolah, di kamar mandi, di kantin atau di tempat-tempat memungkinkan lainnya.

Masalah penyalahgunaan narkoba khususnya di sekolah, terus menjadi prioritas utama yang perlu diperhatikan. Karena menyangkut masa depan generasi muda yang akhirnya menjadi penentu bagaimana masa depan bangsa ini. Bagaimana bangsa ini ke depan ditentukan oleh generasi muda saat ini. Dan generasi muda saat ini bergantung dengan bagaimana pembinaan yang dilakukan, baik mental maupun spiritual.

Ada sinyalemen mengatakan, sekolah menjadi salah satu tempat yang nyaman bagi penyalahgunaan narkoba. Hal ini dibuktikan dari berbagai kasus yang ditemukan, yaitu banyak siswa yang tertangkap menyalahgunakan narkoba di sekolah.

(14)

4 Berbagai upaya pemberantasan narkoba merupakan hal yang menarik untuk dikaji dari berbagai sudut pandang yang dapat memberikan solusi demi mengenyahkan barang haram tersebut. Dalam penuturan ulama, pemerintah, polisi, tenaga pendidik dan masyarakat semuanya mengakui betapa buruknya akibat penyalahgunaan narkoba dan semuanya ingin membasmi narkoba. Selain kualitas pendidikan, persoalan narkoba menjadi agenda penting yang harus diatasi di dunia pendidikan.

Sering kita dengar bahkan kita melihat siswa-siswi telah banyak menjadi korban penyalahgunaan narkoba bahkan menjadi seorang pengedar, tentu bukan hal yang baru lagi. Masuknya narkoba di sekolah merupakan problem yang harus kita cari solusinya agar generasi muda apalagi yang masih duduk di bangku sekolah bebas dari narkoba, sehingga bangsa ini mempunyai generasi muda yang berkualitas.

Untuk mewujudkan sekolah bebas narkoba, perlu dilakukan pendekatan komperhensif yang terpadu, dengan melibatkan seluruh warga sekolah, guru, pegawai, orang tua siswa, dan masyarakat. Oleh karena itu guru mempunyai peran yang cukup urgen dalam masalah narkoba di sekolah, maka tidak salah diberikan pengetahuan tentang narkoba dan bahaya-bahaya narkoba, sehingga guru nantinya

bisa memberikan pengertian dan pengarahan kepada siswa tentang

(15)

5 Penyalahgunaan narkoba merupakan permasalahan kompleks, baik dilihat dari faktor penyebab maupun akibatnya. Penyebabnya merupakan kompleksitas dari berbagai faktor, termasuk faktor fisik dan kejiwaan pelaku, serta faktor lingkungan baik mikro maupun makro. Akibatnya juga sangat kompleks dan luas tidak hanya pada pelakunya, tetapi juga menimbulkan beban psikologis, sosial dan ekonomi, bagi orang tua dan keluarganya, serta menimbulkan dampak yang merugikan terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat, bangsa dan umat manusia.

Secara ekonomis, penyalahgunaan narkoba menimbulkan biaya yang sangat besar baik terhadap pelakunya, orang tua dan keluarganya, maupun terhadap perekonomian nasional. Pelakunya harus mengeluarkan sejumlah besar uang untuk membeli narkoba yang harganya sangat mahal untuk memenuhi ketagihannya akan narkoba yang terus menerus dan makin meninggkat.

Seandainya yang bersangkutan mengikuti program perawatan dan pemulihan, maka pelaku atau keluarganya harus mengeluarkan sejumlah uang yang sangat besar untuk biaya perawatan dan pemulihannya. Disamping sangat mahal serta membutuhkan waktu yang lama, tidak ada satu orang pun yang berani menjamin pelaku dapat pulih sepenuhnya.

(16)

6 Pemakaian narkotika dan psikotropika di negeri ini sudah dianggap potensial oleh pemasok dari kawasan segitiga emas untuk dijadikan tambang emas. Polisi mencatat tahun 1995 Indonesia telah menjadi daerah tujuan narkotika dan psikotropika dari kawasan Segi Tiga Emas.

Melihat kondisi yang terjadi di Indonesia, khususnya Sumatera Utara, data yang berhasil dihimpun oleh Pusat Informasi Masyarakat Anti Narkoba Sumatera Utara (PIMANSU) berdasarkan hasil tangkapan kepolisian diakses dari media cetak tahun 2009 sebanyak 1617 tersangka, berdasarkan jumlah tersangka tersebut pelajar yang terlibat penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba sekitar 6,4 persen.

Sedangkan tahun 2010 mulai Januari hingga Mei, Direktorat Gerakan Anti Narkoba (DIGANTI) telah menangkap 441 orang tersangka pelaku kejahatan narkoba, dan dari jumlah tersebut 23-25% merupakan pengguna atau pecandu yaitu korban penyalahgunaan. Medan sebagai ibu kota Provinsi Sumatera Utara yang berpenduduk sekitar 2,3 juta jiwa merupakan pusat perdagangan narkoba, tidak hanya untuk transit, tetapi juga tujuan pemasarannya.

(17)

7 Kawasan penyebarannya pun sekarang tidak hanya di kota besar saja, tetapi juga kota-kota kecil, seperti Deli Tua, Marelan, Mandailing Natal, Tapanuli Selatan, ataupun di Berastagi. Provinsi Sumatera Utara yang dekat serta bersebelahan dengan Daerah penghasil ganja di Nangroe Aceh Darussalam (NAD), Sumatera Utara khususnya kota Medan memang memiliki posisi rawan, bukan hanya sebagai tempat transit tetapi juga sentral penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

Peredaran narkoba di Sumatera Utara khususnya jenis ganja sudah begitu luas, sehingga pengguna tidak akan sulit menemukannya. Itu sebabnya konsumen juga menyebar ke kalangan bawah. Ini berbeda dengan psikotropika, sabu-sabu dan putau yang umumnya dikonsumsi oleh golongan kelas menengah atas (Kompas 11 Maret 2010).

Berdasarkan temuan PIMANSU, setiap orang yang telah aktif memakai narkoba akan menulari orang-orang sekitarnya. Rasionya setiap satu orang, maka akan ada sepuluh orang yang berpotensi untuk aktif menjadi pemakai narkoba terutama di kalangan remaja. Dengan kondisi remaja secara psikologis sering mencoba hal yang baru, hal ini sangat memugkinkan mereka untuk mencoba narkoba. Mata rantai pemakai narkoba ini sebenarnya adalah dimulai dari tembakau atau rokok sebagai pintu masuk ganja, alkohol, pil penenang, ekstasi, sabu-sabu, putau, dan lain-lain.

(18)

8 Disini Pusat Informasi Masyarakat Anti Narkoba Sumatera Utara (PIMANSU) mencoba melakukan kegiatan berupa sosialisasi anti narkoba dimana salah satu sosialisasi tersebut memberikan pengarahan-pengarahan ke sekolah-sekolah tentang jenis dan dampak bahayanya narkoba. PIMANSU melihat realitas yang ada di masyarakat selama ini tentang korban narkoba cenderung ke arah yang menyudutkan korban maupun keluarga.

PIMANSU melihat adanya kesalahan persepsi dalam sebagian besar masyarakat Indonesia khususnya keluarga korban narkoba dengan menganggap bahwa korban narkoba merupakan aib bagi keluarga yang keberadaannya tersebut harus ditutupi.

Bahkan opini utama yang terbentuk bukan saja korban narkoba merupakan produk dari keluarga yang kurang mendapat perhatian orang tua atau

broken home saja, tetapi keluarga yang tingkat ajaran agamanya tinggi juga rawan akan penyalahgunaan narkotika.

(19)

9 Kegiatan tersebut diikuti oleh setiap pelajar yang baru masuk di sekolah tersebut. Ini juga termasuk kedalam rangkaian acara pembekalan awal bagi pelajar yang baru masuk di sekolah tersebut. Dengan adanya kegiatan tersebut maka diharapkan mampu meminimalisir bahkan mencegah pelajar mereka terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba.

Sosialisasi penyalahgunaan narkoba di Sekolah Menengah Kejuruan Istiqlal Deli Tua dipresentasekan oleh pihak-pihak yang telah ahli dibidang narkoba. Pihak-pihak tersebut sengaja diundang untuk memberikan pengetahuan dan pengalamannya yang sangat bermanfaat bagi peningkatan dan pengembangan ilmu dan pengetahuan pelajar tentang bahaya narkoba. Dengan demikian, peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Hubungan Kemampuan Sosialisasi Program Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba Dengan Perubahan Prilaku

Siswa”. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Istiqlal Deli Tua, karena adanya kerjasama yang terjalin selama 4 tahun antara SMK Istiqlal dengan Pusat Informasi Dan Masyarakat Anti Narkoba (PIMANSU).

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini, yaitu:

(20)

10 2. Tingginya tingkat pengguna narkoba dikalangan pelajar, buktinya berdasarkan hasil tangkapan kepolisian diakses dari media cetak tahun 2010 sebanyak 1617 tersangka, berdasarkan jumlah tersangka tersebut pelajar yang terlibat penyalahgunaan narkoba sekitar 6,4 persen.

3. Masih kurangnya pemahaman pelajar akan bahaya narkoba.

4. Sifat dan sikap pelajar yang menganggap narkoba sebagai gaya hidup masa kini.

C. Batasan Masalah

Perubahan perilaku dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni awarenes (kesadaran), interest (ketertarikan), evaluation (pertimbangan), trial (melakukan hal positif yang baru). Keempat hal inilah yang mempengaruhi perubahan perilaku ke arah yang positif. Melihat keterbatasan kemampuan peneliti serta menghindari meluasnya masalah dalam penelitian ini, maka peneliti membatasi masalah

penelitian pada “Hubungan Kemampuan Sosialisasi Program

Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba Oleh Pusat Informasi

Masyarakat Anti Narkoba Sumatera Utara (PIMANSU) Dengan Perubahan

Prilaku Siswa-Siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Istiqlal Deli Tua”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana kemampuan sosialisasi program penanggulangan

(21)

11 2. Bagaimana perubahan perilaku siswa-siswi SMK Istiqlal Deli Tua

terhadap bahaya narkoba?

3. Apakah ada hubungan antara kemampuan sosialisasi program

penanggulangan penyalahgunaan narkoba oleh Pusat Informasi

Masyarakat Anti Narkoba Sumatera Utara (PIMANSU) dengan perubahan perilaku siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Istiqlal Deli Tua?.

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan batasan masalah di atas maka tujuan penelitian ini sebagi berikut :

1. Untuk mengetahui kemampuan sosialisasi program penanggulangan penyalagunaan narkoba oleh PIMANSU di SMK Istiqlal Deli Tua

2. Untuk mengetahui perubahan perilaku siswa-siswi SMK Istiqlal Deli Tua terhadap bahaya narkoba

3. Untuk mengetahui hubungan kemampuan sosialisasi program

penanggulangan penyalahgunaan narkoba oleh Pusat Informasi

(22)

12

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang diharapkan adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Praktis

Sebagai bahan masukan bagi penyelenggara sosialisasi program penanggulangan penyalahgunaan narkoba khususnya bagi Pusat Informasi Masyarakat Anti Narkoba Sumatera Utara (PIMANSU) untuk menentukan langkah yang lebih optimal dalam mensosialisasikan program penanggulangan penyalahgunaan narkoba bagi siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan Istiqlal Deli Tua.

2. Manfaat Teoritis

a. Sebagai bahan masukan bagi jurusan Pendidikan Luar Sekolah untuk mengembangkan kurikulum serta pengembangan bagi penelitian-penelitian yang lebih lanjut dalam usaha mensosialisasikan program penanggulangan penyalahgunaan narkoba bagi siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

b. Sebagai bahan masukan bagi peneliti dalam menentukan langkah yang lebih optimal dalam mensosialisasikan program penanggulangan penyalahgunaan narkoba bagi siswa siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

(23)

1

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat diperoleh simpulan sebagai berikut:

1. Kemampuan sosialisasi program Narkoba oleh PIMANSU yang

dijadikan sampel berada pada kategori sedang. Hal ini berarti bahwa masih perlu peningkatan kemampuan sosialisasi program narkoba dalam kegiatan yang dilaksanakan.

2. Adanya peningkatan perubahan perilaku setelah siswa mengikuti kegiatan. Dapat dikatakan bahwa kegiatan ini memberikan nilai positif bagi siswa.

3. Hubungan antara variabel kemampuan sosialisasi program (X) dengan perubahan perilaku siswa (Y) sebesar = 0,35 dengan koefisien determinasi sebesar = 0,12. Melalui perhitungan uji t diperoleh harga thitung sebesar = 2,17. Sedangkan ttabel sebesar = 2,03. Ternyata

perbandingan harga hitung (2,17 > 2,03), hal ini membuktikan bahwa terdapat hubungan antara variabel kemampuan sosialisasi dengan perubahan perilaku siswa.

B. Saran

Berdasarkan simpulan diatas, maka peneliti menyarankan:

(24)

2

1. Kemampuan sosialisasi program Narkoba oleh PIMANSU perlu ditingkatkan. Peningkatan ini dapat dilakukan dengan cara memberikan kegiatan yang lebih bervariasi, serta dilakukan kegiatan seminar dan pelatihan sehingga program yang telah dilaksanakan dan yang diajarkan dapat langsung dipraktekkan sehingga dapat disebarkan kepada pelajar lainnya, hal ini akan memotivasi siswa untuk menjauhi narkoba.

2. Perlu dilakukan komunikasi yang sinergis antara PIMANSU dan kepala sekolah serta guru dalam mengidentifikasi siswa yang kurang mendapatkan informasi dan sosialisasi dalam kegiatan dan kurang memiliki pengetahuan dalam mengantisipasi bahaya narkoba , sehingga perlu diberikan motivasi dan perhatian yang lebih kepada siswa yang bersangkutan.

3. Sekolah (kepala sekolah) ikut serta dalam mengawasi dan memberikan sosialisasi tentang penanggulangan bahaya narkoba.

4. Perlu perubahan perilaku bagi siswa sehingga sekaligus dapat mencapai tujuan dari kegiatan sosialisasi program bahaya narkoba yaitu mengantisipasi siswa sehingga tidak terpengaruh oleh bahaya narkoba.

(25)

3

Lampiran 1

INSTRUMEN UNTUK MENGUKUR

KEMAMPUAN SOSIALISASI PROGRAM PENANGGULANGAN

PENYALAHGUNAAN NARKOBA

I. Tujuan

Untuk mengetahui tingkat kemampuan sosialisasi program

penanggulangan penyalahgunaan narkoba.

II. Bentuk Instrumen dan Pelaksanaan Pengukuran

Instrumen yang digunakan adalah angket dalam bentuk skala Likert. Masing-masing butir pertanyaan memiliki empat pilihan jawaban, yaitu, SL (Selalu) = 4, SR (Sering) = 3, JR (Jarang) = 2, TP (Tidak Pernah) = 1.

Pengantar

1. Instrumen ini diedarkan dengan maksud untuk mengetahui tentang kemampuan sosialisasi program penanggulangan penyalahgunaan narkoba.

2. Instrumen ini diharapkan dapat diisi dengan baik sesuai dengan kondisi yang diketahui. Caranya hanya memilih satu dari empat alternatif jawaban yang tersedia.

3. Kesediaan anda dalam mengisi instrumen ini merupakan sumbangan yang

berarti dalam meningkatkan kemampuan sosialisasi program

(26)

4

III.Petunjuk Pengisian

1. Baca dengan saksama setiap pertanyaan.

2. Lingkarilah (O) jawaban yang menurut Anda benar.

IV.Kuesioner untuk Mengukur Kemampuan Sosialisasi Program

Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba.

Jawaban dibuat dalam lembar ini dengan cara melingkari (O) jawaban yang dipilih, dengan kategori:

Selalu (SL)

1 Tutor mengungkapkan pernyataan

secara jelas. SL SR JR TP

2 Tutor memperbaiki kalimat yang

diucapkan. SL SR JR TP

3 Tutor mengungkapkan pernyataan

dengan tegas. SL SR JR TP

II. Berhati-hati dalam Berkomentar

4

Tutor menggunakan bahasa yang sesuai dengan kondisi dan keadaan siswa.

(27)

5

5

Tutor tidak menggunakan bahasa yang kasar dan atau bahasa yang tidak sopan.

IV. Pengaruhi Orang Lain

10 Tutor tidak menggunakan kata-kata

yang berbelit-belit. SL SR JR TP

11 Tutor menunjukkan ikhtisar

butir-butir yang penting. SL SR JR TP

12 Tutor mengulangi penjelasan yang

dianggap penting dan mendasar. SL SR JR TP

V. Hadapi Masalah

13

Memberikan motivasi dan

semangat kepada siswa untuk lebih maju.

SL SR JR TP

14 Melatih siswa dalam menghadapi

(28)

6

15

Tutor membuat ringkasan dan rangkuman akan hal yang telah dipelajari.

SL SR JR TP

VI. Tidak Mudah Terpancing.

16 Tutor memberikan acuan dan

latihan dalam bertindak. SL SR JR TP

18 Melatih siswa dalam menghadapi

situasi sulit. SL SR JR TP

VII.Jangan Takut Berubah

19 Memberikan motivasi untuk

melangkah ke arah yang lebih baik. SL SR JR TP

20 Tutor memberikan contoh tentang

orang-orang yang sukses. SL SR JR TP

22 Tutor memberikan contoh tentang

Referensi

Dokumen terkait

Pektin merupakan senyawa yang baik digunakan sebagai pengental dalam makanan, sehingga pektin yang diperoleh dari kulit durian dapat dimanfaatkan

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah melalui media audio visual dapat meningkatkan prestasi belajar sejarah kebudayaan Islam materi kisah nabi pada

Pesaing tidak langsung terdiri dari dua kategori perusahaan yaitu substitute producer dan adjacent competitor. Substitute producer adalah perusahaan yang berbeda

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat kasih dan karunia- Nya, sehingga penulis skripsi yang berjudul “Pengaruh Financial Distress dan Mekanisme Corporate

keuangan syariah yang mempunyai salah satu tujuan untuk mengangkat perekonomian masyarakat produktif khususnya para pengusaha kecil serta memberikan alternatif

koefisien tekuk (k) merupakan konstanta yang terganlung pada jenis tegangan (tekanan merata pada dua tepi berlawanan) dan kondisi tumpuan tepi (tumpuan sederhana pada keempat

Dari perbandingan tersebut dapat dibuktikan bahwa tendon pada kaki katak lebih elastis dari pada tendon pada kaki manusia yang ditandai dengan lebih besarnya rasio jauh

Kata penunjuk Ismul Isyaarah ِةَرﺎ ـ َﺷِﻹا ُﻢ ـ ْﺳِإ Keterangan waktu Dzharfuz Zamaan نﺎَﻣﱠﺰ ـ ﻟا ُف ْﺮ َـظ Keterangan tempat Dzharful Makaan ِنﺎ