• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGUJIAN BEBERAPA GENOTIPE TANAMAN PADI HASIL KULTUR IN VITRO PADA TANAH MASAM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGUJIAN BEBERAPA GENOTIPE TANAMAN PADI HASIL KULTUR IN VITRO PADA TANAH MASAM."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN 0853-3792

Volume 30, Nomor 4

Oktober- Desember 2006

JURNAL

SAINS INDONESIA

Memuat Hasil Penelitian

Sains

dan Matematika, Teori dan Penerapannya

2ill

200

--1ro

>

E

UJ100

0

OJJO

(A)

(h)

(g)

I L

I

I

r

l

(f)

• • L

I

r

( t?)

セ@

'

I

セ@

r

i

1

1

(d)

f

1

(c)

lL

(b)

5.00

10.00

15.00

:13

DO

25.00

Waktu (min)

(2)

JURNAL

ISSN 0853-3792

SAINS INDONESIA

Memuat Hasil Penelitian

Sains dan

Matematika, Teori

dan

Penerapannya

Pembina

Kerua Pen)'"Ullting

Wakil Ketua Penyunting Sek.retaris Penyunting

Pcnyunting'Pelaksana

Penyunting Ahli

Pelaksana Tata Usaha

: Pro£ Dr . .Djanius Djamin, S.H., M.S.

Drs. Hasudungan Sinaga, セャsN@

Drs. Syawal Gultom, .M.Pd.

Dr . .Albirius Silalahi, M.S.

Prof. D rs. Manihac Situmorang, M.Sc., Ph.D.

: Man.iha.r Sirurnorang

: Pasac Maulim Silitonga : 1\.Iarti.na Restuati

Asrin Lubis

: Suharta Dian .Annanto Herbert Sipahutar Rjdwan A. Sani

:Sri Bima Sembiring (Universitas Sumatera Utara) Hazli N urdin (Universitas Andalas)

A.K. Prodjosantoso (Universitas Negeri Yogyakacta) Binari .lvianurung (Universitas Negeri Medan) セケ 。イゥヲオ、、ゥョ@ (Universitas Negeri Medan) Motlan (Universitas Negeri Medao)

Pacgaulan Siagian (Universitas Negeri Mcdan) Ramlan Silaoan (Universitas Negcri Medan) Zainuddin Mucbtar (Universitas Negeri Medan)

: Zulkifli

Sion Asmarida Purba Tua P. Tambunan

(Rcktor Unimed)

(Pcmbanru Rektor I)

(Pembanru Rektor II) (Pcmbantu Rektor Ill) (Dekan F;\QP.-\)

J urnal Sains Indonesia (dahulu bem ama Majalah Pendidikan Science) diterbitkan sejak tahun 1976,

dengan SK Menteri Penerangan Republilc Indonesia SIT Penerbit Khusus tanggal 9 Descmber 1976,

No. 276/SK/Ditjen PPG/SIT/1976. Rcdaksi menerima artikel basil penelitian, catatan pcnelitian dan/

arau telaah pusraka dalam bichtng sa.ins d2n matematilca. Perunju.k penulisan naskah dapat dilibat pada

kulit belakang bagian dalam dari jurnal ini. Naskah dapat d.ikirim.kan ke alamat redaksi, naskah yang ma

-suk akan dievaluasi dan disunting terlebih dahulu sebelum diterbitkan.

Diterbitkan sekali riga bulan okb :

Fakultas Matematika dan Ilmu Pcngetahuan Alam Universitas Negeri Medan

Alamat Redaksi; Jurnal Sains Indonesia

Jl.

Willem Iskandar Pasar V, Medan 20221

Tclp. 061-6625970

E-mail: fmipa-unimed@medan .wasantara.net.id

(3)

Ju.

RNAL

Volume 30, Nomor 4

. ISSN 0853-3792

Oktober- Desember 2006

SAINS INDONESIA

Memuat Hasil Penelitian Sains dan Matematika, Teori dan p・ョ」 イ。ーセ ョョケ 。@

Afn11ilmr Situmom11g, Pasar M. Silito11ga, lst1ai11i Nurwal1ywti,

Arikles Butarbutar &

Mar/ina Nainggolan

Synh111i Edi

Adrintw Y.D. Llm Gaol

Daftar lsi

Rancang Bang un Biosensor Elcktrokimia dalam Sistcm Flow 125 - 130 Injeksi Analisis untuk Pcnentuan Kolesterol dalam Makanan

danMinuman

Pcngujian Bebcrapa Genotipa Tanaman Padi Hasil Kultul In 131 - 135

Vitro

pada Tanah Masam

Pengaruh Aktivitas Fisik Berat dan Kronis terhadap Siklus

Estrus Mencit

(Mus musculus)

Betina Strain DD Webster

136 -142

Pnnigoran Sil10mbing Gambaran Darah, Berat Badan, dan Pertumbuhan Jengger 143 -147

A yam yan g Diberi Ekstrak Bunga Kembang Sepatu

(Hibiscus

Pa11al M. Sialma11

A11i Mi11ami

Asmin

Aryc11i

rosnsi nensis)

Studi Tetramerosis pada Ayam BUI-as di Kotamadya Medan 148-151

dan Sekitarnya

Ukuran Pemusatan dan Ukuran Dispersi Distribusi Rayleigh 152 - 156

Penetapan Teori Responsi Butir dengan Persyaratan Anal isis 157- 163

Instrumen Sebagai Prasyarat untuk Ketepatan Hasil Analisis dalam Penelitian

Studi Ku.llit.ls Pl'r.lir.m Bl.'d.1g.1i T.mjung bセイ ゥョァゥョ@ Ditinj.lll 164- 167

(4)

r

::

I, セ@ .-II

r.

.

, e I. e , I

·-:1 e 1) v セ@ ), :1 ;-e

.

'· I-n II :i II 1-·s ;, c セi@ tl I. 6

ISSN 0853-3792 Volume 30(4): 131-135, 2006 Jurnal Sains Indonesia

Pengujian Beberapa Genotipa Tanaman Pad.i Hasil Kultur

In Vi tro

pada

Tanili

Masarn

.

Syahmi Edi

Ju rusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Medan

Jl.

Willem Iskandar Pasar V, Medan 20221

Abstract

The aims of the research to get the tolerant genotypes paddy crop to acid soils .

Method used to reach the target is method test itt acid soils Sarkarung (1986) and Edi

(2004). From test genotypes paddy crop in vitro culture is '!Vhich have bee11 conducted to be

got a the following result: 1) Jatiluhur 5 genotype is very tolerant and 7 genotype tolerant,

2) Gajah mungkur 4 genotype is very tolerant and 6 genotype tolerant and 3) Cirata 4

getwtype is very tolerant and 5 genotype tolerant. 1Jzis matter got by way of comparing

wight shell of rice per crop clump result of culture in vitro with the tolerant comparative

crop (Dupa). (TEsT OF GENOTYPES PADDY 0\0P RESULT IN VITRO CUt lURE IN AOD

SOilS)(]. Sains Iudon.,30(4): 131-135, 2006)

Kata kunci:

Acid soils, · in vitro,

paddy,

test

Pendah uluan

Jumlah penduduk yang cukup besar dengan pertumbuhan sekitar 1.49 % per tahun dan pola kons umsi pangan yang masih sangat tergan-tung pada beras akan membawa konsekuensi pada permintaan pangan dalam jumlah yang besar. Meskipun pemah mencapai swasem-bada beras pada ·tahun 1984 pemerintah masih mengimpor beras untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. lmpor beras setiap tahun berva-riasi dan cenderung meningkat. Oleh karena itu usaha peningkatan produksi padi me!alui inten-sifilqlsi dan perluasan tanam perlu dilakukan.

Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk .meningkatkan p roduksi padi adalah dengan memanfaatkan lahan yang tersedia cukup luas di luar pulau Jawa. Dari luas total d aratan Indonesia, sekitar 47.6 juta hektar (32.4

%) mentpakan laban kering yang umumnya didominasi oleh tanah masam podsolik merah kurung (Karama dan Abdurachman, 1993).

Menurut BPS (2005), .produksi padi ladang jauh lebih rendah hanya mencapai 2.52 ton per ha, sedangkan padi sawah mencapai 4.65 ton per ha. Rendahnya produksi padi pada lahan kering terutama pada lahan masam disebabkan adanya kendala cekaman lingkungan berupa tingkat kemasaman yang tinggi (pH rendah) dan konsentrasi AI yang mencapai tingkat toksi-sitas. k セ ョ、 。 ャ 。@ lain yang mungkin adalah ku-rangnya varietas (genotipa) adaptif pada Iahan masam khususnya pada program ekstensifikasi.

Salah satu cara untuk mengatasi keracunan AI pada lahan masam adalah meniadakan pengaruh negatif tanah masam itu sendiri mela-lui manipulasi sifat fisika-kimia tanah yang mengurangi kelarutan AI dengan cara penga-puran. Pendekatan ini telah ditempuh oleh

Fakultas Matematika dan Ilmu Pcngetaltuan A/am Universitas N egeri Medan

pemerintah Indonesia, misalnya pada pengem-bangan program transmigrasi pada satu dekade terakhir ini. Namun demikian hasil yang dipe-roleh nampaknya belum sesuai yang diharap-kan. Pendekatan yang lebih efektif secara agronomis dan efisien secara ekonomis adalah penggunaan varietas yang tenggang terhadap kemasaman tanah.

Peluang untuk m endapatkan genotipa yang mampu berada(5tasi dengan kondisi stres ling-kungan dari populasi tanaman budidaya cukup besar. Menurut Foy (1976) varietas dan spesies tanaman juga memiliki perbedaan ketenggang-an terhadap kelebihketenggang-an atau kekurketenggang-angketenggang-an unsur hara tertentu. Perbedaan tersebut mencermin-kan keragaman genetik karena adanya perbeda-an kontrol genetik (Polle dperbeda-an Calvin, 1990). Keberhasilan usaha tersebut sangat ditentukan oleh kemampuan pemulia dalam mengidentifi-kasi genotipa ungguLmelalui tahap pengujian.

Beberapa tahap pengujian telah dilakukan: 1) tahap kultur in vitro, 2) tahap pengujian pada larutan hara dan 3) tahap pengujian pada tanah masam. Pada tulisan ini akan dilaporkan hasil pengujian pada tanah m asam sebagai salah satu tahap untuk mendapat tanaman padi yang teng-gang terhadap kemasam an lanah dan keracunan aluminium.

Bahan dan Metod e

Alnt dall Balzau. Bahan tanaman yang digunakan berupa genotipa-genotipa hasil pengujian kultur hara yang merupakan turunan d ari 3 macam varietas padi gogo unggul yaitu :

(5)

Syahmi Edi

Jatiluhur, Gajah mungkur d an Cirata. Sebagai pembanding dilapangan digunakan varietas Dupa (tahan AI dan pH rendah) dan varietas Salum pikit (peka AI dan pH rendah).

Bahan dan alat yang digunakan di rumah kaca untuk pengujian tanam an pada tanah masam: tanah podsolik merah kuning (PMK) Gajrug Qasinga), kapur pertanian (kaptan), pu-puk buatan (urea, SP 36, KCI}, pot plastik besar, ayakan dan bahan pengendalian hama dan pe-nyakit (Azodrin 1 cc/1 dan Oithane M-451 gil).

Prosed11r Peuelitiau. Tanaman yang

teng-gang terhadap larutan hara seleksi dipindahl:<an kedalam pot plastik besar berisi tanah podsolik merah kuning dan untuk kontrol ditambah kapur berdasarkan hasil analisis tanah untuk ditumbuhkan sampai menghasilkan biji Rl.

Peubah yang diamati: bobot gabah per rumpun. Selanjutnya rasio bobot ァ。「セィ@ per rum;:>un

'

Bobot gabalt r.er rumpwz pada keadaan tercekam AI

RBGR = X100%

Bobot gabalt per rumpun pada keadaan tmzpa AI

(RBGR) dihitung dengan persamaan:

Berdasarkan nilai skoring RBGR, tanaman dikelompokkan berdasarkan sifat ketenggangan-• nya terhadap AI mengikuti metode Sarkarung

(1986) yang telah dimodifikasi, yaitu skor 0 >90% (sangat tenggang}, 1 = 81-90% (tenggang), 2 = 71 -80% (agak tenggang), 3

=

61-70% (agak peka), 4

= 51-60 {peka) dan 5 =<50% (sangat peka). • Pengujian tanaman pada tanah masam, tanah yang digunakan adalah tanah Podsolik Merah Kuning (PMK) Gajrug Qasinga) Kabupa-ten Bogor dengan kejenuhan AI 74.98 %, pH 4.28 dan kandungan Aldd 1156 m e Al/100 g tanah (hasil analisis tanah). Untuk tanaman kontrol di-gunakan tanah yang sama tetapi diberi penga-puran setara 1 x Aldd. Med.ia tanam dipersiap-kan dalam pot-pot plastik dengan volume 10 kg tanah per pot. Selanjutnya tana-man hasi\ seleksi kultur larutan hara dipindahkan ke pot-pot plastik untuk ditumbuhkan sampai menghasil-kan benih Rl. Pemupumenghasil-kan dilakumenghasil-kan sehari sebelum tanam dengan dosis 5 g Urea, 4 g SP36 dan 4 g KCI per pot. Penyiraman dilakukan dua hari sekaJi, sedang-kan pengendalian hama dan penyakit dilaku-kan secara kontinyu setiap dua minggu atau apabila tana man menunjukkan gejala serangan.

Hasil dan Pembahasan

Salah satu komponen hasil yang diukur untuk menentukan tenggang atau tidaknya suatu genotipa yang diuji adalah bobot gabah per rumpun .. Komponen ini diperlukan untuk

menghitung rasio bobot gabah ' per rumpun (RBGR) dengan membandingkan nilai · bobot gabah per rumpun pada keadaan tercekam dengan bobot gabah per rumpun tanaman tenggang Dupa.

Respon tanaman terhadap sifat ketenggang-an sketenggang-angat ber\'ariasi, mulai dari tketenggang-anamketenggang-an yketenggang-ang sangat tenggang sampai tanaman yang sangat peka. Tingginya variasi sifat tenggang ini sengaja dimunculkan untuk m emudahkan seleksi selan-jutnya. Begitu juga dengan variasi bobot gabah per rumpun, mulai d ari bobot yang tertinggi yaitu 18.98 g pada genotipa }15 dan terendah yaitu 7.79 g pada genotipa }11. Hal yang sama juga terjadi pada rasio bobot gabah per rumpun d engan variasi nilai antara 38.45 % sampai dengan 93.68% (fabel1).

Tabel 1. Penguruta11 genotipa turunan varieta:;;

Jatiluhur berdasiukan bobOt dan rasio bobot gabah per

rumpun serta reaksin¥a padn tanah masam denglll1

kejenulum Al 74.98 Yo, pH 4.28 dan Aldd 11.56

me/100

g

tanah.

Bobo t Rasio

bo-No. gセッM gabn.h per bot gaball Reaksi tzpa mmpu11 per rumpun

(g) (%)

1 ]15 18.98 93.68 Sangat tenggang

2 ]63 18.64 92.00 Sangat tenggang

3 ]12 18.47 91.16 Sangat tenggang

4 ]30 1835 9057 Sangat tenggang

5 ]69 1824 90.03 Sangat tenggang

6 }32 17.86 88.15 Tenggang

7 · }8 17 5 2 86.48 Tenggang

8 ]62

17

28 85.29 Tenggang

9 }25 17 21 84.95 Tenggang

10 }50 16.87 83.27 Tenggang

11 ]46 16.75 82.68 Tenggang

12 }45 16.54 81.64 Tenggang

13 }68 15.87 7833 Agak tenggang

14 ]4 15.65 77.25 Agak tenggang

15 ]49 1523 75.17 Agak tenggang

16 J31 15.05 74.28 Agak tenggang

17 ]44 14.97 73.89 Agak tenggang

18 ]48 1428 70.48 Agak tenggang

19 }13 13.86 68.41 Agak peka

20 ]33 13.19 65.10 Agak peka

21 ]17 12..46 6f.50 Agak peka

22 }67 12..37 61.06 Agak peka

23 ]29 1124 55.48 Peka

24 ]16 10.57 51.17 Peka

25 }9 1027 50.69 Peka

26 ]26 9.59 47.33 Sangat peka

27 ]47 924 45.61 Sangat peka

28 J14 827 40.82 Sangat peka

29 ]51 7.89 38.94 Sangat peka

30 )11 7.79 38.45 Sangat peka

Keterangan: f c fatiluhur, Rilsio bobot

§.aba!t

per rumpzm 0 =

> 90% lsangat tenggang), 1 81 -90 Yo (tenggang), 2 = 72 -セP@ % (agak teuggangJ, 3 61 - 70% (agak pe!az), 4 c 51 -60

% (pekii, dan 5-= < 50 % (sangat peka), Bobot gabalz per

nmrpzm Dupa

=

20.26 g.

Berbedanya nilai bobot gabah per rumpun untuk setiap genotipa yang diseleksi menunjuk-kan adanya keragaman yang tinggi. Perbedaan

[image:5.595.69.539.120.796.2]
(6)

-

a } r

'

'

)

Pengujiart Beberapa Genotipa t。イセ。ュ。ョ@ Padi Hasil Kultur In Vitro pada ...

respon antara satu genotipa dengan genotipa yang lainnya terhadap AI dan pH rendah mengindikasikan bahwa tanaman yang diuji mempunyai taraf ketenggangan yang berbeda. Hal ini terjadi karena tanaman yang tenggang mampu memanfaatkan segala keterbatasan yang ada dengan mengurangi keadaan stres. Tinggi dan rendahnya bobot gabah per rumpun erat hubungannya dengan suplai hara dari akar kebagian atas tanaman. Keracunan AI menye-babkan terjadinya perubahan pola pertumbuhan akar karena terhambatnya pembelahan sel akar. Akar menjadi pendek, menebal dan rapuh sehingga menghambat serapan air dan hara. Terhambatnya suplai hara secara langsung mempengaruhi proses pembentukan dan peng-isian gabah serta menurunkan fertilitas tanaman sehingga menurunkan bobot gabah per rumpun.

Tabel 2 Pengurutan genotipa turunan varietas Gajah mungkur berdasarkan bobot dim rasio bobot gabah per rumpun serta イ・。ォウゥョセ。@ pada tanah masam dettgan kejenulum AI 74.98

Yo,

pH 4.28 dan Aldd 1f.56

me/100 g ta11ah.

G MMMMMMMMセセセMMセセセMMMMMMMMMMMMM Dobot Rasio

bo-N Geno- gabah per bot gabalr

0

' tipa nunpu n per rump1m

1 G26

2 G67

3 G14

4 G46

5 G17

6 G4 7 G34

s

G32

9 G68

10 G47 11 G49

12 G16 13 G8 14 G33 15 G48

16 G35 17 G13 18 G31 19 G69 20 G25 21 G50 • 22 GSl 23 G7 24 G36 25 GIS

(g) ("lo) 18.75 92.55 18.42 90.92 18.34 90.52

1827 90.18

17.86 88.15 17.58 86.77

17.44 86.08

17.39 85.83

1725 85.14

16.64 82.13 15.83 78.13 15.47 76.36

1526 75.32

15.79 77.94 15.33 75.67 15.18 74.93 14.86 73.35 14.45 71.32 13.95 68.85 13.47 66.49 12.78 63.08

11.45 5652

1123 55.43 10.76 53.11 10.35 51.09

Reaksi Sangat tcnggang Sangat tenggang Sangat tenggang Sangat tcnggang Tenggang Tenggang Tenggang Tenggang Tenggang Tenggang Agak tenggang Agak tenggang Agak tenggang Agak te:nggang Agak te.."''ggang Agak tenggang Agak tenggang Agak tenggang

Agak peJ<a

Agakpeka Agakpeka Peka Peka Peka Peka

Keterangan:

I

= latiluhur, Rnsio bobot gabnh per nmrprm 0

=

> 90% (Sangat tenggang), 1 81 - 90 % (tenggang), 2 z 71

-80 % (agnk tenggang), 3 = 61 - 70 % (agnk pekn), 4 51

-60 % (peka, dan 5 = < 50 % (sangat peka), Bobot gabah per

runrpun Dupa = 20.26 g.

Tidak ada jaminan bahwa sifat tenggang yang ada pada larutan hara juga akan tenggang pada tanah masam. Hal ini sangat ditentukan oleh kestabilan sifat tenggang tersebut yang diusahakan dengan melakukan penseleksian

secara terus-menerus. Kesesuaian antara tahap seleksi pertama dengan tahap seleksi berikutnya sangat diperlukan.

Dari 25 genotipa tanaman yang diuji pada larutan hara, har.ya 11 genotipa yang tenggang. Kemudian dilanjutkan dengan seleksi pada tanah masam yang menghasilkan 10 genotipa tanaman tenggang. Artinya ada satu genotipa tenggang pada larutan hara menjadi tidak tenggang pada tanah masam yaitu G49. Kecilnya angka ini menunjukkan adanya kesesuai yang tinggi antara seleksi larutan hara dengan seleksi pada tanah masam yaitu 90.90% (fabel 2).

Sarna halnya dengan genotipa-genotipa sebelumnya, genotipa turunan dari varietas Cirata juga mempunyai variasi nilai tinggi. Nilai bobot gabah per rumpun tertinggi didapatkan pada genotipa Cl 1 yaitu 19.06 g dan terendah pada genotipa C12 yaitu 9.68 g. Artinya perbeda-an nilai perbeda-antara kedua genotipa ini cukup tinggi yaitu 9.38 g.

Tabel 3. Pe11gumta11 genotipa turunan varietas Cirata berdasarkan 5obot dan tasio bobot gabah per mmpun serta reaksinya pada tanah masam de11gmr kejenuha11

AI 74.98%, pH 4.28 dan Aldd 11.56 me7100 g tanalt .

Bobot Rasio

bo-No. Gl!7ro- gabah per bot gabah Reaksi

tipa rumpun per mmpun

(g) ("/o)

1 03 19.06 94.08 Sangat tenggang 2 C30 18.93 93.44 Sangat tenggang

3 C41 18.64 92.08 Sangat tenggang 4 C26 18.46 91.12 Sangat tenggang 5 C64 17.95 88.60 Tenggang 6 C9 17.89 88.30 Tenggang 7 C27 17.65 87.12 Tenggang 8 C65 17.32 85.49 Tenggang 9 C7 16.96 83.71 Tenggang - 10 C16 16.18 79.86 Agak tenggang

11 05 16.13 79.62 Agak エセァァ。ョ ァ@

12 C50 15.99 78.92 Agak tenggang 13 C40 15.83 78.13 Agak tenggang 14 C14 15.75 77.74 Agak エセョァァ。ョァ@

15 C66 1556 76.80 Agak tenggang 16 C45 15.16 74.83 Agak tenggang 17 C29 14.83 - 73.20 Agak tenggang 18 C5 14.47 71.42 Agak tenggang 19 00 13.86 68.41 Agak peka 20 C17 13.39 66.09 Agak peka 21 C44 1253 61.85 Agak peka

22 08 12.28 60.61 Agak peka 23 C43 11.67 57.60 Peka 24 C4 1053 51.97 Peka 25 C24 9.81 48.42 Sangat peka

26 Cl2 9.6R 47.78 Sangat peka

Keterangan: 1 latiluhur, Iwio bobot gabah per イオセエヲオョ@

o

=

> 90% (Sangat tenggang), 1 = 81 - 90 o/o (tenggang, 2

=

71

-XセE@ (agaJC tenggang), 3 • 61 - 70% (agak peka), 4 =51

-60 Yo (pefa, danS • < 50 % (sangat peka). &bot gabal1 per

nmrpun Dupa = 20.26 g.

. Perbedaan nilai akan membawa respon tanaman tenggang atau peka. Dari 26 genotipa yang diseleksi, 4 genotipa mempunyai respon

[image:6.595.84.542.46.755.2]
(7)

· Syal11ni Edi

sangat tenggang, 5 genotipa mempunyai respon tenggang, 9 genotipa mempunyai respon agak tenggang, 4 genotipa mempunyai respon agak peka, 2 genotipa mempunyai respon peka dan 2 genotipa mempunyai respon sangat peka. Hanya 9 genotipa yang dikategorikan tenggang dan akan digunakan untuk uji selanjutnya. Kesesuaian seleksi antara Jarutan hara dengan tanah masam cukup tinggi yaitu 90 %, artinya masih ada 10 % sifat yang tidak stabil. Untuk mestabilkan sifat ketenggangan yang sudah didapatkan pada beberapa genotipa tanaman padi perlu dilanjutkan penseleksian sampai generasi ke 7, uji m u ltilokasi dan uji tingkat sel

Penutup

[image:7.595.48.542.28.549.2]

Berdasarkan data percobaan dan pem-bahasan di atas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Pengujian pada tanah masam didapatkan 31 tanaman sangat tenggang dan tenggang dengan rincian: 1) genotipe Jatiluhur dan turunannya didapatkan 5 tanaman sangat tenggang dan 7 tanaman tenggang, 2) genotipe Gajah mungkur dan turunannya didapatkan 4 tanaman sangat tenggang dan 6 tanaman tenggang dan 3) genotipe Cirata dan turunannya didapatkan 4 tanaman sangat tenggang dan 5 tanaman tenggang.

Gambar 1. (A) Penampilan エ。セ。ュ。ョ@ yang lenggang, (8) Ktragaman penampilan tanaman tenggang mulai dnri sangat pelar (arah kebelakang) sampat tanamart sangat lenggang, (C) Urutan tanaman mulai da.!i yang sangat peka, agak tenggang dan sa'!gat tenggang, dar! (D) Tanaman -tanaman yang lennasuk ke dnlam kategori agak tenggang.

(molekuler).

Gambar 1 memperlihatkan penampilan tanaman hasil seleksi di tanah masam dengan kejenuhan AI 74.98 %, pH 4.28 dan Aldd 11.56 me/100 g tanah. Gambar 2A memperlihat tanam-an ytanam-ang tenggtanam-ang ytanam-ang dapat tumbuh, sedtanam-ang- sedang-kan tanaman peka tidai< dapat berkembang atau mati sama sekali. Gambar 28 memperlihatkan keragaman tanaman mulai dari peka sampai tanaman tenggang. Gambar 2C memperlihatkan urutan ketenggangan tanaman dari sangat peka sampai ke tanaman sangat tenggang (dapat menghasilkan benih yang fertil). Gambar 20 memperlihatkan tanaman yang agak peka juga dapat menghasilkan benih tetapi tidak fertil.

134 ]urnal Sa ins Indonesia

Daftar Pustaka

BPS (2005) Statistik Indonesia. Jakarta: Badan Pusat

Statistik

Edi, S.

<?094)

Peningkatan ketenggangan terhadap

alumm!ttm dan pH rendah . piida tanaman padi melalut keragaman somaklonal dan iradiasi sinar

gamma. Disertasi 53: Program Studi Biologi

Sekolah Pascasarjana fPB Bogor. 125 hal. Foy, C.D. {1976) General principles involved in

screening plant for all;lminium and manganse

tolerance. In: Proceedzng of workshop on plartt

adaptation to mineral stress in problem soils (Ed:

M.J. Wright). Beltsville: Madison. p.255-267 Karama; AS., Abdurachman, A. (1993) Optimasi

emanfaatan sumbar da a lahan

berwawas-I

I

----Pol

(8)

n-an l ffi an ur

セ。エ@

pe . 4 an

ya

5

sat

セ@

1ar

Jgi

in

1Se

'lnt :.d:

asi

as-106

Pengujiatr Beberapa Genotipa Tanaman Padi Hasil Kultur In Vitro pada .. .

an lingkungan. Prosiding Simposium Penelitian

Tamzman Pangan III. Pusat Penelitian dan

Pengembangan Tanaman Pangan dan Badan Litbang DePT AN. Jakarta7Bogor 23-25 Agustus 1993 : 98-112

Polle, E.A., Conzak, C.F. (1990) Genetics and breeding of cereal for add soil and nutrient

efficiency. In:. Crops as ・ョィ。ョ」・イセ@ of nuhient

(Eds.: V.C. Baligar and R.R. Duncan). Vich.

Acad. Press. p.Sf-130 .

Sarkarun& ウセ@ (1986) Screening upland rice for alummium tolerance and blast disease. In:

Progress report in upland rice recenrch. 1RRI Los

Banos, Philippines p271-281

Jumal Sa ins Indonesia

l

Volume 30

l

Nomor 4

I

Oktober- Desember 2006

135
(9)

Petunjuk Bagi Penulis

JURNAL

ISSN 0853-3792

Jumal

Sains Indonesia mcnecima naskah berupa hasil penditian, catatan

SAINS INDONESIA

セ・ャゥセ@

(note), tdaah pustaka

H イ・カゥ・キ

IL セ@

pandangan atau tu!isan

· ilrniah lainnya

yang

be:dmbungan dengan sams dan rnatematika

yang

t-bnall •• LョキMウNョ、ョセBャャZッゥ、イエセNN@ belurn pemah, at:au tidak sedang dipetrimbanglun untuk, ditetbltkan oleh

pcnerblt lain dalam bentuk apapun. .

Naskah ditulis

mengilruti

kaidah Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris

yang

baik dan benar.

Jika

naskah dituli.c;

dalam bahasa Indooesia, pcnulis hatus menulis kembali bagian Judul, Abstnlk dan Katakunci dalam Bahasa Inggris untuk mclcngkapi versi Bahasa lndooesia dari tulisan tersebut SeOOliknya, jika naskah ditulis dalam Bahasa

Jnmls,

ketiga bagjan tulisan tersebut harus ditulis kembra1i dalam Bahasa Indonesia.

Naskah diketik d.Ja spasi (double) menggunakan progtam pengolah kata (IW11i poctsJtJr IojAA:n) Microsoft Word

dengan komputer 113A1. compatible dcng.m jcnis hurufT JmeS New Rcxnan ukunn 12 pcint dan dicetak satu sisi (bukan timbal balik) di atas katas HVS ukuan A4 (210 X

m

mm) dengan kualitlS 70 gram

(minimal) yang

diset 3 an

margin atas, kiri dan kanan serta 2,5 an matgin bawah. Maksimal panjang naskah adalab 12 halaman

Naskah harus dituli5 roengikuti urutan berikut Judul, Nama Penulis, A.6Jiasi (nama lembaga tempat penulis bekerja), Abstrak, Kata Kunci, Pendahuluan, Bahan dan Metodc, Hasil dan Pembahasan, Penutup, Ucapan Tecirna Kasih (jika pe:du) dan Dafiar Pustaka. .

Judul (dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris),

yang

ditulis deogan hurufkapital haya pada huruf aWdl setiap

suku kata, harus singkat tct1pi cukup reprcsentatif untuk menggamlmkan isi tulisan. N ama penulis dirulis SOOlCl

lengkap (tidak disiogkat) tct!pi tidak perlu disettli gelar akademik atau gelar profesi.onal. Afiliasi sebaiknya dituliskan secara 1engkap disettli dengan alamat surat (dengan kode pos), nomoc tdefoo, nomoc &x dan alamat elektronik (jika

ada). Absttak (dalam Bah2sa Indonesia dan Bahasa Inggris) tidak boleh lebb dari ax) kata, dan abstrak ini harus

diikuri deogao 3 sampai 5 bta lamci Hセ@

1WrdiJ y.mg

rukup representatif sebagai penamdra isi artikd. Pendahuluan

harus ringkas (3 sampai 4 alinea) tetapi cukup jdas menggamlmkan pennasalahan, kajian tooritik singkat, tujuan dan roanfuat Bahan dan Metode harus rukup jdas menggambalkan bagaimana masalah dipecahkan :ttau dijawab (meliputi bahao dan pttalatan, disain dan kondisl eksperimen, prosedur, dan tdmik analisis data (jika ada). Hasil dan Pembahasan becisi tampilan data

bc;rsih

(bukan data kasar)

<\an

pembahasan hasil penelitian tapenting. Dalam penulisannya, kedua セ@ yang discbut terakhir ini barus dipisahkan secara fisik, seperti Bahan dipisah dari Metode

dan H.asil dipisahkan dati PanOObasan masioimasiog dalam subjuchJl khusus. Untuk tu1isan yang bukan basil

penelitian, bagian &han dan Metode serta Hasil dan Pembahasan digantikan deogan bagian Pemhahasan tanpa harus

menuliskan judul Pembahasan. Penutup berisi kesimpu1an dan .rekomendasi (untuk basil penditian) atau ringkasan

eksekutif dari tulisan (yang bukan basil penelitian). Ucapan Terima Kasih bersifat optional. Daftat Pustaka harus

diurutkan alfubetis dan ditulis secara koosistm (bbat oontoh). Naskah harus diruli.s secara namtif dan betkdanjutm

tanpa diberi nomor tmtuk setiap bagian tulisan. ·

Car.! penulisan Daftar Pus taka yang dirclromendas:i untuk jumal ini dapat dilihat pada contoh ber:ikut:

Ahmad, B.C (:m4) Sf11ti. tubrmgm Jtnlktur-ftm!Ji t11T:Irl'J(1/(m 11I01110ia Mxtagenesir

Jx1tb

manusia dan ーュセイオョァュ@ in/iliJar

011)ffJ(1/aJe bam Discrtasi, Medan: Univetsitas Negeri Medan [Contob pus taka

disertasi/ resis/

skripst1

Fmoveden, G., Nilsson, M,Johansson,J., Persson, A, Moberg. A, Carlson, T. (:m3) Stmegic environmental

assess-ment methodologies-applications within the energy sectrx. Emiron.lmpod. ..A.rsa.r. &v., 23: 91-123 [Cotoh pustaka

dariJ umalj

Hiemst12, R (n.d) Wrihng an anide

for

Pnfwional

]a1J71tlir.

AnAP A pimer. Diakses セ@ 25 Maret X04 dati PurWe

uッゥカセL@ Oo1ioe Wririog Laboratoty.Web site pada http:gwlmgtish.pwrlnean/mxk$iq>flwertext (Cootoh

pustaka dari surnberintemeq

Krebs,

JR.

Davies, N.B. (1987) An intrtxiNdian hJ behatioml ew/og) (2nd ed). Oxford: Blackwcll Scientific Publications

[Contoh pustaka dati bulru] .

Shcn, AL, Kasper, c.B. (1993) Protein and gene stJ:uctu:te

arid

regulation of NADPH-cytochrome P450 oxi-doreductase. Dalam (ytochrome P450 I_Scheokman,

J.

B., Grcim, H (Ed)]. Berlin: Springer-Verlag. 105: 35-59

[Contoh pustaka bagiao dati buku atru mooogr.d]

Penulis dihanlpkan mcogirimkan naskah tacetlk (print 0111) sebany.dc dua ongkap bersama dengan disket ·berisi

naskah dan dikinnkan (atau diantar laogsung-) kepada:

Redaksi Jumal Sains Indonesia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Gambar

Tabel 1. Penguruta11 genotipa turunan varieta:;;
Tabel 2 Pengurutan genotipa turunan varietas Gajah
Gambar 1. (A) Penampilan エ。セ。ュ。ョ@

Referensi

Dokumen terkait

Perkembangan unsur-unsur jasmani dan rohani manusia, banyak dipengaruhi oleh faktor lingkunan, terutama karena berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan, baik pemenuhan

Penulisan ilmiah ini bertujuan untuk membuat program aplikasi multi user dengan Clipper yang mana program tersebut digunakan untuk mempercepat proses pengolahan data dari

Kami mohon dengan hormat agar peserta yang sedang sakit berat/keras dan ibu-ibu hamil yang kehamilannya belum mencapai 5 (lima) bulan atau yang telah mendekati masa persalinan

Pancasila sebagai sistem filsafat yaitu suatu konsep tentang dasar negara yang terdiri dari lima sila sebagai unsur yang mempunyai fungsi masing-masing dan satu tujuan yang sama

Untuk menagatasi masalah tersebut, maka perlu diadakan penelitian dalam menganalisa kombinasi komposisi dominan yang berpengaruh pada nilai kekuatan tarik benang plastik tersebut,

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 jenis lain-lain pendapatan asli daerah yang sah, disediakan untuk menganggarkan penerimaan daerah yang tidak termasuk

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumen memilih buah durian dengan spesifikasi bobot buah 3 – 5 kg, bentuk buah bulat telur, warna kulit buah hijau kekuningan, warna daging

Evaluasi Penawaran dilaksanakan berdasarkan Dokumen Pengadaan Nomor : 003/Pagar BPKB-DAK/VI/2017 tanggal 13 Juni 2017 , Berita Acara Penjelasan Dokumen Pengadaan, dan