• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA CIREBON DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI II KARANGANYAR KABUPATEN CIREBON.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA CIREBON DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI II KARANGANYAR KABUPATEN CIREBON."

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi dari Sebagian Syarat

untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi PGSD

oleh Karnadi NIM 1003425

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

(2)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

(3)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bahasa Cirebon dalam Pemebelajaran

Bahasa Indonesia di Kelas IV Sekolah

Dasar Negeri II Karanganyar Kabupaten

Cirebon

Oleh Karnadi

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Karnadi 2014

Universitas Pendidikan Indonesia Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(4)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

(5)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGGUNAAN ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA CIREBON DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI II KARANG ANYAR KABUPATEN

CIREBON

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING: Pembimbing I

Drs. Ruswandi Hermawan, M.Ed. NIP. 195910131981011002

Pembimbing II

Dwi Heryanto, M. Pd. NIP. 197708272008122001

Mengetahui

Ketua Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

(6)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KATA PENGANTAR... ii

UCAPAN TERIMAKASIH... iii

ABSTRAK... v

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR BAGAN... x

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah... 7

C. Tujuan Penelitian... 7

D. Manfaat Penelitian... 8

E. Definisi Operasional... 10

BAB II PENGGUNAAN ALIH KODE DAN CAMPUR KODE BAHASA CIREBON DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI II KARANGANYAR... 11

A. Definisi Bahasa... 11

B. Kedudukan Dan Fungsi Bahasa Indonesia... 11

C. Sosiolinguistik... 13

D. Kedwibahasaan... 15

E. Perkembangan Bahasa Anak... 17

F. Pemerolehan Bahasa Kedua... 18

G. Ihwal Kode... 20

H. Pengertian Alih Kode... 20

1. Wujud Alih Kode... 22

2. Jenis Alih Kode... 23

(7)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODE PENELITIAN... 31

A. Metode Penelitian... 31

B. Paradigma Penelitian... 33

C. Sumber Data... 33

D. Teknik Penelitian... 34

1. Teknik Pengumpulan Data... 34

2. Teknik Pengolahan Data... 44

E. Tempat Penelitian... 47

F. Jadwal Penelitian... 48

BAB IV ANALISIS DATA DAN PENELITIAN... 49

A. Deskripsi Data Alih Kode dan Campur Kode... 49

1. Analisis Jenis dan Wujud Alih Kode Bahasa Cirebon... 56

2. Analisis Wujud Campur Kode Bahasa Cirebon... 63

B. Faktor Penyebab Alih Kode dan Campur Kode Bahasa Cirebon pada Tuturan Murid dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia... 69

C. Dampak Penggunaan Alih Kode dan Campur Kode Bahasa Cirebon Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia di SDN II Karanganyar... 71

D. Pemerolehan Angket/Kuesioner Siswa... 73

E. Pembahasan Pemerolehan Angket/Kuesioner Siswa... 88

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 94

A. Kesimpulan... 94

B. Saran... 100

DAFTAR PUSTAKA... 102

(8)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

Tabel 3.1. Kuesioner Kedwibahasaan... 35

Tabel 3.2. Kuesioner Bahasa Pertama (B1) Soal 1... 36

Tabel 3.3. Kuesioner Bahasa Pertama (B1) Soal 2... 36

Tabel 3.4. Kuesioner Bahasa Pertama (B1) Soal 3... 37

Tabel 3.5. Kuesioner (B1) di Sekolah Soal 1... 37

Tabel 3.6 Kuesioner B1 di Sekolah Soal 2 & 3... 38

Tabel 3.7 Kuesioner Bahasa Kedua (B2) Soal 1 & 2... 38

Tabel 3.8 Kuesioner B2 Soal 3... 39

Tabel 3.9 Kuesioner B2 Soal 4... 39

Tabel 3.10 Kuesioner B2 di Sekolah Soal 1... 40

Tabel 3.11 Kuesioner B2 di Sekolah Saol 2 & 3... 41

Tabel 3.12 Kuesioner Alih Kode dan Campur Kode Soal 1... 41

Tabel 3.13 Kuesioner Alih Kode dan Campur Kode Soal 3... 42

Tabel 3.14 Kuesioner Alih Kode dan Campur Kode Soal 4-6... 42

Tabel 3.15 Klasifikasi Intepretasi Perhitungan Persentase... 47

Tabel 3.16 Jadwal Pelaksanaan Penelitian... 48

BAB IV Tabel 4.1 Data Percakapan... 50

Table 4.2 Perbandingan Kasus Alih Kode dengan Campur Kode... 52

Tabel 4.3 Jumlah Alih Kode Berdasarkan Banyaknya Kata atau Frasa... 56

Tabel 4.4 Jenis dan Wujud Alih Kode... 57

(9)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.9 Pemerolehan Kuesioner B1 Soal 1... 74

Tabel 4.10 Pemerolehan Kuesioner B1 Soal 2... 74

Tabel 4.11 Persentase Pemerolehan Kuesioner B1 Soal 2... 75

Tabel 4.12 Pemerolehan Kuesioner B1 Soal 3... 76

Tabel 4.13 Persentase Pemerolehan Kuesioner B1 Soal 3... 77

Tabel 4.14 Pemerolehan Kuesioner B1 di Sekolah Soal 1... 77

Tabel 4.15 Persentase Pemerolehan Kuesioner B1 di Sekolah Soal 1... 77

Tabel 4.16 Pemerolehan Kuesioner B1 di Sekolah Soal 2 & 3... 78

Tabel 4.17 Pemerolehan Kuesioner B2 Soal 1 & 2... 79

Tabel 4.18 Pemerolehan Kuesioner B2 Soal 3... 80

Tabel 4.19 Persentase Pemerolehan Kuesioner B2 Soal 3... 80

Tabel 4.20 Pemerolehan Kuesioner B2 Soal 4... 82

Tabel 4.21 Persentase Pemerolehan Kuesioner B2 Soal 4... 82

Tabel 4.22 Pemerolehan Kesioner B2 di Sekolah Soal 1... 83

Tabel 4.23 Persentase Pemerolehan Kesioner B2 di Sekolah Soal 1... 83

Tabel 4.24 Persentase Pemerolehan Kuesioner B2 Soal 2 & 3... 84

Tabel 4.25 Pemerolehan Kuesioner Alih Kode dan Campur Kode Soal 1-2... 85

Tabel 4.26 Persentase Pemerolehan K. Alih Kode - Campur Kode Soal 1-2.... 86

Tabel 4.27 Pemerolehan Kuesioner Alih Kode-Campur Kode Soal 3... 86

Tabel 4.28 Pemerolehan Kuesioner Alih Kode-Campur Kode Soal 4-6... 87

Tabel 4.29 Persentase Pemerolehan Kuesioner Alih Kode-Campur Kode Soal 4-6... 88

(10)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR BAGAN

BAB III

(11)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

NEGERI II KARANGANYAR KABUPATEN CIREBON

Oleh Karnadi 1003425

(12)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Peristiwa komunikasi merupakan peristiwa yang dialami oleh setiap orang. Peristiwa komunikasi merupakan suatu peristiwa yang sangat

majemuk. Untuk dapat berkomunikasi, diperlukan suatu alat yaitu bahasa. Disetiap negara memiliki bahasa yang berbeda-beda sebagai bahasa pengantar komunikasi setiap hari. Menurut Kridalaksana (dalam Aslinda dan Syafyahya, L. 1993, hlm. 21), “bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerjasama, berkomunikasi dan mengidentifikasikan diri”.

Bahasa berperan penting dalam aktivitas komunikasi. Untuk menunjukkan sesuatu maksud, komunikator (pengirim pesan) berusaha menyampaikan informasi kepada komunikan (penerima pesan) agar dapat dimengerti oleh komunikan. Untuk dapat dimengerti, komunikator harus menggunakan bahasa yang baik dan mudah dipahami oleh komunikan. Penggunaan bahasa tidak terbatas oleh situasi atau konteks tertentu. Dalam hal ini, konteks yang dimaksud adalah meliputi hal-hal diluar faktor orang-orang yang sedang berkomunikasi, misalnya: aspek fisik (iklim, ruang, alat untuk menyampaikan pesan), aspek psikologis (sikap, sifat, dan mental), aspek sosial (adat, istiadat, aturan, hukum, karakter seseorang, dan jenis bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi). Aspek waktu (detik, menit, jam, hari, dan tanggal yang digunakan untuk berkomunikasi).

Dalam berkomunikasi, penggunaan bahasa sangat berperan penting untuk menjaga komunikasi tetap lancar. Penggunaan bahasa yang sama

(13)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

73) “Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih, membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya,

yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang mendalam”. Komunikasi merupakan peristiwa penyampaian pesan dari

komunikator (pengirim pesan) kepada komunikan (penerima pesan). Agar pesan tersebut sampai kepada komunikan, seorang komunikator harus

menggunakan bahasa yang juga dipahami oleh komunikan. Ketika seorang komunikator menggunakan bahasa yang tidak dipahami oleh komunikan

maka pesan yang disampaikan oleh komunikator tidak akan sampai pada komunikan.Dalam hal ini bahasa sebagai alat komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting.

Sebagai bahasa resmi negara, Bahasa Indonesia sangat penting digunakan untuk berkomunikasi dalam berbagai bidang, seperti: bidang ekonomi, bidang politik, bidang sosial, dan bidang pendidikan. Dalam bidang pendidikan misalnya, komunikasi yang terjadi antara guru dengan murid di sekolah dasar akan berjalan dengan baik jika menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam mata pelajaran kususnya mata pelajaran bahasa Indonesia. Hal ini ada hubungan erat antara bahasa yang dipakai oleh guru dan murid dengan mata pelajaran yang dipelajari disekolah. Hubungan antara guru dengan murid itu ialah dari aspek: fisik, psikologis, sosial dan waktu.

Bahasa Indonesia ialah bahasa pengantar pada setiap macam sekolah serta bahasa penghubung antara setiap orang bangsa Indonesia dengan yang lain, sehingga mempunyai fungsi sosial yang sesungguhnya dan oleh karenanya harus bercorak satu, baik bahasa lisan maupun bahasa tulisan (Bakry, O. 1981, hlm. 53).

(14)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

oleh orang-orang dari berbagai daerah yang berbeda. Tentunya perbedaan ini terletak pada segi bahasa daerah yang digunakan sehari-hari, misalnya: orang dari suku Batak ingin berkomunikasi dengan orang suku Dani – Papua, karena terdapat perbedaan bahasa tentunya komunikasi dan informasi yang di terima akan sulit dipahami oleh masing-masing orang tersebut. Oleh karena itu digunakannya bahasa Indonesia adalah salah satu jalan untuk bisa saling

berkomunikasi guna saling memahami informasi. Terlebih penggunaanya dalam situasi formal seperti disekolah.

Bahasa daerah berperan sebagai bahasa ibu. Dilihat dari karakter suatu bahasa daerah yang kuat (kental) dan juga didukung oleh faktor penuturnya, perihal kebiasaan memakai bahasa sehahari-hari baik penggunaannya di lingkungan rumah ataupun di sekolah. Keberadaan bahasa daerah yang kental tentu berdampak pada penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di sekolah. Tidak menutup kemungkinan dalam komunikasi yang terjadi antara guru dengan murid saat situasi belajar mengalami gejala Alih kode dan campur kode.

Pengertian alih kode menurut Appel (dalam Aslinda dan Syafyahya, L. 2010, hlm. 85), “Alih kode adalah gejala peralihan pemakaian bahasa karena

berubah situasi”.

Perhatikan contoh percakapan berikut:

Guru : Andi, Coba kamu sebutkan bagian-bagian surat!

Andi : Bagian surat iku ana kop surat, perihal, isi surat karo penutup surat pak.

Guru : Iya, pintar... Trimakasih Andi.

Dalam situasi pembelajaran diatas menunjukkan adanya gejala alih kode dan campur kode yang dilakukan oleh Andi (murid) dalam menanggapi

(15)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Peristiwa campur kode tidak lepas dari keberadaan peristiwa alih kode. Thelander (dalam Aslinda dan Syafyahya, L. 2010, hlm. 87) “... peristiwa tutur klausa-klausa dan frase-frase yang digunakan terdiri dari klausa dan frase campuran dan masing-mamsing klausa atau frase itu tidak lagi mendukung fungsi sendiri-sendiri”. Dapat disimpulkan berkaitan pengertian campur kode yang telah disebutkan diatas bahwa campur kode dapat diartikan

gejala pencampuran dua bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi. Keberadaan mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar, mau

tidak mau memaksa pendidik dan peserta didik untuk turut campur menggunakan bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi dalam proses pembelajaran tersebut. Tidak hanya digunakan sebagai bahasa pengantar dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia saja, bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar pada mata pelajaran lainnya.

Gejala alih kode dan campur kode sulit untuk pisahkan keberadaannya dari aktifitas komunikasi anak daerah seperti di daerah yang menjadi objek penelitian yaitu daerah pesisir Cirebon ketika seorang guru yang menjadi tenaga pengajar memiliki keterbatasan dalam hal berbahasa. Seperti telah dijelaskan sebelumnya kejadian demikian terlihat pada saat komunikasi

berlangsung, ketika murid “melenggang” dengan santai dalam percakapan

dengan seorang guru tanpa memperhatikan bahasa yang mereka pakai dan bahkan tanpa melihat kondisi pemakaian bahasa. Mereka menggunakan bahasa daerah mereka saat berkomunikasi dengan seorang guru meskipun dalam situasi pembelajaran yang notabene situasi formal dan menghendaki penggunaan bahasa Indonesia.

Berdasarkan dari fenomena alih kode dan campur kode yang telah diuraikan diatas, peneliti tertarik meneliti fenomena “Penggunaan Alih Kode

dan Campur Kode Bahasa Cirebon dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar” sebagai proyek penelitian skripsi peneliti.

(16)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Oleh karena itu peneliti ingin menjadi yang pertama dalam meneliti gejala alih kode dan campur kode di sekolah dasar.

Penelitian seperti ini memang pernah dilakukan namun pada jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia. Pada tahun 2011, Sulistiani (2011, hlm. 68) melakukan penelitian dengan judul

“Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Dalam Bahasa Siaran”. Hasil

dari penelitian tersebut ditemukan: 1) data alih kode dengan persentase 103

data, 2) gejala campur kode 143 data, 3) wujud alih bahasa 100 data, 4) wujud alih tingkat tutur 3 data, 5) perpindahan metaforis 50 data, 6) perpindahan situasional 37 data, dan 7) perpindahan percakapan 16 data. Sementara itu gejala campur kode ditemukan: 1) penyisipan kata 84 data, 2) penyisipan frasa 29 data, 3) penyisipa reduplikasi 11 data, 4) penyisipan idiom 2 data, 5) penyisipan klausa 17 data.

Pada tahun 2010, Mulyani, S. (2010, hlm. 82) juga meneliti “Alih

Kode Dan Campur Kode Dalam Novel “Jomblo Sebuah Komedi Cinta” Karya Adhitya Mulya”. Dengan penelitian yang sama seperti penelitian sebelumnya, didapatkan wujud alih kode antarkalimat sebanyak 57,5%, wujud alih kode intrakalimat sebanyak 22,5%, wujud alih kode akhir kalimat sebanyak 20%, wujud campur kode berupa penyisipan kata 70,27%, penyisipan frasa 24,32%, perulangan kata sebanyak 2,16%, dan penyisipan klausa 3,24%.

Sedangkan pada tahun 2006, Mardiah, S. (2006, hlm. 70) dengan

penelitiannya yang berjudul “Alih Kode Dan Campur Kode Dalam Novel

Cintapuccino Karya Icha Rahmawati Dan Persepsi Pembacanya”. Dari hasil penelitian didapatkan kasus alih kode 195 kalimat, wujud antarkalimat 66,

(17)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebanyak 362, baik berupa kata atau frasa, dengan campur bahasa sebanyak 50,28%, campur ragam 28,72%, dan campur tingkat tutur 21%.

Penelitian terhadap fenomena alih kode dan campur kode belum pernah di lakukan di jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Pendidikan Indonesia. Dengan kejadian perihal fenomena alih kode dan campur kode yang pernah dialami peneliti saat mengajar di sebuah

madrasah Khusnul Khotimah Kec. Lohbener Kab. Indramayu, mendorong peneliti untuk meneliti fenomena tersebut. Berdasarkan kejadian yang dialami

oleh peneliti mengenai fenomena alih kode dan campur kode, peneliti menemukan kasus campur kode dan alih kode sebagai berikut:

Saya : Assalamualaikum wr.wb... Selamat pagi anak-anak...!

Murid : Walaikumsalam Pak, Selamat pagi (menjawab dengan serentak) Saya : Hari ini kita akan belajar mata pelajaran apa?

Noto : Bahasa Indonesia pak...! (jawab salah satu murid) Yani : Bahasa Inggris bae sih pak, sing gampang... (bahasa inggris aja sih pak, yang gampang)

Noto : lalah... Bahasa Indonesia aja pak, kan wis jaduale... (lah... Bahasa Indonesia saja pak, kan sudah jadwalnya) Saya : Baiklah anak-anak, kita belajar bahasa Indonesia ya... Murid : Baik Pak... (seru anak-anak)

(18)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan pemaparan masalah diatas, permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimanakah wujud alih kode pada tuturan murid dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar II Karanganyar?

2. Bagaimanakah jenis alih kode pada tuturan murid dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar II Karanganyar?

3. Bagaimanakah wujud campur kode pada tuturan murid dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar II Karanganyar?

4. Apakah faktor penyebab alih kode pada tuturan murid dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar II Karanganyar?

5. Bagaimanakah dampak yang ditimbulkan pada alih kode dan campur kode terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar II Karanganyar?

C.TUJUAN PENELITIAN

Penelitian yang mudah dipahami adalah sebuah penelitian yang memiliki tujuan yang jelas dan terarah. Hal ini dimaksudkan agar penelitian

dapat mencapai kesuksesan sehingga penelitian yang dilakukan dapat dijadikan sumber rujukan bagi pembaca.

(19)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Secara umum tujuan penelitian ini untuk mengetahui keberadaan fenomena penggunaan alih kode dan campur kode bahasa Cirebon dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar kelas IV.

2. Tujuan Khusus

Tujuan secara khusus merujuk pada latar belakang dan rumusan masalah. Penelitian ini mempunyai tujuan khusus, yaitu mendeskripsikan:

a) Wujud alih kode pada tuturan murid dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Negeri II Karanganyar?

b) Jenis alih kode pada tuturan murid dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Negeri II Karanganyar?

c) Wujud campur kode pada tuturan murid dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Negeri II Karanganyar?

d) Faktor penyebab alih kode pada tuturan murid dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Negeri II Karanganyar?

e) Dampak yang ditimbulkan pada alih kode dan campur kode terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Negeri II Karanganyar?

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis penelitian ini adalah dapat memberikan manfaat dalam mengembangkan teori sosiolingustik, khususnya mengenai campur kode dan bahasa dalam PBM di SD baik dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia maupun mata pelajaran lainnya di

sekolah dasar. 2. Manfaat Praktis

(20)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian Kualitatif di lingkup Prodi PGSD dirasa masih minim, peneliti berharap dalam penelitian Kualitatif yang dilakukan peneliti dapat menjadi salah satu bahan referensi dalam penelitian kualitatif tentang kebahasaan oleh Prodi PGSD itu sendiri agar kedepannya penelitian serupa tidak hanya berkembang dalam lingkup Prodi PGSD dengan konsentrasi Bahasa saja, namun

penelitian kualitatif dapat berkembangan di keminatan lainnya di Prodi PGSD

b) Guru Bahasa Indonesia

- Dapat mengetahui penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan situasi formal seperti di sekolah. Hal ini dilakukan agar dapat dijadikan panutan yang baik, bermanfaat bagi siswa dan pembelajaran yang berlangsung dapat terarah. - Dapat menggunakan bahasa Indonesia ataupun menggunakan

bahasa Cirebon dilihat dari situasinya

Contoh: menggunakan bahasa Cirebon dalam situasi ragam santai

c) Siswa

- Dapat mengetahui penggunaan bahasa Indonesia ataupun bahasa Cirebon yang baik dan benar dilihat dari siapa lawan bicara.

- Dapat mengetahui penggunaan bahasa Indonesia ataupun bahasa Cirebon yang baik dan benar sesuai dengan situasi pembicaraan yang dilakukan.

- Dapat mengetahui penggunaan bahasa Indonesia ataupun

bahasa Cirebon yang baik dan benar sesuai dengen tempatnya misalnya menggunakan bahasa Indonesia dalam situasi pembelejaran bahasa Indonesia di kelas.

(21)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian dengan fokus penelitian yang sama dengan penelitian ini, dapat melakukan studi lebih lanjut dari data yang telah diperoleh dari penelitian ini. e) Sekolah

Dapat menjadi ilmu tambahan dan referensi yang dapat diperhitungkan guna menjadikan pembelajaran bahasa Indonesia

lebih terarah dan dapat dijangkau siswa secara keilmuannya.

E. Definisi Operasional

Penelitian ini berupaya meneliti tentang penggunaan alih kode dan campur kode dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV SD. Agar dapat menghindari kesalahpahaman terkait penafsiran masalah penelitian, maka akan dikemukakan beberapa penjelasan dari istilah-istilah yang ada didalam penelitian ini.

1. Alih kode bahasa Cirebon

Peristiwa interaksi komunikasi antarindividu yang didalamnya mengandung unsur peralihan bahasa dari bahasa Indonesia ke bahasa Cirebon.

2. Campur kode bahasa Cirebon

Peristiwa interaksi komunikasi antarindividu yang didalamnya mengandung unsur pencampuran satu kata atau frase dari bahasa Indonesia dengan bahasa Cirebon.

3. Alih kode dan campur kode dalam pembelajaran Bahasa Indonesia Peristiwa interaksi komunikasi antarindividu dalam proses pembelajaran

(22)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

(23)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan yang digunakan dalam penelitian oleh peneliti yaitu menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penggunaan metode

disesuaikan dengan fokus permasalahan yang akan dikaji oleh peneliti. Hal ini dilakukan untuk mengungkap gejala alih kode dan campur kode Bahasa

Cirebon dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV SD.

Penelitian deskriptif merupakan suatu langkah yang cermat yang dapat dilakukan, karena penelitian ini hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa. Hal ini sejalan dengan pengertian deskriptif kualitatif menurut Isaac dan Michael bahwa “penelitian deskriptif tidak mencari atau menjelaskan hubungan atau membuat prediksi, penelitian deskriptif dapat disebut sebagai penelitian survei atau penelitian observasional” (Djalaludin, R. 2012, hlm. 25).

Arikunto dalam Johan (2013, hlm. 18) menyatakan “penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan”. Jadi dapat dikatakan bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan secara alami sesuai dengan peristiwa ataupun situasi yang terjadi.

Definisi serupa dikemukakan oleh Moleong dalam Johan (2013, hlm. 18) mendefinisikan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sebagaimana telah dijelaskan diatas,

(24)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selanjutnya menurut Idrus, M. (2009, hlm. 23) menyatakan “penelitian kualitatif sebagai model yang dikembangkan guna menghendaki pelaksanaan penelitan berdasarkan pada situasi wajar atau natural setting sehingga dapat juga disebut sebagai metode naturalistik. Dapat dikatakan secara sederhana bahwa penelitian kualitatif adalah meneliti informan – sebagai subjek penelitian – dalam lingkungan hidup kesehariannya. Senada

pada kenyataan dilapangan bahwa nantinya peneliti akan ikut terlibat langsung dalam mengamati aktivitas informan (siswa dan guru) dalam

peristiwa komunikasi mereka dalam pembelajaran di kelas guna mengetahui gejala alih kode dan campur kode Bahasa Cirebon tersebut.

Peneliti sedapat mungkin mengamati interaksi secara dekat dengan informan, mengenal secara dekat dunia kehidupan mereka disekolah terutama aktivitas pembelajaran dikelas, mengamati dan mengikuti alur kehidupan informasi apa adanya (wajar) guna memahami akan simbol-simbol dan bahasa asli masyarakat menjadi salah satu kunci untuk mendapatkan data dari studi kasus berupa gejala alih kode dan campur kode Bahasa Cirebon dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV.

Berkaitan dengan objek penelitian bahasa (linguistik) yang dilakukan oleh peneliti, maka pelaksanaan penelitian bahasa dilakukan secara terminologi linguistik sinkronis. Menurut Saussure dalam Mahsun (2005, hlm. 83) menyatakan “Linguistik sinkronis adalah bidang ilmu bahasa atau linguistik yang mengkaji sistem bahasa pada waktu tertentu”. Hal ini sejalan dengan studi kasus kebahasaan yang dilakukan peneliti tentang alih kode dan campur kode Bahasa Cirebon di sekolah dasar kelas IV.

Dengan demikian, peneliti merancang penelitian sedemikian rupa guna membantu peneliti menggambarkan dan mengungkapkan gejala alih

(25)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Cirebon dalam pembelajaran Bahasa Indonesia mengenai penyimpangan dan kekeliruan dalam proses belajar mengajar yang sejatinya menggunakan Bahasa Indonesia baku sebagai bahasa pengantar dalam pembelajaran dikelas.

B. Paradigma Penelitian

Terdapat empat komponen pembelajaran proses pembelajaran dikelas

sehingga aktivitas belajar itu terjadi yaitu; guru, siswa, materi pembelajaran dan metode. Proses pembelajaran dikelas bersifat alamiah. Aktivitas

pembelajaran antara guru dengan siswa terjadi dalam suasana formal. Penggunaan bahasa dalam sangat diperhatikan dalam situasi formal tersebut, terutama tindak tutur siswa dengan guru. Ada sesuatu maksud dalam yang ingin disampaikan melalui kata atau kalimat yang dituturkan oleh guru ataupun murid dalam pembelajaran tersebut sehingga ditemukan banyaknya kasus penggunaan alih kode dan campur kode mengingat latar belakang siswa dan guru. Berikut ini bagan paradigma berlangsungnya kasus alih kode dan campur kode.

Bagan 3.1 Paradigma Penelitian

C. Sumber Data

Objek penelitian ini adalah alih kode dan campur kode bahasa Cirebon yang terjadi di dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas IV SD Negeri II Karanganyar Kabupaten Cirebon. Maka yang dijadikan sumber data adalah Alih Kode dan

Campur kode

Guru

Siswa Percakapan

Metode

Materi

(26)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berupa percakapan yang mengandung unsur alih kode dan campur kode saat pembelajaran tersebut berlangsung dimulai dari apersepsi sampai penutupan pelajaran baik antara percakapan guru dengan murid maupun antara murid dengan murid. Adapaun sebagai subjek yaitu satu guru pengajar dan 26 siswa kelas IV SD Negeri II Karanganyar yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Alasan dilakukannya penelitian pada subjek tersebut

karena sesuai dengan tingkat kelas yang mereka sedang jalani merupakan kelas peralihan dari penggunaan bahasa daerah yang diperbolehkan sebagai

bahasa pengantar untuk kelas rendah yakni kelas 1-3 ke kelas yang lebih tinggi yakni kelas 5 dan 6.

D. Teknik Penelitian

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pengumpulan data dan teknik pengolahan data.

1. Teknik Pengumpulan Data

Ada beberapa teknik pengumpulan data yang akan dilakukan pada saat pelaksanaan penelitian dan pengolahan data, yaitu:

a) Teknik Rekam

Teknik ini dilakukan dengan cara merekam aktivitas siswa dengan guru dikelas dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Dalam peristiwa yang direkam tersebut, maka akan didapat berupa percakapan antara guru dengan siswa baik berupa tanya jawab ataupun percakapan personal antara siswa dengan siswa yang mengandung unsur alih kode dan campur kode bahasa cirebon terhadap bahasa Indonesia.

b) Transkrip Bahasa

Hasil rekaman tersebut akan di transkrip ke dalam bentuk teks tertulis.

(27)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan keefesiensian hasil yang didapat agar hasil optimal dalam penelitian.

c) Angket

Teknik pengumpulan data selanjutnya berupa angket/kesioner untuk

siswa. Angket adalah sebuah daftar pernyataan yang harus di isi oleh orang yang akan di ukur (responden) menurut Arikunto (dalam Johan,

G. M. 2013, hlm. 20). Angket/kuesioner diperlukan dalam sebuah penelitian guna memperkuat hasil penelitian yang dilakukan. Dalam penelitian alih kode dan campur kode bahasa Cirebon ini, peneliti membagikan kuesioner kepada responden yang selanjutnya angket tersebut akan diisi oleh responden sesuai dengan pertanyaan yang menyangkut keadaan responden. Dengan dibimbing oleh peneliti, responden diminta mengisi angket/kuesinoner yang mengangkut masalah penggunaan kedwibahasaan dan alih kode dan campur kode di kelas. Berikut adalah bentuk pengkodean dari soal angket yang akan disebar:

1) Kuesioner Kedwibahasaan Siswa

Tabel 3.1 Kuesioner Kedwibahasaan

Bentuk Pengkodean

Essay Poin Essay Jawaban

Bahasa-bahasa apa sajakah yang kamu kuasai/pergunakan?

a. Bahasa Pertama/Bahasa “ibu”

yang Kamu gunakan sehari-hari?

. . .

b. Bahasa kedua yang Kamu Ketahui/Pelajari setelah bahasa Pertama?

. . .

c. Bahasa ketiga yang Kamu

(28)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pertama?

2) Kuesioner Bahasa Pertama (B1)

Tabel 3.2 Kuesioner Bahasa Pertama (B1) Soal 1 Bentuk Pengkodean

Kode

Soal Soal

Kode

Jawaban Jawaban

1 Sampai kapankah Kamu mempergunakan bahasa pertama itu sebagai bahasa utama sehari-hari?

A Sampai umur 8 tahun

B Sampai umur 9 tahun C Sampai sekarang

D Lain-lain

Tabel 3.3 Kuesioner Bahasa Pertama (B1) Soal 2 Bentuk Pengkodean

Dengan siapa saja Kamu menggunakan bahasa “ibu” itu dewasa ini?

(29)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu L/P

Tabel 3.4 Kuesioner Bahasa Pertama (B1) Soal 3

Bentuk Pengkodean

Dalam situasi percakapan yang bagaimana Kamu menggunakan bahasa “ibu” itu? Dalam percakapan dengan?

Kode Jawaban Jawaban

A Anggota keluarga dekat rumah

B Anggota keluarga lain dirumah – umpama paman, bibi, saudara sepupu, kakek-nenek dll.

C Teman-teman yang berbahasa “ibu” sama di kampung/lingkungan rumah

D

Orang-orang yang diduga/diketahui berbahasa “ibu” sama, yang baru dikenal ditempat umum – di

sekolah, angkutan umum, tumah sakit, dll.

3) Kuesioner Bahasa Pertama (B1) di Sekolah

Tabel 3.5 Kuesioner (B1) di Sekolah Soal 1

Bentuk Pengkodean

(30)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

h

A Guru L/P

B Petugas Sekolah (TU/P. Kebersihan)

C Teman Kelas (Kaka dan Adik Kelas)

D Lain-lain

Tabel 3.6 Kuesioner B1 di Sekolah Soal 2 & 3 Bentuk Pengkodean

Dalam situasi percakapan yang bagaimanakah Kamu

menggunakan bahasa “ibu” dengan guru/teman/petugas sekolah saat disekolah?

A Situasi belajar

B Situasi istirahat

C A dan B benar

4) Kuesioner Bahasa Kedua (B2)

Tabel 3.7 Kuesioner Bahasa Kedua (B2) Soal 1 & 2

(31)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mulai belajar bahasa kedua

tersebut?

B 6-sekarang

C Lain-lain

2

Dimana Kamu belajar bahasa

kedua tersebut?

A Di rumah

B Di sekolah

C Lain-lain

Tabel 3.8 Kuesioner B2 Soal 3

Bentuk Pengkodean

Dengan siapa saja Kamu menggunakan bahasa kedua itu, dan seberapa sering?

(32)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu J Lain-lain

Tabel 3.9 Kuesioner B2 Soal 4 Bentuk Pengkodean

A Anggota eluarga dekat dirumah

B

Anggota keluarga lain di rumah – umpama paman,

bibi, saudara sepupu, kakek-nenek dll

C

Teman-teman yang berbahasa kedua sama di kampung/lingkungan rumah

D

Teman-teman yang berbahasa kedua sama, yang baru dikenal di tempat

umum – di sekolah, angkutan umu, rumah sakit,

dll

5) Kuesioner B2 di Sekolah

Tabel 3.10 Kuesioner B2 di Sekolah Soal 1

Bentuk Pengkodean

Dengan siapa saja Kamu menggunakan bahasa kedua saat berada di sekolah dan seberapa sering?

Kode

Pertanyaan Pertanyaan

Kode Jawaban

1 2 3 4 5

(33)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kali kadang Perna

h

A Guru L/P

B Petugas Sekolah (TU/P. Kebersihan)

C Teman Kelas (Kaka dan Adik Kelas)

D Lain-lain

Tabel 3.11 Kuesioner B2 di Sekolah Saol 2 & 3 Bentuk Pengkodean

Dalam situasi percakapan yang bagaimanakah Kamu

menggunakan bahasa kedua dengan guru/teman/petugas sekolah saat disekolah?

A Situasi belajar

B Situasi istirahat

C A dan B benar

6) Kuesioner Alih Kode dan Campur Kode

Tabel 3.12 Kuesioner Alih Kode dan Campur Kode Soal 1

(34)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kode

Soal Pertanyaan

Kode

Jawaban Jawaban

1

Pada waktu Kamu sedang berbicara,

pernahkah Kamu beralih dari satu bahasa ke bahasa lain?

A Ya

B Tidak

2. Kalau kamu menjawab “Ya”, seberapa seringkah Kamu melakukan peralihan bahasa dari bahasa pertama ke bahasa kedua atau sebaliknya?

Kode

Tabel 3.13 Kuesioner Alih Kode dan Campur Kode Soal 3 Bentuk Pengkodean

A Tiba-tiba merasa gembira

B Tiba-tiba merasa Kesal

C Pokok pembicaraan berubah

D

Mengatakan sesuatu yang bersifat rahasia bagi orang ke-3 yang turut

dalam percakapan

E

Ada orang baru yang tidak mengetahui bahasa yang sedang dipakai atau turut

(35)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F Bermaksud membuat suasana mejadi akrab

G Lain-lain, sebutkan...

Tabel 3.14 Kuesioner Alih Kode dan Campur Kode Soal 4-6 Bentuk Pengkodean

(atau lebih) bahasa dalam satu percakapan atau kalimat (tanpa disadari, tanpa dipengaruhi oleh adanya orang lain atau situasi waktuu bicara)?

A Ya

B Tidak

5. Kalau kamu menjawab “Ya”, seberapa seringkah Kamu mencampurkan

pemakaian dua bahasa dalam percakapan tersebut?

Kode

6. Bagaimanakah pendapat/penilaian Kamu terhadap kenyataan adanya pemakaian pencampuran bahasa yang dilakukan orang-orang di sekitar kamu?

(36)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pertanyaan 1 2 3

Suka Biasa Saja Tidak Suka

A Bahasa Indonesia + Bahasa Ibu

B

Bahasa Indonesia + Bahasa daerah Lain

C Bahasa Indonesia + Bahasa Asing

2. Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a) Pengolahan Angket/Kuesioner

- Semua data yang telah dikumpulkan berdasarkan nomor panggil

- Nomor panggil berupa kode yang diberikan pada setiap kuesioner. Misalnya (S/1/L), maksudnya S = Subjek (Siswa), 1 = nomor panggil/nomor urut, L = jenis kelamin laki-laki (L) dan (P) jenis kelamin perempuan.

- Kuesioner diperiksa dan dihitung berdasarkan presentase responden. Banyaknya data akan di konversi kedalam

persen. Penghitungan dilakukan sebagai berikut: P = x

(37)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan : P = Presentase jawaban

f = Frekuensi Jawaban n = Banyak Responden

b) Pemilahan Sumber data Alih Kode dan Campur Kode

Transkrip data yang diperoleh dari hasil rekam akan di pindahkan ke dalam tabel dengan kriteria setiap satu

percakapan yang diproduksi sama dengan satu sumber data yang di tuturkan oleh penutur baik siswa ataupun guru. Pada

tahap ini data di transkrip kedalam tulisan seperti dalam tabel berikut:

No.

Data Penutur Sumber Data Makna

c) Kategorisasi data

Pada tahap ini data di kategorisasikan dengan memaparkan perbandingan antara sumber data alih kode dengan campur kode agar hasil sumber data yang telah di transkrip pada tahap

sebelumnya dapat lebih mudah untuk di proses ke tahap selanjutnya. Data dipisahkan antara data alih kode dengan data campur kode seperti digambarkan pada tabel berikut:

No.

Data Alih Kode Campur Kode

(38)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah di bandingkan jumlah sumber data alih kode dengan campur kode, tahap selanjutnya adalah dengan menghitung jumlah setiap kata pada sumber data alih kode dan campur kode yang di produksi tersebut seperti tertera dalam tabel berikut:

No.

Data Alih Kode Bahasa Cirebon Jumlah Kata

No.

Data Campur Kode Bahasa Cirebon Jumlah Kata

e) Kategorisasi Alih Kode Berdasarkan Jenis dan Wujud

Setelah tahap menjumlahkan kosakata bahasa Cirebon dari sumber data alih kode tersebut, langkah selanjutnya adalah mengkategorisasikan sumber data alih kode bahasa Cirebon berdasarkan jenis dan wujudnya seperti dalam tabel berikut:

No. Data

Subjek

Penutur Alih Kode Jenis Wujud

(39)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Data

f) Persentase Sumber Data Alih Kode dan Campur Kode

Banyaknya data alih kode dan campur kode akan mendapatkan perlakuan yang sama sebagaimana penghitungan kuesioner yang kemudian akan dikonversi kedalam persen. Penghitungan

dilakukan sebagai berikut: P = x 100%

Keterangan : P = Presentase kasus/sumber data

f = Frekuensi kasus/sumber data n = Banyak kasus/sumber data

Penghitungan ini diperkuat dengan mengkategorisasikan pemerolehan hasil angket/kuisioner ke dalam perhitungan presentase. Koentjaraningrat dalam Johan (2013, hlm. 22) mengklasifikasikan perhitungan persentase sebagai berikut:

Tabel 3.15 Klasifikasi Intepretasi Perhitungan Persentase

Besar Persentase Intepretasi

00% 01%-25% 26%-49% 50% 51%-75% 76%-99% 100%

Tidak ada Sebagian kecil Hampir setengahnya Setengahnya

Sebagian besar Pada umumnya Seluruhnya

(40)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pemilihan tempat penelitian didasarkan letak geografis yang strategis di daerah Kabupaten Cirebon yang masih kental akan interaksi komunikasi masyarakatnya yang menggunakan bahasa Cirebon itu sendiri.

Tempat yang digunakan sebagai obyek penelitian beralamat di: Nama Sekolah : SD Negeri II Karanganyar

Alamat : Jl. Karya Bakti No. 06 Ds. Karanganyar

Kec. Panguragan Kab. Cirebon 45163

F. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian dapat dilakukan dengan melihat situasi dan kondisi yang memungkinkan peneliti dapat memulai pengambilan sumber data di mana saat situasi pembelajaran bahasa Indonesia itu sendiri berlangsung pada sekolah dasar yang telah disebutkan diatas. Berikut tabel jadwal penelitian secara lengkap:

Tabel 3.16 Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No Kegiatan Bulan

(41)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Observasi

2 Penyusunan Proposal

3 Pengajuan Proposal

4 Pelaksanaan Proposal

5 Pengambilan Data

6 Pengolahan Data

7 Penyusunan Laporan

7

Penyerahan Laporan

8 Revisi Laporan

(42)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Telah dihasil data mengenai alih kode dan campur kode bahasa

Cirebon dalam pembelajaran bahasa Indonesia di Kelas IV SDN II Karanganyar. Berdasarkan data yang diperoleh dan analisis yang telah

dilakukan dalam penelitian ini, secara umum dapat disimpulkan bahwa para siswa kelas IV SDN II Karanganyar merupakan dwibahasawan dengan bahasa Cirebon sebagai bahasa yang amat dikuasai sedangkan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua yang mereka kuasai. Oleh karena itu dapat dipastikan bahasa Indonesia yang dikuasai oleh siswa dipengaruhi oleh bahasa Cirebon yang notabene mereka kuasa sejak kecil. Penggunaan dua bahasa tersebut menjadikan para siswa sebagai dwibahasawan yang pada penerapannya dalam berkomunikasi baik dengan orang tua dan saudara baik dilingkungan rumah atau ditempat umum mereka pernah melakukan peristiwa alih kode dan campur kode dalam aktivitas komunikasi sehari-hari, bahkan tidak terkecuali pada saat situasi formal seperti dalam pembelajaran di sekolah, baik percakapan dengan teman ataupun percakapan dengan guru. Terjadinya alih kode bahasa Cirebon yang diproduksi dalam percakapan para siswa dengan guru ialah 35% atau 28 kasus percakapan dari total jumlah keseluruh 80 data, sedangkan frekuensi terjadinya campur kode bahasa Cirebon ialah 17,5% atau 14 data percakapan dari total keseluruhan. Berdasarkan banyaknya kata, jumlah alih kode tersebut mencapai 71. Secara khusus kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut:

(43)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Berdasarkan wujudnya hanya diperoleh satu (1) alih kode berwujud Alih Bahasa. Berikut adalah gambaran jenis dan wujud alih kode yang telah diklasifikasikan:

Tabel 5.1 Jenis dan Wujud Alih Kode

No.

“ Siapa yang belum sarapan angkat tangan?”

"Durung! Durung!"

“ uwis! Uwis!”

“ Belum! Belum!”

“Berarti kang sebelah utara atau lor durung pada sarapan”

External Alih bahasa

6

“coba, manfaat dari sarapan itu apa?”

“manfaat sarapan itu agar ketika belajar lebih fokus”

External Alih bahasa

13

“coba siapa yang pernah

merasakan saat belajar perutnya berbunyi kruyuk-kruyuk?” kita!

“enak beli belajare?” “enak!”

blenak

“Sama, bapak juga waktu sekolah ketika kruyuk-kruyuk perutnya jadi gak enak belajar dan jadi gak fokus”

Situasional Alih bahasa

(44)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 27

“jangan atuh...! perempuan itu cantik, kalau laki-laki ganteng” “Irma Sani!”

“manten”

“Mantene kenang apa”

“Ya Mbuh... males kayae pak”

36 “siapa yang pernah melihat aktivitas orang tuanya menelepon?”

“saya” isun

“wah... akeh...! akeh pak” (sal satu siswa terkejut karena banyak teman-temannya yang mengacungkan tangan)

Eksternal Alih bahasa

40

“siapa yang mau mencoba mempraktekan cara bertelepon dengan bapak?”

iki ge...! iki...!”

(salah seorang siswa saling tunjuk)

“emong pak”

Eksternal Alih bahasa

43

“dipegang atuh teleponnya, kan sedang menelepon!”

(salah satu siswa mempraktekan cara bertelepon)

“sudah belum nok?” ”sudah pak”

“bapak mau bertanya”

“berdasarkan percakapan tadi, ayamnya diantar, disembele atau dimasak?”

“diantar” “kemana?”

“ke SD II Karanganyar” “coba, siapa lagi yang mau memperagakan?”

iki pak!

(45)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 53

(salah seorang siswa saling tunjuk) “sudah paham belum cara

bertelepon yang baik?”

Guru: “sekarang kerjakan lembar kerjanya ya, oke...!”

“sok...!dikerjakan! macae gagian...!”

(pernyataan guru pada salah seorang murid)

diwaca dikit, terus diisi”

(pernyataan guru pada salah seorang murid)

wis dadi durung?”

(guru bertanya pada seluruh siswa) “Alim karo Bagja”

“sok Nenda dibantu, Alime keder ko..!”

(pinta guru pada salah satu siswa)

Situasional Alih bahasa

62

“waktu tinggal tiga menit lagi”

“durung pak”

“Diana mau ke Leha, mau apa? (guru menjelaskan materi yang tidak dimengerti oleh salah satu siswa)

“mau ke toko Risala” (jawab salah satu siswa)

“nah iya li... kaya kien li...!”

Eksternal

Eksternal Alih bahasa

74

“mengko sih pak...! Se endik maning...!”

“sok... sok...! Kumpulkan...!” “sudah semua?”

(46)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 79

3. Wujud campur kode Bahasa Cirebon yang diproduksi dari percakapan diatas didapat sebanyak 4 (empat) wujud antara lain; 1) campur kode berwujud Kata, 2) campur kode berwujud Frasa, 3) campur kode berwujud Klausa, dan 4) campur kode berwujud Ideom.

4. Dari penjelasan hasil angket siswa, terdapat sejumlah kaitan antara hasil angket yang diperoleh dengan faktor penyebab dari alih kode dan campur

kode yang terjadi pada tuturan murid SDN II Karanganyar dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Berikut adalah beberapa faktor penyebabnya:

- Bahasa Cirebon sebagai bahasa “ibu” oleh penutur.

- Pengenalan/pemerolehan Bahasa Indonesia pada penutur hanya pada bangku sekolah.

- Kurangnya kesadaran penutur akan situasi penggunaan bahasa (baik B1/B2) yang baik dan benar.

- Minim pembekalan dari guru kepada siswa mengenai penggunaan bahasa di sekolah.

- Kebiasaan penggunaan bahasa oleh penutur.

5. Dapat disimpulkan dari pemaparan diatas bahwa terdapat dampak negatif dan dampak positif dari penggunaan alih kode dan campur kode bahasa Cirebon terhadap pembelajaran bahasa indonesia di kelas IV SDN II karanganyar. Dampak tersebut antara lain:

a) Dampak Negatif Penggunaan Alih Kode dan Campur Kode Bahasa Cirebon

- Penggunaan bahasa Cirebon sebagai bahasa pertama menjadikan bahasa Indonesia dipilih sebagai bahasa kedua yang digunakan di kelas dalam pembelajaran. Padahal penggunaan bahasa ibu telah dibatasi penggunaannya sampai

(47)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

- Faktor “kebiasaan” dalam melakukan alih kode dan campur

kode bahasa Cirebon dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas akan berdampak pada fungsi penggunaan bahasa

Indonesia sebagai bahasa pengantar di sekolah dasar semakin pudar.

- Ketidaktahuan siswa terhadap penggunaan bahasa Indonesia

sebagai bahasa pengantar di kelas menyebabkan terciptanya stereotype bahwa penggunaan alih kode dan campur kode bahasa Cirebon dalam pembelajaran bahasa Indonesia merupakan hal yang biasa saja dan bahkan tidak menimbulkan dampak apapun.

- Penggunaan alih kode dan campur kode bahasa Cirebon dalam pembelajaran yang berlangsung akan menimbulkan efek pembelajaran terkesan kurang formal.

- Banyak siswa melakukan alih kode dan campur kode bahsa Cirebon dalam pembelajaran yang berlangsung sebagai ajang untuk bersantai dan bersenda-gurau baik dengan guru maupun dengan sesama teman di kelas. Padahal dalam konteksnya mereka tengah melakukan pembelajaran bahasa Indonesia yang merupakan situasi formal.

- Pembelajaran bahasa Indonesia yang berlangsung dirasa kurang tersampaikan dengan baik.

b) Dampak Positif Penggunaan Alih Kode dan Campur Kode Bahasa Cirebon

- Bahasa Cirebon masih dapat tetap terjaga kelestariannya karena

(48)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

- Dapat membantu dalam pembelajaran yang berlangsung ketika siswa masih dalam tahap mengumpulkan kosakata baru bahasa Indonesia ketika ada kata dalam bahasa Indonesia yang dirasa asing bagi siswa, peran bahasa Cirebon dapat mengartikan kata dalam bahasa Indonesia tersebut.

- Mengurangi rasa stress dan rasa tegang siswa terhadap

pembelajaran bahasa Indonesia karena penggunaan alih kode dan campur kode bahasa Cirebon dapat menjadikan suasana

belajar lebih menyenangkan saat diselingi dengan percakapan dan candaan dalam bahasa yang mereka mengerti atau melakukan ice breaking.

B. Saran

Dari serangkaian penelitian data yang dilakukan dan analisis data yang didapat. Peneliti dapat memberikan saran kepada beberapa pihak terkait dengan penelitian ini. Diantaranya adalah:

1. Penelitian Kualitatif di lingkup Prodi PGSD dirasa masih minim, peneliti berharap dalam penelitian Kualitatif yang dilakukan peneliti dapat menjadi salah satu bahan referensi dalam penelitian kualitatif tentang kebahasaan oleh Prodi PGSD itu sendiri agar kedepannya penelitian serupa berkembang di keminatan lainnya di Prodi PGSD

2. Bagi siswa sekolah dasar harusnya dapat menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan situasi penggunaan bahasa Indonesia tersebut. Siswa harus mengetahui kapan harus menggunakannya, misalnya saat berada dalam situasi formal seperti di sekolah kususnya saat pembelajaran bahasa Indonesia berlangsung.

(49)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggunakan bahasa Indonesia terlebih didukung dengan situasi pembelajarannya.

4. Selain dengan mengetahui siapa lawan bicara, dalam menggunakan bahasa Cirebon, siswa harus mengetahui tempat dan situasi yang tepat untuk menggunakan bahasa Cirebon. Misalnya, saat siswa berada di rumah dan dalam situasi percakapan dengan orang tua ataupun saudara.

5. Demikian bagi guru, pun seharusnya dapat menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan situasi penggunaan bahasa Indonesia tersebut.

Guru harus mengetahui dan memberikan contoh kepada siswa kapan harus menggunakannya, misalnya saat berada dalam situasi formal seperti di sekolah kususnya saat pembelajaran bahasa Indonesia berlangsung.

6. Gurupun harus mengetahui penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa Cirebon sesuai dengan konteksnya seperti dalam situasi formal ataupun dalam situasi ragam santai dalam berkomunikasi dengan siswa.

7. Bagi peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian dengan fokus penelitian yang sama dengan penelitian ini, dapat melakukan studi lebih lanjut dari data yang telah diperoleh dari penelitian ini. Diharapkan penelitian selanjutnya mampu memberikan solusi atas fenomena yang ditemukan didalam penelitian ini.

8. Bagi Lembaga dan Sastra Bahasa Cirebon agar dapat melakukan upaya pemeliharaan, pengembangan, dan pembinaan, serta memfasilitasi eksistensi/keberadaan bahasa Cirebon sebagai bahasa daerah yang harus dilestarikan baik di sekolah-sekolah maupun dalam konteks yang lebih luas bagi khalayak umum khususnya di wilayah Kabupaten Cirebon itu sendiri. Karena bukan hal yang tidak mungkin apabila bahasa Cirebon tidak memperoleh perlakuan yang demikian, maka keberadaannya dapat

(50)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

(51)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Aslinda dan Syafyahya, L . (2010) Pengantar Sosiolinguistik. Bandung: Refika Aditama.

Bakry, O. (1981) Bunga Rampai Sumpah Pemuda Satu Bahasa Bahasa Indonesia.

Jakarta: Mutiara.

Chaer, A. (2006) Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta

Chaer, A. dan Agustina, L. (2004) Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta.

Desmita. (2010) Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Djalaludin, R. (2012) Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya

Emzir. (2008) Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo Persada

Idrus, M. (2009) Metode Penelitian Ilmu Sosial. Jakarta: Erlangga

Jendra, M. I. I. (2012) Sociolinguistics - The Study of Societies’ Languages, Yogyakarta: Graha.

Johan, G. M. (2013) Interferensi Kosakata Bahasa Cirebon Terhadap Bahasa Indonesia Dalam Karangan Siswa SDN 1 Galagamba Kabupaten Cirebon. Skripsi pada FIP UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.

Komala, L. (2009) Ilmu Komunikasi. Bandung: Widya Padjajaran.

(52)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mulyani, S. (2010) Alih Kode Dan Campur Kode Dalam Novel “Jomblo Sebuah Komedi Cinta” Karya Aditya Mulya. Skripsi Pada FPBS UPI. Bandung: Tidak ditebitkan.

Muslich, M. (2010) Bahasa Indonesia Pada Era Globalisasi. Jakarta: Bumi Aksara.

Nababan, P. W. J. et al. (1992) Survei Kedwibahasaan di Indonesia. Jakarta: Depdikbud

Rahardi, K. (2001) Sosiolinguistik, Kode dan Alih Kode.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Syamsuddin, A. R. (1992) Studi Wacana Teori - Analisis – Pengajaran. Mimbar Pendidikan Bahasa dan Seni FPBS UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.

Sulistiani, N. (2011) Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Dalam Bahasa Siaran. Skripsi Pada FPBS UPI. Bandung: Tidak ditebitkan.

Tarigan, H. G. (1988) Pengajaran Pemerolehan Bahasa. Bandung: Angkasa.

(53)

Karnadi, 2014

Penggunaan Alih Kode Dan Campur Kode Bahasa Cirebon Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Di Kelas Iv Sekolah Dasar Negeri Ii Karanganyar Kabupaten Cirebon

Gambar

Tabel 3.1 Kuesioner Kedwibahasaan
Tabel 3.2 Kuesioner Bahasa Pertama (B1) Soal 1
Tabel 3.5 Kuesioner (B1) di Sekolah Soal 1
Tabel 3.7 Kuesioner Bahasa Kedua (B2) Soal 1 & 2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kementerian Ketenagakerjaan mencatat jumlah pengangguran pada 2016 mencapai 5,5 persen atau sekitar 7,02 juta orang atau lebih rendah dibanding 2015 yakni sebesar 5,81 atau setara

LAMPIRAN A: TAMPILAN HALAMAN WEBSITE.. A.1

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta Hidayah kepada kita semua, sehingga berkat Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan

Jumlah Sampel Keluarga Sejahtera 1 yang memiliki Balita di masing-masing Rukun Warga (RW) Desa Cibodas. No Rukun Warga

Masalah yang yang ingin diselesaikan penulis adalah bagaimana membuat materi trigonometri ini menjadi lebih mudah dipelajari oleh siswa Sekolah Menengah Atas kelas

Dari basil pengamatan dan pengukuran yang dilakukan diperoleh kesimpulan berikut, yaitu bahwa secara umum dapat dikatakan bah',a setelah beroperasi selama 10 tahun temyata

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa peran tenaga kesehatan dalam usaha pencegahan kesakitan dan kematian bayi baru lahir yang terutama adalah sebagai pelaksana

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan: (1) struktur novel Megamendung Kembar (MK); (2) latar belakang sosial budaya ditulisnya novel MK; (3) sosial