• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MEDIA INFORMASI TERHADAP KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA LETUSAN GUNUNG API DI WILAYAH GUNUNG SLAMET KABUPATEN BANYUMAS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MEDIA INFORMASI TERHADAP KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA LETUSAN GUNUNG API DI WILAYAH GUNUNG SLAMET KABUPATEN BANYUMAS."

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

No. Daftar FPIPS : 4959/UN.40.2.4/PL/2015

PENGARUH MEDIA INFORMASI TERHADAP

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI

BENCANA LETUSAN GUNUNG API DI WILAYAH GUNUNG

SLAMET KABUPATEN BANYUMAS

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Geografi

Oleh :

Encep Cahyadi Taris 1100801

DEPARTEMEN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENGARUH MEDIA INFORMASI TERHADAP KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA LETUSAN GUNUNG API DI WILAYAH GUNUNG SLAMET KABUPATEN

BANYUMAS

Oleh:

Encep Cahyadi Taris

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Departemen Pendidikan Geografi

Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Encep Cahyadi Taris 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

(3)
(4)

i

Encep Cahyadi Taris, 2015

PENGARUH MEDIA INFORMASI TERHADAP KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA LETUSAN GUNUNG API DI WILAYAH GUNUNG SLAMET KABUPATEN BANYUMAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Pengaruh Media Informasi Terhadap Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Letusan Gunung Api Di Wilayah Gunung Slamet

Kabupaten Banyumas Encep Cahyadi Taris (1100801)

Gunung Slamet merupakan gunung yang sedang dalam pantauan PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana) karena statusnya dalam keadaan waspada, potensi terjadinya letusan bisa saja terjadi dan kerugian akibat letusan tersebut bisa saja menjadi besar akibat kesiapsiagaan masyarakat yang kurang, salah satu cara untuk meningkatkan kesiapsiagaan bisa penggunaan media informasi yang perkembanganya semakin pesat dari tahun-ketahun. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat kesiapsiagaan dan pengaruh sumber informasi terhadap tingkat kesiapsiagaan masyarakat kawasan rawan bencana Gunung Slamet. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey cross sectional. Metode pengambilan sampel menggunakan proportional random sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis indeks untuk menentukan tingkat kesiapsiagaan masyarakat, dan analisis Univariate untuk melihat persentasi tiap Variabel hasil penelitian serta analisis Bivariate dengan menggunkan uji Chi-square, dilakukan untuk mengetahui hubungan dua variabel yang diduga berhubungan. Secara keseluruhan tingkat kesiapsiagaan masyarakat Kabupaten Banyumas yang berada di kawasan rawan bencana Gunung Selamet berada pada tingkat “Hampir Siap” Pengaruh media informasi terhadap kesiapsiagaan berbeda tiap parameter untuk pengetahuan dan sikap, rencana tanggap darurat, dan peringatan dini terdapat pengaruh dengan keeratan hubungan dinyatakan dengan contingency coefficient sebesar 0,535; 0,453; 0,539 yakni cukup kuat. Sedangkan mobilisasi sumberdaya yang tidak terdapat pengaruh dari media informasi. Melalui penelitian ini diharapkan pemanfaatan media informasi untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyrakat bisa lebih digunakan.

(5)

ii

Encep Cahyadi Taris, 2015

PENGARUH MEDIA INFORMASI TERHADAP KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA LETUSAN GUNUNG API DI WILAYAH GUNUNG SLAMET KABUPATEN BANYUMAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

The Influence Of Media Information Against Community Preparedness In The Face Of A Catastrophic Volcanic Eruption In The Region

Of Mount Slamet Kabupaten Banyumas Encep Cahyadi Taris (1100801)

Mount Slamet is under monitoring PVMBG (Center of Volcanology and disaster mitigation) due to his status in a State of alert, the potential occurrence of eruption may occur and losses resulting from the explosion could have been be great due to the lack of community preparedness, one way to improve preparedness could use the information media development, the more rapidly from year to year-. The purpose of this research is to know the level of preparedness and the influence of source of information against the level of community preparedness disaster-prone region of Mount Slamet. The research method used is cross sectional survey methods. Sampling method using proportional random sampling. Data analysis is the analysis of the index used to determine the level of community preparedness, and Univariate analysis to look at each variable percentage of research results as well as Bivariate analysis with either Chi-square test, conducted to know the relationship of two variables supposedly related. The overall level of preparedness of the community Regency of Banyumas which is in the disaster-prone Mountain Selamet were at the level of "almost ready" the influence of media information against each of the different parameters for preparedness knowledge and attitudes, the emergency response plan, and there is the influence of early warning with a level of contingent relationships expressed by contingency's of 0,535; 0,453; 0,539 i.e. strong enough. whereas the mobilization of resources that are not the influence of media information. Through this research expected utilization to improve preparedness information media people could be used.

(6)

vi

Encep Cahyadi Taris, 2015

PENGARUH MEDIA INFORMASI TERHADAP KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA LETUSAN GUNUNG API DI WILAYAH GUNUNG SLAMET KABUPATEN BANYUMAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN ... Error! Bookmark not defined.

A. Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined. B. Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. C. Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. D. Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. E. Struktur Organisasi Skripsi ... Error! Bookmark not defined. BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. A. Media Dalam Kajian Geografi ... Error! Bookmark not defined. B. Media Masa Sebagai Sumber Informasi ... Error! Bookmark not defined. C. Hubungan Informasi, Pengetahuan dan Prilaku ... Error! Bookmark not defined.

D. Pengertian Bencana ... Error! Bookmark not defined. E. Mitigasi Bencana ... Error! Bookmark not defined. F. Kesiapsiagaan ... Error! Bookmark not defined. G. Sifat Kesiapsiagaan ... Error! Bookmark not defined. H. Usaha Meningkatkan Keiapsiagaan ... Error! Bookmark not defined. I. Parameter Kesiapsiagaan ... Error! Bookmark not defined. J. Pengaruh Media Informasi Terhadap Kesiapsiagaan Error! Bookmark not defined.

(7)

vii

Encep Cahyadi Taris, 2015

PENGARUH MEDIA INFORMASI TERHADAP KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA LETUSAN GUNUNG API DI WILAYAH GUNUNG SLAMET KABUPATEN BANYUMAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined. A. Gambaran Umum Penelitian ... Error! Bookmark not defined. B. Tingkat Kesiapsiagaan ... Error! Bookmark not defined. C. Hasil Analisis Univariat ... Error! Bookmark not defined. D. Hasil Analisis Bivariat ... Error! Bookmark not defined. E. Pengaruh Media Informasi Terhadap Kesiapsiagaan Error! Bookmark not defined.

F. Implementasi Kajian Pengaruh Media Informasi Terhadap Tingkat

Kesiapsiagaan Terhadap Pembelajaran Geografi di SMA ... Error! Bookmark not defined.

G. Implementasi Kajian Pengaruh Media Informasi Terhadap Tingkat

Kesiapsiagaan Terhadap Pembelajaran Geografi di Universitas ... Error! Bookmark not defined.

(8)

viii

Encep Cahyadi Taris, 2015

PENGARUH MEDIA INFORMASI TERHADAP KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA LETUSAN GUNUNG API DI WILAYAH GUNUNG SLAMET KABUPATEN BANYUMAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Kependudukan G. Slamet ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.1 Data desa yang termasuk KRB G. Slamet . Error! Bookmark not defined. Tabel 3.2 Data Kependudukan desa yang Menjadi Sampel Penelitian ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 3.3 Penentuan Sampel Per Desa ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.4 Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.5 Parameter Tingkat Kesiapsiagaan ... Error! Bookmark not defined. Tabel 3.6 Bobot Parameter Kesiapisagaan Individu dan Rumah Tangga ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.1 Luas Wilayah Kabupaten Banyumas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.2. Luas Wilayah Kecamatan Baturaden ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.3. Luas Wilayah Kecamatan Baturaden ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.4. Luas Wilayah Kecamatan Sumbang ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.5. Debit air sungai di kabupatn Banyumas ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.6. Nilai Untuk Tipe Iklim ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.7. Curah Hujan Bulanan Kab. Banyumas Tahun 2006-2015 ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.8. Jumlah Curah Hujan Bulanan Kabupaten Banyumas ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.9. Jmlh BB dan BK Setiap Th. 2006-2015 Di Kab. Banyumas ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.10. Jmlh BB dan BK Di Kab Banyumas menurut Oldeman ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.11. Wilayah Kabupaten Banyumas berdasarkan Ketinggian ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.12. Penyebaran Stratigrafi Kabupaten Banyumas... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.13. Luas Penggunaan Lahan dari Th 2008-2013 Kab. Banyumas ... Error! Bookmark not defined.

Tabel. 4.14 . Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kab. Banyumas Tahun 2013 Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.15. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kecamtan Baturaden... Error! Bookmark not defined.

(9)

ix

Encep Cahyadi Taris, 2015

PENGARUH MEDIA INFORMASI TERHADAP KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA LETUSAN GUNUNG API DI WILAYAH GUNUNG SLAMET KABUPATEN BANYUMAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.17. Jumlah Dan Kepadatan Penduduk Kec. Kedungbanteng... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.18. Sex Rasio Perkecamatan Kabupaten Banyumas Tahun2013 ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.19. Sex Rasio Perdesa Kecamatan Baturaden Tahun 2013 ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.20. Sex Rasio Perdesa Kecamatan Baturaden Tahun 2013 ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.21. Sex Rasio Perdesa Kecamatan Sumbang Tahun 2013 Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.22. Mata Pencaharian Penduduk Kemutug Lor ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.23. Mata Pencaharian Masyarakat Rempoah Error! Bookmark not defined. Tabel 4.24. Mata Pencaharian Masyarakat Kutaliman ... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4.25. Mata Pencaharian Masyarakat Kotayasa Error! Bookmark not defined. Tabel.4.26 Parameter Pengetahuan dan Sikap Desa Kemutug Lor ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel.4.27. Parameter Pengetahuan dan Sikap Desa Rempoah .... Error! Bookmark not defined.

Tabel.4.28 Parameter Pengetahuan dan Sikap Desa Kutaliman ... Error! Bookmark not defined.

Tabel.4.29 Parameter Pengetahuan dan Sikap Desa Kutaliman ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.30. Parameter Pengetahuan dan Sikap ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.31. Parameter Peringatan Dini Desa Kemutug Lor... Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4.32. Parameter Peringatan Dini Desa Rempoah ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.33. Parameter Peringatan Dini Desa Kutaliman ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.34. Parameter Peringatan Dini Desa Kotayasa ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.35. Parameter Peringatan Dini ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.36. Parameter Rencana Tanggap Darurat Desa Kemutug Lor ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.37. Parameter Rencana Tanggap Darurat Desa Rempoah Error! Bookmark not defined.

(10)

x

Encep Cahyadi Taris, 2015

PENGARUH MEDIA INFORMASI TERHADAP KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA LETUSAN GUNUNG API DI WILAYAH GUNUNG SLAMET KABUPATEN BANYUMAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.39. Parameter Rencana Tanggap Darurat Desa Kotayasa . Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.40. Parameter Rencana Tanggap Darurat ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.41. Parameter Mobilisasi Sumberdaya Desa Kemutug Lor ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.42. Parameter Mobilisasi Sumberdaya Desa rempoah Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.43. Parameter Mobilisasi Sumberdaya Desa Kutaliman ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.44. Parameter Mobilisasi Sumberdaya Desa Kotayasa ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.45. Parameter Mobilisasi Sumberdaya... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.46. Tabulasi Silang Pengetahuan dan Sikap,

Rencana Tanggap Darurat ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.47. Tabulasi Silang Pengetahuan dan Sikap, Peringatan Dini ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.48. Tabulasi Silang Pengetahuan dan Sikap, Mobilisasi Sumber Daya ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.49. Tempat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.50 Jenis Kelamin Responden ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.51. Usia Responden... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.52. Pendidikan Terakhir Responden ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.53. Pekerjaan Responden ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.54. Pengetahuan Responden Terhadap Kesiapsiagaan ... Error! Bookmark

not defined.

Tabel 4.55. Pengaruh Media Informasi Terkait Pengetahuan dan Sikap ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.56. Pengaruh Variabel-variabel Televisi terhadap Pengetahuan dan Sikap... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.57. Pengaruh Variabel-variabel Radio terhadap

Pengetahuan dan Sikap... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.58. Pengaruh Variabel-variabel Koran terhadap Pengetahuan dan Sikap... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.59. Pengaruh Variabel-variabel Internet terhadap Pengetahuan dan Sikap... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.60. Pengaruh Variabel-variabel Jejaring Sosial terhadap Pengetahuan dan

Sikap ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.61. Tingkat Rencana Tanggap Darurat Responden .... Error! Bookmark not

(11)

xi

Encep Cahyadi Taris, 2015

PENGARUH MEDIA INFORMASI TERHADAP KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA LETUSAN GUNUNG API DI WILAYAH GUNUNG SLAMET KABUPATEN BANYUMAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 4.62. Pengaruh Media Informasi Terkait Rencana Tanggap Darurat ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.63. Pengaruh Variabel-variabel Televisi terhadap Rencana Tanggap Darurat ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.64. Pengaruh Variabel-variabel Radio terhadap RTD Error! Bookmark not

defined.

Tabel 4.65. Pengaruh Variabel-variabel Koran terhadap RTD Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.66. Pengaruh Variabel-variabel Internet terhadap RTDError! Bookmark not defined.

Tabel 4.67. Pengaruh Variabel-variabel Jejaring Sosial terhadap RTD ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.68. Peringatan Dini ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.69. Pengaruh Media Informasi Terkait Peringatan Dini ... Error! Bookmark

not defined.

Tabel 4.70. Pengaruh Variabel-variabel Televisi terhadap RTD ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.71. Pengaruh Variabel-variabel Radio terhadap Peringatan Dini ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.72. Pengaruh Variabel-variabel Koran terhadap peringatan dini ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.73. Pengaruh Variabel-variabel Internet terhadap peringatan dini ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.74. Pengaruh Variabel-variabel Jejaring Sosial terhadap PD ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.75. Mobilisasi Sumber Daya Responden ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.76. Pengaruh Media Informasi Terkait Mobilisasi Sumber Daya ... Error!

Bookmark not defined.

Tabel 4.77. Pengaruh Variabel-variabel Televisi terhadap MSD .. Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.78. Pengaruh Variabel-variabel Radio terhadap MSD Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.79. Pengaruh Variabel-variabel Koran terhadap MSD ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.80. Pengaruh Variabel-variabel Internet terhadap MSD ... Error! Bookmark not defined.

Tabel 4.81. Pengaruh Variabel-variabel Jejaring Sosial terhadap Mobilisasi Sumber Daya ... Error! Bookmark not defined. Tabel 4.82.Tabulasi Silang Media Informasi terhadap

(12)

xii

Encep Cahyadi Taris, 2015

PENGARUH MEDIA INFORMASI TERHADAP KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA LETUSAN GUNUNG API DI WILAYAH GUNUNG SLAMET KABUPATEN BANYUMAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Cabang Keilmuan Geogerafi Manusia .. Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.2 Model Komunikasi Tingkah Laku Keruangan manusia ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 2.3 Klasifikasi Silang Media Komunikasi Error! Bookmark not defined. Gambar 3.1 Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung Slamet ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 3.2. Peta Populasi dan Sampel Penelitian Error! Bookmark not defined. Gambar 3.3 Peta Wilayah Administrasi Gunung Slamet ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.1. Peta Administrasi Kabupaten Banyumas ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.2 Peta Administrasi Kecamatan Baturaden ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.3. Peta Administrasi Kecamatan Kedungbanteng Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.4. Peta Administrasi Kecamatan Sumbang ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.5. Grafik Jumlah Rata-rata Hujan Perbulan Dalam Waktu 10 tahun ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.6. Peta Ketinggian Kabupaten Banyumas ... Error! Bookmark not defined.

(13)

xiii

Encep Cahyadi Taris, 2015

PENGARUH MEDIA INFORMASI TERHADAP KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA LETUSAN GUNUNG API DI WILAYAH GUNUNG SLAMET KABUPATEN BANYUMAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 4. 9. Grafik Jumlah Penduduk Perkecamatan di Kabupaten Banyumas Tahun 2013 ... Error! Bookmark not

defined.

Gambar 4.10. Piramida Penduduk Kabupaten Banyumas 2013 . Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.11. Piramida Penduduk Kecamatan Baturaden 2013 . Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.12. Piramida Penduduk Kecamatan Kedungbanteng 2013 ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.13. Piramida Penduduk Kecamatan Sumbang 2013 .. Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.14. Grafik Rata-rata Lama Sekolah dan Angka Melek Huruf... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.15 Peta Tingkat Kesiapiagaan Responden ... Error! Bookmark not defined.

Gambar 4.16 Peta Pengaruh Media Informasi Terhadap Pengetahuan dan Sikap ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.17 Peta Pengaruh Media Informasi Terhadap

Rencana Tanggap Darurat ... Error! Bookmark not defined. Gambar 4.18 Peta Pengaruh Media Informasi Terhadap Peringatan Dini ... Error! Bookmark not defined.

(14)

vi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang berada di jalur dua pegunungan muda, yaitu pegunungan muda sirkum Pasifik dan Mediteran, juga terletak di pertemuan lempeng Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik. Letak Indonesia yang berada di pertemuan tiga lempeng ini menyebabkan Indonesia berada pada jalur gunung api dunia. Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Indonesia memiliki 13% dari total Gunung api yang ada di dunia atau sekitar 129 buah gunung api. Hal ini mengakibatkan Indonesia rawan akan bencana bencana letusan gunung api yang banyak menelan korban jiwa dan kerugian yang sangat besar. Contoh yang paling popular adalah letusan Gunung Galunggung pada tahun 1822 menelan korban sebanyak 4.011 jiwa, Gunung Krakatau pada tahun 1883 menelan 36.000 jiwa, Gunung Tambora pada tahun 1915 menelan 90.000 jiwa.

Salah satu pulau yang memiliki bahaya bencana geologi adalah Pulau Jawa. Tercatat terdapat 35 gunung api diantaranya 21 tipe A, 9 tipe B, dan 5 tipe C (sumber: Vulcanological Survey of Indonesia Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Tahun 2010). Tujuh diantaranya berada di Jawa Tengah, yaitu Gunung Merapi, Merbabu, Sumbing, Sindoro, Dieng, Ungaran dan Slamet.

(15)

vii

yang dapat memicu kerusakan infrastruktur, tempat tinggal, lahan produktif, mata pencaharian bahkan nyawa penduduk di sekitarnya.

Kerugian akibat letusan Gunung Slamet dapat terjadi di lima wilayah administratifnya, salah satunya wilayah Kabupaten Banyumas. Hal ini menyebabkan Kabupaten Banyumas rentan terhadap bahaya letusan Gunung Slamet. Kecamatan yang memiliki kerentanan adalah Kecamatan Baturraden, Kecamatan Sumbang, dan Kecamatan Kudungbanteng karena berada di kaki Gunung Slamet. Selain karena keberadaannya di kaki Gunung Slamet, sebagian wilayah Kecamatan Baturraden berada pada zona Kawasan Rawan Bencana (KRB), total ada 13 desa dari tiga kecamatan itu yang termasuk KRB (tabel 1.1). Kerugian yang bisa disebabkan oleh bencana letusan Gunung Slamet bisa berupa hilangnya harta benda, sertifikat berharaga, mata pencaharian, lahan produktif, sampai korban jiwa. Untuk meminimalisir kerugian yang ditimbulkan dari bencana masyarakat harus mempunyai kapasitas dalam mengurangi kerugian akibat bencana.

Tabel 1.1 Data Kependudukan G. Slamet

Kabupaten Kecamatan Desa Jumlah

Penduduk

KRB

Banyumas Baturaden Karang salam 2306 I & II

Kemutug Lor 4652 I & II

Pandak 2401 I

Rempoah 7316 I

Kemutug Kidul 2766 I

Kedung Banten

Melung 2031 I

Kutaliman 4256 I

Dawuhan Kulon 2897 I

Karangnangka 3938 I

Sumbang Limpa Kuwus 4898 I

Ketayasa 8337 I

Banjarsari Kulon 3249 I

Karanggintung 4167 I

53.165

(16)

viii

Banyaknya kerugian yang diakibatkan oleh letusan gunung api, khususnya Gunung Slamet bagi wilayah administratifnya, mengharuskan masyarakat peka dan memiliki kesiapsiagaan terhadap bencana. Kesiapsiagaan (preparedness) adalah upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana, melalui pengorganisasian langkah-langkah yang tepat guna dan berdaya guna. Menurut Randolph Kent (dalam Maryani, 2009, hlm. 6) kesiapan bencana mencakup ”peramalan dan pengambilan keputusan tindakan-tindakan pencegahan sebelum munculnya ancaman”. Di dalamnya meliputi pengetahuan tentang gejala munculnya bencana, gejala awal bencana, pengembangan dan pengujian secara teratur terhadap sistem peringatan dini, rencana evakuasi atau tindakan lain yang harus diambil selama periode waspada untuk meminimalisir kematian dan kerusakan fisik yang mungkin terjadi. Kesiapan juga meliputi pendidikan dan pelatihan kepada penduduk, petugas, tim-tim khusus, pengambil kebijakan, standar baku penanganan bencana, pengamanan supply dan penggunaan dana.

Kesiapsiagaan masyarakat dapat dibentuk melalui berbagai upaya, seperti penyampaian pesan lewat media massa, penyuluhan, pembuatan media, pelatihan,

dan lain sebagainya. Media massa adalah institusi atau lembaga yang berperan sebagai agent of change yaitu sebagai lembaga pelopor perubahan. Ini adalah paradigma utama media massa. Dalam menjalankan paradigmanya, media massa berperan sebagai: (1) Institusi pencerahan masyarakat, yaitu perannya sebagai media edukasi. Media menjadi media yang setiap saat mendidik masyarakat supaya cerdas, terbuka pikirannya dan menjadi masyarakat yang maju. (2) Media informasi, yaitu media yang setiap saat menyampaikan informasi kepada masyarakat. Informasi yang banyak dimiliki oleh masyarakat menjadikan masyarakat sebagai masyarakat dunia yang dapat berpatisipasi dengan berbagai kemampuannya. (3) Media hiburan. Sebagai pelopor perubahan media juga menjadi institusi budaya, yaitu institusi yang setiap saat menjadi corong kebudayaan, katalisator perkembangan budaya (Bungin, 2009, hlm 85-86). Sehingga, dalam hal ini, memiliki peran yang penting bagi terbentuknya kesiapsiagaan masyarakat.

(17)

ix

teknologi, sumber informasi menjadi sangat mudah untuk didapatkan.Seiring berkembangnya teknologi berkembang juga sarana untuk memperoleh informasi, surat kabar sekarang tidak hanya dalam berupa cetak melainkan dalam bentuk online atau media digital, selain itu di zaman sekarang informasi akan sangat mudah didapat melalui pesan singkat, bahakan pemerintah atau pihak berkepentingan bisa bekerja sama dengan perusahaan provider untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat luas. Pada tahun 2006 menteri komunikasi dan informasi (Menkominfo) mengeluarkan Peraturan No. 20/2006 yang berisi peran stasiun tv dan radio dalam menyampaikan pesan peringatan bencana. Peraturan menteri ini menjadi pedoman penerapan peraturan pemerintah (PP) No. 50/2005 pasal 17 tentang kewajiban lembaga penyiaran untuk menyebarluaskan informasi peringatan tentang kemungkinan munculnya bencana. Dengan semakin berkembangnya media informasi menimbulkan hal positif untuk masyarakat. Masyarakat menjadi semakin dekat dengan informasi dan tidak akan ketinggalan informasi.

Kesiapsiagaan merupakan salah satu bentuk perilaku masyarakat terhadap

suatu bencana yang terjadi. Masyarakat umumnya tahu tentang bencana dari media masa dan obrolan antarteman atau tetangga, khususnya tahun-tahun belakangan ini yang mana di Indonesia kerap terjadi berbagai bencana. Pemahaman tentang bencana umumnya masih sangat rendah. Sebagian besar belum pernah mendapatkan penyuluhan apalagi pelatihan cara penyelamatan diri kalau ada bencana, dan mereka pun tidak tahu daerah mana saja daerah-daerah yang rawan terhadap bencana (Maryani,2009, hlm.10). Kurangnya pengetahuan mengenai bencana akan turut mempengaruhi kesiapsiagaan masyarakat, sehingga media informasi sangat dibutuhkan untuk mengubah perilaku masyarakat yang berkaitan dengan kesiapsiagaan.

Berdasarkan hal tersebut, maka penulis ingin melakukan penelitian mengenai pengaruh media informasi terhadap kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana, yang mana bencana dalam penelitian ini terkait dengan letusan Gunung Slamet yang berada di Jawa Tengah.

(18)

x

Berdasakan latar belakang di atas dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut:

1. Berapa besar tingkat kesiapsiagaan masyarakat di daerah kawasan rawan bencana Gunung Slamet?

2. Media informasi apa saja yang menjadi sumber informasi bagi masyrakat di daerah rawan bencana Gunung Slamet terkait dengan kesiapsiagaan ?

3. Manakah yang menjadi sumber informasi dominan masyrakat di daerah rawan bencana Gunung Slamet terkait dengan kesiapsiagaan?

4. Bagaimana pengaruh sumber informasi yang dominan terhadap tingkat kesiapsiagaan masyarakat di kawasan rawan bencana Gunung Slamet ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui tingkat kesiapsiagaan masyarakat di daerah kawasan rawan bencana Gunung Slamet

2. Mengetahui sumber informasi masyarakat di daerah rawan bencana Gunung Slamet terkait dengan kesiapsiagaan

3. Mengetahui proporsi sumber informasi dominan masyrakat di daerah rawan bencana Gunung Slamet terkait dengan kesiapsiagaan?

4. Mengetahui pengaruh sumber informasi yang dominan terhadap tingkat kesiapsiagaan masyarakat di kawasan rawan bencana Gunung Slamet ? D. Manfaat Penelitian

Bagi Penulis:

1. Sebagai tambahan wawasan mengenai dan kemampuan dalam melakukan penelitian dan menyusun karya tulis, khusunya dalam bidang geografi.

2. Sebagai pengetahuan baru mengenai peran media informasi dalam membangun tingkat kesiapsiagaan bencana masyarakat di daerah kawasan rawan bencana Gunung Slamet Kabupaten Banyumas.

Bagi Dinas Pemerintah:

1. Memberikan masukan mengenai peran media informasi dalam membangun tingkat kesiapsiagaan bencana masyarakat di daerah kawasan rawan bencana Gunung Slamet kabupaten banyumas.

(19)

xi

1. Menambah perbendaharaan penelitian di departemen Pendidikan Geografi Universitas Pendidikan Indonesia

Bagi Masyarakat:

1. Melalui lembaga terkait diharapkan masyarakat bisa mengetahui tentang kebencanaan khususnya tentang Gunung Slamet.

E. Struktur Organisasi Skripsi BAB I PENDAHULUAN

Bab I menguraikan mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta struktur organisasi skripsi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab II menguraikan berbagai teori yang terkait dengan permasalahan yang dibahas, yang meliputi media informasi dan kesiapsiagaan.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

Bab III menguraikan tentang metode penelitian, sampel dan populasi

penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan alur penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab IV menguraikan tentang kesiapsiagaan masyarakat dan pengaruh televisi terhadap kesiapsiagaan masyarakat di Kawasan Rawan Benacana gunung Slamet

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

(20)

xii

F. Penelitiaan Terdahulu

No 1 2 3

Nama Puji Lestari, Agung Prabowo, dan Arif Wibawa

S. Bekti Istiyanto Oktarina dan Mugeni Sugiharto stres, dan banyak hal kurang diakses oleh siapa saja termasuk masyarakat

yang harus dilakukan serta dampak polusi udara/ abu letusan/hujan abu, pada setiap letusan gunung

berapi, apabila terjadi bencana gunung berapi.

Tujuan penelitian ini untuk promosi media komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kesehatan bagi

(21)

xiii dalam hal ini untuk menjelaskan kegiatan KIE

di berbagai pusat studi dan lembaga terkini tentang apa yang sedang terjadi di

Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) kesehatan belum ada program yang khusus bagi masyarakat di daerah bencana gunung berapi di Provinsi

DIY. Media penyuluhan yang ada dari BPBD berupa

Berita Kedokteran

spanduk yang dipasang di pinggir jalan di sekitar wilayah bencana gunung berapi. Media dari dinas kesehatan berupa penyuluhan pemakaian masker,

bahaya debu, dan pemberian tetes mata untuk

masyarakat yang terkena penyakit mata, sedangkan pemanfaatan masker tidak ada karena banyak yang

minta masker tetapi umumnya tidak dipakai. Hal ini

(22)

xiv

Banyumas dan realitas pembahasan situasi yang disampaikan saat

pertunjukan berlangsung lebih

mudah dicerna oleh

masyarakat Banyumas.

Untuk distribusi masker sudah merata tetapi hanya

(23)

29

Encep Cahyadi Taris, 2015

PENGARUH MEDIA INFORMASI TERHADAP KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA LETUSAN GUNUNG API DI WILAYAH GUNUNG SLAMET KABUPATEN BANYUMAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam sebuah penelitian dibutuhkan suatu metode dalam pelaksanaannya tuuannya dalah untuk memudahkan penulis dalam proses pengumpulan dan menampilkan data yang dibutuhkan, oleh karena itu metode penelitian merupakan aspek penting dalam penelitian karena berdampak terhadap suatu penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode survey cross sectional dengan pendekatan deskriptif korelatif, yaitu menggambarkan secara faktual berdasarkan data yang dimiliki secara sistematis tentang fenomena yang diselidiki, kemudian menghubungkannya dengan variabel lain. Penelitian korelasi atau korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variabel (Faenkel dan Wallen, 2008, hlm.328). Selanjutnya, Fraenkel dan Wallen (2008:

329) menyebutkan penelitian korelasi ke dalam penelitian deskripsi karena penelitian tersebut merupakan usaha menggambarkan kondisi yang sudah terjadi.

Dalam penelitian ini dilakukan penelusuran korelasi antara paparan media informasi dengan kesiapsiagaan masyarakat dilihat dari perilaku masyarakat setelah mendapat informasi tersebut.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dari penelitian ini meliputi seluruh tiga kecamatan yang termasuk dalam kawasan rawan bencana di kabupaten banyumas. seperti yang dikatakan sugiyono (2010, hlm.117) bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

2. Sampel

(24)

30

Encep Cahyadi Taris, 2015

PENGARUH MEDIA INFORMASI TERHADAP KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA LETUSAN GUNUNG API DI WILAYAH GUNUNG SLAMET KABUPATEN BANYUMAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Sampel wilayah

Untuk menentukan sampel wilayah yaitu diambil dari desa yang termasuk kawasan rawan bencana yang memiliki jumlah kepala keluaraga paling tinggi dan mewakili kelas rawan bencananya yaitu ada empat desa. (lihat pada tabel 3.1)

Tabel 3.1 Data desa yang termasuk KRB G. Slamet

Kabupaten Kecamatan Desa Jumlah

Penduduk

` Sumber : Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, BPS Kab. Banyumas

Berdasarkan table diatas desa yang menjadi sampel wilayah dalam penelitian ini ada empat desa yaitu Desa Kemutug Lor dan Rempoah dari

Kecamatan Baturaden, Desa Kutaliman dari Kecamatan Kedung Banten, serta Desa Ketayasa dari Kecamatan Sumbang. Kenapa dua desa diambil dari Kecamatan Baturaden Karena Kemutug Lor diambil untuk mewakili kelas rawan bencana II seeding kan Rempoah merupakan kelas I dan jumlah KK terbanyaknya, sedangkan di dua desa lainnya semua termasuk Kelas I jadi hanya diambil desa yang jumlah KKnya terbanyak.

Alasan dari pengambilan sampel ini adalah dengan melihat jumlah KK paling banyak tiap desa, dengan asumsi semakin banyak jumlah penduduk maka potensi kerugian korban jiwa dan harta benda semakin besar pula.

2. Sampel manusia

(25)

31

Encep Cahyadi Taris, 2015

PENGARUH MEDIA INFORMASI TERHADAP KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA LETUSAN GUNUNG API DI WILAYAH GUNUNG SLAMET KABUPATEN BANYUMAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

n: jumlah sampel N: jumlah populasi

e: batas toleransi kesalahan (error tolerance)

Untuk menggunakan rumus ini, pertama ditentukan berapa batas toleransi kesalahan. Batas toleransi kesalahan ini dinyatakan dengan persentase. Semakin kecil toleransi kesalahan, semakin akurat sampel menggambarkan populasi. Misalnya, penelitian dengan batas kesalahan 5% berarti memiliki tingkat akurasi 95%. Penelitian dengan batas kesalahan 2% memiliki tingkat akurasi 98%. Dengan jumlah populasi yang sama, semakin kecil toleransi kesalahan, semakin besar jumlah sampel yang dibutuhkan.

Tabel 3.2 Data Kependudukan desa yang Menjadi Sampel Penelitian

Kabupaten Kecamatan Desa Jumlah KK

Banyumas Baturaden kemutuglor 1114

Rempoah 1826

Kedung Banten

Kutaliman 1065

Sumbang Ketayasa 2321

Jumlah 6326

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyumas 2014

Dalam penelititan ini batas toleransinya diambil 10%, jadi perhitungannya :

(26)

32

Encep Cahyadi Taris, 2015

PENGARUH MEDIA INFORMASI TERHADAP KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA LETUSAN GUNUNG API DI WILAYAH GUNUNG SLAMET KABUPATEN BANYUMAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jadi sampel manusia dalam penelitian ini sebanyak 98 jiwa. Adapun teknik sampling yang digunakan adalah proportional random sampling, dimana sampel yang diambil menggunakan rumus sebagai berikut :

Tabel 3.3 Penentuan Sampel Per Desa

No Desa Jumlah

KK

Formula Jumlah

Sampel

1 Kemutuglor 1114 17,25 17

2 Rempoah 1826 28.28 28

3 Kutaliman 1065 16.50 17

4 Kotayasa 2321 35.95

Total 98 Sampel

Sumber: Hasil Perhitungan data Sekunder Dibulatkan

Jumlah sampel yang diambil sesuai dengan perhitungan di atas dengan kriteria responden ditentukan oleh peneliti sebagai berikut :

1. Usia dewasa (Minimal 18)

2. Mampu berkomunikasi dengan baik

3. Bersedia menjadi responden

C. Pendekatan Penelitian

Pada penelitian ini digunakan pendekatan ekologi atau kelingkungan. Ekologi merupakan studi tentanginteraksi organisme hidup dengan lingkungannya. Manuisa merupakan salah satu yang termasuk kedalam organisme

hidup yang penting dalam interkasi. Oleh karena itu kemudian berkembang pengertian ekologi manusia yang memepelajari interaksi manusia dengan manusia dan antara manusia dengan lingkungannya.

(27)

33

Encep Cahyadi Taris, 2015

PENGARUH MEDIA INFORMASI TERHADAP KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA LETUSAN GUNUNG API DI WILAYAH GUNUNG SLAMET KABUPATEN BANYUMAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan untuk menganalisis aliran informasi yang dapat merubah suatu tingkah laku kelingkungan masyarakat.

Penekanan pada penelitian inin bukan saja mengenai aspek ekologi namun juga didukung oleh pendekatan keruangan diamana kerangka analisi yang digunakan yaitu untuk mengetahui dimana aktivitas informasi itu terjadi, bagaimana aliran atau arus informasi terjadi dan dengan media apa dan daerah mana yang terdifusi oleh aliran informasi.

Penelitian ini ditunjang oleh pendekatan kuantitatif yang digunakan

sebagai teknik analisis data karena di dalamnya disajikan angka-angka statistik

(numerik). Merujuk pada pendapat yang dikemukakan oleh Suharsimi (2006, hlm.

12) bahwa dalam penelitian kuantitatif dituntut banyak menggunakan angka,

mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut serta penampilan

hasilnya. Karena itu penulis menganggap bahwa pendekatan kuantitatif akan

sesuai dengan tujuan penelitian yaitu lebih banyak menggunakan analisis

korelasional (hubungan) dan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

D. Variabel Penelitian

Variabel bebas pada penelitian ini adalah pengaruh yang diterima masyarakat dari media informasi yang menayangkan tentang kebencanaan, khususnya bencana mengenai letusan gunung api, yang kemudian dikategorikan menjadi dua kategori, yakni mendapat pengaruh dan tidak mendapat pengaruh dari media informasi.

(28)

34

Encep Cahyadi Taris, 2015

PENGARUH MEDIA INFORMASI TERHADAP KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA LETUSAN GUNUNG API DI WILAYAH GUNUNG SLAMET KABUPATEN BANYUMAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4 Variabel Penelitian

E. Definisi Operasional

Dalam bagian ini akan dijelaskan batasan dari variabel penelitian ini agar tidak terjadi perbedaan persefsi dengan pembaca dan untuk memudahkan pengumpulan data dan menghidari dari perbedaan pengertian dari tiap variabel. Berikut definisi operasional dari penelitian ini.

a. Informasi Kebencanaan

Yang dimaksud Informasi kebencanaan dalam penelitian ini adalah informasi terkait kebencanaan dan sebagainya yang dapat menambah pengetahuan responden terkait bencana seperti Rencana tanggap darurat, peringatan dini, dan mobilisasi sumberdaya yang dapat meningkatkan kesiapsiagaan responden.

b. Kesiapsiagaan

Kesiapsiagaan dalam penelitian ini merujuk kepada kemampuan masyarakat dalam melakukan tindakan dalam menghadapi suatu bencana secara cepat dan tepat. Seperti yang dikatakan Carter (1991:29) :

Tindakan – tindakan yang memungkinkan pemerintah, organisasi –

organisasi, masyarakat, komunitas dan individu untuk mampu menanggapi situasi bencana secara cepat dan tepat guna. Termasuk kedalam

penyusunan rencana penanggulangan bencana, pemeliharaan sumberdaya dan penelitian personil.

Kesiapsiagaan disini dibagi kedalam lima kategorisesuai tabel 2.2

Bisa disimpulkan dalam penelitian ini mencari hubungan atau pengaruh dari informasi yang di paparkan media terhadap kesiapsiagaan warga.

Variabel Bebas (X) Variabel Terikat (Y)

Informasi Kebencanaan  Rencana Tanggap Darurat  Peringatan Dini

 Mobilisasi Sumber Daya

(29)

35

Encep Cahyadi Taris, 2015

PENGARUH MEDIA INFORMASI TERHADAP KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA LETUSAN GUNUNG API DI WILAYAH GUNUNG SLAMET KABUPATEN BANYUMAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Teknik Pengmpulan Data

Dalam penelitian ini agar diperoleh data yang diharapkan bisa terkumpul maka digunakan beberapa teknik pengumpulan data, diantaranya sebagai berikut :

1. Kuesioner

Pengumpulan data penelitian menggunakan kuesioner dikemukakan oleh Sugiyono (2009:142) bahwa kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Dalam penelitian ini kuisioner digunakan untuk mencari data mengenai pengaruh media informasi terhadap kesiapsiagaan bencana gunung api masyarakat yang berada di KRB Gunung Slamet.

2. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi menurut Sugiyono (2013, hlm.) merupakan catatan

peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Hasil penelitian akan semakin kredibel jika apabila didukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah ada. Dalam penelitian ini dikumen yang dicari yaitu dokumen mengenai kebencanaan data kependudukan dengan cara mendatangi Lembaga terkait seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana.

F. Alat Pengumpulan Data

Peralatan yang dibutuhkan untuk membantu dalam pengumpulan data di dalam penelitian ini adalah :

1. Peta Dasar (base map) terdiri dari :

a. Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung Slamet

b. Peta Rupa Bumi Lembar 1306 – 614 Rempoah

(30)

36

Encep Cahyadi Taris, 2015

PENGARUH MEDIA INFORMASI TERHADAP KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA LETUSAN GUNUNG API DI WILAYAH GUNUNG SLAMET KABUPATEN BANYUMAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Peta Rupa Bumi Lembar 1308 – 623 Bobot

e. Peta Rupa Bumi Lembar 1308 – 522 Karang Pucung

f. Peta Rupa Bumi Lembar 1308 – 612 Purwokerto

g. Peta Rupa Bumi Lembar 1308 – 621 Purbalingga

2. Monografi 4 desa yang dijadikan sampel penelitian

3. Kamera Digital

G. Cara Pengambilan Data

1. Survey ke lokasi penelitian dan mengumpulkan data-data sekunder berupa dokumen-dokumen dari lembaga atau instansi terkait seperti BPBD Banyumas,

Pemda Banyumas, Kantor Camat dan Kantor desa yang menjadi sampel

penelitian

2. Mengunjungi tiga kecamatan yang dijadikan sampel penelitian untuk memperoleh data primer dengan melakukan penyebaran kuisioner.

3. Melakukan pemotretan proses penelitian

H. Teknik Analisis Data

1. Analisis indeks

(31)

37

Encep Cahyadi Taris, 2015

PENGARUH MEDIA INFORMASI TERHADAP KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA LETUSAN GUNUNG API DI WILAYAH GUNUNG SLAMET KABUPATEN BANYUMAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.5 Parameter Tingkat Kesiapsiagaan

No Nilai Indeks Kategori

1 80-100 Sangat Siap

dalam kajian ini mengggunakan angka indeks gabungan tidak ditimbang, artinya semua pertanyaan dalam parameter tersebut mempunyai bobot yang sama. Penentuan nilai indeks untuk setiap parameter dihitung berdasar

rumus :

Skor maksimum parameter diperoleh dari jumlah pertanyaan dalam parameter yang diindeks (masing-masing pertanyaan bernilai satu). Apabila dalam satu pertanyaan terdapat sub-sub pertanyaan (a,b,c dan seterusnya), maka setiap sub pertanyaan tersebut diberi skor 1/jumlah sub pertanyaan. Total skor riil parameter diperoleh dengan menjumlahkan skor riil seluruh pertanyaan dalam parameter yang bersangkutan. Indeks berada pada kisaran nilai 0 – 100, sehingga semakin tinggi nilai indeks, semakin tinggi pula tingkat preparednessnya. Setelah dihitung indeks parameter dari satu responden baik siswa, guru, maupun individu/rumah tangga kemudian dapat ditentukan nilai indeks keseluruhan sampel. Jika jumlah sampel adalah n, maka indeks keseluruhan sampel dapat dihitung dengan menjumlahkan indeks seluruh sampel dibagi dengan jumlah

sampel (n).

Setelah didapat indeks tiap parameter dilanjutkan dengan perhitungan indeks gabungan untuk menentukan tingkat kesiapsiagaan seluruhnya dengan dihitung sesuai bobot dengan bobot dari masing masing parameter yang ada, besarnya bobot tergantung kepada jumlah pertanyaan dari masing masing parameter. Bobot dari parameter untuk indeks gabungan individu dan rumah tangga dapat dilihat pada tabel 3.5. berikut:

Tabel 3.6 Bobot Parameter Kesiapisagaan Individu dan Rumah Tangga

Komponen Parameter Total

Individu &

rumah tangga

KA EP WS RMC 27

10 7 4 6

(32)

38

Encep Cahyadi Taris, 2015

PENGARUH MEDIA INFORMASI TERHADAP KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA LETUSAN GUNUNG API DI WILAYAH GUNUNG SLAMET KABUPATEN BANYUMAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah diketahui bobot dari masing parametermaka nilai indeks dapat dejumlahkan dengan menggunakan rumus menurut LIPI-UNESCO/ISDR, 2006:

Kesiapsiagaan Masyarakat =

= (indeks KA x (bobot KA/27))+( indeks EP x (bobot EP/27))+( indeks WS x (bobot WS/27))+( indeks RMC x (bobot RMC/27))

Pada penelitian ini denagn melihat bobot masing-masing parameter pada tabel 3.5 diatas maka nilai indeks dapat dihitung dengan rumus :

= (indeks KA x (10/27))+( indeks EP x (7/27))+( indeks WS x (4/27))+( indeks RMC x (6/27))

2. Analisis Univariate

Analisis univariate dilakukan untuk melihat gambaran tiap variabel dari hasil penelitian. Analisis ini menghasilkan distribusi presentase dari tiap variabel. Menurut Notoatmodjo (2002), presentase dibuat dengan rumus:

P= x 100%

keterangan: P : presentase

x : jumlah skor jawaban

n : jumlah skor jawaban yang diharapka

3. Analisis Bivariate

Analisis bivariate dilakukan terhadap dua variabel yang diduga

berhubungan atau berkorelasi (Notoatmodjo, 2002). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji chi square. Peneliti menggunakan uji chi square karena untuk mengadakan pendekatan dari beberapa faktor atau mengevaluasi frekuensi yang diselidiki atau frekuensi hasil observasi (f0) dengan frekuensi yang diharapkan (fe) dari sampel apakah terdapat hubungan yang signifikan atau tidak. Uji chi square dilakukan untuk skala data nominal dan ordinal yang berbentuk kategorik, baik variabel independennya maupun variabel dependennya (Riyanto, 2010).

Untuk mengetahui hubungan, digunakan taraf signifikan yaitu α (0,05) : Apabila p ≤ 0,05 : H0 ditolak

Apabila p > 0,05 : H0 diterima

(33)

39

Encep Cahyadi Taris, 2015

PENGARUH MEDIA INFORMASI TERHADAP KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA LETUSAN GUNUNG API DI WILAYAH GUNUNG SLAMET KABUPATEN BANYUMAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C=

keterangan:

C : koefisien kontingensi N : jumlah responden X2: chi square

Jika kriteria untuk uji chi square tidak terpenuhi, maka direncanakan uji alternatif yakni uji Kolmogorov smirnov untuk kolom 2xK (lebih dari 2).

Kriteria keeratan hubungan dengan menggunakan koefisien kontigensi yaitu sebagai berikut:

a. 0,00-0,19 = hubungan sangat lemah b. 0,20-0,39 = hubungan lemah c. 0,40-0,59 = hubungan cukup kuat d. 0,60-0,79 = hubungan kuat

(34)

40

Encep Cahyadi Taris, 2015

PENGARUH MEDIA INFORMASI TERHADAP KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA LETUSAN GUNUNG API DI WILAYAH GUNUNG SLAMET KABUPATEN BANYUMAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Alur Penelitian

Bencana Gunung Api

PENGARUH MEDIA TELEVISI TERHADAP

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DI

WILAYAH GUNUNG SLAMET KABUPATEN

Sampel

Kesiapsiagaan

Pengumpulan data

Kuisioner

Analisis data

Analisis Univariate

Analisis Bivariate

PENGARUH MEDIA TELEVISI TERHADAP

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DI

WILAYAH GUNUNG SLAMET KABUPATEN

Rekomendasi

Media informasi yang memberikan informasi

terkait kesiapsiagaan

 Jumlah Penduduk

 Peta Administrasi

(35)

Encep Cahyadi Taris, 2015

PENGARUH MEDIA INFORMASI TERHADAP KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA LETUSAN GUNUNG API DI WILAYAH GUNUNG SLAMET KABUPATEN BANYUMAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu41

(36)

Encep Cahyadi Taris, 2015

PENGARUH MEDIA INFORMASI TERHADAP KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA LETUSAN GUNUNG API DI WILAYAH GUNUNG SLAMET KABUPATEN BANYUMAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu42

(37)

Encep Cahyadi Taris, 2015

PENGARUH MEDIA INFORMASI TERHADAP KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA LETUSAN GUNUNG API DI WILAYAH GUNUNG SLAMET KABUPATEN BANYUMAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu43

(38)

175 Encep Cahyadi Taris, 2015

PENGARUH MEDIA INFORMASI TERHADAP KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA LETUSAN GUNUNG API DI WILAYAH GUNUNG SLAMET KABUPATEN BANYUMAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Kesimpulan yang dapat diambildalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Tingkat kesiapsiagaan masyarakat yang termasuk kawasan rawan bencana

Gunung Slamet kabupaten Banyumas memiliki total nilai 58,63 dan berada

pada tingkat “Hampi Siap” berdasarkan parameter tingkat kesiapsiagaan yang

dikeluarkan LIPI-Unesco/ISDR 2006. Adapun jika dilakukan perhitungan per

desa sampel Desa Kemutug Lor berada dalam tingkat “Siap” dengan nilai 68,69; Desa Rempoah berdada dalam tingkat “Hampir Siap” dengan nilai 56,7; Desa Kutaliman berada dalam tingkat “Hampir Siap” dengan nilai 60,79; dan Desa Kotayasa berada pada tingkat “Kurang Siap” dengan nilai

54,95.

2. Sumber informasi yang digunakan masyarakat di kawasan rawan bencana Gunung Slamet dalam penelitian ini adalah televisi radio koran media internet dan jejaring sosial dengan persentase berbeda-beda setiap medianya.

3. Sumber media informasi yang dominan masyarakat di kawasan rawan bencana Gunung Selamet adalah Televisi hampir semuanya melebihi 50% pada tiap parameter kesiapsiagaan. Dalam parameter Pengetahuan dan Sikap penggunaan mencapai 41,17% (n=56) setelah digabungkan dengan yang menggunakan televisi saja dan yang memilih televisi dan media lain berada diatas media yang lain selain itu ada yang menggunakan. Dalam parameter rencana tanggap darurat mencapai 58,71% (n=64) yang memilih televisi. Untuk parameter peringatan dini 54,12% (n=59) memilih televisi dan dalam parameter mobilissasi sumberdaya masyarakat memilih televisi sebanyak 60,83% (n=73) .

4. Setelah dilakukan analisis terdapat pengaruh terhadap masing-masing parameter kesiapsiagaan. Untuk parameter pengetahuan dan sikap, rencana tanggap darurat dan Peringatan dini terdapat pengaruh dari media informasi sedangkan mobilisasi sumberdaya setelah dilakukan analisis belum terdapat

(39)

176

176 Encep Cahyadi Taris, 2015

PENGARUH MEDIA INFORMASI TERHADAP KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA LETUSAN GUNUNG API DI WILAYAH GUNUNG SLAMET KABUPATEN BANYUMAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dipaparkan sebelumnya, penulis mengajukan beberapa rekomendasi terkait penelitian ini, sebagai berikut:

1. Perlu adanya upaya peningkatan kesiapsiagaan masyarakat yang berda di kawasan rawan bencana Gunung Slamet melihat tingkat kesiapsiagaanya

berada pada tingkat ”Hampir Siap” terlebih untuk desa yang dalam tingkatan”Kurang Siap” perlu adanya tindak lanjut supaya kerugian akibat

bencana bisa dikurangi. Hal ini perlu tindakan lebih lanjut dari pemerintah setempat yang mempunyai wewnang dan tanggung jawab terhadap daerahnya.

2. Perlu adanya kerjasama pemerintah dengan media terkait melihat beragamnya sumber informasi yang digunakan masyarakat, sebenarnya menjadi peluang untuk bisa menyebarluaskan informasi terkait kesiapsiagaan masyarakat. 3. Diharapkan pemerintah lebih bisa mengoptimalkan televisi untuk

meningkatkan kesiapsiagaan massyarakat agar jumlah kerugian yang didapat jika terjadi letusan bisa dikurangi. Melihat pengaruh televisi yang tinggi in menjadi keuntungan bagi pemeritah dalam menyebarkan informasi tentang kesiapsiagaan.

(40)

177 Encep Cahyadi Taris, 2015

PENGARUH MEDIA INFORMASI TERHADAP KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA LETUSAN GUNUNG API DI WILAYAH GUNUNG SLAMET KABUPATEN BANYUMAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arafat, Yassir. (2007)., Konsep Sistem Peringatan Dini di Wilayah Bencana Banjir Sibalaya Kabupaten Donggala. Palu: Smartek Universitas Tadulako.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Cipta.

Ayu, T. S. (2013). Pengaruh media terhadap perilaku sosial. Makalah.

Universitas Mercu Buana

Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyumas. (2013). Kabupaten Banyumas Dalam Angka Tahun 2014.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyumas. (2013). Kecamatan Baturaden Dalam Angka Tahun 2014.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyumas. (2013). Kecamatan Kedungbanteng Dalam Angka Tahun 2014.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Banyumas. )2013). Kecamatan Sumbang Dalam Angka Tahun 2014.

Cangara, Hafied. (2003). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Carter, W.N. (1992)., Disaster management (a disasater manager’s handbook). Asian development bank. Philipines.

Coburn ,A.W., dkk. (1994). Mitigasi Bencana Edisi 2. UNDP

Desideria, B. (2012)., Pendekatan Komunikasi Partisipatif Dalam Praktik Jurnalisme Warga Di Radio Komunitas (Studi Deskriptif Kualitatif tentang Pendekatan Komunikasi Partisipatif dalam Praktik Jurnalisme Warga terhadap Informasi Tanggap Bencana di Radio Komunitas Lintas Merapi). (Skripsi). Program Studi Ilmu

Komunikasi. Universitas Atmajaya. Yogyakarta.

(41)

178

Encep Cahyadi Taris, 2015

PENGARUH MEDIA INFORMASI TERHADAP KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA LETUSAN GUNUNG API DI WILAYAH GUNUNG SLAMET KABUPATEN BANYUMAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hadi, Bambang Syaeful. (2006). Diktat Geografi Komunikasi. Yogyakarta: Pendidikan Geografi FIS UNY

Hadi, Purnomo. & Sugiantoro, Roni. (2009). Manajemen Bencana: zrespon dan Tindakan Terhadap Bencana. Jakarta: Media Persindo.

ISDR, (2004), Definisi Bencana, ISDR.

Ismawati, Nurul. (2011). Pengaruh Tayangan Televisi Kartun Naruto terhadap Perilaku Anak (Studi Kasus di Desa Menganti Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap). Skripsi. UNNES

Istiyanto, S. B. (2013)., Penggunaan Media Komunikasi Tradisonal Sebagai Upaya Pengurangan Jatuhnya Korban Akibat Bencana Alam. Jurnal Ilmu Komunikasi. 2(2) , hlm. 1-82.

Kantor Desa Kemutug Lor. (2014). Profil Desa Kemutug Lor 2014. Kantor Desa Rempoah. (2014). Profil Desa Kemutug Lor 2014. Kantor Desa Kutaliman. (2014). Profil Desa Kutaliman 2014. Kantor Desa Kotayasa. (2014). Profil Desa Kotayasa 2014.

Keputusan Menteri Dalam No.131 Tahun (2003). Tentang Pedoman

Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi di daerah. Khoirunisak, Fitria. (2014). Jangkauan Media, Pengetahuan, dan Sikap siaga

Bencana di Daerah Rawan Bencana Kabupaten Bandung. (Skripsi).Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen. Fakultas Ekologi Manusia. IPB.

Kusumadiningrat, Hikmat dkk. (2005). Jurnalistik Teori dan Praktik. Bandung: Rosda

Kuswandi, Wawan. (2008). Komunikasi Massa Analisis Interaktif Budaya Massa. Jakarta: Rineka Cipta.

Lestari, Puji. Dkk. (2013)., Manajemen Komunikasi Bencana Gunung Sinabung 2010 Saat Tanggap Darurat. Jurnal Ilmu Komunikasi. 10 (2). Universitas veteran Yogyakarta, hlm 139-158.

(42)

179

Encep Cahyadi Taris, 2015

PENGARUH MEDIA INFORMASI TERHADAP KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA LETUSAN GUNUNG API DI WILAYAH GUNUNG SLAMET KABUPATEN BANYUMAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

LIPI-UNESCO/ISDR, (2006). Kajian Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam MengantisipasiBencana Gempa dan Tsunami. Jakarta.

Marssy, R. 2007. Antara televisi, anak, dan keluarga (sebuah analisis).

[online]. Tersedia :

htttp://radmarssy.wordpress.com/2007/05/04/antara-anak-dan keluarga-sebuah-analisis/ [10 Aret 2015]

Maryani, enok. (2009). Model sosialisasi mitigasi pada masyarakat daerah

rawan bencana di jawa barat.

http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._GEOGRAFI/ 196001211985032

ENOK_MARYANI/Artikel_MITIGATE_INGG_15-12-2009.pdf Diakses tanggal 9 maret 2015

Nazarudin, Muzayin. (2007). Jurnalisme Bencana: Sebuah Tinjauan Etis. Jurnal Komunikasi Universitas Islam Indonesia, 1 (2) , hlm 163-177. Noor, Djuhari. (2011). Geologi Untuk Perencanaan. Bogor: Graha Ilmu. Notoatmodjo, (2002)., Metodelogi penelitian kesehatan. Jakarta: Rienka Cipta

Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Cetakan I. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Oemar Hamalik. (2001). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Paton, D., (2003). Disaster Preperednes: A Social –Cognitive Perspective.

Disaster Prevention and management. 12. 210-216

Peraturan Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2006. Tentang Peringatan Dini Tsunami atau Bencana Lainya Melalui Lembaga Penyiaran di Seluruh Indonesia.

Peraturan pemerintah Republik Indonesai Nomor 50 Tahun 2005. Tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Swasta.

Perry, R. W., Lindell, M.K. (2008). Vulcanic Risk Perception and Adjustment in a Multi-hazard. Environment. Journal of Volcanology and geothermal Research 172 (2008) 170-178

(43)

180

Encep Cahyadi Taris, 2015

PENGARUH MEDIA INFORMASI TERHADAP KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA LETUSAN GUNUNG API DI WILAYAH GUNUNG SLAMET KABUPATEN BANYUMAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mahasiswa PPKn Angkatan 2011 Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang). Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Putra, Dedi Kurnia Syah., (2012). MEDIA DAN POLITIK; Menemukan Relasi Antara Dimensi Simbiosis-Mutualisme media dan Politik. Yogyakarta: Graha Ilmu,

PVMBG, (2010), Gunung Api di Indonesia, PVMBG, Jakarta.

Rahayu, dkk. (2014),. Analisis Peran Media Cetak Lokal Dalam Mitigasi Bencana Banjir Di Kota Makassar (Studi Analisis Isi Koran Fajar Dan Tribun Timur).(Skripsi). UNHAS

Reed. (1995)., The International Association, Pengantar Tentang Bahaya, Program Pelatihan Manajemen Bencana. Edisi Ke-3. Jakarta.

Rhomadhan, Eko indra. (2010)., Berita Bencana dan Persepsi Khalayak (Study Analisis Deskriptif Tentang Aktifitas Menonton berita Bencana di Televisi dan Persepsi Keluarga Desa Banjarjo Kecamatan Padang Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur). (Skripsi). Program Studi Ilmu Komunikasi. FISIP. Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Reicher, S. & Potter, J. (1985). Psychological theory as intergroup perspective: A comparative analysis of ‘scientific’ and ‘lay’ accounts of crowd events. Human Relations, 38, 167–189

Riyanto, S. (2010)., Pengolahan dan analisis data kesehatan. Yogyakarta: Noha Medika

Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Banyumas Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-2015.

Setyawati, Herni., (2014). Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Pada Siswa Kelas XI IPS Sma 1 Cawas Kabupaten Klaten. (Skripsi). FKIP. Universitas Muhamadiyah Surakarta.

Singarimban, M. (1989)., Metode Penelitian Survei. Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial. Jakarta

(44)

181

Encep Cahyadi Taris, 2015

PENGARUH MEDIA INFORMASI TERHADAP KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA LETUSAN GUNUNG API DI WILAYAH GUNUNG SLAMET KABUPATEN BANYUMAS

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Syafrizal, (2013)., Tingkat Pengetahuan, Kesiapsiagaan, dan Pasrtisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Jalur Evakuasi Tsunami di Kota Padang. (Artikel). Pendidikan Geografi. Universitas Negri Padang Syarifah. (2010). Pengaruh berita di televise terhadap perilaku anak-anak

dan

remaja.[online].Tersedia:http://syarifahlubis.wordpress.com/2010/05/ 10/pengaruh-berita-di-televisi-terhadap-perilaku-anak-anak-dan-remaja/ [10 maret 2015]

Sugiyono, (2013), Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, Penerbit Alfabeta, Bandung.

Undang – undang Republik Indonesai Nomor 24 Tahun 2007. Tentang Penanggulangan Bencana.

Undang – undang Nomor 56 Tahun 1960. Tentang Penetapan Luas Tanah Pertanian.

Wawan, A. & dewi., (2011)., Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Prilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika.

Wells, W., Moriarty, S., & Burnett, J. (2006). Advertising principels and partice (7th ed). United States: Pearson Prentice Hall.

Wimbardana, R .,& Saut. A.H.S. (2013). Kesiapsiagaan Masyarakat Terhadap Bahaya Lahar Dingin Gunung Merapi. Bandung: Sekolah Arsitektur dan Pengembangan Kebijakan. ITB

Wijayanti, Lilies. E. (2011). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pilihan Karier Mahasiswa Kuntansi. KOMPAK.(3). 359-389.

Gambar

Tabel 3.1 Data desa yang termasuk KRB G. Slamet
Tabel 3.2 Data Kependudukan desa yang Menjadi Sampel Penelitian
Tabel 3.3 Penentuan Sampel Per Desa
Tabel 3.4 Variabel Penelitian
+4

Referensi

Dokumen terkait

Bahan tambahan adalah bahan pelengkap yang ditambahkan ke dalam proses pembuatan produk untuk meningkatkan mutu produk yang dihasilkan dan merupakan bagian dari produk akhir.

Universitas Sumatera Utara... Universitas

Penerapan hasil belajar “membuat potongan sayuran” pada praktik pengolahan makanan kontinental di SMK Negeri 3 Cimahi.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Langkah pertama pembuatan program ini adalah mengumpulkan elemen-elemen yang dibutuhkan untuk membuat suatu aplikasi multimedia kemudian dilanjutkan dengan menggabungkan

Boleh membuka komputer, menaip teks, menggunakan printer untuk mencetak, menggunakan scanner dan LCD, mampu memindahkan gambar/’grafik dari kamera’ kepada komputer untuk

i.e Development of learning model on TVET, Workplace Learning and entrepreneurship, Innovationon applied engineering and information technology, Management and

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitan ini adalah data mengenai kemampuan merumuskan hipotesis fisika peserta didik dalam tiga jenis hipotesis, yaitu

kriteria valid, reliable dan praktis, sangat efektif diterapkan dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis ditinjau dari respon peserta didik terhadap