• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2001 DAN 2000 DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

P.T. DUTA PERTIWI, Tbk

DAN ANAK PERUSAHAAN

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR

31 DESEMBER 2001 DAN 2000

(2)

Halaman LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 serta

untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

Neraca Konsolidas i 2 Laporan Laba Rugi Konsolidasi 4 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi 5 Laporan Arus Kas Konsolidasi 6 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi 7

(3)

1. UMUM

a. Pendirian dan Informasi Umum

PT Duta Pertiwi, Tbk (Perusahaan) didirikan dengan akta No. 237 tanggal 29 Desember 1972 dari Mohamad Said Tadjoedin, S.H., notaris di Jakarta. Anggaran dasar Perusahaan tersebut mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. Y.A.5/116/20 tanggal 4 Mei 1973. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 42 tanggal 25 Juli 1998 dari Adam Kasdarmadji, S.H., notaris di Jakarta sehubungan dengan perubahan seluruh anggaran dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal. Perubahan anggaran dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No. 119.1/BH-09-01/IV/1999 tanggal 5 April 1999. Anggaran dasar Perusahaan sudah sesuai dengan Undang-Undang No. 1 tahun 1995 mengenai Undang-Undang Perseroan Terbatas.

Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan proyek real estatnya meliputi pusat perbelanjaan International Trade Centre (ITC) Mangga Dua, Ruko Mangga Dua, Arcade Dusit, Mal Mangga Dua, Mangga Dua Court Apartment, Wisma Eka Jiwa, perumahan Taman Duta Mas, Mega ITC Cempaka Mas, Duta Mas Fatmawati, Ruko Roxy Mas, ITC Fatmawati, Harcomas Mangga Dua, ITC Roxy Mas dan Apartment dan Roxy II, yang seluruhnya berlokasi di Jakarta dan pusat perbelanjaan Mangga Dua Surabaya di Surabaya. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung JITC Lt . 8, Jalan Mangga Dua Raya, Jakarta.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan utama Perusahaan meliputi usaha konstruksi dan pembangunan real estat serta perdagangan umum. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tanggal 1 Oktober 1988 dalam bidang real estat, sebelumnya Perusahaan bergerak dalam bidang kontraktor. Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata 1.452 karyawan tahun 2001 dan 1.275 karyawan tahun 2000.

Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha (grup) Sinar Mas. Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2001 adalah sebagai berikut :

Komisaris Utama : Teguh Ganda Widjaja Wakil Komisaris Utama : Indra Widjaja Komisaris : Arthur Tahya

Samuel Bonsajang Joseph Jo Liat Tjiang Simon Lim

Direktur Utama : Muktar Widjaja

Wakil Direktur Utama : Franky Oesman Widjaja Direktur : John Ferdy Pandelaki

Welly Setiawan Prawoko Iskandar Hartono Julius Kajo

Glen Hendra Gunadirdja Stevanus Hartono Harry Budi Hartanto

(4)

b. Anak Perusahaan

Perusahaan memiliki saham anak perusahaan yang bergerak dalam bidang real estat, properti dan hotel sebagai berikut :

Tahun Operasi Persentase Anak Perusahaan (PT) Lokasi Jenis Usaha Komersial Pemilikan Pangeran Plaza Utama Cipanas Perumahan 1994 100% Saranapapan Ekasejati Cipanas Perumahan 1994 100% Perwita Margasakti Jakarta Apartemen

dan pusat

perbelanjaan 1995 100% Sinarwisata Lestari Jakarta Hotel 1996 100% Sinarwisata Permai Balikpapan Hotel 1994 100% Mustika Karya Sejati Jakarta Perumahan 1994 100% Kurnia Subur Permai Cibubur Perumahan Tahap pengembangan 100% Prestasi Mahkota Utama Bekasi Perumahan Tahap pengembangan 100% Misaya Properindo Cibubur Perumahan 1999 100% Royal Oriental Limited Jakarta Perkantoran 1997 80% Sinarwijaya Ekapratista Tangerang Perumahan 1991 60% Duta Virtual Dot Com Jakarta Teknologi informasi 2000 99%

c. Penawaran Umum Efek Perusahaan

Pada tanggal 26 September 1994, Perusahaan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No. S-1665/PM/1994 untuk melaksanakan penawaran umum saham kepada masyarakat sebanyak 25.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham, dan harga penawaran sebesar Rp 3.150 per saham. Perusahaan mencatatkan seluruh sahamnya (Company Listing) pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 2 Nopember 1994.

Pada tanggal 24 Maret 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan surat No. S-447/PM/1997 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas Dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebesar 693.750.000 saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tanggal 15 April 1997.

Pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 1.387.500.000 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.

Sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 19, Perusahaan menerbitkan Obligasi Duta Pertiwi I (DUTI), II (DP II), III (DP III) yang pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 telah dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya.

2. KEBIJAKAN AKUNTANSI

(5)
(6)

Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp). Laporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing -masing akun tersebut.

Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

b. Prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan dengan pemilikan lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung. Saldo dan transaksi termasuk keuntungan/kerugian yang belum direalisasi atas transaksi antar perusahaan dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha.

Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aktiva dan kewajiban anak perusahaan diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama dua puluh tahun, kecuali untuk proyek Jagir yang diamortisasi selama lima tahun, karena diharapkan anak perusahaan dapat mempertahankan kesinambungan usahanya dengan kinerja yang semakin baik.

c. Transaksi dan Saldo Dalam Mata Uang Asing

Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun yang bersangkutan, kecuali yang berhubungan dengan pengembangan proyek real estat dikapitalisasi ke aktiva yang bersangkutan.

d. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pengunaannya.

e. Investasi

• Investasi sementara

Investasi efek yang diperdagangkan disajikan sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisasi akibat kenaikan atau penurunan nilai wajarnya disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi periode berjalan.

Investasi dalam efek yang tersedia dijual dinyatakan sebesar nilai wajarnya. Laba atau rugi yang belum direalisasi dicatat sebagai komponen ekuitas dan diakui sebagai penghasilan atau beban pada saat laba atau rugi tersebut direalisasi.

Investasi dalam efek utang yang dimaksudkan untuk dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan sebesar biaya perolehannya yang disesuaikan dengan amortisasi premi

(7)

Untuk menghitung laba atau rugi yang direalisasi, biaya perolehan efek ditentukan berdasarkan metode rata-rata tertimbang.

• Investasi saham

Investasi dengan pemilikan 20% sampai dengan 50%, baik langsung maupun tidak langsung, dinyatakan sebesar biaya perolehan, ditambah atau dikurangi dengan bagian laba atau rugi perusahaan asosiasi sejak perolehan sebesar persentase pemilikan dan dikurangi dengan dividen yang diterima (metode ekuitas). Bagian laba atau rugi perusahaan asosiasi disesuaikan dengan amortisasi goodwill dengan menggunakan metode garis lurus selama dua puluh tahun. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu.

Investasi dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20% yang nilai wajarnya tidak tersedia dan dimaksudkan untuk investasi jangka panjang dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya). Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

• Perubahan ekuitas anak perusahaan/perusahaan asosiasi

Perubahan nilai investasi yang disebabkan terjadinya perubahan nilai ekuitas anak perusahaan/perusahaan asosiasi yang bukan merupakan transaksi antara Perusahaan dengan anak perusahaan/perusahaan asosiasi diakui sebagai bagian dari ekuitas dengan akun Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak perusahaan/Perusahaan Asosiasi, dan akan diakui sebagai pendapatan atau beban pada saat pelepasan investasi yang bersangkutan.

f. Penyisihan Piutang Ragu-ragu

Perusahaan dan anak perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penelaahan terhadap masing-masing akun piutang pada akhir tahun.

g. Biaya Dibayar Dimuka

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus.

h. Persediaan

Persediaan terdiri dari makanan, minuman dan keperluan hotel lainnya dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata (average method).

i. Aktiva Real Estat

Aktiva real estat terdiri dari tanah dan bangunan (rumah tinggal, rumah toko dan bangunan strata title) yang siap dijual, bangunan (rumah tinggal, rumah toko dan bangunan strata title) yang sedang dikonstruksi, tanah yang sedang dikembangkan dan tanah yang belum dikembangkan dinyatakan sebesar biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah.

Biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan meliputi biaya praperolehan dan perolehan tanah ditambah biaya pinjaman dan dipindahkan ke tanah yang sedang dikembangkan pada saat pematangan tanah akan dimulai atau dipindahkan ke bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah tersebut siap dibangun.

Biaya perolehan tanah yang sedang dikembangkan meliputi biaya perolehan tanah yang belum dikembangkan ditambah dengan biaya pengembangan langsung dan tidak langsung yang

(8)

dapat diatribusikan pada kegiatan pengembangan real estat serta biaya pinjaman (beban bunga dan selisih kurs). Tanah yang sedang dikembangkan akan dipindahkan ke bangunan yang sedang dikonstruksi pada saat tanah tersebut selesai dikembangkan atau dipindahkan ke aktiva tanah bila tanah tersebut siap dijual dengan menggunakan metode luas areal.

Biaya perolehan bangunan yang sedang dikonstruksi meliputi biaya perolehan tanah yang telah selesai dikembangkan ditambah dengan biaya konstruksi dan biaya pinjaman serta dipindahkan ke aktiva tanah dan bangunan pada saat selesai dibangun dan siap dijual dengan menggunakan metode identifikasi khusus.

Biaya pinjaman yang berhubungan dengan kegiatan pengembangan dikapitalisasi ke proyek pengembangan. Kapitalisasi dihentikan pada saat proyek pengembangan tersebut secara substansial siap untuk digunakan sesuai tujuannya.

j. Aktiva Tetap

Aktiva tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Aktiva tetap, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut :

Tahun

Bangunan 20 - 30 Sarana pelengkap bangunan 5 Perbaikan aktiva yang disewa 5

Inventaris 5

Kendaraan 5

Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.

Bila nilai tercatat suatu aktiva melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai pakai. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya; pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat ekonomik di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau peningkatan standar kerja dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aktiva tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan.

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari transaksi penjualan dan penyewaan kembali aktiva dicatat sebagai keuntungan atau kerugian yang ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama masa manfaat ekonomis aktiva.

k. Aktiva Tetap Dalam Rangka Bangun, Kelola dan Alih

Aktiva tetap dalam rangka bangun, kelola dan alih (Build, Operate and Transfer-BOT) dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan bangunan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 – 30 tahun.

(9)

Perusahaan membukukan estimasi manfaat pensiun karyawan untuk semua karyawan tetapnya. Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada periode berjalan.

(10)

m. Biaya Emisi Obligasi

Biaya emisi obligasi langsung dikurangi dari hasil emisi dalam rangka menentukan hasil emisi neto obligasi tersebut. Selisih antara hasil emisi neto dengan nilai nominal merupakan diskonto atau premium yang diamortisasi selama jangka waktu obligasi tersebut dengan metode garis lurus.

n. Pengakuan Pendapatan Dan Beban

Pendapatan penjualan bangunan rumah tinggal, rumah toko (ruko) dan bangunan sejenis lainnya beserta kapling tanahnya diakui dengan metode akrual penuh (full accrual method) apabila seluruh kriteria berikut terpenuhi :

• proses penjualan telah selesai;

• harga jual akan tertagih, yaitu jumlah yang telah dibayar sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual;

• tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; dan

• penjual telah mengalihkan risiko dan manfaat kepemilikan unit bangunan kepada pembeli melalui suatu transaksi yang secara substansi adalah penjualan dan penjual tidak lagi berkewajiban atau terlibat secara signifikan dengan unit bangunan tersebut.

Pendapatan penjualan unit bangunan kondominium, apartemen, perkantoran, pusat belanja dan bangunan sejenis lainnya, serta unit dalam kepemilikan secara time sharing, diakui dengan metode persentase penyelesaian (percentage-of-completion method) apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi :

• proses konstruksi telah melampaui tahap awal, yaitu fondasi bangunan telah selesai dan semua persyaratan untuk memulai pembangunan telah terpenuhi;

• jumlah pembayaran oleh pembeli telah mencapai 20% dari harga jual yang telah disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli; dan

• jumlah pendapatan penjualan dan biaya unit bangunan dapat diestimasi dengan andal. Pendapatan penjualan kapling tanah tanpa bangunan, diakui dengan menggunakan metode akrual penuh (full accrual method) pada saat pengikatan jual beli apabila seluruh kriteria berikut ini terpenuhi :

• jumlah pembayaran oleh pembeli sekurang-kurangnya telah mencapai 20% dari harga jual yang disepakati dan jumlah tersebut tidak dapat diminta kembali oleh pembeli;

• harga jual akan tertagih;

• tagihan penjual tidak akan bersifat subordinasi di masa yang akan datang terhadap pinjaman lain yang akan diperoleh pembeli; dan

• proses pengembangan tanah telah selesai sehingga penjual tidak berkewajiban lagi untuk menyelesaikan kapling tanah yang dijual, seperti kewajiban untuk mematangkan kapling tanah atau kewajiban untuk membangun fasilitas-fasilitas pokok yang dijanjikan oleh atau yang menjadi kewajiban penjual, sesuai dengan pengikatan jual beli atau ketentuan peraturan perundang-undangan; dan

• hanya kapling tanah saja yang dijual, tanpa diwajibkan keterlibatan penjual dalam pendirian bangunan di atas kapling tanah tersebut.

Apabila persyaratan tersebut di atas tidak dapat dipenuhi, maka seluruh uang yang diterima dari pembeli diperlakukan sebagai uang muka dan dicatat dengan deposit method sampai seluruh persyaratan tersebut dipenuhi.

(11)

Pendapatan sewa hotel dan pendapatan hotel lainnya diakui pada saat jasa diberikan atau barang diserahkan.

Beban diakui sesuai dengan manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis). o. Pajak Penghasilan

• Pajak Penghasilan Final

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 29 tanggal 18 April 1996, pajak penghasilan untuk pendapatan sewa bersifat final sebesar 6% dari nilai pendapatan.

Perbedaan nilai tercatat aktiva atau kewajiban yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aktiva atau kewajiban pajak tangguhan.

Beban pajak penghasilan final diakui proporsional dengan jumlah pendapatan menurut akuntansi yang diakui pada tahun berjalan.

Selisih antara jumlah pajak penghasilan final yang telah dibayar dengan jumlah yang dibebankan sebagai beban pajak pada perhitungan laba rugi konsolidasi diakui sebagai pajak dibayar di muka atau utang pajak.

• Pajak Penghasilan Tidak Final

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aktiva pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.

Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca, kecuali aktiva dan kewajiban pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aktiva dan kewajiban pajak kini.

p. Laba Per Saham

Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba bersih residual dengan jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang telah disesuaikan dengan dampak dari semua efek berpotensi saham biasa yang dilutif.

(12)

Informasi segmen disajikan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan untuk menyajikan laporan keuangan konsolidasi.

(13)

2001 2000 Rp Rp Kas 1.343.688.000 1.298.446.537 Bank

Rupiah

Bank Internasional Indonesia, Tbk (BII) 9.688.201.096 24.198.477.179 Bank Central Asia, Tbk (BCA) 7.894.978.849 247.907.784 Bank Rakyat Indonesia (Persero) (BRI) 3.199.415.289 138.523.134 Bank NISP (NISP) 2.459.197.551 46.951.424 Bank Negara Indonesia, Tbk (BNI) 1.927.107.540 315.589.359 Bank Danamon (BD) 1.390.231.286 79.885.809 Bank Tabungan Negara (Persero) (BTN) 907.618.068

-Bank Lippo, Tbk (Lippo) 553.564.502 403.397.875 Bank Panin (Panin) 249.860.332

-Bank Mizuho Indonesia (d/h PT -Bank Fuji

International Indonesia) (BMI) 98.721.182 171.616.456 Bank Mandiri (Persero) (BM) 72.183.579 410.952.160 The Development Bank of Singapore Ltd (DBS) 21.875.329 115.146.164 Bank Tamara 8.370.144

-Bank Universal, Tbk (BU) 4.134.971 4.441.710 Dollar Amerika Serikat

BCA 513.703.872 -BMI 294.302.112 604.460.341 BNI 128.447.364 677.795.060 NISP 124.105.381 -Lippo 49.049.832 -BII 102.532.658 27.299.131 BD 11.015.784 -BM 15.334.383 14.407.180 DBS 7.288.736 24.360.170 Yen Jepang BCA 5.018.242.005 -Deposito Rupiah BNI 117.701.100.000 34.259.000.000 BCA 62.446.953.190 25.050.000.000 BII 7.600.000.000 172.315.000.000 NISP 7.150.000.000 -BM 3.400.000.000 400.000.000 BMI 470.000.000 -Panin 50.000.000 -BU - 2.100.000.000 Lippo - 650.000.000

Dollar Amerika Serikat

BCA 61.162.400.000

BNI 58.032.000.000 -AFP International Finance Ltd 29.540.200.248

-BMI 1.393.600.000 2.974.939.345

BD 520.000.000

-BII - 82.077.959.762

Jumlah Kas Dan Setara Kas 385.549.423.283 348.606.556.580 Tingkat bunga deposito berjangka per tahun

Rupiah 9% - 17,88% 11,5% - 13,0% US Dollar 2,27% - 6,84% 6,0% - 10% Kas dan setara kas di atas termasuk dana penggantian perlengkapan hotel sebesar Rp 2.782.532.643 dan Rp 2.925.547.237 masing-masing untuk 31 Desember 2001 dan 2000.

(14)

Rekening giro dan deposito ditempatkan pada BII dan AFP International Finance Ltd., merupakan perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa, dilakukan dengan tingkat bunga, syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila dilakukan pada bank pihak ketiga.

4. INVESTASI EFEK

Investasi efek dikelompokkan sesuai dengan maksud dan tujuan investasi. Rincian investasi pada tanggal neraca adalah sebagai berikut :

2001 2000

Rp Rp

Tersedia untuk dijual Obligasi

PT Indah Kiat Pulp & Paper B1 sebanyak 75 lembar dengan tingkat bunga 15,619% - 19,088% tahun 2001 dan

15,619% tahun 2000 67.500.000.000 67.500.000.000

PT Indah Kiat Pulp & Paper C1 sebanyak 95 lembar dengan tingkat bunga 14,62% - 15,75% tahun 2001 dan

14,62% tahun 2000 85.500.000.000 85.500.000.000

Reksadana Simas Satu 2.000.000.000 2.000.000.000

Jumlah 155.000.000.000 155.000.000.000

Saham

PT Karawang Bukit Golf sebanyak 14 lembar 589.087.800 589.087.800

Laba yang belum direalisasi 13.924.500.000

-Nilai pasar 169.513.587.800 155.589.087.800

Obligasi Indah Kiat Pulp & Paper (IKPP) B1 dan C1, jatuh tempo pada tanggal 14 Oktober 2004 dengan tingkat bunga mengambang yang dihitung berdasarkan tingkat JIBOR 6 bulan ditambah premi tetap sebesar 2% per tahun untuk IKPP B1 dan suku bunga mengambang yang dihitung berdasarkan rata-rata bunga deposito Rupiah berjangka 6 bulan dari 4 bank yaitu Bank Negara Indonesia, Bank Mandiri, Bank Danamon dan Bank Central Asia ditambah premi 2,5% per tahun untuk IKPP C1. Bunga obligasi IKPP B1 dan C1 dibayar secara triwulanan. Obligasi IKPP dijadikan jaminan atas pinjaman sindikasi PT Bank Mizuho Indonesia (Catatan 18).

Perubahan nilai efek karena laba yang belum direalisasi tidak mempunyai dampak pajak tangguhan karena sesuai dengan peraturan perpajakan, penghasilan dari transaksi penjualan obligasi yang diperdagangkan di bursa efek dikenakan pajak penghasilan final.

PT Indah Kiat Pulp & Paper, Reksadana Simas Satu dan PT Karawang Bukit Golf merupakan pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 31).

(15)

5. PIUTANG USAHA

2001 2000

Rp Rp

a. Berdasarkan langganan :

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

PT Bank Internasional Indonesia, Tbk 2.522.887.705 7.739.504.047

PT Tjiwi Kimia 1.250.098.252 6.854.874.227

PT Tapian Nandenggan 698.952.517 3.656.682.876

PT Indah Kiat Pulp & Paper 143.505.657 98.834.923

PT Smart Corporation 37.291.823 1.383.977.021

PT Eka Life dan PT Sinar Mas Sekuritas 10.626.500 1.657.289

Lain-lain 866.029.074 1.407.043.349

Jumlah 5.529.391.528 21.142.573.732

Pihak ketiga

Tanah dan bangunan strata title 58.905.805.056 8.400.189.013 Tanah dan rumah tinggal serta ruko 1.026.051.203 1.579.695.057

Sewa 1.950.538.827 1.987.723.105

Kamar, makanan dan minuman dan

lain-lain 4.497.182.536 3.504.777.374

Jumlah 66.379.577.622 15.472.384.549

Jumlah 71.908.969.150 36.614.958.281

b. Jumlah piutang usaha berdasarkan umur (hari) adalah sebagai berikut :

0 s/d 30 hari 65.841.883.034 25.080.264.437

31 s/d 60 hari 1.848.437.232 4.832.126.307

61 s/d 90 hari 239.925.786 2.625.636.474

91 s/d 120 hari 3.978.723.098 4.076.931.063

Jumlah 71.908.969.150 36.614.958.281

Manajemen tidak melakukan penyisihan piutang ragu-ragu karena ditaksir seluruh piutang usaha tersebut dapat ditagih. Manajemen berpendapat tidak terdapat risiko yang terkonsentrasi secara signifikan atas piutang kepada pihak ketiga.

Transaksi dengan PT Eka Life dan PT Sinar Mas Sekuritas, PT Tjiwi Kimia, PT Smart Corporation, PT Indah Kiat Pulp & Paper, PT Tapian Nandenggan dan PT Bank Internasional Indonesia, Tbk, perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa, dilakukan dengan tingkat bunga, syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila dilakukan dengan pihak ketiga.

(16)

6. PAJAK DIBAYAR DI MUKA 2001 2000 Rp Rp Pajak penghasilan Pasal 22 49.832.606 51.727.888 Pasal 23 8.561.621.528 35.017.003.676 Pasal 25 796.906.654 816.050.112 Jumlah 9.408.360.788 35.884.781.676 7. PERSEDIAAN

Akun ini terutama merupakan persediaan makanan dan minuman dan peralatannya serta alat tulis untuk keperluan hotel.

8. AKTIVA REAL ESTAT

2001 2000 Rp Rp Tanah dan bangunan yang siap dijual :

Ambasador Kuningan 95.011.016.446 100.279.659.249 Roxy Mas 55.453.533.762 56.247.560.473 ITC Mangga Dua 51.097.507.546 35.919.830.861 Mangga Dua 47.447.375.459 66.439.001.270 Duta Mas Fatmawati 19.228.032.791 29.442.925.220 Taman Permata Buana 18.950.835.140 7.543.002.711 Kota Bunga 11.799.833.702 12.438.601.116 Mangga Dua Surabaya 10.715.163.485 12.254.011.754 Cempaka III 9.575.669.689 11.064.383.085 Graha Cempaka Mas 7.596.072.157 12.422.028.064 Taman Banjar Wijaya 4.472.071.892 1.516.370.164 Wisma Eka Jiwa 1.331.395.098 1.331.395.098 Plaza BII - 569.918.568.684 Jumlah 332.678.507.167 916.817.337.749 Tanah yang sedang dikembangkan :

Taman Banjar Wijaya 278.498.832.037 273.585.180.843 Kota Bunga 48.884.994.072 48.156.482.412 Cempaka III 35.148.550.119 27.651.002.494 Mega ITC Cempaka Mas 25.491.432.127 46.149.452.881 Taman Permata Buana 24.037.804.828 41.795.045.151 PN Sandang 13.737.542.936

-Duta Mas Fatmawati 7.310.295.514 11.939.384.382 Mangga Dua Surabaya 6.129.385.748 3.533.153.485 Mangga Dua - 7.427.318.388 Jumlah 439.238.837.381 460.237.020.036

(17)

2001 2000 Rp Rp

Bangunan yang sedang dikonstruksi :

Mega ITC Cempaka Mas 222.418.350.975 227.692.632.791 Cempaka III 86.430.680.869 23.780.800.470 Kota Bunga 30.173.450.124 16.984.579.440 Duta Mas Fatmawati 26.144.409.517 6.095.133.257 PN Sandang 20.169.057.662

-Taman Permata Buana 19.715.940.701 13.665.131.747 Mangga Dua 3.117.522.382 27.243.252.222 Jumlah 408.169.412.230 315.461.529.927 Tanah yang belum dikembangkan :

Legenda Wisata 230.027.248.614 201.693.045.567 Cibubur 160.254.005.353 158.118.167.109 Roxy II 147.381.907.444 144.959.765.997 Cempaka III 123.300.540.972 108.736.979.566 Kota Bunga 76.935.294.054 64.583.451.837 Ambasador Kuningan 68.051.459.956 72.710.322.013 Bekasi 39.311.261.405 38.864.975.713 Mangga Dua Surabaya 19.563.796.917 15.460.003.243 Taman Banjar Wijaya 735.000.909 715.823.784 Jumlah 865.560.515.624 805.842.534.829 Jumlah 2.045.647.272.402 2.498.358.422.541 Penyisihan penurunan nilai aktiva real estat 58.741.422.046

-Jumlah 1.986.905.850.356 2.498.358.422.541 Biaya bunga yang dikapitalisasi ke aktiva real estat masing-masing sebesar Rp 87.968.293.603 tahun 2001 dan Rp 186.184.993.256 tahun 2000. Keuntungan selisih kurs sebesar Rp 3.155.094.367 tahun 2001 dan kerugian selisih kurs sebesar Rp 10.924.643.880 tahun 2000, dikapitalisasi ke aktiva real estat dengan tingkat kapitalisasi masing-masing sebesar 21% tahun 2001 dan 14% tahun 2000.

Biaya pembangunan rumah tinggal, ruko dan bangunan strata title sebagian dikerjakan oleh PT Mitrabangun Adigraha, PT Paraga Artamida dan PT Putra Satria Prima, perusahaan konstruksi yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 31).

Bangunan dan proyek tertentu dijadikan jaminan atas pinjaman bank dan utang obligasi (Catatan 18 dan 19).

Aktiva real estat telah diasuransikan kepada PT Asuransi Sinar Mas, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, terhadap resiko kebakaran dan resiko lainnya dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 86.980.461.395 dan US$ 157.753.698 pada tanggal 31 Desember 2001 dan Rp 36.774.604.796 dan US$ 272.472.773 pada tanggal 31 Desember 2000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut dapat menutupi kerugian yang mungkin terjadi. Pada tahun 2001 anak perusahaan membentuk penyisihan penurunan nilai aktiva real estat sebesar Rp 58.741.422.046. Manajemen beranggapan bahwa nilai aktiva real estat masih di bawah nilai pengganti (replacement cost) dan nilai pemulihan aktiva (amount recoverable).

(18)

Seluruh bangunan strata title telah selesai pembangunannya, sedangkan bangunan yang sedang dikonstruksi diperkirakan selesai antara bulan Juni 2002 sampai dengan Desember 2002.

9. INVESTASI SAHAM

Tempat Persentase

Nama Perusahaan (PT) kedudukan pemilikan 2001 2000 Rp Rp Metode Ekuitas :

Prima Sehati Jakarta 29% - 4.524.000.000 Putra Prabukarya Jakarta 29% - 1.740.000.000 Anekagriya Buminusa Jakarta 29% - -Kanaka Grahaasri Jakarta 29% - -Mekanusa Cipta Jakarta 29% - -Dutakarya Propertindo (DKP) Jakarta 50% - -BKS Pasar Pagi - ITC Manggadua Jakarta 40% 2.400.000.000 -Biaya Perolehan :

Prima Sehati (PS) Jakarta 18,47% 81.081.212.000 -Putra Prabukarya (PPK) Jakarta 18,48% 4.090.412.000 -Anekagriya Buminusa (AGB) Jakarta 19,16% 51.711.504.000 -Kanaka Grahaasri (KGA) Jakarta 19,75% 21.485.836.000 -Mekanusa Cipta (MNC) Jakarta 19,11% 203.769.824.000 -Smart Virtual Dot Com Jakarta 1% - 1.000.000 Jumlah 364.538.788.000 6.265.000.000 Sejak tahun 1998, AGB, KGA, MNC dan DKP serta PS dan PPK, mengalami defisiensi modal. Pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, investasi pada perusahaan asosiasi tersebut dicatat sebesar nihil. Pencatatan kerugian yang melebihi nilai tercatat investasi ditangguhkan sampai bagian laba perusahaan asosiasi tersebut melebihi kerugiannya.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham perusahaan asosiasi tanggal 15 Januari 2001 yang dituangkan dalam akta No. 9,10,11,12,13 dari P. Sutrisno A. Tampubolon, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan setuju untuk mengkonversi sebagian besar pinjaman modal kerja kepada PS, PPK, AGB, KGA dan MNC menjadi modal saham prioritas tanpa hak suara (Catatan 13).

Investasi Perusahaan pada perusahaan asosiasi di atas dimaksudkan untuk memperoleh potensi keuntungan dalam jangka panjang karena sebagian besar perusahaan asosiasi tersebut bergerak dalam industri yang sama dengan Perusahaan yaitu industri real estat.

(19)

Nama Perusahaan (PT) 2001 2000

Rp Rp

Royal Oriental Limited 15.738.509.415 15.738.509.415

Mustika Karya Sejati 6.875.427.227 6.875.427.227

Misaya Properindo 4.998.333.333 4.998.333.333 Sinarwijaya Ekapratista 80.000.000 80.000.000 Saranapapan Ekasejati 1.666.667 1.666.667 Perwita Margasakti (292.268.076) (292.268.076) Proyek Jagir (2.118.841.035) (2.118.841.035) Jumlah 25.282.827.531 25.282.827.531

Akumulasi amortisasi selisih lebih biaya perolehan di atas aktiva bersih anak

perusahaan - bersih (9.174.447.500) (7.910.306.120)

Jumlah tercatat 16.108.380.031 17.372.521.411

Beban amortisasi tahun 2001 sebesar Rp 1.264.141.380 dan tahun 2000 sebesar Rp 1.246.484.372.

11. AKTIVA TETAP

1 Januari 2001 Penambahan Pengurangan 31 Desember 2001

Rp Rp Rp Rp

Biaya perolehan :

Tanah 43.655.028.729 186.412.915.602 - 230.067.944.331

Bangunan 222.201.554.488 384.146.179.116 1.640.357.418 604.707.376.186

Sarana pelengkap bangunan 17.477.721.413 - - 17.477.721.413

Perbaikan aktiva yang disewa 1.560.409.833 - - 1.560.409.833

Inventaris 20.932.031.961 1.754.636.888 9.830.508 22.676.838.341 Kendaraan 14.349.328.841 394.048.320 218.397.503 14.524.979.658 Jumlah 320.176.075.265 572.707.779.926 1.868.585.429 891.015.269.762 Akumulasi penyusutan : Bangunan 45.670.036.986 22.356.798.209 326.703.411 67.700.131.784

Sarana pelengkap bangunan 12.952.084.843 1.172.434.789 - 14.124.519.632

Perbaikan aktiva yang disewa 1.372.436.233 126.807.953 - 1.499.244.186

Inventaris 16.184.088.902 2.050.862.172 9.830.508 18.225.120.566

Kendaraan 11.777.150.699 1.241.073.883 186.637.091 12.831.587.491

Jumlah 87.955.797.663 26.947.977.006 523.171.010 114.380.603.659

(20)

1 Januari 2000 Penambahan Pengurangan 31 Desember 2000

Rp Rp Rp Rp

Biaya perolehan :

Tanah 43.415.958.849 239.069.880 - 43.655.028.729

Bangunan 218.880.207.829 3.321.346.659 - 222.201.554.488

Sarana pelengkap bangunan 17.477.721.413 - - 17.477.721.413

Perbaikan aktiva yang disewa 1.560.409.833 - - 1.560.409.833

Inventaris 17.661.856.656 3.331.431.460 61.256.155 20.932.031.961 Kendaraan 13.281.521.956 1.098.866.885 31.060.000 14.349.328.841 Jumlah 312.277.676.536 7.990.714.884 92.316.155 320.176.075.265 Akumulasi penyusutan : Bangunan 36.002.828.277 9.667.208.709 - 45.670.036.986

Sarana pelengkap bangunan 11.388.331.592 1.563.753.251 - 12.952.084.843

Perbaikan aktiva yang disewa 1.202.620.409 169.815.824 - 1.372.436.233

Inventaris 14.291.711.225 1.918.735.768 26.358.091 16.184.088.902

Kendaraan 10.233.795.047 1.567.336.940 23.981.288 11.777.150.699

Jumlah 73.119.286.550 14.886.850.492 50.339.379 87.955.797.663

Jumlah Tercatat 239.158.389.986 232.220.277.602

Beban penyusutan adalah Rp 26.947.977.006 dan Rp 14.886.850.492 masing-masing untuk tahun 2001 dan 2000.

Manajemen beranggapan bahwa nilai aktiva tetap masih di bawah nilai pengganti (replacement cost) dan nilai pemulihan aktiva (amount recoverable).

Aktiva tetap berupa tanah dan bangunan hotel, kendaraan dan inventaris dijadikan jaminan atas utang bank dan utang obligasi (Catatan 18 dan 19).

Perusahaan dan anak perusahaan memiliki beberapa bidang tanah terletak di Balikpapan dan Jakarta dengan rincian sebagai berikut :

2001 2000

Rp Rp

Gedung Plaza BII 186.412.915.602

-Dusit Balikpapan 31.445.471.994 31.445.471.994

Dusit Mangga Dua 11.513.862.855 11.513.862.855

Taman Permata Buana 695.693.880 695.693.880

Jumlah 230.067.944.331 43.655.028.729

Kepemilikan anak perusahaan atas tanah Gedung Plaza BII, Dusit Balikpapan dan Taman Permata Buana adalah berupa hak guna bangunan yang jatuh tempo masing-masing tanggal 30 Maret 2025, 3 April 2008 dan 15 Desember 2002. Kepemilikan Perusahaan atas tanah Dusit Mangga Dua adalah hak milik atas satuan Rumah Susun. Manajemen berpendapat tidak terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas tanah karena tanah tersebut diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.

(21)

31 Desember 2000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut dapat menutupi kerugian yang mungkin terjadi.

12. AKTIVA TETAP DALAM RANGKA BANGUN, KELOLA DAN ALIH

1 Januari 2001 Penambahan Pengurangan 31 Desember 2001

Rp Rp Rp Rp Biaya perolehan : Bioskop 1.257.192.654 - 1.257.192.654 -Diskotik 531.980.938 - - 531.980.938 Jembatan - 24.755.739.986 - 24.755.739.986 Jumlah 1.789.173.592 24.755.739.986 1.257.192.654 25.287.720.924 Akumulasi penyusutan : Bioskop 462.831.856 31.465.566 494.297.422 -Diskotik 189.428.128 23.364.224 - 212.792.352 Jembatan - 825.191.333 - 825.191.333 Jumlah 652.259.984 880.021.123 494.297.422 1.037.983.685 Jumlah Tercatat 1.136.913.608 24.249.737.239

1 Januari 2000 Penambahan Pengurangan 31 Desember 2000

Rp Rp Rp Rp Biaya perolehan : Bioskop 1.257.192.654 - - 1.257.192.654 Diskotik 531.980.938 - - 531.980.938 Jumlah 1.789.173.592 - - 1.789.173.592 Akumulasi penyusutan : Bioskop 399.900.008 62.931.848 - 462.831.856 Diskotik 162.371.649 27.056.479 - 189.428.128 Jumlah 562.271.657 89.988.327 - 652.259.984 Jumlah Tercatat 1.226.901.935 1.136.913.608

Beban penyusutan untuk tahun 2001 dan 2000 sebesar Rp 880.021.123 dan Rp 89.988.327. Pengurangan bioskop merupakan pembongkaran bioskop tersebut berdasarkan kesepakatan Perusahaan dan pihak ketiga dan penambahan jembatan merupakan kerjasama Perusahaan dengan Pemda Jakarta (Catatan 33b dan 33f).

Pada tanggal 31 Desember 2000, bangunan tersebut diasuransikan kepada PT Asuransi Sinar Mas terhadap risiko kebakaran dan lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 1.020.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut dapat menutupi kerugian yang mungkin terjadi.

(22)

2001 2000 Rp Rp PT Mekanusa Cipta - 206.776.233.689 PT Prima Sehati - 82.277.479.738 PT Anekagriya Buminusa - 52.474.453.275 PT Kanaka Grahaasri - 21.802.836.840 PT Putra Prabukarya - 4.150.761.329 Jumlah - 367.481.764.871

Pada tahun 2001, sebagian besar kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dikonversi menjadi setoran modal saham perioritas tanpa hak suara (Catatan 9).

Piutang pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa merupakan pinjaman modal kerja, tanpa jaminan dan jangka waktu pengembalian. Piutang tersebut dikenakan bunga sebesar 21% per tahun untuk tahun 2000 (Catatan 31).

14. UTANG USAHA PIHAK KETIGA

Akun ini merupakan utang Perusahaan dan anak perusahaan kepada kontraktor pembangunan dengan rincian per masing-masing segmen sebagai berikut :

2001 2000 Rp Rp Real estat 15.743.569.826 13.717.694.921 Hotel 6.215.573.638 5.037.480.925 Jumlah 21.959.143.464 18.755.175.846 15. UTANG PAJAK 2001 2000 Rp Rp

Pajak kini (Catatan 30) 621.421.546 2.680.743.647

Pajak penghasilan Pasal 21 5.936.795.129 3.871.140.036 Pasal 23 1.068.853.584 623.639.600 Pasal 25 2.369.365.644 1.730.095.889 Pasal 26 35.527.058 53.182.587 Pajak Pembangunan I 587.804.632 569.606.488

Pajak Pertambahan Nilai Keluaran 4.729.252.516 4.173.104.960

Jumlah 15.349.020.109 13.701.513.207

(23)

16. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR

Akun ini terutama merupakan beban bunga yang masih harus dibayar.

17. UANG MUKA YANG DITERIMA DAN JAMINAN

2001 2000

Rp Rp

Uang muka

Tanah dan bangunan strata title 514.428.313.639 438.243.871.639

Tanah, rumah tinggal dan ruko 379.989.304.313 162.107.961.730

Sewa 164.762.504.304 66.101.164.982 Lain-lain 9.372.551.702 54.045.690 Jumlah 1.068.552.673.958 666.507.044.041 Jaminan Telepon 4.801.078.392 3.597.176.040 Sewa 53.736.539.667 55.809.880.677 Jumlah 58.537.618.059 59.407.056.717 Jumlah 1.127.090.292.017 725.914.100.758

9,8% dan 12% dari jumlah uang muka dan jaminan masing-masing pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 berasal dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

(24)

18. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN JANGKA PANJANG

2001 2000

Rp Rp

Mata uang Rupiah

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) 154.222.108.080 154.880.011.200 PT Bank International Indonesia, Tbk 10.000.000.000 10.000.000.000

PT Bank Danamon 3.900.000.000 3.900.000.000

PT Bank Mandiri (Persero) - 158.000.000.000

Mata uang Dollar Amerika Serikat

Sindikasi yang dikoordinasi oleh PT Bank Mizuho Indonesia (d/h PT Fuji Bank International

Indonesia) 187.200.000.000 287.850.000.000

PT Bank Negara Indonesia, Tbk 59.038.311.696 61.185.019.300

Asia Food Property International Finance Ltd. - 42.212.590.052

Jumlah 414.360.419.776 718.027.620.552

Bagian yang jatuh tempo satu tahun (65.930.000.000) (454.276.000.000) Bagian yang jatuh tempo lebih dari satu tahun 348.430.419.776 263.751.620.552

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)

Pinjaman dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) merupakan pinjaman investasi dengan maksimum kredit sebesar US$ 31.500.000 digunakan untuk membiayai pembangunan Dusit Mangga Dua Hotel. Tingkat bunga 10% per tahun, dan dijamin dengan tanah dan bangunan hotel dan jaminan Perusahaan. Pinjaman ini dibayar secara periodik tiap enam bulan sejak akhir September 1997 sampai dengan akhir September 2002. Pada tanggal 8 September 1998, pihak bank menyetujui untuk mereschedulling jangka waktu dan jadwal angsuran. Angsuran dimulai pada tanggal 31 Maret 2001 dan berakhir pada tanggal 30 September 2008. Tingkat suku bunga sebesar 20% per tahun dan anak perusahaan akan membayar bunga pinjaman sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam perjanjian. Pada tanggal 30 Oktober 1998, pihak bank menyetujui mengkonversi utang bank tersebut ke dalam mata uang Rupiah dengan kurs Rp 8.000 per US$ 1 dan tingkat bunga sebesar 36% per tahun.

PT Bank International Indonesia Tbk (BII)

Pinjaman yang diperoleh dari BII berupa pinjaman modal kerja dengan maksimum kredit sebesar Rp 35.000.000.000 yang kemudian diubah menjadi Rp 10.000.000.000 pada tahun 2000, tingkat bunga per tahun sebesar 16% tahun 2001 dan 17% - 24% tahun 2000, dijamin dengan jaminan Perusahaan. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada tanggal 16 Desember 2003.

PT Bank Danamon

Utang kepada PT Bank Danamon berupa pinjaman modal kerja dengan maksimum kredit sebesar Rp 4.000.000.000. Tingkat bunga per tahun sebesar 40% tahun 2001 dan 2000, dijamin dengan tanah proyek di desa Poris Plawad, Cipondoh, Tangerang dan jaminan Perusahaan. Jangka waktu pinjaman adalah 60 bulan dan jatuh tempo tanggal 31 Desember 2001.

(25)

Berdasarkan surat dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) No. S-26/3/LWO-JKT/BPPN/0201 tanggal 15 Pebruari 2001 dinyatakan bahwa pinjaman kepada PT Bank Danamon dialihkan kepada BPPN.

PT Bank Mandiri (Persero)

Pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) merupakan pinjaman investasi dengan maksimum kredit sebesar US$ 50.000.000. Tingkat suku bunga berkisar antara 10,5% - 12,75% per tahun dan jatuh tempo tanggal 31 Desember 2001. Pinjaman ini dijamin dengan tanah Perusahaan seluas 48.450 M2 di Kelurahan Sumur Batu, Kecamatan Kemayoran wilayah Jakarta Pusat dan penyerahan secara fiducia atas hak milik termasuk aktiva tetap Perusahaan, piutang proyek Mega ITC Cempaka Mas dan jaminan Perusahaan. Pada tanggal 16 Maret 1998 pinjaman ini dikonversikan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs Rp 7.000 per US$ 1. Pada tanggal 7 Agustus 1998, pihak bank menyetujui untuk mereschedulling penarikan kredit investasi, jadwal angsuran dan bunga pinjaman. Sisa fasilitas kredit sebesar Rp 112.000.000.000 dapat ditarik tahun 2001 dan 2002 masing-masing sebesar Rp 73.000.000.000 dan Rp 39.000.000.000. Angsuran pokok pinjaman dibayar 4 kali mulai tahun 2004 sampai tahun 2007. Tingkat suku bunga sebesar 38% per tahun dan Perusahaan akan membayar bunga pinjaman sesuai dengan yang diatur dalam perjanjian.

Pada tahun 1999, Perusahaan dan PT Bank Mandiri (Persero) telah sepakat untuk merestrukturisasi pinjaman sebes ar Rp 238.000.000.000 dengan angsuran selama 2 tahun secara triwulan. Perusahaan telah membayar pokok pinjaman sebesar Rp 15.000.000.000 pada tanggal 23 Desember 1999 dan sisa pinjaman diangsur secara triwulan dengan cicilan triwulan pertama dimulai tanggal 28 Pebruari 2000 sampai triwulan ke tiga masing-masing Rp 15.000.000.000, triwulan ke empat mulai tanggal 30 Nopember 2000 sampai triwulan ke 7 masing-masing Rp 20.000.000.000 dan terakhir pada tanggal 30 Nopember 2001 sebesar Rp 98.000.000.000, tingkat bunga adalah 22 % per tahun atau tingkat bunga yang berlaku di PT Bank Mandiri (Persero). Bila Perusahaan default atas pembayaran bunga, denda atau angsuran pokok, maka sisa kewajiban Perusahaan akan diperhitungkan kembali. Perjanjian pinjaman juga mencakup persyaratan tertentu antara lain tidak dapat melakukan perubahan susunan pengurus dan pemegang saham mayoritas dan melakukan pembayaran dividen, tanpa pemberitahuan tertulis kepada PT Bank Mandiri (Persero). Selain hal-hal tersebut di atas, syarat dan kondisi lainnya dalam perjanjian pinjaman lama masih berlaku. Pinjaman ini telah dilunasi tanggal 30 Nopember 2001.

Pinjaman Sindikasi

Pinjaman sindikasi dari 7 bank dan 2 lembaga keuangan dengan agen PT Bank Mizuho Indonesia (d/h PT Fuji Bank International Indonesia), cabang Jakarta, digunakan untuk membiayai pembangunan proyek Plaza BII. Maksimum pinjaman sebesar US$ 60.000.000 dengan tingkat bunga 3% di atas SIBOR per tahun untuk periode sampai dengan 30 Nopember 1996 dan 2,75% di atas SIBOR per tahun untuk periode sampai dengan 28 Pebruari 2001. Pinjaman ini dibayar secara periodik tiap tiga bulan sejak tanggal 30 Nopember 1996 sampai dengan tanggal 28 Pebruari 2001, untuk tahun 2000 dengan angsuran tetap sebesar US$ 2.300.000.

Sehubungan dengan berakhirnya jangka waktu pinjaman sindikasi tersebut pada tanggal 28 Pebruari 2001, anak perusahaan diharuskan untuk membayar sebesar 50% dari jumlah yang belum dibayar sekaligus dengan bunganya. Pada tanggal 21 Maret 2001, anak perusahaan melakukan pembayaran sebesar US$ 10.000.000 kepada anggota sindikasi. Disamping itu, Marubeni Corporation melakukan pembayaran sebesar US$ 10.000.000 kepada para anggota sindikasi, atas kesediaannya untuk menanggung 50% dari jumlah pinjaman sindikasi yang masih belum dilunasi oleh anak perusahaan dan turut serta sebagai anggota sindikasi. Pada tanggal

(26)

4 September 2001, anak perusahaan melakukan pembayaran sebesar US$ 2.000.000 sehingga saldo pinjaman sindikasi pada tanggal 31 Desember 2001 sebesar US$ 18.000.000.

(27)

Pinjaman ini dijamin dengan investasi obligasi DUTI milik anak perusahaan dan IKPP, tanah, bangunan perkantoran berupa gedung Plaza BII menara 2 dan 3, seluruh harta tidak bergerak milik anak perusahaan, jaminan perusahaan dari PT Sinar Mas Tunggal, PT Supra Veritas, Perusahaan, PT Paraga Artamida dan jaminan pribadi dari Eka Tjipta Widjaja.

PT Bank Negara Indonesia, Tbk

Pinjaman dari PT Bank Negara Indonesia, Tbk merupakan pinjaman kredit investasi dengan maksimum pinjaman sebesar US$ 11.100.000 dan jatuh tempo tanggal 2 Desember 2000. Pada tahun 1999, perjanjian tersebut diubah menjadi maksimum kredit US$ 6.660.000 dan jatuh tempo tanggal 31 Desember 2003. Pembayaran pinjaman dilakukan secara periodik tiap tiga bulan mulai bulan September 2000. Tingkat bunga 12% per tahun dan anak perusahaan akan membayar bunga pinjaman sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam perjanjian. Pinjaman ini dijamin dengan semua harta kekayaan yang bergerak maupun yang tidak bergerak, baik yang sudah ada maupun yang akan ada dikemudian hari, terutama tanah dan bangunan hotel, kendaraan bermotor dan perlengkapan hotel yang diikat secara fidusia.

Asia Food Property International Finance, Ltd. (AFP)

Pinjaman dari AFP, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, merupakan pinjaman modal kerja dengan maksimum kredit sebesar US$ 5.600.000 tingkat bunga sebesar 0,5% di atas LIBOR per tahun, jatuh tempo tanggal 15 Nopember 2002. Pinjaman ini tidak diikat dengan jaminan. Bunga yang terjadi akan dikapitalisasi ke pokok pinjaman setiap tahun dan akan dibayar pada saat jatuh tempo pinjaman. Pinjaman tersebut telah dilunasi pada tanggal 26 Pebruari 2001.

Perusahaan dan anak perusahaan diharuskan untuk mematuhi segala yang tercantum dalam perjanjian pinjaman bank di atas.

19. UTANG OBLIGASI

Rincian utang obligasi adalah sebagai berikut :

Nilai Jumlah Jatuh

Seri Nomor Seri Nominal Lembar Tempo 2001 2000

Rp Rp OBLIGASI I DUTI 0001 s/d 0550 10.000.000 550 26 April 2001 - 5.500.000.000 DUTI 0551 s/d 0900 50.000.000 350 26 April 2001 - 17.500.000.000 DUTI 0901 s/d 1170 100.000.000 270 26 April 2001 - 27.000.000.000 DUTI 1171 s/d 1270 500.000.000 100 26 April 2001 - 50.000.000.000 DUTI 1271 s/d 1370 1.000.000.000 100 26 April 2001 - 100.000.000.000 Jumlah Obligasi I 1.370 - 200.000.000.000 OBLIGASI II DP II 00001 s/d 00250 10.000.000 250 17 April 2002 2.500.000.000 2.500.000.000 DP II 00251 s/d 00290 50.000.000 40 17 April 2002 2.000.000.000 2.000.000.000 DP II 00291 s/d 00470 100.000.000 180 17 April 2002 18.000.000.000 18.000.000.000 DP II 00471 s/d 00895 500.000.000 425 17 April 2002 212.500.000.000 212.500.000.000 DP II 00896 s/d 01160 1.000.000.000 265 17 April 2002 265.000.000.000 265.000.000.000 Jumlah Obligasi II 1.160 500.000.000.000 500.000.000.000

(28)

Nilai Jumlah Jatuh

Seri Nomor Seri Nominal Lembar Tempo 2001 2000

Rp Rp

OBLIGASI III

DP III 00001 s/d 00275 100.000.000 275 4 Agustus 2002 27.500.000.000 27.500.000.000 DP III 00276 s/d 00420 500.000.000 145 4 Agustus 2002 72.500.000.000 72.500.000.000 DP III 00421 s/d 00670 1.000.000.000 250 4 Agustus 2002 250.000.000.000 250.000.000.000

Jumlah Obligasi III 670 350.000.000.000 350.000.000.000

Jumlah obligasi 850.000.000.000 1.050.000.000.000

Dikurangi :

Hak opsi yang dilakukan oleh pemegang obligasi - 193.800.000.000

Pembayaran piutang usaha pihak ketiga 88.650.000.000 20.350.000.000

Obligasi yang dimiliki oleh anak perusahaan 77.440.590.000 26.750.000.000

Jumlah 166.090.590.000 240.900.000.000

Jumlah Obligasi yang Beredar 683.909.410.000 809.100.000.000

Diskonto yang belum diamortisasi (2.018.776.872) (7.278.954.531)

Bersih 681.890.633.128 801.821.045.469

Pada tanggal 3 April 1996, Perusahaan menerbitkan obligasi I Duta Pertiwi seri A dan B (DUTI) sebesar Rp 200.000.000.000 yang dijual dengan harga nominal dengan PT Bank Negara

Indonesia, Tbk sebagai wali amanat. Obligasi DUTI tercatat pada Bursa Efek Surabaya dengan jangka waktu dan kondisi sebagai berikut :

• Jatuh tempo tanggal 26 April 2001.

• Tingkat suku bunga tetap untuk obligasi seri A sebesar 18,5%

• Tingkat suku bunga tetap untuk obligasi seri B sebesar 18,75% per tahun pada tahun pertama untuk kupon pertama sampai keempat dan pada suku bunga mengambang untuk kupon kelima sampai kupon ke dua puluh. Suku bunga ditetapkan pada suku bunga mengambang untuk tahun yang bersangkutan.

• Bunga akan dibayar setiap triwulan mulai tanggal 26 Juli 1996 dan berakhir tanggal 26 April 2001.

• Pemegang obligasi dapat melaksanakan hak opsi untuk mencairkan pada ulang tahun ketiga sejak obligasi dikeluarkan mulai 1 Pebruari sampai 15 Pebruari 1999 atau ulang tahun ke 4 mulai 1 Pebruari sampai 15 Pebruari 2000.

• Obligasi dijamin dengan jaminan perusahaan dari PT Paraga Artamida

• Perusahaan diharuskan untuk mematuhi segala sesuatu yang ada di perjanjian.

Jumlah hak opsi yang diambil oleh pemegang obligasi DUTI sebesar Rp 4.000.000.000 tahun 2000. Utang obligasi DUTI telah dilunasi pada bulan April 2001.

Pada tanggal 26 Maret 1997, Perusahaan menerbitkan obligasi II Duta Pertiwi seri A dan B (DP II) sebesar Rp 500.000.000.000 yang dijual dengan harga nominal dengan PT Bank Bali, Tbk sebagai wali amanat, DP II tercatat pada Bursa Efek Surabaya dengan jangka waktu dan kondisi sebagai berikut :

• Jatuh tempo tanggal 17 April 2002.

• Tingkat suku bunga tetap untuk obligasi seri A sebesar 15,25% berjangka waktu lima tahun.

• Tingkat suku bunga tetap untuk obligasi seri B sebesar 15,25% per tahun untuk tahun pertama dan suku bunga mengambang rata-rata bunga deposito Rupiah berjangka 6 bulan dari 5 Bank Pemerintah yaitu : PT Bank Negara Indonesia, Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), dan

(29)

• Bunga akan dibayar secara setiap triwulan mulai tanggal 17 Juli 1997 dan berakhir tanggal 17 April 2002.

• Obligasi dijamin dengan jaminan perusahaan dari PT Sinar Mas.

• Perusahaan diharuskan untuk mematuhi segala sesuatu yang ada di perjanjian.

Atas obligasi ini, Perusahaan diwajibkan menyisihkan dana untuk pelunasan utang pokok yaitu sebesar 1%, 1,5%, 2%, 2,5% dan menjadi 100% masing -masing pada tahun pertama, kedua, ketiga, keempat dan saat pelunasan. Saldo dana pelunasan obligasi pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000 adalah Rp 12.500.000.000 dan Rp 10.000.000.000 yang didepositokan masing-masing pada PT Bank Mandiri (Persero), Bank BNI dan Bapindo dengan tingkat bunga per tahun 12,94% - 17,88% tahun 2001 dan 11,14% - 13,5% tahun 2000.

Pada tanggal 4 Agustus 1997, Perusahaan menerbitkan obligasi III Duta Pertiwi (DP III) sebesar Rp 350.000.000.000 yang dijual dengan harga nominal dengan PT Bank Bali, Tbk sebagai wali amanat, DP III tercatat pada Bursa Efek Surabaya dengan jangka waktu dan kondisi sebagai berikut :

• Jatuh tempo tanggal 4 Agustus 2002.

• Tingkat suku bunga obligasi adalah tetap sebesar 15,5% untuk tahun pertama sampai dengan tahun kelima.

• Bunga akan dibayar setiap triwulan takwin mulai tanggal 4 Nopember 1997 dan berakhir tanggal 4 Agustus 2002.

• Obligasi dijamin dengan seluruh kekayaan Perusahaan secara pari passu, sesuai pasal 1131 dan 1132 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Indonesia.

• Perusahaan diharuskan untuk mematuhi segala sesuatu yang ada di perjanjian.

Berdasarkan pemeringkatan yang diterbitkan oleh PT Pefindo tanggal 30 Nopember 2001, peringkat obligasi tersebut di atas adalah BBB - (Triple B Minus ; Negative Outlook) untuk periode 30 Nopember 2001 sampai dengan 25 Maret 2002.

20. MANFAAT PENSIUN KARYAWAN

Perusahan dan anak perusahaan menghitung dan membukukan estimasi manfaat pensiun untuk seluruh karyawannya sesuai Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. 150/2000 (KepMen 150) tentang penyelesaian pemutusan hubungan kerja dan penetapan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian di perusahaan. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan estimasi kewajiban tersebut. Jumlah karyawan yang berhak memperoleh manfaat tersebut adalah 3.364 karyawan tahun 2001. Biaya jasa lalu dibebankan pada tahun berjalan sebesar Rp 10.512.372.946.

21. HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH ANAK PERUSAHAAN

Akun ini merupakan modal dan saldo laba (rugi) milik minoritas pada anak perusahaan berdasarkan persentase modal yang disetor, dengan rincian sebagai berikut :

(30)

2001

Selisih transaksi perubahan ekuitas

Modal Agio Saham Saldo Laba (Rugi) anak perusahaan Jumlah

Rp Rp Rp Rp Rp

Royal Oriental Limited 37.750.000.000 - 79.039.843.190 2.691.018.000 119.480.861.190

Sinarwijaya Ekapratista 7.200.000.000 80.000.000 (19.830.011.886) - (12.550.011.886)

Duta Virtual Dot Com 1.000.000 - 56.619 - 1.056.619

Jumlah 44.951.000.000 80.000.000 59.209.887.923 2.691.018.000 106.931.905.923

Nama Anak Perusahaan (PT)

2000

Modal Agio Saham Saldo Laba (Rugi) Jumlah

Rp Rp Rp Rp

Royal Oriental Limited 37.750.000.000 - 57.495.893.545 95.245.893.545

Sinarwijaya Ekapratista 7.200.000.000 80.000.000 3.824.030.244 11.104.030.244

Duta Virtual Dot Com 1.000.000 - (24.213) 975.787

Jumlah 44.951.000.000 80.000.000 61.319.899.576 106.350.899.576 Nama Anak Perusahaan (PT) 22. MODAL SAHAM 2001 dan 2000

Jumlah Persentase Jumlah

Saham Pemilikan Modal Disetor

Rp

PT Ekacentra Usahamaju 700.000.000 50,45% 350.000.000.000

PT Paraga Artamida 201.217.750 14,50% 100.608.875.000

PT Sinar Mas Tunggal 4.730.250 0,34% 2.365.125.000

Masyarakat (masing-masing

di bawah 5%) 481.552.000 34,71% 240.776.000.000

Jumlah 1.387.500.000 100,00% 693.750.000.000

Nama Pemegang Saham

23. AGIO SAHAM

(31)

Jumlah Rp Penjualan saham Perusahaan pada penawaran umum

kepada masyarakat tahun 1994

Jumlah yang diterima untuk pengeluaran 25.000.000 saham 78.750.000.000

Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor (25.000.000.000)

Saldo agio saham per 31 Desember 1994 53.750.000.000

Konversi atas obligasi konversi menjadi saham tahun 1995

Jumlah obligasi yang dikonversi 78.750.000.000

Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor (52.500.000.000)

Bersih 26.250.000.000

Saldo agio saham per 31 Desember 1995 80.000.000.000

Pembagian saham bonus tahun 1996 (69.375.000.000)

Saldo agio saham per 31 Desember 1996 10.625.000.000

Penawaran umum terbatas I kepada pemegang saham tahun 1997

Jumlah yang diterima untuk pengeluaran 693.750.000 saham 502.968.750.000

Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor (346.875.000.000)

Bersih 156.093.750.000

(32)

24. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ANAK PERUSAHAAN

Pada tahun 2001, anak perusahaan, PT Royal Oriental Limited (RO), mencatat laba yang belum direalisasi atas pemilikan obligasi yang mengakibatkan jumlah ekuitas RO bertambah sebesar Rp 13.455.090.000. Selisih antara ekuitas RO yang menjadi bagian Perusahaan sesudah pencatatan transaksi ters ebut dengan nilai ekuitas RO sebelum transaksi tersebut dicatat pada akun ini dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas Perusahaan.

25. PENJUALAN DAN PENDAPATAN USAHA

2001 2000

Rp Rp

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa

PT Bank Internasional Indonesia 32.326.391.245 36.201.297.156

PT Smart Corporation 24.637.162.151 19.428.567.135

PT Tjiwi Kimia 18.607.349.835 16.306.810.878

PT Indah Kiat Pulp & Paper 15.882.834.327 13.783.900.511

PT Pindodeli Pulp & Paper 4.433.783.956 4.024.111.074

PT Tapian Nadenggan 4.260.923.643 2.883.220.889

PT Cakrawala Mega Indah 2.468.249.061 291.889.047

PT Mega Kertas Pratama 2.180.648.398 3.762.713.557

PT Ivo Mas Tunggal 2.063.593.879 1.653.614.562

PT Sinartama Gunita 1.393.553.342 2.385.754.092

PT Aldiracita Corpotama 1.105.945.545 669.436.058

PT Sinar Mas Multifinance 662.803.584 1.109.520.684

PT Intercipta Kimia Pratama 264.952.296 270.523.167

Lain-lain 3.705.287.667 3.908.893.423

Jumlah 113.993.478.929 106.680.252.233

Pihak ketiga

Tanah dan rumah tinggal, serta ruko 282.158.388.293 188.154.744.684 Tanah dan bangunan strata title 647.919.165.595 110.672.309.034

Hotel 67.522.201.420 55.489.980.378

Sewa 54.775.592.046 87.480.619.022

Lain-lain 38.699.288.131 56.513.634.394

Jumlah 1.091.074.635.485 498.311.287.512

Jumlah 1.205.068.114.414 604.991.539.745

Penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilaksanakan dengan tingkat bunga, syarat dan kondisi yang sama sebagaimana bila dilaksanakan dengan pihak ketiga (Catatan 31).

26. BEBAN POKOK PENJUALAN DAN BEBAN LANGSUNG

2001 2000

Rp Rp

(33)

27. BEBAN USAHA Beban Penjualan

2001 2000

Rp Rp

Iklan, komisi, promosi, dan keperluan kantor 97.146.325.931 39.586.794.124

Pemeliharaan dan perbaikan 7.099.930.320 3.729.117.303

Kompensasi karyawan 5.695.389.302 6.726.436.346

Konsultan, perijinan dan layanan 1.503.993.281 1.736.767.074

Penyusutan 49.043.294 38.091.680

Lain-lain 12.020.663.128 5.093.050.559

Jumlah 123.515.345.256 56.910.257.086

Beban Umum dan Administrasi

2001 2000

Rp Rp

Kompensasi karyawan 79.188.094.413 52.081.942.388

Sumber daya, perbaikan dan pemeliharaan 35.881.631.423 9.602.277.276

Penyusutan 27.778.954.835 14.689.639.479

Keperluan kantor, listrik dan komunikasi 22.467.727.777 17.036.680.914

Manfaat pensiun karyawan 10.512.372.946

-Konsultan, perijinan dan layanan 9.172.565.808 4.517.705.280

Asuransi 5.427.164.899 799.880.933

Perjamuan dan sumbangan 1.762.060.820 1.453.583.479

Lain-lain 10.878.163.422 13.516.257.887 Jumlah 203.068.736.343 113.697.967.636 28. PENGHASILAN BUNGA 2001 2000 Rp Rp Obligasi 39.159.812.360 6.151.543.791 Deposito berjangka 16.908.089.287 17.299.411.505 Jasa giro 1.532.506.832 1.107.056.130 Jumlah 57.600.408.479 24.558.011.426 29. BEBAN BUNGA

Akun ini merupakan beban bunga pinjaman utang bank dan lembaga keuangan jangka panjang (Catatan 18).

(34)

30. PAJAK PENGHASILAN

Penghasilan (beban) pajak Perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari :

2001 2000 Rp Rp Pajak kini (21.214.171.112) (24.157.142.144) Pajak tangguhan 2.311.248.612 (109.147.848) Jumlah (18.902.922.500) (24.266.289.992) Pajak Kini

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:

2001 2000

Rp Rp

Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi

konsolidasi 117.225.491.974 126.999.577.751 Laba sebelum pajak anak perusahaan 48.516.091.144 50.270.055.764 Laba sebelum pajak Perusahaan 68.709.400.830 76.729.521.987 Penyesuaian untuk pendapatan (beban) yang

bersifat final :

Pendapatan sewa bersifat final (41.741.090.925) (34.143.349.654) Pendapatan service charge bersifat final (10.160.506.091) (4.624.402.693) Beban operasi sehubungan dengan pendapatan

bersifat final 4.093.939.245 1.183.985.716 Jumlah (47.807.657.771) (37.583.766.631) Laba sebelum pajak tidak final 20.901.743.059 39.145.755.356 Perbedaan temporer :

Penyusutan (213.340.240) (259.219.303) Manfaat pensiun karyawan 6.326.099.034

-Perbedaan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal :

Beban pajak 2.259.208.429

-Jamuan dan sumbangan 1.401.092.577 1.478.396.684 Penghasilan bunga (11.076.768.309) (822.460.592) Laba kena pajak Perusahaan 19.598.034.550 39.542.472.145

(35)

Perhitungan beban pajak dan utang pajak kini adalah sebagai berikut:

2001 2000

Rp Rp

Pajak penghasilan final : Perusahaan

Sewa dan service charge

6% x Rp 51.901.597.016 tahun 2001 dan

Rp 38.767.752.347 tahun 2000 3.114.095.821 2.326.065.141 Anak perusahaan

PT Royal Oriental Limited 9.303.091.670 7.460.984.200

PT Perwita Margasakti 861.912.021 407.211.828

PT Pangeran Plaza Utama - 19.965.625

Jumlah 10.165.003.691 7.888.161.653

Pajak penghasilan tidak final : Perusahaan 10% x Rp 50.000.000 tahun 2001 dan Rp 25.000.000 tahun 2000 5.000.000 2.500.000 15% x Rp 50.000.000 tahun 2001 dan Rp 25.000.000 tahun 2000 7.500.000 3.750.000 30% x Rp 19.498.034.000 tahun 2001 dan Rp 39.492.472.000 tahun 2000 5.849.410.200 11.847.741.600 Jumlah 5.861.910.200 11.853.991.600 Anak perusahaan PT Saranapapan Ekasejati 991.940.600 1.063.531.000

PT Mustika Karya Sehati 863.438.600 884.092.900

PT Misaya Properindo 72.315.200 85.258.900

PT Perwita Margasakti 67.484.000

-PT Pangeran Plaza Utama 67.155.200 53.203.900

PT Sinarwijaya Ekapratista 10.827.800 2.837.050

Jumlah 2.073.161.400 2.088.923.750

Jumlah Beban Pajak Kini 21.214.171.112 24.157.142.144

Pajak dibayar dimuka Final Perusahaan 3.114.095.821 2.326.065.141 Anak perusahaan 14.857.400.196 7.888.161.653 Jumlah 17.971.496.017 10.214.226.794 Tidak final Perusahaan 5.469.118.859 10.240.462.945 Anak perusahaan 1.844.531.195 1.021.708.758 Jumlah 7.313.650.054 11.262.171.703 Jumlah 25.285.146.071 21.476.398.497

Utang pajak kini (pajak dibayar dimuka) (4.070.974.959) 2.680.743.647 Terdiri dari : Final Anak perusahaan (4.692.396.505) -Tidak final Perusahaan 392.791.341 1.613.528.655 Anak perusahaan 228.630.205 1.067.214.992 Jumlah (4.070.974.959) 2.680.743.647

(36)

Pajak Tangguhan

Rincian aktiva (kewajiban) pajak tangguhan Perusahaan dan anak perusahaan adalah sebagai berikut:

Dikreditkan Dikreditkan

(dibebankan) (dibebankan)

ke laporan ke laporan

1 Januari 2000 laba rugi 31 Desember 2000 laba rugi 31 Desember 2001

Rp Rp Rp Rp Rp

Aktiva pajak tangguhan

Manfaat pensiun kayawan - - - 2.393.532.760 2.393.532.760

Kewajiban pajak tangguhan

Penyusutan aktiva tetap - (109.147.848) (109.147.848) (82.284.148) (191.431.996)

Jumlah - (109.147.848) (109.147.848) 2.311.248.612 2.202.100.764

Untuk tujuan pelaporan rincian aktiva dan kewajiban pajak tangguhan sebagai berikut :

2001 2000

Rp Rp

Aktiva pajak tangguhan

Perusahaan 1.756.061.847

-PT Pangeran Plaza Utama 3.594.361

-PT Saranapapan Ekasejati 270.439.463

-PT Perwita Margasakti 69.735.431

-PT Mustika Karya Sejati 151.819.406

-Jumlah 2.251.650.508

-Kewajiban pajak tangguhan

Perusahaan - 77.765.791

PT Misaya Properindo 49.549.744 31.267.668

PT Pangeran Plaza Utama - 114.389

Jumlah 49.549.744 109.147.848

Jumlah 2.202.100.764 (109.147.848)

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil perkalian laba akuntansi sebelum pajak tidak final dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:

2001 2000

Rp Rp

Laba sebelum pajak Perusahaan 68.709.400.830 76.729.521.987

Penyesuaian untuk pendapatan (beban) yang bersifat final :

Pendapatan sewa bersifat final (41.741.090.925) (34.143.349.654) Pendapatan service charge bersifat final (10.160.506.091) (4.624.402.693) Beban operasi sehubungan dengan

pendapatan bersifat final 4.093.939.245 1.183.985.716

(37)

2001 2000

Rp Rp

Tarif pajak yang berlaku:

10% x Rp 50.000.000 tahun 2001 dan Rp 25.000.000 tahun 2000 (5.000.000) (2.500.000) 15% x Rp 50.000.000 tahun 2001 dan Rp 25.000.000 tahun 2000 (7.500.000) (3.750.000) 30% x Rp 20.801.743.000 tahun 2001 dan Rp 39.095.755.356 tahun 2000 (6.240.522.900) (11.728.726.607) Jumlah (6.253.022.900) (11.734.976.607)

Pengaruh pajak atas penghasilan yang tidak dapat diperhitungkan menurut fiskal:

Beban pajak (677.762.529)

-Jamuan dan sumbangan (420.327.773) (443.519.005)

Pendapatan jasa giro dan bunga deposito 3.323.030.492 246.738.221

Jumlah 2.902.702.719 (196.780.785)

Beban pajak (3.350.320.181) (11.931.757.391)

Pajak final (3.114.095.821) (2.326.065.141)

Jumlah beban pajak Perusahaan (6.464.416.002) (14.257.822.532)

Jumlah beban pajak anak perusahaan

Pajak final (10.165.003.691) (7.888.161.653)

Pajak tidak final (2.273.502.807) (2.120.305.807)

Jumlah beban pajak (18.902.922.500) (24.266.289.992)

31. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA Sifat Hubungan Istimewa

a. Pemegang saham Perusahaan yaitu PT Sinar Mas Tunggal dan PT Paraga Artamida.

b. Perusahaan yang pemegang saham dan manajemennya baik secara langsung maupun tidak langsung sama dengan Perusahaan dan anak perusahaan yaitu :

• PT Mitrabangun Adigraha • PT Smart Corporation

• PT Putra Satria Prima • PT Indah Kiat Pulp & Paper

• PT Asuransi Sinar Mas • PT Tjiwi Kimia

• PT APP International Finance. Co, BV • AFP International Finance Ltd.

• PT Eka Life • PT Duta Virtual Dot Com

• PT Sinar Mas Sekuritas • PT Bank Internasional Indonesia Tbk

• PT Tapian Nandenggan • PT Supra Veritas

c. Perusahaan asosiasi yaitu PT Mekanusa Cipta (MNC), PT Prima Sehati (PS), PT Anekagriya Buminusa (AGB), PT Kanaka Grahaasri (KGA) dan PT Putra Prabukarya (PPK).

d. Eka Tjipta Widjaja merupakan anggota keluarga terdekat dengan beberapa komisaris Perusahaan.

(38)

Transaksi Hubungan Istimewa

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan anak perusahaan melakukan transaksi tertentu dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, yang meliputi antara lain :

a. Pada tanggal 31 Desember 2001, Perusahaan dan anak perusahaan menempatkan kas dan setara kas pada PT Bank Internasional Indonesia (BII) dan AFP International Finane Ltd., sebesar Rp 46.930.934.002 atau 12,17% sedangkan pada tanggal 31 Desember 2000 menempatkan pada BII sebesar Rp 278.618.736.072 atau 79,92% dari jumlah kas dan setara kas (Catatan 3). Disamping itu, anak perusahaan juga memperoleh pinjaman dari BII sebesar Rp 10.000.000.000 atau 2,41% tahun 2001 dan 1,39% dari jumlah utang bank dan lembaga keuangan jangka panjang (Catatan 18). Penempatan kas dan setara kas dilakukan dengan syarat dan kondisi yang sama bila sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga.

b. Perusahaan memperoleh pendapatan sewa dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tahun 2001 dan 2000 masing-masing sebesar Rp 113.993.478.929 atau 9,46% dan Rp 106.680.252.233 atau 17,63% dari jumlah penjualan dan pendapatan usaha (Catatan 25). c. Perusahaan memberikan pinjaman kepada MNC, PS, AGB, KGA dan PPK dengan tingkat

bunga per tahun sebesar 21% tahun 2000. Seluruh pinjaman tersebut dilakukan tanpa jaminan dan jangka waktu pengembalian (Catatan 13). Pada tahun 2001, seluruh pinjaman tersebut dikonversi menjadi setoran modal saham prioritas tanpa hak suara.

d. Pada tahun 2000, anak perusahaan memperoleh pinjaman dari AFP International Finance Ltd. 5,99% dari jumlah utang bank dan lembaga keuangan jangka panjang. Pinjaman dari AFP International Finance Ltd. dilakukan tanpa jaminan. (Catatan 19)

e. Pada tahun 2001 dan 2000, Perusahaan menyerahkan pembangunan rumah tinggal dan ruko kepada PT Mitrabangun Adigraha dengan nilai masing-masing sebesar Rp 9.110.134.606 dan Rp 11.987.943.271. Perusahaan juga menggunakan jasa rancang bangun dan pengawasan proyek dari PT Paraga Artamida dan PT Putra Satria Prima dengan nilai masing-masing Rp 1.975.000.000 dan Rp 1.212.687.500 tahun 2001 dan Rp 10.000.000.000 dan Rp 375.037.050 tahun 2000.

f. Pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, Perusahaan dan anak perusahaan mengasuransikan aktivanya kepada PT Asuransi Sinar Mas masing-masing sebesar 91,43% dan 86% dari jumlah premi asuransi yang dibayarkan. Transaksi tersebut dilakukan dengan syarat dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga.

g. Pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, PT Sinar Mas Tunggal, PT Paraga Artamida, dan Perusahaan memberikan jaminan perusahaan (corporate guarantor) untuk obligasi yang dikeluarkan dan pinjaman bank yang diperoleh Perusahaan dan anak perusahaan.

h. Pinjaman sindikasi PT Bank Mizuho Indonesia (d/h PT Fuji Bank International Indonesia) dijamin oleh PT Sinar Mas Tunggal, PT Supra Veritas, PT Paraga Artamida dan Eka Tjipta Widjaja.

(39)

Penjualan dan Pendapatan Usaha % Rp % Rp Real Estat PT Duta Pertiwi 55,83 672.837.012.758 42,58 257.578.848.086 PT Saranapapan Ekasejati 7,52 90.577.289.946 8,91 53.874.646.013 PT Misaya Properindo 6,87 82.779.597.755 6,72 40.626.361.613

PT Mustika Karya Sejati 4,23 51.011.670.430 8,40 50.834.976.784

PT Sinarwijaya Ekapratista 1,40 16.840.236.728 2,04 12.347.838.599

PT Pangeran Plaza Utama 0,40 4.764.940.657 0,10 609.656.500

PT Perwita Margasakti 6,23 75.053.373.687 1,12 6.786.863.807

PT Royal Oriental Limited - - 20,97 126.842.367.965

Jumlah 82,47 993.864.121.961 90,83 549.501.559.367

Properti

PT Royal Oriental Limited 11,92 143.681.791.033 -

-Hotel PT Sinarwisata Permai 2,99 36.040.192.180 4,45 26.942.076.613 PT Sinarwisata Lestari 2,61 31.482.009.240 4,72 28.547.903.765 Jumlah 5,60 67.522.201.420 9,17 55.489.980.378 Jumlah 100,00 1.205.068.114.414 100,00 604.991.539.745 2001 2000

Tidak ada penjualan antar segmen selama tahun berjalan.

Hasil Segmen % Rp % Rp Real Estat PT Duta Pertiwi 49,87 122.004.814.025 39,67 83.767.620.040 PT Saranapapan Ekasejati (0,05) (121.449.730) 2,15 4.536.842.562 PT Misaya Properindo 0,18 452.266.398 (0,03) (57.187.703)

PT Mustika Karya Sejati 0,79 1.939.816.222 1,23 2.601.345.620

PT Sinarwijaya Ekapratista (0,21) (507.307.663) 0,01 27.247.992

PT Pangeran Plaza Utama 0,09 218.045.420 0,06 130.479.115

PT Perwita Margasakti 0,51 1.247.274.924 0,97 2.038.966.953

PT Royal Oriental Limited - - 52,07 109.964.713.694

Jumlah 51,18 125.233.459.596 96,13 203.010.028.273

Properti

PT Royal Oriental Limited 44,12 107.938.515.103 -

-Hotel

PT Sinarwisata Permai 4,60 11.254.760.783 3,60 7.597.095.470

PT Sinarwisata Lestari 0,10 241.769.347 0,27 571.821.822

Jumlah 4,70 11.496.530.130 3,87 8.168.917.292

Teknologi Informasi

PT Duta Virtual Dot Com - - - (4.921.300)

Hasil Segmen 100,00 244.668.504.829 100,00 211.174.024.265

Beban lain-lain (127.443.012.855) (84.174.446.514)

Laba Sebelum Pajak 117.225.491.974 126.999.577.751

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Depkes RI (2004), pencegahan ISPA dapat dilakukan dengan cara : (1) Menjaga kesehatan gizi agar tetap baik dengan harapan gizi yang baik maka akan menghindarkan dari

Oleh karena itu, proses Tuberculosis harus cukup lanjut, untuk dapat menimbulkan batuk dengan ekspektorasi.Batuk darah masif terjadi bila ada robekan dari aneurisma

Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa pembentukan kecamatan baru di Kota Madiun harus memenuhi beberapa persyaratan yang dimuat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008,

Pemilihan teknologi yang tepat didapatkan pada perlakuan tumpangsari ubikayu digulud dengan kombinasi pupuk organik (P6), perlakuan tersebut secara efektif mampu menekan jumlah

BULAN LALU PENERIMAAN BULAN INI JUMLAH S.D..

internasional dan luas areal tidak berpengaruh nyata terhadap perubahan produktivitas tanaman karet perkebunan negara di wilayah Jawa pada taraf a x 40 persen.

standar pedoman yang ada namun pada ruang pendaftaran tidak tertutup sedangkan di ruang pendaftaran terdapat katrol berkas, ruang rekam medis masih terbuka dan

Perusahaan menyajikan kembali laporan keuangan konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2010 serta tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, untuk mencerminkan