• Tidak ada hasil yang ditemukan

eBook - Penyakit Jantung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "eBook - Penyakit Jantung"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)Zain - 0.

(2) Kesehatan & Jantung Daftar Isi 1. Bagaimana Jantung Kita Bekerja?. 19 Lingkar Pinggang, Deteksi Penyakit Jantung. 2. Apakah Penyakit Jantung Itu?. 20 Bagaimana Memiliki Jantung yang Sehat?. 3. Fakta-fakta Mengenai Serangan Jantung. 21 Perbaiki Gaya Hidup Demi Kesehatan Jantung. 4. Fakta-fakta Ttg Penyakit Jantung bagi Wanita. 22 Diet. 5. Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi). 23 Peran Ibu Bagi Kesehatan Jantung Anak. 6. Tanda dan gejala tekanan darah tinggi. 24 Pola Makan Sbg Pencegah Penyakit Jantung. 7. Metode Utk mendiagnosa tekanan darah tinggi. 25 Efek Konsumsi Teh Bagi Kesehatan. 8. Pilihan Terapi untuk Tekanan Darah Tinggi. 26 Kalisum juga baik bagi Jantung. 9. Atherosklerosis. 27 Diet Mediterania Baik Bagi Jantung. 10. Kardiovaskular Dapat Dihindari!. 28 Cokelat baik untuk jantung Anda. 11. Penyakit Jantung Koroner. 29 Vitamin C Kurangi Resiko Penyakit Jantung. 12. Stroke (Cerebrovascular Accident). 30 Minyak Ikan & Sayur Cegah Serangan Jantung. 13. Kolesterol. 31 Manfaat Bawang Putih. 14. Lemak dan Kesehatan Jantung. 32 Minyak Goreng Yang Paling Aman Dan Sehat. 15. Angina (angina pektoris). 33 MSG/Vetsin Pencetus Hipertensi Dan Kanker. 16. Obesitas. 34 Latihan dan Olahraga pada Lanjut Usia. 17. Kematian Mendadak. 35 Tips-tips ketika Mengunjungi Dokter. 18. Lelah Bisa Mungkin Gejala Penyakit Jantung. 36 Manfaat Pengobatan Alternatif. Zain - 1.

(3) KESEHATAN & JANTUNG Bagaimana Jantung Kita Bekerja? Jantung kita adalah organ yang paling mengagumkan.Tanpa henti memompa oksigen dan nutrisi melaui darah ke seluruh tubuh.Jantung kita berdetak 100 ribu kali per hari atau memompa sekitar 2000 galon per hari. Ketika berdetak, jantung memompa darah melaui pembuluh-pembuluh darah ke seluruh tubuh. Pembuluhpembuluh ini sangat elastis dan bisa membawa darah ke setiap ujung organ tubuh kita. Darah sangat penting karena berfungsi untuk mengangkut oksigen dari paru-paru dan nutrisi ke setiap jaringan tubuh, juga membawa sisa-sisa seperti karbon dioksida keluar dari jaringan-jaringan tubuh Ada tiga tipe pembuluh darah : • Pembuluh arteri : fungsinya mengangkut oksigen melalui darah dari jantung ke seluruh jaringan tubuh, akan semakin mengecil ketika darah melewati pembuluh menuju organ lainnya. • Pembuluh kapiler : bentuknya kecil dan tipis, menghubungkan pembuluh arteri dan pembuluh vena. Lapisan dindingnya yang tipis memudahkan untuk dilewati oleh oksigen, nutrisi, karbon dioksida serta bahan sisa lainnya dari dan ke organ sel lainnya. • Pembuluh vena : fungsinya menyalurkan aliran darah yang berisi bahan sisa kembali ke jantung jantung untuk dipecahkan dan dikeluarkan dari tubuh. Pembuluh vena semakin membesar ketika mendekati jantung. Bagian atas vena (superior) membawa darah dari tangan dan kepala menuju jantung, sedangkan bagian bawah vena (inferior) membawa darah dari bagian perut dan kaki menuju jantung. Jaringan pembuluh-pembuluh darah ini sangat luas, jika dibentangkan panjangnya bisa mencapai lebih dari 60 ribu mil.Cukup untuk mengelilingi bumi lebih kali 2 kali ! Jantung kita terletak di sebelah kiri bagian dada, di antara paru-paru, tersarung oleh tulang rusuk. Bagian luaranya terdiri dari otot-otot. Otot-otot tersebut saling berkontraksi dan memompa darah melulai pembuluh arteri. Bagian dalam terdiri dari 4 buah bilik. Dibagi menjadi 2 bagian yaitu bagian kanan dan kiri yang dipisahkan oleh dinding otot yang disebut septum. Bagian kanan dan kiri dibagi lagi menjadi 2 bilik atas yang disebut dengan atria dan dua bilik bawah yang disebut dengan ventricle, yang memompa darah menuju arteri. Atria dan verticle bekerja secara bersamaan,menyebabkan kontraksi dan relaksasi untuk memompa darah keluar dari jantung. Darah yang keluar dari bilik akan melewati sebuah katup. Terdapat 4 buah katup di dalam jantung. Yaitu mitral, tricuspid, aortic, dan pulmonic (sering juga disebut dengan pulmonary). Katup-katup ini berfungsi untuk mengatur jalannya aliran darah menuju ke arah yang benar. Tiap katup mempunyai penututup yang disebut leaflets atau cusps. Katup mitral mempunyai 2 buah leaflets , yang lainnya memiliki 3 buah leaflets. Bagian kanan dan kiri jantung bekerja secara bersamaan membuat suatu pola yang bersambung secara terus menerus yang membuat darah akan terus mengalir menuju jantung paru-paru dan bagian tubuh lainnya. Bagian kanan : • Darah memasuki jantung melalui 2 bagian pembuluh vena inferior dan superior yang membawa oksigen kosong dari tubuh menuju ke bagian kanan atrium. • Ketika atrium berkontraksi,darah mengalir dari bagian kanan atrium menuju bagian kanan ventricle melalui katup tricuspid. • Ketika ventricle penuh,maka katup triscupid akan menutup untuk mencegah darah mengalir kembali ke bagian atria ketika ventricle berkontraksi. • Ketika ventricle berkontraksi,darah akan mengalir keluar melalui katup pulmonic menuju arteri dan paru-paru yang mana pada bagian ini darah akan mendapatkan oksigen. Zain - 2.

(4) Bagian kiri : • Bagian vena pulmonary akan mengosongkan darah yang telah mengandungoksigen dari paru-paru menuju ke bagian kiri atrium • Ketika atrium berkontraksi, darah akan mengalir menuju bagian venricle sebelah kiri melalui katup mitral. • Ketika venricle penuh maka katup mitral akan tertutup untuk mencegah darah menggalir kembali ke atrium ketika ventricle berkontraksi. • Ketika ventricle berkontraksi maka darah akan meninggalkan jantung melalui katup aortic menuju ke seluruh rubuh. Apakah Penyakit Jantung Itu? Penyakit jantung adalah penyakit yang mengganggu sistem pembuluh darah atau lebih tepatnya menyerang jantung dan urat-urat darah, beberapa contoh pentakit jantung seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, tekanan darah tinggi, stroke, sakit di dada (biasa disebut "angina") dan penyakit jantung rematik. Penyakit jantung koroner merupakan yang paling tertinggi yang di derita orang-orang. Penyakit ini menyerang pembuluh darah dan dapat menyebabkan serangan jantung. Serangan jantung dikarenakan pembuluh arteri yang tersumbat, yang menghambat penyaluran oksigen dan nutrisi ke jantung. Stroke disebabkan oleh kurangnya aliran darah yang mengalir ke otak, atau terkadang menyebabkan pendarahan di otak. Namun tidak semua penyakit jantung disebabakan oleh terserangnya pembuluh darah, berikut ini adalah beberapa gangguan lain pada jantung : • Abnormal Heart RhythmsNormalnya jantung berdetak 60 sampai 100 kali tiap menit (atau sekiar 100 ribu kali setiap harinya). Jantung yang bedetak tidak normal biasanya disebut arryhytmia (sering juga disebut dysrhythmia). Jantung yang berdetak terlalu lambat (dibawah 60 kali per menit) disebut bradyarrhythmias. Sedankan yang berdetak di atas 100 per menit disebut tachyarrhytmias. • Heart Failure Atau gagal jantung merupakan yang paling menakutkan. Bukan berarti jantung tidak dapat bekerja sama sekali, hanya saja jantung tidak berdetak sebagaimana mestinya • Heart Valve Disease Rusaknya katup jantung. Katup jantung terdapat pada setiap bilik jantung (jantung kita memiliki 4 buah bilik) yang berfungsi mengatur aliran darah searah menuju jantung. • Congenitas Heart Disease Atau biasa disebut kelainan pada jantung. Menyerang 8 sampai 10 anak dari tiap 1000 kelahiran. Gejala awal biasanya terldeteksi saat kelahiran atau pada masa kanak-kanak. Di Amerika sekitar 500 ribu orang mengalami kelainan jantung pada masa pertumbuhannya dan bertambah sektar 20 ribu orangtiap tahunnya. • Cardiomyopathies Menyerang pada otot jantung itu sendiri. Orang -orang yang terserang penyakit ini biasanya mengalamai pembesaran, pengecilan jantung secara tidak normal dan atau bahkan menjadi kaku. Menyebabkan jantung memompa secara tidak normal (menjadi lebih lemah). Tanpa penanganan yang baik cardiomyopathies akan menyebabakan penyakit yang lebih buruk seperti gagal jantung atau menyebabkan jantung berdetak tidak normal. • Pericarditis Adalah radang yang mengelilingi lapisan jantung. Jarang terjadi, biasanya disebabkan oleh infeksi. Ada banyak faktor yang menyebabkab kerentanan terhadap penyakit jantung. Faktor utama adalah masalah gaya hidup yang menyebabkan seolah membangun penyakit di dalam tubuh. Tapi ada beberapa faktor yang memang tidak dapat diubah, seperti bertambahnya umur atau faktor keturunan.. Zain - 3.

(5) Fakta-fakta Mengenai Serangan Jantung • • • • • • • • • • • •. Di Amerika terjadi 1,5 juta serangan jantung tiap tahunnya yang menyebabkan 500 ribu kematian Serangan jantung terjadi setiap 20 detik dan yang menyebabkan kematian terjadi tiap 1 menit Kematian mendadak lebih sering terjadi pada wanita yang mengalami serangan jantung Data menunjukkan bahwa wanita berusia di bawah 50 tahun tingkat kematiaannya 2 kali lebih besar dibanding pria setelah mengalami serangan jantung. 50% kematian terjadi kurang dari satu jam setelah mengalami serangan-di luar Rumah Sakit 6-9% selamat dari kematian setelah berhasil mencapai Rumah Sakit Dari tahun 1983-1993 jumlah serangan jantung menurun sekitar 30% secara keseluruhan, tetapi pada wanita tingkat penurunannya tidak terlalu banyak Penelitian mengungkapkan waktu terjadinya serangan jantung paling banyak ketika minggu pagi, diikuti oleh hari sabtu pagi. 60 % wanita di Amerika mengira bahwa kematian yang disebabkan oleh kanker lebih banyak dibanding akibat penyakit jantung. Padahal kematian yang disebabkan oleh kanker jumlahnya hanya setengah dibanding jumlah kematian yang disebabkan oleh penyakit jantung. Hanya 31% wanita yang menganggap pnyakit jantung merupakan penyebaba utama kematian di Amerika Rata-rata wanita membutuhkan 2-4 jam lebih lama untuk merespon gejala dari serangan jantung Menguyah aspirin ketika pertama kali terkena gejala serangan jantung dapat mengurangi kerusakan pada otot jantung ketika terjadi serangan jantung. Fakta-fakta Mengenai Penyakit Jantung bagi Wanita • • • • • •. Penyakit jantung tidak hanya menyerang Wanita yang lanjut usiasaja. Jumlah terbanyak adalah wanita berusia 35 tahun ke atas. Jumlah penderita Penyakit jantung pada wanita lebih banyak 6 kali dibanding penderita penyakit kanker payudara Semakin banyak jumlah wanita muda yang merokok Wanita sering mengalami gejala serangan jantung ringan.1 dari 3 wanita mendapatkan gejala yang tidak normal yaitu tanpa didahului sakit pada dada sama sekali Gejala penyakit jantung pada wanita sering kali tidak dikenali dan tidak terdeteksi. Biasanya disebabkan oleh kerusakan pada pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah pada pembuluh lemah. Faktor utama penyebab penyakit jantung adalah : merokok, diabetes, faktor turunan keluarga (misalnya pernah mempunyai orangtua kakak atau adik yang mempunyai penyakit jantung, stroke) dan dyslipidemia (tingkat colesterol di bawah 45 atau total kolesterol di atas 240). Hipertensi 1. Mengenal Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi) Tekanan darah adalah menunjukkan keadaan di mana tekanan yang dikenakan oleh darah pada pembuluh arteri ketika darah dipompa oleh jantung ke seluruh anggota tubuh. Tekanan darah dapat dilihat dengan mengambil dua ukuran dan biasanya ditunjukkan dengan angka seperti berikut - 120 /80 mmHg. Angka 120 menunjukkan tekanan pada pembuluh arteri ketika jantung berkontraksi. Disebut dengan tekanan sistolik. Angka 80 menunjukkan tekanan ketika jantung sedang berelaksasi. Disebut dengan tekanan diastolik. Sikap yang paling baik untuk mengukur tekanan darah adalah dalam keadaan duduk atau Zain - 4.

(6) berbaring. Hipertensi adalah penyakit yang terjadi akibat peningkatan tekanan darah. Yang dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu hipertensi primer atau esensial yang penyebabnya tidak diketahui dan hipertensi sekunder yang dapat disebabkan oleh penyakit ginjal, penyakit endokrin, penyakit jantung, gangguan anak ginjal, dll. Hipertensi seringkali tidak menimbulkan gejala, sementara tekanan darah yang terus menerus tinggi dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan komplikasi. Oleh karena itu, hipertensi perlu dideteksi dini yaitu dengan pemeriksaan tekanan darah secara berkala, yang dapat dilakukan pada waktu check-up kesehatan atau saat periksa ke dokter. Biasanya dokter akan mngecek dua kali atau lebih sebelum menentukan anda terkena tekanan darah tinggi atau tidak. Apabila pada kesempatan tersebut tekanan darah anda berada pada 140/90 mmHg atau lebih maka akan didiagnosa sebagai hypertensi (tekanan darah tinggi) Tekanan darah tinggi (hipertensi) menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal..Tanpa melihat usia atau jenis kelamin ,semua orang bisa terkena penyakit jantung dan biasanya tanpa ada gejala-gejala sebelumnya Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. bayi dan anak-anak secara normal memiliki tekanan darah yang jauh lebih rendah daripada dewasa. Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik, dimana akan lebih tinggi pada saat melakukan aktivitas dan lebih rendah ketika beristirahat. Tekanan darah dalam satu hari juga berbeda; paling tinggi di waktu pagi hari dan paling rendah pada saat tidur malam hari. Tekanan darah tinggi (hipertensi) merupakan masalah besar tidak hanya di negara arat tapi juga di Indonesia. Bila tidak diatasi, tekanan darah tinggi akan mengakibatkan jantung bekerja keras hingga pada suatu saat akan terjadi kerusakan yang serius. Pada jantung, otot jantung akan menebal (hipertrofi) dan mengakibatkan fungsinya sebagai pompa menjadi terganggu, selanjutnya jantung akan dilatasi dan kemampuan kontraksinya berkurang. Kerusakan akibat Hipertensi antara lain: • Otak : menyebabkan stroke • Mata : menyebabkan retinopati hipertensi dan dapat menimbulkan kebutaan • Jantung : menyebabkan penyakit jantung koroner(termasuk infark jantung), gagal jantung • Ginjal : menyebabkan penyakit ginjal kronik, gagal ginjal terminal Sebagian besar kasus hipertensi tidak ada terapi definitif, tapi dapat di kontrol dengan pola hidup sehat dan medikasi. Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko untuk terjadinya serangan jantung (infark miokard akut) gagal jantung dan stroke. Di negara barat, pasien yang mengalami serangan jantung setengahnya mengidap hipertensi dan pasien yang mengalami stroke dua pertiganya juga mengidap hipertensi. Menurut AHA (American Heart Association) di Amerika, Tekanan darah tinggi ditemukan satu dari setiap tiga orang atau 65 juta orang dan 28% atau 59 juta orang mengidap prehipertensi. Semua orang yang mengidap hipertensi hanya satu pertiganya yang mengetahui keadaannya dan hanya 61% medikasi. Dari penderita yang mendapat mendapat medikasi hanya satu-pertiga mencapai target darah yang optimal/normal. Di Indonesia belum ada data nasional namun, pada studi MONICA 2000 di daerah perkotaan Jakarta dan FKUI 2000-2003 di daerah Lido pedesaan kecamatan Cijeruk memperlihatkan kasus hipertensi derajat II (berdasarkan JNC VII) masing 20,9% dan 16,9%. Hanya sebagian kecil yang menjalani pengobatan masing-masing 13.3% dan 4,2%. Jadi di Indonesia masih sedikit sekali yang menjalani pengobatan. Pada populasi umum kejadian tekanan darah tinggi tidak terdistribusi secara merata. Hingga usia 55 tahun lebih banyak ditemukan pada pria. Namun setelah terjadi menopause (biasanya setelah usia 50 tahun), tekanan darah pada wanita meningkat terus, hingga usia 75 tahun tekanan darah tinggi lebih banyak ditemukan pada wanita dari pada pria.. Zain - 5.

(7) Penyebab tekanan darah tinggi sebagian besar diketahui, namun peniliti telah membuktikan bahwa tekanan darah tinggi berhubungan dengan resistensi insulin dan/ atau peningkatan kadar insulin (hiperinsulinemia). Keduanya tekanan darah tinggi dan resistensi insulin merupakan karakteristik dari sindroma metabolik , kelompok abnormalitas yang terdiri dari obesitas, peningkatan trigliserid, dan HDL rendah (kolesterol baik). Peneliti juga telah mengidentifikasi selusin gen yang mempunyai kontribusi terhadap tekanan darah tinggi. Walaupun sepertinya hipertensi merupakan penyakit keturunan, namun hubungannya tidak sederhana. Hipertensi merupakan hasil dari interaksi gen yang beragam, sehingga tidak ada tes genetik yang dapat mengidentifikasi orang yang berisiko untuk terjadi hipertensi secara konsisten. Apapun penyebabnya, tekanan darah tinggi mempunyai dampak yang besar di masyarakat. Tekanan darah tinggi merupakan faktor risiko mayor untuk serangan jatuh, stroke, dan gagal jantung. AHA melaporkan, 69% dari penderita serangan jantung, 77% dari penderita stroke dan 74% dari penderita gagal jantung mengiap hipertensi. Hipertensi memang dapat mengakibatkan kejadian dengan konsekwensi yang serius, namun hipertensi dapat di diagnosa dengan mudah dan di kendalikan dengan modifikasi pola hidup sehat dan medikasi. Jadi penting untuk melakukan pemeriksaan tekanan darah secara periodik dan bila ternyata menderita hipertensi penting untuk mencari bantuan dan mengikuti penatalaksanaan yang diberikan oleh dokter. Bila hipertensi dibiarkan tanpa pengobatan maka tekanan darahnya akan terus meningkat secara bertahap mengakibatkan beban kerja jantung yang berlebihan. Beban kerja jantung yang berlebihan akan suatu saat mengakibatkan kerusakan serius pada pembuluh darah dan organ seperti jantung, ginjal, mata dan otak. Pasien hipertensi mempunyai risiko yang meningkat untuk terjadinya : • Penyakit jantung (gagal Jantung, kematian mendadak, kardiomiopati) dan aritmia. • Stroke • Penyakit Jantung koroner • Aneurisma Aorta ( kelemahan dinding aorta yang mengakibatkan dilatasi hingga 1,5 kali lebih besar dan berisiko untuk ruptur), sering mengakibatkan kematian mendadak. • Gagal Ginjal. • Retinopati (penyakit mata yang mengakibatkan kebutaan) Risiko untuk terjadi satu atau lebih dari kondisi diatas, meningkat sebanding dengan peningkatan tekanan darahnya. Pembagian tekanan darah dilakukan untuk membantu pengertian dokter dan pasiennya mengenai bahaya yang berhubungan dengan hipertensi. Kategori dibawah ini berlaku untuk orang dewasa yang pada saat pemeriksaan tidak minum obat untuk tekanan darah tinggi. KATEGORI Normal * Prehipertensi** stadium (hipertensi ringan) stadium (hipertensi sedang) stadium (hipertensi berat) stadium (hipertensi maligna). 1 2 3 4. Tekanan Darah SISTOLIK < 120 120 -139. Tekanan Darah DIASTOLIK dan < 80 mmhg atau 80 -89 mmhg. 140-159 mmhg. 90-99 mmhg. 160-179 mmhg. 100-109 mmhg. 180-209 mmhg. 110-119 mmhg. 210 mmhg atau lebih. 120 mmhg atau lebih. * batas optimal untuk risiko penyakit kardiovaskuler. Namun tekanan darah yang terlalu rendah (dibawah 90/60) juga dapat mengakibatkan masalah jantung dan membutuhkan bantuan dokter. ** prehipertensi merupakan keadaan dimana tidak memerlukan medikasi namun termasul pada kelompok yang berisiko tinggi untuk menjadi hipertensi , penyakit jantung koroner dan stroke. Individu dengan prehipertensi tidak memerlukan medikasi, tapi dianjurkan untuk melakukan modifikasi hidup sehat yan penting mencegah peningkatan tekanan darahnya. Modifikasi pola hidup sehat adalah penurunan berat badan, diet, olahraga, mengurangi asupan garam, berhenti merokok dan membatasi minum alkohol.. Zain - 6.

(8) Hipertensi maligna adalah hipertensi yang sangat parah,yang apabila tidak diobati akan menimbulkan kematian dalam 3-6 bulan,Hipertensi ini jarang terjadi,hanya 1 dari 200 orang yang menderita hipertensi. • Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya • Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan. inilah yang terjadi pada usia lanjut, dimana dinding arterinya telah menebal dan kaku karena arteriosklerosis. Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi vasokonstriksi, yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara waktu mengkerut karena perangsangan saraf atau hormon di dalam darah. • Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga meningkat. Begitu juga sebaaliknya,tekanan darah rendah disebabakan oleh aktivitas memompa jantung berkurang, arteri mengalami pelebaran, banyak cairan keluar dari sirkulasi. Cara yang paling baik dalam menghindari tekanan darah tinggi adalah dengan mengubah ke arah gaya hidup sehat seperi akif berolahraga, Mengatur diet atau pola makan seperti rendah garam, rendah kolesterol dan lemak jenuh, meningkatkan konsumsi buah dan sayuran, tidak mengkonsumsi alcohol dan rokok Namun apabila anda telah didiagnosa terkena Hypertensi,langkah awal terpenting adalah agar menurunkan tekanan darah anda dengan mengikuti gaya hidup sehat seperti di atas dan mengkonsumsi obat sesuai dengan petunjuk dokter.Selain itu dianjurkan juga untuk Melakukan pemeriksaan laboratorium dengan panel evaluasi awal hipertensi atau panel hidup sehat dengan hipertensi Tujuan pemeriksaan laboratorium pada pasien hipertensi : • Untuk mencari kemungkinan penyebab Hipertensi sekunder • Untuk menilai apakah ada penyulit dan kerusakan organ target • Untuk memperkirakan prognosis • Untuk menentukan adanya faktor-faktor lain yang mempertinggi risiko penyakit jantung koroner dan stroke Pemeriksaan laboratorium untuk hipertensi ada 2 macam yaitu : • Panel Evaluasi Awal Hipertensi : Pemeriksaan ini dilakukan segera setelah didiagnosis Hipertensi, dan sebelum memulai pengobatan • Panel Hidup Sehat dengan Hipertensi : Untuk memantau keberhasilan terapi. 2. Tanda dan gejala tekanan darah tinggi Mayoritas penduduk dengan tekanan darah sedang sampai berat tidak bisa menyebutkan kapan tekanan darah mereka terlalu tinggi. Pada kenyataannya , sekitar sepertiga dari penderita hipertensi tidak menyadari keadaan mereka. Jika gejala mulai muncul, pasien dapat mengalami nyeri dada (angina), napas pendek atau gejala lainnya yang berhubungan dengan penyakit jantung atau kerusakan yang mendasarinya. Penyakit hipertensi sering disebut sebagai the silent disease. Umumnya penderita tidak mengetahui dirinya mengidap hipertensi sebelum memeriksakan tekanan darahnya. Faktor-faktor yang mempertinggi resiko terjadinya hipertensi adalah : 1. Keturunan 2. Usia 3. Berat Badan Zain - 7.

(9) 4. Konsumsi Garam 5. Ras 6. Pola makan dan gaya hidup 7. Aktivitas olahraga Tekanan darah tinggi dapat menimbulkan tanda dan gejala berupa diantaranya: • kelelahan • bingung • mual atau gangguan pencernaan • gangguan atau masalah penglihatan • keringat yang berlebihan • kulit yang nampak pucat atau kemerahan‘mimisan • kecemasan atau kegugupan • denyut jantung yang kuat, cepat atau tidak teratur • bunyi berdengung atau berdering di telinga • impotensi • pusing kepala • sakit kepala. 3. Metode untuk mendiagnosis tekanan darah tinggi Diagnosis tekanan darah tinggi dimulai saat dokter mengumpulkan riwayat medis pasien. Dokter akan menanyakan mengenai gangguan yangn berhubungan dengan jantung dalam keluarga pasien ( misalnya tekanan darah tinggi, penyakit jantung koroner). Dokter juga akan menanyakan mengenai gaya hidup pasien seperti diet, olahraga dan stess. Setelah mendapatkan riwayat kesehatan yang lengkap, dokter akan melengkapinya dengan pemeriksaan fisik, yang akan meliputi pemeriksaan tekanan darah pada kedua lengan pada saat berbaring dan berdiri. Pada beberapa kasus, dokter akan meminta pasien untuk mengukur tekanan darahnya sendiri di rumah dan membuat catatan harian mengenai tekanan darahnya tersebut. Strategi ini akan membantu dalam menentukan pola tekanan darah pasien yang normal dan menyingkirkan ”hipertensi jas putih“ (hipertensi yang disebabkan oleh kecemasan saat berada dalam kantor dokter yang mengenakan jas putih). Nampak pula bahwa orang dewasa usia 65 tahun atau lebih tua , tekanan darah akan menurun 2 jam setelah makan. Hal ini kemungkinan disebabkan ketidakakuratan pembacaan tekanan darah jika dilakukan pada saat itu. Pembacaan tekanan darah juga dipengaruhi bila pasien minum kopi atau merokok 30 menit sebelum dilakukan pengukuran. Pasien juga sebaiknya pergi ke kamar mandi sebelum pengukuran karena kandung kemih yang penuh dapat merubah pembacaan tekanan darah. Tekanan darah diukur dengan meletakkan manset (yang terhubung dengan manometer air raksa) pada lengan atas dan dengan menggunakan stetoskop untuk mendengarkan arteri brakhial yang terletak pada sebelah dalam siku pada lengan atas yang bersangkutan. Manset kan dipompa penuh sampai aliran darah akan berhenti singkat. Kemudian manset akan dikempiskan perlahan sehingga aliran darah kembali semula. Pada saat udara dalam manset dikeluarkan, pemeriksa akan mengamati ketinggian air raksa yang turun perlahan pada manometer air raksa dan menunggu sampai terdengar denyut jantung. Angka yang tepat pada saat denyutan pertama adalah menunjukkan tekanan sistolik. Ketika manset makin mengempis, ketinggian air raksa akan makin menurun dan saat bunyi denyut jantung terdengar terakhir kali, angka pada manometer air raksa tersebut adalah tekanan diastolik. Alat pemeriksa tekanan darah lainnya dapat juga digunakan. Beberapa orang menggunakan alat pengukur tekanan darah digital. Monitor tekanan darah yang bisa dipercaya dapat didapatkan bagi mereka yang tertarik untuk memonitor tekanan darah mereka sendiri atau anggota keluarga mereka yang lain. Saat menggunakan alat monitor ini, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai kualitas alat tersebut. Secara umum monitor digital ini merupakan yang termudah dan paling dapat dipercaya namun memerlukan pengecekan secara Zain - 8.

(10) berkala dengan menggunakan sphygmomanometer. Para peneliti juga mentes monitor tekanan darah 24 jam, dengan studi awal difokuskan pada penderita tekanan darah tinggi yang mempunyai risiko tinggi untuk serangan jantung. Menurut American Heart Association, alat pengukur tekanan darah otomatis yang banyak dijumpai di tempat umum (misalnya toko obat atau apotik) sebaiknya tidak dianggap sebagai alat yang akurat. Alat-alat ini seringnya tidak terawat dengan baik dan dapat memberikan hasil yang tidak akurat pada kebanykan individu. Monitor tekanan darah ambulatori mengungkapkan bahwa pada individu normal, tekanan darah tertinggi dialami saat pagi hari dan akan menurun pada malam hari ( juga disebut fenomena ”dipping”). Bila tidak ditemukan fenomena ini, maka disebut abnormal dan sudah dihubungkan dengan peningkatan risiko komplikasi di otak dan jantung pada pasien dengan atau tanpa hipertensi sebelumnya. Setelah pemeriksaan fisik , beberapa tes dapat dikerjakan termasuk diantaranya: • Urinalisis dan beberapa tes darah (misalnya elektrolit dan zat buangan) untuk menyingkirkan gangguan fungsi ginjal. Pemeriksaan gula darah dan profil lemak lengkap termasuk kadar kolesterol dan trigliseride juga disarankan dilakukan. Tes darah lainnya seperti fungsi tiroid dan jumlah sel darah putih, termasuk kalsium dan kadar fosfat. • Elektrokardiogram (EKG) yang dapat mengukur aktivitas listrik jantung. Dengan menganalisa hasil EKG, dokter dapat adanya gangguan jantung yang dapat berhubungan dengan hipertensi (misalnya hipertrofi bilik jantung kiri) yang dapat terjadi sebagai akibat proses yang sudah berlangsung lama, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol. Pemeriksaan doppler juga mendeteksi kelainan relaksasi jantung (disfungsi diastolik) sebagai komplikasi dari hipertensi. • Ekokardiogram, menggunakan gelombang suara ultra untuk visualisasi struktur dan fungsi jantung. Tes ini juga dipakai untuk mencek gangguan jantung lainnya seperti hipertrofi bilik jantung kiri. • Pemeriksaan foto roentgen dada untuk menyingkirkan pembesaran jantung. Ketika diagnosis telah dibuat dan masalah serius lainnya (misalnya gangguan fungsi ginjal) telah disingkirkan, dimulailah pengobatan. Meski demikian tekanan darah yang sangat tinggi memerlukan tes tambahan untuk menyingkirkan sebab yang tidak biasa. Sebagai contoh doppler sonogram ginjal atau scan dapat dilakukan untuk menilai hipertensii yang berhubungan dengan penyakit ginjal atau disebabkan penyempitan arteri ginjal. Juga, tes urin 24 jam mungkin diperlukan untuk menyingkirkan gangguan endokrin seperti penyakit Cushing atau pheochromocytoma. Tekanan darah tinggi dapat terjadi baik pada dewasa maupun anak-anak. Beberapa orang mungkin dapat pula didiagnosis menderita keadaan yang sebaliknya yaitu tekanan darah rendah (hipotensi). Meski beberapa orang dengan tekanan darah tinggi tidak memerlukan obat mereka dapat mengontrol faktor risiko (misalnya berat badan), kebanyakan orang memerlukan terapi jangka panjang dengan obat-obatan.. 4. Pilihan Terapi untuk Tekanan Darah Tinggi Secara umum, pasien dengan pembacaan tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih merupakan kandidat untuk intervensi medis, sebagai tambahan pada perubahan gaya hidup. Pasien dengan hipertensi sistolik terisolasi (misalnya tekanan darah 160/89 mmHg) atau usia lebih dari 65 tahun juga merupakan kandidat untuk terapi medis. Pasien prehipertensi secara umum disarankan untuk melakukan beberapa perubahan gaya hidup sebelum terapi medis dimulai. Ada begitu banyak jenis obat-obatan untuk mengontrol tekanan darah tinggi. Jika anda memerlukannya, dokter anda akan menyarankan penggunaannya sesuai kondisi anda, dimulai dengan dosis rendah dan dipantau hasilnya. Jika dianggap perlu akan ditambah dosisnya secara bertahap, sehingga tekanan darah anda dapat terkontrol.. Zain - 9.

(11) Jika dianggap perlu dokter akan menyarankan penggunaan lebih dari satu macam obat untuk mengurangi efek sampingan obat yang digunakan. Yang perlu diperhatikan adalah sekali anda memulai menggunakan obat, kemungkinan besar anda akan terus menggunakannya selama hidup anda. Obat tekanan darah tinggi tidak menghilangkan penyakit tetapi mengontrolnya. Obat-obat itu tidak bertahan tinggal di dalam tubuh kita, lebih lama masa penggunaannya lebih baik obat itu bekerja. Anda harus selalu membawa obat dan cara penggunaannya bersama anda. Pengobatan hipertensi secara garis besar dibagi menjadi 2 jenis yaitu : 1. Pengobatan non obat (non farmakologis) 2. Pengobatan dengan obat-obatan (farmakologis) Pengobatan non obat (non farmakologis) Dahulu orang kurang antusias melakukan penyelidikan pengobatan non farmakologis pada hipertensi esensial, karena cara ini kurang efektif dan sangat sulit dilaksanakan. Akan tetapi mengingat bahwa hipertensi ringan mencakup sebagian besar kasus dan adanya efek samping akibat pengobatan yang dilakukan dalam jangka panjang, mendorong para ahli untuk menyelidiki kelebihan pengobatan non farmakologis. Pengobatan non farmakologis kadang-kadang dapat mengontrol tekanan darah sehingga pengobatan farmakologis menjadi tidak diperlukan atau sekurang-kurangnya ditunda. Sedangkan pada keadaan dimana obat anti hipertensi diperlukan, pengobatan non farmakologis dapat dipakai sebagai pelengkap untuk mendapatkan efek pengobatan yang lebih baik. Pengobatan non farmakologis diantaranya adalah : 1. Mengatasi obesitas / menurunkan kelebihan berat badan 2. Mengurangi asupan garam ke dalam tubuh. Nasehat pengurangan garam: harus memperhatikan kebiasaan makan penderita. Garam menyebabkan menunpuknya cairan dalam tubuh, sehingga meningkatkan volume dan tekanan darah. Menurut WHO Expert Committee on Preevention of Cardiovascular Disease sebaiknya konsumsi garam tidak lebih dari 6 gr per hari. 3. Ciptakan keadaan rileks. Berbagai cara relaksasi seperti meditasi, yoga atau hipnosis dapat mengontrol sistem saraf yang akhirnya dapat menurunkan tekanan darah. 4. Melakukan olah raga seperti senam aerobik atau jalan cepat selama 30-45 menit sebanyak 3-4 kali seminggu. 5. Berhenti merokok dan mengurangi konsumsi alkohol 6. Ukurlah tekanan darah secara teratur 7. Konsultasikan dengan dokter secara teratur Pengobatan dengan obat-obatan (farmakologis) Pengobatan hipertensi dilandasi oleh beberapa prinsip sebagai berikut : 1. Pengobatan hipertensi sekunder lebih mendahulukan pengobatan penyebab hipertensi 2. Pengobatan hipertensi esensial ditujukan untuk menurunkan tekanan darah dengan harapan memperpanjang umur dan mengurangi timbulnya komplikasi 3. Upaya menurunkan tekanan darah dicapai dengan menggunakan obat anti hipertensi 4. Pengobatan hipertensi adalah pengobatan jangka panjang, bahkan kemungkinan seumur hidup 5. Jenis-jenis obat anti hipertensi : •. Diuretik. Obat-obatan jenis diuretik bekerja dengan cara mengeluarkan cairan tubuh (lewat kencing) sehingga volume cairan ditubuh berkurang yang mengakibatkan daya pompa jantung menjadi lebih ringan. Contoh obat-obatan yang termasuk golongan diuretik adalah Hidroklorotiazid. Ini sering kali. merupakan terapi pertama yang diberikan untuk menurunkan tekanan darah. Meskipun sudah sering digunakan, obat ini sering memberikan efek yang tidak diinginkan, seperti kadar kalium yang rendah (hipokalemia). Efek samping ini dapat diminimalkan dengan pemakaian diuretik hemat kalium. Zain - 10.

(12) •. Penghambat Simpatetik. Golongan obat ini bekerja dengan menghambat aktivitas saraf simpatis (saraf yang bekerja pada saat kita beraktivitas). Contoh obat yang termasuk dalam golongan penghambat simpatetik adalah : Metildopa, Klonidin dan Reserpin.. •. Betabloker. Mekanisme kerja anti-hipertensi obat ini adalah melalui penurunan daya pompa jantung. Jenis betabloker tidak dianjurkan pada penderita yang telah diketahui mengidap gangguan pernapasan seperti asma bronkial. Contoh obat-obatan yang termasuk dalam golongan betabloker adalah : Metoprolol, Propranolol dan Atenolol.. •. Vasodilator. Obat golongan ini bekerja langsung pada pembuluh darah dengan relaksasi otot polos (otot pembuluh darah). Yang termasuk dalam golongan ini adalah : Prasosin, Hidralasin.. •. Penghambat Enzim Konversi Angiotensin. Cara kerja obat golongan ini adalah menghambat pembentukan zat Angiotensin II (zat yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah). Contoh obat yang termasuk golongan ini adalah Captopril. Obat ini merupakan vasodilator yang membantu menurunkan. tekanan darah dengan menghambat substansi dalam darah yang menyebabkan pembuluh darah akan mengerut (konstriksi). Beberapa studi baru-baru ini menyatakan bahwa golongan obat ini lebih baik dari pada lainnya untuk mencegah stroke, penyakit jantung dan penyakit ginjal pada pasien-pasien (terutama mereka yang diabetes) dengan faktor risiko untuk penyakit vaskular / pembuluh darah. Obat-obatan ini juga bermanfaat pada pasien dengan yang telah menderita penyakit jantung. •. Antagonis kalsium. Golongan obat ini menurunkan daya pompa jantung dengan cara menghambat kontraksi jantung (kontraktilitas). Yang termasuk golongan obat ini adalah : Nifedipin, Diltiasem dan Verapamil. Obat-obatan ini. merupakan vasodilator yang menghambat aliran kasium ke dalam jantung dan menurunkan tekanan darah. Meskipun demikian, kebanyakan studi tidak memperlihatkan manfaat obat ini dalam menurunkan risiko kematian dari tekanan darah tinggi, dan beberapa dariobat-obatan ini dapat meningkatkan risiko kematian dari tekanan darah tinggi. •. Penghambat Reseptor Angiotensin II. Cara kerja obat ini adalah dengan menghalangi penempelan zat Angiotensin II pada reseptornya yang mengakibatkan ringannya daya pompa jantung. Obat-obatan yang termasuk dalam golongan ini adalah Valsartan (Diovan). Golongan obat baru ini menunjukkan. hasil yang cukup baik dan menjanjikan dalam menurunkan komplikasi-komplikasi yang berhubungan dengan tekanan darah tinggi. Mereka mempunyai efek yang mirip dengan pengahambat EKA meskipun lebih spesifik pada aksinya dan memiliki efek samping yang lebih sedikit. Meskipun penyekat beta, penghambat EKA dan diuretik pada saat ini lebih sering digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi, penghambat reseptor angiotensin nampaknya akan lebih banyak lagi diresepkan di masa datang. Meskipun beberapa dari obat-obatan baru memperlihatkan manfaatnya dalam menurunkan baik tekanan darah dan risiko penyakit jantung, mereka belum diuji satu sama lainnya sampai baru-baru ini. Melalui studi Antihypertensive and Lipid Lowering Treatment to Prevent Heart Attack Trial (ALLHAT). Dimulai pada tahun 1994, melibatkan lebih dari 42 000 dan merupakan trial sejenisnya yang terbesar, studi ini menunjukkan bahwa diuretik ”tradisional” lebih efektif dalam mengobati tekanan darah tinggi dan sebaiknya digunakan sebagai terapi lini pertama. Pasien dengan tekanan darah tinggi secara acak diberikan diuretic, penyekat kalsium, penghambat EKA atau penghambat alfa. Hasil studi ini dalam 5 tahun kemudian, dibandingkan dengan obat lainnya yang digunakan dalam studi ini, diuretik tidak hanya lebih efektif secara signifikan dalam menurunkan tekanan darah, namun juga dalam menurunkan risiko kejadian kardiovaskular ( misalnya stroke, angina, gagal jantung). Kategori penghambat alfa dihentikan pada tahun 2000 karena kejadian kardiovaskular dan perawatan yang lebih tinggi Zain - 11.

(13) dibandingkan dengan diuretik. Berdasarkan temuan ini, peneliti di ALLHAT menyimpulkan bahwa terapi obat-obatan dengan hipertensi sebaiknya dimulai dengan diuretik. Penelitian tambahan difokuskan pada risiko akibat obat-obatan yang digunakan untuk terapi hipertensi. Beberapa studi akhir-akhir ini menyampaikan kemungkinan obat penurun tekanan darah dapat mempercepat risiko penyakit diabetes, terutama pada mereka yang mempunyai risiko penyakit diabetes. Penghambat beta dan diuretic merupakan kelas obat yang paling sering dikaitkan dengan diabetes. Sebaliknya, ARB dan penghambat EKA paling aman untuk diabetes. Penelitian tambahan diperlukakan untuk mengkonfirmasi hasil-hasil pada studi ini. Peneliti juga memeriksa pemakaian kombinasi obat untuk pengobatan tekanan darah tinggi yang efektif. Kebanyakan pasien mengkonsumsi obat yang terpisah untuk mengontrol tekanan darah mereka. Peneliti mengevaluasi kombinasi obat dengan dosis yang lebih rendah dalam satu sediaan kapsul. Para peneliti percaya bahwa penelitian yang baik diperlukan untuk melihat manfaat terapi ini. Mayoritas pasien dengan tekanan darah tinggi akan memerlukan obat-obatan selam hidup mereka untuk mengontrol tekanan darah mereka. Pada beberapa kasus, dua atau tiga antihipertensi dapat diberikan. Beberapa studi akhir-akhir ini menunjukkan bahwa kombinasi tersebut tidak hanya menurunkan tekanan darah namun juga menurunakan risiko stroke dan penyakit jantung iskemik. Penelitian yang lainnya menyarankan penghentian pemakaian obat antihipertensi pada pasien dengan tekanan darah yang tidak terlalu tinggi dan hanya menjalani perbaikan gaya hidup saja. Perubahan gaya hidup yang paling penting pada studi yang ada adalah penurunan berat badan dan konsumsi diet rendah garah. Strategi seperti latihan, rencana diet dan terutama perubahan obat-obatan sebaiknya didiskusikan dengan dokter sebelum diaplikasikan. Para peneliti juga telah mencari sumber genetic tekanan darah tinggi. Dengan mengidentifikasi gen penyebab tekanan darah tinggi pada pasien dapat menolong dokter untuk meresepkan obat antihipertensi yang paling efektif. Modifikasi gaya hidup: Masyarakat dengan tekanan darah tinggi sebaiknya menghindari beberapa aktivitas tertentu yang dapat meningkatkan tekanan darah dan frekuensi jantung pada tingkat yang membahayakan. Diantaranya : • sauna atau ruang uap • mandi uap • kolam air hangat • berendam air panas • kolam renang yang hangat Sangat penting bagi paenderita hipertensi untuk membatasi jumlah waktu yang dihabiskan untuk aktivitas tersebut diatas hanya kurang dari 10 menit. Setelah terjadinya paparan terhadap lingkungan ini, pasien sebaiknya duduk menjauh dari sumber panas selama beberapa menit sebelum berdiri kembali dengan tujuan untuk meminimalkan risiko terjadinya pusing kepala atau pingsan (sinkope). Pasien hipertensi harus lebih berhati-hati mengenai pemakaian obat-obatan bebas (OTC) yang mengandung vaskokonstriktor, yang mana dapat menaikkan tekanan darah. Obat-obatan tersebut seperti: • tetes mata • antihistamin • flu, sinus dan obat batuk (terutama yang mengandung dekongestan) Pasien hipertensi disarankan untuk mengikuti anjuran dokter mengenai pengobatan untuk mencegah konsekuensi kesehatan yang serius. Pasien juga disarankan untuk berdiskusi dengan dokter mengenai efek samping atau hal lainnya yang berhubungan dengan pengobatan. Pencegahan. Cara yang paling baik dalam menghindari tekanan darah tinggi adalah dengan mengubah ke arah gaya hidup sehat seperti aktif berolahraga, mengatur diet atau pola makan seperti rendah garam, rendah Zain - 12.

(14) kolesterol dan lemak jenuh, meningkatkan konsumsi buah dan sayuran, tidak mengkonsumsi alkohol dan rokok Namun apabila anda telah didiagnosa terkena Hypertensi, langkah awal terpenting adalah agar menurunkan tekanan darah anda dengan mengikuti gaya hidup sehat seperti di atas dan mengkonsumsi obat sesuai dengan petunjuk dokter.Selain itu dianjurkan juga untuk melakukan pemeriksaan laboratorium dengan panel evaluasi awal hipertensi atau panel hidup sehat dengan hipertensi Tujuan pemeriksaan laboratorium pada pasien hipertensi : • Untuk mencari kemungkinan penyebab Hipertensi sekunder • Untuk menilai apakah ada penyulit dan kerusakan organ target • Untuk memperkirakan prognosis • Untuk menentukan adanya faktor-faktor lain yang mempertinggi risiko penyakit jantung koroner dan stroke. Atherosklerosis Atherosklerosis adalah pengerasan dan penebalan dinding pembulu darah arteri akibat plaque dimulai dari lapisan intima bagian pembuluh darah paling dalam yang kemudian meluas juga ke lapisan media dari pembuluh darah yang terjadi karena proses pengendapan lemak, komplek karbohidrat dan produk darah, jaringan ikat dan calcium Bila plaque yang terbentuk dalam pembuluh darah cukup besar, ditambah faktor-faktor resiko athelosclerosis masih terus berlanjut seperti kadar kolesterol tinggi, penyakit kencing manis yang tidak terkontrol, tekanan darah tinggi, merokok, kegemukan, kurang olah raga, stress, maka akan mudah terjadi penyumbatan karena terlepasnya plague yang berakibat fatal buat penderita. Apabila yang mengalami sumbatan pembuluh darah yang cukup vital misalnya pembuluh darah koroner jantung atau pembuluh darah utama otak, maka dapat menyebabkan kematian mendadak, serangan jantung dan stroke. Oleh sebab itu faktor-faktor resiko yang menyebabkan percepatan pembentukan atherosklerosis harus dikurangi atau dihilangkan dan pada kasus-kasus penderita yang telah mengalami gangguan pembentukan atherosklerosis yang cukup berat harus dilakukan upaya untuk mengurangi atherosklerosis tersebut sebelum terjadinya gangguan yang lebih fatal. Ada beberapa panduan yang dapat dilakukan untuk menghindari pembentukan terjadinya atheroslerosis yaitu : 1. Pengaturan pola hidup berupa : • Mengendalikan stress • Mengatur pola makan dalam rangka menurunkan kadar kolesterol dan kadar gula dalam darah kita. • Menurunkan berat badan yang berlebihan • Olah raga yang teratur 2. Menggunakan Food suplemen tambahan yang telah diteliti kasiatnya • Vitamin, mineral dan antioksidan • Garlic ( Bawang putih ) • Omega 3, 6 • Squalline •. Mengkudu ( Buah noni ). Zain - 13.

(15) Terapi Alternative • Terapi Khelasi • Kolon hydroterapi • Urine terapi Bagi yang sudah terlanjur sakit seperti hipertensi, diabetes atau penyaki-penyakit akibat penyempitan pembuluh darah lainnya maka pengaturan pola hidup , penggunaan food suplemen dan terapi alternatif seperti yang diatas dapat dijadikan sebagai panduan tetapi disesuaikan dengan penyakit yang dideritanya disertai tetap mengkonsumsi obat medis secara teratur yang telah dianjurkan oleh dokter keluarganya. Terapi khelasi Terapi khelasi adalah metode pengobatan dengan menggunakan bahan utama EDTA ( Ethylene Diamine Tetracetik Acid ) dan nutrien lain yang dilarutkan dalam 500 ml larutan infus steril, kemudian dimasukan ke dalam tubuh langsung melalui pembuluh darah vena. Terapi khelasi berasal dari kata yunani “ CHELE “ yang berarti capit , sehingga prinsip terapi khelasi ini adalah mencapit dimana yang dicapit disini adalah logam-logam berat yang banyak masuk kedalam tubuh manusia karena berbagai polusi seperti timah hitam, aluminium,merkuri,kadmium,dan bahan-bahan kimiawi lainnya. Polutan tersebut dapat masuk kedalam tubuh kita dan beredar dalam pembuluh darah melalui polusi asap industri, makanan modern seperti makanan kaleng,bahan pengawet,bahan pewarna,bahan penyedap, dll. Terapi khelasi ini lebih bersifat detoksifikasi atau menghilangkan dan menetralkan racun yang masuk kedalam tubuh kita yang mengakibatkan proses atherosklerosis tersebut. Bahan – bahan polutan dalam tubuh yang telah dicapit oleh EDTA akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui ginjal sebagai urine dalam keadaan masih seperti aslinya tanpa dimetabolisme. Keuntungan terapi khelasi : - Memperbaiki fungsi organ tubuh secara alamiah dengan membersihkan zat-zat beracun dari dalam tubuh dan memperbaiki aliran darah. - Memperbaiki organ – organ secara menyeluruh tidak hanya satu organ saja - Vitalitas setelah khelasi meningkat. - Biaya lebih ringan dibanding dengan operasi Penyakit yang memberi respon yang baik terhadap khelasi antara lain : - Penyakit jantung koroner - Pengerasan dan penyempitan pembuluh darah ( Atherosklerosis ) - Tekanan darah tinggi - Kadar lemak darah tinggi - Stroke Gangguan pembuluh darah tepi ( Kaki dingin, semutan , kram ) - Luka pada kencing manis - Rematik dan perkapuran sendi - Demensia senilis ( Pikun ) - Gangguan seksual ( Impotensia ) - Vitalitas menurun - Penyakit parkinson Cairan infus terapi khelasi yang telah disiapkan diberikan melalui infus pada tangan penderita, selama infus penderita dapat duduk santai, mengobrol, membaca, menonton televisi dan apabila diperlukan dapat berjalan dengan membawa infus ( misalnya untuk kencing ).. Zain - 14.

(16) Satu seri khelasi diberikan 20-30 kali terapi dilakukan 2 kali seminggu lama pemberian 3-4 jam. Karena ginjal menerima beban lebih berat untuk mengeluarkan sampah dan mineral yang masih diperlukan juga ikut terbuang keluar maka perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk memantau fungsi ginjal dan kadar mineral dalam tubuh minimal awal terapi dan setiap selesai 10 kali terapi. Kolon Hidroterapi Kolon hidroterapi adalah pengembangan yang lebih lengkap dari enema dan merupakan cara yang aman untuk mengeluarkan sisa-sisa makanan dan racun dari usus besar tanpa menggunakan obat-obatan tetapi hanya menggunakan air yang telah difilter sehingga bebas dari bahan kimia beracun dan disterilsasi dengan sinar ultra violet. Efek pembersih dari kolon hidroterapi ini mengurangi stagnasi dan pembentukan bakteri patologis dalam usus besar akibat proses fermentasi dan membantu membuat keseimbangan flora di dalam usus sehingga mengoptimalkan kesehatan. Proses pengisian dan pengosongan air diulang 4 kali selama sekitar 1 jam terapi. James A Wiltsie berpendapat bahwa pengetahuan kita mengenai fisiologi, patologi dan pengelolaan dari usus besar dapat berefek pada organ lain dan sistem dari tubuh kita, sehingga bila kita memperhatikan usus besar kita dengan baik maka secara tidak langsung menjadi sumber kesehatan bagi tubuh kita. Ketidak seimbangan fungsi usus ini dapat mengakibatkan penumpukan racun ( Toksin ) yang melalui sistem peredaran darah dan limfatik akan tersebar ke seluruh tubuh kita dan menimbulkan penyakit . Terapi Urine Terapi auto urine sudah dilakukan di India sejak 5000 th yang lalu. Masyarakat di Eropa juga sudah mengenalnya sejak 4000 th yang lalu sedangkan di Cina baru diketahui sejak 1700 th yang lalu dan Jepang baru 700 th yang lalu dan hingga kini masih dijalankan oleh sebagian masyarakat. Saat ini terapi urine ini telah semakin banyak diteliti oleh dunia medis dan ditemukan banyak manfaat terapinya. Pada tahun 1991 dr johann Abele menulis buku yang didalamnya ditulis kemujaraban air seni, kemudian ahli farmasi Ingeborg Allmann menulis buku kekuatan menyembuhkan terapi air seni karena dia menderita penyakit asma allergik yang tidak pernah sembuh dengan pengobatan konservatif lalu mencoba pengobatan alternatif yakni terapi urine dan menjalani terapi selama 6 bulan dan penyakitnya benar-benar hilang. Dr Hasle dari swiss membahas secara ekstensif zat-zat yang terdapat dalam air seni kemudian DR iwan T. Budiarso, D.V.,M.,APU dalam bukunya Terapi auto urine dan pengalaman pribadinya dalam mengobati penyakit jantung koroner yang hasilnya sangat menakjubkan. Berdasarkan data-data ilmiah tersebut sekarang urine terapi telah banyak dipakai untuk mengobati penyakit degeneratif. Pengunaan terapi alternatif untuk mendukung terapi kedokteran konservatif dan pengaturan pola hidup boleh dilakukan oleh siapa saja , tetapi hendaknya benar-benar dipilih terapi yang paling cocok dan bermanfaat sesuai dengan kondisi saat itu.. Kardiovaskular Dapat Dihindari! Dengan menghentikan kebiasaan merokok penderita jantung koroner akan berkurang kemungkinan terserang penyakit ini sebesar 50 persen. Federasi Jantung Dunia (WHF) melaporkan, penyakit kardiovaskular (cardiovascular disease/CVD) menurun dari 51,0 persen (1985) menjadi 48,0 persen (1990), dan 46,0 persen (1997). Sebaliknya, menurut DR Dede Kusmana dari Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vascular Fakultas Kedokteran UI, persentase kematian akibat penyakit ini di negara berkembang justru meningkat. Kalau pada 1985 sebanyak 16,0 persen, maka angka ini menjadi 17,0 persen pada 1990 dan naik lagi menjadi 24,0 persen pada 1997.. Zain - 15.

(17) Hal yang sama juga terjadi di Indonesia. Seperti dilaporkan Badan Litbang Departemen Kesehatan RI, prosentasi kematian meningkat dari 5,9 persen (1975) menjadi 9,1 persen (1986) dan 19,0 persen (1995). Pada seminar Penatalaksanaan Penyakit Jantung dan Stroke, di RS Pusat Jantung Nasional Harapan Kita Jakarta, pekan lalu, DR Dede mengatakan, pada 2000 dilaporkan CVD bertanggung jawab terhadap 16,5 juta kematian di dunia di mana tiga perempatnya terjadi di negara berpendapatan rendah dan sedang. Sekitar 80 persen penyebab mortalitas adalah penyakit jantung (7,2 juta) dan stroke sebanyak 5,2 juta. Menurutnya, penelitian pada 2000 di Jakarta Selatan menunjukkan, insiden CVD untuk umur 25 tahun ke atas sebanyak 1,2 persen. Secara keseluruhan penyebab utama mortalitas 68,8 persen disebabkan CVD. Dari angka itu 42,9 persen disebabkan jantung dan 25,8 persen karena stroke. Senada, Dr Aulia Sani SpJp (K) FJCC FIHA dari Pusat Jantung Nasional Harapan Kita mengatakan, penyakit jantung kini makin menjadi masalah kesehatan masyarakat. Sebab 80 persen kematian akibat penyakit ini terjadi di negara berpendapatan rendah dan sedang dan 86 persen di negara berkembang. ‘’Penyakit kardiovaskular kini sudah menjadi epidemi global tanpa mengenal perbedaan antara pria dan wanita, serta batas geografis dan sosial ekonomi,'’ katanya pada seminar tersebut. Faktor resiko Menurut DR Dede, badan dunia menyampaikan data bahwa faktor risiko mayor yang berperan terhadap epidemi CVD adalah hipertensi, hiperkolesterolemia, asupan sayur dan buah rendah, tembakau, kurang aktivitas fisik, dan obesitas. Lebih dari tiga perempatnya hanya tiga faktor risiko yang bertanggung jawab, yaitu tembakau, hipertensi, dan hiperkolesterolemia atau kombinasi. Di seluruh dunia, tembakau bertanggung jawab terhadap timbulnya penyakit jantung pada 5 juta (22 persen) kematian CVD. Sedangkan hipertensi atau penurunan tekanan darah tidak optimal menyumbang sekitar 7,1 juta (42 persen), hiperkolesterolemia 4,4 juta (18 persen) dan inaktivitas fisik 1,9 juta. ‘’Di Jakarta Selatan sendiri, prevalensi perokok 38,5 persen laki-laki dan 1,8 persen perempuan,'’ ujar DR Dede. Zain - 16.

(18) Ia mengungkapkan, uji univariat kebiasaan mengonsumsi tembakau (merokok) menunjukkan, baik yang masih aktif maupun bekas perokok (2-10 tahun), mempunyai rasio bahaya yang tinggi. Demikian juga jumlah konsumsi rokok satu batang atau lebih mempunyai risiko yang sama. Semakin muda usia seseorang mulai merokok, semakin besar pula bahaya terhadap kematian kardiovaskular. Jenis rokok juga tidak berpengaruh. Baik rokok putih maupun sigaret tetap mendatangkan rasio bahaya yang sama. ‘’Di atas 10 tahun berhenti merokok dapat digolongkan dalam kelompok orang yang tidak merokok. Ini berarti jika ingin berhenti merokok, upayakan sampai 10 tahun dan jangan mencobanya kembali. Berhenti merokok hanya dua tahun mempunyai risiko yang sama dengan perokok,'’ kata DR Dede menyarankan. Sedini mungkin DR Dede menegaskan, Indonesia sebagai negara berkembang dan sedang menghadapi krisis memerlukan konsep sederhana dalam menekan peningkatan penyakit kardiovaskular. Pencegahan merupakan jawaban tepat agar terhindar dari penyakit ini. Jangan sampai mempunyai atau membiarkan diri mengidap faktor risiko. Caranya, dengan aktif bekerja secara fisik, seperti berolahraga, menari, dan melakukan kegiatan fisik lainnya yang setara secara teratur. Yang juga penting adalah membiasakan diri tetap tidak merokok atau menghentikan rokok. Dan bila sudah ada penyakit ini, atasi atau hilangkan (kontrol) dengan cukup baik dan teratur. ‘’Tidak merokok atau berhenti merokok merupakan upaya yang positif karena prevalensi merokok di Indonesia masih tinggi yaitu di atas 50 persen. Pengalaman di Amerika Serikat menunjukkan bahwa insiden kardiovaskular menurun 24,4 persen dalam waktu 10 tahun hanya dengan menggalakkan sikap menghentikan kebiasaan merokok,'’ ungkap DR Dede. Hal yang sama juga dikemukakan Aulia. Menurutnya, upaya pencegahan penyakit kardiovaskular bisa dilakukan dengan pengontrolan faktor risiko. Salah satunya dengan menghentikan kebiasaan merokok. Selain itu juga dengan penanganan hipertensi, kontrol diabetes, mengendalikan kadar lemak darah, serta pola hidup yang teratur, mengontrol kelebihan berat badan dan aktivitas fisik/pola hidup aktif. ‘’Fakta menunjukkan bahwa semua perokok ingin berhenti merokok namun tidak tahu caranya. Dengan menghentikan kebiasaan ini, maka penderita jantung koroner akan berkurang kemungkinannya terserang penyakit ini sebesar 50 persen,'’ ujarnya. Konsumsi Buah dan Sayur Antioksidan Upaya pencegahan penyakit jantung dan stroke, serta penyakit kardiovaskular lainnya harus dilakukan segera. Mengutip pendapat para pakar Komite Nutrisi dari AHA (Amerika Serikat) maupun dari forum dunia tentang jantung dan stroke, DR Dede Kusmana dari Departemen Kardiologi dan Kedokteran Vaskular Fakultas Kedokteran UI menyatakan, berdasarkan penemuan ilmiah maka masyarakat umum direkomendasi untuk mengonsumsi makanan yang seimbang dengan titik berat pada buah dan sayur yang mengandung antioksidan. ‘’Bagi mereka yang sudah menderita penyakit, maka suplementasi dari vitamin E menjanjikan, meskipun berbagai penelitian masih kontroversi,'’ ungkapnya. Sedangkan menurut dr Diana Komala dari perusahaan farmasi Combiphar, suplemen makanan diperlukan khususnya bagi mereka yang sudah berusia lanjut. Sebab pada masa ini vitalitas dan stamina orang menurun, disertai meningkatnya risiko terkena berbagai penyakit termasuk hipertensi, kencing manis, jantung, dan stroke. ‘’Karena itu kebutuhan vitamin perlu untuk dicukupi,'’ ujarnya. Bila terjadi defisiensi vitamin (kekurangan vitamin), orang usia lanjut akan mengalami gangguan kognitif (menurunnya daya ingat), gangguan pemulihan luka, kondisi tubuh buruk, anemia, dan peningkatan perkembangan terjadinya infeksi. ‘’Defisiensi vitamin yang ekstrem bisa mengakibatkan kerusakan organ secara irreversible. Karena itu, pemberian suplementasi harus dimulai sebelum gejala timbul,'’ imbuh Diana.. Zain - 17.

(19) PENYAKIT JANTUNG KORONER Jantung adalah pusat peredaran darah di dalam dada yang terus menerus memompakan darah ke seluruh bagian tubuh selama hidup seseorang. Tugas utama jantung adalah memompakan darah merah yang kaya akan oksigen dan nutrisi, melalui arteri besar (disebut aorta) ke seluruh bagian tubuh. Bila oksigen telah diserap oleh jaringan tubuh, pembuluh darah balik (vena) mengalirkan darah yang miskin oksigen dan berwarna biru kembali ke jantung.. Lebih Jauh Tentang Arteri Koronaria Arteri koronaria keluar dari aorta (pembuluh darah utama yang besar), kemudian bercabang dua menjadi arteri koronaria kiri dan kanan yang berdiameter lebih kecil yaitu- 3-4 milimeter. Keduanya melewati permukaan jantung, saling bertemu di bagian belakang dan hampir membentuk lingkaran. Karena bentuknya menyerupai mahkota (crown), maka para dokter jaman dulu menyebutnya arteri koronaria (coronary artery). Arteri koronaria bentuknya sama dengan arteri (pembuluh nadi) lain, namun tetap berbeda karena darah hanya dapat mengalir melalui pembuluh ini ke jantung di antara dua denyutan, yaitu saat rileks. Ketika otot jantung berkontraksi, tekanannya terlalu besar sehingga darah tidak dapat melewati otot jantung. Ini berarti jantung memerlukan jaringan kerja yang efisien dari pembuluh darah halus tersebut (arteri koronaria) pada otot jantung untuk mendapatkan darah yang diperlukan. Pada PJK, arteri koronaria menjadi sempit (seperti pipa air yang tersumbat dalamnya) sehingga otot-otot jantung kekurangan suplai darah dan oksigen.. Zain - 18.

(20) Apakah Penyakit Jantung Koroner? Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah jenis gangguan pada jantung yang paling sering ditemui dan penyebab kematian nomor satu di Indonesia. Kondisi ini terjadi ketika arteri koronaria, pembuluh darah yang mensuplai darah kaya oksigen ke organ jantung, menyempit atau tersumbat oleh adanya suatu plak. Penumpukan plak ini mengurangi ruang gerak dari aliran darah. Kurangnya aliran darah dapat menyebabkan otot jantung ‘kelaparan’ dan dapat menimbulkan nyeri dada. Apabila aliran darah tersumbat total dapat terjadi serangan jantung, biasanya disebabkan oleh terbentuknya bekuan darah yang menutupi plak pada dinding pembuluh darah yang sudah pecah. Apa Penyebab Penyakit Jantung Koroner? Dua penyebab utama terjadinya PJK adalah proses aterosklerosis atau ateroma dan proses trombosis. • Ateosklerosis Penyakit jantung koroner disebabkan oleh terbentuknya plak di dalam arteri pembuluh darah jantung.Plak terdiri atas kolesterol yang berlebihan, kalsium, dan bahan lain di dalam pembuluh darah yang lama kelamaan menumpuk di dalam dinding pembuluh darah jantung (arteri koronaria) serta arteri di tempat lain. Proses ini disebut dengan pengerasan arteri atau atherosclerosis atau ateroma. (lihat gambar atherosclerosis). Pada sebagian besar orang, plak mungkin saja sudah mulai terbentuk di masa kecil dan makin menumpuk sepanjang hidup. Merokok, tekanan darah tinggi, dan kadar kolesterol tinggi merupakan faktor resiko utama terjadinya penyakit jantung koroner.Trombosis adalah istilah medis untuk pembekuan darah, suatu proses alamiah untuk menghentikan perdarahan jika kita mengalami luka.Jika terjadi ateroma, dinding pembuluh darah tidak licin lagi, dan di tempat yang ada kerusakan ini sel-sel trombosit (untuk pembekuan darah) akan berkumpul menutupi kerusakan tersebut. Bekuan darah ini disebut dengan trombus. Jika kerusakannya kecil tidak terlalu berbahaya. Namun jika pembuluh darah menjadi sempit akibat ateroma, pembekuan darah sekecil apapun akan mengganggu aliran darah. Hal ini yang dapat menyebabkan nyeri dada atau angina.Pada serangan jantung, prosesnya sedikit berbeda. Timbunan lemak dalam pembuluh darah bukan hanya berisi lemak, namun juga jaringan bekas luka akibat adanya kolesterol. Ini akan membentuk fibrous cap (tutup fibrosa) di atas timbunan yang lebih keras daripada dinding pembuluh darah itu sendiri. Bila ada tekanan tiba-tiba dapat mengakibatkan kerusakan pada dinding pembuluh darah yang lebih parah. Akibatnya, timbul bekuan darah yang lebih besar, yang bisa menyumbat pembuluh darah itu (disebut sebagai proses trombosis), sehingga darah tidak bisa mencapai otot jantung, dan mengakibatkan kematian pada sebagian otot jantung. • Faktor Risiko Faktor risiko untuk penyakit jantung dapat dibagi dalam dua bagian, yakni faktor “yang dapat diubah” dan faktor “yang tidak dapat diubah. Faktor yang tidak dapat diubah antara lain, faktor genetika (keturunan), masalah gender : pria lebih banyak terkena PJK dibanding wanita, serta usia. Sedangkan faktor yang dapat diubah antara lain: merokok, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes, kegemukan, stres, serta kurang berolahraga. • Usia dan Gender Separuh dari yang terkena serangan jantung terjadi pada mereka yang berusia di atas 65 tahun, dan jumlahnya bertambah sesuai rata-rata pertambahan usia.Jumlah pria yang terkena PJK ternyata lebih banyak daripada wanita, terutama sebelum menopause. Penyebab yang tepat wanita jarang terkena PJK sebelum menopause belum diketahui secara pasti, namun tampaknya berhubungan dengan hormon esterogen yang tidak diproduksi lagi saat menopause. • Riwayat Keluarga Jika dalam keluarga terdapat riwayat PJK terutama pada kedua orangtua yang terjadi sebelum usia 60 tahun, maka seseorang beresiko tinggi terkena PJK. • Makanan dan Kolesterol Seperti telah dijelaskan sebelumnya aterosklerosis atau ateroma adalah penyebab utama PJK. Kadar kolesterol yang tinggi dapat menyumbat arteri koronaria yang mensuplai oksigen dan nutrisi ke. Zain - 19.

(21) jantung. Inilah yang dapat menyebabkan serangan jantung. Semakin banyak lemak (terutama lemak hewan dan hasil susu) yang dikonsumsi, semakin tinggi kadar kolesterol dalam darah seseorang, dan semakin tinggi risiko terkena PJK. • Merokok Zat-zat kimia dalam rokok dapat terserap ke dalam aliran darah dari paru-paru lalu beredar ke seluruh tubuh, dan mempengaruhi setiap sel tubuh. Zat-zat kimia ini sering menyababkan pembuluh darah menyempit dan membuat sel-sel darah yang disebut platelet atau trombosit menjadi lebih lengket, sehinga mudah membentuk gumpalan. Semakin banyak seseorang merokok, semakin tinggi risiko terkena PJK.. Penyakit yang Terkait dengan PJK Tekanan darah tinggi (hipertensi) Penyebab tekanan darah tinggi sebagian besar tidak diketahui pasti (lihat bab mengenai hipertensi). Tetapi celakanya tekanan darah tinggi sering tidak menunjukkan gejala. Tekanan tinggi di dalam arteri (pembuluh nadi) akan merusak dindingnya dan merangsang timbulnya aterosklerosis atau ateroma. Jantung juga akan bekerja lebih keras untuk memompa darah yang bertekanan tinggi tanpa suplai oksigen yang mencukupi. Hal ini meningkatkan kemungkinan orang terkena angina atau serangan jantung.. Diabetes. Diabetes disebabkan karena kekurangan hormon insulin yang berfungsi mengontrol penyebaran gula (glukosa) ke sel-sel di seluruh tubuh melalui aliran darah. Kadar gula dalam darah meningkat karena kurangnya insulin yang bertindak sebagai kunci pembuka masuknya gula ke dalam sel-sel tubuh yang membutuhkan. Kelebihan kadar gula dalam darah ini dapat meningkatkan risiko gangguan di dalam peredaran darah termasuk PJK. Selain itu diabetes juga meningkatkan kadar lemak dalam darah, termasuk kolesterol tinggi yang menajdi faktor risiko terjadinya PJK juga. Apa Saja Gejalanya? Karena penyakit ini terbentuknya perlahan dan dalam waktu lama, kebanyakan orang tidak tahu bahwa mereka sudah memiliki penyakit yang parah. Biasanya, gejala yang paling awal adalah nyeri dada, disebut juga angina, serta sesak nafas.Sayangnya, kadang-kadang serangan jantung yang menjadi tanda pertama penyakit ini. Menurut penelitian Framingham Heart selama 50 tahun, dari 50% pria dan 63% wanita yang meninggal mendadak karena penyakit jantung koroner (serangan jantung) tidak mempunyai gejala sebelumnya. Nyeri dada (Angina) Tidak semua nyeri dada disebabkan oleh PJK. Angina atau nyeri dada karena PJK timbul setelah melakukan aktivitas dan hilang ketika beristirahat. Rasa nyeri timbul karena otot jantung tidak mendapat oksigen cukup. Angina biasanya berlangsung selama 2-3 menit, tidak lebih dari 10 menit. 3 cara mengenali nyeri dada karena PJK: 1. 2. 3.. Rasa nyeri yang tidak bertambah parah saat menarik nafas Biasanya terasa di tengah dada, bisa menyebar ke sisi kiri, kedua lengan, atau ke leher dan rahang. Dada terasa seperti sesak, terbakar, tertusuk-tusuk, atau tertekan.. Serangan Jantung Rasa nyerinya sama dengan angina, namun tidak hilang bila beristirahat, malah bertambah parah. Mereka yang pernah mengalaminya mengatakan bahwa inilah rasa sakit paling buruk yang pernah mereka rasakan. Perbedaan antara angina dan serangan jantung adalah, jika ngina timbul karena otot jantung kurang oksigen namun tidak sampai menimbulkan kerusakan, pada serangan jantung sebagian otot jantung menjadi mati akibat kekurangan oksigen.. Zain - 20.

(22) Bagaimana Mendiagnosisnya? Dokter akan bertanya tentang kemungkinan faktor risiko dan gejalagejala yang timbul serta melakukan pemeriksaan fisik. Jika ada kecurigaan ke arah penyakit jantung koroner, kemungkinan akan dilakukan tes tambahan untuk menegaskan diagnosa. Tes pertama yang paling biasa dilakuakan ialah Elektrokardiogram (EKG atau ECG), yang mengukur sinyal listrik yang mengontrol irama denyut jantung, roentgen dada, pemeriksaan darah rutin, dan latihan EKG yang sering disebut " treadmill." Dengan kateterisasi jantung atau coronary angiogram, yaitu pemeriksaan untuk melihat aliran darah ke otot jantung, dapat diketahui bagian mana dari pembuluh darah jantung yang tersumbat. Pemeriksaan ini biasanya dilakukan bersamaan dengan penyingkiran sumbatan pada arteri koronaria, seperti pada operasi bypass atau angioplasty.. Tindakan Operasi Tetapi, tidak sedikit penderita yang terpaksa harus menjalani pengobatan dengan operasi untuk memperbaiki aliran darah ke jantung.Operasi dilakukan pada penderita dengan kondisi sering mengalami nyeri dada yang sangat menggangu aktivitas yang ringan sekalipun. Dokter akan menganjurkan pengobatan lebih lanjut seperti: Angioplasty, yaitu prosedur operasi untuk membuka arteri koronaria yang tersumbat, dengan atau tanpa stenting. Bila tanpa stenting berarti hanya dengan memasukkan balon. Selama penempatan stent, tabung kecil berkawat halus dimasukkan ke dalam arteri koronaria dan akan memuai selama proses angioplasty.. Zain - 21.

(23) Atherectomy, yaitu prosedur operasi dengan cara menyingkirkan lemak dan kalsium yang menumpuk di arteri koronaria yang mensuplai jantung. Menjaga Kesehatan Jantung Bagi yang belum pernah merasakan serangan jantung, sebaiknya lakukan pencegahan sedini mungkin dengan menjaga kesehatan jantung. Namun apabila seseorang sudah pernah terkena serangan jantung, banyak cara yang bisa dilakukan agar serangan tidak terulang kembali. Upaya menjaga kesehatan jantung tersebut antara lain: 1. Menurunkan Kolesterol Dengan diet yang cermat, kadar kolesterol dapat turun 10-20 persen, namun jika harus diturunkan lebih dari itu, biasanya dikombinasikan dengan pemberian obatobatan oleh dokter. 2. Memperbaiki Makanan Mengubah jenis makanan yang bisa dimakan tidaklah mudah, namun penting untuk mengurangi risiko terulangnya serangan jantung. Beberapa langkah untuk makan secara sehat antara lain: • Kurangi jumlah lemak dalam makanan anda. • Gantilah lemak dari hewan dan susu dengan minyak sayur. • Makanlah buah dan sayuran segar paling sedikit 5 porsi sehari. • Teruskan diet mengurangi berat badan yang wajar, bila perlu. • Perbanyak makanan kaya serat seperti roti gandum, beras merah, dan sereal untuk sarapan. 3. Berhenti Merokok Anda harus berhenti merokok sama sekali. Bila hanya mengurangi jumlahnya atau mengubah jenisnya, risikonya hampir tidak berkurang. 4. Mengurangi Stres 5. Berhenti Konsumsi Alkohol Berhenti mengkonsumsi alkohol dapat menurunkan risiko terkena penyakit jantung, stroke, dan gangguan fungsi hati (liver). 6. Olahraga Teratur Penelitian di Amerika dan Eropa menunjukan bahwa olahraga teratur (20 menit, 2-3 kali semingu) berhasil menurunkan risiko PJK.. STROKE (Cerebrovascular Accident) Harus diakui bahwa dahulu, stroke sering menimpa para usia lanjut. Namun kini, yang berusia mudapun tidak luput dari serangannya. Umumnya serangan datang secara tibatiba, sehingga dinamakan dengan ‘stroke’ yang kurang lebih memiliki arti pukulan telak dan mendadak, meskipun gejala-gejala stroke timbul sebelum serangan itu terjadi. Mengingat stroke dapat berakibat fatal, atau bahkan dapat ‘membatasi’ si penderita selama bertahun-tahun sebagai orang cacat, sebaiknya Anda mulai mengenalinya. Apakah Stroke itu? Stroke adalah kerusakan jaringan otak yang disebabkan karena berkurangnya atau terhentinya suplai darah secara tiba-tiba. Jaringan otak yang mengalami hal ini akan mati dan tidak dapat berfungsi lagi. Kadang pula stroke disebut dengan CVA (cerebrovascular accident). Orang awam cenderung menganggap stroke sebagai penyakit. Sebaliknya, para dokter justru menyebutnya sebagai gejala klinis yang muncul akibat pembuluh darah jantung (kardiovaskular) yang bermasalah, penyakit jantung, atau keduanya, secara bersamaan.. Zain - 22.

(24) Bagaimana timbulnya? Sel-sel darah merah tidak dapat sampai ke jaringan otak ketika pembuluh darah otak menjadi tersumbat (ischemic stroke) atau pecah (hemorrhagic stroke). Secara sederhana, stroke terjadi jika aliran darah ke otak terputus. Otak kita sangat tergantung pada pasokan darah yang berkesinambungan, yang dialirkan oleh arteri (pembuluh nadi). Ada beberapa tipe stroke yaitu: • Thrombotic Stroke terjadi bila ada bekuan darah (thrombus) yang terbentuk di dalam arteri dan menghambat aliran darah ke otak. • Embolic Stroke terjadi bila ada sebuah bekuan darah atau sebagian dari plaque, yang terbentuk dalam pembuluh darah lain di tubuh, kemudian terpecah dan mengalir ke pembuluh darah otak. Pecahan ini yang akhirnya menyumbat sebuah arteri di dalam otak. • Lacunar Stroke disebabkan adanya blokade atau sumbatan pada beberapa pembuluh darah kecil di dalam otak. • Cerebral Hemorrhage terjadi bila arteri di otak pecah yang menyebabkan sel darah keluar dari pembuluh darah. Stroke jenis ini tidak ditandai dengan gejala awal (terjadi secara tiba-tiba). Biasanya terjadi akibat dari tekanan darah yang tinggi. Dapat juga terjadi karena adanya kelainan bawaan pada pembuluh darah. Di bawah ini adalah faktor-faktor yang meningkatkan resiko terjadinya stroke: • Tekanan darah tinggi (hipertensi) • Diabetes mellitus • Kadar kolesterol tinggi • Merokok • Kelebihan berat badan • Riwayat stroke dalam keluarga • Penyakit pada katup jantung atau otot jantung yang disebut endocarditis • Mengerasnya pembuluh arteri (aterosklerosis, atau penumpukan kolesterol pada • dinding arteri) • Ketidaknormalan irama jantung seperti atrial fibrilation Faktor resiko baru Selain faktor resiko klasik seperti tersebut diatas, ada juga faktor resiko baru yaitu perubahan endogen. Tingginya tingkat infeksi di Indonesia menyebabkan perubahan jaringan dalam tubuh yang bisa mendorong timbulnya stroke.. Bagaimana gejalanya? Gejala stroke bervariasi tergantung dari bagian otak yang terserang serta seberapa luas kerusakannya. Gejala-gejalanya antara lain; • Sakit kepala yang hebat tanpa sebab yang jelas • Merasa lemas, mati rasa (baal), atau kesemutan pada wajah, lengan, ataupun tungkai, terutama pada satu sisi tubuh saja, kiri atau kanan • Kesulitan berjalan, pusing, serta hilang keseimbangan dan koordinasi gerak • Kesulitan atau ketidakmampuan berbicara atau mengerti sesuatu • Gangguan penglihatan seperti pandangan kabur di salah satu atau kedua mata • Perubahan kepribadian atau terjadi kebingungan • Kesulitan menggerakkan otot seperti mengunyah, menggerakkan tangan ataupun Kaki • Tidak bisa mengontrol buang air besar dan buang air kecil • Hilang kesadaran (pingsan) Gejala awal sebelum terjadi stroke yang sebenarnya disebut sebagai Transient Ischemic Attack (TIA). TIA terjadi bila suplai darah ke otak berkurang untuk waktu singkat yang hanya menyebabkan kerusakan sementara. TIA kadang sering disebut ministroke karena gejalanya sama dengan stroke tetapi gejala hilang dalam beberapa menit sampai beberapa jam.. Zain - 23.

(25) Segera hubungi sarana kesehatan terdekat bila melihat atau mengalami gejala-gejala tersebut. Penanganan yang lebih dini akan lebih efektif. Karena setiap detik sangat berharga. Banyak kondisi-kondisi lain yang menyerupai stroke, misalnya serangan jantung, kerusakan otak karena benturan di kepala serta epilepsi harus dibedakan. Bagaimana mendiagnosa stroke? • Dokter akan menanyakan gejala-gejala yang dirasakan serta melakukan pemeriksaan fisik untuk mendapatkan diagnosa stroke. • Selain itu diperlukan pemeriksaan tambahan seperti: • Tes laboratorium darah untuk mendeteksi adanya masalah lain yang menghambat proses pemulihan seperti penyakit ginjal, penyakit hati, diabetes, infeksi atau dehidrasi EKG (Elektrokardiogram) untuk mengetahui apakah jantung masih bekerja dengan baik • Rontgen dada • Scan otak (CT-sacan atau MRI) untuk mengidentifikasi stroke dan menentukan penyebabnya apakah karena penyumbatan pembuluh darah atau karena ada perdarahan di otak Bagaimana penanganannya? Sangat penting untuk segera membawa penderita ke rumah sakit untuk segera mendapatkan pertolongan. Banyak rumah sakit besar memberikan penanganan berupa obat-obatan yang dapat memecah sumbatan pada pembuluh darah. Obatobatan tersebut dapat menghentikan gejala dengan cukup cepat. Penanganan sebaiknya diberikan dalam 60 menit pertama setelah serangan stroke terjadi. Waktu ini disebut dengan golden period. Jika dalam kurun waktu itu penderita mendapat pemeriksaan dan penanganan yang tepat, maka ia akan terhindar dari kematian, komplikasi, atau kecacatan. Setelah pemberian obat-obatan, perawatan difokuskan pada rehabilitasi dan pencegahan terulangnya stroke. Semua jenis stroke memerlukan observasi yang cermat, terutama pada 24 jam pertama. Penanganan lainnya dapat disesuaikan dengan penyebab terjadinya serangan stroke seperti misalnya penanganan terhadap hipertensinya. Penanganan selanjutnya tergantung dari berat ringannya akibat dari serangan stroke tersebut. Apabila ada kelumpuhan dibagian tubuh lain perlu dilakukan terapi khusus misalnya fisioterapi, terapi okupasi, serta terapi wicara. Fisioterapi dapat membantu memulihkan kekuatan otot-otot serta mengajarkan bagaimana bergerak yang aman dan nyaman dengan keterbatasan gerak akibat kelemahan otot. Terapi okupasi membantu penderita untuk dapat makan, minum dan berpakaian sendiri.. Zain - 24.

(26) Terapi wicara membantu penderita untuk mengunyah, berbicara maupun mengerti kembali katakata. Berapa lama dapat kembali seperti sediakala? Tergantung dari luasnya kerusakan bagian otak yang terkena. Pemulihan bisa terjadi beberapa hari sampai beberapa minggu setelah serangan stroke. Pada kasus lain bisa saja pemulihan terjadi lebih lama dan bertahap. Apabila pemulihan tidak terjadi dalam 1-2 minggu setelah serangan, bisanya kelumpuhan otot dan ketidakmampuan bicara lebih sulit untuk pulih kembali. Apa saja yang harus dilakukan penderita stroke? Bicarakan dengan dokter apa saja yang menjadi penyebab terjadinya stroke, taati apa yang menjadi pantangan dan apa yang harus dilakukan. Saran dokter biasanya menyangkut masalah perubahan pola makan, olahraga, serta program untuk penanganan psikologis pasien maupun keluarganya seperti berbagi rasa, terapi wisata dan sebagainya. Bagaimana mencegah terjadinya stroke? • Bila memiliki hipertensi harus terkontrol baik dengan obat-obatan maupun pemeriksaan berkala • Berhenti merokok • Mengurangi makanan berlemak sehingga mengurang resiko tertumpuknya lemak • dalam pembuluh darah • Berolahraga teratur sesuai dengan kondisi kesehatan • Usahakan berat badan tetap ideal. Merokok dan Stroke Merokok merupakan faktor resiko stroke yang sebenarnya paling mudah diubah. Merokok adalah penyebab nyata kejadian storke, yang lebih banyak terjadi pada usia dewasa muda ketimbang usia tengah baya atau lebih tua. Namun, resiko stroke menurun dengan seketika setelah berhenti merokok dan terlihat jelas dalam periode 2-4 tahun setelah berhenti merokok. Perlu diketahui bahwa merokok memicu produksi fibrinogen (faktor penggumpal darah) lebih banyak sehingga merangsang timbulnya aterosklerosis (mengerasnya pembuluh darah). Pada pasien perokok, kerusakan yang diakibatkan stroke lebih parah karena dinding bagian dalam (endothelial) pada sistim pembuluh darah otak (serebrovaskular) biasanya sudah menjadi lemah. Ini menyebabkan kerusakan yang lebih besar lagi pada otak sebagai akibat bila terjadi stroke tahap kedua. PERTOLONGAN DARURAT STROKE Stroke merupakan keadaan darurat medis. Bila Anda atau siapapun yang dekat dengan Anda mulai. terlihat mengalami gejala-gejala stroke, sebaiknya bawa segera ke rumah sakit daripada menunggu serangan yang sebenarnya. Sementara menunggu dokter atau ambulans, lakukan pertolongan pertama untuk keadaan darurat ini, dengan urutan sebgai berikut: • • •. •. Jika orang itu sadar, tenangkan dia. Baringkan dengan hati-hati, taruh bantal di bawah kepalanya dan selimuti. Jika orang itu tidak sadar, periksalah pernapasannya. Bila masih bernapas, miringkanlah badannya dan biarkan kepalanya di atas lantai. Selimuti dia. Tunggu datangnya dokter atau para medis untuk melakukan tindakan penyelamatan lebih lanjut. Jika pernapasannya berhenti -kalau Anda ahli- segera berikan pernapasan buatan dari mulut ke mulut (resusitasi). Prioritas utama adalah mengusahakan penderita bernapas kembali. Ingat bahwa bila pernapasan terhenti dalam 2-3 menit akan terjadi kerusakan otak, dan bila sampai 46 menit akan terjadi kematian. Bila penderita tersebut sebelumnya terjatuh, periksa apakah terjadi perdarahan hebat. Hentikan perdarahan dengan melakukan penekanan selama 5 menit di atas lukanya.. Zain - 25.

Gambar

Tabel Klasifikasi LDL dan HDL Kolesterol, Total Kolesteroll dan triglycerides LDL (&#34;Kolesterol jahat”)

Referensi

Dokumen terkait

Komunikasi terkait pengaruh penggunaan intranet diharapkan bagi peneliti selanjutnya memiliki ketertarikan untuk meneliti objek yang sama, yaitu mengenai pengaruh

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kedisiplinan karyawan sebelum penerapan absensi fingersprints, untuk mengetahui kedisiplinan karyawan setelah penerapan

Diduga terdapat nilai-nilai ekonomi Islam yang terkandung dalam Pinjaman Modal PNPM Mandiri Perdesaan untuk Kelompok Perempuan di Desa Sering Kecamatan Donri –

Pengujian integrasi pengiriman informasi tersesat dan konfirmasi penemuan dari node ke server akan didapatkan nilai delay propagasi saat mulai pembacaan ID jamaah

Suatu perusahaan otomotif, terdiri dari dua unit, yaitu unit pemasaran dan unit produksi. Agar perusahaan dapat berkembang, “survive” dan “sustain”, maka tahap pertama

Membaca dan Menulis Permulaan (MMP) merupakan pembejalaran yang diberikan kepada siswa sekolah dasar kelas rendah. MMP memfokuskan pada pembelajaran yang bertujuan

Berdasarkan tabel menunjukkan nilai R Square sebesar 0,549 hal ini menunjukkan bahwa kemampuan variabel trust, diferensiasi produk dan kualitas produk dalam

Anak yang menemukan bahwa luapan kemarahan yang berlebihan merupakan cara yang efektif dalam mencapai tujuannya akan mengalami temper tantrum dua kali lebih banyak dari