• Tidak ada hasil yang ditemukan

ELECTRICAL_DISCHARGE_MACHINING.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ELECTRICAL_DISCHARGE_MACHINING.docx"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS MAKALAH

TUGAS MAKALAH

PROSES PRODUKSI II

PROSES PRODUKSI II

ELECTRICAL DISCHARGE MACHINING

ELECTRICAL DISCHARGE MACHINING

Disusun oleh :

Disusun oleh :

 FAHRY ADHANI FAHRY ADHANI (I0411018)(I0411018) 

 FANDY ARIDHA FANDY ARIDHA P P (I0411019)(I0411019) 

 FAUZY RAHMAN FAUZY RAHMAN A A (I0411020)(I0411020) 

 FRANDIKA PRIMAYOGA FRANDIKA PRIMAYOGA (I0411021)(I0411021)

JURUSAN TEKNIK MESIN

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

SURAKARTA

2012

2012

(2)

KATA PENGANTAR

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH.SWT yang telah Puji syukur penulis panjatkan kepada ALLAH.SWT yang telah melimpahkan rahmat dan ridho-NYA sehingga penulis dapat menyusun makalah melimpahkan rahmat dan ridho-NYA sehingga penulis dapat menyusun makalah yang berjudul : “

yang berjudul : “ELECTRICAL DISCHARGE MACHININGELECTRICAL DISCHARGE MACHINING”. Makalah ini”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah PROSES PRODUKSI II disusun untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah PROSES PRODUKSI II  pada

 pada Jurusan Jurusan S-1 S-1 Teknik Teknik Mesin, Mesin, Fakultas Fakultas Teknik, Teknik, Universitas Universitas Sebelas Sebelas MaretMaret Surakarta.

Surakarta.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada : Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada : 1.

1. Bapak Zainal Arifin, ST. MT. selaku dosen pengampu matakuliah ProsesBapak Zainal Arifin, ST. MT. selaku dosen pengampu matakuliah Proses Produksi yang telah banyak memberikan ilmu dan

Produksi yang telah banyak memberikan ilmu dan bimbingan.bimbingan. 2.

2. Teman-teman Jurusan S-1 Teknik Mesin, UNS 2011 yang telah membantuTeman-teman Jurusan S-1 Teknik Mesin, UNS 2011 yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini

dalam penyusunan makalah ini

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat diharapkan demi kesempurnaan kritik dan saran yang bersifat konstruktif sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pribadi makalah ini. Akhirnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis pribadi dan pembaca pada umumnya.

dan pembaca pada umumnya.

Surakarta, 28 Mei 2012 Surakarta, 28 Mei 2012

Tim Penulis Tim Penulis

(3)

DAFTAR ISI

halaman HALAMAN AWAL...1 KATA PENGANTAR...2 DAFTAR ISI...3 ABSTRAK...4 BAB 1 PENDAHLULUAN...5 1.1.LATAR BELAKANG...5 1.2.RUMUSAN MASALAH...6

1.3.MAKSUD DAN TUJUAN...6

BAB 2 PEMBAHASAN...7

2.1. PENGENGENALAN EDM...7

2.1.1. Deskripsi Mesin...7

2.1.2. Komponen Utama Mesin...8

2.1.3. Karakteristik Mesin...10

2.1.4. Prinsip Kerja Mesin...10

2.1.5. Jenis Mesin...11

2.3. SEJARAH PERKEMBANGAN EDM...13

2.3.1. Asal Mula EDM...13

2.3.2. Perkembangan EDM……….…...…….13

2.4. PROSES PEMBUATAN CETAKAN EDM...14

2.5. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN EDM...15

2.5.1. Keuntungan Penggunaan...15

2.5.2. Kerugian Penggunaan...15

BAB 3 PENUTUP...18

3.1 KESIMPULAN………...……..18

(4)

ABSTRAK

 Electrical Discharge Machining   (EDM) dewasa ini makin banyak digunakan di industri manufaktur khususnya untuk menangani permesinan material yang sangat keras dan tidak dapat dilakukan dengan metode permesinan tradisional. Dalam proses EDM, pahat elektroda akan mengikis material benda kerja sesuai dengan bentuk pahatnya.

Teknologi EDM dewasa ini makin banyak digunakan di industri manufaktur untuk proses permesinan material yang sangat kuat dan keras seperti tool steel  dan advance material  ( super alloys, keramik, dan komposit matrik) dengan menghasilkan produk yang mempunyai kepresisian yang tinggi, bentuk yang rumit, dan kualitas permukaan yang baik.

EDM merupakan proses permesinan, dimana pahatnya yang berupa elektroda akan mengikis material benda kerja sesuai dengan bentuk pahatnya (D.F. Dauw, et al., 1990).

Proses EDM dilakukan dengan sebuah sistem yang mempunyai dua komponen pokok yaitu mesin dan power supply. Mesin mengendalikan pahat elektroda yang bergerak maju mengikis material benda kerja dan menghasilkan serangkaian loncatan bunga api listrik yang berfrekuensi tinggi ( spark ). Loncatan  bunga dihasilkan dari pembangkit pulseantara elektroda dan material benda kerja, yang keduanya dicelupkan dalam cairan dielektrik, akan menimbulkan pengikisan material dari material benda kerja dengan erosi panas atau penguapan (D.Brink, www.edmtt. com).

(5)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

 Electrical Discharge Machine (EDM) merupakan salah satu dari bermacam  proses permesinan non konvensional yang berbasis komputer sebagai pengendali utamanya. EDM banyak digunakan dalam industri pembuatan dies  dan mold  untuk menghasilkan spesifikasi dimensi, geometri, serta kualitas permukaan yang lebih baik, akurat dan teliti dibandingkan dengan proses permesinan konvensional.

 Electrical Discharge Machine (EDM) dewasa ini makin banyak digunakan di industri manufaktur khususnya untuk menangani permesinan material yang sangat keras dan tidak dapat dilakukan dengan metode permesinan tradisional. Dalam proses EDM, pahat elektroda akan mengikis material benda kerja sesuai dengan bentuk pahatnya.

Teknologi EDM dewasa ini makin banyak digunakan di industri manufaktur untuk proses permesinan material yang sangat kuat dan keras seperti tool steel  dan advance material  ( super alloys, keramik, dan komposit matrik) dengan menghasilkan produk yang mempunyai kepresisian yang tinggi, bentuk yang rumit, dan kualitas permukaan yang baik.

EDM merupakan proses permesinan, dimana pahatnya yang berupa elektroda akan mengikis material benda kerja sesuai dengan bentuk pahatnya (D.F. Dauw, et al., 1990).

(6)

1.2.

 RUMUSAN MASALAH

Dalam kajian pengenalan mesin EDM ini, aspek-aspek yang dicakup diantaranya :

1. Apa yang dimaksud Electrical Discharge Machine ?

2. Bagaimana sejarah berkembangnya Electrical Discharge Machine ? 3. Bagaimanakah prinsip kerja dari Electrical Discharge Machine ?

4. Bagaimana cara membuat cetakan (dies) dari  Electrical Discharge  Machine?

5. Apa saja keuntungan dan kerugian dalam penggunaan  Electrical  Discharge Machine ?

1.3.

MAKSUD DAN TUJUAN

1.3.1. Maksud

Tulisan ini dibuat dengan maksud agar dapat mengenal dan mengetahui mesin EDM lebih mendalam karena mesin ini sangat bermanfaat bagi proses manufaktur yang sangat banyak digunakan dalam pabrik atau industri.

1.3.2. Tujuan

Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Dapat mendeskripsikan Electrical Discharge Machine, struktur fisik serta komponen-komponen yang dimilikinya.

2. Mengetahui asal mula dan sejarah berkembangnya Electrical Discharge  Machine.

3. Dapat menjelaskan prinsip kerja dari Electrical Discharge Machine.

4. Dapat menjelaskan cara membuat cetakan (dies) dari Electrical Discharge  Machine.

5. Serta mengkaji keuntungan dan kerugian dalam penggunaan Electrical  Discharge Machine dalam dunia industri.

(7)

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. PENGENALAN EDM

2.1.1. Deskripsi Mesin

 Electrical Discharge Machine  merupakan mesin produksi non konvensional yang memanfaatkan proses konversi listrik dan panas, dimana energi listrik digunakan untuk memunculkan loncatan bunga api ( spark ) dan  proses pemakanan material terjadi akibat energi panas yang ditimbulkan dari  bunga api tersebut.

Proses EDM merupakan proses pengerjaan material yang dikerjakan dengan memanfaatkan loncatan bunga api listrik ( spark ) yang terjadi pada celah diantara elektroda dan benda kerja. Loncatan bunga api tersebut terjadi tidak kontinu, akan tetapi timbul secara periodik terhadap waktu. Dalam EDM tidak ada  proses kontak dan gaya pemotongan antara pahat dan material benda kerja. Hal ini mengakibatkan tidak adanya tegangan mekanis, chatter , dan problem getaran seperti yang pasti terjadi pada proses permesinan tradisional. Karena EDM tidak menimbulkan tegangan mekanik selama proses maka akan menguntungkan pada manufaktur benda kerja dengan bentuk yang rumit.

EDM juga disebut metode pemesinan yang pada dasarnya digunakan untuk logam keras atau logam-logam yang tidak mungkin dapat diolah dengan menggunakan mesin tradisional. Suatu batasan yang penting bahwa EDM hanya  bekerja untuk benda-benda yang dapat dialiri listrik atau benda-benda konduktif.

EDM dapat memotong sudut kecil atau sudut dengan bentuk tak beraturan, garis tak beraturan atau lubang/rongga pada logam berat dan logam mulia seperti titanium, hastelloy, kovar, inconel, dan carbide. Adapun salah satu jenis  pengerjaan material dengan menggunakan mesin EDM dapat dilihat pada gambar  berikut.

(8)

Gambar 2.1. Contoh pengerjaan dengan EDM

2.1.2. Komponen Utama Mesin

Proses EDM dilakukan dengan sebuah sistem yang mempunyai dua komponen pokok yaitu mesin dan power supply.

(9)

Bagian mesin EDM:

Gambar 2.3. Komponen Mesin

a) Meja mesin EDM

digunakan sebagai tempat dudukan mesin EDM  b) Cairan dielektrik

merupakan fluida pendingin dan pembersih kotoran benda kerja c) Elektroda

merupakan pahat yang digunakan untuk menghantarkan tegangan listrik dan mengerosi benda kerja menjadi bentuk yang diinginkan

d) Kepala Mesin

sebagai tempat pahat dan komponen utama dari mesin EDM e) Kapasitor

 berfungsi untuk menyimpan energi listrik yang akan dilepaskan pada  proses pengerjaan benda kerja

(10)

f) Voltmeter

digunakan untuk mengukur beda potensial pada rangkaian mesin g) Amperemeter

digunakan untuk mengukur besar arus yang mengalir pada mesin

2.1.3. Karakteristik Mesin

Berikut adalah beberapa ciri atau karakteristik dari Electrical Discharge  Machining :

a) Proses pemakanan dapat dilakukan oleh mesin dengan material apapun yang digolongkan ke dalam material penghantar listrik (konduktor)

 b) Sisa material terbuang yang dihasilkan bergantung pada sifat termal dari  benda kerja, misalnya dari kekuatan bahan tersebut, kekerasan bahan, dan

sebagainya.

c) Dalam EDM terdapat pahat fisik dan bentuk geometri dari pahat tersebut merupakan bentuk cetakan dari benda kerja yang hendak dibuat.

d) Pahat dari EDM harus memenuhi sifat material sebagai konduktor yang  baik, bahkan harus lebih kuat dan awet daripada benda kerja yang nantinya akan dibuat. Untuk itu, perlu dipahami sifat termal baik dari benda kerja maupun pahat yang digunakan.

2.1.4. Prinsip Kerja Mesin

Mesin mengendalikan pahat elektroda yang bergerak maju mengikis material benda kerja dan menghasilkan serangkaian loncatan bunga api listrik yang berfrekuensi tinggi ( spark ). Loncatan bunga dihasilkan dari pembangkit  pulse antara elektroda dan material benda kerja, yang keduanya dicelupkan dalam cairan dielektrik, akan menimbulkan pengikisan material dari material benda kerja dengan erosi panas atau penguapan.

(11)

Gambar 2.4. Sistem Kerja Dasar

EDM juga kadang-kadang diasumsikan sebagai sebuah metode non-tradisional atas perpindahan materi melalui suatu rangkaian pelepasan busur elektrik yang berulang antara elektroda (tool pemotong) dan proses kerja pada lingkungan berenergi listrik. Alat pemotong EDM diarahkan sepanjang jalur yang diinginkan dan sangat dekat dengan tempat pemotongan, namun tidak sampai menyentuh lembaran yang akan dipotong. Percikan listrik yang berurutan memproduksi serangkaian ledakan yang sangat kecil (microcraters) pada lembaran logam yang diproses dan memindahkan materi sepanjang jalur  pemotongan dengan cara pelelehan dan penguapan. Partikel-partikel akan tersapu

dan terbuang oleh cairan yang mengandung aliran listrik.

2.1.5. Jenis Mesin

Pada saat ini ada dua macam mesin EDM yaitu: EDM konvensional (Biasanya disebut Sinker EDM atau Ram EDM) dan Wire EDM. Perbedaan utama antara kedua adalah jenis elektroda yang digunakan.

a) EDM konvensional (disebut juga Sinker EDM dan Ram EDM)

Jenis EDM konvensional ini memanfaatkan elektrode yang telah dibuat sedemikian rupa. Pada Ram EDM, sebuah elektroda benda kerja grafit atau

(12)

 berillium diolah sesuai dengan keinginan (negatif) dan dimasukkan ke dalam  proses kerja mesin di akhir proses kerja ram vertikal.

Gambar 2.5. Proses EDM Konvensional, RAM EDM  b) Wire EDM

Wire Cutting EDM , adalah jenis permesinan EDM dengan menggunakan sebuah kawat kecil sebagai pahat, kemudian memakan benda kerja yang diberi cairan dielektrik. Wire-Cut EDM secara khusus digunakan untuk memotong  benda kerja yang tebal dari bahan yang keras. Hal ini sangat sulit dikerjakan

dengan menggunakan metode permesinan yang lain.

(13)

Bahan kawat yang digunakan pada wire cut ini biasanya tembaga atau kuningan, Akan tetapi pada akhir-akhir ini kecepatan potong Wire EDM telah  bertambah tinggi, sehingga lebih ekonomis bila menggunakan elektrode graphite.

Graphite angstrofine  yang berstruktur padat dapat melakukan pemotongan dua kali lebih cepat daripada jenis graphite yang lain. Kawat yang dilapisi seng juga dapat meningkatkan kecepatan proses EDM dari elektrode ini.

2.2. SEJARAH PERKEMBANGAN EDM

2.2.1. Asal Mula EDM

Asal mula EDM ( Electrical Discharge Machining ) adalah pada tahun 1770, ketika ilmuwan Inggris Joseph Priestly menemukan efek erosi dari percikan arus listrik. Pada tahun 1943, ilmuwan Rusia B. Lazarenko dan N. Lazarenko memiliki ide untuk memanfaatkan efek merusak dari percikan arus listrik untuk membuat proses yang terkontrol untuk pemesinan secara elektrik pada bahan konduktif. Dengan adanya ide tersebut, proses EDM telah lahir. Lazarenko  bersaudara menyempurnakan proses dengan cara menempatkan cairan tidak konduktif di mana percikan listrik  terjadi di antara dua konduktor, cairan tersebut dinamakan dielektrik (dielectric). Rangkaian listrik yang membuat  peristiwa tersebut terjadi digunakan sebagai nama proses ini. Pada saat ini telah banyak unit EDM yang digunakan lebih maju daripada milik Lazarenko.

2.2.2. Perkembangan EDM

EDM berkembang bersama dengan Mesin Bubut, Mesin Frais, dan Mesin Gerinda sebagai teknologi yang terdepan. EDM terkenal dalam hal kemampuannya untuk membuat bentuk kompleks pada logam-logam yang sangat keras. Penggunaan yang umum untuk Mesin EDM adalah dalam pemesinan dies,  perkakas potong, dan cetakan (molds) yang terbuat dari baja yang telah

(14)

dikeraskan, tungsten carbide, high speed steel , dan material yang lain yang tidak  mungkin dikerjakan dengan cara tradisional (penyayatan). Proses ini juga telah memecahkan banyak masalah pada pembuatan bahan ”exotic”, seperti Hastelloy,  Nitralloy, Waspaloy and Nimonic, yang digunakan secara luas pada

industri-industri pesawat ruang angkasa.

Dengan telah ditemukannya teknologi yang maju tentang keausan elektrode, ketelitian dan kecepatan, EDM telah mengganti proses pemotongan logam yang lama  pada beberapa aplikasi. Faktor lain yang menyebabkan  berkembangnya penggunaan EDM adalah kemampuannya mengerjakan bentuk tipis, khususnya dalam pengerjaan ketinggian dan ketirusan. EDM yang menggunakan kawat (Wire EDM) dapat membelah dengan ketinggian 16 inchi (sekitar 400 mm), dengan kelurusan ± 0,0005 inchi (± 0,0125 mm) tiap sisi.

Pada waktu yang lalu, EDM digunakan terutama untuk membuat bagian- bagian mesin yang sulit dikerjakan dengan proses konvensional. Pertumbuhan  penggunaan EDM pada sepuluh tahun terakhir menempatkan proses pembuatan komponen dirancang menggunakan EDM terlebih dahulu, sehingga EDM  bukanlah pilihan terakhir, tetapi pilihan yang pertama.

2.3. PROSES PEMBUATAN CETAKAN EDM

Dalam pembuatan alat cetak logam melalui proses stamping/pressing untuk memproduksi perhiasan dan lencana, master positif/contoh awalnya dapat dibuat dari perak sterling, sebab master yang ada tidak luntur secara signifikan dan master ini hanya digunakan satu kali. Sisanya sebagai master negative dapat diperkeras dan digunakan dalam drop hammer (pencetak) untuk memproduksi logam biasa dari bahan potongan perunggu, perak, atau emas. Untuk lencana, lempengan logam ini kemudian dibentuk lagi dengan menggunakan alat cetak lain yang dapat memberi bentuk ukiran. Sistem kerja mesin EDM jenis ini menggunakan oil-based dielectric. Logam yang telah terselesaikan dapat diperindah dengan menggunakan proses enameling  kristal untuk yang keras atau

(15)

enameling dengan cat untuk yang lembut yang dilapisi dengan emas murni atau nikel. Untuk barang-barang yang lebih lembut lagi (seperti perak) dapat didesain dengan tangan untuk memperhalus/memperbaiki tampilan.

2.4. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN EDM

2.4.1. Keuntungan Penggunaan:

Berikut ini adalah beberapa kelebihan yang diperoleh dari penggunaan mesin EDM dalam manufaktur :

 Dapat membuat bentuk kompleks yang kemungkinan sukar dilakukan dengan mesin konvensional

 Dapat mengerjakan material benda kerja yang keras dengan tingkat kepresisian tinggi

 Dapat mengerjakan bagian bentuk yang sangat kecil sekalipun, tanpa cemas bagian tersebut ikut terpotong

 Tidak ada kontak langsung antara alat dan benda kerja sehingga tidak timbul distorsi pada pemakanan

 Dapat membuat kehalusan permukaan benda kerja dengan baik  Lubang dapat dibuat secara mudah, tepat dan baik

2.4.2. Kerugian Penggunaan

Beberapa kerugian dari EDM meliputi:

 laju pengikisan material benda kerja atau material removal rate (MRR)

 pada operasi EDM lebih lambat dibandingkan metode permesinan tradisional yang menghasilkanchips secara mekanis.

 Tambahan waktu dan biaya yang digunakan untuk membuat elektroda

(16)

 Mereproduksi sudut tajam pada benda kerja sulit karena memakai

elektroda.

 Konsumsi daya spesifik sangat tinggi.

 Timbul overcut. Over cut adalah suatu deviasi yang menunjukkan bahwa

 besarnya diameter lubang yang dikerjakan dengan proses EDM lebih besar dari ukuran elektrodanya.

 Terjadi keausan pahat bila pemakaian berulang

 Bahan yang bukuan konduktor listrik dapat dikerjakan dengan mesin yang

diset secara khusus

 Mesin EDM dan perlengkapannya masih relatif mahal

 Penggunaan mesin EDM dibatasi oleh ukuran tangki kerja penampung

cairan dielektrik. Mesin EDM standar populer yang digunakan sekarang memiliki keterbatasan:

o Untuk Wire EDM, ukuran maksimum benda kerja sekitar 59 inchi (1.500 mm) pada sumbu Y, 24 inchi (600 mm) pada sumbu Z dan tidak terbatas pada sumbu X.

o Untuk Ram EDM, ukuran benda kerja maksimum sekitar 59 inchi (1.500 mm) pada sumbu Y, 17 inchi (520 mm) pada sumbu Z, dan 98 inchi (2500 mm) pada sumbu X.

o Pembuatan bentuk sudut/tirus pada Wire EDM adalah hal yang  perlu dipertimbangkan. Sudut tirus maksimum adalah ± 450, walaupun beberapa bengkel telah berhasil mencapai ± 500. Perbandingan sudut dan tinggi maksimum adalah 300 pada ketinggian 16 inchi (400 mm).

o Hambatan listrik maksimum untuk benda kerja dan pencekam sekitar 0,5-5,0 ohm/cm untuk Mesin Wiredan Ram EDM.

(17)

o Keakuratan sekitar 0,00002 inchi (0,0005 mm) untuk mesin Wire

EDM.

o Keakuratan ± 0,0001 inchi (0,0025 mm) untuk mesin Ram EDM. o Kehalusan permukaan sekitar VDI 0 (4 microinchi) untuk Wire

EDM.

o Kehalusan permukaan VDI 5 (2 microinchi) untuk Ram EDM. o Keutuhan permukaan ( surface integrity) adalah 1/20 juta untuk

setiap inchi ketebalanrecast layeruntuk Wiredan Ram EDM.

o Panjang retakan mikro adalah 1/20 juta untuk Wiredan Ram EDM.

Hasil ini sama atau lebih baik dari pada permukaan hasil proses gerinda.

(18)

BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

EDM (Electrical Discharge Machining) atau Pemesinan Energi Listrik adalah suatu metode pemesinan yang pada dasarnya digunakan untuk logam keras atau logam-logam yang tidak mungkin dapat diolah dengan menggunakan mesin tradisional. EDM hanya dapat digunakan untuk benda-benda yang dapat dialiri arus listrik. Cara kerja mesin ini merujuk spark (percikan) machining atau spark eroding (mengikis permukaan logam sedikit demi sedikit/erosi). EDM juga kadang kadang diasumsikan sebagai sebuah metode non-tradisional atas  perpindahan materi melalui suatu rangkaian pelepasan busur elektrik yang  berulang antara elektroda (tool pemotong).

3.2. SARAN

Setelah mengenali mesin EDM, maka penjelasan berikut merupakan ringkasan dari karakteristik yang diutamakan dalam penggunaan EDM

Disarankan menggunakan EDM jika bentuk benda kerja sebagai berikut.

• Dinding yang sangat tipis.

• Lubang dengan diameter sangat kecil.

• Rasio ketinggian dan diameter sangat besar. • Benda kerja sangat kecil.

(19)

Disarankan menggunakan EDM jika material benda kerja:

• Keras. • Liat.

• Meninggalkan sisa penyayatan. • Harus mendapat perlakuan panas.

Disarankan menggunakan EDM untuk mengganti proses meliputi:

• Pengaturan/ setup berulang, bermacam-macam pengerjaan, bermacam-macam

 proses pencekaman benda.

• Broaching .

•Stamping yang prosesnya cepat,

Disarankan menggunakan EDM ketika beberapa alasan berikut.

• Jam kerja 24 jam dengan hanya satu shift operator.

• Memerlukan proses yang tidak mementingkan perhatian khusus dari pekerja secara intensif.

EDM tidak dipengaruhi oleh kekerasan bahan benda kerja, sehingga sangat  bermanfaat bila digunakan untuk mengerjakan benda kerja dengan kekerasan di atas 38 HRc. Bahan tersebut meliputi baja yang telah dikeraskan, Stellite and

(20)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Non conventional Machining : Electro Discharge Machining . Modul IIT Kharagpur, Version 2 ME.

 ______. Mengenal EDM(Electrical Discharge Machining)

Partono, Patna dan Riyadi, Tri Widodo Besar. 2008. Studi Proses Electrical  Discharge Machining dengan Elektroda Tembaga. Jurnal Teknik Mesin

Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Purnawan. 2009.  Pembuatan Lubang Sarung Injektor dengan Proses Electric  Discharge Machine ( EDM ).

Sumbodo, Wirawan.  2008. Teknik Produksi MesinIndustri Jilid 2. JAKARTA : Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (BSE)

Sumber Internet www.wikipedia.org

http://firstiawan.student.fkip.uns.ac.id/2010/03/05/edm-electrical-discharge-machine

Gambar

Gambar 2.2. Power Supply dan Mesin EDM
Gambar 2.3. Komponen Mesin
Gambar 2.4. Sistem Kerja Dasar
Gambar 2.6. Proses Wire Cut EDM

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 7 menunjukkan tingkat pengukuran tata kelola TI pada Hotel Jayakarta Daira Palembang yang menunjukkan angka 3,20 yaitu berada pada level tiga ( define

penelitian. Proses Konfirmasi setelah dibuatkan Rekomendasi Perbaikan yang nantinya akan disampaikan ke Instansi pada penelitian ini yakni pada Dinas Komunikasi dan

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN PqIABAT PENGADAAN BARANG/ JASA.. DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN

Berdasarkan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (Ditjen PAUDNI) 2009 – 2014, salah satu target capaian kinerja yang

ada dalam cerita Sejarah Asal Mula Aksara Jawa dengan karakter yang sesuai. dengan psikografis sasarannya, yaitu anak-anak dan remaja yang

pencegahan ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Tirto II

Surat Setoran Retribusi Daerah, yang selanjutnya disingkat SSRD, adalah bukti pembayaran atau penyetoran retribusi yang telah dilakukan dengan menggunakan formulir atau

Dalam keadaan seperti tadi, meskipun jumlah insulin meningkat namun jumlah reseptor tidak mencukupi maka glukosa yang masuk sel akan sedikit, sehingga terjadi kekurangn