PEDOMAN PELAYANAN UPAYA
KESEHATAN MASYARAKAT
PUSKESMAS
CIUMBULEUIT
DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG
PUSKESMAS CIUMBULEUIT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai salah satu jenis
fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama memiliki peranan penting
dalam sistem kesehatan nasional, khususnya sub sistem upaya kesehatan,
untuk mecapai tujuan pembangunan kesehatan nasional diselenggarakan
barbagai upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu.
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai terwujudnya kecamatan sehat. Dalam melaksanakan tugasnya,
Puskesmas menyelengarakan fungsi sebagai penyelengaraan UKM (upaya
kesehatan masyarakat) tingkat pertama dan penyelenggaraan UKP(upaya
kesehatan perorangan) tingkat pertama di wilayah kerjanya.
UKM tingkat pertama meliputi upaya kesehatan masyarakat esensial dan
upaya kesehatan masyarakat pengembangan UKM esensial meliputi
pelayanan promosi kesehatan, pelayanan kesehatan lingkungan, pelayanan
kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana, pelayanan gizi, pelayanan
pencegahan dan pengendalian penyakt, UKM Esensial harus
diselenggarakan oleh setiap Puskesmas untuk mendukung pencapaian
Standar Pelayanan Minimal (SPM).
B. Tujuan Pedoman
Tujuan pedoman pelayanan upaya kesehatan ini adalah untuk menjadi
acuan bagi seluruh aktifitas pelayanan upaya kesehatan yang
dilaksanakan di puskesmas Ciumbuleuit. Sehingga pada akhirnya
pelayanan upaya kesehatan dapat mendukung pencapaian SPM Kota
Bandung.
C. Ruang Lingkup Pelayanan
Ruang lingkup pelayanan UKM di Puskesmas Ciumbuleuit meliputi :
1. Pelayanan promosi kesehatan;
2. Pelayanan kesehatan lingkungan;
3. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana
4. Pelayanan Gizi; dan
5. Pelayanan pencegahan penyakit.
D. Batasan Oprasional
1. Promosi kesehatan adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan
masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat, agar mereka dapat menolong diri sendiri, serta
mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai
social budaya setempat.
2. Upaya kesehatan lingkungan
Adalah upaya yang dilakukan oleh puskesmas untuk menjadikan
lingkungan yang sehat dalam rangka pencegahan penyakit yang
berhubungan dengan lingkungan dan menciptakan lingkungan yang
dapat mengoptimalkan penyembuhan suatu penyakit di masyarakat.
3. Upaya Kesehatan ibu dan anak dan KB
Adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut pelayanan dan
pemeliharaan kesehatan ibu dalam menjalankan fungsi reproduksi yang
berkualitas serta upaya kelangsungan hidup, pengembangan dan
perlindungan bayi, anak bawah lima tahun (BALITA) dan anak usia pra
sekolah dalam proses tumbuh kembang.
Keluarga Berencana adalah upaya kesehatan primer yang menyangkut
pelayanan dan pemeliharaan kesehatan pasangan usia subur dalam
menjalankan fungsi reproduksi yang berkualitas.
4. Upaya peningkatan gizi masyarakat
Adalah kegiatan untuk mengupayakan peningkatan status gizi
masyarakat dengan pengelolaan terkoordinasi dari berbagai profesi
kesehatan serta dukungan peran serta aktif masyarakat.
Adalah suatu upaya untuk mencegah agar penyakit menular tidak
menyebar didalam masyarakat, yang dilakukan Antara lain dengan
memberikan kekebalan kepada host melalui kegiatan pentuluhan
kesehatan, surveians dan imunisasi.
E. Landasan Hukum
1. Undang-undang No 36 Tahun 2009 tentang kesehatan
2. Peraturan menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2014 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia
No
JABATAN
KUALIFIKASI
1.
Dokter
S1 Kedokteran
2. Perawat
DIII Keperawatan
3.
Bidan
DIII Kebidanan
4.
Nutrisiois
DIII Gizi
5.
Sanitarian
DIII/ DIV Kesehatan Lingkungan
6.
Petugas Promkes
DIII Kesehatan
B. Distribusi Ketenagaan
Pada jam kerja (7.30-14.15) distribusi ketenagaan adalah sbb :
1. Nutrisionis melakukan pelayanan konsultasi gizi bagi pasien yang
dirujuk dan BP Umum maupun KIA, serta melakukan kegiatan di
masyarakat untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran
masyarakat tentang pentingnya program gizi masyarakat
2. Petugas sanitasi melakukan konsultasi sanitasi bagi pasien yang
menderita penyakit berbasis lingkungan, ataupun memberikan
konsutasi terkait sanitasi lingkungan bagi masyarakat yang
membutuhkan, serta pemantauan sanitasi masyarakat.
3. Petugas Promkes mengkoordinasikan kegiatan promosi kesehatan
yang dilakukan oleh pemegang program maupun petugas puskesmas
yang terkait, menyiapkan peralatan dan logistic terkait persiapan
penyuluhan
4. Bidan melakukan kegiatan upaya kesehatan ibu dan anak sekeluarga
berencana baik gedung maupun di luar gedung
5. Perawat dan dokter melakuakan upaya pencegahan penyakit di
dalam gedung maupun
C. Jadual Kegiatan
1. Pengaturan kegiatan upaya kesehatan dilakukan bersama oleh para
pemegang program dalam kegiatan lokakarya mini maupun tri
bulanan/lintas sector, dengan persetujuan kepala puskesmas.
2. Jadwal kegiatan upaya kesehatan dibuat untuk jangka waktu satu
tahun, dan di kembangkan dalam jadwal kegiatan bulanan dan
dikoordinasikan setiap pada awal bulan sebelum pelaksanaan jadwal.
3. Secara keseluruhan jadwal dan perencanaan kegiatan upaya
BAB III
STANDAR FASILITAS
B. Standar Fasilitas
1. Fasilitas dan sarana
Ruang pelayanan kepada pasien pada umumnnya berlokasi di
lantai bawah gedung puskesmas sehingga memudahkan bagi pasein untuk
mengakses.
Pemeriksaan umum merupakan ruangan dengan 2 meja
pemeriksaan dokter dengan bed priksa masing-masing. Di bagian depan
ruangan ini di sisi pintu masuk adalah meja anamesa sekaligus pemeriksaan
awal oleh perawat. Ruangan ini memiliki wastafel sebagai sarana cuci
tangan bagi petugas setelah melakukan tindakan kepada pasien. Disamping
itu ruangan ini memiliki seperangkat computer sebagai salah satu dari
sistem informasi puskesmas yang terhubung dengan server untuk
memasukan data pasien pada sistem informasi puskesmas.
Ruang KIA terhubung langsung dengan ruang KB/imunisasi,
sehingga memudahkan pemberian pelayanan KIA berupa pemeriksaan ibu
hamil, pelayanan KB, pemeriksaan calon pengantin serta pemberian
immunisasi pada balita. Ruangan KIA memiliki meja administrasi, bed
ginekologi, wastafel, lemari peralatan dan perangkat computer pendukung
sistem informasi puskesmas.
Ruang konsultasi Gizi, sanitasi dan promosi kesehatan
masing-masing memiliki ruang tersendiri sehingga memberikan privasi kepada
masyarakat untuk dapat berkonsultasi kepada petugas dengan nyaman.
Selain itu petugas juga lebih mudah dan nyaman ketika menyusun program
maupun menyusun laporan karena memiliki ruangan tersendiri yang akan
menunjang kinerjanya.
2. Peralatan
Promosi Kesehatan
Kesehatan Lingkungan
KIA dan KB Perbaikan Gizi Masyarakat Pencegahan dan Pemberantas an Penyakit Menular Pengobatan Leafleat
Alat peraga penyuluhan
Kamera
Laptop
LCD Proyektor
Jadwal kegiatan
Handicam
Buku
Pamfleat Senter Sterilisasi ruangan Thermohigrome Lux meter PH Stik Blok Grill Kit Sampling air Kit sampling makanan
Alat pembasmi nyamuk
Tensi meter
Stetoskop
Stetoskop lacnnec
Termometer Doppler KB set Partus set Kulkas vaksin Spuit Pita pengukur Leafleat Panduan Diet PC/ Komputer Food Model Timbangan badan Alat pengukur tinggi badan Mikrotois infantometer
Leafleat/ Brosur penyuluhan penyakit
Vaksin
Blangko surveilan
Pedoman KLB
Cold chain
Vaksin Carier
Tensimeter
Buku register
Sterilisator
Computer
Stetoskop
Otoskop
Snelen Chart
Minor set
ECGBAB IV
TATALAKSANA PELAYANAN
A. Tatalaksana Upaya Promosi Kesehatan 1. Petugas Penanggung jawab :
a. Petugas promkes 2. Perangkat Kerja a. Leafleat penyuluhan b. Laptop c. LCD Proyektor d. Camera e. Alat Tulis 3. Tatalaksana
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan kondisi bagi perorangan, kelompok dan masyarakat, dalam berbagai tatanan, dengan membuka jalur komunikasi, menyediakan informasi, dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan prilaku, dengan melakukan advokasi pembinaan suasana dan gerakan pemberdayaan masyarakat untuk mengenali, menjaga/memelihara , meningkatkan dan melindungi kesehatannya.
4. Tujuan
Tercapainnya perubahan prilaku individu keluarga dan masyarkat dalam meembina dan memelihara prilaku sehat, serta berperan aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
5. Sasaran
a. Pelaksanaan posyandu dan pembinaan kader b. Penyuluhan kesehatan
- Penyuluhan dalam gedung - Penyuluhan luar gedung
Penyuluhan kelompok : - Kelompok posyandu - Penyuluhan masyarakat - Anak sekolah
Penyuluhan perorangan : PHN
c. Prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
d. Advokasi program kesehatan dan program prioritas
Kampanye program prioritas Antara lain : vitamin A, narkoba, P2M DBD, HIV, malaria, diare
e. Promosi kesehatan tentang narkoba f. Promosi tentang kepersertaan jamkesmas g. Pembinaan dana sehat/jamkesmas
B. Tatalaksana Upaya Kesehatan Lingkungan 1. Petugas Penanggung Jawab
a. Sanitarian 2. Perangkat kerja a. Senter b. Sterilisasi ruangan c. Thermohigrometer d. Lux meter e. PH Stik f. Block Grill g. Kit Sampling Air h. Kit sampling makanan i. Alat pembasmi nyamuk
3. Tatalaksana a. Tujuan Umum
Kegiatan peningkatan kesehatan lingkungan bertujuan terwujudnya kualitas lingkungan yang lebih sehat agar dapat melindungi masyarakat dari segala kemungkinan resiko kejadian yang dapat menimbulkan gangguan dan bahaya kesehatan menuju derajat kesehatan keluarga dan masyarakat yang lebih baik.
b. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan mutu lingkungan yang dapat menjamin masyarakat mencapai derajat kesehatan yang optimal;
2) Memberikan pertolangan pertama/Penanganan efek samping dan
kegagalan metode kontrasepsi serta merujuk ke fasilitas rujukan primer (RS Kabupaten) sesuai dengan kebutuhan;
3) Memantau cakupan pelayanan kontrasepsi dan kegagalan metoda kontrasepsi;
4) Meningkatkan kualitas pelayanan KB secara berkelanjutan;
5) Menumbuhkan , mengoptimalkan dan memelihara peran serta masyarakat dalam upaya KB;
6) Memberikan pelayanan kesehatan pasangan usia subur, calon pasangan usia subur, serta anggota keluarga yang lain dalam rangka meningkatkan kualitas kesehatan fungsi reproduksinnya;
7) Melaksanakan penanganan infentaris pasangan usia subur yang berkualitas dan merujuk ke fasilitas rujukan primersesuai dengan kebutuhan;
8) Melaksanakan managemen terpadu pelayanan kontrasepsi yang datang berobat ke fasilitas rawat jalan termasuk kpelayanan pra rujukan dan tindakan lanjutnya.
3. Sasaran
a. Sasaran pelayanan KB adalah pasangan usia subur; b. Calon pasangan usia subur;
c. Pasangan usia subur dengan wanita yang akan memasuki masa menoupaus; d. Keluarga yang tinggal dan berada di wilayah kerrja Puskesmas
e. Wus yang datang pada pelayanan rawat jalan Puskesmas yang dalam fase intervensi pelayanan KB
D. Tatalaksana Upaya Peningkatan Gizi Masyarakat 1. Petugas penanggung jawab : Nutrisionis 2. Peralatan kerja
b. Panduan Diet; c. PC/Komputer d. Food Model
e. Timbangan badan; f. Alat tinggi badan; g. Mikrotois
h. Infantometer
3. Tatalaksana
Upaya Perbaikan Gizi Puskesmas meliputi; a. Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) b. Upaya Perbaikan Gizi Institusi (UPGI)
c. Upaya Penanggulangan Kelainan Gizi yang dari :
1) Pencegahan dan Penanggulangan gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY);
2) Pencegahan dan Penanggulangan Anemia Besi (AGB);
3) Pencegahan dan Penanggulangan Kurang Kalori Energi Protein (KEP) dan Kurang Energi Kronis (KEK)
4) Pencegahan dan Penanggulangan Kekurangan Vitamin A (KVA); 5) Pencegahan dan Penanggulangan Masalah gizi lebih
6) Pencegahan dan Penanggulangan Masalah Gizi Lebih d. Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi (SKPG)
4. Tujuan
a. Tujuan Umum
Menanggulangi masalah gizi dan meningkatkan status gizi masyarakat b. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan seluruuh anggotannya untuk mewujudkan prilaku gizi yang baik dan benar sesuai dengan gizi seimbang.
2) Meningkatkan perhatian dan upaya peningkatan status gizi warga dari berbagai institusi pemerintah serta swasta
3) Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan petugas gizi warga dari berbagai institusi pemerintah serta swast;
4) Terselenggarannya pelayanan gizi yang melibatkan partisipasi keluarga terhadap pencegahan dan penanggulangan masalah kelainan gizi; 5) Terwujudnya rangkaian kegiatan pencatatan/pelaporan masalah gizi
BAB V LOGISTIK
Untuk menunjang terselengarannya upaya kesehatan puskesmas, maka perlu didukung oleh penyedia logistic yang memadai dan optimal, melalui perencanaan yang baik dan berdasarkan kebutuhan masyarakat dan usulan pemegang program yang sudah berdasarkan hasil pemetaan masalah. Ketersediaan logistik harus dijamin kecukupan dan pemeliharaan yang sudah dianggarkan dan dijadwalkan. Pengadaan alat dan bahan dalam pelaksanaan upaya kesehatan puskesmas diselenggarakan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
BAB VI PENUTUP
Penanggung jawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan kesehatan di wilayah kabupaten/kota adalah dinas kesehatan kota bandung. Sedangkan Puskesmas bertanggung jawab hanya untuk sebagaian upaya pembangunan kesehatan yang dibebankan oleh dinas kesehatan kabupaten sesuai dengan kemampuannya. Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah mendukung tercapainnya tujuan pembangunan kesehatan nasional. Yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Ciumbuleuit, agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.