ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
(Studi Empiris Pada PT. Bintang Sido Raya Distributor
PT. Unilever, Tbk Area Soloraya)
Oleh:
Krisbandono, Sugeng Santoso
Know effect of user involvenment on performance of AIS. know effect of personal technical capability on performance of AIS. Know effect of organization size on permance of AISknow effect of top management support on performance of AIS. Know effect of formazation of information system development on AIS. Know effect of education and .training program on performance of AIS. Know effect of the exixtence of control committee on performance of AIS. Know effect of location of AIS Department on performance of AIS. The research is descriptive-quantitive one. Population of the research is 40 employees of PT. Bintang Sido Raya who are users of AIS. Sample of the research is 40 respondent taken by using saturated sampling. Data is obtained by using questionnaire with Likert scale. Data analysis of the research is test of research tool consisting of validity and reliability test; classical assumption test consisting of normality, multicolinearty, and heteroskedasticity tests: test of hypothesis consiiting of multiple linear regression, t-test, F-test and determination coeffient test. User involvement in sistem development process had a significant effect on performance of AIS. Personal technical capability had a significant effect on performance of AIS, 3) size of organization had a significant effect on performance of AIS. Top management support hah a significant effect on performance of AIS. Formalization of system development had no significant effect on permance of AIS. Education and training program had no significant effect on permance of AIS. There was no different of AIS viewed From the holder of control committee. There was no different permance of viewend from location of information systrm departemen.
Key words : Factor that are affecting performance of AIS, PT. Bintang Sido Raya.
PENDAHULUAN
Era globalisasi informasi dunia saat ini telah menyebabkan terjadinya perubahan signifikan di segala bidang.Misalnya, di bidang teknologi komunikasi.Perkembangan teknologi komunikasi yang pesat saat ini memungkinkan setiap orang dapat mengakses secara tepat dan cepat informasi melalui komputer, handphone, maupun internet. Seseorang hanya tinggal duduk tenang di depan komputer sambil mengakses informasi yang telah tersambung koneksi-koneksi sistem antar departemen-departemen yang saling berhubungan dan saling membutuhkan pada suatu perusahaan penyedia sistem.
Sistem merupakan gabungan berbagai elemen yang berinteraksi dan secara bersama berfungsi untuk mencapai tujuan.Sistem merupakan kumpulan elemen-elemen yang menimbulkan hubungan satu dengan lainnya (Bodnar & William, 2002).Sedangkan sistem informasi merupakan suatu sistem di dalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolah transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial, dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan (Jogiyanto, 2005).
Peningkatan penggunaan teknologi komputer sebagai salah satu bentuk teknologi informasi telah mengubah pemrosesan data akuntasi dari secara manual menjadi secara otomatis. Akan tetapi penerapan sistem dalam suatu perusahaan tidak terlepas dari kegagalan sistem, maka perlu diketahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi efektivitas atau keberhasilan implementasi suatu sistem informasi.
Sistem informasi akuntansi dipergunakan untuk menghasilkan informasi yang berkualitas yaitu informasi yang tepat waktu, relevan, akurat (dapat dipercaya), dan lengkap serta dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu suatu sistem informasi akuntansi harus disusun sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan informasi dengan efektif dan efisien. Salah satu cara yang dapat digunakan yakni dengan menerapkan sistem informasi akuntansi terkomputerisasi. Penerapan sistem komputerisasi diharapkan dapat membawa peningkatan kinerja sistem informasi akuntansi, yang pada akhirnya juga akan berdampak pada kinerja atau output perusahaan.
Efektivitas sistem informasi akuntansi diukur dengan menggunakan kepuasan pemakai dan pemakaian sistem. Penelitian ini mengacu pada penelitian Tjhai Fung (2002) Komara (2005), Almilia (2007) yaitu mengukur kinerja sistem informasi akuntansi dari dua pendekatan yaitu kepuasan pemakai SIA dan pemakaian dari SIA itu sendiri oleh para
karyawan dalam membantu penyelesaian pekerjaan mereka untuk mengolah data-data keuangan menjadi informasi akuntansi.
Beberapa peneliti seperti Tjhai Fung (2002), Komara (2005), Almilia (2007) dan Septriani (2011) telah menggunakan kepuasan pengguna (user information system) dan penggunaan sistem (system user) sebagai tolak ukur efektivitas atau keberhasilan kinerja sistem informasi akuntasi. Efektivitas kinerja SIA dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: keterlibatan pemakai dalam pengembangan SI, kemampuan teknik personel SI, ukuran organisasi, dukungan manajemen puncak, program pelatihan dan pendidikan pengguna SIA, keberadaan komite pengendali SI, lokasi departemen SIA.
PERUMUSAN MASALAH
1. Apakah faktor keterlibatan pemakai dalam pengembangan SI berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi?
2. Apakah faktor kemampuan teknik personal sistem informasi berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi?
3. Apakah faktor ukuran organisasi berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi?
4. Apakah faktor dukungan manajemen puncak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi?
5. Apakah faktor formalisasi pengembangan sistem informasi berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi?
6. Apakah faktor program pelatihan dan pendidikan pemakai sistem berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi?
7. Apakah faktor keberadaan komite pengendali SI berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi?
8. Apakah faktor lokasi departemen SIA berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi?
LANDASAN TEORI
Mc Leod (1998 dalam Almilia, 2007) menyatakan kinerja sistem informasi akuntansi merupakan kemampuan sistem untuk apa yang seharusnya dilakukan sistem tersebut. Dalam kinerjanya, sistem informasi akuntansi mengumpulkan data yang menguraikan aktifivitas perusahaan, merubah data menjadi informasi, dan membuat informasi tersebut dapat digunakan oleh pemakai dari dalam dan luar perusahaan. Kinerja sistem informasi akuntansi terdiri tugas utama, yaitu: pengumpulan data, pemakaian data, penyimpanan data, dan penyiapan dokumentasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi antara lain: a. Keterlibatan Pemakai dalam Proses Pengembangan Sistem
Pemakai atau penguna merupakan bagian yang tidak dapat dilepaskan dari keberhasilan penerapan suatu sistem atau teknologi.Menyadari bahwa operasionalisasi teknologi komputer menyangkut aspek manusia dan dampak perubahan yang disebabkannya, adalah penting untuk memperhatikan keberadaan manusia dalam pemanfaatan suatu teknologi.Tidak semua keterlibatan pemakai membawa keberhasilan dalam pengembangan sistem informasi, ada beberapa alasan yang menyebabkan terjadinya kegagalan yaitu salah satunya adalah tidak tepatnya pengetahuan yang dimiliki pemakai sehingga tidak bersedia membuat keputusan atau memberikan pandangannya, karena pemakai kurang memahami dampak dari keputusan yang diambilnya. Oleh karena itu kemampuan pemakai dalam keterlibatannya dalam perancangan dan pengembangan sistem informasi sangatlah penting.
Banyak peneliti telah menyelidiki keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem informasi. Keterlibatan pengguna mempengaruhi kriteria kunci seperti kualitas sistem, kepuasan pengguna dan penggunaan sistem (Ives dan Olson 1984), Bruwer (1984) dan Hirschheim (1985) dalam Tjhai Fung (2002). Keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan atas Computerize Based Information System (CBIS).
b. Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi
Semakin tinggi kemampuan teknik personal tentang sistem informasi akuntansi akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi, dikarenakan adanya hubungan yang positif antara kemampuan teknik personal sistem informasi dengan kinerja sistem informasi akuntansi.
Tingkat pengetahuan komputer pengguna akhir secara langsung mempengaruhi kepuasan dengan suatu CBIS (Bruwer 1984; Hirschheim 1985; Nelson dan Cheney 1987) dalam Soegiharto (2001). Sejalan dengan asumsi tersebut, Choe (1996) menemukan hubungan positif antara kapabilitas personil SI dan penggunaan sistem. Pengamatan tersebut memperkuat persepsi Hirschheim (1985), Nelson dan Cheney (1987). Huff dan Munro (1985) dalam Soegiharto (2001) juga menemukan bahwa kapabilitas personil sistem informasi berpengaruh kepada kualitas desain dan kinerja sistem informasi.
c. Ukuran Organisasi
Ukuran organisasi secara positif berhubungan dengan keberhasilan sistem informasi, karena dana atau dukungan sumber daya lebih memadai dalam organisasi yang lebih besar.
Penelitian Ein-Dor dan Segev (1978); Raymond (1990) dalam Choe (1996) dipertegas dalam penelitian Tjhai Fung (2002). Jika sumber daya tidak memadai, akan
memungkinkan perancang sistem tidak dapat mengikuti prosedur pengembangan normal dengan memadai, dengan demikian meningkatkan resiko kegagalan sistem. d. Dukungan Managemen Puncak
DeLone (1988), dan Choe (1996) dalam Tjhai Fung (2002) telah mengajukan dan secara empiris menguji bahwa dukungan manajemen puncak mempunyai pengaruh positif terhadap kenerja SI melalui berbagai macam kegiatan.
Manajemen puncak bertanggung jawab atas penyediaan pedoman umum bagi kegiatan sistem informasi. Tingkat dukungan yang diberikan oleh manajemen puncak bagi sistem informasi organisasi dapat menjadi suatu faktor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan semua kegiatan yang berkaitan dengan sistem informasi (Raghunathan dan Raghunathan, 1988 dalam Tjhai Fung, 2002).
e. Formalisasi Pengembangan Sistem
Penelitian yang dilakukan oleh Neal dan Rander (1973) dalam Tjhai Fung (2002) secara empiris menunjukkan hubungan positif antara riset operasional atau keberhasilan kelompok manajemen sains dan formalisasi dengan proseduralisasi riset operasi atau manajemen sains.
f. Program Pelatihan dan Pendidikan Pengguna
Semua pegawai (user system) yang akan menggunakan sistem baru itu harus didoktrinasikan dalam prosedur yang mengarahkan penggunaan dan informasi yang yang dapat disajikan sistem itu bagi keperluan mereka. Program pelatihan bisa sangat mahal dan menghabiskan waktu, namun program ini memberi manfaat yang sangat besar.
Dengan pelatihan dan pendidikan, pengguna bisa mendapatkan kemampuan untuk mengidentifikasi persyaratan informasi mereka dan kesungguhan serta
keterbatasan SI dan kemampuan ini dapat mengarah pada peningkatan kinerja (Montazemi, 1988 dalam Komara, 2005).
g. Komite Pengendalian Sistem Informasi
Keberadaan komisi pengendalian sistem informasi akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi lebih tinggi, dikarenakan keberadaan komisi pengendalian sistem informasi akan lebih mengontrol kinerja sistem informasi akuntansi.
Komite pengendali mempunyai pengaruh pada kinerja sistem informasi akuntansi melalui fungsi penting seperti menetapkan arah bagi kegiatan-kegiatan SI, menstrukturisasi departemen sistem informasi dan menetapkan staf personil sistem informasi, (Nolan, 1979; Olson dan Ives, 1981) dalam Choe (1996). Begitu pula Ein-Dor dan Segev (1978) dan Drury (1985) dalam Tjhai Fung (2002) juga berpendapat bahwa fungsi kunci dari komite pengendali berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
h. Lokasi Departemen Sistem Informasi
Beberapa penelitian menyatakan bahwa lokasi departemen Sistem Informasi atau manager sSistem Informasi secara positif berhubungan dengan keberhasilan Sistem Informasi (Cheney, et al. 1986; Franz dan Robey, 1986; Raymond, 1985) dalam Tjhai Fung (2002) juga menemukan hubungan positif antara lokasi departemen SI dan keberhasilan SI.
KERANGKA PEMIKIRAN
Kerangkapemikiran merupakansuatu model konseptual tentang bagaimana teori-teori berhubungan dengan beberapa faktor yang akan diidentifikasikan sebagai suatu permasalahan (Sekaran, 2009). Kerangka pemikiran menunjukkan beberapa variabel yang berbeda yang digunakan dalam penelitian untuk menggambarkan tentang bagaimana hubungan antar variabel tersebut.
HIPOTESIS
Dalam pengembangan sistem harus efektif agar ketidak jelasan dalam berkomunikasi antara pengguna tidak terjadi.
H1: Keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan SIA berpengaruh signifikan
terhadap kinerja SIA.
Kemampuan Teknik Personal Sistem Informasi Keterlibatan Pemakai dalam
Proses Pengembangan SIA
Ukuran Organisasi
Dukungan Manajemen Puncak
Formalisasi Pengembangan Sistem Informasi
Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai SI
Keberadaan Komite Pengendali Sistem Informasi Lokasi dari Departemen Sistem
Informasi
Kinerja Sistem Informasi Akuntansi
Dalam sebuah perusahaan, seorang karyawan dituntut untuk memiliki pengetahuan yang luas dan ketrampilan yang baik.Ketrampilan tersebut dapat dibedakan menjadi kemampuan spesialis dan kemampuan generalis. Hal ini perlu meningkatkan kinerja dan mutu dari suatu perusahaan, sehingga tingkat pendidikan personil dalam suatu organisasi terkadang juga akan mempengaruhi pola berfikir seseorang.
H2: Kemampuan teknik personal berpengaruh signifikan terhadap kinerja SIA.
Ukuran organisasi diukur melalui jumlah karyawan dalam organisasi yang menggunakan SIA, menurut beberapa penelitian jumlah atau besar-kecilnya karyawan tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
H3: Tak ada perbedaan yang signifikan kinerja SIA ditinjau dari ukuran organisasi.
Dukungan manajemen puncak terhadap kinerja SIA yang dimaksud adalah dukungan manajemen terhadap pengembangan SIA (Soegiharto, 2001).Sedangkan semua sumber daya yang diperlukan dalam pengembangan SIA berada dalam wewenang para manajer sehingga keberhasilan pengembangan SIA juga ikut ditentukan oleh dukungan manajemen puncak.
H4: Dukungan manajemen puncak berpengaruh signifikan terhadap kinerja SIA.
Formalisasi dimaksudkan sebagai prosedur yang diterapkan untuk formalisasi pengembangan sistem. Choe (1996) dalam Soegiharto (2001) yang mengukur status saat ini dari prosedur pengendalian proyek. Semakin tinggi tingkat formalisasi pengembangan sistem informasi di perusahaan akan meningkatkan kinerja SIA
H5: Formalisasi pengembangan sistem informasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja
SIA. Dengan pelatihan dan pendidikan, pengguna bisa mendapatkan kemampuan untuk mengidentifikasi persyaratan informasi mereka dan kesungguhan serta keterbatasan SI dan kemampuan ini dapat mengarah pada peningkatan kinerja.
H6: Program Pelatihan dan pendidikan pemakai berpengaruh signifikan terhadap kinerja
SIA. Keberadaan komisi pengendalian sistem informasi akan meningkatkan kinerja SIA lebih tinggi, dikarenakan keberadaan komisi pengendalian sistem informasi atau yang lebih dikenal dengan bagian helpdesk mempunyai pengaruh pada tingkat kepuasan pengguna sistem melalui fungsi penting seperti menetapkan arah bagi kegiatan-kegiatan sistem termasuk dalam hal mengatasi kendala-kendala yang muncul pada saat pengoperasian sistem.
H7: Kinerja SIA akan lebih tinggi bila dalam organisasi apabila terdapat komisi
pengendali dibandingkan tidak memiliki komisi pengendali.
Lokasi departemen Sistem Informasi atau manager Sistem Informasi secara positif berhubungan dengan keberhasilan Sistem Informasi Akuntansi.
H8: Tak ada perbedaan kinerja SIA ditinjau dari lokasi departemen sistem informasi.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja Sistem Informasi Akuntansi dengan data kuantitatif hasil penyebaran kuesioner pada karyawan PT. Bintang Sido Raya Distributor PT. Unilever, Tbk Area Soloraya.
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009). Populasi dalam penelitian ini adalah semua supervisor PT. Bintang Sido Raya yang menggunakan SIA.Populasi penelitian berjumlah 40 orang, yang meliputi 7 supervisor area Solo, 7 supervisor area Sukoharjo, 8 supervisor area Wonogiri, 10 supervisor area Karanganyar, serta 8 supervisor area Sragen.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari sema yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili) keadaan yang sebenarnya (Sugiyono, 2009).
Sampel dalam penelitian ini sejumlah 40 responden, hal ini dkarenakan jumlah populasi penelitian kecil. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel (Sugiyono, 2009).
Metode analisis data meliputi uji instrumen penelitian terdiri dari uji validitas dan reliabilitas data, uji asumsi klasik meliputi: uji normalitas, heterosedastisitas, multikolinearitas. Sedangkan uji hipotesis terdiri dari uji regresi sederhana, uji regresi linear berganda,uji t, uji F dan uji R2.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian
a. Uji Regresi Linear Berganda
TABEL 1.HASIL UJI REGRESI LINEAR BERGANDA
Variabel Koefisien Regresi Standar Error thitung ρ-value Konstanta -3,725 2,581 -1,443 0,160
KP 1,025 0,418 2,449 0,021
KTP 1,378 0,599 2,299 0,029
DMP 0,700 0,244 2,868 0,008 FP 0,757 0,354 2,139 0,041 PPP 0,934 1,020 0,916 0,367 KKP -0,618 0,716 -0,863 0,395 LD -0,939 1,045 -0,898 0,377 R Square 0,908 F 35,708 Adj.R Square 0,882 Sig F 0,000
Y= – 3,725 + 1,025X1 + 1,378X2 –0,140X3 +0,700X4 + 0,757X5 + 0934X6 –0,618X7 – 0,939X8 + e b. Uji-t
TABEL 2.HASIL UJI-t Variabel
ρ
-value KeteranganKP 0,021 Ha diterima: Terdapat pengaruh yang signifikan KTP 0,029 Ha diterima: Terdapat pengaruh yang signifikan UO 0,347 Ha ditolak: Terdapatperbedaan tidak signifikan DMP 0,008 Ha diterima: Terdapat pengaruh yang signifikan
FP 0,041 Ha diterima: Terdapat pengaruh yang signifikan PPP 0,367 Ha ditolak: Terdapat pengaruh tidak signifikan KKP 0,395 Ha ditolak: Terdapatperbedaan tidak signifikan LD 0,377 Ha ditolak: Terdapat perbedaan tidak signifikan Sumber: Data Primer Diolah, 2014
Hasil uji-t tersebut, dapat disimpulkan bahwa secara individual variabel KP, KTP, DMP, FP berpengaruh secara signifikan terhadap KSIA. Hal ini ditunjukkan oleh nilai
ρ
-value di bawah 0,05.c. Uji-F
Hasil perhitungan diperoleh nilai
ρ
-value sebesar 0,000. Oleh karenaρ
-value <0,05, maka disimpulkan secara bersama-sama faktor keterlibatan pemakai (KP), kemampuan teknik personal (KTP), ukuran organisasi (UO), dukungan manajemen puncak (DMP), formalisasi pengembangan SI (FP), program pelatihan dan pendidikan pemakai (PPP), keberadaan komite pengendali (KKP), dan lokasi
departemen (LD) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja SIA (KSIA).
d. Uji Koefisien Determinasi (R2)Hasil perhitungan diperoleh nilai R2 sebesar 0,882 yang berarti sekitar 88,2% dari variabel kinerja SIA (KSIA)dapat dijelaskan oleh faktor keterlibatan pemakai (KP), kemampuan teknik personal (KTP), ukuran organisasi (UO), dukungan manajemen puncak (DMP), formalisasi pengembangan SI (FP), program pelatihan dan pendidikan pemakai (PPP), keberadaan komite pengendali (KKP), dan lokasi departemen (LD), sedangkan sisanya 11,8% dijelaskan oleh variabel atau faktor lain di luar model regresi dalam penelitian ini.
Berdasarkan hasil pengujian secara individual (ujit), diperoleh bahwa KP, KTP, DMP, dan FP berpengaruh secara signifikan terhadap KSIA, sedangkan secara bersama-sama (ujiF), diperoleh KP, KTP, UO, DMP, FP, PPP, KKP, dan LD berpengaruh secara signifikan terhadap KSIA. Hasil pengujian ini sesuai dengan penelitian Tjhai Fung (2002) yang menyimpulkan bahwa secara individual variabel KP, KTP, DMP, dan FP berpengaruh secara signifikan terhadap KSIA, dan UO berpengaruh tidak signifikan terhadap KSIA, selanjutnya secara bersama-sama variabel KP, KTP, UO, DMP, FP, PPP, KKP, dan LD berpengaruh secara signifikan terhadap KSIA.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Komara (2005), yang meneliti tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja SIA, diperoleh simpulan bahwa keterlibatan pemakai, kapabilitas personal, dukungan top management berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja SIA, dan ukuran organisasi berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja SIA, selanjutnya secara bersama-sama variabel KP, KTP, UO, DMP, FP, PPP, KKP, dan LD berpengaruh secara signifikan terhadap KSIA.
tentang pengaruh kinerja sistem terhadap kepuasan pengguna pada PT. Bank Muamalat Indonesia (Tbk), diperoleh simpulan bahwa kemampuan teknik personal, dukungan manajemen puncak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja SIA, dan ukuran organisasi, program pelatihan dan pendidikan berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja SIA. Selanjutnya secara bersama-sama variabel KP, KTP, UO, DMP, FP, PPP, KKP, dan LD berpengaruh secara signifikan terhadap KSIA.
KESIMPULAN
1. Variabel Keterlibatan Pemakai dalam proses Pengembangan Sistem (KP) berpengaruh signifikan terhadap kinerja SIA (KSIA), ditunjukkan oleh nilai
ρ-value<0,05.
2. Variabel Kemampuan Teknik Personal (KTP) berpengaruh signifikan terhadap kinerja SIA (KSIA), ditunjukkan oleh nilai ρ-value< 0,05.
3. Variabel Ukuran Organisasi (UO) berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja SIA (KSIA), ditunjukkan oleh nilai ρ-value> 0,05.
4. Variabel Dukungan Manajer Puncak (DMP) berpengaruh signifikan terhadap kinerja SIA (KSIA), ditunjukkan oleh nilai ρ-value< 0,05.
5. Variabel Formalisasi Pengembangan Sistem (FP) berpengaruh signifikan terhadap kinerja SIA (KSIA), ditunjukkan oleh nilai ρ-value<0,05.
6. Variabel Program Pelatihan dan Pendidikan Pemakai (PPP) berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja SIA (KSIA), ditunjukkan oleh nilai ρ-value<0,05
7. Tidak ada perbedaan kinerja SIA ditinjau kepemilikan komisi pengendali. Hal ini ditunjukkan oleh nilai ρ-value>0,05
8. Tidak ada perbedaan kinerja SIA ditinjau dari lokasi departemen sistem informasi. Hal ini ditunjukkan oleh nilai ρ-value>0,05.
SARAN
1. Pokok pembahasan kinerja SIA tidak cukup dilakukan dalam satu kali pengamatan disebabkan kemungkinan belum tampaknya dampak dari program pelatihan dan pendidikan pemakai, sehingga diperlukan metode longitudinal untuk penelitian sejenis.
2. Jumlah sampel ditingkatkan dan kelompok responden diperluas agar lebih mewakili, sehingga jumlah sampel yang diperoleh akan lebih banyak, dan kelompok bisa mewakili seluruh aspek-aspek lembaga yang ada, dan hasil penelitian lebih dapat digeneralisasikan.
3. Perlu ditambahkan metode wawancara dalam upaya pengumpulan data untuk menghindari kemungkinan responden tidak obyektif dalam mengisi kuesioner.
REFERENSI
Almilia, Luciana Spica. 2007. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi Pada Bank Umum Pemerintah Di Wilayah Surabaya Dan Sidoarjo.Jurnal
Ilmiah STIE PERBANAS Surabaya.
Bodnar, George H dan William S. Hoopwood. 2002. Sistem Informasi Akuntansi. Alih Bahasa. Jakarta: Salemba Empat.
Evi Septriani. 2011. “Pengaruh Kinerja Sistem Terhadap Kepuasan Pengguna Pada PT.Bank Muamalat Indonesia (Tbk)”. Skripsi.FE Universitas Gunadarma Jakarta.
Imam Ghozali. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19. Cetakan VI. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan
Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi.
Komara, Acep. 2005. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi
Akuntansi. SNA VIII Solo, 15-16 September 2005.
Nur Indriantoro dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi
dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Soegiharto. 2001. Influence Factors Affecting The Performance Of Accounting Information
System. Gajah Mada International Journal of Business Volume III No. 2.Desember
2001.
Sugiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Jakarta: Alfabeta.
Tjhai Fung, Jen. 2002. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi