• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keyakinan-keyakinan dasar (basic beliefs) atau metafisika yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. keyakinan-keyakinan dasar (basic beliefs) atau metafisika yang"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

31 3.1 Paradigma

Menurut Guba dan Lincoln Paradigma sebagai serangkaian keyakinan-keyakinan dasar (basic beliefs) atau metafisika yang berhubungan dengan prinsip-prinsip utama atau prinsip-prinsip pokok. Paradigm ini menggambarkan suatu pandangan dunia (worldview) yang menentukan, bagi penganutnya, sifat dari “dunia” sebagai tempat individu dan kemungkinan hubungan dengan dunia tersebut beserta bagian-bagiannya. Macam-macam paradigm bervariasi. Guba dan Lincoln menyebut ada 4 macam paradigma: Positivisme, post positivisme; konstruktivisme; dan teori kritis. 21

21

Adnan Husein, MixMethodology dalam Penelitian Komunikasi. Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: 2011, hal 4.

(2)

Peneliti menggunakan paradigma Postpositivisme dalam penelitian ini. Dimana mernurut Guba (1990:20), postpositivisme adalah: “Postpositivism is best characterized as modified version of positivism. Having assessed the damage that positivism has occured, postpositivists strunggle to limited that damage as well as to adjust to it. Prediction and control continue to be the aim.”

Kutipan tersebut mempunyai arti Postpositivisme mempunyai ciri utama sebagai suatu modifikasi dari Positivisme. Melihat banyaknya

kekurangan pada Positivisme menyebabkan para pendukung

Postpositivisme berupaya memperkecil kelemahan tersebut dan

menyesuaikannya. Prediksi dan kontrol tetap menjadi tujuan dari Postpositivisme tersebut.”

Salim (2001:40) menjelaskan Postpositivisme bahwa paradigma ini merupakan aliran yang ingin memperbaiki kelemahan-kelemahan Positivisme yang hanya mengandalkan kemampuan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti. Secara ontologi aliran ini bersifat critical realism yang memandang bahwa realitas memang ada dalam kenyataan sesuai dengan hukum alam, tetapi suatu hal, yang mustahil bila suatu realitas dapat dilihat secara benar oleh manusia (peneliti). Oleh karena itu secara metodologi pendekatan eksperimental melalui metode triangulation yaitu penggunaan bermacam-macam metode, sumber data, peneliti dan teori.Creswell membedakan 2 macam paradigma; kualitatif dan kuantitatif. Penelitian dalam paradigma positivistik ditandai oleh beberapa hal adanya

(3)

keyakinan pada realitas objektif yang dapat diketahui hanya melalui observasi empirik; mengkaji variable; mengembangkan teori yang memungkinkan prediksi, eksplanasi dan control; mencari hukum-hukum umum dan observasi dalam bentuk data kuantitatif.

3.2 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif, dimana peneliti memaparkan strategi strategi apa saja yang dilakukan oleh seorang Parent Ralation Officer di SIS Kebon Jeruk dalam kegiatan menambah dan mempertahankan costumer.

Penelitian studi kasus ini menggunakan penelitian pendekatan kualitatif. Menurut Poerwandari (1998) penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti transkripsi wawancara , catatan lapangan, gambar, foto rekaman

video dan lain-lain.variabel melalui pengujian hipotesa.22

Penelitian deskriptif pada pada prisnsipnya ditujukan untuk:

1. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan

gejala yang ada.

2. Mengidentifikasi masalah atau memerikasa kondisi dan praktek

praktek yang berlaku.

22

Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survei, Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial, Jakarta, hal. 5

(4)

3. Membuat perbandingan atau evaluasi.

4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi

masalah yang sama dan belajar dari pengalaman merekan utuk menetapkan rencana dan keuptusan pada waktu yang akan datang.23

Penelitaian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif karena dalam penelitian ini diperlukan suatu uaraian atau deskripsi mengenai suatu konsep untuk mencaapai hasil penelitian yang diinginkan,

Jenis penelitian deskriptif tidak sampai mempersoalkan jalinan hubungan antar variable yang ada, ridak dimaksudkan untuk menarik generasi eksplanatif, pelaksanaanya memerlukan konsep dan variabel yang menjelaskan bariabel bariabel yang menyebabkan suatu gejala atau kenyataan sosial. Karenanya penelitian ini tidak menggunakan dan ridak melakukan pengujian hipotesis, tidak dimaksudkan untuk membangun dan

mengembangkan pebendaharaan teori.24

3.3 Subyek Peneltitian

Dalam penelitian ini dibutuhkan subyek penelitian. Peneliti melakukan penelitian ini dalam Singapore School Kebon Jeruk. Dibutuhkan aktivitas public baik internal maupun eksternal agar wawancara dapat dilaksanakan dan berjalan dengan baik, peran pewawancara terutana dalam mengendalikan wawancara. Jika wawancara

23

Jalaludin, Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, PT Remaja Rosdakarya,Bandung,2004,hal. 25

24

(5)

dilakukan secara terbuka makan pewawancara harus berperan bertanya

agar wawancara tidak terganggu karena kehadiranya sebagai peneliti.25

Dengan melakukan wawancara mendalam terhadap informan. Peneliti menentukan 6 informan yang di wawancarai. Dari keterangan informan ini maka peneliti dapat mendapatkan penjelasan mengenai pendapat akan pertanyaan yang diajukan oleh peneliti.

Informan dalam wawancara ini terbagi menjadi 2 yaitu pihak internal management dan costumer yaitu orang tua murid. Key informan pada SIS Kebon Jeruk dalam hungungannya dengan penelitian ini adalah Ms Elly Kusumastuti selaku Parent Relations Officer SIS Kebon Jeruk serta Ibu Wida, Ibu Amelia dan Ibu Itchu sebagai costumer. Sedangkan sebagai informan peneliti mendapatkan informasi dari Bapak Heru Priantoko dan Ibu Anggreany.

Dalam penelitian ini peneliti mengelompokkan subyek penelitian pada key informan dan informan sebagai berikut:

1. Ms Elly Kusumastuti, selaku Parent Relation Officer, pihak yang

mengetahui MPR actifity yang digunakan oleh perusahaan dalam menambah dan mempertahankan costumer.

2. Bapak Heru Priantoko, selaku Administrator Singapore School

Kebon Jeruk, yang mengetahui secara keseluruhan kegiatan operasional.

25

(6)

3. Ibu Anggraeny, selaku Manager Keuangan Singapore School Kebon Jeruk, yang mengetahui segi administrasi keuangan khususnya biaya pendidikan yang sehungunan dengan kompetisi biaya pendidikan di Jakarta Barat.

4. Ibu Widi, selaku orang tua murid Singapore School Kebon Jeruk,

untuk Primary 6 dan Secondary 2

5. Ibu Amelia, selaku orang tua murid Singapore School Kebon

Jeruk, untuk Primary 6

6. Ibu Itchu, selaku orang tua murid Singapore School Kebon Jeruk,

untuk Primary 2, Kindergarten 2 dan Kindergaten 1

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Rachmat Kriyantono dalam bukunya teknik praktis riset komunikasi, ada beberapa teknik yang bisa kita gunakan dalam pengumpulan data. Antara lain :

3.4.1 Data Primer

Merupakan usaha untuk mengumpulkan data dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab

secara tertulis oleh responden.33

33

Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Komunikasi, Prenada Media Group, 2007, Jakarta, hal. 221

(7)

3.4.2 Data Sekunder

Yaitu meneliti dan menvari data atau bahan bahan yang diperlikan utuk memperoleh teori yang berkaitan dengan masalah masalah yang akan diteliti. Penulis mencari informasi melalui buku yang ada hubungannnya dengan juduk penelitian.

3.5 Teknik Analisis Data

Marshall dan Rossman mengajukan teknik analisa data kualitatif untuk proses analisis data dalam penelitian ini. Dalam menganalisa penelitian kualitatif terdapat beberapa tahapan-tahapan yang perlu dilakukan (Marshall dan Rossman dalam Kabalmay, 2002), diantaranya :

1. Mengorganisasikan Data

Peneliti mendapatkan data langsung dari subjek melalui wawancara mendalam (indepth inteviwer), dimana data tersebut direkam dengan tape recoeder dibantu alat tulis lainya. Kemudian dibuatkan transkipnya dengan mengubah hasil wawancara dari bentuk rekaman menjadi bentuk tertulis secara verbatim. Data yang telah didapat dibaca berulang-ulang agar penulis mengerti benar data atau hasil yang telah di dapatkan.

2. Pengelompokan berdasarkan Kategori, Tema dan pola jawaban

Pada tahap ini dibutuhkan pengertiaan yang mendalam terhadap data, perhatiaan yang penuh dan keterbukaan terhadap hal-hal yang

(8)

muncul di luar apa yang ingin digali. Berdasarkan kerangka teori dan pedoman wawancara, peneliti menyusun sebuah kerangka awal analisis sebagai acuan dan pedoman dalam mekukan coding. Dengan pedoman ini, peneliti kemudian kembali membaca transkip wawancara dan melakukan coding, melakukan pemilihan data yang relevan dengan pokok pembicaraan. Data yang relevan diberi kode

dan penjelasan singkat, kemudian dikelompokan atau

dikategorikan berdasarkan kerangka analisis yang telah dibuat. Pada penelitian ini, analisis dilakukan terhadap sebuah kasus yang diteliti. Peneliti menganalisis hasil wawancara berdasarkan pemahaman terhadap hal-hal diungkapkan oleh responden. Data yang telah dikelompokan tersebut oleh peneliti dicoba untuk dipahami secara utuh dan ditemukan tema-tema penting serta kata kuncinya. Sehingga peneliti dapat menangkap penagalaman, permasalahan, dan dinamika yang terjadi pada subjek.

Referensi

Dokumen terkait

motivasi ekstrinsik terhadap prestasi kerja agen asuransi Bumida. Syariah

63 tanggal 11 September 2007, pemegang saham menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perusahaan berkenaan dengan peningkatan modal dasar Perusahaan sebesar Rp 7,2 triliun yang terdiri

Dalam tabel program acara dan deskripsi acara di atas dapat dilihat bahwa dari keseluruhan jadwal acara selama seminggu di Radio Elisa Fm terdapat format siaran yang mayoritas adalah

Jika Anda ingin membuat sebuah gambar transparan, tutup kotak dialog ini, klik tombol Set Transparent Color ( ) pada toolbar Picture , lalu klik bagian gambar yang Anda

Dari hasil optimasi dengan sebuah pembangkit terdistribusi yang diinstal, rugi daya nyata yang terdapat dalam sistem menjadi 15,942 MW dan rugi daya reaktif sebesar

tidak cukup didalam satu silinder karena katup atau gasket bocor, atau cincin torak yang macet atau patah. Penemuan dari penyebab yang tepat dan perbaikannya sangat penting

Pandangan ini juga secara tidak langsung membongkar nilai patriarkis bahwa perempuan sebagai pemegang “gender mandate” -dimana perempuan tidak diperbolehkan

Sebagaimana kita tau pasar adalah sebuah tempat bertemunya pembeli dengan penjual guna melakukan transaksi ekonomi yaitu untuk menjual atau membeli suatu barang