PT INDAH JAYA TEXTILE INDUSTRY
General Business Environment
Pengajar:
Lincolin Arsyad, Drs., M.Sc., Ph.D., Prof.
Oleh:
Muhammad Ridwan Nawawi 12/343792/PEK/18206
Agenda
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis Lingkungan Bisnis
Strategi Formulasi
Pendahuluan
•
Industri tekstil dan produk tekstil
(TPT) merupakan salah satu sektor
andalan Indonesia
•
Industri prioritas pemerintah untuk
AEC 2015
•
Kontribusi TPT terhadap
perekonomian yang utama:
• Pendapatan ekspor
• Penyerapan tenaga kerja
•
Menurut Asosiasi Pertekstilan
Indonesia (API), kinerja ekspor TPT
domestik tahun 2014 bisa
mencapai angka US$ 14 miliar
(naik 8,5% dari tahun 2013)
Agenda
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Profil Industri
Analisis Lingkungan Bisnis
Strategi Formulasi
Profil Perusahaan
•
PT Indah Jaya Textile Industry
•
Industri Tekstil dan Produk Tekstil
•
Alamat
Jl. Pajajaran 14 No. 62
Jatiuwung - Tangerang
15137 Banten, Indonesia
•
Jumlah Karyawan : >4000
•
Luas Pabrik : ±35 HA
•
Volume Tahunan :
US $ 400.000.000 (Perputaran)
•
Situs
http://www.indahjayatextile.com
H anduk Pak aian J adi Benang
Profil Perusahaan
PRODUK
MEREK
KLIEN
Profil Perusahaan
Timeline
1962
PT Indah Jaya Textile Industry didirikan untuk pasar lokal
1992
Memulai pabrik baru di Tangerang
1988
Ekspor handuk pertama ke Eropa
2001
Membangun pabrik pemintalan
2003
Produksi benang untuk pasar lokal
2004
Melebarkan usaha ke Knitting (Rajutan) dan Garment 2004 Ekspor Garment 2005 Mengekspor produksi benang
Agenda
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis Lingkungan Bisnis
Strategi Formulasi
Kesimpulan
Analisis Lingkungan Bisnis
Lingkungan Demografi
•
Jumlah penduduk Indonesia yang besar merupakan pangsa pasar
yang sangat potensial
•
Tingkat pengangguran tinggi
•
Bonus demografi di Indonesia pada tahun 2020-2030, yang akan
meningkatkan operasional dan konsumsi
Sumber: Sensus Penduduk Tahun 1971-2010,
pada BKKBN - Profil Kependudukan Dan Pembangunan Di Indonesia Tahun 2013
Analisis Lingkungan Bisnis
Lingkungan Sosial & Budaya
•
Lingkungan Sosial
•
Indikator sosial budaya di BPS, 91,68%
menonton TV
•
Desain motif menyesuaikan lingkungan
sosial
•
Perhatian masyarakat akan kesehatan
yang cukup tinggi
•
Edukasi sosial kampanye mencuci
handuk 3 hari sekali
•
Lingkungan Budaya
•
Tingkat konsumerisme yang tinggi
•
Fashion budaya timur yang kurang
Analisis Lingkungan Bisnis
Lingkungan Politik Domestik & Internasional
•Lingkungan Politik Domestik
• Asosiasi pengusaha sebagai wadah komunikasi serta untuk melindungi, membela dan
memberdayakan seluruh pelaku usaha.
• Birokrasi, perizinan dan koordinasi pemerintah yang kurang mendukung
• Kenaikan Tarif Tenaga Listrik (TTL).
• Kenaikan Upah Minimum Propinsi (UMP)
•
Lingkungan Politik Internasional
• Persaingan akan semakin ketat karena ASEAN Economic Community (AEC) 2015
• Perlunya peningkatan daya saing Indonesia baik mikro maupun makro
• The Global Competitiveness Index (GCI) tahun 2013-2014, peringkat daya saing Indonesia berada di posisi 38 dari 148 negara
• Jauh dibawah Singapura, Malaysia, Brunai Darussalam dan Thailand
Analisis Lingkungan Bisnis
Lingkungan Alam
•
Sertifikasi ISO 14001 standar
internasional untuk pengelolaan
lingkungan yang sukses
•
Kemudahan akses penjualan &
pemasaran.
•
Contoh pasar Eropa menginginkan
produk yang produk yang
digunakannya diproduksi dengan
memperhatikan lingkungan sekitar.
•
Mengurangi resiko pengadilan dan
denda karena pelanggaran hukum
•
Kemudahan mendapat izin perluasan
usaha/penambahan modal
Analisis Lingkungan Bisnis
Lingkungan Teknologi Informasi & Pemrosesan
•
Lingkungan Teknologi Informasi
•
Implementasi Enterprise Resource Planning
(ERP) yang mengintegrasikan seluruh
elemen-elemen pada perusahaan untuk peningkatan
efektifitas efisiensi operasional perusahaan
•
Penggunaan analisis data akan media sosial
untuk:
• Peningkatan pemahaman pelanggan • Peningkatan layanan pelanggan
• Mendukung pengambilan keputusan • Melihat tren
•
Lingkungan Teknologi Pemrosesan
•
Penggunaan mesin berteknologi modern dan
robot untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi
•
Acara expo tahunan seperti INDO INTERTEX
(Indonesia International Textile and Garment
Machinery & Accessories Exhibition)
Analisis Lingkungan Bisnis
Lingkungan Pemerintahan
•
Data Bank Dunia menunjukkan
tingkat kemudahan dalam
melakukan bisnis di Indonesia
(Lingkungan birokrasi
pemerintahan)
•
Indonesia turun 4 peringkat ke
posisi 120 di tahun 2014.
•
Perlu adanya
penyederhanakan perizinan &
birokrasi untuk meningkatkan
arus investasi.
Topik Peringkat Tahun 2014 Peringkat Tahun 2013 Perubaha nMemulai bisnis baru 175 171
Mendapatkan izin konstruksi
88 77
Mendapatkan listrik 121 121
Mendapatkan izin properti 101 97
Mendapatkan kredit 86 82 Perlindungan Investor 52 51 Membayar pajak 137 132 Perdagangan lintas perbatasan 54 52 Menegakan kontrak/hukum 147 146 Menyelesaikan Kepailitan 144 142
Sumber: Ease of Doing Business in Indonesia. http://www.doingbusiness.org
Analisis Lingkungan Bisnis
Lingkungan Pembangunan Ekonomi
•
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2013 berada dalam
tren melambat dipengaruhi oleh kondisi global
•
Perlambatan investasi juga dipengaruhi oleh penurunan peringkat
daya saing Indonesia khususnya mengenai birokrasi dalam bisnis.
•
Pasar ekspor industri TPT mulai bergairah sejak kondisi
perekonomian Amerika dan Eropa membaik.
•
Pertumbuhan sektor industri pengolahan melambat, dimana
industri TPT termasuk didalamnya, tercatat hanya 5,6% pada tahun
2013
Pertumbuhan PDB Sisi Penggunaan
Analisis Lingkungan Bisnis
Lingkungan Ekonomi Regional
•
Secara regional, perlambatan ekonomi
terjadi di hampir seluruh kawasan,
dengan perlambatan terbesar terjadi di
Jakarta dan Jawa
•
Iklim investasi TPT cukup besar
dibandingkan dengan beberapa industri
lainnya, khususnya PMDN
•
UMP Tangerang yang lebih rendah
dibanding provinsi lainnya
•
Kurangnya kesiapan infrastruktur yang
mendukung operasional perusahaan,
sehingga daya saing daerah rendah.
• Tidak optimalnya suplai listrik PLN
• Masalah jalan yang sangat buruk sehingga mengakibatkan biaya logistik membengkak (±16% dari total biaya prosuksi – normalnya 9-10%)
Laju Pertumbuhan Ekonomi Tahunan Banten dan Nasional
Analisis Lingkungan Bisnis
Lingkungan Kebijakan Moneter dan Fiskal
•
Kebijakan Moneter
•
Sistem ekonomi negara maju akan bagus yang akan memberikan
peningkatan ekspor tekstil, dimana ekspor tekstil terbesar Indonesia
adalah ke Amerika Serikat.
•
Menaikkan tingkat suku bunga (BI rate) akan menghambat
datangnya investor teksil di Indonesia
•
Pelemahan Rupiah menguntungkan industri TPT karena mayoritas
produknya diekspor.
•
Kebijakan Fiskal
•
Kebijakan penghematan pembayaran pajak
•
Kebijakan subsidi pajak bea masuk dan pajak ditanggung Pemerintah
•
Kebijakan subsidi non pajak, belanja stimulus, belanja negara dan
pembiayaan bagi dunia usaha
Analisis Lingkungan Bisnis
Lingkungan Kebijakan Industri dan Sektoral
•
Pengurangan Pajak Untuk Industri Permesinan
•
Program Restrukturisasi Mesin atau Peralatan Industri Tekstil
•
Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP)
•
Peraturan Penundaan Pajak dan Keringanan Pelunasan Pajak
bagi Industri Padat Karya
Agenda
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis Lingkungan Bisnis
Strategi Formulasi
Strategi Formulasi
Porter’s Five Forces – Industri TPT
Pesaingan di antara perusahan (Sedang)
● Tingkat diferensiasi produk sangat beragam ● Diferensiasi mudah ditiru ● Persaingan dengan produk dari Cina
● Pesaing banyak, tapi yang menghasilkan kualitas yang sama hanya beberapa
Posisi Tawar
Pembeli (Sedang)
• Daya beli masyarakat menurun
• Banyaknya pilihan produk tekstil
• Switching cost rendah • Pembeli sensitif
terhadap harga pada beberapa produk tekstil • Perhatian masyarakat akan kesehatan Ancaman Produk Substitusi (Rendah)
• Tidak ada produk substitusi
Posisi Tawar
Pemasok (Sedang)
• Jumlah pemasok bahan kimia untuk menunjang produksi tekstil sangat banyak • Bahan baku serat
sintetik lokal lebh banyak diekspor
Ancaman Calon Pendatang Baru (Rendah)
• Membutuhkan modal yang sangat besar • Membutuhkan
produksi dalam skala ekonomis
• Biaya membuat pabrik baru yang tinggi
Strategi Formulasi
Analisis SWOT
– PT Indah Jaya Textile Industry
Strength
• Brand yang terkenal luas
• Jaringan penjualan ke
distributor yang luas, seperti
IKEA
• Memiliki sertifikat standard
ISO 14001 & 9002
• Umumnya kualitasnya lebih
baik dibandingkan produk
Cina.
• Menggunakan mesin
modern
• Menerapkan sistem
informasi sehingga
operasional lebih efisien
Weakness
• Harga produk kurang
kompetitif dibandingkan
Strategi Formulasi
Analisis SWOT
– PT Indah Jaya Textile Industry
Opportunities
• Tenaga kerja mudah didapat dan murah
• Pelaksanaan program
restrukturisasi mesin TPT. • Insentif pajak.
• Adanya pembatasan produk TPT dari Cina di AS dan Eropa (AS adalah pasar ekspor terbesar TPT Indonesia).
• Permintaan di kawasan Timur Tengah cenderung meningkat.
• Bahan baku impor industri pakaian jadi cenderung meningkat.
• Meningkatnya nilai tukar dolar • Perbaikan ekonomi global
Threats
• Daya beli masyarakat menurun • Produk Cina menguasai 37%
pangsa pasar TPT domestik. • Produk tekstil ilegal menguasai
25% pangsa pasar domestik • Birokrasi pemerintah yang sulit • Infrastruktur yang kurang baik
dimana membuat biaya logistik membengkak.
• Kenaikan UMP, TTL dan BBM • Suku bunga menurun sehingga
sulit mengembangkan usaha • Ketergantungan impor bahan
Agenda
Pendahuluan
Profil Perusahaan
Analisis Lingkungan Bisnis
Strategi Formulasi
Kesimpulan
•
Persaingan pada Industri TPT termasuk sedang
•
Strategi yang dapat dilakukan oleh PT Indah Jaya Textile untuk
meningkatkan peluang dan mengurangi hambatan yaitu:
• Lebih mengefisiensikan produksi sehingga harga dapat berkompetisi dengan produk Cina.
• Bekerjasama dengan perusahaan pemasok bahan baku dan bahan penolong
•
Bekerjasama dengan asosiasi pengusaha dalam menyuarakan
kepada pemerintah untuk:
• Peningkatan infrastruktur
• Penyederhanaan perizinan (birokrasi) dan koordinasi pemerintah pusat dengan daerah
• Menjaga stabilitas makroekonomi seperti suku bunga dan inflasi
• Kestabilan harga energi, seperti BBM & Listrik
• Kebijakan UMP yang lebih rasional.
• Perlunya kebijakan untuk mengurangi impor TPT
• Perlunya pengaturan bea keluar untuk bahan baku serat sintetik
• Perlunya penetapan standard nasional indonesia agar produk luar yang memiliki kualitas rendah tidak dapat masuk