• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 4 HASIL dan PEMBAHASAN"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 4

HASIL dan PEMBAHASAN

4.1 Profile Responden

Penelitian ini menggunakan responden perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan eceran yang telah terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan eceran mengalami pertumbuhan pasar yang cukup tinggi, yaitu sekitar 16 persen per tahunnya (www.tempointeraktif.com, 19 Agustus 2004).

Berikut adalah profil perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan eceran yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta:

1. PT Alfa Retailindo Tbk.

PT Alfa Retailindo Tbk. (”Perusahaan”) didirikan di Indonesia berdasarkan akta No. 22 tanggal 4 Agustus 1989 yang dibuat di hadapan Gde Kertayasa, S. H., Notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-5159.HT.01.01.TH.91 tanggal 26 September 1991 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 68 tanggal 24 Agustus 1999. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan akta No. 325 tanggal 28 Maret 2001 yang dibuat dihadapan Sri Lestari Roespinoedji, S.H., Notaris di Tangerang, mengenai perubahan beberapa pasal dalam Anggaran Dasar Perusahaan. Perubahan ini telah diterima dan dicatat oleh Departmen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat No. C-07106.HT.01.04.TH.2001 tanggal 30

(2)

Agustus 2001 serta telah di umumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 494 tanggal 21 Desember 2001 Tambahan No. 102.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan antara lain bergerak dalam bidang perdagangan umum termasuk distributor, leveransir dan grosir. Perusahaan berkedudukan di Jakarta, dengan kantor pusat beralamat di Jalan Lodan No. 80-81, Jakarta. Menjadi Perusahaan Terbuka pada tanggal 18 Januari 2000 dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

Kegiatan usaha Perusahaan dimulai pada tahun 1989. Pada tanggal 31 Desember 2005, Perusahaan mengoperasikan 34 (tiga puluh empat) pasar swalayan dengan nama ”Alfa Supermarket” dan ”Alfa Toko Gudang Rabat” serta 8 (delapan) toko grosir, yang tersebar di beberapa kota besar di Indonesia.

Pada tanggal 17 Desember 1999, Perusahaan telah memperoleh Surat Pernyataan Efektif No. S-2588/PM/1999 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk melakukan penawaran umum perdana saham kepada masyarakat sejumlah 100.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp500,0 per saham melalui Bursa Efek Jakarta dengan harga penawaran sebesar Rp550,0 per saham. Pada tanggal 18 Januari 2000, Perusahaan telah mencatatkan seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh di Bursa Efek Jakarta.

Pada tanggal 30 Juni 2003, Perusahaan telah memperoleh Surat Pernyataan Efektif No. S-1571/PM/2003 dari Ketua BAPEPAM untuk melakukan penawaran umum obligasi dengan nama ”Obligasi Alfa I Tahun 2003 Dengan Tingkat Bunga Tetap” (Obligasi) dengan nilai nominal sebesar Rp 125,0 miliar yang terdiri dari pecahan Rp 50,0 juta. Pada tanggal 16 Juli 2003, obligasi tersebut diterbitkan dan akan jatuh tempo seluruhnya pada tanggal 16 Juli 2008. Obligasi tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya sejak tanggal 18 Juli 2003.

(3)

Perusahaan mempunyai kepemilikan saham sebesar 90% pada PT Betasetia Mega (”Anak perusahaan”). Anak perusahaan berdomisili di Jakarta dan merupakan salah satu distributor produk-produk PT Unilever Indonesia Tbk, kegiatan usahanya dimulai pada tahun 1994. Jumlah aktiva Anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2005 adalah sebesar Rp 7,8 miliar. Penjualan bersih Anak perusahaan pada tahun 2005 adalah sebesar Rp 89,8 miliar.

Pada tanggal 31 Desember 2005, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan, pada tanggal 30 Juni 2005, yang dinyatakan dengan akta Notaris Sri Lestari Roespinoedji, S. H., No. 158 pada tanggal yang sama, para pemegang saham menyetujui untuk melakukan pergantian Komisaris dan Direksi Perusahaan. Susunan anggota Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:

Komisaris:

o Djoko Susanto - Presiden Komisaris

o Angky Camaro - Komisaris

o Sugiarta Gandasaputra - Komisaris

o Kurnia Sukrisna - Komisaris

o Octavianus Hakin Matius H. - Komisaris Independen

o Hendra Prasetya - Komisaris Independen

Direksi:

o Rullyanto Loekman - Presiden Direktur

o Eddy Supardi - Direktur

o Surjadi Budiman - Direktur

o Adi Purnomo - Direktur

o Tan Joseph Hadilianto - Direktur

(4)

o Maria Theresia V. Yulianti - Direktur

Gaji dan tunjangan kesejahteraan direksi dan komisaris Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sebesar Rp 6,2 miliar pada tahun 2005. Perusahaan dan Anak perusahaan mempunyai 5.734 orang karyawan (tidak diaudit) pada tanggal 31 Desember 2005.

2. PT Great River International Tbk.

PT Great River International Tbk. (GRI) didirikan di Indonesia berdasarkan Akta Notaris Warda Sungkar Alurmei, SH No. 75 tanggal 22 Juli 1976 yang telah diubah dengan Akta Notaris Abdul Latief, SH No. 117 tanggal 23 Nopember 1976. Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/3/5.Th.78 tanggal 15 Februari 1978 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 21 Tambahan No. 124 tanggal 11 Maret 1980. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Imas Fatimah, SH No. 2 tanggal 2 Desember 2003 antara lain mengenai peningkatan modal disetor dan ditempatkan melalui pembagian saham bonus. Perubahan Anggaran Dasar tersebut belum disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Berdasarkan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, kegiatan perusahaan antara lain meliputi industri pakaian jadi dan perdagangan. Saat ini kegiatan Perusahaan secara umum meliputi industri pakaian jadi. Perusahaan berkedudukan di Jakarta, sedangkan pabrik-pabriknya berlokasi di Nanggewer (Cibinong), Cikarang dan Purwakarta, seluruhnya di Jawa Barat. Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada akhir tahun 1978.

(5)

Pernyataan pendaftaran Perusahaan untuk menawarkan 4.900.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham dengan harga penawaran Rp 8.700 per saham kepada masyarakat telah menjadi efektif melalui Surat No. SI-054/SHM/MK.10/1989 tanggal 19 September 1989 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam).

Berdasarkan Surat No. S-692/PM/1993 tanggal 10 Mei 1993 dari Ketua Bapepam menyatakan pendaftaran Perusahaan menjadi efektif untuk menerbitkan 21.560.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham dengan harga penawaran Rp 1.700 per saham melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada para Pemegang Saham (Penawaran Umum Terbatas I).

Pernyataan pendaftaran Perusahaan untuk menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada para Pemegang Saham (Penawaran Umum Terbatas II) sebanyak 129.360.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham dengan harga penawaran Rp 1.000 per saham menjadi efektif melalui Surat No. S-82/PM/1996 tanggal 29 Januari 1996 dari Ketua Bapepam.

Kelebihan harga jual saham atas nilai nominal saham dicatat sebagai agio saham. Seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.

Pada tanggal 7 Oktober 2003, Perusahaan menerbitkan obligasi dengan nama Obligasi Great River International I tahun 2003 yang dicatatkan di Bursa Efek Surabaya dengan suku bunga tetap. Penerbitan obligasi tersebut memperoleh hasil pemeringkatan dari PT Kasnic Credit Rating Indonesia dengan peringkat id A-. Pernyataan pendaftaran ini menjadi efektif melalui Surat No. S-2364/PM/2003 tanggal 30 September 2003.

Di samping itu, pada tanggal 6 Januari 2003, Anak Perusahaan (IFI) menerbitkan obligasi dengan nama Obligasi Inti Fasindo I tahun 2002 yang dicatat di Bursa Efek Surabaya dengan suku bunga tetap dan/ atau mengambang. Penerbitan obligasi

(6)

tersebut memperoleh hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dengan peringkat id BBB (Stable outlook). Pernyataan pendaftaran ini menjadi efektif melalui Surat No. S-2627/PM/2002 tanggal 16 Desember 2002.

Berdasarkan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perusahaan tanggal 18 Juni 2003 yang dinyatakan dengan Akta No. 39 tanggal 18 Juni 2003 yang dibuat dihadapan Imas Fatimah SH, anggota Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut :

Presiden Komisaris : Kumbo Yudho Sulistyo Yoga Soegama

Wakil Presiden Komisaris : Kardinal Alamsyah Karim

Komisaris : Mari Elka Pangestu

Wolfgang Rohde Nana Sutresna Sastradi

Presiden Direktur : Sunjoto Tanudjaja

Direktur : Ir. Doddy Soepandi Haroen Al Rasyid

Hasanuddin Rachman

Djims Kurnia

Eddy Gono

Sesuai dengan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 26 Juni 2002, telah ditetapkan bahwa semua anggota komisaris merangkap sebagai komisaris independen. Ketua Komite Audit adalah Kumbo Yudho Sulistyo Yoga Soegama sesuai dengan Surat Penunjukkan dari Komisaris pada tanggal 30 Oktober 2002. Pengangkatan tersebut di atas sesuai dengan Peraturan Pencatatan Bursa Efek Jakarta No. 1-A butir C per tanggal 30 Juni 2000, mengenai Perusahaan Tercatat yang wajib memiliki Komite Audit dalam rangka penyelenggaraan pengelolaan Perusahaan yang baik.

(7)

Pada tanggal 31 Desember 2003 Perusahaan dan Anak Perusahaan mempunyai 10.178 orang karyawan tetap. Gaji dan imbalan Direktur dan Komisaris Perusahaan berjumlah sebesar Rp 1.089.343.000 pada tahun 2003.

3. PT Hero Supermarket Tbk.

PT. Hero Supermarket Tbk. (”Perseroan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris Djojo Muljadi, SH., No. 19 tertanggal 5 Oktober 1971 yang telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/169/11 tertanggal 5 Agustus 1972.

Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali diubah sejak pendiriannya. Perubahan penting terakhir adalah sehubungan dengan perluasan kegiatan usaha untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha hipermarket. Perubahan dituangkan dalam Akta Notaris Yaumi Azhar SH., LLM No. 66 tertanggal 30 Maret 2001. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-016132 HT.01.04. TH.2001 tertanggal 5 Juni 2001.

Perseroan bergerak di bidang supermarket dan hipermarket, perdagangan dan jasa yang dibagi dalam dua usaha eceran utama, yaitu eceran skala besar dan eceran skala kecil. Eceran skala besar terdiri dari usaha supermarket dan hipermarket. Eceran skala kecil berhubungan dengan kegiatan usaha eceran khusus. Kegiatan usaha komersial Perseroan dimulai pada Agustus 1972.

Kantor pusat Perseroan berlokasi di Jakarta dan memiliki gerai-gerai yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia. Pada tahun 1989 Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat sejumlah 1,76 juta lembar saham atau 15% dari 11,76 juta saham yang ditempatkan dan disetor penuh Perseroan. Saham yang

(8)

ditawarkan kepada masyarakat dalam Penawaran Umum Perdana tersebut dicatat di Bursa Efek Jakarta (”BEJ”) pada 21 Agustus 1989.

Pernyataan Pendaftaran Perseroan kepada Badan Pengawas Pasar Modal (”Bapepam”) sehubungan dangan Penawaran Umum Terbatas I Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (”Penawaran Terbatas I”) sejumlah 29.412.500 saham biasa, berlaku efektif pada 25 Juni 1992 yang sahamnya dicatat pada BEJ pada 10 September 1992.

Pernyataan Pendaftaran Perseroan kepada Badan Pengawas Pasar Modal (”Bapepam”) sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas II Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (”Penawaran Terbatas II”) sejumlah 94.120.000 saham biasa, berlaku efektif pada 10 Agustus 2001 yang sahamnya dicatat pada BEJ pada 5 September 2001.

Sesuai dengan Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 31 Mei 2005 No. 72 yang dibuat oleh Imas Fatimah, SH., Notaris di Jakarta, maka susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris:

o Presiden Komisaris - Nurhajati

o Komisaris - Lisa Gunawan

o Komisaris - Mulianti Kurnia

o Komisaris - D.G. Leonard Van Hien

o Komisaris Independen - Ali Darwin

o Komisaris Independen - Robert Darmadi

Dewan Direksi:

o Presiden Direktur - Ipung Kurnia

o Direktur - Steve Sondakh

o Direktur - Mabel Iskandar

(9)

o Direktur - Richard S.B. Holder

o Direktur - Indra Wijaya

o Direktur - Holger Wagner

Pada 31 Desember 2005, Perseroan mempunyai 10.707 karyawan. Hero supermarket mempunyai Pusat Distribusi yang dibangun dan dikelola di Cibitung. Giant memiliki 12 gerai yang 7 gerai beroperasi di Jakarta dan sekitarnya, 2 gerai di Bandung dan 3 gerai di Surabaya dan sekitarnya. Guardian mempunyai 101 gerai pada akhir tahun 2005. Starmart mempunyai gerai sebanyak 54 gerai.

4. PT Matahari Putra Prima Tbk.

PT Matahari Putra Prima Tbk (”Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 11 Maret 1986 berdasarkan akta notaris Budiarti Karnadi, S.H. No. 30 tanggal 11 Maret 1986. Akta pendirian Perusahaan diumumkan dalam Berita Negara No. 73 tanggal 10 September 1991, Tambahan No. 2954. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. No. 39 tanggal 20 Mei 2005, antara lain mengenai perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan.

Perusahaan dan Anak Perusahaan mengusahakan (i) jaringan toko serba ada yang menyediakan berbagai macam barang seperti pakaian, perhiasan, tas, sepatu, kosmetik, peralatan elektronik, mainan, alat tulis, buku, obat-obatan dan kebutuhan sehari-hari, dan (ii) pusat hiburan keluarga yang dikenal sebagai Time Zone. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 1986.

Kantor Pusat Perusahaan berkedudukan di Menara Matahari – Lippo Life, Lantai 20, Jalan Boulevard Palem Raya No. 7, Lippo Karawaci – Tangerang, Jawa Barat.

(10)

Pada tanggal 31 Desember 2005, Perusahaan dan PT Matahari Super Ekonomi (Anak Perusahaan) mengoperasikan toko di 87 lokasi, sedangkan PT Matahari Graha Fantasi (Anak Perusahaan lainnya) mengoperasikan 108 pusat hiburan keluarga. Semua toko dan pusat hiburan keluarga berlokasi di Jakarta dan kota-kota lainnya di Indonesia. Selain itu, mulai tahun 2005, Matahari Department Store (Shenzen) Limited (Anak Perusahaan lainnya), membuka toko pertama di China.

Pada tahun 1992, Perusahaan mencatatkan seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Pada tahun 1995, 1996 dan 1997, Perusahaan mencatatkan tambahan saham di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya masing-masing 75.166.500 saham (Rp 1.400 per saham), 225.499.500 saham (Rp 1.000 per saham) dan 1.803.996.000 saham (Rp 500 per saham) melalui Penawaran Umum Terbatas I, II, dan III kepada para pemegang saham dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.

Berdasarkan Surat Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No. S-2057/PM/2002 tanggal 13 September 2002, Pernyataan Pendaftaran Perusahaan untuk penawaran umum Obligasi I Matahari sebesar Rp 450.000 di Bursa Efek Surabaya dinyatakan efektif. Berdasarkan Surat BAPEPAM No. S-1068/PM/2004 tanggal 28 April 2004, Pernyataan Pendaftaran Perusahaan untuk penawaran umum Obligasi II Matahari dan Obligasi Syariah Ijarah I Matahari masing-masing sebesar Rp 300.000 dan Rp 150.000 di Bursa Efek Surabaya dinyatakan efektif.

Pada tanggal 31 Desember 2005, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi berdasarkan keputusan Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal 20 Mei 2005 yang telah diaktanotariskan dengan Akta No. 39 tanggal 20 Mei 2005 dari Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., adalah sebagai berikut:

(11)

Komisaris : Jonathan L. Parapak (Komisaris independen)

Jusuf Arbianto Tjondrolukito (komisaris independen)

John Bellis (komisaris independen)

Mardi Henko Susanto (komisaris independen)

Jeffrey Koes Wonsono

Ganesh Chander Grover

Presiden Direktur : Benyamin Jonathan Mailool

Direktur : Lina Haryanti Latif

Hendra Sidin

Carmelito J. Regalado

Ketut Budi Wijaya

Andre Rumantir

Perusahaan memiliki sekitar 18.000 karyawan pada tanggal 31 Desember 2005.

5. PT Metro Supermarket Realty, Tbk.

PT Metro Supermarket Realty Tbk, selanjutnya disebut Perusahaan, semula bernama PT Melawai Indah Plaza, didirikan berdasarkan Akta Notaris Hadi Moentoro, SH, notaris di Jakarta, No. 9 tanggal 7 Februari 1980, dan diubah dengan akta notaris yang sama No. 16 tanggal 20 Mei 1980. Akta-akta ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan No. Y.A.5/277/15 tanggal 3 Juni 1980 dan terdaftar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan No. 3055 tanggal 4 Juni 1950.

Anggaran dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang antara lain merubah nama perusahaan menjadi PT Metro Supermarket Realty Tbk berdasarkan Akta Notaris Sutjipto, SH, notaris di Jakarta, No. 135 tanggal 27 Nopember 1992 dan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan No.

(12)

C2-9916.HT.01.04 Th.92 tanggal 4 Desember 1992. Perubahan terakhir berdasarkan Akta Notaris Poerbanignsih Adi Warsito, SH, notaris di Jakarta, No. 259 tanggal 21 Oktober 1994 dan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan No. C2-17054.HT.01.04.Th.94, tanggal 21 Nopember 1994.

Perusahaan bergerak di bidang pasar swalayan, sewa dan pengelolaan gedung, investasi, dan pengembangan real estat. Kegiatan usaha komersial perusahaan dimulai sejak tahun 1982 dan berdomisili di Gedung Metro Pasar Baru, Jl. H. Samanhudi, Jakarta.

Perusahaan telah melakukan penawaran umum sejumlah 1.500.000 lembar saham di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1991 sesuai dengan surat dari Ketua Bapepam No. S-2096/PM/1991 tanggal 30 Nopember 1991.

Pada tanggal 12 Agustus 1992, perusahaan mencatatkan seluruh sahamnya (company listing) di Bursa Efek Jakarta dan pada tanggal 19 April 1993, perusahaan membagikan saham bonus sejumlah 5.400.000 lembar saham yang berasal dari agio saham.

Pada tanggal 3 Desember 1993, perusahaan telah melakukan Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada Pemegang Saham (Right Issue) sejumlah 7.560.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham.

Pada tanggal 28 Desember 1994, perusahaan membagikan saham bonus sejumlah 31.752.000 saham yang berasal dari agio saham. Sesuai dengan Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham tanggal 14 Juni 1996 (Akta Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, SH, No. 85), perusahaan memutuskan untuk membatalkan pencatatan saham (delisting) di Bursa Efek Surabaya.

Pada tanggal 31 Desember 2005, susunan pengurus perusahaan adalah sebagai berikut :

(13)

Presiden Komisaris : Budi Gunawan

Komisaris : Robert Maruli

Komisaris Independen : Ramli Yang Lie Ng Paulus Effendi

Presiden Direktur : Simon Maruli

Direktur : Samuel Maruli

Arief Thamin

Jenny Puspa Maruli Sani Juli Maruli

Pada tanggal 31 Desember 2005, perusahaan mempekerjakan sebanyak 279 karyawan (tidak diaudit). Berdasarkan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep-339/BEJ/07-2001 tanggal 20 Juli 2001, dalam rangka penyelenggaraan pengelolaan perusahaan yang baik, perusahaan wajib memiliki komisaris independen, komite audit, dan sekretaris perusahaan.

Sesuai Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham tanggal 29 Juni 2004 (Akta Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, SH No.77), Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit dengan susunan sebagai berikut:

Ketua : Ramli Yang Lie, SE

Anggota : Anton A, SE. MM. BAP

Hioe Tjun Tjen

6. PT Mitra Adiperkasa Tbk.

PT. Mitra Adiperkasa (Perusahaan), didirikan dengan akta No. 105 tanggal 23 Januari 1995 dari Julia Mensana, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian tersebut telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No.

(14)

C2-9243.HT.01.01.TH.95 tanggal 31 Juli 1995 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 80 tanggal 6 Oktober 1995, Tambahan No. 8287. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 19 tanggal 27 Agustus 2004 dari Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan status Perusahaan dari perseroan tertutup menjadi perseroan terbuka sehingga nama Perusahaan menjadi PT. Mitra Adiperkasa Tbk dan perubahan ketentuan seluruh anggaran dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan ketentuan Undang No. 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas, Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor KEP-13/PM/1997, tanggal 30 April 1997 tentang Pokok-Pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Akta perubahan tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-21990.HT.01.04.TH.2004 tanggal 1 September 2004.

Perusahaan berdomisili di Jakarta, dengan kantor pusat beralamat di Wisma 46, Kota BNI, Lantai 8, Jalan Jenderal Sudirman Kav. 1, Jakarta.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi perdagangan, jasa, manufaktur, transportasi, perkebunan, perikanan, peternakan dan pertambangan. Saat ini, kegiatan Perusahaan terutama dalam bidang perdagangan eceran pakaian, sepatu, asesoris, tas dan peralatan olahraga di lebih dari 400 toko/ outlet yang berlokasi di Jakarta, Bandung, Surabaya, Bali, Medan, Ujung Pandang, Batam, Manado dan kota-kota lainnya di Indonesia.

Jumlah karyawan tetap Perusahaan pada tahun 2004 adalah 3.795 karyawan. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha (Grup) Mitra Adiperkasa. Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2005 adalah sebagai berikut:

(15)

Presiden Komisaris (merangkap sebagai

Komisaris Independen) : Mien Sugandhi

Wakil Presiden Komisaris : Fransiscus Xaverius Boyke Gozali

Komisaris Independen : Bambang Handoyo

Komisaris : Johannes K. Budiman

Juliani Gozali Kentjana Indriawati

Presiden Direktur : Herman Bernhard Leopald Mantiri

Wakil Presiden Direktur : Virendra Prakash Sharma

Direktur tidak terafiliasi : Michael David Capper

Direktur : Susiana Latif

Indrawana Widjaja

Sjeniwati Gusman Alan George Thomson

Pada tanggal 29 Oktober 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dengan suratnya No. S-3354/PM/2004 untuk melakukan penawaran umum atas 500.000.000 saham Perusahaan kepada masyarakat. Pada tanggal 10 Nopember 2004 dilakukan pencatatan 1.160.000.000 saham Perusahaan milik pemegang saham pendiri pada Bursa Efek Jakarta.

Pada tanggal 31 Desember 2005, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 1.660.000.000 saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta.

7. PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk.

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (”Perusahaan”) didirikan di Indonesia pada tanggal 14 Desember 1983 berdasarkan Akta Notaris R. Muh. Hendarmawan, S.H., No.60

(16)

pada tanggal yang sama. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-5877.HT.01.01.TH.85 tanggal 17 September 1985 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 9 Tambahan No. 589 tanggal 3 Oktober 1985. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., No. 37 tanggal 18 Juni 2004, mengenai pemecahan nilai nominal saham dari Rp 250 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp 50 (Rupiah penuh) per saham. Perubahan ini telah diterima dan dicatat oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C-21365 HT.01.04.TH.2004 tanggal 24 Agustus 2004 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 82 Tambahan No. 875 tanggal 12 Oktober 2004.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, kegiatan utama Perusahaan adalah perdagangan umum yang menjual berbagai macam barang seperti pakaian, aksesoris, tas, sepatu, kosmetik dan produk-produk kebutuhan sehari-hari melalui gerai serba ada (Department Store) milik Perusahaan. Pada tahun 2005, Perusahaan menghentikan operasi 3 gerai dan mengoperasikan tambahan gerai sebanyak 12 gerai. Pada tanggal 31 Desember 2005, jumlah gerai yang dioperasikan oleh Perusahaan terdiri dari 90 gerai serba ada dengan nama Ramayana dan Robinson dan 1 gerai dengan nama Cahaya, yang berlokasi di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera, Bali, Kalimantan, Nusa Tenggara, dan Sulawesi. Perusahaan berdomisili di Jl. K.H. Wahid Hasyim No. 220 A dan B, Jakarta 10250. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1983.

Pada tanggal 26 Juni 1996, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) dalam suratnya No. 1038/PM/1996 untuk melakukan penawaran umum perdana sebanyak 80 juta saham dengan nilai nominal Rp500 (Rupiah penuh) per saham kepada masyarakat melalui Bursa Efek Jakarta dengan

(17)

harga penawaran sebesar Rp3.200 (Rupiah penuh) per saham. Selanjutnya Perusahaan telah melaksanakan transaksi-transaksi permodalan sebagai berikut:

1. Pada tanggal 15 September 1997, Perusahaan menerbitkan saham bonus

dimana setiap pemegang satu saham lama menerima satu saham baru. Jumlah saham yang beredar menjadi sebesar 700.000.000 saham.

2. Pada tanggal 8 Juni 2000, Perusahaan mengubah nilai nominal dari Rp500

(Rupiah penuh) per saham menjadi Rp250 (Rupiah penuh) per saham. Jumlah saham yang beredar menjadi sebesar 1.400.000.000 saham.

3. Pada tanggal 18 Juni 2004, Perusahaan kembali mengubah nilai nominal dari

Rp250 (Rupiah penuh) per saham menjadi Rp50 (Rupiah penuh) per saham. Jumlah saham yang beredar menjadi sebesar 7.000.000.000 saham.

4. Pada tanggal 4 Juli 2005, Perusahaan telah menerbitkan saham baru sejumlah

32.000.000 saham sehubungan dengan pelaksanaan hak opsi oleh karyawan (ESOP). Jumlah saham yang beredar menjadi sebesar 7.032.000.000 saham. Seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta.

Pada tanggal 31 Desember 2005, susunan dewan komisaris dan direksi Perusahaan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 18 Juni 2004 yang telah diaktakan dalam Akta Notaris Ny. Rukmasanti Hardjasatya, S.H., No. 38 adalah sebagai berikut:

Komisaris :

o Presiden Komisaris - Paulus Tumewu

o Komisaris - Tan Lee Chuan

o Komisaris Independen - Koh Boon Kim

o Komisaris Independen - Kardinal Alamsyah Karim

(18)

Ketua: - Kardinal Alamsyah Karim

Anggota: - Ruddy Hermawan Wongso

- Tonang Sendjaja

Gaji dan beban kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada komisaris dan direksi Perusahaan berjumlah Rp3,9 miliar pada tahun 2005. Pada tanggal 31 Desember 2005, Perusahaan mempunyai karyawan sebanyak 22.194.

8. PT Rimo Catur Lestari Tbk.

PT Rimo Catur Lestari Tbk. (”Perusahaan”) didirikan di Indonesia dengan akta notaris Anthony Djoenardi, S.H., No. 126 tanggal 25 Maret 1987. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-9226.HT.01.01.TH.88 tanggal 28 September 1988 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 62 tanggal 4 Agustus 2000 Tambahan No. 4243. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir adalah dengan akta notaris Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H., No. 68 tanggal 30 Agustus 2000 mengenai perubahan nilai nominal saham Perusahaan. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-20019.HT.01.04.TH.2000 tanggal 8 September 2000.

Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, maksud dan tujuan dari didirikannya Perusahaan adalah berusaha di bidang perdagangan umum yang menjual berbagai macam barang seperti pakaian, aksesoris, tas, sepatu dan kosmetik melalui toko serba ada (departement store) milik Perusahaan.

Perusahaan berkedudukan di Jakarta dengan kantor pusat terletak di Mal Taman Anggrek lantai UG-2, Jalan Letjen S. Parman Kavling 21, Jakarta. Perusahaan memiliki 7

(19)

toko serba ada dengan nama ”Rimo” yang berlokasi di Jakarta, Tangerang, Bandung, Solo, dan Bali. Perusahaan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1987.

Pada tanggal 19 Oktober 2000, Perusahaan memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dalam suratnya No. S-2876/PM/2000 untuk menawarkan 100.000.000 lembar sahamnya dengan nilai nominal Rp 250 per saham di bursa efek dengan harga penawaran sebesar Rp 500 per saham.

Selain itu, pada penawaran perdana tersebut, Perusahaan juga memberikan Waran Seri I (Waran) secara cuma-cuma dimana setiap pemegang 2 saham baru Perusahaan memperoleh 1 Waran yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru dengan nilai nominal Rp 250 per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 500. Waran tersebut memiliki jangka waktu pelaksanaan 3 tahun dan dapat dilaksanakan (exercised) mulai 8 Mei 2001 sampai dengan 9 November 2003.

Saham dan Waran Perusahaan tersebut mulai diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 10 November 2000. Sampai dengan hari terakhir pelaksanaan (exercised) Waran, tidak terdapat Waran yang dikonversi menjadi saham.

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan dalam akta notaris Mina Ng, S.H., No. 10 tanggal 24 Juni 2005 untuk tahun 2005, susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2005 adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris

ƒ Komisaris Utama : Ny. Rita

ƒ Komisaris Independen : Patrick Rudianto Widjaja

ƒ Komisaris Independen : Alex Soemadji Nitisemito

Direksi

(20)

ƒ Direktur : Richard Mohanlal Harjani

ƒ Direktur : Devi Sheila

ƒ Direktur : Herman Gozali

ƒ Direktur : Hardjanto Salim

Jumlah gaji dan tunjangan lainnya yang diberikan kepada dewan komisaris dan direksi Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah sebesar Rp 1.381.125.000 pada tahun 2005. Jumlah karyawan Perusahaan dan Anak Perusahaan pada akhir tahun buku 2005 adalah 410 orang.

9. PT Sona Topas Tourism Industry Tbk.

PT Sona Topas Tourism Industry Tbk (Perusahaan) didirikan berdasarkan akta notaris Djonny Imam Soedjono, No. 56 tanggal 25 Agustus 1978 sebagai pengganti dari notaris Edison Sianipar S.H., dengan nama P.T. Sona Topas Group. Pada tahun 1981 sesuai dengan akta notaris Edison Sianipar S.H., No. 25 tertanggal 13 Januari 1981 nama Perusahaan diubah menjadi P.T. Sona Topas. Akta pendirian ini telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/67/6 tanggal 2 Pebruari 1981. Pada tanggal 13 Oktober 1990, nama Perusahaan diubah menjadi P.T. Sona Topas Tourism Industry berdasarkan akta notaris Ny. S.P. Henny Shidki S.H., No. 225. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, yang terakhir dengan akta notaris Rachman Santoso S.H., No. 196 tanggal 21 Pebruari 2000 mengenai perubahan nilai nominal saham Perusahaan. Akta perubahan tersebut telah diterima dan dicatat oleh Departemen Hukum dan Perundang-Undangan Republik Indonesia No. C-3776 HT.01.04.TH.2000 tanggal 24 Pebruari 2000.

(21)

Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan kantor biro perjalanan wisata berlokasi di Pasar Baru, Jakarta. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Menara Sudirman Lt. 20, Jl. Jend. Sudirman Kav. 60, Jakarta.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi bidang usaha biro perjalanan wisata seperti penjualan tiket wisata terutama dalam negeri, pengurusan dokumen, hotel dan perjalanan wisata (tour). Perusahaan mulai melakukan kegiatan usaha komersial pada tahun 1980. Jumlah karyawan Perusahaan dan anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2005 adalah 852 karyawan.

Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha (group) Mayapada. Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2005 adalah sebagai berikut:

Presiden Komisaris : Drs. Aryanto Agus Mulyo

Komisaris : Djoni Jonathan Lasmana

Dewi Victoria Riadi

Ronald Kumala

Komisaris Independen : Suwito Juwono

Presiden Direktur : Wong Budi Setiawan

Direktur : Selamat

Raymond Budhin

Harry Wangidjaja

Jumlah imbalan yang diberikan untuk komisaris dan direksi Perusahaan pada tahun 2005 sebesar Rp 4.893.840.440.

Perusahaan merupakan induk perusahaan dari perusahaan-perusahaan sebagai berikut:

(22)

1. PT Inti Dufree Promosindo (IDP) yang berdomisili di Jakarta dan mempunyai jenis usaha toko bebas bea dan penyewaan ruangan. Persentase pemilikan adalah sebesar 99,88% dan tahun operasi komersial mulai tahun 1991.

2. PT Arthamulia Indah (AMI) dimiliki IDP dengan pemilikan 99,67% yang berdomisili di

Jakarta dan mempunyai jenis usaha toko bebas bea. Persentase pemilikan adalah sebesar 99,55% dan tahun operasi komersial mulai tahun 1993.

Berdasarkan akta No. 59 tanggal 13 Juli 2004, dari Buntario Tigris S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham IDP menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 150.000.000.000. Penambahan modal pada IDP tersebut seluruhnya dilakukan oleh Perusahaan.

Berdasarkan akta No. 59 tanggal 13 Juli 2004, dari Buntario Tigris S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham IDP menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 150.000.000.000. Penambahan modal pada IDP tersebut seluruhnya dilakukan oleh Perusahaan.

Pada tanggal 26 Mei 1992, Perusahaan memperoleh Surat dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. S-907/PM/1992 perihal Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftarannya untuk menawarkan 1.500.000 sahamnya kepada masyarakat. Saham-saham Perusahaan mulai tercatat di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 21 Juli 1992.

Pada tanggal 31 Mei 1993, Perusahaan memperoleh Surat dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. S-867a/PM/1993 perihal Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftarannya dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu, sejumlah 11.500.000 saham yang mulai tercatat di Bursa Efek Jakarta tanggal 28 Juni 1993.

(23)

Pada tanggal 17 Mei 1995, Perusahaan meperoleh surat dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. S-560/PM/1995 Perihal Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu yang ke II kepada para pemegang saham, sejumlah 110.400.000 saham yang mulai tercatat di Bursa Efek Jakarta tanggal 8 Juni 1995. Pada tanggal 31 Desember 2005 seluruh saham Perusahaan telah tercatat pada Bursa Efek Jakarta yaitu sejumlah 331.200.000 saham.

Pada tanggal 17 Juni 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Bapepam dengan suratnya No. S-1874/PM/2004 untuk melakukan Penawaran Umum Obligasi Sona Topas Tourism Industry Tahun 2004 dan Obligasi Syariah Ijarah kepada masyarakat dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 152.000.000.000. Pada tanggal 31 Desember 2005 seluruh obligasi Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Surabaya yaitu sejumlah Rp 152.000.000.000.

10. PT Toko Gunung Agung Tbk.

PT Toko Gunung Agung Tbk (Perusahaan atau Induk Perusahaan) didirikan dengan nama CV Ayumas Jakarta pada tahun 1973 dan diubah menjadi perseroan terbatas berdasarkan Akta No. 30 tanggal 6 Juni 1980 dari Darsono Purnomosidi, S.H., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/83/20 tanggal 30 Januari 1981 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 2092 tanggal 6 Juni 1980, Tambahan No. 47. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 11 tanggal 10 Juni 2005 dari Sjaaf De Carya Siregar, S.H., notaris di Jakarta, mengenai perubahan Anggaran Dasar pasal 21 ayat 1 tentang tempat dilakukannya rapat umum pemegang saham. Perubahan Anggaran Dasar ini telah diterima dan dicatat pada

(24)

Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-19953.HT.01.04.TH.2005 tanggal 20 Juli 2005.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang perdagangan eceran buku-buku, alat tulis dan alat kantor serta usaha sejenis lainnya.

Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Juni 1980. Perusahaan berdomisili di Jakarta dan mempunyai 28 cabang yang tersebar di 7 kota di Indonesia. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Jalan Kwitang 6, Jakarta. Pada tahun 2005, Perusahaan menambah dua cabang baru di Jawa Barat dan menutup dua cabang, masing-masing satu cabang di Jakarta dan satu cabang di Jawa Barat.

Pada tanggal 16 Desember 1991, Perusahaan mengajukan surat permohonan kepada Badan Pangawas Pasar Modal (Bapepam) untuk melakukan penawaran umum atas 1.000.000 saham Perusahaan seharga Rp 5.000 per saham kepada masyarakat. Persetujuan pencatatan saham Perusahaan diperoleh pada tanggal 6 Januari 1992 berdasarkan Surat Ketua Bapepam No. S-16/PM/1992 perihal pencatatan saham PT Toko Gunung Agung di Bursa Efek Jakarta.

Pada tanggal 31 Desember 2005, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah 52.000.000 saham telah tercatat di Bursa Efek Jakarta. Perusahaan mempunyai bagian kepemilikan lebih dari 50% pada anak perusahaan berikut ini:

1. PT Ayu Masagung yang berdomisili di Jakarta dan bergerak di bidang usaha

perdagangan valuta asing. Tahun operasi komersial mulai tahun 1976 dengan persentase kepemilikan 99,99% pada tahun 2005.

2. PT Perdana Makmur Agung yang berdomisili di Jakarta dan bergerak di bidang usaha

perdagangan buku dan peralatan. Tahun operasi komersial mulai tahun 2004 dengan persentase kepemilikan 90% pada tahun 2005.

(25)

Pada tanggal 31 Desember 2005, susunan pengurus Perusahaan berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 10 Juni 2005 sebagaimana didokumentasikan dalam Akta No. 10 dari Sjaaf De Carya Siregar, S.H., notaris di Jakarta, adalah sebagai berikut:

Presiden Komisaris : Marsillam Simandjuntak

Wakil Presiden Komisaris : Putra Masagung

Komisaris : Angela M. Basiroen

Komisaris Independen : Winarto

Presiden Direktur : Franky Montung Setjoadinata

Direktur : Eddy Atmadja

Sebagai perusahaan publik, Perusahaan telah memiliki Komisaris Independen dan Komite Audit yang diwajibkan oleh Bapepam. Komite Audit Perusahaan terdiri dari 1 orang anggota, sedangkan Winarto yang menjabat sebagai Komisaris Independen juga menjabat sebagai Ketua Komite Audit.

Jumlah rata-rata karyawan Perusahaan dan anak Perusahaan (tidak diaudit) adalah 2.725 karyawan tahun 2005 (Induk Perusahaan: 2.669 karyawan tahun 2005). Jumlah gaji dan tunjangan yang dibayar atau diakru kepada komisaris dan direksi masing-masing sebesar Rp 2.094.886.418 tahun 2005. Dewan Direksi telah menyelesaikan laporan keuangan konsolidasi PT Toko Gunung Agung Tbk dan anak perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2005 pada tanggal 15 Maret 2006, serta bertanggungjawab atas laporan keuangan konsolidasi tersebut.

(26)

4.2 Perhitungan EVA (Economic Value Added) pada PT Alfa Retailindo Tbk. Tabel 4.1

PERHITUNGAN EVA

PT ALFA RETAILINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN 31 Desember 2005 - 2001

(Disajikan dalam Rupiah)

Tahun NOPAT (1) Invested Capital (2) WACC (3) Capital Charges (4)=(2)x(3) EVA (5)=(1)-(4) 2005 47,872,654,655.00 528,499,669,872.00 7.280% 38,475,093,066.48 9,397,561,588.52 2004 41,678,063,602.00 555,321,406,633.00 7.586% 42,128,070,210.70 (450,006,608.70) 2003 39,543,043,398.00 476,865,098,682.00 5.791% 27,616,163,908.36 11,926,879,489.64 2002 56,257,650,093.00 394,475,414,408.00 4.165% 16,430,571,618.30 39,827,078,474.70 2001 51,329,111,798.00 370,328,287,572.00 4.251% 15,741,174,191.54 35,587,937,606.46 (Sumber: Pengolahan Laporan Keuangan PT ALFA RETAILINDO Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN)

A. Deskriptif

Penjelasan Tabel 4.1 mengenai perhitungan EVA:

Tahun 2001

Perusahaan mempunyai NOPAT sebesar Rp 51,329,111,798.00, Invested Capital sebesar Rp 370,328,287,572.00 dan WACC sebesar 4.25060%. Sehingga diperoleh Capital Charges sebesar Rp 15,741,174,191.54 dan EVA sebesar Rp 35,587,937,606.46. EVA tersebut menunjukkan adanya penciptaan value (value creation)/ bahwa tingkat pengembalian yang dihasilkan melebihi tingkat biaya modal atau tingkat pengembalian yang diminta investor atas investasi yang dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa

(27)

perusahaan berhasil menciptakan nilai tambah bagi pemilik modal, sesuai dengan tujuan memaksimumkan nilai perusahaan atau meningkatkan kemakmuran pemodal, yaitu sebesar Rp 35,587,937,606.46.

Tahun 2002

Perusahaan mengalami kenaikan NOPAT menjadi sebesar Rp 56,257,650,093.00,

kenaikan Invested Capital menjadi sebesar Rp 394,475,414,408.00, dan penurunan

WACC menjadi sebesar 4.16517%. Sehingga diperoleh Capital Charges sebesar Rp 16,430,571,618.30 dan EVA sebesar Rp 39,827,078,474.70. EVA tersebut menunjukkan adanya penciptaan value (value creation) atau bahwa tingkat pengembalian yang dihasilkan melebihi tingkat biaya modal atau tingkat pengembalian yang diminta investor atas investasi yang dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berhasil menciptakan nilai tambah bagi pemilik modal, sesuai dengan tujuan memaksimumkan nilai perusahaan atau meningkatkan kemakmuran pemodal, yaitu sebesar Rp 39,827,078,474.70.

Tahun 2003

Perusahaan mengalami penurunan NOPAT menjadi sebesar Rp 39,543,043,398.00, kenaikan Invested Capital menjadi sebesar Rp 476,865,098,682.00, dan kenaikan WACC menjadi sebesar 5.79119%. Sehingga diperoleh Capital Charges sebesar Rp 27,616,163,908.36 dan EVA sebesar Rp 11,926,879,489.64. EVA tersebut menunjukkan adanya penciptaan value (value creation) atau bahwa tingkat pengembalian yang dihasilkan melebihi tingkat biaya modal atau tingkat pengembalian yang diminta investor atas investasi yang dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berhasil menciptakan nilai tambah bagi pemilik modal, sesuai dengan tujuan memaksimumkan

(28)

nilai perusahaan atau meningkatkan kemakmuran pemodal, yaitu sebesar Rp 11,926,879,489.64.

Tahun 2004

Perusahaan mengalami kenaikan NOPAT menjadi sebesar Rp 41,678,063,602.00, kenaikan Invested Capital menjadi sebesar Rp 555,321,406,633.00, dan kenaikan WACC menjadi sebesar 7.58625%. Sehingga diperoleh Capital Charges sebesar Rp 42,128,070,210.70 dan EVA sebesar Rp (450,006,608.70). EVA tersebut menunjukkan adanya penghancuran nilai (value destruction) atau bahwa bahwa nilai perusahaan berkurang sebagai akibat tingkat pengembalian yang dihasilkan lebih rendah dari pada tingkat pengembalian yang dituntut investor, yaitu sebesar Rp (450,006,608.70).

Tahun 2005

Perusahaan mengalami kenaikan NOPAT menjadi sebesar Rp 47,872,654,655.00,

penurunan Invested Capital menjadi sebesar Rp 528,499,669,872.00, dan penurunan

WACC menjadi sebesar 7.28006%. Sehingga diperoleh Capital Charges sebesar Rp 38,475,093,066.48 dan EVA sebesar Rp 9,397,561,588.52. EVA tersebut menunjukkan adanya penciptaan value (value creation) atau bahwa tingkat pengembalian yang dihasilkan melebihi tingkat biaya modal atau tingkat pengembalian yang diminta investor atas investasi yang dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berhasil menciptakan nilai tambah bagi pemilik modal, sesuai dengan tujuan memaksimumkan nilai perusahaan atau meningkatkan kemakmuran pemodal, yaitu sebesar Rp 9,397,561,588.52.

(29)

B. Analisis

Berdasarkan tabel di atas, maka PT Alfa Retailindo Tbk mempunyai nilai EVA Rp 35,587,937,606.46 pada tahun 2001, Rp 39,827,078,474.70 pada tahun 2002, Rp 11,926,879,489.64 pada tahun 2003, Rp (450,006,608.70) pada tahun 2004, dan Rp 9,397,561,588.52 pada tahun 2005.

PT Alfa Retailindo Tbk merupakan perusahaan yang baik bila investor ingin menanamkan sahamnya dalam perusahaan tersebut. Perusahaan ini mempunyai kinerja keuangan yang sangat baik karena nilai EVA nya banyak yang positif sehingga perusahaan berhasil menciptakan nilai tambah bagi pemilik modal, sesuai dengan tujuan memaksimumkan nilai perusahaan atau meningkatkan kemakmuran pemodal (Jumono, 2005, p56).

PT Alfa Retailindo Tbk memperhitungkan biaya modal atas investasi yang dilakukan pemilik modal dan EVA mengindikasikan seberapa jauh perusahaan telah menciptakan nilai bagi pemilik modal. Kinerja PT Alfa Retailindo Tbk sudah sangat baik karena nilai EVA yang diciptakan sudah banyak yang positif. Dan tingkat pengembalian yang dilakukan oleh perusahaan melebihi tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor.

(30)

4.3 Perhitungan EVA (Economic Value Added) pada PT Great River International Tbk.

A. Deskriptif

Penjelasan Tabel 4.2 mengenai perhitungan EVA:

Tahun 2001

Perusahaan mempunyai NOPAT sebesar Rp 120,601,866,227.00, Invested Capital sebesar Rp 1,101,801,541,702.00 dan WACC sebesar 12.04863%. Sehingga diperoleh Capital Charges sebesar bRp 132,751,991,093.97 dan EVA sebesar Rp (12,150,124,866.97). EVA tersebut menunjukkan adanya penghancuran nilai (value destruction) atau bahwa bahwa nilai perusahaan berkurang sebagai akibat tingkat

Tabel 4.2 PERHITUNGAN EVA

PT GREAT RIVER INTERNATIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN 31 Desember 2003 - 2001

(Disajikan dalam Rupiah)

Tahun NOPAT (1) Invested Capital (2) WACC (3) Capital Charges (4)=(2)x(3) EVA (5)=(1)-(4) 2003 94,793,379,952.00 986,190,083,548.00 9.336% 92,066,958,677.72 2,726,421,274.28 2002 1,859,551,807,940.00 763,819,972,274.00 7.583% 57,919,246,385.58 1,801,632,561,554.42 2001 120,601,866,227.00 1,101,801,541,702.00 12.047% 132,751,991,093.97 (12,150,124,866.97)

(31)

pengembalian yang dihasilkan lebih rendah dari pada tingkat pengembalian yang dituntut investor, yaitu sebesar Rp (12,150,124,866.97).

Tahun 2002

Perusahaan mengalami kenaikan NOPAT menjadi sebesar Rp 1,859,551,807,940.00,

penurunan Invested Capital menjadi sebesar Rp 763,819,972,274.00, dan penurunan

WACC menjadi sebesar 7.58284%. Sehingga diperoleh Capital Charges sebesar Rp 57,919,246,385.58 dan EVA sebesar Rp 1,801,632,561,554.42. EVA tersebut menunjukkan adanya penciptaan value (value creation) atau bahwa tingkat pengembalian yang dihasilkan melebihi tingkat biaya modal atau tingkat pengembalian yang diminta investor atas investasi yang dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berhasil menciptakan nilai tambah bagi pemilik modal, sesuai dengan tujuan memaksimumkan nilai perusahaan atau meningkatkan kemakmuran pemodal, yaitu sebesar Rp 1,801,632,561,554.42.

Tahun 2003

Perusahaan mengalami penurunan NOPAT menjadi sebesar Rp 94,793,379,952.00, kenaikan Invested Capital menjadi sebesar Rp 986,190,083,548.00, dan kenaikan WACC menjadi sebesar 9.33562%. Sehingga diperoleh Capital Charges sebesar Rp 92,066,958,677.72 dan EVA sebesar Rp 2,726,421,274.28. EVA tersebut menunjukkan adanya penciptaan value (value creation) atau bahwa tingkat pengembalian yang dihasilkan melebihi tingkat biaya modal atau tingkat pengembalian yang diminta investor atas investasi yang dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berhasil menciptakan nilai tambah bagi pemilik modal, sesuai dengan tujuan memaksimumkan

(32)

nilai perusahaan atau meningkatkan kemakmuran pemodal, yaitu sebesar Rp 2,726,421,274.28.

B. Analisis

Berdasarkan tabel di atas, maka PT Great River International Tbk mempunyai nilai EVA Rp (12,150,124,866.97) pada tahun 2001, Rp 1,801,632,561,554.42 pada tahun 2002, dan Rp 2,726,421,274.28 pada tahun 2003.

PT Great River International Tbk merupakan perusahaan yang baik untuk diperhitungkan bila investor ingin menanamkan sahamnya dalam perusahaan tersebut. Perusahaan ini mempunyai kinerja keuangan yang baik karena nilai EVA nya pada tahun 2003 yang positif sehingga perusahaan berhasil menciptakan nilai tambah bagi pemilik modal, sesuai dengan tujuan memaksimumkan nilai perusahaan atau meningkatkan kemakmuran pemodal (Jumono, 2005, p56).

PT Great River International Tbk memperhitungkan biaya modal atas investasi yang dilakukan pemilik modal dan EVA mengindikasikan seberapa jauh perusahaan telah menciptakan nilai bagi pemilik modal. Kinerja PT Great River International Tbk sudah sangat baik karena nilai EVA yang diciptakan sudah banyak yang positif. Dan tingkat pengembalian yang dilakukan oleh perusahaan melebihi tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor.

(33)

4.4 Analisis Perhitungan EVA (Economic Value Added) pada PT Hero Supermarket Tbk. Tabel 4.3 PERHITUNGAN EVA PT HERO SUPERMARKET Tbk 31 Desember 2005 - 2001 (Disajikan dalam Rupiah)

Tahun NOPAT (1) Invested Capital (2) WACC (3) Capital Charges (4)=(2)x(3) EVA (5)=(1)-(4) 2005 72,466,000,000.00 748,332,000,000.00 10.951% 81,947,220,000.00 (9,481,220,000.00) 2004 77,460,000,000.00 634,544,000,000.00 9.915% 62,912,630,000.00 14,547,370,000.00 2003 66,767,000,000.00 544,207,000,000.00 7.122% 38,756,570,000.00 28,010,430,000.00 2002 57,620,000,000.00 502,930,000,000.00 4.736% 23,820,830,000.00 33,799,170,000.00 2001 81,652,000,000.00 419,304,000,000.00 5.805% 24,342,060,000.00 57,309,940,000.00 (Sumber: Pengolahan Laporan Keuangan PT HERO SUPERMARKET Tbk)

A. Deskriptif

Penjelasan Tabel 4.3 mengenai perhitungan EVA:

Tahun 2001

Perusahaan mempunyai NOPAT sebesar Rp 81,652,000,000.00, Invested Capital sebesar Rp 419,304,000,000.00 dan WACC sebesar 5.80535%. Sehingga diperoleh Capital Charges sebesar Rp 24,342,060,000.00 dan EVA sebesar Rp 57,309,940,000.00. EVA tersebut menunjukkan adanya penciptaan value (value creation)/ bahwa tingkat pengembalian yang dihasilkan melebihi tingkat biaya modal atau tingkat pengembalian yang diminta investor atas investasi yang dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berhasil menciptakan nilai tambah bagi pemilik modal, sesuai dengan tujuan

(34)

memaksimumkan nilai perusahaan atau meningkatkan kemakmuran pemodal, yaitu sebesar Rp 57,309,940,000.00.

Tahun 2002

Perusahaan mengalami penurunan NOPAT menjadi sebesar Rp 57,620,000,000.00,

kenaikan Invested Capital menjadi sebesar Rp 502,930,000,000.00, dan penurunan

WACC menjadi sebesar 4.73641%. Sehingga diperoleh Capital Charges sebesar Rp 23,820,830,000.00 dan EVA sebesar Rp 33,799,170,000,00. EVA tersebut menunjukkan adanya penciptaan value (value creation) atau bahwa tingkat pengembalian yang dihasilkan melebihi tingkat biaya modal atau tingkat pengembalian yang diminta investor atas investasi yang dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berhasil menciptakan nilai tambah bagi pemilik modal, sesuai dengan tujuan memaksimumkan nilai perusahaan atau meningkatkan kemakmuran pemodal, yaitu sebesar Rp 33,799,170,000.00.

Tahun 2003

Perusahaan mengalami kenaikan NOPAT menjadi sebesar Rp 66,767,000,000.00, kenaikan Invested Capital menjadi sebesar Rp 544,207,000,000.00, dan kenaikan WACC menjadi sebesar 7.12166%. Sehingga diperoleh Capital Charges sebesar Rp 38,756,570,000.00 dan EVA sebesar Rp 28,010,430,000.00. EVA tersebut menunjukkan adanya penciptaan value (value creation) atau bahwa tingkat pengembalian yang dihasilkan melebihi tingkat biaya modal atau tingkat pengembalian yang diminta investor atas investasi yang dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berhasil menciptakan nilai tambah bagi pemilik modal, sesuai dengan tujuan memaksimumkan

(35)

nilai perusahaan atau meningkatkan kemakmuran pemodal, yaitu sebesar Rp 28,010,430,000.00.

Tahun 2004

Perusahaan mengalami kenaikan NOPAT menjadi sebesar Rp 77,460,000,000.00, kenaikan Invested Capital menjadi sebesar Rp 634,544,000,000.00, dan kenaikan WACC menjadi sebesar 9.91462%. Sehingga diperoleh Capital Charges sebesar Rp 62,912,630,000.00 dan EVA sebesar Rp 14,547,370,000.00. EVA tersebut menunjukkan adanya penciptaan value (value creation) atau bahwa tingkat pengembalian yang dihasilkan melebihi tingkat biaya modal atau tingkat pengembalian yang diminta investor atas investasi yang dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berhasil menciptakan nilai tambah bagi pemilik modal, sesuai dengan tujuan memaksimumkan nilai perusahaan atau meningkatkan kemakmuran pemodal, yaitu sebesar Rp 14,547,370,000.00.

Tahun 2005

Perusahaan mengalami penurunan NOPAT menjadi sebesar Rp 72,466,000,000.00, kenaikan Invested Capital menjadi sebesar Rp 748,332,000,000.00, dan kenaikan WACC menjadi sebesar 10.95065%. Sehingga diperoleh Capital Charges sebesar Rp 81,947,220,000.00 dan EVA sebesar Rp (9,481,220,000.00). EVA tersebut menunjukkan adanya penghancuran nilai (value destruction) atau bahwa bahwa nilai perusahaan berkurang sebagai akibat tingkat pengembalian yang dihasilkan lebih rendah dari pada tingkat pengembalian yang dituntut investor, yaitu sebesar Rp (9,481,220,000.00).

(36)

B. Analisis

Berdasarkan tebel di atas, maka PT Hero Supermarket Tbk. mempunyai nilai EVA Rp 57,309,940,000.00 pada tahun 2001, Rp 33,799,170,000.00 pada tahun 2002, Rp 28,010,430,000.00 pada tahun 2003, Rp 14,547,370,000.00 pada tahun 2004, dan Rp (9,481,220,000.00) pada tahun 2005.

PT Hero Supermarket Tbk. merupakan perusahaan yang sangat baik bila investor ingin menanamkan sahamnya dalam perusahaan tersebut. Perusahaan ini mempunyai kinerja keuangan yang sangat baik karena nilai EVA nya banyak yang positif sehingga perusahaan berhasil menciptakan nilai tambah bagi pemilik modal, sesuai dengan tujuan memaksimumkan nilai perusahaan atau meningkatkan kemakmuran pemodal (Jumono, 2005, p56).

PT Hero Supermarket Tbk. memperhitungkan biaya modal atas investasi yang dilakukan pemilik modal dan EVA mengindikasikan seberapa jauh perusahaan telah menciptakan nilai bagi pemilik modal. Kinerja PT Hero Supermarket Tbk. sudah sangat baik karena nilai EVA yang diciptakan sudah banyak yang positif. Dan tingkat pengembalian yang dilakukan oleh perusahaan melebihi tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor.

(37)

4.5 Analisis Perhitungan EVA (Economic Value Added) pada PT Matahari Putra Prima Tbk.

Tabel 4.4 PERHITUNGAN EVA

PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN 31 Desember 2005 - 2001

(Disajikan dalam Rupiah)

Tahun NOPAT (1) Invested Capital (2) WACC (3) Capital Charges (4)=(2)x(3) EVA (5)=(1)-(4) 2005 362,654,000,000.00 3,519,405,000,000.00 5.524% 194,408,760,000.00 168,245,240,000.00 2004 249,992,000,000.00 3,114,226,000,000.00 5.430% 169,106,830,000.00 80,885,170,000.00 2003 162,957,000,000.00 2,272,998,000,000.00 3.810% 86,610,540,000.00 76,346,460,000.00 2002 134,840,000,000.00 2,263,405,000,000.00 3.999% 90,519,000,000.00 44,321,000,000.00 2001 215,539,000,000.00 1,867,850,000,000.00 0.104% 1,942,380,000.00 213,596,620,000.00

(Sumber: Pengolahan Laporan Keuangan PT MATAHARI PUTRA PRIMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN)

A. Deskriptif

Penjelasan Tabel 4.4 mengenai perhitungan EVA:

Tahun 2001

Perusahaan mempunyai NOPAT sebesar Rp 215,539,000,000.00, Invested Capital sebesar Rp 1,867,850,000,000.00 dan WACC sebesar 0.10399%. Sehingga diperoleh Capital Charges sebesar Rp 1,942,380,000.00 dan EVA sebesar Rp 213,596,620,000.00. EVA tersebut menunjukkan adanya penciptaan value (value creation)/ bahwa tingkat pengembalian yang dihasilkan melebihi tingkat biaya modal atau tingkat pengembalian yang diminta investor atas investasi yang dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berhasil menciptakan nilai tambah bagi pemilik modal, sesuai dengan tujuan

(38)

memaksimumkan nilai perusahaan atau meningkatkan kemakmuran pemodal, yaitu sebesar Rp 213,596,620,000.00.

Tahun 2002

Perusahaan mengalami penurunan NOPAT menjadi sebesar Rp 134,840,000,000.00,

kenaikan Invested Capital menjadi sebesar Rp 2,263,405,000,000.00, dan kenaikan

WACC menjadi sebesar 3.99924%. Sehingga diperoleh Capital Charges sebesar Rp 90,519,000,000.00 dan EVA sebesar Rp 44,321,000,000.00. EVA tersebut menunjukkan adanya penciptaan value (value creation) atau bahwa tingkat pengembalian yang dihasilkan melebihi tingkat biaya modal atau tingkat pengembalian yang diminta investor atas investasi yang dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berhasil menciptakan nilai tambah bagi pemilik modal, sesuai dengan tujuan memaksimumkan nilai perusahaan atau meningkatkan kemakmuran pemodal, yaitu sebesar Rp 44,321,000,000.00.

Tahun 2003

Perusahaan mengalami kenaikan NOPAT menjadi sebesar Rp 162,957,000,000.00,

kenaikan Invested Capital menjadi sebesar Rp 2,272,998,000,000.00, dan penurunan

WACC menjadi sebesar 3.81041%. Sehingga diperoleh Capital Charges sebesar Rp 86,610,540,000.00 dan EVA sebesar Rp 76,346,460,000.00. EVA tersebut menunjukkan adanya penciptaan value (value creation) atau bahwa tingkat pengembalian yang dihasilkan melebihi tingkat biaya modal atau tingkat pengembalian yang diminta investor atas investasi yang dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berhasil menciptakan nilai tambah bagi pemilik modal, sesuai dengan tujuan memaksimumkan

(39)

nilai perusahaan atau meningkatkan kemakmuran pemodal, yaitu sebesar Rp 76,346,460,000.00.

Tahun 2004

Perusahaan mengalami kenaikan NOPAT menjadi sebesar Rp 249,992,000,000.00,

kenaikan Invested Capital menjadi sebesar Rp 3,114,226,000,000.00, dan kenaikan

WACC menjadi sebesar 5.43014%. Sehingga diperoleh Capital Charges sebesar Rp 169,106,830,000.00 dan EVA sebesar Rp 80,885,170,000.00. EVA tersebut menunjukkan adanya penciptaan value (value creation) atau bahwa tingkat pengembalian yang dihasilkan melebihi tingkat biaya modal atau tingkat pengembalian yang diminta investor atas investasi yang dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berhasil menciptakan nilai tambah bagi pemilik modal, sesuai dengan tujuan memaksimumkan nilai perusahaan atau meningkatkan kemakmuran pemodal, yaitu sebesar Rp 80,885,170,000.00.

Tahun 2005

Perusahaan mengalami kenaikan NOPAT menjadi sebesar Rp 362,654,000,000.00,

kenaikan Invested Capital menjadi sebesar Rp 3,519,405,000,000.00, dan kenaikan

WACC menjadi sebesar 5.52391%. Sehingga diperoleh Capital Charges sebesar Rp 194,408,760,000.00 dan EVA sebesar Rp 168,245,240,000.00. EVA tersebut menunjukkan adanya penciptaan value (value creation) atau bahwa tingkat pengembalian yang dihasilkan melebihi tingkat biaya modal atau tingkat pengembalian yang diminta investor atas investasi yang dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berhasil menciptakan nilai tambah bagi pemilik modal, sesuai dengan tujuan

(40)

memaksimumkan nilai perusahaan atau meningkatkan kemakmuran pemodal, yaitu sebesar Rp 168,245,240,000.00.

B. Analisis

Berdasarkan tabel di atas, maka PT Matahari Putra Prima Tbk. mempunyai nilai EVA Rp 213,596.62 pada tahun 2001, Rp 44,321.00 pada tahun 2002, Rp 76,346.46 pada tahun 2003, Rp 80,885.17 pada tahun 2004, dan Rp 168,245.24 pada tahun 2005.

PT Matahari Putra Prima Tbk. merupakan perusahaan yang sangat baik bila investor ingin menanamkan sahamnya dalam perusahaan tersebut. Perusahaan ini mempunyai kinerja keuangan yang sangat baik karena nilai EVA nya positif semua sehingga perusahaan berhasil menciptakan nilai tambah bagi pemilik modal, sesuai dengan tujuan memaksimumkan nilai perusahaan atau meningkatkan kemakmuran pemodal (Jumono, 2005, p56).

PT Matahari Putra Prima Tbk. memperhitungkan biaya modal atas investasi yang dilakukan pemilik modal dan EVA mengindikasikan seberapa jauh perusahaan telah menciptakan nilai bagi pemilik modal. Kinerja PT Matahari Putra Prima Tbk. sangat baik karena nilai EVA yang diciptakan positif semua. Dan tingkat pengembalian yang dilakukan oleh perusahaan melebihi tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor.

(41)

4.6 Analisis Perhitungan EVA (Economic Value Added) pada PT Metro Supermarket Realty, Tbk.

Tabel 4.5 PERHITUNGAN EVA

PT METRO SUPERMARKET REALTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN 31 Desember 2005 - 2001

(Disajikan dalam Rupiah)

Tahun NOPAT (1) Invested Capital (2) WACC (3) Capital Charges (4)=(2)x(3) EVA (5)=(1)-(4) 2005 6,504,017,145.00 90,467,030,783.00 15.581% 14,095,459,992.13 (7,591,442,847.13) 2004 9,382,649,275.00 101,333,783,985.00 14.361% 14,552,230,583.36 (5,169,581,308.36) 2003 8,021,439,160.00 106,144,218,047.00 10.7701% 11,431,870,271.15 (3,410,431,111.15) 2002 11,272,009,323.00 111,980,982,834.00 9.431% 10,560,668,934.81 711,340,388.19 2001 24,395,365,944.00 115,039,866,299.00 10.587% 12,179,178,613.18 12,216,187,330.82

(Sumber: Pengolahan Laporan Keuangan PT METRO SUPERMARKET REALTY Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN)

A. Deskriptif

Penjelasan Tabel 4.5 mengenai perhitungan EVA:

Tahun 2001

Perusahaan mempunyai NOPAT sebesar Rp 24,395,365,944.00, Invested Capital sebesar Rp 115,039,866,299.00 dan WACC sebesar 10.58692%. Sehingga diperoleh Capital Charges sebesar Rp 12,179,178,613.18 dan EVA sebesar Rp 12,216,187,330.82. EVA tersebut menunjukkan adanya penciptaan value (value creation)/ bahwa tingkat pengembalian yang dihasilkan melebihi tingkat biaya modal atau tingkat pengembalian

(42)

yang diminta investor atas investasi yang dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berhasil menciptakan nilai tambah bagi pemilik modal, sesuai dengan tujuan memaksimumkan nilai perusahaan atau meningkatkan kemakmuran pemodal, yaitu sebesar Rp 12,216,187,330.82.

Tahun 2002

Perusahaan mengalami penurunan NOPAT menjadi sebesar Rp 11,272,009,323.00,

penurunan Invested Capital menjadi sebesar Rp 111,980,982,834.00, dan penurunan

WACC menjadi sebesar 9.43077%. Sehingga diperoleh Capital Charges sebesar Rp 10,560,668,934.81 dan EVA sebesar Rp 711,340,388.19. EVA tersebut menunjukkan adanya penciptaan value (value creation) atau bahwa tingkat pengembalian yang dihasilkan melebihi tingkat biaya modal atau tingkat pengembalian yang diminta investor atas investasi yang dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berhasil menciptakan nilai tambah bagi pemilik modal, sesuai dengan tujuan memaksimumkan nilai perusahaan atau meningkatkan kemakmuran pemodal, yaitu sebesar Rp 711,340,388.19.

Tahun 2003

Perusahaan mengalami penurunan NOPAT menjadi sebesar Rp 8,021,439,160.00,

penurunan Invested Capital menjadi sebesar Rp 106,144,218,047.00, dan kenaikan

WACC menjadi sebesar 10.77013%. Sehingga diperoleh Capital Charges sebesar Rp 11,431,870,271.15 dan EVA sebesar Rp (3,410,431,111.15). EVA tersebut menunjukkan adanya penghancuran nilai (value destruction) atau bahwa bahwa nilai perusahaan berkurang sebagai akibat tingkat pengembalian yang dihasilkan lebih rendah dari pada tingkat pengembalian yang dituntut investor, yaitu sebesar Rp (3,410,431,111.15).

(43)

Tahun 2004

Perusahaan mengalami kenaikan NOPAT menjadi sebesar Rp 9,382,649,275.00,

penurunan Invested Capital menjadi sebesar Rp 101,333,783,985.00, dan kenaikan

WACC menjadi sebesar 14.36069%. Sehingga diperoleh Capital Charges sebesar Rp 14,552,230,583.36 dan EVA sebesar Rp (5,169,581,308.36)17. EVA tersebut menunjukkan adanya penghancuran nilai (value destruction) atau bahwa bahwa nilai perusahaan berkurang sebagai akibat tingkat pengembalian yang dihasilkan lebih rendah dari pada tingkat pengembalian yang dituntut investor, yaitu sebesar Rp (5,169,581,308.36).

Tahun 2005

Perusahaan mengalami penurunan NOPAT menjadi sebesar Rp 6,504,017,145.00, penurunan Invested Capital menjadi sebesar Rp 90,467,030,783.00, dan kenaikan WACC menjadi sebesar 15.58077%. Sehingga diperoleh Capital Charges sebesar Rp 14,095,459,992.13 dan EVA sebesar Rp (7,591,442,847.13). EVA tersebut menunjukkan adanya penghancuran nilai (value destruction) atau bahwa bahwa nilai perusahaan berkurang sebagai akibat tingkat pengembalian yang dihasilkan lebih rendah dari pada tingkat pengembalian yang dituntut investor, yaitu sebesar Rp (7,591,442,847.13).

B. Analisis

Berdasarkan tabel di atas, maka PT Metro Supermarket Realty Tbk. mempunyai nilai EVA Rp 12,216,187,330.82 pada tahun 2001, Rp 711,340,388.19 pada tahun 2002, Rp (3,410,431,111.15) pada tahun 2003, Rp (5,169,581,308.36) pada tahun 2004, dan Rp (7,591,442,847.13) pada tahun 2005.

(44)

PT Metro Supermarket Realty Tbk. merupakan perusahaan yang kurang baik bila investor ingin menanamkan sahamnya dalam perusahaan tersebut. Perusahaan ini mempunyai kinerja keuangan yang kurang baik karena nilai EVA nya banyak yang negatif sehingga nilai perusahaan berkurang sebagai akibat tingkat pengembalian yang dihasilkan lebih rendah dari pada tingkat pengembalian yang dituntut investor (Jumono, 2005, p56).

PT Metro Supermarket Realty Tbk. kurang memperhitungkan biaya modal atas investasi yang dilakukan pemilik modal dan EVA mengindikasikan seberapa jauh perusahaan telah menciptakan nilai bagi pemilik modal. Kinerja PT Metro Supermarket Realty Tbk. kurang baik karena nilai EVA yang diciptakan banyak yang negatif. Dan tingkat pengembalian yang dilakukan oleh perusahaan lebih rendah dari pada tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor.

(45)

4.7 Analisis Perhitungan EVA (Economic Value Added) pada PT Mitra Adiperkasa Tbk.

Tabel 4.6 PERHITUNGAN EVA

PT. MITRA ADIPERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN 31 Desember 2005 - 2004

(Disajikan dalam Rupiah)

Tahun NOPAT (1) Invested Capital (2) WACC (3) Capital Charges (4)=(2)x(3) EVA (5)=(1)-(4) 2005 825,403,590.00 7,069,031,672.00 10.841% 766,319,085.31 59,084,504.69 2004 206,003,332.00 5,754,730,311.00 10.368% 596,649,287.70 (390,645,955.70)

(Sumber: Pengolahan Laporan Keuangan PT MITRA ADIPERKASA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN)

A. Deskriptif

Penjelasan Tabel 4.6 mengenai perhitungan EVA:

Tahun 2004

Perusahaan mempunyai NOPAT sebesar Rp 206,003,332.00, Invested Capital sebesar Rp 5,754,730,311.00 dan WACC sebesar 10.36798%. Sehingga diperoleh Capital Charges sebesar Rp 596,649,287.70 dan EVA sebesar Rp (390,645,955.70). EVA tersebut menunjukkan adanya penghancuran nilai (value destruction) atau bahwa bahwa nilai perusahaan berkurang sebagai akibat tingkat pengembalian yang dihasilkan lebih rendah dari pada tingkat pengembalian yang dituntut investor, yaitu sebesar Rp (390,645,955.70).

(46)

Tahun 2005

Perusahaan mengalami kenaikan NOPAT menjadi sebesar Rp 825,403,590.00, kenaikan Invested Capital menjadi sebesar Rp 7,069,031,672.00, dan kenaikan WACC menjadi sebesar 10.84051%. Sehingga diperoleh Capital Charges sebesar Rp 766,319,085.31 dan EVA sebesar Rp 59,084,504.69. EVA tersebut menunjukkan adanya penciptaan value (value creation) atau bahwa tingkat pengembalian yang dihasilkan melebihi tingkat biaya modal atau tingkat pengembalian yang diminta investor atas investasi yang dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berhasil menciptakan nilai tambah bagi pemilik modal, sesuai dengan tujuan memaksimumkan nilai perusahaan atau meningkatkan kemakmuran pemodal, yaitu sebesar Rp 59,084,504.69.

B. Analisis

Berdasarkan tabel di atas, maka PT Mitra Adiperkasa Tbk. mempunyai nilai Rp (390,645,955.70) pada tahun 2004, dan Rp 59,084,504.69 pada tahun 2005.

PT Mitra Adiperkasa Tbk. merupakan perusahaan yang kurang baik bila investor ingin menanamkan sahamnya dalam perusahaan tersebut. Perusahaan ini mempunyai kinerja keuangan yang kurang baik karena nilai EVA-nya pada tahun 2005 yang positif lebih kecil dari nilai EVA-nya pada tahun 2004 yang negatif sehingga nilai perusahaan berkurang sebagai akibat tingkat pengembalian yang dihasilkan lebih rendah dari pada tingkat pengembalian yang dituntut investor (Jumono, 2005, p56).

PT Mitra Adiperkasa Tbk. Kurang memperhitungkan biaya modal atas investasi yang dilakukan pemilik modal dan EVA mengindikasikan seberapa jauh perusahaan telah menciptakan nilai bagi pemilik modal. Kinerja PT Mitra Adiperkasa Tbk kurang baik karena nilai EVA yang diciptakan pada negatif. Dan tingkat pengembalian yang dilakuan

(47)

oleh perusahaan lebih rendah dari pada tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor.

(48)

4.8 Analisis Perhitungan EVA (Economic Value Added) pada PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk.

Tabel 4.7 PERHITUNGAN EVA

PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk 31 Desember 2005 - 2001 (Disajikan dalam Rupiah)

Tahun NOPAT (1) Invested Capital (2) WACC (3) Capital Charges (4)=(2)x(3) EVA (5)=(1)-(4) 2005 315,981,000,000.00 1,883,297,000,000.00 5.382% 101,353,210,000.00 214,627,790,000.00 2004 327,444,000,000.00 1,838,673,000,000.00 5.310% 97,641,990,000.00 229,802,010,000.00 2003 313,511,000,000.00 1,713,131,000,000.00 4.113% 70,461,080,000.00 243,049,920,000.00 2002 307,542,000,000.00 1,571,931,000,000.00 3.393% 53,339,390,000.00 254,202,610,000.00 2001 322,725,000,000.00 1,401,280,000,000.00 4.119% 57,702,330,000.00 265,022,670,000.00

(Sumber: Pengolahan Laporan Keuangan PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN)

A. Deskriptif

Penjelasan Tabel 4.7 mengenai perhitungan EVA:

Tahun 2001

Perusahaan mempunyai NOPAT sebesar Rp 322,725,000,000.00, Invested Capital sebesar Rp 1,401,280,000,000.00 dan WACC sebesar 4.11783%. Sehingga diperoleh Capital Charges sebesar Rp 57,702,330,000.00 dan EVA sebesar Rp 265,022,670,000.00. EVA tersebut menunjukkan adanya penciptaan value (value creation)/ bahwa tingkat pengembalian yang dihasilkan melebihi tingkat biaya modal atau tingkat pengembalian yang diminta investor atas investasi yang dilakukan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berhasil menciptakan nilai tambah bagi pemilik modal, sesuai dengan tujuan

Gambar

Tabel 4.1  PERHITUNGAN EVA
Tabel 4.2  PERHITUNGAN EVA
Tabel 4.4  PERHITUNGAN EVA
Tabel 4.5  PERHITUNGAN EVA
+5

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian perlakuan konsentrasi larutan terbaik adalah konsentrasi agen hayati Pseudomonas fluorescens dan Paenibacillus polymyxa 10 ml/l (F) yang

Berdasarkan pembahasan tersebut menujukkan bahwa tindakan pemerintah dalam hal ini kepala Dinsosnaker Kota Sibolga diduga telah melanggar hak dari pekerja/buruh untuk membentuk

Adapun sumber data dalam penelitian ini berasal dari : (1) catatan lapangan dari rangkaian pembelajaran dan tingkah laku siswa selama mengikuti kegiatan proses pembelajaran; (2)

Pelaksanaan program pendidikan profesi guru menghasilkan guru- guru pendidikan agama Islam yang mempunyai kompetesi personal yang baik sehingga dapat menjadi contoh bagi peserta

koefisien determinsi diatas dapat dikatakan bahwa variabel independen yaitu (Iklan, Promosi Penjualan dan Citra Perusahaan) tidak memiliki kontribusi yang kuat

Kabupaten Purworejo berada di antara 109°47’28” BT - 110°8’20” BT dan 7°32’LS - 7°54’ LS, dengan luas wilayah 1.034,82 km 2 yang terdiri dari kurang lebih

NO TAHUN KODE NAMA PERUSAHAAN 46 2006 SOBI PT Sorini Corporation Tbk.. 47 2006 SRSN PT Sarasa

Bagi calon mahasiswa yang dinyatakan lulus melalui jalur tanpa tes (PMDK, PSB, PBUP, PNUAN), PBT (tes tulis) maupun CBT melakukan registrasi atau daftar ulang sebagai mahasiswa