MARI MENULIS ARTIKEL ILMIAH
AKREDITASI DIKTI dan INTERNASIONAL
rachma.fitriati@ui.ac.id 01829699323 Pengajar dan Peneliti FISIP UI
Bagi
MAHASIS
W
Bagi
Bagi
Bagi
PENELITI
di UI
1. Jurnal tidak termasuk dalam kategori Predatory Journal, Blacklist Journal, dan Jurnal yang tidak dinilai untuk kenaikan pangkat/jabatan dosen yang ditentukan oleh Dikti ( http://dikti.go.id/portal/2013/01/31/jurnal-yang-tidak-dinilai-untuk-kenaikan-pangkatjabatan-dosen/).
2. Artikel harus yang dipublikasikan oleh jurnal ilmiah yang bereputasi internasional dengan ketentuan sbb:
a. Artikel telah diterbitkan dalam bentuk original article atau
review article di jurnal ilmiah bereputasi internasional pada
tahun 2013. Beberapa bentuk publikasi yang tidak termasuk kategori ini adalah proceeding dan/atau
conference paper dari suatu conference, letter to the editors, note, editorial short survey, erratum, report, working papers, atau supplement article).
b. Artikel harus terindeks di SCOPUS/PUBMED untuk bidang kesehatan, sains, dan teknologi. Artikel dapat terepository di database penerbit besar yang bereputasi tinggi selain SCOPUS untuk bidang sosial humaniora, seperti Proquest, JSTOR, atau ScienceDirect.
RETORIKA DALAM
PENULISAN
KIAT-KIAT
MEMPUBLIKASIKAN
HASIL RISET
MATERI BERKALA/JENIS KONTRIBUSI
• artikel asli atau hasil penelitian (yang paling dicari)
• catatan pendek tentang penelitian atau metode
• ulasan (tinjauan pustaka dan tren riset)
• studi kasus, technical notes, teacher’s corner
• tanggapan/sanggahan
‘Kaidah kencana’ (golden rule) untuk selalu
dipegang dalam menyiapkan karya ilmiah
dapat diungkapkan dengan ABC
• A(ccurate) –– berketepatan tinggi,
• B(rief) –– singkat dan padat serta lugas
• C(lear) –– jelas, tak diragukan, tidak
Hasil penelitian yang ditulis dalam bentuk laporan
penelitian (termasuk dalam bentuk tesis dan disertasi)
akan tetapi tidak ditulis dalam bentuk artikel untuk
dimuat dalam jurnal ilmiah tidak ada manfaatnya bagi
orang la
in.
Jika dipublikasikan dalam jurnal ilmiah, bermanfaat
bagi
(a) diri sendiri,
(b) lembaga tempat bekerja (KPI)
(c) negara (jika dimuat di Jurnal Internasional), dan
(d) masyarakat luas
JENIS ARTIKEL ILMIAH
UNTUK JURNAL ILMIAH
(1) Artikel Hasil Penelitian
- induktif,
- deduktif-induktif,
- deduktif
(2) Artikel Ulasan
Paparan selanjutnya diarahkan pada
penulisan artikel hasil penelitian.
SEBELUM MEMULAI MENULIS
• Tulisan yang akan dibuat merupakan
hasil penelitian
yang sudah dirancang dan dilakukan dengan baik
• Sudah dianalisis dengan baik dan benar
• Data telah disederhanakan dalam bentuk tabel,
grafik dan ilustrasi lainnya
• Sudah dikuasai dan dibahas
• Sudah menghasilkan kesimpulan
URUTAN ARTIKEL ILMIAH
• Judul dan Abstrak
• Pendahuluan (
I
ntroduction)
• (
M
aterials & Methods)
• Hasil (
R
esults) and Pembahasan (
D
iscussion)
• Kesimpulan (
C
onclusion)
URUTAN MENULIS ARTIKEL ILMIAH
• (
M
aterials & Methods)
• Hasil (
R
esults)
• Pembahasan (
D
iscussion)
• Kesimpulan (
C
onclusion)
• Pendahuluan (Introduction)
• Daftar Acuan (References)
• Judul dan Abstrak
MJ Katz, From Research to Manuscript: A Guide to Scientific Writing, Springer, Dordrecht, 2006 dalam Lusitra Munisa)
MATERIAL
dan
METOD
E
Setiap hasil pengukuran yang dilaporkan pada bab
Hasil harus diketahui metode yang digunakan untuk
memperoleh hasil tersebut. Diskripsi metode tersebut
dituliskan pada bab Material dan Metode.
Setiap pengamatan yang Anda laporkan dalam bab
Hasil harus merupakan hasil dari
prosedur/langkah-langkah yang dapat direproduksi, yang telah dituliskan
secara jelas pada bab Material dan Metode
Perlu dipastikan bahwa hasil pengukuran yang
dilaporkan pada bab Hasil merupakan hasil yang
dapat dipercaya.
Untuk mendiskripsikan bagaimana Anda bisa
memperoleh hasil penelitian
•
Walaupun
keseluruhan
metode
eksperimen
harus
dikemukakan dalam bab Material dan Metode, namun
secara umum pengutipan/ sitasi dapat dilakukan jika
metode tersebut telah dipublikasi sebelumnya. Anda perlu
menuliskannya jika Anda ingin melaporkan hasil yang
diperoleh dari modifikasi metode tersebut.
• diskripsi pada jurnal ilmiah tidak perlu sedetail seperti yang
ada di skripsi/tesis/disertasi.
• hal yang perlu dipertimbangkan bahwa jurnal ilmiah
terbatasi oleh biaya cetak sehingga panjang artikel,
penggunaan warna dan jumlah ilustrasi dan tabel akan
menambah biaya cetak.
MATERIAL
dan
METOD
HASIL, PEMBAHASAN, DAN SIMPULAN
• Hasil dan pembahasan digabung
• Hasil dan pembahasan dipisah
HASIL DAN PEMBAHASAN DIGABUNG
Keuntungan
- Sederhana
- Hanya jika
permasalahannya
sederhana
- Cocok untuk jenis
catatan penelitian
(Short communication)
Kelemahan
- Kurang kelas mana hasil
peneliti sendiri dan
mana hasil peneliti lain
- Argumentasi penulis
kurang dapat
dikembangkan dengan
baik
• Format lebih rapi
• Pembaca bisa mengambil simpulan terlebih dulu
Jika tidak ada bagian Simpulan (dan Saran) secara
terpisah
- Simpulan dapat digabung dengan pembahasan
- Letakkan sebagai kalimat terakhir pada paragraf
pembahasan
dalam Suminar Setiati Achmadi
HASIL
• sajikan hasil secara bersistem ⇒ lihat lagi Tujuan
⇒ lihat lagi langkah-langkah dalam Metode
• narasi berisi informasi yang disarikan dari data, bukan menarasikan data seperti apa adanya
• perjelas narasi dengan ilustrasi (gambar, tabel)
⇒ uraian dalam narasi dan ilustrasi harus selaras (lonjakan? stabil? fluktuatif?)
⇒ nomori ilustrasi secara berurutan ⇒ ilustrasi harus diacu dalam teks
• sajikan data olahan, bukan data mentah
Contoh narasi hasil-kurang baik
Judul: Refleksi Sewindu Reformasi: Regulasi
Investasi Masa Mendatang
Sejak terjadinya krisis ekonomi pertengahan 1997,
minat investor baik Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA)
cenderung menurun jika dilihat dari nilai investasi. Namun
bila dilihat dari jumlah proyek untuk PMA terlihat bahwa
minat investor asing masih cukup tinggi terutama pada
tahun 2000. Walaupun terjadi penurunan lagi pada 2001
dan 2002. Perkembangan persetujuan PMDN dan PMA di
Indonesia dapat dilihat pada tabel berikut.
Contoh narasi hasil perbaikan
Jumlah Proyek
Sejak terjadinya krisis ekonomi pertengahan 1997, minat
investor baik melalui Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA)
cenderung menurun dari segi jumlah proyek (Gambar 1).
Namun bila dilihat dari jumlah proyek PMA terlihat bahwa
minat investor asing bahkan meningkat sampai tahun
2000, empat kali dibandingkan keadaan jumlah proyek
PMDN saat itu. Penurunan jumlah proyek PMA baru
terjadi 4 tahun setelah penurunan jumlah proyek PMDN.
Contoh ilustrasi - kurang baik
PEMBAHASAN
• bukan sekadar menarasikan data
• urutan pembahasan ~ urutan sajian data
• baca lagi tujuan dan hipotesis
⇒ cocokkan hipotesis/harapan dengan data
• berikan analisis atau tafsiran
• kembangkan gagasan atau argumentasi dengan
mengaitkan hasil/teori/pendapat/temuan sebelumnya
⇒ a.l. dengan membandingkan dengan temuan terdahulu ⇒ adakah pertimbangan teoretis
⇒ adakah kemungkinan manfaat
⇒ adakah kemungkinan keterbatasan hasil
Contoh penyajian pembahasan kurang baik
Badan Koordinasi Penanaman Modal mencatat, khusus pada 2002 persetujuan PMDN sebanyak 185 proyek dengan nilai investasi Rp.25,3 trilyun. Dibandingkan dengan 2001 pada periode yang sama yaitu tercatat 264 proyek dengan nilai investasi Rp. 58,8 triliun, terjadi penurunan jumlah proyek 29,9% dan nilai investasi 57 %. Sedangkan untuk PMA pada 2002 tercatat 1.148 proyek dengan nilai investasi US $ 9,8 miliar, dan jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2001 dimana
tercatat 1.333 proyek dengan nilai investasi sebesar US $ 15,0 miliar, terjadi penurunan jumlah proyek sebesar 14 %. Rencana investasi PMDN/PMA persetujuan 2002 tersebut akan menyerap tenaga kerja asing sebanyak lebih kurang 214.000 orang dan tenaga kerja asing sebanyak kurang kebih 5.459 orang. Perkembangan persetujuan PMA dari 1997-2002 masih banyak investasi berasal dari Negara Asia seperti Jepang, Korea Selatan,
Singapore, kemudian dari benua Amerika seperti Amerika, Kanada,
dan dari Eropa seperti Perancis, Jerman, Belanda dan Inggris serta dari Australia.
PEMBAHASAN
Aktivitas SGOT dan SGPT yag tinggi pada kontrol negatif menunjukkan reaktivitas karbon tetraklorida (CCl4) dalam proses degenerasi sel hati yang ditandai dengan peningkatan aktivitas enzim SGPT dan SGOT. Dalam penelitian ini, peningkatan terlihat jelas apabila dibandingkan dengan nilai aktivitas normal untuk mencit, yaitu 76-208 U/L untuk SGPT dan
30-314 U/L untuk SGOT. Dalam model hepatitis oleh CCl4 (Saratkov 2001),
molekul CCl4 mampu membentuk triklorometil peroksida radikal yang dapat merusak membran sel dan membran organel. Degenerasi organel dalam sel memicu lisosom melepaskan enzimenzim ke dalam darah sehingga aktivitas
enzim SGPT dan SGOT meningkat. Menurut Lu (1995), meningkatnya
aktivitas serum tersebut sebanding dengan jumlah sel yang mengalami kerusakan. Dalam penelitian ini, terjadi penurunan aktivitas SGPT dan SGOT pada kelompok yang diberi buah merah dan obat standar (Hepasil) dibandingkan dengan kelompok yang tidak diberi kontrol negatif. Fakta ini menunjukkan bahwa keduanya memiliki aktivitas sebagai hepatoprotektor yang didukung oleh aktivitas senyawa antioksidan yang dikandungnya. Buah merah antara lain mengandung beta-karoten dan tokoferol, sedangkan obat standar mengandung senyawa kurkumin, silimarin, sinarin, dan echinakosid
yang menunjukkan sebagai antioksidan (Motterlini et al. 2002; Pellati et al.
Gabungan hasil dan pembahasan
Reversibilitas. Hewan coba kontrol melahirkan dalam
waktu 22-31 hari, sedangkan hewan yang diberi
perlakuan melahirkan 85-96 hari setelah dikumpulkan
dengan pejantan (Tabel 2). Hasil tersebut menunjukkan
bahwa hewan coba kelompok perlakuan mengalami
penundaan kelahiran 3.5 kali lebih panjang (P<0.05)
dibandingkan hewan dari kelompok kontrol. Jumlah anak
yang dilahirkan oleh kelompok perlakuan tidak berbeda
nyata (P<0.05) dibandingkan dengan kelompok kontrol,
yaitu 7-9 ekor. Penelitian sebelumnya menunjukkan
bahwa imunisasi mencit dengan gZP3 hanya bersifat
kontraseptif, tidak menimbulkan abortus, kematian, atau
resorpsi fetus (Mustofa et al. 2004b).
Contoh penggabungan pembahasan dan simpulan
[Judul: Potensi Reproduksi Keong Lola di Pulau Saparua, Maluku Tengah]
(sebagai paragraf terakhir di Pembahasan)
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa populasi keong lola di
Pulau Saparua tersusun atas tiga kelompok umur. Kelompok umur ini
mengindikasikan bahwa populasi tersebut berasal dari tiga kali periode
pemijahan dalam setahun. Berdasarkan nilai laju reproduksi bersih (R0),
individu betina keong lola dapat menghasilkan 225 individu betina setiap
kali bereproduksi. Selain itu, kondisi gonad keong lola betina yang diamati
memberi indikasi bahwa perkembangan gonad keong lola di Pulau
Saparua berlangsung secara terus menerus sepanjang tahun yang
ditunjukkan oleh adanya tiga tahapan
PUSTAKA
Mien A. Rifai
Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia
MJ Katz, From Research to Manuscript: A Guide to Scientific Writing, Springer, Dordrecht, 2006 dalam Lusitra Munisa) dalam Suminar Setiati Achmadi