• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI (SYSTEM USAGE) (Studi Empiris Pada Nasabah Bank Mandiri)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI (SYSTEM USAGE) (Studi Empiris Pada Nasabah Bank Mandiri)"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI (SYSTEM USAGE)

(Studi Empiris Pada Nasabah Bank Mandiri)

Frimario Firmawan Marsono

Universitas Diponegoro

ABSTRACT

Several previous researches attempt to examine factors which influence system usage, those are online banking using TAM model (technology acceptance model)—with two main construct, perceived usefulness and perceived ease of use. Therefore, this research attempt to develop TAM model by adding variables: perceived enjoyment, security and privacy, internet connection, and amount of information. The purpose of this research is to test the influence of each factors to system usage empirically. Data which are used are primary data by using questionnaire. Samples are taken from Mandiri bank consumers in Semarang. The result of this research are: (1) perceived usefulness significantly influences system usage; (2) perceived ease of use does not significantly influence system usage; (3) perceived enjoyment significantly influences system usage; (4) security and privacy significantly influences system usage; (5) internet connection significantly influences system usage; and (6) amount of information significantly influences system usage.

Keywords :perceived usefulness, perceived ease of use, perceived enjoyment, security and privacy, internet connection, amount of information, and system usage.

PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi informasi (TI) saat ini banyak memberikan kemudahan pada berbagai aspek kegiatan bisnis (Mc. Leod, 1997). Teknologi informasi merupakan bagian dari sistem informasi. TI merujuk pada teknologi yang digunakan dalam menyampaikan maupun mengolah informasi. Teknologi berperan sebagai tools atau alat bantu dalam pembuatan keputusan bisnis pada berbagai fungsi maupun peringkat manajerial sehingga perusahaan dapat memiliki kemampuan bersaing di pasar.

Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuannya untuk

bersaing di pasar. Kemampuan bersaing ini dapat menciptakan sustainable competitive

advantage. Menurut Dehning dan Stratopoulos

(2002) dalam Pikkarainen, et. al. (2004),

sustainable competitive advantage adalah

“melakukan aktivitas usaha lebih baik daripada pesaing.” Kemampuan bersaing memerlukan strategi yang dapat memanfaatkan semua kekuatan dan peluang yang ada, serta menutup kelemahan dan menetralisasi hambatan strategis dalam dinamika bisnis yang dihadapi. Semua itu dapat dilakukan apabila manajemen mampu melakukan pengambilan keputusan yang didasarkan pada informasi yang berkualitas.

(2)

Informasi yang berkualitas akan terbentuk dari adanya sistem informasi (SI) yang dirancang dengan baik. Menurut Rockart (1988), sistem informasi mempunyai peran penting karena dapat menjadi senjata strategis bagi suatu perusahaan dalam memperoleh keunggulan bersaing. Pemanfaatan sistem informasi dapat membantu perusahaan untuk dapat memiliki nilai tambah (value added) karena dapat memberikan keleluasaan bagi perusahaan untuk berkreasi dalam berbagai kegiatan, seperti transaksi bisnis, kemitraan bisnis, bahkan penciptaan bisnis baru.

Kontribusi sistem informasi (SI) dalam menciptakan nilai tambah bagi perusahaan merupakan salah satu isu kontemporer di bidang economics of information technology. Baiq Anggun (2007) dalam Handayani (2007) menjelaskan bahwa SI dapat memperbaiki produktivitas, profitabilitas, dan kualitas operasi. Suatu pemrosesan data akan mengalami perubahan dari manual ke otomatisasi apabila perusahaan dapat memanfaatkan SI (Sunarta, 2005 dalam Handayani, 2007). SI memberi peluang untuk meningkatkan atau menstransformasi produk, jasa, pasar, proses kerja dan hubungan bisnis (Sambamurty dan Zmud, 1999 dalam Handayani, 2007).

Sistem informasi (SI) juga berperan penting dalam bidang akuntansi. Dalam konteks riset sistem akuntansi, teknologi diartikan sebagai system computer (hardware,

software dan data) yang disediakan untuk

membantu pemakaian dalam tugas�tugas akuntansi (Goodhue dan Thompson, 1995 dalam Pikkarainen, 2004). Dalam kaitannya dengan kinerja manajerial, SI memberikan kemudahan�kemudahan dalam mengolah, mengelola, dan menyajikan informasi keuangan maupun non�keuangan dengan dukungan suatu sistem informasi. Selain itu, SI juga bermanfaat bagi pelanggan, yaitu mempermudah akses pelanggan untuk memperoleh informasi seputar perusahaan maupun mempermudah transaksi, baik pembayaran tagihan, transfer uang, dan lain� lain.

Kontribusi sistem informasi (SI) yang besar bagi perusahaan telah mendorong perusahaan untuk menggunakan SI termasuk di dalam dunia perbankan. SI telah banyak diimplementasikan pada berbagai layanan produk perbankan. Terdapat bermacam� macam bentuk layanan produk berbasis SI pada perusahaan perbankan, diantaranya

sms-banking, call center, dan internet banking

dengan berbagai layanan jasa, seperti cek informasi saldo, transfer uang, pembayaran tagihan telepon, pembayaran rekening listrik, dan lain�lain.

Pada dasarnya SI telah diimplementasi� kan di banyak perusahaan dengan biaya yang besar, namun masalah yang timbul adalah penggunaan yang masih rendah terhadap SI secara kontinyu. Rendahnya penggunaan SI

(3)

diidentifikasikan sebagai penyebab utama yang mendasari terjadinya productivity

paradox yaitu investasi yang mahal di bidang

sistem tetapi menghasilkan return yang rendah (Venkatesh dan Davis 2000). Productivity

paradox ini menandakan bahwa SI dalam

perusahaan tidak efektif. Banyak faktor yang dapat mengakibatkan SI tidak efektif, diantaranya berasal dari pengguna (user) maupun SI itu sendiri.

Beberapa penelitian mencoba untuk meneliti faktor�faktor yang mempengaruhi penggunaan sistem informasi (system usage). Davis (1989) mengembangkan model

technology acceptance model (TAM) untuk

meneliti faktor�faktor determinan dari peng� gunaan SI oleh pengguna. Menurut Davis (1989), penggunaan SI dipengaruhi oleh minat (intention) pemanfaatan SI, yang mana minat (intention) tersebut dipengaruhi oleh perceived

usefulness dan perceived ease of use.

Thompson (1991) menyatakan bahwa terdapat faktor sosial, affect, kesesuaian tugas, konsekuensi jangka panjang, serta hubungan negatif berpengaruh signifikan positif terhadap penggunaan SI. Hasil penelitian yang lain menunjukkan bahwa kondisi yang memfasilitasi pemakai berpengaruh negatif terhadap penggunaan SI.

Venkatesh dan Moris (2000) melakukan penelitian untuk melihat perbedaan gender terhadap faktor sosial dan peran mereka dalam penerimaan teknologi dan perilaku pemakai

dengan model technology acceptance model (TAM). Objek penelitian adalah perusahaan bidang komunikasi, hiburan, perbankan, dan administrasi publik yang menggunakan SI secara wajib (mandatory) dan sukarela (voluntary). Penelitian dilakukan untuk mereview dan menggabungkan beberapa model penerimaan SI dan menghipotesiskan ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha, dan faktor sosial mempunyai pengaruh terhadap minat pemanfaatan SI sedangkan minat pemanfaatan SI dan kondisi yang memfasilitasi pemakai berpengaruh terhadap penggunaan SI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat pemanfaatan SI dan kondisi yang memfasilitasi pemakai berpengaruh terhadap penggunaan SI.

Pikkarainen, et. al. (2004) meneliti faktor�faktor yang mempengaruhi penerimaan Sistem online banking oleh pelanggan pada perusahaan perbankan di Finlandia. Variabel yang digunakan adalah perceived

usefulness, perceived ease of use, perceived enjoyment, security dan privacy, internet connection, dan amount of information. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa perceived

usefulness, perceived ease of use, perceived enjoyment, security dan privacy, dan amount of information memiliki pengaruh terhadap

penerimaan sistem online banking. Sedangkan

internet connection tidak berpengaruh

signifikan terhadap penerimaan sistem online

(4)

Handayani (2007) meneliti faktor� faktor yang mempengaruhi penggunaan sistem informasi pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta (BEJ). Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari pengisian kuesioner. Sebanyak 83 kuesioner kembali dari 300 yang dikirim dan 60 kuesioner yang dapat diolah. Analisis yang digunakan adalah teknik analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi yang memfasilitasi pemakai berpengaruh signifikan positif terhadap penggunaan sistem informasi dan minat pemanfaatan sistem informasi tidak berpengaruh terhadap penggunaan sistem informasi.

Penelitian ini berusaha untuk meng� analisis faktor�faktor yang berpengaruh terhadap kesuksesan penggunaan sistem informasi (system usage) oleh nasabah pada perusahaan Bank Mandiri. Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Pikkarainen (2004). Penelitian ini layak dilakukan karena untuk memverifikasi apakah teori tentang faktor�faktor yang mempengaruhi kesuksesan penggunaan sistem informasi (system usage) oleh nasabah dengan setting obyek penelitian yang berbeda memperoleh hasil yang sama atau berbeda.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian Pikkarainen (2004) adalah setting penelitian. Penelitian Pikkarainen (2004) dilakukan di Finlandia, sedangkan penelitian ini dilakukan di Indonesia.

Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan bahwa terdapat banyak faktor yang mempengaruhi kesuksesan penggunaan sistem informasi (system usage). Penelitian tentang faktor�faktor yang berpengaruh terhadap kesuksesan penggunaan sistem informasi (system usage) menarik dilakukan karena untuk mencoba memverifikasi teori tentang faktor�faktor yang mempengaruhi kesuksesan penggunaan sistem informasi (system usage). Selanjutnya, rumusan pertanyaan penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah perceived usefulness (PU) berpengaruh terhadap penggunaan sistem informasi (system usage)?

2. Apakah perceived ease of use (PEOU) berpengaruh terhadap penggunaan sistem informasi (system usage)?

3. Apakah perceived enjoyment (PE) berpengaruh terhadap penggunaan sistem informasi (system usage)?

4. Apakah security dan privacy

berpengaruh terhadap penggunaan sistem informasi (system usage)?

5. Apakah kualitas internet connection berpengaruh terhadap penggunaan sistem informasi (system usage)?

6. Apakah amount of information berpengaruh terhadap penggunaan sistem informasi (system usage)?

(5)

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Landasan Teori

Teori Atribusi

Teori atribusi di dalam akuntansi keperilakuan, mempelajari proses bagaimana seseorang menginterpretasikan suatu peristiwa, alasan, atau sebab perilakunya (Ikhsan dan Ishak, 2005). Teori ini dikembangkan oleh Fritz Heider yang berargumentasi bahwa perilaku seseorang ditentukan oleh kombinasi antara kekuatan internal (internal forces), yaitu faktor�faktor yang berasal dari dalam diri seseorang, seperti kesulitan dalam pekerjaan atau keberuntungan (Ikhsan dan Ishak, 2005). Berdasarkan hal tersebut, seseorang akan termotivasi untuk memahami lingkungannya dan sebab�sebab kejadian tertentu.

Dalam bukunya, Ikhsan dan Ishak (2005) menjelaskan bahwa teori ini diterapkan di dalam riset keperilakuan dengan menggunakan variabel tempat pengendalian (locus of control). Variabel tersebut terdiri dari dua komponen, yaitu tempat pengendalian internal (internal locus of control) dan tempat pengendalian eksternal (external locus of

control). Internal locus of control adalah

perasaan yang dialami oleh seseorang bahwa dia mampu secara personal mempengaruhi kinerja serta perilakunya melalui kemampuan, keahlian, dan usahanya. Sementara external

locus of control adalah perasaan yang dialami

oleh seseorang bahwa perilakunya dipengaruhi

oleh faktor�faktor di luar kendalinya.

Technology Acceptance Model (TAM)

Model Technology Acceptance Model (TAM) yang dikembangkan oleh Davis F.D (1989) merupakan salah satu model yang paling banyak digunakan dalam penelitian Sistem Informasi (SI) karena model ini lebih sederhana dan mudah diterapkan. Model TAM sebenarnya diadopsi dari model The Theory of

Reasoned Action (TRA), yaitu teori tindakan

yang beralasan yang dikembangkan oleh Fishbe dan Ajzen (1975), dengan satu premis bahwa reaksi dan persepsi seseorang terhadap suatu hal akan menentukan sikap dan perilaku orang tersebut. Teori ini membuat model perilaku seseorang sebagai suatu fungsi dari tujuan perilaku. Tujuan perilaku ditentukan oleh sikap atas perilaku tersebut. Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa reaksi dan persepsi pengguna SI akan mempengaruhi sikapnya dalam penerimaan penggunaan SI.

Model TAM menempatkan faktor sikap dari tiap�tiap perilaku pengguna dengan dua variabel yaitu kemanfaatan (usefulness) dan kemudahan penggunaan (ease of use) sebagai instrumen untuk menjelaskan varians pada minat pengguna (user’s intention). Kemanfaatan (usefulness) didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan pengguna bahwa dengan menggunakan sistem, maka akan dapat meningkatkan kinerja mereka. Sedangkan kemudahan penggunaan (ease of

(6)

pengguna bahwa sistem dapat digunakan dengan mudah dan dapat dipelajari sendiri. Kedua variabel model TAM tersebut dapat menjelaskan aspek keperilakuan pengguna (Davis et al, 1989). Kedua variabel tersebut memiliki determinan yang tinggi dan validitas yang sudah teruji secara empiris (Davis,1989).

Model TAM yang dikembangkan dari teori psikologis menjelaskan perilaku pengguna SI, yang berlandaskan pada kepercayaan (belief), sikap (attitude), minat

(intention) dan hubungan perilaku pengguna (user behavior relationship). Tujuan model ini

adalah untuk menjelaskan faktor�faktor utama dari perilaku pengguna SI tehadap penerimaan penggunaan SI itu sendiri. Model TAM secara lebih terperinci menjelaskan penerimaan SI oleh pengguna (user) dengan dimensi�dimensi tertentu.

Model TAM telah banyak diuji di dalam banyak penelitian (seperti, Davis, 1989; Davis, et. al., 1989; Mathieson, 1991; Adams,

et. al., 1992; Davis, 1993; Segars dan Grover,

1993; Taylor dan Todd, 1995), hasilnya model TAM secara konsisten mampu menjelaskan jumlah yang signifikan (sekitar 40 %) dari minat dan perilaku penggunaan. Penggunaan SI telah dipahami di dalam banyak penelitian sebagai penerimaan pengguna atas SI (Davis,

et. al., 1989; Davis, 1993; Al�Gahtani, 2001).

Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan SI merupakan indikator dari penerimaan SI. Terdapat banyak variabel konstruk yang dikembangkan dengan menggunakan model

TAM pada beberapa penelitian terdahulu untuk menjelaskan faktor�faktor yang mempengaruhi penggunaan SI.

Kerangka Pemikiran Teoritis

Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini adalah tentang analisis faktor� faktor yang mempengaruhi penggunaan sistem informasi (system usage). Penelitian ini menggunakan metode penelitian Pikkarainen (2004).

Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel dependen, yaitu penggunaan sistem informasi (system

usage). Sedangkan variabel independen, yaitu

kemanfaatan yang dipersepsikan (perceived

usefulness), kemudahan penggunaan yang

dipersepsikan (perceived ease of use), kesenangan yang dipersepsikan (perceived

enjoyment), keamanan dan kerahasiaan

(security and privacy), koneksi internet (internet connection), serta jumlah informasi (amount of information).

Hubungan masing�masing variabel independen terhadap variabel dependen adalah jika seseorang mempercayai dan merasakan bahwa penggunaan SI telah memberikan manfaat terhadap pekerjaan dan pencapaian prestasi kerjanya, mudah untuk dioperasikan, menyenangkan, transaksi yang digunakan adalah aman dan rahasia, akses koneksinya cepat, jumlah informasi tersedia banyak, maka tingkat penggunaan SI oleh pengguna akan

(7)

Gambar 2 Kerangka Pemikiran Teoritis sebagai penerimaan pengguna atas SI

(Davis, et al., 1989; Davis, 1993; Al-Gahtani, 2001). Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan SI merupakan indikator dari penerimaan SI. Terdapat banyak variabel konstruk yang dikembangkan dengan menggunakan model TAM pada beberapa penelitian terdahulu untuk menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan SI. Kerangka Pemikiran Teoritis

Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini adalah tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan sistem informasi (system

usage). Penelitian ini menggunakan

metode penelitian Pikkarainen (2004). Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel dependen, yaitu penggunaan sistem informasi (system usage). Sedangkan

variabel independen, yaitu kemanfaatan yang dipersepsikan (perceived usefulness), kemudahan penggunaan yang dipersepsikan (perceived ease of use), kesenangan yang dipersepsikan (perceived

enjoyment), keamanan dan kerahasiaan

(security and privacy), koneksi internet (internet connection), serta jumlah informasi (amount of information).

Hubungan masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen adalah jika seseorang mempercayai dan merasakan bahwa penggunaan SI telah memberikan manfaat terhadap pekerjaan dan pencapaian prestasi kerjanya, mudah untuk dioperasikan, menyenangkan, transaksi yang digunakan adalah aman dan rahasia, akses koneksinya cepat, jumlah informasi tersedia banyak, maka tingkat penggunaan SI oleh pengguna akan tinggi.

Gambar 2 Kerangka Pemikiran Teoritis Kemanfaatan yang

dipersepsikan

Penggunaan Sistem Informasi (System

Usage)

Kemudahaan penggunaan yang dipersepsikan

(Perceived Ease of Use) Kesenangan yang dipersepsikan

(Perceived Enjoyment) Keamanan dan Kerahasiaan

(Security and Privacy) Koneksi Internet (Internet Connection)

Jumlah Informasi (The Amount of Information)

H1 H2 H3 H4 H5 H6 Hipotesis

Pengaruh Kemanfaatan yang Dipersepsikan (Perceived Usefulness) Terhadap

Penggunaan Sistem Informasi (System Usage)

Hasil penelitian Venkantesh (2000) tentang faktor�faktor yang mempengaruhi penggunaan SI menunjukkan bahwa perceived

usefulness berpengaruh signifikan positif

terhadap penggunaan SI. Wang (2003) meneliti faktor�faktor yang mempengaruhi

user acceptance sistem internet banking di

Taiwan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

perceived usefulness berpengaruh terhadap user acceptance sistem internet banking.

Pikkarainen (2004) meneliti tentang faktor� faktor yang mempengaruhi behavioral intention penggunaan online banking di Finlandia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived

usefulness berpengaruh signifikan positif

terhadap behavioral intention. Selanjutnya, Handayani (2007) meneliti tentang faktor� faktor yang mempengaruhi minat pemakaian SI dan penggunaan SI di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived

usefulness berpengaruh signifikan positif

terhadap penggunaan SI.

Berdasarkan beberapa definisi dan telaah literatur diatas dapat disimpulkan bahwa kemanfaatan penggunaan SI dapat diketahui dari kepercayaan pengguna SI dalam memutuskan penerimaan SI, dengan satu kepercayaan bahwa penggunaan SI tersebut memberikan kontribusi positif bagi penggunanya. Seseorang mempercayai dan merasakan dengan menggunakan SI sangat membantu dan mempertinggi prestasi kerja yang akan dicapainya. Hal ini dapat

(8)

diartikan bahwa orang tersebut mempercayai penggunaan SI telah memberikan manfaat terhadap pekerjaan dan pencapaian prestasi kerjanya. Berdasarkan uraian di atas, maka diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut :

H1: Kemanfaatan yang dipersepsikan

(perceived usefulness) berpengaruh positif terhadap penggunaan sistem informasi (system usage).

Pengaruh Kemudahan Penggunaan yang Dipersepsikan (Perceived Ease of Use) Terhadap Penggunaan Sistem Informasi (System Usage)

Davis (1989) mendefinisikan ke-mudahan penggunaan (ease of use) sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa sistem informasi (SI) dapat dengan mudah dipahami. Menurut Goodwin (1987); Silver (1988); dalam Adam, et. al. (1992), intensitas penggunaan dan interaksi antara pengguna (user) dengan sistem juga dapat menunjukkan kemudahan penggunaan. Sistem yang lebih sering digunakan menunjukkan bahwa sistem tersebut lebih dikenal, lebih mudah dioperasikan, dan lebih mudah digunakan oleh penggunanya.

Penelitian Davis, et. al. (1989) men� coba untuk mengembangkan memvalidasi pengaruh perceived usefulness dan perceived

ease of use terhadap penggunaan SI. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa perceived

ease of use berpengaruh signifikan positif

terhadap penggunaan SI. Agarwal dan Prasad

(1997) meneliti hubungan antara innovation

characteristic dan perceived voluntariness,

dan acceptance behavior. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ease of use bukan merupakan determinan dari current use.

Hu, et. al. (1999) meneliti tentang aplikasi model technology acceptance model (TAM) dalam menjelaskan physical decision untuk menerima telemidicine technology. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

perceived ease of use tidak berpengaruh

terhadap attitude dan intention. Venkantesh dan Davis (2000) meneliti tentang faktor�faktor yang mempengaruhi user acceptance. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived ease

of use berpengaruh signifikan positif terhadap user acceptance.

Wang, et. al. (2003) meneliti tentang faktor�faktor yang mempengaruhi

user acceptance sistem internet banking

di Taiwan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived ease of use berpengaruh signifikan positif terhadap user acceptance. Pikkarainen (2004) meneliti tentang faktor� faktor yang mempengaruhi penggunaan sistem online banking di Finlandia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived

ease of use berpengaruh signifkan positif

terhadap penggunaan sistem online banking. Berdasarkan uraian di atas, maka diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut :

H2: Kemudahan penggunaan yang

(9)

use) berpengaruh positif terhadap

penggunaan sistem informasi (system

usage).

Pengaruh Kesenangan yang Dipersepsikan (Perceived Enjoyment) Terhadap

Penggunaan Sistem Informasi (System Usage)

Perceived enjoyment berarti bahwa

segala aktivitas penggunaan SI dipersepsikan sangatlah menyenangkan (Davis, et. al., 1992). Karakteristik perceived enjoyment mirip seperti perceived usefulness, yaitu motivasi penggunanya. Akan tetapi, berbeda dengan

perceived usefulness yang dilihat sebagai

motivasi yang ekstrinsik, perceived enjoyment dilihat sebagai motivasi yang intrinsik untuk menggunakan SI.

Beberapa hasil penelitian tentang

perceived enjoyment (seperti misalnya: Davis, et. al., 1992; Igbaria, et. al., 1995; Teo, et. al., 1999; Pikkainen, 2004) menunjukkan

bahwa perceived enjoyment mempengaruhi minat penggunaan SI secara signifikan. Hasil penelitian Igbaria, et. al., 1995 menunjukkan bahwa perceived enjoyment berhubungan positif dengan waktu penggunaan SI, tetapi tidak berhubungan dengan frekuensi penggunaan SI atau banyaknya tugas yang terselesaikan. Berbeda dengan hasil penelitian Igbaria, et. al., 1995, hasil penelitian Teo,

et. al., 1999 menunjukkan bahwa perceived enjoyment berhubungan positif dengan

frekuensi penggunaan SI dan penggunaan

harian SI. Berdasarkan uraian di atas, maka diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut :

H3: Kesenangan yang dipersepsikan

(perceived ease of use) berpengaruh positif terhadap penggunaan sistem informasi (system usage).

Pengaruh Keamanan dan Kerahasiaan (Security and Privacy) Terhadap

Penggunaan Sistem Informasi (System Usage)

Seiring maraknya kejahatan internet, keamanan dan kerahasiaan menjadi hal yang sangat penting dalam penggunaan internet. Isu keamanan dan kerahasiaan menjadi isu yang paling diperhatikan oleh pengguna dalam penggunaan SI. Umumnya, pengguna tidak ingin memberikan informasi pribadi, seperti misalnya nomor kartu kredit melalui telepon atau internet. Kebanyakan pengguna tidak memahami betul risiko keamanan dan kerahasiaan dari internet banking. Pengguna beranggapan bahwa pihak bank telah memperhatikan keamanan dan kerahasiaan mereka, padahal pengguna tidak mengetahui seberapa kuatnya keamanan dan kerahasiaan SI dari internet banking. Belum tentu sebuah bank yang besar, keamanan dan kerahasiaan nasabah terlindungi dengan baik.

Menurut Westin dan Maurici (1998) isu security and privacy merupakan kendala bagi penggunaan SI. Hasil penelitian Barones dan Louis (1998) menunjukkan bahwa

(10)

penggunaan SI. Serupa dengan hasil penelitian Pikkarainen (2004) menunjukkan bahwa

security dan privacy berpengaruh positif

terhadap penggunaan SI. Berdasarkan uraian di atas, maka diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut :

H4: Keamanan dan kerahasiaan (security and privacy) berpengaruh positif

terhadap penggunaan sistem informasi (system usage).

Pengaruh Koneksi Internet (Internet Connection) Terhadap Penggunaan Sistem Informasi (System Usage)

Proses informasi ini sangat berkaitan dengan kualitas pemrosesannya. Pentingnya kualitas dan kelayakan internet connection juga merupakan faktor yang mempengaruhi pengguna dalam menggunakan sistem informasi (SI). Jika dalam memproses suatu informasi, internet connection membutuhkan waktu yang lama, maka pengguna akan merasa tidak nyaman untuk mengakses informasi pada SI. Jika pengguna tersebut sudah merasa tidak nyaman, maka selanjutnya pengguna tidak akan menggunakan SI. Begitu juga sebaliknya, jika internet connection hanya membutuhkan waktu yang relatif singkat, maka pengguna akan merasa nyaman untuk menggunakan SI. Oleh karena itu, tanpa adanya internet connection yang baik, maka tingkat penggunaan SI tidaklah mungkin tinggi.

Hasil penelitian Sathye (1999) tentang faktor�faktor yang mempengaruhi penggunaan sistem online banking menunjukkan bahwa koneksi internet (internet

connection) merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi penggunaan sistem online

banking. Berbeda dengan hasil penelitian

Sathye (1999), hasil penelitian Pikkarainen (2004) menunjukkan bahwa internet

connection tidak berpengaruh signifikan

terhadap penggunaan sistem online banking di Finlandia.

Berdasarkan uraian di atas, maka diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut :

H5: Koneksi internet (internet connection)

berpengaruh positif terhadap penggunaan sistem informasi (system

usage).

Pengaruh Jumlah Informasi (Amount of Information) Terhadap Pengunaan Sistem Informasi (System Usage)

Jumlah informasi (the amount of

information) adalah jumlah informasi yang

dapat diperoleh pengguna ketika mengakses sistem informasi (SI). Jika informasi yang diperoleh pengguna ketika mengakses SI hanya sedikit, maka pengguna merasa bahwa SI tidaklah memberikan kemanfaatan. Jika pengguna merasa SI tidak memberikan kemanfaatan, maka tingkat penggunaan SI akan rendah. Begitu juga sebaliknya, jika jumlah informasi yang dapat diperoleh

(11)

pengguna ketika mengakses SI itu banyak, maka pengguna merasa bahwa SI telah memberikan kemanfaatan, yang pada akhirnya tingkat penggunaan SI oleh pengguna akan tinggi.

Hasil penelitian Sathye (1999) tentang faktor�faktor yang mempengaruhi penggunaan sistem online banking menunjukkan bahwa

amount of information yang diperoleh

pengguna berpengaruh terhadap penggunaan sistem online banking. Serupa dengan hasil penelitian Sathye (1999), hasil penelitian Pikkarainen (2004) tentang faktor�faktor yang mempengaruhi penggunaan sistem online

banking di Finlandia menunjukkan bahwa amount of information berpengaruh signifikan

positif terhadap penggunaan sistem online

banking.

Berdasarkan uraian di atas, maka diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut : H6: Jumlah informasi (the amount of

information) berpengaruh positif

terhadap penggunaan sistem informasi (system usage).

METODA PENELITIAN

Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah bank Mandiri cabang Semarang. Alasan penggunaan populasi berupa perusahaan bank Mandiri adalah karena bank Mandiri merupakan perusahaan perbankan terbesar dengan sistem IT terbaik di Indonesia. Adapun penggunaan lokasi penelitian di Semarang adalah karena alasan kemudahan dan biaya pengumpulan data. Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nasabah bank Mandiri di Semarang yang menggunakan layanan internet banking

Mandiri.

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

No Variabel Definisi Pengukuran

1. Dependen

Penggunaan Sistem Informasi

(System Usage) Intensitas dan atau frekuensi pemakai dalam menggunakan sistem internet banking.

Skala rasio dan Skala likert 5 poin

2. Independen

a. Kemanfaatan yang Dipersepsikan (Perceived

Usefulness)

Tingkat kepercayaan pengguna bahwa penggunaan internet

banking dapat memberikan

kontribusi positif bagi pengguna

Skala likert 5 poin

b. Kemudahan Penggunaan yang Dipersepsikan (Perceived Ease

of Use)

Tingkat kepercayaan pengguna bahwa penggunaan internet

banking adalah hal yang mudah

untuk digunakan.

Skala likert 5 poin

(12)

No Variabel Definisi Pengukuran

c. Kesenangan yang Dipersepsikan

(Perceived Enjoyment) tingkat kepercayaan pengguna bahwa penggunaan internet

banking adalah hal yang

menyenangkan bagi pengguna.

Skala likert 5 poin

d. Keamanan dan Kerahasiaan

(Security and Privacy) Layanan perbankan dengan menggunakan internet banking adalah aman dan rahasia.

Skala likert 5 poin

e. Koneksi Internet (Internet

Connection) Kualitas dari proses informasi (kecepatan transfer data baik

upload maupun download)

dalam mengakses sistem internet

banking.

Skala likert 5 poin

f. Jumlah Informasi (Amount of

Information) Jumlah informasi yang dapat diperoleh pengguna ketika mengakses internet banking.

Skala likert 5 poin

Metoda Analisis

Penyelesaian penelitian ini dengan menggunakan teknik analisis kuantitatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan cara menganalisis suatu permasalahan yang diwujudkan dengan kuantitatif. Dalam penelitian ini, karena jenis data yang digunakan adalah data kualitatif, maka analisis kuantitatif dilakukan dengan cara mengkuantifikasi data-data penelitian ke dalam bentuk angka�angka dengan menggunakan skala rasio (ratio scale) dan skala likert 5 poin (5-point likert scale). Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda.

HASIL DAN PEMBAHASAN Interpretasi Hasil

Hipotesis Pertama yang diajukan

dalam penelitian ini adalah apakah perceived

usefulness (PU) berpengaruh signifikan

positif terhadap penggunaan internet banking (USE). Berdasarkan hasil uji t dengan variabel dependen USE seperti ditunjukkan dalam tabel 4.21, yaitu nilai signifikansi PU adalah 0,002 yang nilainya di bawah nilai

, maka Ho ditolak dan HA diterima. Hal ini berarti diketahui bahwa PU berpengaruh signifikan positif terhadap penggunaan

internet banking (USE), sehingga hipotesis

pertama (H1) diterima. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian Venkantesh (2000) dan Pikkarainen (2004), yang mana PU berpengaruh signifikan positif terhadap USE. Hal ini berarti bahwa apabila seorang pengguna sistem informasi atau SI (nasabah bank Mandiri yang menggunakan

internet banking Mandiri) memiliki persepsi

bahwa internet banking dapat memberikan kemanfaatan atau hal yang positif, maka pengguna atau nasabah bank Mandiri akan

(13)

memutuskan untuk menggunakan SI tersebut (internet banking Mandiri).

Hipotesis Kedua yang diajukan

dalam penelitian ini adalah apakah perceived

ease of use (PEOU) berpengaruh signifikan

positif terhadap penggunaan internet banking (USE). Berdasarkan hasil uji t dengan variabel dependen USE seperti ditunjukkan dalam tabel 4.21, yaitu nilai signifikansi PEOU adalah 0,125 yang nilainya di atas nilai

, maka Ho diterima dan HA ditolak. Hal ini berarti diketahui bahwa PEOU tidak berpengaruh signifikan positif terhadap penggunaan internet banking (USE), sehingga hipotesis kedua (H2) ditolak. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian Davis,

et. al. (1989), Venkantesh dan Davis (2000),

Wang, et. al. (2003), dan Pikkarainen (2004), yang mana PEOU berpengaruh signifikan positif terhadap penggunaan internet banking (USE). Hasil penelitian ini serupa dengan hasil penelitian Hu, et. al. (1999), yang mana PEOU tidak berpengaruh signifikan positif terhadap penggunaan SI. Menurut Hu, et.

al. (1999), alasan penolakannya adalah SI

sulit untuk diaplikasikan dan digunakan oleh pengguna karena adanya keterbatasan sumber daya manusia. Dalam konteks internet banking

Mandiri, alasan penolakan hipotesis adalah

karena internet banking Mandiri sulit untuk digunakan karena kerumitan langkah�langkah dalam operasional internet banking walaupun telah disediakan tutorial penggunaan

internet banking pada halaman web internet banking Mandiri. Hal ini dibuktikan dengan

jawaban dari para responden yang menjawab pertanyaan “pertimbangan apa yang mendasari Bapak/Ibu/Saudara menggunakan internet

banking Mandiri?” dengan mayoritas jawaban

responden adalah karena alasan kompleksitas pekerjaan, bukan karena alasan kemudahan atau kepraktisan. Karakteristik manusia (human characteristic) di Indonesia adalah orang yang berpikir praktis, sehingga kegiatan mempelajari tutorial atau cara penggunaan

internet banking sering diabaikan. Oleh karena

itu, nasabah bank Mandiri beranggapan bahwa penggunaan internet banking sukar untuk digunakan.

Hipotesis Ketiga yang diajukan

dalam penelitian ini adalah apakah perceived

enjoyment (PE) berpengaruh signifikan

positif terhadap penggunaan internet banking (USE). Berdasarkan hasil uji t dengan variabel dependen USE seperti ditunjukkan dalam tabel 4.21, yaitu nilai signifikansi PE adalah 0,025

yang nilainya di bawah nilai , maka

Ho ditolak dan HA diterima. Hal ini berarti diketahui bahwa PE berpengaruh signifikan positif terhadap penggunaan internet banking (USE), sehingga hipotesis ketiga (H3) diterima. Hasil penelitian ini serupa dengan hasil penelitian Davis, et. al. (1992), Igbaria, et. al. (1995), Teo, et. al. (1999), Pikkarainen (2004), yang mana PE berpengaruh signifikan positif terhadap penggunaan internet banking (USE).

(14)

Hal ini berarti bahwa apabila seorang pengguna sistem informasi SI (nasabah bank Mandiri yang menggunakan internet banking Mandiri) memiliki persepsi bahwa menggunakan

internet banking adalah menyenangkan, maka

pengguna atau nasabah bank Mandiri akan memutuskan untuk menggunakan SI (internet

banking Mandiri) tersebut.

Hipotesis Keempat yang diajukan

dalam penelitian ini adalah apakah security

and privacy (SP) berpengaruh signifikan

positif terhadap penggunaan internet banking (USE). Berdasarkan hasil uji t dengan variabel dependen USE seperti ditunjukkan dalam tabel 4.21, yaitu nilai signifikansi SP adalah 0,038 yang nilainya di bawah nilai

, maka Ho ditolak dan HA diterima. Hal ini berarti diketahui bahwa SP berpengaruh signifikan positif terhadap penggunaan

internet banking (USE), sehingga hipotesis

keempat (H4) diterima. Hasil penelitian ini serupa dengan hasil penelitian Barones dan Louis (1998) dan Pikkainen (2004), yang mana SP berpengaruh signifikan positif terhadap penggunaan internet banking (USE). Hal ini berarti bahwa alasan seorang pengguna sistem informasi atau SI (nasabah bank Mandiri yang menggunakan internet banking

Mandiri) dalam menggunakan internet banking adalah karena alasan keamanan dan

kerahasiaan (security and privacy) yang dapat dijaga oleh pihak bank Mandiri. Oleh karena itu, para nasabah bank Mandiri memutuskan

untuk menggunakan internet banking Mandiri tersebut.

Hipotesis Kelima yang diajukan

dalam penelitian ini adalah apakah internet

connection (INCON) berpengaruh signifikan

positif terhadap penggunaan internet banking (USE). Berdasarkan hasil uji t dengan variabel dependen USE seperti ditunjukkan dalam tabel 4.21, yaitu nilai signifikansi INCON adalah 0,016 yang nilainya di bawah nilai

, maka Ho ditolak dan HA diterima. Hal ini berarti diketahui bahwa INCON berpengaruh signifikan positif terhadap penggunaan

internet banking (USE), sehingga hipotesis

kelima (H5) diterima. Hasil penelitian ini serupa dengan hasil penelitian Sathye (1999), yang mana INCON berpengaruh signifikan positif terhadap penggunaan internet banking (USE). Hal ini berarti bahwa alasan seorang pengguna sistem informasi atau SI (nasabah bank Mandiri yang menggunakan internet

banking Mandiri) dalam menggunakan internet banking adalah karena akses ke server

bank Mandiri sangat cepat, maintenance atau update website amat baik. Oleh karena itu, para nasabah bank Mandiri memutuskan untuk menggunakan internet banking Mandiri tersebut.

Hipotesis Keenam yang diajukan

dalam penelitian ini adalah apakah amount of

information (INFO) berpengaruh signifikan

positif terhadap penggunaan internet banking (USE). Berdasarkan hasil uji t dengan variabel

(15)

dependen USE seperti ditunjukkan dalam tabel 4.21, yaitu nilai signifikansi INFO adalah 0,001 yang nilainya di bawah nilai

, maka Ho ditolak dan HA diterima. Hal ini berarti diketahui bahwa INFO berpengaruh signifikan positif terhadap penggunaan

internet banking (USE), sehingga hipotesis

keenam (H6) diterima. Hasil penelitian ini serupa dengan hasil penelitian Sathye (1999) dan Pikkarainen (2004), yang mana INFO berpengaruh signifikan positif terhadap penggunaan internet banking (USE). Hal ini berarti bahwa sebelum menggunakan

internet banking Mandiri, para nasabah bank

Mandiri telah memperoleh informasi yang cukup tentang manfaat, cara penggunaan dan masalah keamanan dan kerahasiaan pada internet banking Mandiri. Oleh karena itu, para nasabah bank Mandiri memutuskan untuk menggunakan internet banking Mandiri tersebut.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan ringkasan hasil pengujian dan pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Faktor�faktor yang mempengaruhi penggunaan internet banking Mandiri oleh nasabah bank Mandiri adalah

perceived usefulness (PU), perceived

(PE), security and privacy (SP),

internet connection (INCON), dan amount of information (INFO).

2. perceived ease of use (PEOU) bukan

merupakan faktor yang mempengaruhi tingkat penggunaan internet banking

Mandiri karena nasabah bank Mandiri

masih merasa bahwa penggunaan

internet banking Mandiri masih rumit.

Sebagaimana lazimnya suatu penelitian empiris, hasil penelitian ini juga mengandung keterbatasan dalam hal pemilihan indikator variabel indikator. Pemilihan indikator variabel independen tidak mempertimbangkan aspek pemasaran, seperti variabel convenience, accessibility, feature

availability, bank management, design, serta fee and charges.

Saran yang didasarkan keterbatasan sebagaimana telah disebutkan di atas adalah alangkah lebih baiknya apabila penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan penggunaan variabel independen yang berhubungan dengan aspek pemasaran.

DAFTAR PUSTAKA

Adams, D.A., Nelson, R.R. and Todd, P.A. 1992. “Perceived usefulness, ease of use, and usage of information technology: a replication”. MIS

Quarterly. June, pp. 227�47.

Agarwal, R. and Prasad, J. 1997. “The Role of Innovation Characteristics and Perceived Voluntariness in the Acceptance of Information Technologies”. Decision Science. Vol. 28, No.3, pp. 557�82.

Al�Gahtani, S. 2001. “The applicability of TAM outside North America: an

(16)

empirical test in the United Kingdom”.

Information Resources Management Journal. July�September, pp. 37�46.

Davis, F.D. 1989. “Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and Acceptance of Information System Technology”.

MIS Quarterly. Vol.13, No. 3, pp. 319�

339.

Davis, F.D. 1993. “User Acceptance of Information Technology: System Characteristics, User Perceptions, and Behavioral Impacts”. International

Journal of Man-Machine Studies. Vol.

38, No. 475�87.

Handayani, R. 2007. “Analisis Faktor� Faktor yang Mempengaruhi Minat Pemanfaatan Sistem Informasi dan Penggunaan Sistem Informasi”. http://

puslit.petra.ac.id/journals/accounting.

diakses tanggal 29 Maret 2009.

Igbaria, M., Schiffman, S.J. and Wieckowski, T.J. 1994. “The respective roles of perceived usefulness and perceived fun in the acceptance of microcomputer technology”. Behaviour & Information

Technology. Vol. 13, No. 6, pp. 349�61.

Igbaria, M., Iivari, J. and Maragahh, H. 1995. “Why do individuals use computer technology? A Finnish case study”.

Information & Management. Vol. 29,

pp. 227�38.

Ikhsan, A. dan M. Ishak. 2005. Akuntansi

Keperilakuan. Jakarta: Salemba

Empat.

Mathieson, K. (1991), “Predicting user intentions: comparing the technology acceptance model with the theory of planned behavior”, Information Systems Research, Vol. 2 No. 3, pp. 173�91.

Pikkarainen,T., Pikkarainen, K., Karjaluoto, H., and Pahnila, S. 2004. “Consumer acceptance of online banking: an extension of the technology acceptance model”. Internet Research. Vol. 14, No. 3, pp. 224–235.

Rockart, J.F., 1988. “The Line Takes the Leadership IS Management in a Wired Society”. Sloan Management Review. Summer, pp.57�64.

Sathye, M. (1999), “Adoption of Internet banking by Australian consumers: an empirical investigation”, International Journal of Bank Marketing, Vol. 17 No. 7, pp. 324�34.

Segars, A.H. and Grover, V. (1993), “Re� examining perceived ease of use and usefulness: a confirmatory factor analysis”, MIS Quarterly, Vol. 17 No. 4, pp. 517�25.

Sekaran, U. 2003. Research Methods For

Business. 4 ed. USA: John Wiley &

Sons.

Taylor, S and Todd, P.A. 1995. “Understanding Information Technology Usage: A Test of Competing Models”. Information

Systems Research. No.6, pp. 144�176.

Teo, T.S.H., Lim, V.K.G. and Lai, R.Y.C. (1999), “Intrinsic and extrinsic motivation in Internet usage”, Omega, International Journal of Management Science, Vol. 27, pp. 25�37.

Thompson, R.L., Higgins, C.A., and Howell, J.W. 1991. “Personal Computing: Toward a Conceptual Model of Utilization”. MIS Quarterly. March. Vol.15, No.1, pp.124�143.

Venkatesh, V., and Davis, F.D. 2000. “A Theoritical Extension of the Technology Acceptance Model:

(17)

Four Longitudinal Field Studies”.

Management Science. Vol.46, No.2,

Pebruari, pp.186�204.

Venkatesh, V., Moris, M.G. 2000. “Why Don’t Men Ever Stop to Ask for Directions? Gender, Social Influence and Their Role in Technology Acceptance and Usage Behavior.” MIS Quarterly. Vol.24, No.1, March, pp. 115�139. Venkatesh, V., Moris, M.G., Davis, G.B., and

Davis F.D. 2003. “User Acceptance of Information Technology: Toward a Unified View”. MIS Querterly. Vol.27, No.3, September, pp.425� 475.

Wang, Y�S., Wang, Y�M., Lin, H�H., Tang, T�I. 2003. International Journal of Service

Industry Management. Vol. 14, No. 5,

pp. 501�519.

Westin, A.F. and Maurici, D. (1998), “E�commerce & privacy: what the net users want”, Privacy & American Business, and PricewaterhouseCoopers LLP, New York, NY, available at: www.pwcglobal.com/gx/eng/svcs/ privacy/ images/E�Commerce.pdf

Gambar

Gambar 2 Kerangka Pemikiran Teoritissebagai penerimaan pengguna atas SI

Referensi

Dokumen terkait

Dalam perancangan layar konfirmasi pemesanan ini hanya admin yang dapat mengakses halaman ini, didalam halam menu konfirmasi pemesanan ini admin dapat melihat dan

Selain dari beberapa karya di atas, Fazlur Rahman pernah menulis artikel yang berjudul “Iqbal in Modern Muslim Thoght” Rahman mencoba melakukan survei terhadap

Memberi masukan kepada guru atau calon guru matematika dalam menentukan metode belajar yang tepat, yang dapat menjadi alternatif lain selain metode yang biasa

Beliau bekerja di ABN Amro Bank, Dubai sebagai Senior Vice President dan Regional Head, Consumer Lending Group Risk Management (Desember 2005-April 2006). Pada Mei 2006,

Web series terdiri dari episode satu sampai final (delapan), Perilaku positif terlihat dan tergambarkan oleh adegan-adegan di episode satu, episode tiga dan

Musik dewa-dewa yang digunakan dalam upacara pelas benua mengandung hubungan magis simpatetik karena diyakini belian sebagai perantara dapat menghubungkan antara

Latihan dan pembiasaan itu dilakukan pada aspek yang berhubungan dengan akhlak terhadap Allah SWT misalnya bagaimana melakukan shalat yang benar, berpuasa yang benar, cara

Kedua Kemampuan toilet training anak kelompok A atau subyek penelitian memiliki kemampuan toilet training yang sangat baik, walaupun masih baru dilakukan