AKIBAT HUKUM DARI WANPRESTASI
DALAM PERJANJIAN KONSTRUKSI YANG
DILAKSANAKAN KONTRAKTOR
TESIS
Oleh
LAILA HAYATI AULIA
097011120/M.Kn
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
AKIBAT HUKUM DARI WANPRESTASI
DALAM PERJANJIAN KONSTRUKSI YANG
DILAKSANAKAN KONTRAKTOR
TESIS
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara
Oleh
LAILA HAYATI AULIA
097011120/M.Kn
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Judul Tesis : AKIBAT HUKUM DARI WANPRESTASI DALAM
PERJANJIAN KONSTRUKSI YANG
DILAKSANAKAN KONTRAKTOR Nama Mahasiswa : Laila Hayati Aulia
Nomor Pokok : 097011120
Program Studi : Kenotariatan
Menyetujui Komisi Pembimbing
(Prof. Dr. Ningrum Natasya Sirait, SH, MLi)
Pembimbing
Pembimbing
(Prof. Dr. Alvi Syahrin, SH, MS) (Prof.Dr.Muhammad Yamin,SH,MS,CN)
Ketua Program Studi, Dekan,
(Prof.Dr.Muhammad Yamin, SH,MS,CN) (Prof. Dr. Runtung, SH, MHum)
Telah diuji pada
Tanggal : 13 Januari 2012
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. Dr. Ningrum Natasya Sirait, SH, MLi Anggota : 1. Prof. Dr. Alvi Syahrin, SH, MS
2. Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN 3. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum 3. Dr. Dedi Harianto, SH, MHum
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : LAILA HAYATI AULIA
Nim : 097011120
Program Studi : Magister Kenotariatan FH USU
Judul Tesis : AKIBAT HUKUM DARI WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KONSTRUKSI YANG DILAKSANAKAN KONTRAKTOR
Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas perbuatan saya tersebut.
Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan sehat.
Medan,
Yang membuat Pernyataan
Nama : LAILA HAYATI AULIA Nim : 097011120
i
ABSTRAK
Dalam catatan sejarah yang berasal dari Babilonia, Kitab undang–undang tertua disebut dengan Code Hammurabi, Sudah diatur tentang kontrak pemborongan dan konstruksi, Suatu perjanjian konstruksi dapat terlaksana dengan baik apabila para pihak telah memenuhi prestasinya masing-masing seperti yang telah diperjanjikan, namun terkadang perjanjian tersebut tidak terlaksana dengan baik karena adanya wanprestasi. Sehingga mengandung resiko terjadinya pemutusan kontrak secara sepihak, tetapi dalam praktek, para pihak sering mencantumkan suatu klausula dalam perjanjian bahwa mereka sepakat untuk melepaskan atau mengenyampingkan ketentuan pasal 1266 ayat 2 Kitab Undang-Undang hukum perdata, akibat hukumnya jika terjadi wanprestasi maka perjanjian itu batal demi hukum. Ketentuan dan persyaratan dalam suatu perjanjian dapat menjadi tidak patut atau tidak adil bila perjanjian itu terbentuk dari suatu hubungan yang tidak seimbang. Adapun yang menjadi permasalahan bagaimana Prinsip Perlindungan hukum kepada pihak yang dirugikan dalam perjanjian konstruksi? dan Bagaimana Perlindungan Hukum terhadap Para Pihak apabila didalam kontrak terdapat klausula pengenyampingan pasal 1266 KUH Perdata?
Untuk membahas permasalahan tersebut diatas, maka penelitian yang dilakukan Deskriptif Analistis dengan menggambarkan dan melaporkan secara rinci, dan sistematis dan menyeluruh mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan wanprestasi dalam pelaksanaan perjanjian pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kontraktor. dan jenis penelitian yang diterapkan adalah memakai pendekatan Yuridis
Normatif, penelitian yang mengacu kepada norma-norma hukum yang terdapat
dalam peraturan perundang- undangan yang berlaku sebagai landasan normatif, Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa dalam perjanjian konstruksi bila terjadi wanprestasi,maka kepada pihak yang dirugikan diberikan prinsip perlindungan, yaitu prinsip exceptio non adimpleti contractus yang artinya para pihak dapat menolak melakukan prestasinya atau menolak melakukan prestasi, Prinsip Penolakan Prestasi selanjutnya dari pihak lawan, Prinsip Menuntut Restitusi yang artinya bila pihak yang telah melakukan prestasi tersebut berhak untuk menuntut restitasi dari pihak lawan, yakni menuntut agar kepadanya diberikan kembali atau dibayar setiap prestasi yang telah dilakukannya. Penyelesaian sengketa dapat ditempuh melalui dua pola yaitu melalui pengadilan dan diluar pengadilan. Sesuai dengan kesepakatan para pihak dalam kontrak.
Disarankan dalam perjanjian konstruksi seharusnya sebaiknya Pembuatan Kontrak kerja konstruksi dapat dilakukan dengan dua arah, antara pihak pemberi kerja dan penerima kerja, untuk menghindari kesan bahwa hanya pihak pemberi kerja mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dari penerima kerja sehingga terjadi hubungan yang seimbang.
Kata Kunci : Wanprestasi, Pemutusan Kontrak, Pengenyampingan Pasal 1266 KUH Perdata
ii ABSTRACT
In the notes of history originally from Babylonia, the oldest book of law called Code Hammurabi, the matters related to tender and construction contracts have been set up. A construction agreement can be well-implemented if the parties involved have met their own achievements as agreed, but sometimes the agreement is not implemented well due to the breach of contract that can result in a unilateral termination of contract. However, in practice, both parties always include a clause in the agreement stating that they agree to waive the stipulation in Article 1266 paragraph 2 of The Indonesian Civil Codes. The legal consequence is that when the breach of contract occurs, this agreement is void by law. The terms and conditions of an agreement can be inappropriate or unfair if the agreement is made based on unbalanced relationship. The research questions of this study were how the Principle of Legal Protection for the injured party is implemented in the construction agreement, and how the Principle of Legal Protection for the parties involved in the contract with the clause waiving Article 1266 of the Indonesian Civil Codes.
This analytical descriptive study with normative juridical approach described, analyzed and reported in detail and systematic way anything related to the breach of contract in the implementation of construction agreement of the job conducted by the contractor by referring to the legal norms stated in the existing regulations of legislation as the normative basis.
The result of this study revealed that if the breach of contract occurs in the construction agreement, the injured party is given the principle of protection, namely, the principle of exception non adimpleti contractus meaning that the parties involved can refuse to do their achievement. The next principle of Achievement Refusal is from the other party, the Principle of Restitution Demanding which means that the party who has made achievement has the right to ask for the return or payment of the achievement he/she has done. The settlement of the dispute can be done in two ways; in or outside of the court of law based on the agreement agreed by both parties in the contract.
In construction agreement, the making of construction work contract is suggested to be done in two directions, between the employer and the work recipient, to avoid the impression that the employer has higher position than the work recipient, that a balanced relationship can be materialized.
Keywords: Breach of Contract, Contract Termination, Waiving Article 1266 of the Indonesian Civil Code
iii
KATA PENGANTAR
Dengan rasa syukur penulis panjatkan doa dan kehadirat Allah SWT yang
senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan tesis yang berjudul “AKIBAT HUKUM DARI
WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KONSTRUKSI YANG
DILAKSANAKAN KONTRAKTOR”. Tesis ini merupakan suatu persyaratan
akademik untuk memperoleh gelar Magister Kenotariatan (MKn) pada Program
Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Medan.
Dalam Penyusunan tesis ini penulis menyadari dengan sepenuh hati akan
kekurangan sempurnaan tulisan ini, meskipun demikian penulis dengan senang hati
menerima kritik serta saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan tesis ini.
Dalam menyelesaikan penulisan tesis ini, penulis banyak menerima bantuan
dan dorongan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Rektor Universitas Sumatera Utara, Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, MSc
(CTM), Sp.A (K) dan Para Pembantu Rektor Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan menjadi mahasiswa Program Studi
iv
3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN, selaku Ketua Jurusan Program
Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan dalam
Program Magister Kenotariatan. Dan juga sebagai Anggota Komisi pembimbing
yang telah meluangkan waktunya untuk menyumbangkan pikiran dan
memberikan petunjuk dalam pengarahan materi ilmiah
4. Ibu Prof. Dr. Ningrum Natasya Sirait, SH, MLi, sebagai Ketua Komisi
Pembimbing yang telah menyumbangkan waktunya untuk memberikan
bimbingan, saran maupun masukan dalam penyempurnaan penulisan tesis
ditengah tengah jadwalnya yang sangat padat.
5. Bapak Prof. Dr. Alvi Syahrin, SH, MS, sebagai anggota komisi pembmbing yang
telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran maupun
masukan dalam penyempurnaan penulisan tesis ini.
6. Ibu Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, M.Hum, selaku Sekretaris Program Studi
Magister Kenotariatan pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
sekaligus penguji yang telah memberikan bimbingan, dukungan, perhatian, dan
masukan kepada penulis.
7. Bapak Dr. Dedy Harianto, SH, MHum sebagai penguji mulai dari tahap proposal
tesis yang selalu memberikan arahan dan petunjuk dalam penyempurnaan tesis ini
v
8. Bapak dan Ibu Dosen Program Magister Kenotatariatan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara, yang selalu mendidik dan membimbing Penulis
sampai tingkat Magister Kenotariatan.
9. Seluruh Staf Biro Pendidikan di Fakultas Hukum Magister Kenotariatan
Universitas Sumatera Utara yang telah banyak memberikan bantuan dan melayani
dengan baik dalam penulisan tesis ini.
10. Pada Kesempatan yang baik ini. Penulis menyampaikan terima kasih kepada
Orang tua, suami, serta keluarga tercinta yang selalu memberikan do’a, dorongan
dan motivasi baik lahiriah dan bathiniah, serta pendidikan yang amat berguna
sehingga dapat menyelesaikan studi ini dengan baik.
11. Untuk teman-teman yang setia berdialog kuantitaf, Kak Netty, Nida, Nez, Olif,
Rani, Mas Pudio, Dony, Rudiansyah, J.E.Melky Purba, Roy Verson, Bukler
Tarigan, Tesi dan kepada teman-teman Kelas A di Magister Kenotatariatan
Universitas Sumatera Utara atas perhatian, bantuan dan dorongan semangat
kepada penulis dalam menyelesaikan tesis ini, serta rekan–rekan Magister
Kenotatariatan Universitas Sumatera Utara yang tidak dapat disebutkan satu
persatu yang teah banyak membantu dalam menyelesaikan tesis ini.
Medan, Januari 2012 Penulis
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. DATA PRIBADI
Nama : LAILA HAYATI AULIA
Tempat/Tanggal Lahir : Lubuk Pakam / 14 November 1982 Alamat : Jl. Pembangunan I No. 7A
Status Perkawinan : Kawin Agama : Islam
II. DATA ORANG TUA
Nama Ayah : H. Arifin Urul, SE Nama Ibu : Hj. Latifah Hanum Nama Suami : Ali Yanuardi, ST Nama Abang : Leonardo Aulia, ST
Sf. Fahmi Aulia, ST Ali Ombo
Alm. Fadlie Hakim Brigadir Hendro Susilo Dhani Iskandar Aulia Leily Dewani Aulia Alm. Iqbal Tawakal Aulia
III. PENDIDIKAN
1. SD Negeri 101902 Tamat Tahun 1994
2. SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Tamat Tahun 1997 3. SMA Negeri 1 Lubuk Pakam Tamat Tahun 2000
4. S1 Hukum Universitas Islam Sumatera Utara Tamat Tahun 2004
vii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR... iii
RIWAYAT HIDUP ... vi
DAFTAR ISI... vii
BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Perumusan Masalah ... 8 C. Tujuan Penelitian ... 9 D. Manfaat Penelitian ... 9 E. Keaslian Penelitian... 10
F. Kerangka Teori Dan Konsepsi... 11
1. Kerangka Teori... 11
2. Kerangka Konsepsi ... 20
G. Metode Penelitian... 22
1. Sifat dan Jenis Penelitian ... 23
2. Sumber data Penelitian ... 24
3. Alat Pengumpulan Data ... 26
4. Analisis Data ... 27
BAB II PRINSIP PERLINDUNGAN HUKUM KEPADA PIHAK YANG DIRUGIKAN DALAM PERJANJIAN KONSTRUKSI . 28 1. Pengertian Tentang Perjanjian Borongan ... 28
2. Bentuk Perjanjian Pemborongan Pekerjaan... 31
3. Jenis Perjanjian Pemborongan Pekerjaan ... 32
4. Isi Perjanjian Pemborongan Pekerjaan... 34 5. Pihak-Pihak Dalam Perjanjian Pemborongan Pekerjaan 34
viii
6. Hak dan Kewajiban Para Pihak ... 37
A. Wanprestasi ... 42
B. Sanksi ... 46
C. Ganti Kerugian... 47
D. Keadaan Memaksa (overmach) ... 48
E. Prinsip – Prinsip Hukum Dalam Perjanjian Konstruksi ... 52
F. Terminasi Suatu Kontrak... 60
BAB III PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PARA PIHAK APABILA DIDALAM KLAUSULA KONTRAK TERDAPAT PENYIMPANGAN PASAL 1266 KUH PERDATA ... 76
A. Penggunaan Penyenyampingan Pasal 1266 ... 76
B. Penyelesaian Perselisihan Antara Para Pihak ... 83
1. Konsultasi ... 86
2. Negosiasi... 87
3. Mediasi ... 90
4. Konsiliasi... 93
5. Arbitrase ... 94
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 97
A. Kesimpulan ... 97
B. Saran ... 98