• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAMPAK PERTAMBANGAN EMAS TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT Suatu Penelitian Di Desa Tulabolo Kecamatan Suwawa Timur Kabupaten Bone Bolango

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAMPAK PERTAMBANGAN EMAS TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT Suatu Penelitian Di Desa Tulabolo Kecamatan Suwawa Timur Kabupaten Bone Bolango"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

DAMPAK PERTAMBANGAN EMAS TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT

Suatu Penelitian Di Desa Tulabolo Kecamatan Suwawa Timur Kabupaten Bone Bolango

Rahmawaty Singgili, Dr. Rauf Hatu, M.Si *, Funco Tanipu ST .MA** Program Studi S1 Sosiologi

Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo

Abstrak

Rahmawaty .2013. Dampak Pertambangan Emas Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Tulabolo Timur Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten.Bone Bolango. Skripsi Rahmawaty, Program Studi S1 Sosiologi Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Dr. Rauf Hatu, M.Si dan Pembimbing II Funco Tanipu ST.MA.

Skripsi ini merupakan hasil penelitian Dampak Pertambangan Emas Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat,di mana masyarakat Tulabolo Timur ini awalnya sebelum adanya pertambangan emas masyarakat bermata pencaharian sebagai petani kebun,setelah adanya pertambangan masyarakat mulai berbondong-bondong ke lokasi pertambangan untuk mencari nafkah, dan melupakan sejenak tentang pertanian karena menurut masyarakat pekerjaan pokok bagi mereka adalah bertani kebun,sedangkan pertambangn menurut warga tidak akan selamanya.

Pertambangan yang berada di Taman Nasional Nani Wartabone khususnya di Desa Tulabolo Kecamatan Suwawa Kabupaten BoneBolango ini cara pengelolaan Emas mereka masih menggunakan alat-alat tradisional sehingga untuk dampak Negatif bagi warga sekitar khususnya desa Suwawa dan umumnya bagi masyarakat Gorontalo.

Masalah yang diteliti mencakup permasalahan berikut ini : Bagaimana proses perubahan sosial ekonomi yang terjadi pada masyarakat di desa Tulabolo. Kajian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kajian mengenai perubahan untuk menganalisis permasalahan Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan studi pustaka/ dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan sosial masyarakat Tulabolo Timur Kecamatan Suwawa Timur Kabupaten Bone Bolango sebelum dan sesudah adanya pertambangan sangat berbedadari masyarakat yang kehidupan nya pas-pasan menjadi sejahtera..

(2)

Kata kunci : Perubahan Sosial, Ekonomi,Pertambangan Emas,Kehidupan Sosial

Pembangunan suatu daerah selalu di dasarkan kepada pemanfaatan suatu sumber daya alam. Makin banyak suatu daerah mempunyai sumber daya alam dan semakin efisien pemanfaatan sumber daya alam tersebut, makin baiklah harapan akan tercapainya keadaan kehidupan ekonomi yang baik dalam jangka panjang. Sumber daya alam yaitu suatu sumber daya yang terbentuk karena kekuatan ilmiah, misalnya tanah, air, dan perairan, biotis, udara dan ruang, mineral lingungan / landscape, panas bumi dan gas bumi, angin, pasang – surut /arus laut.untuk kepentingan pembangunan ekonomi kita biasanya menggolongkan pada sumber daya alam itu berdasarkan potensi penggunaannya, misalnya sumber daya alam penghasil energi: air, matahari, arus laut, gas bumi, minyak bumi, batu bara, angin dan biotis / tumbuhan; sumber daya alam penghasil bahan baku: mineral gas bumi biotis perairan, tanah dan sebagainya; sumber daya alam lingkungan hidup : udara dan ruang, perairan,

lanscape,, dan sebagainya.1

Wilayah pertambangan di konstruksikan sebagai wilayah kontrak. Hal ini di sebabkan dalam sistem hukum, sistem pengolahan dan pemanfaatan pertambangan menggunakan sistem kontrak, yang di sebut dengan perjanjian mineral ( mineral agreement). Syarat adanya wilayah pertambangan, yaitu telah teridentifikasi kandungan mineral yang terdapat di dalam perut bumi. Seperti yang terjadi di desa

1 Lingkungan,sumber daya alam dan kependudukan dalam pembangunan,jakarta:penerbit

(3)

Tulabolo Timur Kecamatan Suwawa Timur Kabupaten Bone Bolango ini perubahan sosial ekonomi masyarakat ini sangat berkembang dengan cepat setelah adanya pertambangan emas yang ada di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone, jika di lihat dari struktur bangunan rumah-rumah warga dan Masjid setempat yang sudah terbilang modern.

Pertambangan yang berada di Taman Nasional Nani Wartabone khususnya di desa Tulabolo Timur Kecamatan Suwawa Timur Kabupaten Bone Bolango ini cara pengelolaan emas mereka masih menggunakan alat-alat tradisional sehingga untuk dampak Negatif bagi warga sekitar khususnya desa suwawa dan umumnya bagi masyarakat Gorontalo. Untuk menuju lokasi pertambangan ini bisa di bilang agak sulit karena di sebabkan oleh lokasi yang jauh dan medan atau jalan yang akan di lalui sangat berbahaya sehingga para penambang yang menggunakan motor untuk ke lokasi pertambangan lebih memilih untuk berjalan kaki jika terjadi sesusatu seperti longsor atau pun jalan ber becek yang di sebabkan oleh hujan deras.

Pertambangan merupakan suatu aktivitas penggalian, pembongkaran serta pengangkutan suatu endapan mineral yang terkandung dalam suatu area berdasarkan beberapa tahapan kegiatan secara efektif dan ekonomis dengan menggunakan peralatan mekanis serta beberapa peralatan sesuai dengan perkembangan teknologi saat ini.2. Berdasarkan jenis pengelolaannya, kegiatan penambangan terdiri atas dua macam yaitu kegiatan penambangan yang dilakukan oleh badan usaha yang ditunjuk

2Jacky miner, Teori Pertambangan I, (online) www.http./teori-pertambangan-i.html diakses tgl

(4)

secara langsung oleh negara melalui Kuasa Pertambangan (KP) maupun Kontrak Karya (KK), dan penambangan yang dilakukan oleh rakyat secara

Pitirim A. Sorokin berpendapat bahwa segenap usaha untuk mengemukakan adanya suatu kecenderungan yang tertentu dan tetap dalam perubahan-perubahan sosial tidak akan berhasil baik.3 Dia meragukan kebenaran akan adanya lingkaran-lingkaran perubahan sosial tersebut.akan tetapi,perubahan-perubahan tetap ada dan yang paling penting adalah lingkaran terjadinya gejala-gejala sosial harus di pelajari karena dengan jalan tersebut barulah akan dapat di peroleh generalisasi. Kingsley Davis mengartikan perubahan sosial sebagai perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat .misalnya timbulnya pengorganisasian buruh dalam masyarakat kapiltalis telah menyebabkan perubahan-perubahan dalam hubungan antara buruh dengan majikan dan seterusnya menyebabkan perubahan-perubahan dalam organisasi ekonomi dan politik.4

Gillin mengatakan perubahan-perubahan sosial sebagai suatu fariasi dan cara-cara hidup yang telah di terima, baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaanmateril,komposisi penduduk , ideologi maupun karena adanya difusi ataupun penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.5

Pitirim A.Sorokin berpendapat bahwa segenap usaha untuk mengemukakan adanya suatu kecendrungan yang tertentu dan tetap dalam perubahan-perubahan sosialtidak akan berhasil baik.dia meragukan kebenaran akan adanya

3 Soerjono Soekanto, sosiologi suatu pengantar, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, hal 263 4ibid.,hal 263

5

(5)

lingkaran perubahan sosial tersebut.akan tetapi,perubahan-perubahan tetap ada dan yang paling penting adalah lingkaran terjadinya gejala-gejala sosial harus di pelajari karena dengan jalan tersebut barulah akan dapat di peeroleh suatu generalisasi.6

Menurut Soekanto untuk mempelajari perubahan masyarakat, perlu di ketahui sebab-sebab yang melatari perubahan itu.apabila di teliti lebih mendalam mengenai sebab terjadinya suatu perubahan masyarakat, mungkin di karenakan adanya suatu yang di anggap sudah tidak lagi memuaskan mungkin saja perubahan terjadi karena ada faktor baru yang lebih memuaskan masyarakat sebagai pengganti faktor yang lama itu.7

Menurut Soekanto mengatakan bahwa : Mungkin ada sumber sebab-sebab tersebut yang terletak di dalam masyarakat itu sendiri dan ada yang letaknya di lua, faktor internal danm faktor eksternal.

Menurut Racliffe menyatakan bahwa struktur sosial itu hanya dapat di lihat dalam kenyataan yang kongkrit dan dapat di amati secara langsung karena struktur itu terdiri dari :8

Metodologi Penelitian

Penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Digunakan peneliti guna untuk menggambarkan kondisi atau keadaan yang terkait dengan dampak pertambangan emas terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang ada di desa Tulabolo Timur.

6 Soerjono Soekanto,Sosiologi Suatu Pengantar,Penerbit:raja Grafindo Persada,Jakarta,1982 hlm 263 7

Soekanto,soerjono.sosiologi ,suatu pengantar.penerbit:raja grafindo persada,jakarta, hlm 56S

(6)

Menurut Nasution, dalam penelitian kualitatif tidak ada pilihan lain dari pada menjadi manusia sebagai instrumen penelitian utama.9 Alasannya ialah bahwa, segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah, fokus penelitian, prosedur penelitian, itu semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu masih perlu dikembangkan sepanjang penelitian itu. Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya ada peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya.

Penelitian ini menggunakan purposive sampling, yaitu sampel atau informan yang dipilih bukan untuk mewakili populasi tetapi mewakili informasinya dan masalahnya secara mendalam sehingga dapat dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap. Digunakan oleh peneliti jika memiliki pertimbangan-pertimbangan tertentu dalam pengambilan informannya. Pertimbangannya bahwa informan tersebut dinilai memiliki banyak pengetahuan dan pengalaman tentang objek penelitian.

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data skunder. Data primer yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data-data yang menyangkut dampak pertambangan emas terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat . Berkaitan dengan hal tersebut, maka faktor-faktor yang diteliti adalah kegiatan pertambangan, dan aktifitas mereka sehari-hari.

(7)

Data sekunder tertuju pada data-data kognitif yaitu pengetahuan ilmiah yang berupa data monografi kelurahan / desa, data responden, keadaan lingkungan dan data lokasi penelitian dan dokumen-dokumen resmi lainnya.

Kehadiran peneliti sebagai pengamat partisipan artinya peneliti ditintut untuk terlibat langsung di lapangan dengan tujuan untuk mengumpulkan data, sehingga data yang dikumpulkan memang benar-benar akurat sesuai dengan kebutuhan dalam penelitian. Penelitian ini dilakukan selama 6 bulan, sejak penyusunan proposal penelitian, input data, analisis data, hingga penulisan laporan penelitian.

Yang dimaksud dengan sumber data dalam hal ini adalah subjek dari mana data dapat diperoleh, sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah:

a. sumber primer yakni responden yang meliputi tokoh adat, tokoh masayarakat dan instansi terkait serta semua responden yang mampu memberikan informasi yang akurat dan dapat dipercaya.

b. sumber sekunder yakni buku-buku atau literature yang ada hubungannya dengan masalah yang diteliti.

c. Sesuai dengan bentuk penelitian yang dilakukan yakni penelitian kualitatif, maka dalam upaya untuk memperoleh data yang dibutuhkan peneliti menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi.

d. Lokasi penelitian ini adalah di Desa Tulabolo Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango. Adapun alasan dipilihmya lokasi penelitian ini karena Desa Tulabolo merupakan salah satu Desa yang Sebagian besar warganya bermata pencarian sebagai penambang di taman Nasional Bogani Nani Wartabone.

(8)

Hasil dan Pembahasan

Dalam suatu masyarakat mempunyai hubungan yang lebih erat dan lebih mendalam ketimbang hubungan mereka hubungan mereka dengan warga masyarakat pedesaan lainnya. Sistem kehidupan biasanya berkelompok atas dasar sistem kekeluargaan. Penduduk masyarakat pedesaan pada umumnya hidup dari pertanian. Walaupun hanya terlihat adanya tukang kayu, tukang genteng dan bata, tukang membuat gula dan sebagainya tapi inti dari pekerjaan penduduk adalah pertanian. Pekerjaan-pekerjaan di samping pertanian hanyalah pekerjaan sambilan saja karena bila tiba masa panen atau masa menanam padi, pekerjaan-pekerjaan sambilan tadi segera di tinggalkan.10

Berdasarkan penuturan para tokoh-tokoh masyarakat yang ada di desa Tulabolo Timur setelah Tulabolo Menjadi desa definitif pada tahun 2006 maka kehidupan sosial di desa Tulabolo Timur ini adalah bertani. Tanah-tanah pertanian yang berada di Tulabolo Timur ini adalah masuk dalam kawasan hutan lindung taman Nasional Nani Wartabone.

Sesuai dengan informasi wawancara dengan kepala desa Tulabolo Timur Bapak Abdul bahwa :

Sebelum adanya pertambangan dan sesudah adanya pertambangan masyarakat di sini masih tetap berkebun yang paling dominan itu batanam coklat karna itu yang lebih gampang.11

Sesuai dengan wawancara dengan informan di atas maka dapat di tarik kesimpulan bahwa kondisi kehidupan sosial masyarrakat desa Tulabolo Timur dari

10 ibid

11

(9)

segi mata pencaharian kehidupan masyarakat setempat adalah bertani , berkebun coklat, aren dan jagung. Untuk berkebun coklat dianggap mudah bagi masyarakat karena cara untuk menanam pohon coklat dan untuk mendapatkan bibit dari pohon coklat tersebut sangantlah mudah. Lahan dan tempat tinggal yang menjadi mata pencaharian mereka adalah sudah masuk dalam kawasan taman nasional.

Menurut wawancara dengan Abdul Karim Syahrain Tulabolo Timur bahwa: Sejak terbukanya pertambangan di taman nasional ,dan setiap kandungan

emas yang di dapat oleh masyarakat selalu menggeparkan oleh masyarakatdi sekitar daerah pertambangan maka mereka ikut bertambang, setelah mereka mendapat hasil uang yang mereka dapat dari hasil picah kongsi dalam bahasa Indonesia adalah berbagi hasil, dengan demikian hasil yang mereka peroleh mereka gunakan untuk sebagian besar untuk membangun atau memperbaiki rumah,membeli kenderaan, membuat Mini Market dan ada juga yang menggunakanya sebagai modal usaha besar-besaran dan lain sebagainya.tapi bagi kami masyarakat di gunung bagi ini dengan akses jalan yang kurang baik jadi pendapatan hasil itu hanya untuk biaya kehidupan sehari-hari saja,kalau ada kelebihan untuk memperbaiki rumah dan lain sebagainya.12

Menurut wawancara Nawin Galapa selaku penambang di dea Tulabolo Timur juga menyatakan bahwa:

Tambang emas yang ada di wilayah motomboto dan disekitar taman nasional ini memilki kandungan emas yang tinggi sekitar 97,99 % dengan harga jual yang tinggi pula maka dari itu smua masyarakat ikut mencari emas,bukan hanya dari masyarakat setempat bahkan ada dari berbagai daerah yang datang untuk mencari nafkah di Desa ini.13

Maka dengan hasil wawancara yang di temuka oleh peniliti dengan terbukanya pertambangan masyarakat yang berada di desa Suwawa Timur umumnya dan khususnya desa-desa yang berada dekat dengan lokasi pertambangan dengan ini pula perekonomian mereka meningkat.

12

Di tuturkan oleh Sunaryo Syahrain melalui Wawancara Tgl 6 Mei

(10)

Perubahan yang terjadi pada masyarakat desa Tulabolo Timur ini tidak seperti dengan perubahan sosial ekonomi yang ada di desa sebelumnya, misalnya desa Dumbaya Bulan,Tilangobula dan sebagainya,di karenakan untuk menghasilkan penghasilan yang tinggi harus mengeluarkan pengeluaran yang tinggi pula.

Setelah adanya pertambangan emas yang ada di Kecamatan Suwawa Timur ini, maka sebagian pola hidup masyarakat berubah, sesuai dari pernyataan Maryam Kasisi bahwa:

Dulu sebelum adanya tambang masyarakat d sini umumnya bertani ,dan setelah adanya pertambangan sebagian masyarakat pergi untuk bertambang dan mereka sudah kurang memperhatikan lahan perkebunan mereka karena hasil pendapatan dari ojek ataupun buruh tambang sudah sangat memuaskan tapi torang tetap tidak lupa dengan torang pe kobong.14

Seperti yang di katakan informan di atas masyarakat yang dulunya adalah petani dan sekarang pun tetap bertani meskipun sudah adanya pertambangan karena menurut masyarakat emas yang ada di pertambangan itu tidak akan bertahan lama, jadi pertanian lah yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat desa Tulabolo Timur ini. masyarakat dapat memanfaat kan hutan yang ada di Taman Nasional ini dalam berbagai macam kebutuhan masyarakat misalnya lahan perkebunan dan pemukiman.

Menurut Abdul Karim Syahrain bahwa:

masyarakat Desa Tulabolo timur ini adalah petani kebun yang kebanyakan kami berkebun coklat,jagung,dan pohon aren,yang kesemuanya ini di jual di pasar setiap minggu nya, dengan pendapatan seadanya setidaknya ini bisa untuk mendokrak perekonomian masyarakat, dan ini juga menjaji program pemerintah kami untuk perubahan sosial pada aspek ekonomi masyarakat.15

14

Di tuturkan oleh Maryam Kasisi melalui wawancara Tgl 24 april

15

(11)

Seperti yang di jelaskan dari hasil wawancara di atas bahwa masyarakat yang kebanyakan bergantung pada lahan perkebunan mereka,masyarakat menen berbagai tanaman seperti Jagung, Coklat dan pohon Aren, yang di mana setiap hasil dari panen tersebut mereka menjualnya di pasar Tulabolo Timur yang buka setiap hari minggu,setiap hari minggu masyarakat berbondong-bondong kepasar dengan berbagai aktifitas,ada masyarakat yang membawa hasil panennya dan ada

Simpulan dan Saran

Dari penjelasan diatas tentang penelitian ini, maka bisa ditarik kesimpulan seperti yang terulis dibawah ini:

Perubahan soaial masyarakat dari sebelum adanya pertambangan sampai sudah adanya pertambangan sangat terlihat jelas dari aspek ekonominya,yang sebelumnya mata pencaharian masyarakat hanyalah sebagai petani, tapi sekarang masyarakat sudah mempunyai kegiatan lain yaitu menambang, pertambangan yang sebelumnya di buka oleh warga asing yang datang ke indonesia untuk mengadakan survei. setelah itu pertambangan di lanjutkan oleh masyarakat setempat, yang di namakan sebagai tambang rakyat tapi belum memiliki izin resmi dari pemerintah. pertambangan ini membuat berbagai dampak bagi masyarakat yakni :

a. Dampak positif

Dampak positif yang terjadi setelah adanya pertambangan ini yaitu perubahan sosial yang terjadi pada masyarakat setelah adanya pertambangan yaitu di lihat dari aspek ekonomi yang sudah meningkat, yang dulunya masyarakat hanya bermata pencaharian sebagai petani maka sekarang mereka sudah mempunyai profesi lain

(12)

sebagai penambang, hasil dari pertambangan ini sangat memuaskan karena dari harga jual emas yang terbilang sangat tinggi, sehingga sebagian masyarakat sudah bisa membuat rumah-rumah permanen. pola hidup masyarakat yang sudah agak berubah karena faktor budaya dari luar yang masuk di sebabkan banyak masyarakat dari daerah lain yang juga mencari nafkah di pertambangan ini.

b. Aspek Negatif

Aspek negatif dari adanya pertamabangan emas ini yaitu di lihat dari kerusakan lingkungan yang di sebabkan oleh pertambangan,kerusakan lingkungannya seperti:pencemaran air sungai,aspek jalan yang semakin rusak.tetapi dampak yang paling banyak di rasakan oleh warga atau masyarakat Desa Tulabolo yaitu dampak negatifnya.

1. di harapkan kepada seluruh masyarakat Desa Tulabolo Timur agar selalu menjaga kelestarian lingkungan sekitar,dan bagi pemerintah harus membuat warganya penjadi orang-orang yang produktif dan memberikan kesibukan atau pekerjaan khususnya bagi ibu-ibu yang hanya berdiam diri di rumah yang hanya mengharapkan hasil dari suami mereka, agar demi kesejahteraan masyarakatnya.

2. jika di lihat dari aspek lingkungan nya, khususnya bagi pengguna air sungai agar tidak lagi menggunakan atau mengkonsumsi air sungai, karena proses pengolahan dan pembuangan air limbah merkuri ini tidak bisa di hentikan selama pertambangan masih ada di area tersebut, jadi demi kesehatan dan keselamatan bersama agar supaya kita bisa dapat menjaga diri masing-masing

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Ali Sulton, Dampak Aktivitas Pertambangan Bahan Galian Golongan C terhadap Kondisi Kehidupan Masyarakat Desa. Skripsi, Institut Pertanian Bogor. 2011

Dwi Narwoko, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan , Kencana, Jakarta, 2007 .Deddy Mulyana, Metode Penelitian Kualitatif, PT Remaja Rosdakarya, Bandung,

2006.

James M.Henslim, Sosiologi Dengan Pendekatan Membumi , Erlangga. Jakarta, 2006 Koentjaraningrat, Beberapa Dasar Metode Statistik dan Sampling Dalam Peneltian

Masyarakat Redaksi. PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 1997. Mardalis , Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, Erlangga. Jakarta 1989 Muhammad Idrus , Metode penelitian ilmu sosial pendekatan kualitatif dan

kuantitatif , Erlangga. Jakarta, 2009.

Nandang Sudrajat, Teori dan Praktik Pertambangan Indonesia Menurut Hukum, Pustaka Yustsuwandi, Yogyakarta. 2010.

Sugiyono. Memahami peneltian Kualitatif, Alfabeta, Bandung. 2009.

Salim HS, Hukum Pertambangan Mineral dan Batu Bara, Sinargrafika, Jakarta 2012.

Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta, Raja Grafindo Persada. 2012 Makalah Sumber Daya alam(online)

http://www.healtinsurance.com/2012/04/contoh-makalah-sumber-daya-alam.html

Jacky Miner, Teori Pertambangan I, (online) www.http./teori-pertambangan-i.html diakses tgl 25/07/2013 pukul 10.00

Suyono. Sumber daya alam (online) http://raipeza24.blogspot.com/2010/11/makalah-definisi-teori-penyebab-akibat.html

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini berjudul “ Dampak Keberadaan Pasar Kaget terhadap Perubahan Kehidupan Sosial-Ekonomi Masyarakat Desa (Studi deskriptif di Kp. Pasirhaleuang Desa

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dampak bencana pasca meletusnya Gunung Sinabung terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat Desa Bekerah Kecamatan Naman

Bumi Ayu bagi kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat Desa Plosoarang, dan bagaimana tindakan masyarakat dalam menghadapi dampak negatif dari keberadaan CV.. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan dan menganalisis dampak penetapan desa-desa di Kabupaten Sleman sebagai desa wisata terhadap kehidupan sosial

penulisan skripsi ini yang berjudul “Dampak Kehadiran PT Agincourt Resources Dalam Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sumuran Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dampak bencana pasca meletusnya Gunung Sinabung terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat Desa Bekerah Kecamatan Naman

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dampak bencana pasca meletusnya Gunung Sinabung terhadap kehidupan sosial ekonomi masyarakat Desa Bekerah Kecamatan Naman

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dampak sosial dan ekonomi yang dirasakan masyarakat sekitar daerah pertambangan batubara dan mengetahui peran serta