• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh BMN Thd Pengamanan Aset Daerah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh BMN Thd Pengamanan Aset Daerah"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH TERHADAP PENGARUH PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH TERHADAP

PENGAMANAN

PENGAMANAN ASET ASET DAERAHDAERAH

(Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Gorontalo) (Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Gorontalo)

Oleh: Oleh:

IRA WATY ABAS IRA WATY ABAS NIM: 921409044 NIM: 921409044 JURUSAN AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

ABSTRAK ABSTRAK

Ira Waty Abas, 921 409 044. 2013.

Ira Waty Abas, 921 409 044. 2013. Pengaruh Pengelolaan BarangPengaruh Pengelolaan Barang Milik Daerah Terhadap Pengamanan Aset Daerah (Studi Kasus Pada Milik Daerah Terhadap Pengamanan Aset Daerah (Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Gorontalo)

Pemerintah Kabupaten Gorontalo).. Skripsi Program Studi S1Skripsi Program Studi S1 Akuntansi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Akuntansi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo, dibawah bimbingan Bapak Sahmin Universitas Negeri Gorontalo, dibawah bimbingan Bapak Sahmin  Noholo, SE, MM d

 Noholo, SE, MM dan Ibu Hj. Valentina Monoarfa SE, MM.an Ibu Hj. Valentina Monoarfa SE, MM.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji Pengaruh Pengelolaan Barang Penelitian ini bertujuan untuk menguji Pengaruh Pengelolaan Barang Milik Daerah Terhadap Pengamanan Aset Daerah Pada Pemerintah Milik Daerah Terhadap Pengamanan Aset Daerah Pada Pemerintah Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilakukan dengan cara Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengirimkan kuesioner kepada pegawai bendahara barang dan kepala mengirimkan kuesioner kepada pegawai bendahara barang dan kepala  bagian

 bagian diatas diatas bendahara bendahara barang. barang. Jumlah Jumlah sampel sampel dari dari penelitian penelitian iniini adalah sebanyak 40 Responden yang tersebar di 20 SKPD. Penelitian adalah sebanyak 40 Responden yang tersebar di 20 SKPD. Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas (independen) ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas (independen) adalah pengelolaan barang milik daerah (X) dan variabel terikatnya adalah pengelolaan barang milik daerah (X) dan variabel terikatnya (dependen) adalah pengamanan aset daerah (Y). Data yang dianalisis (dependen) adalah pengamanan aset daerah (Y). Data yang dianalisis dengan menggunakan regresi sederhana. Hasil penelitian dengan menggunakan regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan barang milik daerah terhadap menunjukkan bahwa pengelolaan barang milik daerah terhadap  pengamanan

 pengamanan aset aset berpengaruh berpengaruh positif positif dan dan signifikan signifikan dengan dengan nilainilai koefisien determinasi sebesar 24,1%. Sedangkan pengaruh variabel koefisien determinasi sebesar 24,1%. Sedangkan pengaruh variabel lain terhadap pengamanan aset mencapai 75,9%. Dari hasil ini terlihat lain terhadap pengamanan aset mencapai 75,9%. Dari hasil ini terlihat  bahwa

 bahwa meskipun meskipun pengelolaan pengelolaan barang barang milik milik daerah daerah mempunyaimempunyai  pengaruh

 pengaruh yang yang positif positif dan dan signifikan signifikan terhadap terhadap pengamanan pengamanan asetaset daerah namun besar pengaruhnya relatif masih rendah. Dengan kata daerah namun besar pengaruhnya relatif masih rendah. Dengan kata lain keberhasilan upaya pengamanan aset daerah di Kabupaten lain keberhasilan upaya pengamanan aset daerah di Kabupaten Gorontalo lebih banyak ditentukan oleh faktor lain selain manajemen Gorontalo lebih banyak ditentukan oleh faktor lain selain manajemen  pengelolaan aset yang telah dilakukan selama ini.

 pengelolaan aset yang telah dilakukan selama ini.

Kata Kunci: Pengelolaan Barang Milik Daerah, Pengamanan Aset Daerah. Kata Kunci: Pengelolaan Barang Milik Daerah, Pengamanan Aset Daerah.

(2)
(3)

PENDAHULUAN

Sejak diberlakunya Undang-Undang Nomor 22 tahun 1991 yang disempurnakan dengan Undang-Undang 32 tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah Daerah mengalami perubahan fundamental dalam hubungan tata pemerintahan sekaligus membawa perubahan penting dalam pengelolaan keuangan daerah.

Keberhasilan pengelolaan keuangan daerah mempunyai dampak langsung terhadap keberhasilan otonomi daerah dan sumbangan besar dalam upaya mewujudkan Good Governance.

Sejalan dengan upaya perwujudan otonomi daerah dan Good Governance, maka harus memperhatikan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah. Akuntabilitas merupakan bentuk pertanggungawaban pemerintah daerah yang  berhasil maupun yang mengalami kegagalan dalam menjalankan tugasnya. Dalam konteks birokrasi pemerintah, akuntabilitas merupakan perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintahan untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi instansi bersangkutan. Manajemen suatu organisasi apapun dikatakan akuntabel apabila dalam pelaksanaan kegiatannya telah menentukan tujuan (Goal) yang tepat, mengembangkan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan, menerapkan pemakaian standar serta mengembangkan standar organisasi dan operasi searah efektif dan efisien (Darise. 2009. Hal:19).

Manajemen pemerintahan yang efektif sangat dibutuhkan agar berbagai urusan pemerintahan dilimpahkan kewenangannya kepada daerah dan dapat terselenggara secara maksimal serta dapat dipertanggungjawabkan secara baik kepada publik. Salah satu contohnya adalah terjadinya pelimpahan kewenangan dalam hal pengelolaan aset negara (pemerintah) yang semulanya banyak ditangani oleh pemerintah pusat pada pemerintah daerah. Dengan pelimpahan kewenangan tersebut pemerintah daerah memiliki kewenangan yang lebih besar dalam  pengelolaan aset negara

Aset tetap atau barang milik daerah merupakan salah satu faktor yang  paling strategis dalam pengelolaan keuangan daerah. Pada umumnya, nilai aset tetap daerah merupakan nilai yang paling besar dibandingkan dengan akun lain

(4)
(5)

 pada laporan keuangan. Keberadaan aset tetap sangat mempengaruhi kelancaran roda pemerintahan dan pembangunan. Oleh karena itu, sistem pengendalian intern atas manajemen/pengelolaan aset tetap daerah harus handal untuk mencegah  penyimpangan yang dapat merugikan keuangan daerah (BPK RI, 2010).

Aset tetap/barang milik daerah memiliki fungsi yang sangat penting dalam  penyelenggaraan pemerintahan, tetapi dalam pelaksanaan pengelolaan barang milik daerah bukan hal yang mudah sering kali terdapat berbagai persoalan aset daerah. Hal ini terbukti dari masih banyaknya pengecualian kewajaran atas nilai aset pemerintah daerah dalam opini BPK-RI atas laporan keuangan pemerintah daerah. Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa pemerintah daerah mengalami kesulitan dalam pengelolaan aset sehingga laporan hasil pemeriksaan (LHP) dari BPK menemukan adanya kelemahan dalam pengelolaan aset.

Pengelolaan aset Pemerintah Daerah perlu memiliki sistem manajemen yang efektif dan handal sebagai alat untuk melakukan perencanaan,  pelaksanaan/pengelolaan, dan sistem pengawasannya. Adanya perencanaan,  pelaksanaan dan sistem pengawasan diperlukan untuk menghindari penyimpangan dari peraturan yang berlaku dalam setiap tahapan pengelolaan barang milik daerah dan mengarahkan agar pekerjaan yang dilaksanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Di dalam laporan keuangan (neraca) berkaitan dengan pos-pos persediaan, aset tetap, maupun aset lainnya. Oleh karena itu Pemerintah wajib melakukan  pengamanan terhadap barang milik daerah. Pengamanan tersebut meliputi  pengamanan administrasi, pengamanan fisik dan pengamanan hukum. Dalam rangka pengamanan dibutuhkan sistem penatausahaan yang dapat menciptakan  pengendalian atas barang milik daerah. Selain berfungsi sebagai alat kontrol,

sistem penatausahaan tersebut juga harus dapat memenuhi kebutuhan manajemen  pemerintah di dalam perencanaan pengadaan, pemeliharaan, maupun  penghapusan.

Berdasarkan data di atas, pengelolaan barang milik daerah merupakan suatu yang harus dilaksanakan dengan baik agar dapat memberikan gambaran tentang kekayaan daerah, adanya kejelasan status kepemilikan, pengamanan

(6)
(7)

 barang daerah, peningkatan PAD daerah dengan pemanfaatan aset daerah yang ada, serta dapat digunakan untuk dasar penyusunan laporan keuangan.

Dengan beberapa fakta yang terjadi maka sangatlah tepat jika pemerintah mengambil kebijakan dengan menetapkan beberapa regulasi yang salah satu diantaranya adalah Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 tahun 2007 (Permendagri no.17 tahun 2007) sehingga diharapkan dapat memperbaiki/ menyempurnakan administrasi pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) yang ada saat ini. Dimana regulasi seperti ini diharapkan juga akan berpengaruh terhadap pengamanan aset daerah yang nantinya berdampak pula terhadap mata anggaran untuk penambahan asset daerah pada APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) yang ditentukan dari Rencana Tahunan Barang Unit (RTBU) dapat dikurangi mengingat barang milik daerah yang lama masih layak untuk dipergunakan oleh masyarakat sebagai efek dari pengelolaan yang baik yang masih merupakan bagian dari pengelolaan keuangan daerah. Hal ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji besar pengaruh pengelolaan barang milik daerah terhadap pengamanan asset daerah pada Pemerintah Kabupaten Gorontalo.

Dalam pengelolaan barang milik daerah, pemerintah harus mengelolahnya sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Pengelolaan aset daerah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah, yang kemudian ditindak lanjuti dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Barang Milik Daerah.

Menurut Permendagri No. 17 tahun 2007, Pengelolaan barang milik daerah adalah suatu rangkaian kegiatan dan tindakan terhadap daerah yang meliputi: Perencanaan kebutuhan dan penganggaran; Pengadaan; Penerimaan,  penyimpanan dan penyaluran; Penggunaan; Penatausahaan; Pemafaatan; Pengamanan dan pemeliharaan; Penilaian; Penghapusan; Pemindahtanganan; Pembinaan, Pengawasan, dan Pengendalian; Pembiayaan; dan Tuntutan ganti rugi. Sedangkan barang milik daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban anggaran pendapatan dan belanja daerah atau perolehan lain yang sah

.

(8)
(9)

Penatausahaan barang milik daerah meliputi pembukuan, inventarisasi dan  pelaporan barang milik daerah (Nurlan Darise, 2010; 250). Inventarisasi adalah kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, dan pelaporan hasil pendataan  barang memilik daerah. Pembukuan/Pencatatan merupakan proses pencatatan  barang milik daerah kedalam daftar barang pengguna dan kedalam kartu inventaris barang serta dalam daftar barang milik daerah. Pelaporan merupakan  proses penyusunan laporan barang setiap semester dan setiap tahun setelah

dilakukan inventarisasi dan pembukuan.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada 20 SKPD yang berada pada pemerintah kabupaten gorontalo, dengan waktu penelitian dilaksanakan selama bulan April sampai dengan bulan Juni 2013.

Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode  penelitian kuantitatif, yakni menganalisis dan untuk mengetahui adanya pengaruh atara variabel X (Pengelolaan Barang Milik Daerah) dengan variabel Y (Pengamanan Aset Daerah) di Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Gorontalo. Rancangan penelitian yang akan digunakan adalah metode survei Penelitian survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi dengan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Jenis  penelitian ini adalah penelitian assosiatif kausal yaitu penelitian yang bertujuan

untuk mengetahui hubungan yang bersifat sebab akibat

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa terbukti terdapat  pengaruh pengelolaan barang milik daerah terhadap pengamanan aset daerah yang dilakukan pada Pemerintah Kabupaten Gorontalo. Hal ini dapat dilihat dari hasil  pengujian hipotesis diketahui nilai t hitung untuk variabel pengelolaan barang milik daerah adalah sebesar 3,469. Sedangkan nilai t tabel pada tingkat signfikansi 5% dan derajat bebas 38 sebesar 2,024. Jika dibandingkan dengan nilai t hitung  yang diperoleh maka nilai t hitung yang diperoleh masih jauh lebih besar dari nilai t tabel

(10)
(11)

sehingga dapat dikatakan Terdapat pengaruh dari pengelolaan barang milik daerah terhadap pengamanan aset pada Pemerintah Kabupaten Gorontalo

.

Sedangkan  pengaruh pengelolaan barang milik daerah terhadap upaya pengamanan aset adalah sebesar 24,1%. Sedangkan pengaruh variabel lain terhadap pengamanan aset mencapai 75,9%. Dari hasil ini terlihat bahwa meskipun pengelolaan barang milik daerah mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap  pengamanan aset daerah namun besar pengaruhnya relatif masih rendah. Dengan kata lain keberhasilan upaya pengamanan aset daerah di Kabupaten Gorontalo lebih banyak ditentukan oleh faktor lain selain manajemen pengelolaan aset yang telah dilakukan selama ini.

Penelitian ini sesuai dengan penelitian Mizan (2008) dengan judul yang sama pengaruh pengelolaan barang milik daerah pada Kabupaten Deli Sendang terhadap pengamanan aset daerah berpengaruh positif dan signifikan. Hasil ini dapat dikatakan berpengaruh positif karena dengan meningkatkan Pengelolaan  barang Milik daerah maka akan meningkatkan keberhasilan Pengamanan Aset Daerah. Yang mana apabila pengelolaan terhadap barang milik daerah dilakukan dengan baik maka dalam menyiapkan data-data yang diperlukan untuk menyusun laporan keuangan akan menjadi lebih efektif dan efisien dengan tersedianya daftar inventarisasi barang milik daerah beserta daftar pelaporan setiap penggunaannya.

Berdasarkan dari penelitian sebelumnya peningkatkan inventarisasi dan  pelaporan dan pembukuan bertujuan untuk mendapatkan sistem informasi yang akurat dalam pengelolaan barang milik daerahnya maka ini akan membantu konsultan untuk menyusun laporan keuangan, serta ini akan membawa dampak  pula kepada kualitas laporan keuangan pemerintah yang lebih efektif dan efisien.

Dengan meningkatnya sistem inventarisasi dan pelaporan terhadap barang milik daerah, maka tingkat kualitas laporan keuangan yang dihasilkan akan menjadi lebih reliable mengingat jumlah aset yang terdaftar benar-benar menggambarkan  jumlah yang sebenarnya sebagai akibat dari tindakan pengamanan yang efisien

dan efektif di lingkungan aktivitas pemerintahan.

Dalam kaitannya dengan pengamanan aset daerah, hasil analisis menunjukkan terdapat pengaruh yang positif dari pengelolaan barang milik daerah

(12)
(13)

terhadap upaya pengamanan aset daerah. Hasil analisis secara statistika baik secara keseluruhan maupun parsial menunjukkan pengaruh yang signfikan dari  pengelolaan aset yang telah dilakukan oleh SKPD di lingkup Kabupaten Gorontalo terhadap upaya pengamanan aset daerah. Hasil ini membuktikan bahwa  jika manajemen pengelolaan aset daerah dapat ditingkatkan maka peluang akan terjadinya penyalahgunaan aset daerah untuk hal-hal yang tidak sesuai dapat lebih mudah dihindari.

Hal hal yang dilakukan pemerintah daerah kabupaten gorontalo yang  berkaitan dengan pengamanan aset daerah yaitu dengan dilakukannya inventaris aset, dimana secara keseluruhan barang milik daerah diperiksa dengan teliti dan dicatat dalam kartu KIR serta melengkapi bukti-bukti kepemilikan atas aset yang  bermasalah.

Salah satu upaya lain dalam pengamanan aset daerah yaitu diadakannya  pertemuan setiap bulannya untuk setiap pengurus barang setiap SKPD pada  pemerintah kabupaten gorontalo. Pertemuan tersebut diadakan untuk merekonsiliasi atau menyampaikan hal-hal dalam pengelolaan barang milik daerah.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa  pengelolaan barang milik daerah berpengaruh secara signifikan terhadap  pengamanan aset daerah di Pemda Kabupaten Gorontalo. Hal ini diperoleh dari hasil uji t dengan nilai t sebesar 3,469 dengan tingkat signifikan 5% dan derajat  bebas 38 sebesar 2,024. Jadi semakin baik Pengelolaan barang milik daerah maka  pengamanan aset juga akan semakin baik pula. Nilai koefisien determinasi atau R square diperoleh sebesar 0,241. Nilai R 2 sebesar 0,241 atau 24,1% berarti  pengelolaan barang milik daerah baik dapat mengamankan aset daerah namun  besar pengaruhnya masih relatif rendah dan sisanya 75,9% dipengaruhi oleh variabel/ faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Dengan kata lain keberhasilan upaya pengamanan aset daerah di Kabupaten Gorontalo lebih

(14)
(15)

 banyak ditentukan oleh faktor lain selain manajemen pengelolaan aset yang telah dilakukan selama ini.

SARAN

Pengamanan aset atas pengelolaan barang milik daerah pada Kabupaten Gorontalo sudah baik terutama pada indikator yang mempunyai pengaruh, memberikan alasan logis dalam penambahan asset daerah pada APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) yang ditentukan dari Rencana Tahunan Barang Unit (RTBU) dapat dikurangi mengingat barang milik daerah yang lama masih layak untuk dipergunakan oleh masyarakat. Namum ada beberapa indikator yang  perlu diperhatikan terutama indikator tentang inventarisasi dan pelaporan dimana  penilaian responden relatif sama. Skor pencapaian untuk keduanya berkisar di 76% menunjukkan penilaian responden terhadap mekanisme inventarisasi barang milik daerah serta mekanisme pelaporan hasil inventarisasi dan pembukuan sudah cukup baik. berdasarkan hasil persentase tersebut, tentu ini menjadi fokus  perhatian bagi pihak SKPD untuk dapat meningkatkan lagi pengelolaan barang milik daerah khususnya pada kedua indikator tersebut. Disarankan kepada pihak yang terkait dengan tetap mempertahankan dan meningkatkan pengamanan aset daerah sehingga pengelolaan barang milik daerah yang telah terlaksana dengan  baik oleh setiap SKPD dapat lebih baik lagi dimasa yang akan datang, untuk

meningkatlkan efektifitas pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah.

Mengingat hasil penelitian bahwa pengelolaan barang milik daerah mempunyai pengaruh terhadap pengamanan aset daerah maka perlu adanya  peningkatan yang lebih dalam inventarisasi, pembukuan dan pelaporan untuk meningkatkan informasi antar bagian yang ada pada setiap SKPD. Hal ini sangat  penting karena akan memberikan dampak baik untuk keberhasilan pengamanan aset daerah. Dan dengan meningkatnya sistem inventarisasi, pembukuan dan  pelaporan terhadap BMD tersebut, maka tingkat kualitas laporan keuangan yang dihasilkan akan menjadi lebih reliable mengingat jumlah aset yang terdaftar  benar-benar menggambarkan jumlah yang sebenarnya sebagai akibat dari tindakan pengamanan yang efisien dan efektif di lingkungan aktivitas Pemerintah

(16)
(17)

Kabupaten Gorontalo. Untuk lebih memperkuat hasil analisis diharapkan agar  peneliti selanjutnya perlu menambah jumlah sampel yang diteliti.

DAFTAR PUSTAKA

Andriany, Ayu. 2009.  Pengaruh Pengelolaan Barang Milik Daerah terhadap  Pengamanan Aset Daerah pada Pemerintahan Kota Medan. Skripsi, Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia , Perwakilan BPK-RI. 2012.  Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi

Gorontalo Tahun Anggaran 2011 .

Barata, Atep Adya dan Bambang Trihartanto. 2005.  Perbedaharaan dan  Pemeriksaan Keuangan Negara/Daerah. Jakarta: PT. Alex Media

Komputindo.

Darise, Nurlan. 2009. Pengelolaan Keuangan Daerah. Jakarta: PT. Indeks

Halim, Abdul. 2004. Akuntansi Sektor Publik; Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi Revisi, Salemba Empat. Jakarta.

 ___________. 2008.  Akuntansi Keuangan Daerah. Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat

Kamus Bahas indonesia 2007

Mardalis, 2006.  Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal . Cetakan Kedelapan, Bumi Aksara, Jakarta.

Mardiasmo. 2002. Otonomi & Manajemen Keuangan Daerah. Edisi Kedua . Yogyakarta: Andi

Mulyadi. 2008. Sistem Akuntansi. Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat

Putra, Ardiansyah. 2012.  Analisis Pengaruh Perencanaan, Pelaksanaan, ,  Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian Terhadap Pengelolaan  Barang Milik Daerah Pemerintah Kabupaten Soralangun . Tesis, Sekolah

Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Republik Indonesia,  Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 17 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah.

(18)
(19)

 _______________.  Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 Tentang Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.

 _______________.  Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 Tentang  Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah.

Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah. 2010.  Metode Penelitian. Yogyakarta: CV. Andi Offset.

Simamora, Fitryani Mr. 2011.  Pengaruh Penatausahaan dan penertiban barang milik daerah terhadap barang milik daerah pada pemerintahan kabupaten langkat. Skripsi, Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Siregar, Mizan Ahmad, 2008. “Pengaruh Pengelolaan Barang Milik Daerah Terhadap Pengamanan Aset Daerah Pada Kabupaten Deli Serdang”, Skripsi, Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Sugiono, 2006.  Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kedelapan. Bandung: CV. Alfabet

Umar, Husein. 2011.  Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi Kedua. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

(20)

Referensi

Dokumen terkait

“ Analisis Inventarisasi Aset Dan Pengelolaan Barang Milik Daerah Pada Bidang Aset Badan Pengelola Keuangan Dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Tanah Bumbu ”.. Tupoksi

Upaya Pengamanan terhadap aset tidak bergerak pada Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah dilakukan dengan berupa barang

Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Provinsi Sumatera Utara dipimpin seorang Kepala Badan yang mempunyai tugas pokok antara lain : "Merumuskan kebijakan teknis

Upaya Pengamanan terhadap aset tidak bergerak pada Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah dilakukan dengan berupa barang

Upaya pengamanan fisik tanah aset daerah pada kawasan lindung Pamurbaya di Kecamatan Rungkut Surabaya dilakukan dengan 3 cara, sedangkan pengamanan fisik pada tanah

Hasil penelitian membuktikan bahwa proses pengelolaan aset klasifikasi mesin dan peralatan pengamanan Barang Milik Daerah (BMD) memerlukan tempat yang lebih luas

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan dua hal yaitu, pertama Fungsi Pengawasan Badan Keuangan dan Aset Daerah BKAD Terhadap Pengamanan Barang Milik Daerah ditinjau dari

Selanjutnya pengamanan administrasi terhadap aset daerah berupa tanah dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1 Pencatatan, bahwa Pengamanan Administrasi yaitu