• Tidak ada hasil yang ditemukan

masyarakat melalui jalur koperasi dengan tanpa adanya ketergantungan terhadap motif keuntungan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "masyarakat melalui jalur koperasi dengan tanpa adanya ketergantungan terhadap motif keuntungan."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Sejarah awal tentang koperasi, berawal di Maret 1761, dari sebuah Desa Fenwick, Skotlandia dimana 16 penenun bersama-sama menandatangani suatu kesepakatan menetapkan harga pembelian benang dan harga jual pakaian, serta menyetujui untuk adil dan jujur terhadap pekerjaannya. Mereka juga menyediakan dana untuk dipinjamkan kepada para anggotanya, termasuk membagikan donasi sukarela kepada para kaum miskin di desa.

Di tahun 1769, perkumpulan tersebut sepakat untuk menggunakan dana kas mereka untuk menyediakan bahan-bahan makanan yang akan dijual di pusat utama desa, dimana keuntungannya akan dimasukkan kembali ke kas dana bersama. Inilah yang kemudian dicatat dalam sejarah koperasi sebagai titik awal toko koperasi (Co-op store).

Namun demikian, peletak dasar ide koperasi adalah Robert Owen (1771-1858) yang menyusun konsep desa koperasi (villages of co-operation), dimana

suatu pekerjaan dapat

diselesaikan secara kolektif. Ini dilakukan bukan hanya

sebagai solusi yang diperlukan untuk pengangguran

melainkan juga sebagai kontribusi atas regenerasi

sosial (

social regeneration

)

, suatu perubahan bentuk masyarakat melalui jalur koperasi dengan tanpa adanya ketergantungan terhadap motif keuntungan.

Ide desa koperasi ini merujuk dari keberhasilannya mengubah lingkungan pabrik pengolahan kapas di New Lanark, Skotlandia

Robert Owen dikenal sebagai Bapak Sosialisme Inggris

(2)

yang berdampak pada peningkatan produktivitas dan keuntungan. Dia percaya bahwa seorang pekerja yang ingin mencapai kesetaraan maka yang harus diubahnya pertama kali adalah sikap. Selanjutnya,

pekerja harus mengetahui,

meyakini dan mempersiapkan diri untuk melawan

pangkal masalahnya. Ini sangat banyak menuntut

kesadaran menolong diri sendiri (

self-help ethic

).

Kemajuan suatu umat manusia, menurut Owen, hanya bisa diwujudkan dengan perbaikan lingkungan tiap individu (individual’s personal environment). Dia beralasan bahwa setiap karakter dibentuk oleh suatu keadaan, maka memperbaiki keadaan akan membawa pada kebaikan.

Di tahun 1825, Owen kemudian menyeberang ke Amerika Serikat dan membangun suatu komunitas baru yang diberi nama New Harmony, Indiana. Sayangnya, komunitas ini tidak berjalan sukses seperti yang diharapkannya. Perbedaan opini tentang bentuk pengelolaan dan aturan keyakinan menjadi penyebab kegagalan ini, meskipun konsensus masa lalu menjadi penyemangat yang mengagumkan di tengah ketidaksepakatan tersebut.

Meskipun demikian, pemikiran Owen melahirkan ide gerakan toko koperasi. Di tahun 1827, Dr. William King -seorang dokter dan filantropis dari Brighton, Inggris- meyakini ide ini dan menjadikannya dapat dikerjakan secara praktis dan memberi pemasukan keuangan bagi suatu komunitas. Hanya dalam kurun waktu 3 tahun sejak toko koperasi pertama dibukanya di Brighton, kemudian berdiri 300 toko koperasi yang beroperasi di berbagai daerah. Namun, karena kebanyakan toko itu memiliki tujuan sendiri-sendiri dan menghilangkan tujuan bagi komunitas itu sendiri, secara perlahan banyak yang tutup.

Pabrik pengolahan kapas New Lanark menjadi salah satu tempat kunjungan dari banyak negarawan dan bangsawan, termasuk Nicholas Tsar I dari Rusia

New Harmony merupakan suatu kawasan yang dibeli sendiri oleh Robert Owen sebesar £ 30.000 atau setara dengan Rp 528.405.600 saat ini

Di tahun 1844, sebuah koperasi konsumsi yang digagas oleh 28 penenun dan berbagai pekerja di Toad Lane menjual bahan-bahan pokok, diberi nama “The Rochdale Society of Equitable Pioneers”.

Koperasi ini menawarkan bentuk baru bisnis

[masa itu] dimana konsumen menjadi mitra saling

menguntungkan: tidak ada kredit yang diberikan,

tetapi untuk pertama kalinya akan dibagikan bagian

dari keuntungan (sisa hasil usaha).

Ini kemudian menjadi

Bentuk bisnis yang dijalankan oleh The Rochdale Society of Equitable Pioneers menjadi fokus utama dalam bidang ekonomi koperasi

(3)

model percontohan bagi yang lain, dan hanya dalam waktu satu dekade terdapat hampir 1.000 koperasi beroperasi dengan model ini di seluruh daerah. Inilah yang kemudian dianggap sebagai cikal bakal koperasi konsumsi pertama modern dalam sejarah koperasi.

Bila di Inggris menjadi pencetus koperasi konsumsi maka di Jerman sukses mengembangkan koperasi kredit. Kemiskinan yang diderita oleh para petani di desa Rhineland mendorong Wilhelm Friederick Raffeisen (1818-1888), yang pada waktu itu menjadi walikota Wyerbuch, berusaha meringankan beban penderitaan dengan mendirikan koperasi kredit yang diberi nama Darlehnkassenverein. Sebagian besar petani di desa tenggelam di dalam lautan hutang kepada pemilik tanah, para pedagang perantara atau tengkulak dan para lintah darat yang tidak mengenal perikemanusiaan. Bersama 60 orang dermawan penduduk kota menyatakan bersedia secara bersama-sama dan sebagai orang-orang memikul tanggung jawab atas utang-utang yang mungkin dibuat perkumpulan ini.

Tanggung

jawab tak terbatas merupakan sendi dari sistem

Raiffeisen.

Perkumpulan tersebut membeli tanah dan menjualnya kepada petani-petani miskin dan lemah ekonomi dengan syarat pembayaran yang mudah dan ringan.

Di saat bersamaan, Schulze Delitzshch (1808-1883), yang menjabat hakim sekaligus anggota parlemen Prusia, mencetuskan gagasan-gagasan bagi pendirian koperasi kredit di kota-kota. Seperti dengan halnya Raffeisen, ia yakin bahwa hutang yang melilit buruh, pengrajin dan pedagang kecil di kota merupakan sumber kemiskinan dan rasa tidak aman bagi kehidupan mereka.

Dalam Bahasa Inggris, istilah koperasi kredit disebut credit union

Pertumbuhan koperasi di Indonesia dipelopori oleh

Raden

Aria Wiriatmadja, seorang Patih Purwokerto, yang

mendirikan badan hukum koperasi pertama di

Indonesia di Leuwiliang, Purwokerto, pada 16

Desember 1865 yang mendirikan

De Perwokertosche

Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Hoofden

, dalam

bahasa Indonesia artinya kurang lebih sama dengan

Bank Simpan Pinjam Para Priyayi Purwokerto.

Ini didirikan untuk menolong sejawatnya para pegawai negeri

Raden Bei Aria Wiriatmadja Patih Purwokerto

(4)

pribumi melepaskan diri dari cengkaraman lintah darat yang kala itu merajalela.

Ide tersebut kemudian diperluas oleh WPD de Wolf van Westerode yang ingin mewujudkan cita-cita menyediakan kredit bagi petani melalui konsep koperasi Raiffeisen, konsep yang dipelajarinya selama dia cuti di Jerman. Perluasan ini kemudian menjangkau desa-desa dan mencakup kredit pertanian, hingga pada tahun 1896 berdirilah De Purwokertosche Hulp, Spaar en Landbouw Creditbank atau Bank Simpan-Pinjam dan Kredit Pertanian, lebih dikenal dengan Volksbank atau Bank Rakyat. Untuk perluasan perwujudan gagasan membangun koperasi, didirikanlah pula Lumbung-Lumbung Desa di pedesaan

Purwokerto.

Lumbung Desa adalah lembaga

simpan-pinjam para petani dalam bentuk bukan uang,

melainkan

in-natura

(simpan padi, pinjam uang).

Keberhasilan ini memberi pengaruh terhadap daerah lain untuk mendirikan bank serupa.

Mengapa istilah bank disebut sebagai perintis koperasi? Arifin Sitio dan Halomoan Tamba (2001) menjelaskan:

Perlu diingat bahwa Indonesia baru mengenal perundang-undangan koperasi pada tahun 1915, yaitu dengan diterbitkannya Verordening op de Cooperative Vereninging, Kononklijk besluit 7 April 1915, Indisch Staatsblad No. 431. Peraturan tersebut tidak ada bedanya dengan Undang-undang Koperasi Negeri Belanda menurut Staatsblad tahun 1876 No. 277. Jadi, karena perundang-undangan koperasi baru ada pada tahun 1915, maka pada tahun 1895 badan hukum koperasi belum dikenal di Indonesia.

Priyayi adalah istilah yang biasa untuk menyebut para pegawai (punggawa atau ambtenaar) pemerintah kolonial Belanda

Bank Rakyat yang didirikan di Purwokerto merupakan cikal bakal Bank Rakyat Indonesia, yang tetap berdiri hingga saat ini

DAFTAR BACAAN

Bloy, Marjorie. Robert Owen and the Co-operative Movemnet. http://www.historyhome.co.uk/peel/ economic/owencoop.htm diakses 2 September 2016: 21.16 WITA

Dowd, Douglas F. Robert Owen-British Social Reformer. Encyclopedia Britannica. https://www. britannica.com/biography/Robert-Owen diakses 3 September 2016: 15.08 WITA

Fenwick Weavers Co-operative 1761. History. http://thefenwickweavers.coop/frenwick-weavers-society/history/ diakses 2 September 2016: 20.07 WITA

Hendar. Manajemen Perusahaan Koperasi. 2010. Jakarta: Penerbit Erlangga. 978-979-075-947-3 Hendrojogi. Koperasi: Asas-asas, Teori, dan Praktik. 2007. Jakarta: RajaGrafindo Persada. ISBN

(5)

International Encyclopedia of the Social Sciences. 1968. Robert Owen. http://www.encyclopedia. com/doc/1G2-3045000898.html diakses 2 September 2016: 20.45 WITA

International Labour Organization. Cooperative Timeline. http://www.tiki-toki.com/timeline/entry/ 468716/Cooperative-Timeline/#vars!date=1799-11-25_18:06:22! diakses 2 September 2016: 20.21 WITA

Masngudi, H. Penelitian tentang Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia. Badan Penelitian Pengembangan Koperasi Departemen Koperasi. 1990. http://smecda.com/wp-content/ uploads/2015/12/sejarah_perkemb_kop.pdf diakses 4 September 2016: 14.22 WITA Michael. A common people history of the UK part 5: Villages of co-operation. 5 April 2013.

Permanent Culture Now. http://www.permanentculturenow.com/a-common-peoples-history-of-the-uk-part-5-villages-of-co-operation/ diakses 3 September 2016

Setiyarini, Herlina & Wisnu. Pemikiran Mohammad Hatta tentang Ekonomi Koperasi Tahun 1925-1953. AVATARA. Volume 2, No. 3, Oktober 2014. hal. 211-223

Sito, Arifin & Tamba, Halomoan. Koperasi Teori dan Praktik. 2001. Jakarta: Erlangga. ISBN 979-688-174-8

Widiyanti, Ninik & Sunindhia, Y.W. Koperasi dan Perekonomian Indonesia. Cetakan kelima: Agustus 2008. Jakarta: Rineka Cipta. ISBN 978-979-518-263-4

DR. MOHAMMAD HATTA - BAPAK KOPERASI INDONESIA

Mohammad Hatta tidak hanya dikenal sebagai Bapak Proklamator Indonesia tetapi juga dikenal sebagai Bapak Koperasi Indonesia. Lahir 12 Agustus 1902 di Bukittinggi sebagai anak kedua dari dua bersaudara dididik dengan baik oleh keluarganya, khususnya dalam ajaran agama Islam. Beliau diangkat menjadi Bapak Koperasi Indonesia pada Kogres Koperasi Indonesia di Bandung pada 17 Juli 1953. Sebelumnya pada 12 Juli 1951, Hatta memberikan pidato radio untuk menyambut hari koperasi di Indonesia. Pikiran-pikirannya tentang koperasi dituangkan dalam buku yang berjudul Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun (1971).

Referensi

Dokumen terkait

Sikap adalah kecenderungan untuk bertindak (praktik). Sikap belum tentu terwujud dalam tindakan, sebab untuk terwujudnya tindakan perlu faktor lain, yaitu adanya fasilitas atau

Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara penurunan lesi pada kelompok terapi Azelaic acid dan kelompok terapi Niacinamide+Zinc dilihat dari

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi,

Lalu pada penelitian Hardinigsih (2002) menyatakan bahwa Return on Asset (ROA) dan Price to Book Value lah yang terbukti berpengaruh signifikan terhadap return saham dan

Penyesuaian diri yang dilakukan oleh ketiga subjek menurut hasil penelitian ini lebih menitikberatkan pada pengalaman-pengalaman para subjek untuk menyeimbangkan

Analisis yang pertama yaitu meliputi pesan yang terkandung dalam film Tanda Tanya “?” ini, kemudian tentang konsep Islam yang ingin ditampilkan dalam film,

Kerangka pikir merupakan alur pemikiran peneliti dan digunakan untuk melaksanakan penelitian terkait dengan masalah penelitian yaitu (1) bentuk-bentuk alat kohesi grammatikal

Able to develop sciences through application of approach, methods, and analysis in the context of ecosystem based integrated coastal and marine resources management with emphasize