• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan Aditif Makanan. TBM Pertemuan ke-4

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Bahan Aditif Makanan. TBM Pertemuan ke-4"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

Bahan Aditif Makanan

(2)

Bahan Aditif Makanan

Bahan Tambahan Makanan (BTM)

Menurut WHO (World Health Organization

)

Zat aditif didefinisikan sebagai bahan yang ditambahkan ke

dalam makanan dalam jumlah tertentu untuk memperbaiki

warna, bentuk, cita rasa, tekstur, atau memperpanjang

masa penyimpanan.

Tujuan

:

1.

Agar mutu dan kestabilan makanan tetap terjaga dan

untuk mempertahankan nilai gizi yang mungkin rusak

atau hilang selama proses pengolahan

2.

Memperbaiki kualitas makanan

(3)

Pada awalnya zat-zat aditif berasal dari bahan

tumbuh-tumbuhan (zat aditif alami)

Umumnya zat aditif alami tidak membahayakan

kesehatan manusia.

Teknologi di bidang industri makanan melahirkan TBM

dari bahan sintetik /kimia (tidak alami)

DepKes RI yang membuat aturan tentang penggunaan

BTM termasuk menetapkan batas ambang untuk setiap

jenis zat aditif.

(4)

Persyaratan dalam penggunaan BTM atau zat aditif

makanan :

(1)

dapat mempertahankan gizi makanan,

(2)

tidak mengubah zat-zat esensial dalam makanan,

(3)

dapat mempertahankan memperbaiki mutu makanan,

(4)

tidak digunakan untuk menutupi cacat pada makanan.

Zat aditif tidak boleh digunakan jika:

(1) menutupi cacat pada makanan karena termasuk

penipuan bagi konsumen,

(2) menyembunyikan kesalahan pada pengolahan,

(3) Menyebabkan turunnya gizi makanan,

(5)

Dampak penggunaan bahan aditif pada

makanan

Dampak positif

Meningkatkan kualitas makanan

Membuat makanan tampak lebih menarik

Menambah cita rasa pada makanan

Membuat makanan lebih tahan lama

Mencegah atau menghambat proses oksidasi

Mempertahanakan nilai gizi

Dampak negatif

Menimbulkan penyakit jika tidak sesuai dosis atau

berlebihan

Merusak kandungan gizi pada makananan

(6)

Macam-macam Bahan Aditif

Zat Pewarna

Zat pemanis

Penguat rasa/ aroma

Pengental

Pengawet

Anti kempal/anti kerak

Pengemulsi

Antioksidan

Peniru Rasa

Pengikat Logam

Pengeras Makanan

Zat pemutih

Suplemen

dll

(7)

Kelebihan dan kekurangn bahan aditif

Bahan aditif alami

:

bahan aditif makanan yang dibuat dari bahan – bahan alami.

Contoh:

cabai, kunyit, garam, gula pasir, gula merah dan

sebagainya.

Keuntungan

:

1. Lebih sehat dan higineis

2. Tidak merusak nilai gizi pada makanan

3. Dampak terhadap pengguna relative rendah

Kekurangan

:

1. Memerlukan bahan yang relatif banyak

2. Lebih mahal

(8)

Bahan aditif sintetis(buatan) :

bahan aditif makanan yang dibuat oleh manusia dan telah dicampur dengan zat lain.

Contoh :MSG(monosodium glutamate), aspartame, siklamat, sakarin, quinoline yellow dan sebagainya.

Keuntungan :

1. Memerlukan bahan yang relatif sedikit 2. Lebih murah

3. Mudah dicari

4. Lebih menarik warnanya 5. Rasanya lebih lezat

Kekurangan :

1. Memicu terjadinya penyakit kanker

2. Merusak kandungan gizi pada makanan

(9)

Zat Pewarna

• Zat pewarna adalah bahan yang ditambahkan ke dalam makanan yang bertujuan memperbaiki atau memberi warna pada makanan.

• Zat pewarna dibagi menjadi dua macam:

a. Zat pewarna alami

Zat pewarna makanan yang diperoleh dari bahan alam, ekstrak tumbuhan, lebih aman, namun variasi warna & jumlahnya sedikit, kurang praktis, serta tidak tahan lama (mudah memudar).

b. Zat pewarna sintetis

Pewarna yang diperoleh melalui proses sintesis kimia menggunakan bahan-bahan kimia, atau dari bahan yang mengandung pewarna alami melalui ekstraksi secara kimiawi.

lebih beragam, stabil pada penyimpanan, praktis, dan tahan lama tapi kurang aman bagi kesehatan bila berlebihan.

(10)

Contoh Zat pewarna alami adalah:

• warna hijau dari daun pandan atau suji,

• warna kuning dari kunyit,

• warna orange dari wortel,

• warna coklat dari karamel (gula yang dipanaskan) dan gula merah,

• warna merah dari daun jati,

• warna ungu dari kulit buah manggis dan lain-lain.

Dalam kehidupan sehari-hari orang jarang menggunakan zat pewarna alami, terlebih bagi mereka yang mempunyai usaha makanan dalam skala besar.

(11)

Zat Pewarna Sintetik

Pewarna buatan

:

Pemberi warna kuning : Quinoline Yellow, Sunset

Yellow FCF, Tartrazine, Orange GCN

Pemberi warna biru : Brilliant Blue FCF, Indigo

Carmine

Pemberi warna merah: Erythrosine, Carmoisine,

Annatto, Allura Red

Pewarna yang berbahaya

:

butter yellow

dapat menyebabkan kanker hati

rhodamin B dan methanil yellow bersifat

karsinogenik

.

Irving Sax menyatakan bahwa auramine bersifat

karsinogenik.

(12)

Contoh pewarna dan ambang batas penggunannya

No Jenis Pewarna Jenis Makanan Batas Maks Penggunaan 1. Brilliant Blue 1. Es krim 100 mg/kg

2. Jem, jeli, saus apel 200 mg/kg kalengan

3. Makanan lain 100 mg/kg

2. Coklat HT 1. Minuman ringan,

makanan cair 70 mg/L 2. Makanan lain 300 mg/kg 3. Eritrosin 1. Es krim 100 mg/kg 2. Udang kalengan 30 mg/kg 4. Hijau FCF 1. Buah pir kalengan 200 mg/kg 2. Ercis kalengan 200 mg/kg

5. Hijau S Lihat coklat HT Lihat coklat HT

(13)

Ditinjau dr kemasan dan harga:

• zat pewarna tekstil (teres / wantek)

dibungkus dengan kertas seadanya, seperti koran atau buram yang diberi merk tertentu (misal : cap Petruk, Tan Tjoen Sing, Jitu), harga relatif murah.

• zat pewarna makanan dibungkus dalam plastik rapi dan tertulis nomor ijin dari Depkes dengan harga yang relatif lebih mahal.

Ditinjau dari warna

zat pewarna tekstil memiliki warna lebih terang dibandingkan zat pewarna makanan yang diijinkan.

Perbedaan warna merah antara : (A)zat pewarna tekstil rhodamin B

dan

(14)

Zat Pewarna Sintetis yang Dilarang untuk Makanan dan Minuman

1. Auramine (C. I. Basic Yellow 2) 2. Alkanet

3. Butter Yellow (C. I. Solvent Yellow 2) 4. Black 7984 (Food Black 2) 27755 5. Bum Umber (Pigmen Brown 7) 77491 6. Chrysoidine (C. I. Basic Orange 2) 11270 7. Ctrus Red No. 2 12156

8. Chocolate Brown FB (Food Brown 2) - 9. Fast Red E (C. I. Food Red 4) 16045

10. Fast Yellow AB ( C. I. Food Yellow No. 2) 13045

11. Guinea Green B ( C. I. Acid Green No. 3) 42085

12. Indanthrene Blue RS (C. I. Food Blue 4) 69600

13. Magenta (C. I. Basic Violet 14) 42510

14. Methanil Yellow (Ext. D and B Yellow No. 1) 13065

15. Oil Orange SS (C. I. Solvent Orange 2) 12100

16. 18. Oil Yellow AB (C. I. Solvent Yellow 5) 11380

17. Oil Yellow OB (C. I. Solvent Yellow 6) 11390 18. Orange G (C. I. Food Orange 4) 16230

19. Orange RN (Food Orange 1) 15970 20. Orchil and Orcein -

21. Ponceau 3R (C. I. Red 6) 16155 22. Rhodamin B (C. I. Food Red 15) 4

(15)

Zat Pemanis

Zat pemanis merupakan bahan yang digunakan agar makanan mempunyai rasa manis atau lebih manis.

Zat pemanis dibedakan menjadi dua, yaitu 1. Pemanis alami

• Pemanis nutritif (menghasilkan kalori), berasal dari tanaman (sukrosa / gula tebu, gula bit, xylitol dan fruktosa), dari hewan (laktosa, madu), dan dari hasil penguraian karbohidrat (sirup glukosa, dekstrosa, sorbitol).

• Pemanis non nutritif (tidak menghasilkan kalori), berasal dari tanaman (steviosida). Gula bukan zat aditif pemanis, karena ia merupakan sumber energi / kalori bagi tubuh

2. pemanis buatan.

• zat pemanis sintetis, seperti sakarin, siklamat, dan sorbitol dimana rasa manisnya memang disintesis. Biasanya diperuntukkan bagi penderita diabetes

(16)

• Sakarin dan siklamat digunakan untuk permen,

kembang gula, es krim, makanan ringan,

minuman, buah kalengan, sirup.

• Sorbitol digunakan untuk kismis dan jeli.

• Sakarin (kemanisan 800 kali gula tebu), dosis

yang dianjurkan 300 mg/kg,

• monosodium siklamat / MSC (kemanisan 30

kali gula tebu). Dosis yang aman 11 mg/kg, dan

aspartam (kemanisan 200 kali gula tebu).

(17)

Zat Pengental

Bahan pengental adalah bahan yang dapat memekatkan

atau mengentalkan dan menstabilkan makanan yang

bercampur air membentuk kekentalan tertentu.

Bahan pengental digunakan pada saos, sirup, susu, jeli,

pudding, dan krim.

Bahan pengental yang biasa digunakan : gum arabik,

agar-agar, amilosa, pektin, gelatin, CMC, dan karagen.

(18)

ZAT Penguat Rasa dan Aroma

• bahan yang dapat memberikan, menambah, atau mempertegas rasa makanan, atau bahan yang tidak mempunyai rasa tetapi dapat menguatkan atau mengaktifkan rasa yang telah ada dalam makanan.

• Bahan alami : daun salam, lengkuas, ketumbar dll.

• Bahan penyedap rasa yang sering digunakan MSG atau vetsin.

• MSG mengandung gugus amino: mengurangi rasa bawang yang

tajam, rasa sayuran mentah yang tidak menyenangkan ataupun rasa pahit pada sayuran yang dikalengkan

(19)

Asam Sitrat:

Zat pemberi cita rasa dan pengawet makanan dan

minuman, terutama minuman ringan

Kecap

(20)

Pengawet

• Bahan pengawet adalah bahan kimia yang dapat mempertahankan

makanan dari kerusakan karena proses fermentasi, jamur, dan penguraian lainnya.

Sebagai contoh

• Natrium benzoat (untuk makanan dan minuman berasa asam),

• Kalsium propionat dan natrium propionat (untuk mencegah jamur pada roti dan kue),

• Asam sorbat dan natrium nitrat, (untuk daging olahan, keju).

• Zat pengatur keasaman (buffer): asam sitrat, asam tartrat, asam asetat, ammonium bikarbonat, dan natrium bikarbonat

(21)

Antioksidan

Beberapa antioksidan antara lain asam askorbat (pada

daging olahan, kaldu dan buah

kalengan), BHA (untuk olahan lemak atau minyak), BHT

(untuk margarine dan mentega).

antioksidan alami yang pemakaiannya lebih

aman dan tidak memiliki efek terhadap gangguan

kesehatan tubuh. Diantara antioksidan

alami tersebut adalah pepaya muda, cabe. kunyit, cabe,

bawang merah.

(22)

Bahan Antioksidan yang Diijinkan Dalam Pangan

No Nama Antioksidan Penggunaan Dalam Pangan Ukuran Maksimum yang diijinkan 1 Askorbat Kaldu 1 gr/kg

Daging Olahan, Jam, Jelly 500 mg/kg Ikan Beku 400 mg/kg 2 Butil Hidroksianisol (BHA) Lemak dan minyak makan

serta mentega 200 mg/kg Margarin 100 mg/kg 3 Butil Hidroksitoluen Ikan Beku 1 gr

Minyak, Mentega,

Margarine 200 mg/kg 4 Propil Galat Lemak, minyak makan,

margarine, dan mentega 100 mg/kg 5 Tokoferol Pangan Bayi 300/kg

(23)

Bahan Pengawet

• Bahan pengawet adalah zat yang ditambahkan pada suatu

makanan untuk memperpanjang masa simpan makanan, menjaga makanan agar tidak basi, dan tidak busuk.

• Pengawetan dengan menghambat fermentasi, pengasaman,

menekan pertumbuhan organisme yang merugikan, mengurangi oksidasi pada makanan dll.

a. Bahan Pengawet Makanan Alami

contoh: Garam, Gula , Kunyit, kayu manis, cengkih dll b. Bahan pengawet Sintetis

Contoh : Asam Benzoat, Natrium Benzoat, Sulfit, asam propianat dan garam kalium atau natrium propianat dll

(24)

Pengawet yang berbahaya:

Formalin

Merupakan bahan kimia yang terdiri dari 37% formaldehid dan 7 - 15% metanol dalam air.

• Pada umumnya digunakan untuk mengawetkan contoh biologi

(preparat) atau mayat.

• digunakan untuk mengawetkan makanan yang dapat menyebabkan:

1. iritasi pada saluran pernafasan

2. muntah-muntah, pusing, dan rasa terbakar pada tenggorokan yang dirasakan dalam jangka pendek.

• Jika konsumsi makanan yang mengandung formalin terus menerus,

menyebabkan kerusakan hati, jantung, otak, limpa, pankreas, sistem susunan saraf pusat dan ginjal.

(25)

Zat Anti kempal

• Bahan yang dapat mencegah pengempalan makanan berupa serbuk.

• Senyawa anhidrat yang dapat mengikat air tanpa menjadi basah

• Biasanya ditambahkan ke dalam bahan pangan yang bersifat bubuk

atau partikulat seperti garam meja, campuran kering (dry mixes), dan lain-lain

• Bertujuan: mencegah terjadinya penggumpalan dan menjaga agar bahan tetap dapat dituang (free flowing).

• Senyawa anti kempal:

a. garam-garam anhidrat yang bersifat cepat terhidrasi dengan mengikat air, atau

b. senyawa-senyawa yang dapat mengikat air melalui pengikatan di

permukaan (surface adhesion) tanpa menjadi basah dan menggumpal.

• biasanya adalah senyawa yang secara alami berbentuk hampir kristal (near crystalline).

(26)

Senyawa anti kempal digolongkan menjadi :

Garam (aluminium, amonium, kalsium, potassium,

dan sodium).

Kalsium posfat.

Magnesium oksida.

Garam (magnesium, kalsium, dan campuran kalsium

aluminium) dari asam silikat.

Contoh anti kempal;

aluminium silikat (produk susu bubuk) dan kalsium

silikat (pada garam meja).

(27)

Bahan anti kerak dan antikempal yang diijinkan adalah :

No Nama Bahan Antikempal Penggunaan Dalam

Pangan Ukuran Maksimum Yang Diijinkan 1 Alumunium Siklat susu dan Krim

Bubuk 1 gr/kg 2 Kalsium Alumunium Silikat Serbuk Garam

dengan Rempah dan Merica

20 gr/kg Gula Bubuk 15 gr/kg Garam Meja 10 gr/kg 3 Magnesium Karbonat Sama seperti

Kalsium Silikat 4 Magnesium Oksida dan

(28)

Zat Peniru Rasa

Zat aditif yang berfungsi untuk meniru rasa

buah-buahan (essence) antara lain adalah senyawa ester

Senyawa Ester

Amil asetat (pisang)

Amil butirat (jambu)

Amil valerat (apel)

Butil butirat (nanas)

Butil miristat (pala)

Butil propionat (rum)

(29)

Suplemen Nutrien (Penambah Gizi)

Bahan yang ditambahkan ke dalam makanan untuk

menambah kadar zat gizi yang telah ada dalam makanan

tersebut.

Contoh

Asam amino (dalam tepung gandum),

Yodium (dalam garam dapur),

Vitamin C (dalam minuman),

Vitamin A (dalam mentega),

Kalsium (dalam biskuit),

Vitamin D (dalam produk susu),

Vitamin B dan mineral (dalam produk biji-bijian),

Dan sebagainya.

(30)

Suplemen Yodium

Yodium merupakan komponen penting bagi kerja

hormon tiroksin yang ada dalam kelenjar tiroid.

Salah satu peran hormon tiroksin adalah dalam

sintesis protein, diantaranya untuk pertumbuhan

otak.

Bila kebutuhan yodium terpenuhi, pertumbuhan

otak akan menjadi sempurna, sehingga berpengaruh

pada kemampuan otak untuk berpikir.

Yodium dalam garam dapur minimal ikut andil

dalam pembentukan jaringan otak yang sempurna.

(31)

Konsumsi suplemen

Mengandung zat yang merangsang kerja otak, juga mengandung berbagai vitamin yang penting bagi tubuh, seperti vitamin A, B, C dan D.

Selain itu, suplemen juga mengandung mineral, seperti zat besi (Fe) berperan dalam pembentukan sel-sel darah merah & distribusi oksigen ke seluruh tubuh & Iodium (I) membantu sintesis protein tubuh.

Suplemen mengandung bahan tambahan yang berfungsi merangsang otak agar dapat terus bekerja dan tidak cepat lelah. Sebenarnya kondisi tubuh sudah lelah dan perlu istirahat.

Zat tambahan dalam suplemen bisa mempengaruhi kontraksi otot jantung. Kalau kadarnya berlebihan, otot jantung akan berkontraksi dengan sangat cepat (tidak normal), pengkonsumsi suplemen bisa meninggal tiba-tiba.

Kematian bisa disebabkan 3 hal, yaitu : (1) terlalu banyak mengkonsumsi minuman suplemen, (2) otot-otot jantung pengkonsumsi memang lemah, (3) produsen memasukkan zat tambahan yang melebihi dosis

(32)

Efek samping seperti hipervitaminosis dan kecanduan terjadi bila suplemen dikonsumsi secara rutin dengan jumlah yang jauh melebihi AKG (Angka Kecukupan Gizi).

Hipervitaminosis A lebih sering terjadi karena vitamin A larut

dalam lemak, dan bisa menyebabkan dimensia (lupa / linglung).

Berbeda dengan vitamin B dan C yang larut dalam air, jika

kelebihan dalam tubuh dapat dibuang melalui kencing.

Demikian juga dengan mineral, jika tubuh kelebihan akan

dibuang dalam bentuk feses melalui proses autoregulasi.

Pemakaian rutin dalam jangka panjang, bisa menyebabkan

kecanduan dan efek toleransi, yaitu permintaan dosis yang semakin besar untuk mendapatkan efek yang sama.

(33)

Zat Pengemulsi

• merupakan bahan yang dapat mengemulsikan atau

menghomogenkan beberapa fasa dengan kelarutan tertentu agar diperoleh produk olahan yang homogen.

• Sifat emulsi ditentukan oleh komposisi, jenis bahan yang

membentuk emulsi, dan interaksi antara bahan-bahan tersebut.

• Berbagai emulsi makanan baik yang bersifat elastis maupun yang bersifat plastis dapat dibuat dengan mengatur proses pembuatan, komposisi, dan jenis bahan pembantunya.

Zat pengemulsi berfungsi untuk:

pengemulsi, pemantap emulsi (penstabil), dan pengental emulsi. Contoh pengemulsi :

(34)

• Emulsi yang baik seharusnya stabil, tidak memisah, tidak berubah warna selama pendiaman, dan tidak berubah konsistensinya.

• Stabilitas emulsi dipengaruhi oleh ukuran partikel, perbedan densitas kedua fase, viskositas fase pendispersi, emulsi keseluruhan, jumlah dan jenis emulsifier, serta kondisi penyimpanan (Bennet, 1947).

• Struktur emulsifier terdiri atas molekul-molekul yang

mempunyai gugus lipofil dan hidrofil.

• Dalam suatu emulsi, gugus lipofil akan larut dalam fase minyak, sedangkan gugus hidrofil akan larut dalam fase air. Kedua gugus tersebut bersama-sama membentuk globula-globula emulsi.

(35)

No Nama Pengemulsi, Pemantap, dan Pengental

Penggunaan Dalam Pangan Ukuran Maksimum yang

diijinkan

1 Agar Sardine dan sejenisnya 2 gram/kg

Es krim, es puter dan sejenisnya 10 gram/kg

Keju 8 gram/kg Yogurt 5 gram/kg 2 Dekstrin Es Krim 30gr/kg Keju 10gr/kg Kaldu Secukupnya 3 Gelatin Keju 10 gr/kg Yogurt 5 gr/kg 4 Gom Es Krim 10 gr/kg Keju 8 gr/kg Saus Selada 7.5 gr/kg Yogurt 5 gr/kg 5 Karagen Sardine 20 gr/kg Es Krim 10 gr/kg Yogurt 5 gr/kg

6 Lecitin Minuman hasil olahan susu, roti,

dan margarine

Secukupnya

7 Karboksimetil selulosa (CMC) Sardine 20 gr/kg

Es Krim 10 gr/kg

Keju 5 gr/kg

8 Pektin Es Krim 30 gr/kg

Yogurt dan sayuran kaleng yang mengandung mentega

(36)

Zat Pemutih

Pemutih dan pematang tepung adalah bahan yang

mempercepat proses pemutihan tepung dan dapat

memperbaiki hasil pengolahan makanan.

Tepung baru : kekuning-kuningan, jika disimpan lama

akan memutih, bila ditambah pemutih maka cepat

menjadi putih

Contoh :

asam askorbat, oksida nitrogen, senyawa bromat, dan

hidrogen peroksida (pemutih susu pada pembuatan keju).

(37)

Zat Sequestran (Pengikat Logam)

• Sequestran adalah bahan-bahan yang dapat mengikat logam yang ada dalam makanan.

• Beberapa jenis logam harus dihilangkan karena mengakibatkan proses oksidasi sehingga makanan menjadi berubah warna dan rasa.

• Contoh sequestran : asam fosfat (untuk lemak dan minyak

(38)

Pengeras Makanan

Firming agent berfungsi agar tekstur makanan tetap terjaga lebih

renyah (crispy) dan tidak menjadi lunak selama proses

• dapat diaplikasikan pada proses pembuatan acar ketimun, sayuran, buah dalam kaleng, daging dan ikan dalam kaleng serta jem dan jeli

• Penambahan kalsium banyak diaplikasikan pada buah dan sayuran

sebelum dan sesudah panen untuk menunda proses pematangan.

• proses pengerasan dihasilkan dari kestabilan sistem membran dan pembetukan kalsium pektat (Ca-Pectates) yang akan menambah pengerasan pada dinding sel dan penguatan pada kulit buah dan sayuran.

(39)

• Pada proses panas, molekul COO- akan terbentuk dari pektin yang

terkandung pada buah dan sayuran selanjutnya dengan Ca2+ akan

membentuk lapisan garam saling bersilangan.

• Lapisan garam ini menyebabkan dinding sel buah akan terlindungi

dari enzim-enzim yang menyebabkan proses pelayuan. Bahan aditif pengeras makanan yang diijinkan diantaranya : 1. Aluminium Amonium Sulfat

2. Aluminium Kalium Sulfat 3. Aluminium Natrium Sulfat 4. Aluminium Sulfat (Anhidrat) 5. Kalsium Glukonat

Referensi

Dokumen terkait

Daftar Penukar Bahan Makanan (DPBM) berisi daftar bahan makanan yang dalam satu kelompok dapat saling mengganti satu sama lain, karena mempunyai nilai kandungan zat

Saus adalah bahan setengah cair atau cairan yang dikentalkan dengan salah satu bahan pengental yang mempunyai rasa penuh, digunakan sebagai pemberi rasa atau menambah rasa

• Air terikat (air hidrat) : yang terikat dengan ikatan hidrogen pada ion atau molekul lain yg mengandung O atau N, atau O yang tidak memiliki pasangan elektron yang

Pada acara sosialisasi Gambar 1 narasumber memberikan leaflet atau panduan tentang tips cara mengenali ciri-ciri makanan yang mengandung zat aditif berbahaya (formalin dan

Penggunaaan zat aditif pada makanan seringkali menimbulkan berbagai dampak negatif. Dampak yang paling sering muncul adalah dari penggunaan bahan aditif sintetik karena

Pemanis adalah zat yang ditambahkan kepada makanan atau minuman sehingga menimbulkan rasa manis. Pemanis alami disebut sukrosa yang dapat diperoleh dari olahan gula tebu, gula

Suatu bahan makanan dan minuman segar atau yang telah diolah bila dibiarkan secara bebas di udara terbuka pada suhu kamar dalam jangka waktu tertentu secara

Pengertian Bahan Tambahan Pangan secara umum adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan dan biasanya bukan merupakan komponen khas makanan, mempunyai atau