• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Net Interest Margin, Loan to Deposit Ratio, Non Performing Loan, Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional, dan Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Empiris Perusahaan Perbankan yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Net Interest Margin, Loan to Deposit Ratio, Non Performing Loan, Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional, dan Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Empiris Perusahaan Perbankan yang "

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Net Interest Margin, Loan to Deposit Ratio, Non Performing Loan, Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional, dan Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Kinerja

Keuangan (Studi Empiris Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015)

Disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar strara I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh :

VANY TRI HARTINA B 200 130 048

PROGAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

(2)

i

HALAMAN PERSETUJUAN

Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Net Interest Margin, Loan to Deposit Ratio, Non Performing Loan, Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional, dan Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Kinerja

Keuangan (Studi Empiris Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015)

PUBLIKASI ILMIAH

Oleh :

VANY TRI HARTINA B 200 130 048

Telah diperiksa dan disetujui oleh: Dosen Pembimbing

(3)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio, Net Interest Margin, Loan to Deposit Ratio, Non Performing Loan, Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional, dan Kualitas Aktiva Produktif Terhadap Kinerja

Keuangan (Studi Empiris Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015)

Yang ditulis oleh:

VANY TRI HARTINA B 200 130 048

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

Telah dinyatakan lulus ujian pada tanggal 31 Januari 2018 Tim Penguji

1. Eny Kusumawati, S.E.,Akt.,M.M. ( )

2. Dra. Nursiam, Akt.,M.H. ( )

3. Shinta Permata Sari, S.E.,M.M. ( )

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta

(4)

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa publikasi ilmiah ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya satu pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidaksamaan dalam pernyataan saya diatas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 3 Februari 2018 Penulis

Vany Tri Hartina B 200 130 048

(5)

1

ANALISIS PENGARUH CAR, NIM, LDR, NPL, BOPO, DAN KAP TERHADAP KINERJA KEUANGAN

(Studi Empiris Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Net Interest Margin (NIM), Loan to Deposit Ratio (LDR), Non Performing Loan (NPL), Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), dan Kualitas Aktiva Produktif (KAP) tarhadap kinerja keuangan. Populasi penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) mulai tahun 2012 sampai 2015. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 108 perusahaan. Teknik analisis data menggunakan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CAR, NIM, LDR, BOPO, dan KAP mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan. Sedangkan NPL tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan.

Kata Kunci: capital Adequacy ratio, net interest margin, loan to deposit ratio, non performing loan, biaya operasional pendapatan operasional, kualitas aktiva produktif, dan return on assets

Abstract

The aims of this study are to examine the Capital Adequacy Ratio (CAR), Net Interest Margin (NIM), Loan to Deposit Ratio (LDR), Non Performing Loan

(NPL), Operations Expense Operation Income (BOPO), and Quality of

Productive Assets (KAP) to Return on Assets (ROA). Population of this research is all of listed manufacturing firms in Indonesia Stock Exchange starting from 2012 until 2015. The sampling method use purposive sampling method with the

total sample as much as 108 companies. Technique of analysis data used the

classic assumptions test, they are normality test, multicollinearity test, heteroscedasticity test, and autocorelation test. Hypothesis test used multiple regression analysis.The results show that CAR, NIM, LDR, BOPO, and KAP has significant toward ROA. While, NPL has not significant toward ROA.

Keyword: capital Adequacy ratio, net interest margin, loan to deposit ratio, non performing loan, biaya operasional pendapatan operasional, kualitas aktiva produktif, and return on assets

1. PENDAHULUAN

Bank dikenal sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya yaitu menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan melakukan jasa-jasa lain dibidang perbankan. Atau dengan kata lain bank sebagai

(6)

2

lembaga yang berperan sebagai peratara keuangan (financial intermediary), yaitu perantara antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak-pihak yang membutuhkan dana. (Kasmir, 2012: 24). Oleh karena itu bank harus dapat menjaga kepercayaan masyarakat dengan menjamin tingkat likuiditas juga beroperasi secara efektif dan efisien untuk mencapai profitabilitas yang tinggi.

Menurut Budisantoso, Nuritomo (2014: 73) kesehatan suatu bank dapat diartikan sebagai kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku. Pengertian tentang kesehatan bank tersebut merupakan suatu batasan yang sangat luas karena kesehatan bank memang mencakup kesehatan suatu bank untuk melaksanakan seluruh kegiatan usaha perbankannya.

Kinerja keuangan bank merupakan bagian dari kinerja bank secara keseluruhan. Kinerja (performance) bank secara keseluruhan merupakan gambaran prestasi yang dicapai bank dalam operasionalnya, baik menyangkut aspek keuangan, pemasaran, penghimpunan, dan penyaluran dana, teknologi maupun sumber daya manusia (Faisal Abdullah, 2003: 120). Salah satu tujuan utama penelitian di bidang kinerja keuangan adalah untuk mengetahui dan menganalisis tingkat profitabilitas yang dihasilkan pada suatu periode waktu tertentu.

Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses melaksanakan usahanya (Taswan, 2006: 4). Perusahaan perbankan dipilih sebagai objek penelitian karena perusahaan perbankan merupakan perusahaan yang sangat menunjang perekonomian Indonesia secara menyeluruh, baik dalam memberikan jasa kredit pinjaman untuk usaha mikro maupun makro dan juga sebagai media penyimpanan dana yang aman bagi para nasabahnya.

Beberapa rasio keuangan dapat digunakan untuk menghitung suatu laporan keuangan melalui beberapa rasio keuangan yang biasanya dijadikan sebagai dasar penilaian tingkat kesehatan bank dan nantinya hasil tersebut akan dijadikan alat untuk mengestimasikan beberapa hubungan kunci serta kecenderungan yang dapat

(7)

3

memberikan dasar pertimbangan mengenai potensi keberhasilan perusahaan dimasa yang akan datang.

Kinerja keuangan perbankan dapat dilihat dari Return on Assets (ROA). Alasan dipilihnya ROA sebagai ukuran kinerja adalah karena ROA digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimiliknya. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank dari segi penggunaan aset. Dengan demikian kinerja keuangan dalam suatu perbankan akan mengalami peningkatan.

Terkait banyaknya topik yang telah dilakukan oleh para peneliti terdahulu, yaitu Nur Aini (2013). Penelitian ini mereplikasi dari penelitian diatas. Penelitian ini terdapat beberapa perbedaan, diataranya bahwa penelitian ini menggunakan periode penelitian pada tahun 2012-2015.

Penelitian ini bermaksud untuk melakukan penelitian lebih lanjut terhadap kinerja keuangan dengan menggunakan Return on Asset (ROA) sebagai alat ukur kinerja keuangan perusahaan.

2. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan rasio-rasio keuangan. Penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai proses pemecahan masalah yang diselidiki dengan melukiskan keadaan subyek dan obyek penelitian pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau bagaimana adanya. Pelaksanaan metode penelitian deskriptif tidak terbatas sampai pada penyusunan dan pengumpulan data, tetapi meliputi analisis dan interpretasi tentang data tersebut, selain itu semua data yang dikumpulkan memungkinkan menjadi kunci terhadap apa yang diteliti.

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan bank umum go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2012 sampai dengan tahun 2015.

Pada penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling yaitu sampel atas dasar kesesuaian karakteristik sampel dengan kriteria pemilihan sampel yang ditentukan. Kriteria pemilihan sampel

(8)

4

sebagai berikut: perusahaan perbankan yang tercantum di idx memiliki laporan keuangan pada tahun 2012-2015 dan data variabel yang diperlukan lengkap.

Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini, dilakukan dengan cara mendownload laporan keuangan publikasi (annual report) dari situs website www.idx.co.id. Laporan keuangan publikasi bank sebagai dasar untuk menghitung variabel penelitian pada tahun 2012-2015.

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh terhadap kinerja keuangan Hasil perhitungan diperoleh nilai signifikansi untuk Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah α = 0,018 < 0,05, menandakan Capital Adequacy Ratio (CAR) mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar CAR maka kinerja keuangan bank akan menurun. Hal tersebut dapat mengakibatkan semakin kecilnya kemampuan bank dari segi permodalan dalam meminimalisir resiko kerugian yang akan ditimbulkan, sehingga akan menyababkan suatu masalah yang dihadapi perbankan dalam sektor internal.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Nahdia Kinanti (2015), dan Dewa Ayu & Ida Bagus (2016) yang menyatakan variabel CAR berpengaruh negatif signifikan terhadap variabel ROA. Hal ini membuktikan bahwa semakin tinggi tingkat kecukupan modal (CAR) suatu bank tidak dapat menjadi tolak ukur keberhasilan manajemen bank dalam meningkatkan kinerja keuangan perusahaan periode 2012-2015.

3.2 Net Interest Margin (NIM) berpengaruh terhadap kinerja keuangan Hasil perhitungan diperoleh nilai signifikansi untuk Net Interest Margin (NIM) adalah α = 0,000 < 0,05, menandakan Net Interest Margin (NIM) mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar NIM yang disertai dengan meningkatnya laba maka kinerja keuangan bank akan semakin baik, dengan demikian bank perlu berhati-hati dalam memberikan kredit sehingga kualitas aktiva produktifnya tetap terjaga. Dengan kualitas kredit yang bagus

(9)

5

dapat meningkatkan pendapatan bunga bersih sehingga pada akhirnya berpengaruh terhadap laba bank. Pendapatan bunga bersih yang tinggi akan mengakibatkan meningkatnya laba sebelum pajak sehingga kinerja keuangannya pun bertambah.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Esther, dkk (2011), Farah Margaretha (2013), Tan Sau Eng (2013), dan Darmansyah (2014) yang menyatakan variabel NIM berpengaruh signifikan terhadap variabel ROA dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Sehingga dapat ditarik kesimpulan jika nilai NIM semakin tinggi, maka ROA yang diperoleh bank akan meningkat. Dengan demikian kinerja keuangan perusahaan akan semakin membaik.

3.3 Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh terhadap kinerja keuangan Hasil perhitungan diperoleh nilai signifikansi untuk Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah α = 0,002 < 0,05, menandakan Loan to Deposit Ratio (LDR) mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semakin tinggi LDR menunjukkan semakin riskan kondisi likuiditas bank yang akan menyebabkan kinerja keuangan akan menurun. Jika presentase penyaluran kredit terhadap dana pihak ketiga berada antara 85 -100%, maka bank tersebut dapat dikatakan mempunyai tingkat profitabilitas yang baik, sehingga kinerja keuangan bank tersebut juga baik. Peningkatan pada laba, menyebabkan ROA juga akan meningkat, karena laba merupakan komponen yang membentuk ROA.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Farah Margaretha (2013), Nyoman Triana Dewi (2015), Tan Sau Eng (2013), dan Dewa Ayu & Ida Bagus (2016) yang menyatakan variabel LDR berpengaruh signifikan terhadap variabel ROA dengan tingkat signifikansi 0,002 < 0,05. Sehingga dapat ditarik kesimpulan apabila semakin tinggi LDR suatu bank tidak dapat menjadi tolak ukur keberhasilan manajemen bank dalam meningkatkan kinerja keuangan perusahaan periode 2012-2015.

3.4 Non Performing Loan (NPL) tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan

(10)

6

Hasil perhitungan diperoleh nilai signifikansi untuk Non Performing Loan (NPL) adalah α = 0,083 > 0,05, menandakan Non Performing Loan (NPL) tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa NPL tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Kaitan ROA dengan besarnya NPL bank dapat diartikan bahwa bank memiliki risiko kredit macet yang besar dari pencairan kreditnya diharapkan dengan adanya pencairan kredit yang besar dapat menghasilkan laba yang besar pula bagi perusahaan sehingga dapat meningkatkan ROA perusahaan.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Nahdia Kinanti (2015) yang menyatakan variabel NPL tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel ROA dengan tingkat signifikansi 0,083 > 0,05. Kesimpulan yang dapat diambil adalah apabila semakin tinggi NPL suatu bank tidak dapat menjadi tolak ukur keberhasilan manajemen bank dalam meningkatkan kinerja keuangan perusahaan periode 2012-2015.

3.5 Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh terhadap kinerja keuangan

Hasil perhitungan diperoleh nilai signifikansi untuk Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) adalah α = 0,000 < 0,05, menandakan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jika BOPO meningkat, maka ROA yang diperoleh menurun. Hal ini disebabkan karena tingkat efisiensi bank dalam menjalankan operasinya, berpengaruh terhadap tingkat pendapatan “earning” yang dihasilkan oleh bank tersebut. Jika kegiatan operasional dilakukan dengan efisien maka pendapatan yang dihasilkan oleh bank tersebut akan naik.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Esther, dkk (2011), Farah Margaretha (2013), Nuraini (2013), Darmansyah (2014), dan Nahdia Kinanti (2015) yang menyatakan variabel BOPO berpengaruh signifikan terhadap variabel ROA dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini dapat membuktikan apabila semakin tinggi BOPO suatu bank dapat menjadi tolak ukur keberhasilan

(11)

7

manajemen bank dalam meningkatkan kinerja keuangan perusahaan periode 2012-2015.

3.6 Kualitas Aktiva Produktif (KAP) berpengaruh terhadap kinerja keuangan

Hasil perhitungan diperoleh nilai signifikansi untuk Kualitas Aktiva Produktif (KAP) adalah α = 0,000 < 0,05, menandakan Kualitas Aktiva Produktif (KAP) mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kualitas Aktiva Produktif (KAP) berpengaruh negatif terhadap kinerja keuangan, itu berarti bahwa jika KAP meningkat, maka ROA yang diperoleh menurun. Peningkatan ataupun penurunan PPAP selama periode penelitian mempengaruhi kenaikan atau penurunan ROA secara negatif signifikan. Semakin rendah PPAP yang dicapai oleh bank menunjukkan kinerja bank semakin baik.

Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Nuraini (2013), yang menyatakan variabel KAP berpengaruh signifikan terhadap variabel ROA dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Hal ini dapat membuktikan apabila semakin tinggi KAP suatu bank dapat menjadi tolak ukur keberhasilan manajemen bank dalam meningkatkan kinerja keuangan perusahaan periode 2012-2015.

4. PENUTUP

Berdasarkan penelitian tentang analisis pengaruh CAR, NIM, LDR, NPL, BOPO, dan KAP terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015 dapat disimpulkan sebagai berikut: Pertama, Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan, semakin tinggi CAR maka kinerja keuangannya akan semakin menurun. Kedua, Net Interest Margin (NIM) berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan, semakin tinggi NIM maka kinerja keuangannya akan semakin meningkat.

Ketiga, Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan, semakin tinggi LDR maka kinerja keuangannya akan semakin menurun. Keempat, Non Performing Loan (NPL) tidak berpengaruh signifikan

(12)

8

terhadap kinerja keuangan, semakin tinggi NPL maka kinerja keuangannya tidak berubah. Kelima, Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan, semakin tinggi BOPO maka kinerja keuangannya akan semakin menurun. Keenam, Kualitas Aktiva Produktif (KAP) berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan, semakin tinggi KAP maka kinerja keuangannya akan semakin menurun.

Penelitian ini mempunyai keterbatasan, sehingga perlu diperhatikan bagi peneliti-peneliti selanjutnya. Adapun keterbatasan penelitian yang ada adalah sebagai berikut: Periode penelitian ini pada tahun 2012-2015, sehingga kemungkinan akan mendapatkan hasil pengukuran yang berbeda pada periode sebelumnya dan periode yang akan datang. Penelitian ini hanya menggunakan enam variabel CAR, NIM, LDR, NPL, BOPO, dan KAP dalam menilai kinerja keuangan perbankan, yang dimungkinkan terdapat variabel lainnya dalam mempengaruhi kinerja keuangan perbankan.

Berdasarkan simpulan dan keterbatasan tersebut, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut: Pada penelitian yang akan datang disarankan untuk memperpanjang periode penelitian. Disarankan untuk menambah variabel lain yang dapat diukur untuk menilai kinerja keuangan perbankan, seperti Net Profit Margin (NPM), Interest Rate Risk (IRR), Current Ratio, Quick Ratio, Total Assets Turn Over, Fixed Assets Turn Over,

DAFTAR PUSTAKA

Aini, N. (2013). Pengaruh CAR, NIM, LDR, NPL, BOPO, dan KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF Terhadap Perubahan Laba. Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan, 14-25.

Darmansyah. (2014). Capital Adequacy Ratio, Loan to Deposit Ratio, Non Performing Loan, Operational Cost Ratio, Net Interest Margin dan Return On Assets. Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan, 82-94. Dewa Ayu Sri Yudiartini, I. B. (2016). Pengaruh Rasio Keuangan terhadap

Kinerja Keuangan Sektor Perbankan di Busra Efek Indonesia. E- Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 1183-1209.

(13)

9

Eng, T. S. (2013). Pengaruh NIM, BOPO, LDR, NPL & CAR Terhadap ROA. Jurnal Dinamika Manajemen, 153-167.

Esther Novelina Hutagalung, D. K. (2011). Analisa Rasio Keuangan terhadap Kinerja Bank Umum di Indonesia. Jurnal Aplikasi Manajemen, 122-129.

Muhammad, N. K. (2015). Pengaruh CAR, NPL, dan BOPO terhadap Profitabilitas dan Return Saham pada Bank yang Terdaftar di BEI . Jurnal EMBA, 258-269.

Nyoman Triana Dewi, I. G. (2015). Pengaruh Kualitas Aktiva Produktif, CAR, Leverage dan LDR pada Profitabilitas Bank. E- Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 295-312.

Zai, F. M. (2013). Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Perbankan Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, 133-141.

Mudrajad Kuncoro, S. (2002). Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi (1st ed.). Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Universitas Sumatera

Dari penelitian ini, terlihat bahwa program pengentasan kemiskinan yang dilaksanakan oleh beberapa instansi tidak saling mendukung, bahkan terdapat tumpang tindih

1.) Analisis tuntutan kurikulum (SKL, SK, KD, indikator) 2.) Analisis kebutuhan di lapangan. 3.) Analisis potensi ICT untuk kebutuhanpembelajaran. 4.) Analisis kebijakan.

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 2 ayat (2) dan ayat (3) serta Pasal 3 ayat (2)

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi ilmiah tentang jenis pakan alternatif yang dapat diterima keong darat dari Menoreh, Yogyakarta, meliputi:

Sama halnya dengan CAR, suatu perusahaan memiliki kinerja yang baik jika kepemilikan institusional tinggi maka akan meningkatkan nilai CAR.. Akan tetapi hasil pengujian

Namun Dewi (2014) meneliti kepuasan pasien pada pelayanan pendaftaran. Sedangkan subjek penelitian ini adalah pasien usia lanjut yang berkunjung ke

Kharisma Ide Nusantara Garmindo mengalami suatu permasalahan yaitu jumlah pencapaian ouput yang dihasilkan pada proses produksinya tidak sesuai dengan target produksi yang