• Tidak ada hasil yang ditemukan

Survei kecemasan aspek kognitif pada siswa kelas V SD di Kecamatan Godean

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Survei kecemasan aspek kognitif pada siswa kelas V SD di Kecamatan Godean"

Copied!
181
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. SURVEI KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS V SD DI KECAMATAN GODEAN SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: Anastasia Eka San Diana NIM: 151134103. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. SURVEI KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS V SD DI KECAMATAN GODEAN. SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Oleh: Anastasia Eka San Diana NIM: 151134103. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019. i.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ii.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. iii.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERSEMBAHAN Skripsi ini aku persembahkan untuk: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa memberikan berkat kesehatan, keselamatan, dan kelancaran secara berlimpah ketika proses penelitian dan penyusunan skripsi ini. 2. Orang tuaku, Bapak Stephanus Adang dan Ibu Modesta Susiati Rahaju yang selalu memberikan semangat, dukungan moral, dan senantiasa mendoakan. 3. Adik laki-lakiku, Virgo Viaktor San Armando yang memberikan semangat dan dukungan. 4. Keluarga Besar Tobias Sareng yang senantiasa memberikan dukungan dalam proses penyusunan skripsi berupa motivasi dan doa. 5. Keluargaku yang ada di Pulau Jawa yang memberikan semangat. 6. Para Sahabatku yang memberikan semangat, motivasi, dan dukungannya. 7. Almamaterku tercinta Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.. iv.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO “Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan.” (Yesaya 41:10). “In you, Lord my God, I put my trust.” (Psalm 25: 1). “Ketika engkau menunda tugas, itu pertanda awal dari sebuah kegagalan.” (Stephanus Adang). “Dalam hal belajar tak ada kata tertinggal, dalam hal belajar tak ada rasa malu, namun dalam hal belajar pasti ada proses manis yang akan dilalui.” (Anastasia Eka San Diana). v.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.. Yogyakarta, 7 Agustus 2019 Peneliti. Anastasia Eka San Diana. vi.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS. Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama. : Anastasia Eka San Diana. Nomor Mahasiswa. : 151134103. Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Karya Ilmiah saya yang berjudul: “SURVEI KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS V SD DI KECAMATAN GODEAN” beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti.. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 7 Agustus 2019 Yang menyatakan. Anastasia Eka San Diana. vii.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK SURVEI KECEMASAN ASPEK KOGNITIF PADA SISWA KELAS V SD DI KECAMATAN GODEAN. Anastasia Eka San Diana Universitas Sanata Dharma 2019 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecemasan aspek kognitif pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Godean. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskripsif dengan menggunakan metode survei. Populasi penelitian adalah siswa kelas V di seluruh SD Negeri Kecamatan Godean dengan jumlah sekolah dasar 20 SD Negeri. Sampel penelitian adalah siswa kelas V SD di 12 SD Negeri yang terpilih berdasarkan terknik simple random sampling di Kecamatan Godean. Pengumpulan data diperoleh dengan observasi, penyebaran skala kecemasan aspek kognitif, dan dokumentasi. Kecemasan aspek kognitif yang dialami siswa di penelitian ini dapat dibagi dalam 5 kategori yaitu tidak cemas, kecemasan ringan, kecemasan sedang, kecemasan berat, dan kecemasan sangat berat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) terdapat kecemasan aspek kognitif yang dialami siswa kelas V SD Negeri di Kecamatan Godean. 2) Tingkat kecemasan aspek kognitif pada siswa kelas V SD Negeri di Kecamatan Godean, termasuk kategori kecemasan ringan dengan persentase sebesar 56,49% dari keseluruhan sampel yang telah diteliti sebanyak 354 siswa. Kata kunci: kecemasan, kognitif, dan Kecamatan Godean. viii.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT COGNITIVE ASPECT ANXIETY SURVEY FOR GRADE V ELEMENTARY SCHOOL STUDENT IN GODEAN DISTRICT Anastasia Eka San Diana Sanata Dharma University 2019 The purpose of this research to determine cognitive aspects anxiety in fifth grade students of Public Elementary Schools in Godean District. This research descriptived quantitative studied using a survey methods. The studied population was fifth grade students in all Godean District Public Elementary Schools with a total of 20 elementary schools. The studied sample was grade V elementary school students in 12 selected public elementary schools in Godean District. Data collection obtained by observation, dissemination of anxiety scale cognitive aspects, and documentation. The cognitive aspect of anxiety experienced in this studied can be divided into 5 categories, namely no anxiety, mild anxiety, moderate anxiety, severe anxiety, and very severe anxiety. The results of this studied indicate that 1) there were cognitive aspects of anxiety experienced by fifth grade students of state elementary schools in Godean District. 2) The level of cognitive aspects of anxiety in fifth grade students of SD Negeri in Godean District, includied mild anxiety category with a percentage of 56.49% of the total sample that has been studied as many as 354 students. Keywords: anxiety, cognitive, and Godean District. ix.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. KATA PENGANTAR Puji Syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, penyertaan dan karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Survei Kecemasan Aspek Kognitif. pada Siswa Kelas V SD. di. Kecamatan Godean” dengan lancar dan tepat pada waktunya. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar (S.Pd.), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Dengan selesainya skripsi ini, peneliti menyadari bahwa banyak pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan. Untuk itu, peneliti mengucapkan terima kasih dengan tulus hati kepada: 1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang senantiasa memberikan berkat kesehatan, keselamatan, kelancaran dalam proses penelitian dan penyusunan skripsi ini. 2. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. 3. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Kaprodi PGSD, Universitas Sanata Dharma. 4. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakaprodi PGSD, Universitas Sanata Dharma. 5. Elisabeth Desiana Mayasari, S.Psi., M.A. dan Brigitta Erlita Tri Anggadewi, S.Psi., M.Psi. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang mendampingi, mengarahkan, memberi semangat kepada saya selama proses penelitian hingga penyusunan skripsi. 6. Kepala Sekolah, dan para guru di SD Negeri Plaosan I yang berkenan memberikan izin melaksanakan uji validitas dan reabilitas instrumen penelitian. 7. Pihak Sekolah, para Kepala Sekolah, dan para guru selaku wali kelas V SD Negeri di Kecamatan Godean yang berkenan memberi izin melaksanakan penelitian. 8. Orang tua terkasih, Bapak Stephanus Adang dan Ibu Modesta Susiati Rahaju yang memberikan semangat, dukungan moral, kasih sayang, senantiasa x.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. mendoakan sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan tepat waktu. 9.. Adik laki-laki, Virgo Viaktor San Armando yang memberikan semangat dan dukungan.. 10. Keluarga Besar Tobias Sareng yang senantiasa memberi dukungan dan semangat dalam proses penyusunan skripsi berupa motivasi dan doa. 11. Semua keluarga yang ada di Pulau Jawa yang memberikan semangat. 12. Saudara-saudaraku terkasih, yakni Abang Eventus, Abang. Nofry, Abang. Elvris, Kak Lala, Kak Vivin, Kak Fitry, Kak Dessy, Adik Rani, Adik Monic, Adik Filda, Adik Lia, dan Adik Verena, Adik Tegar, Adik Dhela. 13. Para rekan terkasih yang selalu memberikan motivasi, dan bantuannya yakni Rosita Kristina Pertiwi, Lydia Ratna Sari, Prita Mega Sari, Konsita Belarosa Resy Naen. 14. Para Sahabat yang memberikan semangat dan dukungan, yakni Aprilia, Gracesita, Ivan, Wawan, Mbak Dwi, Atikah, Cici, Hariska, PNW, Weniy, Irene, Ayuni, Olina, Kitty, Lia, Ratna, Clara. 15. Para teman payung Survei Kecemasan yang memberi semangat. 16. Para teman magang mulai dari magang Pramuka sampai dengan magang PLP 3, dan teman PGSD angkatan 2015 kelas A yang telah memberikan semangat. 17. Semua pihak yang membantu dan memberi dukungan yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu. Peneliti menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, peneliti berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya. Yogyakarta, 7 Agustus 2019 Peneliti. Anastasia Eka San Diana. xi.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING......................................................ii HALAMAN PENGESAHAN................................................................................iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv HALAMAN MOTTO ............................................................................................. v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ......... vii ABSTRAK ........................................................................................................... viii ABSTRACT ............................................................................................................. ix KATA PENGANTAR ............................................................................................ x DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi DAFTAR RUMUS ............................................................................................. xvii DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 6 D. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 7 E. Definisi Operasional ....................................................................................... 7 BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 8 A. Kajian Pustaka ................................................................................................ 8 1. Kognitif......................................................................................................8 a. Perkembangan Kognitif...........................................................................8 b. Tahapan Perkembangan Kognitif...........................................................9 2. Kecemasan................................................................................................11 a. Definisi Kecemasan..............................................................................11 b. Penyebab Terjadinya Kecemasan .......................................................11 xii.

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. c. Aspek-aspek Kecemasan.......................................................................12 d. Indikator Kecemasan ...........................................................................14 e. Tingkat Kecemasan...............................................................................15 B. Penelitian yang Relevan................................................................................ 17 C. Kerangka Berpikir ........................................................................................ 21 D. Hipotesis Penelitian ...................................................................................... 25 BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 26 A. Jenis Penelitian ............................................................................................. 26 B. Setting Penelitian .......................................................................................... 27 C. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................................... 29 D. Variabel Penelitian ....................................................................................... 32 E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 33 1. Observasi...................................................................................................33 2. Skala Kecemasan ....................................................................................34 3. Dokumentasi.............................................................................................34 F. Instrumen Penelitian...................................................................................... 35 1. Pedoman Observasi...................................................................................35 2. Skala Psikologi..........................................................................................36 G. Teknik Pengujian Instrumen ......................................................................... 44 H. Teknik Analisis Data .................................................................................... 51 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 57 A. Hasil Penelitian ............................................................................................. 57 1. Deskripsi Penelitian .................................................................................57 2. Kecemasan Aspek Kognitif pada Siswa Kelas V SD .............................62 3. Tingkat Kecemasan Aspek Kognitif pada Siswa Kelas V SD..................80 B. Pembahasan .................................................................................................. 84 BAB V PENUTUP ................................................................................................ 91 A. Kesimpulan Penelitian .................................................................................. 91 B. Keterbatasan Penelitian ................................................................................ 91 C. Saran Penelitian ............................................................................................ 92 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 93 LAMPIRAN .......................................................................................................... 96. xiii.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR TABEL. Tabel 3.1 Jadwal Penelitian .................................................................................. 28 Tabel 3.2 Daftar Populasi Penelitian .................................................................... 30 Tabel 3.3 Daftar Sampel Penelitian ..................................................................... 31 Tabel 3.4 Kisi-kisi Pedoman Observasi Penelitian Survei Kecemasan Aspek Kognitif ............................................................................................... 36 Tabel 3.5 Kisi-kisi Indikator Penyusunan Skala Kecemasan Aspek Kognitif dalam bentuk kalimat pernyataan .......................................................... 37 Tabel 3.6 Blue-print Penyusunan Skala Kecemasan Aspek Kognitif dalam Bentuk Angka ....................................................................................... 40 Tabel 3.7 Revisi Blue-print Penyusunan Skala Kecemasan Aspek Kognitif dalam Bentuk Angka ............................................................................ 41 Tabel 3.8 Revisi Blue-print Penyusunan Skala Kecemasan Aspek Kognitif dalam Bentuk Angka ............................................................................ 43 Tabel 3.9 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Pertama mengenai Instrumen Skala Kecemasan Aspek Kognitif ........................................................ 46 Tabel 3.10 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Kedua mengenai Revisi Instrumen Skala Kecemasan Aspek Kognitif ........................................................ 48 Tabel 3.11 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Pertama mengenai Instrumen Skala Kecemasan Aspek Kognitif ...................................................... 51 Tabel 3.12 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Kedua mengenai Revisi Instrumen Skala Kecemasan Aspek Kognitif ..................................... 51 Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian ............................................................. 58 Tabel 4.2 Tingkat Kecemasan ............................................................................. 62 Tabel 4.3 Persentase Tingkatan Kecemasan di SD Negeri Godean I .................. 63 Tabel 4.4 Persentase Tingkatan Kecemasan di SD Negeri Sidomoyo ................. 64 Tabel 4.5 Persentase Tingkatan Kecemasan di SD Negeri Semarangan I ........... 65 Tabel 4.6 Persentase Tingkatan Kecemasan di SD Negeri Godean III ................ 66 Tabel 4.7 Persentase Tingkatan Kecemasan di SD Negeri Krapyak ................... 67. xiv.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 4.8 Persentase Tingkatan Kecemasan di SD Negeri Sidoarum ................. 68 Tabel 4.9 Persentase Tingkatan Kecemasan di SD Negeri Semarangan IV ........ 69 Tabel 4.10 Persentase Tingkatan Kecemasan di SD Negeri Sidoluhur ............... 70 Tabel 4.11 Persentase Tingkatan Kecemasan di SD Negeri Godean II ............... 71 Tabel 4.12 Persentase Tingkatan Kecemasan di SD Negeri Jetak ....................... 72 Tabel 4.13 Persentase Tingkatan Kecemasan di SD Negeri Tinom .................... 73 Tabel 4.14 Persentase Tingkatan Kecemasan di SD Negeri Pengkol .................. 74 Tabel 4.15 Data Frekuensi Survei Tingkat Kecemasan Aspek Kognitif Siswa Kelas V SD Negeri di Kecamatan Godean ........................................ 76 Tabel 4.16 Rangkuman Data Penelitian Survei Tingkat Kecemasan Aspek Kognitif Siswa Kelas V SD Negeri di Kecamatan Godean............... 79 Tabel 4.17 Rekapitulasi Data Penelitian Survei Tingkat Kecemasan Aspek Kognitif Siswa Kelas V SD Negeri di Kecamatan Godean............... 81. xv.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR. Gambar 2.1 Literatur Map ................................................................................... 20 Gambar 4.1 Data Penelitian Survei Tingkat Kecemasan Aspek Kognitif Siswa Kelas V SD Negeri di Kecamatan Godean ............................ 83. xvi.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR RUMUS Rumus 4.1 Rumus Perhitungan Jarak Interval ......................................... 61. xvii.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Surat Izin Melaksanakan Uji Validitas Instrumen Penenlitian ..... 97 Lampiran 2. Surat Izin Melaksanakan Penenlitian ............................................ 99 Lampiran 3. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penenlitian ..................... 111 Lampiran 4. Validitas Data dan Reliabilitas Instrumen .................................... 123 Lampiran 5. Skala Psikologi .............................................................................. 132 Lampiran 6. Sampel Hasil Pekerjaan Siswa sesuai Klasifikasi Tingkat Kecemasan ....................................................................... 141 Lampiran 7. Data Frekuensi Tingkat Kecemasan Aspek Kognitif Siswa Kelas V SD Negeri di Kecamatan Godean................................... 153 Lampiran 8. Lembar Pedoman Observasi.......................................................... 156 Lampiran 9. Hasil Observasi.............................................................................. 157 Lampiran 10. Foto-foto Penelitian .................................................................... 160. xviii.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB I PENDAHULUAN Bab I ini memaparkan mengenai (1) latar belakang masalah, (2) rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian, dan (5) definisi operasional. A. Latar Belakang Masalah Kognitif adalah kemampuan seorang anak menghubungkan sesuatu dan menalar suatu hal. Perkembangan kognitif merupakan pertumbuhan berpikir logis dari masa bayi hingga dewasa (Ibda, 2015: 27). Piaget (dalam Asrul, 2016: 188) menjelaskan bahwa perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetika yaitu proses yang didasarkan atas mekanisme biologis yaitu perkembangan sistem syaraf. Kemampuan kognitif dapat dipahami sebagai kemampuan anak untuk berpikir lebih kompleks dan kemampuan melakukan penalaran dan pemecahan masalah. Perkembangan kemampuan kognitif memudahkan peserta didik menguasai pengetahuan umum yang lebih luas sehingga anak mampu melanjutkan fungsinya dengan wajar ketika berinteraksi dengan masyarakat dan lingkungan (Desmita, 2009: 96). Sedangkan, Sujiono (2008: 33) mengungkapkan bahwa kognitif adalah suatu proses berpikir, yaitu kemampuan setiap individu untuk menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwanya. Berdasarkan dua pengertian kognitif, Sujiono dan Desmita berpendapat bahwa kognitif adalah pertumbuhan berpikir seorang anak mulai dari usia bayi hingga dewasa berkaitan dengan kemampuan menghubungkan sesuatu hal dan menalar suatu hal. Perkembangan adalah serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat. dari. proses. kematangan. dan. pengalaman. (Hurlock,. 1990:. 2).. Perkembangan adalah pemunculan sifat-sifat yang baru di makhluk hidup, yang 1.

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. berbeda dari sebelumnya di lingkungan (Kasiram, 1983: 23). Dengan demikian, perkembangan adalah serangkaian perubahan yang terjadi akibat dari proses kematangan dan pengalaman makhluk hidup yang memunculkan sifat baru di lingkungannya dan bersifat terus menerus. Perkembangan kemampuan kognitif anak dapat terjadi melalui proses individu setiap anak dan secara kelompok. Dengan demikian, perkembangan kognitif adalah perubahan yang terjadi dari proses kematangan dan pengalaman makhluk hidup berkaitan dengan kemampuan menghubungkan sesuatu hal dan memunculkan sifat baru di lingkungannya dan bersifat terus menerus dan dapat terjadi melalui proses individu di setiap anak dan secara kelompok. Nietzel (dalam Ghufron, 2012: 141) menyebutkan bahwa kecemasan berasal dari bahasa Latin (anxius) dan Jerman (angsf) yaitu suatu kata yang digunakan untuk menggambarkan efek negatif dan rangsangan sosiologi. Sedangkan Muchlas (dalam Ghufron, 2012: 142) mendefinisikan istilah kecemasan sebagai suatu pengalaman subjektif mengenai ketegangan mental kesukaran dan tekanan yang menyertai konflik dan ancaman. Maka dari itu dapat ditarik benang merah pengertian kecemasan adalah suatu pengalaman yang menggambarkan ketegangan mental seseorang akibat sebuah ancaman. Berdasarkan data yang telah diperoleh peneliti di surat kabar detik.com hari Kamis, 19 Juli 2012 pukul 09.59 WIB mengenai berita kecemasan siswa SD pada pelajaran matematika, pelajaran matematika merupakan salah satu wadah kemampuan kognitif anak yang dapat diamati oleh guru. Berita ini, menuliskan bahwa seorang anak mengalami kecemasan ketika menghadapi pelajaran matematika. Berita tersebut didukung dengan hasil observasi yang telah dilakukan. 2.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. oleh peneliti di tiga sekolah dasar yang terletak di Kecamatan Godean, tanggal 22 November 2019, 24 November 2018, dan 5 November 2018. Peneliti menemukan beberapa tanda-tanda yang merupakan indikator kecemasan aspek kognitif pada siswa SD. Hal-hal yang terjadi dengan siswa SD dan menjadi faktor pendukung indikator kecemasan antara lain, siswa masih sibuk sendiri ketika kegiatan proses belajar di kelas telah berlangsung, siswa secara langsung menundukkan kepalanya ketika guru memberikan pertanyaan, siswa memilih diam dan bahkan menolak untuk maju mengerjakan tugas dari guru, dan siswa meminta guru untuk menjelaskan kembali materi yang baru saja dijelaskan secara berulang-ulang. Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin mengetahui tingkat kecemasan yang terjadi di sekolah dasar yang terletak di Kecamatan Godean. Peneliti melaksanakan pengambilan data penelitian di Kecamatan Godean dengan topik kecemasan aspek kognitif pada siswa kelas V SD melalui survei berupa penyebaran skala kecemasan secara random sampling. Penelitian-penelitian terdahulu mengenai kecemasan siswa SD dilakukan oleh Crişan dan Copaci (2015) dari Babes Bolyai University, Faculty of Psychology and Science of Education di Negara Romania Penelitian ini lebih membahas mengenai kecemasan dengan topik hubungan antara kecemasan anak-anak sekolah dasar dan kinerja akademik. Topik tersebut diujikan kepada 40 siswa menggunakan CTAS Test Anxiety Inventory. Kesimpulan dari penelitian adalah terdapat kebutuhan untuk menerapkan tes kecemasan program pencegahan mengenai siswa di sekolah dasar dan tutor bentuk mereka terutama jika tidak terdapat perbedaan gender yang signifikan secara statistik namun karena proses diferensiasi yang diperpanjang sampai masa remaja.. 3.

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Penelitian lain yang dilakukan oleh Tezer dan Bozkurt (2015) dari Faculty of Education Near East University di Nikosia, Siprus Utara, dengan artikel penelitiannya mengenai kecemasaan pada anak, secara khusus dengan topik menentukan sikap dan tingkat kecemasan siswa yang membutuhkan perlindungan menuju kursus matematika. Subjek penelitian ini berjumlah 8 siswa. Pengambilan data penelitian ini dengan melakukan survei melalui skala kecemasan terhadap matematika dan skala sikap terhadap matematika. Dari penelitian yang dilakukan oleh Tezer dan Bozkurt di tahun 2015 kesimpulan yang diperoleh yakni terlihat bahwa anak-anak yang membutuhkan perlindungan sebagian besar tidak pasti berupa sikap apapun menuju matematika. Penelitian yang dilakukan oleh Magelinskaitė, Kepalaitė, & Legkauskas (2014) dari Vytautas Magnus University di Lithuania, mengenai hubungan antara kompetensi sosial, motivasi belajar, dan kecemasan sekolah di sekolah dasar dengan jumlah subjek 124 siswa dan menggunakan survei yaitu Skala Kompetensi Sosial Sekolah Dasar (PSSCS) untuk mengukurnya. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan yang sangat signifikan dan cukup kuat untuk anak perempuan, tetapi tidak untuk anak laki-laki, dan terdapat hubungan antara sosial kompetensi dan motivasi belajar mungkin sebagian dijelaskan oleh korelasi negatif antara belajar motivasi dan kecemasan sekolah - kompetensi sosial dapat bertindak untuk mengurangi kecemasan dan menurunkan kecemasan sehingga meningkat motivasi belajar. Penelitian yang dilakukan oleh Sucianti di tahun 2018 dari Universitas Sanata Dharma membahas mengenai kecemasan siswa SD dengan lebih memfokuskan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas V SD. Penelitian. 4.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. tersebut dilaksanakan di SD Negeri Deresan Yogyakarta dengan jumlah siswa 60 siswa dari kelas V. Hasil penelitian di SD Negeri Deresan, Depok, Sleman, Yogyakarta khususnya di kelas V menunjukkan bahwa terdapat 10 siswa yang mengalami kecemasan aspek kognitif. Kesimpulan akhir dari penelitian tersebut adalah produk skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas V SD dengan kualitas sangat baik dan dapat membantu guru untuk mengetahui tingkat kecemasan dari siswa. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitian sebelumnya yang telah dilaksanakan oleh Sucianti di tahun 2018 dari Universitas Sanata Dharma. Jenis penelitian yang digunakan Sucianti adalah penelitian R&D. Penelitian tersebut lebih membahas mengenai kecemasan siswa SD dengan memfokuskan kepada penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas V SD. Produk dari penelitian tersebut adalah skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas V SD. Penelitian ini menggunakan skala kecemasan tersebut sebagai instrumen penelitian, namun peneliti merevisi skala kecemasan tersebut karena terdapat 4 butir item pernyataan yang tidak valid setelah peneliti melakukan uji validitas. Skala kecemasan tersebut mengalami perubahan jumlah item pernyataannya. Jumlah item awal sebanyak 45 item pernyataan, setelah peneliti melakukan uji validitas, terdapat 4 butir item pernyataan yang tidak valid. Item pernyataan yang tidak valid di penelitian ini digugurkan, dan peneliti menggunakan item pernyataan yang valid sebanyak 41 butir item pernyataan di penelitian ini. Berdasarkan empat penelitian terdahulu yang telah membahas penelitian mengenai kecemasan, namun belum terdapat penelitian yang meneliti mengenai. 5.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. kecemasan aspek kognitif di Kecamatan tertentu dengan metode survei. Penelitian ini dibatasi oleh tingkat kecemasan aspek kognitif pada siswa SD kelas V di Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Peneliti memilih SD Negeri di Kecamatan Godean sebagai tempat penelitian karena jumlah SD yang terdapat di Kecamatan Godean sudah sesuai dengan jumlah SD yang diharapkan dan sudah sesuai dengan tujuan dari penelitian ini. Peneliti memilih mengangkat masalah di kelas V dengan melakukan penelitian mengenai kecemasan aspek kognitif pada siswa SD karena guru kelas sebagian besar belum pernah melakukan penelitian ini sebelumnya, ketika pembelajaran di kelas. Jumlah SD Negeri di Kecamatan Godean terdapat 20 sekolah dasar. B. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, peneliti merumuskan dua masalah, yaitu sebagai berikut: 1. Apakah terdapat kecemasan aspek kognitif pada siswa kelas V SD di Kecamatan Godean Yogyakarta? 2. Berapa besar tingkat kecemasan aspek kognitif pada siswa kelas V SD di Kecamatan Godean Yogyakarta? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian di atas, peneliti mempunyai dua tujuan penelitian, yaitu sebagai berikut: 1. Mengetahui adanya kecemasan aspek kognitif pada siswa kelas V SD Negeri di Kecamatan Godean, Yogyakarta. 2. Mengetahui tingkat kecemasan aspek kognitif pada siswa kelas V SD Negeri di Kecamatan Godean, Yogyakarta.. 6.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. D. Manfaat Penelitian 1.. Bagi Peneliti Dengan penelitian ini, peneliti dapat memperoleh pengalaman baru mengenai penelitian survei kecemasan pada siswa Sekolah Dasar.. 2.. Bagi Guru Dengan penelitian ini, guru dapat mengetahui kecemasan aspek kognitif pada siswa kelas V Sekolah Dasar di kelas.. 3.. Bagi Sekolah Dengan penelitian ini, sekolah dapat mengetahui tingkat kecemasan aspek kognitif melalui skala kecemasan pada siswa kelas V Sekolah Dasar.. E. Definisi Operasional 1. Kognitif adalah kemampuan seorang anak menghubungkan suatu hal, menilai, dan menalar sebuah kejadian. 2. Perkembangan adalah sebuah perubahan makhluk hidup dari lahir hingga dewasa yang memunculkan sifat baru di lingkungannya dan bersifat terus menerus. 3. Perkembangan kognitif adalah pertumbuhan berpikir seorang anak mulai dari usia bayi hingga dewasa berkaitan kemampuan menghubungkan sesuatu hal dan memunculkan sifat baru di lingkungannya dan bersifat terus menerus. 4. Kecemasan adalah pengalaman subjektif mengenai ketegangan mental seseorang karena terdapat ancaman dari luar diri dapat berupa tekanan akademik dan tekanan non akademik.. 7.

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB II LANDASAN TEORI Bab II ini membahas (1) kajian pustaka, (2) penelitian yang relevan, (3) kerangka berpikir, dan (4) hipotesis A. Kajian Pustaka Sub bab ini membahas beberapa teori pendukung penelitian. Peneliti membahas beberapa hal diantaranya perkembangan kognitif, dan kecemasan. 1. Kognitif Bagian ini, peneliti membahas mengenai perkembangan kognitif dan tahaptahap perkembangan kognitif. a. Perkembangan Kognitif Ahli- ahli teori kognitif berpendapat bahwa perkembangan kognitif adalah hasil dari usaha kita untuk dapat mengerti dunia (Djiwandono, 2006: 149). Sedangkan Piaget (dalam Djiwandono, 2006: 150) memandang bahwa kemampuan. atau. perkembangan. kognitif. adalah. hasil. dari. hubungan. perkembangan otak dan sistem nervous dan pengalaman- pengalaman yang membantu individu untuk beradaptasi dengan lingkungan. Perkembangan kognitif merujuk bagaimana pikiran, kecerdasan dan proses bahasa mengalami perubahan kematangan seseorang (King, 2010: 159).. Piaget (dalam King, 2010: 159). memandang bahwa perkembangan kognitif terjadi ketika anak-anak membangun dunia kognitif mereka dengan menggunakan skema untuk menjelaskan hal-hal yang mereka alami. Berdasarkan uraian di atas, perkembangan kognitif menjelaskan bagaimana anak mengalami perubahan kematangan untuk dapat mengerti dunia melalui adaptasi dengan lingkungan.. 8.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Piaget berpendapat bahwa setiap anak melewati tahapan perkembangan dengan. kecepatan. yang. berbeda-beda. sehingga,. Piaget. tidak. terlalu. memperhatikan kepada batasan usia yang dilekatkan di setiap tahapan perkembangan. Setiap anak yang melewati setiap tahapan dengan urutan yang tidak pernah berubah-ubah dan keteraturan yang sama (Crain, 2007: 171). Urutan tahap perkembangan anak tidak pernah berubah, karena urut-urutan tahapan perkembangan sudah diatur berdasarkan gen-gen dan berjalan sesuai dengan rancangan waktu batiniah setiap anak (Crain, 2007: 171). b. Tahap-tahap Perkembangan Kognitif Piaget (dalam Djiwandono, 2006 :72) mengungkapkan bahwa tahapan perkembangan anak sebagai berikut, tahap sensori-motorik (lahir-2 tahun), tahap pra-operasional (2-7 tahun), tahap operasional konkret (7-11 tahun), tahap operasional formal (11 tahun- dewasa). 1) Tahap sensori-motorik (lahir- 2 tahun), adalah tahap menunjukkan konsep permanesi objek, yaitu kecakapan psikis untuk mengerti bahwa sesuatu objek masih tetap ada, meskipun waktu itu tidak tampak oleh kita dan tidak bersangkutan dengan aktivitas waktu itu. Tetapi, stadium ini permanen objek belum sempurna. 2) Tahap pra operasional (2-7 tahun) lah jembatan antara tahap sensorimotor dengan tahap operasi konkret. Unsur yang menonjol di tahap ini adalah mulai digunakannnya bahasa simbolis yang berupa gambaran dan bahasa ucapan. Pemikiran yang menonjol di tahap ini adalah pemikiran simbolis/simbiotik ketika umur 2 – 4 tahun dan pemikiran intuitif ketika umur 4 – 7 tahun. Pemikiran intuitif ini masih centred, sehingga masih menghambat anak ketika. 9.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. menganalisis persoalan di sekitar reversibilitas dan seriasi. Di tahap ini, anak belum mempunyai konsep reversibilitas dan kekekalan zat belum, meskipun demikian, ia sudah mulai memiliki kesadaran sebab akibat dengan selalu bertanya” Mengapa?” (Suparno, 2011 : 68). 3) Tahap operasional konkret (7-11 tahun) ini dicirikan dengan pemikiran anak yang sudah dapat berkembang berdasarkan logika tertentu dengan sifat reversibilitas dan kekekalan. Anak sudah dapat berpikir lebih menyeluruh dengan melihat banyak unsur di waktu yang sama (decentering). Pemikiran anak di banyak hal sudah lebih teratur dan terarah kerena sudah dapat berpikir serasi, klasifikasi dengan lebih baik, bahkan mengambil kesimpulan secara probabilistis. Konsep bilangan, waktu, dan ruang sudah semakin lengkap terbentuk. Ini semua membuat anak sudah tidak lagi egosentris dengan pemikirannya (Suparno, 2011 : 86). 4) Tahap operasional formal (11 tahun- dewasa) adalah tahap dimana seorang anak yang sudah mampu berpikir abstrak dan dapat menganalisis masalah secara ilmiah dan menyelesaikan masalah. Berdasarkan empat tahap perkembangan kognitif di atas, perkembangan kognitif siswa kelas V sekolah dasar berada di tahap operasional konkrit. Di tahap ini, anak memiliki pemikiran yang lebih menyeluruh dengan melihat banyak unsur di waktu yang sama dan anak memiliki pemikiran mengenai banyak hal yang sudah lebih teratur dan terarah kerena anak sudah dapat berpikir serasi, klasifikasi dengan lebih baik namun anak belum dapat berpikir secara abstrak.. 10.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2. Kecemasan Bagian ini membahas mengenai definisi kecemasan, penyebab terjadinya kecemasan, aspek-aspek kecemasan dan tingkat kecemasan. a. Definisi Kecemasan Freud (dalam Semiun, 2006: 87) berpendapat bahwa kecemasan adalah suatu keadaan perasaan afektif yang tidak menyenangkan yang disertai dengan sensasi fisik yang memperingatkan orang terhadap bahaya yang datang. Keadaan yang tidak menyenangkan itu sering kabur dan sulit menunjukkan dengan tepat, tetapi kecemasan itu sendiri selalu dirasakan. Sedangkan, Safaria (dalam Rudiansyah, 2016. :102). berpendapat. bahwa. kecemasan. adalah. emosi. yang. tidak. menyenangkan yang ditandai dengan istilah-istilah seperti “kekhawatiran”, “keprihatinan”, dan “rasa takut” yang kadang-kadang kita alami di tingkat yang berbeda-beda. Nawangsari (dalam Rudiansyah, 2016 :98) mengungkapkan bahwa kecemasan didefinisikan sebagai keadaan psikologis yang ditandai oleh tekanan, ketakutan, kegalauan dan ancaman yang berasal dari lingkungan. Dari tiga pendapat tersebut, kecemasan adalah sebuah kondisi diri seseorang yang megalami suatu keadaan tidak menyenangkan yang ditandai dengan rasa takut dan khawatir ataupun ancaman dari lingkungannya. b. Penyebab Terjadinya Kecemasan Beberapa hal yang menyebabkan terjadinya kecemasan, antara lain: 1) Kontribusi Biologis Beberapa bukti menunjukkan bahwa kontribusi genetik untuk panik dan kecemasan tidak sama (Durand, 2006: 160). Kontribusi genetik dapat dikatakan kontribusi terhadap efek negatif yang dapat diwariskan. Kecemasan. 11.

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. berhubungan dengan sirkuit otak dan sistem neurotransmiter tertentu. Daerah otak yang paling sering berhubungan dengan kecemasan adalah sistem limbik, yang bertindak sebagai mediator antara batang otak dan korteks. 2) Kontribusi Psikologis Freud menganggap kecemasan sebagai reaksi psikis terhadap bahaya diseputar re-aktivasi situasi menakutkan masa kanak-kanak. Sebagai contoh bila anda mencemaskan prestasi anda di sekolah, anda mungkin berpikir bahwa anda tidak berhasil ketika ujian yang datang. Anda mungkin berpikir bahwa anda tidak terdapat cara untuk dapat lulus di pelajaran, meskipun semua nilai mendapatkan selalu A atau, tidak pernah kurang dari itu. “Perasaan tidak mampu mengontrol” yang bersifat umum dapat berkembang sejak usia belia sebagai fungsi dari pola asuh dan faktor-faktor lingkungan lainnya. 3) Kontribusi Sosial Peristiwa yang menimbulkan stres memicu kerentanan kita terhadap kecemasan. Tekanan sosial, seperti misalnya tekanan untuk menjadi juara kelas, dapat menimbulkan stres yang cukup kuat untuk memicu kecemasan. c. Aspek-aspek Kecemasan Nevid (2005: 164) berpendapat bahwa aspek kecemasan terdiri dari 3 aspek yakni aspek fisik, aspek behavioral, dan aspek kognitif, berikut ini penjabarannya: 1) Kecemasan fisik meliputi: kegelisahan, kegugupan, tangan atau anggota tubuh gemetar, banyak keringat, telapak tangan berkeringat pening atau pingsan, mulut dan kerongkongan terasa kering, sulit bernapas, sulit berbicara, bernapas pendek, jantung yang berdebar keras atau berdetak kencang, suara yang bergetar, jari atau anggota tubuh yang menjadi dingin, leher atau punggung. 12.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. terasa kaku, merasa sensitif atau “mudah marah”, diare, panas dingin, tangan yang dingin dan lembab, wajah terasa memerah, sering buang air kecil, dan terdapat gangguan sakit perut atau mual. 2) Kecemasan behavioral meliputi: perilaku menghindar, perilaku melekat dan dependen, dan perilaku terguncang. 3) Kecemasan kognitif meliputi: khawatir tentang sesuatu, perasaan terganggu ketakutan atau aprehensi terhadap sesuatu yang terjadi di masa depan, keyakinan bahwa sesuatu yang mengerikan segera terjadi tanpa penjelasan yang jelas, terpaku dengan sensasi kebutuhan, merasa terancam oleh orang atau peristiwa yang normalnya hanya sedikit atau tidak mendapat perhatian, ketakutan kehilangan kontrol, ketakutan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah, berpikir bahwa dunia mengalami keruntuhan, berpikir bahwa semaunya tidak dapat lagi dikendalikan, berpikir bahwa semuanya sangat membingungkan tanpa dapat diatasi, khawatir terhadap hal-hal yang sepele, berpikir tentang hal mengganggu yang sama secara berulang-ulang, berpikir bahwa harus dapat kabur dari keramaian: kalau tidak nanti pingsan, pikiran terasa bercampur aduk atau kebingungan, tidak mampu menghilangkan pikiran-pikiran terganggu, berpikir segera mati; meskipun dokter tidak menemukan sesuatu yang salah secara medis, khawatir di tinggal sendirian, sulit berkonsentrasi atau memfokuskan pikiran. Kecemasan dapat dilihat dari 3 segi yaitu, kecemasan aspek fisik, kecemasan aspek behavioral, dan kecemasan aspek kognitif. Kecemasan aspek fisik menjelaskan. mengenai aspek-aspek kecemasan fisik yang dialami seseorang.. Kecemasan aspek behavioral menjelaskan bahwa kecemasan ini lebih. 13.

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. berhubungan dengan perilaku seseorang. Sedangkan, kecemasan aspek kognitif lebih menjelaskan bahwa kecemasan yang berhubungan dengan pikiran seseorang. Dengan demikian, seseorang dapat mengalami satu atau dua di antara tiga aspek kecemasan tersebut atau bahkan sekaligus mengalami ketiganya. d. Indikator Kecemasan Penelitian ini menggunakan indikator-indikator kecemasan yang telah dipaparkan di atas oleh Nevid (2005: 164), namun peneliti hanya menuliskan beberapa indikator yang telah tertera di instrumen penelitian ini, yakni kisi – kisi skala kecemasan aspek kognitif. Beberapa indikator yang tertera di kisi – kisi skala kecemasan aspek kognitif antara lain: 1) Indikator fisik seperti, kegugupan, anggota tubuh gemetaran dan kaku, jantung berdebar dengan kencang, pucat, gelisah, gangguan tidur, banyak berkeringat, dan gangguan perencanaan. 2) Indikator behavioral seperti, perilaku menghindar, firasat buruk, dan perilaku terguncang. 3) Indikator kognitif seperti, sulit berkonsentrasi atau memfokuskan pikiran, ketakutan ketidakmampuan mengatasi masalah, khawatir tentang sesuatu, merasa terancam oleh orang atau peristiwa yang normalnya hanya sedikit atau tidak mendapat perhatian, pikiran terasa bercampur aduk atau kebingungan, dan khawatir ditinggal sendirian. Dengan demikian, indikator kecemasan aspek kognitif di kisi – kisi skala kecemasan aspek kognitif dapat terbagi menjadi 3 kategori. Setiap kategori memiliki jumlah indikator yang berbeda – beda. Indikator fisik jumlah indikatornya terdapat 8 indikator, indikator behavioral jumlah indikatornya. 14.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. terdapat 3 indikator, dan indikator kognitif memiliki jumlah indikatornya terdapat 5 indikator. e. Tingkat Kecemasan Stuart & Laraia (2001) mengidentifikasi bahwa terdapat 4 tingkatan kecemasan yaitu: 1) Kecemasan ringan Kecemasan ini berhubungan dengan ketegangan di kehidupan sehari-hari dan menyebabkan siswa menjadi waspada dan meningkatkan lahan persepsinya. Kecemasan dapat memotivasi belajar dan menghasilkan pertumbuhan dan kreativitas. Tanda dan gejala antara lain: persepsi dan perhatian meningkat, waspada, sadar stimulus internal dan eksternal, mampu mengatasi masalah secara efektif dan terjadi peningkatan kemampuan belajar. 2) Kecemasan sedang Kecemasan sedang memungkinkan seseorang untuk memusatkan hal yang penting dan mengesampingkan yang lain, sehingga individu mengalami perhatian yang selektif namun dapat melakukan sesuatu yang lebih terarah. Respon fisiologis: sering nafas pendek, nadi dan tekanan darah naik, mulut kering, gelisah, konstipasi. Sedangkan respon kognitif yaitu lahan persepsi menyempit, rangsang luar tidak mampu diterima, berfokus dengan apa yang menjadi perhatiannya. 3) Kecemasan berat Kecemasan berat sangat mengurangi lahan persepsi individu. Individu cenderung untuk memusatkan sesuatu yang terinci dan spesifik dan tidak dapat berpikir tentang hal lain. Semua perilaku ditunjukkan untuk mengurangi. 15.

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ketegangan siswa memerlukan banyak pengarahan untuk dapat memusatkan dengan suatu area lain. Tanda dan gejala dari kecemasan berat yaitu persepsinya sangat kurang. Berfokus dengan hal yang detail. Rentang perhatian sangat terbatas, tidak dapat berkonsentrasi ataupun menyelesaikan masalah, dan tidak dapat belajar secara efektif. 4) Panik Di tingkat panik dari kecemasan berhubungan dengan terperangah, ketakutan, dan teror. Karena mengalami kehilangan kendali, siswa yang mengalami panik tidak mampu melakukan sesuatu walaupun dengan pengarahan. Panik menyebabkan peningkatan aktivitas motorik, menurunnya kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain, persepsi yang menyimpang, dan kehilangan pemikiran yang rasional. Tingkat kecemasan ini tidak sejalan dengan kehidupan, dan jika berlangsung di waktu yang lama dapat terjadi kelelahan yang sangat bahkan kematian. Tanda dan gejala dari tingkat panik yaitu tidak dapat fokus dengan satu kejadian.. 16.

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. B. Penelitian yang Relevan Di bagian ini membahas mengenai penelitian yang relevan, terdapat 3 judul penelitian yang sesuai dengan penelitian ini. Suardana dan Simarmata (2013) mengungkapkan bahwa penelitiannya lebih membahas masalah hubungan antara motivasi belajar dan kecemasan siswa kelas VI Sekolah Dasar di Denpasar ketika menjelang Ujian Nasional dengan jumlah siswa 100 siswa dari kelas VI. Terdapat hubungan negatif yang signifikan antara motivasi belajar dan kecemasan pada siswa kelas VI SD di Denpasar menjelang Ujian Nasional menunjukkan bahwa nilai korelasi -0,303 dengan nilai probabilitas 0,001 atau dengan kata lain dapat diterima. Hal lain yang menjadi faktor pendukung, yaitu dengan menggunakan teknik analisis data, teknik korelasi product moment dari karl pearson, jenis instrumen yang dipakai adalah skala sikap model likert yaitu skala untuk mengukur motivasi belajar dan skala untuk mengukur kecemasan.dan perolehan data dilakukan dengan menyebarkan lembar skala. Dengan demikian, kesimpulan akhir dari penelitian ini yakni siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Tulangampiang Denpasar mempunyai motivasi belajar yang tinggi atau dapat dikatakan, siswa kelas VI Sekolah Dasar Negeri Tulangampiang Denpasar mempunyai kecemasan yang rendah. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Suardana dan Simarmata di tahun 2013, Suci dan Purnomo (2016) melakukan penelitian mengenai hubungan antara konsepsi penilaian dan kecemasan siswa SD pada mata pelajaran matematika di salah satu SD Negeri di Bekasi Utara dengan jumlah siswa 40 siswa dari kelas V. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang menyatakan bahwa terdapat hubungan negatif signifikan antara konsepsi siswa terhadap. 17.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. penilaian dan kecemasan mereka terhadap matematika. Hal lain yang menjadi faktor pendukung, yaitu dengan menggunakan teknik analisis data statistik deskriptif dan inferensial, jenis instrumen yang dipakai adalah kuisioner tertutup dan perolehan data dilakukan dengan menyebarkan kuisioner. Dengan demikian, hipotesis penelitian tersebut sesuai dengan kesimpulan akhir dari penelitian ini yakni siswa yang memegang konsepsi bahwa penilaian adalah sebagai proses perbaikan di pembelajaran. Dengan korelasi signifikan yang berpengaruh terhadap penurunan kecemasan matematika mereka di artikel ini, peneliti melihat terdapat hal yang dapat dikaitkan dengan topik penelitian peneliti, yakni bahwa kecemasan yang terjadi dengan anak SD dapat dikhususkan kepada kecemasan salah satu mata pelajaran seperti pelajaran matematika. Di sisi lain, penelitian yang dilakukan oleh Ignatia Dita Sucianti di tahun 2018 membahas mengenai kecemasan yang terjadi dengan siswa SD. Penelitian ini lebih memfokuskan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas V SD di SD Negeri Deresan Yogyakarta dengan jumlah siswa 60 siswa dari kelas V. Hasil penelitian di SD Negeri Deresan, Depok, Sleman, Yogyakarta khususnya di kelas V menunjukkan bahwa terdapat 10 siswa yang mengalami kecemasan aspek kognitif. Hal lain yang menjadi faktor pendukung, yaitu dengan menggunakan teknik analisis datanya menggunakan analisis secara kuantitatif dan kualitatif, jenis instrumen yang dipakai adalah observasi dan wawancara dan perolehan data dilakukan dengan menyebarkan skala. Dengan demikian, kesimpulan akhir dari penelitian ini yakni produk skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas V sekolah dasar ini berkualitas sangat baik dan dapat membantu guru untuk mengetahui tingkat kecemasan dari siswa.. 18.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tiga penelitian relevan di atas memberikan pengetahuan kepada peneliti mengenai hubungan antara motivasi belajar dan kecemasan pada siswa sekolah dasar ketika menjelang Ujian Nasional, hubungan antara konsepsi penilaian dan kecemasan siswa SD pada mata pelajaran matematika, dan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa sekolah dasar. Tetapi belum pernah ditemukan penelitian yang meneliti mengenai kecemasan aspek kognitif pada siswa kelas V sekolah dasar. Oleh karena itu, peneliti melaksanakan penelitian dengan judul penelitian, Survei Kecemasan Aspek Kognitif pada Siswa Kelas V SD Negeri di Kecamatan Godean. Penelitian ini melanjutkan penelitian terdahulu yaitu penelitian R&D yang berjudul Penyusunan Skala Kecemasan Aspek Kognitif untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar, yang disusun oleh Sucianti di tahun 2018. Berdasarkan penelitian-penelitian relevan tersebut, peneliti membuat sebuah bagan mengenai literature map peneliti terdahulu sampai dengan penelitian ini. Literature map penelitian ini menunjukkan hubungan antara penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilaksanakan. Literature map penelitian ini dapat dilihat di Bagan 2.1. 19.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Penelitian Tentang Kecemasan Siswa Sekolah Dasar. Suardana dan Simarmata (2013). Suci dan Purnomo (2016). Ignatia Dita Sucianti (2018). Hubungan antara motivasi belajar dan kecemasan pada siswa kelas VI Sekolah Dasar di Denpasar saat menjelang Ujian Nasional. Hubungan antara Konsepsi Penilaian Kecemasan Siswa SD pada Mata Pelajaran Matematika. Penyusunan Skala Kecemasan Aspek Kognitif untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Survei Kecemasan Aspek Kognitif untuk Siswa Kelas V SD di Kecamatan Godean. Bagan 2.1 Literatur Map mengenai Penelitian-Penelitian yang Relevan Bagan 2.1 memaparkan bagan mengenai penelitian relevan yang digunakan oleh peneliti. Penelitian relevan yang digunakan oleh peneliti terdapat tiga penelitian. Berdasarkan penelitian-penelitian relevan di atas, penelitian yang dilakukan oleh Suardana dan Simarmata (2013) memiliki hubungan dengan penelitian ini, karena penelitian tersebut meneliti mengenai hubungan antara motivasi belajar dan kecemasan pada siswa kelas VI Sekolah Dasar di Denpasar ketika menjelang Ujian Nasional. Terdapat hubungan antara konsepsi penilaian. 20.

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. kecemasan siswa SD pada mata pelajaran matematika. Hal lain, penelitian yang dilakukan oleh Suci dan Purnomo (2016) mempunyai hubungan dengan penelitian ini, karena penelitian tersebut meneliti mengenai hubungan antara konsepsi penilaian Kecemasan Siswa SD pada mata pelajaran matematika. Peneliti berpendapat bahwa penelitian terdahulu yang dilaksanakan oleh Ignatia Dita Sucianti (2018) dapat memberikan dukungan berupa produk instrumen penelitian dengan bentuk skala yang dapat digunakan di penelitian ini khususnya untuk pengambilan data di kelas V SD Negeri Kecamatan Godean. C. Kerangka Berpikir Perkembangan kognitif adalah sebuah proses yang terjadi di diri seseorang menuju kedewasaan seperti hal ini akademik. Ahli kognitif berpendapat bahwa perkembangan kognitif terjadi di empat tahap. Tahap pertama adalah tahap sensori-motorik yang terjadi di anak mulai lahir hingga usianya 2 tahun, tahap ini lebih menunjukkan konsep permanesi objek, yaitu kecakapan psikis untuk mengerti bahwa sesuatu objek masih tetap ada meskipun waktu itu tidak tampak oleh kita. Tahap kedua adalah tahap pra operasional yang terjadi ketika anak usia 2 tahun hingga usia 7 tahun, tahap ini lebih menunjukkan dimulainya penggunaan bahasa simbolis yang berupa gambaran dan bahasa ucapan anak. Tahap ketiga adalah tahap operasional konkret yang terjadi ketika anak usia 7 tahun hingga usia 11 tahun, tahap ini lebih menunjukkan pemikiran anak yang sudah dapat berkembang berdasarkan logika tertentu dengan sifat reversibilitas dan kekekalan. Tahap akhir adalah tahap operasional formal yang terjadi kepada anak usia 11 tahun hingga mereka mencapai usia dewasa, tahap ini lebih menunjukkan seorang. 21.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. anak yang sudah mampu berpikir abstrak dan dapat menganalisis masalah secara ilmiah dan menyelesaikan masalah. Salah satu tahap perkembangan kognitif anak, adalah tahap operasional konkret, yakni ketika anak usianya masih di sekolah dasar. Tahap operasional konkret adalah tahap seorang anak yang mengalami perkembangan di dirinya sendiri, dimana mereka belajar sesuatu hal melalui benda konkret. Dengan kata lain tahap ini, pemikiran anak lebih menyeluruh dengan melihat banyak unsur di waktu yang sama dan pemikiran anak di banyak hal sudah lebih teratur dan terarah kerena sudah dapat berpikir serasi, klasifikasi dengan lebih baik namun anak belum dapat berpikir secara abstrak. Kecemasan adalah sebuah kondisi diri seseorang yang mengalami suatu keadaan tidak menyenangkan yang ditandai dengan rasa takut dan khawatir ataupun ancaman dari lingkungannya. Siswa Sekolah Dasar dapat mengalami kecemasan. Kecemasan dapat berakibat memberi pengaruh kepada masalah akademik siswa. Salah satunya pembelajaran matematika di sekolah khususnya di jenjang pendidikan sekolah dasar. Beberapa ahli berpendapat bahwa terdapat 3 faktor penyebab terjadinya kecemasan antara lain, kontribusi biologis, kontribusi psikologis, dan kontribusi sosial. Kontribusi biologis lebih menunjukkan bahwa kontribusi genetik untuk panik dan kecemasan tidak sama. Kontribusi psikologis lebih menunjukkan bahwa kecemasan sebagai reaksi psikis terhadap bahaya diseputar re-aktivasi situasi menakutkan masa kanak-kanak. Kontribusi sosial lebih menunjukkan bahwa peristiwa yang menimbulkan stres memicu kerentanan kita terhadap kecemasan.. 22.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Kecemasan dapat dilihat dari 3 segi aspek yaitu, kecemasan aspek fisik, kecemasan aspek behavioral, dan kecemasan aspek kognitif. Kecemasan aspek fisik, kecemasan ini lebih cenderung menjelaskan mengenai aspek-aspek kecemasan fisik seseorang. Indikasi seseorang mengalami kecemasan aspek fisik antara lain mengalami kegelisahan, kegugupan, tangan atau anggota tubuh gemetar, banyak keringat, telapak tangan berkeringat pening atau pingsan, mulut dan kerongkongan terasa kering. Kecemasan aspek behavioral, kecemasan ini lebih berhubungan dengan perilaku seseorang, seperti perilaku menghindar, perilaku melekat dan dependen, dan perilaku terguncang. Sedangkan, kecemasan aspek kognitif, lebih menjelaskan bahwa kecemasan yang berhubungan dengan pikiran seseorang. Indikasi seseorang mengalami kecemasan aspek kognitif antara lain mengalami khawatir mengenai sesuatu, perasaan terganggu ketakutan atau aprehensi terhadap sesuatu yang terjadi di masa depan, keyakinan bahwa sesuatu yang mengerikan segera terjadi tanpa penjelasan yang jelas, ketakutan kehilangan kontrol, ketakutan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah, berpikir bahwa semaunya tidak dapat dikendalikan, khawatir terhadap hal-hal yang sepele, dan sulit berkonsentrasi atau memfokuskan pikiran. Dari penjelasan tiga aspek kecemasan, seseorang dapat mengalami satu atau dua diantara tiga aspek kecemasan tersebut atau bahkan sekaligus mengalami ketiganya. Beberapa ahli berpendapat bahwa indikator kecemasan dapat dibagi menjadi 3 macam antara lain, indikator fisik, indikator behavioral, dan indikator kognitif. Contoh indikator fisik yaitu kegugupan, anggota tubuh gemetaran dan kaku, jantung berdebar dengan kencang, pucat, gelisah, gangguan tidur, banyak berkeringat, dan gangguan pencernaan. Contoh indikator behavioral yaitu. 23.

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. perilaku menghindar, firasat buruk, dan perilaku terguncang. Contoh indikator kognitif yaitu sulit berkonsentrasi atau memfokuskan pikiran, ketakutan ketidakmampuan mengatasi masalah, khawatir mengenai sesuatu, merasa terancam oleh orang atau peristiwa yang normalnya hanya sedikit atau tidak mendapat perhatian, pikiran terasa bercampur aduk atau kebingungan, dan khawatir ditinggal sendirian. Tingkat kecemasan seseorang dapat dikategorikan menjadi 4 macam antara lain, kecemasan ringan, kecemasan sedang, kecemasan berat dan panik. Kecemasan ringan adalah tingkat kecemasan yang lebih menjelaskan bahwa kecemasan ini berhubungan dengan ketegangan di kehidupan sehari-hari dan meyebabkan siswa menjadi waspada dan meningkatkan lahan persepsinya. Kecemasan sedang adalah tingkat kecemasan yang lebih menjelaskan bahwa kecemasan ini memungkinkan seseorang untuk memusatkan dengan hal yang penting dan mengesampingkan yang lain, sehingga individu mengalami perhatian yang selektif namun dapat melakukan sesuatu yang lebih terarah. Kecemasan berat adalah tingkat kecemasan yang lebih menjelaskan bahwa kecemasan berat sangat mengurangi lahan persepsi individu. Panik adalah tingkat kecemasan yang lebih menjelaskan bahwa kecemasan ini berhubungan dengan terperangah, ketakutan, dan teror. Berdasarkan penelitian relevan yang dilakukan oleh Sucianti (2018) membahas mengenai kecemasan siswa SD dengan lebih memfokuskan penyusunan skala kecemasan aspek kognitif untuk siswa kelas V SD, peneliti tertarik untuk melaksanakan penelitian survei kecemasan aspek kognitif di sekolah dasar. Jika penelitian survei mengenai kecemasan aspek kognitif pada siswa sekolah dasar. 24.

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. dapat dilaksanakan, dapat diketahui apakah terdapat kecemasan aspek kognitif pada siswa kelas V SD Negeri di Kecamatan Godean, Yogyakarta. D. Hipotesis Penelitian Hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Terdapat kecemasan aspek kognitif pada siswa kelas V SD di Kecamatan Godean Yogyakarta. 2. Tingkat kecemasan aspek kognitif pada siswa kelas V SD termasuk dalam kategori tinggi di Kecamatan Godean Yogyakarta.. 25.

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. BAB III METODE PENELITIAN Bab III ini membahas (1) jenis penelitian, (2) setting penelitian, (3) populasi dan sampel, (4) teknik pengumpulan data, (5) instrumen penelitian, (6) teknik pengujian instrumen, dan (7) teknik analisis data. A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif dengan metode penelitian survei. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang informasinya atau datadatanya dikelola dengan statistik (Kountur, 2003: 104). Hampir sama dengan Kountur, Sugiyono (2012: 8) menjelaskan bahwa penelitian kuantitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti salah satu populasi atau sampel tertentu dengan menggunakan instrumen penelitian sebagai pengambilan data dan dianalisis dengan menggunakan statistik. Berdasarkan dua pendapat tersebut peneliti menyimpulkan bahwa penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang digunakan untuk meneliti salah satu populasi atau sampel tertentu menggunakan instrumen peneliti dan dikelola dengan statistik. Hikmawati (2017: 88) mengungkapkan bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang terjadi, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya ketika penelitian dilakukan tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum dan generalisasi. Berbeda dengan pendapat Kountur (2003: 105) penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perilaku terhadap obyek yang diteliti. Dari kedua pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa penelitian deskriptif. 26.

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi dengan cara memberikan gambaran suatu keadaan secara sangat jelas tanpa ada perilaku terhadap obyek yang diteliti. Prasetyo (2008: 49) menjelaskan bahwa penelitian survei adalah penelitian yang menggunakan kuisioner sebagai instrumen penelitian. Sedangkan Suparno (2014: 130-131) mengungkapkan bahwa penelitian survei adalah penelitian yang memiliki sifat ingin mengerti karakteristik populasi mengenai suatu hal. Langkah survei antara lain: 1) definisi persoalan, 2) identifikasi populasi yang menjadi target, 3) menentukan metode pengumpulan data, 4) pemilihan sampel, 5) persiapan instrumen, 6) pelaksanaan penelitian, 7) pengumpulan data, 8) analisis dan kesimpulan. Di penelitian ini pengumpulan data diperoleh dari responden dengan cara penyebaran skala kecemasan aspek kognitif. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui tingkat kecemasan aspek kognitif pada siswa kelas V Sekolah Dasar di kecamatan Godean. B. Setting Penelitian Setting penelitian membahas mengenai lokasi pelaksanaan penelitian, waktu pelaksanaan penelitian, subjek penelitian, dan objek penelitian. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di sebagian SD Negeri Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Peneliti memilih lokasi penelitian berdasarkan beberapa pertimbangan antara lain, di SD Negeri Kecamatan Godean belum pernah dilaksanakan penelitian mengenai kecemasan aspek kognitif pada siswa. Pertimbangan lain, tata letak setiap SD Negeri di Kecamatan Godean cukup strategis dan dapat dijangkau oleh peneliti. Jarak antara lokasi sekolah tidak jauh. 27.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. sekitar 1 kilometer sampai dengan 3 kilometer. Pertimbangan lainnya, lokasi penelitian ini letaknya berada di tengah-tengah pedesaan. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan oleh peneliti secara keseluruhan berlangsung kurang lebih selama tiga bulan, di mulai dari Bulan Oktober 2018 sampai dengan Bulan Desember 2018. Berikut ini adalah tabel penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti: Tabel 3.1 Jadwal Penelitian No 1.. 2.. 3.. 4.. 5.. 6.. Kegiatan. Oktober. Bulan November. Desember. Menentukan populasi dan sampel untuk data penelitian dengan mencari daftar nama sekolah yang berada di sebuah kecamatan yang telah dipilih. Kecamatan yang dipilih untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah Kecamatan Godean Melaksanakan uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian yang berupa skala psikologi di SD Negeri Plaosan I Melaksanakan uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian kedua kalinya yang telah direvisi dalam bentuk skala psikologi di SD Negeri Plaosan I Melaksanakan observasi dibeberapa SD Negeri di Kecamatan Godean dengan waktu pelaksanaan 1 minggu sebelum melaksanakan penyebaran skala Pengambilan data penelitian dengan menyebarkan skala dalam bentuk skala psikologi di SD Negeri yang terdapat di Kecamatan Godean Melakukan olah data yang telah diperoleh. Tabel 3.1 adalah tabel yang menjelaskan jadwal pelaksanaan penelitian. Jadwal di atas penelitian dilaksanakan selama 3 bulan mulai dari bulan Oktober. 28.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2018 sampai dengan bulan Desember 2018. Dari tabel jadwal penelitian di atas, peneliti membagi menjadi 6 kegiatan yang saling berkaitan satu sama lain ketika pelaksanaan penelitian. 3. Subjek Penelitian Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas V di Tahun Ajaran 2018/2019 di sebagian SD Negeri Kecamatan Godean. Peneliti melakukan penelitian kepada siswa kelas V di 12 SD Negeri dari 20 SD Negeri yang terdapat di Kecamatan Godean dengan total jumlah siswa kelas V sebanyak 354 siswa. 4. Objek Penelitian Objek dari penilitian ini adalah tingkat kecemasan aspek kognitif pada siswa kelas V SD Negeri Kecamatan Godean. C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Kurniawan (2018: 282) berpendapat bahwa populasi merupakan keseluruhan responden yang mempunyai sifat umum yang sudah diidentifikasi dan dipakai oleh peneliti sebagai sumber informasi yang lebih spesifik. Sama halnya dengan pendapat Sugiyono (2010: 117), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, dan ditarik kesimpulannya. Dengan demikian dari dua pendapat tersebut, populasi adalah keseluruhan responden yang mempunyai sifat umum terdiri atas: obyek atau subyek, mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, dan ditarik kesimpulannya. Berikut ini adalah dafttar nama sekolah dari 20 SD Negeri yang terdapat di Kecamatan Godean sebagai data populasi penelitian.. 29.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Tabel 3.2 Daftar Populasi Penelitian. 1.. Nama Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Godean SD Negeri Brongkol. 2.. SD Negeri Godean I. 3.. SD Negeri Godean II. 4.. SD Negeri Godean III. 5.. SD Negeri Jetak. 6.. SD Negeri Karakan. 7.. SD Negeri Krajan. 8.. SD Negeri Krapyak. 9.. SD Negeri Kwagon. 10.. SD Negeri Ngrenak. 11.. SD Negeri Pengkol. 12.. SD Negeri Semarangan I. 13.. SD Negeri Semarangan II. 14.. SD Negeri Semarangan IV. 15.. SD Negeri Semarangan V. 16.. SD Negeri Sentul. 17.. SD Negeri Sidoarum. 18.. SD Negeri Sidoluhur. 19.. SD Negeri Sidomoyo. 20.. SD Negeri Tinom. No. Tabel 3.2 adalah tabel yang memaparkan data daftar populasi penelitian. Data daftar populasi penelitian ini terdiri dari 20 Sekolah Dasar Negeri yang terdapat di Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. 2. Sampel Penelitian Kurniawan (2018: 285) berpendapat bahwa sampel adalah bagian dari suatu populasi baik jumlah maupun karakternya. Tidak jauh berbeda, Sugiyono (2010:. 30.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 118) mengungkapkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dari dua pendapat tersebut, sampel adalah bagian dari suatu populasi yang dapat berupa jumlah maupun karakteristiknya. a. Simple Random Sampling Kurniawan (2018: 286) mengungkapkan bahwa teknik pengambilan sampel tipe ini dilakukan secara random (acak) dengan tidak mempertimbangkan berbagai latar belakang atau stratifikasi dari anggota populasi, dengan catatan teknik ini dapat dilakukan ketika populasi bersifat homogen. Sugiyono (2010: 170) mengungkapkan bahwa teknik pengambilan sampel tipe ini dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang terdapat dalam populasi itu. Suparno (2014: 44) mengungkapkan bahwa di simple random sampling setiap anggota dari populasi mendapatkan kesempatan sama dan independen untuk dipilih sebagai sampel. Semakin jumlah sampelnya banyak, semakin representatif terhadap populasi yang mau diteliti. Hal tersebut selaras dengan penelitian ini, peneliti memilih 12 SD Negeri dari 20 SD Negeri yang terdapat di Kecamatan Godean sebagai sampel penelitian dengan menggunakan teknik pengambilan sampel tipe simple random sampling (secara random) .Adapun 12 SD Negeri yang terdapat di Kecamatan Godean sudah dapat mewakili populasi SD Negeri yang terdapat di Kecamatan Godean. Tabel 3.3 Daftar Sampel Penelitian. 1.. Nama Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Godean SD Negeri Godean I. 2.. SD Negeri Sidomoyo. No. 31.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 3.. Nama Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Godean SD Negeri Semarangan I. 4.. SD Negeri Godean III. 5.. SD Negeri Krapyak. 6.. SD Negeri Sidoarum. 7.. SD Negeri Semarangan IV. 8.. SD Negeri Sidoluhur. 9.. SD Negeri Godean II. 10.. SD Negeri Jetak. 11.. SD Negeri Tinom. 12.. SD Negeri Pengkol. No. Tabel 3.3 adalah tabel yang memaparkan data daftar sampel penelitian. Data daftar sampel penelitian ini terdiri dari 12 Sekolah Dasar Negeri yang terdapat di Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. D. Variabel Penelitian Sugiyono (2010: 61) berpendapat bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Variabel adalah pengelompokan logis dari sejumlah atribut, misal laki-laki dan perempuan adalah atribut dan jenis kelamin adalah variabel yang terdiri atas dua atribut tertentu (Morissan, 2014: 70). Dengan demikian, variabel adalah pengelompokan logis suatu atribut yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Variabel penelitian ini adalah kecemasan aspek kognitif pada siswa kelas V SD di Kecamatan Godean.. 32.

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. E. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi Hikmawati (2017: 85) berpendapat bahwa observasi merupakan salah satu upaya peneliti berupa mengamati perilaku atau aktivitas yang terjadi untuk mendapatkan informasi yang diperlukan di penelitian melalui pemilihan, pengubahan, pencatatan, pengodean, rangkaian perilaku dan suasana di rangka tujuan penelitian. Sedangkan Suparno (2014: 62) mengungkapkan bahwa observasi meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu obyek dengan menggunakan seluruh alat indra (penciuman, pendengaran, peraba, pengecap, rekaman gambar, rekaman suara, dll). Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa obsevasi adalah upaya penelitian berupa kegiatan pengamatan terhadap obyek penelitian seperti perilaku atau aktivitas tertentu dengan menggunakan alat indra untuk memperoleh informasi yang diperlukan di penelitian. Penelitian ini menggunakan jenis observasi non partisipatif dan observasi sistematis. Observasi non partisipatif adalah observasi yang tidak melibatkan observer di kegiatan observasi, dengan demikian observer hanya bertindak sebagai pengamat (Sanjaya, 2013: 273). Widoyoko (2015: 48) berpendapat bahwa observasi sistematis adalah observasi yang sudah dirancang secara sistematis oleh observer karena sudah mengetahui aspek-aspek yang sesuai dengan tujuan penilaian. Penelitian ini melanjutkan penelitian terdahulu yaitu penelitian R&D yang berjudul Penyusunan Skala Kecemasan Aspek Kognitif untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar, yang disusun oleh Sucianti di tahun 2018.. 33.

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. 2. Skala Kecemasan Penelitian ini melanjutkan penelitian terdahulu yaitu penelitian R&D yang berjudul Penyusunan Skala Kecemasan Aspek Kognitif untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar, yang disusun oleh Sucianti pada tahun 2018. Skala di penelitian ini menggunakan skala dalam penelitian yang telah disusun oleh Sucianti di tahun 2018. Skala adalah perangkat pertanyaan yang disusun untuk mengungkapkan atribut tertentu melalui respon terhadap pernyataan tersebut (Azwar, 2012: 7). Sedangkan Mahmud (dalam Sudaryono, 2016: 95) berpendapat bahwa skala adalah alat yang disusun dan digunakan oleh peneliti untuk mengubah respon mengenai suatu variabel yang bersifat kualitatif menjadi data kuantitatif. Dari dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa skala adalah alat atau perangkat pertanyaan yang disusun dan digunakan oleh peneliti untuk mengungkapakan atribut tertentu di suatu variabel yang bersifat kualitatif menjadi data kuantitatif untuk memperoleh respon. Penelitian ini menggunakan skala Likert. Sudaryono (2016: 100) menjelaskan bahwa skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok mengenai kejadian atau gejala sosial. Ketika penelitian gejala sosial telah diterapkan secara spesifik oleh peneliti, selanjutnya disebut sebagai variabel. Dengan menggunakan skala Likert, variabel yang diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijabarkan menjadi subvariabel, subvariabel dijabarkan menjadi indikator – indikator. 3. Dokumentasi Hikmawati (2017: 85) menjelaskan bahwa dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi dapat berbentuk tulisan, gambar atau. 34.

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. karya-karya monumental dari seseorang. Pendapat yang sama diungkapkan oleh Suparno (2014: 62), dokumentasi adalah pengumpulan data-data lewat pengumpulan benda-benda tertulis seperti buku, majalah, dokumen, notulen catatan harian, daftar nilai, dll. Dari dua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa dokumentasi adalah pengumpulan data-data melalui catatan peristiwa yang sudah berlalu dapat berupa tulisan, dokumen, catatan harian, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumentasi penelitian ini berupa foto-foto bersama kepala sekolah, para wali kelas V, dan foto ketika siswa kelas V SD sedang mengerjakan skala kecemasan aspek kognitif. F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Penelitian ini intrumen penelitiannya adalah teknik nontes. Kurniawan (2018:159) menjelaskan bahwa teknik nontes merupakan suatu instrumen penilaian yang umumnya dipakai untuk memperoleh data tertentu mengenai keadaan seseorang dengan tidak memakai tes. Artinya bahwa respon yang diberikan oleh seseorang bukan berupa jawaban benar atau salah sebagaimana yang terdapat di jawaban tes. 1. Pedoman Observasi Di penelitian ini, peneliti melaksanakan kegiatan observasi dengan mengamati kegiatan pembelajaran di kelas. Kegiatan observasi dilaksanakan ketika siswa kelas V mengikuti pembelajaran selama 1 penggalan pelajaran. Kegiatan observasi dilaksanakan satu minggu sebelum penyebaran skala kecemasan di SD Negeri Kecamatan Godean.. 35.

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. Berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun oleh Sucianti di tahun 2018 mengenai penelitian R&D yang berjudul Penyusunan Skala Kecemasan Aspek Kognitif untuk Siswa Kelas V Sekolah Dasar, penelitian ini menggunakan kisi-kisi penelitian tersebut. Berikut ini adalah kisi-kisi pedoman observasi penelitian survei kecemasan aspek kognitif yang digunakan oleh peneliti: Tabel 3.4 Kisi-kisi Pedoman Observasi Penelitian Survei Kecemasan Aspek Kognitif No Item 1, 2, 3. Kisi-kisi Observasi Keaktifan siswa pada saat mengikuti pembelajaran. Objek yang Diamati Siswa mengikuti pembelajaran matematika dengan aktif. Siswa mengalami kesulitan ketika mengikuti pembelajaran matematika di kelas. Siswa sangat antusias dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.. 4, 5. Tanggapan siswa terhadap intruksi yang diberikan oleh guru. Guru memberikan intruksi dengan jelas. Siswa mampu menjalankan intruksi yang diberikan oleh guru.. Tabel 3.4 adalah tabel yang memaparkan kisi-kisi pedoman observasi penelitian survei kecemasan aspek kognitif. Kisi-kisi pedoman observasi terdiri dari 5 butir pernyataan. Kisi-kisi di atas terbagi menjadi 2 bagian yaitu keaktifan siswa ketika mengikuti pembelajaran dan tanggapan siswa terhadap intruksi yang diberikan oleh guru. 2. Skala Psikologi Skala psikologi adalah alat ukur dan alat pengumpulan data di penelitian yang mengacu ke aspek atau atribut afektif (Azwar, 2007: 3). Data yang diungkapkan oleh. skala. psikologi. berupa. konstrak. atau. konsep. psikologis. yang. 36.

Gambar

Gambar 2.1 Literatur Map ..................................................................................
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
Tabel  3.3  adalah  tabel  yang  memaparkan  data  daftar  sampel  penelitian.  Data  daftar sampel penelitian ini terdiri dari 12 Sekolah Dasar Negeri yang terdapat di  Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman, Yogyakarta
Tabel 3.4 Kisi-kisi Pedoman Observasi Penelitian Survei Kecemasan Aspek  Kognitif
+7

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Definisinya, Komunikasi visual adalah suatu disiplin ilmu yang bertujuan mempelajari konsep-konsep komunikasi serta ungkapan kreatif melalui berbagai media

Struktur makroskopis telinga dapat dibagi menjadi tiga yakni telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam.Telinga luar terdiri dari auricular dan meatus acusticus

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana langkah pemecahan masalah matematika

Berdasarkan hasil penelitian ini, sistem rekomendasi dapat digunakan oleh calon siswa untuk menentukan pilihan sekolah menengah atas sesuai dengan kriteria yang diajukan

Untuk total rata-rata perubahan nilai dari masing-masing jenis kelamin adalah 12,44 untuk pengguna laki-laki, 12,89 untuk pengguna perempuan Hasil analisis deskriptif pada kelompok

ABTSRAK. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi agen hayati Trichoderma sp. yang di aplikasi dengan beberapa metode untuk mengendalikan patogen tanaman secara alami

Dalam penelitian ini di desain sebuah alat pengisi untuk kopi berbentuk bubuk (powder) dengan pengukur berat kopi menggunakan load cell sehingga penimbangan