Bab III
TAHAPAN PRA PRODUKSI
3.1 Lokasi Produksi
Lokasi yang akan menjadi bahan untuk produksi tugas akhir ini adalah kota Salatiga.
3.2 Sumber Informasi
Sumber informasi yang peneliti pilih dalam pembuatan video dokumenter ini antara lain adalah Pemilik Batik Plumpungan Bapak Bambang Pamulardi, M.Si penduduk Dukuh Klaseman, Kelurahan Mangunsari. Selain itu, sumber informasi diambil juga yang mengetahui hadirnya batik plumpungan dan Ariswara Sutomo Budayawan dari kabupaten Magelang
.
3.3 Desain Produksi (Standard Operasional Prosedur) 3.3.1 Desain Produksi
Desain produksi video dokumenter meliputi beberapa rincian yaitu:
a. Kategori : Informasi dan Edukasi b. Format : Video dokumenter
c. Judul : “Dari batu menjadi sebuah batik khas Salatiga” d. Tema : asal usul terciptanya batik plumpungan
e. Sasaran : Masyarakat Salatiga (tanpa batasan umur) f. Objek : batik plumpungan
g. Tujuan :Memberikan informasi dan edukasi mengenai asal
3.3.2 Latar Belakang Judul
“Dari batu menjadi sebuah batik khas Salatiga”
Judul video dokumenter tersebut diambil sesuai dengan apa yang akan ditayangkan, selain itu sesuai dengan latar belakang, yang dimana dari pembuatan design hingga terbentuk menjadi batik khas kota Salatiga.
3.3.3 Objek video dokumenter
Video ini menceritakan tentang asal – usul terciptanya batik plumpungan yang akan di tayangkan di kota – kota di Jawa tengah khususnya didaerah Salatiga, maka objek keseluruhannya akan menayangkan mengenai penjelasan dan proses yang terjadi dan di alami oleh batik plumpungan.
3.4 Time Table Masa Produksi
No Kegiatan Waktu Target
Pra Produksi
1 Melakukan wawancara dan
pengumpulan data dari Pemilik Batik Plumpungan.
2 minggu
Mendapatkan berbagai data dari
Pemilik Batik Plumpungan
2 Melakukan perancangan konsep video dokumenter , observasi tentang batik plumpungan.
2 minggu
Memperoleh data mengenai batik
plumpungan.
Produksi
Setelah data dan konsep dari video dokumenter ditentukan, maka dilanjutkan ke tahapan produksi dimana peneliti akan melakukan proses produksi video dokumenter yang menceritakan asal – usul terciptanya batik plumpungan
Salatiga.
4 Proses pengambilan gambar atau berupa wawancara dengan pihak narasumber.
1-2 minggu
Mendapatkan seluruh bahan yang
Pasca Produksi
Tahap pasca produksi ini merupakan tahapan paling akhir dari semua proses yang telah dikerjakan oleh peneliti
6 Proses editing video maupun foto yang telah diperoleh peneliti
1 minggu
Memperoleh hasil akhir dari video yang
sudah berbentuk video dokumenter 7 Menyerahkan hasil akhir kepada
Pemerintah Kota Salatiga ( Hubungan Masyarakat Pemerintah kota Salatiga, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan pemerintah Kota Salatiga, Dinas Pariwisata Kota Salatiga, Dinas Perpustakaan dan arsip daerah kota Salatiga) sebagai Arsip Daerah
1 minggu
Sebagai bukti tanggung jawab atas
pengerjaan film
8 Membuat laporan dari hasil kerja yang sudah dibuat
2 minggu
Membuat laporan berdasarkan pengerjaan dari pra,
produksi dan pasca produksi
3.5Pra-Produksi
3.5.1 Pra-Produksi Program
3.5.1.1 Ide
“Bagaimana memberikan informasi dan edukasi sejarah
3.5.1.2 Video Statement
“Masyarakat Salatiga sangat tidak paham akan hadirnya Batik
Plumpungan di Salatiga, di karenakan kurangnya pegetahuan akan informasi terhadap sejarah lahirnya batik tersebut, masyarakat Salatiga cenderung lebih mengenali sejarah asal - usul batik dari daerah lainnya. Dengan kenyataan tersebut maka perlu adanya tindak lanjut mengenai solusi permasalahan
tersebut. Pentingnya mengetahui informasi sejarah lahirnya batik Plumpungan ini adalah untuk menumbuhkan rasa kecintaan dan pemahaman yang lebih mendalam sehingga masyarakat dapat ikut serta untuk melestarikan salah satu kebudayaan dan kekayaan budaya Indonesia yang jumlah produktifitasnya semakin menurun dan mulai dilupakan. Pentingnya mengetahui dan mencintai budaya daerah sendiri merupakan upaya yang dapat berpengaruh besar terhadap keberadaan budaya tersebut.
3.5.1.3 Riset
Pada awal peneliti memulai pengerjaan video dokumenter ini, peneliti melakukan riset dengan Bapak Bambang Pamulardi, M.Si pemilik dan pencipta batik plumpungan Salatiga dan Ariswara Sutomo Budayawan dari kabupaten Magelang.
3.5.1.4 Outline
Menampilkan logo Kota Salatiga, setelah itu menayangkan seputar Salatiga dan Prasasti Plumpungan, wawancara masyarakat sekitar mengenai keberadaan Batik Plumpungan. Wawancara dengan Bambang Pamulardi
Budayawan dari kab. Magelang yang mengetahui keberadaan batik Plumpungan yaitu Ariswara Sutomo. Wawancara Bambang Pamulardi, M.Si yang menceritakan ciri – ciri khusus batik plumpungan. Penayangan motif – motif dan dokumentasi batik – batik Plumpungan.
3.5.1.5 Shooting List
1) Establish kota Salatiga secara umum
2) Wawancara dengan masyarakat sekitar kota Salatiga 3) Establish kota Salatiga menuju batu Prasasti
Plumpungan
4) Establish Produktifitas kain Batik Plumpungan
5) Wawancara Bambang Pamulardi, M.Si pemilik dan pencipta batik Plumpungan
6) Close up Dokumen Foto – foto perjalanan terciptanya batik Plumpungan
7) Wawancara Budayawan Ariswara Sutomo yang mengetahui hadir dan lahirnya batik Plumpungan
8) Wawancara Bambang Pamulardi, M.Si yang menceritakan ciri – ciri khusus batik plumpungan. 9) Penayangan motif dan dokumentasi batik Plumpungan.
3.5.1.6Perencanaan
Setelah melakukan proses riset, peneliti mulai memasuki tahap perencanaan, dimana peneliti mulai membuat storyline untuk video dokumenter yang akan dibuat, berdasarkan data-data yang telah diperoleh peneliti, baik data yang diperoleh mendadak ketika peneliti melakukan riset dilapangan, ataupun data yang telah peneliti peroleh
gambar yang akan diambil untuk pengerjaan video dokumenter ini, sesuai dengan data yang telah diperoleh. Sedangkan storyline untuk video dokumenter ini dilakukan setelah melakukan riset dan penelitian narasi, dengan pertimbangan riset yang dilakukan dan narasi yang telah dilakukan, sebagai acuan dan mempermudah peneliti dalam pembuatan storyline untuk melihat bagaimana setting (latar) dari tempat-tempat yang diamati, agar bisa disesuaikan dengan pengambilan gambar yang akan dilakukan, dan peneliti tidak merasa
kesulitan juga dalam proses penyuntingan gambar pada tahap pasca produksi.
3.5.1.7 Storyline
Judul : Dari Batu menjadi sebuah batik khas Salatiga Nama Objek : Batik Plumpungan
Format Cerita : Dokumenter Lokasi Syuting : Kota Salatiga Bahasa : Indonesia
No Skenario Skrip Video Skrip Audio Durasi Opening Scene
1 Logo Salatiga
Batu Plumpungan
dengan title
“Dari Batu
menjadi batik khas kota
Salatiga” dan
di pecah menjadi Logo
keberadaan kampus yang cukup besar, yakni Universitas Kristen Satya Wacana ( UKSW ), juga sebagai kota olahraga, perdagangan, transit, dan pariwisata. Kota Salatiga memiliki banyak bangunan kuno peninggalan sejarah yang masih di lestarikan hingga kini, bahkan banyak yang di manfaatkan sebagai sekolah, perkantoran, dan tempat tinggal sehingga menjadikan warisan sejarah itu tetap bisa di manfaatkan secara fungsi operasional
maupun arti
sejarahnya. Kota Salatiga sesungguhnya mempunyai potensi
harta karun
cm, dan lebar 163 cm, bergaris lingkar 5 m, diatas batu terukir tulisan dalam bahasa Sanksekerta
menggunakan aksara Jawa Kuno, Sir Astu, Swasti Prajabyah yang
artinya “ semoga
bahagia, selamatlah
rakyat sekalian” Inilah
mengapa Salatiga juga mempunyai kekhasan dalam kerajinan batik, terutama batik tulis dengan corak tersendiri. Salah satunya, yakni Batik Plumpungan yang dipelopori oleh Bambang Pamulardi dengan motif khas yang mengacu pada bentuk batu prasasti Plumpungan.
Main Body
3
Masyarakat yang tidak tahu
lahirnya Batik Plumpungan tidak ?
2. Tahu nilai sejarah yang terkandung dalam plumpungan tidak ?
2 menit
4 Seputar Batik Plumpungan
Seputar galeri Batik Plumpungan
VO : Motif Batik Plumpungan ini pertama kali di
Pekalongan dan mulai bulan Juli tahun 2008, proses produksi di lakukan di Salatiga.
Dari motif dasar dua batu itu dapat dikembangkan
menjadi bermacam – macammotif batik. Ciri khas ini tidak akan dijumpai di daerah lain, dan perlu di pertahankan, baik nama dan bentuk dasarnya. Pemberian nama batik ini disesuaikan dengan nama di temukannya motif dasarnya yaitu dari gambar batu Prasasti Plumpungan 750 Masehi, tonggak sejarah lahirnya Salatiga. sejarah Batik Plumpungan
VO : Cerita sejarah batik dari Bambang Pamulardi, M.Si VO :
1. Apa gagasan ingin menciptakan batik ?
2. Kenapa Prasasti Plumpungan bukan yang lain?
3. Bagaimana cerita terciptanya dari batu hingga menjadi batik khas kota Salatiga ?
3 menit
6
Foto – foto dokumen sejarah batik Plumpungan
Foto – foto dokumen sejarah batik Plumpungan
Musik :
Musik : “Batik Plumpungan, Batik’e
Solotigo – cipt : Bambang Pamulardi,
M.Si”
VO : Batik
Plumpungan
merupakan kerajinan
tradisional yang telah berkembang dan mengalami situasi yang pasang surut di dalam masyarakat Salatiga, memiliki keragaman akan jenis motif yang mencirikan daerah khas tertentu akan Salatiga. Dalam perkembangannya, terjadi proses saling mempengaruhi
diantara pengrajin batik tersebut dengan berbagai daerah sekitarnya, yang hasilnya terlihat dalam penggambaran motif, warna dan ragam hias dalam batik. Batik Plumpungan
umumnya tidak mengenal apa yang di sebut motif larangan karena kain batik di buat semata – mata untuk kebutuhan sandang sehari – hari. Motif larangan itu sendiri merupakan jenis motif yang hanya boleh di kenakan oleh kalangan tertentu saja (kerajaan/bangsawan).
7
Pendapat Budayawan kab. Magelang
mengenai
Plumpungan ? 2. Bagaimana
dengan hadirnya batik Plumpungan ?
8 penemu Batik
Plumpungan mengenai ciri
– ciri batik Plumpungan
VO :
1. Bagaimana ciri
– ciri batik Plumpungan ? 2. Apa yang menjadi khas Batik
Plumpungan ?
2 menit 39 detik
9
Macam – macam motif
Batik Plumpungan, Batik’e
Solotigo – cipt : Bambang Pamulardi,
M.Si” video (dari
nama Plumpungan, Batik’e
Solotigo – cipt : Bambang Pamulardi,
M.Si”
30 detik
TOTAL DURASI FILM ASAL – USUL BATIK