KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah dengan hidayah-Nya menyelesaikan laporan yang berjudul “ Pengukuran Debit Air”. Penulis mengucapkan terima kasih kepada asisten yang telah membimbing kami dalam kegiatan pada saat praktikum. Penulis berharap semoga laporan ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi laporan ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki masih kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan.
Darussalam, 14 Desember 2016
DAFTAR ISI
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...5
DAFTAR TABEL
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Satuan debit adalah meter kubik per detik (m3 /s). Satuan ini merupakan satuan baku yang digunakan dalam system satuan SI. Debit aliran dapat dijadikan sebuah alat untuk memonitor dan mengevaluasi neraca air suatu kawasan melalui pendekatan potensi sumberdaya air permukaan.
Istilah debit biasanya berkaitan dengan air, aliran dan sungai. Debit air adalah ukuran banyaknya volume air yang dapat lewat dalam suatu tempat atau yang dapat di tampung dalam sutau tempat tiap satu satuan waktu. Debit aliran adalah jumlah air yang mengalir dalam satuan volume per waktu. Debit air sungai adalah tinggi permukaan air sungai yang terukur oleh alat ukur permukaan air sungai. Dari beberapa pengertian diatas sebenarnya membahas satu hal yang sama yaitu jumlah air yang ditampung.
Dengan mengetahui debit aliran kita dapat menentuhkan debit andalan dalam pembuatan irigasi dan drainase. Debit andalan sangat berpengaruh dalam pembuatan irigasi dan drainase karena debit andalan merupakan debit maksimum yang dapat digunakan untuk irigasi. Apabila kita tidak mengetahui debi andalan aliran irigasi maka kita tidak dapat mengoptimalkan pemakaian air.
1.2 Tujuan Praktikum
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Debit adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang melewati suatu penampang melintang sungai per satuan waktu. Dalam sistem satuan SI besarnya debit dinyatakan dalam satuan meter kubik per detik (m3/dt). Dalam laporan-laporan
teknis, debit aliran biasanya ditunjukkan dalam bentuk hidrograf aliran. Hidrograf aliran adalah suatu perilaku debit sebagai respon adanya perubahan karakteristik biogeofisik yang berlangsung dalam suatu DAS (oleh adanya kegiatan pengelolaan DAS) dan atau adanya perubahan (fluktuasi musiman atau tahunan) iklim lokal (Asdak, 1995).
Besarnya aliran tiap waktu atau disebut dengan debit, akan tergantung pada luas tampang aliran dan kecepatan aliran rerata. Pendekatan nilai debit dapat dilakukan dengan cara mengukur tampang aliran dan mengukur kecepatan aliran tersebut. Cara ini merupakan prosedur umum dalam pengukuran debit sungai secara langsung (Harto, 1993)
Debit aliran merupakan satuan untuk mendekati nilai-nilai hidrologis proses yang terjadi di lapangan. Kemampuan pengukuran debit aliran sangat diperlukan untuk mengetahui potensi sumberdaya air di suatu wilayah. Debit aliran dapat dijadikan sebuah alat untuk memonitor dan mengevaluasi neraca air suatu kawasan melalui pendekatan potensi sumberday aair permukaan yang ada (Sosrodarsono, 1985)
Kecepatan aliran biasanya diukur dengan menggunakan alat ukur current meter (alat ukur kecepatan aliran yang berbentuk propeler). Alat berbentuk plopeler tersebut dihubungkan dengan kontak pencatat (alat monitor yang akanmencatat jumlah putaran selama plopeler tersebut berada dalam air) kemudian dimasukkan ke dalam sungai yang akan diukur kecepatan alirannya(Harsoyok, 1977).
BAB III METODOLOGI
3.1 Waktu Dan Tempat
Praktikum pengukurn debit air dilakukan pada hari sabtu tanggal 10 desember 2016 puku 14.00 s/d 16.00 WIB di Laboratorium Biologi Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiahkuala
3.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan selama pengukuran debit air yaitu
Tabel 3.2 Alat dan Bahan
No Alat dan Bahan Jumlah Fungsi
1 Stopwatch 1 unit Mengukur waktu
2 Selang 5 meter Mengalirkan air
3 Aquarium 1 unit Wadah pengukuran debit
4 Penggaris 1 unit Mengukur ketinggian air
5 Alat tulis Secukupnya Mencatat hasil pengukuran
6 Kalkulator 1 unit Menghitung hasil pengukuran
3.3 Cara Kerja
1. Dihitung volume wadah (akuarium).
2. Diletakkan penggaris secara vertikal didalam wadaj untuk mengukur ketinggian air yang sudah masuk kedalam wadah.
3. Disiapkan stopwatch dari angka 0, dan siap dinyalakan.
4. Dialirkan air kedalam wadah, amati tinggi yang sudah dicapaiu oleh air dengan cara mengamati angka yang tertera pada penggaris.
5. Dihentikan aliran air pada angka 10, 20 dan 30 cm dan hentikan stopwatch.
6. Diamati ketinggian yang sudah dicapai oleh air dan waktu yang dicapai dengan mengamati angka pada stopwatch.
3.4 Analisa Data
Pengukuran volume akuarium dilakukan dengan menggunakan rumus :
V = P×L×T
Keterangan : P = panjang akuarium (cm)
L = lebar akuarium (cm)
T = tinggi akuarium (cm)
3.4.2 Pengukuran debit air
Pengukuran debit air dilakukan dengan menggunakan rumus :
Q=V t
Keterangan : Q = debit air (cm3/detik)
V = volume air (liter)
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada praktikum yang berjudul menghitung debit air yang masuk ke dalam wadah yaitu:
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan
No Tahap Pelaksanaan Pengamatan Hasil
1 Penentuan wadah Jenis wadah Akuarium
2 Volume wadah Luas alas 1276 cm2
Tinggi 35 cm
Volume 44.660cm3
3 Ketinggian air Tinggi air 1 10 cm
Tinggi air 2 20 cm
Tinggi air 3 30 cm
4 Waktu aliran air Waktu 1 180 detik
Waktu 2 406 detik
Waktu 3 613 detik
5 Debit air Debit 1 63,8 cm3/detik
Debit 2 62,8 cm3/detik
4.2 Pembahasan
Debit menyatakan banyaknya air yang mengalir dari suatu sumber persatuan waktu, biasanya diukur dalam satuan liter per detik, untuk memenuhi keutuhan air pengairan. Debit aliran adalah jumlah air yang mengalir dalam satuan volume per waktu. Satuan debit (SI) adalah meter kubik per detik (m3 /s).
Penentuan debit sungai dapat dilaksanakan dengan cara pengukuran aliran dan cara analisis. Pelaksanaan pengukuran debit sungai dapat dilakukan secara langsung dan cara tidak langsung, yaitu dengan melakukan pendataan terhadap parameter alur sungai dan tanda bekas banjir. Dalam hidrologi masalah penentuan debit sungai dengan cara pengukuran termasuk dalam bidang hidrometri, yaitu ilmu yang mempelajari masalah pengukuran air atau pengumpulan data dasar untuk analisis mencakup data tinggi muka air, debit dan sedimentasi.
Debit suatu aliran air di alam yang umumnya berupa aliran sungai dapat dipengaruhi beberapa hal seperti intensitas hujan, kemiringan bidang, penggundulan, pengalihan hutan menjadi lahan pertanian, intersepsi, evaporasi dan evapotraspirasi. Aliran debit air pada daerah yang landai cenderung pelan sehingga umumnya akan terjadi proses sedimkentasi di daerah tersebut, sedangkan daerah yang aliran debit airnya cepat maka umumnya tidak akan terbentuk sedimentasi.
Volume total yang dapat ditampung oleh akuarium berukuran 44×29×35cm yaitu sebesar 44.660 cm3 atau setara dengan 0,4466m3. Hasil pengukuran
menunjukkan bahwa debit air untuk mengisi akuarium dengan ketinggian 10, 20 dan 30 cm berbeda yaitu sebesar 63,8cm3, 62,8cm3 dan 62,4 cm3. Aliran debit air pada
saat praktikum diduga dipengaruhi oleh ketinggian permukaan air diakuarium, hal ini terlihat dari hasil pengukuran debit yang semakin kecil ketika ketinggian air meningkat. Ukuran selang yang digunakan ternyata berpengaruh terhadap debit air, semakin besar selang yang digunakan maka debit air akan meningkat sehingga waktu yang dibutuhkan untuk mengisi wadah akan semakin singkat. Rata-rata kecepatan debit air yaitu mencapai 63cm3/s sehingga waktu yang dibutuhkan untuk mengisi
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan
Kesimpulan praktikum debit air pada praktikum kali ini yaitu: 1. Debit air merupakan laju aliran air yang melewati suatu penampang. 2. Debit air dipengaruhi oleh tekanan air, luas penampang, tingkat keenceran
fluida dan lain-lain.
3. Debit air pada saat praktikum yaitu sebesar sebesar 63,8cm3, 62,8cm3 dan
62,4 cm3
4. Debit air semakin berkurang dengan meningkattnya ketinggian air di akuarium
5. Dalam sistem satuan SI besarnya debit dinyatakan dalam satuan m3 /detik
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Asdak, Chay. 2007. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Gajah Mada Univercity press. Yogyakarta.
Harto, Sri. 1993. Analisis Hidrologi. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Harsoyo, Bangun. 1977. Pengelolaan Air Irigasi. Dinas Pertanian Jawa Timur.
Kartasapoetra, Ir. A.G. dan Sutedjo Mulyani. 1986. Teknologi Pengairan Pertanian. Bina Aksara. Jakarta.
LAMPIRAN
Lampiran 1: Pengukuran wadah
Gambar 1. Pengukuran tinggi aquarium Gambar 2. Pengukuran lebar aquarium Lampiran 2: Pengukuran debit air
Gambar 1. Proses Pengisian air Gambar 2. Pengukuran air 10 cm
Gambar 3. Pengukuran air 20 cm Gambar 4. Pengukuran air 30 cm
Lampiran 3: Perhitungan
1. Volume wadah
Penghitungan volume wadah dilakukan dengan rumus V= P×L×T
Volume total kuarium = P×L×T
= 44×29×35
= 44.660 cm3
Volume akuarium (T= 10cm) = P×L×T
= 44×29×10
= 12.760 cm3
Volume akuarium (T= 20cm) = P×L×T
= 25.520 cm3
Volume akuarium (T= 30cm) = P×L×T
= 44×29×30
= 38.280 cm3
2. Debit air
Penghitungan debit air dilakukan dengan rumus Q = V/t
Debit 1 = V/t
= 12.760×200
= 63,8 cm3
Debit 2 = V/t
= 25.520×406
= 62,8 cm3
Debit 3 = V/t
= 38.280×613