• Tidak ada hasil yang ditemukan

Fakta konsep dan generalisasi ips

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Fakta konsep dan generalisasi ips"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

AB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah

Dalam proses belajar mengajar ada empat komponen penting yang berpengaruh bagi keberhasilan belajar siswa, yaitu bhan belajar, suasana belajar, media dan sumber belajar, serta guru sebagai subyek pembelajaran.

Media sebgai salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar dan sumber belajar yang digunakan dalam pembelajaran dipilih atas dasar tujuan dan bahan pelajaran yang telah ditetapkan.

Untuk membantu hal tersebut, maka kami menyusun makalah ini dengan berbagai teori antara lain kedudukan ilmu social dalam bidang ilmu, pengertian fakta konsep dan

generalisasi, konsep dasar dalam ilmu sejarah, ko9nsep dasar geogreafi, konsep dasar tentang ilmu ekonomi/ koperasi, konsep dasar ilmu politik dan pemerintahan, konsep dasar sosiologi, konsep dasar antropologi, konsep dasar psikologi social.

1.2 Rumusan masalah

Dalam makalah ini kami mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

 Apa pengertian kedudukan ilmu sosial dalam bidang ilmu  Apa pengertian fakta konsep dan generalisasi

 Apa pengertian konsep dasar dalam ilmu sejarah  Apa pengertian konsep dasar geografi

(2)

 Apa pengertian ilmu politik dan pemerintahan  Apa pengertian sosiologi

 Apa pengertian antropologi  Apa pengertian psikologi sosial

1.3

Tujuan penulisan

Penulisan makalah adalah di ajukan untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah konsep dasar IPS.

Dalam penulisan makalah ini kami merasa banyak kekurangan baik pada teknik penulisan maupun materi , mengingat akan kemampuan yang dimiliki kami.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kedudukan ilmu sosial dalam bidang ilmu

Filsafat sebagai induk dari segala ilmu pengetahuan (Mater, Scientiarum)

Tokoh: Plato, Aristoteles, John Locke, Thomas Hobes, JJ Rousseau

Filsafat ada tiga:

(3)

o Astronomi, Fisika (kosmologi)

o Kimia, Biologi, Geografi (natural sains)

 Filsafat Kejiwaan -> Psikologi

 Filsafat Sosial -> Ilmu-ilmu social

Pendidikan menurut UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas, Pasal 1 ayat 1:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan diri, keprinadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Lima Hal yang perlu diperhatikan dalam pendidikan:

1. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik

2. Pendidikan sebagai kegiatan bimbingan

3. Pendidikan sebagai kegiatan pengajaran

4. Pendidikan sebagai kegiatan pelatihan

5. Peran peserta didik

Ilmu-Ilmu Sosial

Calhoun (1971)

Ilmu-ilmu social sebagai studi tentang tingkah laku kelompok umat manusia (The Study of The Group Behaviour of Human Beings)

Pendidikan ilmu-ilmu sosial:

Pendidikan mengenai disiplin ilmu-ilmu sosial

(4)

 Mahasiswa : Kedalaman materi untuk bidang studi

Perbedaan ini akan menyebabkan perbedaan kurikulum.

Dua hal yang diperhatikan dari mahasiswa dalam setiap pengajaran disiplin ilmu:

1. Penguasaan aspek subtansif keilmuan

Penguasaan prosedur penelitian yang dapat digunakan untuk pengembangan teori, generalisasi, dan konsep-konseo fakta.

1. Penguasaan prosedur hedodolis pencarian kebenaran dalam keilmuan itu

Yaitu penguasaan pandangan teori, generalisasi, konsep-konsep fakta.

Bentuk-Bentuk Pendidikan Ilmu Sosial

Ilmu-ilmu sosial:

 Disiplin Ilmu Sosial

Salah satu sumber materi pendidikan, berdiri sendiri.

Misal: Ekonomi, Sejarah, Antropologi, Sosiologi, dll.

 Disiplin Ilmu Sosial

 Sumber materi pendidikan, dibagi menjadi empat macam pendekatan:

1. Pendekatan Terpisah

Yaitu pendekatan dimana sikap disiplin dalam ilmu social diajarkan secara terpisah. Tujuan dan materi pembelajaran dikembangkan dari disiplin ilmu yang bersangkutan.

2. Pendekatan Gabungan

Pendekatan pendidikan ilmu social yang menggabungkan (korelasi) beberapa disiplim ilmu sosial dalam melakukan kajian terhadap suatu pokok bahasan.

(5)

Yaitu pendekatan ilmu social yang menggunakan lebih dari satu disiplin ilmu, tetapi

dipertahankan dua kedudukan satu disiplin ilmu terhadap masalah sama denagn kedudukan disiplin ilmu lain.

4. Pendekatan Terpadu

Yaitu pendekatan yang memadukan berbagai disiplin ilmu social sedemikian rupa sehingga batas antara satu disiplin ilmu dengan lainnya sudah tak tampak.

Landasan Pendidikan Ilmu Sosial

Guru yang baik adalah guru yang mempunyai wawasan dan kesadaran akan manfaat ilmu yang diajarkan.

Manfaat:

 Pengembangan karier

 Mencari dan menambah pengetahuan

 Penumbuhan keterampilan professional baru  Perbaikan profesi belajar siswa yang dibimbingnya

Landasan Filosofis Pendidikan

Dasar pandangan seseorang mengenai tujuan yang seharusnya dicapai, materi yang apa yang seharusnya diajarkan, proses belajar apa yang harus dikembangkan dalam upaya mencapai tujuan pendidikan.

Ada tiga macam aliran dalam falsafah kurikulum:

1. Aliran Esensial

Berpandangan agar sekolah menjadi pusat keunggulan pendidikan harus disajikan dalam bentuk keilmuan dan kurikulumnya adalah kurikulum disiplin ilmu.

Tanner dan Tanner (1980)

Intelektualisme adalah tujuan yang paling mendasar dari setiap upaya pandidikan.

2. Aliran Perenialisme

(6)

Tanner dan Tanner (1980)

Beranggapan bahwa pendidikan harus diarahkan secara eksklusif pada pengembangan

intelektual tersebut, harus didasarkan pada studi yang dinamakan Liberal Arts dan buku besar.

3. Aliran Rekonsrukturionis

Berpandangan bahwa pendidikan sebagai wahana untuk mengembangkan kesejateraan social (Tnner dan Tanner).

 Intelektual bukan tujuan yang dikehendaki

 Menyelesaikan problema masyarakat untuk meningkatkan kesejateraan masyarakat jauh

lebih penting dari pengembangan intelektualisme keilmuan

Landasan Politis

Untuk Indonesia dihubungkan dengan keputusan formal dalam pendidikan, seperti Pancasila, UUD 45, UU Pendidikan, Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri.

UU Pendidikan No. 20 Tahun 2003:

“Pendidikan Nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan YME dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, berkepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab

kemasyarakatan dan kebangsaan.

Tuntutan Masyarakat

Menurut Tyler, (1946), Taba (1963), Tanner dan Tanner (1984):

Tuntutan masyarakat adalah salah satu dasar dalam pengembangan kurikulum.

Pengembangan masyarakat yang pesat selalu membawa dampak bagi kehidupan social, ekonomi, dan budaya. Munculnya nilai dan norma baru yang mungkin dianggap berbeda, bahkan bertentangan dengan apa yang diyakini anggota mayarakat itu sebagai individu ataupun kelompok.

Tujuan Pendidikan Ilmu Sosial

Yaitu mengembangkan kemampuan siswa dalam penguasaan disiplin ilmu social untuk mencapai tujuan ilmu social yang lebih tinggi.

(7)

1. Pengembangan kemampuan intelektual siswa

2. Pengembangan kemampuan serta rasa tanggung jawab sebagai anggota masyarakat dan bangsa

3. Pengembangan diri siswa pribadi

Jenis tujuan ada dua:

1. Tujuan Obyektif, yaitu tujuan yang dicapai dalam 1-2 kali pertemuan kelas atau dapat dicapai dalam 1 satuan pengajaran (satpel).

2. Development Obyektif, yaitu pencapaiannya melalui penguasaan materi yang cukup lama oleh siswa.

Pengetahuan dan Pemahaman

Seseorang yang belajar IPS harus memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai:

1. Ruang lingkup dan pokok kajian

2. Struktur keilmuan dari setiap disiplin

3. Fakta, konsep, peristiwa yang dianggap penting

4. Pokok pikiran keilmuan

5. Teori yang dianggap penting dan relevan

6. Tokoh yang melahirkan teori

7. Isu penting yang ada di masyarakat

Pengembangan:

(8)

 Sikap

Kecenderungan psikologis seseorang terhadap benda, sifat, keadaan, pekerjaan, dan pendapat. Sikap tercermin dalam pernyataan senang, setuju, sayang.

 Nilai

Sesuatu yang menjadi criteria apakah suatu tindakan pendapat atau hasil kerja itu positif atau negatif. Dasar nilai adalah agama, adat setempat, perjanjian-perjanjian.

 Moral

Kriteria yang menjadi dasar untuk menentukan apakah tindakan, pendapat atau hasil kerja baik/tak baik, boleh/tak boleh dilakukan, apakah nanti merusak akhlak suatu bangsa dan moral adalah sesuatu yang diikuti dengan sanksi moral.

Pengembangan Konatif

Adalah kualitas yang menimbulkan bahwa seseorang tidak hanya memiliki pengetahuan dan pemahaman, kemampuan kognitif yang tinggi, sikap nilai & moral, akan tetapi dia juga memiliki keinginan untuk melaksanakan dan membuktikan dalam kehidupan sehari-hari.

Konatif adalah pelaksanaan yang riil dari apa yang sedang menjadi miliknya.

Tujuan konatif:

1. Penumbuhan sikap dan kehidupan yang religious

2. Melaksanakan tugas social

3. Melaksanakan tanggung jawab pribadi

4. Bekerja keras

5. Jujur

(9)

2.2 Pengertian fakta konsep dan generalisasi

Ilmu-ilmu social mempelajari tindakan-tinadakan manusia yang berlangsung dalam proses kehidupan dalam upacaya menjelaskan mengapa manusia berprilaku seperti yang mereka lakukan. Suatu struktur ilmu pengetahuan, termasuk ilmu social, tersusun dalam tiga tindakan dari yang paling sempit ke yang paling luas, yaitu :

1. Fakta. 2. Konsep.

3. Generalisasi (Savage dan Armstrong, 1996 : 24 dalam Fakih Samlawi Bunyamin Maftuh :

A. Fakta

Fakta adalah informasi tau data yang ada/terjadi dalam kehidupan dan dikumpulkan oleh para ahli ilmu social yang terjamin kebenarannya. Akan tetapi fakta ini memiliki kekuatan menjelaskan yang terbatas. Beberapa contoh fakta,seperti dibawah ini :

- Gunung Galunggung meletus tahun 1982.

- Pada tahun 1997 banyak hutan di Sumatera dan Kalimantan terbakar. - Jakarta adalah ibukota Indonesia.

- Jawa Barat mempunyai penduduk lebih banyak dari pada Irian Jaya. - Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah pada tanggal 17 Agustus 1945. - Penduduk Indonesia berkonsentrasi di Pulau Jawa, Bali, dan Madura. - Ikrar Sumpah Pemuda terjadi pada tanggal 28 Oktober 1928.

- Bandung adalah Ibu Kota Propinsi jawa Barat. - Orde Reformasi dimulai tahun 1998.

Menurut Savage dan Armstrong (1996:24) mengatakan bahwa : “Konsep tidak dapat dipelajari dalam kekosongan, melainkan dicapai dalam suatu proses yang melibatkan fakta-fakta yang khusus”. Oleh sebab itu guru harus memilih fakta-fakta yang dapat membantu siswa untuk mampu memahami konsep dan generalisasi. Dapat dikatakan bahwa fakata adalah merupakan suatu kejadian atau peristiwa yang pernah terjadi atau pernah ada dan

(10)

B. Konsep

Didalam kata konsep terdapat dua makna yang terkandung didalamnya, namun untuk mebedakannya kita bisa melihat tentang kata konsep yang dicontohkan dengan dua kalimat seperti dibawah ini :

Pertama ; Mahasiswa PPL itu belum selesai membuat konsep laporan praktek mengajar. Kedua ; Saya belum mengerti tentang konsep IPS yang diterangkan oleh dosen.

Pengertiannya atau maknanya adalah pada kalimat pertama yaitu berarti “rancangan” atau draff. Sedangkan pengertian atau makna kata dari konsep pada kalimat kedua adalah gagasan atau ide, pokok-pokok pikiran dalam pelajaran IPS.

Konsep adalah suatu kesepakatan bersama untuk penamaan sesuatu dan merupakan alat intelektual yang membantu kegiatan berfikir dan memecahkan masalah. Menurut S. Hamid Husen (1995) mengemukakan bahwa : “Konsep adalah pengabstraksian dari sejumlah benda yang memiliki karakteristik yang sama”. Namun menurut More dalam Skell (1995:30) bahwa : “konsep itu adalah sesuatu yang tersimpan sebuah idea tau sebuah gagasan". Sedangkan Parker menyatakan bahwa ; “konsep adalah gagasan-gagasan tentang sesuatu. Konsep dapat juga dikatakan sebagai gagasan yang ada melalui contoh-contoh. Dapat ditarik kesimpulan dari contoh diatas bahwa seseorang harus terlibat dalam proses berfikir, karena ia sedang memikirkan tentang contoh-contoh konsep. Proses berfikir itu sering disebut dengan istilah “konseptualisasi”, yaitu suatu yang terus menerus yang berlangsung apabila seseorang sedang memikirkan contoh-contoh baru dari suatu konsep.

Konsep dapat dinyatakan dalam sejumlah bentuk konkrit atau abstrak, luar atau sempit, satu atau frase. Beberapa konsep yang bersifat konkrit, misalnya seperti dibawah ini :

- Manusia

Sementara konsep yang bersifat abstrak adalah, seperti berikut dibawah ini : - Demokrasi

(11)

- Kesetiaan - Keadilan - Kebebasan - Tanggung jawab - Hak

- Pertimbangan - Sistem hokum

Konsep dapat berupa sejumlah fakta yang memiliki keterkaitan dengan makna atau difinisi yang ditentukan. Karakteristik atau cirri-ciri konsep disebut atribut , misalnya konsep tentang “sepeda motor” dapat dijelaskan dengan atribut berikut :

1. Kendaraan beroda dua. 2. Digerakkan dengan mesin. 3. Berbahan bakar bensin.

C. Generalisasi

Generalisasi berasal dari kata “general” yang berarti umum atau menyeluruh. Fakih SAmlawi (1989:9) mengemukakan bahwa : “Generalisasi merupakan sejumlah konsep yang memiliki karakteristik dan makna. Generalisasi adalah pernyataan tentang hubungan diantara konsep. Generalisasi mengungkapkan sejumlah besar informasi”. Pendapat Savage dan Amstrong (1996:26) sebagai berikut : “Ketika angka pengangguran di suatu Negara meningkat, maka kejahatan dan criminal pun meningkat pula”.

Dari generelasisi tersebut terdapat berupa konsep yaitu : konsep pengangguran, konsep Negara, konsep kejahatan, dan konsep kriminal.

(12)

A. Fakta dalam IPS

Dalam kurikulum Sekolah Dasar tahun 2004 dikemukakan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan suatu mata pelajaran yang mengkaji serangkaian peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu social dan kewarganegaraan. Sedangkan fungsinya adalah untuk mengembangkan pengetahuan, nilai, sikap, dan Negara Indonesia. Dengan fakta-fakta yang ada kita dapat menyimpulkan sesuatu atau beberapa peristiwa yang pernah terjadi, apabila ditarik suatu kesimpulan terhadap informasi harus didukung dengan fakta-fakta yang ada untuk memberikan pembuktian terhadap kebenaran suatu informasi. Fakta sangat penting dalam struktur ilmu atau susunan ilmu karena dari fakta yang ada dapat membentuk suatu konsep dan generalisasi. Dari fakta-fakta yang ada dan saling berkaitan maka kita dapat membentuk sutu konsep atau pengertian yang membantu kita untuk berfikir. B. Konsep dalam IPS

IPS sebagai bidang kajian terdiri dari konsep dasar sejarah, seperti konsep peristiwa/kejadian waktu dan tempat. Geografi terdiri dari konsep seperti dibawah ini :

- lokasi,

Selanjutnya didalam ilmu ekonomi tediri dari konsep seperti berikut dibawah ini : - Konsep kelangkaan (scancity).

- Spesialisasi (specialization).

- Saling ketergantungan (interdependence). - Pasar (market), dan

- Konsep kebijaksanaan umum (public policy).

Pada ilmu sosiologi konsep yang dikaji didalamnya adalah konsep keanggotaan dalam kelompok seperti dibawah ini :

(13)

- Lokasi.

Sedangkan adat istiadat, etika, tradisi, hokum dan keyakinan.

Didalam ilmu psikologi social konsep-konsep yang terkandung adalah : - Kemandirian.

- Motif. - Sikap,

- Persepsi Interpersonal. - Kelompok.

- Norma kelompok.

- Konflik dan lain sebagainya.

Dan pada ilmu politik terkandung pula, seperti yang tertera dibawah ini : - Konsep Negara.

- Kekuasaan.

- Pengambilan keputusan. - Kebijaksanaan.

- Pembagian kekuasaan.

- Demokrasi, dan lain sebagainya.

Setelah dikemukakan sejumlah konsep dasar ilmu social diatas yang membangun bahan kajian IPS, maka jelas bahwa kedudukan konsep dalam IPS merupakan bahan kajian utama untuk menelaah berbagai masalah social yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menyelesaikan masalah kita harus menggunkan berbagai konsep ilmu social yang telah dipaparkan diatas, seperti konsep kelompok, konflik, perilaku, peran dan lain-lain. Tanpa menggunakan konsep itu akan sulit untuk memberikan solusi terbaik terhadap masalah yang dihadapi. Untuk menarik suatu kesimpulan atau keputusan tertentu maka kita tidak akan terlepas dari proses generalisasian, oleh sebab itu dibawah ini akan diarahkan bagaimana kedudukan atau peran generalisasi dalam Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

C. Generalisasi Dalam IPS

Jelas dikatakan bahwa pada Ilmu Pengetahuan tidak akan dapat terbentuk secara teoritis apabila tidak didukung oleh generalisasi. Keterkaitan dan kedudukan atau peranan

(14)

Untuk lebih jelasnya tentang kedudukan generalisasi dalam IPS dapat kita simak pada ilustrasi dibawah ini.

“Makin tinggi” tingkat pendidikan suatu masyarakat, maka makin tinggi tingkat

kesejahteraan masyarakat tersebut”. Dapat dijadikan suatu dalil atau teori bahwa : “ tingkat pendidikan berkolerasi posotif terhadap tingkat kesejahteraan”. Sedangkan konsep

pendidikan dan konsep kesejahteraan merupakan suatu bahan kajian yang sangat penting ddalam Ilmu Pengetahuan Sosial.

MODEL PEMBELAJARAN KONSEP, FAKTA, GENERALISASI DALAM IPS Siswa Sekolah Dasar sebagai calon-calon ilmuan dikemudian hari, sejak dini harus memahami tentang struktur ilmu pengetahuan yang diawali dengan fakta, selanjutnya membentuk suatu konsep dan dari konsep-konsep membuat suatu generalisasi. Memahami ketiga unsur tersebut sangatlah penting, karena untuk membentuk suatu teori dalam ilmu pengetahuan tidak akan terlepas dari unsure fakta, konsep, dan generalisasi.

2.3 Konsep dasar dasar dalam ilmu sejarah

KONSEP-KONSEP DASAR SEJARAH A. Konsep Perubahan dan Kesinambungan

Ilmu sejarah mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Masa lampau memiliki pengertian yang sangat luas, bisa berarti satu abad yang lalu, puluhan tahun yang lalu, sebulan yanglalu, sehari yang lalu atau sedetik yang lalu, bahkan waktu sekarang ketika sedang membaca tulisan iniakan menjadi masa lampau. Kita harus menyadari bahwa rangkaian peristiwa sejarah sejak adanyamanusia sampai sekarang adalah peristiwa yang berkelanjutan atau berkesinambungan (continuity).

Roeslan Abdul Ghani mengatakan bahwa

ilmu sejarah ibarat penglihatan terhadap tiga dimensi

,yaitu pertama, penglihatan ke masa silam, kedua ke masa sekarang dan ketiga ke masa depan to studyhistory is to study the past to built the future

(15)

y an g t er us b e rg e ra k d ar i m as a s eb el u mn ya ke ma sa - ma sa be ri ku t ny a s er ta m e la h ir k an pe ri st iw a- peristiwa yang baru yang saling terkait sehingga

perjalanan sejarah tidak pernah berhenti (stagnan).Ilmu sejarah juga mengenal adanya konsep ”perubahan” change

kehidupan sejak adanya manusias am pa i se ka ra ng ya ng b er l an gs un g se ca ra l a mb a t ( ev ol us i) at a up un be rl a ng su ng d en ga n c ep a t (revolusi).

B. Konsep kronologi dan PeriodisasiKronologi,

Berarti sesuai dengan urutan waktu Peristiwa sejarah akan selalu berlangsung denganur ut an wa kt u s eh in gg a p er is t iw a- pe r is ti wa se ja r ah ti da k t e rj a di s ec ar a m e lo m pa t - lo mp a t ur ut an waktunya, atau bahkan berbalik urutan waktunya (anakronis). Oleh karena itu, dalam mempelajarisejarah agar kita mendapat pemahaman yangbaik harus memperhatikan urutan-urutan

kejadiannya(kronologis).Selain kronologi dalam sejarah dikenal juga istilah kronik

, yaitu merupakan kisah atau catatan sejarahyang diceritakan pada berdasarkan urutan waktu. Contoh : kronik China catatan perjalanan Fa-Hien dan perjalanan I-tsing.Periodisasi adalah pembagian atau pembabakan peristiwa-peristiwa masa lampau yangs sangat panjangmenjadi beberapa zaman. Pada hakikatnya, istilah periodisasi dalam ilmu sejarah tidak ada, namun adatujuan dari periodisasi sejarah, yaitu :

1.Memudahkan Mempelajari Sejarah

Peristiwa-peristiwa masa lampau yang demikian panjang dan banyak dikelompokkan, disederhanakan,dan diringkas menjadi beberapa periode sehingga memudahkan memahami sejarah.

2.Memahami Peristiwa-peristiwa Sejarah Secara Kronologis

P er io de - pe ri od e se ja ra h t e rs eb ut ha ru s di sus un s ec ar a kr on ol og is a ga r m e mu da hk a n p em b ac a memahami kronologi sejarah yang panjang saling berkaitan.

2.4 Konsep dasar geografi

KONSEP-KONSEP DASAR GEOGRAFI

(16)

Geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaandan perbedaan gejala geografi dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan dalamkonteks keruangan. Menilik kepada definisi tersebut sangat jelas bahwa obyek utama dari ilmugeografi adalah konteks keruangan.

Obyek Studi Geografi

Obyek Ilmu Geografi secara luas terbagi atas dua bagian, yakni:1.Objek MaterialObjek material geografi adalah sasaran atau isi kajian geografi. Objek material yang umum danluas adalah geosfer (lapisan bumi), yang meliputi:

Litosfer (lapisan keras),Merupakan lapisan luar dari bumi kita. Lapisan ini disebut kerak bumi dalam ilmugeologi.

Atmosfer (lapisan udara),Terutama adalah lapisan atmosfer bawah yang •

Hidrosfer (lapisan air),Berupa lautan, danau, sungai dan air tanah. •

Biosfer (lapisan tempat hidup),Terdiri atas hewan, tumbuhan. •

Pedosfer (lapisan tanah),Merupakan lapisan batuan yang telah mengalami pelapukan, baik pelapukan fisik,organik, maupun kimia.

2.Objek Formal

Metode atau pendekatan objek formal geografi meliputi beberapa aspek, •

Aspek Keruangan,Geografi mempelajari suatu wilayah antara lain dari segi “nilai” suatu tempat dari berbagai kepentingan.

Aspek Kelingkungan,Geografi mempelajari suatu tempat dalam kaitan dengan keadaan suatu tempat dankomponen-komponen di dalamnya dalam satu kesatuan wilayah.

Aspek Kewilayahan,Geografi mempelajari kesamaan dan perbedaan wilayah serta wilayah dengan ciri-cirikhas.

(17)

Aspek WaktuGeografi mempelajari perkembangan wilayah berdasarkan periodeperiode waktu atau perkembangan dan perubahan dari waktu ke waktu.

Ruang Lingkup Geografi

Ruang lingkup ilmu geografi secara umum meliputi semua gejala geosfer, baik gejala alam maupungejala sosial, serta interaksi antara manusia dengan lingkungannya. Ruang lingkup studi ilmu geografiyaitu:

1 .Ka j i an te rh ad a p w il ay a h regional

2.Interaksi antara manusia dengan lingkungan fisik yang merupakan salah satu bagian darikeanekaragaman wilayah;3.Persebaran dan kaitan antara penduduk (manusia) dengan aspek-aspek keruangan dan usahamanusia untuk memanfaatkannya

Konsep Esensial Geografi

Para Ahli Geografi Indonesia yang tergabung dalam Ikatan Geograf Indonesia (IGI)dalam Pertemuan Ilmiah Tahunan tahun 1988 menghasilkan sepuluh konsep esensial geografi, yaitu: 1 . K o n s e p L o k a s i Konsep lokasi menjadi ciri khusus ilmu pengetahuan geografi. Secara pokok konseplokasi dibedakan menjadi Lokasi Absolut dan Lokasi Relatif

2 . K o n s e p J a r a k Jarak berkaitan erat dengan lokasi dan perhitungan keuntungan berkaitan antar lokasi.

3 .Ko ns ep K et er j an gk a ua n Keterjangkauan berhubungan dengan kemudahan interaksi dan caranya antar lokasi

4 .Ko ns ep M or fo lo gi Morfologi merupakan perwujudan bentuk daratan muka bumi sebagai hasil pengangkatanatau penurunan wilayah seperti erosi dan pengendapan atau sedimentasi.

5 .Ko ns ep Agl o me r as i Aglomerasi atau pemusatan adalah kecenderungan persebaran penduduk yang bersifatmengelompok pada suatu wilayah yang relatif sempit dan bersifat menguntungkan, karenakesamaan gejala ataupun faktor-faktor umum yang menguntungkan. 6 .Ko ns ep N il a i K eg un aa n Nilai kegunaan suatu fenomena di muka bumi bersifat relatif, artinya nilai kegunaan itutidak sama, tergantung dari kebutuhan penduduk yang bersangkutan.

7 . K o n s e p P o l a Geografi mempelajari pola-pola, bentuk, dan persebaran fenomena di permukaan bumi.

(18)

9.Konsep Interaksi/ InterdependensiInteraksi adalah kegiatan saling memengaruhi daya, objek, atau tempat yang satu dengantempat lainnya.

1 0 . K o n s e p K e t e r k a i t a n K e r u a n g a n Keterkaitan keruangan atau asosiasi keruangan adalah derajat keterkaitan persebaran suatufenomena dengan fenomena lain di suatu tempat atau ruang.

2.5 Konsep dasar tentang ilmu ekonomi atau koprasi

Istilah ekonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu oikonomeia. Kata ini sebenarnya terdiri dari dua suku kata yaitu oikos yang berarti rumah tangga dan nomos yang berarti peraturan. Dengan demikian arti sesungguhnya dari oikonomeia yaitu mengatur rumah tangga. Rumah tangga di sini adalah dalam pengertian luas, jadi bukan rumah tangga dalam arti sehari-hari.

Rumah tangga ini berarti setiap bentuk kerjasama manusia untuk mencapai kemakmuran atas dasar prinsip ekonomi. Misalnya rumah tangga konsumsi, rumah tangga perusahaan, rumah tangga negara, dll. Kalau kita simpulkan maka ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari usaha-usaha manusia untuk mencapai kemakmuran dalam memenuhi kebutuhannya.

Ilmu pengetahuan ekonomi lahir pada abad ke-18, yaitu pada saat Adam Smith menuangkan dalam “inquiry into the nature and causes of wealth of nations” (tahun 1776), mambahas ekonomi secara sistematis dan bersifat menyeluruh yang dituangkannya di dalam teori-teori ekonomi. Sejak Adam Smith-lah baru masalah ekonomi diuraikan secara ilmu pengetahuan, sehingga ia dianggap sebagai bapak ilmu ekonomi. Pendapat-pendapat tentang ekonomi sebelum Adam Smith belum dapat dianggap sebagai ilmu ekonomi, berhubung

pembahasannya belum sistematis dan tidak bersifat menyeluruh

2.6 Ilmu politik dan pemerintahan

Sifat-sifat Negara

Negara mempunyai sifat khusus yang merupakan manifestasi dari kedaulatan yang dimilikinya. Berikut adalah sifat-sifat negara :

(19)

Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang memiliki kekuasaan tertingggi yang sah dan ditaati oleh rakyatnya.

Negara merupakan integrasi dari kekuasaan politik. Negara adalah alat (agency) dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan un tuk mengatur hubungan-hubungan manusia dalam masyarakat dan menertibkan gejala-gejala kekuasaan dalam masyarakat. Manusia hidup dalam suasana kerja sama, sekaligus suasana antagonis dan penuh pertentanngan. Negara adalah organisasi yang dalam sesuatu wilayah dapat memaksakan kekuasaannya secara sah terhadap semua golongan kekuasaan lainnya dan yang dapat menetapkan tujuan-tujuan dari dari kehidupan bersama itu.

Definisi orang para ahli politik tentang negara :

1. Roger H. Soltau “Negara adalah agen (agency) atau kewewenangan (authority) yang mengatur atau mengandalikan persoalan-persoalan bersama atas nama masyarakat ( The state is an agency or authority managing or controlling these (common) affairs on behalf of and in the name of the community.”[1]

2. Harold J. Laski”Negara adalah suatu masyarakat yang diintegrasikan karena mempunyai wewenang yang bersifat memaksa dan yang secara sah lebih berkuasa daripada individu atau kelompok yang merupakan bagian dari masyarakat. Masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang hidup dan bekerja sama untuk memenuhi terkabulnya keinginan-keinginan mereka bersama. Masyarakat merupakan negara kalau cara hidup yang harus ditaati baik oleh individu maupun oleh asosiasi-asosiasi ditentukan oleh suatu wewenang yang bersifat

memaksa dan mengikat.”[2]

3. Max Weber “Negara adalah suatu masyarakat yang mempunyai monopoli dalam penggunaan kekerasan fisik secara sah dalam sesuatu wilayah.”[3]

4. Robert M. MacIver “Negara adalah asosiasi yang menyelenggarakan penertiban di dalam suatu masyarakat dalam suatu wilayah dengan berdasarkan sistem hukum yang

diselenggarakan oleh suatu pemerintah yang untuk maksud tersebut diberi kekuasaan memaksa.”[4]

Jadi sebagai definisi umum dapat dikatakan bahwa negara adalah suatu daerah teritorial yang rakyatnya diperintah (governed) oleh sejumlah pejabat dan yang berhasil menuntut dari warga negaranya ketaatan pada peraturan perundang-undangannya melalui penguasa

(20)

Agar peraturan perundang-undangan ditaati dan dengan demikian terjadi sebuah penertiban.

2. Sifat monopoli

Negara mempunyai tujuan dalam menetapkan tujuan bersama dari masyarakat. 3. Sifat mencakup semua (all—encompassing, all-embracing). Semua peraturan

perundang-undangan berlaku untuk semua tanpa terkecuali.

Unsur-Unsur Negara

Unsur negara sebagai syarat berdirinya suatu negararakyat, wilayah, pemerintahan dan pengakuan suatu negara apabila ingin diakui sebagai negara yang berdaulat secara internasional harus memenuhi empat persyaratan unsur negara berikut ini :

1. Memiliki Wilayah

Untuk mendirikan suatu negara dengan kedaulatan penuh diperlukan wilayah yang terdiri atas darat, laut dan udara sebagai satu kesatuan.Untuk wilayah yang jauh dari laut tidak memerlukan wilayah lautan. Di wilayah negara itulah rakyat akan menjalani kehidupannya sebagai warga negara dan pemerintah akan melaksanakan fungsinya.

2. Memiliki Rakyat

Diperlukan adanya kumpulan orang-orang yang tinggal di negara tersebut dan dipersatukan oleh suatu perasaan. Tanpa adanya orang sebagai rakyat pada suatu ngara maka pemerintahan tidak akan berjalan. Rakyat juga berfungsi sebagai sumber daya manusia untuk menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari.

3. Pemerintahan yang BerdaulatPemerintahan yang baik terdiri atas susunan penyelengara negara seperti lembaga yudikatif, lembaga legislatif, lembaga eksekutif, dan lain sebagainya untuk menyelengarakan kegiatan pemerintahan yang berkedaulatan.

4. Pengakuan dari Negara Lain

Untuk dapat disebut sebagai negara yang sah membutuhkan pengakuan negara lain baik secara de facto (nyata) maupun secara de yure. Sekelompok orang bisa saja mengakui suatu wilayah yang terdiri atas orang-orang dengan sistem pemerintahan, namun tidak akan disetujui dunia internasional jika didirikan di atas negara yang sudah ada.

(21)

Menurut Roger H. Soltau tujuan negara adalah “Memungkinkan rakyatnya berkembang serta menyelenggarakan daya ciptanya sebebas mungkin.”[5] Dan menurut harold L. Laski “Menciptakan keadaan dimana rakyat dapat mencapai keinginan-keinginan mereka secara maksimal.”[6]

Akan tetapi setiap negara, terlepas dari ideologinya, menyelenggarakan beberapa minimum fungsi yang mutlak perlu, yaitu:

1. Melaksanakan penertiban (Law and Order)

2. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat 3. Pertahanan

4. Menegakkan keadilan

Charles E. Merriam, menyebutkan lima fungsi negara, yaitu: 1. Keamanan ekstern

2. Ketertiban intern 3. Keadilan

4. Kesejahteraan umum 5. Kebebasan

Keseluruhan fungsi negara diatas diselenggarakan oleh pemerintah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.

2. Nations (bangsa)

Suatu bangsa merupakan unsur terbentuknya Negara. Bangsa adalah suatu komunitas atau sekelompok masyarakat yang terdiri beberapa suku,etnis,adat,dan budaya yang menempati suatu daerah. Biasanya sekelompok masyarakat menghuni suatu wilayah geogarafis yang mempunyai kebudayaan-kebudayaan dan lembaga-lembaga yang kira-kira sama.

3. Nation State

Nation State berarti suatu masyarakat yang lebih luas. Dalam masyarakat seperti ini anggota masyarakat dapat berinteraksi satu sama lain karena faktor budaya dan faktor agama, dan etnis.

(22)

4.Government (Pemerintahan)

Government (pemerintahan) adalah suatu lembaga yang memegang kedudukan tertinggi, memiliki kekuasaan penuh dalam suatu Negara.Pemerintahan sangat erat hubungannya dengan kekuasaan.Karena di dalam suatu Negara pemerintah lah yang mempunyai kekuasaan tertinggi.

Di dalam suatu pemerintahan biasanya terdapat sebuah undang-undang dan kontitusi yang mengatur dan mengawasi berjalannya suatu pemerintahan. Dan di dalam pemerintahan biasanya terdapat berbagai lembaga yang lainyang mempunyai fungsi masing-masing. Dalam arti lain pemerintah bisa disebut juga lembaga yang mengemban fungsi memerintah dan mengemban fungsi mengelola administrasi pemerintahan.

5.Governance (Tata Pemerintah)

Governance (pemerintah) merupakan bagian dari pemerintahan yang lebih

menggambarkan pada pola hubungan yang sebaik-baiknya antar elemen yang ada. Dengan demikian cakupan Tata Pemerintahan (Governance) lebih luas dibandingkan dengan Pemerintah (Government), karena unsur yang terlibat dalam Tata Pemerintahan mencakup semua kelembagaan yang ada di desa, termasuk didalamnya ada unsur Pemerintah

(Government).

Perbedaan antara Government (pemerintahan) dan Governance (tata pemerintahan) : Kalau Pemerintah (Government) lebih berkaitan dengan lembaga yang mengemban fungsi memerintah dan mengemban fungsi mengelola administrasi pemerintahan.Kalau Tata Pemerintahan (Governance) lebih menggambarkan pada pola hubungan yang sebaik-baiknya antar elemen yang ada. Dengan demikian cakupan Tata Pemerintahan (Governance) lebih luas dibandingkan dengan Pemerintah (Government), karena unsur yang terlibat dalam Tata Pemerintahan mencakup semua kelembagaan yang ada, termasuk didalamnya ada unsur Pemerintah (Government).

Hubungan antara Pemerintah (Government) dengan Tata Pemerintahan (Governance)

(23)

menciptakan Tata Pemerintahan (Governance) yang baik, maka pemerintah (Government)

yang baik juga akan tercipta.

6. Bentuk-bentuk Pemerintahan : Aristokrasi

Aristokrasi diambil dari kata yunani ARISTOKRATIA ( aristos = best + kratia = rule).Jadi aristokrasi adalah pemerintahan terbaik yang dipimpin oleh orang- orang terpilih. Tetapi kata – kata terbaik disini terkesan samar dengan istilah terbaik dimasa yunani kuno. Penjelasan yang benar bahwa yang terbaik adalah mereka yang memiliki kecakapan yang tinggi, berpendidikan, berpengalaman dan bermoral tinggi.Namun, hal ini tidak bisa dijadikan atau dipastikan menjadi yang terbaik.

Aristokrasi adalah pemerintahan yang bersifat otoriter , karena mayoritas warga Negara tidak mempunyai peranan langsung atau terlembaga dalam pembuatan kebijakan, mereka tidak bisa berperan serta dalam pemilihan umum, dan mereka tidak terorganisasikan ke dalam partai-partai politik yang bersaing atau kelompok-kelompok kepentingan yang mudah dikenali.

Dalam bentuk pemerintahan ini kepala Negara dipimpin oleh seorang raja atau ratu dan kepala pemerintahan dipimpin oleh perdana menteri, bentuk pemerintahan ini banyak dijumpai di eropa seperti Inggris dan Negara di eropa lainnya.

Oligarki

Oligarkiadalah situasi dimana pemerintah yang berkuasa bersama sekelompok pengusaha bekerjasama untuk menentukan berbagai kebijaksanaan politik, social dan ekonomi negara tanpa harus menanyakan bagaimana sesungguhnya aspirasi rakyat yang sebenarnya. Oligarki berarti pemerintahan oleh suatu minoritas dalam masyarakat, suaru minoritas yang tidak perlu dibedakan oleh gelar aristokrat atau hak istimewa.

Bahwa kaum oligarki ini berkuasa atas nama rakyat, selalu berusaha memperpanjang bahkan jika mungkin melestarikan dan memonopoli kekuasaan dan ekonomi yang

dipegangnya dengan selubung ideology tertentu, dengan dalih consensus nasional dan tindakan-tindakan sejenis dan pada saat yang sama kelompok oligarki ini menghancurkan setiap oposisi yang menentang dan mempertanyakan legitimasi pemerintahannya dengan berbagai macam tuduhan dan fitnah

Dalam bentuk pemerinyahan ini kepala Negara juga dipimpin oleh raja atau ratu dan kepala pemerintahan dipimpin oleh perdana menteri.

(24)

Monarki, berasal dari bahasa Yunanimonos (μονος) yang berarti satu, dan archein

(αρχειν) yang berarti pemerintah.Monarki merupakan sejenis pemerintahan di mana Raja menjadi Kepala Negara.Monarki atau sistem pemerintahan kerajaan adalah sistem tertua di dunia.Pada awal kurun ke-19, terdapat lebih 900 buah tahta kerajaan di dunia, tetapi menurun menjadi 240 buah dalam abad ke-20.Sedangkan pada dekade kelapan abad ke-20, hanya 40 takhta saja yang masih ada. Dari jumlah tersebut, hanya empat negara mempunyai raja atau

monarki yang mutlak dan selebihnya terbatas kepada sistem konstitusi

Demokrasi

Demokrasi adalah sistem politik yang meyakini jika kekuasaan yang sejati haruslah berada di tangan rakyat.Bahasa latinnya, Vox Populi Vox Dei.Suara Rakyat adalah Suara Tuhan.Banyak orang menganggap demokrasi berasal dari Plato yang menulis buku “Republik”. Anggapan ini kurang tepat, karena 400 tahun sebelum Plato lahir, sistem demokrasi sudah diterapkan oleh 12 suku bangsa Bani Israel saat mereka berdiam di tanah Kan’an.Saat itu Bani Israel terpecah ke dalam 12 suku yang memiliki otoritas untuk mengatur dan memerintah dalam wilayahnya masing-masing. Masing-masing suku dipimpin oleh hakim yang diangkat berdasarkan kesepakatan bersama berdasarkan otoritasnya di dalam hal keagamaan.Lalu ke-12 hakim ini yang mewakili ke-12 suku Bani Israel membentuk sebuah dewan hakim yang membahas kepentingan mereka bersama berdasarkan Mosaic

Codex.Inilah masa hakim-hakim seperti yang dimuat di dalam Alkitab.

Jadi, demokrasi sebenarnya merupakan made in Bani Israel. Sebab itu, tidak salah jika ada ungkapan jika demokrasi merupakansunnah Yahudi. Walau pun sesungguhnya Demokrasi itu sendiri suatu sistem yang bisa baik bisa pula tidak, tergantung pada siapa yang mengelolanya.Namun dalam sejarah dunia, belum pernah sistem ini menciptakan suatu kebaikan, kesejahteraan, dan keadilan bagi rakyat secara keseluruhan.Plato sendiri yang

kadung dianggap sebagai Bapak Demokrasi ternyata memiliki puluhan budak.Yunani sendiri di mana Plato hidup, tidak pernah melaksanakan demokrasi.

Dalam sistem pemerintahan ini kepala Negara serta kepala pemerintahan dipegang oleh presiden. Dalam bentuk pemerintahan ini biasanya terdapat tiga tingkatan yaitu eksekutif (pemerintah), Legislatif, dan yudikatif

Autokrasi

(25)

pemerintahan yang kurang baik karena bentuk pemerintahan ini dapat menyengsarakan rakyat.

Bentuk pemerintahan ini biasa menganggap raja sebagai kepala Negara dan kepala pemerintahan.

Teokrasi

Teokrasi adalah bentuk pemerintahan di mana agama atau iman memegang peran utama.Kata "teokrasi" berasal dari bahasa Yunani θεοκρατία (theokratia).θεος (theos) artinya “tuhan” dan κρατειν (kratein) “memerintah”. Teokrasi artinya “pemerintahan oleh tuhan”. Bentuk pemerintahan ini biasanya menganggap raja sebagai kepala Negara.Dan rakyatnya pun menganggap raja adalah orang yang dekat dengan tuhan.Selain itu mayoritas rakyatnya menganut agama yang dianut di kerajaan.

2.7 Konsep dasar sosiologi

Sosiologi Sebagai Ilmu Tentang Perilaku Sosial

Ilmu sosial lahir pada tahun 1842 yang dirintis oleh "Auguste Comte" dari Perancis melalui bukunya"Positive Philosophy".Fokus kajiannya adalah segala bentuk kehidupan masyarakat.Oleh karena jasanya yang besar,ia disebut Bapak SosiologiTokoh-tokoh sosiologi berikutnya adalah Herbert Spencer (Inggris),Karl Max dan Max Weber (Jerman),Pitrim A.Sorokan (Rusia),Vitredo Pareto (Italia),C.H Cooley dan Laster F. Ward (USA),Emile Durkheim (Perancis).Di indonesia,sosiologi baru diperkenalkan tahun 1948 oleh Prof. Sunario Kolopaking di UGM.Kemudian disusul oleh tokoh-tokoh lainnya,yaitu Mr. Djody Gondokusumo,Hassan Shadily,MA.Mayor Polak,Satjipto Raharjo,Soerjono Soekanto,Selo Soemardjan,dan sebagainya.

A .Beberapa konsep dasar sosiologi menurut para sosiolog.

1.G.A. Lunberg:Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku sosial orang-seorang dan kelompok.

2.Roucek and Warren:Sosialogi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal-balik antar manusia dalam masyarakat.

3.Bierens De Haan:Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari pergaulan hidup manusia dalam masyarakat.

4.Prof. Selo Soemardjan:Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial,proses sosial,

(26)

unsur-unsur sosial yang pokok,yaitu kaidah-kaidah sosial,lembaga-lembaga sosial,kelompok-kelompok sosial,dan lapisan soial.Proses sosial adalah pengaruh timbal-balik dari berbagai segi kehidupan sosial (ekonomi dan politik,hukum,dan agama).

5.Pitirim A.Sorokin:Sosialogi adalah ilmu yang me,pelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial,hubungan dan pengaruh gejala sosial dengan non sosial,dan ciri-ciri umum dari semua jenis gejala sosial.

6.Auguste Comte (Bapak Sosiologi):Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi manusia

di dalam masyarakat (antarndividu,antar individu dan kelompok,dan antara kelompok dan kelompok.

7.Anthony Giddens:Sosiologi adalah studi tentang kehidupan sosial antar manusia,kelompok, dan masyarakat.

B.Ciri-ciri dan sifat hakikat sosiologi. Ciri-ciri pokok sosiologi sebagai berikut.

1)Sosiologi bersifat empiris,artinya didasarkan pada observasi-observasi segala kenyataan di masyarakat.

2)Sosiologi bersifat teoritis,artinya merupakan abstraksi dari hasil-hasil observasi yang menjelaskan hubungan kausalitas.

3)Sosiologi bersifat kumulatif,artinya teori sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori lama yang kemudian disempurnakan.

4)Sosiologi bersifat nonetis,artinya yang dipersoalkan bukan baik buruknya fakta,tetapi bertujuan untuk menjelaskan fakta-fakta secara analisis.

Adapun sifat-hakikat sosiologi sebagai berikut.

1)Sosiologi termasuk kelompok ilmu-ilmu sosial yang objek studinya adalah masyarakat. 2)Sosiologi bukan disiplin ilmu yang normatif,tetapi kategoris.Artinya sosiologi hanya membatasi diri pada apa yang trjadi dewasa ini dan bukan yang seharusnya terjadi.

3)Sosiologi merupakan ilmu murni dan bukan ilmu terapan,artinya sosiologi bertujuan untuk mengembangkan ilmu secara teoritis.

4)Sosiologi bersifat abstrak,artinya yang diperhatikan adalah bentuk dan pola-pola peristiwa dalam masyarakat.

5)Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum sehingga berupa ilmu umum.

(27)

1)Dapat dijadikan alat dan sarana untuk memahami masyarakat tertentu (petani,pedagang, buruh,pegawai,komunitas keagamaan,militer,dan sebagainya,

2)Sebagai alat untuk memahami struktur masyarakat,pola-pola interaksi,serta stratifikasi sosial.

3)Hasil studi sosiologi terhadap kondisi masyarakat dapat digunakan sebagai dasar untuk menetapkan suatu kebijakan (dari pemerintah,perusahaan,badan dunia,dan sebagainya). 4)Hasil kajian sosiologi dapat dijadikan pertimbangan untuk memecahkan masalah-masalah sosial.

5)Data-data masyarakat dapat membantu kegiatan pembangunan,mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi hasil-hasilnya.

Sedangkan tujuan sosiologi adalah meningkatkan pemahaman terhadap ciri-ciri dan sifat-sifat masyarakat seta meningkatkan daya adaptasi diri dengan lingkungan hidupnya, terutama lingkungan sosial budayanya.Caranya adalah dengan mengembangkan

pengetahuan yang objektif mengenai gejala-gejala masyarakat yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah-masalah sosial.

Diposkan oleh My Seven Eight di 16:15 1 komentar:

Konsep Dasar Sosiologi

1. Arti Sosiologi

Istilah sosiologi berasal dari kata "socius"yang berarti kawan (termasuk lawan) dan "logos"

yang berarti berbicara (ilmu).Jadi,sosiologi adalah ilmu yang membahas pergaulan manusia di masyarakat.Pergaulan (interaksi) bisa terjadi antarindividu,antarkelompok,atau

antarindividu dengan kelompok. Oleh karena objek studinya adalah masyarakat,maka sosiologi disebut juga ilmu kemasyarakatan.Fokusnya adalah hubungan timbal-balik antarmanusia dalam kehidupan bersama (bermasyarakat).Sekarang timbul

pertanyaan:Masyarakat itu apa???

Menurut Prof.Selo Soemardjan,masyarakat adalah sekumpulan orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan (sebagai pedoman hidupnya).Menurut

Prof.Koentjaranigrat,masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut sistem adat istiadat tertentu yang bersifat continue dan terikat oleh rasa identitas bersama (yaitu kebudayaan).Jadi,sekumpulan orang yang terjadi hanya sebentar dan tidak terikat oleh adat,mereka belum bisa disebut masyarakat,Contoh:kerumunan penonton sepak bola.

(28)

a. Kesatuan sosial itu telah hidup bersama cukup lama. b. Terjadi interaksi aktif antarindividu dan kelompok

c. Dalam berinteraksi berpedoman pada sistem adat istiadat tertentu. d. Kehidupan bersama tersebut berlangsung terus-menerus

e. Mereka merasa terikat oleh sara identitas bersama (yaitu kebudayaan) f. Setiap anggota merasa menjadi bagian dari kelompoknya.

g. Mereka saling membutuhkan,saling bergantung,dan prlu kerjasama.

h. Kehidupan bersama itu bersifat dinamis,mengalami perkembangan dan perubahan sesuai dengan tuntutan zaman.

2.8 Konsep dasar antropologi

Konsep Dasar Antropologi

Menurut Koentjaraningrat (1992:1) pada dasarnya konsep dasar ilmu antropologi mencakup ilmu pokok permasalahan kajian mengenai manusia. Kelima masalah kajian tersebut yakni: a.Masalah sejarah terjadinya dan perkembangan manusia sebagai makhluk biologis.

b.Masalah sejarah terjadinya aneka warna manusia berdasarkan ciri-ciri tubuh. c.Masalah persebaran dan terjadinya keragaman bahasa yang diucapkan manusia. d.Masalah perkembangan, persebaran dan terjadinya aneka warna kebudayaan manusia e.Masalah dasar-dasar dan keragaman kebudayaan dalam kehidupan masyarakat dan suku-suku bangsa diseluruh dunia.

Untuk memecahkan kelima masalah penelitian tersebut, maka antropologi secara umum dapat digolongkan dalam dua bagian besar yaitu antropologi fisik dan antropologi budaya. Perkembangan ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Koentjaraningrat (1996:5), Rooger M. Keesing (1992:3), dan T.O.Ihromi (1999:5).Selanjutnya antropologi budaya dikaji dalam beberapa ilmu bagian yaitu antropologi linguistic (etnolinguistik), prehistori (prasejarah), dan etnologi.Secara sederhana Koentjaraningrat menggambarkan ilmu-ilmu bagian dari

antropologi yaitu:

(29)

B.Antropologi Budaya 1).Arkeologi

2).Antropologi Linguistik 3).Etnologi

4).Antropologi Sosial Budaya. 3)Sosiologi bersifat kumulatif,artinya teori sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori lama yang

kemudian disempurnakan.

4)Sosiologi bersifat nonetis,artinya yang dipersoalkan bukan baik buruknya fakta,tetapi bertujuan untuk menjelaskan fakta-fakta secara analisis.

2.9 konsep dasar psikologi sosial

Psikologi sosial sebagai ilmu yang merupakan cabang ilmu pengetahuan psikologi pada umumnya. Ilmu tersebut menguraikan tentang kegiatan-kegiatan manusia dalam

hubungannya dengan situasi-situasi sosial, seperti situasi kelompok,situasi massa dan sebagainya termasuk di dalamnya interaksi antara orang dan hasil kebudayanya. Psikologi sosial juga merupakan suatu ilmu pengetahuan baru dalam abad modern. Ilmu ini mulai di rintis pada tahun 1930 di amerika serikat dan kemudian juga di Negara-negara lain. Sebagai displin ilmu yang relatif baru dalam perkembangannya ia banyak menggunakan materi-materi yang sudah tersedia dalam disiplin ilmu sosial lainnya, seperti dari sosiologi dan antropologi misalnya konsep-konsep tentang norrna,sruktur social dan peran adalah konsep yang di ambil dari disiplin ilmu yang sudah lebih dahulu berkembang. Pengkajian psikologi social dan ruang lingkupnya akan dapat member gambaran tentang apa pengertian psikologi sosial dan apa saja yang menjadi objek dalam studinya. Mempelajari modul Psikologi Sosial dan Ruang Lingkupnya merupakan pangkal otakuntuk mengetahui lebih lanjut tentang prinsip-prinsip maupun proses yang tingkah laku seseorang sebagai mahluk sosial.

Definisi-definisi Psikologi Sosial menurut Para Ahli 1. Hubert Bonner

(30)

Psikologi Sosial adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia sebagai anggota suatu masyarakat

3. Michener & Delamater : 1999

Psikologi Sosial adalah studi alami tentang sebab-sebab dari prilaku sosial manusia 4. Gordon Allport : 1985

Psikologi Sosial adalah ilmu pengetahuan yang berusaha memahami dan menjelaskan bagaimana pikiran, perasaan, dan tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh kehadiran orang lain, baik secara nyata/aktual, dalam bayangan/imajinasi dan dalam kehadiran

yang tidak langsung (implied) 5. Davis O Sears

Psikologi Sosial merupakan usaha sistematis untuk memahami prilaku sosial, yakni : a) Bagaimana kita mengamati orang lain dan situasi social

b) Bagaimana orang lain bereaksi terhadap kita. c) Bagaimana kita dipengaruhi oleh situasi social

6. Shaw & Costanzo : 1970

Psikologi Sosial adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku individu sebagai fungsi dari rangsang-rangsang sosial.

7. Berhm & Kassin

Psikologi Sosial adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari cara individu berpikir, merasa, dan bertingkah laku dalam setting sosial.

Ruang Lingkup Psikologi sosial

Ditinjau dari segi objeknya,psikologi dapat dibedakan dalam dua golongan besar,yaitu: a. Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari manusia

b. Psikologi yang menyelidiki gdan mempelajari hewan,yang umumnya lebih tegas disebut psikologi hewan

Kesulitan lain dalam pembentukan teori psikologi social adalah menentukan ruang lingkup suatu teori seperti berikut ini:

a) jangkauan penerapan (comprehensiveness), yaitu untuk berapa banyak (macam) fenomena atau kepribadian teori ini dapat diterapkan.

(31)

c) Keumuman (generality),sampai dimana teori bias diperluas untuk mencakup situasi-situasi yang tidak tercakup dalam fenomena awal yang dijadikan dasar untuk penyusunan teori yang bersangkutan.

Sebagaimana ilmu-ilmu yang lain,psikologi sosial bertujuan untuk mengerti suatu gejala atau fenomena.dengan mengerti suatu fenomena,kita dapat membuat peramalan-peramalan tentang kapan akan terjadinya fenomena tersebut dan bagaimana hal itu akan terjadi. Selanjutnya , dengan pengertian dan kemampuan peramalan itu,kita dapat mengendalikan fenomenaitu sampai batas-batas tertentu. Inilah sebetulnya tujuan dari ilmu,termasuk

psikologi sosial. (namun,tentu saja tidak selalu kalau kita bisa mengontrol suatu gejala maka kita sudah mengerti betul tentang gejala itu. Seorang pengemudi mobil misalnya,dapat mengendalikan mobilnya tanpa ia mengrti betul tentang mekanisme yang menggerakkan mobil tersebut).

Psikologi yang dipelajari secara praktis dapat dipraktekan dalam bermacam-macam bidang ,misalnya dalam bidang pendidikan,dalam bidang indrusti atau perusahaan dan sebagainya. Psikologi yang berusaha mempelajari jiwa manusia, ternyata banyak mendapat kesulitan ,oleh karena objek penyelidikannya adlah abstrak ,yang tidak dapat diselidiki secara langsung,tetapi diselidiki keaktifannya yang terlibat melalui manifestasi tingkah laku atau perbuatan. Dapat dimisalkan bila kita mempelajari tentang angina,objeknya sendiri secara langsung tidak dapat dilihat ,namun dari keaktifannya ,bila ada daun yang bergerak atau debu beterbangan ,maka jelas ada ,seperti itu pulalah bila kita mempelajari jiwa.

Jadi dalam mempelajari psikologi ini,kita akan membatasi diri pada tingkah laku manusia,karena manusia adalah makhluk tuhan tertinggi derajatnya diantara makhluk-makhluk yang lain.

Metode – Metode Psikologi Sosial

Dalam psikologi sosial ada beberapa metode yang dilakukan secara empiris tidak seperti ketika psikologi sosial hanya dipikir dan direnungkan tanpa bukti dan fakt-fakta yang jelas, ada beberapa metode yang dikemukakan oleh beberapa ahli

(32)

Wilhem Wundt adalah yang pertama memakai dam mendasarkan metode ini kedalam psikologi sosial secara ilmiah, dalam metode ini ada beberapa syarat yang diajukan oleh Wilhem:

a) kita harus dapat menetukan dengan tepat waktu terjadi gejala yang ingin kita selidiki b) kita harus dapat mengikuti langsung gejala yang ingin kita selidiki dari mulanya sampai

pada akhirnya, dan kita harus mengamati dengan perhatian yang khusus

c) tiap-tiap observasi (pengamatan) harus dapat kita ulangi dalam keadaan-keadaan yang sama d) kita harus mengubah-ubah dengan sengaja syarat- syarat keadaan eksperimen Maksud

metode ini memanglah untuk menimbulkan dengan sengaja suatu gejala guna dapat menyelidiki berlangsungnya dengan persiapan yang cukup dan perhatian yang khusus.

2. Metode Survey

Dalam metode ini penyelidik mengumpulkan keterangan- keterangan seluas mungkin

mengenai kelompok tertentu yang ingin dia selidiki, kebiasaan survey yang digunakan adalah dengan wawancara, observasi dan angket untuk mendapatkan keterangan

3. Metode Diagnotik-Psikis

Dalam mengumpulkan beberapa keterangan biasanay penyelidik tidak melakuakan dengan biasa, kadang perlu dilakukan uji test-test psikolgi yang dapat menggambarkan segi-segi psikologi yang lebih dalam mendapat keterangan.

4. Metode Sosiometri

(33)

BAB III

PENUTUP

3.1 Saran

Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Dalam pembuatan makalah ini kami selaku penyusun menyadari kekurangan dalam pembuatan makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk penyempurnaan pembuatan

Daftar Pustaka

http:/www.scribd.com/doc/48735759/PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ANTROPOLOGI

(34)

http:/www.scribd.com/doc/fahmiinformatika.blogspot.com

Diposkan oleh Jaka Trisman

Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda

Labels

 Makalah Walisongo

Popular Posts

 Makalah IPS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam proses belajar mengajar ada empat komponen penting yang ...

 Makalah Kimia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asam dan basa merupakan dua senyawa kimia yang sangat penting dalam kehidupan seha...

(35)

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan dan dapat menyusun ma...

 Makalah Basa Sunda

KECAP PANGANTEUR Kalayan sagala kerendahan sarta keikhlasan haté, Nu nulis memanjatkan puji syukur kehadirat Alloh SWT. Alatan kala...

 Makalah Walisongo "Sunan Bonang"

MAKALAH SUNAN BONANG Disusun untuk memenuhi tugas Sejarah Disusun oleh : 1. Ayu Lastari 2. ...

Archives

 ► 2014 (6)

 ▼ 2013 (4)

o ▼ Mei (4)

 Makalah IPS

 Makalah Basa Sunda

 Makalah Kimia

 Makalah Tentang Narkoba

Stats

Referensi

Dokumen terkait

Untuk memperoleh informasi tentang kemampuan pemahaman konsep dan generalisasi siswa sebelum dan sesudah pemberian perlakuan (pelaksanaan pembelajaran), dan mengungkapkan

Untuk mencapai kompetensi tersebut mahasiswa diwajibkan mengkaji (1) konsep- konsep dasar ilmu sosial dan IPS (Sejarah, Ekonomi, Geografi, Sosiologi, Anthropologi dll) dan

IPS memiliki kekuatan sebagai bidang studi jika didukung oleh peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang meaningfui dapat dipertanggungjawabkan etika, logika,

Ilmu PengetahuanSosial(IPS) merupakansalahsatumatapelajaran yang diberikanmulaidari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB.IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep,

Teori, konsep dasar, dan metode analisis yang menjadi ciri pendekatan keilmuan seperti geografi, sejarah, ekonomi, sosiologi, dan antropologi diposisikan sebagai alat bantu

Perkembangan ilmu-ilmu sosial dan ilmu-ilmu pengetahuan alam didasri oleh pengungkapan fakta dan data untuk selanjutnya sampai kepada konsep, generalisasi, teori, dan

Pernyataan Tan (2004) meliputi proses berpikir, sedangkan dimensi pengetahuan tidak dijelaskan secara detail. Peningkatan pertanyaan pengetahuan fakta, konsep dan

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep,