ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PATOLOGI TRIMESTER III
PADA Ny. R G
1P
0A
0UMUR 20 TAHUN UMUR KEHAMILAN
33
+3MINGGU DENGAN LETAK SUNGSANG
DI RSUD Dr. MOEWARDI
SURAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Ujian Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan
Disusun Oleh :
NURUL MALIKAH NIM. B10.098
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
HALAMAN PERSETUJUAN
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PATOLOGI TRIMESTER III
PADA Ny. R G
1P
0A
0UMUR 20 TAHUN UMUR KEHAMILAN
33
+3MINGGU DENGAN LETAK SUNGSANG
DI RSUD Dr. MOEWARDI
SURAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Oleh
NURUL MALIKAH NIM. B10.098
Telah diperiksa dan disetujui Pada tanggal 02 Agustus 2013
Pembimbing
HALAMAN PENGESAHAN
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PATOLOGI TRIMESTER III
PADA Ny. R G
1P
0A
0UMUR 20 TAHUN UMUR KEHAMILAN
33
+3MINGGU DENGAN LETAK SUNGSANG
DI RSUD Dr. MOEWARDI
SURAKARTA
KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Oleh
NURUL MALIKAH NIM. B10.098
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Ujian Akhir Program DIII Kebidanan
Pada tanggal Agustus 2013
Penguji I Penguji II
(Desy Handayani, SST., M.Kes) (Leni Kurniawati, SST., M.Kes) NIK. 200884029 NIK. 201088061
Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan
Ka.Prodi DIII Kebidanan
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul ”Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Patologi Trimester III pada Ny. R G1P0A0 Umur 20 tahun Umur Kehamilan 33+3 Minggu dengan Letak Sungsang di RSUD dr. Moewardi Surakarta”.
Karya Tulis Imiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas
akhir sebagai salah satu syarat kelulusan
STIKes Kusuma Husada Surakarta.Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,
Karya Tulis Imiah ini tidak diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta.
2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta.
3. Ibu Leni Kurniawati, SST, M.Kes selaku Pembimbing yang telah memberikan pengarahan, masukan dan motivasi kepada penulis.
4. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan.
6. Ny. R yang telah bersedia menjadi subyek studi kasus dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan
Karya Tulis Imiah ini masih
banyak kekurangan, oleh karena saran sangat penulis harapkan demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, Agustus 2013
Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juli 2013
Nurul Malikah B10.098
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PATOLOGI TRIMESTER III PADA Ny. R G1P0A0 UMUR 20 TAHUN UMUR KEHAMILAN
33+3 MINGGU DENGAN LETAK SUNGSANG DI RSUD Dr. MOEWARDI dengan bagian terendahnya bokong kaki, atau kombinasi keduanya. Letak sungsang bisa menyebabkan komplikasi yang mungkin dapat terjadi adalah solusio plasenta, komplikasi pada tali pusat, perdarahan, ketuban pecah dini yang dapat menyebabkan kematian ibu. Penyebab utama Angka Kematian Ibu (AKI) masih tetap trias penyebab kematian yaitu berupa perdarahan (60%), infeksi (25%) dan gestosis (15%). Penyebab lainnya hanya menimbulkan 5% kematian maternal dan perinatal. Data yang di peroleh di RSUD Dr. Moewardi Surakarta bulan Januari - September 2012 terdapat 394 ibu hamil patologi 252 orang (64%) hamil sungsang 24
Tujuan : Penulis dapat menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan letak sungsang dengan pendekatan manajemen kebidanan.
Metode Penelitian : Jenis studi kasus ini adalah laporan studi kasus dengan metode deskriptif. Lokasi pengambilan kasus dilaksanakan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta di Poli Kandungan. Subyek seorang ibu hamil Ny. R dengan letak sungsang. Waktu studi kasus dilaksanakan pada Tanggal 5 – 23 Juli 2013. instrumen yang digunakan dalam mengambilan data studi kasus ini mengunakan format asuhan kebidanan pada ibu hamil. Teknik pengumpulan data meliputi data primer yaitu wawancara, observasi, pemeriksaan fisik. Data sekunder yaitu Studi dokumentasi dan studi kepustakaan. Alat dan bahan yang digunakan dalam pengambilan kasus yaitu Alat wawancara. Alat observasi
Hasil Studi Kasus : Identitas Pasien Nama Ny. R, Umur 20 tahun. Diagnosa Potensial pada kasus tidak terjadi perdarahan. Hasil asuhan yang telah dilakukan Keadaan umum baik, Kesadaran Composmentis, vital Sign didapatkan Tekanan darah 120/80 mmHg, Suhu 367 ° C, Respirasi 22 x/menit, Nadi 82 x/menit. Hasil akhir asuhan kebidanan ibu hamil letak sungsang yaitu ibu sudah tahu bahwa kehamilannya sudah kembali normal dimana kepala sudah berada dibagian bawah, ibu bersedia mengerjakan posisi knee chest.
Kesimpulan : Berdasarkan hasil studi kasus yang telah dilakukan temukan kesenjangan antara kasus dengan teori yaitu pada pemeriksaan tinggi badan tidak dilakukan pemeriksaan.
MOTTO
Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu
akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak.
(Khalifah 'Ali)
Tanda-tanda orang bijaksana antara lain adalah lidahnya selalu basah dengan dzikrullah.
(Utsman bin Affan)
Jangan takut pada masa depan dan jangan menangis untuk masa lalu
Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah. Saya memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang
segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezki, tapi tidak menemukan
PERSEMBAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahan kepada :
1. Allah SWT, yang telah memberikan Anugerah dan HidayahNya sehingga terwujud Karya Tulis Ilmiah ini.
2. Bapak dan Ibu tercinta yang paling aku banggakan menjadi tumpuan hidup yang selalu memberikan semangat dan dukungan, sungguh tiada kata yang lebih mudah dan lebih pantas terucap untuk membalas semua kasih sayang, tetesan air mata, cucuran keringat serta do’a yang selalu mengalir kepada penulis
3. Papah-Mamah tercinta yang selalu memberikan doa dan dukungan baik moral maupun material, tanpamu diri bukanlah apa-apa.
4. Bunda Hj. Yuyun Eka Wardoyo yang telah memberikan do’a, dukungan dan semangat demi keberhasilan dan kesuksesanku
5. Suami tercinta “Bayu” yang selalu menjadi inspirasi dan semangatku, terima kasih atas do’a, dukungan, kesetiaa dan cintanya selama ini
6. Kakak-Adikku tercinta yang selalu menjadikan motivasi untuk menjadi lebih baik lagi, love U so much
7. Teman-teman Kelas IIIB Prodi DIII Kebidanan STKes Kusuma Husada Surakarta, semoga perjalanan ini menjadikan kita lebih dewasa
CURICULUM VITAE
BIODATA
Nama : Nurul Malikah
Tempat / Tanggal Lahir : Boyolali, 27 April 1992
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Perum Grogol Indah Jl. Seta AG 17 Solo Baru
RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SD Negeri Beji Lulus tahun 2004
2. SMP Negeri 1 Andong Lulus tahun 2007
3. SMA Negeri 1 Andong Lulus tahun 2010
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
INTISARI ... vi
MOTTO ... vii
PERSEMBAHAN ... viii
CURRICULUM VITAE ... ix
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Perumusan Masalah ... 3
C. Manfaat Studi Kasus ... 3
D. Tujuan Studi Kasus ... 4
E. Keaslian Studi Kasus ... 5
F. Sistematika Penulisan ... 6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Medis ... 8
1. Kehamilan ... 8
2. Kehamilan Letak Sungsang ... 16
C. Landasan Hukum ... 44
D. Informen Concent ... 45
BAB III. METODOLOGI A. Jenis Studi Kasus ... 46
B. Lokasi Studi Kasus ... 46
C. Subyek Studi Kasus ... 46
D. Waktu Studi Kasus ... 47
E. Instrumen Studi Kasus ... 47
F. Teknik Pengumpulan Data ... 47
G. Alat yang dibutuhkan ... 50
BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN A. Tinjauan Kasus ... 1. Pengkajian ... 2. Interpretasi data ... 62
3. Diagnosa Potensial ... 64
4. Tindakan Segera ... 64
5. Rencanan Tindakan ... 64
6. Pelaksanaan ... 65
7. Evaluasi ... 66
B. Pembahasan ... 71
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 77
B. Saran ... 78
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan adalah hasil konsepsi didefinisikan sebagai pertemuan antara sperma dan sel telur yang menandai awal kehamilan. Peristiwa ini merupakan rangkaian kejadian yang meliputi pembentukan gamet (telur dan sperma), ovulasi (pelepasan telur), penggabungan gamet dan implantasi embrio didalam uterus (Sujiyatini dkk, 2008).
Kehamilan letak sungsang adalah janin letak memanjang dengan bagian terendahnya bokong kaki, atau kombinasi keduanya. Letak sungsang bisa menyebabkan komplikasi yang mungkin dapat terjadi adalah solusio plasenta, komplikasi pada tali pusat, perdarahan, ketuban pecah dini yang dapat menyebabkan kematian ibu (Wiknjosastro, 2010).
Menurut hasil survei Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2007, AKI di Indonesia masih berada pada angka 228/100.000 kelahiran hidup. Kejadian kematian Ibu bersalin sebesar 49,5%, hamil 26,0%, nifas 24% (Dinkes, 2011).
Kehamilan letak sungsang sering terjadi pada pertengahan trimester kedua, secara kasar seperempat fetus berada dalam letak sungsang pada 28 -30 minggu, hanya 80%. Presentasi berkurang bila mendekati aterm. Psikososial ibu hamil letak sungsang merasa khawatir, maka perlu dilakukan pemeriksaan palpasi abdomen melalui Ante Natal Care (ANC) (Wiknjosastro, 2010).
Penyebab dari letak sungsang antara lain disebabkan oleh prematuritas karena bentuk rahim relatif kurang lonjong, air ketuban masih banyak dan kepala relatif besar. Hidramnion karena anak mudah bergerak, plasenta previa karena menghalangi turunnya kepala ke dalam pintu atas panggul. Bentuk rahim yang abnormal, kelainan bentuk kepala seperti anencepalus dan hidrocepalus (Rukiyah dan Yulianti, 2010).
Peran bidan dalam upaya menurunkan AKI adalah menghindari terjadinya komplikasi bagi ibu maupun bayinya. Untuk mengurangi terjadinya komplikasi atau resiko kehamilan letak sungsang tersebut maka perlu dilakukan ANC yang berkualitas. ANC yang berkualitas diharapkan mampu dapat mendeteksi secara dini adanya kelainan letak sungsang agar tidak terjadi persalinan sungsang (Wiknjosastro, 2005).
Posisi janin sungsang tentunya dapat mempengaruhi proses persalinan. Proses persalinan yang salah jelas menimbulkan resiko, seperti pada ibu mengalami perdarahan, trauma persalinan dan infeksi, sedangkan pada bayi terjadi perdarahan, infeksi pasca partus seperti meningitis dan trauma persalinan seperti kerusakan alat vital, trauma ektermitas dan trauma alat vesera seperti lever ruptur dan lien rupture (Manuaba, 2008).
Berdasarkan hal ini tersebut di atas penulis tertarik untuk mengambil judul “Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Patologi Trimester III pada Ny. R Umur 20 tahun G1P0A0 Umur Kehamilan 35 Minggu Dengan Letak Sungsang di RSUD dr. Moewardi Surakarta “.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut “Bagaimana Asuhan Kebidanan Ibu Hamil Patologi Trimester III pada Ny. R G1P0A0 Umur 20 tahun Umur Kehamilan 35 Minggu dengan Letak Sungsang di RSUD Dr. Moewardi Surakarta pendekatan manajemen kebidanan Varney?”.
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi diri sendiri
Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman langsung dalam asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan letak sungsang.
2. Bagi Profesi
3. Bagi Instusi a. Pendidikan
Dapat menambah kepustakaan sebagai acuan untuk meningkatkan mutu sistem pengajaran bagi akademi.
b. Rumah Sakit
Dapat lebih meningkatkan pelayanan dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil khususnya kehamilan dengan letak sungsang.
D. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Penulis dapat menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan letak sungsang dengan pendekatan manajemen kebidanan.
2. Tujuan Khusus
a. Penulis dapat melaksanakan asuhan kebidanan secara langsung pada ibu hamil dengan letak sungsang melalui pendekatan manajemen kebidanan meliputi :
1) Melaksanakan pada Ny. R G1P0A0 umur 20 tahun umur kehamilan 35 minggu dengan letak sungsang.
2) Menginterpretasi data pada pada Ny. R G1P0A0 umur 20 tahun umur kehamilan 35 minggu dengan letak sungsang yang meliputi diagnosa kebidanan, masalah dan kebutuhan.
4) Menentukan antisipasi terhadap masalah yang muncul pada Ny. R G1P0A0 umur 20 tahun umur kehamilan 35 minggu dengan letak sungsang.
5) Membuat perencanaan yang sesuai dengan diagnosa kebidanan dan masalah pada Ny. R G1P0A0 umur 20 tahun umur kehamilan 35 minggu dengan letak sungsang.
6) Melaksanakan rencana tindakan secara efisien dan aman pada Ny. R G1P0A0 umur 20 tahun umur kehamilan 35 minggu dengan letak sungsang.
7) Mengevalusai dari tindakan yang tilah diberikan pada Ny. R G1P0A0 umur 20 tahun umur kehamilan 35 minggu dengan letak sungsang.
c. Mampu menganalisis kesenjangan antara teori dan kasus nyata di lapangan pada Ny. R G1P0A0 umur 20 tahun umur kehamilan 35 minggu dengan letak sungsang.
d. Mampu menemukan alternatif pemecahan masalah pada Ny. R G1P0A0 umur 20 tahun umur kehamilan 35 minggu dengan letak sungsang.
E. Keaslian Studi Kasus
tentang posisi knee chest. Setelah di laksanakan asuhan selama 4 minggu di lakukan 2x selama 15 - 20 minggu. Berhasil baik ibu tidak cemas, tidak merasa ampek dan nyari ulu hati, tidak ada komplikasi dan menjadi presentasi kepala.
2. Handayani, D (2009) dengan judul “Asuhan kebidanan pada Ibu Hamil Ny S Dengan Letak Sungsang Di RB Kinarsih Sukoharjo”, dengan keluhan utama ibu merasa perut bagian atas terasa penuh kadang nampek sampai nyari ulu hati. Ibu merasa cepat lelah, asuhan yang diberikan dengan cara informasi tentang letak sungsang dan posisi knee chest. Setelah di lakukan asuhan selama 6 minggu Di RB Kinarsih Sukoharjo posisi bayi berhasil dengan baik menjadi presentasi kepala.
Perbedaan studi kasus dengan keaslian di atas yaitu lokasi, waktu, subyek studi kasus serta lama asuhan, persamaan melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan letak sungsang.
F. Sistematika Penulisan
Penulisan Karya Tulis Ilmiah terdiri dari 5 bab sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, manfaat studi kasus, tujuan studi kasus dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
sungsang, etiologi letak sungsang, diagnosa, penyebab kematian letak sungsang dan penatalaksanaan serta perkembangan SOAP. BAB III METODOLOGI
Bab ini terdiri dari jenis studi yang digunakan, lokasi, subyek, waktu dan instrumen laporan kasus, teknik pengumpulan data, serta alat-alat yang dibutuhkan.
BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi tinjauan kasus yang meliputi pengkajian, interpretasi data, diagnosa potensial, tindakan segera, rencana tindakan, pelaksanaan, evaluasi dan data perkembangan dengan menggunakan SOAP serta pembahasan yang menguraikan kesenjangan antara teori dan praktek.
BAB V PENUTUP
Dalam bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran untuk menjawab tujuan penulisan dan menyatakan inti dari pembahasan, sedangkan saran dirumuskan untuk menanggapi kesenjangan dan merumuskan alternatif pemecahan masalah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Medis
1. Kehamilan
a. Pengertian
Kehamilan adalah suatu proses pembuahan dalam rangka melanjutkan keturunan sehingga menghasilkan janin yang akan tumbuh di dalam rahim seorang wanita (Waryana, 2010). Kehamilan adalah masa dimulainya konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Saifuddin, 2006).
Kehamilan adalah hasil konsepsi didefinisikan sebagai pertemuan antara sperma dan sel telur yang menandai awal kehamilan. Peristiwa ini merupakan rangkaian kejadian yang meliputi pembentukan gamet (telur dan sperma), ovulasi (pelepasan telur), penggabungan gamet dan implantasi embrio didalam uterus (Sujiyatini dkk, 2008).
b. Tanda dan Gejala Kehamilan
Menurut Manuaba (2010), tanda-tanda kehamilan dibagi menjadi 3 yaitu :
1) Tanda dugaan kehamilan
a) Amenore (terlambat datang bulan), konsepsi dan nidasi
perhitungan rumus Naegele dapat ditentukan perkiraan
persalinan
b) Mual dan mutah (emesis), pengaruh estrogen dan progesteron
menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan. Mual dan muntah terutama pada pagi hari disebut morning sickness.
c) Ngidam, wanita hamil sering mengingkinkan makanan tertentu. d) Sinkope (pingsan), terjadi karena gangguan sirkulasi ke darah
kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan sinkop atau pingsan. Keadaan ini menghilang setelah usia kehamilan 16 minggu.
e) Payudara tegang, pengaruh estrogen-progesteron dan somatomamtrofin menimbulkan deposit lemak, air dan garam
pada payudara. Payudara membesar dan tegang. Ujung saraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama. f) Sering miksi, desakan rahim ke depan menyebabkan kandung
kemih cepat terasa penuh dan seing miksi, pada triwulan kedua gejala ini sudah menghilang.
g) Konstipasi atau obstipasi karena pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus, menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.
(kloasma gravidarum), pada dinding perut (striae livide, striae nigram linea alba main hitam) dan sekitar payudara (hiperpigmentasi areola mamae, puting susu semakin menonjol. 2) Tanda kemungkinan hamil
a) Perut membesar b) Uterus membesar
c) Tanda hegar (hipertropi ismus, menjadi panjang dan lunak) d) Tanda chadwik (hipervaskularisasi pada vagina dan vulva,
tampak lebih merah dan kelam
e) Tanda piscaceck (uterus membesar ke salah satu jurusan). f) Kontraksi-kontraksi kecil atau braxton hicks.
g) Teraba ballotement h) Reaksi kehamilan positif. 3) Tanda pasti kehamilan
a) Pada umur 20 minggu gerakan janin kadang-kadang dapat diraba secara obyektif oleh pemeriksa dan bagian-bagian janin dapat diraba pada kehamilan lebih tua.
b) Bunyi denyut jantung janin dapat didengar pada umur kehamilan 18 – 20 Minggu memakai Doppler dan stetoskop Leannec.
d) Bila dilakukan pemeriksaan dengan sinar rontgen kerangka janin dapat dilihat.
a. Klasifikasi kehamilan
Menurut Manuaba (2010), kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan:
1) Kehamilan trimester 1 (umur kehamilan 0 sampai 12 minggu)
Kehamilan trimester pertama adalah waktu yang harus
dinikmati, harapan dan perubahan-perubahan pada seorang ibu
terjadi. Meskipun setiap tahap kehamilan mempunyai karakter yang
berbeda, kehamilan trimester pertama dapat merupakan saat yang
sulit juga.
Tahap pertama kehamilan dapat membawa beberapa perubahan dalam tubuh anda. Tubuh anda akan tumbuh dan berubah untuk mengakomodasi perkembangan janin, dan dapat juga terjadi periode ketidaknyamanan untuk anda. Bagaimanapun juga, ingat bahwa ini adalah bukan penyakit tetapi sesuatu yang alamiah.
Beberapa perubahan pada trimester pertama kehamilan termasuk diantaranya adalah perubahan ukuran payudara, rasa cepat lelah dan mual. Meregangnya perut juga nyata pada tahap ini. Pada tahap ini mungkin anda merasa ingin kencing lebih sering. Beberapa wanita juga mengalami konstipasi, gangguan pencernaan, dan masuk angin selama kehamilan trimester pertama.
nyaman dan problem seperti muntah berlebihan, pertambahan berat, nyeri ulu hati, pusing dan lelah. Kram kaki dapat terjadi karena rendahnya kadar kalsium. Beberapa ibu juga dapat mengalami varises. Selalu konsultasikan pada dokter anda, bila merasakan tanda dan gejala berlebihan atau terlalu berat.
2) Kehamilan trimester II (umur kehamilan13 sampai 28 minggu)
Janin memiliki panjang dari kepala ke bokong sekitar 65 – 78
mm dan beratnya antara 13 – 20 gram, seukuran buah peach.
Memasuki trimester kedua, plasenta sudah berkembang sempurna
dan memberikan oksigen, nutrisi, serta membuang produk sisa
janin. Plasenta juga memproduksi hormon progesteron dan estrogen
untuk menjaga kehamilan. Kelopak mata bayi sudah terbentuk
untuk melindungi mata janin selama perkembangan. Janin Ibu dapat
memasukkan ibu jarinya ke dalam mulut meskipun refleks
menghisap janin belum sempurna. Usus janin sudah berada di
dalam rongga perutnya saati ini. Pita suara dan laring janin sudah
sempurna terbentuk, namun tentu saja Ibu masih belum bisa
mendengar suaranya karenan janin masih belum dapat
mengeluarkan suara. Pusat penulangan primer terdapat disemua
tulang panjang anggota badan menjelang perkembangan minggu
Sidik jari sebagai indentitas individu sudah terbentuk di jari
janin. Perkembangan tubuhnya sudah mulai meningkat seiring
perkembangan kepala janin (yang berukuran 1/3 dari seluruh
tubuh). Bila janin Ibu perempuan, dia sekarang memiliki hampir 2
juta telur di indung telurnya. Rambut halus yang disebut dengan
lanugo akan meliputi seluruh tubuh janin minggu ini.
3) Kehamilan trimester III (umur kehamilan 29 sampai 40 minggu)
Trimester III adalah trimester terakhir dari kehamilan. Janin
Ibu sedang berada di dalam tahap penyempurnaan dan akan
semakin bertambah besar, besar, dan besar sampaimemenuhi
seluruh rongga rahim. Semakin besar janin maka akan semakin
terasa seluruh pergerakan janin. Jangan lupa untuk selalu
berhati-hati dan memperberhati-hatikan tanda-tanda kegawatan seperti tanda
kelahiran prematur. Konsumsilah asupan nutrisi yang bergizi dan
juga jaga asupan cairan untuk janin Ibu. Trimester terakhir ini akan
diwarnai dengan peningkatan frekuensi ke kamar mandi, sesak
karena tekanan di diafragma, dan heartburn. Otak janin berkembang
sangat progresif.
Rahim ibu berada 8 cm di atas pusar dengan kenaikan berat
badan saat ini adalah 7,7 –10,8 kg. Puting payudara Ibu, terkadang
kolostrum. Hal ini tidak berbahaya dan merupakan pertanda
payudara sedang menyiapkan ASI untuk menyusui bayi.
Trimester ketiga ini, umumnya wanita hamil akan
meningkatkan berat badannya sebanyak 5,5 kg. Apabila Ibu sedang
berkunjung rutin ke dokter Ibu, maka cobalah untuk mendiskusikan
mengenai cara persalinan nanti, apakah normal atau memerlukan
operasi. Apabila ini adalah persalinan pertama, maka pertanyaan
mengenai episiotomi, monitoring janin, dan pereda rasa nyeri
adalah pertanyaan yang paling sering ditanyakan. Mulailah untuk
mendiskusikan dengan dokter kebidanan. Minggu ke-29 merupakan
masa untuk mengulangi tes darah tertentu seperti tes
toleransiglukosa.
b. Asuhan pada ibu hamil
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga profesional (dokter spesialis kebidanan, dokter umum, bidan, pembantu bidan dan perawat bidan) untuk ibu selama masa kehamilannya, sesuai dengan standar minimal pelayanan antenatal yang meliputi 5T yaitu
timbang berat badan, ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, pemberian imunisasi TT, ukur tinggi fundus uteri dan pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan (Saifuddin, 2002).
1) Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi
2) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi.
3) Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
4) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin 5) Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian
ASI eksklusif
6) Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal.
Jadwal pemeriksaan :
a) Usia kehamilan dari hari pertama haid terakhir sampai 28 minggu : 4 minggu sekali
b) 28 - 36 minggu : 2 minggu sekali c) Di atas 36 minggu : 1 minggu sekali
Kecuali jika ditemukan kelainan / faktor risiko yang memerlukan penatalaksanaan medik lain, pemeriksaan harus lebih sering dan intensif.
Pada permulaan kehamilan ibu telah harus makan-makanan yang mempunyai nilai gizi yang bermutu tinggi, maka oleh karena itu harus banyak makan yang mengandung protein, banyak ditemukan defisiensi Fe dan vitamin B12 pada calon ibu baik diberikan Fe sehingga sulfas ferosus 200 mg 3 kali sehari, kalsium dengan tablet berisi macam-macam vitamin seorang wanita hamil memerlukan 2000 kalori sehari (Wiknjosastro, 2005).
2. Kehamilan Letak Sungsang
a. Pengertian
Letak sungsang merupakan suatu letak dimana bokong bayi merupakan bagian terendah dengan atau tanpa kaki (keadaan dimana janin terletak memanjang dengan kepala di fundus uteri dan bokong berada di bagian bawah kavum uteri (Marmi, 2011).
Letak sungsang adalah janin yang letaknya memanjang (membujur) dalam rahim, kepala janin berada di fundus dan bokong di bawah (Susilowati dkk, 2009).
b. Klasifikasi Letak Sungsang
Menurut Marmi (2011), ada 4 (empat) tipe letak sungsang yaitu : 1) Complete (flexed brech)
Pada bayi fleksi, tetapi pada kaki ekstensi, sehingga kaki berada dekat kepala, sering terjadi pada primi yang prematur.
3) Presentasi kaki, 1 atau kedua kaki di bawah bokong
Yaitu disebut letak bokong kaki sempurna atau tidak sempurna kalau disamping bokong teraba kedua kaki atau satu kaki saja.
4) Presentasi lutut c. Etiologi Letak Sungsang
Penyebab dari letak sungsang antara lain disebabkan oleh prematuritas karena bentuk rahim relatif kurang lonjong, air ketuban masih banyak dan kepala relatif besar. Hidramnion karena anak mudah bergerak, plasenta previa karena menghalangi turunnya kepala ke dalam pintu atas panggul. Bentuk rahim yang abnormal, kelainan bentuk kepala seperti anencepalus dan hidrocepalus (Rukiyah dan Yulianti, 2010).
Adapun faktor-faktor penyebab letak sungsang menurut Manuaba (2008), dapat berasal dari :
1) Sudut ibu
a. Keadaan rahim i. Rahim arkuatus ii. Septum pada rahim iii. Uterus dupleks
iv. Mioma pada kehamilan
(1) Plasenta letak rendah (2) Plasenta previa c. Keadaan jalan lahir
(1) Kesempitan panggul (2) Defomitas tulang panggul
(3) Terdapat tumor menghalangi jalan lahir dan perputaran ke posisi kepala
2) Sudut janin
Pada janin terdapat berbagai keadaan yang menyebabkan letak sungsang yaitu :
a) Tali pusat pendek atau lilitan tali pusat b) Hidrocepalus atau anensefalus
c) Kehamilan kembar
d) Hidramion atau oligohidramion e) Prematuritas
d. Diagnosa
Diagnosa kehamilan letak sungsang menurut Marmi (2011), dapat di tegakkan melalui beberapa pemeriksaan yaitu :
1) Pemeriksaan abdomminal a) Letaknya adalah memanjang
memberikan gambaran keras menyerupai kepala dan menyebabkan keselahan diagnosa.
c) Punggung ada di sebelah kanan dekat garis tengah. Bagian-bagian kecil ada disebelah kiri. Jauh dari garis tengah dan belakang. d) Kepala teraba difundus uteri, mungkin kepala sukar di raba bila
kepala ada di bawah hepar atau iga-iga. kepala lebih keras dan lebih bulat dari pada bokong dan kadang-kadang dapat dipantulkan (ballottement). Kalau di fundus uteri taraba masa yang dapat dipantulkan, harus dicurigai presentasi bokong.
e) Benjolan kepala tidak ada dan bokong tidak dapat dipantulkan. 2) Denyut jantung janin
Denyut janin terdengar paling keras pada atau diatas umbilikus dan pada sisi yang sama dengan punggung pada RSA (Right Sacrum Anterior) denyut jantung janin terdengar paling keras di kuadran
kanan atau perut ibu. Kadang-kadang denyut jantung janin terdengar dibawah umbilikus, dalam hal ini banyak diagnosa yang dibuat dengan palpasi jangan dirubah oleh sebab itu denyut jantung janin terdengar tidak ditempat biasa (Walsh, 2007).
3) Pemeriksaaan dalam
a) Bagian terendah teraba tinggi
c) Bagian terendahnya teraba lunak dan inreguler. Anus dan tuber ishiadicum terletak pada satu garis. Bokong dapat dikelirukan
dengan muka.
d) Kadang-kadang pada presentasi bokong murni sacrum tertarik dibawah dan teraba oleh jari-jari pemeriksan, ia dapat dikelirukan dengan kepala oleh karena tulang yang keras.
e) Sacrum ada di kuadran kanan dan panggul dan daimeter bitrochanteria ada pada diameter obliqua kanan.
f)Kadang-kadang teraba kaki dan harus dibedakan dengan tangan. 4) Pemeriksaan Sinar – X
Sinar - X berguna baik untuk menegakkan diagnosa maupun untuk menentukan perkiraan ukuran dan konfigurasi panggul ibu. Pemeriksaan sinar – X harus dikerjakan pada semua primigravida dan pada multipara yang mempunyai riwayat persalinan sukar atau bayi-bayi yang lahirkan sebelum kecil semua, sinar – X menunjukkan dengan tepat sikap dan posisi janin, demikian pula kalainan-kelainan seperti hydrochepalus.
5) Ultrasonografi
badai mengurangi kebebasan gerak lahir. Terakhir, bokong lutut, satu atau dua lutut menghadap jalan lahit (Wiknjosastro, 2005).
e. Komplikasi hamil letak sungsang
Posisi janin sungsang tentunya dapat mempengaruhi proses persalinan. Proses persalinan yang salah jelas menimbulkan resiko, seperti hipoksia sebagai penyebab tersering kematian bayi sungsang dan prolaps tali pusat insiden 3,7% pada bayi sungsang, lebih sering pada primigravida daripada multigravida (6% dan 3%). Lebih umum pada persalinan premature dan presentasi inkomplet (tipe kaki menumbung presentasi bokong) (Chapman, 2006).
f. Penatalaksanaan
Menurut Chapman (2006), asuhan mandiri yang bersifat menyeluruh dari langkah – langkah sebelumnya. yaitu :
1) Beri informasi kehamilannya dan dukungan moril.
2) Lakukan postural posisi knee chest serta anjurkan untuk dilaksanakan di rumah.
3) Bila diperlukan kolaborasi dengan dokter dan kapan ibu harus segera datang ke tempat pelayanan kesehatan.
sebelum mandi dan selain itu juga telah melakukan posisi knee chest secara tidak langsung pada waktu melaksanakan sholat.
Syarat-syarat knee chest, yaitu:
a) Pada kelamilan 7 - 7,5 bulan masih dapat dicoba
b) Melakukan posisi knee chest 3 - 4 x/hari selama 15 menit.
c) Latihan ini hanya efektif jika usia kehamilan maksimal 35 – 36 minggu.
d) Situasi yang masing longgar diharapkan dapat
e) Memberikan peluang kepada turun menuju pintu atas panggul. f) Dasar pertimbangan kepala lebih berat dari pada bokong sehingga
dengan hukum alam akan mengarah ke pintu atas panggul.
B. Teori Manajemen Kebidanan Menurut Varney
1. Pengertian
setiap langkah tersebut bisa dipecah-pecah sehingga sesuai dengan kondisi pasien (Varney, 2007).
2. Proses manejemen kebidanan
a. Langkah pertama : Pengkajian Data
Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan lengkap dari semua sumber daya berkaitan dengan kondisi klien, bila pasien mengalami komplikasi yang perlu dikonsultasi kepada dokter dalam manajemen kebidanan.
1) Data subyektif, yaitu data yang didapat dari pertanyaan yang disampaikan dengan menggunakan standar yaitu diakui (Varney, 2007).
Adapun data subyektif terdiri atas : a) Identitas ibu
(1) Nama ibu : Dikaji dengan jelas dan lengkap agar tidak terjadi kekeliruan dalam memberikan asuhan kebidanan (Matondang, 2003). (2) Umur ibu : Dikaji untuk mengetahui umur ibu yang
terjadi pada wanita yang beranjak tua (Wheeler, 2004).
(3) Agama : Dikaji untuk mengantisipasi kebiasaan religius yang berkaitan dengan kehamilan. Perasaan tenang, jenis kelamin, tenaga kesehatan dan beberapa kasus penggunaan produk rendah (Wheeler, 2004).
(4) Suku Bangsa : Dikaji untuk mengetahui bahasa yang digunakan pasien sehingga mempermudah dalam berkomunikasi dengan pasien (Prawirohardjo, 2005).
(5) Pendidikan : Dikaji untuk mempermudahkan tenaga kesehatan dalam memberikan asuhan sesuai dengan tingkat pendidikan, memahami klien sebagai individu dan memberikan gambaran kemampuan baca tulisnya (Wheeler, 2004). (6) Pekerjaan : Untuk mengkaji kecukupan ekonomi pada
(7) Alamat : Dikaji secara jelas dan lengkap diperlukan agar bila sewaktu-waktu pasien terjadi kegawatdaruratan atau perlu tindakan segara dapat dengan mudah menghubunginya, disamping itu alamat juga dikaji untuk kepentingan kunjungan rumah (Matondang, 2003).
b) Alasan datang
Alasan datang wanita tersebut mengunjungi klinik, kantor, kamar gawat darurat, pusat pelayanan persalinan, rumah sakit (Varney, 2007). Pada kasus ibu hamil dengan letak sungsang alasan datang adalah terasa sesak pada abdomen bagian atas (Manuaba, 2007).
(1) Keluhan utama
Keluhan utama adalah pada kasus kehamilan letak sungsang, keluhan yang dirasakan ibu adalah gerakan janin terasa lebih banyak bagian perut bagian bawah dan terasa penuh dibagian atas (Winknjosastro, 2005).
(2) Riwayat menstruasi
(3) Riwayat hamil ini
(a) HPHT : Dikaji untuk menghitung usia Kehamilan dan tanggal tafsiran persalianan
(Winknjosastro, 2005).
(b) HPL : Dikaji untuk mengetahui perkiraan lahir bayi, apakah bayi lahir prematur atau postmature merupakan faktor predisposisi dari letak sungsang (Prawiroharjo, 2005).
(4) Riwayat kesehatan sekarang
Dikaji tanda-tanda dan gejala-gejala yang ditemukan ibu hamil untuk petunjuk dini adanya respon wanita tersebut terhadap kehamilannya, mungkin diperlukan terapi untuk mengatasi gejala dini atau penyelidikan lebih lanjut jika terdapat gejala abnormal (Sujiyatini dkk, 2008).
(a) Riwayat kesehatan yang lalu
(b) Riwayat penyakit sistemik
Untuk mengetahui apakah ibu menderita penyakit jantung, ginjal, asma/TBC, hepatitis, DM, hipertensi dan epilepsi (Prawirohardjo, 2008).
(c) Riwayat penyakit keluarga
Untuk mengetahui apakah dalam keluarga ada yang menderita penyakit menular dan penyakit menurun seperti hipertensi, DM, jantung, TBC (Prawirohardjo, 2008).
(d) Riwayat kesehatan keluarga
Penyakit tertentu dapat terjadi secara genetik atau berkaitan dengan keluarga etnisitas, dan beberapa diantaranya berkaitan dengan lingkungan fisik atau sosial tempat keluarga tersebut tinggal (Fletcher dkk, 2009). (e) Riwayat keturunan kembar
Untuk mengetahui apakah dalam keluarga mempunyai keturunan kembar atau tidak (Marmi dkk, 2011).
(f) Riwayat operasi
Untuk mengetahui apakah ibu pernah melakukan operasi atau tidak yang berhubungan dengan tindakan kebidanan (Wheeler, 2004).
(5) Riwayat perkawinan
atau terjadi kehamilan di luar nikah akan menggangu keadaan psikologis ibu (Prawiroharjo, 2005).
(6) Riwayat KB
Untuk mengetahui apakah ibu sebelum hamil pernah menggunakan KB atau belum, jika pernah lamanya berapa tahun, dan jenis KB yang digunakan (Varney, 2004).
(7) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
(a) Kehamilan : Adakah gangguan seperti mual, muntah berlebihan, hipertensi dan perdarahan pada kehamilan (Varney, 2007).
(b) Persalinan : Spontan atau buatan, lahir aterm atau prematur, ada perdarahan waktu persalinan atau tidak, ditolong oleh siapa dan dimana tempat melahirkan (Varney, 2007). (c) Nifas : Adakah terjadi perdarahan, infeksi dan
bagaimana laktasinya (Varney, 2007). (d) Anak : Jenis kelamin, hidup atau mati, berat badan
waktu lahir, panjang badan, lingkar kepala dan lingkar dada (Varney, 2007).
(8) Pola kebutuhan sehari-hari (a) Nutrisi
menyababkan kalainan yang tidak diinginkan pada wanita hamil, kekurangan makanan dapat menyababkan anemia, abortus prematurus, insersia uteri,hemoragia post partum dan sepsis puerperalis, sedangkan makanan berklebihan karena salah mengerti ia makan untuk dua orang dapat pula mengakibatkan komplikasi antara lain preeklamsi, bayi terlalu besar sebaiknya makan secukupnya (Prawirohardjo, 2005).
(b) Eliminasi
BAK ditanyakan adakah perubahan pola BAK sebalum dan sesudah hamil, sering kencing terjadi karena rahim ke depan menyebabkan kandung kemih terasa penuh pada triwulan kedua sudah menghilang. BAB pada wanita hamil terjadi atau obstipasi karena pengaruh progesteron dapat menghambat peristlaltik usus menyababkan kesulitan untuk buang air besar (Prawirohardjo, 2005).
(c) Akitivitas
Untuk mengetahui aktivitas ibu berlebihan atau
tidak dan adakah trauma atau kecelakaan kerja (Sujiatini dkk, 2006).
(d) Istirahat
dan tidur perlu diperhatikan dengan baik, karena istirahat dan tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk kepentingan perkembangan dan perkembangan janin (Marmi, 2011).
(e) Personal hygiene
Dikaji kebiasaan ibu dalam menjaga kebersihan dirinya yaitu kebiasaan mandi, gosok gigi, bila kerusakan gigi tidak diperhatikan mengakibatkan komplikasi seperti nefritis, septikemia, oleh karena infeksi di rongga mulut dapat menjadi sarang infeksi yang menyebar kemana-mana, ganti baju, dan penggunaan alas kaki (Prawirohardjo, 2005).
(f) Hubungan seksual
Dikaji untuk mengetahui berapa kali ibu melakukan hubungan seksual dalam seminggu dan apakah ada keluhan (Varney, 2007).
(g) Riwayat psikologis, sosial, ekonomi 1. Psikologis
Perlu dikaji untuk mengetahui bahwa kehamilannya diterima oleh dirinya, suami dan kelurga atau tidak karena apabila ibu tidak mendapat dukungan sehingga psikologi ibu terganggu dan dapat mengganggu kehamilannya (Prawirohardjo, 2005).
sehingga membahayakan kehamilanya karena dapat menimbulkan kelainan organ pada janin (Wiknjosastro, 2005).
2) Data Obyektif
Data obyektif didapatkan melalui : a) Pemeriksaan fisik umum
(1) Kesadaran Umum : Untuk mengetahui keadaan ibu apakah baik/sedang/buruk. Pada kasus ibu hamil normal keadaan umum baik (Saifuddin, 2006). Pada kasus kehamilan sungsang kesadaran umum adalah baik
(2) Kesadaran : Untuk mengetahui tingkat kesadaran ibu apakah composmentis, somnolen, koma. Pada ibu hamil sungsang adalah composmentis (Wiknjosastro, 2005). (3) Tekanan darah : Tekanan darah diukur faktor hipertensi
(4) Nadi : Pada ibu hamil nadi dikatakan normal 80-84 x/menit. Batas suhu normal adalah 60 - 100x/menit (Wiknjosastro, 2005).
(5) Suhu : Suhu normal pada ibu hamil adalah 360C -370C, jika keadaan suhu tinggi menunjukkan adanya infeksi (Marmi, 2011). Suhu normal adalah 36!C-37!C (Wiknjosastro, 2005).
(6) Pernafasan : Apabila ibu sesak nafas akan berpengaruh pada janin dan sering terjadi keguguran atau berat badan janin tidak sesuai dengan usia kehamilan batas normal 12-20 x/menit (Prawirohardjo, 2005).
(8) Tinggi badan : Berkaitan dengan kemungkinan panggul sempit bila tinggi badan kurang (Wiknjosastro, 2005).
(9) LILA : Untuk mengetahui keadaan gizi ibu, LILA normal pada ibu hamil tidak kurang dari 23,5 cm (Wiknjosastro, 2005).
b) Pemeriksaan sistematis
Menurut Wiknjosastro (2005), pemeriksaan sistematik dilakukan inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkuasi untuk mengetahui keadaan umum yang mempengaruhi kesehatan atau kehamilan dan persalinan ibu meliputi :
(1) Kepala : Perlu dikaji bagaimana kebersihan rambut, kulit kepala, ada ketombe atau tidak, ada benjolan atau tidak pada kepala.
(2) Muka : Keadaan muka pucat atau tidak, adakah kelainan, cloasma gravidarum, adakah oedema.
(3) Mata : Untuk mengetahui ada oedema atau tidak, keadaan conjungtiva pucat atau merah muda, warna sclera putih atau tidak. (4) Hidung : Perlu dikaji untuk mengetahui apakah ada
(5) Telinga : Perlu dikaji untuk mengetahui keadaan telinga apakah terdapat serumen atau tidak karena bisa berpengaruh pada pendengara. (6) Mulut : Perlu dikaji apakah ada stomatitis atau
tidak, gigi berlubang atau tidak.
(7) Leher : Dikaji untuk mengetahui adanya pembesaran kelenjar tyroid yang biasanya disebabkan karena kekurangan garam beryodium.
(8) Dada : Observasi apakah simetris atau tidak, adakah teraba benjolan, nyeri atau tidak, punting susu menonjol atau tidak, pada payudara.
(9) Perut : Perlu dikaji untuk mengetahui adakah luka bekas operasi ataukah nyeri tekan yang sekiranya perlu pengawasan khusus saat persalinan.
(10) Genetalia : Perlu dikaji untuk mengetahui adakah tanda-tanda penyakit kelamin yang perlu diwaspadai seperti keputihan, syphilis,
herpes. (11) Anus : Perlu dikaji adakah haemoroid atau tidak.
Atas : Simetris, tidak ada oedem dan varises, kuku tidak pucat dan tidak sianosis.
Bawah : Simetris, tidak ada oedem dan varises, kuku tidak pucat, tidak ada tanda howman, tidak ada nyeri tekan, reflek patella +/+.
c) Pemeriksaan Khusus Obstetri
Pemeriksaan obstetri dilakukan untuk mengetahui keadaan kehamilan dan persalinan meliputi :
(1) Abdomen (a) Inspeksi
Suatu proses observasi yang dilaksanakan secara sistematis, observasi dilaksanakan dengan menggunakan indera penglihatan untuk mengetahui pembesaran perut, bentuk perut, adanaya linea alba / nigra, ada strie albican / livide, kelainan dan pergerakan anak (Nursalam, 2002). (b) Palpasi
Pemeriksaan palpasi dengan cara leopold pada letak sungsang menurut Janah ( 2012), adalah :
(1) Leopold I : Untuk menentukan tinggi fundus uteri. Bagian janin yang ada di fundus Secara khas ditemukan bahwa kepala janin yang keras dan bulat dengan balloteman sudah menempati bagian fundus uteri. Kehamilan sungsang adalah dalam rahim, kepala janin berada di fundus dan bokong di bawah (Susilowati dkk, 2009).
(2) Leopold II : untuk menentukan batas samping uterus dan dapat pula ditentukan letak punggung janin yang membujur dari atas ke bawah menghubungkan bokong dengan kepala Menunjukkan punggung sudah berada satu sisi dengan abdomen dan bagian-bagian kecil pada sisi yang lain.
(3) Leopold III : untuk menentukan bagian terbawah Bokong janin masih dapat digerakkan di atas pintu atas panggul selama engagemen belum jelas terjadi.
(4) Leopold IV : Memperlihatkan posisi bokong yang mapan di bawah simpisis.
Menurut Marmi (2010), pada presentasi bokong murni otot-otot paha terengang di atas tulang-tulang di bawahnya, memberikan gambaran keras menyerupai kepala
(5) TBJ (Tafsiran berat janin) dilakukan untuk mengetahui berat badan janin sementara (Juliana, 2009).
Rumus TBJ (Tafsiran Berat Janin) = Tinggi fundus uteri dalam cm – N x 155
N : 13 bila kepala belum melewati pintu atas panggul
N : 12 bila kepala berada di ats spina ichiadika N : 11 bila kepala masih berada di bawah spina ichiadika (Saifuddin, 2006).
Dilakukan untuk mengetahui bunyi jantung janin. Dalam keadaan normal 120 – 160 x/menit dan pada letak sungsang DJJ paling jelas terdengar yang lebih tinggi dari pusat (Oxorn dan William, 2010).
(2) Pemeriksaan panggul : kesan panggul, Distansia spinarum normal 23-26 cm, Distansia kristarum normal 26-29 cm, Congungata eksterna normal 18-20 cm dan lingkar panggul normal 80 cm (Wiknjosastro, 2005).
(3) Anogenital
Adakah verices, luka, kemerahan, nyeri, kelenjar bartholini, atau kelainanya yang lain juga perineum elastis atau tidak (Nursalam, 2007).
d) Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk menegakkan diagnosa dan untuk menentukan adakah faktor resiko meliputi : USG untuk memastikan perkiraan klinis presentasi bokong dan juga untuk mengidentifikasi setiap kelainan janin, pada trimester III bagian terendah janin mulai memasuki PAP sehingga letak dan presentasi janin tidak berubah lagi (Prawirohardjo, 2005).
Terdiri dari diagnosa kebidanan dari diagnosa, masalah dan kebutuhan pada langkah ini data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan menjadi diagnosa dan masalah. Masalah tersebut membutuhkan penanganan yang akan dituangkan ke dalam rencana asuhan kebidanan (Janah, 2011).
1) Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan dalam lingkungan praktek kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnosa kebidanan yang dikemukan dari hasil pengkajian atau yang menyertai diagnosa (Varney, 2007).
Ny X Umur ibu G… P… A… Umur… tahun, kehamilan…minggu, tunggal / ganda, hidup / mati, intra / ektrauteri / melintang, punggung kanan / kiri, presentasi bokong.
Data subyektif :
a) Pernyataan ibu tentang jumlah kehamilan b) Pernyataan pasien tentang jumlah persalinan c) Pernyataan pasien tentang jumlah abortus d) Pernyataan ibu yang berkaitan dengan HPHT
e) Keluhan pasien terasa sesak pada abdomen bagian atas (Manuaba, 2007).
Data obyektif yaitu kepala janin berada di fundus dan bokong di bawah (Susilowati dkk, 2009).
(1) Pemeriksaan TTV i. Kesadaran Umum
Menurut Saifuddin (2006), Keadaan umum pada kehamilan sungsang kesadaran umum adalah baik
ii. Kesadaran pada ibu hamil sungsang adalah composmentis (Wiknjosastro, 2005).
iii. Tekanan darah Batas normal antara 90/60 mmHg sampai 130/90 mmHg dan peningkatan diastolik tidak lebih dari 150 mmHg dari keadaan pasien normal (Wiknjosastro, 2005).
iv. Nadi : Pada ibu hamil nadi dikatakan normal 80-84 x/menit. Batas suhu normal adalah 60 - 100x/menit
(Wiknjosastro, 2005).
v. Suhu normal adalah 36!C-37!C (Wiknjosastro, 2005). vi. Pernafasan pada ibu hamil batas normal 12-20 x/menit
(Prawirohardjo, 2005). b) Palpasi
c) Auskultasi
Denyut jantung janin pada umumnya ditemukan setinggi atau sedikit lebih tinggi daripada umbilicus (Wiknjosastro, 2007). d) Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan USG, pada kasus kehamilan letak sungsang pemeriksaan ultrasonografi tampak kepala janin di bagian atas abdomen (Manuaba, 2007).
2) Masalah
Hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman klien yang ditemukan dari hasil pengkajian atau yang menyertai diagnosis. (Salmah dkk, 2006). Masalah pada ibu hamil dengan letak sungsang yaitu merasa cemas atau khawatir dengan kehamilannya.
3) Kebutuhan
Hal-hal yang dibutuhkan klien dan belum teridentifilasi dalam diagnosa dan masalah yang didapatkan malakukan analisis data. Kebutuhan ibu hamil dengan letak sungsang yaitu memberikan KIE tentang letak sungsang (Salmah dkk, 2006).
c. Langkah ketiga : Diagnosa potensial
Menurut Manuaba (2008), pada saat persalinan dengan letak sungsang dapat terjadi perdarahan intrakranial, aspirasi air ketuban, ketuban pecah dini).
d. Langkah ke empat : Tindakan segera
Menetapakan kebutuhan terhadap tindakan segera, melalui konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien. Tindakan segera pada kehamilan sungsang yaitu knee chest position.
e. Langakah Kelima : Perencanaan
Menurut Chapman (2006), perencanaan yang bersifat menyeluruh dari langkah – langkah sebelumnya. yaitu :
1) Beri informasi KIE dan motivasi kepada ibu tentang kehamilan letak sunsang.
2) Beri penkes tentang pelaksanaan postural posisi knee chest.
3) Bila diperlukan kolaborasi dengan dokter dan kapan ibu harus segera datang ke tempat pelayanan kesehatan, bila tidak dijumpai kelainan maka masih ada kemungkinan untuk persalinan sungsang normal dengan metode bracht.
4) Melakukan rujukan ke puskesmas atau ke dokter ahli untuk mendapatkan petunjuk kepastian posisi bayi dalam rahim
Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan dari semua rencana
sebelumnya, baik terhadap masalah pasien ataupun diagnosis yang
ditegakkan. Pelaksanaan ini dapat dilakukan oleh bidan secara mandiri
maupun berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya (Varney, 2007).
1) Memberi informasi kepada ibu tentang kehamilan letak sunsang.
2) Memberi penkes tentang pelaksanaan postural posisi knee chest.
3) Bila diperlukan kolaborasi dengan dokter dan kapan ibu harus segera
datang ke tempat pelayanan kesehatan.
g. Langkah ketujuh : Evaluasi
Merupakan langkah pengecekan apakah rencana asuhan
benar-benar telah terpenuhi kebutuhan sebagai mana telah diidentifikasi dalam
masalah diagnos. Hasil akhir letak sungsang yaitu keadaan umum baik,
ibu tidak merasa cemas, bagian terbawah adalah kepala (Varney, 2007).
3. Data perkembangan
Metode pendokumentasian yang digunakan dalam asuhan kebidanan
adalah SOAP yang merupakan salah satu metode pendokumentasian yang
ada antaranya. Adapun konsep SOAP (Varney, 2007).
a. Subyektif : Menggambarkan hasil pendokumentasian hasil
b. Obyektif : Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan
fisik klien, hasil laboratorium dan tes diagnostik lain yang
dirumuskan dalam data untuk mendukung assesment.
c. Assesment : Menggambarkan pendokumentasian hasil analisis dan interpretasi data subyaktif dan obyektif dalam suatu identifikasi.
d. Planning : Menggambarkan pendokumentasian dan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi berdasarkan assesment.
C. Landasan Hukum
Membatasi kewenangannya terdapat dalam Kepmenkes 369/MENKES/SK 2007 tentang praktek bidan mengenai wewenang bidan yaitu pasal 14, pasal 15 ayat 2, pasal 16 ayat 1 dan pasal 25 ayat 1:
1. Pasal 14
Bidan dalam menjalankan praktiknya berwenang untuk memberikan pelayanan kebidanan, pelayanan keluarga berencanan, pelayanan kesehatan masyarakat.
2. Pasal 15 ayat 2
Pelayanan kebiadanan pada ibu meliputi : Penyuluhan dan konseling, pemeriksaan fisik, pelayanan pada kehamilan abnormal yang mencakup ibu hamil dengan abortus imminens, hiperemesis tingkat 1, sungsang, pre eklamsi ringan dan anemia ringan.
D. Informed Concent
Infomed consent adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien untuk
BAB III
METODOLOGI
A. Jenis Studi kasus
Jenis studi kasus ini adalah laporan studi kasus dengan metode deskriptif. Menurut Notoatmodjo (2010), metode deskrpitif yaitu suatu
penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk memaparkan atau membuat gambaran tentang studi keadaan secara obyektif. Laporan studi kasus adalah laporan yang dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang terdiri dari unit tunggal Studi kasus ini akan dilakukan pada ibu hamil letak sungsang dengan menggunakan manajemen kebidanan menurut Varney.
B. Lokasi Studi Kasus
Lokasi studi adalah tempat untuk melakukan laporan untuk studi kasus (Notoatmodjo, 2010). Lokasi pengambilan kasus dilaksanakan di RSUD Dr. Moewardi Surakarta di Poli Kandungan.
C. Subyek Studi Kasus
D. Waktu Studi Kasus
Merupakan batas waktu pengambilan kasus dan pelaksanaan asuhan kebidanan dilaksanakan (Notoatmodjo, 2010). Waktu studi kasus dilaksanakan pada Tanggal 5 – 23 Juli 2013.
E. Instrumen Studi Kasus
Intrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh penelitian dalam mengumpulkan data agar mudah diolah. Adapun instrumen yang digunakan dalam mengambilan data studi kasus ini mengunakan format asuhan kebidanan pada ibu hamil.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan penulis metode deskriptif dimana penulis mengadakan pengamatan lansung pada subyek dan peristiwa yang sedang berlangsung. Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan yaitu ada 2 cara: 1. Data primer dengan cara :
a. Wawancara
Suatu metode yang dipergunakan untuk mengumpulkan data dimana peneliti mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari sasaran penulisan (subyek) atau bercakap-cakap berhadapan dengan orang tersebut (Notoatmodjo, 2010). Pada kasus melakukan wawancara kehamilan letak sungsang mengkaji ibu dari keluhan dan riwayat kesehatan
Suatu prosedur yang berencana yang antara lain meliputi melihat dan mencatat jumlah dan taraf aktifitas tertentu (Notoatmodjo, 2010). Pada kasus kehamilan letak sungsang yang diobservasi adalah keadaan umum ibu, keadaan janin (Wiknjosastro, 2005). Pada kasus nyata yaitu observasi keadaan umum ibu, tanda-tanda vital dan keadaan janin. c. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik meliputi : 1) Inspeksi
Inspeksi merupakan proses observasi yang dilaksanakan secara sistematik. Inspeksi dilakukan dengan menggunakan indera penglihatan, pendengaran dan penciuman (Nursalam, 2008). Inspeksi pada ibu hamil dengan letak sungsang yaitu dilakukan untuk mengetahui pembesaran perut, bentuk perut, adanya linea alba/nigra, ada strie albican / livide, kelainan dan pergerakan anak.
2) Palpasi
Palpasi adalah teknik pemeriksaan menggunakan indera
peraba. Tangan dan jari-jari adalah instrumen yang sensitif (Nursalam, 2008). Palpasi pada kasus ibu hamil dengan letak
sungsang yaitu pemeriksaan Leopold I – IV. 3) Auskultasi
Perkus merupakan teknik pemeriksaan dengan mengetuk-ngetukkan jari ke bagian tubuh klien yang akan dikaji untuk membandingkan bagian yang kiri dengan yang kanan (Nursalam, 2008).
Perkusi pada ibu hamil dengan letak sungsang yaitu dilakukan pemeriksaan reflek patella.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari lingkungan studi kasus yang meliputi :
a. Studi dokumentasi yaitu bentuk sumber yang berhubungan dengan dokumen, baik dokumen resmi dibawah tanggung jawab instansi resmi, misalnya laporan catatan didalam kartu klinik, sedangkan tidak resmi adalah segala bentuk dokumen dibawah tanggung jawab instansi tidak resmi seperti biografi, catatan harian (Notoatmodjo, 2010). Pada kasus ini dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data yang diambil dari data rekam medik yaitu data ibu hamil dengan letak sungsang. b. Studi kepustakaan yaitu memperoleh berbagai informasi baik berupa
G. Alat – alat yang dibutuhkan
Alat dan bahan yang digunakan dalam pengambilan kasus ini adalah : 1. Alat wawancara
a. Buku tulis b. Bolpoin c. Pensil 2. Alat observasi
BAB IV
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN
ASUHAN KEBIDANAN IBU HAMIL PATOLOGI TRIMESTER III
PADA Ny. R UMUR 20 TAHUN G1P0A0 UMUR KEHAMILAN
33+3 MINGGU DENGAN LETAK SUNGSANG
DI RSUD Dr. MOEWARDI
SURAKARTA
A. TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian
Tanggal : 05 Juli 2013 Pukul :11.00 WIB
a. Identitas Pasien Identitas Suami
1. Nama : Ny. R Nama : Tn.S
2. Umur : 20 tahun Umur : 25 tahun
3. Agama : Islam Agama :Islam
4. Suku, Bangsa : Jawa,indonesia Suku, Bangsa:Jawa,indonesia 5. Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
6. Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta 7. Alamat : Distrikan, Nusukan Surakarta
b. Anamnesa (Data Subyektif) 1) Alasan pada waktu masuk
Ibu ingin memeriksakan kehamilannya berusia 8 bulan 2) Keluhan utama
3) Riwayat Menstruasi
a) Menarche : Ibu mengatakan haid pertama umur 13 tahun. b) Siklusnya : Ibu mengatakan jarak haidnya ± 30 hari. c) Lamanya : Ibu mengatakan lamanya haid 6-7 hari.
d) Banyaknya : Ibu mengatakan ganti pembalut 2-3 kali sehari. e) Teratur/tidak: Ibu mengatakan haidnya teratur.
f) Sifat darah : Ibu mengatakan sifat darahnya encer, berwarna merah dan tidak ada gumpalan.
g) Disminorhoe : Ibu mengatakan tidak pernah nyeri perut saat haid.
4) Riwayat Hamil ini a) HPHT
Ibu mengatakan hari pertama haid terakhir tanggal 4- 11-2012 b) Gerakan Janin
Ibu mengatakan gerakan janin pertama dirasakan umur kehamilan 3 bulan.
c) Obat yang dikonsumsi
Dari buku KIA Ibu hanya mengkonsumsi obat dari bidan berupa tablet Fe 60 mg 10 tablet 1 x 1, vit C 1000 mg dan Kalk 500 mg 3 x 1.
d) Keluhan-keluhan pada :
Trimester III : Ibu mengatakan sesak di perut bagian atas. e) ANC : 5 kali ANC
Trimester I : 1 kali, saat umur kehamilan 3 bulan.
Trimester II : 3 kali, saat umur kehamilan 4 bulan 5 bulan dan 6 bulan
Timester III : 1 kali, saat umur kehamilan 7 bulan. f) Penyuluhan yang pernah didapat :
Ibu mengatakan belum pernah mendapatkan penyuluhan apapun.
g) Imunisasi TT : Ibu mengatakan pernah imunisasi sebanyak 2 kali.
TT1 : Pada saat umur kehamilan 5 bulan. TT2 : Pada saat umur kehamilan 6 bulan. h) Kekhawatiran khusus
Ibu mengatakan merasa takut karena janinnya sungsang. 5) Riwayat Penyakit
a) Riwayat penyakit sekarang
Ibu mengatakan pada saat ini tidak sedang menderita penyakit seperti demam, batuk, pilek dan flu.
b) Riwayat penyakit sistemik
serta tidak pernah berkeringat di telapak tangan.
(2) Ginjal : Ibu mengatakan tidak pernah merasakan sakit pada daerah pinggang sebelah kanan dan kiri.
(3) Asma : Ibu mengatakan selama ini tidak pernah sesak napas.
(4) TBC : Ibu mengatakan tidak pernah batuk dalam waktu yang lama ± 3 bulan dan berkeringat dingin pada malam hari.
(5) Hepatitis : Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit kuning.
(6) Diabetes Militus : Ibu mengatakan minum banyak pada malam hari, tidak cepat lapar, tidak sering kencing.
(7) Hipertensi : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami tekanan darah tinggi atau lebih dari 140/90 mmHg.
(8) Epilepsi : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami kejang yang disertai keluar busa pada mulutnya.
Ibu mengatakan dalam keluarganya serta suaminya tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit menular seperti TBC, hepatitis dan penyakit menurun seperti DM, hipertensi.
d) Riwayat Keturunan Kembar
Ibu mengatakan dalam keluarganya dan keluarga suaminya tidak ada riwayat keturunan kembar.
6) Riwayat Perkawinan
a) Status perkawinan : Sah, kawin 1 kali.
b) Umur 20 tahun dengan suami umur 25 tahun, lamanya 2 tahun, belum mempunyai anak.
7) Riwayat Keluarga Berencana
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun.
8) Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan nifas yang lalu
No Tgl/Tahun
9) Pola Kebiasaan sehari – hari a) Nutrisi
Selama hamil : Ibu mengatakan 3 kali sehari porsi sedang nasi 1 piring, sayur, lauk, buah dan minum air putih ± 8 gelas sehari dan minum 1 gelas susu.
b) Eliminasi
Sebelum hamil : Ibu mengatakan BAB 1 kali sehari, konsentrasi lunak, kekuningan dan BAK 3-4 kali sehari warna jernih kekuningan.
Selama hamil : Ibu mengatakan BAB 1 kali sehari, konsentrasi lunak, kekuningan dan BAK 4 – 6 kali sehari warna jernih kekuningan.
c) Aktivitas
Sebelum hamil : Ibu mengatakan pekerjaan rumah dilakukan sendiri.
Selama hamil : Ibu mengatakan suami membantu melakukan pekerjaan rumah.
d) Istirahat/Tidur
Sebelum hamil : Ibu mengatakan tidur selama ± 8 jam sehari Selama hamil : Ibu mengatakan tidur siang ± 1 jam dan
malam ± 6 – 8 jam. e) Seksualitas
Sebelum hamil : Ibu mengatakan melakukan hubungan 2 – 3 kali dalam 1 minggu dan tidak ada keluhan.
f) Personal Hygiene
Sebelum hamil : Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari dan ganti baju 1 kali sehari.
Salama hamil : Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari, gosok gigi 2 kali sehari dan ganti baju 2 kali sehari.
10) Psikologi Budaya
a) Perasaan tentang kehamilan ini
Ibu mengatakan cemas atau takut dengan kehamilan letak sungsang.
b) Kehamilan ini direncanakan/tidak
Ibu mengatakan kehamilan ini direncanakan. c) Jenis kelamin yang diharapkan
Ibu mengatakan anak laki – laki dan perempuan sama saja. d) Dukungan keluarga terhadap kehamilan ini
Ibu mengatakan keluarga sangat mendukung dengan kehamilan ini.
e) Keluarga yang lain yang tinggal serumah Ibu mengatakan hanya tinggal dengan suaminya. f) Pantangan makanan
Ibu mengatakan tidak ada pantangan makanan apapun. g) Kebiasaan adat istiadat
h) Riwayat USG
Ibu mengatakan dilakukan pememeriksaan USG pada tanggal 29 April 2013 dengan hasil letak sungsang
i) Kebiasaan obat-obatan / rokok
Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan obat – obatan sembarangan, baik dirinya dan suaminya tidak merokok.
c. Pemeriksaan Fisik (Data Obyektif) 1. Status Generalis
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. TTV : TD : 120/80 mmHg N: 85 x/mnt S : 365 °C R : 22 x/mnt d. Tinggi Badan : tidak dilakukan pemeriksaan e. Berat badan sebelum hamil : 46 kg
f. Berat badan selama hamil : 55 kg
g. LLA : 24,5 cm
h. HPL : 11-8-2013
i. Umur kehamilan : 33+3 minggu 2. Pemeriksaan Sistematis
a. Kepala
1) Rambut : Bersih, tidak ada ketombe dan tidak mudah rontok.
2) Muka : Tidak oedem dan tidak ada cloasma gravidarum.
b) Konjungtiva : Warna merah muda. c) Sklera : Putih.
4) Hidung : Bersih, tidak ada benjolan, simetris kanan dan kiri.
5) Telinga : Bersih, tidak ada serum, simetris kanan dan kiri.
6) Mulut / gusi / gigi : Tidak stomatitis, tidak caries, lidah bersih, gusi tidak berdarah.
b. Leher
1) Kelenjar Gondok : Tidak ada pembesaran. 2) Tumor : Tidak ada tumor.
3) Pembesaran kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran. c. Dada dan Axilla
1) Jantung : Tidak dilakukan pemeriksaan. 2) Mammae
a) Membesar : Pembesaran normal. b) Tumor : Tidak ada benjolan. c) Simetris : Simetris kanan dan kiri. d) Areola : Bersih, hiperpigmentasi. e) Puting susu : Menonjol.
f) Kolostrum : Belum keluar. 3) Axilla
b) Nyeri : Tidak ada. 4) Ekstremitas
a) Varices : Tidak terdapat varices. b) Oedema : Tidak ada oedem. c) Reflek Patella : Positif kanan dan kiri.
d) Betis merah/lembek/keras : Tidak merah, tidak keras. 3. Pemeriksaan khusus Obstetri ( Lokalis )
a. Abdomen 1) Inspeksi
a) Pembesaran perut : Sesuai umur kehamilan. b) Bentuk perut : Memanjang.
c) Linea alba / nigra : Linea nigra. d) Strie albican / livide : Tidak ada strie. e) Kelainan : Tidak ada.
f) Pergerakan janin : Tidak terlihat pergerakan saat dilakukan pemeriksaan.
2) Palpasi
a) Kontraksi : Tidak ada kontraksi saat dilakukan pemeriksaan.
b) Leopold I : TFU : 3 Jari di atas pusat.
Bagian Fundus teraba bulat, keras, melenting ( kepala ).
Kiri : Teraba tahanan keras memanjang (punggung).
d) Leopold III : Bagian terendah teraba bulat, lunak, tidak melenting (bokong).
e) Leopold IV : Bagian terbawah janin belum masuk panggul.
f) TFU (Mc Donald) : 20 cm.
g) TBJ : (20-12) x 155 = 1240 gram. 3) Auskultasi
DJJ punctum maximum: sebelah kiri atas umbilikus. Frekuensi : 136 x/menit.
Teratur/tidak teratur : Teratur. b. Pemeriksaan Panggul
1) Kesan Panggul : Normal 2) Distansia Spinarum : 25 cm. 3) Distansia Kristarum : 28 cm. 4) Conjungata Eksterna : 20 cm. 5) Lingkar Panggul : 88 cm. c. Anogenital
1) Vulva vagina
a) Varices : Tidak ada. b) Luka : Tidak ada.
e) Kelenjar bartolini : Tidak ada pembesaran. f) Pengeluaran Varginam : Tidak ada. 2) Perineum
a) Bekas luka : Tidak ada. b) Lain – lain : Tidak ada. 3) Anus
a) Haemoroid : Tidak ada. b) Lain – lain : Tidak ada. 4. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan laboratorium Tidak dilakukan.
b. Pemeriksaan penunjang lain
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang lain. 2. Interpretasi Data
Tanggal : 5 Juli 2013 Pukul :11.15 WIB a. Diagnosa Kebidanan
Ny. R G1P0A0 umur 20 tahun, umur kehamilan 33+3 minggu, janin tunggal, hidup, intra uteri, letak memanjang, presentasi bokong, punggung kiri, bagian terbawah belum masuk PAP.
Data Dasar
Subyektif
1) Ibu mengatakan ini kehamilan pertamanya.