• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Hasil Belajar Trigonometri Antara Siswa Yang Mendapat Peta Konsep Dan Umpan Balik Dengan Yang Mendapat Peta Konsep Tanpa Umpan Balik (Studi Pada Siswa Kelas X MA Nurul Ulum Munjungan – Trenggalek Tahun Ajaran 2011 2012) - Institutional Reposi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan Hasil Belajar Trigonometri Antara Siswa Yang Mendapat Peta Konsep Dan Umpan Balik Dengan Yang Mendapat Peta Konsep Tanpa Umpan Balik (Studi Pada Siswa Kelas X MA Nurul Ulum Munjungan – Trenggalek Tahun Ajaran 2011 2012) - Institutional Reposi"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Sekripsi ditulis oleh : SERINING WAHYUNI, Nim 3214083102, dengan judul “Perbandingan Hasil Belajar Trigonometri Antara Siswa Yang Mendapat Peta Konsep Dan Umpan Balik Dengan Yang Mendapat Peta Konsep Tanpa Umpan Balik (Studi Pada Siswa Kelas X MA Nurul Ulum Munjungan – Trenggalek Tahun Ajaran 2011/2012)”. Jurusan Tarbiyah, Program Studi Tadris Matematika, Dosen Pembimbing Dr. Eni Setyowati, S.Pd. MM, STAIN Tulungagung, 2012

Kata Kunci: metode peta konsep, umpan balik, hasil belajar trigonometri

Penelitian dalam skripsi ini dilatar belakangi oleh peran Matematika yang sangat penting, maka perlu adanya perlakuan khusus agar Matematika tidak lagi menjadi pelajaran yang menakutkan. Dalam hal ini peneliti ingin mengetahui Perbandingan Hasil Belajar Trigonometri Antara Siswa Yang Mendapat Peta Konsep Dan Umpan Balik Dengan Yang Mendapat Peta Konsep Tanpa Umpan Balik (Studi Pada Siswa Kelas X MA Nurul Ulum Munjungan – Trenggalek Tahun Ajaran 2011/2012)

Rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah. Apakah ada perbedaan antara hasil belajar Trigonometri antara siswa yang membuat peta konsep dengan metode umpan balik, siswa yang membuat peta konsep tanpa metode umpan balik serta siswa yang menggunakan metode konvensional ?

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan hasil belajar trigonometri antara siswa yang mendapat peta konsep dan metode umpan balik dengan siswa yang mendapat peta konsep tanpa umpan balik.

Populasi yang diambil dalam Penelitian ini adalah siswa kelas X MA Nurul Ulum Munjungan Trenggalek, yang terdiri dari 5 kelas. Jumlah siswa perkelas rata-rata 40 orang. Sampel yang diambil adalah 3 kelas, yaitu XB sebagai kelompok eksperimen 1 dan XA sebagai kelompok eksperiment 2, sedangkan XC sebagai kelompok kontrol. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Tehnik pengumpulan data berupa tes hasil belajar Trigonometri yang berbentuk dari 5 soal.

Dari penelitian diperoleh hasil pengolahan data sebagai berikut. Data kelompok eksperimen dengan perlakuan peta konsep dan umpan balik menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajarnya diperoleh sebesar 82,18 dengan simpangan baku 11,85. Data kelompok eksperimen dengan perlakuan peta konsep tanpa umpan balik menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajarnya diperoleh sebesar 73,00 dengan simpangan baku 12,999. Sedangkan data kelompok kontrol dengan pembelajaran konvensional menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajarnya diperoleh sebesar 74,73 dengan simpangan baku 13,43

Harga X2 hitung untuk kelas eksperiment 1 adalah sebesar 11,403. Apabila dikonsultasikan dengan X2 tabel pada taraf signifikansi 5% (derajat kebebasan = 6) sebesar 12,6. Ternyata X2 hitung lebih kecil dari X2 tabel.

(2)

Harga X2 hitung untuk kelas eksperiment 2 adalah sebesar 9,79. Apabila dikonsultasikan dengan X2 tabel pada taraf signifikansi 5% (derajat kebebasan = 6) sebesar 12,6. Ternyata X2 hitung lebih kecil dari X2 table. Harga X2 hitung untuk kelas kontrol adalah sebesar 8,94. Apabila dikonsultasikan dengan

X2 tabel pada taraf signifikansi 5% (derajat kebebasan = 6) sebesar 12,6. Ternyata

X2 hitung lebih kecil dari X2 tabel. Dari kelas eksperiment 1,eksperiment 2,

dan kontrol dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar trigonometri berdistribusi normal

Berdasarkan hasil pengujian homogenitas varians, diperoleh F hitung variabel hasil UTS sebesar 0.181 dengan derajat kebebasan dk pembilang = 40-1 = 39 dan dk penyebut = 37-1 = 36, maka diperoleh F tabel = 1,69. Besarnya F hitung

ternyata lebih kecil jika dibandingkan F tabel pada taraf signifikansi 5 % yakni sebesar 1,69. Hal ini menunjukkan varians sample yang diamati adalah homogen.

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dengan Anava 1 Jalur, diperoleh F hitung variabel hasil belajar trigonometri sebesar 5.708 Dengan menggunakan dba = 2 dan dbd = 133, pada tabel nilai- nilai F db sebesar 113 tidak ada, maka harus menggunakan db yang terdekat yaitu 100. Didapatkan harga F teoritik sebesar 3,09 pada taraf 5% dan 4,82 pada taraf 1%. Berdasarkan harga F empirik sebesar5.708 lebih besar dari pada F teoiritik baik pada taraf 5% maupun 1%.. Hal ini menunjukkan bahwa Hipotesis Alternatif (Ha) yang menyatakan “Ada perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa pada sistem pembelajaran antara metode peta konsep dan umpan balik dengan metode peta konsep tanpa umpan balik maupun metode konvensional“, diterima. Dan Hipotesis nihilnya (Ho) yang menyatakan “Tidak ada perbedaan yang signifikan hasil belajar siswa pada sistem pembelajaran antara metode peta konsep dan umpan balik dengan metode peta konsep tanpa umpan balik maupun metode konvensional”, ditolak. Ini berarti bahwa hasil belajar Trigonometri siswa yang mendapat peta konsep dan umpan balik lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang mendapat peta konsep tanpa umpan balik.

Referensi

Dokumen terkait

Penjamah makanan adalah orang yang secara langsung berhubungan dengan makanan dan peralatan mulai dari tahap persiapan, pembersihan, pengolahan, pengangkutan sampai penyajian

yang kuat antara praktik pasien dengan waktu pelayanan diloket

Namun, analis berpandangan permintaan dari investor domestik yang akan lebih terpengaruh dikarenakan penerbit obligasi global selalu ditempatkan sebagai

Tjakrawala (2002) dalamSuprayogy (2010:11) mengemukakan bahwa: Sistem adalah suatu cara tertentu dan biasanya berulang untuk melaksanakan suatu atau serangkaian

Dalam ujian ini, anda diminta untuk melakukan analisis terhadap perkembangan teknologi nano dan penerapannya pada produk-produk pangan/pertanian di Indonesia dengan melakukan

4.1.3 Mendiskripsikan prinsip kesetaraan massa dan energi pada konsep energi ikat inti. 90

untuk nanoteknologi dalam bidang pertanian dan pangan masih dalam tahap awal.. (Kuzma & VerHage 2006;

iya kalau maenurut saya karna adari hasil penelitian di dapatkan bahwa karbon aktif dari bonggol jagung ini sangat baik dalam proses penyerapannya. Apa indikatornya Zul