A. Latar Belakang Masalah
Dalam usaha mencapai suatu masyarakat yang adil dan makmur yang
berdasarkan Pancasila di dalam wadah suatu Negara Kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat dan berkedaulatan rakyat dalam suatu bangsa yang aman dan tenteram maka agama menduduki tempat yang sangat penting
yaitu sebagai sumber motivasi sosial, sebagai pembentuk ruang lingkup moral bagi penentuan hidup manusia.
Telah terbukti dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia bahwa agama adalah salah satu cita-cita bangsa yang luhur sehingga agama diakui di Indonesia. Hal ini tercantum dalam sila pertama butir ke-1 yang berbunyi “Bangsa Indonesia
menyatakan kepercayaan dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa”. 1
juga terdapat pada pasal 29 ayat (1) yang berbunyi “Negara berdasarkan atas
Ketuhanan Yang Maha Esa”.2
Pendidikan agama merupakan tindakan yang amat penting dan dasar bagi manusia sebagai modal kehidupan di duni dan akhirat.
Menurut Ahmad D. Marimba dalam bukunya Pengantar Filsafat Pendidikan Islam pendidikan agama Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani
1UUD’45, (Surabaya: Sentral Jaya Press, Masa Bakti Tahun 2004-2009), 3. 2Ibid, 27
berdasarkan hukum-hukum Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran Islam.3
Sedangkan Zuhairini berpendapat bahwa pendidikan agama Islam berarti usaha secara sistematis dan pragmatis dalam membantu anak didik supaya mereka hidup sesuai dengan ajaran Islam.4
Mengingat peranan agama yang sangat penting tersebut, maka demi kelangsungan hidup manusia, dan sebagai penerus kebudayaan serta nilai-nilai
bangsa Indonesia, maka agama harus dijadikan dasar dari pendidikan spiritual anak. Dalam hal ini sebenarnya telah dimulai semenjak anak lahir, bahkan di dalam Islam mengajarkan agar selalu memelihara kepentingan anak bukan hanya
sejak lahir melainkan semenjak mereka masih dalam kandungan. Sejak usia 6 bulan dalam kandungan, janin sudah mampu mendengar dan merespon
rangsangan dari luar.5
Salah satu periode yang sangat penting di dalam kehidupan anak adalah usia pra sekolah: yaitu antara umur 3 (tiga) sampai 6 (enam) tahun. Anak mulai
mengenal Tuhan sejak usia 3 atau 4 tahun, melalui bahasa mereka mulai mengenal apa yang ada di alam sekitarnya. Kemudian sering bertanya tentang
siapa yang membuat matahari dan sebagainya.6
3 http://starawaji.wordpress.com/2009/05/02/pengertianPendidikan Agama Islam Menurut
Berbagai Pakar, Diakses tgl. 22 Maret 2011.
Sebab itulah penulis menganggap periode ini sangat penting dalam kehidupan anak. Dan seharusnya pada periode pra sekolah ini lebih mendapatkan
perhatian dan pendidikan.
Segala yang dialami anak pada masa ini (pra sekolah) baik secara langsung maupun tidak langsung, akan merupakan unsur penanaman
kepribadiannya, kelak pada dewasa nanti jika pada masa anak-anak ini dilatih dan diajarkan untuk melaksanakan ajaran Islam yang sesuai dengan tingkat
perkembangannya, maka didalam jiwa anak akan tumbuh terpatri unsur-unsur agama yang nantinya setelah umur dewasa sudah terbiasa melaksanakan ajaran agama Islam, dan mereka akan senang serta iklas di dalam menjalankan hidup
beragama.
Menurut Zakiah Darajat bahwa pertumbuhan rasa agama pada anak telah
mulai sejak lahir dan bekal itulah yang dibawanya ketika masuk sekolah pertama kali.7 Berarti andaikata si anak masuk Taman Kanak-kanak sebelum masuk
Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtida’iyah (MI) maka Taman Kanak-kanak
merupakan salah satu tempat/lembaga diluar keluarga yang membina anak.
Kepercayaan dan sikap guru Taman Kanak-kanak terhadap agama akan
memantul dalam cara mendidik yang pertama kali buat mereka yang berpindah dari alam keluarga yang bebas, penuh perlindungan perhatian dan kasih sayang kepada alam baru, dimana anak belajar bergaul dengan teman sebaya, belajar
memberi disamping menerima dan belajar hidup dalam aturan-aturan disiplin.
Begitu juga benih keagamaan yang tertanam dalam keluarga akan tumbuh dengan subur, pada akhirnya anak akan merasa senang dan ikhlas dalam
menjalani hidup beragama dan dengan demikian akan tumbuh rasa keimanan dan ketakwaan kepada Allah Yang Maha Esa. Jika hal itu terwujud maka tercapailah sebagian dari tujuan nasional yaitu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa sebagaimana tercantum dalam undang-undang. Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen:
Bahwa pembangunan nasional dalam bidang pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa dan berakhlak mulia serta menguasahi ilmu
pengetahuan dan teknologi, dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur dan beradab berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar
Republik Indonesia Tahun 1945.8
Untuk memenuhi tuntutan perkembangan kepribadian anak sesuai dengan perkembangan jasmani dan rohani (khususnya pendidikan agama) di Taman
Kanak-kanak diperlukan beberapa bidang perkembangan dan penghayatan pengalaman agama Islam, bidang perkembangan ini merupakan suatu kegiatan
anak didik ke arah kehidupan yang sesuai dengan hubungan norma-norma agama Islam, baik yang berkenaan dengan hubungan antara sesama manusia, manusia dengan alam sekitar maupun manusia dengan Tuhan.
8 Undang-undang Republik Indonesia No 14 Tahun 2005, Tentang Guru dan Dosen,
Selaras dengan usia pra sekolah dalam menyajikan bahan pelajaran ini tidak semata-mata hanya menanamkan pengetahuan saja, melainkan yang paling
mendasar membiasakan tingkah laku yang sesuai dengan ajaran agama Islam. Dalam hal ini guru TK dituntut menjadi teladan yang utama bagi anak didiknya.
TK Dharma Wanita Sumberagung II ini terletak di desa Sumberagung dan
ada di lingkungan masyarakat yang minim pengetahuan tentang agama. Letak TK ini begitu strategis dan menguntungkan karena jauh dengan TK\RA lain. TK
Dharma Wanita Sumberagung II punya nilai lebih karena TK ini menambahkan pendidikan agama Islam seperti hafalan surat-surat pendek, do’a-do’a dan lain-lain. Sehingga TK Dharma Wanita Sumberagung II setiap tahun selalu
mendapatkan murid lebih banyak di banding TK\RA lainya.
TK Dharma Wanita Sumberagung II adalah TK yang memberikan
pendidikan agama Islam pada anak didiknya, meskipun nama TK itu tidak tercantum kata-kata Islam. Dan itulah yang menjadi fokus pembahasan dalam skripsi ini yaitu “Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Pembentukan
Kepribadian Anak Pra sekolah”.
Hal itulah dituangkan dalam skripsi ini, penulis menetapkan judul
“Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Pembentukan Kepribadian
Anak Pra Sekolah di TK Dharma Wanita Sumberagung II Rejotangan
Tulungagung.
Dari identifikasi dan pembatasan masalah yang ada, maka permasalahannya dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh pendidikan agama Islam terhadap penanaman rasa tanggung jawab anak di TK Dharma Wanita Sumberagung II Rejotangan Tulungagung?
2. Bagaimana pengaruh pendidikan agama Islam terhadap pembiasaan kejujuran anak di TK Dharma Wanita Sumberagung II Rejotangan Tulungagung?
3. Bagaimana pengaruh Pendidikan Agama Islam terhadap pembentukan sikap amanah anak di TK Dharma Wanita Sumberagung II Rejotangan Tulungagung.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh pendidikan agama Islam terhadap penanaman rasa tanggung jawab anak di TK Dharma Wanita Sumberagung II Rejotangan
Tulungagung
2. Untuk mengetahui pengaruh pendidikan agama Islam terhadap pembiasaan
kejujuran anak di TK Dharma Wanita Sumberagung II Rejotangan Tulungagung.
3. Untuk mengetahui pengaruh pendidikan agama Islam terhadap pembentukan
D. Kegunaan Penelitian
1. Secara Teoritis
a. Diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan khasanah ilmu pengetahuan yang berkaitan pendidikan agama Islam.
b. Sebagai nilai informative bagi perkembangan keilmuan tentang pengalaman berbagai pembinaan kepribadian siswa melalui pendidikan
agama Islam 2. Secara Praktis
a. Bagi pemerintah sebagai nilai dan normative untuk menjadi acuan dalam
mengambil kebijaksanaan dalam bidang pendidikan agama Islam.
b. Bagi masyarakat untuk mengetahui tentang cara pembinaan kepribadian
anak pra sekolah sehingga dapat mengantisipasi permasalahan anak.
E. Penegasan Istilah
1. Penegasan Konseptual
a. Pendidikan Agama Islam
kemudian buahnya terwujud keutamaan,kebaikan dan cinta bekerja untuk tanah air.9
b. Kepribadian (personality) bukan sebagai bakat kodrati, melainkan terbentuk oleh proses sosialisasi, Kepribadian merupakan kecenderungan psikologis seseorang untuk melakukan tingkah laku sosial tertentu, baik berupa perasaan,berfikir, bersikap, dan berkehendak maupun perbuatan.10
Menurut Cuber kepribadian yaitu:”gabungan keseluruhan dari sifat-sifat yang tampak dan dapat dilihat oleh seseorang”.11
2. Penegasan Operasional
Yang di maksud dengan judul “Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Pembentukan Kepribadian Anak Pra-Sekolah”adalah menanamkan akhlak yang mulia di dalam jiwa anak sehingga anak tersebut mampu mempunyai akhlakul karimah yang terpancar dari sifat-sifat dan kelakuannya sehari-hari melalui pendidikan agama tersebut.
F. Sistematika Pembahasan
Bab I Pendahuluan. Berisi tentang: latar belakang masalah, identifikasi, pembatasan dan rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah dan sistematika pembahasan.
9 http://groups.yahoo.com/group/ppiindo/message/68918, Diakses tanggal 22 Maret 2011. 10 http://id.shovoong.com/social-sciences/socyology, Diakses tanggal 22 Maret 2011.
11 Hhtp://id.shovoong.com/social-sciences/sociology/1943463.pengertian kepribadian menurut
Bab II Landasan Teoritis. tinjauan tentang pendidikan agama Islam, pendidikan agama pra sekolah meliputi: masa anak-anak pra sekolah, perkembangan agama anak, pembinaan pribadi anak pra sekolah. Pembentukan kepribadian anak meliputi: peran guru dalam pembentukan kepribadian anak, materi pendidikan agama Islam dalam pembentukan kepribadian anak. Kemudian dilanjutkan dengan pelaksaan pendidikan agama Islam dalam pembentukan kepribadian anak peranan pendidikan agama Islam terhadap pembentukan kepribadian anak,dan yang terakhir pengaruh pendidikan agama Islam terhadap kepribadian anak.
Bab III adalah Metode Penelitian yang meliputi rancangan penelitian populasi, sampel dan sampling, sumber data dan variabel penelitian, metode dan instrumen pengumpulan data serta metode analisa data.
Bab IV adalah merupakan bab laporan hasil penelitian dimana terdiri dari latar belakang obyek penelitian dan pengkajian data serta analisa data.