PROGRAM KERJA
DITJEN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH
TAHUN 2012
Oleh:
EUIS SAEDAH
INISIATIF BARU
1. Kerjasama dan Promosi Internasional 2. IKM ke kawasan Jababeka
3. Transmigrasi Industri
• TKI (pasca moratorium) Kerjasama PT/ SMK/ Lembaga Pelatihan
2. Fast Track
Kerjasama dengan
industri yang sudah maju melalui sistem waralaba
VISI :
IKM yang
berdaya saing global
MISI :
1. SDM Berbasis Kompetensi 2. Wirausaha Baru IKM
3. Penerapan Teknologi Modern 4. Perluasan Pasar
5. Peningkatan Nilai Tambah dan Akses Sumber
Pembiayaan
MIKRO
IKM = 3,8 Juta MENENGAH
0,5
PERAN INDUSTRI KECIL
INDUSTRI
BESAR
INDUSTRI
MENENGAH
INDUSTRI KECIL
VISI DAN MISI DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH
Visi : Mewujudkan Industri Kecil dan Menengah (IKM) yang Berdaya Saing Global
Misi : Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan SDM berbasis kompetensi; Mendorong tumbuhnya wirausaha baru IKM; Mendorong peningkatan penguasaan dan penerapan teknologi modern; Mendorong peningkatan perluasan pasar; Mendorong peningkatan nilai tambah; Mendorong perluasan akses ke sumber pembiayaan; Mendorong penyebaran pembangunan IKM di luar Jawa.
`
Tumbuh dan berkembangnya IKM yang berdaya saing global khususnya sub
sektor IKM Pangan, Sandang, KBB, Logam, Alat angkut dan Kreatif
Telematika, Kerajinan
Penyebarluasan IKM ke Luar Jawa 2010-2014 (75/25 60/40) Peningkatan Kontribusi
terhadap PDB 2010-2014 32 34%
Tetap di Luar Negeri -Transmigrasi Industri
Disinsentif Model By Design Fast Track
Lokus Kab/kota Propinsi Nasional Propinsi / Kab Kota Tinggi Lokal Perguruan Propinsi / Kab Kota
Target
Champion SK Menteri
Untuk mewujudkan peran IKM yang seimbang dalam struktur industri nasional dan pemerataan industri di berbagai wilayah, maka Visi, Misi, Tujuan dan Strategi
dalam Revitalisasi dan Penumbuhan IKM adalah:
VISI
‘MEWUJUDKAN INDUSTRI KECIL
DAN MENENGAH (IKM)
YANG BERDAYA SAING GLOBAL’
Meningkatkan Pengetahuan dan Ketrampilan SDM Berbasis Kompetensi
Mendorong Tumbuhnya Wirausaha Baru IKM
Mendorong Peningkatan Penguasaan dan Penerapan
Teknologi Modern
Mendorong Peningkatan Perluasan Pasar
Mendorong Peningkatan Nilai Tambah
Mendorong Perluasan Akses Sumber Pembiayaan
Mendorong Penyebaran Pembangunan IKM di Luar Jawa
Bertambahnya SDM IKM yang Kompeten
Meningkatnya Jumlah Wira Usaha Baru (WUB)
Meningkatnya IKM yang Berbasis Teknologi Modern
Semakin Meningkatnya IKM yang dapat Memenuhi
Pasar Dalam Negeri maupun Luar Negeri
Peningkatan Peran IKM dalam Menyeimbangkan
Nilai Tambah dengan Industri Besar
Merevitalisasi Sektor IKM dan Meningkatkan Peran
Sektor IKM dalam Perekonomian Nasional
Membangun Struktur Industri Dalam Negeri yang Sesuai
dengan Prioritas Nasional dan Kompetensi Daerah
Meningkatkan Kemampuan Industri Kecil dan Menengah
agar Terkait dan Lebih Seimbang dengan Kemampuan
Industri Skala Besar
Mendorong Pertumbuhan IKM di Luar Jawa
Mendorong Sinergi Kebijakan Berbagai Sektor dalam
Mendukung Pembangunan Industri Nasional
IKU Pertama:
Rasio IKM Jawa dan Luar Jawa mencapai 60:40
IKU Kedua:
Kontribusi PDB IKM terhadap PDB Industri sebesar 34%
PROYEKSI PERKEMBANGAN IKM TAHUN 2010-2014
No. Uraian Tahun LP (%)
2010 2011 2012 2013 2014
1 Unit Usaha (IKM) 3.806.566 3.909.343 4.026.624 4.159.502 4.324.190 3,24
2 Tenaga Kerja (Org) 8.755.102 9.147.863 9.462.565 9.816.425 10.378.056 4,34
3 Nilai Investasi ( Triliun Rp) 229 244 261 284 313 8,14
4 Nilai Produksi ( Triliun Rp) 521 561 609 671 753 9,63
5 Nilai Bahan Baku ( Triliun Rp) 156 163 174 188 207 7,27
6 Nilai Tambah( Triliun Rp) 365 398 435 483 546 10,60
7 Ekspor (US$ Juta) 13.503 15.022 16.541 18.060 19.579 9,73
2010 2011 2012 2013 2014
1 Pulau Jawa (Unit) 2.548.634 2.549.487 2.555.973 2.568.010 2.594.514 0,45
2 Luar Pulau Jawa (Unit) 1.257.932 1.359.856 1.470.651 1.591.492 1.729.676 8,29
3 Jumlah (Unit) 3.806.566 3.909.343 4.026.624 4.159.502 4.324.190 3,24
No. Uraian Tahun LP (%)
PROYEKSI PERKEMBANGAN IKM PULAU JAWA DAN LUAR PULAU JAWA TAHUN 2010-2014
2010 2011 2012 2013 2014
1 Jawa 67 65 63 62 60
2 Luar Jawa 33 35 37 38 40
No. Uraian Tahun
KEGIATAN UTAMA
1. Pengembangan One Village One Product
2. Pengembangan Industri Kreatif
3. Pengembangan Klaster IKM
4. Pengembangan Kewirausahaan
KEGIATAN PENUNJANG
1. Restrukturisasi Mesin Peralatan IKM
2. Kredit Usaha Rakyat (KUR)
3. Promosi dan Pameran
4. Penunjang lainnya seperti : HKI, Desain dan Kemasan
PENGEMBANGAN OVOP
Langkah – langkah yang dilakukan :
1. Sosialisasi Petunjuk Teknis (Juknis) Pengembangan OVOP.
2. Peningkatan kompetensi SDM IKM melalui berbagai pelatihan teknis produksi dan manajemen
3. Peningkatan teknologi, mutu, desain produk melalui bantuan mesin peralatan, perbaikan kemasan dan desain, fasilitasi SNI dan HKI.
4. Bantuan tenaga ahli/ pendampingan
PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF IKM
Komoditi Industri Kreatif yang dikembangkan adalah : Industri Fesyen dan
Industri Kerajinan. Pengembangan Industri Fesyen dan Industri Kerajinan diarahkan kepada bagaimana kedua komoditi tersebut dapat menjadi industri andalan Indonesia
Langkah – langkah yang dilakukan :
1. Melakukan pembinaan SDM Industri Fesyen dan Industri Kerajinan di berbagai daerah melalui Pelatihan Teknis Produksi, Desain, dan Manajemen Mutu.
2. Menugaskan para Desainer untuk memberi bimbingan dan melakukan modifikasi, serta diversifikasi produk Fesyen dan Kerajinan
3. Memfasilitasi pemberian Hak Cipta (Merk dan Desain) bagi produk Fesyen dan Kerajinan
4. Mempertemukan IKM Fesyen dan Kerajinan dengan pengusaha yang memiliki outlet Fesyen diberbagai daerah dan mancanegara.
PENGEMBANGAN KLASTER IKM
• Makanan Ringan
• Minyak Atsiri
• Gerabah/Keramik Hias
• Batu Mulia dan Perhiasan
• Garam Rakyat
Langkah – langkah yang dilakukan :
• Perkuatan Klaster IKM melalui keterlibatan stakeholders di daerah dalam
Forum FGD
• Melakukan Temu Usaha Bisnis dalam rantai nilai Klaster IKM
• Memfasilitasi Pendampingan Tenaga Ahli dalam menata pengembangan
Klaster IKM
• Memfasilitasi Pemasaran Produk Klaster IKM
PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN
Langkah – langkah yang dilakukan :
Melakukan pelatihan kewirausahaan kepada para Tenaga Penyuluh Lapangan
(TPL) Beasiswa agar setelah mereka menyelesaikan kontrak kerja dengan Ditjen IKM dapat langsung menjadi wirausaha baru.
Melakukan pelatihan kewirausahaan kepada para calon TKI agar mereka dapat
menjadi wirausaha baru di dalam negeri dan tidak mencari pekerjaan ke luar negeri.
Melakukan pelatihan kewirausahaan kepada para Mahasiswa dan Alumni
Perguruan Tinggi untuk menjadi wirausaha baru
Menyediakan bantuan mesin peralatan sederhana sebagai start awal memulai
usaha
Pelatihan – pelatihan kewirausahaan tersebut dilakukan bekerja sama dengan Balai
– balai di lingkungan kementerian perindustrian, lembaga pelatihan daerah, serta
perguruan tinggi.
Kegiatan Pengembangan Kewirausahaan dimaksudkan untuk menumbuhkan
wirausaha – wirausaha IKM baru dalam mengisi ketidak seimbangan antara Jawa dan
PENGEMBANGAN TENAGA
PENYULUH LAPANGAN (TPL) IKM
1. Pada Tahun 2012 direncanakan akan dilakukan kontrak baru
sebanyak 296 TPL beasiswa yang baru menyelesaikan
pendidikannya di berbagai sekolah milik Kementerian Perindustrian pada bulan Oktober 2011.
2. Workshop kewirausahaan TPL dilakukan di 11 Balai Diklat Industri (BDI) Kementerian Perindustrian.
INISIATIF BARU
Disamping kegiatan – kegiatan tersebut diatas, Direktorat Jenderal Industri Kecil dan
Menengah mengusulkan kegiatan yang merupakan Insiatif Baru yaitu :
1. Kerjasama dengan Kawasan Jababeka
Ditjen IKM bekerjasama dengan kawasan Jababeka akan memfasilitasi IKM untuk relokasi ke kawasan Jababeka dan menyiapkan Pusat Layanan Teknis yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi.
2. Peningkatan Promosi Tetap di Luar Negeri
Ditjen IKM sedang merintis kerjasama dengan Kedutaaan Besar RI di Qatar untuk menyediakan outlet produk IKM di kawasan premium Qatar. Diharapkan Masyarakat Qatar dan wisatawan yang berkunjung ke Qatar dapat mengenal dan menyukai produk Indonesia. Saat ini dalam tahap negosiasi dengan pihak Pengelola kawasan di Qatar dan diharapkan pada bulan April, outlet tersebut sudah dapat dimanfaatkan.
3. Transmigrasi Industri
RESTRUKTURISASI MESIN
PERALATAN IKM
Restrukturisasi Mesin Peralatan IKM dimaksudkan untuk membantu IKM dalam melakukan peremajaan/modernisasi mesin /peralatan dengan tujuan meningkatkan kapasitas produksi, teknologi, daya saing, dan efisiensi. Bantuan yang dilakukan berupa pemberian insentif potongan harga pembelian mesin/peralatan sebesar 25 % untuk pembelian mesin/peralatan
baru (bukan bekas), sedangkan khusus untuk produksi dalam negeri yang
dilengkapi surat pernyataan produsen/pembuat diberikan potongan harga sebesar 30% sebagai stimulasi .
Langkah – langkah yang dilakukan :
1. Melakukan pelelangan konsultan yang akan melakukan manajemen kegiatan 2. Melakukan sosialisasi di daerah
3. Melakukan seleksi adminstratif terhadap proposal yang disampaikan 4. Melakukan appraisal di lapangan
KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)
Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dimaksudkan untuk menyediakan akses pembiayaan kepada IKM dengan melibatkan pihak perbankan dan lembaga penjamin lainnya. Sampai dengan akhir Desember 2011, jumlah dana KUR yang telah disalurkan mencapai Rp. 63,4 T. Sektor industri pengolahan menyerap Rp. 1,5 T atau sebesar 2,4%. Dari sisi prosentase memang terlihat konstan, tetapi dari sisi nilai terjadi peningkatan yang cukup besar dari tahun 2010 hanya sebesar Rp. 1,1 T meningkat menjadi Rp. 1,5 T. .
Langkah – langkah yang dilakukan :
1. Melakukan sosialisasi KUR didaerah
PROMOSI DAN PAMERAN
Kegiatan Promosi dan Perencanaan di Direktorat Jenderal IKM dimaksudkan untuk mempromosikan dan memasarkan produk IKM di dalam dan luar negeri.
Langkah – langkah yang dilakukan :
1. Melakukan seleksi produk IKM yang layak untuk dipamerkan yang dilakukan oleh para kurator/pejabat Ditjen IKM.
2. Memfasilitasi penyediaan booth/stand pameran
3. Memfasilitasi komunikasi bisnis antara pengusaha dan IKM 4. Memfasilitasi IKM mengikuti pameran di dalam dan luar negeri.
Pada tahun 2012, event pameran yang akan dilaksanakan dan diikuti antara lain : 1. Pameran IKEMA (Industri Kecil dan Menengah) di Jakarta
2. Pameran PPKI (Pekan Produk Kerajinan Indonesia) di Jakarta 3. Indonesia Fashion Week di Jakarta
4. Pameran Plasa Industri di Gedung Kementerian Perindustrian Jakarta 5. Pameran Produk Kerajinan di Ambiente Jerman
6. Pameran Produk Rotan di Koln Jerman
3300 WUB
3300 WUB
3300 WUB
OUTPUT PUSAT DAN DAERAH
Output Direktorat Jenderal IKM :
•
Bertambahnya
±
100 Wirausaha Baru/Provinsi/Tahun
•
Klaster dan OVOP
•
Unggulan Daerah / Kompetensi Inti Industri Unggulan Daerah
ISU AKTUAL
1. Mobil Murah
Upaya mendukung terwujudnya mobil murah dengan membangun industri mesin dan komponen. Tahap awal akan dilakukan kajian terhadap 4 UPT Logam di Jawa Tengah yaitu Tegal, Klaten, Ungaran dan Purbalingga.
2. SNI
Pada tahun 2012, akan dilakukan SNI wajib terhadap ± 400 produk antara lain:
elektronika, furniture, logam, kimia dasar, kimia hilir dan makanan.
Peran Ditjen IKM membantu bersama Panitia Teknis (Pantek) menyusun RSNI dan akan memfasilitasi penerapan SNI di kalangan IKM
3. MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Indonesia)
Pada tahun 2011, telah diluncurkan program MP3EI dalam upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi.
MP3EI
Koridor I :
• Atsiri
• Makanan Ringan
Koridor II :
• Klaster Komponen
• Jasa Perbengkelan
REKAPITULASI ANGGARAN
DITJEN IKM TAHUN 2012
Alokasi Wilayah I Wilayah II Wilayah III Sekretariat Total
ALOKASI ANGGARAN
PER KEGIATAN UTAMA
Alokasi OVOP Industri Kreatif Klaster Kewirausahaan Inisiatif Baru
ALOKASI ANGGARAN
PER KEGIATAN PENUNJANG
Alokasi Restrukturisasi KUR Promosi dan Pameran Penunjang Lainnya
Wilayah I 2,842,590,000 - 3,452,613,000 6,860,712,000
Wilayah II 8,654,445,000 314,640,000 13,257,158,000 3,242,882,000
Wilayah III 2,300,000,000 - 2,339,250,000 5,176,350,000
Sekretariat - 618,735,000 4,891,140,000 5,678,396,000
PENUTUP
1. IKM Merupakan tulang punggung perekonomian nasioal karena
mampu memberi kontribusi terhadap perekonomian nasional.
2. Keterlibatan masyarakat di sektor IKM yang tumbuh dan berkembang
di berbagai daerah dapat menjadi penghela perekonomian baik di
level daerah maupun pusat.
3. Kegiatan pembinaan IKM diharapkan dapat menghasilkan wirausaha
IKM yang tangguh dan produk yang berkualitas yang akan mengisi
mata rantai pertumbuhan industri nasional.
4. Dukungan dan komitmen dari semua pihak dalam membina dan
mengembangkan IKM sangat diharapkan agar IKM dapat tumbuh
mandiri, berkembang, dan memiliki daya saing global.