• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Iklim (Suhu, Curah Hujan,Kelembaban dan Kecepatan Angin) dengan Kejadian Penyakit ISPA Bukan Pneumonia di Kota Gunung Sitoli Tahun 2012-2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Iklim (Suhu, Curah Hujan,Kelembaban dan Kecepatan Angin) dengan Kejadian Penyakit ISPA Bukan Pneumonia di Kota Gunung Sitoli Tahun 2012-2015"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

76

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, U.F., 2014. Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah. Jakarta: UI-Press.

Arikunto, S. 2002. Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Cetakan Keduabelas. Jakarta: Rineka Cipta.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Kota Gunung Sitoli, 2012-2015

Laporan Suhu Udara, Curah Hujan, Kelembaban, dan Kecepatan Angin,

Gunung Sitoli.

Badan Pusat Statistik Kota Gunung Sitoli, 2012-2015 Laporan Jumlah Pendudk dan Luas Wilayah Kota Gunung Sitoli, Gunung Sitoli.

Brussels. 2010. Impacts of Climate Change on Respiratory Disease. Climate Change and Respiratory Disease. Journal European Respiratory Disease.

dev.ersnet.org/uploads/.../cc/WEB_CHEMIN_5568_1260432234.pdf. (diakses 10 januari 2016)

Cahaya, I.,Nurmaini, 2005. Faktor-Faktor Kesehatan Lingkungan Perumahan Yang Mempengaruhi Kejadian ISPA pada Balita di Perumahan Nasional (Perumnas) Mandala, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang. Majalah Kedokteran Nusantara. Vol.38 No.3

Dahlan, S., 2013. Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan.Cetakan ketiga. Jakarta: Salemba Medika.

Depkes. R.I. 2002. Pedoman Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut Untuk Penanggulangan Pneumonia Pada Balita. Jakarta: Bakti Husada.

. . 2004. Modul Pelatihan Manajemen P2M & PL Terpadu Berbasis Wilayah Kabupaten/Kota. Jakarta: Ditjen P2MPL, PT Istaka Advanced Management Services.

. 2007. Survei Entomologi Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

. 2012. Buletin Jendela Epidemiologi Pneumonia Balita. Jakarta: Depkes RI.

Dinas Kesehatan Kota Gunung Sitoli. 2015. Laporan Bulanan Program P2 ISPA 2012-2015.

Dinas Kesehatan Kabupaten Nias. 2007. Laporan Bulanan Program P2 ISPA 2006- 2007.

(2)

77

Dinkes Prov. Sumatera Utara. 2012. Profil Kesehatan Sumatera Utara 2012.

Medan.

Ditjen PP & PL, 2004. Kajian Riset dan Operasional Intensifikasi Pemberantasan Penyakit Menular tahun 1998/1999-2003. http ://litbang.depkes.go.id (diakses 5 Agustus 2015)

Environmental Protection Agency (EPA). 2000. Climate and Health Impacts. EPA Global Warming Site.

Gardinassi. Luiz, Paulo Vitor, João Batista Salomão,. Seasonality Of Viral Respiratory Infections In Southeast Of Brazil: The Influence Temperature And Air Humidity. Brazilian Journal of Microbiology. 2012 : Vol 98 No 108

Istianna. 2009. Hubungan Lingkungan Fisik Rumah Dengan Kejadian Penyakit ISPA Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Karangnongko Kabupaten Klaten Tahun 2009. [Skripsi]. Klaten.

J.G. Ayres, Osman LM, Garden C,. 2009. Climate Change and Respiratory Disease: European Respiratory Society Position Statement. Volume 34

No.2 European Respiratory Journal.

http://erj.ersjournals.com/content/34/2/295?ijkey=01916d77acc42f34e7ed c0b29b2725c8525ac731&keytype2=tf_ipsecsha (diakses 8 Agustus 2015)

Kartasapoetra. 2004. Pengaruh Iklim Terhadap Tanah dan Tanaman. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Kementerian Kesehatan. 2011. Pedoman Pengendalian Infeksi Saluran Pernafasan Akut. Jakarta: Kemenkes RI.

Khin, et.al., 2003. Indoor Air Pollution: Impact of Intervention on Acute Respiratory Infection (ARI) in Under-five Children. Regional Health Forum – Volume 9, Number 1, 2005.

Kunoli, F.J., 2013. Pengantar epidemiologi penyakit menular : untuk mahasiswa kesehatan masyarakat. Jakarta: Trans Info Media.

Lakitan. 2002. Dasar – Dasar Klimatologi. Cetakan Kedua. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Madani,A., 2010. Perbandingan Aktivitas dan Mekanisme Penghambatan Antibakteri Ekstrak Air dengan Ekstrak Etil Asetat Gambir (Uncaria Gambir Roxb.) Terhadap Bakteri Staphylococcus Epidermis,

(3)

78

Streptococcus Mutans dan Streptococcus Pyogenes. [Skripsi]. Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.

Mahmud,R. 2004. Hubungan Variasi Iklim dan Faktor Lingkungan Dengan Penyakit “ISPA Non Pneumonia” Balita Di Kota Palembang 1999-2003. [Tesis]. Jakarta: Universitas Indonesia.

Mairusnita. 2007. Karakteristik Penderita ISPA yang Berobat ke Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah (BPKRSUD). [Skripsi]. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Menteri Kesehatan RI. 1999. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 829/Menkes/SK/VII/1999. Tentang Kesehatan Perumahan. Jakarta.

Mustafa. 2006. Kajian Status Gizi dan Faktor yang Mempengaruhi Serta Cara Penanggulangannya Pada Anak Balita di Kota Banda Aceh Pasca Bencana Gempa Bumi dan Gelombang Tsunami tahun 2005. [Tesis]. Medan: USU.

Notoadmojo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta.

Nurfi’ah, L., 2015. Hubungan Pemberian Asi dan Pola Asuh Makan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan Diare serta Tumbuh Kembang Baduta. Bogor: IPB.

Rasmaliah, 2004. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) Dan Penanggulangannya. Medan: Universitas Sumatera Utara. http://library.usu.ac.id (diakses 8 Agustus 2015)

Rifai, renfi. (2004). Hubungan Faktor Lingkungan Rumah dan Karakteristik Individu Dengan Gangguan Saluran Pernapasan Anak Balita di Wilayah Puskesmas Pekik Nyaring Kabupaten Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu Tahun 2004. [Tesis]. Depok: Universitas Indonesia.

Riset Kesehatan Dasar. 2007. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.

Riset Kesehatan Dasar. 2010. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.

Riset Kesehatan Dasar. 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.

Soemirat, J., 2010. Epidemiologi Lingkungan. Edisi kedua. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

(4)

79

Sugiyono. 2001.Statistika Untuk Penelitian dan Aplikasinya dengan SPSS 10.0 for Windows. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

WHO. 2002. Penanganan ISPA pada Anak Di Rumah Sakit Kecil Negara Berkembang. EGC. Jakarta.

. 2003. Penanganan ISPA Pada Anak di Rumah Sakit Kecil Negara Berkembang. Pedoman Untuk Dokter Dan Petugas Kesehatan Senior. Alih Bahasa: C. Anton Widjaja. Jakarta: Buku Kedoteran EGC.

. 2007. Pencegahan dan pengendalian infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang cenderung menjadi epidemi dan pandemi di fasilitas pelayanan kesehatan. Jenewa: Pedoman Interim WHO.

Widoyono. 2008. Penyakit Tropis, Epidemiologi, Penularan, Pencegahan dan Pemberantasannya. Jakarta: Erlangga.

Referensi

Dokumen terkait

Judul Penelitian : Hubungan Status Imunisasi Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut Pada Balita 1-5 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Desa Binjai.. Nama Peneliti

1.2.3 Uji Korelasi Kasus ISPA Usia 1-4 Tahun dengan Variasi Iklim (Suhu Udara, Curah Hujan, Kelembaban, dan Kecepatan Angin) Tahun 2015..

Suhu udara yang dilaporkan oleh stasiun klimatologi adalah suhu udara yang diukur dengan menggunakan termometer air raksa yang diletakkan di dalam sangkat meteologi yang

Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana hubungan suhu, curah hujan, kelembaban udara dan kecepatan angin terhadap kejadian ISPA di Kabupaten Deli

Iklim (suhu udara, curah hujan, kelembaban udara dan kecepatan angin) dan kejadian penyakit memiliki hubungan yang sangat erat, terutama terjadinya berbagai penyakit

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan suhu, curah hujan, kelembaban dan kecepatan angin dengan kejadian ISPA di Kabupaten Deli Serdang periode tahun

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “HUBUNGAN SUHU, CURAH HUJAN, KELEMBABAN, DAN KECEPATAN ANGIN TERHADAP KEJADIAN ISPA DI KABUPATEN DELI SERDANG

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas nikmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Hubungan Iklim (Curah Hujan, Kecepatan