• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pemberian Sari Tumbuhan Sisal (Agave Sisalana) Dalam Pembuatan Dadih Dari Susu Kerbau Murrah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pemberian Sari Tumbuhan Sisal (Agave Sisalana) Dalam Pembuatan Dadih Dari Susu Kerbau Murrah"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA

Susu Kerbau

Susu adalah substansi cair yang disekresikan oleh kelenjar mamae oleh

semua mamalia. Bagian utama susu adalah air, lemak, gula dan abu. Susu

merupakan sumber kalsium, fosfor, vitamin B dan protein yang sangat baik. Mutu

protein susu setara dengan protein daging dan telur. Protein susu sangat kaya akan

lisin, yaitu salah satu asam amino esensial yang sangat dibutuhkan tubuh

(Soekarta, 1990).

Secara umum, komposisi susu kerbau sama dengan susu dari ternak

ruminansia lainnya, hanya saja dengan proporsi yang berbeda-beda. Susu kerbau

mudah dikenal karena memiliki ciri seperti : warnanya lebih putih, lebih kaya

lemak, globula lemak susunya lebih kecil dan berelumasi dengan susu. Lemaknya

lebih mudah dicerna dan mengandung mineral yang lengkap. Bisa diolah secara

variatif menjadi berbagai jenis olahan susu. Teksturnya lebih pekat dan lebih

kental maka lebih hemat ketika diolah. Susu kerbau mengandung sedikit kadar air

sehingga mudah diolah. Banyaknya kandungan lemak pada susunya karena

kerbau membuang kelebihan lemak dari tubuhnya ke dalam susunya

(Soekarto, 1985).

Teknologi pengolahan susu bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah,

keamanan pangan, preferensi konsumen, dan kegiatan agroindustri di bidang susu.

Teknologi pengolahan susu biasanya diawali dengan teknologi penanganan susu

yang baik, sejak dari proses pemerahan hingga susu siap diolah untuk menyjadi

produk-produk yang bernilai gizi tinggi seperti olahan susu menjadi yoghurt atau

(2)

Susu kerbau jauh lebih banyak mengandung lemak susu (butterfat) dari

pada susu sapi, dimana kandungan lemaknya biasanya sampai 15% di bawah

kondisi pngelolaan yang baik. Susu kerbau dipakai untuk membuat makanan yang

sama dengan makanan yang dibuat dari sapi seperti yogurt, manisan, ice cream

dan berbagai tipe keju (Williamson and Payne, 1993).

Susu kerbau dapat diminum orang yang alergi minum susu sapi dan baik

untuk orang yang mengalami gangguan sistem pencernaan. Adapun komposisi

dari susu kerbau dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Komposisi dari susu kerbau

Komposisi Persentase Komposisi (%)

Lemak 7,4

Protein 3,8

Laktosa 4,9

Abu/Mineral 0,78

BKTL (Bahan Kering Tanpa Lemak) 9,8

Air 83,1

Sumber (Warner, 1976).

Sebagaimana ternak perah lainnya, kerbau perah mempunyai hasil utama

susu. Kerbau termasuk pemasok susu terbesar kedua didunia setelah sapi. Sekitar

separuh kerbau tipe sungai yang diternakkan dengan tujuan untuk menghasilkan

susu dengan kadar lemak yang tinggi (Warner, 1976).

Selama ini belum banyak diungkapkan bahwa usaha pemerahan susu

kerbau dengan kapasitas produksi yang relatif rendah, bahkan belum mempunyai

arti ekonomi yang menggairahkan dibandingkan dengan produksi susu sapi perah

yang dapat mencapai produksi 20 liter perhari. Dari segi produksi susu kerbau

(3)

Dadih Susu Kerbau Murrah

Di Provinsi Sumatera Barat, walaupun jenis kerbau yang dipelihara adalah

jenis kerbau lumpur (swamp buffalo), keberadaan ternak kerbau mempunyai nilai

ekonomi yang strategis karena selain hasil daging dan bantuan tenaganya, ternyata

ada peternak yang telah melakukan pemerahan dan memanfaatkan produk susu

kerbau sebagai sumber protein hewani yang penting. Dadih sebagai bahan pangan

yang bergizi tinggi dan disenangi masyarakat Sumbar sangat layak untuk

dilestarikan dan dikembangkan teknologi pembuatan serta pemasarannya

(Wirdahayati, 2007).

Tahu susu atau dadih adalah produk susu yang diperoleh dari proses

curdling susu dengan rennet atau asam seperti nanas atau cuka dan kemudian

menghilanhkan bagian cairnya (disebut whey). Keasaman yang meningkat

menyebabkan protein susu (casein) menjadi padat. Beberapa contoh produk curd

adalah cottage cheese, quark dan paneer.

Dadih adalah produk olahan susu kerbau yang banyak terdapat di daerah

Humbang Hasundutan. Produk ini sudah lama dikenal dan disukai oleh

masyarakat setempat (Surono et al., 1984). Dadih merupakan makanan spesifik

yang berwarna putih dan hampir menyerupai tahu, dapat dipotong dan dimakan

dengan menggunakan sendok. Menurut Sirait (1993) dadih adalah produk susu

fermentasi yang menyerupai yoghurt dan kefir. Pemanfaatan dadih pada

umumnya adalah sebagai lauk pauk, makanan selingan, pelengkap upacara adat,

dan sebagai obat-obatan tradisional (Sughita, 1985).

Secara tradisional dadih dibuat dari susu kerbau yang diperam di dalam

(4)

kemudian diinkubasikan pada suhu ruang (sekitar 27-33oC) selama 2 hari

(Sughita, 1985). Dalam penelitian Sepriadi (2012) yang menggunakan sari nenas

dalam pembuatan dadih untuk perbaikan kulitas dadih susu kerbau murrah

menunjukkan pembuatan dadih yang menggunakan sari nenas menghasilkan

dadih yang asam. Sementara rasa khas dadih yang enak adalah tidak asam. Rasa

asam yang muncul dikarenakan adanya bakteri asam laktat, dimana dadih yang

kualitas terbaik yaitu 500 ml susu dengan 6 ml sari nenas.

Fermentasi dadih yang dibuat secara tradisional melibatkan berbagai jenis

mikroorganisme yang saling berinteraksi. Mikroorganisme yang berperan dalam

proses fermentasi ini diduga berasal dari permukaan tabung bambu bagian dalam,

permukaan daun penutup, dan dari susu kerbau yang digunakan. Mikroorganisme

tersebut terdiri atas bakteri dan khamir dengan jumlah bakteri sekitar 106-107 dan

khamir sekitar 105 (Hosono,1992).

Perbedaan komposisi bahan baku susu fermentasi akan menghasilkan

produk dengan komposisi yang juga berbeda. Menurut Yudoamijoyo et al., (1983)

dadih memiliki kandungan lemak dan protein yang lebih tinggi dibandingkan

yoghurt yang dibuat dari susu sapi.

Dadih yang baik adalah yang berwarna putih dengan konsistensi

menyerupai susu asam (yoghurt) dan mempunyai aroma khas susu asam. Hasil

analisa kandungan nutrisi dadih sangat bervariasi dengan rataan kadar air 82,10%;

kadar protein 6,99%; kadar lemak 8,08%; keasaman 130,50D; dan pH 4,99.

Fermentasi susu kerbau meupakan salah satu cara pengawetan dan

(5)

karena mengandung zat gizi yang lebih baik dibanding susu tanpa fermentasi

(Rahman, 1992).

Daya simpan dadih dalam tabung plastik yang masih layak dikonsumsi

adalah 9 hari, sedangkan dadih dalam tabung bambu hanya 6 hari. Kualitas dadih

susu kerbau dalam tabung plastik relatif lebih baik dibandingkan dadih dalam

tabung bambu (Sisriyenni dan Yayu, 2010).

Menurut Taufik (2004) semakin lama waktu penyimpanan dadih maka

nilai pH akan semakin menurun, sedangkan nilai Total Asam Titrasi (TAT)

semakin meningkat. Laktosa dan kasein merupakan komponen susu yang

berperan dalam koagulasi susu. Laktosa sebagai sumber karbon dan energi

dimetabolisme oleh bakteri menjadi asam laktat, sehingga keasaman dadih

meningkatkan ditunjukkan oleh turunnya nilai pH diikuti oleh meningkatnya nilai

Total Asam Titrasi (TAT) (Jay, 2000).

Tanaman Sisal (Agave Sisalana)

Agave sisalana Perrine yang dikanal sebagai tanaman sisal merupakan

tanaman monokotil yang berasal dari Meksiko. Nama sisal berasal dari sebuah

pelabuhan kecil di semenanjung Yucatan, Meksiko yang merupakan tempat

pertama kali adanya penyaluran serat Agave untuk diekspor, sehingga

dikenal sebagai sisal atau rami sisal. Berdasarkan informasi yang diperoleh,

kegunaan utama Agave di semenanjung Yucatan adalah sebagai sumber serat

(Sharma dan Vharsney, 2012).

Sisal (Agave sisalana) dibawa ke Indonesia pada tahun 1913. Ciri - ciri

tanaman sisal yakni warna daun hijau, tepi daun berduri, berjarak agak renggang

(6)

kering dan iklim kering. Di Indonesia, tanaman sisal dikembangkan di Malang

Selatan, Jember dan Blitar Selatan. Para petani menanam tanaman sisal

ditumpangsari dengan palawija seperti jagung, kacang tanah, atau kacang kedelai.

Klasifikasi dari tanaman sisal ialah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae,

Subkingdom : Tracheobionta,

Super Divisi : Spermatophyta

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Sub Kelas : Liliidae

Ordo : Liliales

Famili :

Genus :

Spesies : Agave sisalana.

(7)

Bagian daun yang memproduksi serat kasar dan digunakan untuk berbagai

macam keperluan hanya 5% sementara sisanya 95% lagi terdiri dari limbah padat

(getah/lendir) dan limbah cair (sari sisal) yang umumnya tidak dimanfaatkan dan

dibuang (Sharma dan Vharsney, 2012).

Agave sisalana memiliki senyawa fitokimia yang sangat penting bagi

kesehatan seperti senyawa flavonoid 3,9-dihydroeucomine, dihydrobon ducelin,

dan 5,7-dihydroxi-3(4-hidroxybenzyl)-4-chromamone yang terbukti berperan

sebagai immunodulator (sistem kekebalan tubuh). Selain itu senyawa lainnya

dapat berperan sebagai anti helmitic, anti mikroba, anti inflamasi dan analgetik.

Dari segi kesehatan, sari tanaman sisal dapat mengobati tekanan darah rendah,

penyakit lever, penyakit kulit, TBC, dan sifilis (Tewari dan Anjum, 2004).

Daun sisal mengandung beberapa senyawa steroid sapogenin yaitu

hecogenin, tigogenin, neotigogenin, neotigogenone, ∆9(11) -dehydrohecogenin,

sisalagenin, rockogenin, 5-α-pregnan-3β, 20β-diol, 12-epirockogenin dan

chlorogenin. Sari sisal yang diperoleh dari bulir daun yang masih segar

merupakan penghasil hecogenin yang sangat terkenal. Adapun komposisi kimia

tanaman sisal sebagai berikut:

Tabel 2. Komposisi kimia sari tanaman sisal

No Parameter Jumlah

1 Kadar air (%) 93,73

2 Kadar abu (%) 1,48

3 Nilai pH pada suhu 28,9oC 5,42

4 Kadar protein kasar (%) 11,56

5 Kadar inulin (mg/g) 20,87

6 Total gula terlarut (%) 1,12

(8)

Tanaman sisal lazim dimanfaatkan oleh masyarakat di kabupaten

Humbang Hasundutan sebagai bahan yang ditambahkan pada pembuatan dadih,

dalam hal ini manfaatnya adalah untuk menghasilkan dadih yang kompak.

Tanaman sisal ini digunakan karena dalam tanaman ini ada terkandung enzim

yang menyerupai enzim papain sehingga dapat digunakan sebagai koagulan atau

penggumpal susu dalam pembuatan dadih. Dadih yang memanfaatkan sari

tanaman sisal lebih tahan lama sehingga masyarakat lebih banyak menggunakan

sari sisal daripada sari nenas maupun pepaya. Sari kedua tanaman yang disebut

terakhir ini juga dapat dimanfaatkan masyarakat untuk membuat dadih.

Disebabkan lebih banyaknya dipakai tanaman sisal, maka populasi tanaman sisal

tanpa budidaya yang intensif dapat menyebabkan tanaman sisal hilang dari

lingkungan di kabupaten Humbang Hasundutan (Sutarman, 2014).

Uji Organoleptik

Penilaian dengan indera/penilaian sensorik merupakan suatu cara penilaian

organoleptik telah dapat dibakukan dan dijadikan alat penilai dalam laboratorium.

Laboratorium penilaian organoleptik telah banyak terdapat di industri maupun

lembaga penelitian. Penilaian organoleptik telah pula digunakan sebagai metode

dalam penelitian dan pengembangan. Dalam hal ini prosedur penelitian

memerlukan pembakuan baik dalam cara penginderaan maupun dalam melakukan

analisis data (Adnan, 1984).

Meskipun berbagai cara analisis objektif dapat digunakan sebagai tanda

waktu kadaluarsa bahan makanan, namun penentuan akhir ialah kepuasan

(9)

penting dalam menentukan apakah suatu makanan layak untuk dikonsumsi

manusia. Kerusakan mutu pada dasarnya terjadi sebagai akibat dari perubahan

warna, flavour, tekstur dan perubahan zat gizi. Berbagai jenis kerusakan yang

dapat membahayakan kesehatan ternyata sering terungkap dalam bentuk “gejala”

atau tanda yang dapat dideteksi oleh indera manusia yang normal. Karena itu

dalam mempertimbangkan waktu, kadaluarsa makanan, pengujian atau penilaian

indera tidak boleh diabaikan peranannya (Rahman, 1992).

Sifat organoleptik menggunakan indera manusia sebagai instrument

penilaian. Beberapa sifat yang menentukan dari satu produk dapat dinilai secara

organoleptik, misalnya aroma, warna, rasa dan rasa (Utami, 2008).

Flavour dan aroma adalah sensasi yang komplek dan saling berkaitan.

Flavour melibatkan rasa, bau, tekstur, temperatur dan pH. Evaluasi bau dan rasa

sangat tergantung pada panel citarasa dan flavour pada makanan selama

pengolahan. Rasa (Flavour) makanan yang kita kenal sehari-hari sebenarnya

bukan satu tanggapan, melainkan campuran dari tanggapan cicip, bau dan

trigeminal yang dirumuskan oleh kesan lain seperti penglihatan, sentuhan dan

pendengaran. Jadi kalau kita menikmati/merasakan makanan, sebenarnya

kenikmatan tersebut diwujudkan bersama oleh kelima indera (Lawrie, 1992).

Aroma berhubungan dengan indera pembauan yang berfungsi untuk

menilai produk. Citarasa bahan pangan sesungguhnya terdiri dari komponen yaitu

bau, rasa dan rangsangan mulut. Bau makanan banyak menentukan kelezatan

bahan makanan (Winarno, 1993).

Warna merupakan sifat produk yang dapat dipandang sebagian sifat fisik

(10)

cenderung berkaitan dengan perubahan warna. Produk yang pucat seringkali

mengalami kehilangan citarasa atau menjadi apek. Warna merupakan atribut

penting pada makanan dan kadang bisa dihubungkan dengan kualitas sehingga

mempengaruhi aseptabilitas produk pangan (Soekarta, 1990).

Rasa asam dan aroma asli dari dadih umumnya kurang disukai oleh

konsumen dan semakin lama dadih disimpan maka keasamannya dan jumlah

bakteri akan semakin meningkat, sedangkan komponen gizi seperti protein, lemak

dan pH-nya menurun seiring dengan penurunan kualitas dadih tersebut

(Yuliadi, 1989) yang berarti dadih tidak dapat disimpan lama. Dengan nilai gizi

tinggi yang dipunyai oleh dadih maka sudah sepantasnya perlu adanya usaha

untuk lebih memperkenalkan dadih ketengah masyarakat luas, terutama konsumen

pemula.

Semua makanan yang kedalam mulut setelah dikunyah akan

mengakibatkan keluarnya air liur yang diikiuti dengan rangsangan pada saraf

pengecap yang ada di lidah. Makanan yang empuk dapat dikunyah dengan

rangsangan pada saraf pengecap yang ada dilidah. Makanan yang empuk dapat

dikunyah dengan sempurna dan akan menghasilkan senyawa yang lebih banyak

berarti intensitas rangsangan menjadi lebih tinggi (Moehyi, 1992).

Penginderaan tentang tekstur yang berasal dari sentuhan dapat ditangkap

oleh seluruh permukaan kulit. Tetapi biasanya jika orang ingin menilai tekstur

suatu bahan digunakan ujung/jari tangan. Biasanya bahan yang dinilai ini

dilektakkan diantara permukaan dalam jari tangan kita. Penilaian biasanya

(11)

kedua jari. Macam penginderaan tekstur yang juga dapat dinilai dengan ujung jari

meliputi kebasahan, kering, keras, halus dan berminyak (Desrosier, 1998).

Kemampuan hedonik yaitu kemampuan menyatakan sikap subjektif

pribadi terhadap organoleptik benda yaitu senang atau tidak senang terhadap

benda tersebut. Salah satu jenis penerimaan di dalam penilaian organoleptik

adalah uji hedonik, dimana tujuannya adalah untuk mengetahui suatu produk

dapat diterima oleh masyarakat. Untuk melaksanakan suatu penilaian organoleptik

diperlukan panel, dalam penilaian mutu atau analisis sifat sensorik suatu komoditi

panel yang bertindak sebagai instrument/alat. Alat ini terdiri dari manusia atau

kelompok yang disebut panelis. Biasanya diwakili oleh sekelompok manusia yang

berasal dari berbagai umur, jenis kelamin, dan suku yang berbeda. Soekarto

(1985) menambahkan kesan suka atau tidak suka. Mutu hedonik dapat bersifat

umum baik-buruk dan bersifat spesifik seperti empuk-keras pada makanan.

Pengujian organoleptik dilakukan pada rasa (taste), keempukan (tekstur) dan

aroma (flavour) dengan 15-20 panelis kemudian data diambil dengan skala

numerik dan dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Data skala hedonik dan numerik

Skala Hedonik Skala Numerik

Sangat suka 5

Suka 4

Agak suka 3

Kurang suka 2

Gambar

Tabel 1. Komposisi dari susu kerbau
Gambar 1. Tanaman Sisal
Tabel 2. Komposisi kimia sari tanaman sisal
Tabel 3. Data skala hedonik dan numerik

Referensi

Dokumen terkait

Output yang digunakan dalam penelitian ini yaitu hasil tes kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Tes kemampuan pemahaman konsep matematis disesuaikan dengan

Ada dua hal penting yang perlu diperhatikan dalam terapi cairan khususnya pada penatalaksanaan demam berdarah dengue: pertama adalah jenis cairan dan kedua adalah jumlah

Prigi merupakan salah satu kawasan perikanan tangkap yang besar di jawa Timur yang mempunyai jumlah armada penangkapan ikan skala kecil lebih dari 80% (Akbarsyah et al.

Hasil uji statistik disampaikan bahwa ada hubungan antara pola makan, kebiasaan sarapan dan status gizi dengan prestasi belajar.Pola makan yang baik pada anak

Based on the review of the revised development results, the following conclusions can be drawn: (1) the results of the development in this study are Student

[r]

cassiterite dan mineral pengotornya. DASAR PEMISAHAN JIG.. Proses jigging merupakan proses pemisahan mineral berharga dari mineral pengotornya berdasarkan perbedaan berat jenis

The Use of RAFT (Role, Audience, Format, Topic) Strategy to Improve Students’ Writing Ability of the Tenth Grade Students of SMAN 1 Getasan in the Academic Year of