ANGGARAN DASAR
KELUARGA MAHASISWA PURBALINGGA YOGYAKARTA (KEMANGGA YOGYAKARTA)
MUKADIMAH
Sedari dulu Pemuda adalah sebagai generasi yang penu semangat serta peduli dalam sebuah kemajuan suatu bangsa dan daerahnya. Mahasiswa adalah sebuah strata tertinggi dalam tingkatan pendidikan, sudah sepantasnya kaum mahasiswa memiliki kesadara penuh dalam proses keterlibatannya dalam pembangunan daerah.
Keluarga Mahasiswa Purbalingga Yogyakarta atau yang disingkat KEMANGGA YOGYAKARTA merupakan suatu wadah organisasi berbasis kedaerahan yang menghimpun seluruh himpunan mahasiswa yang berasal dari kabupaten Purbalingga di Yogyakarta, lahir pada tanggal xx xxxxx tahun xxx. KEMANGGA YOGYAKARTA bertujuan mengembangkan keprofesian untuk lebih meningkatkan peran sertanya dalam pembangunan nasional pada umumnya dan daerah kabupaten Purbalingga pada khususnya. KEMANGGA YOGYAKARTA selaku wadah dari berbagai himpunan mahasiswa daerah yang berasal dari kabupaten Purbalingga yang sedang melanjutkan pendidikan di wilayah
Semarang terbagi menjadi beberapa koordinator wilayah di berbagai Perguruan Tinggi yang ada di Kota Yogyakarta.
Atas berkat rahmat Tuhan, Indonesia dapat merebut kemerdekaan dan mempunyai negara yang berbentuk kepulauan dengan adat, budaya yang beraneka ragam sebagai karakteristik wajah Indonesia. Dan sebuah kewajiban bagi kita untuk mengisi kemerdekaan tersebut. Setiap yang hidup diharuskan untuk saling mengenal satu sama lainnya sehingga usaha-usaha yang terencana, diatur dan penuh kebijaksanaan dihimpun dalam sebuah organisasi yang digerakan dengan pedoman Anggaran Dasar sebagai berikut
BAB I
NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1
Organisasi ini bernama Keluarga Mahasiswa Purbalingga Yogyakarta, disingkat KEMANGGA YOGYAKARTA.
Pasal 2 Waktu
Organisasi ini berdiri di Yogyakarta, pada tanggal xx xxxxxx xxxx untuk waktu yang tidak ditentukan
Pasal 3 Kedudukan
Organisasi ini berkedudukan di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
BAB II AZAS Pasal 4
KEMANGGA berazaskan Pancasila BAB III
TUJUAN, USAHA DAN SIFAT Pasal 5
Tujuan
Terbinanya silaturahmi antar mahasiswa Perantauan di Yogyakarta sebagai keluarga yang solid dan mampu menjadi wadah aktualisasi, memfasilitasi minat dan bakat sebagai wujud sumbangsih terhadap kabupaten Purbalingga dalam bidang pendidikan, sosial, budaya, kepemudaan serta bertanggungjawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur.
Pasal 6 Usaha
a. Mengembangkan potensi kreatif, keilmuan, sosial dan budaya.
b. Mempelopori pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemaslahatan masa depan kabupaten purbalingga.
c. Memajukan kehidupan masyarakat sebagai pemuda sehingga mampu mengamalkan dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
d. Berperan aktif dalam dunia kemahasiswaan, perguruan tinggi dan kepemudaan untuk menopang pembangunan daerah e. Usaha-usaha lain yang tidak bertentangan dengan huruf (a)
Pasal 7 Sifat
KEMANGGA bersifat independen
BAB IV
STATUS FUNGSI DAN PERAN Pasal 7
Status
KEMANGGA adalah organisasi mahasiswa Daerah
Pasal 8 Fungsi
KEMANGGA berfungsi sebagai wadah aktualisasi dan mengayomi anggotanya
Pasal 9 Peran
KEMANGGA berperan sebagai organisasi perjuangan dan alat memperkenalkan semangat kepurbalinggaan sebagai wujud
sumbangsih terhadap kabupaten Purbalingga.
BAB IV KEANGGOTAAN
Pasal 10
Anggota KEMANGGA adalah mahasiswa yang berasal dari Purbalingga yang sedang menuntut ilmu di Yogyakarta yang bergabung secara sukarela dan ditentukan oleh pengurus KEMANGGA
a. Anggota KEMANGGA terdiri dari : 1. Anggota Muda
2. Anggota Biasa
3. Anggota Kehormatan
b. Setiap anggota memiliki hak dan kewajiban
BAB V KEDAULATAN
Pasal 11
Kedaulatan berada ditangan anggota, yang pelaksanaannya diatur dalam AD/ART dan ketentuan penjabarannya.
BAB VI
Kekuasaan
Kekuasaan dipegang oleh Musyawarah Daerah (Muda), Musyawarah Wilayah (Muswil)
Pasal 13 Kepemimpinan
Kepemimpinan organisasi dipegang oleh Pengurus Daerah dan Pengurus Wilayah
Pasal 14
Majelis Pengawas dan Konsultasi Tingkat Daerah
1. Majelis Pengawas dan Konsultasi Tingkat Daerah adalah badan organisasi ditingkat Daerah yang berfungsi sebagai berikut:
a. Memberikan saran dan nasehat kepada Pengurus Daerah mengenai kebijakan organisasi yang bersifat strategis dan membangun sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Keputusan Musyawarah Daerah (Musda) Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub), Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) Rapat Kerja Daerah (Rakerda).dan Peraturan Organisasi;
b. Memberikan motivasi dan masukan terhadap pelaksanaan kebijakan yang dilakukan oleh Pengurus Daerah organisasi.
c. Mengesahkan dan melantik Personalia Pengurus Wilayah sesuai hasil Musyawarah Daerah yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Majelis Pengawas dan Konsultasi Tingkat Daerah.
2. Majelis Pengawas dan Konsultasi Tingkat Daerah ditetapkan di Musda/ Musdalub melalui Forum.
3. Kebijakan strategis di tingkat daerah akan diatur lebih lanjut dalam peraturan Organisasi.
Pengurus Daerah Pasal 15
1. Pengurus Daerah adalah badan eksekutif organisasi di tingkat daerah
2. Pengurus Daerah mempunyai hak dan wewenang:
a. Menentukan kebijakan organisasi tingkat daerah berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar (AD) Anggaran Rumah Tangga (ART) keputusan musyawarah daerah (Musda) Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub), Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) Rapat Kerja Daerah (Rakerda).
(Musda) Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub), Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) Rapat Kerja Daerah (Rakerda).
c. Mengesahkan dan melantik Personalia Pengurus Wilayah sesuai hasil Musyawarah Wilayah yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Pengurus Daerah.
d. Mengesahkan Personalia Majelis Pengawas dan Konsultasi Wilayah dan Pengurus Wilayah sesuai hasil Musyawarah Wilayah melalui rekomendasi Pengurus Wilayah. Menyelesaikan perselisihan kepengurusan di tingkat wilayah
3. Pengurus Daerah Mempunyai Kewajiban:
a. Melaksanakan dan mematuhi segala ketentuan dan kebijaksanaan sesuai dengan Anggaran Dasar (AD) Anggaran Rumah Tangga (ART), Musyawarah Daerah (Musda) Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub), Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Organisasi Dan Peraturan Organisasi Lainnya b. Memberikan pertanggung jawaban pada musyawarah
daerah (Musda) Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Organisasi
Majelis Pengawas Dan Konsultasi Tingkat Wilayah Pasal 16
1. Majelis Pengawas dan Konsultasi Tingkat Wilayah badan organisasi ditingkat Kabupaten/Kota yang berfungsi sebagai berikut:
a. Memberikan saran dan nasehat kepada Pengurus Wilayah mengenai kebijakan organisasi yang bersifat strategis dan membangun sesuai dengan Anggaran Dasar dan ditetapkan di Muswil/Muswilub melalui Formatur
3. Kebijakan strategis akan diatur lebih lanjut dalam peraturan organisasi
Pengurus Wilayah Pasal 17
1. Pengurus Wilayah adalah badan eksekutif organisasi di tingkat Perguruan Tinggi.
a. Membuat kebijakan organisasi tingkat daerah berdasarkan ketentuan Anggaran Dasar (AD) Anggaran Rumah Tangga (ART) Keputusan Musyawarah Daerah (Musda) Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub), Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Organisasi Dan Peraturan Organisasi Lainnya. b. Menetapkan Pedoman dan peraturan Organisasi yang diperlukan berdasarkan Anggaran Dasar (AD) Anggaran Rumah Tangga (ART) keputusan Musyawarah Daerah (Musda) Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub), Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) Rapat Kerja Daerah (Rakerda), Musyawarah Wilayah (Muswil), Muswilub Organisasi Dan Peraturan Organisasi Lainnya.
3. Pengurus Wilayah mempunyai kewajiban:
a. Melaksanakan dan mematuhi segala ketentuan dan kebijakan sesuai dengan Anggaran Dasar (AD) Anggaran Rumah Tangga (ART), Keputusan Musyawarah Daerah (Musda) Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub), Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) Rapat Kerja Daerah (Rakerda), Musyawarah Wilayah (Muswil), Muswilub Organisasi Dan Peraturan Organisasi Lainnya.
b. Memberikan pertanggung jawaban pada Musyawarah Wilayah (Muswil), Musyawarah Wilayah Luar Biasa (Muswilub)
BAB VII
KEUANGAN DAN HARTA BENDA Pasal 18
a. Keuangan dan harta benda KEMANGGA dikelola dengan prinsip transparansi, bertanggungjawab, efektif, efisien, dan berkesinambungan.
b. Keuangan dan Harta benda KEMANGGA diperoleh dari uang pangkal anggota, iuran dan sumbangan anggota, sumbangan alumni, dan usaha-usaha lain yang halal dan tidak bertentangan dengan sifat independensi KEMANGGA.
BAB VIII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN Pasal 19
b. Pembubaran organisasi hanya dapat ditetapkan di Musyawarah Daerah
c. Harta benda KEMANGGA sesudah dibubarkan harus diserahkan kepada Yang membutuhkan.
Pasal 20 Aturan Tambahan
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar dan Penjabaran Anggaran Dasar dimuat dalam Peraturan-Peraturan/Ketentuan-Ketentuan tersendiri yang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Penjabaran Anggaran Dasar KEMANGGA.
Pasal 21
Pengesahan