• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

38 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian

4.1.1 Sejarah Polda Metro Jaya

Cikal bakal Kepolisian Jakarta dibentuk oleh penjajah Belanda. Ini terjadi sejak pendudukan Belanda terhadap bangsa Indonesia, jauh sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945. Setelah kemerdekaan RI, pembentukan Kepolisian Kota Jakarta belum sepenuhnya dapat dilaksanakan bangsa Indonesia. Sebab, saat itu jawatan Kepolisian Negara masih sangat sederhana. Akibatnya, Kepolisian Kota Jakarta masih tetpa melanjutkan sistem kepolisian yang dibentuk pada masa pendudukan Jepang. Inilah yang menyebabkan penulisan sejarah hari jadi Polda Metro Jaya diawali dari sejarah Kepolisian Batavia di tahun 1936 (sesuai Regeerings Almanak halaman 287 Voor Nederlandsch Indie 1941 Tweede Gedeelte yang disusun Belanda selama berada di Indonesia.

(2)

4.1.2 Hari Lahir Polda Metro Jaya

Sebelum penyerahan kedaulatan atas wilayah RI kepada bangsa Indonesia melalui penandatanganan naskah perjanjian antara Moh. Hatta dengan Ratu Juliana di Belanda tanggal 27 Desember 1949, badan-badan Kepolisian berangsur-angsur sudah diserah terimakan kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia. Sebab itulah pada 6 Desember 1949 Kepala Kepolisian Negara membentuk Kepolisian Komisariat Jaya dan mengangkat Komisaris besar Polisi Tk. I R. Ating Natadikusuma sebagai Kepala Kantor Komisariat Jaya, yang berkantor di jalan Merdeka Barat.

Peristiwa ini merupakan tonggak sejarah lahirnya Kepolisian Daerah Jakarta Raya dan sekitarnya (saat ini Polda Metro Jaya). Pada saat itu sebagian besar staf Kepolisian Jakarta masih orang Belanda, sehingga praktis Kepala Kantor Komisariat Jaya belum dapat berbuat banyak sesuai kebijakan Kepala Kepolisian Negara. Selanjutnya untuk menjaga keamanan dan ketertiban Kota Jakarta menjelang penyerahan kedaulatan, Kepolisian Jakarta diperkuat tiga kompi Brimob, masing-masing dari Kepolisian Kota Surabaya, Kepolisian Jawa Tengah, dan Kepolisian Yogyakarta/ Jawa Tengah.

Pada waktu itu, Jenderal Polisi Soetjipto Danukusumo sebagai Komandan Mobile Brigade Kepolisian (MBK) turut serta mengantarkan satu kompi MBK. Mereka berangkat pada 15 Desember 1949 dari Surabaya ke Jakarta melalui Semarang. Pasukan ini dipimpin Goentur sebagai komandan kompi. Pada 17 Desember 1949 tiba di Stasiun Gambir. Setelah dilakukan parade penerimaan oleh

(3)

Inspektur Polisi Soetjipto Joedodihardjo, pasukan ini ditempatkan di Kwitang ( sekarangg Markas Brimob Polda Metro Jaya).

Setelah muncul satu kompi Brimob Brigade Besar ( MMB) dari Jawa Timur yang dipimpin Koesnadi Notosoedarmo, yang merupakan anak buah Mayjen Moehamad Jasin selaku Komandan MBK di Jawa Timur. Beberapa hari kemudian muncul lagi satu kompi Brimob dari Yogyakarta/ Jawa Tengah dipimpin Inspektur Polisi R Soebroto Darsoprajitno. Ketiga kompi Brimob ini bergabung menjadi satu di bawah pimpinan Komisaris Polisi Soedarsono dan wakilnya Inspektur Polisi Soetjipto Joedodihardjo.

4.1.3 Perubahan Nama

Polda Metro Jaya sebelumnya telah beberapa kali mengalami penggantian nama. Di masa pendudukan Belanda, Kantor Besar Kepolisian Jakarta disebut Hoofdbureau Van Politie. Setelah Jepang mengambil alih pemerintahan, Hoofdbureau Van Politie, Batavia berubah nama menjadi Jakarta Tokubestsu Shi Kaisatsu Sho diambil alih oleh Polisi Republik dan namanya diubah menjadi Kantor Besar Polisi Jakarta. Menjelang Belanda menyerahkan kedaulatan kepada Republik Indonesia, dibentuk kepolisian Jakarta dengan nama Kantor Polisi Komisiarat Jaya ( Kapekomjaya).

Kemudian tahun 1965, pada saat Kepala Kepolisian Kantor Polisi Komisariat Jaya dijabat Brigjen Raden Mas Sawarno Tjokodiningrat namanya diganti lagi menjadi Komandan Daerah Kepolisian VII Jaya ( Komdak VII Jaya). Pada tahun 1967 terjadi pergantian pangdak dari Irjen Polisi Drs, Soebroto

(4)

Brotodirjo SH kepada Mayjen Polisi Drs. Soekahar. Saat itu kembali terjadi perggantian nama menjadi Komando Daerah Kepolisian Metro Jaya (Komdak Metro Jaya). Ini dilakukan setelah Gubernur Ali Sadikin menyatakan kota Jakarta sebagai kota metropolitan.

Selanjutnya nama Komdak Metro Jaya berubah lagi menjadi Kodak Metro Jaya. Pada saat itu Mayjen Poll Drs. Widodo Budidarmo menjadi Kadapol Metro Jaya rahun 1970 nama Komdak Metro Jaya berubah menjadi Daerah Kepolisian Metro Jaya sampai 1979. Tahun 1980 sampai sekarang Daerah Kepolisian Metro Jaya berubah kembali Kepolisian Daerah Metro Jaya ( Polda Metro Jaya) dan sekitarnya.

4.1.4 Logo Polda Metro Jaya

4.1.5 Arti dan Makna Badge Polda Metro Jaya

Tugu Nasional berwarna putih yang berarti kekhususan kota Jakarta sebagai revolusi dan proklamasi dilambangkan dengan tugu nasional yang melambangkan kemegahan, daya juang, cipta bangsa dan rakyat Indonesia yang tak kunjung padam.

(5)

Untaian Padi kuning serta kapas berwarna hijau serta putih melambangkan cita-cita daripada perjuangan bangsa Indonesia yang bertujuan mewujudkan masyarakat adil dan makmur.

Pita berwarna merah dan putih, yang melingkari dasar Tugu Nasional melambangkan persatuan bangsa Indonesia yang kukuh dan sentosa.

4.1.6 Visi, Misi Polda Metro Jaya 4.1.6.1 Visi

Terwujudnya pelayanan Kamtibnas prima, tegaknya hukumm dan keamanan di wilayah hukum Polda Metro Jaya yang mantap serta terjalinnya sinergi polisional yang proaktif.

4.1.6.2 Misi

1. Memperkuat dan meningkatkan kemampuan intelijen Keamanan Polda Metro Jaya guna menjaring informasi untuk pencegahan gangguan keamanan dan pengungkapan kasus-kasus secara sistematis dan tuntas.

2. Mengembangkan pelayanan public di setiap lini berbasis pelayanan prima proporsional, tidak disktiminatif, menunjang tinggi Hak Asasi Manusia ( HAM) dan responsive dalam rangka mengurangi tingkat keresahan masyarakat di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

(6)

3. Menggelar Polisi berseragam secara optimal di tengah masyarakat terutama Polisi berseragam dalam rangka meningkatkan pelayanan dan perlindungan kepada masyarakat. 4. Mengembangkan falsafah dan strategi Perpolisian Masyarakat

(Polmas) secara bertahap dan berlanjut guna membangun hubungan Polisi dengan masyarakat yang lebih dekat dan interaktif dalam upaya mewujudkan masyarakat patuh hukum. 5. Memberdayakan seluruh kekuatan dan kemampuan organisasi

pengemban fungsi penyelidikan dan penyidikan baik sarana maupun prasarana dalam upaya mewujudkan Polri sebagai penegak hukum terdepan.

6. Meningkatkan kinerja Polri Polda Metro Jaya secara professional, transparan dan akuntabel guna mendukung pelaksanaan tugas Kepolisian dalam memelihara Kamtibmas di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

7. Membangun sistem sinergi polisional interdepartemen maupun komponen masyarakat dalam rangka membangun kemitraan dan jejaring kerja ( Partnership Building / Networking).

4.1.7 Tugas dan Fungsi Bidang Humas Polda Metro Jaya

Berdasarkan Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2010, tanggal 28 September 2010 tentang susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat Kepolisian daerah, sebagai salah satu upaya restrukturisasi organisasi Polri, guna meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat. Secara

(7)

organisasi struktur organisasi Polda Metro Jaya terdiri dalam lima kategori, yakni Unsur Pimpinan, Unsur Pengawas dan Pembantu Pimpinan/Pelayanan, Unsur Pelaksana Tugas Pokok. Unsur Pendukung dan Satuan Kewilayahan. Adapun Bidang Hubungan Masyarakat (Humas) masuk dalam kategori Unsur Pengawas dan Pembantu Pimpinan/ Pelayanan yang memiliki tugas dan fungsi antara lain1 :

4.1.7.1 Tugas Humas Polda Metro Jaya

Melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat melalui pengelolaan dan penyampaian pemberitaan atau informasi dan dokumentasi serta kerja sama dan kemitraan dengan media massa, dan melaksanakan analisa dan evaluasi tugas bidang humas.

4.1.7.2 Fungsi Humas Polda Metro Jaya

a. Pembinaan terhadap kegiatan Humas yang dilaksanakan di lingkungan Polda

b. Penerangan umum dan satuan yang meliputi pengelolaan dan penyampaian informasi serta kerja sama dan kemitraan dengan media massa berikut komponennya

c. Pengumpulan dan pengolahan data, serta penyajian informasi dan dokumentasi kegiatan yang berkaitan dengan penyampaian berita di lingkungan Polda

1 Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya. 62 Tahun Melindungi, Mengayomi dan Melayani

(8)

d. Peliputan, pemantauan, produksi dan dokumentasi informasi yang berkaitan dengan tugas Polri

e. Perencanaan dan pengadministrasian umum, penata usahaan urusan dalam, dan pengurusan personel dan logistic di lingkungan bidang Humas

f. Pemantauan dan evaluasi ( Anev) kegiatan program Bidang Humas

STRUKTUR ORGANISASI POLDA METRO JAYA

(9)

STRUKTUR ORGANISASI BID HUMAS POLDA METRO JAYA

KABID HUMAS

KASUBBAG RENMIN

KAUR

REN KAUR MIN KAUR MIN

KASUBBID PENMAS

KAUR

PENUM PENSAT KAUR MITRA KAUR

KASUBBID PID KAUR MONITO R KAUR LIPPROD OK KAUR PULLAH INFODOK PAUR MONITO R PAUR LIPPROD OK PAUR PULLAH INFODOK PAUR MITRA PAUR

PENUM PENSAT PAUR

UNSUR PELAKSANA TUGAS POKOK UNSUR PEMBANTU PIMPINAN/PELAYANAN

(10)

4.1.8 Job Description Bidang Humas Polda Metro Jaya

1. Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya

Kabid Humas bertugas melaksanakan kegiatan di bidang humas melalui pengelolaan dan penyampaian pemberitaan atau informasi dan dokumentasi serta kerjasama dan kemitraan dengan media massa, dan melaksanakan anev kegiatan tugas bidang humas. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kabid Humas menyelenggarakan fungsi :

a. pembinaan terhadap kegiatan humas yang dilaksanakan di lingkungan Polda;

b. penerangan umum dan satuan yang meliputi pengelolaan dan penyampaian informasi serta kerjasama dan kemitraan dengan media massa berikut komponennya;

c. pengumpulan dan pengelolaan data serta penyajian informasi dan dokumentasi kegiatan yang berkaitan dengan penyampaian berita di lingkungan Polda;

d. peliputan, pemantauan, produksi dan dokumentasi informasi yang berkaitan dengan tugas Polri;

(11)

e. perencanaan dan pengadministrasian umum, penatausahaan urusan dalam dan pengurusan personel dan logistic di lingkungan Bidhumas; dan

f. pemantuan dan evaluasi kegiatan program Bidhumas. 2. Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat ( Kasubbid Penmas)

Humas Polda Metro Jaya

Kasubbidpenmas bertugas menyelenggarakan penerangan umum dan penerangan satuan yang meliputi pengelolaan dan pemyampaian informasi termasuk kerjasama dan kemitraan dengan media massa berikut komponennya.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas, Kasubbidpenmas menyelengarakan fungsi :

a. penerangan umum dan penerangan satuan, pengelolaan dan penyampaian informasi di lingkungan Polda;

b. perencanaan dan pelaksanaan kerjasama serta kemitraan daengan media massa berikut komponennya;

c. penganalisaan dan pengevaluasian kegiatan Sub bidang Penerangan Masyarakat.

3. Kepala Sub Bidang Produksi, Informasi dan Dokumentasi (Kasubbid PID) Humas Polda Metro Jaya

(12)

Kasubbid PID bertugas menyelenggarakan pengumpulan dan pengelolahan data serta penyajian informasi dan dokumentasi, dan melakukan Anev kegiatan tugas Bidhumas.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas, Kasubbid PID menyelanggarakan fungsi :

a. pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian informasi dan dokumentasi;

b. penganalisaan dan pengevaluasian kegiatan Subbid PID; c. peliputan informasi yang berkaitan dengan pemberitaan

kegiatan Polda;

d. pemroduksian dan pendokumentasian informasi berkaitan dengan kegiatan Polda; dan

e. pemantauan hasil peliputan dan penyajian informasi kegiatan Polda.

4. Kepala Sub Bagian Rencana dan Administrasi (Kasubbag Renmin) Humas Polda Metro Jaya

Kasubbagrenmin bertugas menyusun perencanaan program kerja dan anggaran, manajemen Sarpras, personel dan kinerja, pelayanan ketatausahaan dan urusan dalam serta membantu administrasi keuangan di lingkungan Bid Humas

(13)

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana tersebut di atas, Kasubbagrenmin menyelenggarakan fungsi :

a. pemberian bantuan dalam penyusunan perencanaan jangka sedang dan jangka panjang, antara lain Renstra, Rancangan Renja, renja, Kebutuhan saranan dan prasarana, personel dan anggaran;

b. pemeliharaan perawatan dan administrasi personel;

c. pengelolaan sarpras dan pemberian bantuan penyusunan laporan SIMAK- BMN;

d. pemberian bantuan administrasi keuangan;

e. pengelolaan dan pelayanan ketatausahaan dan urusan dalam; dan

f. pemberiaan bantuan dalam penyusunan LRA dan pembuatan laporan akuntabilitas kinerja satker meliputi analisis target pencapaian kinerja, program, dan anggaran. 5. Kepala Urusan Rencana (Kaur Ren) Sub Bagian Rencana dan

Administrasi Humas Polda Metro Jaya

Kaur Ren bertugas memberikan bantuan kepada Kasubbag Renmin dalam :

(14)

a. menyusun Renstra;

b. menyusun rancangan Renja / Rengiat; c. menyusun DIPA;

d. menyusun Penetapan Kinerja;

e. menyusun KAK atau TOR, RAB; dan f. menyusun LAKIP Satker; serta

g. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program bidang Humas di lingkungan Polda.

6. Kepala Urusan Administrasi (Kaur Min) Sub Bagian Rencana dan Administrasi Humas Polda Metro Jaya

Kaur Min bertugas membantu Kassubag Renmin dalam : a. menyelenggarakan kegiatan administrasi umu; b. menyelenggarakan kegiatan administrasi personel; c. menyelenggarakan kegiatan administrasi materil logistic. 7. Kepala Urusan Tata Usaha (Kaur TU) Sub Bagian Rencana dan

Administrasi Humas Polda Metro Jaya

Kaur TU bertugas membantu Kassubag Renmin dalam menyelenggarakan kegiatan ketatausahaan dan urusan dalam, yaitu :

(15)

a. melaksanakan administrasi ketatausahaan;

b. melaksanakan kegiatan urusan dalam berupa pemeliharaan sarana dan prasarana yang dimiliki Bid Humas Polda; c. memberikan saran dan masukan depada Kasubbag Renmin

dalam kelancaran pelaksanaan tugas ketatausahaan dan urusan dalam.

8. Kepala Urusan Penerangan Umum ( Kaur Penum) Sub Bidang Penerangan Masyarakat Humas Polda Metro Jaya

Kaur Penum bertugas membantu Kassubid Penmas dalam menyelenggarakan penerangan umum, yaitu :

a. melaksanakan kegiatan publikasi kepada masyarakat melalui media massa;

b. melaksanakan penyusunan Rencana Kegiatan Subbid Penmas dalam menyelenggarakan penerangan umum; c. melaksanakan kegiatan analisa dan evaluasi penyelenggaran

penerangan umum.

9. Kepala Urusan Penerangan Kesatuan (Kaur Pensat) Sub Bidang Penerangan Masyarakat Humas Polda Metro Jaya

(16)

Kaur Pensat bertugas membantu Kasubbud Penmas dalam menyelenggarakan penerangan kesatuan, yaitu :

a. melaksanakan pembuatan dan pendistribusian Lembar Pensat dan atau produk-produk penerangan kesatuan;

b. Melaksanakan penyusunan Rengiat Subbid Penmas dalam penyelenggaraan Penerangan Kesatuan;

c. Melaksanakan analisa dan evaluasi penyelenggaraan Penerangan Kesatauan.

10. Kepala Urusan Kemitraan (Kaur Mitra) Sub Bidang Penerangan Masyarakat Humas Polda Metro Jaya

Kaur Mitra bertugas membantu Kassubid Penmas dalam menyelenggarakan kerjasama dan kemitraan dengan media massa berikut komponennya, yaitu :

a. melaksanakan kegiatan pendataan terhadap media massa yang melaksanakan tugas jurnalistik di lingkungan Polda; b. melaksanakan penyusunan Rengiat Subbid Penmas dalam

menyelenggarakan kerjasama dan kemitraan dengan masyarakat dan media massa;

c. melaksanakan analida dan evaluasi terhadap penyelenggaraan kerjasama dan kemitraan.

(17)

11. Kepala Urusan Pengumpulan dan Pengolahan Informasi dan Dokumentasi ( Kaur Pullah Infodok) Sub Bidang Produksi, Indormasi dan Dokumentasi Humas Polda Metro Jaya

Kaur Pullah Infodok bertugas membantu Kassubid PID dalam menyelenggarakan pengumpulan dan pengelolaan dara serta penyajian informasi dan dokumentasi, yaitu :

a. melaksanakan kegiatan pengumpulan, pengolahan dan penyajian informasi dan dokumentasi sebagai bahan untuk publikasi kepada masyarakat dan atau media massa;

b. melaksanakan penyusunann Rengiat Subbid PID dalam penyelenggaraan pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian informasi dan dokumentasi;

c. melaksanakan analisa dan evaluasi terhadap pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian informasi dan dokumentasi.

12. Kepala Urusan Peliputan, Produksi dan Dokumentasi ( Kaur Lipprodok) Sub Bidang Produksi, Indormasi dan Dokumentasi Humas Polda Metro Jaya

Kaur Lipprodok bertugas membantu Kassubid PID dalam pelaksanaan peliputan, produksi dan dokumentasi, yaitu :

(18)

a. melaksanakan peliputan, produksi dan dokumentasi setiap kegiatan Pimpinan dan masyarakat , baik dengan camera foto maupun video dan atau peralatan lainnya;

b. melaksanakan penyusunan Rengiat Subbid PID dalam penyelenggaraan peliputan, produksi dan dokumentasi; c. melaksanakan analisa dan evaluasi terhadap kegiatan

peliputan, produksi dan dokumentasi.

13. Kepala Urusan Monitoring ( Kaur Monitor) Sub Bidang Produksi, Indormasi dan Dokumentasi Humas Polda Metro Jaya

Kaur Monitor bertugas membantu Kassubid PID dalam menyelenggarakan monitoring pemberitaan, yaitu :

a. melaksanakan kegiatan monitoring setiap pemberitaan yang berkaitan dengan Kamtibmas di wilayah hukum Polda Metro Jaya, baik pemberitaan media massa cetak maupun elektronik ( radio, televisi, internet) sebagai bahan laporan kepada Pimpinan;

b. melaksanakan penyusunan Rengiat Subbid PID dalam penyelenggaraan monitoring pemberitaan;

c. melaksanakan analisa dan evaluasi terhadap penyelenggaraan monitoring pembertiaan.

(19)

14. Pembantu Urusan Penerangan Kesatuan ( Paur Pensat) Sub Bidang Penerangan Masyarakat Humas Polda Metro Jaya

Paur Pensat bertugas membantu Kaur Pensat dalam penyelenggaraan Penerangan Kesatuan, yaitu :

a. membuat dan mendistribusikan Lembar Pensat dan produk Pensat lainnnya ke seluruh Jajaran Polda;

b. membuat Rengiat Subbid Penmas dalam penyelenggaraan Penerangan Kesatuan;

c. membuat analisa dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Penerangan Kesatuan.

15. Pembantu Urusan Penerangan Umum ( Paur Penum)Sub Bidang Penerangan Masyarakat Humas Polda Metro Jaya

Paur Penum bertugas membantu Kaur Penum dalam penyelenggaraan Penerangan Umum kepada masyarakat melalui media massa, yaitu :

a. menghimpun dan mengolah serta menyajikan data dan informasi sebagai bahan publikasi yang akan disampaikan kepada masyarakat melalui media massa;

b. membuat analisa dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Penerangan Umum.

(20)

16. Pembantu Urusan Kemitraan (Paur Mitra) Sub Bidang Penerangan Masyarakat Bidang Humas Polda Metro Jaya

Paur Mitra bertugaas membantu Kaur Mitra dalam penyelenggaraan kerjasama dan kemitraan dengan media massa nerikut komponennya, yaitu :

a. membuat perencanaan kegiatan kerjasama dan kemitraan dengan media massa berikut komponennya;

b. menginventarisasi media massa dan komponennya yang dapat dilakukan kerjasaman dan kemitraan;

c. menjalin hubungan kerjasama dan kemitraan dengan media massa berikut komponennya;

d. mengevaluasi dan menganalisa kegiatan kerjasama dan kemitraan dengan media massa yang telah terjalin.

17. Pembantu Urusan Pengumpulan dan Pengolahan Informasi dan Dokumentasi ( Paur Pullah Infodok) Sub Bidang Produksi, Indormasi dan Dokumentasi Humas Polda Metro Jaya

Paur Pullah Infodok bertugas membantu Kaur Pullah Infodok dalam penyelenggaraan pengumpulan, pengolahan Informasi dan Dokumentasi, yaitu :

(21)

a. membuat rengiat Subbid PID dalam pengumpulan dan pengolahan informasi dan dokumentasi;

b. melaksanakan pengumpulan dan pengolahan informasi dan dokumentasi giat Polda;

c. melaksankan analisa dan evaluasi pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan informasi dan dokumentasi. 18. Pembantu Urusan Peliputan, Produksi dan Dokumentasi ( Paur

Lipprodok) Sub Bidang Produksi, Indormasi dan Dokumentasi Humas Polda Metro Jaya

Paur Lipprodok bertugas membantu Kaur Lipprodok dalam penyelenggaraan liputan, produksi dan dokumentasi, yaitu :

a. membuat rencana Subbid PID dalam kegiatan liputan, produksi dan dokumentasi;

b. melaksanakan kegiatan liputan, produksi dan dokumentasi; c. melaksankan analisa dan evaluasi kegiatan liputan, produksi

dan dokumentasi.

19. Pembantu Urusan Monitoring (Paur Monitor) Sub Bidang Produksi, Indormasi dan Dokumentasi Humas Polda Metro Jaya

(22)

Paur Monitor bertugas membantu Kaur Monitor dalam penyelenggaraan monitoring pemberitaan Kamtibmas di jajaran Polda Metro Jaya, yaitu :

a. membuat rencana kegiatan Subbid PID dalam penyelenggaraan kegiatan monitoring pemberitaan media massa;

b. membuat kiping pemberitaan media massa;

c. membuat analisa dan evaluasi pemberitaan media massa. 4.2 Hasil Penelitian

Pada bagian ini akan menguraikan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner yang disebarkan kepada objek penelitian yaitu anggota Polda Metro Jaya sebagai responden, yang berjumlah 90 orang. Penyebaran kuisioner ini dimaksudkan untuk mengetahui efek media internal jurnal jaya dharma sevaka humas Polda Metro Jaya dalam memotivasi kerja anggota polda metro Jaya.

Tujuan disebarkan kuisioner ini adalah untuk mengetahui jawaban-jawaban yang telah diberikan oleh responden. Pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada kuisioner erat kaitanya dengan judul penelitian ini, yaitu efek media internal jurnal jaya dharma sevaka humas Polda Metro Jaya dalam memotivasi kerja anggota Polda Metro Jaya.

(23)

4.2.1 Karakteristik Responden

Untuk memoperoleh informasi tentang responden, dibawah ini akan disajikan data mengenai responden yang dijadikan sampel. Adapun gambaran umum responden dibedakan atas masing-masing karakteristik responden.

Tabel 4.1

Jumlah Responden dibedakan menurut jenis kelamin

No Jenis Kelamin F %

1 Laki-Laki 54 60%

2 Perempuan 36 40%

Jumlah 90 100%

Sumber : Data Hasil Kuisioner No. 1

Berdasarkan table diatas, diperoleh keterangan bahwa jumlahresponden laki-laki sebanyak 60%. Sedangkan responden perempuan sebanyak 40%. Dari table tersebut diketahui bahwa mayoritas responden laki-laki lebih banyak dari pada responden perempuan.

(24)

Tabel 4. 2

Jumlah Responden Dibedakan Menurut Golongan Usia

No Golongan Usia (tahun) F % 1 ≥20 0 0% 2 21-30 29 32,23% 3 31-40 36 40% 4 51-59 25 27,77% Jumlah 90 100%

Sumber : data hasil kuisioner no. 2

Dari table diatas diketahui, bahwa 40% responden bergolong usia 31-40 tahun dan 32,23% responden bergolong usia 21-30 tahun, 27,77% responden bergolong usia 51-59 tahun,

Table 4.3

Jumlah Responden dibedakan Menurut Tingkat Pendidikan

No Pendidikan F % 1 SMA 40 44,44% 2 S1 50 55,55% 3 S2 0 0% Jumlah 90 100% Sumber : kuisioner no 3

(25)

Dari tabel diatas diketahui, bahwa 55,55% responden adalah lulusan S1, dan 44,44% responden adalah lulusan SMA. Jadi mayoritas pendidikan responden adalah S1 yaitu sebesar 50 orang, karena pada umumnya lulusan S1 banyak melanjutkan sekolah mereka di PTIK (perguruan tinggi ilmu kepolisian) agar jenjang karir mereka bisa lebih baik lagi.

Tabel 4.4

Jumlah Responden Menurut Status Perkawinan

No Status Perkawinan F % 1 Belum Menikah 4 12,22% 2 Menikah 79 87,78% Jumlah 90 100% Sumber : kuisioner no 4

Berdasarkan table diatas diketahui bahwa 87,78% responden sudah menikah, sedangkan 12,22% adalah responden belum menikah jadi, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar resaponden berstatus sudah menikah

(26)

Table 4.5

Frekuensi Anggota Membaca Media Internal

No Pilihan F %

1 Setiap minggu 22 24,44

2 Setiap dua minggu 25 27,78%

3 Setiap bulan 15 16,67%

4 Kadang-kadang 19 21,11%

5 Tidak pernah 9 10%

Jumlah 90 100%

Sumber : soal kuisioner no 1

Berdasarkan dari tabel diatas, telah didapatkan hasil bahwa sebanyak 27,78% responden membaca media internal setiap dua minggu yang dikategorikan dengan baik, 24,44% responden membaca setiap minggu yang dikategorikan dengan sangat baik, 21,11% responden memcaca media internal setiap bulan yang dikategorikan dengan cukup baik, 16,67% responden membaca media internal setiap 3 bulan yang dikategorikan dengan tidak baik, dan 10% responden membacamedia internal kadang-kadang yang dikategorikan sangat tidak baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 27,78% sering membaca media internal dua minggu sekali.

(27)

Tabel 4. 6

Intensitas anggota membaca media internal

No Pilihan F %

1 Awal hingga akhir 70 77,78%

2 Bagian awalnya 3 3,33%

3 Bagian tengahnya 17 18,89%

4 Bagian akhirnya 0 0

5 Tidak semuannya 0 0

Jumlah 90 100%

Sumber : soal kuisionar no 2

Berdasarkan dari tabel diatas didapat hasil yaitu sebanyak 77,78% responden membaca berita dimedia internal dari awal hingga akhir yang dapat dikategorikan sangat baik. 18,89% responden membaca media internal pada bagian tengahnya saja dan dapat dikategorikan cukup baik, dan 3,33% responden membaca media internal pada bagian awalnya saja, dan dapat dikategorikan baik. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden yang adalah anggota Polda Metro Jaya yang berjumlah 77(77,78%)orang membaca berita media internal dari awal hingga akhir.

(28)

Kuisioner Efek Kognitif

Table 4.7

Pengetahuan Responden Tentang Bentuk Media Internal

No Pilihan F %

1 Sangat mengetahui 52 68,89%

2 Mengetahui 6 6,67%

3 Ragu-ragu 4 4,44%

4 Tidak mengetahui 5 5,56%

5 Sangat tidak mengetahui 13 14,44%

Jumlah 90 100%

Sumber : kuisioner no 3

Berdasarkan hasil tabel diatas didapat hasil yaitu sebanyak 68,89% responden mengetahui bentuk media internal itu seperti jurnal yang dapat dikategorikan sangat mengetahui karena memang bentuk sebenarnya media internal tersebut adalah jurnal. Sebanyak 6,67% responden mengetahui bahwa bentuk media internal adalah seperti selebaran yang dapat dikategorikan mengetahui. 6,67% responden mengetahui bahwa bentuk media internal adalah seperti pamphlet dan dapat dikategorikan cukup baik tetapi jawaban tersebut kurang tepat. 5,56% responden mengetahui bahwa bentuk media internal seperti majalah. Dan 14,44% responden mengetahui bahwa bentuk media internal adalah dengan tujuan menghibur dan itu mereupakan jawaban yang salah. Jadi dapat

(29)

disimpulkan bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 68,89% mengetahui bahwa bentuk media internal adalah seperti jurnal.

Table 4.8

Pengetahuan Responden TerhadapWaktu diterbitkanya Media Internal

No Pilihan F %

1 Sangat mengetahui 30 33,33%

2 Mengetahui 60 66,67%

3 Ragu-ragu 0 0

4 Tidak mengetahui 0 0

5 Sangat tidak mengetahui 0 0

Jumlah 90 100%

Sumber : kuisioner no 4

Berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil yaitu sebanyak 66,67% responden mengetahui bahwa media internal terbit setiap 1 bulan sekali dan dapat dikategorikan mengetahui, 33,33% responden mengetahui bahwa media internal terbit setiap dua minggu sekali dan dapat dikategorikan sangat mengetahui karena media internal terbit setiap dua minggu. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 66,67% mengetahui bahwa diterbitkanya media internal jurnal Jaya Dharma Sevaka yaitu setiap 1 bulan sekali.

(30)

Table 4.9

Pengetahuan Responden Terhadap Tujuan diterbitkanya Media Internal

No Pilihan F %

1 Sangat mengetahui 78 86,67%

2 mengetahui 8 8,89%

3 Ragu-ragu 0 0

4 Tidak mengetahui 0 0

5 Sangat tidak mengetahui 0 4,44%

Jumlah 90 100%

Sumber : kuisioner no 5

Berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil yaitu sebanyak 86,67% responden mengetahui tujuan diterbitkanya media internal untuk memotivasi kerja sekaligus memberikan informasi kepada para anggota yang dikategorikan sangat mengetahui. 8.89% responden mengetahui bahwa tujuan diterbitkanya media internal adalah untuk memberikan informasi saja dan dapat dikategorikan mengetahui. Dan 4,44% responden tidak mengetahui tujuan diterbitkanya media internal, jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden yaitu anggota Polda Metro Jaya mengetahui dengan baik tujuan diterbitkanya media internal adalah untuk memotivasi kerja sekaligus memberikan informasi kepada para anggota Polda Metro Jaya.

(31)

Tabel 4.10

Pengetahuan Responden Terhadap Isi Pesan Media Internal Adalah Mengenai Keberhasilan Jajaran Polda Metro Jaya dalam Mengungkap Kasus No Pilihan F % 1 Sangat mengetahui 66 73,33% 2 Mengetahui 18 20% 3 Ragu-ragu 6 6,67% 4 Tidak mengetahui 0 0

5 Sangat tidak mengetahui 0 0

Jumlah 90 100%

Sumber : kuisioner no 6

Berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil yaitu sebanyak 73,33% responden mengetahui isi pesan media internal adalah mengenai keberhasilan jajaran polda Metro Jaya dalam mengungkap kasus yang dapat dikategorikan sangat mengetahui . 20% responden mengetahui babahwa isi pesan media internal mengenai pelanggaran hukum dijajaran Polda Metro Jaya. 6,67% responden mengetahui bahwa isi pesan media internal adalah mengenai kejahatan transnasional dan itu merupakan jawaban yang kurang tepat. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden mengetahui isi pesan media internal adalah mengenai keberhasilan jajaran Polda Metro Jaya dalam mengungkap kasus.

(32)

Tabel 4.11

Pengetahuan Responden Terhadap Isi Pesan Media Internal adalah Kegiatan yang Terjadi di Jajaran Polda Metro Jaya

No Pilihan F %

1 Sangat mengetahui 88 97,78%

2 Mengetahui 0 0

3 Ragu-ragu 0 0

4 Tidak mengetahui 0 0

5 Sangat tidak mengetahui 2 2,22%

Jumlah 90 100%

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sebanyak 97,78% responden mengetahui isi pesan media internal salah satunya adalah mengenai kegiatan dijajaran polda Metro Jaya dan dapat dikategorikan sangat mengetahui. Dan sebanyak 2,22% responden tidak mengetahui isi pesan media internal adalah mengenai kegiatan dijajaran polda Metro Jaya dan dikategorikan sangat tidak mengetahui. Jadi dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden mengetahui isi pesan media internal adalah mengenai kegiatan dijajaran Polda metro jaya yaitu sebnyak 97,78% dari jumlah keseluruhan responden.

(33)

Kuisioner Efek Afektif

Tabel 4.12

Tanggapan Responden Mengenai Sikap Responden Terhadap Isi Pesan Khususnya Berita “ Apresiasi Kapolres Metro Tanggerang Kota dalam

Program Kebugaran” No pilihan F % 1 Sangat baik 69 76,67% 2 Baik 15 16,66% 3 Cukup baik 0 0 4 Tidak baik 0 0

5 Sangat tidak baik 6 6,67%

Jumlah 90 100%

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa 76,67% respponden sangat senang membaca isi pesan media internal, karena dapat memotivasi mereka untuk bekerja lebih baik yang dengan salah satu caranya meningkatkan kebugaran dan dapat dikategorikan sangat baik. Dan sebanyak 6,67% responden tidak senang membaca media internal karena beritanya tidak berbobot dan hal tersebut dapat dikategorikan sangat tidak baik.

(34)

Tabel 4.13

Tanggapan responden mengenai sikap responden terhadap isi pesan media internal khususnya berita “Polantas Ungkap Pencurian mobil Berkat

Teknologo GPS” No Pilihan F % 1 Sangat baik 45 50% 2 Baik 39 43,34% 3 Cukup baik 0 0 4 Tidak baik 3 3,33%

5 Sangat tidak baik 3 3,33%

Jumlah 90 100%

Sumber : Kuisioner no 9

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa sebanyak 50% responden sangat senang membaca isi pesan media internal karena membuat mereka termotivasi untuk lebih giat berinovasi dalam mengungkap kasus dan dapatdikategorikan sangat baik. 43,34% responden senang membaca isi pesan media internal karena membuat mereka mengerti apa itu GPS dan dapat dikategorikan baik. Dan sebanyak 3,33% responden tidak senang terhadap berita tersebut karena tidak memberikan pengaruh apapun terhadap kinerja mereka, jadi dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden senang dengan berita tersebut dengan alasan membuat mereka lebih termotivasi dalam mengungkap kasus.

(35)

Tabel 4.14

Tanggapan Responden Mengenai Sikap Terhadap Isi Pesan Media Internal Khususnya Berita “Bekasi Kota Juara Road Safety Partnership Action 2012”

No Pilihan F %

1 Sangat baik 55 61,11%

2 Baik 28 31,11%

3 Cukup baik 7 7,78%

4 Tidak baik 0 0

5 Sangat tidak baik 0 0

Jumlah 90 100%

Sumber : Kuisioner no 10

Dari tabel diatas diketahui bahwa sebanyak 61,11% respondensangat menyukai berita tersebut karena sesuai dengan tujuan acaranya yaitu memotivasi anggota dibidang lalu lintas agar berlomba-lomba untuk meningkatkan kamtibmas dan kelancaran lallu lintas dan dapat dikategorikan sangat baik. 31,1% responden menyukai berita tersebut karena dapat memberikan informasi mengenai perlombaan Road Safety Partnershi Action 2012 dan dapat dikategorikan baik. 7,78% respnden menyukai berita tersebut dengan alasan dapat memberikan pengetahuan tentang lalu lintas dan dapat dikategorikan cukup baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden menyukai berita tersebut ditandai dengan berita tersebut dapat memotivasi mereka untuk berlomba-lomba meningkatkan kelancaran lalu lintas dan kamtibmas.

(36)

Table 4.15

Tanggapan Responden Mengenai Isi Pesan Media Internal dapat Memotivasi untuk Lebih Giat dalam Mengungkap Kasus

No Pilihan F %

1 Sangat setuju 69 76,67%

2 Setuju 20 22,22%

3 Ragu-ragu 0 0

4 Tidak setuju 1 1,11%

5 Sangat tidak setuju 0 0

Jumlah 90 100%

Sumber : Kuisoner no 11

Berdasarkan table diatas diketahui bahwa sebanyak 76,67% responden sangat setuju dengan berita tersebut dapat memotivasi mereka untuk lebih giat dalam mengungkap kasus. 22,22% responden setuju bahwa berita tersebut dapat membuat mereka mengerti apa itu GPS. Dan sebanyak 1,11% responden tidak setuju dengan berita tersebut dapat membuat mereka termotivasi dalam mengungkap kasus. Jadi dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden yang merupakan anggota Polda Metro Jaya sangat setuju dengan berita tersebut karena dapat memotivasi mereka dalam mengungkap kasus.

(37)

Tabel 4.16

Tanggapan Responden Mengenai Isi Pesan Media Internal yang dapat Memotivasi Meningkatkan Kamtibmas dan Kelancaran Lalu Lintas

No Pilihan Jumlah Responden Persentasi %

1 Sangat setuju 65 72,23%

2 Setuju 21 23,33%

3 Ragu-ragu 0 0

4 Tidak setuju 4 4,44%

5 Sangat tidak setuju 0 0

Jumlah 90 100%

Sumber : Kuisioner no 12

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa 72,23% responden sangat setuju bahwa berita tersebut dapat dapat memotivasi mereka untuk berlomba-lomba meningkatkan kamtibmas dan kelancaran lalu llintas. 23,33 % responden setuju bahwa berita tersebut hanya sebatas informasi. Dan sebanyak 4,44% responden tidak setuju bahwa berita tersebut dapat memotivasi mereka dalam bekerja. Jadi dapat disimpulkan bahwa mayoritas responden sangat setuju bahwa berita tersebut dapat memotivasi mereka untuk berlomba-lomba meningkatkan kamtibmas dan kelancaran lalu lintas.

(38)

Tabel 4.17

Tanggapan Responden Mengenai Keseluruhan Isi Pesan Media Internal

No Pilihan F %

1 Sangat Baik 21 23,33%

2 Baik 52 57,78%

3 Cukup Baik 3 3,33%

4 Tidak baik 14 15,56%

5 Sangat tidak baik 0 0

Jumlah 90 100%

Sumber : Kuisioner no 13

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa 23,33% responden meranggapan bahwa keseluruhan isi pesan media internal dapat meningkatkan motivasi mereka dalam hal bekerja khususnya dalam mengungkap kasus. 57,78% responden beranggapan bahwa keseluruhan isi pesan media internal dapat meningkatkan motivasi mereka dalam hal bekerja khususnya dalam mengungkap kasus.

(39)

Tabel Akumulasi Data Hasil Penelitian Tabel 4.18 Akumulatif Frekuensi Frekuensi No Pilihan F % 1 Setiap minggu 22 24,44

2 Setiap dua minggu 25 27,78%

3 Setiap bulan 15 16,67%

4 Kadang-kadang 19 21,11%

5 Tidak pernah 9 10%

Jumlah 90 100%

Berdasarkan dari tabel diatas mengenai frekuensi, telah didapatkan hasil bahwa sebanyak 27,78% responden membaca media internal setiap dua minggu yang dikategorikan dengan baik, 24,44% responden membaca setiap minggu yang dikategorikan dengan sangat baik, 21,11% responden memcaca media internal setiap bulan yang dikategorikan dengan cukup baik, 16,67% responden membaca media internal setiap 3 bulan yang dikategorikan dengan tidak baik, dan 10% responden membacamedia internal kadang-kadang yang dikategorikan sangat tidak baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden yaitu

(40)

sebanyak 27,78% sering membaca media internal dua minggu sekali dan hasil yang didapat dapat dikatakan positif.

Tabel 4.19

Akumulatif Intensitas

No Pilihan F %

1 Awal hingga akhir 70 77,78%

2 Bagian awalnya 3 3,33%

3 Bagian tengahnya 17 18,89%

4 Bagian akhirnya 0 0

5 Tidak semuannya 0 0

Jumlah 90 100%

Berdasarkan dari tabel intensitas diatas didapat hasil yaitu sebanyak 77,78% responden membaca berita dimedia internal dari awal hingga akhir yang dapat dikategorikan sangat baik. 18,89% responden membaca media internal pada bagian tengahnya saja dan dapat dikategorikan cukup baik, dan 3,33% responden membaca media internal pada bagian awalnya saja, dan dapat dikategorikan baik. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden yang adalah anggota Polda Metro Jaya yang berjumlah 77(77,78%)orang membaca berita media internal dari awal hingga akhir dan hasil yang disapat dapat dikatakan sangat positif.

(41)

Tabel 4.20

Akumulatif Efek Kognitif

No Pilihan F %

1 Sangat mengetahui 324 72%

2 Mengetahui 92 20,45%

3 Ragu-ragu 10 2,23%

4 Tidak mengetahui 5 1,11%

5 Sangat tidak mengetahui 19 4,22%

Jumlah 450 100%

Dari tabel akumulati efek kognitif diatas, dapat diketahui bahwa mayoritas respponden sangat mengetahui seluruh pertanyaan yang disuguhkan dalam kuisioner sebelumnya, sebanyak 72% yaitu sebanyak 324 responden yang merupakan anggota Polda Metro Jaya, sangat mengetahui mengenai tujuan maupun isi dari media internal jurnal Jaya Dharma Sevaka humas Polda Metro Jaya, dan berdasarkan hasil tersebut maka dapat dikatakan berhasil yaitu, secara segi kognitif para anggota sangat positif pengetahuanya mengenai media internal Jurnal Jaya Dharma Sevaka.

(42)

Tabel 4.21

Akumulatif Efek Afektif

No Pilihan F %

1 Sangat setuju 324 60%

2 Setuju 175 32,40%

3 Ragu-ragu 10 1,85%

4 Tidak setuju 22 4,06%

5 Sangat tidak setuju 9 1,67%

Jumlah 540 100%

Dari tabel akumulasi efek afektif diatas, diketahui bahwa dari 6 pertanyaan terkait efek afektif responden, sebanyak 324 atau 60% responden sangat setuju bahwa media internal jurnal Jaya Dharma Sevaka dapat memotivasi mereka dalam hal bekerja khususnya dalam mengungkap kasus, hal ini dapat dikatakan berhasil terbukti dengan mayoritas anggota Polda Metro Jaya sangat setuju dengan hal tersebut.

(43)

Untuk mengukur efek dari media internal jurnal Jaya Dharma Sevaka Humas Polda Metro Jaya, maka peneliti melakukan pengukuran seperti di bawah ini : 1. Batas Bawah = 90 x 1 x 13 = 1170 2. Batas Atas = 90 x 5 x 13 = 5850 3. Range ( n ) = 5850 – 1170= 4680 4. Q1 = 1170 + 4680 = 2340 4 5. Q2 = 1170 + 4680 = 3510 2 6. Q3 = 1170 + 4680. 3 = 4680

Dari data di atas total skor dari responden berada di antara:

• •

Berdasarkan data yang dikumpulkan dari penyebaran kuisoner dapat ditarik kesmpulan bahwa apabila total skor yang diperoleh berada di antara batas bawah ( B) s/d Q1 yaitu antara 1170 s/d 2340 maka efek sangat tidak berhasil atau bisa dikatakan negatif, apabila skor yang diperoleh berada diantara Q1 yaitu

Q1 2340 Q2 3510 Q3 = n 4680 5164 B = 1170 A= 5850

(44)

1170 s/d Q2 yaitu 3510 maka efek yang terjadi tidak berhasil atau bisa dikatakan responya negatif, apabila total skor berada diantara Q2 yaitu 3510 s/d Q3 yaitu 4680 maka efek yang terjadi positif , sedangkan apabila total skor yang diperoleh berada diantara 4680 sampai 6800 maka efek yang terjadi sangat positif.

Dari grafik di atas, total skor yang diperoleh adalah 5164, maka dapat disimpulkan bahwa efek yang terjadi sangat berhasil atau bisa dikatakan responya sangat positif karena berada diantara Q3 yaitu 4860 sampai dengan 5850 atau batas atas ( A).

4.3 Pembahasan

Humas Polda Metro Jaya menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Menurut frank Jefkins Public Relations adalah sebuah bentuk komunikasi yang terencana dalam suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan, sesuai dengan teori tersebut humas Polda Metro Jaya juga menjalankan hal terseut salah satu caranya dengan menerbitkan media internal yang dalam rangka bertujuan memotivasi kerja para anggota dengan informasi-informasi yang disajikan. Keberadaan sebuah unit kehumasan disebuah lembaga atau instansi milik pemerintahan merupakan keharusan secara fungsional dan operasional dalam upaya menyebarluaskan atau mempublikasikan suatu kegiatan atau aktivitas instansi bersangkutan yang bersifat internal, untuk itulah jurnal Jaya Dharma Sevaka di buat oleh Polda Metro Jaya sebagai salah satu sarana untuk menyebarkan informasi di lingkungan Polda Metro Jaya dan sekaligus meningkatkan motivasi para anggota dalam hal bekerja.

(45)

Media internal adalah saluran yang digunakan untuk mendukung kegiatan Public Relations dalam berkomunikasi dengan public internalnya dalam suatu organisasi. Pada penelitian ini, berkaca pada teori Rosady Ruslan yang menyampaikan bahwa salah satu bentuk media internal adalah jurnal internal, dan bidang humas Polda Metro Jaya menjalankan salah satu fungsinya dengan menerbitkan jurnal internal Jaya Dharma Sevaka setiap dua minggu dengan tujuan untuk dapat memotivasi kerja para anggota di jajaran Polda Metro Jaya. Pada penelitian ini, peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana efek media internal tersebut,apakah sesuai dengan tujuan diterbitkanya media tersebut atau tidak.

Menurut Jalaludin Rakhmat efek komunikasi merupakan setiap perubahan yang terjadi didalam diri penerima, karena menerima pesan dari suatu sumber. Perubahan ini meliputi perubahan peengetahuan( perubahan terhadap apa yang diketahui, dipahami, dipersepsi khalayak), sikap( perubahan terhadap apa yang dirasakan, disenangi, atau dibenci khalayak) dan perilaku(menggerakan seseorang secara aktif untuk melakukan tindakan). Dalam penelitian ini, penulis meneliti efek media internal jurnal Jaya Dharma Sevaka humas Polda Metro jaya dibatasi pada tingkat efek sikap. Penulis ingin mengetahui bagaimana efek media internal yang terjadi kepada para anggota di lingkungan Polda Metro jaya sesuai dengan tujuan diterbitkanya media internal tersebut yaitu untuk memberikan informasi serta memotivasi kerja kepada para anggota Polda Metro Jaya dengan melakukan survey

(46)

Menurut Malayu Hasibuan, motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, terintegrasi dengan segala upaya mencapai tujuan. Dalam hal ini bidang humas Polda Metro Jaya menerbitkan media internal dengan tujuan memotivasi kerja para anggota polda Metro Jaya dengan menyajikan berita-berita yang dapat memotivasi para anggota misalnya seperti keberhasilan-keberhasilan jajaran Polda Metro Jaya dalam mengungkap kasus, dengan itu diharapkan para anggota termotivasi untuk berlomba-lomba dalam berkinerja lebih baik lagi.

Untuk mngetahui efek media internal jurnl Jaya Dharma Sevaka ini, dapat dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan peneliti melalui penyebaran kuisioner kepada 90 responden, dalam hal ini anggota kepolisian yang berada di Polda Metro Jaya. Disimpulkan bahwa efek penggunaan media internal Jurna JayaDharma Sevaka dalam memotivasi kerja para anggota Polda Metro Jaya dapat disimpulkan sangat baik dan berhasil. Hal ini dibuktikan dari survey penulis terhadap jawaban responden pada pertanyaan-pertanyaan yang diberikan. Sebagian besar anggota polda Metro jaya mengetahui dengan baik bentuk media internal jurnal jaya Dharma Sevaka, yaitu sebanyak 68.89% responden (55 orang). Dan jika dilihat dari intensitas dan frekuensi para anggota dalam membaca media internal jurnal Jatya Dharma Sevaka sangat baik, terbukti drari jawaban yang dipilih oleh sebagian besar reponden yaitu sebanyak 77,78% membaca media internal Jurnal Jaya Dharma Sevaka minimal setiap dua minggu yaitu setiap terbit media internal Jaya Dharma Sevaka.

(47)

Dari hasil survey juga diketahui bahwa sebagian besar anggota yaitu sebanyak 86.67% (78orang) mengetahui dengan sangat baik tujuan diterbitkanya media internal Jurnal Jaya Dharma Sevaka adalah untuk memberikan informasi sekaligus memotivasi kerja para anggota Polda Metro Jaya baik pejabat atas maupun pejabat yang paling bawah.

Penulis melakukan penelitian ini sampai pada tahap efek afektif atau sikap yaitu seperti yang dikatakan oleh Jalaludin Rakhmat efek afektif merupakan perubahan terhadap apa yang dirasakan, disenangi atau dibenci khalayak. Jika dilihat dari survey berdasarkan hasil kuisioner sebagian besar atau mayoritas anggota Polda Metro Jaya mempunyai sikap senang terhadap isi pesan yang disajikan oleh media internal jurnal Jaya Dharma Sevaka, selain itu hasil survey tingkat afektif terhadap motivasi para anggota juga dikatakan berhasil atau sangat baik atau positif yaitu terdapat pada batas atas (A) dengan skor 5164 , hal ini terbukti dengan jawaban para responden yang mayoritas setuju bahwa keseluruhan isi pesan media internal jurnal Jaya Dharma Sevaka Humas Polda Metro Jaya membuat mereka termotivasi untuk bekerja lebih baik lagi.

Gambar

Tabel Akumulasi Data Hasil Penelitian  Tabel 4.18   Akumulatif Frekuensi  Frekuensi  No  Pilihan   F  %  1  Setiap minggu  22  24,44

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan untuk menyatakan suatu model fit, karena hanya ada tiga item pengukuran, dengan sendirinya merupakan model yang just identified, dan merupakan model yang fit sempurna.

Bahan pengikat yang digunakan yaitu polivinilpirolidon (PVP), karena penggunaan polivinil pirolidon pada konsentrasi 0,5%-2% pada pembuatan tablet ekstrak tanaman dapat

* Spesial design dibangun oleh kontraktor perusahaan sendiri 3.. *Bagi para perusahaan yang membangun booth melebihi limit waktu yang telah disepakati 2. Fasilitas tambahan

a) Fungsi informatif, yaitu organisasi dipandang sebagai suatu sistem proses informasi. Bermakna seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang

Padahal di DKI Jakarta Sendiri, terdapat 3(tiga) Instansi Badan Narkotika Nasional yaitu Badan Narkotika Nasional Pusat, Badan Narkotika Nasional Provinsi DKI Jakarta,

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam mengembangkan strategi komunikasi pada

a) Kontrak kuliah dilakukan di awal kuliah, dengan cara kesediaan mengikuti aturan perkuliahan di FIB, sekaligus dosen yang bersangkutan mendapatkan jadwal kuliah yang

Pada makalah ini telah dibahas mengenai suatu model persediaan deterministik dengan mempertimbangkan waktu kadaluarsa dan faktor incremental discount, dimana dalam model ini