• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Perkuatan Tanah Dengan Geotekstil Pada Timbunan Konstruksi Jalan Tol Medan Kualanamu (STA 35 + 901) Dengan Metode Elemen Hingga Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisa Perkuatan Tanah Dengan Geotekstil Pada Timbunan Konstruksi Jalan Tol Medan Kualanamu (STA 35 + 901) Dengan Metode Elemen Hingga Chapter III V"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Deskripsi Proyek

Proyek Jalan bebas Hambatan Medan Kualanamu merupakan proyek pembangunan yang meliputi struktur, jalan, jembatan, fly over dan lainnya, yang terletak di Kabupaten Deli Serdang. Proyek ini menghubungkan jalan dari Tanjung Morawa (KM 32+000) ke Lubuk Pakam (KM 42+750) dan dari Kualanamu (STA 0+000) ke Lubuk Pakam (STA 7+050). Berdasarkan hasil penyelidikan tanah diperoleh metode perbaikan tanah pada titik yang diteliti dengan menggunakan Geotekstil, oleh karena itu penulis perlu mengetahui besar penurunan yang terjadi, deformasi horizontal, dan tegangan tarik geotekstil dengan menggunakan metode elemen hingga.

Adapun data umum yang diperoleh dari proyek Jalan bebas Hambatan MedanKualanamu adalah sebagai berikut :

1. Nama Proyek : Toll Road MedanKualanamu

2. Fungsi Bangunan : Jalan Tol

3. Pemilik Proyek : Kementrian Pekerjaan Umum, Direktorat Bina Marga, Republik Indonesia 4. Lokasi Proyek :Sei Merah

Kab.Deli Serdang, Sumatera Utara 5. Konsultan Perencana : PT. Bina Karya

(2)

(China Harbour Engineering, Co.Ltd China State ConstructionEng.Corp. Ltd- PT Hutama Karya (Persero))

7. Status : Proyek Pemerintah

8. Kosultan Penelitian Tanah : Laboratorium Mekanika Tanah Universitas Darma Agung Medan 9. Geotextile Supplier : TENCATE MIRAFI PPW300

Gambar 3.1. Lokasi Proyek (Sumber : Google maps)

3.2. Data Teknis Geotekstil

(3)

Dalam proyek ini digunakan Geotekstil dengan spesifkasi sebagai berikut:

Ukuransample Geotekstil : 3,8 m x 5 m

Tebal Geotekstil : 1,36 mm

Tipe Geotekstil : PP woven polypropyleneGeotextile

Jenis Geotekstil : PPW300 Polyfelt

3.3 Tahap Penelitian

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis melakukan beberapa tahap dan pelaksanaan sehingga tercapai maksud dan tujuan dari penelitianSeperti yang diuraikan pada Bab I, tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk menghitung besarnya penurunan yang terjadi dengan metode elemen hingga, deformasi horizontal yang terjadi , dan menghitung tegangan tarik pada Geotekstil yang didasarkan pada data pengujian di lapangan, dan pengolahan data dengan menggunakan metode analisis dan metode elemen hingga, yakni dengan bantuan Program Metode Elemen Hingga. Dalam mencapai tujuan tersebut, maka dilakukan tahap-tahap sebagai berikut :

a. Tahap pertama

Mengumpulkan berbagai jenis literatur dalam bentuk buku maupun tulisan ilmiah yang berhubungan dengan Tugas Akhir ini.

b.Tahap kedua

(4)

(SPT),data konsolidasi, data permeability, data compaction, dan data teknis Geotekstil. Adapun data tersebut diperoleh dari PT. BINA KARYA yaitu selaku konsultan perencana dan CHEC - CSCEC - HK JO selaku kontraktor pelaksana.

c. Tahap ketiga

Melakukan analisa antara data yang diperoleh dari lapangan dengan sumber referensi yang berhubungan dengan penulisan Tugas Akhir ini.

d. Tahap keempat

Mencari besarnya penurunan tanah menggunakan metode elemen hingga, dengan memodelkan perilaku tanah pada Program Metode Elemen Hingga. Adapun pemodelan tanah yang digunakan adalah model Mohr-Coulomb.

e. Tahap Kelima

Mencari deformasi horizontal yang terjadi menggunakan metode elemen hingga, dengan memodelkan perilaku tanah pada Program Metode Elemen Hingga. Adapun pemodelan tanah yang digunakan adalah model Mohr-Coulomb.

f. Tahap Keenam

(5)

3.3.1 Skema Tahap Penelitian:

Data Primer : Data Sekunder

1. Data SPT 1. DataGeotextile

2. DataCompaction

3. DataPermeability

4. DataConsolidation

Gambar 3.2 Alur penelitian. Studi Pustaka

Pengumpulan Data

Analisis Data dan Perhitungan

Metode analitisberdasarkan data SPT , Compaction, Permeability,Konsolidasi

Metode elemen hingga dengan pemodelan Mohr-Coulomb

Hasil Akhir Perhitungan

Kesimpulan dan Saran

(6)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pendahuluan

Di dalam bab ini penulis akan membahas besar penurunan yang terjadi pada STA 35 + 901, Sei Merah, Deli Serdang dalam proyek pembangunan jalan tol Medan-Kualanamu, yaitu dengan metode elemen hingga. Penurunan yang terjadi dicari dari hasil data yang telah dikumpulkan dan diolah dalam Metode Elemen Hingga,yakni dengan Program Metode Elemen Hingga

Adapun data yang diperoleh pada Proyek ini antara lain : 1. Data Standard Penetration Test (SPT)

2. Data Konsolidasi

3. Data Pemampatan (compaction) 4. DataPermeability

5. Data Geotekstil

Kondisi tanah yang ditinjau di STA 35 + 901 dapat dilihat dari tabel 4.1. Tanah dengan ketebalan 34,5 meter yang terdiri dari enam lapisan tanah dengan jenis yang berbeda-beda akan ditimbun secara bertahap setinggi 8,5 meter. Muka air tanah terletak pada kedalaman 2 meter dari permukaan tanah. Timbunan setinggi 8,5 meter tersebut akan berfungsi sebagai preloadinguntuk mempercepat proses konsolidasi. Pada lapisan tanah lempung itu sendiri akan dipasang

(7)

Geotextile yang digunakan adalah woven geotextile . Besarnya penurunan dan lamanya waktu konsolidasi bergantung pada besarnya derajat konsolidasi arah vertikal dan arah radial.

4.2 Pemodelan Penurunan tanah dengan program Metode Elemen Hingga

Model tanah yang digunakan di dalam pemodelan ini adalah model Mohr

Coloumb dengan analisis axisymmetric, yaitu kondisi awal digambarkan

seperempat namun sudah mewakili sisi yang lain karena dianggap simetris. Pada model ini diasumsikan perilaku tanah bersifat plastis sempurna. Adapun parameter yang dibutuhkan dalam pemodelan ini yaitu : Model material (

Mohr-Coulomb), Berat isi tanah diatas muka air tanah (γunsat), Berat isi tanah di bawah

muka air tanah (γsat), Permeabilitas horizontal (kx), Permeabilitas vertikal (ky),

Modulus elastisitas (Eref), Angka Poisson (v), Kohesi (cref), Sudut geser dalam (ɸ ),

dan Sudut dilatasi ().

Proses pemodelan tanah dengan metode elemen hingga digambarkan seperti berikut :

4.2.1InputData

Tanah dengan total kedalaman 34,5 m memiliki 6 lapisan dan ketebalan tertentu.

(8)

Timbunan :Silty Clay(8,5 m)

Lapisan 1 :Sandy Clay(0,7 m)

Lapisan 2 :Clay(3,3 m)

Lapisan 3 :Sand Some Clay(3,3 m)

Lapisan 4 :Coarse Sand(6,7 m)

Lapisan 5 :Coarse Sand Mixed Tuff Some Silt(12,5 m)

Lapisan 6 :Silty Sand Mixed Tuff(8 m)

(9)

Gambar 4.2 : Input data Metode Elemen Hingga

(10)

Adapun nilai dari parameter setiap lapisan tersebut adalah : Tabel 4.1 Parameter Tanah

Parameter Nama Sandy Clay Clay

Sand Some

Coarse Sand

C.S Mixed Silty Sand

Timbunan Satuan Clay Tuff Some Silt Mixed Tuff

Model Material Model MC MC MC MC MC MC MC

Jenis Perilaku

Jenis Undrained Undrained Drained Drained Drained Drained Undrained

Material

Berat Isi Tanah Unsat

9.8 9.42 10 10.43 10.32 10.69 10.1 kN/m3

Diatas MAT

Berat Isi Tanah Sat

15.2 15.15 15.29 15.48 15.35 15.7 15.31 kN/m3

Dibawah MAT Permeabilitas

kx 1.5 x 10-3 1.1 x 10-3 0.864 8.64 4.32 8.64 2.3 m/hari

Horisontal

Permeabilitas ky 1.3 x 10-3 1.0 x 10-3 0.78 7.9 3.8 7.9 2.1 m/hari

Vertikal

Modulus Young Eref 1000 1400 2700 19320 16560 22000 2900 kN/m2

Angka poisson v 0.3 0.3 0.3 0.35 0.35 0.35 0.31

Kohesi cref 19.5 19.5 18 0.0001 0.0001 0.0001 8 kN/m2

Sudut Geser ɸ 7 6 8 38 37 40 28 0

(11)

4.2.2 Kalkulasi (Calculation)

Tahap selanjutnya ialah kalkulasi yang dimana pada tahap ini semua parameter pada tabel 4.1 yang telah diinput diolah dengan metode elemen hingga. Tahap per tahap di hitung dengan teliti dengan pengerjaan seperti berikut :

Tahap 1 : PenghitunganGeotextiledengan lama pemasangan 1 hari

Tahap 2 : Penghitungan timbunan 1 dengan lama penimbunan 2 hari

Tahap 3 : Penghitungan konsolidasi timbunan 1 dengan lama 4 hari

Tahap 4 : Penghitungan timbunan 2 dengan lama penimbunan 2 hari

Tahap 5 : Penghitungan konsolidasi timbunan 2 dengan lama 4 hari

Tahap 6 : Penghitungan timbunan 3 dengan lama penimbunan 2 hari

Tahap 7 : Penghitungan konsolidasi timbunan 3 dengan lama 4 hari

Tahap 8 : Penghitungan timbunan 4 dengan lama penimbunan 2 hari

Tahap 9 : Penghitungan konsolidasi timbunan 4 dengan lama 4 hari

Tahap 10 : Penghitungan timbunan 5 dengan lama penimbunan 2 hari

Tahap 11 : Penghitungan konsolidasi timbunan 5 dengan lama 4 hari

Tahap 12 : Penghitungan timbunan 6 dengan lama penimbunan 2 hari

(12)

Tahap 14 : Penghitungan timbunan 7 dengan lama penimbunan 2 hari

Tahap 15 : Penghitungan konsolidasi timbunan 7 dengan lama 4 hari

Tahap 16 : Penghitungan timbunan 8 dengan lama penimbunan 2 hari

Tahap 17 : Penghitungan konsolidasi timbunan 8 dengan lama 4 hari

Tahap 18 : Penghitungan timbunan 9 dengan lama penimbunan 2 hari

Tahap 19 : Penghitungan Tekanan air pori minimum.

Kalkulasinya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

(13)

4.2.3 Hasil (Output)

Keluaran dari metode elemen hingga ini adalah tinjauan terhadap penurunan tanah dan deformasi horizontal pada tanah dengan menggunakan geotekstil yang ditampilkan dalam bentuk pemodelan tanah dan grafik.

4.2.3.1 Hasil Penurunan Tanah Dengan Metode Elemen Hingga

Perhitungan penurunan dengan metode elemen hingga diperoleh sebesar 0,45 meter

(14)

4.2.3.2 Hasil Pemodelan Deformasi Horizontal Dengan Metode Elemen

Hingga

Dalam mencari hasil pemodelan deformasi horizontal parameter yang digunakan sama dengan parameter mencari penurunan begitu juga dengan cara kerjanya. Hasil perhitungan deformasi horizontal yang didapat dengan menggunakan metode elemen hingga dan menggunakan geotekstil adalah deformasi horizontal yang extreme yang diperoleh sebesar 0,08 m. Sedangkan deformasi horizontal yang didapat tanpa menggunakan geotekstil diperoleh sebesar 0,09 m. Berikut dibawah gambar pemodelannya.

(15)

Gambar 4.6 : Deformasi Horizontal dengan Geotekstil

4.2.3.3 Hasil Peninjauan Dari Tujuh Titik Berbeda Dengan Pemodelan MEH

(16)

Gambar 4.7 : Titik yang Ditinjau Pada Metode Elemen Hingga

Grafik 4.8 dibawah menggambarkan besarnya penurunan dan lamanya waktu konsolidasi pada titik A (52,42 ; 34,50). Besarnya penurunan yang terjadi pada saat tanah mencapai derajat konsolidasi 90% adalah 0,36 meter, dan waktu konsolidasi pada saat derajat konsolidasi mencapai 90% adalah 111 hari.

Gambar 4.8 Grafik Penurunan Terhadap Waktu Pada Titik A

(17)

Grafik 4.9 dibawah menggambarkan besarnya penurunan dan lamanya waktu konsolidasi pada titik B (52,06 ; 34,25). Besarnya penurunan yang terjadi pada saat tanah mencapai derajat konsolidasi 90% adalah 0,34 meter, dan waktu konsolidasi pada saat derajat konsolidasi mencapai 90% adalah 111 hari.

Gambar 4.9 Grafik Penurunan Terhadap Waktu Pada Titik B

Grafik 4.10 dibawah menggambarkan besarnya penurunan dan lamanya waktu konsolidasi pada titik C (52,27 ; 33,80). Besarnya penurunan yang terjadi pada saat tanah mencapai derajat konsolidasi 90% adalah 0,31 meter, dan waktu konsolidasi pada saat derajat konsolidasi mencapai 90% adalah 111 hari.

Gambar 4.10 Grafik Penurunan Terhadap Waktu Pada Titik C

(18)

Grafik 4.11 dibawah menggambarkan besarnya penurunan dan lamanya waktu konsolidasi pada titik D (52,27 ; 32,15). Besarnya penurunan yang terjadi pada saat tanah mencapai derajat konsolidasi 90% adalah 0,23 meter, dan waktu konsolidasi pada saat derajat konsolidasi mencapai 90% adalah 111 hari.

Gambar 4.11 Grafik Penurunan Terhadap Waktu Pada Titik D

Grafik 4.12 dibawah menggambarkan besarnya penurunan dan lamanya waktu konsolidasi pada titik E (52,27 ; 30,50). Besarnya penurunan yang terjadi pada saat tanah mencapai derajat konsolidasi 90% adalah 0,16 meter, dan waktu konsolidasi pada saat derajat konsolidasi mencapai 90% adalah 111 hari.

Gambar 4.12 Grafik Penurunan Terhadap Waktu Pada Titik E

(19)

Grafik 4.13 dibawah menggambarkan besarnya penurunan dan lamanya waktu konsolidasi pada titik F (52,27 ; 28,85). Besarnya penurunan yang terjadi pada saat tanah mencapai derajat konsolidasi 90% adalah 0,12 meter, dan waktu konsolidasi pada saat derajat konsolidasi mencapai 90% adalah 111 hari.

Gambar 4.13 Grafik Penurunan Terhadap Waktu Pada Titik F

Grafik 4.14 dibawah menggambarkan besarnya penurunan dan lamanya waktu konsolidasi pada titik G (52,27 ; 27,20). Besarnya penurunan yang terjadi pada saat tanah mencapai derajat konsolidasi 90% adalah 0,08 meter, dan waktu konsolidasi pada saat derajat konsolidasi mencapai 90% adalah 111 hari.

Gambar 4.14 Grafik Penurunan Terhadap Waktu Pada Titik G

(20)

Grafik 4.15 dibawah menunjukkan perbedaan penurunan setiap titik yang ditinjau.

Gambar 4.15 Grafik Penurunan Terhadap Waktu Pada Titik A,B,C,D,E,F,G

4.3 Tegangan Tarik Pada Geotekstil

(21)

jadi,

τg = ( 19,5 + σg tan 7 )

τg = ( 19,5 + 0,13tan 7 )

τg = 19,51 KN/

Setelah dihitung maka diperoleh besar tegangan tarik padageotextile

(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Dari perhitungan dengan menggunakan metode elemen hingga terhadap penurunan tanah pada STA 35 + 901 dengan tanpa menggunakan Geotextile

hingga mencapai derajat konsolidasi 90 % diperoleh penurunan sebesar 0,46 m. Sedangkan hasil penurunan total yang diperoleh dari program metode elemen hingga pada STA 35 + 901 dengan menggunakan Geotextile hingga mencapai derajat konsolidasi 90 % adalah 0,45 m

2. Hasil Deformasi Horizontal yang didapat dengan menggunakan metode elemen hingga yang paling extreme dengan geotekstil diperoleh sebesar 0,08 m sedangkan deformasi horizontal yang terjadi dengan tanpa geotekstil sebesar 0,09 m

3. Teknik perbaikan tanah yang dipeeroleh pada proyek tersebut dengan menggunakanGeotextilememiliki kegunaan, yaitu sebagai separator (pemisah)

4. Dari hasil perhitungan yang telah didapat,diperoleh tegangan tarik pada

(23)

5.2 Saran

1. Pada program Metode Elemen Hingga, nilai parameter, waktu pelaksanaan serta tahapan yang yang dimasukkan sebagai data merupakan hasil dari penyesuaian terhadap data yang diperoleh dilapangan.

Gambar

Gambar 3.1. Lokasi Proyek
Gambar 3.2 Alur penelitian.
Gambar 4.1 : Potongan Melintang Tanah
Gambar 4.2 : Input data Metode Elemen Hingga
+7

Referensi

Dokumen terkait

Self Comp Compactin acting g Concr Concrete ete at atau au yan yang g um umum um di disin singka gkat t den dengan gan istilah SCC adalah campuran beton segar yang

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa antibodi maternal anak babi dari induk yang telah divaksin hog cholera secara teratur dan divaksinasi pada umur 7 hari,

Lebih jelasnya, berdasarkan angket yang diberikan pada orang tua siswa kelas awal SDN Cipicung, didapatkan data bahwa tingkat penerapan literasi keluarga disana adalah

Seperti uraian Karmaphala yang dijelaskan oleh Subagiasta (2007) bahwa manusia dalam kehidupannya akan selalu berbuat ( karma ) dan juga akan mendapatkan hasilnya ( Phala ) baik

SINAGA SH selaku Kabag Ops di Polres Tobasa ,yang sudah memberi waktu dan kesempatan kepada saya Untuk melaksanakan PRAKERIN dalam mendukung bidang study saya Selaku siswi di SMK

Terdapat 7 fakulti di Universiti Teknologi MARA Cawangan Perlis iaitu: a.. 6 Gambarajah 1: Graf Pencapaian PLO Mengikut Program.. 15 3.0 RUMUSAN PENCAPAIAN PLO MENGIKUT

predicted the factors which affected the government in issuing tax amnesty policy through some variables, that is, the public expenditure, state revenues, change

Sesuai dengan Pasal 2 huruf e peraturan senat Universitas Brawijaya tentang Tata cara pemilihan Rektor universitas Brawijaya perioae iiii'g_ 2022, bahsta saya