• Tidak ada hasil yang ditemukan

Identifikasi Soil Transmitted Helminths pada Sayuran Kubis Segar di Pasar Tradisional di Kota Medan pada Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Identifikasi Soil Transmitted Helminths pada Sayuran Kubis Segar di Pasar Tradisional di Kota Medan pada Tahun 2015"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sayuran merupakan bagian penting dari diet manusia yang sehat karena nilai gizinya. Sayuran mentah adalah sumber vitamin, serat dan mineral dan konsumsi rutin sayuran dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit kardiovaskular, stroke dan kanker tertentu. Beberapa sayuran dimakan mentah sebagai salad untuk mempertahankan rasa asal dan mendapatkan nutrisi.

Konsumsi sayuran mentah menjadi salah satu sebab dalam penularan beberapa penyakit menular karena permukaannya yang kompleks dan porositas, yang menyebabkan pembiakan patogen dan kelangsungan hidupnya. Konsumsi sayuran mentah tanpa mencucinya dengan tepat adalah sebab penting dalam penularan penyakit parasit.

Ada peningkatan jumlah kasus penyakit yang berkaitan dengan konsumsi sayuran segar. Beberapa faktor dapat berkontribusi terhadap kontaminasi tanaman sayuran. Sayuran terkontaminasi ketika masih di ladang, kebun atau selama panen, transportasi, pengolahan, distribusi dan pemasaran atau bahkan di rumah (Said, 2012). Parasit usus seperti Cryptosporidium spp, Giardia lamblia, Entamoeba histolytica, Ascaris lumbricoides, hookworm, Enterobius vermicularis, Trichuris trichiura, Toxocara spp, Hymenolepis spp, Taenia spp, Fasciola spp bisa menginfeksi manusia sebagai akibat dari konsumsi sayur yang tercemar, mentah atau tidak dicuci dengan benar. Kebanyakan infeksinya oleh Soil Transmitted Helminths(STH) (Eraky, 2014).

Infeksi STH masih endemik di banyak daerah di dunia , terutama di negara yang sedang berkembang dengan sanitasi lingkungan dan kebersihan diri yang

(2)

2

sangat kurang. STH yang paling sering menginfeksi manusia adalah Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, Strongyloides stercoralis dan hookworm. Diperkirakan sekitar 807 juta manusia di dunia terinfeksi Ascaris lumbricoides, sekitar 604 juta menderita trikuriasis dan hookworm (A.duodenale dan N. americanus) menginfeksi sekitar 576 juta manusia di seluruh dunia ( WHO, 2002). Jumlah infeksi STH sangat banyak di Asia Tenggara termasuk Indonesia. Letak geografis Indonesia yang beriklim tropis sesuai untuk perkembangan parasit. Geographical Information System (GIS) menyatakan distribusi STH di Indonesia mencakup seluruh pulau yang ada di Indonesia, dimana prevalensi tertinggi terdapat di Papua dan Sumatera Utara dengan prevalensi antara 50% hingga 80% (Brooker, 2006). Daerah yang panas, kelembaban tinggi dan sanitasi yang kurang, sangat menguntungkan bagi STH untuk dapat melangsungkan siklus hidupnya (Sutanto, 2008).

Penelitian telah dilakukan terhadap sayuran kubis yang dipasarkan di lima pasar terbesar di kota Medan yaitu Pasar Sambu, Pasar Aksara, Pasar Pringgan, Pasar Padang Bulan dan Pasar Karimata. Ditemukan 1% telur cacing tambang (Ancylostoma duodenale) pada Pasar Pringgan, 3% larva cacing tambang pada Pasar Aksara, 2% larva cacing tambang pada Pasar Padang Bulan dan 9% larva cacing tambang pada Pasar Karimata (Purba, 2012).

Maka ini menjadi alasan utama saya untuk melakukan penelitian ini.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

Apakah jenis telur atau larva STH yang ditemukan pada sayuran kubis di pasar tradisional di Kota Medan ?

(3)

3

1.3. Tujuan penelitian 1.3.1. Tujuan Umum :

Untuk mengidentifikasi jenis telur dan larva STH pada sayuran kubis di pasar tradisional di Kota Medan.

1.3.2. Tujuan Khusus :

1. Mengetahui angka kejadian kontaminasi STH pada sayuran kubis di pasar tradisionaldi Kota Medan.

2. Mengidentifikasi jenis STH yang mengkontaminasi pada sayuran di pasar tradisional di Kota Medan.

3. Perbedaan kontaminasi STH pada kubis bagian luar dan dalam.

1.4. Manfaat penelitian

1. Bagi ilmu pengetahuan, diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan mengenai infeksi cacing yang ditularkan melalui tanah dan kontaminasi telur cacing pada sayuran

2. Bagi Ilmu Kedokteran Komunitas, diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi tentang aspek-aspek yang berhubungan dengan infeksi STH dalam suatu komunitas.

3. Bagi masyarakat, diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi tentang aspek-aspek yang berhubungan dengan nfeksi STH, sehingga dapat dilakukan pencegahan terjadinya infeksi.

Referensi

Dokumen terkait

Menyembelih hewan ternak yang telah memenuhi syarat tertentu pada waktu yang telah ditetukan dengan niat ibadah guna mendekatkan diri kepada Allah

[r]

[r]

BKD menjabarkan indikator kinerja utama unit kerja ke dalam ukuran kinerja individu pegawai yang ada dalam sasaran kerja pegawai (SKP) (idem Tindak lanjut hasil

[r]

tentang Uji Coba Penerapan Sertifikat Digital dan Sistem Pengamanan Komunikasi Dokumen Pada Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Secara Elektronik. Peraturan Deputi Bidang

Pada dasarnya setiap perusahaan ingin mendapatkan laba optimal dalam setiap produksinya, oleh karena itu manajer harus memperhatikan laba dari tiap produksi dengan memperhatikan

Bagaimana tidak, ketika hampir seluruh operator GSM mulai mengaktifkan layanan pengiriman data yaitu GPRS yang mengedepankan layanan always connected ke jaringan dan kemampuan