W0 = Berat mula – mula evaporator (miligram) D = Density/massa jenis (gram/cm3)
A = Area/luas daerah yang terpapar korosi (inch atau cm2 pada rumus ke 2)
T = Time/waktu terpaparnya evaporator terhadap korosi (jam)
W1 = Berat setelah 8 hari kerja evaporator (milligram)
W = Weight Loss/kehilangan berat = W0– W1 (milligram)
Karat akibat korosi yang tampak pada permukaan dalam evaporator.
Diagram Desain Penelitian /
Design of Experiment (DoE)
Faktor yang dapat dikendalikan : - Tekanan pada evaporator (vakum) - Bahan dan desain pada evaporator - Suhu pada evaporator
- Kosentrasi garam pada air laut
- Banyaknya/jumlah air laut dalam lingkungan kerja - Aerasi (dalam lingkungan tertutup)
Faktor yang tidak dapat dikendalikan : - Suhu lingkungan (suhu luar evaporator) - Aliran air laut dari tangki menuju evaporator
- Sisa brine (endapan garam) yang tertinggal dalam evaporator
INPUT OUTPUT
atau
Eeq_cat (Potensial kesetimbangan katoda) = Volt i0_cat (Pertukaran massa jenis arus pada katoda) = A/m2 A_cat (Slope Tafel pada katoda) = Volt
Eeq_an (Potensial kesetimbangan anoda) = Volt i0_an(Pertukaran massa jenis arus pada anoda) = A/m2 A_an(Slope Tafel pada anoda) = Volt
ilim_an(Nilai batas arus) = A/m2 M(Massa molar rata-rata) = g/mol r(Massa jenis) = kg/m3
- Laju korosi yang terjadi pada permukaan material
- Bentuk deformasi pada permukaan material melalui penggambaran (plot) Tafel
- Arah distribusi arus potensial dari proses korosi
Diagram Desain Penelitian /
Design of Experiment (DoE)
Faktor yang dapat dikendalikan: - Suhu pada evaporator (statis) - Konduktivitas elektrolit (air laut) - Logam anoda dan katoda yang bereaksi - Potensial kesetimbangan reaksi
- Waktu pemaparan logam dalam elektrolit - Salinitas elektrolit (air laut)
Faktor yang tidak dapat dikendalikan / diabaikan: - Pengaruh sisa garam yang tertinggal pada permukaan - Pengaruh permukaan pengelasan
- Paduan logam lainnya pada anoda
INPUT OUTPUT
1
2
3 4
5