• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMAS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMAS"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN METODE

produk-produk yang berguna bagi masyarakat. Agar proses transformasi tersebut dapat dikelola dengan baik, sesuai dengan tujuan perguruan tinggi, maka pengelolaan memerlukan informasi yang tepat, cepat dan terpercaya. Pengembangan sistem informasi perguruan tinggi merupakan tantangan tersendiri, mengingat pemakaiannya berjangka panjang sedang masalah yang dihadapi tidaklah sederhana. Pada awal mula pengembangan sistem informasi, kegiatan seyogyanya terstruktur, prosedurnya baku, aturannya jelas, sedang aliran informasi pasti.

Di lingkungan organisasi fakultas, hal yang urgen dalam implementasi sistem informasi adalah bagaimana sistem informasi membantu dan meningkatkan kinerja penyelengaraan tugas dari unsur atau unit kerja yang terkait didalamnya.

Untuk itu diperlukan suatu analisis dan rancangan sistem informasi khususnya sistem informasi akademik dengan menerapkan suatu metode berorientasi objek yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja pelaksanaan tugas dalam mendukung proses pencapaian tujuan fakultas.

I. Pendahuluan

Peranan sistem informasi berkaitan dengan struktur organisasi dan tujuan-tujuan perguruan tinggi, dalam pengembangan sistem informasi menyeluruh yang baru, perlu disadari oleh pimpinan perguruan tinggi bahwa sistem ini akan merupakan pencerminan bagaimana perguruan tinggi itu akan dikelola untuk jenjang waktu tertentu. Sistem informasi merupakan sarana pokok bagi suatu perguruan tinggi untuk mencapai tujuan-tujuannya. Oleh sebab itu, partisipasi pimpinan perguruan tinggi dalam proses pengembangan sistem informasi merupakan sarana mutlak.

Perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, merupakan suatu subsistem dari suatu sistem yang lebih besar. Oleh sebab itu sistem informasi yang dikembangkan harus match dengan sistem informasi yang berskala nasional.

Di lingkungan organisasi fakultas, hal yang urgen dalam implementasi sistem informasi adalah bagaimana sistem informasi membantu dan meningkatkan kinerja penyelengaraan tugas dari unsur atau unit kerja yang terkait didalamnya. Unit-unit kerja yang dimaksud seperti jurusan, program studi, bagian/subbagian, laboratorium, perpustakaan dan sebagainya. Sistem informasi akademik merupakan salah satu sistem informasi yang perlu dikembangkan untuk itu, mengingat bidang ini berkaitan dalam penyelengaraan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Dalam hal ini bagaimana dapat tersedianya kebutuhan data dan informasi secara cepat dan lengkap di lingkungan organisasi fakultas. Untuk itu diperlukan sistem informasi yang dapat meningkatkan kinerja pelaksanaan tugas dalam mendukung proses pencapaian tujuan fakultas.

2. Pengembangan Sistem Informasi

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat berpengaruh terhadap kemajuan organisasi. Kemajuan menimbulkan persaingan. Untuk mencapai tujuan tiap organisasi memerlukan manajemen yang tepat dan dapat dilaksanakan sesuai kebutuhan. Kegiatan manajemen memerlukan dukungan informasi. Dengan berkembang pesatnya teknologi alat pengolah data komputer dan teknologi peralatan komunikasi, maka pekerjaan manajemen dan pelayanan masyarakat yang memerlukan dukungan data dan informasi juga mengalami kemajuan pesat.

Tanpa dukungan informasi, manajemen suatu organisasi tidak dapat mencapai tujuan yang direncanakan, apalagi untuk mencapai sasaran secara efisien dan efektif (Amsyah,2000).

Sebuah era baru di dalam dunia usaha dan berorganisasi muncul sejalan dengan diperkenalkan istilah teknologi informasi dan sistem informasi. Menurut (Indrajid,2000) pada intinya keduanya memiliki nuansa arti yang sama, yaitu bagaimana sebuah organisasi, baik berorientasi profit maupun nonprofit berusaha untuk menggunakan perangkat komputer, aplikasi dan sarana telekomunikasi untuk meningkatkan kinerjanya secara signifikan.

(2)

Pengembangan sistem (system development) dapat berarti menyusun suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada (Jogiyanto,1999). Pengembangan sebuah sistem informasi dalam sebuah perusahaan dilakukan dengan pendekatan manajemen proyek (project manajement). Lepas dari berbagai variasi proyek-proyek teknologi informasi yang ada seperti pembuatan aplikasi, penerapan perangkat lunak, konstruksi infrastruktur jaringan, dan sebagainya metodologi yang digunakan secara umum adalah sama.

3. Konsep Berorientasi Objek

Menurut Mahyuzir (1991) pendekatan berorientasi objek ini memiliki keunggulan dan mekanisme yang handal, yakni membuat penulisan pemrograman menjadi lebih sederhana, lebih kompak, lebih fleksibel tetapi dengan kemampuan yang jauh lebih baik.

Orientasi objek adalah suatu strategi untuk mengorganisasikan sistem sebagai koleksi dari interaksi objek-objek yang menggabungkan data dan perilaku (Blaha,1998). Penggunaan model orientasi objek-objek banyak diterapkan karena memiliki banyak keuntungan, seperti meningkatkan kualitas, mempercepat waktu pemasaran, meningkatkan komunikasi antara pengembang dan pengguna, mudah untuk dikembangkan, mudah untuk dideteksi kekurangannya, serta menambah cermat pemilihan perangkat lunak.

Fokus utama metodologi ini pada objek, dengan melihat suatu sistem terdiri dari objek yang saling berhubungan. Objek dapat digambarkan sebagai benda, orang, tempat dan sebagainya yang mempunyai atribut dan metode. Metodologi terdiri dari pembuatan model dan domain aplikasi, kemudian menambahkan rincian implementasi pada saat pembuatan desain dari suatu sistem. Tahap-tahap metodologi berdasarkan Sistem Development Life Cycle (SDLC) digunakan dengan memperhatikan karakteristik khusus berorientasi objek (Sutopo, 2002) yaitu Analisis, Desain dan Implementasi.

Menurut Gora (1996) semua metodologi analisis dan perancangan berorientasi objek mempunyai kesamaan dalam hal objek, kelas, inheritance, dan relationship.

Tiga karakteristik kunci pendekatan berorientasi objek untuk pengembangan sistem (Yourdan,1994) yaitu; 1. Abstraksi yaitu mekanisme yang menyederhanakan realitas yang kompleks menjadi model yang lebih

sederhana.

2. Enkapsulasi yaitu mekanisme yang menyembunyikan implementasi objek sehingga komponen lain tidak akan menyadari bagaimana data itu disimpan pada objek.

3. Inheritance yaitu mekanisme menurunkan atribut dan fungsi dari suatu superkelas ke subkelas dalam suatu hirarki.

Adapun The Object Management Group (OMG) yaitu suatu konsorsium pengembang perangkat lunak menguraikan ciri-ciri utama kunci analisis dan perancangan berorientasi objek yang membedakan dari metodologi lainnya yaitu;

1. Abstraksi yaitu mendifinisikan suatu keterhubungan diantara suatu kelompok tipe objek dimana objek tersebut merepresentasikan suatu rangkaian karakteristik yang dipakai bersama dengan tipe objek lain.

2. Enkapsulasi yaitu mengimplikasikan pengemasan operasi dan data secara bersama-sama pada suatu tipe objek dimana hanya data tersebut yang dapat diakses melalui antarmukanya.

3. Reuse atau penggunaan ulang yaitu suatu kemampuan untuk menggunakan ulang tipe objek selama perancangan suatu sistem dan kelas-kelas objek dalam suatu implementasi suatu sistem.

4. Spesialisasi yaitu ketika suatu objek menurunkan operasi, tipe atribut dan tipe keterhubungan dari satu atau lebih supertipe.

5. Komunikasi objek yaitu dalam sistem orientasi objek, menggunakan bentuk dari satu objek mengirim permintaan ke objek lain.

6. Polymorfisme yaitu konsep yang menyatakan bahwa sesuatu yang sama dapat mempunyai bentuk dan perilaku yang berbeda. Polymorfisme mempunyai arti bahwa operasi yang sama mungkin mempunyai perbedaan dalam kelas yang berbeda.

4. Analisis dan Perancangan Sistem

Secara fungsional penyelenggaraan tugas fakultas meliputi bidang-bidang kerja sebagai berikut: a. Bidang Akademik.

Bidang ini berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.

b. Bidang Administrasi Umum

(3)

Bidang ini berkaitan dengan pelayanan kegiatan dan kesejahteraan mahasiswa.

Unsur pelaksana akademik adalah jurusan dan program studi. Jurusan merupakan unit pelaksana fakultas dalam sebagian atau satu cabang ilmu. Program studi merupakan unit pelaksana fakultas dalam penyelenggaraan pendidikan akademik dan atau profesional yang didasarkan atas suatu kurikulum, sedangkan unsur pelaksana administrasi adalah bagian tata usaha dengan sub-subbagian. Unsur penunjang berfungsi membantu pengurus fakultas dalam melaksanakan proses belajar mengajar, khususnya pelaksanaan kegiatan akademik. Unsur penunjang ini meliputi:unit perpustakaan, laboratorium studio, dan sebagainya.

Hasil analisis menunjukkan bahwa sistem informasi akademik yang akan dikembangkan pada Fakultas Teknik meliputi:

- Memberikan pelayanan registrasi kepada mahasiswa seperti pembayaran spp, pendaftaran ulang (cuti atau aktif), kegiatan krs.

- Memberikan pelayanan perkuliahan, seperti pembuatan jadwal kuliah, jadwal ujian mid dan jadwal ujian akhir, kemudian pembuatan daftar hadir dosen dan daftar hadir mahasiswa.

- Memberikan pelayanan pengajaran, yaitu pembuatan jadwal mengajar untuk dosen tetap dan dosen luar biasa, pengambilan matakuliah baik matakuliah paket untuk mahasiswa baru dan matakuliah non paket dan juga menentukan ruang perkuliahan.

a. Analisis Berorientasi Objek

Dari proses analisis di atas maka hasilnya diperoleh sebagai berikut: 1. Menentukan subyek- subyek.

Subyek pada sistem ini dibagi menjadi 3 bagian yang dianggap dapat mewakili sistem informasi yang akan di rancang yaitu: registrasi, perkuliahan, dan pengajaran.

2. Menentukan obyek dan kelas

Dari subyek yang didapat, maka diperoleh daftar kelas-kelas yang dikelompokkan berdasarkan subyek-subyek di atas yaitu:

a. Subyek registrasi terdiri dari kelas-kelas yaitu : SPP, KRS cuti dan KRS aktif sedangkan obyeknya adalah daftar ulang.

b. Subyek perkuliahan terdiri dari kelas-kelas yaitu : jadwal kuliah, jadwal ujian mid, jadwal ujian akhir, daftar hadir dosen, daftar hadir mahasiswa. Obyeknya adalah kuliah.

c. Subyek pengajaran terdiri dari kelas-kelas yaitu : dosen tetap, dosen luar biasa, ruang perkuliahan, mahasiswa, matakuliah paket dan non paket. Obyeknya adalah mengajar.

3. Menentukan struktur obyek dan hirarki kelas

Terdapat 2 tipe struktur yaitu struktur gen-spec dan struktur whole-part. Struktur gen-spec membentuk relasi pewarisan sedangkan struktur whole-part adalah memperlihatkan hirarki dari suatu kelas sebagai komponen dari kelas yang lain yang juga disebut sub obyek.

a. Struktur gen-spec dari Sistem Informasi Akademik Fakultas Teknik adalah sebagai berikut:

(4)

b. Struktur Whole-part dari Sistem Informasi Akademik Fakultas Teknik ditunjukkan pada tabel 2 berikut:

Tabel 2. Struktur Whole-part SIAK

Kelas Whole Kelas Part

Daftar ulang Kuliah Mengajar

Pembayaran SPP, KRS Jawal, Daftar hadir

Dosen, mahasiswa, ruang kuliah.

Sedangkan untuk hirarki kelas pada subyek registrasi, perkuliahan, pengajaran dan kelulusan adalah sebagai berikut:

a. Hirarki kelas pada subyek registrasi dapat ditunjukkan pada gambar 1 di bawah.

Gambar 1 Hirarki kelas pada subyek registrasi b. Hirarki kelas pada subyek perkuliahan dapat ditunjukkan pada gambar 2.

(5)

Gambar. 3 Hirarki kelas pada subyek pengajaran 4. Menentukan Atribut

Cara menentukan atribut dengan menentukan apa yang diketahui dari obyek. Setelah menentukan subyek, kelas dan obyek di atas maka masing-masing kelas tersebut perlu ditambahkan attribut-attribut yang diperlukan. Penentuan atribut berhubungan dengan kata benda yang diikuti kata kepunyaan. Penambahan attribut ini dengan memperhatikan attribut yang lazim terjadi pada suatu sistem informasi akademik yaitu:

a. Atribut kelas pada subyek registrasi b. Atribut kelas pada subyek perkuliahan c. Atribut kelas pada subyek pengajaran 5. Menentukan relasi antar kelas dan obyek

a. Relasi antar obyek pada subyek registrasi

(6)

b. Relasi antar obyek pada subyek pengajaran

Gambar5. Relasi antar obyek pada subyek pengajaran c. Relasi antar obyek pada subyek perkuliahan

Gambar 6. Relasi antar obyek pada subyek perkuliahan 6. Menentukan service/pelayanan

Gambar 7. Servis antar Subyek Pada gambar 7 di atas dapat dijelaskan sbb:

1. Subyek registrasi mengadakan kegiatan daftar ulang atau registrasi untuk pelayanan KRS dan mendapatkan KRS untuk diisi, yang kemudian berkas tersebut diberikan pada bagian pengajaran. Pengambilan matakuliah disesuaikan apakah mahasiswa baru atau mahasiswa lama. Jika mahasiswa baru pengambilan matakuliah perpaket, jika mahasiswa lama disesuaikan dengan IPK yang diperoleh.

2. Kemudian meminta jadwal pada bagian perkuliahan untuk mendapatkan jadwal kuliah, jadwal ujian.

(7)

b. Desain Berorientasi Objek

Desain Berorientasi Objek atau Object Oriented Design (OOD) merupakan tahap lanjutan setelah analisis berorientasi objek dimana tujuan sistem di organisasi ke dalam sub-sistem berdasar struktur analisis dan arsitektur yang dibutuhkan. Desain berorientasi objek atau OOD terdiri dari 4 komponen yaitu: Problem Domain Component (PDC), Data Management Component (DMC), Human Interaction Component (DIC), Task Management Component (TMC).

1. Problem Domain Component (PDC)

PDC terdiri dari PDC awal dan PDC akhir. Untuk PDC awal, hasilnya terdiri dari 3 subyek yaitu: registrasi, pengajaran, dan perkuliahan. Sedangkan PDC akhir adalah penyempurnaan dari PDC awal dengan menyederhanakan masalah yang dikerjakan

Gambar8. PDC awal

Gambar 9. PDC akhir

Pada PDC akhir kelas yang diambil adalah Daftar ulang, Mengajar, KRS, Aktif, Cuti, Mahasiswa, Matakuliah, paket, dosen. Untuk PDC akhir ini kelas yang tidak digunakan lagi pada PDC Awal karena memiliki atribut yang sama. Pada PDC akhir diperlukan adanya modifikasi. Modifikasi tersebut yaitu dengan penambahan kelas User, untuk pembuatan User ID atau Password yang berfungsi untuk keamanan sistem informasi yang telah dibuat.

2. Data Management Component (DMC)

(8)

3. Human Interaction Component (DIC)

Human Interaction Component (DIC) merupakan hubungan antara user dengan sistem yang dipakai. Jadi user menggunakan sistem ini, sesuai dengan aturan-aturan yang telah ada pada sistem yang telah dibuat dan

Gambar 10. Human Interaction Component (DIC) Sistem Informasi Akademik FT

4. Task Management Component (TMC)

Task Management Component (TMC) terdiri dari kelas-kelas dan objek yang menspesifikasikan komponen sistem operasi yang mengimplementasikan sistem. Untuk TMC, user hanya berhubungan secara langsung mengambil data dari basis data. Dan masing-masing interface atau antarmuka pada sistem informasi akan melaksanakan tugasnya sesuai dengan aplikasi yang dibuat. Dengan mengetahui masing-masing tugas dari komponen, akan mempermudah user dalam menggunakan sistem informasi yang dibuat.

Kesimpulan

Analisa dan perancangan sistem berorientasi objek mempermudah bagi analis dan perancang untuk memulai membuat suatu sistem informasi karena langkah-langkah untuk menganalisis dan mendsain suatu masalah jelas, berurutan dan mudah dipaham. Analisis dan perancangan sistem dapat dikembangkan secara keseluruhan misalnya pembuatan Sistem Informasi Akademik Universitas, sehingga semua kebutuhan sistem akademik dapat terakomodasi.

Daftar Pustaka

Amsyah, Zulkifli. 2000. Manajemen Sistem Informasi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Blaha, Michael and William Premerlani. 1998. Object-Oriented Modeling and Design for Database Application. Prentice Hall. New Jersey.

Gora, Michael. 1996. Object-Oriented Analysis and Design. DBMS Online Miller Freeman, Inc. http://www.dbmsmag.com/9606d15.html.

Indrajid, R. Eko. 2000. Manajemen Sistem Informasi dan Teknologi Informasi. Elex Media Komputindo. Jakarta. Jogiyanto,HM. 1999. Analisis dan Disain Sistem Informasi. Andi. Yokyakarta.

Mahyuzir, T.D. 1991. Pengantar Analisis dan Perancangan Perangkat Lunak. Elex Media Komputindo. Jakarta. Sutopo, H.A. 2002. Analisis dan Desain Berorientasi Objek. J & J Learning. Yogyakarta.

Gambar

Tabel 2. Struktur Whole-part SIAK
Gambar. 3 Hirarki kelas pada subyek pengajaran
Gambar 6. Relasi antar obyek pada subyek perkuliahan
Gambar 9. PDC akhir
+2

Referensi

Dokumen terkait

Bahkan dalam pelaksanaan teknis di lapangan pun, pihak forum juga melibatkan staf pemkab untuk juga memberikan materi, itu dimaksudkan agar dalam pelaksanaan tidak ada

D-IV TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK | JURUSAN TEKNIK MESIN 4.. keruang ser'is yang nantinya akan di layani oleh !A ) Service Advisor * tugas !A sendiri yaitu mendata

Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil, Non Performing Financing (NPF), Capital Adequacy Ratio (CAR), Return

Hasil observasi awal dengan guru bahasa Indonesia pada tanggal 8 Maret 2015 didapatkan bukti bahwa belum pernah dilakukan pengujian keefektifan terhadap strategi K-W-L-A

Sehingga peneliti berasumsi bahwa terdapat hubungan antara kualitas tidur dengan kadar glukosa darah puasa pada pasien DM tipe 2 di ruang rawat inap Rumah Sakit

LSM Rumpun Tjoet Njak Dien Yogyakarta bagi pekerja rumah tangga berbasis hak asasi manusia dan 2) Faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pendampingan LSM Rumpun Tjoet

 Besarnya biaya penggunaan dana yang berasal dari laba ditahan adalah sebesar tingkat pendapatan investasi ( rate of return ) dalam saham yang diharapkan diterima