• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran ASEAN Convention Against Trafficking in Persons (ACTIP) dalam Mengatasi Permasalahan Trafficking di Sulawesi Utara T1 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran ASEAN Convention Against Trafficking in Persons (ACTIP) dalam Mengatasi Permasalahan Trafficking di Sulawesi Utara T1 BAB III"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis pendekatan

kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan sebuah pendekatan untuk mengeksplorasi dan

memahami makna oleh sejumlah individu atau kelompok orang dianggap berasal dari

masalah sosial dan kemanusiaan (Bakry, 2016: 60-74). Alasan penggunaan metode ini

adalah karena peneliti ingin memperoleh pengetahuan mendalam mengenai peran

peraturan ACTIP, dan mengetahui dinamika proses penerapan peraturan ACTIP dalam

mengatasi permasalahan trafficking.

Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Dalam Metode

Penelitian Hubungan Internasional, deskriptif adalah sebuah jenis penelitian dimana

mengambarkan sekaligus menjelaskan mengenai fenomena, gejala, peristiwa, atau

kejadian yang terjadi saat ini. Hal ini dimaksudkan agar dalam penelitian ini, peneliti

dapat menggambarkan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang.

Dalam hal ini, peneliti akan menggambarkan peran dan dinamika proses penerapan

instrumen ASEAN Convention Against Trafficking in Persons dalam mengatasi

trafficking di Sulawesi Utara.

3.2 Unit Amatan dan Unit Analisis

Pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan merupakan salah satu tahapan

penting dalam suatu penelitian. Sebelum melakukan pengumpulan data dan informasi,

terlebih dahulu harus diketahui unit amatan serta unit analisis penelitian. Unit

pengamatan (unit of observation) ialah sesuatu yang dijadikan sumber untuk memperoleh data dalam rangka menggambarkan atau menjelaskan tentang satuan analisis. Sesuatu

(2)

penelitian ini adalah berasal dari organisasi pemerintah, organisasi internasional, dan

organisasi diluar pemerintahan, yang berkaitan dengan peraturan yang mengatur

mengenai trafficking. Dalam penelitian unit amatannya berasal dari ASEAN, pemerintah Indonesia serta pemerintah daerah Sulawesi Utara (peraturan dalam undang-undang dan

peraturan daerah, Kepolisian, Biro Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak),

serta LSM-LSM terkait .

Satuan Analisis (unit of analisis) ialah aras agregasi1 dari data yang dikumpulkan untuk dianalisis dalam rangka menjawab persoalan penelitian. Sehingga yang menjadi

unit analisis dalam hal ini adalah peran ASEAN Convention Against Trafficking in Persons, peraturan perundang-undangan dan peraturan daerah mengenai tindak pidana perdagangan manusia (trafficking), termasuk dalam tindak lanjut yang dilakukan oleh aparat penegak hukum, serta laporan dan berita terkait dengan permasalahan trafficking

di Sulawesi Utara.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

sekunder yaitu mengacu pada data primer, atau data yang diperoleh dari orang-orang yang

tidak hadir di tempat kejadian, tetapi mereka menerima informasi dengan mewawancarai

saksi atau dengan membaca dokumen primer (Ihalauw, 2004: 174). Maka dalam

penelitian ini, data sekunder yang digunakan penulis adalah data dari yang diperoleh dari

lembaga atau institusi tertentu seperti Pemerintah Indonesia dan Provinsi Sulawesi Utara

(3)

publish oleh Sekretaris Jendal ASEAN, seperti instrument ASEAN Convention Against Trafficking in Persons, serta data seperti berita dan laporan terkait lainnya.

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara praktis yang ditempuh peneliti dalam

mencari dan mengumpulkan data penelitian dalam bentuk pikiran, kata-kata, tindakan,

peristiwa/kasus, tulisan-tulisan, gambar, dan lain-lain, yang sesuai dengan masalah atau

fokus penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik penelusuran

kepustakaan atau dokumentasi. Teknik kepustakaan digunakan dengan cara

mengumpulkan teori, berita, pendapat, komentar, dan juga penelitian serupa, terkait

ACTIP dan peraturan-peraturan tindak pidana trafficking di Indonesia. Semua ini dapat ditemui di buku, artikel, laman pendidikan, internet dan juga data-data dari instansi

Pemerintahan. Metode dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan

mengambil dari dokumen-dokumen yang telah ada terkait dengan penelitian ini.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang akan dilakukan oleh penulis melalui Telaah Pustaka.

Peneliti akan melakukan Telaah Pustaka, dimana untuk menelaah mengenai isi dari

instrumen hukum, seperti UU dan Perda tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang, serta

instrumen hukum regional dalam ACTIP dan laporan-laporan terkait lainnya. Telaah

Pustaka juga dilakukan untuk mengetahui sejauh mana Indonesia menangani

(4)

3.5 Analisis Data

Dalam penelitian ini analisis data menggunakan pendekatan Secondary Analysis, yang digunakan untuk menggambarkan berbagai praktek analisis dengan menggunakan

data yang sudah ada, baik yang dikumpulkan oleh peneliti lain ataupun pemerintah dalam

pembuktian pertanyaan penelitian (Bakry, 2016:199-204).

Untuk analisis data dalam penelitian ini, peneliti akan menganalisis data-data

yang didapat dalam bentuk dokumen pemerintah terkait dengan trafficking, seperti peraturan tindak pidana perdagangan orang, peraturan ACTIP, data perdagangan manusia

yang ada di Sulawesi Utara, kemudian berita-berita atau artikel terkait, serta laporn atau

dokumen untuk menjawab tujuan dari penelitian.

3.6 Penentuan Lokasi Penelitian dan Schedule Penelitian

Penelitian akan difokuskan pada wilayah Sulawesi Utara dengan pertimbangan

korban trafficking yang dikirimkan dalam maupun luar negeri yang berasal dari daerah Sulawesi Utara yang terus terjadi. Juga dengan posisi geografis Sulawesi

Utara yang berdekatan dengan Filipina, yang bisa sebagai pintu masuk dan keluar

dalam praktek traficking di kawasan ASEAN.

(5)

BAB II Tinjauan Pustaka. Berisikan mengenai aktivitas peneliti untuk

menyampaikan pemikiran teoritis untuk mengkaji pertanyaan dalam penelitian

penulis, dengan melihat beberapa tulisan terdahulu dengan topik yang sama agar

menghindari penelitian yang sama.

BAB III Metode Penelitian. Berisikan strategi yang digunakan penulis untuk

melakukan penelitian yang akan dilakukan.

BAB IV ASEAN Dalam Mengatasi Permasalahan Trafficking. Berisikan bahasan mengenai kondisi ASEAN dalam permasalahan trafficking.

BAB V Indonesia Dalam Mengatasi Permaslahan Trafficking. Berisikan mengenai bahasan Indonesia dalam menangani permasalahan trafficking.

BAB VI Kesimpulan dan Implikasi Penelitian. Berisikan kesimpulan dari

penelitian yang penulis lakukan, serta implikasinya mengenai penelitian yang

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat dua metode yang digunakan dalam pemeriksaan hitung leukosit, yaitu cara automatik menggunakan mesin penghitung sel darah ( hematology analyzer ) dan cara manual dengan

Dismaturitas adalah bayi dengan berat badan kurang dari berat badan yang seharusnya untuk usia kehamilannya, yaitu berat badan di bawah persentil 10 pada kurva pertumbuhan intra

Peraturan yang berkaitan dengan penataan ruang kota modern di indonesia diperhatikan ketika kota jayakarta kemudian menjadi kota batavia dikuasai oleh belanda pada awal abad ke

After analyzing the data based on their categories and the translation strategies, the next step was calculating the number of collocations and fixed

This research focuses on identifying, listing, classifying, and describing the „equivalence above word level‟ (collocations and fixed expressions and idioms) found

Kepolisian Negara RI merupakan alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum serta memberikan perlindungan, pengayoman, dan

Table 4.25 Translating Fixed Expressions and Idioms by Using Similar Meaning but Dissimilar Form

mempunyai  tujuan  untuk  mengakomodasi  kebutuhan PKL yang ada sehingga diharapkan  mampu  mengoptimalkan  potensi  PKL  tanpa  mengabaikan  kepentingan