• Tidak ada hasil yang ditemukan

Program Studi pendidikan Teknologi Perta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Program Studi pendidikan Teknologi Perta"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan diskusi Kelompok I

PENGANTAR TEKNOLOGI PERTANIAN

“Pengenalan Alat dan Mesin Pengolahan Tanah Pertama”

Oleh:

Nurhayati Tanra/1427041002

Andi Alifia Fara D/1427041005

Kadek Dwi Aryanti/1427041007

Program Studi pendidikan Teknologi Pertanian

Fakultas Teknik

Universitas Negeri Makassar

(2)

BAB I

mengembangkan sesuatu hal agar menjadikan kehidupannya menjadi lebih baik. Oleh karena itu, proses perubahan akan terus berjalan.

Penggunaan alat dan mesin pertanian sudah sejak lama digunakan dan perkembangannya mengikuti dengan perkembangan kebudayaan manusia. Pada awalnya alat dan mesin pertanian masih sederhana dan terbuat dari batu atau kayu kemudian berkembang menjadi bahan logam. Susunan alat ini mula-mula sederhana, kemudian sampai ditemukannya alat mesin pertanian yang komplek. Dengan dikembangkannya pemanfaatan sumber daya alam dengan motor secara langsung mempengaruhi perkembangan dari alat mesin pertanian (Sukirno, 1999).

Traktor adalah kendaraan yang didesain secara spesifik untuk keperluan traksi

tinggi pada kecepatan rendah, atau untuk menarik trailer atau instrumen yang di gunakan dalam pertanian atau konstruksi. Istilah ini umum digunakan untuk mendefinisikan suatu jenis kendaraan untuk pertanian. Instrumen pertanian umumnya digerakkan dengan menggunakan kendaraan ini, ditarik ataupun didorong,danmenjadisumber utama mekanisasi pertanian. Istilah umum lainnya, ”unit traktor”mendefinisikan kendaraan truk semi-trailer.

Kata traktor diambil dari bahasa Latin, trahere yang berarti “menarik”. Awalnya dipakai untuk mempersingkat penjelasan “suatu mesin atau kendaraan yang menarik gerbong.

(3)

2 tahap pembajakan lahan, agar tanah yang berada di lahan tidak terlalu keras untuk di tanami. Tidak hanya pengolahan lahan yang menggunakan mekanisasi melainkan pada penyemainya juga dilakukan dengan menggunakan alat mekanisai yaitu mulai dari pengambilan mata tunas sampai dengan penanamannya.

Diharapkan dari prktikum tersebut mahasiswa lebih mengetahui secara langsung penggunaan mekanisai di bidang pertanian dan dapat mengenal serta menjalankan mekasasi pertanian tersebut. Agar nanti setelah mahasiswa lulus menjadi sarjana sudah mempunyai bekal pengetahuan tetang mekanisasi saat bekerja di Perkebunan dan mengetahui pemilihan alat mesin pertanian saat menggunakannya dengan tepat.

B. TUJUAN

Pada praktikum Mekanisasi Pertanian yang dilaksanakn di PTPN X PG Mritjan ini memiliki beberapa tujuan, di antaranya adalah :

1. Dengan melakukakan pengamatan secara langsung terhadap alat mekanisasi pertanian, diharapkan mahasiswa Fakultas Paertanian UB Kampus IV Kediri mampu menjelaskan bagaimana cara pengoperasian dari alat tersebut,

2. Agar praktikan mampu mengaplikasikannya dalam materi perkuliahan Mekanisasi Pertanian,

3. Agar praktikan mampu mengidentifikasi alat-alat Mekanisasi Pertanian yang ada,

4. Dengan pengamatan secara langsung diharapkan praktikan bisa meneerapkan penggunaan alat-alat Mekaisasi Pertanian yang sesuai. C. MANFAAT

(4)

2. Praktikan dapat mengamati secara langsung tentang penggunaan alat-alat mekanisasi pertanian di perkebuanan, sehingga diharapkan praktikan mampu membedakan hasilnya.

3. Dapat mengetahui proses pengerjaan pengolahan lahan menggunakan Mekanisasi pertanian.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengenalan Alat dan Mesin Pertanian Teknologi

Rendah/Tradisional(Kemampuan Rendah)

1. Gambar Cangkul

2. Bagian-bagian Utama dan Fungsi Cangkul

 Pengertian cangkul :

Cangkul adalah satu jenis alat tradisional yang pertama digunakan dalam pertanian. Cangkul digunakan untuk menggali, membersihkan tanah dari rumput ataupun untuk meratakan tanah. Cangkul masih digunakan hingga kini. Pekerjaan yang lebih berat biasanya menggunakan bajak. Cangkul dibuat dari baja dan kayu sehingga alat ini sangatlah kuat.

(5)

Cangkul digunakan untuk menggali ataupun untuk meratakan tanah. Cangkul masih digunakan sehingga masa ini untuk menjalankan kerja-kerja menggali yang ringan di kebun ataupun di sawah. Alat ini

merupakan elemen penting dalam bidang pertanian terutama pertanian ladang kering.

 Bagian-bagian cangkul

a. Bawak atau gagang cangkul : Bawak merupakan bagian kepala atau bagian atas dari cangkul.

b. Baut atau doran : Gabungan dari bawak dan pacul itu sendiri. Doran merupakan lubang yang berfungsi untuk dipasangi garan pacul yang akan mempermudah dalam menggunakan cangkul.

c. Pacul : Bagian depan atau bagian bawah dari cangkul. 3. Kapasitas kerja pengolahan tanah

Yang dimaksud dengan kapasitas kerja adalah kemampuan kerja suatu alat atau mesin memperbaiki hasil (hektar, kg, lt) per satuan waktu. Jadi kapasitas kerja pengolahan tanah adalah berapa hektar kemampuan suatu alat dalam mengolah tanah per satuan waktu. Sehingga satuannya adalah hektar per jam atau jam per hektar atau hektar per jam per HP traktor. Kapasitas kerja suatu alat pengolahan tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

1.Ukuran dan bentuk petakan.

2.Topografi wilayah : datar, bergelombang atau berbukit. 3.Keadaan traktor : lama dan baru.

4.Keadaan vegetasi (tumbuhan yang ada) dipermukaan tanah : alang-alang atau semak belukar.

5.Keadaan tanah : kering, basah, atau lembap, liat atau berlempung, atau keras

6.Tingkat keterampilan operator : sudah berpengalaman, terampil atau belum berpengalaman.

7.Pola pengolahan tanah : pola spiral, pola tepi, pola tengah, dan pola alfa.

(6)

akan mempersulit beloknya hewan penarik atau traktor, sehingga efisiensi kerja dan kapasitas kerjanya rendah.

Untuk mencapai efisiensi kerja dan kapasitas yang tinggi, maka ukuran luas petakan harus disesuaikan dengan tenaga penarik yang digunakan : 1. Topografi wilayah : Keadaan topografi wilayah meliputi keadaan

permukaan tanah dalam wilayah secara keseluruhan. Misalnya keadaan permukaan wilayah tersebut datar atau berbukit atau bergelombang. Keadaan ini diukur dengan tingkat kemiringan dari permukaan tanah yang dinyatakan dalam (%). Kemiringan yang baik untuk penggunaan tenaga hewan dan traktor dalam pengolahan tanah adalah sampai 3 persen (relatif datar). Kemirngan tanah yang lebih dari 3 persen yang masih bisa dikerjakan traktor adalah 3 sampai 8 persen dimana pengolahan tanahnya dilakukan dangan mengikuti garis ketinggian (contour farming system ). Bagi daerah yang berbukit-burkit diamana bentuk petakan yang tidak teratur dan luasnya yang kecil, maka cangkul sangat cocok untuk daerah ini. Pola terahir ini disebut dengan sistem penterasan, dimana sawah-sawah berbentuk teras-teras yang mengikuti garis ketinggian. Bentuk petakan teratur akan memudahkan pekerjaan pekerjaan pengolahan tanah sehingga efisiensinya akan lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak teratur.

2. Keadaan vegetasi : Keadaan vegetasi permukaan tanah yang diolah juga dapat mempengaruhi efektivitas kerja dari bajak atau garu yang

digunakan. Tumbuhan semak atau alang-alang memungkinkan kemacetan akibat penggumpalan pada alat karena tertarik atau tidak terpotong. Pengolahan tanah pada alang-alang atau bersemak akan lebih efektif bila digunakan bajak piringan atau garu piring. Karena bajak atau garu ini memiliki konstruksi yang berupa piringan dan dapat berputar sehingga kecil kemungkinan untuk macet.

3. Keadaan tanah : Keadaan tanah meliputi sifat-sifat fisik tanah, yaitu keadaan basah (sawah), kering, berlempung, liat atau keras. Keadaan ini menentukan jenis alat dan tenaga penarik yang digunakan. Disamping itu juga mempengaruhi kapasitas kerja dari pengolahan tanah. Tanah yang basah memberikan tahanan tanah terhadap tenaga penarik relatif lebih rendah dibanding dengan tanah kering. Akan tetapi pada tanah basah (sawah) memungkinkan terjadi slip yang lebih tinggi

(7)

4. Tingkat keterampilan operator : operator yang berpengalaman dan terampil akan memberikan hasil kerja dan efisiensi kerja yang lebih baik dibanding operator yang belum terampil dan belum berpengalaman. Oleh karena itu dalam penggunaan traktor untuk pengolahan tanah, perlu terlebih dahulu memberikan latihan terampil kepada operator yang menjalankannya. Usaha ini untuk memberikan hasil pekerjaan yang lebih efisien dan lebih efektif.

5. Pola pengolahan tanah : Pola pengolahan tanah erat hubungannya dengan waktu yang hilang karena belokan selama pengolahan tanah. Pola pengolahan harus dipilih dengan tujuan untuk memperkecil

sebanyak mungkin pengangkatan alat. Karena pada waktu diangkat alat itu tidak bekerja. Oleh karena itu harus diusahakan bajak atau garu tetap bekerja selama waktu operasi dilapangan. Makin banyak pengangkatan alat pada waktu belok, makin rendah efisiensi kerjanya.

4. Cara kerja atau mengoperasikan cangkul

1. Lebarkanlah kedua kaki anda. Selain untuk berjaga-jaga agar kaki tidak terkena mata cangkul, hal ini akan membuat gerak tubuh anda lebih gesit ketimbang bila merapatkan kedua kaki. Pegang ujung gagang cangkul dengan tangan kiri sementara tangan kanan memegang bagian tengah gagang cangkul.

2. Mencangkullah dengan berjalan maju karena hal ini akan lebih mudah untuk mencangkul tanah berikutnya. Namun untuk beberapa kegiatan -seperti membuat selokan antar bedeng- akan lebih mudah mengambil tanah dengan berjalan mundur. Sebaiknya cangkulan pertama dan kedua/berikutnya berjarak dekat agar lebih mudah saat membalikkannya.

3. Agar hasil cangkul dalam, maka bersihkan terlebih dahulu rumput-rumput yang tumbuh agar tidak menghambat mata cangkul ketika menghujam tanah. Saat mengayunkan cangkul, posisikan mata cangkul agak miring sehingga yang pertama kali menyentuh tanah adalah sudut mata cangkulnya bukan bagian tengahnya. Hal ini, karena dengan posisi menyudut cangkul akan lebih mudah masuk ke dalam tanah. Namun bila hasil cangkulan menurut anda kurang dalam, maka ulangi lagi mencangkul di tempat yang sama. Kedalaman cangkulan yang baik adalah sekira 15-25 cm.

(8)

5. Bila tanah hasil cangkulan berupa bongkahan maka terlebih dahulu anda hancurkan dengan cara mencangkulnya kembali secara ringan berkali-kali sampai menjadi gembur. Bila terlalu keras, anda bisa pergunakan besi bagian belakang cangkul untuk menghancurkannya. 6. Jangan lupa untuk sering membersihkan mata cangkul dari tanah

yang melekat. Karena bila tidak anda lakukan, hal ini menyebabkan cangkul menjadi berat sehingga membuat anda cepat lelah. Selain itu, cangkul pun menjadi sulit masuk ke dalam tanah.

5. Cara merawat cangkul :

Agar gagang cangkul ini terpasang dengan kuat dan tidak lepas-lepas lagi kecuali gagang cangkulnya patah, caranya adalah sebagai berikut :

Gagang/tangkai cangkul dipasang dari arah depan (dari arah lobang cangkul yang lebih besar kearah lobang yang lebih kecil) dan dibuat pas (tidak longgar), kemudian di BOR dari sisi kanan kearah sisi kiri menembus gagang cangkul selanjutnya di BAUT.

B. Pengenalan Alat dan Mesin Pertanian Teknologi

Sedang(Kemampuan Sedang)

1. Gambar Rakkala

2. Bagian-bagian utama dan kegunaannya

Rakkala merupakan suatu unit peralatan membajak sawah yang terdiri dari beberapa unsur atau komponen yang saling mendukung dan tidak dapat dipisakan. Berikut komponen-komponen dari rakka.

a. Tekko

Tekko merupakan bagian utama dari sebuah rakkala karena pada bagian ini merupakan tempat dirangkainya komponen-komponen rakkala lainnya, seperti watang rakkala (batang rakkala), sui, gigi (mata bajak), dan perlengkapan rakkala lainnya. Selain itu, tekko jugamerupakan tempat pegangan petani atau kemudi untuk membuat alat ini dibutuhkan kayu yang kuat,awet, dan tahan lama.

b. Watang rakkala (batang rakkala)

(9)

Alat untuk sapi atau kerbau

:

a. tekko rakkala b. Watang rakkala c. Sui

d. Gigi

e. pacacala tekko

(10)

Alat untuk kuda mempunyai ujung yang lancip dan runcing. Alat ini dipasang atau disambung dengan tekko rakkala dan berfungsi untuk membalikan tanah.

Gigi

Gigi adalah sepotong besi yang berbentuk pipih dan tajam. Alat ini dipasang pada bagian bawah sui sebagai bantalan. Pemasangan alat ini dimaksudkan agar lebih mudah membelah dan membongkar tanah.

Tali-temali

Tali temali yang dimaksudkan adalah komponen-komponen rakkala yang terbuat dari rotan, ijuk,kulit kayu dan tali plastik. Komponen yang rakkala yang terbuat dari tali adalah sebagai berikut:

1. pabekkeng nyarang yaitu dua utas tali panjang kira-kira dapat melingkar pada perut kuda penarik rakkala. Tali ini berfungsi untuk mengencangkan posisi lapi di atas kuda agar tidak lepas pada saat kuda menarik rakkala.

2. Kalong, yaitu tali yang dilingkarkan pada leher kuda dan diikatkan pada lapi. Tali ini berfungsi untuk menahan lapi agar tidak tertarik kebelakang pada saat menarik rakkala.

3. Parajo,yaitu seutas tali rotan yang telah dipilin dan dipasang persis ditengah-tengah ajoa, yang berfungsi untuk mengikat ujung watang rakkala. Ajoa adalah sebatang kayu yang pnjangnya 1.5 meter, berbentuk pipih yang dipasang pada leher kedua sapi atau kerbau dan berfungsi untuk merangkai spasang hewan penarik rakkala tersebut. 4. Galang atau pelana yaitu seutas tali yang panjangnya dua kali kali

(11)

3. Spesifikasi Rakkala

Ukuran panjangnya biasanya 1,5 m 4. Cara kerja atau Pengoperasian Rakkala

Lanngkah awal yakni petani harus memasang seluruh komponen rakkala pada hewan penarik rakkala. Setelah itu petani mulai menggiring sapi,kerbau atau kuda untuk memulai pembajakan. Pada umumnya pembajakan dimulai dari pinggir petakan sawah hingga bagian tengah sawah. Posisi sui dan gigi harus menhadap keluar dan kearah kanansi pembajak agar bagian-bagian tanah yang belum terbajak tidak tertutupi oleh gumpalan-gumpalan tanah yang sudah terbongkar.

5. Cara Merawat Rakkala

Cara merawat rakkala relatif mudah, yakni jika telah melakukan kegiatan membajak sawah, lepaskan setiap komponen yang terpasang pada tubuh sapi,kerbau dan kuda. Lalu cuci atau bersihkan dengan air hingga bersih. Setelah itu komponen yang terbuat dari besi atau kayu diberi pelumas seperti oli agar mencegah proses perkaratan. Tidak lupa hewan seperti sapi,kerbau atau kuda diberikan makanan.

C. Pengenalan Alat dan Mesin Pertanian Teknologi Tinggi/Modern

(Kemampuan Tinggi)

(12)

2. Bagian-bagian Utama Bajak Singkal Ada tiga bagian utama traktor tangan,yaitu

1. Tenaga penggerak motor

2. Kerangka dan transmisi atau penerus tenaga traktor tangan

3. Tuas kendali

Tenaga penggerak motor

(13)

untuk motor bensin dan minyak tanah menggunakan tali starter.

Kerangka dan transmisi atau penerus tenaga traktor tangan

Fungsi kerangka adalah sebagai tempat kedudukan motor penggerak, transmisi, dan bagian traktor lainnya. Kerangka berfungsi sebagai tempat kedudukan motor penggerak, transmisi dan bagian traktor lainnya. Bagian traktor dikaitkan dengan kerangka dengan menggunakan beberapa buah baut pengencang. Tenaga dari motor berupa putaran poros disalurkan melalui pully dan v-belt ke kopling utama untuk diteruskan ke gigi persneleng sehingga menggerakkan poros roda dan poros PTO. Gigi persneling juga berfungsi untuk mengatur kecepatan putaran poros roda dan poros PTO. Kemudian, tenaga disalurkan ke mesin rotary. Kopling utama dioperasikan dari tuas kopling utama. Bila tuas ditarik ke posisi netral, maka tenaga motor tidak disalurkan ke gigi persneleng. Akibatnya traktor akan berhenti, meskipun kondisi motor penggerak dihidupkan.

(14)

Tuas kendali

Tuas kendali digunakan untuk mengendalikan jalannya traktor. Traktor tangan memiliki banyak tuas kendali untuk mempermudah pekerjaan. Akibatnya, traktor menjadi lebih berat dan harganya lebih mahal. Oleh karena itu, sekarang banyak diproduksi traktor yang dilengkapi hanya dengan beberapa tuas kendali agar lebih ringan dengan harga yang lebih murah. Namun, kemampuan traktor jadinya juga terbatas.

Tuas kendali dibedakan atas:

1. Tuas perneling utama traktor tangan

2. Tuas persneleng cepat lambat traktor tangan

3. Tuas kopling utama traktor tangan

4. Tuas persneleng mesin rotary traktor tangan

5. Tuas persneleng kemudi

6. Stang kemudi dan kemudi pembantu

7. Tuas gas traktor tangan

8. Tombol lampu dan bel traktor tangan

9. Tuas penyangga depan

Tuas persneleng utama traktor tangan

(15)

roda dapat diatur. Traktor tangan yang lengkap biasanya mempunyai 6 kecepatan maju dan 2 kecepatan mundur. Kecepatan ini dapat dipilih sesuai dengan jenis pekerjaan yang sedang dilaksanakan. Kecepatan satu untuk membajak tanah dengan mesin rotary. Kecepatan dua untuk membajak tanah dengan bajak singkal/piringan. Kecepatan tiga untuk membajak tanah sawah yang tergenang. Kecepatan empat untuk berjalan di jalan biasa. Kecepatan lima dan enam untuk menarik trailer/gerobak. Mundur satu digunakan pada saat operator berjalan. Mundur dua digunakan pada saat operator naik di trailer/gerobak

Tuas persneleng cepat lambat traktor tangan

Tuas ini tidak selalu ada. Apabila tuas persneleng utama hanya terdiri dari 3 kecepatan maju dan 1 kecepatan mundur, biasanya traktor tangan dilengkapi dengan tuas persneleng cepat lambat. Fungsi perneleng ini untuk memisahkan antara pekerjaan mengolah tanah dengan pekerjaan transportasi (berjalan dan menarik trailer/gerobak). Dengan adanya tuas cepat lambat, kemungkinan salah dalam memilih posisi persneleng bisa dikurangi.

Tuas kopling utama traktor tangan

(16)

ditarik lagi maka tuas kopling utama akan tersambung dengan rem yang berada pada rumah kopling utama.

Tuas persneleng mesin rotary traktor tangan

Tuas ini berfungsi sebagai pengatur kecepatan putar poros PTO. Apabila hasil pengolahan yang diharapkan halus dan gembur, maka tempatkan posisi tuas persneleng mesin rotary pada posisi cepat dan sebaliknya. Kecepatan putar pisau rotary dapat juga diatur dari posisi pemasangan rantai penghubung.

Tuas persneleng kemudi

Tuas persneleng kemudi pada traktor tangan ada dua, masing-masing berada di kiri dan kanan. Tuas ini digunakan untuk mengoperasikan kopling kemudi ke kanan dan ke kiri. Apabila tuas kopling kemudi kanan ditekan, maka putaran gigi persneleng tidak tersambung dengan poros roda kanan sehingga roda kanan akan berhenti dan traktor akan berbelok ke kiri. Begitu juga sebaliknya apabila kopling kiri ditekan.

Stang kemudi dan kemudi pembantu

(17)

menambah beban bagian belakang traktor sehingga hasil pengolahan tanah bisa lebih dalam.

Tuas gas traktor tangan

Tuas ini dihubungkan dengan tuas gas pada motor peggerak. Tuas ini digunakan untuk mengubah kecepatan putaran poros motor penggerak yang sesuai dengan tenaga yang dibutuhkan. Tuas ini juga berfungsi untuk mematikan motor traktor, apabila posisinya ditempatkan pada posisi stop.

Tombol lampu dan bel traktor tangan

Terkadang, traktor digunakan pada waktu malam hari, sehingga diperlukan penerangan. Tombol bel diperlukan apabila traktor dijalankan di jalan raya. Dengan adanya tombol lampu dan bel ini, motor traktor harus dilengkapi dengan kumparan sebagai sumber arus listrik.

Tuas penyangga depan

Tuas ini menggerakkan penyangga depan. Apabila tuas didorong akan mendorong penyangga depan turun untuk menyangga traktor. Traktor tangan hanya mempunyai dua roda. Apabila traktor dalam keadaan berhenti, maka untuk menegakkan traktor diperlukan penyangga.

(18)

atas dan kemudian dibalik dan dilemparkan sesuai dengan arah pembalikan bajak. Landside berfungsi untuk mempertahankan gerak maju bajak agar tetap lurus, dengan cara menahan atau mengimbangi gaya kesamping yang diterima bajak singkal pada waktu bajak tersebut digunakan untuk memotong dan membalik tanah.

3. Spesifikasi Bajak Singkal

Berdasarkan daya motor, traktor tangan dibedakan atas:

1. Traktor tangan berukuran kecil dengan tenaga penggerak < 5 Hp

2. Traktor tangan berukuran sedang dengan tenaga penggerak 5-7 Hp

3. Traktor tangan berukuran besar dengan tenaga penggerak 7-12 Hp 4. Cara Kerja atu Pengoperasian Bajak singkal

Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menghidupkan traktor:

1. Traktor ditempatkan pada tempat yang datar dengan ventilasi udara yang baik.

2. Traktor sudah diperiksa dan dalan kondisi baik. Menghidupkan traktor tangan:

1. Tuas kopling utama diposisikan off atau rem sehingga traktor tidak berjalan pada saat dihidupkan.

2. Semua tuas persneleng pada posisi netral untuk keamanan.

3. Buka kran bahan bakar sehingga terjadi aliran bahan bakar ke ruang pembakaran.

(19)

5. Tuas dekompresi ditarik dengan tangan kiri untuk menghilangkan tekanan di ruang pembakaran pada saat engkol diputar.

6. Engkol dimasukkan ke poros engkol, lalu putar engkol searah jarum jam beberapa kali agar pelumas dapat mengalir ke atas melumasi bagian-bagian traktor. Biasanya dilengkapi dengan indikator untuk

menunjukkan adanya aliran pelumas.

7. Percepat putaran engkol sehingga akan menghasilkan cukup tenaga untuk menghidupkan motor.

8. Lepaskan tuas dekompresi untuk menghasilkan tekanan, sementara engkol masih tetap diputar sampai motor hidup.

9. Setelah motor hidup, engkol akan terlepas sendiri dari poros engkol yang disebabkan oleh bentuk pengait engkol yang miring.

10.Geser posisi tuas gas pada posisi idle atau stasioner.

11.Hidupkan motor tanpa beban kurang lebih selama 2-3 menit agar proses pelumasan dapat berjalan dengan baik.

12.Traktor siap untuk dioperasikan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat dan setelah mematikan traktor:

1. Gas tidak perlu dinaik-turunkan sebelum dimatikan.

2. Jangan tergesa-gesa dalam mematikan motor.

3. Semua tuas dalam kondisi netral

Mematikan traktor tangan:

(20)

2. Kecilkan gas pada posisi idle atau stasioner sehingga putaran mesin akan pelan selama 2-3 menit.

3. Geser tuas gas pada posisi stop sampai motor mati karena tidak ada aliran bahan bakar ke ruang pembakaran.

4. Tutup kran bahan bakar.

5.Cara merawatan Bajak Singkal a). Memeriksa mur-baut (25 jam kerja)

Semua mur-baut dan pengikat yang lain harus diperiksa. Jika dibiarkan kendur akan mengakibatkan kerusakan yang lebih berat. Bagian-bagian traktor akan bisa lepas atau patah.

b). Memeriksa V-belt (25 jam kerja)

Ketegangan V-belt harus tepat. Belt yang dipakai cukup lama akan mengembang sehingga belt akan kendur. Belt yang kendur akan menimbulkan slip, sedang yang terlalu kencang akan mudah rusak dan menghambat putaran mesin. c). Memeriksa bahan bakar

Tangki harus terisi cukup bahan bakar. Tangki yang kosong akan mengakibatkan udara masuk ke saluran bahan bakar, sehingga traktor susah dihidupkan. Tangki yang dibiarkan kosong pada saat traktor disimpan akan mengakibatkan

terjadinya pengembunan. Lama kelamaan air hasil pengembunan akan semakin banyak tertampung di dalam tangki. Apabila air ini masuk ke dalam ruang pembakaran akan dapat merusak motor. Pemeriksaan bahan bakar dapat dilihat dari selang penduga yang berada di samping tangki bahan bakar.

d). Memeriksa saringan bahan bakar (25 jam kerja)

Jenis traktor yang biasa digunakan adalah motor diesel. Bahan-bakar yang masuk ke dalam ruang pembakaran harus betul-betul bersih. Bahan bakar yang kotor akan menyumbat lubang nozel. Kotoran yang mengendap biasanya diperiksa pada mangkuk gelas. Untuk memeriksa elemen saringan, kran bahan bakar harus ditutup terlebih dahulu, sebelum membuka mangkuk gelas.

(21)

Traktor biasa bekerja di lahan yang penuh debu, sehingga udara yang dihisap motor relatif kotor. Saringan udara harus dalam kondisi baik, agar dapat

menyaring udara dengan sempurna. Saringan udara traktor tangan banyak yang menggunakan tipe basah. Saringan dibuka dan diperiksa kebersihan saringan kawat serta ketinggian permukaan dan kebersihan oli.

f). Memeriksa sistem pendingin

Biasanya motor traktor menggunakan sistem pendingin air sebagai pendingin, baik tipe radiator maupun kondesor. Periksa keberadaan air dan kebersihan ram radiator.

g). Memeriksa tuas kendali/kontrol

Seluruh tuas kendali/kontrol harus beroperasi dengan baik. Dengan

beroperasinya tuas kontrol dengan baik, operator dapat mengoperasikan dengan baik pula. Ada beberapa tuas kontrol yang bisa diatur gerak bebasnya, seperti: Kopling utama, rem, kopling kemudi, dan gas.

h). Memeriksa tekanan ban

Tekanan ban harus standart (16,5 psi). Tidak boleh terlalu keras atau kempes. Tekanan kedua ban juga harus sama.

i) Memeriksa sistem pelumasan

Bagian-bagian yang bergesekan, perlu diberi pelumas, agar tidak timbul gesekan dan panas. Ada beberapa bagian dari traktor tangan yang perlu dilumasi, yaitu : Bagian dalam motor. Oli motor ditampung dalam karter, dan dapat diperiksa dengan tongkat penduga. Cukup tidaknya dan kotor tidaknya oli perlu diperiksa. Gigi transmisi. Sama dengan oli motor, oli gigi transmisi juga perlu diperiksa. Kabel kopling kemudi. Periksa kondisi kawat yang ada pada kabel kopling, jangan sampai kering atau bahkan berkarat. Agar tidak berkarat dan lengket perlu dilumasi dengan oli SAE 30/40 Bagian lain dari traktor yang bergesekan, seperti jari kopling dan cam/pengait kopling utama. Untuk mencegah keausan, perlu dilumasi dengan oli SAE 30/40

j). Memeriksa implemen

(22)

Peralatan tangan yang sering dipakai, terutama yang digunakan untuk mengoperasikan implemen, harus dibawa. Beberapa jenis traktor tangan dilengkapi dengan bagasi tempat peralatan tangan tersebut. Tempat peralatan biasanya dibagian atas traktor.

Setelah digunakan traktor piringannya sebaiknya dicuci bersih ,kemudian di lap sampai kering, kemudian diolesi sedikit minyak agar tidak berkarat,dan

(23)

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan penelitian yang dilakukan di PTPN X Meritjan tersebut di atas dapat penyusun simpulkan bahwa dengan penangan budidaya dari awal pengolahan tanah bisa memntukan ketepatan saat panen tanaman. Dengan adanya alat mekanisasi pertanian maka pekerjaan cepat selesai sehingga waktu panen pun tidak terlambat dan produksinya diharapakan maksimal.

B. Saran

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous,2011. Definisi Arti Pengertian Pembibitan. (http://selaputs.blogspot.com/2011/07/definisi-arti-pengertian-pembibitan.html, Diakses 9 April 2013)

Anonymous,2008. Pengertian Mekanisasi Pertanian.

( http://mektan.blogspot.com/2008/07/pengertian-mekanisasi-pertanian.html ) Anoymous,2012. Laporan Panen Dan PascaPanen ( http://blog.ub.ac.id/marlinasipayung/2012/06/04/laporan-panen-dan-pasca-panen/)

Mulyana, N. 1990. Model Simulasi untuk perencanaan penggunaan lahan di Sub DAS Cimanuk Hulu, Daerah Tangkapan Calon Waduk Jatigede,

Skripsi Jurusan Mekanisasi Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Rizaldi, Taufik.2006.Mesin Peralatan. Departement Teknologi Pertanian Univ. Sumut.

(25)

Referensi

Dokumen terkait

Tabel : 3.6.. BAPENDA Kabupaten Pemalang 2020 28 Perbandingan capaian kinerja Rasio PAD terhadap potensi/target PAD sebagaimana tabel diatas. Berdasarkan grafik 3.1

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui eksistensi terapi dzikir pada pasien pecandu minuman keras oplosan dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi Penerapan

Rosch (dalam Munir, 2012:2), Multimedia adalah suatu kombinasi data atau media untuk menyampaikan suatu informasi sehingga informasi itu tersaji dengan lebih menarik,

Manajemen pertolongan keadaan gawat darurat pada area tersebut masih kurang maksimal, khususnya di ruang Instalasi Gawat Darurat diharapkan dapat meningkatkan

Berdasarkan kesimpulan tersebut maka dapat disarankan beberapa hal untuk pimpinan dapat mempertahankan atau lebih meningkatkan lagi cara mereka memimpin dan

Pemberdayaan ibu - ibu yang tergabung dalam kelompok wanita tani (KWT) Arum Sari di Desa Jimbung, Kecamatan Kalikotes Kabupaten Klaten untuk mengolah ikan lele

Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari satu observasi ke observasi yang lain, apabila kesalahan

Tingkat ketepatan pengiriman data terjadi lagi penurunan dari hasil evaluasi triwulan sebelumnya, mengingat pada evaluasi kinerja kali ini tidak ada satupan provinsi secara