• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pentingnya globalisasi bagi suatu negara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pentingnya globalisasi bagi suatu negara"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

Pentingnya gobalisasi bagi suatu negara

Di negara-negara yang sebagian hidup di wilayah selatan, semakin tertinggal tigkat kemakmurannya dibandingkan dengan negara-negara yang sudah maju. Kamun neoliberalis dan hiperglobalis mengemukakan bahwa kemunduran yang terjadi di negara-negara wilayah selatan atau Dunia Ketiga disebabkan oleh kurangnya merka membuka pasar-pasar nasional terhadap pasar-pasar global. Dengan kata lain, mereka miskin dan terbelakang karena tidak tersentuh globalisasi.

Globalisasi akan menjadi sebuah peluang yang menjanjikan kemakmuran, demokrasi, dan keadilan jika dikelola ddengan baik. Gobalisasi aan dapat memberikan manfaat terbesar bagi masyarakat, jika penyelenggara negara mampu mengelola globalisasi dengan baik, sekaligus menangani masalah birokrasi dengan serius. Dengan logika sederhana, dapat dikatakan bahwa tantangan yang muncul di era globalisasi ekonomi sekarang tidak mungkin dapat diselesaikan tanpa mereformasi birokrasi publik, terlebih dalam sistem birokrasi patrimonial seperti Indonesia.

Winarno, Budi. 2008. Globalisasi Peluang atau Ancaman Bagi Indonesia. Jakarta. Penerbit Erlangga

Dalam penelitian James Petras Kebangkitan “Ideologi Gobalisme” pada awalnya ditemukan dalam jurnal-jurnal bisnis di akhir tahun 1960 an dan awal tahun 1970 an. Kemudian istilah globalisasi diambil alih oleh dunia akademik (ekonomi, sosiologi, kebudayaan, dan politik internasional) dan menjadi sebuah kerangka kerja yang diterima luas ketika berbicara tentang perluasan pasar modal internasional ranpa terlalu membahas asal-usulnya. Kaitannya dengan posisi negara Dunia Ketiga, seperti Indonesia, juga diyakini bahwa negara-negara mana pun tidak akan selamat bia menolak globalisasi kapitalis. Sebagaimana dikatakan Felix Wilfred:

“Tidak akan mengalami keselamatan (kemakmuran, kemajuan) bila berada diluar globaliasi, diluar jalur kapitalisme dan ekonomi pasar...”

Soyomukti, Nurani. 2010. Pendidikan Berperspektif Globalisasi. Jogjakarta. Ar-Ruzz Media

Tantangan bagi Indonesia

(2)

Tantangan-tantangan apa sajakah yang muncul dari perkembangan pesat dalam perekonomian dan perdagangan di kawasan asia pasifik yang akan dihadapi Indonesia. Perlu ditekankan disini, dalam tiga dasawarsa terakhir persaingan bisnis masih dibarengi proteksi pemerintah. Namun, pada abad 21, persaingan akan berlangsung dengan proteksi yang amat minim atau bahkan tanpa proteksi pemerintah sama sekali. Persaingan tidah hanya bekisar pada mempertahankan pasar daam negeri, tetapi uga bekisar pada topik bagaimana menembus pasar internasional. Persaingan dapat digambarkan semakin ketat dan rumit.

Menghadapi tantangan ini, dunia usaha Indonesia mungkin dapat memanfaatkan kunci pembuka sukses ke masa depan seperti keunggulan, inovasi dan antisipasi (barker,1992).

Keunggulan (excellence) adalah basis ketiga kiat itu karenanya keunggulan juga merupakan ciri pokok abad ke 21. Lalu inovasi adlaah cara meningkatkan kemampuan bersaing. Di abad ke 21, tidak akan ada yang memiliki keunggulan mutlak kecuali keunggulan relatif, jika mampu melakukan inovasi terus-menerus dengan selalu menghasilkan produk-produk baru yang kompetitif. Meskipun demikian, kombinasi kualitas dengan inovasi saja tidak cukup. Antisipasi melengkapinya dengan informasi yang jika dibarengi dengan keunggulan inovasi suatu produk akan menuntun kita pada tempat yang timing nya teat.

Untuk menerobos pasar internasional kita tidak cukup hanay mengandalkan komodiktas unggulan. Faktor-faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah memiliki visi dan strategi, dan kedua hal ini harus imiliki oleh setiap organisasi bisnis yang handal. Diatas kebutuhan untu menemukan organisasi yang handal, dunia usaha Indonesia juga dihaapkan ada tiga faktor kunci yang muncuk akibat watak perubahan global yang telah disinggung di atas dan kiranya perlu diwaspadai: tekhnologi, pemasaran dan informasi (Arifin,1997:11-12)

Tantangan-tantangan lain yang cukup berat adalah dalam dimensi politik-keamanan. Tidaklah diragukan bahwa investasi dan perdagangan telah memainkan peran yang meningkat dalam pertumbuhan ekonomi negara-negara anggota ASEAN, khusunya Indonesia. Secara umum, investasi asing berpusat di sektor-sektor ekonomi kapitalis. Oleh karena itu, investasi di sektor manufaktur, misalnya, cenderung padat moal (capital intensive), laborsaving technologies (teknologi hemat pegawai) yang dapat memperburuk masalah-masalah pengangguran, dan distribusi pendapatan yang tidak merata. Dengan strategi pertumbuhan yang menjadi landasan kebijakan pembangunan Indonesia, modernisasi ekonomi telah menciptakan kesenjangan yang meluas antara sektor kappitalis dan sektor nonkapitalis, antara sektor masyarakat modern dan tradisional, lebih umumnya lagi, antara sektor industri dengan sektor pertanian di wilayah-wilayah Indonesia atau kawasan Indonesia Timut dan kawasan Indonesia Barat. Dalam suatu pembangunan ekonomi yang cepat dengan penetrasi investasi asing yang cepat dan mendalam, masalah ini tidak hanya menjadi keprihatinan yang besar, tetapi msalah ini juga dapat menggerogoti stabilitas politik dan keamanan Indonesia, ataupun integrasi Nasional.

(3)

mempersempit kesejangan atau gap antar sektor. Pentingkatan konsentrasi pertumbuhan ekonomi di wilayah Indonesia timur adalah salah satu langkah penting, disamping wawasan ebangsaan perlu digencarkan pula, memberantas kolusi dan korupsi atau menciptakan pemerintahan yang bersih sebagai upaya untuk menegakkan kemampuan pemerintah daam mengendalikan perusahaan-perusahaan asing, yang semua ini tentunya untuk menjaga dan mempertahankan stabilitas politik dan keamanan, maupun integrasi nasional.

Referensi

Dokumen terkait

kebijakan di bidang perencanaan pembangunan nasional, strategi pembangunan nasional, arah kebijakan sektoral, lintas sektor, dan lintas wilayah, kerangka ekonomi

"Pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan pembangunan ekonomi antar wilayah kebijakan pembangunan di Provinsi Jawa Timur", EQUILIBRIUM : Jurnal Ilmiah Ekonomi dan

No Target SDGs Agenda Pembangunan Nasional – Arah Kebijakan dan Strategi 10.1 Pada tahun 2030 semakin mencapai dan mempertahankan pertumbuhan pendapatan dari 40% bagian populasi

Khususnya dua sila dari pancasila, yakni keadilan sosial dan demokrasi (permusyawaratan), menjadi bagian penting.Adanya reorienstsi kebijakan dan strategi pembangunan, di

Kesenjangan ekonomi antar wilayah merupakan masalah klasik di Indonesia. Pada masa Orde Baru, strategi kebijakan pembangunan ekonomi Indonesia diarahkan untuk

Keberhasilan pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau yang sering disebut dengan modal manusia di suatu daerah juga tidak terlepas dari pertumbuhan

Keterkaitkan antara kewirausahaan dengan pertumbuhan ekonomi adalah dengan adanya wirausaha maka tentu saja akan memberikan kesempatan para rakyat Indonesia yang menjadi pengangguran