AKADEMI SEPAK BOLA DI JAKARTA BARAT
DENGAN PENDEKATAN SISTEM STRUKTUR
BENTANG LEBAR HYBRID
Raditya, Ir. Welly Wangidjaja MT, Renhata Katili ST., M.Eng
Bina Nusantara University, Pertamina Raya no.51 Komplek Pertamina Pondok Ranji, Ciputat, (021) 7408085, [email protected]
ABSTRAK
ABSTRAK
Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat digemari oleh masyarakat luas. Penggemar olahraga ini terdiri dari seluruh usia dan seluruh tingkat ekonomi, hal ini menunjukkan betapa sepak bola memiliki potensi yang sangat baik apabila dikembangkan dengan tepat.Dalam ranking FIFA ( Fedderation Internationale de Football Association) yang ter update Februari 2012, Indonesia menduduki ranking ke 146 dunia dibawah beberapa negera tetangga Indonesia itu sendiri. Hal ini dilihat dari seluruh penilaian pertandingan bahkan fasilitas sepakbola standar internasional yang dimiliki oleh Indonesia. Kondisi seperti ini merupakan bentuk kurangnya usaha dalam meningkatkan pembinaan talenta sepakbola di negara Indonesia. Oleh sebab itu, adanya fasilitas pembinaan yang baik dan mendukung sangatlah dibutuhkan.
Dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat di masa sekarang ini. Pada kasus Akademi Sepak Bola , teknologi diambil sebagai tema yang mendukung atas perancangan bangunan ini. Terdapatnya lapangan sepak bola sebagai unsur utama akademi , maka penggunaan teknologi berusaha untuk menjadikan lapangan itu sebuah fasilitas yang maksimal dapat digunakan sebagai wadah kegiatan pelaku akademi ini. Seperti yang kita ketahui, adanya lapangan memungkinkan struktur yang digunakan pada bangunan ini terdapat struktur Bentang Lebar yang memiliki karakteristik yang memungkinkan tidak adanya kolom dalam jarak yang relatif besar. Karakteristik struktur bentang lebar menjadi poin utama dalam perancangan poyek ini.
ABSTRACT
Football is one sport that is favored by the public. Sports fans are comprised of all ages and all economic levels, it shows how football has excellent potential if developed properly.In the FIFA rankings (Fedderation Internationale de Football Association) which was updated in February 2012, Indonesia ranked the world's 146 countries under some neighboring Indonesia itself. It is seen from the entire judgment even match the international standard soccer facility owned by Indonesia. This condition is a form of lack of effort in improving coaching football talent in the country of Indonesia. Therefore, the existence of good facilities and coaching support is desperately needed.
With the increasingly rapid development of technology in today's times.In the case of Football Academy, the technology is taken as a theme that supports the design of the building. The presence of a football field as the main element of the academy, then the use of technology it seeks to make the field a maximum of facilities that can be used as a container activity academy players.As we know, the field allows the structures used in building structures have wide spans that have characteristics that allow the absence of a column in a relatively large distance. Spans the width of the characteristic structure of a main point in the design of this poyek.
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat digemari oleh masyarakat luas. Penggemar olahraga ini terdiri dari seluruh usia dan seluruh tingkat ekonomi, hal ini menunjukkan betapa sepak bola memiliki potensi yang sangat baik apabila dikembangkan dengan tepat.
Dalam ranking FIFA ( Fedderation Internationale de Football Association) yang ter update Februari 2012, Indonesia menduduki ranking ke 146 dunia dibawah beberapa negera tetangga Indonesia itu sendiri. Hal ini dilihat dari seluruh penilaian pertandingan bahkan fasilitas sepakbola standar internasional yang dimiliki oleh Indonesia. Kondisi seperti ini merupakan bentuk kurangnya usaha dalam meningkatkan pembinaan talenta sepakbola di negara Indonesia.
Tidak hanya untuk intern Indonesia, pembinaan sepakbola menjadi perhatian Internasional, hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya klub Eropa yang membuka Soccer Club, Soccer Camp atau Soccer Academy di Indonesia. Hal ini menjadi ajang pencarian talenta dengan biaya relatif murah bagi klub-klub besar Eropa tersebut.
Klub besar Eropa tentunya telah melihat sepak terjang negara-negara Asia dan tentu saja Asia Tenggara. Indonesia memiiliki kurang lebih 50 Sekolah Sepak Bola independen yang tergabung dalam ASSBI (Asosiasi Sekolah Sepak Bola Indonesia), namun fasilitas yang lengkap dan mencukupi untuk perkembangan talenta sangatlah minim, sehingga tujuan dari pengembangan itu sendiri menjadi kendala.
Tabel 1.1 Tabel Data SSB Jabodetabek Indonesia
1 Jakarta Utara SSB Indonesia Muda
SSB Jakarta North City (JNC) 2 Jakarta Selatan SSB Ricky Yakobi
SSB UMS SSB Andi Lala SSB Star Shadow SSB Gor Ragunan
3. Jakarta Barat SSB Garec’s
4. JakartaTimur SSB Bina Taruna
SSB Persigawa SSB Bintang Fajar SSB Tunas Taruna SSB Buperta
SSB ABC Wira Yudha
5. Jakarta Pusat SSB SSI ARSENAL
SSB GSMB
SSB Aslob Apacinti
SSB Bintang Muda Senayan SSB Laskar Muda FC
SSB Mutiara Cempaka SSB Jayakarta SSB PAM Jaya SSB BMPU 6. Depok SSB Metro-Depok SSB Pelita Jaya SSB Sparta
7. Bekasi SSB Bara Mega
SSB Two Touch SSB Tunas Patriot SSB Bintang RDH SSB Red Ball SSB Garuda Putra
8. Tangerang SSB Bentang Muda
SSB Bitung Jaya SSB Tangerang Raya SSB Putra Melati SSB Karya Muda SSB Villa 2000
SSB Abstraxs Indonesia SSB Tunas Muda
9. Bogor SSB Indocement
SSB Putra Putra Agung SSB Cibinong Putra SSB Kabomania SSB Pespex
SSB Tunasm Porcis SSB Angkasa
Sumber. ASSBI (Asosiasi Sekolah Sepak Bola Indonesia.
I.2 Maksud dan Tujuan
Maksud perencanaan dan perancangan Akademi Sepak Bola di kawasan Duri Kosambi adalah untuk menghadirkan Akademi Sepak Bola dengan konsep dan fasilitas modern mengacu pada sistem struktur bentang lebar yang menyediakan kebutuhan akan kenyamanan dan penunjang aktivitas atlet baik atlet yang berlatih intensif maupun yang tidak.. Fisiknya diupayakan tampil menarik dan modern namun tetap menyesuaikan dengan kondisi fisik kawasan disekitarnya.
Sementara tujuan perancangannya adalah menciptakan pusat pelatihan atlet sepak bola yang menyesuaikan dengan kebutuhan, ruang gerak dan aktivitas atlet sehingga membuat atlet merasa nyaman baik secara fisik maupun psikologis
I.3 Lingkup Pembahasan
Karya tulis ini hanya akan membahas permasalahan yang berkaitan dengan proses perencanaan dan perancangan Akademi Sepak Bola di Jakarta Barat dengan solusi pengembangan Teknologi pada Arsitektur, khususnya Sistem Strukutr Bentang Lebar (Wide Span Structure),
I.4 Skematika Pembahasan
Sistematika pembahasan yaitu karya tulis yang mengawali proses perencanaan dan perancangan Penerapan Sistem Struktur Bentang Lebar pada
Akademi Sepak Bola di Jakarta Barat disusun dalam beberapa bab dengan
sistematika pembahasan sebagai berikut : BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang perlunya didirikan Penerapan Sistem Struktur Bentang
Lebar pada Akademi Sepak Bola di Jakarta Barat, latar belakang pemilihan topik
pengembangan teknologi arsitektur, maksud dan tujuan didirikan akademi sepak bola, lingkup dan metode pembahasan perencanaan dan perancangan akademi sepak bola, sistematika pembahasannya, serta kerangka pemikiran proses perencanaan dan perancangan akademi sepak bola.
BAB II
TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI
Tinjauan teoritis umum terhadap proyek wisma atlet dan tinjauan khusus mengenai topik/tema pengembangan teknologi sebagai pendekatan perancangan arsitektur, disertai beberapa studi literatur dan studi kasus lapangan terhadap proyek sejenis sebagai pembanding yang relevan.
BAB III
PERMASALAHAN
Identifikasi dan rumusan permasalahan-permasalahan yang timbul berkenaan dengan aspek manusia, aspek lingkungan, dan juga aspek bangunan. BAB IV
ANALISA
Analisa permasalahan dalam beberapa aspek yang dirumuskan melalui pendekatan perancangan dan topik pengembangan teknologi. Dari analisa nantinya akan dihasilkan solusi atau konsep perancangan yang diterapkan sebagai landasan dalam merencanakan dan merancang bangunan, lansekap, dan lingkungannya. BAB V
KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
Konsep perancangan sebagai hasil analisa dan solusi terhadap permasalahan yang telah diidentifikasi dan dirumuskan pada bagian permasalahan. Konsep perancangan merupakan dasar/landasan perencanaan dan perancangan arsitektur sehingga karya arsitektur menjadi bernilai baik dan benar, indah, kuat, dan fungsional. Konsep perancangan dilengkapi dengan skematik desain sebagai alur pemikiran dalam perancangan.
I.5 Kerangka Berpikir
Sebagai bagian dari perencanaan dan perancangan, diperlukan sebuah kerangka berpikir yang menjadi acuan dari awal perancangan hingga akhir. Kerangka berpikir yang digunakan dalam perancangan Akademi sepak bola ini seperti :
Latar Belakang
Kurangnya Fasilitas Penunjang Sepak Bola di Indonesia (Jakarta Barat)
Maksud dan Tujuan
Memberikan wadah yang dapat memfasilitasi kebutuhan sepak bola bagi anak anak berbakat.
Tinjauan Khusus
Tema : Pengambangan Teknologi
Bentang Lebar
Studi Banding
Sekolah Sepak Bola di Jakarta Sistem Struktur Bentang Lebar
Permasalahan Manusia Bangunan Lingkungan Analisa Manusia Bangunan Lingkungan Konsep Perancangan
Hasil dari analisa permasalahan yang ada Perancangan Skematik Sesain F e e d B a c k Tinjauan Umum
Judul & Topik
Definisi Akademi Sepak Bola Pengebangan Teknologi
Sumber : Dokumen Pribadi
METODE PENELITIAN
Menggunakan metode penelitian menganalisa dari data yang telah ada, lalu mencari tau material yang dapat digunakan lalu digabung dengan rumusan sebagai pendukung perhitungan.
HASIL DAN BAHASAN
Permasalahan dianalisis dengan berdasarkan pada metode G. Broadbent, sebagai pendekatan arsitektur yang berisi pembahasan mengenai aspek manusia, aspek bangunan dan aspek lingkungan.
Analisis Aspek Lingkungan
Akademi Sepak Bola yang akan dibangun pada daerah Duri Kosambi ini merupakan sebuah bangunan fungsi yang akan diisi oleh siswa-siswa bertalenta sepak bola. Kegiatan pelatihan dan pembelajaran ini manjadi sangat maksimal apabila didukung dengan lingkungan sekitar tapak bangunan itu pula, oleh sebab itu, analisis akan lingkungan sekitar tapak harus dilakukan.
Pembahasan analisis Lingkungan akan dibagi menjadi beberapa poin, antara lain :
Analisis Kondisi Tapak
Beberapa poin-poin yang akan dibahas dalam analisis kondisi tapak antara lain : Peraturan pada tapak
Lokasi Tapak : Jl. Kresek Raya, Duri Kosambi Kembangan JakartaBarat • Luas Lahan : 29.140,7 m2
• KDB : 60%
• KLB : 1,8
Luas total bangunan yang boleh dibangun : 1,8 x 17.484,42 = 31.471,956 m2 • Ketinggian Maksimum : 4
• Batas Area Lahan :
• Peruntukan Lahan : Spd
Kegiatan Sekitar Tapak
Utara : Lahan Kosong - Jalan Kresek Raya Timur : Pemukiman Duri Kosambi
Barat : Lahan Kosong
Selatan : Lahan Kosong/Pemukiman Duri Kosambi
Gambar 4.1 Kegiatan sekitar tapak
Sumber : Google Earth
Analisa Lingkungan Tapak
Tapak Pemukiman dan usaha Pemukiman Pemukiman Lahan Kosong Lahan Kosong
Tabel 4.1 Tabel Analisis Lingkungan
No Gambar Analisa Keterangan
1. Analisis Matahari Berdasarkan pengamatan dan lokasi,
maka pergerakan matahari akan terjadi seperti gambar analisa di samping. Hal ini akan mempengaruhi bagaimana orientasi massa bangunan berdasarkan arah datang cahaya dan panas matahari.
Berdasarkan Mahoney Theory, sebuah bangunan dapat me-reduce panas matahari dengan menempatkan axis bangunan ke arah timur dan barat tapak sehingga bagian yang terkena panas matahari sangatlah minim.
Dengan mengacu pada teori itu, maka massa bangunan secara garis besar akan seperti pada gambar analisa di samping. Timur
Barat
Timur Barat
Akademi ini dilengkapi dengan lapangan sepak bola, dan dengan merespon arah datangnya sinar matahari, maka orientasi lapangan yang paling baik adalah memanjang dari utara ke selatan.
(lapangan dan bangunan memiliki toleransi kemiringan orientasi kurang lebih hingga 15 derajat)
2 Analisis Pencapaian Tapak dan Entrance
Analisis pencapaian dilakukan dengan mangamati akses yang paling kuat atau merupakan jalan utama. Pada tapak ini, Jalan Kresek raya.
Timur Barat
Jl. Kresek raya.
Menuju Puri, Daan Mogot -›
Menuju Tangerang ‹-
Dengen melihat pola sirkulasi jalan raya, maka pemilihan entrance pada utara tapak yang berbatasan dengan jalan raya merupakan alternatif yang tepat.
Namun terdapat alternatif kedua yang dapat digunakan apabila memiliki konsep zoning private dibagian depan untuk kendaraan sehingga area “hijau” akan maksimal hanya dengan jalur pejalan kaki.
3 Analisis Kebisingan Tapak berada pada Lahan Kosong yang dikelilingi Pemukiman warga, namun lahan kosong existing sangat luas yang mengakibatkan sumber kebisingan minim bagi tapak.
Sumber kebisingan yang pertama tercipta dari jalan raya di depan tapak yang sebetulnya bukan jalan utama kawasan itu.
Sumber kebisingan yang ke dua adalah tercipta dari pemukiman di sebelah barat tapak. Masuk Keluar Jalan Raya Pemukiman Masuk Keluar
Analisis kebisingan ini berlaku tidak hanya dari lingkungan ke tapak, namun dari tapak ke lingkungan.
Dari analisis kebisingan tersebut maka diambil sebuah solusi yaitu memberi jarak dari jalan sehingga kebisingan dapat di minimalisir, dan yang berikutnya adalah memberi vegetasi rapat di bagian barat tapak yang berperan sebagai Buffer dari bising baik dari pemukiman maupun yang menuju ke pemukiman.
4 Analisa View
a. Dari luar tapak ke dalam tapak
Tapak berdiri di lahan kosong yang cukup luas dengan perbatasan pemukiman di seklilingnya dengan jarak yang cukup jauh.
Dengan analisis view tapak dari luar, pak terlihat jelas dari arah Utara, Barat dan Barat daya tapak. Sedangkan arah timur kurang begitu terlihat jelas dikarenakan jarak dengan pemukiman cukup dekat.
b. dari dalam tapak ke luar tapak Untuk view dari dalam tapk keluar tapak, sebagian besar arah keluar cukup bagus.
Memberi jarak dari jalan Pohon sebagai Noise Buffer View dari arah jalan kresek Arah dari tangerang
Pada bagian Utara hingga Barat Daya tapak memiliki potensi untuk view keluar karena berbatasan dengan lahan kosong. Kebalikan dari arah utara hingga barat daya, dari arah selatan hingga timur laut view tapak langsung terhalangi tembok pembatas pemukiman, sehingga nilai view ke arah tersebut kurang.
5 Analisis angin secara menyeluruh
menunjukkan bahwa angin bertiup dengan arah yang relatif berbeda. Namun dengan study banding tapak, angin dapat dirasakan dari arah timur laut ke arah barat daya pada tapak ini.
Hal ini menunjukkan bahwa bukaan guna menangkap angin ditekankan pada sisi Timur Laut dan Barat Daya.
Struktur Bagian Bawah ( Sub Structure)
Sub structure adalah struktur dari bangunan yang menahan beban dari atas
ke bawah, bisa juga disebut sebagai kaki dari bangunan tersebut. Perbandingan beberapa jenis sub structure :
Tabel 4.6 Tabel analisis sub structure
Jenis Pondasi Kelebihan Kekurangan
Batu kali Mudah dikerjakan
Dapat berupa pondasi
Lajur dan setempat
Kekuatan beban terbatas
Beton bertulang Mudah dikerjakan Dapat berupa pondasi
Lajur dan setempat
Kekuatan beban terbatas
Tiang Pancang Menahan beban
besar Pemasangan relatif cepat Kualitas bahan terjaga Biaya besar Menimbulkan bising
Perlu arat berat
Bore pile Menahan beban
cukup besar
Biaya relatif besar
rumit
Waktu nya lama
Berdasarkan Tabel Sub structure di atas, Sistem Sub Structure yang digunakan Akademi Sepak Bola ini adalah Tiang Pancang. Pondasi Tiang Pancang digunakan berdasarkan efisiensi waktu yang digunakan dalam proses pembangunan dan pondasi tiang pancang dapat menerima beban yang relatif sangat besar, serta pondasi ini dapat berkombinasi dengan upper structure yang beranke ragam. Akademi Sepak Bola merupakan bangunan dengan multi fungsi, sehingga, struktur yang digunakan dapat lebih dari satu jenis struktur.
Struktur Bagian Atas (Upper Structure)
Upper-structure merupakan struktur utama yang bertugas untuk menerima
seluruh beban hidup atau beban lateral yang diterimanya untuk diterukan pada pondasi. Berikut tabel perbandingan beberapa jenis sistem upper structure :
Tabel 4.7 Tabel Analisis upper structure
Jenis Struktur Kelebihan Kekurangan
Portal
(kolom dan balok)
kekakuan cukup
fleksibel dalam penataan interior unit wisma atlet
struktur sederhana dan ringan
dimensi relatif besar untuk bentang lebar
trafe kolom relatif kecil
Dinding pemikul kekakuan tinggi
material beton pada bidang datar dapat mereduksi suara
Memipih sesuai ruang (efisiensi)
Waktu pemasangan cepat
penampilan masif
Biaya yang cukup besar
Harus terjadi banyak penyesuaian dengan barang dari pabrik
Struktur baja (balok, rangka, grid, dan slab)
pemakaian bahan sedikit dan berupa prefab
waktu pengerjaan cepat
dapat digunakan untuk bentang lebar
bahan baja kuat tarik relatif kurang ekonomis bagi wisma atlet
korosi
Struktur bentang lebar (baja, balon, hybrid, dll)
• Bentuk-bentuk yang impresif dan fleksibel (struktur kabel, membran, shell,dsb) • Cocok untuk ruangan
berbentang lebar
• Tidak cocok untuk ruang-ruang yang sangat fungsional • Konstruksi pabrikasi • Cenderung mahal
Setelah melihat tabel Upper Structure di atas, maka sistem struktur atas yang cocok untuk diaplikasikan pada Akademi Sepak Bola adalah Bentang Lebar dan Portal. Sistem struktur bentang lebar merupakan sistem struktur yang digunakan bagi wadah kegiatan yang membutuhkan space luas tanpa adanya penghalang. Hal
ini merupakan suatu bentuk kesesuaian dengan fungsi akademi yang memiliki lapangan latihan. Oleh karena itu sistem struktur bentang lebar cocok untuk digunakan pada akademi sepak bola. Sedangkan sistem portal adalah sistem yang yang sangat cocok digunakan pada bangunan dengan fungsi pasti, sehinggacocok dengan fungsi akademis bangunan.
Penentuan Titik Keluar-Masuk Tapak
Setelah menganalisa jalur pencapaian yang ada pada lingkungan sekitar tapak, maka perencanaan titik entrance dan exit dapat dibuat. Dengan memanfaatkan jalur utama yaitu arah dari Jalan Kresek raya maka Entrance dan Exit tapak akan seperti :
Gambar 5.2 penentuan titik keluar-masuk tapak berdampingan
Entrance Exit
Perencanaan Zoning Vertical
Gambar 5.3 Zoning vertikal
Secara garis besar, zoning vertikal akademi akan dibagi menjadi sepeti berikut. Membagi fungsi yang berbeda menjadi suatu kesatuan dengan tetap memadukan unsur hubungan kebutuhan yang ada dalam sebuah Akademi Sepak Bola.
Tabel 5.1 Tabel Konsep
No Konsep Massa Keterangan
1 Bentuk tapak merupakan
segi 6 tak beraturan yang berbatasan langsung dengan jalan di barat tapak.
Lapangan Akademi Lobby + Office Hunian Akademi Service Lapangan Indoor
2
Tapak dibagi berdasarkan zoning fungsi yang menjadi dasar perancangan dan peletakan bangunan seperti gambar di samping
3 Massa hunian dan akademi
terbangun berdasarkan zoning yang telah ada dan mengadaptasi bentuk dari fungsi yang sudah di analisa
4 Facade dan penutup
bangunan akademi sebagai bangunan utama dibuat dinamis dengan sentuhan sudut lengkung yang mengesankan tidak kaku pada bangunan yang berdasarkan fungsinya merupakan bangunan kaku.
Gambar 5.4 Site Plan Awal
Lapangan Hunian
Akademi Road
Sistem Struktur
Sistem Struktur yang digunakan adalah sistem struktur Bentang Lebar Portal yang berkombinasi secara 2 fungsi.
Kolom utama yang menerima pembebanan utuh dari balok area yang juga sebagai kolom utama area sebagai bentang lebar portal yang menjadi atap bangunan akademi.
SIMPULAN DAN SARAN
Dari penelitian yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa penyesuaian fungsi dari bangunan serta pemilihan konstruksi , dapat berguna maksimal untuk kegiatan penggunanya.
Dengan berkembangnya banyak teknologi di zaman sekarang ini, mengakibatkan banyaknya aktifitas yang ditunjang olehnya sehingga pemilihan konstruksi serta jenis bahan apa yang dipakai sangatlah penting, dan hal ini pun berhubungan kuat dengan perkembangan arsitektur.Dengan begitu peranan arsitek dalam mewujudkan bangunan yang menggunakan teknologi serta memfasilitasi kegiatan pengguna sangatlah penting, guna meningkatkan kualitas asitektur yang ada.
REFERENSI
Neufert Ernest , Sunarto Tjahjadi (1996) Data Arsitek Jilid 1. Jakarta Neufert Ernest , Sunarto Tjahjadi (1996) Data Arsitek Jilid 2. Jakarta Neufert Ernest , Sunarto Tjahjadi (1996) Data Arsitek Jilid 3. Jakarta
Heino engel (2009) Tragsysteme / structure Systems. 4th edition. Hatje Verlag. Ostfildern – Ruit
Wolfgang schueller (1983). Horizontal-span Building structures. 1st edition. John wiley & sons, inc. New york
Daniel l schodeck (1991). Struktur. 1st Edition. Pt eresco . Bandung.
Brookes, Alan j dan Chrish Grech. Das Detail in der High-Tech- Architektur.1991.Germany
Sekolah Sepak Bola Arsenal, //http: Arsenalindonesia.com English Soccer School, Kembangan. Englishsoccerschool.com Manchester United Soccer School. Manutdsoccerschools.com
Fedderation Internationale de Football Association Fifa.com
RIWAYAT PENULIS
Raditya lahir di Surakarta pada 20 April1990.
Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Arsitektur pada tahun 2012.