• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKADEMI SEPAK BOLA DI JAKARTA BARAT DENGAN PENDEKATAN SISTEM STRUKTUR BENTANG LEBAR HYBRID

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "AKADEMI SEPAK BOLA DI JAKARTA BARAT DENGAN PENDEKATAN SISTEM STRUKTUR BENTANG LEBAR HYBRID"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

AKADEMI SEPAK BOLA DI JAKARTA BARAT

DENGAN PENDEKATAN SISTEM STRUKTUR

BENTANG LEBAR HYBRID

Raditya, Ir. Welly Wangidjaja MT, Renhata Katili ST., M.Eng

Bina Nusantara University, Pertamina Raya no.51 Komplek Pertamina Pondok Ranji, Ciputat, (021) 7408085, [email protected]

ABSTRAK

ABSTRAK

Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat digemari oleh masyarakat luas. Penggemar olahraga ini terdiri dari seluruh usia dan seluruh tingkat ekonomi, hal ini menunjukkan betapa sepak bola memiliki potensi yang sangat baik apabila dikembangkan dengan tepat.Dalam ranking FIFA ( Fedderation Internationale de Football Association) yang ter update Februari 2012, Indonesia menduduki ranking ke 146 dunia dibawah beberapa negera tetangga Indonesia itu sendiri. Hal ini dilihat dari seluruh penilaian pertandingan bahkan fasilitas sepakbola standar internasional yang dimiliki oleh Indonesia. Kondisi seperti ini merupakan bentuk kurangnya usaha dalam meningkatkan pembinaan talenta sepakbola di negara Indonesia. Oleh sebab itu, adanya fasilitas pembinaan yang baik dan mendukung sangatlah dibutuhkan.

Dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat di masa sekarang ini. Pada kasus Akademi Sepak Bola , teknologi diambil sebagai tema yang mendukung atas perancangan bangunan ini. Terdapatnya lapangan sepak bola sebagai unsur utama akademi , maka penggunaan teknologi berusaha untuk menjadikan lapangan itu sebuah fasilitas yang maksimal dapat digunakan sebagai wadah kegiatan pelaku akademi ini. Seperti yang kita ketahui, adanya lapangan memungkinkan struktur yang digunakan pada bangunan ini terdapat struktur Bentang Lebar yang memiliki karakteristik yang memungkinkan tidak adanya kolom dalam jarak yang relatif besar. Karakteristik struktur bentang lebar menjadi poin utama dalam perancangan poyek ini.

(2)

ABSTRACT

Football is one sport that is favored by the public. Sports fans are comprised of all ages and all economic levels, it shows how football has excellent potential if developed properly.In the FIFA rankings (Fedderation Internationale de Football Association) which was updated in February 2012, Indonesia ranked the world's 146 countries under some neighboring Indonesia itself. It is seen from the entire judgment even match the international standard soccer facility owned by Indonesia. This condition is a form of lack of effort in improving coaching football talent in the country of Indonesia. Therefore, the existence of good facilities and coaching support is desperately needed.

With the increasingly rapid development of technology in today's times.In the case of Football Academy, the technology is taken as a theme that supports the design of the building. The presence of a football field as the main element of the academy, then the use of technology it seeks to make the field a maximum of facilities that can be used as a container activity academy players.As we know, the field allows the structures used in building structures have wide spans that have characteristics that allow the absence of a column in a relatively large distance. Spans the width of the characteristic structure of a main point in the design of this poyek.

(3)

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Sepak bola merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat digemari oleh masyarakat luas. Penggemar olahraga ini terdiri dari seluruh usia dan seluruh tingkat ekonomi, hal ini menunjukkan betapa sepak bola memiliki potensi yang sangat baik apabila dikembangkan dengan tepat.

Dalam ranking FIFA ( Fedderation Internationale de Football Association) yang ter update Februari 2012, Indonesia menduduki ranking ke 146 dunia dibawah beberapa negera tetangga Indonesia itu sendiri. Hal ini dilihat dari seluruh penilaian pertandingan bahkan fasilitas sepakbola standar internasional yang dimiliki oleh Indonesia. Kondisi seperti ini merupakan bentuk kurangnya usaha dalam meningkatkan pembinaan talenta sepakbola di negara Indonesia.

Tidak hanya untuk intern Indonesia, pembinaan sepakbola menjadi perhatian Internasional, hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya klub Eropa yang membuka Soccer Club, Soccer Camp atau Soccer Academy di Indonesia. Hal ini menjadi ajang pencarian talenta dengan biaya relatif murah bagi klub-klub besar Eropa tersebut.

Klub besar Eropa tentunya telah melihat sepak terjang negara-negara Asia dan tentu saja Asia Tenggara. Indonesia memiiliki kurang lebih 50 Sekolah Sepak Bola independen yang tergabung dalam ASSBI (Asosiasi Sekolah Sepak Bola Indonesia), namun fasilitas yang lengkap dan mencukupi untuk perkembangan talenta sangatlah minim, sehingga tujuan dari pengembangan itu sendiri menjadi kendala.

Tabel 1.1 Tabel Data SSB Jabodetabek Indonesia

(4)

1 Jakarta Utara SSB Indonesia Muda

SSB Jakarta North City (JNC) 2 Jakarta Selatan SSB Ricky Yakobi

SSB UMS SSB Andi Lala SSB Star Shadow SSB Gor Ragunan

3. Jakarta Barat SSB Garec’s

4. JakartaTimur SSB Bina Taruna

SSB Persigawa SSB Bintang Fajar SSB Tunas Taruna SSB Buperta

SSB ABC Wira Yudha

5. Jakarta Pusat SSB SSI ARSENAL

SSB GSMB

SSB Aslob Apacinti

SSB Bintang Muda Senayan SSB Laskar Muda FC

(5)

SSB Mutiara Cempaka SSB Jayakarta SSB PAM Jaya SSB BMPU 6. Depok SSB Metro-Depok SSB Pelita Jaya SSB Sparta

7. Bekasi SSB Bara Mega

SSB Two Touch SSB Tunas Patriot SSB Bintang RDH SSB Red Ball SSB Garuda Putra

8. Tangerang SSB Bentang Muda

SSB Bitung Jaya SSB Tangerang Raya SSB Putra Melati SSB Karya Muda SSB Villa 2000

(6)

SSB Abstraxs Indonesia SSB Tunas Muda

9. Bogor SSB Indocement

SSB Putra Putra Agung SSB Cibinong Putra SSB Kabomania SSB Pespex

SSB Tunasm Porcis SSB Angkasa

Sumber. ASSBI (Asosiasi Sekolah Sepak Bola Indonesia.

I.2 Maksud dan Tujuan

Maksud perencanaan dan perancangan Akademi Sepak Bola di kawasan Duri Kosambi adalah untuk menghadirkan Akademi Sepak Bola dengan konsep dan fasilitas modern mengacu pada sistem struktur bentang lebar yang menyediakan kebutuhan akan kenyamanan dan penunjang aktivitas atlet baik atlet yang berlatih intensif maupun yang tidak.. Fisiknya diupayakan tampil menarik dan modern namun tetap menyesuaikan dengan kondisi fisik kawasan disekitarnya.

Sementara tujuan perancangannya adalah menciptakan pusat pelatihan atlet sepak bola yang menyesuaikan dengan kebutuhan, ruang gerak dan aktivitas atlet sehingga membuat atlet merasa nyaman baik secara fisik maupun psikologis

(7)

I.3 Lingkup Pembahasan

Karya tulis ini hanya akan membahas permasalahan yang berkaitan dengan proses perencanaan dan perancangan Akademi Sepak Bola di Jakarta Barat dengan solusi pengembangan Teknologi pada Arsitektur, khususnya Sistem Strukutr Bentang Lebar (Wide Span Structure),

I.4 Skematika Pembahasan

Sistematika pembahasan yaitu karya tulis yang mengawali proses perencanaan dan perancangan Penerapan Sistem Struktur Bentang Lebar pada

Akademi Sepak Bola di Jakarta Barat disusun dalam beberapa bab dengan

sistematika pembahasan sebagai berikut : BAB I

PENDAHULUAN

Latar belakang perlunya didirikan Penerapan Sistem Struktur Bentang

Lebar pada Akademi Sepak Bola di Jakarta Barat, latar belakang pemilihan topik

pengembangan teknologi arsitektur, maksud dan tujuan didirikan akademi sepak bola, lingkup dan metode pembahasan perencanaan dan perancangan akademi sepak bola, sistematika pembahasannya, serta kerangka pemikiran proses perencanaan dan perancangan akademi sepak bola.

BAB II

TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI

Tinjauan teoritis umum terhadap proyek wisma atlet dan tinjauan khusus mengenai topik/tema pengembangan teknologi sebagai pendekatan perancangan arsitektur, disertai beberapa studi literatur dan studi kasus lapangan terhadap proyek sejenis sebagai pembanding yang relevan.

(8)

BAB III

PERMASALAHAN

Identifikasi dan rumusan permasalahan-permasalahan yang timbul berkenaan dengan aspek manusia, aspek lingkungan, dan juga aspek bangunan. BAB IV

ANALISA

Analisa permasalahan dalam beberapa aspek yang dirumuskan melalui pendekatan perancangan dan topik pengembangan teknologi. Dari analisa nantinya akan dihasilkan solusi atau konsep perancangan yang diterapkan sebagai landasan dalam merencanakan dan merancang bangunan, lansekap, dan lingkungannya. BAB V

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Konsep perancangan sebagai hasil analisa dan solusi terhadap permasalahan yang telah diidentifikasi dan dirumuskan pada bagian permasalahan. Konsep perancangan merupakan dasar/landasan perencanaan dan perancangan arsitektur sehingga karya arsitektur menjadi bernilai baik dan benar, indah, kuat, dan fungsional. Konsep perancangan dilengkapi dengan skematik desain sebagai alur pemikiran dalam perancangan.

I.5 Kerangka Berpikir

Sebagai bagian dari perencanaan dan perancangan, diperlukan sebuah kerangka berpikir yang menjadi acuan dari awal perancangan hingga akhir. Kerangka berpikir yang digunakan dalam perancangan Akademi sepak bola ini seperti :

(9)

Latar Belakang

Kurangnya Fasilitas Penunjang Sepak Bola di Indonesia (Jakarta Barat)

Maksud dan Tujuan

Memberikan wadah yang dapat memfasilitasi kebutuhan sepak bola bagi anak anak berbakat.

Tinjauan Khusus

Tema : Pengambangan Teknologi

Bentang Lebar

Studi Banding

Sekolah Sepak Bola di Jakarta Sistem Struktur Bentang Lebar

Permasalahan Manusia Bangunan Lingkungan Analisa Manusia Bangunan Lingkungan Konsep Perancangan

Hasil dari analisa permasalahan yang ada Perancangan Skematik Sesain F e e d B a c k Tinjauan Umum

Judul & Topik

Definisi Akademi Sepak Bola Pengebangan Teknologi

(10)

Sumber : Dokumen Pribadi

METODE PENELITIAN

Menggunakan metode penelitian menganalisa dari data yang telah ada, lalu mencari tau material yang dapat digunakan lalu digabung dengan rumusan sebagai pendukung perhitungan.

HASIL DAN BAHASAN

Permasalahan dianalisis dengan berdasarkan pada metode G. Broadbent, sebagai pendekatan arsitektur yang berisi pembahasan mengenai aspek manusia, aspek bangunan dan aspek lingkungan.

Analisis Aspek Lingkungan

Akademi Sepak Bola yang akan dibangun pada daerah Duri Kosambi ini merupakan sebuah bangunan fungsi yang akan diisi oleh siswa-siswa bertalenta sepak bola. Kegiatan pelatihan dan pembelajaran ini manjadi sangat maksimal apabila didukung dengan lingkungan sekitar tapak bangunan itu pula, oleh sebab itu, analisis akan lingkungan sekitar tapak harus dilakukan.

Pembahasan analisis Lingkungan akan dibagi menjadi beberapa poin, antara lain :

Analisis Kondisi Tapak

Beberapa poin-poin yang akan dibahas dalam analisis kondisi tapak antara lain : Peraturan pada tapak

Lokasi Tapak : Jl. Kresek Raya, Duri Kosambi Kembangan JakartaBarat • Luas Lahan : 29.140,7 m2

• KDB : 60%

(11)

• KLB : 1,8

Luas total bangunan yang boleh dibangun : 1,8 x 17.484,42 = 31.471,956 m2 • Ketinggian Maksimum : 4

• Batas Area Lahan :

• Peruntukan Lahan : Spd

Kegiatan Sekitar Tapak

Utara : Lahan Kosong - Jalan Kresek Raya Timur : Pemukiman Duri Kosambi

Barat : Lahan Kosong

Selatan : Lahan Kosong/Pemukiman Duri Kosambi

Gambar 4.1 Kegiatan sekitar tapak

Sumber : Google Earth

Analisa Lingkungan Tapak

Tapak Pemukiman dan usaha Pemukiman Pemukiman Lahan Kosong Lahan Kosong

(12)

Tabel 4.1 Tabel Analisis Lingkungan

No Gambar Analisa Keterangan

1. Analisis Matahari Berdasarkan pengamatan dan lokasi,

maka pergerakan matahari akan terjadi seperti gambar analisa di samping. Hal ini akan mempengaruhi bagaimana orientasi massa bangunan berdasarkan arah datang cahaya dan panas matahari.

Berdasarkan Mahoney Theory, sebuah bangunan dapat me-reduce panas matahari dengan menempatkan axis bangunan ke arah timur dan barat tapak sehingga bagian yang terkena panas matahari sangatlah minim.

Dengan mengacu pada teori itu, maka massa bangunan secara garis besar akan seperti pada gambar analisa di samping. Timur

Barat

Timur Barat

(13)

Akademi ini dilengkapi dengan lapangan sepak bola, dan dengan merespon arah datangnya sinar matahari, maka orientasi lapangan yang paling baik adalah memanjang dari utara ke selatan.

(lapangan dan bangunan memiliki toleransi kemiringan orientasi kurang lebih hingga 15 derajat)

2 Analisis Pencapaian Tapak dan Entrance

Analisis pencapaian dilakukan dengan mangamati akses yang paling kuat atau merupakan jalan utama. Pada tapak ini, Jalan Kresek raya.

Timur Barat

Jl. Kresek raya.

Menuju Puri, Daan Mogot -›

Menuju Tangerang ‹-

(14)

Dengen melihat pola sirkulasi jalan raya, maka pemilihan entrance pada utara tapak yang berbatasan dengan jalan raya merupakan alternatif yang tepat.

Namun terdapat alternatif kedua yang dapat digunakan apabila memiliki konsep zoning private dibagian depan untuk kendaraan sehingga area “hijau” akan maksimal hanya dengan jalur pejalan kaki.

3 Analisis Kebisingan Tapak berada pada Lahan Kosong yang dikelilingi Pemukiman warga, namun lahan kosong existing sangat luas yang mengakibatkan sumber kebisingan minim bagi tapak.

Sumber kebisingan yang pertama tercipta dari jalan raya di depan tapak yang sebetulnya bukan jalan utama kawasan itu.

Sumber kebisingan yang ke dua adalah tercipta dari pemukiman di sebelah barat tapak. Masuk Keluar Jalan Raya Pemukiman Masuk Keluar

(15)

Analisis kebisingan ini berlaku tidak hanya dari lingkungan ke tapak, namun dari tapak ke lingkungan.

Dari analisis kebisingan tersebut maka diambil sebuah solusi yaitu memberi jarak dari jalan sehingga kebisingan dapat di minimalisir, dan yang berikutnya adalah memberi vegetasi rapat di bagian barat tapak yang berperan sebagai Buffer dari bising baik dari pemukiman maupun yang menuju ke pemukiman.

4 Analisa View

a. Dari luar tapak ke dalam tapak

Tapak berdiri di lahan kosong yang cukup luas dengan perbatasan pemukiman di seklilingnya dengan jarak yang cukup jauh.

Dengan analisis view tapak dari luar, pak terlihat jelas dari arah Utara, Barat dan Barat daya tapak. Sedangkan arah timur kurang begitu terlihat jelas dikarenakan jarak dengan pemukiman cukup dekat.

b. dari dalam tapak ke luar tapak Untuk view dari dalam tapk keluar tapak, sebagian besar arah keluar cukup bagus.

Memberi jarak dari jalan Pohon sebagai Noise Buffer View dari arah jalan kresek Arah dari tangerang

(16)

Pada bagian Utara hingga Barat Daya tapak memiliki potensi untuk view keluar karena berbatasan dengan lahan kosong. Kebalikan dari arah utara hingga barat daya, dari arah selatan hingga timur laut view tapak langsung terhalangi tembok pembatas pemukiman, sehingga nilai view ke arah tersebut kurang.

5 Analisis angin secara menyeluruh

menunjukkan bahwa angin bertiup dengan arah yang relatif berbeda. Namun dengan study banding tapak, angin dapat dirasakan dari arah timur laut ke arah barat daya pada tapak ini.

Hal ini menunjukkan bahwa bukaan guna menangkap angin ditekankan pada sisi Timur Laut dan Barat Daya.

(17)

Struktur Bagian Bawah ( Sub Structure)

Sub structure adalah struktur dari bangunan yang menahan beban dari atas

ke bawah, bisa juga disebut sebagai kaki dari bangunan tersebut. Perbandingan beberapa jenis sub structure :

Tabel 4.6 Tabel analisis sub structure

Jenis Pondasi Kelebihan Kekurangan

Batu kali Mudah dikerjakan

Dapat berupa pondasi

Lajur dan setempat

Kekuatan beban terbatas

Beton bertulang Mudah dikerjakan Dapat berupa pondasi

Lajur dan setempat

Kekuatan beban terbatas

Tiang Pancang Menahan beban

besar Pemasangan relatif cepat Kualitas bahan terjaga Biaya besar Menimbulkan bising

Perlu arat berat

Bore pile Menahan beban

cukup besar

Biaya relatif besar

(18)

rumit

Waktu nya lama

Berdasarkan Tabel Sub structure di atas, Sistem Sub Structure yang digunakan Akademi Sepak Bola ini adalah Tiang Pancang. Pondasi Tiang Pancang digunakan berdasarkan efisiensi waktu yang digunakan dalam proses pembangunan dan pondasi tiang pancang dapat menerima beban yang relatif sangat besar, serta pondasi ini dapat berkombinasi dengan upper structure yang beranke ragam. Akademi Sepak Bola merupakan bangunan dengan multi fungsi, sehingga, struktur yang digunakan dapat lebih dari satu jenis struktur.

Struktur Bagian Atas (Upper Structure)

Upper-structure merupakan struktur utama yang bertugas untuk menerima

seluruh beban hidup atau beban lateral yang diterimanya untuk diterukan pada pondasi. Berikut tabel perbandingan beberapa jenis sistem upper structure :

Tabel 4.7 Tabel Analisis upper structure

Jenis Struktur Kelebihan Kekurangan

Portal

(kolom dan balok)

 kekakuan cukup

 fleksibel dalam penataan interior unit wisma atlet

 struktur sederhana dan ringan

 dimensi relatif besar untuk bentang lebar

 trafe kolom relatif kecil

(19)

Dinding pemikul  kekakuan tinggi

 material beton pada bidang datar dapat mereduksi suara

 Memipih sesuai ruang (efisiensi)

 Waktu pemasangan cepat

 penampilan masif

 Biaya yang cukup besar

 Harus terjadi banyak penyesuaian dengan barang dari pabrik

Struktur baja (balok, rangka, grid, dan slab)

 pemakaian bahan sedikit dan berupa prefab

 waktu pengerjaan cepat

 dapat digunakan untuk bentang lebar

 bahan baja kuat tarik relatif kurang ekonomis bagi wisma atlet

 korosi

Struktur bentang lebar (baja, balon, hybrid, dll)

• Bentuk-bentuk yang impresif dan fleksibel (struktur kabel, membran, shell,dsb) • Cocok untuk ruangan

berbentang lebar

• Tidak cocok untuk ruang-ruang yang sangat fungsional • Konstruksi pabrikasi • Cenderung mahal

Setelah melihat tabel Upper Structure di atas, maka sistem struktur atas yang cocok untuk diaplikasikan pada Akademi Sepak Bola adalah Bentang Lebar dan Portal. Sistem struktur bentang lebar merupakan sistem struktur yang digunakan bagi wadah kegiatan yang membutuhkan space luas tanpa adanya penghalang. Hal

(20)

ini merupakan suatu bentuk kesesuaian dengan fungsi akademi yang memiliki lapangan latihan. Oleh karena itu sistem struktur bentang lebar cocok untuk digunakan pada akademi sepak bola. Sedangkan sistem portal adalah sistem yang yang sangat cocok digunakan pada bangunan dengan fungsi pasti, sehinggacocok dengan fungsi akademis bangunan.

Penentuan Titik Keluar-Masuk Tapak

Setelah menganalisa jalur pencapaian yang ada pada lingkungan sekitar tapak, maka perencanaan titik entrance dan exit dapat dibuat. Dengan memanfaatkan jalur utama yaitu arah dari Jalan Kresek raya maka Entrance dan Exit tapak akan seperti :

Gambar 5.2 penentuan titik keluar-masuk tapak berdampingan

Entrance Exit

(21)

Perencanaan Zoning Vertical

Gambar 5.3 Zoning vertikal

Secara garis besar, zoning vertikal akademi akan dibagi menjadi sepeti berikut. Membagi fungsi yang berbeda menjadi suatu kesatuan dengan tetap memadukan unsur hubungan kebutuhan yang ada dalam sebuah Akademi Sepak Bola.

Tabel 5.1 Tabel Konsep

No Konsep Massa Keterangan

1 Bentuk tapak merupakan

segi 6 tak beraturan yang berbatasan langsung dengan jalan di barat tapak.

Lapangan Akademi Lobby + Office Hunian Akademi Service Lapangan Indoor

(22)

2

Tapak dibagi berdasarkan zoning fungsi yang menjadi dasar perancangan dan peletakan bangunan seperti gambar di samping

3 Massa hunian dan akademi

terbangun berdasarkan zoning yang telah ada dan mengadaptasi bentuk dari fungsi yang sudah di analisa

4 Facade dan penutup

bangunan akademi sebagai bangunan utama dibuat dinamis dengan sentuhan sudut lengkung yang mengesankan tidak kaku pada bangunan yang berdasarkan fungsinya merupakan bangunan kaku.

Gambar 5.4 Site Plan Awal

Lapangan Hunian

Akademi Road

(23)

Sistem Struktur

Sistem Struktur yang digunakan adalah sistem struktur Bentang Lebar Portal yang berkombinasi secara 2 fungsi.

(24)

Kolom utama yang menerima pembebanan utuh dari balok area yang juga sebagai kolom utama area sebagai bentang lebar portal yang menjadi atap bangunan akademi.

SIMPULAN DAN SARAN

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa penyesuaian fungsi dari bangunan serta pemilihan konstruksi , dapat berguna maksimal untuk kegiatan penggunanya.

Dengan berkembangnya banyak teknologi di zaman sekarang ini, mengakibatkan banyaknya aktifitas yang ditunjang olehnya sehingga pemilihan konstruksi serta jenis bahan apa yang dipakai sangatlah penting, dan hal ini pun berhubungan kuat dengan perkembangan arsitektur.Dengan begitu peranan arsitek dalam mewujudkan bangunan yang menggunakan teknologi serta memfasilitasi kegiatan pengguna sangatlah penting, guna meningkatkan kualitas asitektur yang ada.

(25)

REFERENSI

Neufert Ernest , Sunarto Tjahjadi (1996) Data Arsitek Jilid 1. Jakarta Neufert Ernest , Sunarto Tjahjadi (1996) Data Arsitek Jilid 2. Jakarta Neufert Ernest , Sunarto Tjahjadi (1996) Data Arsitek Jilid 3. Jakarta

Heino engel (2009) Tragsysteme / structure Systems. 4th edition. Hatje Verlag. Ostfildern – Ruit

Wolfgang schueller (1983). Horizontal-span Building structures. 1st edition. John wiley & sons, inc. New york

Daniel l schodeck (1991). Struktur. 1st Edition. Pt eresco . Bandung.

Brookes, Alan j dan Chrish Grech. Das Detail in der High-Tech- Architektur.1991.Germany

Sekolah Sepak Bola Arsenal, //http: Arsenalindonesia.com English Soccer School, Kembangan. Englishsoccerschool.com Manchester United Soccer School. Manutdsoccerschools.com

Fedderation Internationale de Football Association Fifa.com

RIWAYAT PENULIS

Raditya lahir di Surakarta pada 20 April1990.

Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Arsitektur pada tahun 2012.

Gambar

Gambar 4.1 Kegiatan sekitar tapak
Tabel 4.1 Tabel Analisis Lingkungan
Tabel 4.6 Tabel analisis sub structure
Tabel 4.7 Tabel Analisis upper structure
+5

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi ini berjudul “ Pengaruh Latihan Countinous Running Terhadap Peningkatan VO2 Max Pada Pemain Sepak bola usia 15 17 Tahun. Di Akademi Salatiga Training Center” disusun

Pada penelitian ini, akan digunakan flowchart untuk penyajian algoritma di dalam perancangan sebuah aplikasi sistem rekomendasi tipikal posisi pemain sepak

 Sekolah sepak bola yang ada di Sumba Barat belum sesuai dengan standar yang ditetapkan dari PSSI dalam hal fasilitas dan kurikulum yang diberlakukan. SEKOLAH

Solusi yang diusulkan ialah dengan pembuatan sebuah sistem kompetisi sepak bola berbasis web menggunakan PHP dan MySQL sehingga dapat memberikan informasi mengenai

Objek penelitian ini merupakan The Jakmania Garis Keras yang memiliki loyalitas terhadap merek klub sepak bola Persija Jakarta.. Pada penelitian ini menggunakan metode

Populasi dalam penelitian ini seluruh Dosen tetap pada ke empat Akademi Keperawatan wilayah Jakarta Barat per April 2013 sebanyak 40 orang dosen tetap.Kriteria Sampel

Solusi yang ditawarkan agar sebuah turnament sepak bola dengan sistem gugur dapat berjalan dengan lebih cepat, lebih profesional, efisien dan meminimalisir segala bentuk

Perbedaan Program Fifa 11+ dengan Core Stability Exercise dan Pliometrik dalam Mengurangi Risiko Cedera pada Pemain Sepak Bola di Jakarta mendukung dalam permainan sepak bola untuk