• Tidak ada hasil yang ditemukan

Klasifikasi Gulma Berdasarkan Habitatnya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Klasifikasi Gulma Berdasarkan Habitatnya"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH MAKALAH

BIOLOGI GULMA BIOLOGI GULMA

KLASIFIKASI GULMA BERDASARKAN HABITATNYA

KLASIFIKASI GULMA BERDASARKAN HABITATNYA

KELOMPOK III KELOMPOK III

ABRAR

ABRAR BRATA BRATA JAYA JAYA H411 H411 11 11 261261 A.

A. RISMAYANI RISMAYANI SAPUTRI SAPUTRI H411 H411 11 11 265265 HILDA

HILDA S. S. H411 H411 11 11 262262 NURLAELA

NURLAELA HS HS H411 H411 11 11 278278 CINDY

CINDY YOHANA YOHANA SIGA SIGA H411 H411 11 11 293293

JURUSAN BIOLOGI JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam suatu areal pertanaman, kemunduran produksi merupakan hal yang sering terjadi. Salah satu faktor yang mempengaruhi kemunduran produksi adalah karena Adanya gangguan gulma. Gulma adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan pertanian karena dapat merugikan dalam hal menurunkan hasil produksi yang bisa dicapai oleh tanaman. Gulma merupakan tumbuhan yang tumbuh pada areal yang tidak dikehendaki, tumbuh pada areal pertanaman. Gulma secara langsung maupun tidak langsung merugikan tanaman budidaya. Pengenalan suatu jenis gulma dapat dilakukan dengan melihat keadaan morfologinya, habitatnya, dan bentuk pertumbuhanya. Berdasarkan keadaan morfologinya, dikenal gulma rerumputan (grasses), teki-tekian (sedges), dan berdaun lebar (board leaf).

Kehadiran gulma sebagai organisme pengganggu tanaman (OPT) pada lahan pertanian dapat mengakibatkan terjadinya kompetisi atau persaingan dengan tanaman pokok (tanaman budidaya) dalam hal penyerapan unsur-unsur hara,  penangkapan cahaya, penyerapan air dan ruang lingkup, mengotori kualitas  produksi pertanian, misalnya pengotoran benih oleh biji-biji gulma, dapat mengeluarkan zat atau cairan yang bersifat toksin (racun) serta sebagai tempat hidup atau inang tempat berlindungnya hewan-hewan kecil, insekta dan hama sehingga memungkinkan hewan-hewan tersebut dapat berkembang biak dengan

(3)

 baik, mengganggu kelancaran pekerjaan para petani, sebagai perantara atau sumber hama dan penyakit, mengganggu kesehatan manusia, menaikkan ongkos-ongkos usaha pertanian dan menurunkan produktivitas air. Dalam kurun waktu yang  panjang, kerugian akibat gulma dapat lebih besar daripada kerugian akibat hama

atau penyakit. Olehnya, untuk menangani masalah gulma, maka perlu dilakukan identifikasi gulma yang dimaksudkan untuk membantu para petani dalam usaha menentukan program pengendalian gulma secara terarah sehingga produksi dapat ditingkatkan sebagaimana yang diharapkan. Adapun pengendalian gulma dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya dengan cara preventif (pencegahan), secara fisik, pengendalian gulma dengan sistem budidaya, secara biologis, secara kimiawi, dan secara terpadu.

(4)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Gulma adalah jenis tumbuhan yang tumbuh di suatu tempat yang tidak dikehendaki. Gulma memiliki sifat yang khas antara lain mampu menyesuaikan dirinya pada kondisi yang mencekam, memiliki kecepatan tumbuh yang tinggi, daerah penyebarannya luas, biji gulma juga mengalami masa dorman sehingga ia dapat bertahan pada siatuasi yang tidak menguntungkan dan akan tumbuh jika situasi lingkungan mendukung, dan memiliki daya kompetisi yang tinggi.

Dalam pertanian, gulma menjadi salah satu faktor yang dapat menurunkan produktifitas pertanian. Gulma menimbulkan kerugian karena menimbulkan persaingan dengan tanaman pokok, mengotori kualitas hasil  produksi tanaman, menimbulkan allelopathy, mengganggu kelancaran pekerjaan  para petani, sebagai perantara atau sumber hama dan penyakit, mengganggu kesehatan manusia, menaikkan ongkos-ongkos usaha pertanian dan menurunkan  produktivitas air.

Berdasarkan habitatnya, gulma dikelompokkan menjadi gulma darat (terrestial weeds) dan gulma air (aquatic weeds).

1. Gulma darat yaitu gulma yang tumbuh pada habitat tanah atau darat. Contoh Cyperus rotundus, Imperata cylindrica, Cynodon dactylon, Amaranthus  spinosus, Mimosa sp. , dan sebagainya. Pada gulma darat ini dapat dibagi lagi

menjadi beberapa kelompok berdasarkan lahan atau arealnya seperti: a. Gulma sawah, contoh : Portulaca oleracea dan Cyperus rotundus.  b. Gulma ladang, contoh : Leersea hexandra dan Imperata cylindrica.

(5)

c. Gulma kebun, contoh : Ageratum conyzoides dan Stachytarpita sp. d. Gulma hutan, contoh : Melastoma malabathricum dan Crotalaria sp. e. Gulma Padang rumput, contoh : Sporobolus poiretii dan Andropogon sp.

Imperata cylindrica

2. Gulma air yaitu gulma yang tumbuh di habitat air. Gulma air dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu:

a. Gulma air garam (saltwater atau marine weeds), yaitu gulma yang hidup  pada kondisi air seperti air laut, misal di hutan-hutan bakau. Sebagai contoh  Enhalus acoroides dan Acrosticum aureum.

(6)

 b. Gulma air tawar (fresh water weeds), yaitu gulma yang tumbuh di habitat air tawar. Dikelompokkan lagi ke dalam:

- Gulma yang tumbuh mengapung (floating weeds), contohnya  Eichornia crassipes, Salvinia cuculata, Pistia stratiotes.

- Gulma yang hidup tenggelam (submerged weeds), dibedakan lagi kedalam 2 macam yaitu Gulma yang hidup melayang (submerged not anchored weeds), contoh Ultricularia gibba  dan Gulma yang akarnya masuk ke dalam tanah (submerged anchored weeds), contoh  Hydrilla verticillata, Ottelia alismoides, Najas indica, Ceratophyllum demersum. - Gulma yang sebagian tubuhnya tenggelam dan sebagian mengapung

(emerged weeds), contoh Nymphae spp. , Nymphoides indica.

- Gulma yang tumbuh di tepian (marginal weeds), contoh  Panicum repens, Scleria poaeformis, Rhychospora corymbosa, Polygonum sp.,  Ludwigia sp., Leersia hexandra, Cyperus elatus.

(7)

3. Gulma semi akuatik (semi aquatic weed) yaitu gulma yang dapat hidup di darat/tempat kering dan di air, dengan daya adaptasi yang tinggi. Contoh : Lampuyangan  Panicum repens, Kakawatan Cynodon dactylon, Scirpus spp.,  Fimbristilis spp.

4. Gulma aerial (aerial weed) yaitu gulma yang hidupnya tidak di tanah ataupun di air dan kebanyakan bersifat parasit. Contoh: Rumput setan Striga asiatica yang hidupnya parasit pada tanaman jagung dan padi, Rumput pahit  Axonopus compressus dan lain lain.

Hydrilla verticillata Eichornia crassipes

(8)

Usaha-usaha untuk mengendalikan gulma dapat ditempuh dengan beberapa cara, yaitu :

1. Preventif; Cara ini terutama ditujukan terhadap species-species gulma yang sangat merugikan dan belum terdapat tumbuh di lingkungan kita. Cara-cara  pencegahan masuk dan menyebarkan gulma baru antara lain adalah : Dengan  pembersihan bibit-bibit pertanaman dari kontaminasi biji-biji gulma, Pencegahan pemakaian pupuk kandang yang belum matang, Pencegahan

(9)

 pengangkutan jarak jauh jerami dan rumput-rumput makanan ternak, Pemberantasan gulma di sisi-sisi sungai dan saluran-saluran pengairan.

2. Pengendalian secara fisik; dengan pengolahan tanah, pemotongan,  penggenangan, pembakaran.

3. Pengendalian dengan kultur teknis; pergiliran tanaman, penaungan dengan tumbuhan penutup.

4. Pengendalian dengan cara biologis; ialah pengendalian gulma dengan menggunakan organisme lain, seperti insekta, fungi, ternak, ikan dan sebagainya.

5. Pengendalian secara kimiawi; adalah pengendalian gulma dengan menggunakan herbisida.

6. Pengendalian terpadu; yaitu pengendalian gulma dengan menggunakan  beberapa cara secara bersamaan dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang

sebaik-baiknya. Cara-cara yang dikombinasikan dalam cara pengendalian secara terpadu ini tergantung pada situasi, kondisi dan tujuan masing-masing, tetapi umumnya diarahkan agar mendapatkan interaksi yang positif, misalnya  paduan antara pengolahan tanah dengan pemakaian herbisida, jarak tanam dengan penyiangan, pemupukan dengan herbisida dan sebagainya, di samping cara-cara pengelolaan pertanaman yang lain.

Seperti yang telah disebutkan di atas, berdasakan habitatnya, gulma dibedakan menjadi dua, yaitu gulma darat dan gulma air. Gulma darat, biasanya menjadi permasalahan untuk daerah pertanian, seperti pertanian sayuran,

(10)

buah- buahan dan perkebunan. Sedangkan gulma air menganggu untuk persawahan, sungai, danau, waduk, irigasi.

Dari banyaknya gulma air tersebut, gulma air yang paling mengganggu dan sangat cepat pertumbuhannya adalah eceng gondok ( Eichornia crassipes). Dalam perkembangannya, tanaman keluarga  Pontederiaceae ini justru mendatangkan manfaat lain, yaitu sebagai biofilter cemaran logam berat, sebagai  bahan kerajinan, dan campuran pakan ternak.

Selain itu ada  Azolla pinnata R. Br. (Mata Lele) merupakan kelompok  paku air yang tumbuh mengapung di permukaan perairan yang subur. Daerah  persawahan merupakan habitat tanaman  A. pinnata ini tumbuh. Kelebihan yang dimiliki oleh tanaman mata lele  A. pinnata adalah kemampuannya bersimbiosis dengan alga hijau-biru Anabaena azollae. Mekanisme simbiotik dari proses fiksasi nitrogen yang terjadi dapat membuat tanah yang ditumbuhi menjadi subur dan kaya akan nutrisi, khususnya senyawa golongan nitrogen. Selain itu, tanaman ini memiliki berbagai kelebihan diantaranya menyerap limbah cair, bahan uji ekotoksikologi, dan merupakan salah satu bahan pakan ternak yang mempunyai nilai nutrisi tinggi. Banyaknya manfaat yang dapat diambil dari tanaman A. pinnata ini belum dapat diberdayakan secara optimal. Keberadaannya secara alami memang melimpah, namun tidak mendapat perhatian yang baik. (Husna  Nugrahapraja, 2008).

Keberadaan gulma perairan jika tidak dikendalikan akan menimbulkan  banyak permasalahan. Misalnya untuk sungai dan waduk, pertumbuhan eceng gondok yang pesat akan mengakibatkan terjadi pendangkalan sungai atau waduk

(11)

dan pengurangan debit air. Maka dari itu perlu dilakukan pengendalian atas keberadaan gulma-gulma air tersebut.

Faktor factor yang mempengaruhi pertumbuhan gulma dibagi menjadi 2 macam yaitu factor abiotik dan biotik diantaranya :

1. Faktor Abiotik

a. Klimatik (iklim), Faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan, reproduksi dan distribusi gulma, yaitu cahaya, temperatur, air, angin, dan aspek-aspek musiman dari faktor-faktor tersebut. Seperti halnya dengan tumbuhan, gulma memerlukan lingkungan yang sesuai untuk  pertumbuhannya, meskipun demikian kita dapat membatasi dan

mengendalikan distribusinya dengan memodifikasi lingkungan tersebut.  b. Edapik, Faktor tanah yang sangat mempengaruhi distribusi gulma antara

lain adalah kelembaban tanah, aerasi, pH tanah, unsur-unsur makanan dan hara dalam tanah dan lain-lain. Beberapa spesies gulma dapat tumbuh dengan sempurna pada tanah yang mempunyai kondisi tertentu. Kelembaban tanah mempengaruhi munculnya gulma di sawah-sawah.

2. Faktor Biotik

Tumbuhan dan hewan merupakan faktor biotik yang berpengaruh terhadap  pertumbuhan gulma dan distribusinya. Tumbuhan dari tingkat rendah sampai tingkat tinggi, dan hewan dari mikroorganisme sampai makroorganisme. Contohnya Lantana camara (saliara) dapat mengendalikan pertumbuhan gulma yang berada di bawah gulma tersebut.

(12)

BAB III KESIMPULAN

Gulma adalah jenis tumbuhan yang tumbuh di suatu tempat yang tidak dikehendaki. Gulma memiliki sifat yang khas antara lain mampu menyesuaikan dirinya pada kondisi yang mencekam, memiliki kecepatan tumbuh yang tinggi, daerah penyebarannya luas, biji gulma juga mengalami masa dorman sehingga ia dapat bertahan pada siatuasi yang tidak menguntungkan dan akan tumbuh jika situasi lingkungan mendukung, dan memiliki daya kompetisi yang tinggi.

Berdasarkan habitatnya, gulma dikelompokkan menjadi :

1. Gulma darat yaitu gulma yang tumbuh pada habitat tanah atau darat. Contoh Cyperus rotundus, Imperata cylindrica, Cynodon dactylon, Amaranthus  spinosus, Mimosa sp. , dan sebagainya. Pada gulma darat ini dapat dibagi lagi

menjadi beberapa kelompok berdasarkan lahan atau arealnya seperti: a. Gulma sawah, contoh : Portulaca oleracea dan Cyperus rotundus.  b. Gulma ladang, contoh : Leersea hexandra dan Imperata cylindrical.

c. Gulma kebun, contoh : Ageratum conyzoides dan Stachytarpita sp. d. Gulma hutan, contoh : Melastoma malabathricum dan Crotalaria sp. e. Gulma Padang rumput, contoh : Sprobolus poiretii dan Andropogon sp. 2. Gulma air yaitu gulma yang tumbuh di habitat air. Gulma air dibedakan

(13)

a. Gulma air garam (saltwater atau marine weeds), yaitu gulma yang hidup  pada kondisi air seperti air laut, misal di hutan-hutan bakau. Sebagai contoh  Enchalus acoroides dan Acrosticum aureum.

 b. Gulma air tawar (fresh water weeds), yaitu gulma yang tumbuh di habitat air tawar. Dikelompokkan lagi ke dalam:

- Gulma yang tumbuh mengapung (floating weeds)

- Gulma yang hidup tenggelam (submerged weeds), dibedakan lagi kedalam 2 macam yaitu Gulma yang hidup melayang (submerged not anchored weeds) dan Gulma yang akarnya masuk ke dalam tanah (submerged anchored weeds).

- Gulma yang sebagian tubuhnya tenggelam dan sebagian mengapung (emerged weeds).

- Gulma yang tumbuh di tepian (marginal weeds).

3. Gulma semi akuatik (semi aquatic weed) yaitu gulma yang dapat hidup di darat/tempat kering dan di air, dengan daya adaptasi yang tinggi. Contoh : Lampuyangan  Panicum repens, Kakawatan Cynodon dactylon, Scirpus spp.,  Fimbristilis spp.

4. Gulma aerial (aerial weed) yaitu gulma yang hidupnya tidak di tanah ataupun di air dan kebanyakan bersifat parasit. Contoh: Rumput setan Striga asiatica yang hidupnya parasit pada tanaman jagung dan padi, Rumput pahit  Axonopus compressus dan lain lain.

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Barrok, M., 2011.  Ayo Mengenal Gulma. http://muhbarrok.blogspot.com/2011 /05/ayoo-mengenal-gulma-gulma-perairan.html. Diakses pada pukul 13.45 WITA, 27 September 2014.

Sutrisno, S., 2013.  Jenis Jenis Gulma. http://suvisutrisno93.wordpress.com/jenis- jenis-gulma/. Diakses pada pukul 13.15 WITA, 27 September 2014.

Pangaribuan, L., 2013.  Pengenalan Gulma. http://librapangrib.blogspot.com/2013 /03/pengenalan-gulma.html. Diakses pada pukul 13.30 WITA, 27 September 2014.

Pratama, D., 2012.  Makalah Gulma. http://dodikfaperta.blogspot.com/2012 /04/makalah-gulma-gulma.html. Diakses pada pukul 14.07 WITA, 27 September 2014.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil pengujian sistem penggunaan teknologi computer vision yang digunakan untuk mengenali sampah dibawah laut bisa dimplementasikan dengan menguji jenis

Dengan latar belakang seperti itu maka pengabdian kepada masyarakat Pemberdayaan Masyarakat Membuat Bakso Bandeng yang dilakukan Di Kelurahan Unyur, Kec Serang, Kota

Analisa ini dilakukan untuk mengevaluasi filter air rumah tangga yang digunakan sebagai prioritas pengembangan, menganalisa hasil pengolahan QFD yang dilakukan sebagai

Tas ransel ini menggunakan bahan dari kain yang menggunan kain perca jika dilihat dari segi keuatan tas bagian dari tali tas ini tida mampu menahan berat juga jika

Iklan Baris Iklan Baris Serba Serbi PERLNGKPN MOBIL PRIVAT LES JAKARTA BARAT Rumah Dijual BODETABEK JAKARTA PUSAT.. DIJUAL RMH / TOKO

kehidupan bermasyarakat. Kesenian-kesenian modern berhasil menggantikan posisi kesenian tradisional termasuk sastra lisan srandul. Perkembangan dan improvisasi adalah salah

Pada format APA, kutipan tidak langsung dituliskan dalam kalimat/teks, Pada format APA, kutipan tidak langsung dituliskan dalam kalimat/teks, dengan mencantumkan nama

Bantuan dan dukungan jemaat dapat diberikan melalui amplop dan dapat dimasukan dalam pundi pada saat ibadah Minggu atau dapat langsung di setor ke kasir Gereja atau di transfer