• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH PENIILAIAN HOTS.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH PENIILAIAN HOTS.docx"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

MAKALAH

Penilaian Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

Penilaian Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

Berbasis HOTS

Berbasis HOTS

 NAMA

 NAMA

NIM

NIM

1.

1. Annissa

Annissa

:

: 2173111006

2173111006

2.

2. Fitri

Fitri Ariani

Ariani

:

: 2173111016

2173111016

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN, 2019

MEDAN, 2019

(2)
(3)

KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan karunia-Nyalah, tugas ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Adapun tujuan rahmat dan karunia-Nyalah, tugas ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Adapun tujuan  penulisan

 penulisan tugas tugas ini ini adalahadalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah “untuk memenuhi tugas Mata Kuliah “Penilaian PembelajaranPenilaian Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

Bahasa dan Sastra Indonesia””, Fakultas Bahasa dan Seni , Semester IV, Universitas Negeri, Fakultas Bahasa dan Seni , Semester IV, Universitas Negeri Medan yang berjudul

Medan yang berjudul ““Penilaian Pembelajaran Bahasa dan Sastra Penilaian Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia berbasis HOTSIndonesia berbasis HOTS”.”. Dalam penyelesaian tugas ini, penulis banyak mengalami kesulitan namun, berkat Dalam penyelesaian tugas ini, penulis banyak mengalami kesulitan namun, berkat  bimbingan dan

 bimbingan dan bantuan bantuan dari dari berbagai berbagai pihak, pihak, tugas tugas ini ini dapat dapat terselesaikan terselesaikan dengan baik. dengan baik. OlehOleh karena itu, Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

karena itu, Penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.

1. Bapak Dosen Drs. Syamsul Arif, M.Pd yang telah memberikan arahan danBapak Dosen Drs. Syamsul Arif, M.Pd yang telah memberikan arahan dan  bimbingan kepada saya

 bimbingan kepada saya 2.

2. Orang tua, keluarga, serta teman-teman saya tercinta yang telah memberikanOrang tua, keluarga, serta teman-teman saya tercinta yang telah memberikan motivasi dan dorongan serta bantuan, baik secara moral maupun spiritual.

motivasi dan dorongan serta bantuan, baik secara moral maupun spiritual.

Penulis sadar, dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu, Penulis sadar, dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu,  penulis mengharapkan kritik dan saran yang

 penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.bersifat membangun.

Medan,

Medan, Maret Maret 20192019

Penulis Penulis

(4)

DAFTAR ISI DAFTAR ISI KATA

KATA PENGANTAR ...PENGANTAR ... i... i DAFTAR

DAFTAR ISI ...ISI ... ... iiii

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1

1.1 Latar Latar Belakang ...Belakang ... ... 11 1.2

1.2 Tujuan Tujuan ... ... 22 1.3

1.3 Manfaat Manfaat ... ... 22 BAB II TEORI MENGENAI HOTS

BAB II TEORI MENGENAI HOTS 2.1

2.1 Pengertian Pengertian HOTS ...HOTS ... 3... 3 2.2

2.2 Cara Cara penyusunan spenyusunan soal oal HOTS HOTS ... 4. 4 2.3

2.3 Taksonomi Taksonomi Bloom Bloom ... ... 1010

BAB III PEMBAHASAN BAB III PEMBAHASAN 3.1 Tabel Soal

3.1 Tabel Soal Berbasis HOTS Mata Berbasis HOTS Mata Pelajaran Bahasa Pelajaran Bahasa Indonesia Jenjang SMP Indonesia Jenjang SMP ... ... 1616 3.2 Tabel Soal

3.2 Tabel Soal Berbasis HOTS Mata Berbasis HOTS Mata Pelajaran Bahasa Pelajaran Bahasa Indonesia Jenjang SMA ...Indonesia Jenjang SMA ... 19... 19 3.3

3.3 Hasil Hasil Dari Dari Tabel Tabel Soal Soal SMP SMP ... 30... 30 3.4

3.4 Hasil Hasil Dari Dari Tabel Tabel Soal Soal SMA ...SMA ... 34... 34

BAB IV PENUTUP BAB IV PENUTUP 4.1 4.1 Simpulan Simpulan ... ... 3838 4.2 4.2 Saran Saran ... ... 3838 DAFTAR

(5)

BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya strategi berpikir tingkat tinggi

Pada dasarnya strategi berpikir tingkat tinggi (Hinger order thinking)(Hinger order thinking)  bergantung  bergantung  pada

 pada kemampuan kemampuan gutu gutu dalam dalam menyusun menyusun pertanyaan pertanyaan yang yang akan akan menuntun menuntun peserta peserta didikdidik  berpikir

 berpikir pada pada tingkat tingkat yang yang lebih lebih tinggi tinggi sehingga sehingga siswa siswa dapat dapat memecahkan memecahkan masalah.masalah. Keahlian

Keahlian  Higher  Higher order order thinking thinking   meliputi aspek berpikir kritis, berpikir kreatif dan  meliputi aspek berpikir kritis, berpikir kreatif dan kemampuan memecahkan masalah. Jadi dengan

kemampuan memecahkan masalah. Jadi dengan  Hinger  Hinger order order thinking thinking   dapat mendorong  dapat mendorong siswa lebis kritis, kreatif dan memiliki kemampuan pemecahan masalah. Proses siswa lebis kritis, kreatif dan memiliki kemampuan pemecahan masalah. Proses  pembelajaran

 pembelajaran dikelas dikelas sudah sudah seharusnya seharusnya dimulai dimulai dengan dengan merangsang merangsang siswa siswa untuk untuk berpikirberpikir lebih aktif dari maslaah nyata

lebih aktif dari maslaah nyata yang pernah dialami atau dapat dipikirkan para siswa. Denganyang pernah dialami atau dapat dipikirkan para siswa. Dengan cara seperti itu, para siswa tidak hanya disuguhi dengan teori-teori dan rumus-rumua yang cara seperti itu, para siswa tidak hanya disuguhi dengan teori-teori dan rumus-rumua yang sudah jadi, akan tetapi para siswa dilatih dan dibiasakan untuk memecahkan masalah selama sudah jadi, akan tetapi para siswa dilatih dan dibiasakan untuk memecahkan masalah selama  proses pembelajaran dikelas sedang berlangsung.

 proses pembelajaran dikelas sedang berlangsung.

Fokus kemampuan berpikir berpikir tingkat tinggi juga dalam tujuan pembelajaran Fokus kemampuan berpikir berpikir tingkat tinggi juga dalam tujuan pembelajaran kimia disekolah. Tujuannya untuk memberikan peluang berkembangnya kemampuan kimia disekolah. Tujuannya untuk memberikan peluang berkembangnya kemampuan  bernalar

 bernalar yang yang logis, logis, sistematis, sistematis, kritis, kritis, cermat, cermat, dan dan kreatif. kreatif. Sisi Sisi perilaku perilaku dan dan sikap sikap yangyang tumbuh melalui tujuan pembelajaran kimia adalah menumbuhkan rasa percaya diri, dan tumbuh melalui tujuan pembelajaran kimia adalah menumbuhkan rasa percaya diri, dan sifat yang obyektif.

sifat yang obyektif.

Kemampuan berpikir yng berkembang pada individu seperti yang diharapkan dalam Kemampuan berpikir yng berkembang pada individu seperti yang diharapkan dalam kurikulum 2013, tidak mungkin terjadi secara tiba-tiba. Institusi pendidikan sebagai kurikulum 2013, tidak mungkin terjadi secara tiba-tiba. Institusi pendidikan sebagai lembaga yang bertanggungjawab dalam mengelola dan menyelenggarakan pendidikan, lembaga yang bertanggungjawab dalam mengelola dan menyelenggarakan pendidikan,  berperan

 berperan untuk untuk membekali membekali peserta peserta didik didik dengan dengan kemampuan-kemampuan kemampuan-kemampuan yang yang bergunaberguna untuk menghadapi kehidupan kelak.

untuk menghadapi kehidupan kelak.

Pembelajaran yang dapat mengembangkan kebiasaan berpikir memerlukan peranan Pembelajaran yang dapat mengembangkan kebiasaan berpikir memerlukan peranan guru. Peran uru tidak hanya memberikan informasi. Guru harus menempatkan diri sesuai guru. Peran uru tidak hanya memberikan informasi. Guru harus menempatkan diri sesuai dengan kondisi siswa, memahami apa yang ada dalam benak siswa, dan memfasilitasi dengan kondisi siswa, memahami apa yang ada dalam benak siswa, dan memfasilitasi siswauntuk mengembangkan pengetahuan dan kemampuan berpikirnya. Tugas guru adalah siswauntuk mengembangkan pengetahuan dan kemampuan berpikirnya. Tugas guru adalah membantu siswa dalam membangun pengetahuannya, dan memberikan kesempatan kepada membantu siswa dalam membangun pengetahuannya, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berpikir sendiri.

siswa untuk berpikir sendiri.

Peran guru sebagai mediator dan fasilitator yang membantu siswa selama proses Peran guru sebagai mediator dan fasilitator yang membantu siswa selama proses  pembelajaran,

(6)

membantu siswa untuk membangun konsep-konsep dengan kemampuannya sendiri melalui transformasi informasi, dan membentuk pengetahuan baru.

1.2 Tujuan

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Penilaian Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

2. Untuk mengetahui pengertian dari HOTS

3. Untuk mengetahui bagaimana penyusunan soal HOTS 4. Untuk mengetahui kriteria soal yang berbasis HOTS

1.3 Manfaat

1. Mengetahui pengertian dari HOTS 2. Mengetahui penyusunan soal HOTS

3. Mengetahui kriteria soal yang berbasis HOTS

(7)

BAB II

TEORI MENGENAI HOTS

2.1 Pengertian HOTS

1. Menurut Jurnal Pengembangan Instrumen Penilaian Higher Order thinking Skill (HOTS) Di Sekolah Dasar (Nurdinah Hanifah)

HOTS merupakan suatu proses internal yang terjadi di dalam diri seseorang yang ditandai oleh beberapa karakteristik sebagai berikut: (1) Melibatkan lebih dari satu  jawaban benar; (2)Berbicara tentang tingkat pemahaman; (3) Ditandai dengan tugas yang

kompleks; dan (4) Bebas konten.

2. Menurut Jurnal Pengembangan Penilaian Untuk Mengukur Higher Order Thinking Skills Siswa ( Kusuma Wardany, Sajidan, Murni Ramli)

 Higher Order Thinking Skill   merupakan suatu keterampilan berpikir yang tidak hanya membutuhkan keterampilan mengingat, tetapi membutuhkan keterampilan lain yang lebih tinggi. Indikator untuk mengukur  Higher Order Thinking Skill   meliputi keterampilan menganalisa (C4), mengevaluasi (C5), dan menciptakan (C6).

Higher Order Thinking Skill sebagai keterampilan berpikir yang terjadi ketika seseorang mengambil informasi baru dan informasi yang sudah tersimpan dalam ingatannya, selanjutnya menghubungkan informasi tersebut dan menyampaikannya untuk mencapai tujuan atau jawaban yang dibutuhkan.

3. Menurut Buku Penilaian Berorientasi Higher Order Thinking Skills (Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)

HOTS adalah kemampuan berpikir yang tidak sekadar mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan pengolahan (recite).

4. Menurut Jurnal Analisis Hots (High Order Thinking Skills) Pada Soal Objektif Tes Dalam Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas V Sd Negeri 7 Ciamis (Maharani Yuniar, Cece Rakhmat , Asep Saepulrohman)

HOTS (High Order Thinking Skills) merupakan kemampuan berpikir yang mengujikan pada tingkat yang lebih tinggi, dalam artian tidak hanya mengujikan pada aspek ingatan atau hapalan saja, namun menguji sampai pada aspek analisis, sintesis, dan evaluasi. Hal ini sejalan dengan pendapat Alice Thomas dan Glenda yang menyebutkan bahwa HOTS

(8)

(High Order Thinking Skills) atau berpikir tingkat tinggi adalah suatu pencapaian kemampuan berpikir menuju kepada pemikiran yang lebih tinggi tingkatannya. Maksud dari  pemikiran yang lebih tinggi tingkatannya tersebut adalah pemikiran yang lebih dari sekedar  pengulangan fakta-fakta.

5. Menurut Jurnal Strategi Pengembangan Soal Higher Order Thinking Skill (HOTS) Dalam Kurikulum 2013 (M. Zainal Fanani)

HOTS adalah proses berpikir yang mengharuskan siswa untuk memanipulasi informasi yang ada dan ide-ide dengan cara tertentu yang memberikan mereka pengertian dan implikasi baru. Misalnya, ketika siswa menggabungkan fakta dan ide dalam proses mensintesis, melakukan generalisasi, menjelaskan, melakukan hipotesis dan analisis, hingga siswa sampai pada suatu kesimpulan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian dari HOTS (Higher Order Thinking Skills) adalah kemampuan berpikir yang mengujikan pada tingkat yang lebih tinggi, yang tidak hanya membutuhkan keterampilan mengingat, tetapi membutuhkan keterampilan lain yang lebih tinggi. Indikator untuk mengukur  Higher Order Thinking Skill   meliputi keterampilan menganalisa (C4), mengevaluasi (C5), dan menciptakan (C6).

Higher Order Thinking Skill sebagai keterampilan berpikir yang terjadi ketika seseorang mengambil informasi baru dan informasi yang sudah tersimpan dalam ingatannya, selanjutnya menghubungkan informasi tersebut dan menyampaikannya untuk mencapai tujuan atau jawaban yang dibutuhkan.

2.2 Cara penyusunan soal HOTS

1. Menurut Jurnal Pengembangan Soal Hots Berbasis Permainan Ular Tangga Pada Mata Kuliah Telaah Ekonomi SMA (Heri Supranoto)

Langkah langkah menyusun soal yang HOTS yaitu:

a. Merujuk pada silabus. Silabus dibutuhkan pada saat membuat kisi kisi soal agar semua soal yang dibuat mewakili semua pokok bahasan yang ada sehingga dapat terlihat tercapainya tujuan pembelajaran

 b. Menyusun kisi kisi soal. Kisi kisi soal adalah suatu format yang memuat kriteria butir soal yang diperlukan dalam menyusun butir soal. Kisi kisi yang baik harus memenuhi  beberapa kriteria, yaitu:

(9)

2) komponen yang membentuk kisi-kisi haruslah jelas, rinci, serta mudah dipahami; dan

3) setiap indikator dapat dituliskan butir soalnya.

c. Menyusun soal. Soal dapat disusun dengan menggunakan soal objektif maupun uraian. d. Melaksanakan uji coba tes. Agar memperoleh soal yang baik, maka soal tersebut harus

diuji coba.

e. Membuat skor. Setelah soal diujicobakan, maka selanjutnya soal diberi pedoman  penskoran. Siswa yang menjawab benar diberi skor 1 dan siswa yang tidak menjawab

atau menjawab salah diberi skor 0.

2. Menurut Buku Penilaian Berorientasi Higher Order Thinking Skills (Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan)

Langkah-langkah penyusunan soal-soal HOTS . 1. Menganalisis KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS 

Terlebih dahulu guru-guru memilih KD yang dapat dibuatkan soal-soal  HOTS. Tidak semua KD dapat dibuatkan model-model soal  HOTS . Guru-guru secara mandiri atau melalui forum KKG/MGMP dapat melakukan analisis terhadap KD yang dapat dibuatkan soal-soal  HOTS .

2. Menyusun kisi-kisi soal

Kisi-kisi penulisan soal-soal HOTS bertujuan untuk para guru dalam menulis butir soal  HOTS . Secara umum, kisi-kisi tersebut diperlukan untuk memandu guru dalam:

a. memilih KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS   b. merumuskan IPK

c. memilih materi pokok yang terkait dengan KD yang akan diuji d. merumuskan indikator soal

e. menentukan level kognitif

f. menentukan bentuk soal dan nomor soal

3. Memilih stimulus yang menarik dan kontekstual

Stimulus yang digunakan hendaknya menarik, artinya mendorong peserta didik untuk membaca stimulus. Stimulus yang menarik umumnya baru, belumpernah di baca oleh  peserta didik. Sedangkan stimulus kontekstual berarti stimulus yang sesuai dengan kenyataan

(10)

konteks Ujian Sekolah, guru dapat memilih stimulus dari lingkungan sekolah atau daerah setempat.

4. Menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi soal

Butir-butir pertanyaan ditulis sesuai dengan kaidah penulisan butir soal HOTS . Kaidah  penulisan butir soal HOTS , agak berbeda dengan kaidah penulisan butir soal pada umumnya. Perbedaannya terletak pada aspek materi, sedangkan pada aspek konstruksi dan bahasa relatif sama. Setiap butir soal ditulis pada kartu soal, sesuai format terlampir.

5. Membuat pedoman penskoran (rubrik) atau kunci jawaban

Setiap butir soal HOTS yang ditulis hendaknya dilengkapi dengan pedoman penskoran atau kunci jawaban. Pedoman penskoran dibuat untuk bentuk soal uraian. Sedangkan kunci  jawaban dibuat untuk bentuk soal pilihan ganda,  pilihan ganda kompleks (benar/salah,

ya/tidak), dan isian singkat.

3. Menurut Jurnal Problematika Pengembangan HOTS (Higher Order Thingking Skills) Di Sekolah Dasar (Ferina Agustini, Khusnul Fajriyah)

Tahapan yang dapat dilakukan dalam penyusunan soal HOTS yaitu: 1). Penyusunan kisi-kisi

2). Penyusunan rubrik penilaian 3). Penyusunan soal berbasis HOTS

4. Menurut Jurnal Pengembangan Penilaian Untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS) (Wahidmurni)

Langkah-langkah penyusunan soal HOTS sebagai berikut: a. Menganalis KD dan IPK 

Soal dalam bentuk apapun dibuat untuk mengukur ketercapaian rumusan kompetensi yang dirumuskan dalam naskah kurikulum suatu matapelajaran. Oleh karena KD merupakan rumusan kompetensi yang terakhir dalam naskah kurikulum, maka pendidik harus melakukan analisis KD yang akan dibuatkan soal HOTS, dan memastikan bahwa IPK yang dikembangkan benar-benar mencerminkan bukti ketercapaian dari KD tersebut.

(11)

 b. Menyusun kisi-kisi soal

Kisi-kisi soal diperlukan sebagai panduan oleh pendidik dalam menyusun soal, agar soal yang akan disusun benar-benar mencerminkan kompetensi yang diukur. Oleh karena itu dalam kisi-kisi soal berisi keterkaitan antara KD, IPK (indikator soal), materi, level kognitif dan bentuk soalnya.

c. Menentukan stimulus yang kontekstual dan menarik 

Stimulus yang kontekstual artinya rumusan materi yang diangkat sebagai stimulus terkait dengan kehidupan sehari-hari siswa di lingkungan kehidupannya, adapun stimulus yang menarik jika rumusan materi yang diangkat dalam stimulus itu baru atau aktual sesuai dengan perkembangan usia perkembangan peserta didik. Stimulus ini dapat  berupa kasus/tabel/diagram/ilustrasi/peristiwa/gambar atau sejenisnya yang dibuat oleh  pendidik sendiri atau mengambil dari sumber lainnya.

d. Menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi soal

Kaidah penulisan soal HOTS dan bukan HOTS intinya sama saja baik dari aspek konstruksi dan bahasanya, perbedaannya hanya pada aspek materi dari level kognitif yang diujikan.

e. Menentukan kunci jawaban atau pedoman penskoran (rubrik)

Menentukan kunci jawaban untuk soal yang berbentuk objektif (B-S, pilihan ganda, isian singkat) dan menentukan pedoman penskoran untuk soal subyektif atau berbentuk uraian.

5. Menurut Modul Penyusunan Soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) (Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Dan Menengah Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan 2017)

langkah-langkah penyusunan soal-soal HOTS . 1. Menganalisis KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS 

Terlebih dahulu guru-guru memilih KD yang dapat dibuatkan soal-soal  HOTS.Tidak semua KD dapat dibuatkan model-model soal  HOTS .Guru-guru secara mandiri atau melalui forum MGMP dapat melakukan analisis terhadap KD yang dapat dibuatkan soal-soal HOTS .

2. Menyusun kisi-kisi soal

Kisi-kisi penulisan soal-soal  HOTS  bertujuan untuk membantu para guru dalam menulis butir soal  HOTS . Secara umum, kisi-kisi tersebut diperlukan untuk memandu guru dalam: (a) memilih KD yang dapat dibuat soal-soal  HOTS , (b) memilih materi pokok yang

(12)

terkait dengan KD yang akan diuji, (c) merumuskan indikator soal, dan (d) menentukan level kognitif.

3. Memilih stimulus yang menarik dan kontekstual

Stimulus yang digunakan hendaknya menarik, artinya mendorong peserta didik untuk membaca stimulus. Stimulus yang menarik umumnya baru, belum pernah dibaca oleh  peserta didik. Sedangkan stimulus kontekstual berarti stimulus yang sesuai dengan kenyataan dalam kehidupan sehari-hari, menarik, mendorong peserta didik untuk membaca.Dalam konteks Ujian Sekolah, guru dapat memilih stimulus dari lingkungan sekolah atau daerah setempat.

4. Menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi soal

Butir-butir pertanyaan ditulis sesuai dengan kaidah penulisan butir soal HOTS .Kaidah  penulisan butir soal HOTS , agak berbeda dengan kaidah penulisan butir soal pada umumnya.

Perbedaannya terletak pada aspek materi, sedangkan pada aspek konstruksi dan bahasa relatif sama. Setiap butir soal ditulis pada kartu soal, sesuai format terlampir.

5. Membuat pedoman penskoran (rubrik) atau kunci jawaban

Setiap butir soal HOTS yang ditulis hendaknya dilengkapi dengan pedoman penskoran atau kunci jawaban.Pedoman penskoran dibuat untuk bentuk soal uraian.Sedangkan kunci  jawaban dibuat untuk bentuk soal pilihan ganda, pilihan ganda kompleks (benar/salah,

ya/tidak), dan isian singkat.

Jadi dapat di simpulkan bahwa langkah-langkah penyusunan soal HOTS (Higher Order Thinking Skills) adalah sebagai berikut:

a. Menganalisis KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS

Terlebih dahulu guru-guru memilih KD yang dapat dibuatkan soal-soal  HOTS. Tidak semua KD dapat dibuatkan model-model soal  HOTS . Guru-guru secara mandiri atau melalui forum KKG/MGMP dapat melakukan analisis terhadap KD yang dapat dibuatkan soal-soal  HOTS . Soal dalam bentuk apapun dibuat untuk mengukur ketercapaian rumusan kompetensi yang dirumuskan dalam naskah kurikulum suatu matapelajaran. Oleh karena KD merupakan rumusan kompetensi yang terakhir dalam naskah kurikulum, maka pendidik harus melakukan analisis KD yang akan dibuatkan soal HOTS, dan memastikan bahwa IPK yang dikembangkan benar-benar mencerminkan bukti ketercapaian dari KD tersebut.

(13)

 b. Menyusun Kisi-kisi Soal

Kisi-kisi penulisan soal-soal  HOTS  bertujuan untuk membantu para guru dalam menulis butir soal HOTS . Secara umum, kisi-kisi tersebut diperlukan untuk memandu guru dalam: (a) memilih KD yang dapat dibuat soal-soal HOTS , (b) memilih materi pokok yang terkait dengan KD yang akan diuji, (c) merumuskan indikator soal, dan (d) menentukan level kognitif. Kisi-kisi soal diperlukan sebagai panduan oleh pendidik dalam menyusun soal, agar soal yang akan disusun benar-benar mencerminkan kompetensi yang diukur. Oleh karena itu dalam kisi-kisi soal berisi keterkaitan antara KD, IPK (indikator soal), materi, level kognitif dan bentuk soalnya.

c. Memilih stimulus yang menarik dan kontekstual

Stimulus yang digunakan hendaknya menarik, artinya mendorong peserta didik untuk membaca stimulus. Stimulus yang menarik umumnya baru, belumpernah di baca oleh peserta didik. Sedangkan stimulus kontekstual berarti stimulus yang sesuai dengan kenyataan dalam kehidupan sehari-hari, menarik, mendorong peserta didik untuk membaca. Dalam konteks Ujian Sekolah, guru dapat memilih stimulus dari lingkungan sekolah atau daerah setempat. Stimulus ini dapat berupa kasus/tabel/diagram/ilustrasi/peristiwa/gambar atau sejenisnya yang dibuat oleh pendidik sendiri atau mengambil dari sumber lainnya.

d. Menulis butir pertanyaan sesuai dengan kisi-kisi soal

Butir-butir pertanyaan ditulis sesuai dengan kaidah penulisan butir soal  HOTS .Kaidah penulisan butir soal HOTS , agak berbeda dengan kaidah penulisan butir soal  pada umumnya. Perbedaannya terletak pada aspek materi, sedangkan pada aspek konstruksi dan bahasa relatif sama. Setiap butir soal ditulis pada kartu soal, sesuai format terlampir. Kaidah penulisan soal HOTS dan bukan HOTS intinya sama saja baik dari aspek konstruksi dan bahasanya, perbedaannya hanya pada aspek materi dari level kognitif yang diujikan.

e. Membuat pedoman penskoran (rubrik) atau kunci jawaban

Setiap butir soal HOTS yang ditulis hendaknya dilengkapi dengan pedoman  penskoran atau kunci jawaban.Pedoman penskoran dibuat untuk bentuk soal uraian.Sedangkan kunci jawaban dibuat untuk bentuk soal pilihan ganda, pilihan ganda kompleks (benar/salah, ya/tidak), dan isian singkat. Menentukan kunci jawaban untuk soal

(14)

yang berbentuk objektif (B-S, pilihan ganda, isian singkat) dan menentukan pedoman  penskoran untuk soal subyektif atau berbentuk uraian.

2.3 Taksonomi Bloom

Pada tahun 1994, salah seorang murid Bloom, Lorin Anderson Krathwohl dan para ahli  psikologi aliran kognitivisme memperbaiki taksonomi Bloom agar sesuai dengan kemajuan

zaman. Hasil perbaikan tersebut baru dipublikasikan pada tahun 2001 dengan nama Revisi Taksonomi Bloom.

Revisi Taksonomi Bloom diajukan secara umum untuk lebih melihat ke depan (ahead of time) dan merespon tuntutan berkembangnya komunitas pendidikan, termasuk pada  bagaimana anak-anak berkembang dan belajar serta bagaimana guru menyiapkan bahan ajar,

seluruhnya mengalami perkembangan yang signifikan bila dibandingkan dengan empat puluh tahun yang lalu. (Anderson et al., 2001). Fokus utama revisi taksonomi Bloom dimaksudkan  pada daya aplikasinya terhadap penyusunan kurikulum, desain instruksional, penilaian dan

gabungan ketiganya. Dalam buku A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A Revision of Bloom's Taxonomy of Educational Objectives (Anderson et.al., 2001), penyusun melengkapi fokus utama ini dengan bab-bab terkait tiga kepentingan tersebut.

Dua buah perubahan mendasar dalam Revisi Taksonomi Bloom menurut Anderson adalah:

(1) Revisi Taksonomi Bloom Memfokuskan Pada Aplikasi

Dalam buku ini, menyajikan 11 bab dari 17 bab yang ada untuk membantu aplikasi revisi taksonomi Bloom dalam tiga bidang utama yaitu penyusunan kurikulum, instruksi  pengajaran, dan assessment. Komitmen pada aplikasi tiga bidang tersebut selanjutnya

mendukung tujuan Revisi Taksonomi Bloom.Revisi Taksonomi Bloom ditujukan bagi khalayak yang lebih luas terutama untuk membantu guru pada tingkat sekolah menengah dan akademi. Hal ini berbeda dengan ide dasar penyusunan Taksonomi Bloom yang lampau di mana Bloom dan timnya menujukan penyusunan Taksonomi itu dalam rangka mempermudah penyusunan assessment bagi tingkat perguruan tinggi secara nasional.

(2) Perubahan Terminologi

Dalam Taksonomi Bloom yang lama, penekanan lebih diberikan pada keenam kategori kognisi. Revisi Taksonomi Bloom lebih menekankan sub-kategori sehingga lebih spesifik dan mempermudah penyusunan kurikulum, assessment dan instruksi pengajaran. Pembahasan mengenai sub-kategori ini diungkapkan dalam bagian ketiga dari buku ini.

(15)

Perubahan ini dipengaruhi oleh riset progresif di bidang pendidikan, neuroscience dan  psikologi. Dalam Taksonomi Bloom yang lama, kategori ‘knowledge’ menjadi kategori

utama tingkat pertama. Revisi taksonomi Bloom “mengeluarkan” kategori ‘knowledge’ ini dari Taksonomi dan menjadikannya ukuran yang harus dicapai. Artinya, ‘knowledge’ adalah  pencapaian kognisi itu sendiri.

Dalam revisi ini ada perubahan kata kunci, pada kategori dari kata benda menjadi kata kerja. Masing-masing kategori masih diurutkan secara hirarkis, dari urutan terendah ke yang lebih tinggi. Pada ranah kognitif kemampuan berpikir analisis dan sintesis diintegrasikan menjadi analisis saja. Dari jumlah enam kategori pada konsep terdahulu tidak berubah  jumlahnya karena Lorin memasukan kategori baru yaitu creating yang sebelumnya tidak ada.

Dimensi Proses Kognitif Dalam Revisi Taksonomi Bloom

Jumlah dan jenis proses kognitif tetap sama seperti dalam taksonomi yang lama, hanya kategori analisis dan evaluasi ditukar urutannya dan kategori sintesis kini dinamai membuat (create).Seperti halnya taksonomi yang lama, taksonomi yang baru secara umum  juga menunjukkan penjenjangan, dari proses kognitif yang sederhana ke proses kognitif yang lebih kompleks. Namun demikian penjenjangan pada taksonomi yang baru lebih fleksibel sifatnya. Artinya, untuk dapat melakukan proses kognitif yang lebih tinggi tidak mutlak disyaratkan penguasaan proses kognitif yang lebih rendah. Berikut ini merupakan perbedaan  piramida taksonomi bloom sebelum revisi dan sesudah revisi.

A. Menghafal (Remember)

Menarik kembali informasi yang tersimpan dalam memori jangka panjang. Mengingat merupakan proses kognitif yang paling rendah tingkatannya. Untuk mengkondisikan agar “mengingat” bisa menjadi bagian belajar bermakna, tugas mengingat hendaknya selalu

(16)

dikaitkan dengan aspek pengetahuan yang lebih luas dan bukan sebagai suatu yang lepas dan terisolasi. Kategori ini mencakup dua macam proses kognitif: mengenali (recognizing) dan mengingat (recalling).

1.  Mengenali (Recognizing): mencakup proses kognitif untuk menarik kembali informasi yang tersimpan dalam memori jangka panjang yang identik atau sama dengan informasi yang baru. Bentuk tes yang meminta siswa menentukan betul atau salah, menjodohkan, dan pilihan berganda merupakan tes yang sesuai untuk mengukur kemampuan mengenali. Istilah lain untuk mengenali adalah mengidentifikasi (identifying).

2.  Mengingat (Recalling):  menarik kembali informasi yang tersimpan dalam memori  jangka panjang apabila ada petunjuk (tanda) untuk melakukan hal tersebut. Tanda di sini seringkali berupa pertanyaan. Istilah lain untuk mengingat adalah menarik (retrieving).

B. Memahami (Understand):

Mengkonstruk makna atau pengertian berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki, mengaitkan informasi yang baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki, atau mengintegrasikan pengetahuan yang baru ke dalam skema yang telah ada dalam pemikiran siswa. Karena penyususn skema adalah konsep, maka pengetahuan konseptual merupakan dasar pemahaman. Kategori memahami mencakup tujuh proses kognitif: menafsirkan (interpreting), memberikan contoh (exemplifying), mengkelasifikasikan (classifying), meringkas (summarizing), menarik inferensi (inferring), membandingkan (comparing), dan menjelaskan (explaining).

1.  Menafsirkan (interpreting): mengubah dari satu bentuk informasi ke bentuk informasi yang lainnya, misalnya dari dari kata-kata ke grafik atau gambar, atau sebaliknya, dari kata-kata ke angka, atau sebaliknya, maupun dari kata-kata ke kata-kata, misalnya meringkas atau membuat parafrase. Informasi yang disajikan dalam tes haruslah “baru” sehingga dengan mengingat saja siswa tidak akan bisa menjawab soal yang diberikan. Istilah lain untuk menafsirkan adalah mengklarifikasi (clarifying), memparafrase (paraphrasing), menerjemahkan (translating), dan menyajikan kembali (representing). 2.  Memberikan contoh (exemplifying): memberikan contoh dari suatu konsep atau prinsip

yang bersifat umum. Memberikan contoh menuntut kemampuan mengidentifikasi ciri khas suatu konsep dan selanjutnya menggunakan ciri tersebut untuk membuat contoh. Istilah lain untuk memberikan contoh adalah memberikan ilustrasi (illustrating) dan mencontohkan (instantiating).

(17)

3.  Mengkelasifikasikan (classifying):  Mengenali bahwa sesuatu (benda atau fenomena) masuk dalam kategori tertentu. Termasuk dalam kemampuan mengkelasifikasikan adalah mengenali ciri-ciri yang dimiliki suatu benda atau fenomena. Istilah lain untuk mengkelasifikasikan adalah mengkategorisasikan (categorising).

4.  Meringkas (summarising): membuat suatu pernyataan yang mewakili seluruh informasi atau membuat suatu abstrak dari sebuat tulisan. Meringkas menuntut siswa untuk memilih inti dari suatu informasi dan meringkasnya. Istilah lain untuk meringkas adalah membuat generalisasi (generalising) dan mengabstraksi (abstracting).

5.  Menarik inferensi (inferring): menemukan suatu pola dari sederetan contoh atau fakta. Untuk dapat melakukan inferensi siswa harus terlebih dapat menarik abstraksi suatu konsep/prinsip berdasarkan sejumlah contoh yang ada. Istilah lain untuk menarik inferensi adalah mengekstrapolasi (extrapolating), menginterpolasi (interpolating), memprediksi (predicting), dan menarik kesimpulan (concluding).

6.  Membandingkan (comparing): mendeteksi persamaan dan perbedaan yang dimiliki dua objek, ide, ataupun situasi. Membandingkan mencakup juga menemukan kaitan antara unsur-unsur satu objek atau keadaan dengan unsur yang dimiliki objek atau keadaan lain. Istilah lain untuk membandingkan adalah mengkontraskan (contrasting), mencocokkan (matching), dan memetakan (mapping).

7.  Menjelaskan (explaining): mengkonstruk dan menggunakan model sebab-akibat dalam suatu system. Termasuk dalam menjelaskan adalah menggunakan model tersebut untuk mengetahui apa yang terjadi apabila salah satu bagian sistem tersebut diubah. Istilah lain untuk menjelaskan adalah mengkonstruksi model (constructing a model).

C. Mengaplikasikan (Applying)

Mencakup penggunaan suatu prosedur guna menyelesaikan masalah atau mengerjakan tugas. Oleh karena itu mengaplikasikan berkaitan erat dengan pengetahuan prosedural.  Namun tidak berarti bahwa kategori ini hanya sesuai untuk pengetahuan prosedural saja.

Kategori ini mencakup dua macam proses kognitif: menjalankan (executing) dan mengimplementasikan (implementing).

1.  Menjalankan (executing):  menjalankan suatu prosedur rutin yang telah dipelajari sebelumnya. Langkah-langkah yang diperlukan sudah tertentu dan juga dalam urutan tertentu. Apabila langkah-langkah tersebut benar, maka hasilnya sudah tertentu pula. Istilah lain untuk menjalankan adalah melakukan (carrying out).

(18)

2.  Mengimplementasikan (implementing):  memilih dan menggunakan prosedur yang sesuai untuk menyelesaikan tugas yang baru. Karena diperlukan kemampuan memilih, siswa dituntut untuk memiliki pemahaman tentang permasalahan yang akan dipecahkannya dan juga prosedur-prosedur yang mungkin digunakannya. Apabila  prosedur yang tersedia ternyata tidak tepat benar, siswa dituntut untuk bisa

memodifikasinya sesuai keadaan yang dihadapi. Istilah lain untuk mengimplementasikan adalah menggunakan (using).

D. Menganalisis (Analyzing):

Menguraikan suatu permasalahan atau obyek ke unsurunsurnya dan menentukan  bagaimana saling keterkaitan antar unsur-unsur tersebut dan struktur besarnya. Ada tiga

macam proses kognitif yang tercakup dalam menganalisis: membedakan (differentiating), mengorganisir (organizing), dan menemukan pesan tersirat (attributting).

1.  Membedakan (differentiating):  membedakan bagian-bagian yang menyusun suatu struktur berdasarkan relevansi, fungsi dan penting tidaknya. Oleh karena itu membedakan (differentiating) berbeda dari membandingkan (comparing). Membedakan menuntut adanya kemampuan untuk menentukan mana yang relevan/esensial dari suatu  perbedaan terkait dengan struktur yang lebih besar. Misalnya, apabila seseorang

diminta membedakan antara apel dan jeruk, faktor warna, bentuk dan ukuran bukanlah ciri yang esensial. Namun apabila yang diminta adalah membandingkan hal-hal tersebut  bisa dijadikan pembeda. Istilah lain untuk membedakan adalah memilih (selecting),

membedakan (distinguishing) dan memfokuskan (focusing).

2.  Mengorganisir (organizing):  mengidentifikasi unsur-unsur suatu keadaan dan mengenali bagaimana unsur-unsur tersebut terkait satu sama lain untuk membentuk suatu struktur yang padu.

3.  Menemukan pesan tersirat (attributting): menemukan sudut pandang, bias, dan tujuan dari suatu bentuk komunikasi.

E. Mengevaluasi

Membuat suatu pertimbangan berdasarkan kriteria dan standar yang ada. Ada dua macam proses kognitif yang tercakup dalam kategori ini: memeriksa (checking) dan mengritik (critiquing).

1.  Memeriksa (Checking): Menguji konsistensi atau kekurangan suatu karya berdasarkan kriteria internal (kriteria yang melekat dengan sifat produk tersebut).

(19)

2.  Mengritik (Critiquing):  menilai suatu karya baik kelebihan maupun kekurangannya,  berdasarkan kriteria eksternal.

F. Mencipta (create)

Menggabungkan beberapa unsur menjadi suatu bentuk kesatuan. Ada tiga macam  proses kognitif yang tergolong dalam kategori ini, yaitu: membuat (generating),

merencanakan (planning), dan memproduksi (producing).

1.  Membuat (generating):  menguraikan suatu masalah sehingga dapat dirumuskan  berbagai kemungkinan hipotesis yang mengarah pada pemecahan masalah tersebut. 2.  Merencanakan (planning):  merancang suatu metode atau strategi untuk memecahkan

masalah..

3.  Memproduksi (producing): membuat suatu rancangan atau menjalankan suatu rencana untuk memecahkan masalah.

(20)

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Tabel Soal Berbasis HOTS Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Jenjang SMP

 Nomor Soal

Kriteria

C1 C2 C3 C4 C5 C6 1. Sebagai bahasa resmi, Bahasa Indonesia digunakan

sebagai alat untuk menjalankan administrasi negara, yaitu dipakai dalam kegiatan resmi, peraturan  perundang-undangan, pertemuan resmi, dan lain-lain. Slogan yang sesuai dengan ilustrasi tersebut adalah...

Ket:  Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori memahami. Karena sebelum kita menjawab pertanyaan tersebut, kita harus memahami pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasional yaitu kata menunjukkan. Karena  pertanyaan soal tersebut ingin menunjukkan slogan yang

sesuai dengan pernyataan soal.

2. Kalimat yang paling efektif untuk iklan di atas

adalah... 

Ket:  Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori menganalisis. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut kita harus menganalis pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasional yaitu kata menentukan. Karena kita di tuntut untuk menentukan kalimat yang efektif untuk iklan dari  pernyataan soal.

3. Pola pengembangan teks eksplanasi di atas

menggunakan pola pengembangan...  Ket:  Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori

menganalisis.Karena sebelum kita menjawab soal tersebut kita harus menganalis pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasional yaitu kata menganalisis. Karena kita di tuntut untuk menganalisis soal tersebut.

4. Menggali sumber ide dari pengamatan, pengetahuan,  penghayalan, dan penerangan yang tidak termasuk dalam hal-hal yang terdapat dalam teks eksplanasi adalah:

Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori memahami. Karena sebelum kita menjawab pertanyaan tersebut, kita harus memahami pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasional yaitu kata menggolongkan. Karena kita di tuntut untuk menggolongkan teks eksplanasi dari  pernyataan soal tersebut.

5. Berdasarkan struktur teks eksplanasi, paragraf

(21)

Ket:  Ini menunjukan kriteria soal dalam kategori memahami. Karena sebelum kita menjawab pertanyaan tersebut, kita harus memahami pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasional yaitu menunjukkan. Karena  pertanyaan soal tersebut ingin menunjukkan struktur teks

eksplanasi yang sesuai dengan pernyataan soal.

6. Kata-kata yang tepat untuk melengkapi teks

eksplanasi di atas adalah:  Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori

menganalisis. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut kita harus menganalis pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasional yaitu kata menentukan. Karena kita di tuntut untuk menentukan dengan cara melengkapi teks eksplanasi dari pernyataan soal.

7. Di antara kalimat berikut, yang paling sesuai untuk

kelanjutan teks di atas adalah:  Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori

menganalisis. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut kita harus menganalis pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasional yaitu kata menentukan. Karena kita di tuntut untuk menentukan kalimat mana yang sesuai untuk kelanjutan teks dari pernyataan soal tersebut.

8. Respon yang akan muncul dari khalayak dengan

 pemasangan iklan di atas? 

Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori menilai. Karena dalam soal tersebut khalayak akan memberikan respon dalam iklan tersebut. Kata kerja operasional yaitu kata mengkritik. Karena dalam menilai sesuatu khalayak dapat memberikan kritik terhadap iklan tersebut.

9. Apakah iklan di atas sudah berstruktur lengkap?

Jelaskan! 

Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori menganalisis. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut kita harus menganalisis pernyataan seal tersebut. Kata kerja operasional yaitu mengidentifikasi. Karena kita harus mengidentifikasi iklan tersebut apakah strukturnya sudah lengkap atau belum.

10. Adakah hal yang perlu diperbaiki dari iklan di atas?

Buatlah desain yang lebih menarik!  Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori

menciptakan. Karena dalam pernyataan tersebut kita dituntut untuk memperbaiki iklan tersebut. Kata kerja operasional yaitu mendesain. Karena dalam memperbaiki iklan tersebut kita dituntut untuk mendesain iklan tersebut supaya lebih menarik.

1. Berikan respon anda baik berupa kritikan atau pujian

terhadap hasilkarya seni atau produk tersebut!  Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori menilai.

Karena dalam soal tersebut kita harus memberi respon yang baik terhadap karya seni atau produk tersebut. Kata

(22)

kerja operasional yaitu kata mengkritik. Karena dalam menilai sesuatu khalayak dapat memberikan kritik terhadap karya seni atau produk tersebut.

2. Sikap sosial apa yang muncul dari khalayak setelah

melihat hasil karya seni atau produk tersebut!  Ket: Ini menunjukan kriteria soal dalam kategori

menganalisis. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut kita harus menganalisis pernyataan seal tersebut. Kata kerja operasional yaitu kata membandingkan. Karena khalayak harus membandingkan karya seni atau produknya dengan orang lain.

3. Bagaimana pendapat mu setelah melihat hasil karya

seni atau produk jika dijadikan industri rumahan!  Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori menilai.

Karena dalam soal tersebut kita harus memberi pendapat yang baik terhadap karya seni atau produk tersebut. Kata kerja operasional yaitu kata mengkritik. Karena dalam menilai sesuatu kita harus mengemukakkan pendapat terhadap karya seni atau produk tersebut.

1.  Nilai moral yang terdapat dalam kutipan novel

tersebut adalah... 

Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori memahami. Karena sebelum kita menjawab pertanyaan tersebut, kita harus memahami pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasional yaitu kata mengaitkan. Karena dalam memahami pernyataan soal tersubut kita harus mengaitkan nilai moral dalam kehidupan sehari-hari

2. Saran yang tepat sesuai simpulan tersebut adalah...

Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori menilai. Karena dalam soal tersebut kita harus memberi saran yang  baik terhadap simpulan dari pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasional yaitu kata mengkritik. Karena dalam menilai sesuatu kita dapat memberikan kritik terhadap suatu simpulan dari pernyataan soal tersebut.

3. Pantun yang tepat untuk melukiskan Pak Gatot

adalah... 

Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori memahami. Karena sebelum kita menjawab pertanyaan tersebut, kita harus memahami pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasional yaitu kata menentukan. Karena dalam soal tersebut kita harus menentukan pantun apa yang tepat untuk melukiskan Pak Gatot tersebut.

4. Slogan yang sesuai dengan ilustrasi tersebut adalah...

Ket: Ini menunjukan kriteria soal dalam kategori memahami. Karena sebelum kita menjawab pertanyaan tersebut, kita harus memahami pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasional yaitu menunjukkan. Karena  pertanyaan soal tersebut ingin menunjukkan slogan yang

(23)

sesuai dengan pernyataan soal.

5. Sebuah nilai kehidupan dalam cuplikan cerpen

tersebut adalah... 

Ket: Ini menunjukan kriteria soal dalam kategori menganalisis. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut kita harus menganalisis pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasional yaitu kata menunjukan. Karena dalam soal tersebut menunjukan tentang sebuah nilai kehidupan. 6. Kalimat pujian terhadap hasil karya atau produk di

atas adalah... 

Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori menilai. Karena dalam soal tersebut kita harus memberikan  penilaian atau memberikan kalimat pujian terhadap hasil karya atau produk. Kata kerja operasional yaitu kata menghargai. Karena kita harus menghargai karya atau  produk dari soal tersebut.

7. Penulisan iklan baris sesuai dengan konteks di atas

adalah... 

Ket: Ini menunjukan kriteria soal dalam kategori memahami. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut kita harus memahaminya terlebih dahulu. Kata kerja operasional yaitu kata memberi contoh. Karena dalam memahami soal harus adanya contoh supaya penulisan iklan baris sesuai dengan konteksnya.

3.2 Tabel Soal Berbasis HOTS Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Jenjang SMA

Nomor Soal

Kriteria

C1 C2 C3 C4 C5 C6 1. Kutipan di atas menginformasikan tentang...

Ket:  Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori menganalisis. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut kita harus menganalisis pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasional yaitu menentukan. Karena di dalam soal kita di tuntut untuk menetukan judul yang tepat untuk  pernyataan tersebut.

2. Ringkasan yang tepat atas kutipan tersebut adalah...

Ket:  Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori menganalisis. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut kita harus menganalisis pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasional yaitu menyimpulkan. Karena kita di tuntut di dalam soal untuk menyimpulkan dari pernyataan soal tersebut.

(24)

3. Urutan langkah-langkah yang benar membuat nata

de coco dari air kelapa adalah...  Ket: Ini menunjukkan kriteia soal dalam kategori

memahami. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut kita harus memahami isi dari pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasionalnya yaitu membuat. Karena kita di tuntut di dalam soal untuk dapat membuat nata de coco. 4. Penggunaan kata penghubung yang tidak tepat

adalah... 

Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori memahami. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut kita harus memahami isi dari pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasionalnya adalah menentukan. Karena kita di tuntut untuk menentukan kata penghubung yang tidak tepat dari pernyataan soal tersebut.

5. Urutan langkah yang tepat adalah...

Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori memahami. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut kita harus memahami isi dari pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasionalnya adalah menunjukkan. Karena kita di tuntut untuk menunjukkan langkah-langkah dalam  pembuatan kripik pisang.

6. Bagian inti dari langkah pembibitan tanaman

adalah... 

Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori memahami. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut kita harus memahami maksud dari isi pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasionalnya yaitu menunjukkan. Karena kita di tuntut untuk menunjukkan langkah-langkah dalam pembibitan tanaman.

7. Ubalah kalimat diatas menjadi kalimat deklaratif...

Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori memahami. Karena sebelum menjawab soal tersebut kita harus memahami maksud dari isi pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasionalnya yaitu memperluas. Karena kita dituntut untuk memperluas kalimat pada pernyataan soal menjadi kalimat deklaratif.

8. Identifikasilah teks prosedur dengan memperhatikan isi, pernyataan umum dan langkah-langkah/ tahapan

yang disampaikan dalam teks prosedur tersebut!  Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori

menganalisis. Karena sebelum menjawab soal kita harus menganalisisnya terlebih dahulu. Kata kerja operasionalnya yaitu mengidentifikasi. Karena setelah kita menganalisis soal kita bisa mengidentifikasi teks prosedur dengan memperhatikan isi, pernyataan umum dan langkah-langkah yang disampaikan dalam teks prosedur.

9. Buatlah rancangan teks prosedur dengan organisasi

(25)

yang tepat berdasarkan struktur

Ket: Ini menujukkan kriteria soal dalam kategori menciptakan. Karena dalam membuat teks prosedur kita harus menciptakan suatu rancangan. Kata kerja operasionalnya yaitu merancang. Karena sebelum kita membuat rancangan teks prosedur kita harus bisa menciptaknnya.

10. Kutipan di atas termasuk dalam kegiatan apa dalam

Teks Prosedur dan berikan alasan.  Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori

menganalisis. Karena sebelum menjawab soal kita harus menganalisis pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasionalnya yaitu mengidentifikasi. Karena setelah kita menganalisis soal kita bisa mengidentifikasi kutipan  pernyataan teks prosedur tersebut.

11. Berikut ini termasuk kaidah-kaidah yang harus diperhatikan dalam pembuatan teks laporan hasil

observasi, kecuali...  Ket:  Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori

memahami. Karena sebelum menjawab soal kita harus memahami isi dari pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasionalnya yaitu menggolongkan. Karena setelah kita memahami isi dari pernyataan soal, kita di tuntut untuk mencari yang tidak termasuk kaidah-kaidah dalam  pembuatan teks laporan hasil observasi.

12. Teks laporan hasil observasi memuat informasi yang disajikan harus sesuai dengan....yang di dapatkan dari hasil penelitian. Kata yang tepat untuk mengisi titik-titik di atas adalah...

Ket:  Ini menunjukkkan kriteria soal dalam kategori menganalisis. Karena sebelum menjawab soal kita harus menganalisi dari isi soal tersebut. Kata kerja operasionalnya adalah memilih. Karena kita di tuntut untuk memilih jawaban yang paling tepat.

13. Jenis teks laporan hasil observasi mendeskripsikan atau menggambarkan bentuk, ciri, atau sifat umum,

seperti hal-hal berikut, kecuali...  Ket:  Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori

memahami. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut kita harus memahami isi dari pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasionalnya yaitu mengaitkan. Karena kita harus mengaitkan pertanyaan soa dan jawaban soal, supaya mendapatkan jawaban yang benar.

14. Dalam teks laporan hasil observasi, informasi harus disampaikan secara...  Ket:  Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori mengingat. Karena kita harus mengingat mengenai teks laporan. Kata kerja operasionalnya adalah menyatakan. Karena kita di tuntut untuk menyatakan informasi yang harus di sampaikan dalam teks laporan hasil observasi.

(26)

15. Teks laporan hasil observasi harus disajikan dengan menggunakan bahasa yang jelas, mudah dipahami, dan, tidak berbelit-belit. Hal ini dilakukan untuk menghindari...

Ket:  Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori memahami. Karena sebelum menjawab pertanyaan soal tersebut kita harus memahami soal tersebut dahulu. Kata kerja operasionalnya yaitu menentukan. Karena kita harus menetukan jawaban yang paling tepat dalam pertanyaan soal tersebut.

16. Salah satu tujuan pembuatan teks laporan hasil observasi adalah untuk...  Ket:  Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori mengingat. Karena kita harus mengingat tujuan dari  pembuatan teks laporan. Kata kerja operasionalnya yaitu

menunjukkan. Karena kita di tuntut untuk menunjukkan tujuan dari teks laporan.

17. Sebuah teks lapora hasil observasi dapat dikatakan ideal, jika memenuhi kriteria-kriteria berikut,

kecuali... 

Ket:  Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori memahami. Karena kita harus benar-benar memahami soal tersebut supaya dapat menjawab pertanyaan dengan benar. Kata kerja operasionalnya adalah mangaitkan. Karena kita di tuntut untuk mengaitkan soal dengan jawaban soal.

18. Setelah mengamati dan mencatat data yang diperlukan, yang dicatat haruslah data yang akurat

sesuai pengamatan dan data yang disajikan dari...  Ket:  Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori

menganalisis. Karena kita harus menganalisis isi  pertanyaan soal tersebut. Kata kerja operasionalnya yaitu

menyimpulkan. Karena setelah kita menganalisis isi  pertanyaan soal tersebut kita di tuntut untuk

menyimpulkan jawaban atas pertanyaan soal tersebut. 19. Analisis teks laporan hasil observasi secara lisan

akan menimbulkan saran, tanggapan, atau pendapat yang menyampaikannya harus memenuhi kaidah...  Ket:  Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori mengingat. Karena kita harus mengingat mengenai kaidah teks laporan. Kata kerja operasionalnya yaitu menyatakan. Karena kita di tuntut untuk menyatakan kaidah dalam teks laporan hasil observasi.

20. Dalam teks laporan hasil observasi tahap pernyataan umum atau klasifikasi merupakan...  Ket:  Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori mengingat. Karena kita harus mengingat mengenai tahap  pernyataan umum atau klasifikasi pada teks laporan hasil observasi. Kata kerja operasionalnya yaitu mendefinisikan. Karena kita di tuntut untuk mendefinisikan teks laporan hasil observasi pada tahap pernyataan umum atau

(27)

klasifikasi.

21. Menyampaikan informasi tentang sesuatu, apa adanya sebagai hasil pengamatan sistematis atau

analisis. Pernyataan tersebut merupakan tujuan dari...  Ket:  Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori

memahami. Karena kita harus memahami dahulu isi dari  pernyataaan soal tersebut. Kata kerja operasionalnya yaitu

menerangkan. Karena kita harus menerangkan apa tujuan dari pernyataan soal tersebut.

22. Berkaitan dengan aspek kebahasaan, dalam  pembuatan teks laporan hasil observasi ini harus memperhatikan penggunaan bahasa. Salah satunya memperhatikan penggunaan...

Ket:  ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori memahami. Karena kita harus memahami dahulu isi dari  pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasionalnya yaitu

menerangkan. Karena kita harus menerangkan penggunaan  bahasa dalam teks laporan hasil observasi.

23. Salah satu sifat yang harus dimiliki teks laporan hasil

observasi adalah bersifat informatif, kecuali...  Ket:  Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori

memahami. Karena kita harus memahami isi dari  pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasionalnya yaitu mengaitkan. Karena kita di tuntut untuk mengaitkan  pernyataan soal dengan jawaban soal.

24. Dikarenakan teks laporan hasil observasi merupakan laporan, maka harus menggunakan istilah ilmiah.

Hal ini dilakukan untuk...  Ket:  Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori

memahami. Karena kita harus memahami maksud dari isi  pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasionalnya yaitu

menentukan. Karena kita di tuntut untuk menentukan, mengapa teks laporan hasil observasi harus menggunakan istilah.

25. Dari teks tersebut yang termasuk dalam definisi

umum laporan adalah... 

Ket:  Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori menganalisis. Karena kita harus menganalisis isi dari  pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasionalnya yaitu

mengidentifikasi. Karena kita di tuntut untuk mengidentifikasi definisi umum laporan berdasarkan isi  pernyataan soal tersebut.

26. Dari teks tersebut yang termasuk dalam definisi

umum hasil analisis laporan adalah...  Ket:  Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori

menganalisis. Karena kita harus menganalisis isi dari  pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasionalnya yaitu

mengidentifikasi. Karena kita di tuntut untuk mengidentifikasi definisi umum hasil analisis laporan  berdasarkan isi pernyataan soal tersebut.

(28)

27. Langkah-langkah yang tepat dalam membuat teks

laporan hasil observasi, yaitu...  Ket:  Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori

memahami. Karena kita harus memahami isi dari  pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasionalnya yaitu

menunjukkan. Karena kita di tuntut untuk menunjukkan langkah-langkah yang tepat dalam membuat teks laporan hasil observasi.

28. Observasi dapat dilakukan secara langsung dengan

cara... 

Ket:  Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori mengingat. Karena kita harus mengingat mengenai observasi. Kata kerja operasionalnya yaitu menetukan. Karena kita di tuntut untuk menentukan cara melakukan observasi secara langsung dilakukan dengan cara seperti apa.

29. Aspek yang dilaporkan pada paragraf di atas

adalah... 

Ket:  Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori memahami. Karena kita harus memahami isi dari  pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasionalnya yaitu menerangkan. Karena kita di tuntut untuk menerangkan maksud dari pernyataan soal tersebut.

30. Kalimat simpleks yang terdapat pada paragraf diatas

adalah... 

Ket:  Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori memahami. Karena kita harus memahami dahulu isi dari  pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasionalnya yaitu

menggolongkan. Karena kita di tuntut untu menggolongkan kalimat simpleks yang terdapat pada  pernyataan soal tersebut.

31. Aspek yang dilaporkan pada paragraf di atas

adalah... 

Ket:  Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori memahami. Karena kita harus memahami isi dari  pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasionalnya yaitu

menerangkan. Karena kita di tuntut untuk menerangkan mengenai aspek yang dilaporkan pada isi pernyataan soal tersebut.

32. Langkah-langkah menyunting Laporan Hasil

Observasi berikut ini yang benar adalah...  Ket:  Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori

memahami. Karena kita harus memahami isi dari  pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasionalnya yaitu

menentukan. Karena kita di tuntut untuk menentukan langkah-langkah menyunting laporan hassil observasi yang  benar.

33. Kutipan di atas menginformasikan tentang...

(29)

Ket:  Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori memahami. Karena kita harus memahami isi dari  pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasionalnya yaitu

menunjukkan. Karena kita di tuntut untuk menunjukkan isi dari pernyataan soal tersebut.

34. Inti teks di atas berisi tentang...

Ket:  Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori memahami. Karena kita harus memahami isi dari  pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasionalnya yaitu

menunjukkan. Karena kita di tuntut untuk menunjukkan inti teks pada isi pernyataan soal tersebut.

35. Pernyataan yang seharusnya ditulis adalah...

Ket:  Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori memahami. Karena kita harus memahami isi dari  pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasionalnya yaitu

menentukan. Karena kita di tuntut untuk menetukan  pernyataan umum yang seharusnya di tulis berdasarkan isi  pernyataan soal tersebut.

36. Berikut ini termasuk golongan nomina..

Ket:  Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori memahami. Karena kita harus memahami isi dari  pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasionalnya yaitu menggolongkan. Karena kita di tuntut untuk menggolongkan kata nomina berdasarkan isi dari  pernyataan soal tersebut.

37. Berikut ini termasuk golongan verba...

Ket:  Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori memahami. Karena kita harus memahami maksud dari soal tersebut. Kata kerja operasionalnya yaitu menggolongkan. Karena kita di tuntut untuk menggolongkan kelompok verba.

38. Teks laporan di atas berbentuk...

Ket:  Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori memahami. Karena kita harus memahami isi dari  pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasionalnya yaitu

menerangkan. Karena kita di tuntut untuk menerangkan  bentuk teks laporan yang berdasarkan isi dari pernyataan

soal tersebut.

39. Kutipan paragraf diatas merupakan salah satu bagian

struktur teks laporan hasil observasi, yaitu...  Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori

menganalisis. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut kita harus menganalisis pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasional yaitu menentukan. Karena kita di tuntut di dalam soal untuk menentukan struktur teks laporan hasil observasi dari pernyataan soal tersebut.

(30)

40. Kalimat yang membuat tidak koheren paragraf di

atas terdapat pada nomor...  Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori

memahami.. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut kita harus memahami pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasional yaitu menentukan. Karena kita di tuntut di dalam soal untuk menentukan kalimat yang tidak koheren dari pernyataan soal tersebut.

41. Kalimat sumbang dalam paragraf deskripsi tersebut

terdapat pada nomor...  Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori

memahami. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut kita harus memahami pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasional yaitu menentukan. Karena kita di tuntut di dalam soal untuk menentukan kalimat sumbang dalam  paragraf deskriptif dari pernyataan soal tersebut.

42. Paragraf definisi tersebut mengandung nomina...

Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori menganalisis. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut kita harus menganalisis pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasional yaitu menganalisis. Karena kita di tuntut untuk menganalisis paragraf yang mengandung nomina dari pernyataan soal tersebut.

43. Teks di atas merupakan teks laporan hasil observasi karena struktur dalam teks tersebut tersusun dengan

memaparkan... 

Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori menganalisis. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut kita harus menganalisis pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasional yaitu menyimpulkan. Karena kita di untuk menyimpulkan struktur dalam teks observasi dari  pernyataan soal tersebut.

44. Objek dalam penelitian tersebut adalah...

Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori memahami. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut kita harus memahami pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasional yaitu menentukan. Karena kita di tuntut di untuk menentukan objek dalam penelitian dari pernyataan soal tersebut.

45. Pada paragraf ke-13 kalimat ke-3 terdapat kata “bergerak”. Berikut ini merupakan antonim dari kata

tersebut,... 

Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori memahami. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut kita harus memahami pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasional yaitu menentukan. Karena kita di tuntut untuk menentukan antonim dari pernyataan soal tersebut.

1. Tentukan bagian definisi teks laporan hasil observasi

(31)

di atas dengan pejelasan (alasan) yang singkat!

Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori memahami. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut kita harus memahami pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasional yaitu menentukan. Karena kita di tuntut untuk menentukan bagian definisi teks laporan hasil observasi dari pernyataan soal tersebut.

2. Tentukan bagian deskripsi teks laporan hasil observasi di atas dengan penjelasan (alasan yang

singkat)! 

Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori memahami. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut kita harus memahami pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasional yaitu menentukan. Karena kita di tuntut untuk menentukan bagian deskripsi teks laporan hasil observasi dari pernyataan soal tersebut.

3. Tentukan gagasan utama tiap paragraf teks laporan

hasil observasi di atas  Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori

memahami. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut kita harus memahami pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasional yaitu menentukan. Karena kita di tuntut untuk menentukan gagasan utama tiap paragraf teks laporan hasil observasi dari pernyataan soal tersebut.

4. Tetukan verba dan nomina pada paragraf terakhir

teks laporan hasil observasi di atas!  Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori

memahami. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut kita harus memahami pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasional yaitu menentukan. Karena kita di tuntut untuk menentukan verba dan nomina pada paragraf terakhir teks laporan hasil observasi dari pernyataan soal tersebut.

5. Bagaimana keberadaan kupu-kupu di daerahmu?

Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori memahami. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut kita harus memahami pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasional yaitu mengemukakan. Karena kita di tuntut untuk mengemukakan bagaimana keberadaan kupu-kupu di daerahmu.

1. Kalimat pembuka surat lamaran pekerjaan sesuai

iklan tersebut adalah...  Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori

memahami. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut kita harus memahami pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasional yaitu menentukan. Karena kita di tuntut untuk menentukan kalimat pembuka surat lamaran pekerjaan dari  pernyataan soal tersebut.

2. Penulisan identitas yang paling tepat untuk

(32)

Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori memahami. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut kita harus memahami pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasional yaitu menentukan. Karena kita di tuntut untuk menentukan bagaimana penulisan identitas yang paling tepat untuk melengkapi bagian rumpang dari pernyataan soal tersebut.

3. Kalimat yang tepat untuk memperbaiki kalimat

tersebut adalah... 

Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori memahami. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut kita harus memahami pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasional yaitu menentukan. Karena kita di tuntut untuk menentukan kalimat yang tepat untuk memperbaiki kalimat dari pernyataan soal tersebut.

4. Pembuka surat lamaran kerja yang paling tepat

 berkaitan dengan iklan di atas adalah...  Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori

memahami. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut kita harus memahami pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasional yaitu menentukan. Karena kita di tuntut untuk menentukan bagaimana pembukaan surat lamaran kerja yang paling tepat dari pernyataan soal tersebut.

5. Berdasarkan pengumuman di atas, kalimat pembuka

surat lamaran pekerjaan yang tepat adalah...  Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori

memahami. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut kita harus memahami pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasional yaitu menentukan. Karena kita di tuntut untuk menentukan kalimat pembuka surat lamaran pekerjaan dari  pernyataan soal tersebut.

6. Kalimat di atas bagian dari...

Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori memahami. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut kita harus memahami pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasional yaitu menentukan. Karena kita di tuntut untuk menentukan bagian dari kalimat dari pernyataan soal tersebut.

7. Kalimat penolakan lamaran pekerjaan yang sesuai

dengan ilustrasi di atas adalah...  Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori

memahami. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut kita harus memahami pernyataan soal tersebut. Kata kerja operasional yaitu menentukan. Karena kita di tuntut untuk menentukan kalimat penolakan lamaran pekerjaan dari  pernyataan soal tersebut.

8. Dari teks iklan di atas, tuliskanlah kalimat pembuka surat lamaran pekerjaan yang tepat sesuai iklan

(33)

Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori menciptakan. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut kita dituntut untuk menciptakan suatu tulisan. Kata kerja operasional yaitu mengarang. Karena dalam mengarang kita dituntut untuk bisa menuliskan kalimat pembuka surat lamaran pekerjaan.

9. Dari teks iklan di atas, tuliskanlah isi dari surat

lamaran pekerjaan yang tepat sesuai iklan tersebut!  Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori

menciptakan. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut kita dituntut untuk menciptakan suatu tulisan. Kata kerja operasional yaitu mengarang. Karena dalam mengarang kita dituntut untuk bisa menuliskan isi dari surat lamaran  pekerjaan.

10. Dari teks iklan di atas, tuliskanlah kalimat penutup surat lamaran pekerjaan yang tepat sesuai iklan

tersebut! 

Ket: Ini menunjukkan kriteria soal dalam kategori menciptakan. Karena sebelum kita menjawab soal tersebut kita dituntut untuk menciptakan suatu tulisan. Kata kerja operasional yaitu mengarang. Karena dalam mengarang kita dituntut untuk bisa menuliskan kalimat penutup surat lamaran pekerjaan.

(34)

3.3 Hasil Dari Tabel Soal SMP

C1 : Mengingat

Jumlah soal kategori mengingat : 0 soal Jumlah keseluruhan soal : 20 soal

0 x 100 = 0 %

20

C2 : Memahami

Jumlah soal kategori memahami : 7 soal Jumlah keseluruhan soal : 20 soal

7 x 100 = 35 %

20

Contoh Soal dalam Kategori Memahami Tingkat SMP Soal No 1 Halaman 41

1. Sebagai bahasa resmi, Bahasa Indonesia digunakan sebagai alat untuk menjalankan administrasi negara, yaitu dipakai dalam kegeatan resmi, peraturan perundang-undangan, pertemuan resmi, dan lain-lain. Slogan yang sesuai dengan ilustrasi tersebut adalah...

A. Berbahasa Indonesia yang baik dan benar harus digalakkan di sekolah. B. Berbahasa Indonesia yang baik dan benar dibiasakan sejak dini.

C. Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar cermin cinta bahasa. D. Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar wajib disosialisasikan.

Soal No 4 Halaman 42

4. Perhatikan hal-hal berikut!

(1) Di dalam tulisan terdapat ajakan

(2) Terdapat data, alasan atau fakta yang mendukung (3) Memerlukan data dan pembuktian gambar atau grafik (4) Pembenaran berdasarkan pemikiran penulisan tanpa bukti

(35)

Menggali sumber ide dari pengamatan, pengetahuan, penghayalan, dan penerangan yang tidak temasuk dalam hal-hal yang terdapat dalam teks eksplansi a dalah:

A. (1), (2) dan (3) B. (1), (4) dan (5) C. (2), (3) dan (5) D. (2), (3) dan (4)

C3 : Menerapkan

Jumlah soal kategori menerapkan : 0 soal Jumlah keseluruhan soal : 20 soal

0 x 100 = 0 %

20

C4 : Menganalisis

Jumlah soal kategori menganalisis : 7 soal Jumlah keseluruhan soal : 20 soal

7 x 100 = 35 %

20

Contoh Soal dalam Kategori Menganalisis Tingkat SMP Soal No 2 Halaman 41

2. Dibutuhkan segera karyawan dan karyawati untuk menempati posisi tenaga administrasi kantor pemasaran di wilayah Percut Sei Tuan. Yang dibutuhkan minimal lulusan SMA. Pengalaman tidak begitu dipentingkan, asal mau bekerja keras dan ulet. Bagi yang berminat silahkan kirim lamaran ke PT Cemara Indah jalan Irian Barat nomor 59 Percut. Tidak dipungut biaya pendaftaran.

Kalimat yang paling efektif untuk iklan di atas adalah...

A. Dibutuhkan tng. adm. utk. kntr. pmsrn. Percut. Min. llsn, SMA. pnglmn. tdk. Diutamakan, siap krj. keras. Krm lmrn ke PT Cemara Indah Jl. Irian Barat no. 59 Percut

Referensi

Dokumen terkait

Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam memahami struktur dan kaidah teks laporan hasil observasi baik lisan maupun tulisan.. Menggunakan bahasa

Observasi ,:  mengamati kegiatan  siswa dalam proses  mengumpulkan data, analisis data dan  pembuatan laporan.  Portofolio  :  menilai 

tulisan. 1) Menjelaskan pengertian teks laporan hasil observasi. 2) Mengurutkan susunan (struktur) teks laporan hasil observasi. 3) Menjelaskan kaidah penulisan teks laporan hasil

Menganalisis isi teks laporan hasil observasi dengan tepat. Membandingkan kebahasaan dua teks laporan hasil observasi dengan tepat.  Disajikan teks laporan hasil

3.1 Memahami struktur dan kaidah teks anekdot, eksposisi, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, dan negosiasi secara lisan dan tertulis. 3.2 Membandingkan teks

Berdasarkan teks laporan hasil observasi, identifikasi dan jelaskanlah ciri-ciri bahasa teks laporan hasil observasi dengan data yang mendukung (kalimat atau bagian paragraf).

Bahasa yang digunakan, baik soal pilihan ganda maupun soal uraian dalam buku teks pelajaran tersebut sesuai dengan kaidah penggunaan bahasa Indonesia; tidak menggunakan bahasa yang

DISTRIBUSI ALOKASI WAKTU No Materi Pokok / Kompetensi Dasar Alokasi Waktu 1 Isi pokok laporan hasil observasi 8 JP 2 Isi pokok teks laporan hasil observasi 8 JP 3 Isi teks